Keyakinan Konsumen

72
0 OCCASIONAL PAPER KAJIAN DESAIN ULANG PELAKSANAAN SURVEI EKSPEKTASI INFLASI Widi Agustin S Herina Prasnawaty D Retno Wulan Sari 2015 OP/3/2015 Kesimpulan, pendapat, dan pandangan yang disampaikan oleh penulis dalam paper ini merupakan kesimpulan, pendapat, dan pandangan penulis dan bukan merupakan kesimpulan, pendapat, dan pandangan resmi Bank Indonesia.

Transcript of Keyakinan Konsumen

Page 1: Keyakinan Konsumen

0

OCCASIONAL PAPER

KAJIAN DESAIN ULANG PELAKSANAAN SURVEI EKSPEKTASI INFLASI

Widi Agustin S

Herina Prasnawaty D

Retno Wulan Sari

2015

OP/3/2015

Kesimpulan, pendapat, dan pandangan yang disampaikan oleh penulis dalam paper ini merupakan kesimpulan, pendapat, dan pandangan penulis dan bukan merupakan kesimpulan, pendapat, dan pandangan resmi Bank

Indonesia.

Page 2: Keyakinan Konsumen

1

KAJIAN DESAIN ULANG PELAKSANAAN SURVEI

EKSPEKTASI INFLASI

Widi Agustin S., Herina Prasnawaty D., Retno Wulan Sari

Abstrak

Dalam rangka mencapai stabilitas harga yang mengacu pada inflation

targeting, bank sentral perlu menjaga ekspektasi inflasi publik pada kisaran target yang ditetapkan. Informasi terkait ekspektasi inflasi salah satunya dapat diperoleh melalui survei. Beberapa pertanyaan terkait ekspektasi inflasi sudah tercakup dalam survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia selama ini, antara lain, survei konsumen (SK), survei penjualan eceran (SPE), survei kegiatan dunia usaha (SKDU), dan survei proyeksi indikator makro ekonomi (SPIME) yang mencakup pertanyaan kualitatif dan kuantitatif. Hasil evaluasi ekspektasi inflasi dari hasil survei existing menunjukkan bahwa indikator ekspektasi inflasi yang dihasilkan oleh survei BI masih belum cukup baik menjadi prediktor bagi indikator realisasi inflasi. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis melakukan penyempurnaan survei ekspektasi inflasi dengan membandingkan pelaksanaan survei ekspektasi inflasi di beberapa negara lain yang ditindaklanjuti dengan pelaksanaan pilot project survei ekspektasi inflasi di wilayah Jakarta. Hasil sementara pilot project survei ekspektasi

inflasi menunjukkan bahwa (1) responden masih mengalami kesulitan dalam menjawab ekspektasi inflasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang; (2) ekspektasi inflasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh perubahan harga yang dirasakan saat ini (backward looking/perceived inflation); (3) responden rumah tangga cenderung lebih pesimis dalam memperkirakan inflasi sebagaimana tercermin dari ekspektasi inflasi yang lebih tinggi terutama dalam jangka pendek; dan (4) awareness responden terhadap angka target

inflasi Pemerintah tahun 2015 masih relatif terbatas, kecuali untuk responden SPIME.

Keywords : inflasi, ekspektasi inflasi, survei

JEL Classifications : E31, C83

Page 3: Keyakinan Konsumen

2

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 23 Tahun 1999 sebagaimana diubah

dengan UU. No 3 Tahun 2004, Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan

memelihara kestabilan nilai rupiah yang tercermin dari tingkat inflasi maupun nilai

tukar. Dalam mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia

menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama

kebijakan moneter inflation targeting framework (ITF). Strategi kebijakan itu ditandai

dengan pengumuman kepada publik mengenai target kuantitatif (kisaran target)

dari tingkat inflasi yang hendak dicapai dalam beberapa periode ke depan serta

adanya pernyataan secara eksplisit bahwa inflasi yang rendah dan stabil merupakan

tujuan jangka panjang yang utama dari kebijakan moneter. Tiga keuntungan utama

dari penerapan ITF adalah (1) membuat tingkat inflasi yang rendah dan stabil, (2)

mengurangi biaya riil dari disinflasi, dan (3) menjangkar ekspektasi inflasi jangka

panjang atau sangat dekat dengan target inflasi yang ditetapkan.

Untuk mencapai stabilitas harga yang mengacu pada inflation targeting, bank

sentral perlu untuk menjaga ekspektasi inflasi publik pada kisaran target yang

ditetapkan. Jika ekspektasi inflasi publik dapat dijangkar dengan baik, ada

kecenderungan bahwa inflasi akan mengarah ke sekitar target, bahkan setelah

adanya penyimpangan. Secara umum, inflasi jangka panjang lebih penting jika

dibandingkan dengan inflasi jangka pendek yang lebih volatile dan sensitif terhadap

harga komoditas yang banyak dikonsumsi sehingga menjadi penting bagi bank

sentral untuk mengetahui informasi tentang ekspektasi inflasi publik pada jangka

menengah dan panjang.

Sayangnya, ekspektasi inflasi tidak dapat diobservasi secara langsung

sehingga harus dicari cara untuk menangkap informasi terkait ekspektasi inflasi,

salah satunya melalui survei. Bank Indonesia sebagai bank sentral

menyelenggarakan beberapa survei dari berbagai kalangan responden yang

menanyakan ekspektasi inflasi di pasar barang dan pasar uang. Survei kegiatan

dunia usaha (SKDU) berusaha menangkap informasi mengenai ekspektasi inflasi

dari perspektif dunia usaha, survei penjualan eceran (SPE) bertujuan menangkap

Page 4: Keyakinan Konsumen

3

ekspektasi inflasi dari perspektif pedagang eceran, survei konsumen (SK) berupaya

melihat ekspektasi inflasi dari sisi konsumen. Sementara itu, survei proyeksi

indikator makroekonomi (SPIME) berusaha menangkap ekspektasi inflasi dari

pengamat ekonomi dan analis pasar keuangan.

Meskipun begitu, hasil survei acap kali belum mampu menggambarkan

realisasi inflasi dengan cukup baik. Masih tidak diketahui dengan pasti apakah

jawaban survei telah merefleksikan ekspektasi inflasi sesungguhnya yang

digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan responden. Selain itu perlu

ditelaah pula apakah hasil survei sudah mencerminkan ekspektasi yang bersifat

forward looking dibandingkan backward looking (kondisi ekonomi saat ini dan masa

lalu). Lebih lanjut, hasil survei yang ada saat ini dianggap kurang mampu memenuhi

kebutuhan informasi dalam rangka formulasi kebijakan jangka menengah dan

panjang. Selain itu, pertanyaan ekspektasi inflasi dalam survei existing tidak

memiliki time horizon yang seragam sehingga sulit untuk diperbandingkan.

1.2 Tujuan Penulisan

Penulisan kajian ini bertujuan untuk:

a. melakukan review performa hasil survei ekspektasi inflasi pada survei existing

BI, yaitu survei konsumen, survei penjualan eceran, survei kegiatan dunia

usaha, dan survei persepsi indikator makro ekonomi;

b. melakukan benchmarking pelaksanaan survei ekspektasi inflasi di beberapa

negara sebagai bahan masukan dalam penyempurnaan survei ekspektasi inflasi

di Indonesia; dan

c. melakukan desain ulang pertanyaan ekspektasi inflasi pada survei existing BI.

1.3 Ruang Lingkup

Batasan ruang lingkup survei yang digunakan dalam kajian ini meliputi hal

berikut.

a. Indikator ekspektasi inflasi yang akan di-review merupakan hasil survei kegiatan

dunia usaha (SKDU), survei konsumen (SK), survei penjualan eceran (SPE), dan

survei persepsi indikator makroekonomi (SPIME).

b. Indikator hasil survei yang di-review adalah sebagai berikut:

Page 5: Keyakinan Konsumen

4

SKDU : perkiraan inflasi akhir tahun

SK : ekspektasi harga tiga bulan, enam bulan, dan dua belas bulan yang

akan datang

SPE : ekspektasi harga tiga bulan dan enam bulan yang akan datang

SPIME : perkiraan inflasi satu triwulan ke depan dan satu tahun ke depan

1.4 Metode Kajian

Kajian desain ulang pelaksanaan survei ekspektasi inflasi dilakukan dengan

beberapa tahap sebagai berikut:

a. melakukan evaluasi ekspektasi inflasi hasil survei existing BI;

b. melakukan desain ulang kuesioner khusus pertanyaan ekspektasi inflasi

dari tiap-tiap survei;

c. menyelenggarakan diskusi terpumpun (focus group discussion) dalam

rangka pretest kuesioner; dan

d. melaksanakan survei ekspektasi inflasi yang terpisah dari survei existing

dengan proyek percontoh (pilot project) responden wilayah Jakarta dan

sekitarnya.

Page 6: Keyakinan Konsumen

5

II. LANDASAN TEORI

2.1 Survei Ekspektasi Inflasi di Beberapa Negara

Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan informasi ekspektasi inflasi

terhadap perumusan kebijakan moneter BI yang menerapkan ITF, pelaksanaan

survei sebagai salah satu alat untuk mendapatkan informasi ekspektasi inflasi yang

akurat semakin meningkat. Hampir seluruh negara yang menerapkan ITF ataupun

yang tidak menerapkan kebijakan tersebut memiliki survei untuk memperoleh

informasi ekspektasi inflasi. Dalam kajian ini, dilakukan studi literatur terhadap

metode pelaksanaan survei ekspektasi inflasi yang dilakukan di Amerika Serikat,

Jepang, India, Inggris, Australia, dan New Zealand.

Secara garis besar tiap-tiap negara memiliki beberapa jenis survei dengan

karakteristik pertanyaan yang berbeda-beda dalam menangkap informasi

ekspektasi inflasi. Selain itu, cakupan responden tiap-tiap survei berbeda yang

mewakili responden rumah tangga, bisnis, dan professional forecaster. Jenis

pertanyaan umumnya bersifat kuantitatif sehingga dapat diolah langsung dengan

menghitung mean dan median. Namun, terdapat juga beberapa survei yang memiliki

jenis pertanyaan bersifat kualitatif (arah) yang kemudian diolah secara kuantitatif.

Meskipun tidak seluruh survei mencakup pertanyaan ekspektasi inflasi dalam

jangka panjang, mayoritas survei yang ditujukan pada dunia usaha dan professional

forecaster telah mencakup pertanyaan ekspektasi inflasi jangka panjang (lima dan

sepuluh tahun ke depan). Negara maju seperti Amerika Serikat telah melangkah

lebih jauh dengan menghitung uncertainty dari perkiraan inflasi ke depan. Inggris

juga melakukan survei opini dan awareness masyarakat untuk mengukur usaha

bank sentral dalam membentuk opini publik terhadap stabilitas harga.

2.1.1 Amerika Serikat

Ekspektasi inflasi di Amerika diperoleh dari berbagai jenis survei antara lain

surveys of consumers, livingston survey, survey of professional forecasters, dan

household inflation expectation. Sebagian besar survei tersebut merupakan survei

rutin, kecuali household inflation expectation yang merupakan proyek bersama The

Federal Reserve Bank of New York dengan The Federal Reserve Bank of Cleveland

pada 2006. Adapun perincian tiap-tiap survei adalah sebagai berikut.

Page 7: Keyakinan Konsumen

6

Selama dua belas bulan yang akan datang, apakah menurut Anda harga-harga

secara umum akan naik, tetap, atau turun dari kondisi saat ini?

Untuk responden yang menjawab “naik” atau “turun”, selanjutnya akan

ditanyakan berapa persen kenaikan/penurunan secara rata-rata dalam dua

belas bulan ke depan. Jika responden tidak bisa memberikan angka persentase,

ditanyakan (probing) berapa sen kenaikan/penurunan harga secara rata-rata

selama dua belas bulan yang akan datang.

