KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra...

105
UNIVERSITAS INDONESIA KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI PADA PT IHT LAPORAN MAGANG LAYDRA UTAMA DWI SEPTIAN 0906522470 FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN DEPOK JUNI 2013 Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Transcript of KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra...

Page 1: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

UNIVERSITAS INDONESIA

KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO

INVESTASI PADA PT IHT

LAPORAN MAGANG

LAYDRA UTAMA DWI SEPTIAN

0906522470

FAKULTAS EKONOMI

MANAJEMEN

DEPOK

JUNI 2013

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 2: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

UNIVERSITAS INDONESIA

KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO

INVESTASI PADA PT IHT

LAPORAN MAGANG

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

LAYDRA UTAMA DWI SEPTIAN

0906522470

FAKULTAS EKONOMI

MANAJEMEN

DEPOK

JUNI 2013

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 3: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

11

NPM

Tanggal

Tanda tangan

: Laydra Utama Dwi Septian

: 0906522470

: 14 Juni 2013

Nama

Laporan Magang ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

-------------------------

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 4: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

III

Ditetapkan di : Depok

Tanggal : 14 Juni 2013

: Dr. Dewi Hanggraeni S.E.,M.BA (Penguji

: Muthia Pramesti S.E., M.M (Penguji

(

DEWAN PENGUJI

: Rofikoh Rokhim Ph.DPembimbing

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima

sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh geJar

Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Universitas Indonesia.

: Laydra Utama Dwi Septian

: 0906522470

: Manajemen

: Kinerja dan Optimalisasi Portofolio Investasi

pada PT IHT

Nama

NPM

Program Studi

Judul Laporan Magang

Laporan Magang ini diajukan oleh

HALAMAN PENGESAHAN

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 5: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

iv

KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat

dan rahmat – Nya, saya dapat menyelesaikan laporan magang ini. Penulisan

laporan magang ini bertujuan agar saya dapat memenuhi salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. Tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,

sangatlah sulit untuk menyelesaikan laporan magang ini. Saya ingin mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Lai Chin Chu (Alm) dan Sri Utami, karena merekalah saya hadir di dunia.

Terima kasih atas didikan dan bimbingannya dari mulai bayi hingga saat

ini.

2. Ibu Rofikoh Rokhim selaku dosen pembimbing yang dengan senang hati

telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya

saya dalam penyusunan laporan magang ini.

3. Pihak dari PT IHT yang telah mengizinkan saya untuk melakukan proses

magang dan memperoleh data yang saya perlukan.

4. Orang – orang rumah, keponakan – keponakanku, Sabrina dan Prabu .

5. Seluruh dosen yang telah mengajar saya selama masa perkuliahan.

6. Bapak Sadjijo beserta keluarga di Pondok Gede.

7. Keluarga besar Ngadenan di Madiun serta seluruh penjuru Indonesia.

8. Temen – temen seperjuangan penyusunan tugas akhir, Aan, Adiguna,

Adri, Agung, Aji, Ayunda, Brilya, Deni, Dida, Enggar, Febi, Irma, Mita,

Oni, Paijo, Silvia, Titi, Wahyu, Windu, Zeky.

9. Finance club yang beranggotakan Oni, Aji, Bryan.

10. Tim Futsal Sabana FC yang tidak pernah menjuarai kompetisi apapun.

11. Tim Futsal Manajemen 09.

12. Rekan – rekan di PT IHT yang selalu menanti bonus gaji.

13. Tim Futsal PT IHT yang selalu semangat latihan rutin di hari jumat.

14. Mas Andi dan mas Aji Depma yang selalu saya repotkan dengan urusan

administrasi kampus.

15. Om Aa, Ibu Ratna, Iyang, Alif, Njul di Cibubur.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 6: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

v

16. Lingua Franca Indonesia, Zapatart.

17. Arnita Setiawati, S. Hum. yang selalu memberikan saya semangat untuk

sesegera mungkin menyelesaikan laporan magang ini dan cepat lulus

sehingga menjadi Sarjana Ekonomi.

Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan untuk membalas segala kebaikan

semua pihak yang telah membantu.Semoga laporan magang ini membawa

manfaat bagi pengembangan ilmu dan pengembangan kesejahteraan.

Depok, 14 Juni 2013

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 7: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

VI

Utama Dwi Septian)

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya,

Dibuat di : Depok

Pada tanggal : 14 Juni 2013

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, rnengalihmedia/

formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan

memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Kinerja dan Optimalisasi Portofolio Investasi pada PT IHT

demi pengembangan ilmu pengetahuan , menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty

- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

: Manajemen

:Manajemen

: Ekonomi

: Laporan Magang

: Laydra Utama Dwi Septian

: 0906522470

Nama

NPM

Program Studi

Departemen

Fakultas

Jenis karya

Sebagai sivitas akademis Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di

bawah ini :

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLlKASI

TUGAS AKIDR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 8: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

vii

ABSTRAK

Nama : Laydra Utama Dwi Septian

Program Studi : Manajemen

Judul : Kinerja dan Optimalisasi Portofolio

Investasi pada PT IHT

Laporan magang ini membahas proses investasi yang dilakukan oleh PT IHT,

sebuah perusahaan asuransi jiwa yang berperan sebagai investor institusi. Alokasi

dana pada proses investasi ditempatkan pada berbagai instrumen seperti saham,

deposito, obligasi, dan reksadana. Proses investasi yang dilakukan bertujuan untuk

memperoleh return yang tinggi untuk menambah pendapatan perusahaan. Dengan

demikian perlu dilakukan pembentukkan portofolio untuk memaksimalkan return

serta meminimalisir risiko. Pada laporan magang ini peneliti membandingkan

kinerja portofolio investasi PT IHT dengan berbagai indeks yang ada di Indonesia.

Peneliti juga melakukan uji coba untuk memperoleh portofolio yang memberikan

kinerja yang lebih baik dari PT IHT.

Kata kunci:

Portofolio, return, risiko, asuransi, investasi, saham reksadana, deposito, obligasi.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 9: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

viii

ABSTRACT

Name : Laydra Utama Dwi Septian

Study Program : Management

Title : PT IHT Investment Portfolio Performance and

Optimization

This internship report discusses the investment process which had made by PT

IHT, the life insurance company as institutional investors. The allocation of funds

in the investment process placed on various instruments such as stock, bonds,

deposits, and mutual funds. The aims of investment process is to earn high return

for increasing the company's revenue. The company must make best portfolio to

maximize return and minimize risk. In this internship report, the researcher

compared performance of PT IHT investment portfolio with various investment

indices in Indonesia. The researcher conduct trials to obtain a optimum portfolio

that gives better performance from PT IHT.

Keyword:

Portfolio, risk, insurance, investment, stock, mutual fund, time deposit, bonds.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 10: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR PERSAMAAN.................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Tempat dan Pelaksanaan Magang ..................................................................... 1

1.2 Latar Belakang Topik Laporan Akhir Magang ................................................. 1

1.3 Perumusan Masalah .......................................................................................... 4

1.4 Tujuan Laporan Magang ................................................................................... 5

1.5 Batasan Laporan Magang .................................................................................. 5

1.6 Manfaat Laporan Magang ................................................................................. 5

1.7 Sistematika Penelitian ....................................................................................... 6

BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................ 7

2.1 Pengertian Asuransi .......................................................................................... 7

2.1.1 Prinsip – Prinsip Asuransi ......................................................................... 8

2.1.2 Kegiatan Operasional Perusahaan Asuransi ............................................ 10

2.1.3 Jenis – Jenis Usaha Perasuransian ........................................................... 11

2.2 Pengertian Investasi ........................................................................................ 13

2.2.1 Return dan Risiko Investasi ..................................................................... 14

2.2.2 Pelaku Investasi ....................................................................................... 14

2.2.3 Pasar Modal ............................................................................................. 15

2.2.4 Ekuitas ..................................................................................................... 15

2.2.4.1 Jenis – jenis saham ............................................................................. 16

2.2.4.2 Analisis .............................................................................................. 16

2.2.5 Obligasi ................................................................................................... 23

2.2.5.1 Klasifikasi Obligasi ............................................................................ 23

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 11: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

x

2.2.5.2 Penilaian Obligasi .............................................................................. 24

2.2.5.3 Peringkat Obligasi .............................................................................. 24

2.2.5.4 Jangka Waktu Obligasi ...................................................................... 26

2.2.5.5 Metode Pencatatan Obligasi .............................................................. 27

2.2.6 Reksadana ................................................................................................ 28

2.2.6.1 Keuntungan berinvestasi di reksadana ............................................... 29

2.2.6.2 NAB Reksadana ................................................................................. 30

2.2.6.3 Jenis – Jenis Reksadana ..................................................................... 30

2.2.6.4 Metode Evaluasi Kinerja Reksadana ................................................. 30

2.2.6.5 Proses Transaksi Reksadana .............................................................. 32

2.2.7 Return dan Risiko Portofolio ................................................................... 33

2.3 Investasi pada Perusahaan Asuransi .............................................................. 34

2.3.1 Sumber Dana Investasi Perusahaan Asuransi ......................................... 35

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................... 36

3.1 Profil Perusahaan ............................................................................................ 36

3.2 Visi Perusahaan ............................................................................................... 37

3.3 Misi Perusahaan .............................................................................................. 37

3.4 Budaya Perusahaan ......................................................................................... 37

3.5 Struktur Organisasi Perusahaan ...................................................................... 39

3.6 Produk ............................................................................................................. 40

3.6.1 Managed Care (Diamond, Platinum, Gold, dan Silver) .......................... 40

3.6.2 Indemity ................................................................................................... 40

3.6.3 Group Term Life (GTL) .......................................................................... 41

3.6.4 Personal Accident .................................................................................... 41

3.6.5 Endowment .............................................................................................. 41

BAB 4 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN ...................................... 42

4.1 Penentuan Periode Observasi .......................................................................... 42

4.2 Penentuan Instrumen Investasi ........................................................................ 42

4.3 Data ................................................................................................................. 42

4.3.1 Data Penelitian ........................................................................................ 42

4.3.2 Variabel Penelitian .................................................................................. 43

4.4 Metodologi Penelitian ..................................................................................... 44

4.5 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 44

4.6 Hipotesis .......................................................................................................... 45

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 12: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

xi

BAB 5 PEMBAHASAN ..................................................................................... 47

5.1 Kebijakan Investasi PT IHT ............................................................................ 47

5.1.1 Komposisi Investasi yang Diperkenankan .............................................. 47

5.1.2 Kriteria Penempatan Investasi ................................................................. 48

5.2 Proses Transaksi Investasi............................................................................... 50

5.3 Komposisi Portofolio Investasi PT IHT .......................................................... 51

5.4 Perbandingan Hasil Investasi dengan Total Dana Kelolaan ........................... 53

5.5 Analisis Hasil Investasi ................................................................................... 54

5.6 Analisis Kondisi Pasar .................................................................................... 55

5.7 Hasil Uji Anova .............................................................................................. 57

5.8Analisis Portofolio Investasi ............................................................................ 58

5.8.1 Analisis Portofolio Saham ....................................................................... 59

5.8.1.1 Proporsi Saham per Sektor dalam Portofolio Investasi PT IHT ...... 59

5.8.1.2 Proporsi Emiten Saham dalam Portofolio Investasi PT IHT ........... 59

5.8.1.3 Efficent Set Portofolio Saham ......................................................... 61

5.8.1.4 Percobaan Optimasi Portofolio Saham ............................................ 62

5.8.2 Analisa Portofolio Obligasi ..................................................................... 65

5.8.3 Analisa Portofolio Deposito .................................................................... 66

5.8.4 Analisa Portofolio Reksadana ................................................................. 66

5.8.5 Analisa Portofolio Keseluruhan .............................................................. 67

5.8.5.1 Percobaan Optimalisasi Portofolio Keseluruhan ............................. 68

5.8.5.2 Analisa Hasil Percobaan Optimalisasi ............................................. 69

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 71

6.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 71

6.2 Saran ................................................................................................................ 72

6.2.1 Bagi Perusahaan ...................................................................................... 72

6.2.2 Bagi Penelitian Selanjutnya ..................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 13: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

xii

DAFTAR PERSAMAAN

Persamaan 2.1 Valuasi Discounted Cash Flow..................................................... 21

Persamaan 2.2 Valuasi Dividend Discount Model ................................................ 21

Persamaan 2.3 Valuasi Dividend Discount Model Perpetuity .............................. 21

Persamaan 2.4 Growth Dividend Discount Model ............................................... 21

Persamaan 2.5 Valuasi Free Cash Flow to Equity ................................................ 22

Persamaan 2.6 Free Cash Flow to Equity ............................................................. 22

Persamaan 2.7 Valuasi Free Cash Flow to Firm .................................................. 22

Persamaan 2.8 Free Cash Flow to Firm ............................................................... 22

Persamaan 2.9 Growth Free Cash Flow to Firm .................................................. 22

Persamaan 2.10 Return on investment capital ...................................................... 22

Persamaan 2.11 Valuasi Obligasi .......................................................................... 23

Persamaan 2.12 Macaulay’s Duration .................................................................. 26

Persamaan 2.13 Macaulay’s Duration dalam Satu Periode .................................. 26

Persamaan 2.14 Modified Duration ...................................................................... 27

Persamaan 2.15 Perubahaan Harga Obligasi ........................................................ 27

Persamaan 2.16 NAB Reksadana .......................................................................... 30

Persamaan 2.17 Sharpe Ratio ............................................................................... 31

Persamaan 2.18 Treynor Ratio .............................................................................. 31

Persamaan 2.19 Alpha Jensen Tipe 1 .................................................................... 31

Persamaan 2.20 Alpha Jensen Tipe 2 .................................................................... 31

Persamaan 2.21 Alpha Jensen Tipe 3 .................................................................... 31

Persamaan 2.22 Expected Return Portofolio ......................................................... 33

Persamaan 2.23 Standar Deviasi Portofolio .......................................................... 33

Persamaan 4.1 Risk Free Rate Bulanan ................................................................ 43

Persamaan 4.2 Risk Free Rate Harian ................................................................... 43

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 14: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tren Teori Dow ................................................................................. 18

Gambar 2.2 Garis Support dan Resistance ............................................................ 19

Gambar 2.3 Garis Moving Averages .................................................................... 20

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan PT IHT ........................................... 39

Gambar 5.1 Pergerakan Harga Harian IHSG Periode Januari – Maret 2013........ 55

Gambar 5.3 Pergerakan Return Harian IHSG Periode Januari – Maret 2013 ...... 56

Gambar 5.4 Grafik Efficient Set PortofolioSaham PT IHT................................... 61

Gambar 5.5 Grafik Efficient Set Portofolio Saham PT IHT dan Hasil Uji Coba 1

dan 2 ...................................................................................................................... 64

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 15: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Premi Bruto dan PDB Periode 2007 - 2011 ..................... 1

Tabel 5.1 Komposisi Investasi PT IHT ................................................................. 52

Tabel 5.2 Presentasi Komposisi Portofolio PT IHT.............................................. 52

Tabel 5.3 Perbandingan Hasil Kinerja Investasi dengan Total Dana Kelolaan

Investasi................................................................................................................. 53

Tabel 5.4 Kontribusi Masing – Masing Instrumen terhadap Total Return Investasi

PT IHT .................................................................................................................. 54

Tabel 5.5 Return Dibagi Dana Kelolaan untuk Masing – Masing Instrumen ....... 54

Tabel 5.6 Return Bulanan dan Indeks Sharpe Pasar periode Januari – Maret 2013

berikut SBI ............................................................................................................ 56

Tabel 5.7 Hasil Anova Return Saham, Reksadana dan Obligasi pada periode

Januari – Maret 2013 ............................................................................................ 57

Tabel 5.8 Perbandingan Return dan Indeks Sharpe PT IHT dengan IHSG Periode

Januari – Maret 2013 ............................................................................................. 58

Tabel 5.9 Proporsi Saham per Sektor dalam Portofolio Investasi PT IHT Bulan

Maret 2013 ........................................................................................................... 59

Tabel 5.10 Rata – Rata Proporsi Emiten dalam PortofolioSaham PT IHT ........... 60

Tabel 5.11 Hasil Uji Coba 1 Pembentukan Proporsi Portofolio Saham ............... 62

Tabel 5.12 Hasil Uji Coba 2 Pembentukan Proporsi Portofolio Saham ............... 63

Tabel 5.13 Perbandingan Kinerja Portofolio Saham antara PT IHT, Uji Coba 1,

Uji Coba 2 dan Berbagai Indeks ........................................................................... 65

Tabel 5.14 Perhitungan Return Portofolio ............................................................ 67

Tabel 5.15 Hasil Uji Coba 1 Pembentukan Portofolio .......................................... 68

Tabel 5.16 Hasil Uji Coba 2 Pembentukan Portofolio .......................................... 69

Tabel 5.17 Perbandingan Kinerja Portofolio PT IHT, Uji Coba 1 dan Uji Coba 2

............................................................................................................................... 70

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 16: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Portolio Obligasi ................................................................................ 77

Lampiran 2 Portofolio Deposito ........................................................................... 78

Lampiran 3 Portofolio Reksadana ......................................................................... 79

Lampiran 4 Portofolio Saham .............................................................................. 80

Lampiran 5 Komposisi Portofolio Saham PT IHT ............................................... 84

Lampiran 6 Komposisi Portofolio Saham Uji Coba 1 .......................................... 85

Lampiran 7 Komposisi Portofolio Saham Uji Coba 2 .......................................... 86

Lampiran 8 Perhitungan Return, Standar Deviasi dan Indeks Sharpe’s Ratio

Portofolio Investasi PT IHT .................................................................................. 87

Lampiran 9 Perhitungan Return, Standar Deviasi dan Indeks Sharpe’s Ratio

Portofolio Investasi Uji Coba 1 ............................................................................. 88

Lampiran 10 Perhitungan Return, Standar Deviasi dan Indeks Sharpe’s Ratio

Portofolio Investasi Uji Coba 2 ............................................................................. 89

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 17: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

1 Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Tempat dan Pelaksanaan Magang

Peneliti melakukan aktivitas magang dimulai pada tanggal 25 Januari 2013

sampai dengan 26 April 2013 di PT IHT, sebuah perusahaan swasta yang

bergerak di bidang asuransi jiwa, yang juga merupakan anak perusahaan BUMN

PT AKS. Peneliti ditempatkan pada Divisi Investasi, yakni divisi yang bertugas

mengelola dana perusahaan untuk diinvestasikan di pasar modal melalui

instrumen saham, obligasi, reksadana, dan deposito. Peneliti ditugaskan untuk

menganalisis kegiatan investasi yang tengah berjalan di PT IHT.

1.2 Latar Belakang Topik Laporan Akhir Magang

Di Indonesia, perusahaan asuransi dibagi menjadi tiga, yaitu asuransi jiwa,

asuransi umum, dan reasuransi. Berdasarkan Direktori Asuransi Indonesia yang

diterbitkan oleh BAPEPAM – LK, pada tahun 2011 terdapat 46 Perusahaan

asuransi jiwa, 87 Perusahaan asuransi umum, dan 138 perusahaan reasuransi

yang beroperasi di Indonesia. Menurut BAPEPAM (2011), persaingan di industri

asuransi semakin ketat karena para pelaku industri asuransi mulai menyadari

bahwa bisnis ini adalah bisnis yang sangat menguntungkan.

TABEL 1.1

Pertumbuhan Premi Bruto dan PDB Periode 2007 - 2011

Premi Bruto Premi Domestik Bruto Ratio

Tahun Jumlah Perumbuhan (%) Jumlah Perumbuhan (%) a/b

(a) (b) (%)

2007 77.831,6 40,0 3.339,2 18,3 1,97

2008 90.311,7 16,0 3.950,9 25,3 1,82

2009 106.445,9 17,9 4.951,4 13,4 1,90

2010 125.116,4 17,5 5.613,4 14,4 1,95

2011 153.125,6 22,4 6.436,3 15,4 2,06

Sumber: BAPEPAM-LK (2011: 3)

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 18: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

2

Universitas Indonesia

Pada Tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa industri asuransi telah

berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dari

tumbuhnya rata-rata premi bruto sekitar 23% dalam rentang waktu 2007 sampai

2011. Pesatnya pertumbuhan ini disebabkan membaiknya kondisi makroekonomi

akhir-akhir ini, serta semakin sadarnya masyarakat atas perlindungan diri dari

risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam kehidupannya.

Tabel di atas juga menunjukkan bahwa kontribusi asuransi dalam Produk

Domestik Bruto Indonesia masih kecil yakni 2,06%. Hal ini menunjukkan bahwa

pasar asuransi masih memiliki potensi yang besar untuk dapat berkembang di

masa mendatang, dilihat dari jumlah kesuluruhan penduduk Indonesia yang sangat

banyak tetapi baru sebagian kecil yang telah menjadi nasabah asuransi.

Hasil investasi merupakan hal penting bagi perusahaan asuransi karena

selain dari premi, keuntungan perusahaan asuransi juga berasal dari investasi yang

dilakukan perusahaan dengan menggunakan dana yang terkumpul dari polis yang

telah dikeluarkan.

Menurut Riley (2007:5), investasi adalah komitmen untuk menunda

konsumsi di masa sekarang dengan kompensasi mendapat return yang lebih di

masa yang akan datang. Menurut Bodie (2004:4), proses investasi dimulai dengan

memerhatikan hal-hal berikut:

1. Penetapan tujuan investasi.

2. Mengidentifikasi batasan, penetuan kualifikasi, dan hasil yang

diharapkan (expected return).

3. Tujuan dan batasan tersebut diterjemahkan ke dalam suatu kebijakan

investasi.

