KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa...

93
i KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA (Studi Di Desa Tanjung Kari, Kec. Pulau Beringin. Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Konsentrasi Pemerintahan Daerah OLEH: ULDAN TAJRI 16610004 PROGRAM MAGISTER SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

Transcript of KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa...

Page 1: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

i

KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

(Studi Di Desa Tanjung Kari, Kec. Pulau Beringin. Kabupaten OKU Selatan,

Sumatera Selatan)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Magister pada Program Studi Ilmu Pemerintahan

Konsentrasi Pemerintahan Daerah

OLEH:

ULDAN TAJRI

16610004

PROGRAM MAGISTER

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2018

Page 2: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN
Page 3: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN
Page 4: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

iv

KATA PENGANTAR

Puja dan syukur penulis panjatkan pada keagungan Tuhan pemilik semesta

Alam, dengan limpahan kasih-Nya telah menuntun penulis dan itu sepenuhnya

diyakini penulis semasa proses penulisan tesis ini. Rasa syukur juga penulis

haturkan pada Ibunda dan Ayahanda tercinta yang dengan tabah dan ikhlas tidak

henti-hentinya mendorong dan memanjatkan doa agar segera merampungkan

masa studi. Tesis dengan judul KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA yang mana studi

dilakukan di Desa Tanjung Kari, Kec. Pulau Beringin. Kabupaten Oku Selatan,

Sumatera Selatan yang merupakan tempat kelahiran penulis.

Tesis ini ditulis sebagai bentuk pertanggung jawaban ilmiah dan sekaligus

sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Magister Ilmu Pemerintahan

pada Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD“ Yogyakarta.

Penulis sadar bahwa dalam penulisan tesis ini banyak mendapat bantuan moril

maupun materil, oleh sebab itu perkenanlah penulis untuk menghaturkan rasa

terimakasih kepada:

1. Bapak Habib Muhsin S.Sos, M.Si selaku Ketua STPMD”APMD”

Yogyakarta.

2. Bapak Dr. R. Widodo Triputro, selaku Direktur Program Pascasarjana (S2)

Ilmu Pemerintahan STPMD “ APMD “ Yogyakarta.

Page 5: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

v

3. Bapak Dr. Supardal dan Dr. Yuni Setia Rahayu sebagai dosen pembimbing

yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan masukan

serta kritik serta saran dalam penyusunan tesis ini.

4. Ibu Fadjarini Sulistyowati, S. IP, M.Si Selaku Dosen penguji II

5. Kepala desa Tanjung Kari dan para penyelenggara Pemerintahan Desa

Tanjung Kari.

6. Ibunda Nurhidayati dan Ayahanda Zuhril serta Mbak dan adik

7. Teman-teman seperjuangan, baik itu GMNI Komisariat STPMD”APMD”

Yogyakarta maupun yang lain.

8. Terimakasih juga untuk perempuan bernama Veronika Lidia.

Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis

selama penulisan tesis ini mendapatkan pahala yang banyak dari Allah SWT.

Tesis ini masih jauh dari sempurna maka penulis mohon kepada pembaca

terutama kritikan dan masukan guna penyempunaan tesis ini. Semoga tesis ini

dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 1 Oktober 2018

Uldan Tajri

Page 6: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

vi

HALAMAN MOTTO

“Pemimpin adalah pribadi yang siap dikorbankan”

( Ryamizard Ryacudu )

“Pendidikan berarti sampai pada pemahaman bahwa hidup memiliki makna yang

lebih dari sekedar rasa-takut dan rasa-senang belaka”

( Jan Patocka )

“Dan jika kau tidak ingin mati dan membusuk di ruang politik dan sosial, maka

tingkatkanlah Profesionalitas mu, sebagai politisi yang satunya kata dan tindakan”

( Penulis )

Page 7: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

vii

PERSEMBAHAN

Dengan ungkapan penuh syukurku pada Tuhan YME. Ku persembahkan

karya ilmiah yang sangat sederhana ini kepada:

Kedua orang tuaku, Ibunda Nurhidayati dan Ayahanda Zuhril yang selalu

memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus, dan kesempatan untuk

berkelana jauh dari rumah. Terima kasih atas doa, keikhlasan, kesabaran,

semangat, kerja keras, pengorbanan dan dukungannya selama ini.

Semua keluarga tercinta, Untuk kakak tersayang Yeni Austria dan si

bungsu Amizon Triasa, dan ponakan-ponakan yang selalu di tinggal. Serta

keluarga besar yang selalu memberikan inspirasi dan memotivasi saya

dalam mengarungi studi, yang dengan sabar menunggu selesai.

Almamater Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat desa “APMD”

Yogyakarta.

Dan untuk perempuan bernama Veronika Lidia.

Page 8: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................. iii

KATA PENGATAR ................................................................................. iv

HALAMAN MOTTO .............................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvi

INTISARI ................................................................................................. xvii

ABSTRACT .............................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Fokus Penelitian ........................................................................... 11

C. Rumusan Masalah ........................................................................ 11

D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 12

E. Kerangka Konseptual ................................................................... 12

1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ..................................... 13

a. Kepala Desa ....................................................................... 16

b. BPD ..................................................................................... 18

Page 9: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

ix

c. Musyawarah Desa ............................................................... 19

2. Gender ..................................................................................... 19

3. Kepemimpinan ......................................................................... 23

a. Kepemimpinan Perempuan .......................................................... 27

b. Kepemimpinan Kepala Desa .............................................. 33

4. Kinerja...................................................................................... 37

F. Metode Penelitian ....................................................................... 41

1. Jenis Penelitian ....................................................................... 41

2. Unit Analisis............................................................................. 42

a. Obyek Penelitian ................................................................. 42

b. Subyek Penelitian ............................................................... 43

c. Informan ............................................................................ 43

d. Teknik Pengambilan Informan ........................................... 43

e. Lokasi Penelitian ................................................................ 44

3. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 44

a. Observasi ............................................................................ 44

b. Wawancara Mendalam ....................................................... 44

c. Dokumentasi ....................................................................... 45

4. Teknik Analisis Data ............................................................... 45

BAB II PROFIL DESA TANJUNG KARI ............................................ 47

A. Asfek Geografis ......................................................................... 47

1. Sejarah Desa Tanjung Kari .................................................. 47

2. Letak Wilayah ....................................................................... 48

Page 10: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

x

3. Luas Wilayah ........................................................................ 50

B. Asfek Demografis .............................................................................. 51

1. Jumlah Penduduk ................................................................. 51

2. Distribusi Penduduk Menurut Umur ................................... 52

3. Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................. 53

4. Keadaan Penduduk Berdasarkan

Tingkat Pendidikan .............................................................. 54

5. Berdasarkan Mata Pencaharian ........................................... 55

6. Berdasarkan Agama ............................................................. 56

C. Kondisi Ekonomi ...................................................................... 56

D. Sarana Dan Prasarana ................................................................ 58

1. Sarana Pribadatan ................................................................ 58

2. Sarana Pendidikan ............................................................... 59

3. Sarana Kesehatan ................................................................. 60

4. Sarana Dan Prasana Transfortasi ......................................... 60

5. Sarana Komunikasi Dan Informasi ..................................... 61

6. Sarana Air Bersih Dan Sanitasi ........................................... 62

7. Sarana Dan Prasana Pemerintahan ...................................... 62

8. Sarana Dan Prasarana Lembaga

Kemasyarakatan Desa .......................................................... 63

E. Struktur Pemerintahan Desa ...................................................... 64

1. Struktur Pemerintah Desa .................................................... 64

2. Struktur BPD ....................................................................... 66

Page 11: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

xi

3. Visi dan Misi ....................................................................... 67

4. Tupoksi Pemerintah Desa..................................................... 68

a. Kepala Desa ......................................................... 68

b. Seketaris Desa ...................................................... 69

c. Bendahara Desa.................................................... 70

d. Kepala Urusan Pemerintahan............................... 70

e. Kepala Urusan Pembangunan .............................. 71

f. Kepala Urusan Kemasyarakatan .......................... 71

g. Kepala Dusun 1 .................................................... 72

h. Kepala Dusun 2 .................................................... 73

i. Kepala Dusun 3 .................................................... 74

j. Linmas.................................................................. 74

k. Profil Singkat Kepala Desa Tanjung Kari............ 75

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN TENTANG KINERJAKEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAANPEMERINTAHAN DI DESA TANJUNG KARI

..................................................................................................................... 76

A. DESKRIPSI INFORMAN ........................................................ 76

1. Deskripsi Informan Menurut Nama .................................... 78

B. Analisis Data ............................................................................. 79

1. RPJMDes Desa Tanjung Kari ............................................ 80

a) Visi dan Misi Kepala Desa Tanjung Kari ...................... 80

b) Penjaringan Masalah Desa Tanjung Kari ....................... 81

2. Penyelenggaraan Pemerintahan

Page 12: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

xii

Desa Tanjung Kari ............................................................. 87

a) APBDes Desa Tanjung Kari Tahun 2017....................... 84

b) Penyelenggarakan Pemerintahan desa ........................... 84

(1) Penyelenggarkan Bidang Pemerintahan desa ......... 85

(2) Melaksanakan Bidang Pembangunan Desa........... 87

(3) Melaksanakan Bidang Pembinaan

Kemasyarakatan Desa .......................................... 89

(4) Melaksanakan Bidang Pemberdayaan

Masyarakat Desa ........................................................ 92

c) Perbedaan dan Dampak Pada Masyarakat ...................... 95

3. Kinerja Kepala Desa Perempuaan Dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tanjung Kari ........... 103

a) Kepemimpinan Kepala Desa

Perempuan Dalam Penyelangagaraan

Pemerintahan Desa Tanjung Kari ................................... 97

b) Kinerja Kepala Desa Perempuan Dalam

Penyelangagaraan Pemerintahan Desa Tanjung Kari..... 107

c) Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi dan

dampak Kinerja Kepala Desa

Perempuaan Dalam Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa Tanjjung KKari............................. 111

(1) Faktor Yang Mempengarui Kinerja Kepala

Desa Tanjung Kari Dalam Penyelenggaraan

Page 13: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

xiii

Pemerintahan Desa Tanjung Kari........................... 111

(2) Dampak Dalam Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa Tanjung Kari........................... 116

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 121

A. Kesimpulan ................................................................................ 121

B. Saran .......................................................................................... 124

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 126

LAMPIRAN .............................................................................................. 133

Page 14: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

xiv

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 2.1 Batas wilayah Desa Tanjung Kari................................................... 51

Tabel 2.2 Keadaan Luas Wilayah Perdusun Desa Tanjung Kari ..................... 52

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Desa Tanjung Kari.............................................. 52

Tabel 2.4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Usia ............................... 52

Tabel 2.5 Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin.............................. 53

Tabel 2.6 Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................... 54

Tabel 2.7 Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan. ........................... 55

Tabel 2.8 Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama ......................................... 56

Tabel 2.9.Keadaan Penduduk Berdasarkan Jumlah Rumah Tangga

Usaha Pertanian Menurut Subsektor.................................................. 57

Tabel 2.10 Lima Komuditas Unggulan Desa Tanjung Kari ........................... 58

Tabel 2.11 Sarana Peribatan Desa Tanjung Kari ............................................. 59

Tabel 2.12 Sarana Pendidikan Desa Tanjung Kari ......................................... 59

Tabel 2.13 Sarana Kesehatan Desa Tanjung Kari............................................ 60

Tabel2.14 Sarana Dan Prasarana Transportasi................................................. 61

Tabel 2.15 Sarana Komunikasi Dan Informasi ............................................... 61

Tabel 2.16 Sarana Air Bersih Dan Sanitasi ..................................................... 62

Tabel 2.17 Sarana Dan Prasarana Pemerintahan Desa Tanjung Kari .............. 63

Tabel 2.18 Sarana Dan Prasarana Lembaga Kemasyarakatan Desa

Page 15: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

xv

Tanjung Kari ................................................................................ 64

Tabel 3.1 Deskripsi Informan Menurut Pendidikan ........................................ 77

Tabel 3.2 APBDes Desa Tanjung Kari Tahun 2017 ........................................ 84

Tabel 3.3 APBDes Desa Tanjung Kari Tahun 2017 ....................................... 105

Page 16: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Administrasi Desa Tanjung Kari .......................................... 49

Gambar 2.2 Struktur Pemerintahan Desa Tanjung Kari .................................. 65

Gambar 2.3 Struktur Organisasi BPD.............................................................. 66

Gambar 3.1 APBDes Desa Tanjung Kari Tahun 2017 .................................... 106

Page 17: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

xvii

INTISARI

Diundangkannya Undang-Undang No.6 Tahun. 2014 tentang Desa, yangselanjutnya disebut dengan UU Desa, menjadi titik awal dalam prosespenyelenggaraan pemerintahan desa yang baru. Desa Tanjung Kari merupakansalah satu desa kecamatan Pulau Beringin, Kabupaten Ogan Komering UluSelatan, Sumatera Selatan. Akan tetapi latar belakang adat istiadat suku semendeyang mengaharuskan pemimpin adalah laki-laki. Namun pada tahun 2015 terjaditranformasi kepemimpinan kepala desa, kepala desa yang terpilih adalahperempuan. Tesis yang ditulis berdasarkan penelitian ini ingin melihat:Bagaimana penyelenggaraan pemerintahan desa Tanjung Kari ? Bagaimanakinerja kepala desa perempuaan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa diTanjung Kari ? Apa dampak dari kinerja kepala desa perempuan terhadap desaTanjung kari dan faktor apa yang mempengaruhi proses kinerja ?. Tujuan Tesisini ialah Untuk mendeskripsikan dan menggambarkan proses penyelenggaraanpemerintahan Desa di Tanjung Kari dan mengetahui Kinerja kepala desaperempuan dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa serta melihat dampak darikinerja dan faktor apa yang mempengaruhi proses kinerja kepala desaperempuan.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, denganobyek penelitian: Kinerja kepala desa perempuan dalam penyelenggaraanpemerintahan desa Tanjung Kari dan lokasinya di desa Tanjung Kari, Kec. PulauBeringin. Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan. teknik pemilihan informandengan cara snow ball dengan 14 informan. Teknik pengumpulan dataobservasi,wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisisnya: Teknik AnalisisKualitatif Reduksi data, Pengorganisasian data, Interpretasi.

Hasil penelitian sebagai berikut: Proses penyelenggaraan pemerintahanDesa di Tanjung Kari.Pertama, proses penyelenggarakan pemerintahan desa saatini sudah mengalami perubahan. Namun cara dan pola lama dalampenyelenggaraan pemerintahan desa di tanjung kari masih mempengaruhi kepaladesa dalam menjalankan tugas sehingga tidak maksimal dan berakibat padakurangnya partisipasi masyarakat. Kedua, Kinerja kepala desa perempuan di desaTanjung Kari, mengenai pelayanan kemasyarakat belum efektif, pola pelayaanmasih dilakukan di rumah. Selain itu mengenali kebutuhan masyarakat jugabelum maksimal, Responsibilitas juga masih kurang, masih terjadi tumpang tindihdan pengambil alihan tugas. Ketiga, Faktor- faktor yang mempengaruhi dandampak kinerja kepala desa perempuaan yakitu Pertama, secara individual adalahfaktor jenis kelamin dan karakter kepala desa. Kedua, secara situasional adalahkondisi masyarakat desa yang masih dalam hubungan keluarga, adat kesukuan(semende). Sehingga kinerja kepala desa perempuaan ini memberikan dampaksecara efisiensi dan efektifitas antara rasio input dan output yang belum sesuai.

