khutbah pertama kautsar.doc

14
اَ نِ ل اَ مْ عَ ِ اتَ ّ يَ سَ ا وَ نِ سُ فْ نَ ِ رْ وُ رُ شْ نِ مِ له ل اِ % بُ ذْ وُ عَ نَ وُ هُ رِ فْ عَ تْ سَ نَ وُ هُ نْ يِ عَ تْ سَ نَ وُ هُ دَ مْ حَ نِ َ 6 ِ َ دْ مَ حْ ل 6 نِ : ُ دَ هْ شَ َ وُ له ل 6 لاِ : ? َ لهِ : َ لاْ نَ ُ دَ هْ شَ ُ هَ لَ يِ اذَ هَ لاَ فْ لِ لْ ضُ يْ نَ مَ وُ هَ ل6 لِ ضُ مَ لاَ فُ له ل ِ هِ دْ هَ يْ نَ مُ هُ لْ وُ سَ رَ وُ هُ دْ % نَ ع ً د6 مَ حُ م6 نَ . نْ ي6 لد ِ مْ وَ ي ىَ لِ : ٍ انَ سْ حِ ] اِ ^ بْ مُ هَ عِ % تَ تْ نَ مَ وِ هِ % ابَ حْ صَ ِ وِ هِ لf ى لَ عَ وٍ د6 مَ حُ م ى لَ عْ م6 لَ سَ و6 لَ ص6 مُ هل لَ َ نْ وُ مِ لْ سُ مْ مُ تْ تَ َ و6 لاِ : 6 نُ يْ وُ مَ تَ لاَ ? وِ هِ ابَ قُ ن6 قَ حَ له ل وُ ق6 ن ْ وُ نَ مf َ نْ يَ د6 ل اَ ه6 يَ اَ ب6 ثَ % بَ ا وَ هَ % جْ وَ ا رَ هْ نِ مَ قَ لَ خَ وٍ هَ دِ خ َ وٍ سْ فَ نْ نِ مْ مُ كَ قَ لَ خ يِ د6 ل ُ مُ ك6 % بَ ? ر ْ وُ ق6 ن ُ اسَ ن ل اَ ه6 يَ اَ بْ مُ كْ نَ لَ عَ انَ كَ له ل 6 نِ : َ امَ خْ رَ لاْ َ وِ هِ % بَ نْ وُ لَ اءَ سَ ن يِ دَ ل َ له ل وُ ق6 ن َ وً اءَ سِ نَ و ً رْ يِ ثَ كً لا اَ % خِ ا رَ مُ هْ نِ م اً % نْ يِ فَ رْ مُ كَ % بْ وُ يُ ذْ مُ كَ لْ رِ فْ عَ نَ وْ مُ كَ ل اَ مْ عَ ْ مُ كَ لْ حِ لْ ضُ ي ً دْ بِ دَ سً لاْ وَ ق ْ وُ لْ وُ قَ وَ له ل وُ ق6 ن ْ وُ نَ مf َ نْ يِ د6 ل اَ ه6 يَ اَ بُ دْ عَ % ن ا6 مَ ، اً مْ يِ ظَ ع ً رْ وَ قَ ارَ فْ دَ قَ فُ هَ لْ وُ سَ رَ وَ له ل ِ عِ طُ يْ نَ مَ و. Pada kesempatan yang mulia ini mari sama-sama kita tingkatkan ketakwaan kita. Takwa adalah bekal utama untuk kehidupan yang bahagia. Kehidupan yang bahagia di Dunia maupun di Akhirat tidak mungkin bisa kita

Transcript of khutbah pertama kautsar.doc

.

.

Pada kesempatan yang mulia ini mari sama-sama kita tingkatkan ketakwaan kita. Takwa adalah bekal utama untuk kehidupan yang bahagia. Kehidupan yang bahagia di Dunia maupun di Akhirat tidak mungkin bisa kita dapatkan tanpa ketakwaan. Karena itu Allah SWT. memerintah kita untuk senantiasa berbekal dengannya.