Untuk responden yang menjawab “tetap”, selanjutnya akan ditanyakan apakah

yang dimaksud “tetap” adalah kenaikan yang sama dengan inflasi saat ini atau

secara umum harga-harga tidak akan naik dalam dua belas bulan yang akan

datang.

2.1.1.1 Survey of Consumers

Survey of consumers dilaksanakan oleh Survey Research Center, University of

Michigan secara bulanan terhadap sekitar lima ratus responden dengan metode

phone survey. Responden survei didesain agar mewakili rumah tangga Amerika

Serikat, termasuk mereka yang tinggal di Alaska dan Hawaii.

Terdapat lima puluh pertanyaan inti yang mencakup tiga hal terkait dengan

sentimen konsumen, yaitu (1) kondisi keuangan konsumen, (2) kondisi bisnis, dan

(3) ketepatan waktu berbelanja (buying conditions). Umumnya pertanyaan bersifat

kualitatif yaitu dengan membandingkan kondisi saat ini dan kondisi dua belas bulan

yang lalu serta memperkirakan kondisi dua belas bulan yang akan datang

dibandingkan dengan kondisi saat ini. Selain pertanyaan mengenai keyakinan

konsumen terhadap kondisi ekonomi, terdapat pertanyaan khusus mengenai

perkiraan/ekspektasi inflasi, pengangguran, suku bunga, dan kebijakan

perekonomian yang dilakukan pemerintah.

Khusus mengenai ekspektasi inflasi, survey of consumers menanyakan

ekspektasi harga selama dua belas bulan yang akan datang (during the next 12

months) dan outlook untuk lima s.d sepuluh tahun yang akan datang (the next 5 to

10 years) dibandingkan saat ini. Pertanyaan bersifat kualitatif (naik, tetap, turun

atau lebih tinggi, tetap, lebih rendah) dan kuantitatif (persentase kenaikan dan nilai

dalam dollar cent).

Untuk menangkap ekspektasi harga selama dua belas bulan yang akan

datang, kepada konsumen ditanyakan pertanyaan sebagaimana pada Boks 1 dan

Gambar 1.

Boks 1. Pertanyaan Perkiraan Harga Dua Belas Bulan yang Akan Datang

Page 8: Keyakinan Konsumen

7

Gambar 1. Alur Pertanyaan Perkiraan Harga Dua Belas Bulan yang Akan Datang

Sementara pertanyaan mengenai outlook harga pada 5 s.d. 10 tahun yang

akan datang hampir sama dengan pertanyaan mengenai harga 12 bulan yang akan

datang sebagaimana tampak pada Boks 2 dan Gambar 2.

Page 9: Keyakinan Konsumen

8

Boks 2. Pertanyaan Perkiraan Harga 5 s.d. 10 Tahun yang Akan Datang

Gambar 2. Alur Pertanyaan Perkiraan Harga Selama 5 s.d. 10 tahun yang

akan Datang

Bagaimana outlook harga-harga untuk 5 s.d 10 tahun mendatang? apakah

menurut Anda harga-harga secara umum akan lebih tinggi, tetap, atau lebih

rendah dari kondisi saat ini?

Untuk responden yang menjawab "lebih tinggi" atau "lebih rendah", selanjutnya

akan ditanyakan berapa persen kenaikan/penurunan secara rata-rata per tahun

dalam 5 s.d 10 tahun mendatang. Jika responden tidak bisa memberikan angka

persentase, ditanyakan (probing) berapa sen per tahun kenaikan/penurunan

harga secara rata-rata 5 s.d 10 tahun mendatang.

Untuk responden yang menjawab "tetap", selanjutnya akan ditanyakan apakah

yang dimaksud "tetap" adalah kenaikan yang sama dengan inflasi saaat ini atau

secara umum harga-harga tidak akan naik 5 s.d 10 tahun mendatang.

Page 10: Keyakinan Konsumen

9

Selain pertanyaan mengenai perkiraan harga-harga secara umum, terdapat

pertanyaan mengenai perkiraan konsumen terhadap harga bahan bakar (gasoline)

selama 12 bulan yang akan datang dan 5 (lima) tahun yang akan datang

dibandingkan harga saat ini (Gambar 3).

Gambar 3. Alur Pertanyaan Perkiraan Harga Bahan Bakar

Berdasarkan hasil uji korelasi data 1966–1995 antara hasil survey of

consumers mengenai perkiraan inflasi 12 bulan yang akan datang dengan

perubahan tahunan consumer price index (CPI) menunjukkan tingkat korelasi yang

tinggi, yaitu sebesar 0,90. Dalam perhitungan, ekspektasi inflasi dalam 12 bulan

yang akan datang menggunakan nilai rata-rata.

Page 11: Keyakinan Konsumen

10

Sumber: Survey of Consumer -Michigan University

Grafik 1. Ekspektasi Tingkat Inflasi Tahunan v.s. Inflasi CPI (yoy) Hasil Survey of Consumers

2.1.1.2 Livingston Survey

Livingston survey adalah survei yang dilaksanakan sejak 1946 oleh Joseph

Livingston, seorang kolumnis di Philadelphia Inquirer. Pada tahun 1990

pelaksanaan livingston survey diambil alih oleh The Federal Reserve of Philadelphia.

Responden survei adalah ekonom perseorangan (economist) yang dikelompokan

berdasarkan kategori tertentu seperti institusi akademik, perbankan, konsultan,

federal reserve, pemerintah, perusahaan asuransi, dan perusahaan bukan

keuangan. Hasil dari livingston survey dipublikasikan pada website The Federal

Reserve of Philadelphia.

Survei memperkirakan (forecast) delapan belas indikator/variabel mengenai

output nasional, harga, pengangguran, dan data makroekonomi lainnya. Secara

lebih terperinci dari delapan belas variabel tersebut terdapat enam variabel yang

diperkirakan secara triwulanan (yaitu GNP riel, GDP riel, GNP nominal, GDP

nominal, investasi riil dari nonresiden, dan keuntungan perusahaan setelah pajak),

delapan variabel dengan frekuensi bulanan (produksi sektor industri, total

pembangunan perumahan swasta, indeks harga produsen, indeks harga konsumen,

pengangguran, rata-rata keuntungan per minggu, penjualan retail, dan penjualan

kendaraan bermotor), dan empat variabel yang tersedia harian (prime rate, 10-year

TB rate, 90-days TB rate, dan indeks harga saham S&P 500).

Page 12: Keyakinan Konsumen

11

Khusus pertanyaan ekspektasi inflasi dalam livingston survey indikator yang

ditanyakan adalah indeks harga produsen (PPI) dan indeks harga konsumen (CPI)

dengan periode bulanan. Pertanyaan ekspektasi inflasi pada kuesioner livingston

survey dapat dilihat pada Boks 3.

Boks 3. Pertanyaan Ekspektasi Inflasi Livingston Survey

Variabel CPI merupakan variabel yang paling dibutuhkan dari data set hasil

livingston survey dan merupakan variabel yang paling diperhatikan dengan teliti.

Hasil survei menunjukkan masih terdapat ketidakkonsistenan minor dari variabel

tersebut yang, antara lain, disebabkan oleh pertanyaan terkait CPI adalah level CPI

bukan tingkat inflasi, meskipun pada kuesioner untuk membantu responden

disajikan level CPI bulanan dan triwulanan yang terkini. Untuk survei bulan Juni,

data CPI yang diberikan adalah data bulan Maret dan April, sedangkan untuk survei

bulan Desember, data CPI yang diberikan adalah data September dan Oktober.

Responden menggunakan data CPI bulan April untuk pelaksanaan survei bulan

Juni dan data CPI bulan Oktober untuk pelaksanaan survei bulan Desember.

2.1.1.3 Survey of Professional Forecaster

Survey of professional forecaster (SPF) dilaksanakan oleh The Federal Reserve

Bank of Philadelphia sejak tahun 1990 secara triwulanan. Sebelumnya survei ini

dilakukan oleh American Statistical Association (ASA) dan The National Bureau of

Economic Research (NBER) sejak 1968. Hasil dari SPF dipublikasikan oleh The

Federal Reserve Bank of Philadelphia pada minggu ke-4 bulan ke-2 dalam triwulan

Nilai dari variabel dimaksud pada akhir bulan yang bersangkutan (bulan

pelaksanaan survei)

Nilai dari variabel dimaksud pada akhir bulan untuk 6 bulan yang akan datang.

Nilai dari variabel dimaksud pada akhir bulan untuk 12 bulan yang akan

datang.

Pada survei bulan Juni: nilai dari variabel dimaksud pada Desember tahun

berjalan dan Desember setahun yang akan datang.

Pada survei bulan Desember: nilai dari variabel dimaksud pada Desember tahun

berjalan, Desember 1 tahun yang akan datang, dan Desember 2 tahun yang

akan datang.

Khusus untuk CPI ditanyakan mengenai rata-rata tingkat inflasi tahunan

selama 10 tahun (The 10-year annual-average rate of CPI inflation).

Page 13: Keyakinan Konsumen

12

yang bersangkutan, misalnya untuk triwulan I, publikasi dilakukan pada minggu

ke-4 bulan Februari.

Para forecaster diminta menyediakan hasil proyeksi untuk 5 (lima) triwulan

ke depan, tahun yang bersangkutan dan tahun yang akan datang. Terdapat 32

variabel yang ditanyakan kepada forecaster profesional dalam setiap pelaksanaan

survei. Dari 32 variabel tersebut, 8 pertanyaan mengenai harga/inflasi, yaitu

consumer price index (CPI) dan personal consumption expenditure (PCE), yang

masing-masing ditanyakan mengenai rata-rata inflasi tahunan dalam 5 tahun ke

depan, inflasi tahunan (seasonally adjusted), dan inflasi core tahunan (seasonally

adjusted). Semua pertanyaan dalam survei itu ditanyakan dalam bentuk angka

(kuantitatif). Sementara hasil survei, antara lain, disajikan dalam bentuk mean,

median, mean growth, median growth, dan probability range.

Perkiraan inflasi tahunan dari hasil survei disajikan dalam bentuk (1) inflasi

tahunan (INFCPI1YR) yang merupakan rata-rata geometric dari angka median

perkiraan satu kuartal dengan kuartal lainnya, dihitung dengan formula:

Selain itu, inflasi juga disajikan dalam bentuk indeks harga PDB/GDP price index

(INFPGDP1YR) yang dihitung dengan formula:

Pada Agustus 2012 The Federal Reserve Bank of Philadelphia menambahkan

hasil proyeksi baru yang disebut implied forecasts, antara lain mengenai forward

inflation rates. Implied forecast itu dihitung berdasarkan cross-sectional nilai tengah

hasil perkiraan dan angka penyebarannya (dispersion). Khusus mengenai forward

inflation rates (annualized %), implied forecasts disajikan untuk variabel (a) CPIF5 5-

year forward 5-year annual-average headline CPI inflation rate; dan (b) PCEF5 5-year

forward 5-year annual-average headline PCE inflation rate.

Perhitungan untuk forward inflation rates menggunakan hasil survei, yaitu

proyeksi rata-rata inflasi tahunan untuk 5 tahun ke depan dan 10 tahun ke depan.

Kemudian dihitung implied forecast untuk tiap-tiap responden, lalu dihitung nilai

Page 14: Keyakinan Konsumen

13

tengah, median, dan penyebarannya (cross-section dispersion). Formula yang

digunakan adalah:

2.1.1.4 Household Inflation Expectation

Pada tahun 2006 The Federal Reserve Bank of New York dengan The Federal

Reserve Bank of Cleveland melaksanakan household inflation expectation project

(HIEP). Proyek itu bertujuan untuk melengkapi informasi mengenai ekspektasi

inflasi, khususnya dari sisi rumah tangga, ketidakpastian, dan ekspektasi tentang

perubahan upah. Proyek ini melakukan asesmen terhadap hasil survey of consumers

yang dilaksanakan oleh Survey Research Center, University of Michigan.