Kata-kata kunci: Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Kepala Desa,Perempuan, Kinerja.

Page 18: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

xviii

Abstract

The enactment of Law No.6 Year. 2014 concerning Villages, hereinafterreferred to as the Village Law, became the starting point in the process ofimplementing a new village government. Tanjung Kari village is one of thevillages in Beringin Island, Ogan Komering Ulu Selatan District, South Sumatra.However, the background of the semi-tribal customs that require leaders is men.But in 2015 there was a transformation of the leadership of the village head, theelected village head was female. The thesis written based on this research wouldlike to see: How is the administration of Tanjung Kari village government? Whatis the performance of the village head in the village administration at TanjungKari? What is the impact of the performance of the female village head onTanjung Curry village and what factors influence the performance process? Thepurpose of this thesis is to describe and describe the process of managing thevillage government in Tanjung Kari and find out the performance of the femalevillage head in the implementation of village governance and see the impact of theperformance and what factors influence the performance of the female villagehead.

The research method used is descriptive qualitative, with the object ofresearch: The performance of female village heads in the administration ofTanjung Kari village and its location in the village of Tanjung Kari, Kec. BeringinIsland. OKU Selatan Regency, South Sumatra. the technique of selectinginformants by snow ball with 14 informants. Data collection techniques forobservation, interviews, and documentation. The analysis technique: QualitativeAnalysis Technique Data reduction, Data organizing, Interpretation.

The results of the study are as follows: The process of administering thevillage government in Tanjung Kari. First, the process of organizing the villageadministration has now undergone a change. However, the old ways and patternsin administering village governance in Curry Cape still influence the village headin carrying out his duties so that they are not optimal and result in a lack ofcommunity participation. Second, the performance of the female village head inTanjung Kari village, regarding community service has not been effective, thepattern of service is still carried out at home. In addition to recognizing the needsof the community is also not maximized, responsibility is also still lacking, thereis still overlap and takeover of tasks. Third, the factors that influence and impactthe performance of the village head are: First, individually are the sex factors andthe character of the village head. Second, situationally is the condition of thevillage community who are still in a family relationship, tribal custom (semende).So that the performance of the village head of the village has an effect onefficiency and effectiveness between the ratio of inputs and outputs that are notyet appropriate.

Key words: Implementation of Village Government, Village Heads, Women,Performance.

Page 19: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan tanggal 17 agustus

1945 menurut Soepomo (Huda, 2015:1) merupakan model negara dan

pemerintahan yang berdasarkan atas teori bernegara “Republik Desa”. Penjelasan

Soepomo mengapa “Republik Desa”, karena model dan pemerintahan Negara

Republik Indonesia yang strukturnya disesuaikan dengan struktur sosial

masyarakat Indonesia yang asli, yang nyata pada masa sekarang yaitu desa, yang

disesuaikan dengan panggilan zaman. Soepomo juga mengatakan mengenai

tujuan Negara Indonesia yang berdasar pada persatuan, seperti halnya desa

dengan tujuan yang bersatu dan adil untuk kepentingan rakyat seluruhnya atau

dengan kata lain bersatu, adil, dan makmur. Vollenhoven dalam bukunya “

Staatscrecht Overzee” ( Huda, 2015: 2) mengatakan:

“Ketika sebuah kapal berbendera tiga warna pada tahun 1596, daerah itu

dalam arti kata hukum tata negara tidaklah merupakan sebidang tanah

kosong dan tandus tidak tergarap daerah itu penuh dan padat dengan

lembaga-lembaga pengaturan masyarakat dan pemerintahan yang dikuasai

oleh atau kekuasaan atas suku-suku bangsa, kesatuan perkampungan,

republik-republik dan kerajaan-kerajaan. Hanya sifat kesatuan sama sekali

tidak ada meskipun negara Majapahit dahulu tumbuh dengan kokohnya

memegang pimpinan yang kuat, dan yang terdapat adalah justru suatu

hukum tata negara Asia Timur yang jalin menjalin, dan tetap bersifat asli

walaupun penduduknya banyak terpengaruh oleh kebudayaan Hindu dan

Islam.”

Penjelasan C. Van Vollenhoven tersebut menunjukan bahwa sebelum

Belanda masuk kewilayah Nusantara, pemerintahan republik atau republik desa

sudah ada. Republik yang dimaksud yaitu suatu pemerintahan yang demokratis

Page 20: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

2

yang mementingkan kesejahteraan rakyat yang bersifat asli dan otonom

berdasarkan adat istiadat dan nilai budaya masyarakat setempat sehingga konsep

desa bukanlah konsep yang diadopsi dari luar. ( Huda, 2015: 3).

Negara Indonesia dalam proses penyelenggaraan pemerintahannya terdiri

atas beberapa daerah atau wilayah provinsi. Setiap daerah atau wilayah provinsi

terdiri atas beberapa daerah kabupaten/kota di dalam setiap kabupaten/kota

terdapat satuan pemerintahan yang terendah yang disebut dengan desa dan

kelurahan.( Nurcholis, 2011: 1).

Diundangkannya Undang-Undang No.6 Tahun. 2014 tentang Desa, yang

selanjutnya disebut dengan UU Desa, menjadi titik awal dalam proses

penyelenggaraan pemerintahan desa yang baru. Sebelumnya penyelenggaraan dan

pengelolaan pemerintahan desa masih masuk di dalam UU No 32 Tahun 2004

Tentang Pemerintahan Daerah dengan menggunakan asas atau prinsip

desentralisasi-residualitas yakni desa hanya menerima delegasi kewenangan dan

urusan desa dari pemerintah kabupaten/kota, dan pemerintahan desa hanya berada

dalam sistem pemerintahan kabupaten/kota dengan kedudukan sebagai local

state government.

Sedangkan menurut UU No.6 Tahun. 2014 tentang Desa mengenai

Penyelenggaraan dan pengelolaan menggunakan asas Rekognisi-Subsidiaritas.

Rekognisi yaitu pengakuan dan penghormatan terhadap desa, sedangkan

Subsidiaritas menurut Sutoro Eko (Mustakim, 2015:10) memiliki tiga makna

antara lain; Pertama, Subsidiaritas adalah lokalisasi penggunaan kewenangan dan

Page 21: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

3

pengambilan keputusan tentang kepentingan masyarakat setempat kepada desa.

Kedua, negara bukan menyerahkan kewenangan seperti asas desentralisasi,

melainkan menetapkan kewenangan lokal berskala desa menjadi kewenangan

desa melalui undang-undang. Ketiga, pemerintah tidak melakukan campur tangan

(intervensi) dari atas terhadap kewenangan lokal Desa, melainkan melakukan

dukungan dan fasilitasi terhadap desa.

Dengan begitu posisi desa menurut UU No. 6/2014 tentang Desa, desa

adalah sebagai organisasi campuran (hybrid) antara masyarakat berpemerintahan

(self governing community) dengan pemerintahan lokal (local self government),

sehingga desa berwajah ganda: pemerintahan dan masyarakat, atau berbentuk

pemerintahan masyarakat atau pemerintahan berbasis masyarakat. Desa tidak

identik dengan pemerintah desa dan kepala desa. Desa mengandung pemerintahan

dan sekaligus mengandung masyarakat sehingga membentuk kesatuan (entitas)

hukum. (Eko, 2015:45). Dengan demikian desa tidak lagi menganut asas

desentralisasi-residualitas yakni desa hanya menerima delegasi kewenangan dan

urusan desa dari pemerintah kabupaten/kota, serta hanya berkedudukan sebagai

local state government.

Selain itu penjelasan dari UU nomor 6 tahun 2014 Pasal 23 (Fokusmedia,

2016:13) menyatakan bahwa proses penyelenggaraan pemerintahan desa

diselenggarakan oleh pemerintah desa yang mana pemerintah desa adalah kepala

desa dan dibantu oleh perangkat desa, penjelasan diatas menempatkan posisi

kepala desa/desa adat atau yang disebut dengan nama lain mempunyai peran

penting dalam kedudukannya sebagai pemimpin masyarakat dalam proses

Page 22: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

4

penyelenggaraan pemerintahan desa. Peran penting kepala desa/desa adat

sebagaimana dimaksud dalam UU No. 6 Tahun. 2014 tentang Desa tertuang di

dalam Pasal 26 ayat (1) dengan penjelasan bahwa kepala desa bertugas

menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa,

pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.

(Fokusmedia, 2016:14)

Penjelasan tugas kepala desa di atas memberikan peran besar kepada

kepala desa untuk memimpin organisasi desa dalam rangka mencapai

kesejahteraan masyarakat desa dan kemajuan desa. Begitu pun dengan Desa

Tanjung Kari tanpa pengecualian, Desa Tanjung Kari sendiri adalah salah satu

desa berada di Kecamatan Pulau Beringin. Kabupaten OKU Selatan, Sumatera

Selatan. secara geografis terletak di ketinggian kurang lebih 1200 dari permukaan

air laut. Sumber pendapatan masyarakatnya mengandalkan hasil pertanian. 95 %

masyarakatnya dari suku Semende sedangkan sisanya dari suku Jawa, Daya, dan

beberapa suku lain.

Dalam masyarakat semende sendiri mengenai kepala desa, atau

pemimpin desa bukan sekedar menjalankan tugas administrasi. Namun kepala

desa merupakan simbol kepemimpinan dalam masyarakat. Nilai-nilai yang

terbangun dalam kehidupan berdesa tidak terlepas dari sistem nilai adat suku

semende yang mana di atur di dalam Lembaga Adat Semende Meraje Anak Belai,

. (Dzulfikriddin, 2001).

Page 23: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

5

Dalam konsep masyarakat semende mengenai Lembaga Adat Semende

Meraje Anak Belai di peruntukan dalam mengatur hubungan kekerabatan.

Sehingga muncul tingkatan Struktur kepemimpinan dalam Lembaga Adat

Semende Meraje anak belai yang terdiri dari pertama; payung jurai atau payung

meraje, tugas dan kewajibannya adalah melindungi, mengasuh, dan mengatur

jurai tersebut dengan baik menurut ajaran agama dan aturan adat; kedua, Jenang

jurai atau Jenang meraje, dengan tugas dan kewajibanya menjenangi atau

menjadi tulang punggung jurai, memberi petunjuk-petunjuk yang telah digariskan

oleh Payung jurai kepada keluarga itu. Dan Ketiga, Meraje, yaitu kakak atau adik

laki-laki dari Ibu, tugas dan kewajibanya adalah sebagai orang yang terjun

langsung membimbing dan mengasuh seluruh anak belai, serta membimbing dan

mengasuh tunggu tubang ke jalan yang benar; keempat, Anak belai yang terdiri

dari semua keturunan dari kakak atau adik perempuan Ibu. Tugasnya ialah

mengawasi dan mengamati seluruh anggota jurai. Kelima, Apit jurai, adalah

keluarga atau famili dari sebelah Ibu dan sebelah ayah, yaitu seluruh anggota

keluarga yang berkewajiban mengikuti kebijaksanaan dalam keluarga. Sedangkan

yang terakhir adalah tunggu tubang, yaitu anak perempuan yang bertugas

menjaga dan mengurus harta pusaka jurai.

Disisilain diatur juga terkait posisi laki-laki dan perempuan, dimana

dalam keyakinan masyarakat semende kodrat laki-laki merupakan sebuah kodrat

yang harus memimpin dan kodrat perempuan ialah di istimewakan. Kodrat

perempuan yang di istimewakan maksudnya ialah bahwa kodrat perempuan itu,

sebuah kodrat yang suci dan membutuhkan perlindungan dari para saudara laki-

Page 24: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

6

lakinya sehingga saudara perempuan tidak pernah luput dari pengawasan para

saudara laki-lakinya. Ungkapan tersebut jelas mengindikasikan bahwa posisi laki-

laki sebagai pemimpin, sedangkan perempuan di dalam kalangan masyarakat adat

ataupun pandangan dari sisi budaya merupakan sebuah titah suci yang

dikaruniakan oleh Tuhan kepada makhluknya (

Peneliti sendiri yang di besarkan di Desa Tanjung Kari merasakan betul

Implementasi “Lembaga Adat Semende Meraje Anak Belai” dalam kehidupan

sosial masyarakat.

Namun pada tahun 2015 ada fenomena baru di Desa Tanjung Kari.

pemilihan kepala desa yang dilaksanakan menempatkan seorang perempuan untuk

pertama kali terpilih sebagai kepala desa. Keadaan ini tentu saja kemajuan,

apalagi jika kita mengacu kepada penjelasan di atas mengenai masyarakat

semende terkait perempuan yang di istemewakan dan laki-laki sebagai pemimpin

adalah hal baru dengan kata lain ada tranformasi kepemimpinan kepala desa di

Desa Tanjung Kari bahkan untuk masyarakat semende yang tinggal di wilayah

kecamatan Pulau Beringin. Meskipun begitu apakah kehadiran perempuan untuk

pertama kali ini selaras dengan kemajuan proses penyelenggaraaan pemerintahan

Desa Tanjung Kari dengan latar belakang masyarakatnya suku Semende dengan

sistem adat “Lembaga Adat Semende Meraje Anak Belai” serta terbentuk karena

keluarga atau karena Gen

Berdasarkan fenomena transformasi kepemimpinan di atas lah, maka

peneliti memfokuskan penelitian tesis ini pada kinerja kepala desa perempuan

Page 25: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

7

dalam penyelenggarakan pemerintahan desa di Desa Tanjung Kari, mengingat

dalam UU Desa sendiri tidak ada deskriminasi, siapa pun baik itu laki-laki

maupun perempuan memiliki kesetaraan.

Berdasarkan literatur yang telah dilakukan, penelitian tentang

penyelenggaraan pemerintahan desa yang dipimpin kepala desa perempuan telah

banyak dilakukan, dari pencarian peneliti, peneliti menemukan, antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan Holilah mahasiswi UIN Sunan Ampel dalam

Jurnal Review Politik Volume 04, Nomor 01, Juni 2014 dengan judul

“Fungsi Dan Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Perempuan Di Desa

Masaran, Banyuates Sampang”. Penelitian ini berupaya menggali fungsi

dan gaya kepemimpinan Kepala Desa Perempuan Di Desa Masaran,

Banyuates Sampang. Dengan Rumusan masalah yang: pertama,

bagaimana fungsi kepemimpinan kepala desa Fungsi dan gaya

kepemimpinan kepala desa perempuan di desa masaran, banyuates

sampang. Hasil penelitian menunjukkan; pertama, fungsi kepemimpinan

kepala desa tidak berjalan sebagaimana mestinya, karena hanya berfungsi

administrasi saja, sedangkan fungsi top manajemen dilakukan oleh

suaminya. Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari bias gender, budaya

patriarkhi, dan tidak adanya kemampuan kepala desa. Kedua, gaya

kepemimpinan dapat dikategorikan sebagai gaya kepemimpinan lais-

sezfaire,karena pemimpin tidak ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan

kegiatan, dan tanggungjawab dilakukan oleh suaminya sendiri.

