KINERJA RANTAI PASOK BAWANG PUTIH DI KABUPATEN … · Fluktuasi produksi bawang putih karena...
Transcript of KINERJA RANTAI PASOK BAWANG PUTIH DI KABUPATEN … · Fluktuasi produksi bawang putih karena...
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KINERJA RANTAI PASOK BAWANG PUTIH
DI KABUPATEN KARANGANYAR
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister
Program Studi Agribisnis
Minat Utama Manajemen Agribisnis
Oleh
BETHA WAHYUNINGTYAS
S641708003
PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i
KINERJA RANTAI PASOK BAWANG PUTIH
DI KABUPATEN KARANGANYAR
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister
Program Studi Agribisnis
Minat Utama Manajemen Agribisnis
Oleh
BETHA WAHYUNINGTYAS
S641708003
PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
v
RINGKASAN
BETHA WAHYUNINGTYAS, S641708003, 2020. KINERJA RANTAI
PASOK BAWANG PUTIH DI KABUPATEN KARANGANYAR. Komisi
Pembimbing I: Dr. Ir. Kusnandar, M.Si. Pembimbing II: Sutrisno Hadi Purnomo,
S.Pt., M.Si., Ph.D. Tesis. Program Studi Magister Agribisnis Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tingginya konsumsi yang diikuti rendahnya produksi membuat pemerintah
harus mengimpor untuk mencukupi kebutuhan domestik setiap tahunnya. Bawang
putih yang dihasilkan dalam negeri belum mampu bersaing dari segi harga dan
kualitas umbi dengan bawang putih import, sehingga petani enggan untuk
menanam bawang putih. Untuk bisa mencukupi kebutuhan bawang putih dalam
negeri, pemerintah mengimpor bawang putih dari China. Bawang putih dari China
mempunyai keunggulan tersendiri yaitu bentuk umbi besar, kulit luar putih bersih,
isi umbi cenderung basah, dan padat serta bau yang sangat tajam, sehingga
menjadi daya tarik tersendiri untuk masyarakat Indonesia.
Komoditi bawang putih adalah salah satu komoditi yang mempunyai
peningkatan volume impor yang tinggi dibandingkan dengan produk pertanian
yang lainnya. Sentra produksi bawang putih di Indonesia saat ini antara lain
adalah Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Sumatera
Barat, dan Jawa Timur. Provinsi Jawa Tengah sebagai daerah penghasil kedua
setelah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kabupaten Karanganyar adalah salah satu
kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang menjadi sentra produksi dari bawang
putih. Sebagai salah satu sentra bawang putih di Provinsi Jawa Tengah,
Kabupaten Karanganyar memiliki 4 kecamatan yang memproduksi bawang putih,
yaitu Jatiyoso, Tawangmangu, Ngargoyoso, dan Jenawi.
Fluktuasi produksi bawang putih karena sifatnya yang musiman dan mudah
rusak ditambah dengan belum meratanya penerapan inovasi budidaya bawang
putih di tingkat petani dalam aplikasi pemakaian saprodi (benih, pupuk, pestisida,
dan tenaga kerja) yang tepat akan mempengaruhi hasil produksi bawang putih.
Faktor kualitas (mutu) dan biaya yang bervariasi dalam kegiatan rantai pasok
bawang putih merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada tingkat pendapatan
yang pada akhirnya akan mempengaruhi keberlanjutan rantai pasok bawang putih
di Kabupaten Karanganyar. Besarnya biaya yang harus ditanggung oleh masing-
masing pelaku rantai pasok akan berpengaruh pada tingkat pendapatan yang pada
akhirnya juga akan mempengaruhi tingkat efisiensi masing-masing pelaku rantai
pasok bawang putih.
Variasi jumlah biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing petani untuk
memenuhi usahataninya meliputi biaya pembelian benih, pupuk, pestisida serta
tenaga kerja dapat mempengaruhi produksi dan pendapatan yang pada akhirnya
akan mempengaruhi besarnya efisiensi petani. Pada tingkat pedagang pengepul,
biaya yang dikeluarkan meliputi biaya pembelian bawang putih, biaya bongkar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vi
muat, dan penjemuran serta biaya transportasi akan bervariasi berdasarkan jarak
lokasi, mutu, dan waktu beli/jual bawang putih kepada rantai pasok selanjutnya.