Pada umumnya, perusahaan asuransi memperoleh pendapatan pokok dari

pendapatan premi yang didapat dari para nasabahnya. Sebagai perusahaan yang

mempunyai kewajiban untuk menanggung risiko para nasabahnya, perusahaan

asuransi harus dapat mengelola keuangannya dengan baik, yakni dengan cara

menginvestasikannya kembali. Jika dilakukan dengan tepat, proses investasi

tersebut akan menghasilkan return yang optimal.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan asuransi dalam

melakukan investasi, baik melalui pasar uang maupun pasar modal, investasi pada

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 19: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

3

Universitas Indonesia

aset fisik seperti tanah dan properti juga dapat dilakukan. Praktik investasi yang

dilakukan oleh perusahaan asuransi sepintas mirip dengan investasi yang

dilakukan perusahaan reksadana, yakni menghimpun dana masyarakat kemudian

diinvestasikan di suatu tempat yang menguntungkan.

Secara umum, sebagian besar portofolio perusahaan asuransi terdiri dari

berbagai instrumen investasi yang masing-masing memiliki karakteristik yang

berbeda. Investasi di pasar uang dalam bentuk deposito bank akan rentan terhadap

perubahan suku bunga deposito. Investasi dalam bentuk saham seringkali

berfluktuasi dengan tajam dan sensitif terhadap perubahan pasar dan ekonomi

secara umum. Investasi dalam bentuk obligasi yang berpendapatan tetap memiliki

risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan saham, tetapi tentu saja dengan

expected return yang lebih kecil pula. Berdasarkan berbagai pertimbangan risk

and return tersebut, seorang manajer investasi diharapkan dapat menentukan

instrumen yang tepat untuk dimasukkan ke dalam portofolio. Untuk itu,

diperlukan analisis mendalam yang meliputi penilaian terhadap sekuritas yang

masuk ke dalam portofolio (Miskhin,2012:517).

Ketentuan dalam melakukan investasi oleh perusahaan asuransi telah

tercantun dalam PMK no. 53/PMK/ 2012, yakni sebagai berikut:

a. Deposito berjangka dan sertifikat deposito pada bank, termasuk Deposit On

Call (DOC) dan deposito yang berjangka waktu kurang dari atau sama dengan

1 bulan, dinilai berdasarkan nilai nominal atau nilai tunainya. Dengan batasan,

tidak melebihi 15% dari jumlah investasi pada setiap bank.

b. Saham yang tercatat di bursa efek dinilai berdasarkan harga pasar. Saham

yang dimaksud adalah emiten yang berbadan hukum Indonesia. Untuk setiap

emiten tidak melebihi dari 10% dari jumlah investasi, dan seluruhnya paling

tinggi 40% dari jumlah investasi

c. Obligasi dan Medium Term Notes (MTN) dengan peringkat paling rendah A

atau yang setara pada saat penempatan, dinilai berdasarkan harga pasar, tidak

lebih dari 15% dari jumlah investasi untuk setiap penerbit obligasi dan MTN

berbadan hukum Indonesia, dan seluruhnya paling tinggi 50% dari jumlah

investasi.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 20: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

4

Universitas Indonesia

d. Surat berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh pemerintah atau Bank

Indonesia, dinilai berdasarkan nilai pasar, atau nilai tunai dalam hal nilai pasar

tidak tersedia.

e. Unit penyertaan reksadana, dinilai berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (NAB),

tidak boleh lebih melebihi 15% dari jumlah nilai investasi untuk setiap

Manajer Investasi dan seluruhnya 50% dari jumlah investasi

f. Penyertaan langsung (saham yang tidak tercatat dalam bursa efek), dinilai

berdasarkan nilai ekuitas. Dengan batasan tidak melebihi 10% dari jumlah

nilai investasi.

g. Bangunan dengan hak strata (strata litle) atau tanah dengan bangunan untuk

investasi, dinilai berdasarkan nilai yang ditetapkan oleh lembaga penilai yang

terdaftar pada instansi yang berwenang, atau Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)

dalam hal ini tidak dilakukan penilaian oleh lembaga penilai. Tidak melebihi

10% dari jumlah nilai investasi.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam laporan magang

ini dapat dirumuskan menjadi:

1. Apa saja instrumen investasi yang digunakan oleh perusahaan asuransi untuk

meningkatkan pendapatan?

2. Bagaimana pembentukan portofolio dan kebijakan investasi di dalam

perusahaan asuransi?

3. Bila ditinjau dari risk and return, apakah hasil kinerja kegiatan investasi

yang dilakukan perusahaan asuransi tersebut sudah optimal?

1.4 Tujuan Laporan Magang

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan, tujuan laporan

magang ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis instrumen investasi yang digunakan oleh perusahaan asuransi.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 21: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

5

Universitas Indonesia

2. Mengetahui pembentukan portofolio dan kebijakan investasi dalam

perusahaan asuransi.

3. Mengetahui apakah hasil kinerja kegiatan investasi yang sudah berjalan

dalam perusahaan tersebut sudah optimal.

1.5 Batasan Laporan Magang

1. Divisi investasi yang dibentuk oleh PT IHT baru beroperasi dalam waktu

kurang dari satu tahun sehingga peneliti tidak dapat memperoleh data

tahunan.

2. Keterbatasan periode pelaksanaan magang menyebabkan data investasi

yang didapat dari perusahaan hanya mencakup periode yang sangat

singkat.

1.6 Manfaat Laporan Magang

Bagi perusahaan asuransi:

1. Perusahaan asuransi dapat mengetahui seberapa efektif dan efisien

kegiatan investasi yang dijalankan oleh divisi investasi.

2. Memberikan masukan dan saran bagi perusahaan untuk meningkatkan

performa dari investasi agar memberikan return yang optimal.

Bagi Akademisi:

1. Mengetahui bagaimana sebuah perusahaan asuransi mengelola portofolio

investasinya.

2. Memberikan gambaran tentang proses kerja di suatu perusahaan asuransi

sehingga para akademisi dapat melihat pengetahuan dan keterampilan apa

saja yang akan diterapkan di dalam dunia kerja.

1.7 Sistematika Penelitian

Penelitian laporan dalam penelitian ini akan menggunakan kerangka

sistematika penelitian sebagai berikut:

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 22: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

6

Universitas Indonesia

Bab I Pendahuluan

Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian

berdasarkan penelitian.

Bab II Teori Penunjang

Teori-teori yang digunakan dan literatur yang dikutip dari berbagai sumber

untuk mendukung penelitian dibahas dalam bab teori penunjang.

Bab III Gambaran Umum Perusahaan dan Pelaksanaan Magang

Bab ini berisi gambaran umum perusahaan tempat pelaksanakan program

magang terkait laporan penelitian.

Bab IV Metodologi Penelitian

Bab ini menjelaskan jenis, sumber, dan tahapan pengolahan data yang

dilakukan peneliti dalam penyusunan laporan magang ini.

Bab V Analisis dan Pembahasan

Hasil yang didapat dari pelaksanaan proses magang dibahas pada bab ini,

kemudian hasil dari pengolahan data akan dianalisis agar memperoleh

jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini akan dirangkum kesimpulan-kesimpulan dari analisis

penelitian. Selain itu, pada bab ini juga akan dijabarkan diskusi –

pembahasan dari kesimpulan serta saran yang dapat diberikan untuk

penelitian selanjutnya.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 23: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

7 Universitas Indonesia

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Asuransi

Fungsi utama perusahaan asuransi adalah untuk melindungi para

pemegang polis asuransi dari kejadian-kejadian yang merugikan. Dengan

menerima premi, perusahaan asuransi menjanjikan para pesertanya untuk

memberikan penggantian jika suatu hal tertentu terjadi. Polis asuransi tersebut

menjadi kewajiban finansial bagi perusahaan asuransi. Saunders membagi industri

asuransi menjadi dua kelompok besar, yakni asuransi jiwa dan asuransi kerugian.

Asuransi jiwa memberikan perlindungan kesehatan, penjaminan masa pensiun,

dan penggantian kerugian yang disebabkan oleh kematian. Asuransi kerugian

memberikan perlindungan terkait dengan kecelakaan, pencurian, dan kebakaran

atas suatu harta benda (Saunders,2008:66).

Undang – Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha

Perasuransian, menyebutkan bahwa asuransi atau pergantian adalah perjanjian

antara dua pihak atau lebih. Pihak penanggung mengikatkan diri kepada

tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian

kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan

diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk

memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya

seseorang yang dipertanggungkan.

Kitab Undang–Undang Hukum Dagang Pasal 246, menyebutkan bahwa,

Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian antara penanggung dan

tertanggung. Seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung

dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepada

tertanggung karena suatu kerugian, kerugian kerusakan, atau kehilangan

keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak

tentu (Siamat,2005:655).

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 24: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

8

Universitas Indonesia

2.1.1 Prinsip – Prinsip Asuransi

Ada lima prinsip – prinsip asuransi menurut Siamat (2005:661) yang

menjadi dasar atau landasan setiap ada permasalahan yang timbul dalam kontrak

asuransi.

1. Insurable Interest

Insurable Interest pada prinsipnya merupakan hak berdasarkan

hukum untuk mempertanggungkan risiko yang berkaitan dengan

keuangan, yang diakui sah secara hukum antara tertanggung dan sesuatu

yang dipertanggungkan. Masalah insurable interest merupakan faktor

yang sangat penting dalam kontrak asuransi dan juga merupakan prinsip

yang paling fundamental karena menyangkut bentuk atau rupa

pertanggunggan yang dijamin dalan suatu kontrak asuransi. Sesuatu yang

dipertangungkan tersebut dapat berupa benda, harta, atau suatu kejadian

yang dapat menimbulkan hak dan kewajiban keuangan secara umum.

Dalam prinsip ini, yang perlu diperhatikan pada dasarnya adalah sesuatu

yang dipertanggungkan itu semata – mata menyangkut kepentingan yang

menimbulkan kerugian keuangan tertanggung atas sesuatu yang

dipertanggungkan tersebut.

2. Utmost Good Faith

Dalam melakukan suatu kontrak atau persetujuan, harus dilakukan

dengan itikad baik. Tertanggung dan penanggung tidak diperbolehkan

menyembunyikan suatu fakta yang dapat menyebabkan kerugian bagi

pihak lain.

3. Indemnity

Indemnity berarti mengembalikan posisi finansial tertanggung

setelah terjadi kerugian seperti pada posisi sebelum terjadinya kerugian

tersebut. Dengan demikian, indemnity merupakan prinsip ganti rugi oleh

penanggung terhadap tertanggung. Prinsip ini tidak berlaku bagi kontrak

asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan karena prinsip indemnity ini

berkaitan dengan penggantian kerugian finansial yang dialami

tertanggung. Menurut prinsip ini, tertanggung tidak dibenarkan

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 25: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

9

Universitas Indonesia

memperoleh pembayaran ganti rugi melebihi kepentingan tertanggung

terhadap objek yang dipertanggungkan tersebut.

4. Proximate Cause

Proximate cause adalah suatu sebab aktif, efisien yang

mengakibatkan terjadinya suatu peristiwa secara berantai tanpa intervensi

suatu kekuatan lain yang diawali dan bekerja secara aktif dari suatu

sumber dan independen. Kontrak asuransi yang dinyatakan dalam polis

umumnya menyebutkan beberapa persyaratan pengecualian mengenai

risiko yang tidak ditanggung. Dalam kaitan itulah perusahaan asuransi

harus memahami hubungan antara risiko yang merupakan bagian yang

dijamin oleh polis dengan prinsip proximate cause ini.

Untuk dapat menentukan proximate cause terhadap suatu rentetan

peristiwa adalah dengan cara memperhatikan peristiwa pertama, kemudian

secara logika memperhatikan kejadian apa yang mungkin terjadi pada

peristiwa berikutnya. Apabila jawabannya mengarah pada peristiwa kedua

dan proses ini terjadi beberapa kali sampai berakhir pada suatu akibat,

maka kejadian yang pertama merupakan penyebabnya.

5. Subrogation and Contribution

Subrogation pada prinsipnya merupakan hak penanggung, yang

telah memberikan ganti rugi kepada tertanggung, untuk menuntut pihak

lain yang mengakibatkan kepentingan asuransinya mengalami kerugian.

Dengan adanya prinsip subrogasi ini tertanggung tidak dimungkinkan

memperoleh ganti rugi yang lebih besar daripada kerugian yang benar –

benar dideritanya.

Sedangkan prinsip contribution pada dasarnya adalah suatu prinsip

di mana penanggung berhak mengajak penanggung – penanggung lain

yang memiliki kepentingan yang sama untuk ikut serta membayar ganti

rugi kepada tertanggung meskipun jumlah tanggungan yang dibayarkan

oleh masing – masing penanggung belum tentu sama besar. Hal tersebut

bisa saja terjadi apabila tertanggung, dalam kurun waktu yang bersamaan

mempertanggungkan suatu risiko yang sama kepada beberapa

penanggung. Dalam kondisi tersebut, apabila terjadi klaim, maka masing –

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 26: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

10

Universitas Indonesia

masing penanggung harus membayar ganti rugi secara proporsional

dengan jumlah yang ditanggungnya.

2.1.2 Kegiatan Operasional Perusahaan Asuransi

Saunders (2008:75), kegiatan operasional sehari – hari yang dijalankan oleh

sebuah perusahaan asuransi adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan dan pengelompokkan risiko (underwriting)

Fungsi utama underwriting adalah memaksimalkan laba melalui

penerimaan distribusi risiko yang diperkirakan akan mendatangkan

laba. Kegiatan underwriting berupa penyelesaian dan pengelompokan

risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan, dimaksudkan untuk

memastikan tidak ada risiko yang dapat menyulitkan perusahaan di

kemudian hari. Underwriter bertugas menjaga agar risiko tidak

terkonsentrasi dalam satu tempat yang dapat menyebabkan catastrophe.

Fungsi underwriting berkaitan erat dengan penentuan tarif / premi

asuransi, serta kebijakan pertanggungan asuransi.

2. Penetapan tarif asuransi

Penetapan tarif asuransi dibatasi oleh peraturan pemerintah melalui

suatu undang – undang yang menghendaki agar tarif tersebut

terjangkau, tidak terlalu tinggi, dan tidak bersifat diskriminatif. Metode

penetapan tarif pada masing – masing jenis perusahaan asuransi

berbeda, misalnya berdasarkan kelompok (kelas) peserta, berdasarkan

karakteristik bentuk penanggungan, berdasarkan pengalaman, dan lain –

lain.

3. Penetapan klaim

Penetapan klaim ditujukan untuk mengukur seberapa besar nilai

pertanggungan atau benefit yang akan ditujukan pada peserta asuransi,

yang tercantum dalam polis dalam bagian claim representative atau

benefit representative. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan membayar

klaimnya secara wajar, cepat, serta memuaskan.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 27: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

11

Universitas Indonesia

4. Investasi

Tambahan hasil investasi dari pengumpulan dana yang besar dari

pesertanya merupakan variabel penting dalam penetapan tarif atau

premi asuransi. Perusahaan asuransi pada umumnya memasukkan

tingkat minimum dari hasil investasi ke dalam perhitungan premi. Di

sisi lain, fungsi investasi dapat meningkatkan laba perusahaan asuransi.

2.1.3 Jenis – Jenis Usaha Perasuransian

Menurut Undang – Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha

Perasuransian, jenis usaha perasuransian meliputi:

1. Asuransi Kerugian

Asuransi kerugian adalah asuransi yang memberikan jasa dalam

penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung

jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak

pasti. Dalam praktiknya di Indonesia, asuransi kerugian/umum dapat

dibagi sebagai berikut.

a. Asuransi kebakaran

b. Asuransi pengangkutan

c. Asuransi aneka, jenis asuransi kerugian yang tidak dapat digolongkan

ke dalam asuransi kebakaran dan asuransi pengangkutan.

2. Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa adalah usaha asuransi yang memberikan jasa dalam

penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya

seseorang yang dipertanggungkan. Ada beberapa jenis polis asuransi jiwa:

a. Asuransi Berjangka (Term Life)

Asuransi berjangka mewajibkan penanggung untuk membayar

jumlah nominal polis apabila tertanggung meninggal dalam suatu

periode tertentu. Jika tertanggung tetap hidup sampai jangka waktu

yang ditetapkan dalam polis, maka kontrak akan berakhir dengan tanpa

nilai.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 28: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

12

Universitas Indonesia

b. Asuransi Dwiguna (Endowment)

Asuransi dwiguna mewajibkan penanggung untuk membayar pihak

tertanggung atau keluarga tertanggung sejumlah tertentu kepada

pemegang polis apabila tertanggung tetap hidup selama periode

pertanggungan. Oleh sebab itu, harga premi polis asuransi jenis ini

lebih tinggi dibandingkan dengan asuransi berjangka. Asuransi

dwiguna ini dapat juga dianggap sebagai program tabungan berjangka.

c. Asuransi Seumur Hidup (Whole Life)

Asuransi ini menawarkan perlindungan selama masa hidup

tertanggung. Polis asuransi ini dapat dipandang sebagai suatu asuransi

dwiguna untuk umur 100 tahun. Penentuan tingkat kematian tersebut

dilakukan melihat suatu daftar yang disebut dengan Tabel Mortalita.

Tabel Mortalita merupakan alat untuk menghitung dan menentukan

tarif asuransi jiwa. Tabel tersebut mengasumsikan bahwa semua orang

akan meninggal sebelum umurnya mencapai 100 tahun. Bagi mereka

yang mencapai umur 100 tahun akan dibayar sebesar nilai polis karena

mereka dapat hidup sampai dengan batasan umur maksimum yang

telah ditetapkan oleh aktuaris. Oleh karena itu, asuransi ini dapat

dipandang sebagai suatu asuransi dwiguna yang jatuh temponya pada

saat umur mencapai 100 tahun.

d. Asuransi Jiwa Universal (Universal Life)

Pada dasarnya, pembayaran premi pada asuransi ini dirancang

sebagai polis non – participating, yang fleksibel, menawarkan proteksi

kematian di bawah suatu kontrak, membagi proteksi kematian dan

akumulasi nilai tunai ke dalam suatu komponen yang berbeda atau

terpisah. Pembagian tersebut membedakan asuransi jenis ini dari

asuransi tradisional, yang kontraknya yang tidak terpisah dengan

proteksi kematian akumulasi nilai tunai. Dengan asuransi ini,

persaingan tingkat keuntungan dapat terjamin dari tahun ke tahun

terhadap akumulasi nilai tunai, dan fleksibilitasnya menjadi lebih besar

diperoleh dengan cara menyesuaikan jumlah tabungan, proteksi, dan

premi terhadap kebutuhan pemilik polis.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 29: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

13

Universitas Indonesia

e. Kontrak Anuitas

Anuitas menyediakan suatu pemasukan secara periodik dan teratur

bagi tertanggung untuk suatu periode tertentu. Anuitas yang

menyediakan pendapatan selama hidup disebut dengan life annuity.

Anuitas merupakan instrumen yang penting dalam perencanaan untuk

jaminan finansial selama menjalankan masa pensiun.

3. Reasuransi

Reasuransi merupakan usaha asuransi yang memberikan jasa

dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan

asuransi kerugian atau perusahaan asuransi jiwa.

4. Usaha Penunjang Asuransi

Usaha – usaha penunjang asuransi terdiri dari:

a. Usaha pialang asuransi yang memberikan jasa perantara dalam

penutupan transaksi asuransi dan pelayanan penyelesaian ganti rugi

asuransi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung.

b. Usaha pialang reasuransi yang memberikan jasa perantara dalam

penempatan reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi

reasuransi dengan bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi.

c. Usaha penilai kerugian asuransi yang memberikan jasa penilaian

terhadap kerugian pada objek asuransi yang dipertanggungkan.

d. Usaha konsultan aktuaria yang memberikan jasa konsultasi aktuaria.

e. Usaha agen asuransi yang memberikan jasa perantara dalam rangka

pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung.

2.2 Pengertian Investasi

Investasi adalah komitmen untuk menunda konsumsi di masa sekarang

dengan kompensasi mendapat return yang lebih di masa yang akan datang

(Riley,2007:5). Menurut Bodie (2004:4) proses investasi dimulai dengan

memerhatikan hal-hal berikut:

1. Penetapan tujuan investasi.

2. Mengidentifikasi batasan, penentuan kualifikasi, dan hasil yang

diharapkan (expected return).

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 30: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

14

Universitas Indonesia

3. Tujuan dan batasan tersebut diterjemahkan ke dalam suatu kebijakan

investasi.

Investasi dapat dilakukan dengan membeli aset – aset riil, maupun aset –

aset finansial di dalam pasar modal. Investasi dalam aset riil, yakni berupa

pembelian aset fisik seperti tanah, bangunan, emas, dan lain – lain. Sedangkan

investasi pada pasar modal, berupa aset – aset finansial seperti saham, obligasi,

reksadana, deposito, dan lain – lain.

2.2.1 Return dan Risiko Investasi

Bodie (2004:9) juga menyebutkan bahwa investasi yang dilakukan para

investor bertujuan untuk memperoleh return yang diharapkan di masa mendatang.

Namun, sangat sulit memprediksi return yang akan diperoleh secara tepat

sehingga hal itulah yang akan menjadi risiko dalam investasi.

2.2.2 Pelaku Investasi

Lebih lanjut, Bodie (2004:11) menyebutkan bahwa ada tiga pelaku

investasi, yakni:

1. Perusahaan selaku net borrowers. Perusahaan memperoleh pendanaan untuk

membiayai proses investasi perusahaan tersebut, seperti pembangunan pabrik.

Pendapatan yang diperoleh dari aset riil tersebut akan menjadi return yang

akan diberikan kepada investor yang membeli instrumen investasi yang

dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.

2. Para investor selaku net savers. Mereka membeli instrumen investasi yang

dikeluarkan oleh perusahaan yang membutuhkan pendanaan. Ada yang

merupakan investor individu, maupun investor institusi.