Beberapa hal yang ingin dijawab dalam proyek ini mengenai ekspektasi inflasi

adalah (a) pemilihan kata yang dapat menyebabkan perbedaan interpretasi; (b) poin

hasil perkiraan inflasi tidak mencerminkan ketidakpastian inflasi (inflation

uncertainty); (c) informasi mengenai perkiraan upah tidak cukup tersedia; dan (d)

hasil survei hanya memberikan informasi yang terbatas mengenai bagaimana

terbentuknya ekspektasi tersebut.

HIEP dilakukan dalam berberapa tahap. Tahap pertama melalui interview/

wawancara melalui telepon kepada responden mengenai interpretasi responden

terhadap pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner SOC-Michigan. Tahap

selanjutnya dilakukan survei melalui internet melalui American Line Panel (ALP)

dengan jumlah responden 700 orang. Baik pada tahap pertama maupun tahap

kedua, responden ditanyakan mengenai interpretasi mereka terhadap pertanyaan

price in general (harga secara umum) dengan rate of inflation (tingkat inflasi). Selain

itu, ditanyakan juga perkiraan responden mengenai perkiraan perubahan tingkat

upah dan ketidakpastian terhadap perkiraan, baik inflasi maupun inflasi tingkat

upah. Pada tahap ketiga, berdasarkan dua tahap sebelumnya kemudian disusun

kuesioner HIEP yang kemudian disampaikan kepada responden yang merupakan

Page 15: Keyakinan Konsumen

14

responden SOC-Michigan yang bersedia menjadi responden panel dan mengisi

survei setiap 6 minggu dalam periode 2007-2009.

Beberapa hasil temuan dari HIEP adalah sebagai berikut:

a. Pemilihan Kata dalam Pertanyaan (Wording of Questions)

Dapat dipercayanya satu pengukuran sangat bergantung pada pemahaman

responden terhadap pertanyaan di dalam kuesioner. Jika interpretasi responden

terhadap satu pertanyaan sangat beragam, respon responden juga akan beragam.

Salah satu pertanyaan pada SOC-Michigan yang menghasilkan nilai penyebaran

yang cukup tinggi adalah pertanyaan mengenai harga-harga secara umum “prices

in general”. Banyak responden dari SOC-Michigan yang memberi jawaban untuk

pertanyaan “harga secara umum” diatas nilai inflasi yang sebenarnya. Sebagai

contoh pada Mei s.d. Juli 2008, sebanyak 25 persen responden mengekspektasikan

inflasi > 10% dalam 12 bulan ke depan. Hasil studi mengindikasikan bahwa

responden mengartikan pertanyaan tersebut dengan harga yang harus mereka

bayarkan, terkadang lebih dikaitkan pada barang-barang tertentu seperti bahan

bakar atau makanan. Namun kebalikannya, pada saat ditanyakan tentang tingkat

inflasi “rate of inflation” responden cenderung berpikir tentang perubahan harga dari

item barang yang lebih banyak.

b. Ketidakpastian Perkiraan (Forecast Uncertainty)

Kemampuan untuk mengukur dan memonitor pergerakan dari

ketidakpastian inflasi sangat penting. Bagi bank sentral, melalui pemonitoran

pergerakan ketidakpastian inflasi dapat diases kredibilitas dan efektivitas dari

komunikasi yang dilakukan. Meningkatnya ketidakpastian tentang inflasi ke depan

akan menghasilkan peringatan dini bagi kredibilitas bank sentral. Survei yang

dilakukan HIEP mencoba menangkap ketidakpastian inflasi yang dilihat dari lebar

dan sempitnya range dari perkiraan responden.

Disagreement diukur berdasarkan jarak interkuartil (interquartile range) dari

angka forecast yang berbeda-beda antarresponden, sementara median forecast

uncertainty merupakan median (antarresponden) dari jarak interkuartil dari

perkiraan-perkiraan kepadatan individu responden. Sebagai ukuran, median

forecast uncertainty menggambarkan typical uncertainty responden terhadap inflasi

ke depan. Dari hasil amatan, disagreement dan uncertainty median forecasts

menghasilkan pola yang sangat berbeda dari waktu ke waktu berdasarkan Fed-ALP

Panel.

Page 16: Keyakinan Konsumen

15

c. Ekspektasi Tingkat Upah (Wage Expectation)

Negosiasi tingkat upah antara pekerja dan perusahaan sering kali sejalan

dengan perkiraan inflasi sehingga data mengenai ekspektasi tingkat upah dapat

menjadi sumber tambahan dalam melakukan analisis pergerakan inflasi dan

melihat interaksi antara tingkat upah dan penentuan harga. Lebih lanjut, perbedaan

perkiraan antara perubahan upah dan ekspektasi inflasi dapat mempengaruhi

keputusan keuangan rumah tangga.

Untuk menutupi gap informasi mengenai ekspektasi terhadap tingkat upah,

survei dalam HIEP meminta kepada responden untuk menyampaikan ekspektasi

mereka terhadap perubahan tingkat upah, baik dari sisi nilai maupun kedalaman

perkiraan. Hasil kajian mengindikasikan bahwa lebih mudah bagi responden dalam

memberikan jawaban mengenai perkiraan perubahan upah jika dibandingkan

dengan perkiraan perubahan harga-harga secara umum.

d. Pergerakan dari Ekspektasi Inflasi (Dynamics of Inflation Expectation)

Untuk mendapatkan gambaran bagaimana pembentukan ekspektasi inflasi

pada tiap-tiap responden, survei dilakukan kembali dalam periode enam minggu

kepada responden panel. Temuan hasil kajian adalah bahwa mereka yang lebih

tidak yakin akan cenderung membuat revisi yang lebih besar terhadap hasil

perkiraan mereka dan jawaban mereka cenderung lebih volatile.

e. Jepang

Ekspektasi Inflasi di Jepang diperoleh dari berbagai jenis survei, antara lain

the monthly consumer confidence survey (MCCS), monthly survey of Japanese

economic forecasts (ESPF), dan inflation outlook enterprises–tankan survey. Adapun

perincian dari tiap-tiap survei adalah sebagai berikut.

2.1.2.1 The Monthly Consumer Confidence Survey (MCCS)

Survei yang diselenggarakan oleh Shin Joho Center ini dimulai sejak April

2004 dan bertujuan untuk memperoleh pemahaman secara cepat mengenai

perubahan persepsi konsumen sebagai alat untuk mengevaluasi tren ekonomi.

Cakupan survei adalah 8.400 rumah tangga yang di-sampling dengan metode three-

level stratified random sampling berdasarkan kota/desa, local unit, dan rumah

tangga. Sebelum April 2013 metode survei dilakukan dengan direct visit dan

pengisian mandiri. Teknis pelaksanaan survei yaitu Shin Joho Center yang akan

Page 17: Keyakinan Konsumen

16

menyebar kuesioner kepada sampel rumah tangga pada tanggal 10 tiap bulan dan

akan diambil kembali pada tanggal 20. Namun, sejak April 2013 metode sampling

berubah menjadi mailing survei. Tiap rumah tangga yang menjadi sampel akan

menjadi responden survei selama 15 bulan berturut-turut.

Cakupan kuesioner terdiri atas tiga bagian utama, yaitu persepsi konsumen,

ekspektasi harga, dan karakteristik rumah tangga.

a. Persepsi Konsumen (Consumer Perceptions)

Terdapat lima variabel pertanyaan pada bagian persepsi konsumen yang

digunakan untuk menghitung consumer confidence index.

Boks 4. Variabel Pertanyaan Pembentuk Consumer Confidence Index

b. Ekspektasi Harga (Price Expectations)

Pertanyaan terkait dengan ekspektasi harga hanya mencakup periode 12

bulan yang akan datang sebagaimana pada Boks 5. Metode pengolahan yang

dipakai untuk pertanyaan ekspektasi harga menggunakan sistem

pooling/jawaban terbanyak.

QOL (Overall Standard of Living): Looking ahead, do you think that half a year

from now you will be better off, worse off, or about the same as now? – (1) will

be better off, (2) will be somewhat better off , (3) about the same, (4) will be

somewhat worse off , or (5) will be worse off.

QIG (Income Growth): Do you think that half a year from now the pace of income

growth of your household will increase, decrease, or remain unchanged? – (1)

will increase, (2) will somewhat increase, (3) will not change, (4) will somewhat

decrease, or (5) will decrease.

QEO (Employment Opportunities): Do you think that half a year from now

employment opportunities will be better, worse, or unchanged? – (1) will be better,

(2) somewhat better, (3) about the same as now, (4) somewhat worse, or (5)

worse.

QDGP (Durable Goods Purchases): Do you think that half a year from now will

be a better time or a worse time to buy consumer durable goods? – (1) will be

better, (2) somewhat better, (3) about the same as now, (4) somewhat worse, or

(5) worse.

QVA (Value of Assets): Do you think that half a year from now the value of your

family assets (stocks, real estate, and other assets) will have increased,

decreased, or remained the same? – (1) will have increased, (2) will have

marginally increased, (3) will be about the same as now, (4) will have marginally

decreased, or (5) will have decreased.

Page 18: Keyakinan Konsumen

17

Boks 5. Pertanyaan Ekspektasi Harga The Monthly Consumer Confidence

Survey

c. Karakteristik Rumah Tangga

Variabel ketiga lebih fokus pada karakteristik rumah tangga, seperti jenis

kelamin kepala rumah tangga, pekerjaan kepala rumah tangga, usia kepala

rumah tangga, jumlah anggota keluarga, pendapatan pertahun, sumber utama

pendapatan, tipe perumahan, apakah rumah tangga memiliki hipotek, dan lain-

lain.

Selain tiga pertanyaan di atas, khusus bulan Maret, Juni, September, dan

Desember terdapat pertanyaan tambahan, yaitu (1) rencana pengeluaran untuk

kursus, kegiatan rekreasi, dan jasa; (2) pengeluaran untuk travel/perjalanan yang

direncanakan; dan (3) pembelian dan kepemilikan barang konsumsi tahan lama/

durable goods (khusus untuk pertanyaan bulan Maret).

2.1.2.2 Monthly Survey of Japanese Economic Forecasts (ESPF)

Monthly survey of Japanese economic forecasts (ESPF) dilaksanakan oleh The

Economic Planning Association dengan periode bulanan sejak Mei 2004 dengan

responden sekitar 38 orang economic forecaster swasta terkemuka di Jepang.

Kuesioner dibagikan kepada responden pada tanggal 25 setiap bulannya dan hasil

survei dipublikasikan pada tanggal 10 pada bulan berikutnya. Survei itu

menanyakan ke para partisipan perkiraan/forecasts tahunan quarter-by-quarter

untuk tahun ini dan tahun fiskal berikutnya (Maret ke April) untuk berbagai variabel

ekonomi, termasuk inflasi IHK (excluding fresh food). Tingkat inflasi tahunan

dihitung sebagai rata-rata terboboti dari perkiraan inflasi triwulanan.

2.1.2.3 Tankan Survey

Tankan survey diselenggarakan oleh Bank of Japan untuk memperoleh

gambaran akurat dari tren bisnis dunia usaha di Jepang sebagai salah satu dasar

During the next 12 months, do you think that prices of goods and services that

you frequently purchase will go down, up, or remain the same?

[(1) down by more than 5 percent, (2) down by 2-5 percent, (3) down by less than 2

percent, (4) remain the same, (5) up by less than 2 percent, (6) up by 2 to 5 percent,

(7) up by more than 5 percent, or (8) don’t know.]