Page 26: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

8

2. Penelitian yang dilakukan oleh Hadiatus Sarifah Jurusan Sosiologi dan

Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang tahun

2015 dengan judul “Persepsi Masyarakat Terhadap Kepemimpinan

Kepala Desa Perempuan (Studi Kasus Desa Grogol Beningsari Dan Desa

Petanahan, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen)”. Penelitian ini

berupaya menggali (1) Mengetahui persepsi masyarakat terhadap

kepemimpinan kepala desa perempuan di Desa Grogol Beningsari dan

Desa Petanahan, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, (2)

Mengetahui persepsi masyarakat terhadap kemampuan kepala desa

perempuan dalam mencapai tujuan yang diharapkan oleh masyarakat di

Desa Grogol Beningsari dan Desa Petanahan, Kecamatan Petanahan,

Kabupaten Kebumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1)

Terdapat persepsi negatif maupun positif dalam kepemimpinan kepala

desa perempuan. Persepsi negatif ini muncul karena stereotip masyarakat

terhadap perempuan, sedangkan dalam persepsi positif ini muncul karena

sifat keperempuanannya dalam memimpin. (2) Menurut masyarakat,

kemampuan kepala desa perempuan dalam dalam mencapai tujuan masih

tergolong lemah. Hal ini terlihat dengan visi dan misi yang belum

terlaksana sepenuhnya, kurangnya pelayanan administrasi pemerintahan

desa, dan lemahnya pengembangan fisik desa, namun kemampuan kepala

desa perempuan dalam menjalin relasi dengan pihak luar tergolong baik

dan juga terciptanya kerjasama yang baik dengan masyarakat merupakan

beberapa pencapaian kepala desa perempuan.

Page 27: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

9

3. Penelitian yang dilakukan oleh Nana Lutfiana Jurusan Politik Dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

tahun 2013. Dengan judul penelitian “Kepemimpinan Kepala Desa

Perempuan Di Desa Karas Kepoh Kecamatan Pancur Kabupaten

Rembang”. Penelitian ini berupaya menggali (1) bagaimana

kepemimpinan Kepala Desa perempuan dalam pelaksanaan program

pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Desa Karas Kepoh

Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang, (2) apa hambatan Kepala Desa

perempuan dalam pelaksanaan program pembangunan dan pelayanan

kepada masyarakat di Desa Karas Kepoh Kecamatan Pancur Kabupaten

Rembang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) peran

kepemimpinan Kepala Desa perempuan dalam pelaksanaan program

pembangunan kepada masyarakat sudah memberikan kemajuan terhadap

Desa Karas Kepoh. Hal ini dapat dilihat bahwa Kepala Desa perempuan

sudah berperan aktif dalam kegiatan pembangunan, berperan sebagai

motivator yang memotivasi bawahan dan masyarakat untuk dapat

mengikuti kegiatan pembangunan. Peran tersebut dIbuktikan dengan

berdirinya bangunan jembatan gantung, akses jalan raya dan bangunan

pusat layanan internet masyarakat, (2) peran kepemimpinan Kepala Desa

perempuan dalam pelayanan kepada masyarakat sudah berjalan dengan

baik. Kepala Desa dengan dibantu oleh perangkat desa memberikan

pelayanan berupa pengurusan administrasi kependudukan. Kepala Desa

Karas Kepoh memberikan pelayanan dengan cepat dan dilayani selama 24

Page 28: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

10

jam, baik pelayanan pada jam kerja maupun di luar jam kerja tentunya

dengan ditunjang sarana dan prasarana yang memadai. Tipe

kepemimpinan yang diterapkan Kepala Desa Karas Kepoh adalah tipe

kepemimpinan yang demokratis, dengan salah satu contoh Kepala Desa

memberikan kebebasan kepada perangkat desa, tokoh masyarakat dan

masyarakat untuk memberi usul atau masukan bagaimana baiknya agar

kegiatan pembangunan itu dapat dilaksanakan dengan baik.Semua

perjuangan Kepala Desa perempuan mempunyai maksud untuk

mensejahterakan masyarakat Desa Karas Kepoh agar lebih maju

diberbagai sektor terutama disektor pembangunan, (3) faktor-faktor

penghambat kepemimpinan Kepala Desa perempuan sebagai berikut:

aspek sosial yaitu rendahnya tenaga kerja, aspek budaya yaitu masyarakat

menganggap bahwa kepemimpinan Kepala Desa perempuan masih rendah

bila dibandingkan dengan kepemimpinan laki-laki, kondisi penduduk yaitu

keanekaragaman penduduk. Faktor pendukungnya yaitu sebagai berikut:

dukungan sosial yaitu dukungan yang berasal dari masyarakat, dukungan

keluarga yaitu dukungan yang paling utama dIbutuhkan Kepala Desa

perempuan, dan yang terakhir adalah dukungan budaya yaitu dukungan

yang berasal dari masyarakat dalam upaya untuk mengajak masyarakat

mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan.

Penelitian ini, dibandingkan dengan beberapa penelitian tersebut, tidak

sama. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian lainnya adalah fokus

penelitian dan metode penelitian yang digunakan. Penelitian ini menggunakan

Page 29: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

11

metode deskriptif-kualitatif dan penelitian ini memfokuskan diri pada kinerja

kepala desa perempuan dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa Tanjung Kari

Kecamatan Pulau Baringin, Kabupaten OKU Selatan.

Dengan harapan bahwa penelitian ini bisa bemanfaat, bagi ilmu

pengetahuan penelitian ini diharapkan untuk menambah wawasan ilmu

pemerintahan desa, mengenai penyelenggaraan pemerintahan desa yang dipimpin

kepala desa perempuan. sedangkan untuk manfaat praktis, penelitian ini

diharapkan dapat menjadi pola mengenai kepemimpinan kepala desa perempuan

dalam proses penyelenggaraan pemerintahan desa. serta bermanfaat khususnya

bagi masyarakat Semende terkait informasi kinerja perempuan dalam proses

penyelenggaraan pemerintahan desa sehingga kedepan bisa lebih banyak

perempuan-perempuan yang menjadi kepala desa.

B. Fokus Penelitian

Untuk mempertajam dan memperjelas penelitian, maka fokus penelitian

ini diarahkan kepada.

1. Penyelenggaraan pemerintahan Desa Tanjung Kari.

2. Kinerja kepala desa perempuan dalam penyelenggaraan pemerintahan

Desa Tanjung Kari.

3. Faktor yang mempengaruhi proses kinerja kepala desa perempuan serta

dampak dari kinerja kepala desa perempuan terhadap Desa Tanjung Kari.

Page 30: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

12

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan guna memandu peneliti untuk

mengukap atau memotret yang terjadi perlu dirumuskan rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penyelenggaraan pemerintahan Desa di Tanjung Kari ?

2. Bagaimana kinerja kepala desa perempuaan dalam

penyelenggaraan pemerintahan Desa di Tanjung Kari ?

3. Apa faktor apa yang mempengaruhi proses kinerja kepala desa dan

apa dampak dari kinerja kepala desa perempuan terhadap Desa

Tanjung Kari ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses

penyelenggaraan pemerintahan desa di Tanjung Kari, yaitu:

1. Untuk mendeskripsikan dan menggambarkan proses penyelenggaraan

pemerintahan Desa di Tanjung Kari.

2. Untuk mengetahui Kinerja kepala desa perempuan dalam

penyelenggaraan pemerintahan Desa di Tanjung Kari.

3. Untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi proses kinerja

kepala desa dan menggambarkan dampak dari kinerja kepala desa

perempuan terhadap Desa Tanjung Kari.

Page 31: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

13

E. Kerangka Konseptual

Kajian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menjelaskan kinerja

kepala desa perempuan dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa di Tanjung

Kari, Kec. Pulau Beringin. Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan.

1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Pemerintahan dalam pengertian yang sempit ialah segala aktivitas, tugas,

fungsi, dan kewajiban yang dijalankan oleh lembaga yang berwenang mengelola

dan mengatur jalannya sistem pemerintahan negara untuk mencapai tujuan negara.

Dalam Penjelasan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa (fokusmedia, 2016, 13-31,)

menyatakan bahwa penyelenggaraan pemerintahan desa sebagaimana terdapat

pada Pasal 23 dinyatakan bahwa penyelengaraan pemerintahan desa dilakukan

oleh pemerintah desa, Pemerintah desa sendiri sebagaimana yang dimaksud pada

Pasal 23 UU Desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dan

yang di bantu oleh perangkat desa atau yang di sebut dengan nama lain.

Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan desa harus berlandaskan

pada asas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan pemerintahan, tertib

kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas,

efektivitas dan efisiensi, kearifan lokal, keberagaman, dan partisipatif.

Sedangkan di dalam peraturan Menteri Dalam Negeri No. 114 tahun

2014 mengenai pedoman empat bidang penyelenggaraan pembangunan desa

(fokusmedia, 2016, 13-31,), mengatakan bahwa penyelenggaraan pemerintahan

Page 32: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

14

desa harus terencana dalam rancangan pembangunan jangka menenga desa atau

RPJMDes, harus memuat Visi dan Misi kepala desa serta arah kebijakan

pembangunan desa dan rencana kegiatan yang meliputi bidang penyelenggaraan

pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan

desa dan pemberdayaan masyarakat (fokusmedia, 2016, 13-31,). Keempat

kegiatan ini dalam Pasal 6 ayat 2 peraturan menteri dalam negeri meliputi

pelaksaan antara lain:

a. Bidang penyelenggaraan pemerintahan desa

- Penetapan dan penegasan batas Desa;

- Pendataan Desa;

- Penyusunan tata ruang Desa;

- Penyelenggaraan musyawarah Desa;

- Pengelolaan informasi Desa

- Penyelenggaraan perencanaan Desa;

- Penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa;

- Penyelenggaraan kerjasama antar Desa;

- Pembangunan sarana dan prasarana kantor Desa;

- Kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.

b. Bidang pelaksanaan pembangunan Desa

- Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrasruktur dan

lingkungan Desa antara lain: tambatan perahu; jalan pemukiman; jalan

Desa antar permukiman ke wilayah pertanian; pembangkit listrik

Page 33: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

15

tenaga mikrohidro ; lingkungan permukiman masyarakat Desa; dan

infrastruktur Desa lainnya sesuai kondisi Desa.

- Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

kesehatan antara lain: air bersih berskala Desa; sanitasi lingkungan;

pelayanan kesehatan Desa seperti posyandu; dan sarana danprasarana

kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa.

- Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan

prasarana pendidikan dan kebudayaan antara lain: taman

bacaan masyarakat; pendidikan anak usia dini; balai

pelatihan/kegiatan belajar masyarakat; pengembangan dan pembinaan

sanggar seni; dan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan

lainnya sesuai kondisi Desa.

- Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan,

pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi antara

lain: pasar Desa; pembentukan dan pengembangan BUM Desa;

penguatan permodalan BUM Desa; pembibitan tanaman pangan;

penggilingan padi; lumbung Desa; pembukaan lahan pertanian;

pengelolaan usaha hutan Desa; kolam ikan dan pembenihan ikan;

kapal penangkap ikan; storage (gudang pendingin); tempat pelelangan

ikan; tambak garam; kandang ternak; instalasi biogas; mesin pakan

ternak; sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi Desa.

- Pelestarian lingkungan hidup antara lain: penghijauan; pembuatan

terasering; pemeliharaan hutan bakau; perlindungan mata air;

Page 34: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

16

pembersihan daerah aliran sungai; perlindungan terumbu karang; dan

kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.

c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan antara lain:

- Pembinaan lembaga kemasyarakatan;

- Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;

- Pembinaan kerukunan umat beragama;

- Pengadaan sarana dan prasarana olah raga;

- Pembinaan lembaga adat;

- Pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat; dan

- Kegiatan lain sesuai kondisi Desa.

d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat antara lain:

- Pelatihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan;

- Pelatihan teknologi tepat guna;

- Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi kepala Desa, perangkat

Desa, dan Badan Pemusyawaratan Desa;

- Peningkatan kapasitas masyarakat, antara lain: kader pemberdayaan

masyarakat Desa; kelompok usaha ekonomi produktif; kelompok

perempuan, kelompok tani, kelompok masyarakat miskin, kelompok

nelayan, kelompok pengrajin, kelompok pemerhati dan perlindungan

anak, kelompok pemuda;dan kelompok lain sesuai kondisi Desa.

a. Kepala Desa

Dalam UU Desa (fokusmedia, 2016, 13-31,), Kepala Desa atau yang di

sebut dengan nama lain merupakan pemimpin desa yang menyelenggarakan

Page 35: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

17

pemerintahan desa dengan di bantu oleh perangkat desa. Penjelaasan proses

penyelenggraaan pemerintahan ini di jelaskan dalam Pasal 23 UU Desa, bahwa

pemerintahan desa diselengarakan oleh pemerintah desa, yang mana pemerintah

desa sendiri pada Pasal 25 dan 26 Undang-undang Desa adalah Kepala Desa dan

dibantu perangkat desa atau dengan sebutan lain.

Dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan pemerintahan desa

(fokusmedia, 2016, 13-31,). Kepala desa bertugas yakni:

1) Menyelenggarakan Pemerintahan Desa

2) Melaksanakan pPembangunan Desa

3) Pembinaan Kemsyarakatan Desa

4) Pemberdayaaan Masyarakat

Guna mendukung kepala desa dalam menjalankan tugas (fokusmedia,

2016, 13-31,). Kepala desa sendiri mendapatkan kewenangan yaitu:

1) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa,

2) Mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa,

3) Memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa,

4) Menetapkan Peraturan Desa,

5) Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa,

6) Membina kehidupan masyarakat Desa,

7) Membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa,

Page 36: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

18

8) Membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta

mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala

produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Desa,

9) Mengembangkan sumber pendapatan Desa, mengusulkan dan

menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa,

10) Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa,

memanfaatkan teknologi tepat guna,

11) Mengoordinasikan Pembangunan Desa secara partisipatif,

12) Mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk

kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan,

13) Serta melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan dalam melaksanakan tugas, kewenangan, hak, dan kewajiban

(fokusmedia, 2016, 13-31,). Kepala Desa mempunyai kewajiban:

1) Menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa setiap

akhir tahun anggaran kepada bupati/walikota;

2) Menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa pada

akhir masa jabatan kepada bupati/walikota; memberikan laporan

keterangan penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada

Badan Permusyawaratan Desa setiap akhir tahun anggaran;

Page 37: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

19

3) Memberikan dan/atau menyebarkan informasi penyelenggaraan

pemerintahan secara tertulis kepada masyarakat Desa setiap akhir

tahun anggaran.

b. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Dalam Bab I UU Desa mengenai BPD (fokusmedia, 2016, 13-31,), di

jelaskan bahwa Badan permusyawaratan desa atau yang disebut dengan nama lain

adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya

merupakan wakil dari penduduk dsa berdasarkan keterwakilan wilayh dan

ditetapkan secara demokratis. Fungsi BPD sendiri (fokusmedia, 2016, 13-31,)

sebagaimana mengacu kepada UU Desa adalah;

1. Membahas dan menyepakati rancangan peraturan desa bersama kepala

desa,

2. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa

3. Melakukan pengawasan kinerja kepala desa

c. Musyawarah Desa

Musyawarah desa atau yang disebut dengan nama lain adalah

musyawarah antara badan permusyawaratan desa, pemerintah desa, dan unsur

masyarakat yang di selenggarakan oleh badan permusyawaratan desa untuk

menyepakati hal yang bersipat strategis. Hal yang bersifat strategis meliputi:

penataan Desa; perencanaan Desa; kerja sama Desa; rencana investasi yang

masuk ke Desa; pembentukan BUM Desa; penambahan dan pelepasan Aset

Desa; dan kejadian luar biasa, Musyawarah Desa dilaksanakan paling kurang

Page 38: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

20

sekali dalam 1 (satu) tahun dengan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa.(Fokos media.2016.468).