Artinya: Berbekallah kalian, sebaik-baik bekal adalah takwa (kepada Allah SWT.), dan takutlah kalian kepada-Ku wahai orang-orang yang berfikir. (Al-Baqarah: 197).

Kaum musliminrahimakumullahSemua orang pasti ingin selalu bahagia dan tidak pernah menginginkan kesengsaraan walau sejenak. Semua manusia ingin senantiasa beruntung dan berusaha maksimal menghindari kerugian, namun apa jadinya. Tidak semua yang diinginkan manusia di dunia terwujud, terkadang apa yang justru dihindari menjadi fakta yang harus diterima, meski terasa pahit. Kerugian terus mendera. Kenyataan pahit ini disikapi dengan sikap yang berbeza-beza, mulai dari sikap yang berlebihan dan sikap yang bersederhana. Terkadang sikap itu justru mendatangkan kerugian atau penderitaan baru, seperti, merusak harta-benda, mencederai diri sendiri, memikirkan nasib yang tidak menetu atau akhirnya mencederai orang lain. tetapi ada juga yang menyikapi dengan sederhana, tenang dan penuh kesabaran. Dia menyadari bahwa kerugian yang dialami di dunia ini bukanlah kerugian hakiki, bukan kerugian yang akan mendatangkan penderitaan abadi; itu bukanlah kerugian yang disebutkan oleh AllahSubhanahu wa Taaladalam fiman-Nya:

Katakanlah, Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari Kiamat. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. (QS. Az-Zumar: 15)Kaum musliminrahimakumullahKarugian yang disebutkan dalam ayat di atas itulah kerugian yang hakiki, yang akan menyebabkan penyesalan yang kekal abadi. Kerugian pada Hari Kiamat; kerugian di saat kebaikan dan keburukan manusia ditimbang dengan timbangan teradil yang tidak mengandung satu penipuan sama sekali. Semoga AllahSubhanahu wa Taala menyelamatkan kita semua dari kerugian tersebut.

Kerugian pada Hari Kiamat merupakan akibat dari perbuatan kita selama hidup di dunia. Jika kesempatan hidup ini bisa kita manfaatkan dengan baik dan penuh kesungguhan, sebagaimana seorang pedagang memanfaatkan modal usahanya yang sangat terbatas untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya, maka dari itu, insya Allah kita akan terselamatkan dari kerugian tersebut.

Kaum musliminrahimakumullahKerugian terburuk yang menimpa seseorang adalah kerugian yang menimpa agamanya, karena kerugian ini akan menyebabkan penderitaan abadi di akhirat. Kerugian yang menimpa agama seseorang merupakan musibah terparah bagi seseorang. Oleh karena itu, diantara doa Nabishallallahu alaihi wa sallamadalah

Janganlah Engkau menjadikan musibah pada agama kamiKaum musliminrahimakumullahDiantara ciri orang yang menderita kerugian dengan kerugian hakiki adalah ia melalaikan kesempatan beramal shaleh dalam kehidupannya. Dia membiarkan kesempatan itu lewat begitu saja, sehingga akhirnya saat kematian tiba, amal kebaikan yang pernah dilakukannya masih sedikit, sementara keburukannya menggunung. Padahal AllahSubhanahu wa Taalatelah berfirman:

Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (QS. Al-Araf: 8-9)Kaum musliminrahimakumullahTermasuk orang-orang yang merugi pada Hari Kiamat adalah orang yang hanya beribadah kepada AllahSubhanahu wa Taaladi saat dia mendapatkan anugerah kebaikan, di saat hidupnya nyaman, makmur dan bahagia atau dia beribadah kepada AllahSubhanahu wa Taaladisaat apa yang dilakukan itu boleh mendatangkan keuntungan atau kebaikan duniawi. AllahSubhanahu wa Taalaberfirman,

Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi;maka jika memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. (QS. Al-Hajj: 11)Termasuk merugi juga yaitu orang yang dilalaikan oleh harta dan keluarga sehingga tidak bisa beribadah kepada Allah.