Page 19: Keyakinan Konsumen

18

pengambilan kebijakan moneter. Survei dilaksanakan melalui surat dan online

secara kuartalan (Maret, Juni, September, dan Desember) dan dirilis sebulan

setelahnya, kecuali Desember yang dirilis pada pertengahan bulan. Populasi survei

ini mencakup 210 ribu perusahaan swasta (excluding lembaga keuangan) dengan

jumlah sampel (per Maret 2015) sebanyak 11.126 perusahaan. Pertanyaan dalam

survei dibagi menjadi empat besaran, yaitu (1) judgement survey; (2) annual

projections; (3) inflation outlook of enterprises; dan (4) number of new graduates hired

(disurvei hanya bulan Juni & Desember).

Terkait pertanyaan mengenai perkiraan inflasi, dunia usaha diminta untuk

memilih alternatif yang paling mendekati dari ekspektasi mereka terhadap fluktuasi

harga yang tercermin dari dua variabel output prices atau general prices untuk

periode 1, 3, dan 5 tahun ke depan dengan adjustment (mengeluarkan faktor

institutional seperti pajak konsumsi) sebagaimana pada Boks 6.

Boks 6. Pertanyaan Ekspektasi Inflasi Tankan Survey

Metode pengolahan dilakukan dengan metode pooling. Sementara itu, angka

kuantitatif rata-rata dari enterprises’ inflation outlook diperoleh dengan menghitung

rata-rata tertimbang dari persen jawaban dengan mengeluarkan respons jawaban

“tidak tahu”.

a. Outlook output prices

Ekpektasi tingkat perubahan harga untuk harga produk/jasa domestik

andalan perusahaan dibandingkan harga saat ini. Jika tidak memiliki

kejelasan ekspektasi, perusahaan diminta untuk menjawab “tidak tahu”.

Jika perusahaan kesulitan dalam memilih satu produk/jasa domestik

andalan maka perusahaan diminta mengolah rata-rata tertimbang dari

beberapa produk domestik terpilih yang menjadi andalannya.

Jika perusahaan kesulitan untuk memilih hanya terbatas pada produk

domestik, perusahaan dapat memasukan produk ekspor. Namun demikian

perkiraan tersebut harus mengeluarkan dampak fluktuasi nilai tukar

sebanyak mungkin.

b. Outlook for General Prices

Ekspektasi dari perubahan harga tahunan secara umum yang diukur dari

IHK. Responden yang tidak mengetahui dengan jelas ekspektasinya diminta

untuk memberikan alasan.

Page 20: Keyakinan Konsumen

19

2.1.3 India

Informasi mengenai ekspektasi inflasi di India diperoleh dari berbagai survei,

antara lain, dari inflation expectations survey of households (IESH), survey of

professional forecasters on macroeconomic indicators (SPFMI), dan consumer

confidence survey (CCS).

2.1.3.1 Inflation Expectations Survey of Households (IESH)

IESH dilaksanakan oleh Reserve Bank of India (India) sejak September 2005

secara triwulanan. Survei itu mencakup sekitar 5.000 rumah tangga urban di 16

kota dengan menanyakan ekspektasi inflasi 3 bulan dan setahun yang akan datang.

Ekspektasi itu didasarkan oleh basket konsumsi tiap-tiap responden sehingga

angkanya tidak dapat dianggap sebagai pembanding dari angka inflasi resmi. Hasil

ekspektasi inflasi rumah tangga menyajikan informasi yang berguna terkait tekanan

inflasi jangka pendek dan sebagai pelengkap indikator ekonomi lainnya untuk

memperoleh pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap arah inflasi ke depan.

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan pooling dan mean untuk jawaban

kuantitatif.

Boks 7. Pertanyaan dalam Kuesioner IESH India

Kuesioner IESH dibagi menjadi 6 (enam) blok sebagai berikut.

1. Blok I menanyakan informasi umum responden yang terdiri atas nama,

alamat, nomor telepon, jenis kelamin, usia, dan kategori pekerjaan.

2. Blok II menanyakan informasi secara kualitatif mengenai ekspektasi harga 3

bulan yang akan datang untuk harga umum (general) dan 5 kategori lainnya,

yaitu makanan (food products), nonmakanan (non food products), barang

rumah tangga tahan lama (household durable), harga perumahan (housing),

dan jasa (services). Jawaban responden pun dikelompokkan berdasarkan 5

kategori, yaitu (i) harga naik lebih tinggi dari kenaikan saat ini, (ii) harga naik

sama dengan kenaikan saat ini, (iii) harga naik lebih rendah dari kenaikan

saat ini, (iv) tidak ada perubahan harga, dan (v) penurunan harga.

3. Blok III menanyakan informasi secara kualitatif mengenai ekspektasi harga

setahun yang akan datang dengan kategori yang sama dengan pertanyaan

pada blok II.

Page 21: Keyakinan Konsumen

20

Boks 7. (lanjutan)

2.1.3.2 Survey of Professional Forecasters on Macroeconomic Indicators

(SPFMI)

SPFMI diselenggarakan oleh RBI sejak September 2007 dengan tujuan untuk

mengetahui perkiraan para profesional terhadap beberapa indikator ekonomi

sebagai bahan masukan perumusan kebijakan moneter. SPFMI diselenggarakan

triwulanan dengan forecaster dari berbagai kalangan, yaitu bank umum, bank

investasi, bursa saham, broker internasional, institusi pendidikan terpilih, credit

rating agencies, perusahaan sekuritas, perusahaan manajemen aset, dsb. Jumlah

responden tiap survei bervariasi. Pada Januari 2015 terdapat 27 forecasters yang

berpartisipasi.

Periode referensi peramalan mencakup triwulanan dan tahunan untuk

indikator makroekonomi utama. Bagian survei adalah sebagai berikut.

1. Blok IV menanyakan informasi secara kualitatif berupa feedback terhadap

kebijakan RBI untuk menjaga stabilitas harga, yaitu sebagai berikut.

“Apakah Anda merasa bahwa RBI telah melakukan tindakan yang diperlukan

untuk menjaga inflasi?” (Jawaban: ya/tidak/tidak tahu)

“Jika jawaban Anda Ya, apakah tindakan bank sentral tersebut berdampak

pada laju inflasi?” (Jawaban: ya/tidak/tidak tahu)

2. Blok V menanyakan informasi secara kuantitatif tentang ekspektasi tingkat

inflasi (yoy) (dalam range) untuk inflasi saat ini, inflasi 3 bulan yang akan

datang, dan inflasi 1 tahun yang akan datang. Jawaban terendah adalah

“kurang dari 1%” dan tertinggi adalah “lebih dari 16%” Responden bisa

menjawab tidak tahu untuk pertanyaan ini.

3. Blok VI menanyakan informasi secara kuantitatif jumlah uang yang

dikeluarkan untuk pembelian produk makanan utama (susu, gandum, beras,

chana dal, dan tur dal) dalam sebulan terakhir tentang tingkat inflasi.

Kuesioner juga dilengkapi dengan lampiran yang berisi deskripsi terhadap

kelompok makanan, nonmakanan, barang rumah tangga yang tahan lama,

perumahan, dan jasa.

Page 22: Keyakinan Konsumen

21

Boks 8. Pertanyaan dalam Kuesioner SPFMI India

Data disajikan dengan statistika deskriptif (mean, median, maximum,

minimum) dan rata-rata (mean) untuk pertanyaan probabilities.

2.1.3.3 Consumer Confidence Survey

Pelaksanaan consumer confidence survey (CCS) secara triwulanan oleh RBI

telah dilakukan sejak Juni 2010. Survei ini bertujuan untuk mengetahui persepsi

rumah tangga terhadap kondisi ekonomi, kondisi rumah tangga, pendapatan,

pengeluaran, harga, perkiraan pekerjaan, dan lainnya sebagai bahan informasi

perumusan kebijakan. CCS dilaksanakan di 6 kota besar, yaitu Bengaluru, Chennai,

Hyderabad, Kolkata, Mumbai, dan New Delhi dengan total responden sekitar 5.400

rumah tangga. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode two stage random

sampling, yaitu tahap pertama adalah pengacakan blok sampel di tiap-tiap kota,

kemudian diambil secara acak 20 responden dari tiap-tiap blok sampel.

Pertanyaan dalam CCS bersifat kualitatif dengan alternatif jawaban naik,

tetap atau turun. Kuesioner CCS terdiri atas 15 pertanyaan mengenai persepsi

terhadap kondisi saat ini dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan

perkiraan terhadap kondisi tahun mendatang dibandingkan saat ini. Indikator yang

terkait dengan persepsi harga dan inflasi, yaitu terdiri atas dua pertanyaan

sebagaimana pada Boks 9.

Identitas responden

Indikator makroekonomi: Forecast tahunan (tahun ini, tahun depan)

Neraca pembayaran

Indikator makroekonomi: Forecast kuartalan (6 kuartal)

CPI dan WPI (inflasi yoy): Forecast kuartalan dan anual

Probabilities of real gdp growth (Y/Y): pilihan jawaban dalam selang persentase

Probabilities of WPI inflation (Q4/Q4): pilihan jawaban dalam selang persentase

Perkiraan jangka panjang 5 dan 10 tahun (annual average percentage change)

untuk real GDP, WPI inflation, CPI inflation

Page 23: Keyakinan Konsumen

22

Boks 9. Pertanyaan Persepsi Harga dan Inflasi pada Kuesioner CCS – India

Pengolahan data hasil CCS untuk masing-masing pertanyaan menggunakan

metode net balance, yaitu persentase responden yang menjawab naik dikurangi

persentase responden yang menjawab turun.

2.1.4 Inggris

2.1.4.1 Bank of England/Gfk NOP Inflation Attitudes Survey

Bank of England (BOE) percaya bahwa kerangka kebijakan moneter akan

efektif jika diiringi dengan pemahaman dan dukungan yang luas dari publik, baik

terhadap tujuan yang ingin dicapai–yaitu stabilitas harga–maupun cara untuk

mencapainya. The Monetary Policy Committee (MPC) menggunakan berbagai metode

untuk menjelaskan kepada publik tentang peran mereka dalam menetapkan tingkat

suku bunga untuk mencapai target inflasi. Beberapa metode yang digunakan,

antara lain adalah memublikasikan hasil dari rapat bulanan, laporan inflasi

triwulanan, melalui pidato dan kuliah, hasil riset, wawancara dengan media, dan

program edukasi berupa kompetisi untuk sekolah dan universitas.

Sejak pembentukan MPC, BOE berusaha mencari cara untuk mengukur

usaha bank sentral dalam membentuk opini publik terhadap stabilitas harga, salah

satunya dengan menggunakan survei opini dan awareness masyarakat. Survei ini

diselenggarakan sejak Februari 2001 oleh Gfk NOP atas nama BOE dengan metode

face to face interview. Sampel yang diambil merupakan konsumen berusia 16 tahun

ke atas dengan menggunakan random location sample dengan titik sampling dipilih

berdasarkan metode sampling probabilistik, dan individu yang diambil di tiap titik

sampling dipilih berdasarkan kuota. Kuota ditetapkan berdasarkan jenis kelamin

Perceptions on price level/persepsi terhadap level harga perubahan harga secara

umum:

Dibandingkan dengan 1 tahun lalu

1 tahun ke depan dibandingkan dengan saat ini

Perceptions on rate of change in price levels (inflation)/persepsi terhadap tingkat

perubahan level harga (inflasi):

Dibandingkan dengan 1 tahun lalu

1 tahun ke depan dibandingkan dengan saat ini

Page 24: Keyakinan Konsumen

23

menurut usia dan status pekerjaan serta dibobot sehingga dapat menggambarkan

populasi orang dewasa di UK. Jumlah ukuran sampel per survei sekitar 2.000

responden dan ditambah dua kali lipat pada periode survei Februari.