2. Gender

Istilah gender merupakan ungkapan untuk menjelaskan perbedaan

perempuan dan laki-laki yang bersifat bawaan sebagai ciptaan Tuhan dan yang

bersifat bentukan budaya yang dipelajari dan disosialisasikan sejak kecil.

Pembedaan ini sangat penting, karena selama ini sering sekali mencampur adukan

ciri-ciri manusia yang bersifat kodrati dan yang bersifat bukan kodrati (gender).

Kata „gender‟ dapat diartikan sebagai perbedaan peran, fungsi, status dan

tanggungjawab pada laki-laki dan perempuan sebagai hasil dari bentukan

(konstruksi) sosial budaya yang tertanam lewat proses sosialisasi dari satu

generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian gender adalah hasil

kesepakatan antar manusia yang tidak bersifat kodrati. Oleh karenanya gender

bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan dari satu waktu ke waktu

berikutnya. Gender tidak bersifat kodrati, dapat berubah dan dapat dipertukarkan

pada manusia satu ke manusia lainnya tergantung waktu dan budaya setempat.

(Herien Puspitawati, 2013:1).

Menurut definisi “Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan

dalam peran, fungsi, hak, tanggung jawab, dan perilaku yang dibentuk oleh tata

nilai sosial, budaya dan adat istiadat dari kelompok masyarakat yang dapat

berubah menurut waktu serta kondisi setempat. Tanggung jawab dan perilaku

yang dibentuk oleh tata nilai sosial, budaya dan adat istiadat dari kelompok

Page 39: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

21

masyarakat yang dapat berubah menurut waktu serta kondisi setempat. (Herien

Puspitawati, 2013:1). Dalam tulisan Herien Puspitawati tentang konsep, teori dan

analisis gender menjelaskan bahwa terkait Kesetaraan dan Keadilan Gender

sebagai berikut :

Kesetaraan gender yaitu kondisi perempuan dan laki-laki menikmati status

yang setara dan memiliki kondisi yang sama untuk mewujudkan secara penuh

hakhak asasi dan potensinya bagi pembangunan di segala bidang kehidupan.

Definisi dari USAID menyebutkan bahwa “Gender Equality permits women and

men equal enjoyment of human rights, socially valued goods, opportunities,

resources and the benefits from development results. 3.5 (kesetaraan gender

memberi kesempatan baik pada perempuan maupun lakilaki untuk secara

setara/sama/sebanding menikmati hak-haknya sebagai manusia, secara sosial

mempunyai benda-benda, kesempatan, sumberdaya dan menikmati manfaat dari

hasil pembangunan).

Sedangkan untuk keadilan gender yaitu suatu kondisi adil untuk perempuan

dan laki-laki melalui proses budaya dan kebijakan yang menghilangkan

hambatan-hambatan berperan bagi perempuan dan laki-laki. Definisi dari USAID

menyebutkan bahwa “Gender Equity is the process of being fair to women and

men. To ensure fairness, measures must be available to compensate for historical

and social disadvantages that prevent women and men from operating on a level

playing field. Gender equity strategies are used to eventually gain gender

equality. Equity is the means; equality is the result. (keadilan gender merupakan

suatu proses untuk menjadi fair baik pada perempuan maupun lakilaki. Untuk

Page 40: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

22

memastikan adanya fair, harus tersedia suatu ukuran untuk mengompensasi

kerugian secara histori maupun sosial yang mencegah perempuan dan laki-laki

dari berlakunya suatu tahapan permainan. Strategi keadilan gender pada akhirnya

digunakan untuk meningkatkan kesetaraan gender. Keadilan merupakan cara,

kesetaraan adalah hasilnya).

Wujud kesetaraan dan keadilan gender dalam keluarga menurut Herien

Puspitawati terbagi atas empat yaitu:

a. Akses diartikan sebagai “the capacity to use the resources necessary

to be a fully active and productive socially, economically and

politically participant in society, including access to resources,

services, labor and employment, information and benefits”. (kapasitas

untuk menggunakan sumberdaya untuk sepenuhnya berpartisipasi

secara aktif dan produktif secara sosial, ekonomi dan politik dalam

masyarakat termasuk akses ke sumberdaya, pelayanan, tenaga kerja

dan pekerjaan, informasi dan manfaat). Contoh: Memberi kesempatan

yang sama bagi anak perempuan dan laki-laki untuk melanjutkan

sekolah sesuai dengan minat dan kemampuannya, dengan asumsi

sumberdaya keluarga mencukupi.

b. Partisipasi diartikan sebagai “Who does what?” (Siapa melakukan

apa?). Suami dan istri berpartisipasi yang sama dalam proses

pengambilan keputusan atas penggunaan sumberdaya keluarga secara

demokratis dan bila perlu melibatkan anak-anak baik laki-laki maupun

perempuan.

Page 41: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

23

c. Kontrol diartikan sebagai ”Who has what?” (Siapa punya apa?).

Perempuan dan laki-laki mempunyai kontrol yang sama dalam

penggunaan sumberdaya keluarga. Suami dan istri dapat memiliki

properti atas nama keluarga.

d. Manfaat. Semua aktivitas keluarga harus mempunyai manfaat yang

sama bagi seluruh anggota keluarga.

3. Kepemimpinan

Secara etimologi kepempinan dari kata dasar pimpin (dalam bahasa

Inggris adalah “lead” ) yang berarti bimbing atau tuntun, setelah ditambah awalan

(“pe-“ menjadi “Pemimpin” dalam bahasa inggris “leader”) berarti orang yang

mempengaruhi pihak lain melalui proses kewibawaan komunikasi sehingga orang

lain tersebut bertindak sesuatu dalam mencapai tujuan terlentu. Namun apabila di

tambah akhiran “-an” artinya orang yang mengepalai, sedangkang jika dilengkapi

dengan awalan “ke” menjadi “kepemimpinan” (dalam bahasa Inggris” ledership”

) berarti kemapuaan dan keperibadian seseorang dalam mempengaruhi serta

membujuk pihak lain agar melakukan tindakan pencapaiaan tujuan bersama,

sehingga dengan demikian yang bersangkutan menjadi awal awal struktur dan

pusat proses kelompok (Syafii,2006:1).

Dari beberapa ahli yang memberikan definisi mengenai kepemimpinan,

antara lain; menurut Odway Tead (Syafii, 2006: 2) , leadership as a combination

of traits wich enable on individual to in duce others to accomplish a given task,

Page 42: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

24

maksunya adalah kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang

memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.

Dilihat dari prinsip-prinsip kepemimpinan adalah tindakan-tindakan oleh

seseorang atau beberapa orang yang mempengaruhi kelakuan seseorang atau lebih

dalam setting kelompok. Tindakan-tindakan oleh pemimpin dan/atau kelompok

dilakukan dengan suatu maksud tindakan tersebut dimaksudkan untuk

mempengaruhi perilaku orang-orang lain. (Wijarna dan Supardo,2005: 20).

Untuk memahami kepemimpinan, harus memahami pemimpin. Menurut

pendapat Moekijat (Isransyah, 2014: 2011) ada tiga pengertian pemimpin:

pertama, pemimpin adalah seseorang yang membimbing dan mengarahkan atau

menjuruskan orang lain. Kedua, pemimpin adalah seseorang yang dapat

menggerakan orang lain untuk mengikuti jejaknya. Ketiga, pemimpin adalah

seseorang yang berhasil menimbulkan perasaan ikut serta, perasaan ikut

bertanggung jawab kepada bawahannya, terhadap pekerjaan yang sedang

dilakukan dibawah pimpinannya. Selain itu menurut HasIbuan (Isransyah, 2014:

2012) Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya

mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam

mencapai tujuan atau dengan kata lain kepemimpinan adalah Suatu proses

pengaruh sosial dimana pemimpin mengusahakan partisipasi sukarela dari para

bawahan dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan organisasi.

Pemimpin dalam melakukan kepemimpinan yang berhubungan langsung

dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok/organisasi masing-masing,

Page 43: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

25

mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam dan bukan di luar situasi,

Menurut Kartono (Ajang, 2015: 1876) fungsi kepemimpinan adalah memandu,

mamnuntun, membimbing, membangun, member atau membangunkan motivasi-

motivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjalin jaringan-jaringan komunikasi

yang baik dan memberikan supervise/pengawasan yang efisien, dan membawa

para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju, sesuai dengan ketentuan

waktu dan perencanaan. Rifai (Isransyah, 2014: 2012) membagi demensi fungsi

kepemimpinan menjadi dua yaitu: pertama, Dimensi yang berkenaan dengan

tingkat kemampuan mengarahkan (direction) dalam tindakan atau aktivitas

pemimpin. kedua. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan (support)

atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas

pokok kelompok/organisasi. Menurut Rifai (Isransyah, 2014: 2012-2013), Secara

oprasional kepemimpinan, dibedakan dalam lima fungsi pokok yaitu :

1. Fungsi Instruksi fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin

sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana,

dan di mana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan

secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk

menggerakkan dan memotivasi agar orang lain agar mau melaksanakan

perintah.

2. Fungsi Konsultasi fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap

pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali

memerlukan bahan pertimbangan, yang mengharuskannya berkonsultasi

dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai bahan

Page 44: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

26

informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap

berikutnya konsultasi ini dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa

umpan balik (feed back) untuk memperbaiki dan menyempurnakan

keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. Dengan

menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan keputusan-keputusan

pimpinan, akan mendapat dukungan dan lebih mudah

mengintruksikannya, sehingga kepemimpinan berlangsung efektif.

3. Fungsi Partisipasi dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha

mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan

mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi tidak

berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukan secara kendali dan

terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas

poko orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai

pemimpin dan buka pelaksana.

4. Fungsi Delegasi fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan

wewenang membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan

maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya

berarti kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini

merupakan pembantu pemipin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi

dan aspirasi

5. Fungsi Pengendalian fungsi pengendalian bermaksud bahwa

kepemimpinan yang sukses/efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya

secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga pemungkinkan

Page 45: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

27

tercapainya tujuan bersama secara maksimal fungsi pengendalian dapat

diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan

pengawasan.

Dari gambaran di atas dapatlah disimpulkan bahwa kepemimpinan

adalah kemampuan dan kesanggupan seseorang untuk melakukan proses

mengarahkan dan mempengaruhi orang lain baik itu individu, kelompok, untuk

terjalinnya kerja sama guna menuju arah pencapaian sebuah tujuan.

a. Kepemimpinan Perempuan

Ide bahwa politik bukan bagi perempuan adalah ide yang selalu

didengungkan selama berabad-abad, ide yang demikian sangat efektif untuk

membatasi perempuan untuk tidak memasuki wilayah ini (Soetjipto,2005:25). Di

Indonesia kepemimpinan oleh perempuan di pemerintahan masih menjadi suatu

pro dan kontra, sehingga perempuan yang tampil menjadi pemimpin sangatlah

sedikit. Kebanyakan kepemimpinan perempuan tumbuh hanya dapat dijunjung

tinggi pada suatu lingkup keorganisasian perempuan, sekolah maupun forum

perempuan dan bidang-bidang yang khusus menangani masalah perempuan.

Di Indonesia mengenai kepemimpinan oleh perempuan di pemerintahan

masih menjadi suatu pro dan kontra, sehingga perempuan yang tampil menjadi

pemimpin sangatlah sedikit. Kebanyakan kepemimpinan perempuan tumbuh

hanya dapat dijunjung tinggi pada suatu lingkup keorganisasian perempuan,

sekolah maupun forum perempuan dan bidang-bidang yang khusus menangani

masalah perempuan.

Page 46: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

28

Sejak tahun 1952, Upaya pemberdayaan perempuan sudah dilakukan

dengan meratifikasi Konvensi PBB mengenai hak politik perempuan melalui

Undang-Undang No. 68 Tahun 1958, undang-undang ini memberikan perempuan

hak untuk memilih dan dipilih dalam lembaga legislatif negara. Yang kemudian

dilanjutkan melalui Undang-Undang No 7 Tahun 1948 dengan pengahapusan

segala bentuk deskriminasi terhadap perempuan, serta di tahun 1999 pemerintahan

presiden Habibie melakukan pengarusutamaan gender, dan untuk meningkatkan

partisipasi politik perempuan dengan mengundangkan Undang-Undang No 12

Tahun 2003 (Soetjipto,2005:235 -236).

Namun meskipun sudah terjadinya pengarusutamaan gender perempuan

harus berjuang lebih keras dari laki-laki dalam meraih posisi eksekutif, tidak

hanya latar belakang pendidikan, lingkar keluarga, pengaruh keluarga, dan lain-

lain, tetapi juga harus berjuang melawan segala “prasangka” bahwa perempuan

tidak memiliki “kemampuan asal” (kerap disebut takdir) dalam “Status

Perempuan dalam Tata Kelola Pemerintahan.

Keadaan ini tidak terlepas masih adanya diskriminasi gender, menurut

Widodo (Mustika,2016:34) menjelaskan beberapa indikator diskriminasi gender,

yakni (1) Marjinalisasi, adalah penyingkiran yang terjadi pada perempuan di

bidang ekonomi, sosial, budaya, politik maupun hukum (2) Subordinasi, artinya

penaklukan atau diposisikan setelah kaum laki-laki (3) Stereotip negatif, yaitu

pencitraan negatif terhadap perempuan, seperti cengeng, penggoda, sumber

kriminalitas, yang berujung pada berbagai bentuk ketidakadilan terhadap

perempuan (4) Beban ganda, yaitu kesempatan perempuan untuk bekerja di luar

Page 47: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

29

rumah tidak mengurangi kerjanya sebagai pekerja domestik (5) Kekerasan

terhadap perempuan, dapat berupa kekerasan secara verba (kekerasan fisik)

maupun non-verbal (kekerasan secara psikis).

Menurut Doyle terkait gender (Situmorang, 2011: 129) adalah konsep

yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan

secara sosial budaya. Perbedaan ini mengacu kepada unsur emosional dan

kejiwaan, sebagai karakteristik sosial dimana hubungan laki-laki dan perempuan

dikonstruksikan sehingga berbeda antara tempat dan waktu. Misalnya perempuan

dikenal sebagai mahluk lemah lembut, cantik, emosional, dan keIbuan sedangkan

laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan, dan perkasa.