3. Pemerintah, dapat menjadi borrower ataupun lender. Pemerintah dapat

meminjam dana masyarakat untuk mengatasi defisit anggaran, yakni

mengeluarkan obligasi pemerintah.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 31: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

15

Universitas Indonesia

2.2.3 Pasar Modal

Menurut Miskhin (2012:16), pasar modal (capital market) merupakan

pasar untuk berbagai instrumen aset finansial jangka panjang yang bisa diperjual

– belikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen

derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan

bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana

bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai

sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.

Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.

Hal ini terlihat dari beberapa fungsi pasar modal, yakni:

a. Fungsi ekonomi.

Pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang

mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak investor dan pihak

yang memerlukan dana.

b. Fungsi keuangan.

Pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan

karakteristik investasi yang dipilih.

2.2.4 Ekuitas

Instrumen yang akan menambah ekuitas pemilik modal, yaitu saham.

Memiliki instrumen jenis ini berarti investor menjadi pemilik perusahaan tersebut

sebesar modal yang ditanamkan. Instrumen yang paling dikenal dari pasar jenis

ini adalah saham. Ada dua jenis saham yang jamak dipasarkan, yaitu saham biasa

(common stock) dan saham preferen (preferred stock).

Menurut Reily (2007:83), saham mencerminkan kepemilikan atas suatu

perusahaan. Keuntungan dan kerugian yang dialami perusahaan akan dibagi

sesuai dengan proporsi saham yang dimiliki.

Megginson (2009:196) menyebutkan bahwa perusahaan menerbitkan

saham dengan ketetentuan yang tidak disebutkan secara spesifik seberapa banyak

return yang akan diterima para investor. Keuntungan dan kerugian yang dialami

para investor bergantung dari seberapa baik kinerja perusahaan tersebut.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 32: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

16

Universitas Indonesia

Kepemilikan saham dalam jumlah besar akan memberikan hak untuk

menentukan langkah strategis yang akan dijalankan oleh perusahaan, seperti

memilih jajaran direksi, ataupun melakukan restrukturisasi perusahaan melalui

merger dan akuisisi. Ketika para investor tidak puas dengan return yang diperoleh

dari saham yang dimilikinya, mereka dapat melakukan tindakan – tindakan

strategis tersebut untuk meningkatkan kinerja perusahaan, sehingga perusahaan

dapat memberikan return yang sesuai dengan harapan investor.

2.2.4.1 Jenis – jenis saham

Bodie (2008:37) menyebutkan dua jenis saham berdasarkan karakteristiknya,

yaitu:

1. Saham Biasa (Common Stock)

Di antara surat – surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal,

common stock adalah yang paling dikenal oleh masyarakat. Common stock

juga merupakan yang paling banyak digunakan untuk menghimpun data

dari masyarakat.

2. Saham Preferen (Prefered Stock)

Prefered stock merupakan gabungan antara obligasi dan common stock.

Di samping memiliki karakteristik seperti obligasi, juga memiliki

karakteristik saham biasa. Biasanya preferred stock memberikan pilihan

tertentu atas hak pembagian dividend. Ada pembeli preferred stock yang

menghendaki penerimaan dividend yang besarnya tetap setiap tahun,

adapula yang menghendaki didahulukan dalam pembagian dividend, dan

lain sebagainya. Memiliki karakteristik saham biasa, sebab tidak

selamanya preferred stock bisa memberikan penghasilan seperti yang

dikehendaki pemegangnya. Jika suatu ketika emiten mengalami kerugian,

maka pemegang preferred stock bisa tidak menerima pembayaran dividend

yang sudah ditetapkan sebelumnya. Jadi jelasnya, preferred stock adalah

saham yang memberikan prioritas pilihan (preferen) kepada pemegangnya.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 33: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

17

Universitas Indonesia

2.2.4.2 Analisis

1. Analisis Teknikal

Analisis teknikal pada dasarnya mencari pola pergerakan harga

saham yang terulang dan dapat diprediksi. Meskipun para analis teknikal

paham akan pentingnya informasi fundamental terkait prospek perusahaan

emiten, mereka yakin bahwa informasi – informasi tersebut tidak terlalu

diperlukan dalam strategi trading yang sukses (Bodie, 2008:266).

Para analis teknikal sering disebut chartists, karena mempelajari

catatan atau grafik (chart) pergerakan harga saham periode terdahulu,

dengan mengharapkan dapat menemukan pola tertentu yang dapat

dieksplotasi untuk memperoleh keuntungan.

Menurut Reily (2007:629) hambatan dalam melakukan analisis

teknikal adalah pola pergerakan harga di masa lampau atau hubungan antara

variabel pasar tertentu dengan harga saham tidak selalu berulang. Kritik

lainnya ialah seringkali analis menentukan sendiri pola pergerakan harga

suatu saham dan berbeda dengan analis lainnya.

Dalam mengamati tren pergerakan harga saham terdapat beberapa

pendekatan yang digunakan (Bodie,2008:274), antara lain:

A. Teori Dow

Teori yang dikembangkan oleh Charles Dow berusaha melihat perbedaan

antara tren jangka panjang dan tren jangka pendek pergerakan harga saham

di pasar. Teori Dow mengemukakan tiga faktor yang mempengaruhi harga

saham:

a. Primary trend, adalah pergerakan harga saham dalam jangka

panjang, yang dilihat dari beberapa bulan atau beberapa tahun

terakhir.

b. Secondary atau intermediate trends, melihat penyimpangan harga

saham dalam jangka pendek pada garis tren secara keseluruhan.

c. Tertiary atau minor trends adalah fluktuasi harian yang terjadi.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 34: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

18

Universitas Indonesia

Gambar 2.1

Tren Teori Dow

Sumber : Bodie (2008:274)

B. Volume transaksi

Volume merupakan salah satu hal yang penting dalam analisis teknikal.

Dalam hal ini, volume adalah jumlah transaksi dalam suatu periode waktu

perdagangan. Volume dapat juga menunjukkan total transaksi lot yang

diperdagangkan. Volume menggambarkan kekuatan tekanan antara

permintaan dan penawaran pada saat terjadi pergerakan harga.

Volume tidak digunakan untuk memprediksi arah tren, tetapi digunakan

untuk mengonfirmasi pergerakan harga. Kesimpulan awalnya adalah volume

dapat digunakan untuk mengonfirmasi arah tren atau dapat digunakan untuk

menunjukkan bahwa tren yang terjadi akan berlanjut atau berakhir. Volume

mengikuti arah dari tren yang terjadi.

Ketika terjadi kondisi tren bullish seharusnya diikuti oleh volume yang terus

meningkat. Pada saat terjadi koreksi/reversal biasanya ditandai oleh

penurunan volume. Jika pada kondisi tren bullish yang ekstrem terjadi

penurunan volume, maka secara tidak langsung mengindikasikan bahwa akan

terjadi koreksi atau reversal tren. Secara teknikal, kondisi ini biasa disebut

dengan convergence atau divergence. Convergence terjadi ketika pada

kondisi tren bullish, volume juga meningkat, demikian sebaliknya. Di sisi

lain, divergence terjadi jika pada kondisi tren bullish, volume justru

mengalami penurunan.

C. Support – Resistance Level

Support level adalah kisaran harga ketika para analis mengekspetasikan

kenaikan permintaan yang besar. Secara umum, support akan terbentuk

setelah saham telah mengalami kenaikan harga dan terjadi profit taking.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 35: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

19

Universitas Indonesia

Para analis teknikal beralasan bahwa pada saat harga berada di bawah harga

tertingginya, investor lain yang belum membeli ketika harga naik akan

menunggu ketika tren harga saham tersebut berubah arah. Ketika harga

telah menyentuh titik support, permintaan saham akan meningkat sehingga

harga dan volume saham juga akan naik kembali

Resistance level adalah kisaran harga ketika para analis

mengekspektasikan kenaikan penawaran saham dan adanya pembalikan

harga. Resistance terbentuk setelah harga terus menurun dari harga

tertingginya. Penurunan harga ini memicu investor untuk mencari

kesempatan untuk menjual sahamnya sebelum mendekati breakeven points.

Gambar 2.2

Garis Support dan Resistance

Sumber :Reily (2007:639)

D. Moving Averages

Moving averages adalah rata-rata tingkat harga saham dalam rentang

periode tertentu. Misalnya pada moving average 52 weeks, memberi

gambaran rata – rata pergerakan harga saham dalam 52 minggu terakhir.

Setiap minggunya, nilai moving average tersebut akan dihitung ulang

dengan mengeluarkan data observasi yang lama dan menambahkan data

observasi terbaru.

Ketika harga menembus garis moving average dari bawah seperti yang

ditunjukkan titik A pada gambar di bawah, hal ini menunjukkan sinyal

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 36: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

20

Universitas Indonesia

harga saham tersebut akan dalam tren meningkat (bullish), dan merupakan

saat yang pas untuk membeli saham tersebut. Sebaliknya ketika harga

menembus turun menembus moving average seperti yang ditunjukkan pada

titik B, ini merupakan sinyal untuk menjual saham tersebut karena tren

saham akan menurun (bearish).

Gambar 2.3

Garis Moving Averages

Sumber : Bodie (2008:278)

2. Analisis Fundamental

Analisis fundamental ialah menggunakan earnings dan prospek

dividend suatu perusahaan, ekspetasi tingkat suku bunga di masa

mendatang, dan evaluasi risiko perusahan untuk menentukan harga saham

perusahaan (emiten) tersebut. Sehingga analisis fundamental bertujuan

untuk menentukan present value untuk setiap alur kas yang diterima

investor untuk tiap lembar sahamnya. Jika nilai present value tersebut

melebihi harga saham yang berlaku di pasar, maka para analis fundamental

akan merekomendasikan untuk membeli saham tersebut.

Menurut Reily (2007:545), analisis fundamental biasanya dimulai

dengan mempelajari laporan-laporan keuangan perusahaan selama beberapa

periode. Para analis mengaitkan analisis ini dengan analisis ekonomi yang

detil, yang umumnya terdiri dari evaluasi kinerja manajemen perusahaan

emiten, industri tempat perusahaan tersebut bernaung, dan prospek industri

tersebut secara keseluruhan. Dengan analisis ini para analis berharap

mendapat gambaran mengenai kinerja perusahaan di masa depan yang

belum disadari oleh pelaku pasar lainnya.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 37: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

21

Universitas Indonesia

Dalam analisis fundamental, terdapat dua kelompok besar, yaitu

Discounted Cash Flow dan Relative Valuation.

A. Discounted Cash Flow

Metode ini melakukan perhitungan present value dari cash flow yang

dihasilkan oleh perusahaan, baik berupa dividend, FCFE, atau FCFF

(Reily,2007:549). Secara umum, rumus perrhitungan melalui discounted

cash flow adalah sebagai berikut:

................................................................................... (2.1)

Di mana:

V0 = harga saham

Cash flow = Arus kas (dividend, FCFE, FCFF)

k = cost of equity

a) Dividend Discount Model (DDM)

Harga saham merupakan hasil present value dari semua ekspetasi dividend

yang akan diterima di kemudian hari (Reily, 2007: 553). Rumus dasar untuk

menghitung harga saham dengan metode DDM adalah sebagai berikut:

............................ (2.2)

Persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi constant growth DDM,

dengan mengasumsikan besaran pertumbuhan dividend tetap dari waktu ke

waktu:

.......................................................................... (2.3)

Besarnya pertumbuhan dividend tersebut dapat didapat dari rumus berikut:

................................................................................... (2.4)

Di mana:

D = Dividend

g = pertumbuhan dividend

ROE = Return on Equity

b = Plowback ratio

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 38: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

22

Universitas Indonesia

b) Free Cash Flow to Equity (FCFE)

Metode ini melakukan perhitungan present value dari pendapatan dengan

mengeluarkan unsur – unsur capital expenditure dan perubahan net working

capital (Reily,2007:554). Rumus dasar untuk menghitung harga saham

dengan metode FCFE adalah sebagai berikut:

............. (2.5)

............................................................................. (2.6)

NI = Net Income

Capex = Capital expenditure

NWC = Net Working Capital

c) Free Cash Flow to Firm (FCFF)

Cash Flow ini dihasilkan dari aktivitas operasi perusahaan dan

didistribusikan ke semua pihak, ekuitas, dan utang. Oleh karena itu, proses

diskonto menggunakan Weighted Average Cost of Capital (Reily,2007:

556).

........ (2.7)

................................................................................. (2.8)

Pertumbuhan FCFF dihitung dengan:

................................................................................... (2.9)

....................................................................... (2.10)

EBIT = Earnings before interest and tax

ROIC = Return on investment capital

B. Relative Valuation

Pada analisis relative valuation, yang digunakan adalah berbagai rasio untuk

mengukur apakah harga suatu saham lebih murah atau lebih mahal dari

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 39: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

23

Universitas Indonesia

harga wajarnya (Reily,2007:549). Rasio – rasio tersebut yakni Price to

Earning (P/E), Price to Book Value (P/BV), Price to Cash Flow (P/CF) dan

Price to Sales (P/S).

2.2.5 Obligasi

Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara

pemberi pinjaman (investor) dengan perusahaan yang akan diberi pinjaman

(emiten). Jadi surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa

pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang

menerbitkan surat obligasi (Bodie,2008:291).

Selain akan membayar uang sejumlah pokok pinjaman yang dipinjamkan

investor, perusahaan juga harus membayar bunga pinjaman atau kupon bunga

secara berkala. Oleh karena investor akan menerima pembayaran bunga setiap

periode dalam jumlah tetap, maka semua efek utang yang diterbitkan perusahaan

disebut efek berpendapatan tetap (Ross,2008:193).

Obligasi yang beredar di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua:

1. Government bonds (sovereign bonds), obligasi yang dikeluarkan oleh

pemerintah

2. Corporate bonds, obligasi yang dkeluarkan oleh perusahaan.

2.2.5.1 Klasifikasi Obligasi

Klasifikasi obligasi berdasarkan jenis kupon (Bodie,2008:291) adalah

sebagai berikut:

1. Fixed – coupon bonds, suku bunga kupon dibayar bersifat tetap sampai

obligasi tersebut jatuh tempo sesuai perjanjian. Annual coupon bonds

berarti kupon dibayarkan setiap setahun sekali. Sedangkan semi annual

coupon berarti kupon dibayar setiap enam bulan sekali. Nilai pokok

obligasi (par value) dibayar saat obligasi tepat jatuh tempo.

2. Zero – coupon bonds, pada obligasi ini tidak terdapat pembayaran

kupon. Obligasi dijual dengan diskon sesuai dengan tingkat suku

bunga. Hasil investasi dapat diperoleh dari capital gain selisih antara

harga beli dan harga jual obligasi tersebut.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 40: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

24

Universitas Indonesia

3. Convertible bonds, obligasi ini memberikan opsi kepada pemiliknya

untuk menukarkan obligasi dengan sejumlah saham tertentu yang

diterbitkan oleh perusahaan yang bersangkutan.

4. Floating rate bonds, pembayaran kupon dilakukan secara floating

sesuai dengan referensi tingkat suku bunga yang berlaku.

2.2.5.2 Penilaian Obligasi

Nilai harga suatu obligasi dihitung dari jumlah arus kas yang diterima,

yaitu pembayaran kupon dan pembayaran prinsipal (pokok) obligasi pada saat

jatuh tempo yang didiskonto pada tingkat suku bunga tertentu. Bodie (2008:298)

memberikan rumusan perhitungan nilai pasar obligasi sebagai berikut:

..................................................... (2.11)

Dimana:

T = jangka waktu maturity dari obligasi.

YTM = yield to maturity dari obligasi.

P = harga obligasi

Dari persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa apabila suku bunga naik,

maka harga obligasi akan turun, dan sebaliknya bila suku bunga turun, maka

harga obligasi akan naik.

2.2.5.3 Peringkat Obligasi

Peringkat obligasi dikeluarkan oleh lembaga khusus yang bertugas untuk

memberikan peringkat kepada semua obligasi yang telah diterbitkan. Pada

obligasi di Indonesia, terdapat beberapa lembaga pemeringkat obligasi,

diantaranya adalah PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Moody’s Investor

Service, dan lainnya.

Tujuan dilakukannya pemeringkatan obligasi adalah agar investor dapat

mengukur atau memperkirakan seberapa besar risiko yang akan dihadapi bila

membeli suatu obligasi sehingga investor dapat mempertimbangkan apakah

obligasi tersebut layak untuk dijadikan alat investasi atau tidak. Informasi yang

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 41: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

25

Universitas Indonesia

ditunjukkan oleh peringkat suatu obligasi mencerminkan kualitas kredit dan

kinerja dari perusahaan penerbit obligasi (Bodie,2008:312).

Kategori dan definisi dalam peringkat obligasi menurut Pefindo adalah

sebagai berikut:

1. AAA adalah obligasi yang mempunyai risiko investasi terendah dan

memiliki kemampuan yang paling baik dalam membayar bunga dan pokok

utang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan perjanjian yang

telah disepakati.

2. AA adalah obligasi yang mempunyai risiko investasi sangat rendah dan

berkemampuan sangat baik dalam membayar bunga dan pokok utang dari

seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati, dan tidak mudah dipengaruhi oleh perubahan keadaan yang

dapat menyebabkan kerugian.

3. A adalah obligasi yang mempunyai risiko investasi rendah dan

berkemampuan baik dalam membayar bunga dan pokok utang dari

seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati, serta hanya sedikit dipengaruhi oleh perubahan keadaan yang

dapat menyebabkan kerugian.

4. BBB adalah obligasi yang mempunyai risiko investasi cukup rendah dan

berkemampuan cukup baik dalam membayar bunga dan pokok utang dari

seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati, meskipun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang dapat

menyebabkan kerugian.

5. BB adalah obligasi yang masih mampu untuk membayar bunga dan

pokok utang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan perjanjian

yang telah disepakati, namun risiko investasinnya cukup tinggi, serta

sangat peka terhadap perubahan keadaan yang dapat menyebabkan

kerugian.

6. B adalah obligasi yang memiliki risiko investasi sangat tinggi dan

kemampuannya sangat terbatas untuk membayar bunga dan pokok utang

dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 42: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

26

Universitas Indonesia

7. CCC adalah obligasi yang tidak memiliki kemampuan lagi untuk

memenuhi segala kewajiban finansialnya.

8. D adalah obligasi yang pembayaran kewajiban finansialnya macet

atau usaha yang dilakukan perusahaan penerbit obligasi sudah berhenti.

2.2.5.4 Jangka Waktu Obligasi

Jangka waktu obligasi merupakan rentang waktu berlakunya obligasi dari

saat obligasi diterbitkan sampai dengan obligasi tersebut jatuh tempo. Jika

dikaitkan dengan harga pasar obligasi, perubahan jangka waktu obligasi dapat

mempengaruhi harga obligasi yang akan cenderung mendekati nilai pokoknya

(Bodie,2008:336).

Terkait dengan jangka waktu, terdapat metode yang memperhitungkan

jangka waktu rata – rata dari cash flow yang akan dibayarkan oleh penerbit

obligasi, metode ini disebut Macaulay’s Duration.

Ada tiga alasan yang membuat duration menjadi konsep inti dalam

manajemen portofolio obligasi:

1. Secara sederhana metode tersebut dapat menghitung seberapa efektif

rata – rata maturity obligasi.

2. Duration merupakan tools yang penting dalam immunizing portofolio.

3. Duration dapat mengukur sensitivitas suku bunga terhadap harga

obligasi.

Rumusan Macaulay’s Duration menurut Reily (2008:336)adalah sebagai

berikut :

∑ .................................................................................. (2.12)

............................................................................... (2.13)

Di mana:

D = duration

t = waktu

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 43: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

27

Universitas Indonesia

Para praktisi juga melakukan modifikasi dalam perhitungan duration,

manjadi modified duration dengan menambahkan unsur present value

untuk melihat sensitivitas suku bunga suatu saham.

..................................................................................... (2.14)

Untuk melihat pengaruh perubahan suku bunga terhadap perubahan harga,

maka dibentuklah rumus berikut:

............................................................................. (2.15)

2.2.5.5 Metode Pencatatan Obligasi

Menurut Subramayam (2009:266), metode pencatatan untuk utang atau

obligasi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu

1. Metode Hold to Maturity (HTM)

HTM adalah metode akuntansi yang digunakan oleh investor yang sejak

membeli obligasi sudah memutuskan untuk memegangnya hingga jatuh tempo.

Karena obligasi umumnya memiliki jangka waktu jatuh tempo yang panjang (di

atas satu tahun), maka investor sudah memiliki perencanaan untuk investasi

jangka panjang.

Perencanaan investasi jangka panjang menyebabkan investor tidak lagi

memperhatikan fluktuasi harga yang terjadi di pasar. Oleh karena itu, dalam

pembukuan, obligasi tidak dicatat pada harga pasar melainkan menggunakan

harga amortisasi. Secara sederhana, konsep harga amortisasi mirip dengan konsep

penyusutan. Ketika suatu obligasi dibeli pada harga 110, maka setiap tahun akan

disusutkan sejumlah nilai tertentu hingga menjadi 100 pada saat jatuh temponya.

Sebaliknya ketika obligasi dibeli pada harga 90, maka setiap tahun akan dinaikkan

sejumlah nilai tertentu hingga menjadi 100 pada saat jatuh temponya.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 44: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

28

Universitas Indonesia

2. Metode Trading

Metode trading mencatat obligasi pada harga pasar. Dengan mencatat

obligasi pada harga pasar, maka nilai kekayaan investor bisa naik atau turun

mengikuti perubahan harga yang berlaku. Keuntungan atau kerugian yang belum

terealisasi (misalnya beli di harga 110 sekarang harganya 105), selisih harga

tersebut langsung dibukukan pada laporan rugi laba karena diasumsikan obligasi

akan dijual dalam jangka waktu dekat. Jadi sejak awal perencanaan investor

ketika membeli obligasi adalah untuk trading jangka pendek.