Pertanyaan yang diajukan dalam survei triwulanan ini, antara lain,

mencakup pengetahuan umum, pemahaman dan sikap terhadap proses MPC,

ekspektasi dari tingkat suku bunga dan inflasi, serta tingkat kepuasan/

ketidakpuasan masyarakat terhadap cara kerja bank sentral. Pertanyaan lain yang

diajukan secara tahunan mencakup persepsi dari hubungan antara suku bunga dan

inflasi serta pengetahuan terhadap siapa yang menetapkan suku bunga. Pengolahan

data dilakukan dengan metode pooling (persentase jawaban terbanyak) dan median.

Boks 10. Pertanyaan Gfk NOP Inflation Attitudes Survey

Q. 1 Which of these options best describes how prices have changed over

the last 12 months?/Manakah pilihan di bawah ini yang paling menggambarkan

perubahan harga dalam 12 bulan terakhir?

Q. 2 How much would you expect prices in the shops generally to change

over the next 12 months?/Bagaimana ekspektasi perubahan harga yang terjadi

di toko-toko secara umum dalam 12 bulan kedepan?

Q. 2b And how about the 12 months after that?/Dan bagaimana dengan

perubahan harga 12 bulan setelahnya?

Q. 2c And how about the longer term, say in five years time? How much would you

expect prices in the shops generally to change over a year then/Dan bagaimana

dengan jangka waktu yang lebih panjang, katakan dalam 5 tahun? Seberapa

besar ekspektasi perubahan harga rata-rata dalam setahun

Opsi jawaban:

Gone Down/Turun

Not changed/Tidak berubah

Up by 1% but less than 2%/Naik 1%--2%

Up by 2% but less than 3%/Naik 2%-3%

Up by 3% but less than 4%/Naik 3%- 4%

Up by 5% or more/Naik 5% atau lebih

No idea/Tidak tahu

Page 25: Keyakinan Konsumen

24

Boks 10. (lanjutan)

Q. 3 If prices started to rise faster than they do now, do you think Britain's

economy would….***/Jika harga-harga mulai meningkat lebih cepat dari yang

terjadi saat ini, bagaimana pendapat Anda terhadap ekonomi Britania....

Opsi jawaban:

end up stronger/Menguat

or make little difference/Sedikit berubah

or weaker/Melemah

Don't know/Tidak tahu

Q. 4 The Government has set an inflation target of 2%. Do you think this

target….**/Pemerintah terlah menetapkan target inflasi 2%. Pendapat Anda

terhadap target ini ....

Opsi jawaban:

Is too high/terlalu tinggi

Or too low/terlalu rendah

Or about right/sudah tepat

No Idea/Tidak tahu

Q. 5 How would you say interest rates on things such as mortgages, bank

loans and savings have changed over the last 12 months?/Bagaimana

menurut anda tingkat perubahan suku bunga KPR, pinjaman, dan simpanan di

bank dalam 12 bulan terakhir?

Q. 6 How would you expect interest rates to change over the next 12

months?/Bagaimana ekspektasi anda terhadap perubahan tingkat suku bunga

dalam 12 bulan ke depan?

Opsi jawaban:

Rise a lot/Meningkat tinggi

Rise a little/Meningkat sedikit

Stay about the same/Tetap

Fall a little/Turun sedikit

Fall a lot/Turun tinggi

No idea/Tidak tahu

Q. 7 What do you think would be best for the British economy-for interest

rates to go up over the next few months, or to go down, or to stay where

they are now, or would it make no difference either way?/Menurut anda apa

yang terbaik bagi ekonomi British–tingkat suku bunga naik dalam beberapa

bulan ke depan, turun, atau tetap, atau tidak ada bedanya?

Q. 8 And which would be best for you personally, for interest rates to…./

Dan secara personal anda lebih suka suku bunga untuk ....

Opsi jawaban:

Go Up/Naik

Go Down/Turun

Stay Where they are/Tetap sebagaimana saat ini

Make no difference/Tidak ada bedanya

No Idea/Tidak tahu

Page 26: Keyakinan Konsumen

25

Boks 10. (lanjutan)

Q9 – Q15 merupakan annual question (ditanyakan tiap Q1)

Q. 9 How strongly do you agree with the following statements?/Seberapa

setuju Anda terhadap pertanyaan berikut?

a) A Rise in interest rates would make prices in the high street rise more slowly in

the short term--say a month or two/Kenaikan suku bunga akan membuat harga-

harga meningkat lebih lambat dalam jangka pendek (dalam 1 atau 2 bulan)?

b) A rise in interest rates would make prices in the high street rise more slowly in

the mediumterm--say a year or two/Kenaikan suku bunga akan membuat harga-

harga meningkat lebih lambat dalam jangka menengah (dalam 1 atau 2 tahun)

Opsi jawaban:

Agree Strongly/Sangat Setuju

Agree/Setuju

Neither agree nor disagree/Indifferen

Disagree/Tidak setuju

Disagree strongly/Sangat tidak setuju

Q. 10 If a choice had to be made, either to raise interest rates to try to keep

inflation down; or keep interest rates down and allow prices in the shops

to rise faster, which would you prefer?/Jika harus membuat pilihan antara

menaikan suku bunga untuk menekan laju inflasi; atau tetap menahan tingkat

suku bunga dan membiarkan harga di toko naik lebih cepat, mana yang Anda

pilih?

Opsi jawaban:

Interest rates to rise/Menaikan suku bunga

Prices to rise faster/Harga-harga naik lebih cepat

No idea/Tidak tahu

Q. 11 Each month, a group of people meets to set Britain's basic interest

rate level. Do you know what this group is?/Tiap bulan, sekelompok orang

bertemu untuk menetapkan tingka suku bunga dasar Britain, apakah Anda

tahun apa nama kelompok ini?

Opsi jawaban:

Monetary Policy Committee

Bank of England

The Government

The Treasury

Parliament

Other

Don't know

Page 27: Keyakinan Konsumen

26

Boks 10. (lanjutan)

Q. 12 Which of these groups do you think sets the interest rates?/Manakah

dari kelompok di bawah ini yang menetapkan suku bunga?

Opsi jawaban:

Government ministers

Civil servants

Bank of England

High street banks

European Central Bank

No idea

Q. 13 In fact, the decisions are taken by the Monetary Policy Committee of

the Bank of England. Which of these do you think best describes the

Monetary Policy Committee?/Faktanya, keputusan tersebut dibuat oleh MPC

BOE. Manakah dari keterangan di bawah ini yang paling menggambarkan MPC?

Opsi jawaban:

Part of the Government

A Quango, wholly appointed by the Govt.

An independent body, partly appointed by the Govt.

A completely independent body

No idea

Q. 14 Overall, how satisfied or dissatisfied are you with the way the Bank

of England is doing its job to set interest rates in order to control

inflation?/Secara keseluruhan, seberapa puas/tidak puas anda dengan langkah

yang dilakukan BoE dalam menjalankan tugasnya menetapkan suku bunga

dalam rangka mengontrol inflasi?

Opsi jawaban:

Very satisfied / Sangat puas

Fairly satisfied / Cukup puas

Neither satisfied nor dissatisfied / Indifferen

Fairly dissatisfied / Tidak terlalu puas

Very dissatisfied / Sangat tidak puas

No idea

Page 28: Keyakinan Konsumen

27

Boks 10. (lanjutan)

2.1.5 Australia

Hasil ekspektasi inflasi di Australia diperoleh dari berbagai sumber antara

lain dari survey of consumer inflationary expectations yang dilakukan oleh Melbourne

Institute, business inflation expectations yang dipublikasikan oleh National Australia

Bank (NAB), union officials inflation expectations dilakukan oleh Workplace Research

Centre, dan market economists' inflation expectations RBA. Adapun perincian dari

data ekspektasi inflasi di Australia adalah sebagai berikut.

2.1.5.1 Survey of Consumer Inflationary Expectations

Survey of consumer inflationary expectations dilakukan oleh Melbourne

Institute secara bulanan terhadap sekitar 1.200–1.400 individu yang dikelompokkan

berdasarkan jenis kelamin dan lokasi. Kuesioner dan responden survei itu sama

dengan survey of consumer sentiment yang juga dilakukan oleh Melbourne Institute.

Laporan hasil survey of consumer inflationary expectations mengambil bagian dari

pertanyaan dalam survey of consumer sentiment. Meskipun survei dilakukan secara

Q. 15 Which, if any, of the following actions are you taking, or planing to

take, in the light of your expectations of price changes over the next twelve

months? (You could choose up to three)?/Jika ada, manakah tindakan

dibawah ini yang Anda ambil, atau berencana Anda ambil, jika Anda

mengekspektasikan adangan perubahan harga dalam 12 bulan ke depan? (boleh

memilih 3 opsi)

Opsi jawaban:

Bring forward major purchases such as furniture or electrical goods

Cut back spending and save more

Shop around more for better value goods and services

Push for increased pay with current employer

Look to increase income in other ways (e.g. Change jobs, take on second job, work

more hours with current employer)

Move savings out of banks or building societies into other assets such as shares,

bonds, housing or gold

Take no action

Page 29: Keyakinan Konsumen

28

bulanan, laporan hasil survei dipublikasikan setiap triwulan pada bulan Maret,

Juni, September, dan Desember.

Survey of consumer inflationary expectations bertujuan untuk mengetahui

ekspektasi rumah tangga terhadap perkembangan inflasi 12 bulan yang akan

datang. Ekspektasi inflasi ini sangat penting karena dapat mempengaruhi

keputusan rumah tangga dalam tuntutan upah, keputusan untuk menabung, dan

keputusan untuk pembelanjaan barang. Responden survey of consumer inflationary

expectation adalah individu dengan usia 18 tahun ke atas. Survei dilakukan melalui

wawancara langsung ataupun wawancara via telepon pada 2 minggu pertama pada

bulan periode survei. Pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi

mengenai ekspektasi inflasi adalah pertanyan kualititaf dan kuantitatif sebagaimana

tampak pada Boks 11.

Boks 11. Pertanyaan Ekspektasi Inflasi Survey of Consumer Inflationary Expectations

Data ekspektasi inflasi yang diperoleh dari hasil survei tersebut diolah dengan

menggunakan median dengan formula:

𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 = 𝑙𝑏 + [

𝑛

2− 𝐹

𝑓] 𝑤

Next year price changes

I’d like to find you think will happen to prices. Thinking about the prices of

thingsyou buy, by this time next year, do you think they’ll have gone up or

down?

Up

Down

The Same

Don’t Know/uncertain

Price rise percentage

By what percentage do you think prices will have gone up by this time next

year? …%

Price fall percentage

By what percentage do you think prices will have gone down by this time next

year? …%

Page 30: Keyakinan Konsumen

29

keterangan: lb = lower bound range

n = number of observation

f = frequency of median class

F = cummulative frequency of observations below median class

w = width of median class

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh RBA dari tahun 1976 s.d. 1999,

terdapat hubungan yang searah antara ekspektasi inflasi hasil survey of consumer

inflationary expectations dan headline CPI yang dipublikasikan oleh Australian

Bureau Statistics (ABS), tetapi dengan magnitude yang lebih tinggi pada ekspektasi

inflasi hasil Survei of Consumer Inflationary Expectations.

Sumber: Consumer Inflationary Expectations – Melbourne Institute

Grafik 2. Ekspektasi Inflasi Hasil Survey of Consumer Inflationary Expectations dan Realisasi Inflasi

Hasil ekspektasi inflasi ini juga disajikan menurut jabatan sehingga dapat

diketahui responden mana yang mempunyai ekspektasi inflasi yang mendekati

realisasinya. Berdasarkan jabatan, responden managers/administrative dan

professional memiliki angka ekspektasi inflasi yang paling rendah dan memiliki

standar deviasi yang paling kecil jika dibandingkan dengan realisasi inflasi.