Sedangkan menurut Loden (Situmorang, 2011:132) dalam

menggambarkan kepemimpinan antara laki-laki dan perempuan dilihat dari jenis

kelamin terdapat dua model kepemimpinan yaitu model maskulin-feminim. Ciri-

ciri dari gaya kepemimpinan maskulin adalah kompetitif, otoritas hirarki, kontrol

tinggi bagi pemimpin, tidak emosional, dan analisis dalam mengatasi masalah.

Sedangkan ciri-ciri gaya kepemimpinan feminim yaitu koperatif, kolaborasi

dengan manajer dan bawahan, kontrol rendah bagi pemimpin dan mengatasi

masalah berdasar intuisi dan empati.

Hasil lain dari studi yang dilakukan Jirasinghe dan Lyons, (Sasmita dan

Raihan: 234) mendeskripsikan tentang kepribadian pemimpin perempuan sebagai

sosok yang lebih supel, demokratis, perhatian, artistik, bersikap baik, cermat dan

teliti, berperasaan dan berhati-hati. Selain itu, mereka cenderung menjadi sosok

Page 48: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

30

pekerja tim, lengkap dan sempurna. Mereka juga mengidentifikasi diri dan

mempersepsi dirinya sebagai sosok yang lebih rasional, relaks, keras hati, aktif

dan kompetitif.

Hal inilah yang membuat keberhasilan pemimpin perempuan ketika

menjadi pemimpin seperti yang diungkapkan Majalah Female (Fitriani: 2015:18)

menemukan lima ciri yang banyak dimiliki oleh pemimpin wanita yaitu :

1. Kemampuan untuk membujuk, wanita pemimpin umumnya lebih persuasif

bila dibandingkan dengan pria, la cenderung lebih berambisi dibandingkan

pria – keberhasilannya dalam membujuk orang lain untuk berkata “ya”

akan meningkatkan egonya dan memberinya kepuasan. Meskipun

demikian, saat memaksakan kehendaknya, sisi sosial, feminin, dan sifat

empatinya tidak akan hilang,

2. Membuktikan kritikan yang salah, mereka “belum bermuka tebal”, wanita

pemimpin memiliki tingkat kekuatan ego yang lebih rendah dibandingkan

pria, artinya mereka masih bisa merasakan rasa sakit akibat penolakan dan

kritik. Namun, tingkat keberanian, empat, keluwesan, dan keramahan yang

tinggi membuat mereka cepat pulih, belajar dari kesalahan, dan bergerak

maju dengan sikap postif “akan saya buktikan”,

3. Semangat kerja tim, wanita pemimpin yang hebat cenderung menerapkan

gaya kepemimpinan secara komprehensif saat harus menyelesaikan

masalah dan membuat keputusan. Mereka juga lebih fleksibel, penuh

pertimbangan, dan membantu stafnya. Bagaimanapun, wanita masih harus

Page 49: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

31

banyak belajar dari pria dalam hal ketelitian saat memecahkan masalah

dan membuat keputusan,

4. Sang pemimpin, wanita pemimpin yang hebat umumnya memiliki karisma

yang kuat, begitu juga pria. Mereka persuasif, percaya diri, serta

berkemauan kuat untuk menyelesaikan tugas dan energik,

5. Berani mengambil risiko, tidak lagi berada di wilayah yang aman, wanita

pemimpin pada dasarnya berani melanggar aturan dan mengambil risiko,

sama seperti pria sekaligus memberi perhatian yang sama pada detail.

Mereka berspekulasi di luar batas-batas perusahaan, dan tidak sepenuhnya

menerima aturan struktural yang ada, seperti peraturan dan kebijakan

perusahaan.

Dengan melihat kemampuaan perempuan diatas, kepemimpinan

perempuan yang selama ini dianggap tidak memiliki kemampuan adalah sebuah

pengecilan kemampuan perempuan, namun kendati demikian menurut Carol A.

O’Cannor (Lutfiana ,2013:25-28) mengenai kepemimpinan perempuan memiliki

kelebihan dan kelemahan dalam memimpin bawahannya yaitu sebagai berikut:

1. Kelebihan

- Perempuan identik dengan sifat kelembutan, ketenangan, dan

kerendahan hati.

Sifat yang dimilki perempuan tentu berbeda dengan sifat yang

dimiliki laki-laki, hal ini yang dapat menjadikan ciri perempuan dalam

memimpin bawahannya yakni kerendahan hati yang dimilki akan

meimbulkan kesan nyaman terhadap bawahannya yang dipimpinnya

Page 50: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

32

karena pemimpin tersebut dapat menempatkan diri di mana pun berada

dan tidak merasa ada perbedaan antara bawahan dengan atasan,

ketenangan dalam berfikir dan menyelesaikan persoalan dapat menjadi

salah satu kelebihan seorang pemimpin perempuan setiap persoalan tidak

akan pernah selesai jika tidak ditanggapi dengan ketenangan berpikir, sifat

lembut yang dimilki perempuan pada umumnya dapat menimbulkan

suasana kerja yang kondusif karena perintah-perintah yan diberikan dan

saran yang diberikan untuk bawahannya selalu disampaikan dengan tutur

kata yang halus.

- Memiliki sifat analisis dan hati-hati

Bersifat hati-hati dalam mengambil keputusan yang nantinya

digunakan sebagai kebijakan desa maupun untuk masa depan desa yang

dipimpinnya, menganalisis setiap persoalan yang dihadapi bawahannya

maupun masalah pribadi dalam kehidupannya sebelum mengambil

keputusan menjadi salah satu tolok ukur kepemimpinannya.

- Lebih memahami dan mengerti apa yang diinginkan bawahannya.

Saran dan kritik yang diberikan bawahan pada atasannya harus

selalu diterima dengan lapang dada dan diberi umpan balik guna

memotivasi kinerja bawahan. Mengerti dan memahami apa yang

diinginkan bawahan pada saat bekerja, misalnya seorang bawahan

menginginkan atasan lebih bersikap responsif terhadap kinerja yang

dilakukan guru maka pemimpin harus memahami hal tersebut.

Page 51: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

33

2. Kelemahan

- Kepercayaan diri yang cenderung kurang

Dukungan dari bawahan juga sangat penting untuk kemajuan

seorang pemimpin karena bawahan lebih tahu bagaimana sifat dan cara

memimpinnya, oleh karena itu tidak jarang seorang pemimpin kurang

percaya diri dalam memimpin suatu lembaga karena kurangnya

support/dukungan dari bawahan untuk kemajuan organisasi yang

dipimpinnya tersebut dan hal ini dapat berakibat baruk untuk

perkembangan bawahan dalam bekerja dan untuk organisasi yang

dipimpin tersebut. Hal ini ternyata menjadi salah satu kelemahan seorang

perempuan dalam memimpin sebuah lembaga pendidikan/sekolah.

- Kurang berani/kurang tegas dalam mengambil keputusan

Sifat analisis dan hati-hati dalam mengambil setiap keputusan bisa

menjadi salah satu kelebihan seorang pemimpin perempuan namun

analisis yang sudah tepat dipilihnya tersebut kurang tegas diucapkan di

hadapan bawahannya, pengambilan keputusan yang tegas dapat

mencerminkan seorang pemimpin akan kewibawaan yang dimilikinya.

- Kadang muncul sifat otoriter, misal: mendikte tugas bawahan dan

teman sekerja

Sifat otoriter dan mendikte kadang busa muncul dalam sebuah

organisasi kepemimpinan karena seorang bawahan tidak semuanya bisa

mengikuti jalan pikiran atasannya oleh karena itu ada juga bawahan yang

tidak patuh terhadap perintah atasa, hal inilah yang menimbulkan sifat

Page 52: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

34

otoriter seorang pemimpin kadang muncul dan mendikte tiap tugas yang

dilakukan bawahannya karena ketidakpatuhan bawahan terhadap atasan.

b. Kepemimpinan Kepala Desa

Menurut UU Desa, kepala desa menempati posisi paling penting dalam

kehidupan dan penyelenggaraan desa. Ia memperoleh mandat politik dari rakyat

desa melalui sebuah pemilihan langsung. Karena itu semangat UU No. 6/2014

adalah menempatkan kepala desa bukan sebagai kepanjangan tangan pemerintah,

melainkan sebagai pemimpin masyarakat. Semua orang berharap kepada kepala

desa bukan sebagai mandor maupun komprador seperti di masa lalu, melainkan

sebagai pemimpin lokal yang mengakar pada rakyat. Artinya kepala desa harus

mengakar dekat dengan masyarakat, sekaligus melindungi, mengayomi dan me-

layani warga. Melalui Legitimasi (persetujuan, keabsahan, kepercayaan dan hak

berkuasa) merupakan dimensi paling dasar dalam kepemimpinan kepala desa.

yang mana masyarakat desa sudah melakukan peenilaian legitimasi berdasarkan

dimensi moralitas maupun kinerja.

Menurut Sutoro Eko (2015:185-187) ada tiga tipe kepemimpinan kepala

desa. Pertama, kepemimpinan regresif yakni karakter kepemimpinan yang

mundur ke belakang, bahkan bermasalah. Sebagian besar desa parokhial dan

sebagian desa-desa korporatis menghasilkan karakter kepemimpinan kepala desa

yang regresif ini. Mereka berwatak otokratis, dominatif, tidak suka BPD, tidak

suka partisipasi, anti perubahan dan biasa melakukan capture terhadap

Page 53: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

35

sumberdaya ekonomi. Jika desa dikuasai kepala desa seperti ini maka desa yang

mandiri, demokratis dan sejahtera sulit tumbuh.

Kedua, kepemimpinan konservatif-involutif yang ditandai dengan

hadirnya kepala desa yang bekerja apa adanya (taken for granted), menikmati

kekuasaan dan kekayaan, serta tidak berupaya melakukan inovasi (perubahan)

yang mengarah pada demokratisasi dan kesejahteraan rakyat. Para kepala desa ini

pada umumnya menikmati kekuasaan yang dominatif dan menguasai sumberdaya

ekonomi untuk mengakumulasi kekayaan. Mereka tidak peduli terhadap

pelayanan publik yang menyentuh langsung kehidupan dan penghidupan warga.

Di sisi lain, sebagian besar kepala desa yang berkuasa di desa-desa korporatis juga

menampilkan karakter konservatif-involutif. Mereka hanya sekadar menjalankan

rutinitas sehari-hari serta menjalankan instruksi dari atas.

Ketiga, kepemimpinan baru yang inovatif-progresif yang pro perubahan.

Di berbagai daerah, kami menemukan banyak kepala desa yang relatif muda dan

berpendidikan tinggi (sarjana), yang haus perubahan dan menampilkan karakter

inovatif-progresif. Mereka tidak antidemokrasi, sebaliknya memberikan ruang

politik (political space) bagi tumbuhnya transparansi, akuntabilitas dan partisipasi.

Mereka mempunyai kesadaran baru bahwa komitmen kades terhadap nilai-nilai

baru itu menjadi sumber legitimasi bagi kekuasaan yang dipegangnya.

Pembelajaran dan jaringan mereka dengan dunia luar semakin menempa kapasitas

dan komitmen mereka, sehingga mereka berperan besar mengubah desa korporatis

menjadi desa sipil atau desa sebagai institusi publik yang demokratis. Mereka

memperbaiki pelayanan publik, mengelola kebijakan dan pembangunan secara

Page 54: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

36

demokratis, serta menggerakkan elemen-elemen masyarakat untuk

membangkitkan emansipasi lokal dan membangun desa dengan aset-aset lokal.

Dari penjelasan tipe kepala desa di atas, seorang kepala desa dalam

pelaksanaan kewenangan harus mampu menjalankan kepemimpinan terutama

untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat desa, menurut

Mochammad Zaini Mustakim (2015:13). Berdasarkan pembagian tipe

kepemimpinan di Desa, sikap atau pola dari pembagian tipe Kepala Desa dalam

melakukan kepemimpinan meliputi, Pertama: Kepemimpinan dalam pelaksanaan

kewenangan lokal sekala desa, Kedua: Kepemimpinan dalam musyawarah desa,

Ketiga: Kepempinan dalam gerakan usaha ekonomi desa. Dari ketiga unsur ini

kemudian kita dapat melihat apa yang dilakukan oleh pemimpin ditingkatan desa

dengan mengacu sebagai berikut:

1) Kepemimpinan Dalam Pelaksanaan Kewenangan Lokal Skala Desa

Kewenangan desa sebagaimana Pasal 18 UU No. 6 tahun 2014 tentang

Desa (Fokusmedia, 2016: 12) dengan menyebutkan kewenangan Desa, antara lain

kewenangan bidang pemerintahan Desa, pembangunan Desa, kemasyarakatan

Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak

asal usul, dan adat istiadat Desa. selain itu Permen Desa PDTT (Peraturan

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi) RI Nomor 1

tahun 2015 kewenangan lokal skala Desa.

Menurut Mustakim (2015:14), sikap atau pola yang akan dilakukan

perihal kepemimpinan kepala desa dalam melaksanakan kewenangan lokal skala

Desa dapat dilihat dari keempat unsur sebagai berikut;

Page 55: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

37

1. Bidang Pemerintahan Desa.

2. Bidang Pembangunan Desa.

3. Kemasyarakatan Desa.

4. Pemberdayaan Masyarakat Desa.

2) Kepemimpinan Dalam Musyawarah Desa

Dalam Pasal 54 ayat (1) UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

menyatakan Musyawarah Desa merupakan forum permusyawaratan yang diikuti

oleh Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat

Desa. Permen Desa PDTT nomor 2 tahun 2015 tersebut juga menyaratkan

penyelenggaraan Musyawarah. Terkait kepemimpinan kepala desa dalam

musyawarah desa, sikap atau pola yang akan dilakukan pemimpin menurut

Mustakim (2015: 18) dapat di lihat dari keempat unsur sebagai berikut:

1. Partisipatif

2. Demokratis

3. Transparan

4. Akuntabel

3) Kepemimpinan Dalam Gerakan Usaha Ekonomi Desa

Dalam pengembangan gerakan usaha ekonomi desa, , Sikap atau pola

yang akan dilakukan oleh kepala desa menurut Mustakim (2015:18) dapat dilihat

dari dua unsur sebagai berikut:

1. Aset Desa

2. BUM Desa

Page 56: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

38

4. Kinerja

Dalam penjelasan Falikhatun (Sudirno dan Sukma, 2017:28 ) terkait kinerja,

mengatakan bahwa, kinerja di dalam pekerjaan pada dasarnya akan dipengaruhi

oleh kondisi yang berasal dari dalam individu (faktor individual) dan kondisi yang

berasal dari luar individu (faktor situasional). Faktor invidual yaitu meliputi jenis

kelamin, kesehatan, pengalaman, dan karakteristik psikologi. Sedangkan faktor

situasional yaitu meliputi kepemimpinan, prestasi kerja, hubungan sosial, dan

budaya organisasi.

Menurut Armstrong dan Baron dalam Wibowo (Sardi, 2017:63)

mengenai kinerja mengatakan: “Kinerja (performance) adalah berhubungan antara

cara melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.

Sedangkan menurut Mahsun (Hidayat dan Riharjo, 2015: 3) mengatakan terkait

kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.

