KHUTBAH_JUM_AT_7_THN_VI

5

Transcript of KHUTBAH_JUM_AT_7_THN_VI

Page 1: KHUTBAH_JUM_AT_7_THN_VI

8/6/2019 KHUTBAH_JUM_AT_7_THN_VI

http://slidepdf.com/reader/full/khutbahjumat7thnvi 1/4

Page 2: KHUTBAH_JUM_AT_7_THN_VI

8/6/2019 KHUTBAH_JUM_AT_7_THN_VI

http://slidepdf.com/reader/full/khutbahjumat7thnvi 2/4

Mencari Ilmu Berbekal KesabaranMencari Ilmu Berbekal KesabaranMencari Ilmu Berbekal KesabaranMencari Ilmu Berbekal KesabaranMencari Ilmu Berbekal Kesabaran Ma’asyiral muslimin arsyadanaallahi wa iyyakum’Apabila memperhatikan kehidupan zaman yangkian mendekati akhir ini, semakin terasa bahwa kitamembutuhkan kepada ilmu. Sungguh, betapaperlunya kita terhadap ilmu.

Ilmu yang kami maksudkan ialah ilmu agama.Ilmu yang dapat menjadikan kita selamat. Ilmu yangmengantar kita kepada kebahagian hidup di duniadan akhirat. Ingatlah, semakin hari usia kita kian berkurang. Cepat atau lambat dunia akan segeramengakhiri perjalananya.

Sementara itu, zaman telah diliputi fitnah yangsemakin mengakhiri perjalannaya.Kita ingat sabdaRasulullah n dari Abu Hurairah z .sesungguhnya Rasulullah n bersabda,

Zaman menjadi semakin dekat dengan hari Kiamat. Danilmu dihilangkan oleh Allah k . (dalam riwayat lain),ilmu semakin sedikit. Ditanamkan sifat kikir dan tamak.Dan semakin merebak al hajr. Para sahabat bertanya kepadaRasulullah n , “Apa al harj itu, ya Rasulullah?”

Rasulullah n menjawab, “Yaitu pembunuhan.”

Hadits ini mengingatkan kepada kita, bahwapada saat dunia mendekati zaman akhir, akan banyak terjadi fitnah pembunuhan. Fitnah salingmembunuh antar sesama muslim. Dan semakintamak dengan dunia. Dan ilmu agama kian langkadan semakin sedikit.

Karena itu sebagaimana pernah dipesankan olehRasulullah n pada saat hajjatul wada’, haji yangpertama dan terakhir kali dilaksanakan olehRasulullah n ; yaitu Rasulullah n mendekatiakhir hayatnya. Beliau n berpesan kepada sekalinamanusia. Beliau mengatakan, “Hendaklah kalianmencari ilmu, hendaklah kalian mencari ilmu.”Karena ilmu ini menjadi bekal agar hidupnyaselamat di dunia dan akhirat.

Alangkah tepat bagi kita, bila pada zaman yangkian mendekati akhir ini, kita mempertahankan ilmu,sehingga tidak semakin langka. Renungkanlah,seandainya Allah k mencabut ilmu ini dari dunia.Berarti sudah tidak ada lagi ilmu. Orang-orang yangmemiliki ilmu sudah tidak ada lagi. Dan pada saatilmu tidak ada lagi, maka dunia akan segera berakhir.

Bonus Bonus Bonus Bonus Bonus Majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun VI/1423H/2002M 2

Page 3: KHUTBAH_JUM_AT_7_THN_VI

8/6/2019 KHUTBAH_JUM_AT_7_THN_VI

http://slidepdf.com/reader/full/khutbahjumat7thnvi 3/4

Rasulullah n telah mengatakan dalam sebuahhadits muttafakun ‘alaih.

Sesungguhnya Allah tidak mecabut ilmu begitu saja daridada-dada manusia, tetapi mencabut ilmu dengandimatikanNya para ulama. Jika sudah tidak ada lagiseorang ulama maka manusia kan menjadikan orang-orangj jahil menjadi pemimpin mereka. Mereka ditanyalalu memberikan fatwa tanpa dasar ilmu, sehingga merekasesat dan menyesatkan.

Demikian diriwayatkan oleh Nabi n yangtermuat dalam shahih Bukhari dan shahih Muslim.Mengingatkan kita, bahwa sesungguhnya betapailmu yang kita miliki masih sidikit. Bahwa kita masihmenggantungkan kepada dunia. Di hadapan kitamasih selalu hadir gemerlap dunia. Kita masihterhanyut mengenyam kehidupan ini.

Adalah tanggungjawab bersama untukmempertahankan ilmu selama kita masih hidup;hendaklah ilmu ini tidak hilang dari muka bumi.Adalah kewajiban kita sebagai orang tua, ataupunsebagai anak untuk memotivasi diri dan keturunankita, agar mempelajari ilmu agama. Janganlah kitasetengah hati dan ragu-ragu mendorong diri kita dananak-anak kita untuk mempelajari ilmu agama (AlIslam). Karena dengan ilmu agama, niscaya hidupkitaakan selamat. Yang berarti kita akan hidupmenyelamatkan kehidupan dunia ini dari kerusakan.

Demikianlah yang kami sampaikan. Mudah-mudahan bermanfaat dan kita senantiasamendapatkan barakah dari Allah k dengan niatdan kesungguhan hati kita, sehingga menjadihamba-hambaNya yang bertaqwa. Sebab tanpa ilmu,

bagaimana mungkin kita akan menjadi orang-orangyang bertaqwa. Bagaimana mungkin seseorang akan bias berjalan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullahn apabila tidak mempunyai ilmu. Dan ilmu itu tidakakan didapatkan, apabila kita tidak menyempatkanwaktu ataupun berkonsentrasi utnukmendapatkannya.