Sementara itu, responden pengangguran dan individu yang terlibat dalam pekerjaan

rumah cenderung memiliki ekspektasi inflasi tertinggi dan memiliki standar deviasi

yang paling tinggi dengan angka realisasi inflasi. Hal ini menunjukkan bahwa

responden yang mempunyai akses informasi yang bagus terhadap variabel

makroekonomi mampu membuat ekspektasi yang lebih baik jika dibandingkan

dengan responden yang tidak mempunyai akses informasi yang akurat.

Page 31: Keyakinan Konsumen

30

Tabel 1. Ekspektasi Inflasi Survey of Consumer Inflationary Expectations

Menurut Pekerjaan

Sumber: Consumer Inflationary Expectations–Melbourne Institute

2.1.5.2 Business Inflation Expectations

Data ekspektasi inflasi di Australia antara lain diperoleh dari hasil business

survey yang dilakukan oleh National Australia Bank (NAB) terhadap sekitar 900

perusahaan di semua sektor ekonomi, kecuali sektor pertanian. Survei dilakukan

secara triwulanan sejak tahun 1989. Indikator yang digunakan untuk menangkap

informasi ekspektasi inflasi adalah perkiraan tentang harga jual (product price/

selling price) untuk tiga bulan yang akan datang. Berdasarkan historis data,

perkiraan harga jual hasil Business Survey NAB menjadi leading dari pergerakan

harga retail.

Page 32: Keyakinan Konsumen

31

Sumber: Business Survey - National Australia Bank

Grafik 3. Perkembangan Product Price dan Retail Price Hasil Survei NBA

2.1.5.3 Union Officials Inflation Expectations

Union officials inflation expectations dilakukan oleh Workplace Research

Centre secara triwulanan. Hasil survei diolah dengan metode median dan digunakan

oleh RBA dalam penyusunan statement of monetary policy. Data ekspektasi inflasi

yang ditanyakan adalah ekspektasi inflasi untuk 1 tahun ke depan. Berdasarkan

analisis perbandingan ekspektasi inflasi, baik dari Consumer Survey the Melbourne

Institute, Business Survey NAB, maupun Union Official Workplace Research Centre,

terlihat bahwa ekspektasi inflasi harga jual business survey menjadi leading untuk

ekspektasi inflasi union official dan consumer survey.

Sumber: Reserve Bank of Australia

Grafik 4. Perkembangan Ekspektasi Inflasi Hasil Consumer Survey, Business Survey dan Union Officials Survey

Page 33: Keyakinan Konsumen

32

2.1.5.4 Market Economists' Inflation Expectations

Market economists' inflation expectations dilakukan oleh Reserve Bank

Australia (RBA) secara triwulanan setelah Australian Bureau Statistik (ABS) merilis

data indeks harga konsumen dan sebelum RBA mempublikasikan statement of

monetary policy. Survei dilakukan terhadap sekitar lima belas responden pengamat

ekonomi melalui wawancara telepon. Data ekspektasi inflasi yang ditanyakan adalah

data ekspektasi inflasi untuk satu tahun dan dua tahun ke depan.

2.1.6 New Zealand

Bank Sentral New Zealand atau The Reserve Bank of New Zealand (RBNZ)

menyelenggarakan beberapa survei untuk menangkap ekspektasi inflasi

masyarakat, yaitu household inflation expectations (HIE) dan survey of expectations.

Keduanya dilakukan oleh konsultan survei atas nama RBNZ dan dipublikasikan

dalam website bank sentral.

2.1.6.1 Household Inflation Expectations (HIE)

Household inflation expectations (HIE) diselenggarakan secara triwulanan oleh

Reserve Bank of New Zealand dengan bantuan perusahaan survei. Survei tahun

1995 hingga September 2008 dilakukan oleh ACNielsen’s Marketscope melalui

telepon survei terhadap 1.000 orang dengan kriteria usia lima belas tahun atau

lebih. Sejak Desember 2008 survei dilakukan oleh UMR Research’s secara nasional

terhadap 750 orang dengan kriteria usia delapan belas tahun atau lebih. Interview

dilakukan melalui telepon dengan satu responden per rumah tangga. Nomor telepon

dihasilkan secara acak dari range Telekom yang dikenal. Jawaban individu akan

dibobot sehingga menyerupai karakteristik demografi populasi secara nasional.

Pertanyaan yang ditanyakan dalam HIE ialah

Page 34: Keyakinan Konsumen

33

Boks 12. Pertanyaan Ekspektasi Inflasi Household Inflation Expectations

Pengolahan data dilakukan dengan menyajikan angka mean dan median bagi data

kuantitatif. Sementara itu, untuk pertanyaan kualitatif data disajikan dalam net

balance, yaitu persentase jawaban meningkat dikurangi dengan persentase jawaban

menurun.

Sumber: Reserve Bank of New Zealand

Pertanyaan screening “Apa yang kamu pahami tentang istilah inflasi ?”

Jika, responden mampu menjawab maka akan berlanjut ke pertanyaan

berikutnya.

Q1. Persepsi inflasi saat ini “Berdasarkan pendapat anda dan apa yang anda

lihat atau dengar, berapa angka inflasi saat ini?”

Q2. Ekpektasi perubahan inflasi jangka pendek “Dalam 12 bulan kedepan,

apakah anda mengekspektasikan angka inflasi akan lebih tinggi, lebih

rendah, atau sama ?”

Q3. Ekspektasi inflasi jangka pendek “Menurut anda berapa tingkat inflasi

dalam 12 bulan ke depan ?”

Q4. Ekpektasi perubahan inflasi jangka menengah “Menurut anda berapa

tingkat inflasi dalam 5 tahun ke depan ?”

Q5. Ekspektasi inflasi perumahan “Dalam 1 tahun ke depan, apakah menurut

anda harga rumah secara umum akan naik, turun, atau tetap dibandingkan

dengan saat ini ?”

Q6. Persentase ekspektasi inflasi perumahan “Berapa persen kenaikan/

penurunan harga rumah tersebut ?”

Page 35: Keyakinan Konsumen

34

Grafik 5. Perkembangan Ekspektasi Inflasi Hasil Household Inflation Expectations

2.1.6.b Survey of Expectations

Survey of expectations diselenggarakan secara triwulanan oleh Reserve Bank

of New Zealand dengan bantuan AC Nielsen sejak September 1987. Target responden

adalah manajer perusahaan dan profesional. Pertanyaan survei mencakup persepsi

dan ekspektasi terhadap kondisi moneter, IHK, suku bunga, nilai tukar, PDB, BoP,

upah, dan tingkat pengangguran. Hasil survei merupakan angka final dan tidak ada

revisi. Angka kuantitatif hasil survei diolah dengan menggunakan angka mean dan

median. Khusus untuk pertanyaan mengenai ekspektasi inflasi IHK tampak pada

Boks 13.

Boks 13. Pertanyaan Ekspektasi Survey of Expectations

Sumber: Reserve Bank of New Zealand

Grafik 6. Perkembangan Ekspektasi Inflasi Hasil Survey Expectations

Secara kuartalan (qtq) , berapa ekspektasi inflasi IHK untuk periode kuartal

berjalan dan kuartal berikutnya?

Secara tahunan (yoy), berapa ekspektasi tingkat inflasi IHK untuk periode

setahun dan dua tahun yang akan datang?

Page 36: Keyakinan Konsumen

35

2.2 Metode Evaluasi Hasil Survei

Metode evaluasi hasil survei menggunakan dua indikator, yaitu angka korelasi

dan deviasi. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan antara indikator

ekspektasi inflasi hasil survei dan realisasi inflasi.

2.2.1 Korelasi Pearson

Untuk melihat keeratan hubungan antara ekspektasi inflasi hasil survei dan

inflasi aktual digunakan pendekatan korelasi.

Koefisien korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui tingkat (derajat)

keeratan hubungan linier antara dua atau lebih variabel yang minimal memiliki

skala pengukuran interval. Nilai koefisien korelasi Pearson (r) bagi contoh dihitung

dari rumus sebagai berikut.

n

i

n

i

ii

n

i

ii

yyxx

yyxx

r

1 1

22

1

keterangan: x & y = variabel bebas

�̅� & �̅� = nilai rata-rata variabel x dan y

Nilai r berkisar dari -1 sampai 1 (-1≤ r ≤1). Apabila r = 0 atau mendekati nol,

hal itu berarti tidak terdapat hubungan linier antara dua variabel yang diamati atau

hubungan liniernya sangat lemah. Sementara itu jika r mendekati nilai 1 atau -1,

hal itu berarti hubungan linier antar peubah sangat kuat. Tanda positif dan negatif

pada koefisien korelasi menunjukkan arah hubungan antara variabel yang diamati.

Nilai r positif menunjukkan hubungan searah dan sebaliknya nilai r negatif

menunjukkan hubungan berlawanan arah.

Selain itu, interpretasi kuat lemahnya hubungan variabel yang terlibat juga

ditentukan oleh persoalan yang dihadapi. Nilai r yang sama dari penelitian dan

percobaan sosial ekonomi, akan memiliki kekuatan dan keterandalan yang berbeda

dengan hasil yang sama tapi diperoleh dari percobaan eksakta (dengan

pertimbangan ketelitian percobaan sosial lebih rendah akibat variasi yang lebih

besar di lapangan). Meskipun demikian menurut Siagian dan Sugiarto (2006)

kriteria di bawah ini dapat digunakan sebagai pedoman umum sebagai berikut

Page 37: Keyakinan Konsumen

36

2.2.2 Mean Absolute Deviation

Kualitas dari peramalan (prakiraan) tergantung dari seberapa akurat nilai

peramalan (prakiraan) dapat memprediksi nilai aktual pada masa yang akan datang.

Ketepatan dalam peramalan dilihat dari perbedaan antara nilai peramalan dan nilai

aktual yang dapat diukur dengan menggunakan pendekatan mean absolute

deviation (MAD), yaitu semakin kecil nilai MAD, hasil peramalan (prakiraan) akan

semakin akurat.

𝑀𝐴𝐷 = ∑ |𝐴𝑡 − 𝐹𝑡|𝑛

𝑡=1

𝑛

keterangan: At = nilai aktual dan Ft = nilai forecasting/peramalan.

Page 38: Keyakinan Konsumen

37

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Evaluasi Indikator Ekspektasi Inflasi Survei Ekspektasi

Inflasi Existing

Beberapa pertanyaan terkait ekspektasi inflasi sudah tercakup dalam

kuesioner survei existing yang dilakukan oleh Bank Indonesia selama ini, antara

lain, survei konsumen (SK), survei penjualan eceran (SPE), survei kegiatan dunia

usaha (SKDU), dan survei proyeksi indikator makro ekonomi (SPIME). Pertanyaan

terkait ekspektasi inflasi dalam kuesioner survei existing cukup beragam, yaitu

mencakup pertanyaan kualitatif (perkembangan harga tiga dan enam bulan ke

depan) dan pertanyaan kuantitatif (inflasi selama tiga bulan yang akan datang, akhir

tahun, dan satu tahun yang akan datang) sebagaimana tampak pada Tabel 2.

Tabel 2. Pertanyaan Terkait Ekspektasi Inflasi dalam Survei Existing (SK, SPE, SKDU, dan SPIME)

Tabel 2. (lanjutan)

Page 39: Keyakinan Konsumen

38

3.1.1 Ekspektasi Inflasi-Survei Konsumen

Survei konsumen (SK) BI dilaksanakan secara bulanan sejak Oktober 1999.

Saat ini jumlah responden sebanyak 4.600 rumah tangga di delapan belas kota.