Istilah kinerja sendiri sering digunakan untuk menyebut prestasi atau

tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu. Kinerja bisa diketahui

hanya jika individu atau kelompok individu tersebut mempunyai kriteria

keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan

atau target-target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target,

kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada

tolak ukurnya.

Page 57: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

39

Dengan demikian, dari penjelasan yang disampaikan terkait kinerja di

atas, dapat di simpulkan bahwa kinerja adalah satu kumpulan total dari kerja yang

ada pada diri pekerja, untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan baik itu

mengenai apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Sehingga menjadi

ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai misinya atau hasil efisiensi,

efektifitas, keadilan dan daya tanggap.

Namun suatu kinerja tidak akan mampu diukur tanpa adanya pengukuran

kinerja seperti yang katakan Robertrson (Hidayat dan Riharjo, 2015:3)

pengukuran kinerja (performance measurement) adalah suatu proses penilaian

kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan

sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam

menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan

jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan

terpuaskan); hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan

efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan.

Sedangkan pengukuran kinerja menurut Mahmudi (Hidayat dan Riharjo,

2015: 3) merupakan alat untuk menilai kesuksesan organisasi. Dalam konteks

organisasi sektor publik, kesuksesan organisasi itu akan digunakan untuk

mendapatkan legitimasi dan dukungan publik. Masyarakat akan menilai

kesuksesan organisasi sektor publik melalui kemampuan organisasi dalam

memberikan pelayanan publik yang relatif murah dan berkualitas.

Page 58: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

40

Untuk mengukur kinerja Dwiyanto (Irawan, 2014 : 2). Membagi

beberapa indikator yang di nilai dalam kinerja seseorang yaitu sebagai berikut:

1) Produktifitas

Konsep produktivitas tidak mengukur tingkat efisiensi,tetapi juga

efektifitas pelayanan. Produktifitas pada umumnya dipahami sebagai

rasio antara input dengan output.

2) Kualitas Layanan

Banyak pandangan negatif yang terbentuk mengenai organisasi

publik muncul karena ketidak puasan masyarakat terhadap kualitas

layanan yang diterima dan organisasi publik. Dengan demikian

kepuasan masyarakat terhadap layanan dapat dijadikan indikator

kinerja organisasi publik.

3) Responsivitas

Rensponsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali

kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan

dan mengem bangkan program-program pelayanan publik sesuai

dengan kebutuhan dan aspirsi masyarakat. Secara singkat

responsivitas menunjukkan pada keselarasan program dan kegiatan

pelayanan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

4) Responsibilitas

Responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang

Page 59: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

41

benar atau sesuai Peran Kepemimpinan dalam Meningkatkan

Kinerja Pegawai dengan kebijakan organisasi.

5) Akuntabilitas

Akuntabilitas publik menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan

kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat politik yang

dipilih oleh rakyat. Dalam konteks ini, konsep akuntabilitas publik

dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kebijakan dan

kegiatan organisasi publik itu konsisten dengan kehendak

masyarakat banyak.

Sedangkan dalam pelaksanaan kerja yang dilakukan oleh kepala desa

dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, menurut UU Desa yaitu proses

bagaimana melaksanakan kewenangan-kewenangan desa sebagaimana Pasal 18

UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa (Fokusmedia, 2016: 12) dengan menyebutkan

kewenangan Desa, antara lain kewenangan bidang pemerintahan Desa,

pembangunan Desa, kemasyarakatan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa. selain itu

Permen Desa PDTT (Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi) RI Nomor 1 tahun 2015 kewenangan lokal skala Desa.

Menurut Mustakim (2015:14), sikap atau pola yang akan dilakukan

perihal kepemimpinan kepala desa dalam melaksanakan kewenangan lokal skala

Desa dapat dilihat dari keempat unsur sebagai berikut;

1) Bidang Pemerintahan Desa.

2) Bidang Pembangunan Desa.

Page 60: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

42

3) Kemasyarakatan Desa.

4) Pemberdayaan Masyarakat Desa.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam setiap melakukan penelitian, seorang peneliti harus mampu

menentukan metode pendekatan. Sehingga apa yang di cari sesuai atau memiliki

relevansi dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang di gunakan. Dengan

demikian penelitian Tesis ini menggunakan metode penelitian deskriptif

kualitatif. yaitu suatu metode penelitian yang di dalamnya terdapat upaya

mencatat, menganalisa, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang

ada atau terjadi. deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau melukiskan

suatu keadaan yang terjadi pada kinerja kepala desa perempuan dalam

penyelenggaraan pemerintahan Desa Tanjung Kari, Kec.Pulau Beringin.

Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan.

Sedangkan metode yang digunakan adalah kualitatif menurut Sugiyono

(2013:15), metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi

obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti

adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan informan sumber data dilakukan

secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi, analisis

data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan pada

makna dari pada generalisasi.

Page 61: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

43

2. Unit Analisis

a. Obyek Penelitian

Obyek penelitian dalam penelitian kualitatif Menurut Spradley

(Sugiyono,2012: 68) terdiri atas tiga komponen yaitu, place (tempat), actor

(pelaku), dan activities (aktivitas). Adapun penelitian tesis ini:

1) Place atau tempat, Desa Tanjung Kari, Kec. Pulau Beringin. Kabupaten

OKU Selatan, Sumatera Selatan.

2) Actor atau pelaku, adalah Kepala Desa Tanjung Kari.

3) Activities atau aktivitas, kegiatan penyelenggaran pemerintahan Desa di

Tanjung Kari. Kec. Pulau Beringin. Kabupaten OKU Selatan, Sumatera

Selatan.

b. Subyek Penelitian

Subjek penelitian tesis ini terdiri seperti, Camat, Perangkat Desa, BPD,

tokoh masyarakat, LPMD, kelompok wanita tani, masyarakat, dan penyuluh

pertanian serta karang taruna baik itu laki-laki maupun perempuan.

c. Informan

Informan penelitian tesis ini, terdiri dari 14 orang yaitu:

NO NAMA LK/

PR

USIA PENDI-

DIKAN

PEKERJAAN JABATAN

1 Hisdan kadir LK 58 Sarjana PNS Camat Pulau Beringin

2 Ibrahim LK 85 SMA Petani Mantan Kriyo/

Riye/Kepala Desa

3 Santioso LK 43 SMA Petani Masyarakat/ Mantan

Kadus

4 Gayudin LK 46 SMP Petani Anggota BPD

5 Rudi Hartono LK 40 SMA Petani Kepala Dusun

6 Harahap LK 63 SD Petani Tokoh Masyarakat

Page 62: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

44

7 Karliana PR 47 SMA PNS Sekretaris Desa

8 Jumhasan LK 43 Diploma Guru Honorer Masyarakat

9 Nurhidayati PR 45 SMP Petani Ketua Kelompok

Wanita Tani

10 Nursilawati PR 45 SMA Petani/LPMD Ketua LPMD

11 Ersan LK 46 SMA Petani/BPD Ketua BPD

12 Rangga

Anugra

LK 25 Sarjana Petani Karang Taruna

13 Sulasmi PR 50 SD Petani Masyarakat

14 Rizaludin Ardi LK 44 Diploma Petani Penyuluh Pertanian

d. Teknik Mengambil Informan

Teknik Mengambil Informan dengan cara teknik snowball. (Sugiyono,

2012:96). Pada awal penelitian jumlah informan sebanyak 4 orang terdiri dari

Seketaris Desa, Ketua BPD, Tokoh Masyarakat, dan Ketua LPMD. Namun

setelah peneliti berada di lapangan berdasarkan saran maka jumlah informan

berkembang menjadi 14 orang terdiri dari Camat, Perangkat Desa, BPD, tokoh

masyarakat, LPMD, kelompok wanita tani, masyarakat, dan penyuluh pertanian

serta karang taruna .

e. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tesis ini adalah Desa Tanjung Kari. Kecamatan. Pulau

Beringin. Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data tesis ini dilakukan sesuai dengan penelitian

kualitatif. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dilapangan dengan

menggunakan beberapa teknik, yaitu:

Page 63: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

45

a. Observasi

Dalam penelitian tesis ini peneliti melakukan observasi, dengan cara

berpartisipasi, serta juga deengan secara terang-terangan dan tersamar, dan juga

juga tidak bersetruktur. Keadaan ini di karanekan menyesuaikan dengan

kebutuhan data yang diteliti.

b. Wawancara Mendalam (Indepth Interview)

Dalam penelitian tesis ini peneliti melakukan wawancara mendalam

(indepth interview) pilihan ini dilakukan karena bersifat lentur dan terbuka, tidak

tersetruktur ketat, tidak dalam suasana formal dan dilakukan berulang-ulang pada

informan yang sama guna mendapatkan data yang lebih dalam, utuh, dan rinci.

Dalam melakukan wawancara, peneliti melakukan wawancara secara terbuka

yaitu dimana subyeknya tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan

mengetahui pula apa maksud wawancara tersebut.

c. Dokumentasi

Teknik ini dipilih untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip

yang terdapat di lokasi penelitian. Guna melengkapi data-data yang telah

dikumpulkan dan melengkapi data yang di dapat dari informan. Bentuknya yaitu

data-data yang terdukumentasi baik berupa data cetak maupun data file.

4. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan, maka model analisis yang

dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode analisa kualitatif yaitu

dengan melakukan interpretasi terhadap data, fakta, dan informasi yang

Page 64: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

46

disimpulkan melalui pemahaman intelektual yang dibangun atas dasar kejadian

empiris. Langkah-langkah kegiatan dalam analisa data adalah sebagai berikut:

1) Reduksi data, yang meliputi proses integrasi dan transformasi data. Hal

ini dilakukan antara lain dengan cara peringkasan, pengkodean, dan

kategorisasi data. Reduksi data sangat membantu mengidentifikasi aspek

penting dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam penelitian

untuk memfokuskan data yang terkumpul sehingga akhirnya dapat

memperjelas rumusan kesimpulan.

2) Pengorganisasian data, yaitu suatu proses penyusunan kembali semua

informasi sekitar tema-tema tertentu berkaitan dengan topic penelitian.

Dalam hal ini juga dilakukan kategorisasi informasi yang lebih spesifik

dan menampilkan hasil dalam beberapa format. Cara-cara yang paling

umum dalam menampilkan data adalah teks dan dalam bentuk matriks,

tabel.

3) Interpretasi adalah suatu proses yang meliputi pembuatan keputusan dan

pembuatan kesimpulan yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan

penelitian. Langkah ini mencakup kegiatan proses identifikasi,

menemukan kecenderungan, dan memberikan penjelasan atas aspek-

aspek tertentu. Proses ini menghasilkan kesimpulan akhir dan beberapa

catatan dan rekomendasi.

Page 65: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

47

BAB II

PROFIL DESA TANJUNG KARI

A. Aspek Geografis

1. Sejarah Desa Tanjung Kari

Desa Tanjung Kari, sebelum menjadi Desa (Dusun) Tanjung Kari

berdasarkan cerita dari masyakat merupakan Susukan atau Talang. Susukan atau

Talang adalah tempat tinggal yang terdiri dari beberapa rumah (pondok) dan

menjadi tempat tinggal dari masyarakat yang beraktifitas sebagai petani.

Kemudian susukan atau talang sebelum menjadi Desa Tanjung Kari mengalami

perkembangan sehingga mengakibatkan lahirnya nama baru dengan di beri nama

Talang Datar Karit. Setelah itu pada tahun 1933 Talang Datar Karit diresmikan

menjadi Desa Tanjung Karit. Namun karena agak rancu dalam penyebutan nama,

atas usulan Pengiran Rasun Desa Tanjung Karit mengalami perubahan nama

menjadi Desa Tanjung Kari sampai dengan sekarang. Tanjung Karit sendiri

diambil dari nama pohon yang besar dan mengadung getah seperti pohon karet

pada umumnya, namun bentuk pohonnya lebih besar.

Desa Tanjung Kari sebelum terjadi perubahan status menjadi desa, di

sebut sebagai dusun dengan di kepalai oleh Kriyo atau seorang Riye dan di bantu

oleh Penggawe (Setingkat kepala dusun), di atas dusun terdapat Marga yang

dipimpin Pesirah. Tugas Kriyo atau Riye untuk melakukan pembinaan,

pembangunan, dan menjaga ketertiban. Sejak berdiri desa (dusun ) Tanjung Kari

di pimpin oleh seorang Kepala Desa (Kriyo atau Pesirah) yang bernama Bapak

Page 66: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

48

Sabtuni. Menjabat sampai kurang lebih tahun 1942. Kemudian Desa Tanjung Kari

dimpin oleh Riye (kepala desa) Bapak Suim sekitar tahun 1945, dan pada kisaran

tahun 1947 Desa Tanjung Kari di pimpin oleh Riye (kepala desa) Bapak

Dulmahi, setelah priode Bapak Dulmahi selesai pada kisaran tahun 1949 sampai

1950 Desa Tanjung Kari di pimpin oleh Riye (kepala desa) Bapak Nawi sampai

pada tahun 1967. Pada tahun 1968 diadakan pemilihan Riye (kepala desa), dengan

calon tunggal, hasil pemilihan Riye (kepala desa) menempatkan Bapak Ibrahim

menjadi kepala Riye (kepala desa) Tanjung Kari sampai tahun 1984.

Namun terjadi penyeragaman bentuk desa dan penghapusan Dusun dan

Pesirah maka pada tahun 1984 diadakan pemilihan kepala Desa Tanjung Kari,

Pilkades ini di ikuti calon tunggal, hasil pilkades menjadikan Bapak Ibrahim

kembadi menjadi Kepala Desa. Setelah habis periode, hasil pilkades Desa

Tanjung Kari tahun 1989 menempatkan Bapak Sudin menjadi kepala desa, setelah

itu tidak ada lagi pemilihan kepala desa, pergantian kepala desa dilakukan dengan

pengakatan. Barulah tahun 2003 dilakukan kembali pilkades dengan

menempatkan Bapak Rasilin sebagai kepala Desa, sedangkan pilkades di tahun

2009 menempatkan Bapak Rudiman sebagai Kepala desa, kemudian pada tahun

2015 pilakdes yang dilaksanakan menempatkan Ibu Nuraini menjadi Kepala Desa

Tanjung Kari.

2. Letak Wilayah

Desa Tanjung Kari terdiri dari 3 dusun. dan terletak di Kecamatan Pulau

Beringin, Kabupaten OKU Selatan, provinsi Sumatera Selatan. Dengan Batas

Page 67: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

49

administrasi Desa Tanjung Kari dengan desa-desa yang ada disekitarnya adalah

sebagai berikut :

Tabel 2. 1

Batas Wilayah Desa Tanjung Kari

No Batas wilayah Desa Kecamatan/Kabupaten

1 Sebelah Utara - Kabupaten Muara Enim

2 Sebelah Selatan Simpang Pancur

dan Pulau

Beringin

Pulau Beringin

3 Sebelah Barat Aromantai Pulau Beringin

4 Sebelah Timur Kemu Ulu dan

Pengandonan

- Pulau Beringin

- Kisam Ilir

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

Gambar 2.1,

Peta Administrasi Desa Tanjung Kari

Page 68: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

50

3. Luas Wilayah

Desa Tanjung Kari merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Pulau

Beringin, Kabupaten OKU Selatan, provinsi Sumatera Selatan. Secara geografis

desa ini merupakan daerah dataran tinggi yang didominasi oleh perbukitan. Jika

ditempuh dari Kabupaten OKU Selatan memakan waktu sekitar 2 jam.

