Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

20
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH KIMIA FARMASI I Disusun oleh : Ainal Hana Analistiana Universitas pekalongan-DIII Farmasi-2014

Transcript of Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

Page 1: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH KIMIA FARMASI I

Disusun oleh :

Ainal Hana

Analistiana Universitas pekalongan-DIII Farmasi-2014

Page 2: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

SUB POKOK BAHASAN :

Definisi Antibiotik

Penggolongan antibiotik

Metode Identifikasi senyawa obat secara

umum

Identifikasi Golongan Antibiotik

Page 3: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

Definisi Antibiotik

Antibiotika berasal dari bahasa latin yang terdiri

dari dua kata yaitu anti = lawan, bios = hidup.

Antibiotika adalah zat-zat yang dihasilkan oleh

mikroba terutama fungi dan bakteri tanah, yang

dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi

mikroba jenis lain, sedangkan toksisitasnya

terhadap manusia relatif kecil.

Page 4: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

• Golongan Aminoglikosida

[amikasin, dibekasin, gentamisin,

kanamisin, neomisin, netilmisin]

• Golongan Beta-Laktam

[Golongan karbapenem ,golongan

sefalosporin ,golongan beta-laktam

monosiklik, dan golongan penisilin]

• Golongan Glikopeptida

[vankomisin, teikoplanin, ramoplanin]

• Golongan Poliketida

[golongan makrolida ,golongan

ketolida, golongan tetrasiklin]

• GolonganPolimiksin

[polimiksin dan kolistin]

• Golongan Kinolon (fluorokinolon)

[asam nalidiksat, siprofloksasin,

ofloksasin, norfloksasin, levofloksasin]

• Golongan Streptogramin

[pristinamycin, virginiamycin,

mikamycin, dan kinupristin-

dalfopristin]

• Golongan Oksazolidinon

[linezolid]

• Golongan Sulfonamid

[kotrimoksazol dan trimetoprim]

• Antibiotika lain yang penting, seperti

kloramfenikol, klindamisin dan asam

fusidat.

Page 5: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

Identifikasi senyawa obat merupakan analisis kualitatif yg bertujuan utk mengetahui atau

menemukan komponen suatu obat. Identifikasi obat dapat dilakukan dengan beberapa cara

antara lain :

• Organoleptis

Dalam cara ini suatu zat dapat dikenal berdasarkan sifat-sifat fisikanya, yaitu

menggunakan panca indera, meliputi warna, rasa, bau dan bentuk dengan dilihat, diamati,

dan diraba kehalusannya dengan ujung jari, dibau, dan dirasakan.

• Pemanasan pada cawan porselin

Dengan pemanasan, zat-zat tersebut dapat mencair, memadat, dan menguap atau segera

menyublim. Adapula zat yang dapat terbakar pada pemanasan.

• Kelarutan

Dengan melihat kelarutannya dalam keadaan dingin dan panas dalam pelarut aquadest,

asam (HCl), basa (NaOH), dan Alkohol.

• Direaksikan dengan pereaksi (Reaksi Identifikasi)

Dengan menggunakan pereaksi yang dapat bereaksi dengan senyawa yang dianalisis dan

dapat menimbulkan gejala-gejala yg dapat diamati seperti adanya perubahan warna,

terbentuknya endapan, terbentuknya kristal yg spesifik dan lain-lain.

Page 6: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Page 7: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

1. organoleptis

A. TETRASIKLINA [Ambramycin /

Achromycin].

memiliki rumus molekul C22H24N2O8 .

BENTUK WARNA BAU RASA

serbuk hablur kuning Tidak berbau -

Page 8: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

B. KLORAMFENIKOL [dichloroasetamide,

amphicol, anacetin, fenicol, cloramicol,

cloromycetin, Kemicetine].

memiliki rumus molekul C11H12Cl2N2O5 .

BENTUK WARNA BAU RASA

hablur halus

berbentuk jarum

atau lempeng

memanjang

putih sampai

putih kelabu

atau putih

kekuningan

tidak berbau rasa sangat pahit.

Page 9: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

C. Ampisilina [Ampicillinum]memiliki rumus molekul C16H19N3O4S.

BENTUK WARNA BAU RASA

Serbuk hablur putih tidak berbau atau hampir tidak berbau

rasa pahit.

Page 10: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

D. ERITROMISINA [Erythromycinum]

memiliki rumus molekul C37H67NO13.

BENTUK WARNA BAU RASA

Serbuk atau

hablur

putih atau agak

kuning

tidak berbau

atau hampir

tidak berbau

rasa pahit, agak

Page 11: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

E. Amoksisilin [Amoxicillinum]

memiliki rumus molekul C16H19N3O5S.3H2.

BENTUK WARNA BAU RASA

Serbuk hablur putih praktis tidak

berbau

rasa pahit.

Page 12: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

2. KelarutanA. Tetrasiklin

sangat sukar larut dalam air, larut dalam 50 bagian etanol (95%) P, praktis tidak

larut dalam kloroform P, dan dalam eter P. Larut dalam asam encer, larut dalam

alkali disertai peruraian.