Indikator ekspektasi inflasi hasil SK mencakup tiga time horizon yaitu 3 bulan, 6

bulan, dan 12 bulan yang akan datang. Konsumen ditanyakan mengenai perkiraan

responden terhadap perubahan harga barang/jasa secara umum dengan lima

pilihan jawaban kualitatif, yaitu naik signifikan, naik sedikit, tetap, turun sedikit,

dan turun signifikan. Metode pengolahan menggunakan weighted balance score1

yang diberi bobot sesuai dengan bobot kota dengan menggunakan SBH 2012.

Korelasi hasil ekspektasi inflasi SK dibandingkan dengan realisasi inflasi

untuk seluruh time horizon masih sangat rendah. Angka korelasi ekspektasi inflasi

3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan yang akan datang secara berturut-turut sebesar

0,35, 0,34, dan 0,45.

Khusus untuk periode 3 bulan mendatang responden rumah tangga diminta

juga untuk memberikan ekspektasi inflasi untuk tiap-tiap kelompok sesuai dengan

1 Balance Score yaitu saldo bersih/net balance (% jawaban meningkat - % jawaban menurun)

ditambah 100.

Page 40: Keyakinan Konsumen

39

komponen pengeluaran indeks harga konsumen. Berdasarkan angka korelasi,

responden rumah tangga cenderung lebih baik dalam memberikan jawaban yang

akurat terkait dengan ekspektasi inflasi kelompok makanan jadi dan kelompok

pendidikan jika dibandingkan dengan kelompok lainnya sebagaimana tercermin dari

angka korelasi sebesar 0,50 dan 0,58 sebagaimana tampak dalam Lampiran 1.

Grafik 7. Indeks Ekspektasi Harga

3 Bulan Mendatang

Grafik 8. Indeks Ekspektasi Harga 6

Bulan Mendatang

Grafik 9. Indeks Ekspektasi Harga 12 Bulan Mendatang

3.1.2 Ekspektasi Inflasi-Survei Penjualan Eceran

Survei penjualan eceran (SPE) BI merupakan survei bulanan yang

dilaksanakan sejak September 1999. Saat ini SPE dilakukan terhadap 700 pengecer

sebagai responden di sepuluh kota. Indikator ekspektasi inflasi hasil SPE mencakup

time horizon 3 bulan dan 6 bulan mendatang. Metode pengolahan menggunakan

balance score, yaitu responden ditanyakan perkiraan rata-rata perkembangan harga

-1.0

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

140.0

150.0

160.0

170.0

180.0

190.0

200.0

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11

2011 2012 2013 2014 2015

IEH 3 bulan yad (LHS) - Survei Konsumen Realisasi Inflasi -BPS (RHS)

(% QTQ)(Indeks)

r = 0,35

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

150.0

155.0

160.0

165.0

170.0

175.0

180.0

185.0

190.0

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1

2011 2012 2013 2014 2015 2016

IEH 6 bulan yad (LHS) - Survei Konsumen Realisasi Inflasi -BPS (RHS)

(% QTQ)(Indeks)

r = 0,34

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

8.0

9.0

10.0

150.0

155.0

160.0

165.0

170.0

175.0

180.0

185.0

190.0

195.0

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7

2012 2013 2014 2015 2016

IEH 12 bulan yad (LHS) - Survei Konsumen Realisasi Inflasi -BPS (RHS)

(% QTQ)(Indeks)

r = 0,45

Page 41: Keyakinan Konsumen

1

barang dan jasa secara umum dengan lima pilihan jawaban kualitatif, yaitu naik

signifikan, naik sedikit, tetap, turun sedikit, dan turun signifikan.

Indikator ekspektasi inflasi 3 dan 6 bulan mendatang dari pedagang eceran

juga belum dapat menggambarkan realisasi inflasi dengan baik. Angka korelasi

ekspektasi inflasi SPE bahkan lebih rendah daripada ekspektasi inflasi SK sebesar

0,28 (periode 3 bulan) dan 0,26 (periode 6 bulan).

Grafik 10. Indeks Ekspektasi Harga 3 Bulan Mendatang

Grafik 11. Indeks Ekspektasi Harga 6 Bulan Mendatang

3.1.3 Ekspektasi Inflasi-Survei Kegiatan Dunia Usaha

Survei kegiatan dunia usaha (SKDU) BI merupakan survei triwulanan yang

dilaksanakan sejak triwulan I-1993. Saat ini jumlah responden SKDU mencapai

2.704 perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan dipilih secara

purposive. Indikator ekspektasi inflasi hasil SKDU diperoleh dengan menanyakan

perkiraan inflasi pada akhir tahun berjalan (% yoy) dengan metode pengolahan

menggunakan rata-rata sederhana.

Berdasarkan hasil survei, perusahaan belum dapat memperkirakan inflasi

meskipun dalam jangka yang relatif pendek. Hasil tracking perkiraan inflasi akhir

tahun yang diperoleh secara triwulanan memiliki korelasi yang sangat buruk, yaitu

negatif 0,07. Meskipun demikian, semakin mendekati akhir periode perkiraan

inflasi, korelasi antarekspektasi inflasi semakin membaik seiring dengan semakin

lengkapnya informasi. Jika hanya menggunakan data hasil survei periode yang

paling mendekati akhir tahun yaitu triwulan IV sehingga angka korelasi membaik

secara signifikan menjadi sebesar 0,82. Namun, angka deviasi masih relatif tinggi

sebesar 1,78%.

-1.0

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

100

110

120

130

140

150

160

170

180

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9

2011 2012 2013 2014 2015

IEH 3 Bulan yad (LHS) - SPE Realisasi Inflasi-BPS (RHS)

(Indeks) (%, QTQ)

r = 0,28

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

100

110

120

130

140

150

160

170

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11

2011 2012 2013 2014 2015

IEH 6 Bulan yad (LHS) - SPE Realisasi Inflasi-BPS (RHS)

(Indeks) (%, QTQ)

r = 0,26

Page 42: Keyakinan Konsumen

2

Tabel 3. Korelasi dan Deviasi

Perkiraan Inflasi SKDU

Grafik 12. Perkiraan Inflasi Akhir Tahun Berjalan

3.1.4 Ekspektasi Inflasi-Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi

Survei proyeksi indikator makroekonomi (SPIME) BI merupakan survei

triwulanan yang dilaksanakan sejak triwulan I-2001 terhadap responden terpilih

yang terdiri atas para ekonom, pengamat/peneliti ekonomi, analis pasar uang/

modal, dan akademisi. SPIME telah mengalami beberapa kali penyempurnaan dan

saat ini responden mengeluarkan responden akademisi. Jumlah responden per

triwulan bervariasi berkisar antara 25–35 responden.

Hasil proyeksi inflasi hasil SPIME juga menunjukkan kemampuan prediksi

jangka pendek yang lebih baik dibandingkan jangka yang lebih panjang. Angka

korelasi antara proyeksi inflasi dan realisasi inflasi untuk satu triwulan mendatang

sebesar 0,66 dengan deviasi 1,10%. Angka korelasi tersebut semakin menurun dan

deviasi yang membesar seiring dengan semakin panjangnya periode proyeksi.

Sebagaimana SKDU, para forecaster juga belum mampu men-tracking angka

inflasi proyeksi inflasi akhir tahun berjalan dengan baik. Angka deviasi antara

proyeksi dan realisasi inflasi cukup rendah jika hanya menggunakan data triwulan

IV.

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

8.0

9.0

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2011 2012 2013 2014 2015

Perkiraan Inflasi Akhir Tahun - SKDU (LHS)

Realisasi Inflasi Akhir Tahun - BPS (RHS)

r = -0,07

(%, YOY)

Periode Tracking Inflasi

Korelasi Antara Periode

Tracking dengan

Realisasi Inflasi

Mean Absolute

Deviation (%)

Triwulan I - IV -0.07 2.03

Triwulan II - IV 0.29 1.9

Triwulan III - IV 0.54 1.82

Triwulan IV 0.82 1.78

Keterangan : Periode data 2011 - 2015

Page 43: Keyakinan Konsumen

3

Periode Proyeksi KorelasiMean Absolute

Deviation (%)

1 triwulan yad 0.66 1.10

Inflasi akhir tahun 0.29 1.84

Inflasi akhir tahun 1

tahun yad-0.12 2.27

Grafik 13. Proyeksi Inflasi Satu Triwulan Mendatang

Grafik 14. Proyeksi Inflasi Akhir Tahun Berjalan

3.2 Desain Ulang Kuesioner Survei Ekspektasi Inflasi

Desain ulang kuesioner survei ekspektasi inflasi dilakukan dengan mengacu

dan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu hasil studi literatur, pembahasan

dengan stakeholder pengguna data, dan hasil FGD dengan responden. Berdasarkan

ketiga hal tersebut disusun kuesioner survei ekspektasi inflasi untuk masing-

masing survei sebagaimana tampak pada Lampiran 2.

3.2.1 Hasil Studi Literatur

Berdasarkan hasil studi literatur di berbagai negara, indikator ekspektasi

inflasi dapat diperoleh dari berbagai pelaku ekonomi dengan menggunakan survei

yang dilaksanakan secara terpisah sebagaimana yang selama ini dilakukan di

Indonesia. Jenis pertanyaan umumnya bersifat kuantitatif sehingga dapat diolah

langsung dengan menghitung mean dan median. Meskipun tidak seluruh survei

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

8.0

9.0

10.0

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2011 2012 2013 2014 2015

Perkiraan Inflasi 1 triwulan yad - SPIME (LHS) Realisasi Inflasi - BPS (RHS)

r = 0,66

(%, YOY)

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

8.0

9.0

10.0

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2011 2012 2013 2014 2015

Perkiraan Inflasi akhir tahun - SPIME (LHS)

Realisasi Inflasi Akhir Tahun - BPS (RHS)

(%, YOY)

r = 0,29

Tabel 4. Korelasi dan Deviasi Perkiraan Inflasi SPIME

Grafik 15. Proyeksi Inflasi Akhir

Tahun Berjalan Setahun Mendatang

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

8.0

9.0

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Perkiraan Inflasi 1 tahun yad (akhir tahun) - SPIME (LHS)

Realisasi Inflasi - BPS (RHS)

(%, YOY)

r = -0,12

Keterangan: Periode data 2011-2015

Page 44: Keyakinan Konsumen

4

mencakup pertanyaan ekspektasi inflasi dalam jangka panjang, mayoritas survei

yang ditujukan bagi bisnis dan professional forecaster telah mencakup pertanyaan

ekspektasi inflasi jangka panjang (5 dan 10 tahun ke depan). Negara maju seperti

Amerika Serikat bahkan telah melangkah lebih jauh dengan menghitung uncertainty

dari perkiraan inflasi ke depan. Inggris juga melakukan survei opini dan awareness

terhadap masyarakat untuk mengukur hasil usaha bank sentral dalam membentuk

opini publik terhadap stabilitas harga.

Pertanyaan dalam survei ekspektasi inflasi berperan penting dalam

memperoleh respon yang diinginkan dari responden. Beberapa survei menanyakan

ekspektasi inflasi secara langsung dengan menggunakan pertanyaan “tingkat

inflasi”, tetapi ada juga survei yang menanyakan ekspektasi inflasi secara tidak

langsung menggunakan pertanyaan “harga secara umum” atau “harga yang Anda

bayar” untuk mengukur inflasi yang diekspektasikan (expected) dan dirasakan

(perceived). Variasi bentuk pertanyaan untuk mengukur ekspektasi inflasi

sebagaimana tersebut terutama terjadi pada survei dengan target responden

konsumen atau rumah tangga. Sementara itu, untuk responden selain konsumen

atau rumah tangga, pertanyaan ekspektasi inflasi biasanya ditanyakan secara

langsung menggunakan pertanyaan “tingkat inflasi”.