3. Metode Available For Sale (AFS)

Metode AFS mirip dengan metode trading yaitu mencatat obligasi pada

harga pasar sehingga fluktuasi harga pasar langsung mempengaruhi nilai aset

yang dimiliki investor. Perbedaan dengan trading adalah adanya kebebasan untuk

obligasi ingin dipegang hingga jatuh tempo atau dijual-belikan. Karena belum ada

keputusan itulah ketika ada keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi,

maka selisihnya tidak dicatat pada laporan rugi laba, melainkan pada modal

(equity). Selanjutnya mengikuti perkembangan harga, investor bisa memutuskan

apakah nantinya obligasi yang bersangkutan mau ditransaksikan atau dipegang

hingga jatuh tempo.

Pada umumnya, institusi yang menggunakan ketiga metode di atas adalah

asuransi dan perusahaan umum. Sementara dana pensiun hanya bisa

menggunakan Trading dan HTM karena tidak memiliki equity dalam struktur

laporan keuangannya.

2.2.6 Reksadana

Ditinjau dari asal kata, reksadana berasal dari kosakata reksa yang artinya

'jaga' atau 'pelihara' dan dana yang berarti 'uang' atau 'kumpulan uang'. Jadi,

reksadana bisa diartikan sebagai 'kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk

suatu kepentingan (Siamat,2005:492).

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995, reksadana adalah

wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 45: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

29

Universitas Indonesia

selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Membeli

reksadana merupakan alternatif dalam pembelian aset finansial di pasar modal.

Reksadana merupakan sarana investasi bagi investor untuk dapat berinvestasi ke

berbagai instrumen investasi yang tersedia di pasar. Melalui reksadana, investor

sudah tidak perlu repot mengelola portofolio investasinya sendiri.

2.2.6.1 Keuntungan berinvestasi di reksadana

Ada beberapa keuntungan dalam berinvestasi di reksadana

(Miskhin,2012:490), yaitu:

1.Pengelolaan dilakukan secara profesional.

Reksadana dikelola oleh para profesional pasar modal yang memiliki akses

pada informasi dan pedagangan efek, sehingga selalu dapat meneliti berbagai

peluang investasi terbaik bagi para nasabahnya.

2.Minimalisasi risiko

Untuk meminimalisasi risiko, manajer investasi melakukan diversifikasi,

yakni dana investasi ditempatkan pada beberapa macam instrumen investasi

di pasar modal. Dengan demikian risiko kerugian investasi secara keseluruhan

akan lebih kecil.

3.Mudah dicairkan

Investasi reksadana mudah untuk diuangkan kembali serta efisien karena

dapat dijual kembali kepada pengelola investasi.

4.Kemudahan investasi

Berinvestasi di reksadana relatif mudah karena selain prosesnya mudah,

terdapat beberapa pilihan investasi, dengan strategi yang sesuai dengan risiko

dan keuntungan yang diharapkan.

5.Keleluasaan investasi

Dalam investasi reksadana, investor lebih leluasa untuk memilih suatu jenis

investasi dan leluasa pula untuk pindah ke jenis lainnya sesuai dengan tujuan

investasi.

6.Keringanan biaya

Investasi melalui reksadana relatif lebih ringan biayanya dibandingkan bila

investor berinvestasi secara aktif. Hal ini disebabkan karena perusahaan

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 46: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

30

Universitas Indonesia

manajer investasi menghimpun dana dalam skala besar, sehingga dapat

mengalokasikannya secara ekonomis.

2.2.6.2 NAB Reksadana

Menurut Bodie (2008:91) Nilai Aset Bersih (NAB), merupakan nilai

keseluruhan aset yang terkumpul dalam suatu portofolio reksadana per lembar

yang beredar. Dalam perhitungan NAB, biaya yang terkait dalam reksadana,

seperti management fee telah dikeluarkan. Dengan demikian, NAB mencerminkan

harga bersih suatu reksadana. Perhitungan NAB reksadana adalah sebagai berikut:

................................. (2.16)

Di mana:

Net Asset Value = Nilai Aset Bersih

Market value on assets = Nilai pasar suatu aset

Liabilities = Kewajiban/biaya(management fee)

Shares outstanding = Jumlah unit yang beredar

2.2.6.3 Jenis – Jenis Reksadana

Berdasarkan komposisi aset dalam pembentukan portofolionya, reksadana

terbagi dalam beberapa jenis (Hariyni,2010:245), yaitu

1. Reksadana Saham

Reksadana ini dibentuk dengan komposisi minimal 80% dana yang

dikelola berbentuk efek ekuitas (saham).

2. Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana ini dibentuk dengan komposisi minimal 80% dana yang

dikelola berbentuk efek utang (obligasi).

3. Reksadana Campuran

Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada

efek saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke

dalam ketiga reksadana lainnya.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 47: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

31

Universitas Indonesia

2.2.6.4 Metode Evaluasi Kinerja Reksadana

Evaluasi terhadap kinerja suatu reksadana merupakan salah satu hal yang

harus diperhatikan dalam memilih jenis reksadana yang akan menjadi tujuan

investasi. Sehingga investor memiliki referensi sebelum melakukan transaksi.

Metode evaluasi kinerja reksadana secara khusus hanya mengukur risk dan

return dari reksadana yang bersangkutan. Beberapa metode yang menurut Bodie

(2008:590) sering digunakan adalah sebagai berikut:

Sharpe Ratio

................................................................................. (2.17)

Di mana:

Sr = Sharpe Ratio

Rrd = Return Reksadana

σrd = Standar Deviasi Reksadana

RFR = Risk Free Rate

Treynor Ratio

................................................................................. (2.18)

Di mana:

Tr = Treynor Ratio

Rrd = Return Reksadana

βrd = Beta

RFR = Risk Free Rate

Alpha Jensen

Di mana:

.............................................................................. (2.19)

................................ (2.20)

..................................... (2.21)

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 48: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

32

Universitas Indonesia

Dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja reksadana, seluruh

perhitungan dilakukan dengan cara membandingkan antara kinerja reksadana

yang satu dengan reksadana yang lain. Dengan kata lain, investor harus memilih

satu rasio yang ingin dipergunakan sebagai dasar pemilihan kinerja, selanjutnya

dihitung rasio tersebut untuk sekelompok reksadana dengan menggunakan data

yang sama panjang. Selanjutnya rasio tersebut diperingkat, reksadana dengan

rasio yang paling tinggi berarti reksadana tersebut merupakan reksadana yang

paling baik kinerjanya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan investor adalah bahwa pengukuran

kinerja tersebut hanya melihat dari sisi risk and return. Kewajaran isi portofolio,

faktor besar kecilnya jumlah dana kelolaan, layanan dan transparansi informasi

merupakan indikator yang tidak kalah penting dan tidak tercermin secara langsung

dari pergerakan harga reksadana.

2.2.6.5 Proses Transaksi Reksadana

Menurut Hariyni (2010:245), kegiatan membeli suatu reksadana disebut

subcription atau pada prospektus reksadana tertulis “penjualan”. Sedangkan

kegiatan menjual reksadana yang telah dimiliki disebut redemption atau pada

prospektus reksadana tertulis “penjualan kembali”. Penamaan ini mengambil

sudut pandang prospektus reksadana.

Prosedur umum yang dilakukan oleh investor ketika hendak bertransaksi

reksadana adalah sebagai berikut:

1. Mendatangi perusahaan manajemen aset.

2. Mengisi formulir pembukaan rekening.

3. Mengisi kuesioner profil risiko.

Setelah seluruh dokumen telah diverifikasi oleh pihak perusahaan

manajemen aset dan tidak ditemukan masalah, maka investor dinyatakan resmi

berinvestasi di reksadana. Langkah selanjutnya adalah melakukan transfer

sejumlah uang yang akan diinvestasikan, dalam reksadana terdapat istilah “in

good fund” dan “in complete application.”

In good fund artinya ialah dana harus ditransfer ke rekening atas nama

reksadana di bank kustodian sebelum cut off time (sekitar pukul 13.00 WIB). In

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 49: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

33

Universitas Indonesia

complete application artinya ialah formulir subscription telah diterima oleh bank

kustodian sebelum cut off time.

Jika in good fund dan in complete application dilakukan sebelum cut off

time, maka investor akan mendapatkan harga reksadana pada hari itu juga yang

baru akan diumumkan keesokan harinya di media. Tetapi jika dilakukan setelah

melewati batas cut off time, maka harga reksadana yang diperoleh oleh investor

adalah harga besok yang akan diumumkan dua hari kemudian.

Pada transaksi redemption (penjualan kembali), hanya terdapat in

complete application. Proses redemption secara umum adalah sebagai berikut:

1. Permohonan penjualan kembali unit penyertaan harus dilakukan

sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam

prospektus dengan menggunakan formulir penjualan kembali unit

penyertaan.

2. Formulir penjualan kembali unit penyertaan dilengkapi dengan

menyatakan jumlah unit yang akan dijual kembali.

3. Tanda tangan pada formulir penjualan kembali unit penyertaan harus

sama dengan tanda tangan pada formulir pemesanan penjualan unit

penyertaan.

4. Formulir penjualan kembali unit penyertaan disertai dengan fotokopi

identitas diri yang sesuai dengan identitas diri pada saat pembelian unit

penyertaan.

2.2.7 Return dan Risiko Portofolio

Return yang diharapkan dalam satu portofolio, menurut Reily (2007:210)

secara sedarhana merupakan bobot rata – rata dari return aset individual. Bobot

merupakan proporsi terhadap total nilai kesuluruhan investasi. Perhitungan

expected return portofolio dapat dijabarkan sebagai berikut:

( ) ∑ ....................................................................... (2.22)

Di mana:

E(Rport) = Expected retrun portofolio

Wi = Bobot aset individual

Ri = Return aset individual

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 50: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

34

Universitas Indonesia

Untuk mengetahui risiko dari suatu portofolio, Harry Markowitz menurunkan

formula untuk menghitung standar deviasi dari portofolio tersebut,yakni sebagai

berikut:

√∑

∑ ∑

....................................... (2.23)

Di mana:

σport = standar deviasi portofolio

wi = bobot untuk aset i

σi = standar deviasi pada aset i

wj = bobot untuk aset j

σj = standar deviasi pada aset j

covij = kovarians antara aset i dan aset j

2.2.8 Investasi Aktif vs Pasif

Menurut Bodie (2008:693), seluruh investor memiliki pilihan untuk

mengelola investasinya secara aktif atau pasif. Pengelolaan secara pasif

didasarkan pada keyakinan bahwa harga suatu aset akan mendekati harga

wajarnya. Daripada membuang waktu dan tenaga untuk "mengalahkan pasar”

yakni dengan mencari selisih harga dari aktivitas trading aktif, investor secara

sederhana mengasumsikan bahwa pemilihan saham yang dilakukannya telah

sesuai dengan batas toleransi risiko yang dimilikinya. Gaya pengelolaan secara

pasif dapat diaplikasikan pada keputusan pemilihan saham ataupun alokasi aset.

Berlawanan dengan gaya pengelolaan aset secara pasif, pengelolaan secara

aktif mengasumsikan bahwa investor tersebut lebih pintar daripada investor

lainnya dalam memilih aset yang akan menunjukkan kinerja yang baik. Tipe

investor ini seringkali melakukan trading secara aktif agar dapat menumpuk

return yang didapat setiap harinya.

2.3 Investasi pada Perusahaan Asuransi

Menurut Miskhin (2012:526), perusahaan asuransi seperti halnya lembaga

keuangan lainnya, melakukan transformasi aset dari satu bentuk ke bentuk

lainnya. Perusahaan asuransi menggunakan premi yang didapatkan dari peserta

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 51: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

35

Universitas Indonesia

asuransi untuk diinvestasikan ke berbagai macam aset seperti obligasi, saham, dan

instrumen investasi lainnya. Jika perusahaan asuransi dapat melakukan proses

transformasi aset secara efisien, memberikan pelayanan kepada nasabahnya

dengan biaya rendah, serta memperoleh return yang tinggi dari hasil investasinya,

tentu saja akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Reily (2007:65), menyebutkan bahwa perusahaan asuransi selaku investor

institusi pada dasarnya mencari selisih antara rate of return pada investasi dengan

actuarial rate. Bila selisihnya positif, maka cadangan aset akan bertambah

(surplus). Peningkatan surrplus ini akan menjadi alat yang kompetitif bagi

perusahaan asuransi dalam bersaing dengan perusahaan asuransi lainnya. Dengan

hasil kinerja investasi yang baik, perusahaan akan dapat menutup selisih diskon

yang diberikan kepada para pemegang polis, sehingga dapat mendukung sisi

pemasaran agar dapat melakukan penawaran produk dengan harga yang lebih

kompetitif kepada para calon peserta. Selain itu, dengan menginvestasikan

pendapatan premi yang telah diperoleh, perusahaan asuransi juga dapat menjaga

likuiditas keuangannya. Klaim yang timbul akibat peristiwa yang dapat terjadi

secara tiba – tiba seperti halnya kecelakaan, kebakaran, dan lain – lain, akan

membutuhkan dana yang siap tersedia untuk melakukan pertanggungan atas

peristiwa tersebut. Sehingga seringkali investasi yang dilakukan oleh perusahaan

asuransi dialokasikan ke aset finansial yang likuiditasnya lebih tinggi

dibandingkan aset riil.

2.3.1 Sumber Dana Investasi Perusahaan Asuransi

Sumber utama dana investasi perusahaan asuransi pada umumnya berasal

dari dana cadangan teknis. Pada neraca perusahaan asuransi terdapat akun

cadangan teknis, terdiri atas cadangan premi dan cadangan klaim (Siamat,2005:

669).

1. Cadangan premi, merupakan pendapatan premi yang belum diakui

dalam neraca keuangan perusahaan asuransi.

2. Cadangan klaim, merupakan langkah untuk mengantisipasi terjadi

klaim di luar perhitungan sebelumnya.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 52: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

36 Universitas Indonesia

BAB 3

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Profil Perusahaan

Berikut ini merupakan profil perusahaan PT IHT yang dihimpun dari

website resmi PT IHT, serta hasil wawancara terhadap beberapa karyawan PT

IHT.

PT IHT merupakan anak perusahaan PT AKS, sebuah perusahaan BUMN

yang telah berpengalaman lebih dari 40 tahun salam bidang perasuransian. Pada

tahun 2005, Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

1241/Menkes/XI/2004 PT AKS ditunjuk sebagai penyelenggara Program Jaminan

Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM). PT AKS mendapat penugasan

untuk mengelola kepesertaan serta pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

Pada tahun 2008 Pemerintah mengubah nama Program Jaminan Kesehatan

Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM) menjadi Program Jaminan Kesehatan

Masyarakat (Jamkesmas). PT AKS berdasarkan Surat Menteri Kesehatan RI

Nomor 112/Menkes/II/2008 mendapat penugasan untuk melaksanakan

Manajemen Kepesertaan Program Jamkesmas yang meliputi tata laksana

kepesertaan, tata laksana pelayanan dan tata laksana organisasi dan manajemen.

Sebagai tindak lanjut atas diberlakukannya Undang-undang Nomor 40/2004

tentang SJSN PT AKS pada 6 Oktober 2008 PT AKS mendirikan anak perusahan

yang akan mengelola Kepesertaan Komersial. Berdasarkan Akta Notaris Nomor 2

Tahun 2008 berdiri anak perusahaan PT AKS dengan nama PT IHT.

Pada tahun 2009, pada tanggal 20 Maret 2009 berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Keuangan Nomor Kep-38/KM.10/2009 PT IHT selaku anak perusahaan

dari PT AKS telah memperoleh ijin operasionalnya. Dengan dikeluarkannya ijin

operasional ini maka PT IHT dapat mulai menyelenggarakan asuransi kesehatan

bagi masyarakat.

PT IHT menjalankan kegiatan usahanya di bidang asuransi jiwa dengan

produk unggulan asuransi kesehatan, yaitu Managed Care dan Indemnity.Di tahun

2010, PT IHT berhasil membukukan premi lebih dari Rp800 miliar, melalui 1.706

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 53: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

37

Universitas Indonesia

total Badan Usaha Pemegang Polis yang memiliki lebih dari satu juta peserta

dengan Rasio Pencapaian Tingkat Solvabilitas (Risk Based Capital) sebesar

550,52%, jauh melebihi ketentuan pemerintah sebesar 120%.

3.2 Visi Perusahaan

Menjadi pilihan utama dalam industri asuransi kesehatan di Indonesia.

3.3 Misi Perusahaan

1. Menyelenggarakan bisnis asuransi kesehatan secara profesional dengan

prinsip Good Corporate Governance untuk memberikan nilai yang

optimal bagi pemegang saham.

2. Memberikan layanan yang memuaskan bagi pelanggan.

3. Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten, produktif, dan

sejahtera.

4. Meningkatkan jumlah masyarakat yang dicakup dalam sistem asuransi

kesehatan.

3.4 Budaya Perusahaan

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, perusahaan

menetapkan budaya perusahaan yang dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari

tercermin sebagai perilaku segenap jajaran perusahaan mulai dari direksi hingga

pegawai terendah yang menanamkan nilai inti dari perusahaan yang terdiri atas:

1. Integrity: Setiap individu yang bekerja harus menjadi pribadi yang jujur

dan berkarakter kuat.

2. High Motivation: Motivasi untuk menjadi pribadi yang terbaik dan unggul

dibandingkan dengan yang lain harus tertanam dan ditanamkan dalam

setiap individu pegawai.

3. Excellence Services: Selalu ingin memberikan layanan sebagaimana yang

diharapkan pelanggan atau bahkan melampaui harapan pelangggan.

4. Accountable: Setiap pegawai harus menjadi individu yang dapat

dipercaya, taat kepada komitmen, dapat menjaga kerahasiaan, dan

memenuhi setiap ketentuan.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 54: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

38

Universitas Indonesia

5. Learning and Professional: Terus belajar untuk menjadi professional

excellence harus tertanam dalam diri setiap pegawai.

6. Teamwork: Setiap pekerjaan dilaksanakan dalam tim kerja yang saling

melengkapi untuk memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan.

7. High Concern of Quality: Fokus pada kualitas dan disertai dengan dampak

pencapaian (achievement impact) yang besar.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 55: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

39

Universitas Indonesia

RUPS

DIREKTUR UTAMA

DIREKTORAT PEMASARAN &

PELAYANAN PELANGGAN

DIVISI PEMASARAN &

PENJUALAN

DIVISI PELAYANAN PELANGGAN

DIREKTORAT TEKNIK DAN

OPERASIONAL

DIVISI UNDERWRITING

DIVISI KLAIM & PROVIDER

DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI

DIVISI PELAYANAN OBAT

DIREKTORAT KEUANGAN DAN

UMUM

DIVISI KEUANGAN

DIVISI AKUNTANSI & ANGGARAN

DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA &

UMUM

DIVISI INVESTASI

DIVISI AKTUARIA

PERENCANAAN STRATEGIK &

PENGEMBANGAN BISNIS

AUDIT INTERNAL

SEKRETARIS PERUSAHAAN

DEWAN KOMISARIS

3.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Perusahaan PT IHT

Sumber: Website PT IHT (telah diolah kembali)

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 56: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

40

Universitas Indonesia

3.6 Produk

3.6.1 Managed Care (Diamond, Platinum, Gold, dan Silver)

Klasifikasi

1. Produk ini merupakan produk asuransi kesehatan yang diselenggarakan

dengan menggunakan sistem managed care yang penyelenggaraannya

lebih mengutamakan pengendalian utilisasi dan biaya pelayanan kesehatan

dengan tujuan menghasilkan asuransi kesehatan yang lebih efisien.

2. Jenis jaminan adalah jaminan pemeliharaan kesehatan (health care

services) dengan cakupan pelayanan kesehatan menyeluruh dengan tingkat

premi tertentu.

3. Cakupan atau ruang lingkup jaminan kesehatan dapat disesuaikan dengan

level jabatan atau golongan karyawan atau dapat juga disesuaikan dengan

kemampuan perusahaan.

4. Pilihan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan jaringan yang ditunjuk

oleh Inhealth Indonesia. Jika peserta menggunakan fasilitas diluar jaringan

maka biaya yang terjadi tidak menjadi tanggungan perusahaan, kecuali

untuk rawat jalan Diamond dan Platinum.

5. Peserta diharuskan untuk memilih dokter umum yang sudah ditunjuk

sebagai dokter keluarganya karena dalam sistem ini dokter umum

berfungsi sebagai gate keeper atau pengendali pelayanan kesehatan

terutama pengendali rujukan ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi.

3.6.2 Indemity

Produk ini merupakan produk asuransi kesehatan. Jenis jaminan adalah medical

expense yang memberikan seluruh aspek layanan kesehatan (rawat inap, rawat

jalan dan lain-lain) yang telah disesuaikan dengan kebutuhannya. Besarnya

jaminan kesehatan dapat disesuaikan dengan level jabatan atau golongan

karyawan atau dapat juga disesuaikan dengan kemampuan perusahaan.

Sistem pelayanan kesehatan melalui paket bebas memilih (dapat reimbursement

maupun provider). Lamanya masa pertanggungan adalah satu tahun dan dapat

diperbarui.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 57: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

41

Universitas Indonesia

3.6.3 Group Term Life (GTL)

Produk asuransi jiwa kumpulan yang memberikan uang santunan apabila

peserta meninggal dunia karena sakit atau kecelakaan (masa pertanggungan

selama satu tahun dan dapat diperpanjang).

3.6.4 Personal Accident

Produk asuransi kecelakaan diri kumpulan yang memberikan santunan

apabila meninggal dunia dan kehilangan anggota tubuh karena kecelakaan (masa

pertanggungan selama satu tahun dan dapat diperpanjang).