Ketersediaan pasokan merupakan faktor yang paling penting dalam
mempengaruhi kinerja rantai pasok bawang putih, karena tanpa adanya pasokan
yang stabil dan rutin, kinerja rantai pasok bawang putih akan terganggu. Tujuan
penelitian ini adalah (1) Menganalisis kondisi umum rantai pasok bawang putih di
Kabupaten Karanganyar, (2) Menganalisis kinerja rantai pasok bawang putih di
Kabupaten Karanganyar, (3) Menganalisis dan mengevaluasi efisiensi masing-
masing pelaku rantai pasok bawang putih di Kabupaten Karanganyar.
Lokasi penelitian dilakukan secara sengaja atau purposive yaitu di Kabupaten
Karanganyar, dengan pertimbangan: 1) Kabupaten Karanganyar merupakan salah
satu sentra bawang putih di Provinsi Jawa Tengah. 2) Sebagai salah satu sentra
bawang putih di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Karanganyar merupakan
daerah pengembangan bawang putih yang cukup potensial. Data yang digunakan
ialah data primer dan sekunder. Teknik pengambilan sampel responden untuk
petani dilakukan secara purposive sampling dan snowball sampling untuk
lembaga rantai pasok. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif
dan kuantitatif. Kondisi umum rantai pasok diukur menggunakan pendekatan
Food Supply Chain Networking, kinerja rantai pasok diukur dengan pendekatan
analisis margin pemasaran, sedangkan efisiensi masing-masing pelaku rantai
pasok diukur menggunakan Data Envelopment Analysis.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan pendekatan FSCN dapat disimpulkan
bahwa rantai pasok bawang putih di Kabupaten Karanganyar saat ini belum
berjalan dengan baik. Kurangnya tenaga kerja dapat mempengaruhi secara teknis
budidaya bawang putih. Pengukuran kinerja rantai pasok dilihat melalui nilai
margin pemasaran dan farmer’s share. Pada penelitian ini nilai analisis margin
pemasaran sudah dapat dikategorikan efisien, karena nilai farmer’s share pada
semua saluran diatas 50 persen. Dilihat dari tingginya nilai farmer’s share dan
rendahnya nilai margin pemasaran yang diperoleh saluran yang paling efisien,
yaitu saluran 3. Pada saluran 3 nilai farmer’s share yang di dapat yaitu sebesar 84
persen dan nilai margin pemasaran yang diperoleh yaitu Rp. 2.400,00 per
kilogram. Evaluasi efisiensi masing-masing pelaku rantai pasok, menunjukkan
bahwa DMU petani sebanyak 26% dinyatakan belum efisien dan DMU pedagang
pengecer sebanyak 100% dinyatakan sudah efisien.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vii
SUMMARY
BETHA WAHYUNINGTYAS, S641708003, 2020. PERFOMANCE OF
GARLIC SUPPLY CHAINS IN KARANGANYAR DISTRICT. The first
commission of supervision: Dr. Ir. Kusnandar, M.Si. The second supervision:
Sutrisno Hadi Purnomo, S.Pt., M.Si., Ph.D. Thesis. Postgraduate Agribusiness
Master's Degree Study Program Sebelas Maret University of Surakarta.
The high consumption that is followed by low production makes the
government must import to meet domestic needs every year. Garlic produced
domestically has not been able to compete in terms of price and quality of tubers
with imported garlic, so farmers are reluctant to grow garlic. To be able to meet
the needs of domestic garlic, the government imports garlic from China. Garlic
from China has its own advantages, namely the shape of large tubers, clean white
outer skin, tuber contents tend to be wet, and dense and very sharp odor, so that it
becomes a special attraction for the people of Indonesia.
Garlic commodity is one of the commodities that has a high increase in import
volume compared to other agricultural products. The current centers of garlic
production in Indonesia include West Nusa Tenggara, Central Java, West Java, DI
Yogyakarta, West Sumatra and East Java. Central Java Province as the second
producing region after West Nusa Tenggara Province. Karanganyar Regency is
one of the regencies in Central Java Province which is the center of garlic
production. As one of the garlic centers in Central Java Province, Karanganyar
Regency has 4 districts that produce garlic, namely Jatiyoso, Tawangmangu,
Ngargoyoso, and Jenawi.
Variations in the amount of costs incurred by each farmer to meet his farm
include the cost of purchasing seeds, fertilizers, pesticides and labor can affect
production and income which will ultimately affect the amount of farmer
efficiency. At the level of merchant collectors, the costs incurred include the cost
of purchasing garlic, loading and unloading costs, and drying and transportation
costs will vary based on the distance of location, quality, and time of buying /
selling of garlic to the next supply chain.