B. Kloramfenikol

Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5 bagian etanol (95%) P dan

dalam 7 bagian propilenglikol P; sukar larut dalam kloroformP dan dalam eter P.

C. Ampisilina

Larut dalam 170 bagian air; praktis tidak larut dalam 2,5 bagian etanol (95%) P,

dalam kloroform P , dalam eter P, dalam aseton P dan dalam minyak lemak.

D. Eritromisina

Larut dalam lebih kurang 1000 bagian air; larut dalam ethanol (95%)P, dalam

kloroform P, dan dalam eter P.

E. Amoksisilin

Sukar larut dalam air dan metanol, tidak larut dalam benzena, dalam karbon

tetraklorida, dan dalam kloroform.

Page 13: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

3. Reaksi Identifikasi A. Reaksi Identifikasi Tetrasiklin

Zat + H2SO4 pekat Merah ungu, jika + air Kuning tua.

Reaksi Marquis: Zat + Formalin + H2SO4 Pekat Merah

anggur.

Reaksi Frohde : Zat + Ammonium Molibdat + H2SO4 pekat

Merah anggur.

Zat + Vitalli Kuning – Coklat.

Zat + Millon rase , aduk Coklat.

Zat + Nessler (+NaOH) coklat hitam.

Zat + aqua bromata Endapan Kuning.

Zat + amonium molibdat biru hitam.

Page 14: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

B. Reaksi Identifikasi Kloramfenikol Zat + NaOH kemudian dipanaskan orange merah.

Reaksi Cuprifil : Larutan sampel dalam air + NaOH ad

basa + CuSO4 biru tua, jika dipanaskan endapan

merah bata.

Zat uji + HCl pekat + serbuk Zn → panaskan → setelah

dingin + DAB HCl 2 tetes → warna orange/kuning.

Zat + Nessler endapan abu-abu.

Zat + Cu(FO3)2 amoniakal abu-abu coklat.

Zat uji + metanol + CaCl2 + serbuk Zn → panaskan di

atas waterbath 10 menit → tuang filtrat pada tabung

lain + kristal Na-asetat + benzoil klorida 2 tetes →

kocok 1 menit + beberapa tetes FeCl3 + HCl encer →

warna merah ungu.

Page 15: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

C. Reaksi Identifikasi Ampisilina Suspensikan10% zat dalam air, + 2ml fehling dan 6ml air

violet.

Larutan + zat dalam alkohol + H2SO4 + resorsin, dipanaskan

hijau kuning.

Larutan zat dalam alkohol + larutan tembaga nitrat amoniakal,

panaskan hijau kuning tua.

Teteskan 0,1 ml larutan ninhidrina p 0,1 % b/v diatas kertas

saring p, keringkan pada suhu 105, lapisan 0,1 ml larutan uji

0,1% b/v panaskan opada suhu 105selama 5 menit, biarkan

hingga dingin, akan terjadi warna lembayung muda.

Suspensikan 10mg dalam 1ml air, tambahkan 2ml larutan

kalium tembaga (II) tartat p dan 6 ml air terjadi warna violet.

Page 16: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

D. Reaksi Identifikasi Eritromisina

Zat + H2SO4 conc coklat merah

Zat + pereaksi Nessler abu-abu hitam

Larutan zat dalam aseton + HCl conc jingga yang

berubah merah kemudian merah keunguan.

Tambahkan CHCl3, kocok lapisan CHCl3 menjadi

ungu.

Larutan + Cu(NO3)2 ammoniakal, biarkan 5 menit

abu-abu coklat.

Zat + HNO3 pekat kuning + air hijau.

Pada lebih kurang 5mg, tambahkan 2 ml asam sulfat P,

kocok perlahan – lahan; terjadi warna coklat merah.

Larutkan lebih kurang 3mg dalam 2ml aseton P,

tambahkan 2ml asam klorida P; terjadi warna jingga

yang berubah menjadi merah dan kemudian menjadi

merah tua keunguan, tambahkan 2ml kloroform P,

kocok; lapisan kloroform berwarna ungu.

Page 17: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

E. Reaksi Identifikasi Amoksisilin

Larutkan 10 mg amoksisilin dalam 2 ml air, kemudian

panaskan diatas penangas air selama 2 menit sambil

ditambah 0,5 ml merkuri nitrit suasana asam akan

memberikan warna merah.

Page 18: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

F. DOKSISIKLIN

• Metode TBA : sebanyak 4,0-40,0 mg doksisikline dan

transfer ke Erlenmeyer bersih dan kering dan tambahkan

dengan 10 mL asam asetat glasia. Kemudian, tambahkan 2

mL raksa (II) asetat 5 % dan campur / kocok selama 2 menit.

Tambahkan 2 tetes Kristal violet sebagai indikator dan titrasi

dengan asam perklorat 0,01 M dengan titik akhir titrasi

berwarna biru.

Page 19: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

TERIMA KASIH

Ainal Hana(0540018212) - Analistiana(0540017912)

DIII Farmasi - Universitas Pekalongan – 2014

Page 20: Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan

DIII Farmasi

Universitas Pekalongan

2014

U N I K A L