3.6.5 Endowment

Produk Endowment adalah produk asuransi jiwa kumpulan yang

memberikan:

1. Uang kepada pemegang polis, apabila tertanggung masih hidup sampai

masa berakhirnya asuransi.

2. Uang pertanggungan kepada ahli waris yang sah, apabila tertanggung

meninggal dunia karena sakit atau kecelakaan selama masa aktif polis.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 58: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

42 Universitas Indonesia

BAB 4

DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Penentuan Periode Observasi

Periode penelitian ini berlangsung selama tiga bulan, yaitu Februari

sampai April 2013. Hal ini disesuaikan dengan rentang periode peneliti dalam

melaksanakan proses magang di PT IHT.

4.2 Penentuan Instrumen Investasi

Penentuan instrumen investasi yang akan diteliti berdasarkan pada

instrumen investasi yang digunakan oleh PT IHT, yang berupa deposito, saham,

obligasi dan reksadana.

Peneliti tidak mengevalusasi kinerja instrumen obligasi karena kebijakan

perusahaan memberlakukan obligasi dicatat sebagai hold to maturity. Dengan

demikian return yang didapat murni dari yield kupon yang diterima dan tidak

diperdagangkan pada pasar sekunder.

4.3 Data

4.3.1 Data Penelitian

Data dalam penelitian ini mencakup beberapa produk instrumen investasi seperti

saham, obligasi, dan reksadana yang digunakan oleh PT IHT pada periode 1

Januari sampai dengan 31 Maret 2013.

1. Data – data harian jumlah investasi saham, obligasi dan reksadana yang

dilakukan PT IHT dalam periode 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Maret

2013.

2. Data – data harian pergerakan harga saham yang diinvestasikan oleh PT

IHT.

3. Data – data bulanan pergerakan Nilai Aset Bersih (NAB) per unit

reksadana yang diinvestasikan oleh PT IHT.

4. Data – data jadwal pembayaran kupon obligasi yang diterima oleh PT

IHT.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 59: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

43

Universitas Indonesia

5. Return dari pasar saham berupa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

selama periode 1 Januari 2013 – 31 Maret 2013.

6. Return dari pasar reksadana berupa total NAB seluruh reksadana selama

periode 1 Januari 2013 – 31 Maret 2013.

7. Data BI rate yang diperoleh dari data laporan bulanan yang diterbitkan

oleh Bank Indonesia.

Data – data tersebut dikumpulkan dari berbagai sumber yakni:

1. Laporan Investasi PT IHT

2. Datastream

3. Website Infovesta (www.infovesta.com)

4. Website Bank Indonesia (www.bi.go.id)

4.3.2 Variabel Penelitian

Dalam melakukan penelitian, diperlukan variabel – variabel berikut dalam

menyimpulkan analisis.

1. Return harian selama rentang Januari – Maret 2013 atas masing – masing

instrumen investasi.

2. Return portofolio masing – masing instrumen investasi yang merupakan

hasil pengembalian per bulan portofolio saham dan reksadana.

3. Standar deviasi merupakan risiko masing – masing instrumen investasi

yang memberi gambaran mengenai besar kecilnya risiko fluktuasi

perubahan harga suatu instrumen investasi dalam periode tertentu.

4. Risk free rate merupakan return yang diperoleh dari aset yang bebas

risiko. Tingkat risk free rate diasumsikan sama dengan suku bunga

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tahunan.

Risk free dihitung bulanan dan harian.

..............................................................(4.1)

................................................................(4.2)

5. Indeks Sharpe’s ratio, digunakan untuk mengukur sejauh mana

diversifikasi portofolio kombinasi yang optimal dapat menghasilkan

keuntungan dengan tingkat risiko tertentu. Dengan membagi risk premium

dengan standar deviasi, Sharpe’s ratio mengukur risk premium yang

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 60: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

44

Universitas Indonesia

dihasilkan per unit risiko yang diambil. Pengertiannya ialah investasi pada

SBI tidak mengandung risiko dengan memberikan tingkat bunga sebesar

Rf, sedangkan investasi pada instrumen lainnya seperti saham, reksadana,

dan obligasi mengandung risiko sehingga diharapkan return yang

dihasilkan lebih besar dari Rf. Semakin tinggi nilai Sharpe’s ratio, kinerja

instrumen investasi tersebut makin baik.

4.4 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian laporan akhir magang ini, metode penelitian yang

digunakan adalah deskriptif analitis dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini

dilakukan dengan mengkaji dan menganalisis masalah yang telah dirumuskan

berdasarkan fakta dan teori yang terkait. Penilitian ini berusaha mengungkapkan

masalah sesuai dengan keadaan yang terjadi berdasarkan harga saham, NAB

reksadana dan yield obligasi. Tahapan – tahapan ini dijabarkan secara spesifik

menurut alur pencapaian kesimpulan yang dimulai dari data yang telah didapat.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya risiko dan tingkat

return pada investasi saham, reksadana, dan obligasi pada periode Januari – Maret

2013. Dengan demikian, dapat diketahui kinerja instrumen investasi yang lebih

baik selama periode tersebut.

Selain itu peneliti juga melakukan uji coba untuk mendapatkan hasil

optimal yang menghasilkan return portofolio yang lebih tinggi dan standar

deviasi yang lebih rendah dari yang telah dihasilkan oleh PT IHT selama periode

Januari 2013 sampai dengan Maret 2013.

4.5 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis uji different mean

dengan membandingkan return masing – masing insturmen investasi yang

didapat PT IHT sehingga dapat diketahui signifikansi perbedaan masing – masing

dari rata – rata return. Uji different mean yang digunakan adalah Analysis of

Varians (ANOVA).

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 61: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

45

Universitas Indonesia

Menurut Lind (2008:407), ANOVA adalah kumpulan model statistik yang

digunakan untuk menganalisa perbedaan antara rata – rata di setiap kelompok data

dan juga mengukur varians pada variabel yang ditentukan.

ANOVA digunakan untuk membandingkan signifikansi perbedaan rata –

rata return investasi dalam instrumen saham, reksadana,obligasi dan deposito

yang dimiliki oleh PT IHT. Perbandingan dilakukan per bulan Januari 2013,

Februari 2013 dan Maret 2013, serta sepanjang periode Januari 2013 sampai

dengan Maret 2013. Perhitungan ini dibantu dengan menggunakan tools “Data

Analysis” fungsi “Anova: Single Factor” pada software Microsoft Excel 2010.

Level of significance (α) yang digunakan adalah sebesar 5%.

4.6 Hipotesis

Menurut Reily (2007:43) pilihan dalam alokasi dana pada penempatan

investasi disesuaikan dengan return dan risikonya. Bila antar instrumen investasi

memberikan hasil yang sama besar, maka tidak ada keuntungan melakukan

diversifikasi.

Pendekatan hipotesis yang dilakukan adalah hipotesis terhadap populasi,

di mana semua sampel yang termasuk dalam katagori instrumen investasi PT IHT

dan pasar pada Januari 2013 sampai dengan Maret 2013 menjadi data dalam

penelitian ini.

Hipotesis ini perlu dilakukan untuk menguji apakah hasil penelitian ini

berdasarkan sampel yang diambil dapat mewakili populasi yang ada.

Kecenderungan pengujian statistik didekatkan pada alternatif hasil sebagai

berikut:

Strategi investasi dengan menggunakan instrumen saham, reksadana,

obligasi, dan deposito yang dilakukan sekaligus oleh PT IHT bertujuan untuk

diversifikasi risiko. Namun semua instrumen tetap mendapatkan return yang

lebih baik dari return pasar. Dengan demikian hipotesisnya adalah besaran

return seluruh instrumen adalah sama.

H0 : Rp Saham = Rp Reksadana = Rp Obligasi = Rp Deposito

H1 : Rp Saham ≠ Rp Reksadana ≠ Rp Obligasi ≠ Rp Deposito

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 62: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

46

Universitas Indonesia

Dalam uji ANOVA, level of significance (α) yang digunakan adalah

sebesar 5%, degree of freedom numerator adalah 2 (hasil dari 3 kelompok jenis

instrumen investasi – 1) dan degree of denumerator adalah 8 (hasil dari 3 data x 4

kelompok – 4 kelompok). Dengan demikian berdasarkan tabel F (Lind,2008:788),

critical value (Ftabel) adalah sebesar 4,06.

Jika Fhitung < 4,06 dan P value < 5% (level of significance), maka H0 tidak

ditolak. Dengan kata lain rata – rata return di antara ketiga instrumen investasi

tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Sebaliknya jika Fhitung > 4,06 dan P value < 5% (level of significance),

maka H0 ditolak. Dengan kata lain rata – rata return di antara ketiga instrumen

investasi memiliki perbedaan yang signifikan.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 63: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

47 Universitas Indonesia

BAB 5

PEMBAHASAN

5.1 Kebijakan Investasi PT IHT

Dewan Direksi PT IHT menetapkan Keputusan Direksi PT IHT Nomor

0.2/KEP/ 013 Tentang Kebijakan Investasi sebagai pedoman dalam melakukan

aktivitas investasi.

Keputusan Direksi tersebut telah disesuaikan dengan undang – undang dan

peraturan pemerintah sebagai berikut :

1. Undang – undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian.

2. Undang – undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : KEP – 38

/KMK.10/2009 tentang Pemberian Izin Usaha di Bidang Asuransi

Jiwa.

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 53/PMK.010/2012 tentang

Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 152/PMK/010/2012 tentang Tata

Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Persasuransian.

6. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 55; Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran (Revisi 2006).

5.1.1 Komposisi Investasi yang Diperkenankan

Komposisi dan proporsi penempatan investasi maksimal yang

diperkenankan diatur dalam Keputusan Direksi PT IHT Nomor 0.2/KEP/013Pasal

11, yang isinya sebagai berikut:

1. Investasi dalam bentuk instrumen deposito berjangka dan sertifikat

deposito pada setiap bank, tidak melebihi 15% dari jumlah investasi.

2. Investasi dalam bentuk instrumen saham yang emitennya adalah badan

hukum Indonesia, untuk setiap emiten masing – masing tidak melebihi

10% dari jumlah investasi.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 64: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

48

Universitas Indonesia

3. Investasi dalam bentuk instrumen obligasi BUMN/Korporasi dan Medium

Term Notes yang penerbitnya adalah badan hukum Indonesia, untuk setiap

penerbitnya tidak melebihi 15% dari jumlah investasi.

4. Investasi dalam instrumen reksadana, untuk setiap penerbit tidak melebihi

15% dari jumlah investasi.

5. Investasi dalam bentuk penyertaan langsung (saham yang tidak tercatat

pada bursa efek), seluruhnya tidak melebihi 10% dari jumlah investasi.

6. Investasi yang ditempatkan dalam bentuk bangunan dengan hak strata

(strata title) atau tanah dengan bangunan, seluruhnya tidak melebihi 5%

dari jumlah investasi.

Ketentuan Tambahan:

1. Khusus untuk deposito pada bank swasta, selain batasan maksimal yang

disebutkan di atas, penempatan dana juga dibatas sebesar maksimal 20%

dari aset bank yang bersangkutan.

2. Khusus untuk obligasi pada korporasi swasta, selain batasan maksimal

yang disebutkan di atas, penempatan dana juga dibatasi sebesar maksimal

20% dari nilai emisi obligasi.

3. Khusus untuk saham pada korporasi swasta, selain batasan maksimal

yang disebutkan di atas, penempatan dana juga dibatasi sebesar maksimal

20% dari nilai emisi saham.

4. Khusus untuk reksadana saham dan campuran, selain batasan maksimal

30% dari Asset Under Management yang dikelola perusahaan sekuritas

atau perusahaan asset management.

5.1.2 Kriteria Penempatan Investasi

Kriteria penempatan investasi yang diperkenankan diaturdalam Keputusan

Direksi PT IHT Nomor 0.2/KEP/013 Pasal 10, yang isinya sebagai berikut:

1. Penempatan deposito dilakukan pada bank-bank BUMN, BUMD, dan

bank swasta yang memiliki kinerja laporan keuangan dan termasuk dalam

kategori “bank sehat” sesuai ketentuan Bank Indonesia. Untuk bank –

bank swasta minimal telah beroperasi selama sepuluh tahun, selain itu

memiliki aset minimal sebesar satu triliun rupiah, serta kepemilikan saham

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 65: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

49

Universitas Indonesia

mayoritas atas nama badan usaha bukan pribadi/ perorangan. Penempatan

dana pada bank BUMD dan swasta diperbolehkan apabila bank tersebut

memberikan tingkat suku bunga deposito yang lebih tinggi dari yang

diberikan bank BUMN atau di atas suku bunga acuan (BI Rate).

2. Penempatan pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dapat dilakukan melalui

pasar perdana ataupun pasar sekunder dengan ketentuan tingkat diskonto

yang diperoleh minimal sama dengan tingkat bunga yang diberikan oleh

bank BUMN. Penempatan pada SBI dilakukan dalam rentang 1 sampai

dengan 3 bulan.

3. Penempatan dana pada instrumen obligasi dapat dilakukan melalui pasar

perdana dan ditujukan untuk dimiliki hingga jatuh tempo (hold to

maturity). Penempatan pada obligasi korporasi minimal memiliki rating A-

(single A minus) dari lembaga pemeringkat.

4. Penempatan dana dalam instrumen saham, baik untuk Trading Securities

atau Available For Sale, dapat dilakukan melalui pembelian di pasar

perdana ataupun sekunder. Ketentuannya ialah saham – saham tersebut

bersifat likuid dan memiliki faktor fundamental yang baik. Serta saham –

saham tersebut harus masuk dalam katagori LQ 45 ataupun KOMPAS

100.

5. Penempatan dana pada instrumen reksadana haruslah pada reksadana yang

telah memiliki izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta

memiliki jumlah Asset Under Management (AUM) yang sesuai dengan

ketentuan OJK. Reksadana juga harus dikelola oleh manajer investasi yang

memiliki pengalaman minimal lima tahun pada industri pasar modal,

memiliki lisensi sebagai manajer investasi dari OJK dan tidak pernah

mendapatkan peringatan atau sanksi dari OJK. Serta memiliki track record

kinerja yang baik, seperti menghasilkan return yang melebihi return

indikatornya.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 66: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

50

Universitas Indonesia

5.2 Proses Transaksi Investasi

5.2.1 Proses Transaksi Investasi Saham

1. Melakukan morning meeting untuk membahas rencana transaksi saham

harian dengan menyediakan data-data pendukung. Morning meeting

minimal dihadiri oleh kepala divisi, kepala departemen, dan trader yang

berwenang.

2. Hasil morning meeting diarsipkan dan ditandatangani oleh seluruh peserta.

Hasil tersebut menjadi acuan dasar atas transaksi saham pada hari yang

bersangkutan.

3. Menghubungi broker untuk melakukan transaksi pembelian atau penjualan.

4. Saham-saham yang dibeli atau dijual dicatat dalam buku trading yang

memuat tanggal transaksi, nama saham yang dipesan, jumlah lot, harga, dan

broker yang berperan dalam transaksi.

5. Penjualan akan dilakukan apabila saham tersebut memiliki harga pasar yang

lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga pembelian atau ada pertimbangan

khusus.

6. Melakukan monitoring dan verifikasi atas konfirmasi tertulis yang

dikirimkan oleh broker, maksimal satu hari setelah proses transaksi

dilakukan.

7. Menyiapkan dokumen pembayaran serta melakukan pencatatan dalam buku

bank.

5.2.2 Proses Transaksi Investasi Reksadana

1. Melakukan morning meeting untuk membahas rencana transaksi reksadana

dengan menyediakan data – data pendukung. Morning meeting minimal

dihadiri oleh kepala divisi, kepala departemen, dan trader yang berwenang.

2. Melakukan analisis terhadap kinerja reksadana dan kompetensi manajer

investasi.

3. Menghubungi bank kustodian untuk melakukan proses pembelian atau

penjualan unit reksadana.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 67: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

51

Universitas Indonesia

4. Melakukan monitoring dan penilaian secara berkala berdasarkan

perkembangan NAB sehingga dapat menetapkan saat yang tepat untuk

membeli atau menjual reksadana.

5. Penjualan akan dilakukan apabila reksadana tersebut pada hari yang

bersangkutan memiliki NAB yang lebih tinggi dibandingkan NAB pada saat

pembelian, atau ada pertimbangan khusus.

6. Penjualan dan pembelian reksadana dilakukan dengan persetujuan direksi.

5.2.3 Proses Transaksi Investasi Obligasi

1. Pembelian obligasi pada pasar perdana dilakukan apabila cash outlay

minimal memiliki nilai yang sama dengan present value dari face value dan

kupon obligasi dengan menggunakan discount factor berupa tingkat suku

bunga deposito bank BUMN tertinggi dalam tempo satu tahun.

2. Penjualan obligasi dilakukan apabila hasil yang diperoleh lebih besar

daripada kupon obligasi yang diterima atau dengan mempertimbangkan

oppotunity return yang lebih baik bagi perusahaan dengan pendekatan net

present value.

3. Penyerahan obligasi dilakukan melalui bank kustodian.

4. Melakukan monitoring atas konfirmasi pembelian obligasi, penerimaan fisik

obligasi, serta pembayaran sampai proses pembelian selesai.

5. Melakukan monitoring atas penerimaan kupon obligasi.

6. Penjualan dan pembelian obligasi dilakukan dengan persetujuan direksi.

5.3 Komposisi Portofolio Investasi PT IHT

Portofolio aset investasi yang dimiliki oleh PT IHT terdiri atas deposito,

obligasi, reksadana, dan saham. Berikut adalah komposisi portofolio investasi PT

IHT pada akhir Maret 2013.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 68: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

52

Universitas Indonesia

Tabel 5.1

Komposisi Investasi PT IHT (dalam miliar rupiah)

PORTOFOLIO Awal Jan-13 Jan-13 Feb-13 Mar-13 RKAP 2013

Deposito 653,57 622,90 658,09 707,95 330,75

Obligasi 502,00 502,00 502,00 509,00 787,50

Reksadana 189,90 207,95 206,34 200,34 299,25

Saham 48,36 68,01 44,72 35,37 157,50

Total 1.393,83 1.400,86 1.411,15 1.452,65 1.575,00

Sumber: Laporan investasi PT IHT Maret 2013 (telah diolah kembali)

Tabel 5.2

Persentase Komposisi Portofolio PT IHT

%PORTOFOLIO Awal Jan-13 Jan-13 Feb-13 Mar-13 RKAP 2013

Deposito 46,89% 44,47% 46,63% 48,73% 21,00%

Obligasi 36,02% 35,84% 35,57% 35,04% 50,00%

Reksadana 13,62% 14,84% 14,62% 13,79% 19,00%

Saham 3,47% 4,85% 3,17% 2,43% 10,00%

Total 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Sumber: Laporan investasi PT IHT Maret 2013 (telah diolah kembali)

Berdasarkan kedua tabel di atas, sampai dengan bulan Maret 2013, terlihat

instrumen deposito mendominasi komposisi portofolio aset yang dimiliki PT IHT

sebesar 48,73%, disusul dengan obligasi sebesar 35,04%, reksadana sebesar

13,79%, dan porsi terkecil dimiliki oleh saham sebesar 2,43%.

Jika dilihat secara nominal, instrumen deposito dan obligasi terlihat

meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan reksadana dan saham

mengalami penurunan. Namun, jika dilihat dari persentase terhadap jumlah dana

yang diinvestasikan, hanya deposito yang mengalami peningkatan, sedangkan

instrumen lainnya mengalami penurunan. Dengan komposisi tersebut, PT IHT

belum melakukan penempatan sesuai dengan komposisi yang dibentuk pada

Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah ditetapkan pada awal

tahun.

Komposisi tersebut juga sudah memenuhi ketentuan yang tercantum dalam

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.53/PMK.01/2012 tentang

Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 69: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

53

Universitas Indonesia

Dengan menempatkan porsi terbesar pada instrumen deposito dan obligasi,

aktivitas investasi yang dilakukan oleh PT IHT cenderung risk averse. PT IHT

menghindari risiko dalam instrumen yang memiliki volatilitas yang tinggi seperti

saham.

5.4 Perbandingan Hasil Investasi dengan Total Dana Kelolaan

Untuk mengetahui kinerja dari portofolio investasi yang dimiliki oleh PT

IHT, perlu dilakukan perbandingan antara hasil investasi dengan total dana

kelolaan investasi sehingga didapat hasil yield on investment.

Tabel 5.3

Perbandingan Hasil Kinerja Investasi dengan Total Dana Kelolaan Investasi

PT IHT (dalam miliar rupiah)

Bulan Total Dana Kelolaan Return YOI (%)

Januari 2013 1.400,86 12,09 0,85%

Februari 2013 1.411,15 13,73 0,97%

Maret 2013 1.452,65 8,92 0,63%

Rata -rata 1.422,00 Total 2,44%

Sumber: Laporan investasi PT IHT Maret 2013 (telah diolah kembali)

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa rasio YOI mengalami

peningkatan pada bulan Februari 2013 dibandingkan bulan Januari 2013, namun

mengalami penurunan kembali pada bulan Maret 2013.

Didapat hasil akumulasi YOI sampai dengan akhir Maret 2013 sebesar

2,45%. Untuk mencapai target yang ditetapkan pada RKAP, yakni YOI tahunan

sebesar 10%, maka kinerja investasi pada PT IHT harus ditingkatkan. Bila

diasumsikan selama tiga periode triwulan yang masih tersisa, return yang didapat

konstan sesuai dengan triwulan pertama, maka YOI tahunan yang dihasilkan ialah

sekitar 9,8%. Dengan kata lain, dengan hanya mempertahankan kinerja yang telah

dihasilkan pada triwulan pertama tanpa adanya peningkatan yang berarti, target

YOI tahunan sebesar 10% sulit untuk dicapai.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 70: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

54

Universitas Indonesia

5.5 Analisis Hasil Investasi

Untuk mengetahui kinerja dari masing – masing instrumen, maka

dilakukan analisis hasil investasi yang ditinjau dari perolehan return tiap

instrumen.