Pendapatan utama dari Desa Tanjung Kari adalah dari sektor pertanian,

dengan penghasilan utama adalah Kopi, selain kopi terdapat juga sayuran. Suhu di

Desa Tanjung Kari mencapai ± 20ᵒ sampai dengan ± 25ᵒ celcius. Dan berada di

ketinggan ± 1200 m dari permukaan air laut. Luas Wilayah Desa Tanjung Kari ±

4.883 Ha. Luas wilayah Desa Tanjung Kari secara terperinci terdiri dari:

1. Tanah Kas Desa : ± 0,5 Ha

2. Tanah Sawah : ± 12 Ha

3. Tanah Bukan Sawah

a. Tanah Kering

1) Pekarangan/bangunan/emplasement : ± 479 Ha

2) Tegal/kebun : ± 125 Ha

b. Tanah Basah

a) Balong/empang/kolam : ± 3,3 Ha

c. Tanah Perkebunan

a) Perkebunan rakyat : ± 281 Ha

d. Tanah Keperluan Fasilitas Umum

a) Lapangan Olah Raga : ± 1,3 Ha

Page 69: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

51

b) Kuburan : ± 1 Ha

e. Lain-lain : ± 3.981Ha

Terkait dengan administrasi pemerintahan, wilayah Desa Tanjung Kari

terbagi ke dalam 3 dusun sebagaimana tercantum dalam Tabel berikut ini:

Tabel 2.2

Keadaan Luas Wilayah Perdusun Desa Tanjung Kari

No. Nama Dusun Luas Wilayah(Ha)

1 Dusun I ±1,6 Ha

2 Dusun II ±1,2Ha

3 Dusun III ±1,5 Ha

JUMLAH ±4,6 Ha

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

B. Aspek Demografis

Demografi merupakan studi ilmiah yang membahas tentang kondisi

sosiologis, jenis kelamin, tingkat pendidikan, mata pencaharian, agama, dan

tingkat kesejahteraan. Kondisi-kondisi tersebut menjadi titik ukur dalam

mempelajari suatu wilayah. Berdasarkan hal tersebut, kondisi Desa Tanjung Kari

dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data Desa Tanjung Kari tahun 2017, jumlah penduduk Desa

Tanjung Kari berjumlah 1.824 Jiwa. terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah 932

Page 70: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

52

jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 892 jiwa. Keadaan ini dapat di

lihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2. 3

Jumlah Penduduk Desa Tanjung Kari

No

Dusun

Jenis Kelamin

Jumlah

penduduk Laki –laki Perempuan

1 Dusun I 327 316 1

2 Dusun II 254 244 2

3 Dusun III 351 332 3

Jumlah 932 892 1.824

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

2. DistrIbusi Penduduk Menurut Umur

Berdasarkan data Desa Tanjung Kari tahun 2017, DistrIbusi penduduk

menurut umur baik itu laki –laki maupun perempuan, keadaan ini bisa di lihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 2. 4

Keadaan Penduduk berdasarkan Tingkat Usia

NO. Tingkat Usia Keadaan penduduk LK PER JML

1 00 – 14 246 276 522

2 15 – 29 258 234 492

3 30 – 44 202 217 419

4 45 – 59 123 144 267

5 60 – 74 30 51 81

6 > 74 - TOTAL 859 922 1.781

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

Pada tabel di atas menunjukan bahwa sturuktus umur terbagi ke dalam 6

(enam) bagian. Pembagian tersebut menunjukan bahwa untuk usia 10-14 tahun

Page 71: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

53

menempati urutan teratas dengan jumlah penduduk sebanyak 522 jiwa (29.30%).

Kemudian jumlah kedua terbanyak adalah umur 15-29 tahun dengan jumlah 492

jiwa (27.62%). Kemudian urutan selanjutnya adalah jumlah umur 30-44 tahun

dengan jumlah 419 jiwa (23.52%. ). Kemudian untuk umur 45-59 tahun dengan

jumlah. Sedangkan untuk urutan terakhir adalah tingkatan usia 60-74 tahun

dengan berjumlah 81 jiwa (4.54%).

3. Berdasarkan Jenis Kelamin (Rasio Sex)

Selain kondisi sosiologis Desa Tanjung Kari berikut gambaran mengenai

rasio jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin. Berikut penjabaran mengenai

jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.5

Keadaan Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin

No Dusun Jenis Kelamin (Jiwa) Total Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1 Dusun I 327 316 643

2 Dusun II 254 244 498

3 Dusun III 351 332 683

JUMLAH 932 892 1.824

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk Desa

Tanjung Kari dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan hampir setara,

dengan perbandingan jenis kelamin laki-laki sebanyak 932 atau 51.09% dan

perempuan sebanyak 892 atau 48.90%. dengan jumlah KK sebanyak 448 jiwa.

Page 72: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

54

4. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Secara umum tingkat pendidikan masyarakat merupakan salah satu barometer

mengnai kesejahteraan. Desa Tanjung Kari sendiri dalam peningkatan tingkat

melek angka dan pemberantasan buta baca termasuk berhasil. Bahkan untuk usia

dini keberadan PAUD menjadi pintu gerbang menunju kecerdasan masyarakat.

Hal ini dapat dilihat berdasarkan tabel di bawah ini:

Tabel 2.6

Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Dusun TIDAK

SEKOLAH

SD-

SEDERAJAT

SLTP-

SEDERAJAT

SLTA-

SEDERAJA

AKADEMI/

DIPLOMA

SARJANA Jumlah

1 Dusun 1 227 151 126 99 6 17 616

2 Dusun 2 87 193 100 77 2 10 492

3 Dusun 3 332 78 129 103 8 7 657

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

Dari tabel di atas di dapatkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat Desa

Tanjung Kari adalah sebagai berikut, jumlah masyarakat tidak sekolah sebanyak

646 jiwa atau 26,60% dan merupakan yang terbanyak. Sedangkan untuk

masyarakat yang lulus SD-Sederajat sebanyak 422 jiwa atau 23.90%, serta lulusan

SMP-Sederajat sebanyak 355 jiwa atau 20.11%. Selain itu untuk masyarakat yang

lulus SMA-Sederajat sebanyak 279 jiwa atau 15.80%.

Selain menyelesaikan tingkat pendidikan 12 tahun beberapa masyarakat

Desa Tanjung Kari juga melanjutkan pada jenjang Sekolah tinggi. Jumlah

masyarakat yang menyelesaikan akademi atau diploma sebanyak 16 jiwa atau

0.90% dan untuk lulusan sarjana sebanyak 34 jiwa atau 1.92%. Jika di rata-rata

antara masyarakat yang melek huruf dan angka berdasarkan tingkat pendidikan,

masyarakat yang pernah sekolah Desa Tanjung Kari sebanyak 62.66% sedangkan

Page 73: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

55

tidak sekolah sebanyak 36..60%. artinya dari jumlah persentase di atas tingkat

pendidikan masyarakat Desa Tanjung Kari lebih baik dan meningkat

5. Berdasarkan Mata Pencaharian

Secara geografis Desa Tanjung Kari merupakan desa yang berada di

pegunungan dengan udara yang sejuk. Hal ini tentu mempengaruhi mata

pencaharian penduduk desa. Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan

profesi penduduk Desa Tanjung Kari berdasarkan jenis pekerjaan:

Tabel 2.7

Keadaan Penduduk berdasarkan Jenis Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase %

1 Pegawai Negeri Sipil 11 0.60%

2 Wiraswasta 5 0.27%

3 Mahasiswa atau Pelajar 197 10.80%

4 Para Medis 5 0.27%

5 Petani dan Peternak 485 26.58%

6 Purnawirawan/Pensiunan 18 0.98%

7 Pedagang 19 1.04%

8 Pegawai Swasta 41 2.24%

Jumlah 1.824 100%

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

Dari data di atas Profesi atau pekerjaan penduduk Desa Tanjung Kari

mayoritas adalah pertanian dan peternakan sebanyak 485 atau 26.58% di urutan

kedua yaitu pelajar dan mahasiswa sebaanyak 197 jiwa atau 10.80%. profesi

berikutnya sebagai pegawai swasta sebanyak 41 jiwa atau 2.24%. di ikuti

pedagang berjumlah 19 jiwa atau 1.04%. untuk pensiunan Desa Tanjung Kari

berjumlah 18 jiwa atau 0.98%. sedaangkan pegawai negeri sebanyak 11 jiwa atau

0.60% daan di urutan terbawah yang masing-masing 5 orang adalah pekerjaan

wiraswasta dan medis atau 0.27%. jika di lihat secara keseluruhan masyarakat

Page 74: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

56

Desa Tanjung Kari berdasarkan laporan dari pemerintahan desa, masyarakat yang

bekerja sebanyak kurang lebih 42.78%.

6. Berdasarkan Agama

Berdasarkan agama penduduk Desa Tanjung Kari mayoritas beragama

Islam dengan persentase 97%. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.8

Keadaan Penduduk berdasarkan Agama

No

Desa

Agama

Total Islam Kristen

L P L+P L P L+P

1 Dusun 1 326 314 640 1 2 3 613

2 Dusun 2 254 244 498 2 - - 492

3 Dusun 3 351 332 683 3 - - 674

1.824

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

Berdasarkan tabel diatas mengenai keadaan masyarakat berdasarkan

agama, maka agama Islam merupakan agama mayoritas yang di anut oleh

masyarakat Desa Tanjung Kari, dengan jumlah 1.821 jiwa dan Kristen sebanyak 3

jiwa. Namun demikian tingkat toleransi dengan penduduk yang beragama lain

terbilang sangat tinggi. Sehingga dalam kehidupan bermasyarakat tidak pernah

terjadi gesekan permasalahan mengenai agama dan kepercayaan.

C. Kondisi Sosial Ekonomi

Desa Tanjung Kari Desa merupakan desa yang berada di ketinggian 1200 m

dari permukaan air laut, dengan jumlah penduduk 1.824 jiwa, adapun jumlah laki-

laki sebanyak 932 jiwa dan perempuan 892 jiwa. Mata pencaharian masyarakat

Page 75: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

57

Desa Tanjung Kari mayoritas petani. Keadaan ini dapat di lihat dengan jumlah

masyarakat yaitu 485 jiwa. Aktifitas pertanian masyarakat terutama perkebunan

Kopi dan Sayuran.

Selain pertanian masyarakat juga memilki aktifitas yaitu ternak, terutama

ternak sapi dan kambing. Keadaan ini jika di lihat Dengan proporsi masing-

masing adalah sebagai berikut, Pegawai Negeri Sipil 0.60%, Wiraswasta 0.27%,

Para Medis 0.27%, Petani dan Peternak 26.58%, Pedagang 1.04%, Pegawai

Swasta 2.24%, Purnawirawan/Pensiunan 0.98%. Dari data hasil sensus pertanian

Desa Tanjung Kari tahun 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian menurut

subsektor adalah sebagai berikut:

Tabel 2.9

Keadaan Penduduk Berdasarkan Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian

Menurut Subsektor

No Usaha Pertanian

Jumlah KK

1 Perkebunan 281

2 Holtikultura 157

3 Peternakan 47

4 Tanaman Pangan 23

5 Budidaya Ikan 7

6 Jasa pertanian 8

Jumlah 523

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

Dari aktivitas sosial ekonomi, terdapat komuditas unggulan Desa Tanjung

Kari sebagaimana di gambarkan di dalam tabel dibawah ini:

Page 76: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

58

Tabel 2. 10

Lima Komuditas Unggulan Desa Tanjung Kari

No Nama Komuditas Jumlah Ruma Tangga (KK)

1 Kopi 279

2 Kubis 124

3 Sawi 102

4 Bawang 30

5 Sapi Potong 27

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

D. Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan kebutuhan yang harus ada guna

meningkatkan pembangunan masyarakat desa, diharapkan dengan adanya sarana

dan prasarana yang ada mampu berdampak pada kemandirian serta adanya

perubahan sosial, dengan meningkatnya ekonomi masyarakat dan kualitas hidup

masyarakat desa menjadi lebih baik. Adapun sarana prasarana di Desa Tanjung

Kari meliputi:

1. Sarana Peribadatan

Dengan jumlah masyarakat yang beragama Islam sebanyak 97%,

diperlukan sarana peribadatan sebagai pendukung dalam mendekatkan diri

kepada Tuhan Yang Maha Esa. Maka untuk mmemberikan kesempatan kepada

para penganutnya didirikanlah fasilitas peribadatan. Di Desa Tanjung Kari

sarana peribadatan sebagaimana di gambarkan pada tabel di bawah ini:

Page 77: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

59

Tabel 2.11

Sarana Peribadatan Desa Tanjung Kari

No Sarana Peribadatan Jumlah

1. Masjid 1 buah

2. Musolah 2buah

Jumlah 3 buah

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

2. Sarana Pendidikan

Guna menunjang kelancaran kegiatan belajar mengajar, dengan jumlah

usia sekolah 419 jiwa maka dIbutuhkan fasilitas sarana dan prasarana yang

memadai. Di Desa Tanjung Kari fasilitas pendidikan hanya ada dari PAUD

sampai dengan tingkat SMP. Adapun sarana dan prasarana pendidikan yang ada

di Desa Tanjung Kari adalah sebagai berikut:

Tabel 2.12

Sarana Pendidikan Desa Tanjung Kari

No Sarana Pendidikan Jumlah

1. PAUD 1

2. SD 1

3. SMP 1

4. Langgar 1

Jumlah 4 unit

(Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

Berdasarkan tabel sarana pendidikan Desa Tanjung Kari di atas, belum

semua jenjang pendidikan ada. Terutama untuk sekolah menengah atas (SMA,

namun untuk ukuran desa, saran pendidikan yang ada ini sudah sangat memadai,

sehingga dapat membantu masyarakat khususnya bagi anak-anak usia belajar

terlepas dari buta huruf dan angka.

Page 78: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

60

3. Sarana Kesehatan

Kesehatan masyarakat merupakan hal yang sangat penting untuk di

tingkatkan, baik kesehatan pribadi maupun kesehatan lingkungan. Untuk

meningkatkan kesehatan masyarakat diperlukan sarana dan prasarana kesehatan

yang memadai. Berikut ini tabel sarana kesehatan yang terdapat di wilayah Desa

Tanjung Kari yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.13

Sarana Kesehatan Desa Tanjung Kari

NO

Sarana Kesehatan Jumlah

1. Puskesdes 1

2 Posyandu 1

3. Dukun Bersalin Terlatih 2

4. Bidan 7

Jumlah 11 unit

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

Dari tabel di atas sarana kesehatan untuk ukuran desa dengan jumlah

masyrakat 1.824 jiwa, sudah baik. Meskipun dalam beberapa hal jumlah gedung

dan fasilitas kesehatan masih belum lengkap, namun dengan adanya bidan

sebanyak 7 orang dan 2 orang dukun bersalin terlatih, tingkat kematian bayi

sangat jarang terjadi.