[Khutbah Kedua][Khutbah Kedua][Khutbah Kedua][Khutbah Kedua][Khutbah Kedua]

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,Sekali lagi, marilah senantiasa menyadari,

bahwa hidup kita sekarang ini adalah hidup yangterakhir kali. Dalam arti kesempatan yang kitadapatkan adalah kesempatan yang tidak biasdiulangi lagi. Karena kehidupan sesudah alam duniaini ialah kehidupan yang berujung pada akhirat,hanya untuk memetik hasil dari akibat yang telahkita lakukan di dunia. Untuk itu marilah kita benar- benar bertaqwa kepada Allah k .

Berkaitan dengan khutbah pertama tadi,selanjutnya ingin kami sampaikan. Untukmendapatkan ilmu, marilah kita bersabar kepada

Allah k . karena Allah berfirman dalam sebuahayatNya:

Dan bersabarlah kalian. Karena sesungguhnya Allahbersama orang-orang yang bersabar. (Qs. Al Anfaal: 46).

Apabila kita perhatikan dan renungkan serta kitahayati ayat yang pendek ini, maka kita dapatmengambil kesimpulan. Sesungguhnya antara sabardan keberhasilan, sabar dengan kemenangan, sabardengan kejayaan, ibarat pinang dibelah dua. Dimanaada sabar, maka disitulah akan didapatkankemenangan. Untuk mencapai kemenangan, makaharus disertai kesabaran. Karena ketika Allah kmenyertai orang-orang yang sabar, berarti Allah kakan memenangkan dan membela orang-orang yang bersabar.

Sebagian ulama menggambarkan, sesungguhnyasabar itu satu senjata yang tidak pernah akan tumpul.Sabar itu adalah satu kendaraan yang tidak akanpernah macet. Dan sabar itu adalah suatu tamengyang akan melindungi pemiliknya.

Bonus Bonus Bonus Bonus Bonus Majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun VI/1423H/2002M 3

Page 4: KHUTBAH_JUM_AT_7_THN_VI

8/6/2019 KHUTBAH_JUM_AT_7_THN_VI

http://slidepdf.com/reader/full/khutbahjumat7thnvi 4/4

Demikianlah. Sesungguhnya sabar sangat eratkaitannya dengan kondisi sekarang ini, atau sangaterat kaitannya dengan apa yang kami sampaikan padakhutbah pertama. Maka mencari ilmu sangatmembutuhkan kesabaran. Orang tua yang mempunyai

anak anak agar bersabar mendorong anaknya supayamendapatkan ilmu. Anak yang bersangkutan ketika berusaha mencari ilmu, juga harus bersabar. Maka ,sungguh sangat dibutuhkan kesabaran. Karenamencari ilmu itu banyak tantangannya. Karena itu,orang tua yang kehilangan anak pergi jauh merantaumencari ilmu, harus tahan dan bersabar dansenantiasa mendorong dan memotivasi anaknya.Selalu mendo’akannya agar anaknya senantiasadianugerahi Allah k ilmu yang bermanfaat. Karenasesungguhnya do’a orang-orang tua itu dikabulkanoleh Allah k . sehingga anaknya betul-betulmendapatkan ilmu yang bermanfaat dan kelak biasmenjaga kehidupannya sendiri. Menjaga kehidupankeluarga, kehidupan masyarakat. Dan menjagakehidupan manusia secara umum. Menjadi ana-anakshalih dan shalihah.

Jamaah Jum’at rahimakumullah, Jamaah Jum’at rahimakumullah, Jamaah Jum’at rahimakumullah, Jamaah Jum’at rahimakumullah, Jamaah Jum’at rahimakumullah,Pada sisi lain, ketika sabar dipadukan dengan

satu keyakinan yang sepenuhnya, makasesungguhnya kesabaran dan keyakinan itu akanmengangkat derajat seseorang menjadi seorang imamdalam agama. Karena allah k berfirman:

Dan kami jadikan diantara mereka sebagai imam-imamdalam agama ketika mereka bersabar. Dan mereka adalahorang-orang yang berkeyakinan dengan ayat-ayat Kami.(Qs. As-Sajadah: 24).

Demikianlah kiranya yang bisa kami sampaikan.Sekali lagi mudah-mudahan kita betul-betulmempunyai semangat membina anak cucu kita

menjadi generasi yang berilmu. Kita jangan terlaluterpesona dengan persoalan-persoalan duniawi.Karena persoalan duniawi itu akan ditinggalkansetelah mati. Sebaliknya sang ilmu akan menjadisesuatu yang abadi. Bukankah Rasulullah n pernah bersabda dalam sebuah hadits shahih yangdiriwayatkan oleh Muslim.

Bonus Bonus Bonus Bonus Bonus Majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun VI/1423H/2002M 4

Apabila manusia meninggal dunia, maka amal perbuatanitu terputus kecuali tiga hal, yaitu shadaqah jariyah,waladun shalih yang mendo’akan orang tuanya dan ilmu yang bermanfaat.

Yang pertama shadaqah jariyah. Maka shadaqahini tidak akan putus. Selalu dapat dipetik hasinyawalaupun kita sudah mati. Yang kedua, adalah anakshalih yang mendo’akan orang tuanya. Anak shalihialah anak yang berhasil kita didik memiliki ilmusehingga mengetahui, bagaimana bersikap kepadaAllah k dan bersikap kepada orang tuanya. Danketiga adalah ilmu yang bermanfaat. Yaitu ilmu yangditurunkan Allah k kepada Rasulullah n . Kitamenerimanya dari para ahlul ilmi, kemudianmengajarkannya kepada umat. Sehingga umatmenjadi mengerti dan mengamalkannya.