Dan masih banyak lagi ayat-ayat Alquran yang menyebutkan kata merugi dan hal-hal yang menyebabkan kerugian. Ini semua dalam rangka mengingatkan manusia agar tidak tertimpa kerugian yang mengakibatkan penderitaan yang tidak terperikan akibatnya dalam kehidupan akhirat.

Akhirnya, kita memohon kepada AllahSubhanahu wa Taalaagar menjaga dan menyelamatkan kita dari kerugian-kerugian tersebut.

Khutbah Kedua:

Kaum musliminrahimakumullahSetelah mendengarkan pemaparan pada khutbah pertama, tentu kita terus bertanya-tanya; Bagaimanakah cara kita menghindari kerugian tersebut? Manakah usaha yang bisa mendatangkan keuntungan hakiki?

Jawabannya telah dijelaskan dalam Alquran dengan penjelasan umum dalam Alquran surat al-Ashr.

Dalam ayat lain dijelaskan langkah2 yang mendatangkan keuntungan serta dijamin tidak akan tersentuh kerugian.. AllahSubhanahu wa Taalaberfirman:

. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. (QS. Ash-Shaff: 10-11)AllahSubhanahu wa Taalajuga berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. (QS. Fathir: 29)Kaum musliminrahimakumullahItulah jawabannya, itulah cara dan langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk menghidari kerugian dan meraih keuntungan. Barangsiapa melalaikan dan mengabaikan cara yang diberikan oleh Allah tersebut, kerugian pasti tidak akan terelakkan dan dia akan merasakan penyesalan yang tiada tara. Semoga kita semau senantiasa berada dalam hidayah AllahSubhanahu wa Taaladan senantiasa mendapatkan taufiq dari Allah untuk beramal sesuai dengan atauran AllahSubhanahu wa Taala . .

Ya Allah, ampunilah kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, perbaikilah di antara mereka, lembutkanlah hati mereka dan jadikanlah hati mereka keimanan dan hikmah, kokohkanlah mereka atas agama Rasul-Mu SAW, berikanlah mereka agar mampu menunaikan janji yang telah Engkau buat dengan mereka, menangkan mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka, wahai Ilah yang hak jadikanlah kami termasuk dari mereka.

Ya Allah, Perbaikilah untuk kami agama kami, Yang menjadi benteng segala urusan kami. Perbaikilah urusan dunia kami, Yang di dalamnya terdapat penghidupan kami

Dan perbaikilah akhirat kami yang akan menjaditempat kembali kami, Jadikanlah hidup ini wadah bertambahnya segala kebaikan bagi kami, Dan jadikanlah mati sebagai titik henti untuk kami dari segala keburukan

Ya Allah kami memohon kepadaMu keteguhan dalam melaksanakan ajaranMu dan kekuatan tekad untuk menepati jalan petunjuMuKami memohon kepadaMu untuk dapat mensyukuri ni'matMu dan beribadah menghambakan diri dengan baik kepadaMu

Maha Mengetahuinya Ya Allah kami mohon kepadaMu, keampunan dan kesejahteraan bagi agama dan urusan dunia kami, bagi keluarga dan harta kami

Ya Allah tutuplah aib dan cela kami, Dan ubahlah rasa takut kami menjadi rasa aman damai, Peliharalah kami dari depan dan dari belakang kami, Dari Kanan dan dari kiri kami, Dan dari atas dan dari bawah kami, Dan kami berlindung di bawah kemahaagunganMu, Dari malapetaka yang ditimpakan kepada kami, Ya Allah ampunilah kesalahan kami, ketidaktahuan kami, Dan sikap berlebih lebihan kami dalam urusan kami, Dan hal hal yang engkau lebih tahu dari kami

Ya Allah ampunilah dosa dosa kami yang dalam Ketidaksengajaan kami dan kesengajaan kami