The availability of supply is the most important factor in influencing the
performance of the garlic supply chain, because without a stable and regular
supply, the performance of the garlic supply chain will be disrupted. The
objectives of this study are (1) Analyzing the general condition of the garlic
supply chain in Karanganyar Regency, (2) Analyzing the performance of the
garlic supply chain in Karanganyar Regency, (3) Analyzing and evaluating the
efficiency of each garlic supply chain actor in Karanganyar Regency.
The location of the study was intentional or purposive in Karanganyar
Regency, with consideration of: 1) Karanganyar Regency is one of the garlic
centers in Central Java Province. 2) As one of the garlic centers in Central Java
Province, Karanganyar Regency is a potential development area for garlic. The
data used are primary and secondary data. The respondent sampling technique for
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viii
farmers is done by purposive sampling and snowball sampling for supply chain
institutions. This research uses a qualitative and quantitative method approach.
General conditions of the supply chain are measured using the Food Supply Chain
Networking approach, supply chain performance is measured by a marketing
margin analysis approach, while the efficiency of each supply chain actor is
measured using Data Envelopment Analysis.
Based on the analysis using the FSCN approach, it can be concluded that the
garlic supply chain in Karanganyar Regency is currently not going well. Lack of
labor can affect technically the cultivation of garlic. The measurement of supply
chain performance is seen through the value of marketing margins and farmer's
share. In this study the value of marketing margin analysis can be categorized as
efficient, because the value of the farmer's share in all channels is above 50
percent. Judging from the high value of the farmer's share and the low value of
marketing margins obtained by the most efficient channel, which is channel 3. In
channel 3 the value of the farmer's share obtained is 84 percent and the marketing
margin value obtained is Rp. 2,400.00 per kilogram. Evaluation of the efficiency
of each supply chain actor, showed that 26% of farmers DMU was declared
inefficient and 100% of retailer's DMU was declared efficient.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Kinerja Rantai Pasok Bawang Putih Di Kabupaten Karanganyar”
sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar akademik Magister (S2), pada
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Pada kesempatan ini, tak lupa penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Direktur Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta,
2. Program Studi Magister Agribisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta,
3. Dr. Ir. Kusnandar, M.Si. selaku dosen Pembimbing Utama yang telah berkenan
mendampingi, meluangkan waktu, tenaga, pemikiran serta banyak memberikan
arahan, motivasi, kritik, dan saran,
4. Sutrisno Hadi Purnomo, S.Pt., M.Si., Ph.D. selaku Pembimbing Pendamping
yang sangat inspiratif dan solutif. Terima kasih telah berkenan meluangkan
waktu, tenaga, pemikiran serta mengarahkan, memberikan inspirasi, motivasi,
kritik, dan saran selama proses penyusunan tesis ini,
5. Dr. Ir. Heru Irianto, M.M selaku penguji yang bersedia meluangkan waktu dan
pikiran untuk memberikan arahan, saran, dan kritik pada saat ujian tesis
berlangsung,
6. Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P selaku Kepala Program Studi Magister Agribisnis
Universitas Sebelas Maret dan sekaligus sebagai penguji. Terima kasih atas
segala arahan, saran, dan kritik pada saat ujian tesis berlangsung,
7. Teman-teman Agribisnis 2017, terima kasih telah banyak membantu dan
memberikan motivasi dalam penyelesain tesis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih terdapat kekurangan
baik cara penulisan maupun materi yang dituliskan. Oleh karena itu, segala kritik
dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan tesis selanjutnya.