Tabel 5.4

Kontribusi Masing – Masing Instrumen terhadap Total Return Investasi

PT IHT

%Return (Net) Jan-13 Feb-13 Mar-13 Akumulasi s/d akhir Maret 2013

Deposito 26,65% 18,06% 37,28% 25,98%

Obligasi 29,23% 25,72% 39,84% 30,57%

Reksadana 27,49% 29,72% 12,20% 24,45%

Saham 16,63% 26,49% 10,67% 19,00%

Total 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Sumber: Laporan investasi PT IHT Maret 2013 (telah diolah kembali)

Secara nominal, return yang telah diakui dapat dilihat pada bulan Januari

dan Maret, instrumen obligasi memberikan kontribusi terbesar dibanding

instrumen lainnya. Sedangkan pada bulan Februari, kontribusi pendapatan

terbesar diberikan oleh instrumen reksadana. Secara akumulasi dari bulan Januari

hingga Maret 2013, instrumen obligasi berada di peringkat pertama dalam

kontribusi terbesar, terbesar kedua adalah deposito, yang ketiga adalah reksadana,

dan yang terakhir adalah saham. Hal ini hampir sebanding dengan porsi komposisi

penempatan dana investasi yang dilakukan yang dijelaskan pada Tabel 5.2.

Tabel 5.5

Return Dibagi Dana Kelolaan untuk Masing – Masing Instrumen

%Return Jan-13 Feb-13 Mar-13 Rata -rata

Deposito 0,49% 0,38% 0,50% 0,46%

Obligasi 0,70% 0,70% 0,71% 0,70%

Reksadana 1,65% 2,03% 0,54% 1,41%

Saham 4,09% 7,41% 1,94% 4,48%

Sumber: Laporan investasi PT IHT Maret 2013 (telah diolah kembali)

Jika dilihat dari return yang telah dibagi dengan dana kelolaan untuk

setiap instrumen, return dari saham merupakan yang terbesar apabila

dibandingkan dengan instrumen lainnya.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 71: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

55

Universitas Indonesia

5.6 Analisis Kondisi Pasar

Dalam tiga bulan pertama di tahun 2013, terlihat kinerja pasar modal

Indonesia yang dicerminkan dari pergerakan IHSG menunjukkan tren meningkat

yang kuat. Berkali – kali nilai IHSG menembus rekor baru pada periode ini.

Gambar 5.1

Pergerakan Harga Harian IHSG Periode Januari – Maret 2013

Sumber: Datastream, diakses pada 9 April 2103 pukul 09.00 WIB (telah diolah kembali)

Namun, menjelang akhir Maret 2013 kondisi pasar terlihat bergejolak

terkait dengan adanya permasalahan yang dialami negara Siprus yang menambah

lagi deretan negara Eropa yang terkena krisis. Permasalahan yang terjadi di Eropa

tersebut mempengaruhi perdagangan pasar modal di Indonesia yang memiliki

tingkat kepemilikan investor asing cukup tinggi.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 72: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

56

Universitas Indonesia

Gambar 5.2

Pergerakan Return Harian IHSG Periode Januari – Maret 2013

Sumber: Data stream, diakses pada 9 April 2103 pukul 09.00 WIB (telah diolah kembali)

Jika dilihat dari pergerakan return harian yang ditampilkan dalam Gambar

5.2, terlihat volatilitas yang cukup besar antara return positif dan return negatif.

Tabel 5.6

Return Bulanan dan Indeks Sharpe Pasar pada Periode Januari – Maret 2013

berikut SBI

Bulan

Return/ Bulan

Risk Free

Saham Reksadana Obligasi Tahunan Bulanan

Januari Return 3,12% 1,98% 1,06% 5,75% 0,48%

Februari Return 7,40% 5,24% 0,52% 5,75% 0,48%

Maret Return 2,98% 2,77% 0,08% 5,75% 0,48%

Januari

s/d

Maret

Average 4,50% 3,33% 0,55%

Stdev 2,51% 1,70% 0,49% 5,75% 0,48%

Sharpe 1,60 1,67 0,15

Sumber : Datastream diakses pada 9 April 2013 pukul 09.00 WIB,

Website Infovesta diakses pada 9 April 2013 pukul 13.00 WIB,

Website BI diakses pada 9 April 2013 pukul 13.30 WIB (telah diolah kembali)

Berdasarkan Tabel 5.6 di atas, return bulanan pasar tertinggi dihasilkan

dari instrumen saham pada bulan Februari 2013 yakni sebesar 7,40%. Sepanjang

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 73: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

57

Universitas Indonesia

periode Januari – Maret 2013, instrumen saham mencatatkan rata – rata return

bulanan tertinggi dibandingkan instrumen lainnya. Namun, besarnya rata – rata

return bulanan saham pada periode tersebut juga menunjukkan standar deviasi

yang tertinggi pula.

Sedangkan untuk pasar obligasi, rata – rata return bulanannya

menunjukkan hasil terkecil dibandingkan dua instrumen lainnya. Untuk

pengukuran pasar obligasi tersebut juga mencakup obligasi yang dijual di pasar

sekunder sehingga tetap menunjukkan volatilitas pergerakan return setiap harinya.

Jika kinerja pasar dihitung berdasarkan Sharpe’s ratio, kinerja reksadana

melebihi kinerja saham. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa di antara

instrumen – instrumen investasi yang tersedia, pada periode Januari – Maret 2013

instrumen yang menunjukkan kinerja terbaik adalah reksadana, disusul oleh

instrumen saham di urutan kedua dan obligasi di peringkat terakhir.

5.7 Hasil Uji Anova

Hasil yang didapat dari pengujian uji statistik Anova dapat disimpulkan di

dalam tabel berikut

Tabel 5.7

Hasil Anova Return Saham, Reksadana dan Obligasi pada periode

Januari – Maret 2013

Periode Fhitung Fcritical Pvalue

Januari - Maret 2013 5,05 4,06 0,02

Sumber: Laporan Investasi PT IHT Maret 2013 (telah diolah kembali)

Berdasarkan Tabel 5.7 di atas dapat dilihat bahwa selama periode Januari

– Maret 2013, Fhitung yang dihasilkan sebesar 5,05, lebih besar dibandingkan

dengan Ftabel sebesar 4,06 dan signifikan pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak, sehingga menerima H1 yang

artinya bahwa salah satu atau lebih dari instrumen saham, reksadana dan obligasi

selama rentang waktu Januari sampai dengan Maret 2013 memiliki perbedaan

yang signifikan.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 74: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

58

Universitas Indonesia

5.8Analisis Portofolio Investasi

Secara ringkas, perbandingan antara hasil kinerja investasi PT IHT dengan

kinerja pasar secara keseluruhan terangkum dalam tabel berikut:

Tabel 5.8

Perbandingan Return dan Indeks Sharpe PT IHT dengan IHSG Periode

Januari – Maret 2013

Bulan PT IHT Indeks Pasar

Saham Reksadana Obligasi Saham Reksadana Obligasi

Januari Return 4,09% 1,65% 0,70% 3,12% 1,98% 1,06%

Februari Return 7,41% 2,03% 0,70% 7,40% 5,24% 0,52%

Maret Return 1,94% 0,54% 0,71% 2,98% 2,77% 0,08%

Januari s/d

Maret

Average 4,48% 1,41% 0,70% 4,50% 3,33% 0,55%

Stdev 2,75% 0,77% 0,00% 2,51% 1,70% 0,49%

Sharpe 1,45 1,20 86,82 1,60 1,67 0,15

Sumber : Datastream diakses pada 9 April 2013 pukul 09.00 WIB,

Website Infovesta diakses pada 9 April 2013 pukul 13.00 WIB,

Website BI diakses pada 9 April 2013 pukul 13.30 WIB (telah diolah kembali)

Dari Tabel 5.8 di atas dapat dilihat bahwa pada bulan Januari dan Februari,

return saham PT IHT lebih baik dari yang dihasilkan pasar, namun di bulan

Maret return pasar melebihi return PT IHT. Jika dilihat rata – rata return saham

bulanan dari Januari sampai dengan Maret, return yang dihasilkan PT IHT lebih

kecil dari yang dihasilkan pasar, di sisi lain nilai standar deviasi saham PT IHT

lebih besar dari pada IHSG. Dengan demikian, nilai Sharpe’s ratio yang

dihasilkan PT IHT lebih kecil dibandingkan pasar.

Kinerja instrumen reksadana yang dikelola oleh PT IHT tidak lebih baik

dari kinerja indeks pasar reksadana. Selama rentang Januari sampai dengan Maret,

return yang dihasilkan PT IHT lebih kecil dari yang dihasilkan pasar. Nilai

Sharpe’s ratio yang dihasilkan PT IHT juga lebih kecil dibandingkan pasar.

Return obligasi yang dikelola oleh PT IHT cenderung konstan berkisar

0,7%. Hal ini disebabkan kebijakan investasi PT IHT yang menetapkan instrumen

obligasi ditahan hingga jatuh tempo (hold to maturity). Secara rata – rata return

yang dihasilkan oleh PT IHT lebih kecil dari yang dihasilkan indeks pasar

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 75: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

59

Universitas Indonesia

obligasi, namun volatiltas yang dihasilkan sangat kecil, sehingga indeks Sharpe’s

ratio yang dihasilkan jauh melebihi pasar.

5.8.1 Analisis Portofolio Saham

5.8.1.1 Proporsi Saham per Sektor dalam Portofolio Investasi PT IHT

Dari tabel berikut, dapat dilihat proporsi saham yang dimiliki oleh PT IHT

berdasarkan sektor usaha.

Tabel 5.9

Proporsi Saham per Sektor dalam Portofolio Investasi PT IHT

Bulan Maret 2013

Sektor Saham Penempatan Return

Rp % Rp %

- Infrastructure 2.814.250.000 7,96% 1.759.020.297 26,65%

- Finance 3.566.250.000 10,08% 1.695.732.736 25,69%

- Trade 3.378.700.000 9,55% 914.349.843 13,85%

- Misc.Industry 4.408.200.000 12,46% 710.431.876 10,76%

- Basic Industry 3.620.250.000 10,24% 628.488.590 9,52%

- Property 1.135.900.000 3,21% 614.443.951 9,31%

- Consumer Goods 11.639.420.000 32,91% 583.690.107 8,84%

- Mining 3.115.450.000 8,81% (52.972.590) (0,80%)

- Agri 1.688.750.000 4,77% (259.259.375) (3,93%)

Total 35.367.170.000 100,00% 6.600.254.184 100,00%

Sumber: Laporan Investasi PT IHT Maret 2013 (telah diolah kembali)

Dari Tabel 5.10 di atas dapat dilihat bahwa porsi terbesar dalam alokasi

saham berada di sektor barang konsumsi, yang emitennya seperti UNVR, GGRM,

INDF, AISA. Namun, porsi alokasi penempatan yang besar belum tentu

menghasilkan return terbesar karena return terbesar justru dihasilkan oleh sektor

infrastruktur dan keuangan. Sedangkan ada beberapa sektor yang kinerjanya tidak

baik, yakni sektor pertambangan dan pertanian.

5.8.1.2 Proporsi Emiten Saham dalam Portofolio Investasi PT IHT

Dalam tabel berikut dapat dilihat proporsi masing – masing emiten saham

dalam portofolio investasi saham yang dilakukan oleh PT IHT.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 76: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

60

Universitas Indonesia

Tabel 5.10

Rata – Rata Proporsi Emiten dalam Portofolio Saham PT IHT

Emiten Rata -rata proporsi Emiten Rata -rata proporsi

% dari total

portofolio

saham

% dari total

investasi

% dari total

portofolio

saham

% dari total

investasi

AISA 0,45% 0,02% ICBP 1,16% 0,04%

AKRA 3,78% 0,14% IMAS 0,45% 0,02%

ANTM 0,58% 0,02% INDF 0,59% 0,02%

APLN 0,02% 0,00% ITMG 1,24% 0,05%

ASII 21,18% 0,80% JSMR 4,53% 0,17%

ASRI 0,30% 0,01% KIJA 0,05% 0,00%

BBCA 1,31% 0,05% KLBF 1,21% 0,05%

BBNI 0,44% 0,02% LPKR 0,06% 0,00%

BBRI 2,43% 0,09% LSIP 3,38% 0,13%

BBTN 0,31% 0,01% MAIN 0,64% 0,02%

BHIT 1,35% 0,05% MAPI 0,82% 0,03%

BJBR 0,13% 0,01% MNCN 3,43% 0,13%

BJTM 0,21% 0,01% PGAS 5,90% 0,22%

BKSL 0,07% 0,00% PNLF 0,08% 0,00%

BMRI 6,15% 0,23% PTBA 2,89% 0,11%

BMTR 0,42% 0,02% PTPP 0,07% 0,00%

BSDE 0,36% 0,01% SMCB 0,20% 0,01%

CMNP 1,36% 0,05% SMGR 5,65% 0,21%

CPIN 0,14% 0,01% SMRA 0,22% 0,01%

CTRA 0,07% 0,00% SSIA 0,14% 0,01%

CTRP 0,06% 0,00% TLKM 7,44% 0,28%

ERAA 0,31% 0,01% UNTR 0,36% 0,01%

GGRM 6,67% 0,25% UNVR 9,63% 0,36%

GIAA 0,71% 0,03% WIKA 1,05% 0,04%

Sumber: Laporan Investasi PT IHT Maret 2013 (telah diolah kembali)

Dari Tabel 5.10 di atas dapat dilihat bahwa penempatan dana yang

dilakukan oleh PT IHT telah sesuai dengan peraturan PMK no 53, yakni

penempatan setiap emiten tidak melebihi 10% dari total investasi. Dapat dilihat

pula bahwa porsi terbesar ditempatkan dalam saham – saham yang masuk ke

dalam kelompok LQ 45 seperti ASII, UNVR, TLKM, GGRM, BMRI, SMGR,

dan lainnya.

Dengan proporsi seperti ini, rata – rata harian return portofolio yang

dihasilkan adalah sebesar 0,16% dengan standar deviasi portofolio sebesar 0,87%

sehingga menghasilkan Sharpe’s ratio sebesar 0,17. Rata – rata return harian

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 77: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

61

Universitas Indonesia

yang didapat oleh PT IHT ternyata lebih rendah dari rata – rata return harian dari

beberapa indeks yang digunakan sebagai pembanding. IHSG menghasilkan rata –

rata return harian sebesar 0,23% dengan standar deviasi 0,74%, Sharpe’s ratio

yang dihasilkan sebesar 0,28. Indeks Kompas 100 menghasilkan rata – rata return

harian sebesar 0,22% dengan standar deviasi 0,86%, Sharpe’s ratio yang

dihasilkan sebesar 0,24. Indeks LQ 45 menghasilkan rata – rata return harian

sebesar 0,22% dengan standar deviasi 0,90%, Sharpe’s ratio yang dihasilkan

sebesar 0,22. Indeks BISNIS – 27 menghasilkan rata – rata return harian sebesar

0,24% dengan standar deviasi 0,95%, Sharpe’s ratio yang dihasilkan sebesar 0,24.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kinerja pengelolaan investasi

dalam instrumen saham yang dilakukan oleh PT IHT belum lebih baik daripada

pasar.

5.8.1.3 Efficent Set Portofolio Saham

Gambar 5.4

Grafik Efficient Set Portofolio Saham PT IHT

Sumber: Laporan Investasi PT IHT Maret 2013 (telah diolah kembali)

Dengan menggunakan teknik mean – variance yang dikembangkan oleh

Markowitz, maka dapat dibentuklah grafik efficient set seperti yang tertera pada

Gambar 5.4 di atas. Dapat dilihat dengan komposisi proporsi yang dimiliki oleh

PT IHT yang tertera pada subbab 5.8.1.1 portofolio saham PT IHT belum efisien

karena masih jauh dari garis efficient set.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 78: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

62

Universitas Indonesia

5.8.1.4 Percobaan Optimasi Portofolio Saham

Peneliti mencoba melakukan simulasi dengan bantuan tools solver pada

aplikasi Ms. Excell untuk membentuk komposisi proporsi portofolio saham yang

paling optimal. Peneliti membuat dua uji coba, yakni membentuk portofolio

saham dengan tingkat return yang sama seperti sebelumnya namun dengan

standar deviasi yang lebih kecil, dan portofolio dengan standar deviasi yang sama

namun memberikan return yang lebih tinggi.

1. Uji Coba 1

Pada uji coba yang pertama, peneliti mencoba untuk membentuk

portofolio saham dengan return > 0,16% dan standar deviasi = 0,87%.

Dengan menggunakan tools solver, maka terbentuklah komposisi proporsi

portofolio saham sebagai berikut:

Tabel 5.11

Hasil Uji Coba 1 Pembentukan Proporsi Portofolio Saham

Emiten %Proporsi Emiten %Proporsi

AISA 2,67% ICBP 0,01%

AKRA 0,00% IMAS 0,00%

ANTM 0,00% INDF 12,24%

APLN 0,01% ITMG 0,00%

ASII 0,17% JSMR 0,01%

ASRI 0,59% KIJA 0,02%

BBCA 0,34% KLBF 0,00%

BBNI 0,00% LPKR 0,01%

BBRI 0,01% LSIP 0,00%

BBTN 6,09% MAIN 0,00%

BHIT 0,00% MAPI 11,86%

BJBR 0,42% MNCN 0,04%

BJTM 3,25% PGAS 1,93%

BKSL 7,03% PNLF 10,33%

BMRI 0,00% PTBA 0,01%

BMTR 0,00% PTPP 0,04%

BSDE 19,17% SMCB 0,05%

CMNP 0,01% SMGR 0,01%

CPIN 8,74% SMRA 6,35%

CTRA 1,29% SSIA 0,02%

CTRP 0,02% TLKM 6,03%

ERAA 0,00% UNTR 0,00%

GGRM 0,00% UNVR 0,03%

GIAA 0,00% WIKA 1,20%

Sumber: Olahan peneliti

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 79: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

63

Universitas Indonesia

Berdasarkan Tabel 5.11 di atas, terlihat adanya perubahan komposisi

saham yang dipilih. Saham – saham yang memiliki potensi pertumbuhan

yang besar seperti AISA, ASRI, BSDE, CPIN, INDF, MAPI, PNLF,

SMRA, dan sebagainya, ditambah bobotnya. Namun, saham – saham yang

cenderung tidak bergerak seperti GIAA, IMAS, LSIP, dan sebagainya

tidak diberi bobot sama sekali.

Dengan komposisi portofolio saham di atas, maka didapat return

portofolio sebesar 0,63% dan standar deviasi sebesar 0,87%.

2. Uji Coba 2

Pada uji coba yang kedua, peneliti mencoba membentuk portofolio saham

dengan return = 0,16% dan standar deviasi < 0,87%. Dengan

menggunakan tools solver, maka terbentuklah komposisi proporsi

portofolio saham sebagai berikut:

Tabel 5.12

Hasil Uji Coba 2 Pembentukan Proporsi Portofolio Saham

Emiten %Proporsi Emiten %Proporsi

AISA 0,31% ICBP 0,01%

AKRA 0,00% IMAS 0,74%

ANTM 0,00% INDF 3,02%

APLN 0,01% ITMG 0,62%

ASII 0,18% JSMR 0,08%

ASRI 0,10% KIJA 0,02%

BBCA 0,33% KLBF 0,00%

BBNI 0,00% LPKR 0,01%

BBRI 0,01% LSIP 14,83%

BBTN 9,70% MAIN 1,18%

BHIT 23,22% MAPI 7,05%

BJBR 0,16% MNCN 0,00%

BJTM 0,29% PGAS 0,36%

BKSL 0,00% PNLF 0,00%

BMRI 0,00% PTBA 0,01%

BMTR 7,39% PTPP 0,03%

BSDE 12,48% SMCB 0,05%

CMNP 0,01% SMGR 0,01%

CPIN 1,55% SMRA 1,05%

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 80: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

64

Universitas Indonesia

Tabel 5.12 (lanjutan)

Emiten %Proporsi Emiten %Proporsi

CTRA 0,31% SSIA 0,01%

CTRP 0,02% TLKM 1,20%

ERAA 0,00% UNTR 0,00%

GGRM 0,03% UNVR 0,07%

GIAA 5,21% WIKA 8,33%

Sumber: Olahan Peneliti

Berdasarkan Tabel 5.12 di atas, saham – saham yang cenderung bergerak

stabil seperti BHIT, GIAA, LSIP, WIKA, dan sebagainya, ditambahkan

bobotnya. Sedangkan saham – saham yang mengahasilkan volatilitas yang

cukup besar seperti AKRA, BBNI, BMRI, MNCN, PNLF, dan

sebagainya, dihilangkan bobotnya.

Dengan komposisi portofolio saham di atas, maka didapat return

portofolio sebesar 0,16% dan standar deviasi sebesar 0,65%.

Gambar 5.5

Grafik Efficient Set Portofolio Saham PT IHT dan Hasil Uji Coba 1 dan 2

Sumber: Laporan Investasi PT IHT Maret 2013 (telah diolah kembali)

Dapat dilihat pada Gambar 5.5 di atas bahwa kedua hasil uji coba yang dilakukan

semakin mendekati garis efficient set sehingga dapat disimpulkan bahwa

komposisi portofolio saham pada uji coba 1 dan 2 lebih efisien apabila

dibandingkan dengan komposisi portofolio saham PT IHT.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 81: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

65

Universitas Indonesia

Tabel 5.13

Perbandingan Kinerja Portofolio Saham antara PT IHT, Uji Coba 1,

Uji Coba 2, dan Berbagai Indeks

PT IHT Uji Coba 1

Uji Coba 2

IHSG KOMPAS 100

LQ 45 BISNIS– 27

Return 0,16% 0,63% 0,16% 0,23% 0,22% 0,22% 0,24%

Stdev 0,87% 0,87% 0,65% 0,74% 0,86% 0,90% 0,95%

Sharpe

0,17

0,71

0,22

0,28

0,24

0,22

0,24

Sumber : Datastream diakses pada 9 April 2013 pukul 09.00 WIB,

Website Infovesta diakses pada 9 April 2013 pukul 13.00 WIB,

Website BI diakses pada 9 April 2013 pukul 13.30 WIB (telah diolah kembali)

Jika dibandingkan dengan indeks IHSG, KOMPAS 100, LQ 45 dan BISNIS – 27,

rata – rata return harian yang dihasilkan oleh PT IHT selalu lebih rendah, begitu

pula dengan hasil perhitungan Sharpe’s ratio. Hal ini mengindikasikan bahwa

kinerja pengelolaan saham yang dilakukan oleh PT IHT belum mampu

mengalahkan pasar.