4. Sarana dan Prasarana Transportasi

Sarana dan prasarana Transportasi yang sering di gunakan masyarakat

Desa Tanjung Kari baik itu jalan maupun sarana tranfortasi (kendaraan) adalah

sebagai berikut:

Page 79: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

61

Tabel 2.14

Sarana Transportasi darat Desa Tanjung Kari

No Jenis Sarana KM atau

Unit

Kondisi

1 Jalan desa/Kelurahan

a. Jalan tanah

b. Jalan konblok/semen/beton

400 meter

4 km

Rusak

Baik

2 Jalan Provinsi yang melewati

Desa/Kelurahan

a. Jalan aspal

3 km

Baik

3 Jembatan Desa/Kelurahan

a. Jembatan beton

b. Jembatan kayu

3 unit

3 unit

Baik

Rusak

4 Prasarana angkutan darat

a. Truck umum

b. Ojek

1 unit

15 unit

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

5. Sarana Komunikasi dan Informasi

Sarana Komunikasi dan Informasi yang biasa digunakan oleh masyarakat

Desa Tanjung Kari adalah sebagai berikut:

Tabel 2.15

Sarana Komunikasi dan Informasi di Desa Tanjung Kari

No Komunikasi dan Informasi Jumlah

1. Telepon

a.Tower sinyal Handphone

2 unit

2. Radio/tv

a.TV

b.Parabola

100 unit

100 unit

Jumlah 202 unit

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

Dari data di atas Desa Tanjung Kari memilki 2 unit tower signal

handphone. Serta memilki 200 tv dan 200 parabola. Dengan demikian dalam

Page 80: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

62

berkomunikasi dan mendapat informasi masyarakat Desa Tanjung Kari tidaklah

sulit.

6. Sarana air bersih dan sanitasi

Sarana air bersih dan sanitasi yang ada di Desa Tanjung Kari yang biasa di

gunakan setiap hari, adalah sebagai berikut:

Tabel 2.16

Sarana air bersih dan sanitasi di Desa Tanjung Kari

No Air bersih dan Sanitasi Jumlah

1. Air bersih

a. sumur galih

b. Perusahan air minum

c. Pemandian Umum

10 unit

2 unit

4 unit

2. Sanitasi

a. Drainase/saluran pembuangan limbah

b. MCK umum

c. MCK Keluarga

Ada

-

456 unit

Jumlah 472 unit

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

Dari tabel diatas Desa Tanjung Kari hampir tidak kekurangan air bersih,

namun masih terbatasnya jumlah MCK untuk keluarga, hal ini di karenakan

masyarakat masih banyak bergantung pada fasilaitas pemandian umum sebagai

tempat pembuangan. Disisi lain belum tersedianya MCK umum.

7. Sarana dan Prasarana Pemerintahan

Sarana dan prasarana pemerintahan desa dapat di lihat pada tabel berikut

ini:

Page 81: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

63

Tabel 2.17

Sarana dan Prasaran Pemerintahan Desa Tanjung Kari

No Sarana Dan Prasarana

Pemerintahan

Kondisi Jumlah

1. Gedung Kantor Rusak 1 unit

2. Inventaris dan alat tulis kantor

a. Komputer /Laptop

b. Meja

c. Kursi

d. Almari arsip

2 buah

8 buah

15 buah

4 buah

3. Administrasi pemerintah desa

a. buku data peraturan

desa

b. buku keputusan

kepala desa

c. buku administrasi

kependudukan

d. buku data inventaris

e. buku data tanah

milik desa

f. buku administrasi

pajak dan retrIbusi

g. buku data tanah

h. buku profil desa

i. buku data induk

penduduk

j. buku data mutasi

penduduk

k. buku registrasi

pelayanan penduduk

Ada, terisi

Ada, terisi

Ada, terisi

Ada , terisi

Ada, terisi

Ada, terisi

Ada, terisi

Ada, terisi

Ada, terisi

Ada, terisi

Ada, terisi

4. Sarana dan Prasarana

badan permusyawarahan

desa/BPD

a. Gedung kantor

b. Ruang kerja

Tidak ada

Tidak ada

5. Administrasi BPD

a. buku administrasi

keanggotaan BPD

b. buku administrasi kegiatan

BPD

c. buku himpunan peraturan

desa yang di tetapkan BPD

dan kepala desa

Ada

Ada

5 jenis

Jumlah

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

8. Sarana dan Prasarana Lembaga Kemasyarakatan Desa

Sarana dan prasarana Lembaga Kemasyarakatan Desa gembongan bisa di

lihat pada tabel berikut ini:

Page 82: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

64

Tabel 2.18

Sarana dan Prasaran Lembaga Kemasyarakatan Desa Desa Tanjung

Kari

No Sarana dan prasarana Lembaga

Kemasyarakatan

Kondisi Jumlah

1. PKK Ada

a. gedung/kantor

b. peralatan kantor/ATK/inventaris

c. Kepengurusan

Tidak ada

Tidak Ada

Ada

2. Karang taruna Ada

a. kepengurusan

b. buku administrasi

c. jumlah kegiatan

Aktif

Tidak ada

-

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

E. Struktur Pemerintahan Desa

1. Struktur Pemerintah Desa Tanjung Kari

Sebagaimana dipaparkan dalam UU No. 06 tahun 2014 bahwa di dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat khususnya Desa Tanjung Kari berdasarkan asal-usul dan adat istiadat

setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan di negeri ini.

Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kepala Desa dan

perangkat Desa. Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.

Sedangkan Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang

merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Desa. Badan Permusyawaratan Desa

berfungsi menetapkan peraturan Desa bersama kepala Desa, menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat. BPD berkedudukan sebagai unsur

Page 83: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

65

penyelenggara pemerintahan Desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk

Desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan

cara musyawarah dan mufakat. BPD berfungsi menetapkan peraturan Desa

bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Ada

pun struktur pemerintahan Desa Tanjung Kari sebagai berikut:

Struktur Organisai Pemerintahan Desa Tanjung Kari

Gambar 2.2, Struktur Pemerintahan Desa Tanjung Kari

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

KEPALA DESA

NURAINI, S.Pd BPD

KADUS I

SUNARKO

KADUS II

Milson

BENDAHARA DESA VABELITA TRI

OKTARIA, S.Pd

KAUR

PEMERINTAHAN

KARIANTO

KAUR

PEMBANGUNAN

FEBRIANTO, S.Pd

KAUR KESRA

TOHRAN

KADUS III RUDI

HARTONO

SEKRETARIS DESA

KARLIANA

LINMAS

RASMAN

LINMAS

ABU SUHAR

Page 84: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

66

2. Stuktur Organisasi BPD

Gambar 2.3 Stuktur Organisasi BPD

Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017

KETUA

IRSAN

SEKRETARIS

HERLISON

BENDAHARA

JULIAN FAHMI

ANGGOTA

GAYUDIN

ANGGOTA

ISLAN KHAIRI

Page 85: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

67

3. Visi dan Misi

Visi

Visi Merupakan Suatu Gambaran Yang Menantang Keadaan Masa Depan

Yang Di Ingkinkan Dengan Melihat Potensi Dan Kebutuhan Desa. Ada Pun Visi

Desa Tanjung Kari Sebagai Berikut:

“ TERBANGUNNYA TATAKELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

JUJUR DAN ADIL SERTA MASYARAKAT YANG SEHAT, REGIUS DAN

SEJAHTERA”

Misi

Ada Pun Misi Yang Yang Merupakan Cara Untuk Mencapai Atau

Mewujudkan Visi Yang Miliki Desa Tanjung Kari Adalah Sebagai Berikut:

1. Melakukan reformasi di jajaran aparatur pemerintahan desa guna

meningkatkan pelayanan pada masyarakat.

2. Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, terbebas dari korupsi

serta bentuk-bentuk penyelewengan lainnya.

3. Meningkatkan perekonomian masyarakat yang berbasiskan potensi asli

daerah

4. Meningkatkan kualitas masyarakat untuk mencapai khidupan yang

lebih baik dan layak.

Page 86: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

68

4. Tugas Pokok Dan Fungsi Pemerintah Desa

a. Kepala Desa

1) Kepala Desa berkedudukan sebagai kepala pemerintahan desa yang

memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa.

2) Kepala Desa bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan

pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan

masyarakat desa.

3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Kepala

Desa memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

a) Menyelenggarakan pemerintahan desa, seperti tata praja

pemerintahan, penetapan peraturan di desa, pembinaan masalah

pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, melakukan

upaya perlindungan masyarakat, administrasi kependudukan, dan

penataan dan pengelolaan wilayah;

b) Melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana

prasarana perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan,

kesehatan;

c) Pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan

kewajiban masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya

masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan;

Page 87: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

69

d) Pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi

masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,

pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna;

e) Menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan

lembaga lainnya.

b. Seketaris Desa

1) Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pimpinan Sekretariat Desa.

2) Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang

administrasi pemerintahan.

3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2),

Sekretaris Desa mempunyai fungsi:

a) Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah,

administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi.

b) Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi

perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor,

penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan

dinas, dan pelayanan umum.

c) Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi

keuangan, administrasi sumbersumber pendapatan dan

pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan admnistrasi

penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga

pemerintahan desa lainnya.

Page 88: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

70

d) Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana

anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data

dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi

program, serta penyusunan laporan.

c. Bendahara Desa

1) Bendahara desa bertugas menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar,

menata-usahakan dan mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan

desa dan pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa.

2) Untuk melaksanakan tugas bendahara desa mempunyai fungsi:

a) Pengurusan administrasi keuangan Desa

b) Pengurusan administrasi sumber-sumber pendapatan dan

pengeluaran Desa;

c) Melaksanakan verifikasi administrasi keuangan Desa;

d) Melaksanakan administrasi penghasilan Kepala Desa;

e) Melaksanakan administrasi penghasilan Perangkat Desa;

f) Melaksanakan administrasi penghasilan BPD;

g) Melaksanakan administrasi penghasilan lembaga Pemerintahan

Desa lainnya;

d. Kepala Urusan Pemerintahan

1) Kepala urusan pemerintahan bertugas membantu Kepala Desa sebagai

pelaksana tugas dibidang pemerintahan.

2) Untuk melaksanakan tugas kepala urusan pemerintahan mempunyai fungsi :

a) Melaksanakan manajemen tata praja Pemerintahan Desa;

Page 89: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

71

b) Menyusun rancangan regulasi desa;

c) Melaksanakan pembinaan masalah pertanahan;

d) Melaksanakan pembinaan ketenteraman dan ketertiban masyarakat

Desa;

e) Melaksanakan upaya perlindungan masyarakat Desa;

f) Melaksanakan pembinaan masalah kependudukan;

g) Melaksanakan penataan dan pengelolaan wilayah Desa;

h) Melaksanakan pendataan dan pengelolaan Profil Desa;

i) Melakukan tugas – tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

e. Kepala Urusan Pembangunan

1) Kepala urusan pembangunan bertugas membantu Kepala Desa sebagai

pelaksana tugas dibidang pembangunan.

2) Untuk melaksanakan tugas kepala urusan pembangunan mempunyai fungsi:

a) Penyiapan bantuan-bantuan analisa & kajian perkembangan

ekonomi masyarakat.

b) Pelaksanaan kegiaatan administrasi pembangunan.

c) Pengelolaan tugas pembantuan; dan

d) Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa

f. Kepala Urusan Kemasyarakatan

1) Kepala urusan kemasyarakatan bertugas membantu Kepala Desa sebagai

pelaksana tugas dibidang kemasyarakatan.

Page 90: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

72

2) Untuk melaksanakan tugas kepala urusan kemasyarakatan mempunyai

fungsi:

a) Penyiapan bahan untuk pelaksanaan program kegiatan keagamaan

b) Penyiapan dan pelaksanaan program perkembangan kehidupan

beragama

c) Penyiapan bahan dan pelaksanaan program, pemberdayaan

masyarakat dan sosial kemasyarakatan; dan

d) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Desa.

g. Kepala Dusun 1

1) Kepala Dusun berkedudukan sebagai unsur satuan tugas kewilayahan yang

bertugas membantu Kepala Desa dalam pelaksanaan tugasnya di

wilayahnya.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala

Dusun memiliki fungsi:

a) Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya

perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan

dan pengelolaan wilayah.

b) Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.

c) Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan

kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga

lingkungannya.

Page 91: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

73

d) Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam

menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan.

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa

h. Kepala Dusun 2

1) Kepala Dusun berkedudukan sebagai unsur satuan tugas kewilayahan yang

bertugas membantu Kepala Desa dalam pelaksanaan tugasnya di

wilayahnya.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala

Dusun memiliki fungsi:

a) Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya

perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan

dan pengelolaan wilayah.

b) Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.

c) Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan

kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga

lingkungannya.

d) Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam

menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan.

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa

Page 92: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

74

i. Kepala Dusun 3

1) Kepala Dusun berkedudukan sebagai unsur satuan tugas kewilayahan yang

bertugas membantu Kepala Desa dalam pelaksanaan tugasnya di

wilayahnya.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala

Dusun memiliki fungsi:

a) Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya

perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan

dan pengelolaan wilayah.

b) Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.

c) Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan

kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga

lingkungannya.

d) Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam

menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan.

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa

j. Linmas

1) Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

perlindungan masyarakat dalam rangka penanggulangan dan penanganan

pengungsi, membantu aparat pemerintah dalam memelihara keamanan,

ketentraman dan ketertiban masyarakat, serta membantu kegiatan sosial

kemasyarakatan di desa.

Page 93: KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Studi Di Desa ...repo.apmd.ac.id/624/1/REPO ULDAN TAJRI.pdf · 2019. 2. 14. · KINERJA KEPALA DESA PEREMPUAN

75

2) Untuk melaksanakan tugas Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai

fungsi:

a) Membantu memelihara dan meningkatkan kondisi dan tata

tertib dikalangan masyarakat.

b) Membantu masyarakat menanggulangi dan mengurangi akibat

yang ditimbulkan oleh gangguan keamanan dan bencana alam

yang dapat mengakibatkan kerugian jiwa dan harta benda.

c) Membantu membina masyarakat untuk mempertinggikan

kesadaran hukum, daya tahan serta daya lawan masyarakat

dalam mencegah dan menghadapi segala macam pelanggaran

dan kejahatan.

d) Perbantuan kepada Pemerintah Daerah, Kepolsian dalam

memelihara ketentraman dan ketertiban umum.

e) Perbantuan kepada TNI dalam upaya pertahanan Negara.

f) Perbantuan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di Desa

5. Profil Singkat Kepala Desa Tanjung Kari

Merupakan kepala desa pertama perempuan Desa Tanjung Kari

dengan nama lengkap Nuraini, S.Pd. Tingkat pendidikan S1, dengan

tempat kelahiran di Muara Dua, 11 September 1983. Pekerjaan sekarang

sebagai kepala Desa Tanjung Kari. Sebelum menjadi kepala desa,

aktivitas yang dilakukan menjadi guru honorer di SDN Tanjung Kari dan

berdagang. Selain itu dianggap salah satu orang kaya di desa.