Surakarta, 31 Januari 2020
Betha Wahyuningtyas
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... iv
RINGKASAN .............................................................................................. v
SUMMARY ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR PUBLIKASI ............................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Kebaruan Penelitian ......................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 8
A. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 8
B. Landasan Teori .................................................................................. 9
C. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 25
D. Asumsi .............................................................................................. 27
E. Pembatasan Masalah ......................................................................... 27
F. Definisi Operasional.......................................................................... 27
BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................... 29
A. Metode Dasar Penelitian ................................................................... 29
B. Metode Penentuan Lokasi Penelitian ................................................ 29
C. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 29
D. Metode Pengambilan Sampel Responden ......................................... 30
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 31
F. Metode Analisis Data ........................................................................ 31
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 40
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 40
B. Pembahasan ....................................................................................... 61
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 71
A. Simpulan ........................................................................................... 71
B. Saran .................................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 73
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Teks
Tabel 1. Volume Impor Beberapa Komoditi Hortikultura di Indonesia
Tahun 2013-2017 ........................................................................ 1
Tabel 2. Negara Asal Impor Bawang Putih, Tahun 2018 ......................... 2
Tabel 3. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan
Produksi Bawang Putih di Indonesia tahun 2013-2017* ............ 2
Tabel 4. Luas Panen dan Produksi Bawang Putih Menurut
Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 .................. 3
Tabel 5. Produksi Bawang Putih Di Kabupaten Karanganyar Menurut
Kecamatan Tahun 2014-2018 ..................................................... 4
Tabel 6. Keunggulan dan Kelemahan Data Envelopment Analysis
(DEA) .......................................................................................... 25
Tabel 7. Fungsi-Fungsi Pemasaran Pada Masing-Masing Lembaga
Rantai Pasok Bawang Putih Di Kabupaten Karanganyar ........... 50
Tabel 8. Margin Pemasaran Bawang Putih di Kabupaten Karanganyar ... 52
Tabel 9. Total Margin Pemasaran Pada Tiap Saluran Rantai Pasok
Bawang Putih di Kabupaten Karanganyar .................................. 52
Tabel 10. Farmer’s share pada masing-masing saluran rantai pasok
bawang putih di Kabupaten Karanganyar ................................... 53
Tabel 11. Sebaran DMU Berdasarkan Tingkat Pencapaian Efisiensi
Petani ........................................................................................... 55
Tabel 12. Sebaran Efisiensi Berdasarkan Usia Petani................................. 55
Tabel 13. Sebaran Efisiensi Berdasarkan Luas Lahan Petani ..................... 56
Tabel 14. Sebaran Efisiensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Petani ........ 56
Tabel 15. Sebaran DMU Berdasarkan Tingkat Pencapaian Efisiensi
Pedagang Pengepul Tingkat Desa ............................................... 57
Tabel 16. Sebaran Efisiensi Berdasarkan Usia Pedagang Pengepul
Tingkat Desa ............................................................................... 57
Tabel 17. Sebaran Efisiensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pedagang
Pengepul Tingkat Desa ............................................................... 58
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xii
Tabel 18. Sebaran DMU Berdasarkan Tingkat Pencapaian Efisiensi
Pedagang Pengepul Tingkat Kecamatan ..................................... 59
Tabel 19. Sebaran Efisiensi Berdasarkan Usia Pedagang Pengepul
Tingkat Kecamatan ..................................................................... 59
Tabel 20. Sebaran Efisiensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pedagang
Pengepul Tingkat Kecamatan ..................................................... 59
Tabel 21. Sebaran DMU Berdasarkan Tingkat Pencapaian Efisiensi
Pedagang Pengecer...................................................................... 60
Tabel 22. Sebaran Efisiensi Berdasarkan Usia Pedagang Pengecer ........... 60
Tabel 23. Statistik Deskriptif Efisiensi Petani Bawang Putih Kabupaten
Karanganyar ................................................................................ 62
Tabel 24. Nilai Efisiensi dan Peers DMU Petani
di Kabupaten Karanganyar .......................................................... 64
Tabel 25. Potensi Peningkatan Output dan Pengurangan Input
Pada DMU P2 yang Inefisien ...................................................... 65
Tabel 26. Statistik Deskriptif Efisiensi Pedagang Pengepul Bawang Putih
Tingkat Desa di Kabupaten Karanganyar ................................... 66
Tabel 27. Nilai Efisiensi dan Peers Yang Menjadi Rujukan Masing-Masing
DMU Pedagang Pengepul Tingkat Desa
di Kabupaten Karanganyar .......................................................... 67
Tabel 28. Potensi Peningkatan Output dan Pengurangan Input
pada DMU PD3 yang Inefisien ................................................... 67
Tabel 29. Statistik Deskriptif Efisiensi Pedagang Pengepul Bawang Putih
Tingkat Kecamatan di Kabupaten Karanganyar ......................... 68
Tabel 30. Nilai Efisiensi dan Peers Yang Menjadi Rujukan Masing-Masing
DMU Pedagang Pengepul Tingkat Kecamatan di Kabupaten
Karanganyar ................................................................................ 69
Tabel 31. Potensi Peningkatan Output dan Pengurangan Input
pada DMU PK4 yang Inefisien ................................................... 69
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Teks
Gambar 1. Diagram Skema Rantai Pasok ..................................................... 15
Gambar 2. Kerangka Food Supply Chain Networking.................................. 17
Gambar 3. Diagram Margin Pemasaran ........................................................ 20
Gambar 4. Kerangka Pemikiran .................................................................... 26
Gambar 5. Struktur Hubungan Rantai Pasok Bawang Putih di Kabupaten
Karanganyar ................................................................................ 43
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiv
DAFTAR PUBLIKASI
Nomor Halaman
Teks
Publikasi 1. Prosiding Seminar Nasional .................................................. 81
Publikasi 2. Paper Acceptance Letter ....................................................... 89