Namun, hasil kedua uji coba yang telah dilakukan mampu memberikan

hasil yang lebih baik daripada PT IHT, sebagaimana dapat dilihat dari indeks

Sharpe’ ratio pada tabel 5.13 di atas. Jika dibandingkan dengan seluruh indeks

yang digunakan, hasil yang didapat oleh uji coba 1 mampu mengalahkan

keseluruhan indeks.

5.8.2 Analisa Portofolio Obligasi

Kebijakan pembelian obligasi ditetapkan untuk ditahan sampai dengan

masa jatuh temponya (hold to maturity) sehingga perlakuannya berbeda dengan

instrumen investasi yang lainnya seperti saham atau reksadana. Return yang

diperoleh oleh PT IHT adalah murni dari kupon obligasi, serta tidak ada

keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli. Hal ini menyebabkan return

cenderung menjadi konstan dan hampir tidak memiliki standar deviasi (standar

deviasi ± 0).

Kinerja pengelolaan obligasi pada PT IHT juga sulit untuk dibandingkan

dengan indeks obligasi pasar karena indeks obligasi tersebut juga berisikan

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 82: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

66

Universitas Indonesia

transaksi obligasi yang terjadi di pasar sekunder. Penempatan dana pada

instrumen obligasi seluruhnya adalah corporate bonds, dengan rata – rata masa

jatuh tempo selama lima tahun, rata – rata kupon sebesar 10% dan penerimaan

kupon setiap triwulan. Sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan, semua

obligasi yang diinvestasikan memiliki peringkat yang lebih besar atau sama

dengan A- (single A minus).

5.8.3 Analisa Portofolio Deposito

Perlakuan terhadap instrumen deposito juga hampir serupa dengan

obligasi. Besaran return terlihat dari tingkat suku bunga dan deposito ditahan

hingga masa jatuh tempo yang telah disepakati.

Pendapatan dari deposito juga cukup besar, mengingat besarnya porsi dana

yang ditempatkan pada instrumen ini. Penempatan dana pada deposito merupakan

porsi terbesar yakni dengan rata – rata 46,7%, dibandingkan instrumen investasi

yang lainnya. Lamanya waktu penempatan juga bervariasi, dengan tingkatan satu

bulan, tiga bulan, enam bulan, sembilan bulan, dan maksimal satu tahun. Ada juga

yang memiliki jangka waktu harian dalam bentuk Deposit on Call (DOC).

5.8.4 Analisa Portofolio Reksadana

Investasi reksadana yang dilakukan oleh PT IHT ditempatkan pada

reksadana - reksadana yang memiliki nilai AUM di atas lima ratus miliar rupiah,

serta memiliki rata – rata nilai Jensen’s alpha yang postif dalam tiga tahun

terakhir.

Portofolio reksadana masih didominasi oleh reksadana pendapatan tetap

yang mencapai 95% dari penempatan reksadana dan sisanya pada reksadana

penyertaan terbatas. Hai ini terjadi karena pada akhir Februari 2013 lalu, PT IHT

telah melakukan redemption (penjualan kembali) atas seluruh reksadana saham

dan reksadana campuran yang telah dimiliki sebelumnya. Itu pula yang

merupakan salah satu penyebab terjadinya penurunan pendapatan reksadana pada

bulan Maret 2013.

Dasar PT IHT melakukan penjualan reksadana saham dan juga campuran

adalah karena sampai akhir Maret 2013 PT IHT belum melakukan subcription

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 83: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

67

Universitas Indonesia

(pembelian kembali) atas reksadana tersebut adalah selain untuk merealisasikan

keuntungan atas pertumbuhan nilai aktiva bersih (NAB) Reksadana, keputusan PT

IHT lebih disebabkan oleh penilaian price to earning ratio (PER) LQ-45 telah

berada pada posisi diatas 15x, sehingga secara valuasi terbilang mahal. Selain itu,

akumulasi net buy asing pada pasar saham mulai mengalami penurunan pada

Maret 2013, sehingga untuk reksadana yang sifatnya long term investment,

kondisi tersebut sangat berisiko tinggi.

PT IHT akan mulai melakukan subcription secara bertahap saat indeks

mulai mengalami koreksi sampai pada level yang PT IHT nilai tingkat resikonya

terbilang rendah.

Dalam investasi reksadana, yang tersulit adalah menentukan waktu yang

tepat untuk melakukan pembelian. Hal ini disebabkan peraturan mengenai waktu

cut-off pembelian pada pukul 12 siang, dan harga NAB yang digunakan adalah

harga NAB penutupan pada hari yang bersangkutan.

5.8.5 Analisa Portofolio Keseluruhan

Dengan data proporsi penempatan dana dan return per tiap instrumen,

kemudian dihitung return total portofolio dengan rincian pada tabel berikut:

Tabel 5.14

Perhitungan Return Portofolio

Instrumen E(r) Wi Wi . E(r)

Deposito 0,46% 46,68% 0,21%

Obligasi 0,70% 35,62% 0,25%

Reksadana 1,41% 14,22% 0,20%

Saham 4,48% 3,48% 0,16%

Total 100,00% 0,82%

Sumber: Laporan Investasi PT IHT Maret 2013 (telah diolah kembali).

Melalui Tabel 5.14 di atas, maka rata – rata bulanan return portofolio

keseluruhan yang dihasilkan oleh Divisi Investasi PT IHT adalah sebesar 0,82%

dengan standar deviasi sebesar 0,14%. Dengan demikian, hasil Sharpe’s ratio

yang dihasilkan adalah sebesar 2,405.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 84: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

68

Universitas Indonesia

Perhitungan return portofolio yang dilakukan oleh peneliti berbeda dengan

yang dilakukan oleh PT IHT. Dalam laporan investasi bulanan yang diterbitkan

PT IHT, tidak mencamtumkan return keseluruhan instrumen investasi yang telah

digabung menjadi satu bentuk portofolio dan dikalikan dengan bobot masing –

masing instrumen. PT IHT hanya membuat laporan return masing – masing

instrumen, yang kemudian total seluruh pendapatannya langsung dibagi dengan

total dana kelolaan. Dengan demikian, dapat terjadi bias dalam perhitungan yield

on investment.

5.8.5.1 Percobaan Optimalisasi Portofolio Keseluruhan

Peneliti mencoba melakukan simulasi dengan bantuan tools solver pada

aplikasi Ms. Excell untuk membentuk komposisi proporsi portofolio yang paling

optimal. Peneliti membuat dua uji coba, yakni membentuk portofolio dengan

tingkat return yang sama seperti sebelumnya, namun dengan standar deviasi yang

lebih kecil, dan portofolio dengan standar deviasi yang sama namun memberikan

return yang lebih tinggi. Uji coba ini mirip dengan uji coba yang dilakukan pada

portofolio saham. Pada uji coba ini ditetapkan batas maksimal proporsi untuk

obligasi adalah 50%, reksadana 50% dan saham 40% sesuai dengan peraturan

PMK no. 53/PMK/ 2012.

1. Uji Coba 1

Pada uji coba yang pertama, peneliti mencoba untuk membentuk

portofolio saham dengan return > 0,82% dan standar deviasi = 0,14%.

Dengan menggunakan tools solver, maka terbentuklah komposisi proporsi

portofolio saham sebagai berikut:

Tabel 5.15

Hasil Uji Coba 1 Pembentukan Portofolio

Instrumen E(r) Wi Wi . E(r)

Deposito 0,46% 42,71% 0,19%

Obligasi 0,70% 50,00% 0,35%

Reksadana 1,41% 0,00% 0,00%

Saham 4,48% 7,29% 0,33%

Total 100,00% 0,87%

Sumber: Olahan peneliti

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 85: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

69

Universitas Indonesia

Dengan komposisi portofolio di atas, maka didapat return portofolio

sebesar 0,87% dan standar deviasi sebesar 0,14%. Dengan demikian,

Sharpe’s ratio yang dihasilkan sebesar 2,81.

2. Uji Coba 2

Pada uji coba yang kedua, peneliti mencoba membentuk portofolio saham

dengan return = 0,82% dan standar deviasi < 0,14%. Dengan

menggunakan tools solver, maka terbentuklah komposisi proporsi

portofolio saham sebagai berikut:

Tabel 5.16

Hasil Uji Coba 2 Pembentukan Portofolio

Instrumen E(r) Wi Wi . E(r)

Deposito 0,46% 44,02% 0,20%

Obligasi 0,70% 50,00% 0,35%

Reksadana 1,41% 0,00% 0,00%

Saham 4,48% 5,98% 0,27%

Total 100,00% 0,82%

Sumber: Olahan peneliti

Dengan komposisi portofolio di atas, maka didapat return portofolio

sebesar 0,82% dan standar deviasi sebesar 0,11%. Hasil Sharpe’s ratio

yang didapat sebesar 3,10.

5.8.5.2 Analisa Hasil Percobaan Optimalisasi

Dari dua hasil uji coba di atas, ada beberapa kemiripan. Pada instrumen

deposito, bobotnya diturunkan sedikit dari yang semula 46,48%, karena return

dari instrumen ini sangat kecil, namun karena volatilitasnya kecil, maka porsi

deposito tidak dihilangkan. Bobot obligasi dimaksimalkan menjadi 50%, karena

return yang didapat melebihi return deposito, dan volatilitasnya juga kecil. Bobot

pada reksadana dihilangkan, meskipun rata – rata return yang dihasilkan melebihi

deposito dan obligasi, volatilitas reksadana sangat besar dari bulan ke bulan,

sehingga menghilangkan bobot pada reksadana dapat dinilai sebagai pengurangan

risiko. Pada instrumen saham terjadi penambahan bobot dalam porsi yang tidak

terlalu besar dengan tujuan untuk memaksimalkan return, menjaga standar

deviasinya agar tidak besar.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 86: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

70

Universitas Indonesia

Tabel 5.17

Perbandingan Kinerja Portofolio PT IHT, Uji Coba 1 dan Uji Coba 2

PT IHT Uji Coba 1 Uji Coba 2

Return 0,82% 0,87% 0,82%

Stdev 0,14% 0,14% 0,11%

Sharpe 2,40 2,81 3,10

Sumber: Laporan Investasi PT IHT Maret 2013 (telah diolah kembali).

Dari Tabel 5.17 di atas dapat dilihat bahwa nilai indeks Sharpe’s ratio

yang dihasilkan dari dua uji coba yang telah dilakukan, mampu lebih besar dari

yang telah dilakukan oleh PT IHT. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

kinerja portofolio investasi PT IHT belum optimal. Namun, masih dapat

ditingkatkan dengan melakukan penyesuaian bobot proporsi masing – masing

instrumen investasi.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 87: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

71 Universitas Indonesia

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap perbandingan kinerja investasi PT IHT

dengan kinerja pasar, maka dapat beberapa kesimpulan yang dapat ditarik sesuai

dengan tujuan dan pernyataan penelitian adalah:

1. Dalam melakukan investasi di pasar modal, PT IHT menggunakan

beberapa instrumen investasi, yaitu saham, obligasi, reksadana dan

deposito. Instrumen – instrumen tersebut digunakan untuk menambah

pendapatan perusahaan dengan mengolah dana yang diperuntukkan untuk

aktivitas investasi guna memperoleh return yang telah ditargetkan dalam

Rapat Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).

2. Dalam pengelolaan investasinya, PT IHT mengeluarkan kebijakan yang

telah disesuaikan dengan peraturan PMK no. 53/PMK/ 2012. Dalam

kebijakan tersebut diatur mengenai batas maksimal penempatan dana pada

masing – masing instrumen, yakni 40% pada saham, 50% pada obligasi

dan 50% pada reksadana. Portofolio investasi yang dibentuk oleh PT IHT

memiliki bobot rata – rata saham 3,48%, pada obligasi 35,62%, pada

reksadana 14,22% dan pada deposito 46,68%. Dengan proporsi tersebut

dapat disimpulkan bahwa mayoritas instrumen yang digunakan adalah

deposito, meskipun return yang dihasilkan oleh deposito tergolong rendah,

volatilitasnya juga kecil. Penempatan deposito dilakukan pada bank yang

termasuk kategori “bank sehat”. Proporsi terbesar kedua adalah obligasi

yang memiliki rata – rata return yang lebih tinggi dari deposito dan hampir

tidak memiliki volatilitas karena karena semua obligasi ditujukan untuk

ditahan hingga jatuh tempo (hold to maturity), dan return yang didapat

berasal dari kupon obligasi yang diterima setiap triwulanan. Penempatan

hanya boleh dilakukan pada obligasi yang memiliki rating minimal A-

(single A minus). Instrumen reksadana memperoleh bobot terbesar. Oleh

PT IHT, penempatan pada reksadana dinilai cukup aman karena dikelola

oleh perusahaan manajemen aset yang telah diseleksi terlebih dahulu.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 88: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

72

Universitas Indonesia

Penempatan juga hanya boleh dilakukan pada reksadana yang memiliki

jumlah Asset Under Management (AUM) yang sesuai dengan ketentuan

OJK. Bobot terkecil diberikan pada instrumen saham, karena memiliki

karakteristik risiko yang lebih besar. Investasi pada saham hanya boleh

dilakukan pada emiten – emiten yang masuk ke dalam kelompok Kompas

100, karena dinilai kinerja perusahaan dalam kelompok tersebut sehingga

relatif aman bila berinvestasi pada saham perusahaan tersebut.

3. Bila ditinjau dari risk and return, kinerja aktivitas investasi yang

dilakukan oleh PT IHT belum sepenuhnya optimal. Hal ini dapat dilihat

dari perbandingan rata – rata return bulanan dan Sharpe’s ratio antara

portofolio yang dikelola PT IHT dengan kinerja pasar. Dari tiga instrumen

yang diperbandingkan yaitu saham, reksadana dan obligasi, hanya obligasi

yang menunjukkan hasil Sharpe’s ratio yang lebih baik dari kinerja pasar

obligasi, itupun dikarenakan kebijakan perusahaan yang mengharuskan

obligasi ditujukan untuk ditahan hingga jatuh tempo (hold to maturity),

sehingga hampir tidak memilki volatilitas. Proporsi portofolio yang

dimiliki oleh PT IHT menghasilkam return portofolio sebesar 0,82%,

standar deviasi 0,14% dan Sharpe’s ratio sebesar 2,40. Peneliti kemudian

melakukan dua uji coba untuk mendapatkan komposisi proporsi portofolio

yang dapat memberikan hasil yang lebih baik dari yang dihasilkan PT

IHT. Kedua hasil percobaan tersebut menghilangkan bobot pada reksadana

sebagai usaha minimalisir risiko, karena volatilitas reksadana sangat besar

setiap bulannya. Hasil dua uji coba tersebut juga menghasilkan indeks

Sharpe’s ratio yang lebih besar dibandingkan yang dihasilkan oleh PT

IHT.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Perusahaan

1. Menambah bobot instrumen saham pada portofolio investasi, karena

return yang dihasilkan oleh merupakan yang terbesar bila dibandingkan

dengan instrumen lainnya. Namun, juga harus memperhitungkan

risikonya, karena volatilitas saham cukup tinggi.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 89: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

73

Universitas Indonesia

2. Mengurangi sedikit bobot pada instrumen deposito karena bobot yang

telah diberikan sangatlah besar, tetapi return yang didapat sangat kecil.

3. Mengurangi bobot pada instrumen reksadana, apabila kondisi yang terjadi

di Indonesia dalam keadaan yang tidak stabil. Pengelolaan reksadana yang

dilakukan oleh manajer investasi menyebabkan kita sulit memprediksi

hasil return yang akan diterima sehingga volatilitas yang dihasilkan cukup

besar.

4. Menambah bobot pada instrumen obligasi. Dengan kebijakan obligasi

ditujukan untuk ditahan hingga jatuh tempo, dan hanya boleh

diinvestasikan pada obligasi dengan mempunyai rating minimal A- (Single

A minus), investasi pada obligasi cukup aman dilakukan dan juga

memberikan return yang cukup tinggi.

5. PT IHT dapat mencoba komposisi proporsi portofolio hasil uji coba 2

pada bab pembahasan. Indeks Sharpe’s ratio yang dihasilkan pada hasil

uji coba tersebut merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan hasil

uji coba 1 atau proporsi yang telah dibuat oleh PT IHT.

6. Hal lain yang perlu dilakukan ialah analisis mengenai risiko investasi.

Risiko investasi tersebut dapat menyebabkan penyimpangan tingkat

pengembalian investasi yang diharapkan. Dengan demikian perusahaan

perlu mengantisipasi berbagai risiko yang mungkin terjadi, seperti risiko

inflasi, risiko nilai tukar mata uang, dan risiko tingkat suku bunga

6.2.2 Bagi Penelitian Selanjutnya

1. Diharapkan dapat menambah periode waktu penelitian untuk bisa

mengukur konsistensi hasil penelitian.

2. Mencari lebih dalam pendekatan untuk proses investasi, baik berupa

mekasnisme, analisis, dan sebagainya.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah sampel perusahaan

yang dapat digunakan sebagai perbandingan kinerja antar perusahaan.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 90: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

74

Universitas Indonesia

6.3.3 Bagi Pengambil Kebijakan

1. Perlunya penyempurnaan kebijakan terkait investasi agar tidak ada pihak

yang dirugikan. Oleh karena itu, investor memiliki panduan yang jelas

dalam melakukan aktivitas investasi dan sesuai dengan kondisi pasar yang

sedang berjalan.

2. Perlunya dibuat peraturan baru mengenai perusahaan dana pensiun dan

asuransi, karena peraturan yang sudah ada tidak mampu lagi mencakup

perkembangan dunia perasuransian dan dana pensiun yang telah terjadi.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 91: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

75

Universitas Indonesia

Daftar Pustaka

BAPEPAM-LK. 2011. Direktori Asuransi Indonesia. Jakarta: BAPEPAM-LK

Bodie, Z., Kane, A., & Marcus,A.J. 2004. Essential of Investment Fifth Edition. New

York: McGraw-Hill Higher Education.

Bodie, Z., Kane, A., & Marcus,A.J. 2008. Essential of Investment Seventh Edition. New

York: McGraw-Hill Higher Education.

Hariyni, Iswi. 2010. Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal. Jakarta: Visi Media

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia KMK no. 424/ KMK / 2003.

Lind, D.A., Marchal W.G., & Wathen S.A, .2008. Statistical Techniques Business and

Economics With Global Data Sets Thirteenth Edition. New York: McGraw-Hill

Higher Education.

Megginson, William L, et al. 2009. Introduction to Corporate Finance Second Edition.

Kentucky: Cengage Learning Academic Resource Center.

Miskhin, Frederic S. 2012. Financial Markets and Institutions Seventh Edition. New

Jersey: Prentice Hall.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia PMK no. 53/PMK/2012.

Reily, Frank., & Brown, K. 2007. Investment Analysist and Portofolio Management

Seventh Edition. New York: McGraw-Hill.

Ross, S.A., Westerfield, Randolph,W., & Jordan, B.D. 2008. Fundamentals of Corporate

Finance Eighth Edition. New York: McGraw-Hill.

Saunders, Anthony 2008. Financial Institutions Management: A Risk Management

Approach Sixth Edition. New York: McGraw-Hill.

Subramayam, K. 2009. Financial Statement Analysis Tenth Edition. New York: McGraw-

Hill

Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 92: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

76

Universitas Indonesia

Undang – undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian.

Referensi Internet

www.inhealth.co.id diakses pada 19 Januari 2013 pukul 13:50 WIB.

www.infovesta.com diakses pada 25 April 2013 pukul 14:35 WIB

www.bi.go.id diakses pada 20 Maret 2013 pukul 09:24 WIB

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 93: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

77

Universitas Indonesia

Lampiran 1 Portolio Obligasi

Obligasi Rating Nominal Tenor

(tahun) Kupon

Obligasi PLN X Seri A idAAA

40.000.000.000 5 14,75%

Obligasi BTN XIII Tahun 2009 Seri C idAA

4.000.000.000 5 12,25%

Obligasi Indofood Sukses Makmur V

Tahun 2009 idAA+

9.000.000.000 5 13,00%

Obligasi Pupuk Kaltim II Tahun 2009 idAA+

40.000.000.000 5 10,75%

Obligasi Indosat VII Tahun 2009 seri A idAA+

25.000.000.000 5 11,25%

Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I

Tahun 2009 idAA+

10.000.000.000 7 11,85%

Obligasi Subordinasi II BRI Tahun 2009 idAAA

30.000.000.000 5 10,95%

Obligasi II Telkom Tahun 2010 seri A idAAA

19.000.000.000 5 9,60%

Obligasi Indonesia Eximbank I Tahun

2010 seri C idAAA

20.000.000.000 5 9,60%

Obligasi PLN XII Tahun 2010 seri A idAAA

5.000.000.000 5 9,70%

Obligasi Sarana Multigriya Finansial III

Tahun 2010 seri B idAA

6.000.000.000 3 9,75%

Obligasi Bank SULSELBAR I tahun 2011

seri B idA

5.000.000.000 5 10,40%

Obligasi Berkelanjutan I BTPN thn 2011

seri B AA-(idn)

10.000.000.000 5 9,90%

Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika

MF Tahap I Thn 2011 Seri C idAA+

30.000.000.000 5 9,00%

Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya

Finance Thn 2012 Seri C idAA+

25.000.000.000 5 8,60%

Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I

Bank Bukopin Tahap I Thn 2012 idA

50.000.000.000 7 9,25%

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance

Tahap I Tahun 2012 Seri D idAA+

20.000.000.000 4 7,70%

Obligasi IV Mayora Indah Tahun 2012 idAA-

19.000.000.000 7 8,50%

Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I

Bank Permata Tahap I Tahun 2012 idAA-

55.000.000.000 7 8,90%

Obligasi I PNM Tahun 2012 idA

15.000.000.000 5 9,10%

Obligasi Berkelanjutan I Bank BII Tahap

II Th 2012 Seri B idAAA

30.000.000.000 5 8,00%

Obligasi Surya Semesta Internusa I Th

2012 Seri B idA

5.000.000.000 5 9,30%

Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I

Bank Panin Tahap I Tahun 2012 idAA-

5.000.000.000 7 9,40%

Obligasi I AKR Corporindo Tahun 2012

Seri B idAA-

25.000.000.000 7 8,75%

Obligasi Berkelanjutan I Adhi Karya

Tahap II Tahun 2013 Seri B idA

7.000.000.000 7 8,50%

Total

509.000.000.000

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 94: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

78

Universitas Indonesia

Lampiran 2 Portofolio Deposito

BANK N O M I N A L JUMLAH

DOC 1 BULAN 3 BULAN 6 BULAN 1 TAHUN

B N I 46 1.450.000.000 0 0 0 25.000.000.000 26.450.000.000

BANK MANDIRI 0 0 0 0 24.127.240.020 24.127.240.020

BANK JABAR BANTEN 0 0 0 0 0 0

BUKOPIN 0 0 27.800.000.000 121.700.000.000 0 149.500.000.000

BANK SULSEL 0 0 0 0 0 0

PERMATA 3.500.000.000 0 0 0 0 3.500.000.000

BTN 0 0 0 0 0 0

BTPN 0 71.210.000.000 0 5.800.000.000 0 77.010.000.000

BANK YUDHA BHAKTI 0 0 0 0 0 0

BANKKESEJAHTERAAN 0 34.440.000.000 0 7.000.000.000 0 41.440.000.000

BANK DANAMON 0 0 55.440.000.000 64.090.000.000 0 119.530.000.000

BANK MUAMALAT 0 35.320.000.000 69.460.000.000 0 0 104.780.000.000

BANK SAUDARA 0 67.190.000.000 18.000.000.000 0 0 85.190.000.000

BANK BII 0 0 0 0 0 0

BANK MAYAPADA 0 15.120.000.000 61.300.000.000 0 0 76.420.000.000

4.950.000.000

223.280.000.000

232.000.000.000

198.590.000.000

49.127.240.020

707.947.240.020

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 95: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

79

Universitas Indonesia

Lampiran 3 Portofolio Reksadana

Pendapatan Reksadana Jan Feb Mar

Danareksa BUMN Fund 2011

Microfinancing

95.833.333

95.833.333

95.833.333

Danamas Stabil

-

-

2.843.056.930

Mandiri Investa Dana Syariah

36.834.611

-

-

Sinarmas Simas Satu

94.224.896

-

-

BNP Paribas Ekuitas

686.064.936

156.813.459

-

Syailendra Equity Opportunity Fund

972.292.378

407.790.153

-

Syailendra Balanced Opportunity Fund

575.714.041

963.876.971

-

BNP Paribas Solaris

-

137.011.296

-

BNP Paribas STAR

-

212.953.601

-

BNP Paribas Pesona Amanah

-

330.824.922

-

TRAM Consumption Plus

-

491.641.860

-

TRIM Kapital Plus

-

296.883.552

-

Total

2.460.964.195

3.093.629.147

2.938.890.263

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 96: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

80

Universitas Indonesia

Lampiran 4 Portofolio Saham

Kode Lot

Average

Harga/lem

bar

Total Book

Value

Market

Price

(28

Maret

2013)

Total Market

Value

Potensial

gain (loss)

Realized gain

(loss) Dividend

Total Gain

(Loss) Bruto

Total

Transactio

n Cost

Total Gain

(Loss) Netto

AISA

200 1.160

116.000.000

1.280

128.000.000

12.000.000

39.000.000

51.000.000

3.148.000

47.852.000

AKRA

570 5.215

1.486.191.447

5.000

1.425.000.000

(61.191.447)

345.416.447

5.100.000

289.325.000

25.875.590

263.449.411

ANTM

250 1.280

160.000.000

1.370

171.250.000

11.250.000

89.525.000

100.775.000

4.233.338

96.541.662

APLN

1.000 510

255.000.000

510

255.000.000

-

-

-

637.500

(637.500)

ASII

1.116 7.635

4.260.125.338

7.900

4.408.200.000

148.074.662

596.875.338

744.950.000

66.185.624

678.764.376

ASRI

- -

-

-

-

97.650.000

97.650.000

5.556.075

92.093.925

BBCA

123 10.500

645.756.268

11.400

701.100.000

55.343.732

105.506.267

160.849.999

10.530.001

150.319.999

BBNI

- -

-

-

-

86.250.000

86.250.000

2.217.187

84.032.813

BBRI

186 8.500

790.513.062

8.750

813.750.000

23.236.938

558.738.062

581.975.000

25.855.501

556.119.499

BBTN

544 1.690

459.680.000

1.700

462.400.000

2.720.000

11.000.000

13.720.000

1.695.200

12.024.800

BHIT

2.748 507

696.769.638

500

687.000.000

(9.769.638)

22.889.638

13.120.000

4.189.700

8.930.300

BJBR

- -

-

-

-

67.500.000

67.500.000

3.018.750

64.481.250

BJTM

- -

-

-

-

25.000.000

25.000.000

752.500

24.247.500

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 97: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

81

Universitas Indonesia

Kode Lot

Average

Harga/lem

bar

Total Book

Value

Market

Price

(28

Maret

2013)

Total Market

Value

Potensial

gain (loss)

Realized gain

(loss) Dividend

Total Gain

(Loss) Bruto

Total

Transactio

n Cost

Total Gain

(Loss) Netto

BKSL

2.000 305

305.000.000

310

310.000.000

5.000.000

-

5.000.000

762.500

4.237.500

BMRI

308 9.754

1.502.084.248

10.000

1.540.000.000

37.915.752

815.284.248

853.200.000

81.980.500

771.219.500

BMTR

155 2.289

177.392.176

2.325

180.187.500

2.795.324

27.767.176

30.562.500

3.974.062

26.588.438

BSDE

312 1.532

239.001.993

1.750

273.000.000

33.998.007

127.241.993

161.240.000

5.115.399

156.124.601

CMNP

850 1.762

749.000.000

1.830

777.750.000

28.750.000

-

28.750.000

1.137.500

27.612.500

CPIN

200 4.756

475.625.000

5.050

505.000.000

29.375.000

-

29.375.000

1.189.063

28.185.937

CTRA

- -

-

-

-

25.000.000

25.000.000

1.497.500

23.502.500

CTRP

- -

-

-

-

10.000.000

10.000.000

1.265.000

8.735.000

ERAA

105 2.836

148.909.091

3.400

178.500.000

29.590.909

27.284.091

56.875.000

2.544.314

54.330.686

GGRM

183 51.838

4.743.175.000

48.950

4.478.925.000

(264.250.000)

-

(264.250.000)

11.154.187

(275.404.187)

GIAA

1.300 651

423.000.000

650

422.500.000

(500.000)

-

(500.000)

562.500

(1.062.500)

ICBP

- -

-

-

-

142.375.000

142.375.000

14.446.066

127.928.934

IMAS

- -

-

-

-

35.000.000

35.000.000

3.332.500

31.667.500

INDF

155 7.450

577.375.000

7.450

577.375.000

-

39.250.000

39.250.000

3.730.315

35.519.685

ITMG

60 37.775

1.133.250.000

35.500

1.065.000.000

(68.250.000)

-

(68.250.000)

1.275.000

(69.525.000)

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 98: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

82

Universitas Indonesia

Kode Lot

Average

Harga/lem

bar

Total Book

Value

Market

Price

(28

Maret

2013)

Total Market

Value

Potensial

gain (loss)

Realized gain

(loss) Dividend

Total Gain

(Loss) Bruto

Total

Transactio

n Cost

Total Gain

(Loss) Netto

JSMR

80 5.381

215.235.772

5.950

238.000.000

22.764.228

240.985.772

263.750.000

16.880.000

246.870.000

KIJA

- -

-

-

-

27.500.000

27.500.000

783.750

26.716.250

KLBF

1.126 1.211

681.544.725

1.240

698.120.000

16.575.275

173.664.725

190.240.000

12.470.700

177.769.300

LPKR

- -

-

-

-

50.000.000

50.000.000

1.885.000

48.115.000

LSIP

1.750 2.271

1.987.500.000

1.930

1.688.750.000

(298.750.000)

43.750.000

(255.000.000)

4.259.375

(259.259.375)

MAIN

217 3.132

339.864.443

3.100

336.350.000

(3.514.443)

99.989.443

96.475.000

5.230.938

91.244.062

MAPI

- -

-

-

-

90.000.000

90.000.000

3.965.626

86.034.374

MNCN

121 2.669

161.469.118

2.825

170.912.500

9.443.382

546.544.118

555.987.500

16.196.180

539.791.321

PGAS

200 5.227

522.660.797

5.950

595.000.000

72.339.203

514.535.797

586.875.000

40.271.564

546.603.436

PNLF

400 172

34.400.000

245

49.000.000

14.600.000

19.150.000

33.750.000

462.625

33.287.375

PTBA

261 15.331

2.000.747.619

14.400

1.879.200.000

(121.547.619)

54.047.619

(67.500.000)

12.489.252

(79.989.252)

PTPP

309 970

149.865.000

1.200

185.400.000

35.535.000

-

35.535.000

374.662

35.160.338

SMCB

- -

-

-

-

54.062.500

54.062.500

1.381.719

52.680.781

SMGR

314 17.360

2.725.549.178

17.700

2.778.900.000

53.350.822

465.699.178

519.050.000

62.672.190

456.377.810

SMRA

50 2.199

54.968.750

2.475

61.875.000

6.906.250

49.343.750

56.250.000

3.505.313

52.744.687

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 99: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

83

Universitas Indonesia

Kode Lot

Average

Harga/lem

bar

Total Book

Value

Market

Price

(28

Maret

2013)

Total Market

Value

Potensial

gain (loss)

Realized gain

(loss) Dividend

Total Gain

(Loss) Bruto

Total

Transactio

n Cost

Total Gain

(Loss) Netto

SSIA

- -

-

-

-

54.600.000

54.600.000

4.139.100

50.460.900

TLKM

142 10.453

742.131.328

11.000

781.000.000

38.868.672

972.856.328

1.011.725.000

72.728.140

938.996.861

UNTR

81 19.750

799.875.000

18.200

737.100.000

(62.775.000)

-

(62.775.000)

1.999.687

(64.774.687)

UNVR

505 20.934

5.285.750.000

22.800

5.757.000.000

471.250.000

-

471.250.000

1.225.625

470.024.375

WIKA

50 1.651

41.285.714

2.025

50.625.000

9.339.286

116.785.714

126.125.000

8.934.250

117.190.750

Total

35.086.695.703

35.367.170.000

280.474.297

6.868.068.203

5.100.000

7.153.642.499

559.717.066

6.593.925.434

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 100: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

84

Universitas Indonesia

Lampiran 5 Komposisi Portofolio Saham PT IHT

Saham Proporsi Rata-rata return Return Saham Proporsi Rata-rata return Return

AISA 0,454% 0,339% 0,002% ICBP 1,164% 0,334% 0,004%

AKRA 3,783% 0,354% 0,013% IMAS 0,454% 0,073% 0,000%

ANTM 0,582% 0,071% 0,000% INDF 0,594% 0,453% 0,003%

APLN 0,016% 0,538% 0,000% ITMG 1,235% -0,282% -0,003%

ASII 21,180% 0,102% 0,022% JSMR 4,527% 0,128% 0,006%

ASRI 0,295% 1,011% 0,003% KIJA 0,047% 0,695% 0,000%

BBCA 1,314% 0,410% 0,005% KLBF 1,208% 0,327% 0,004%

BBNI 0,442% 0,548% 0,002% LPKR 0,063% 0,563% 0,000%

BBRI 2,433% 0,393% 0,010% LSIP 3,377% -0,429% -0,014%

BBTN 0,309% 0,251% 0,001% MAIN 0,637% 0,407% 0,003%

BHIT 1,345% -0,120% -0,002% MAPI 0,823% 0,603% 0,005%

BJBR 0,133% 0,270% 0,000% MNCN 3,428% 0,191% 0,007%

BJTM 0,209% 0,517% 0,001% PGAS 5,903% 0,461% 0,027%

BKSL 0,067% 0,917% 0,001% PNLF 0,076% 1,099% 0,001%

BMRI 6,148% 0,345% 0,021% PTBA 2,888% -0,219% -0,006%

BMTR 0,422% -0,036% 0,000% PTPP 0,071% 0,722% 0,001%

BSDE 0,357% 0,768% 0,003% SMCB 0,205% 0,507% 0,001%

CMNP 1,359% 0,077% 0,001% SMGR 5,645% 0,197% 0,011%

CPIN 0,135% 0,612% 0,001% SMRA 0,218% 0,527% 0,001%

CTRA 0,074% 0,557% 0,000% SSIA 0,140% 0,794% 0,001%

CTRP 0,064% 0,812% 0,001% TLKM 7,445% 0,372% 0,028%

ERAA 0,309% 0,363% 0,001% UNTR 0,358% -0,225% -0,001%

GGRM 6,670% -0,204% -0,014% UNVR 9,628% 0,083% 0,008%

GIAA 0,714% 0,044% 0,000% WIKA 1,049% 0,510% 0,005%

Total Return 0,16%

Var 0,01%

Stdev 0,87%

Sharpe 0,17

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 101: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

85

Universitas Indonesia

Lampiran 6 Komposisi Portofolio Saham Uji Coba 1

Saham Proporsi Rata-rata return Return Saham Proporsi Rata-rata return Return

AISA 2,67% 0,34% 0,01% ICBP 0,01% 0,33% 0,00%

AKRA 0,00% 0,35% 0,00% IMAS 0,00% 0,07% 0,00%

ANTM 0,00% 0,07% 0,00% INDF 12,24% 0,45% 0,06%

APLN 0,01% 0,54% 0,00% ITMG 0,00% -0,28% 0,00%

ASII 0,17% 0,10% 0,00% JSMR 0,01% 0,13% 0,00%

ASRI 0,59% 1,01% 0,01% KIJA 0,02% 0,70% 0,00%

BBCA 0,34% 0,41% 0,00% KLBF 0,00% 0,33% 0,00%

BBNI 0,00% 0,55% 0,00% LPKR 0,01% 0,56% 0,00%

BBRI 0,01% 0,39% 0,00% LSIP 0,00% -0,43% 0,00%

BBTN 6,09% 0,25% 0,02% MAIN 0,00% 0,41% 0,00%

BHIT 0,00% -0,12% 0,00% MAPI 11,86% 0,60% 0,07%

BJBR 0,42% 0,27% 0,00% MNCN 0,04% 0,19% 0,00%

BJTM 3,25% 0,52% 0,02% PGAS 1,93% 0,46% 0,01%

BKSL 7,03% 0,92% 0,06% PNLF 10,33% 1,10% 0,11%

BMRI 0,00% 0,35% 0,00% PTBA 0,01% -0,22% 0,00%

BMTR 0,00% -0,04% 0,00% PTPP 0,04% 0,72% 0,00%

BSDE 19,17% 0,77% 0,15% SMCB 0,05% 0,51% 0,00%

CMNP 0,01% 0,08% 0,00% SMGR 0,01% 0,20% 0,00%

CPIN 8,74% 0,61% 0,05% SMRA 6,35% 0,53% 0,03%

CTRA 1,29% 0,56% 0,01% SSIA 0,02% 0,79% 0,00%

CTRP 0,02% 0,81% 0,00% TLKM 6,03% 0,37% 0,02%

ERAA 0,00% 0,36% 0,00% UNTR 0,00% -0,22% 0,00%

GGRM 0,00% -0,20% 0,00% UNVR 0,03% 0,08% 0,00%

GIAA 0,00% 0,04% 0,00% WIKA 1,20% 0,51% 0,01%

Total Return 0,63%

Var 0,01%

Stdev 0,87%

Sharpe 0,71

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 102: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

86

Universitas Indonesia

Lampiran 7 Komposisi Portofolio Saham Uji Coba 2

Saham Proporsi Rata-rata return Return Saham Proporsi Rata-rata return Return

AISA 0,31% 0,34% 0,00% ICBP 0,01% 0,33% 0,00%

AKRA 0,00% 0,35% 0,00% IMAS 0,74% 0,07% 0,00%

ANTM 0,00% 0,07% 0,00% INDF 3,02% 0,45% 0,01%

APLN 0,01% 0,54% 0,00% ITMG 0,62% -0,28% 0,00%

ASII 0,18% 0,10% 0,00% JSMR 0,08% 0,13% 0,00%

ASRI 0,10% 1,01% 0,00% KIJA 0,02% 0,70% 0,00%

BBCA 0,33% 0,41% 0,00% KLBF 0,00% 0,33% 0,00%

BBNI 0,00% 0,55% 0,00% LPKR 0,01% 0,56% 0,00%

BBRI 0,01% 0,39% 0,00% LSIP 14,83% -0,43% -0,06%

BBTN 9,70% 0,25% 0,02% MAIN 1,18% 0,41% 0,00%

BHIT 23,22% -0,12% -0,03% MAPI 7,05% 0,60% 0,04%

BJBR 0,16% 0,27% 0,00% MNCN 0,00% 0,19% 0,00%

BJTM 0,29% 0,52% 0,00% PGAS 0,36% 0,46% 0,00%

BKSL 0,00% 0,92% 0,00% PNLF 0,00% 1,10% 0,00%

BMRI 0,00% 0,35% 0,00% PTBA 0,01% -0,22% 0,00%

BMTR 7,39% -0,04% 0,00% PTPP 0,03% 0,72% 0,00%

BSDE 12,48% 0,77% 0,10% SMCB 0,05% 0,51% 0,00%

CMNP 0,01% 0,08% 0,00% SMGR 0,01% 0,20% 0,00%

CPIN 1,55% 0,61% 0,01% SMRA 1,05% 0,53% 0,01%

CTRA 0,31% 0,56% 0,00% SSIA 0,01% 0,79% 0,00%

CTRP 0,02% 0,81% 0,00% TLKM 1,20% 0,37% 0,00%

ERAA 0,00% 0,36% 0,00% UNTR 0,00% -0,22% 0,00%

GGRM 0,03% -0,20% 0,00% UNVR 0,07% 0,08% 0,00%

GIAA 5,21% 0,04% 0,00% WIKA 8,33% 0,51% 0,04%

Total Return 0,16%

Var 0,00%

Stdev 0,65%

Sharpe’s ratio 0,22

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 103: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

87

Universitas Indonesia

Lampiran 8 Perhitungan Return, Standar Deviasi dan Indeks Sharpe’s Ratio

Portofolio Investasi PT IHT

Instrumen E(r) Wi Wi . E(r)

Deposito 0,46% 46,68% 0,21%

Obligasi 0,70% 35,62% 0,25%

Reksadana 1,41% 14,22% 0,20%

Saham 4,48% 3,48% 0,16%

Total 100,00% 0,82%

Border Multiplied Covariance Matrix

46,68% 35,62% 14,22% 3,48%

46,68% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

35,62% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

14,22% 0,00% 0,00% 0,00% 0,01%

3,48% 0,00% 0,00% 0,01% 0,05%

0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Var 0,00%

stdev 0,14%

Sharpe’s ratio 2,405

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 104: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

88

Universitas Indonesia

Lampiran 9 Perhitungan Return, Standar Deviasi dan Indeks Sharpe’s Ratio

Portofolio Investasi Uji Coba 1

Instrumen E(r) Wi Wi . E(r)

Deposito 0,46% 42,71% 0,19%

Obligasi 0,70% 50,00% 0,35%

Reksadana 1,41% 0,00% 0,00%

Saham 4,48% 7,29% 0,33%

Total 100,00% 0,87%

Border Multiplied Covariance Matrix

42,71% 50,00% 0,00% 7,29%

42,71% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

50,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,01%

7,29% 0,00% 0,00% 0,01% 0,05%

0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Var 0,00%

stdev 0,14%

Sharpe’s ratio 2,811

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013

Page 105: KINERJA DAN OPTIMALISASI PORTOFOLIO INVESTASI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20350946-TA-Laydra Utama.pdf · kinerja dan optimalisasi portofolio . investasi pada pt iht . ... bab

89

Universitas Indonesia

Lampiran 10 Perhitungan Return, Standar Deviasi dan Indeks Sharpe’s Ratio

Portofolio Investasi Uji Coba 2

Instrumen E(r) Wi Wi . E(r)

Deposito 0,46% 44,02% 0,20%

Obligasi 0,70% 50,00% 0,35%

Reksadana 1,41% 0,00% 0,00%

Saham 4,48% 5,98% 0,27%

Total 100,00% 0,82%

Border Multiplied Covariance Matrix

44,02% 50,00% 0,00% 5,98%

44,02% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

50,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,01%

5,98% 0,00% 0,00% 0,01% 0,05%

0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Var 0,00%

stdev 0,11%

Sharpe's ratio 3,102

Kinerja dan optimalisasi..., Ladyra Utama, FE UI, 2013