Tabel 5. Perbandingan Pertanyaan Ekspektasi Inflasi Survei Konsumen di Berbagai Negara

Negara Nama Survei Pertanyaan Ekspektasi Inflasi

Amerika Serikat Survey Of Consumers Price in general

Jepang The Monthly Consumer

Confidence Survey

(MCCS)

Prices of goods and services that you

frequently purchase

India Inflation Expectations

Survey of Households

(IESH)

Expectation on Prices

inflation rate

England Bank of England/Gfk

NOP Inflation Attitudes

Survey

Prices in the shops generally to

change (perceived & expectation)

Changes in interest rate

(perceived & expectation)

Australia Survey of Consumer

Inflationary

Expectations

Prices of things you buy

Page 45: Keyakinan Konsumen

5

Tabel 5. (lanjutan)

Negara Nama Survei Pertanyaan Ekspektasi Inflasi

New Zealand Household Inflation

Expectations (HIE)

Inflation rate

(sebelumnya responden disaring

dengan pertanyaan pemahaman

terhadap istilah inflasi)

Indonesia Survei Konsumen Perubahan harga barang/jasa secara

umum

Pentingnya pemilihan pertanyaan dalam survei ekspektasi konsumen sudah

banyak ditekankan dalam berbagai penelitian. Bruine de Bruin et al. (2010)

menemukan bahwa pertanyaan ekspektasi inflasi tidak langsung seperti “harga

secara umum” atau “harga yang Anda bayar” menyebabkan respons jawaban yang

bias ke atas dan memiliki derajat penyebaran yang lebih besar jika dibandingkan

dengan pertanyaan “tingkat inflasi” secara langsung. Jika dibandingkan dengan

pertanyaan tentang "tingkat inflasi", pertanyaan tentang "harga secara umum" dan

"harga yang Anda bayar" membuat responden relatif lebih fokus pada harga yang

dirasakan berdasarkan pengalaman pribadi, khususnya yang berkorelasi tinggi

dengan ekspektasi kenaikan harga makanan dan transportasi dengan angka yang

relatif besar. Sebaliknya, ekspektasi kenaikan harga lainnya seperti perumahan,

yang relatif kecil dan cenderung kurang menonjol, tidak terpikirkan oleh responden.

Meskipun pertanyaan “tingkat inflasi” lebih sedikit dipengaruhi oleh ekspektasi

kenaikan harga, tipe pertanyaan itu juga memiliki kelemahan antara lain dapat

mengurangi response rate. Responden menyatakan bahwa tipe pertanyaan seperti

itu lebih sulit untuk dijawab.

Dengan mempertimbangkan bahwa masih banyak responden konsumen yang

tidak terlalu memahami istilah inflasi indeks harga konsumen (IHK), untuk pilot

project SEI tetap menanyakan ekspektasi inflasi secara tidak langsung dengan

menggunakan pertanyaan “perubahan harga umum”. Hal itu mempertimbangkan

kemampuan dan tingkat kesulitan yang dirasakan oleh responden dalam menjawab

pertanyaan yang berpotensi mengurangi response rate. Menurut Fricker et al. (2005)

dan Link & Mokdad (2005), pelaksanaan survei menggunakan telepon dan interview

langsung merupakan dua prosedur survei dengan tingkat non-response yang tinggi

jika responden menjumpai kesulitan dalam menjawab.

Page 46: Keyakinan Konsumen

6

3.2.2 Kebutuhan Data dan Informasi dalam Rangka Pengambilan Kebijakan

Moneter

Guna meningkatkan kualitas dan pemanfaatan data hasil survei bagi

pengambilan kebijakan moneter, desain ulang kuesioner survei ekspektasi inflasi

diharapkan mencakup hal-hal sebagai berikut.

1. Time horizon pertanyaan survei ekspektasi inflasi lebih seragam agar mudah

dibandingkan hasilnya antarsurvei. Untuk tiap survei diharapkan terdapat

tambahan pertanyaan ekspektasi inflasi periode 1 tahun ke depan dan jika

memungkinkan hingga ekspektasi inflasi 2 tahun ke depan. Selain pertanyaan

yang berupa moving average untuk 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dan 2 tahun yang

akan datang, time horizon pertanyaan ditambahkan untuk memperkirakan

inflasi IHK akhir tahun (end of year) pada tahun berjalan dan 1 tahun yang akan

datang.

2. Untuk mengonfirmasi jawaban ekspektasi inflasi yang berupa kualitatif (arah

dan pengolahan net balance), cakupan pertanyaan ditambah dengan pertanyaan

level perubahan harga (inflasi/deflasi) untuk memudahkan dalam melakukan

analisis. Meskipun pada tahap awal jawaban responden terhadap level

perubahan harga kurang reliable, dengan pertanyaan yang berulang diharapkan

responden akan semakin aware terhadap angka inflasi ke depan.

3. Alasan jawaban responden untuk pertanyaan ekspektasi inflasi juga

diberikan/dianalisis dalam survei sehingga membantu menjelaskan perilaku

responden dalam memperkirakan ekspektasi inflasinya.

4. Untuk menjangkar target inflasi, perlu ditambahkan pertanyaan mengenai

pengetahuan responden terhadap target inflasi yang ditetapkan Pemerintah,

tingkat kepercayaan responden terhadap target inflasi, dan apakah jawaban

ekspektasi inflasi responden telah mempertimbangkan target inflasi (forward

looking).

5. Menambahkan pertanyaan asumsi angka inflasi yang digunakan dalam

penyusunan budget perusahaan.

3.2.3 Focus Group Discussion (FGD)

Pada kajian ini pelaksanaan FGD dilakukan dalam rangka pembahasan dan

uji coba isi kuesioner redesign pertanyaan survei ekspektasi inflasi guna

meningkatkan kualitas hasil survei sebelum pelaksanaan survei lapangan. Dengan

Page 47: Keyakinan Konsumen

7

mempertimbangkan masukan dari pihak konsultan, jumlah peserta FGD yang

optimum adalah 6 orang dan harus homogen. Pelaksanaan FGD dilakukan untuk

tiap-tiap kelompok responden survei secara terpisah. Khusus responden rumah

tangga, pelaksanaan FGD dilakukan dalam dua sesi dengan mempertimbangkan

homogenitas di dalam grup yang dibagi sesuai dengan sosial ekonomi status (SES).

Sementara itu, untuk responden analis/pengamat ekonomi tidak dilibatkan dalam

proses FGD mengingat cakupan dan jenis pertanyaan tidak berbeda jauh dengan

kuesioner awal.

Pelaksanaan FGD dalam rangka pre test kuesioner dilakukan melalui beberapa

kali pertemuan dengan tiap-tiap responden survei yang melibatkan DKEM dan

konsultan pelaksana survei. Pada kesempatan tersebut responden diminta untuk

membaca dan mengisi kuesioner yang telah disusun oleh BI. Selanjutnya moderator

melakukan dialog interaktif antarpeserta FGD untuk menggali pemahaman

responden, menyamakan persepsi, dan mengetahui kendala yang timbul dalam

pengisian kuesioner tersebut.

3.2.3.1 FGD Responden Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)

Beberapa poin yang diperoleh dalam FGD adalah sebagai berikut.

Responden tidak merasa kesulitan untuk mengidentifikasi produk utama yang

ditanyakan dalam kuesioner. Untuk perusahaan dengan produk yang tidak

terlalu banyak, responden dapat memisahkan sekitar 3–5 produk. Sementara

itu, perusahaan lain dengan produk yang cukup banyak mengidentifikasikan

produk utama dengan berdasarkan share/kontribusi terbesar.

Untuk perusahaan dengan produk yang sedikit, pertanyaan mengenai perkiraan

harga jual produk utama tiga dan enam bulan ke depan dapat dijawab dengan

mudah. Sementara itu, untuk perkiraan harga jual satu tahun dan dua tahun

ke depan, pertanyaan lebih sulit dijawab karena tergantung dari banyak faktor,

antara lain nilai tukar dan harga bahan baku. Perkiraan harga jual produk

jangka panjang tetap dapat diisi, tetapi tidak dapat dipastikan bahwa angka

tersebut akan terealisasi. Perusahaan dengan produk yang lebih banyak

kesulitan memberikan data yang akurat terkait dengan perkiraan perubahan

harga jual produk utama untuk seluruh time horizon sehubungan dengan

fluktuasi harga bahan baku. Keputusan kenaikan harga jual dilakukan ketika

Page 48: Keyakinan Konsumen

8

terjadi kenaikan bahan baku, administered prices, atau kondisi makroekonomi

lain yang terjadi pada saat itu.

Awareness responden terhadap angka inflasi IHK terkini yang dirilis oleh BPS

secara bulanan masih kurang. Perkiraan inflasi yang diberikan oleh perusahaan

masih bersifa backward looking (berdasarkan pengalaman historis) dengan

melihat angka inflasi tahun-tahun sebelumnya. Responden sulit untuk

menjawab ekspektasi inflasi IHK, baik jangka pendek (moving) maupun jangka

panjang. Responden lebih mudah memperkirakan inflasi IHK end year period

daripada memperkirakan inflasi IHK moving period.

Awareness responden terhadap target inflasi cukup baik meskipun tidak

merata. Menurut responden, perusahaan tidak pernah melakukan perkiraan

inflasi untuk menetapkan price structure. Angka inflasi yang digunakan adalah

angka target inflasi pemerintah.

Angka inflasi IHK bukan satu-satunya indikator yang digunakan untuk

menetapkan policy perubahan harga dan upah perusahaan. Inflasi IHK

cenderung digunakan untuk melihat daya beli masyarakat.

Pertanyaan asumsi inflasi yang digunakan untuk menyusun budget perusahaan

sebaiknya ditanyakan pada akhir tahun atau triwulan I tahun berjalan.

Misalnya, jika ingin menanyakan asumsi inflasi yang digunakan pada

penyusunan budget tahun 2016, sebaiknya yang ditanyakan adalah yang

periode Q-IV 2015 atau Q-I 2016.

Jawaban inflasi IHK yang diberikan oleh responden berskala nasional, bukan

regional.

3.2.3.2 FGD Responden Survei Penjualan Eceran (SPE)

Beberapa poin yang diperoleh dalam FGD adalah sebagai berikut.

Responden SPE relatif tidak bermasalah dalam menjawab perkiraan harga jual

produk utama, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan

besar bisa menjawab pertanyaan berdasarkan prognosa yang dibuat untuk

jangka waktu s.d. 5 tahun.

Awareness responden terhadap data inflasi IHK sangat rendah dan sulit untuk

menjawab pertanyaan kuantitatif yang diajukan dalam kuesioner, baik jangka

pendek maupun jangka panjang. Ekspektasi inflasi responden cenderung

Page 49: Keyakinan Konsumen

9

pesimistis (selalu menyatakan naik) dan subjektif berdasarkan apa yang

dirasakan/dikonsumsi (perceived inflation).

Agar tidak terjadi kesalahan persepsi jangka waktu perkiraan harga jual dan

inflasi, pertanyaan dalam kuesioner sebaiknya dituliskan juga periode bulan

dan tahun perkiraan yang diinginkan.

Responden tidak aware terhadap target inflasi pemerintah, tetapi mengaku

dapat mencari informasi tersebut lewat internet.

3.2.3.3 Responden Survei Konsumen (SK)

1. FGD Pre test kuesioner survei ekspektasi inflasi SK dibagi menjadi dua sesi

dengan total peserta FGD sebanyak enam orang.

2. Beberapa poin yang diperoleh dalam FGD adalah sebagai berikut.

Responden mengaku dapat mengisi pertanyaan terkait dengan perkiraan

harga barang/jasa umum untuk periode tiga bulan s.d. satu tahun. Namun,

responden merasa kesulitan dan tidak bisa memperkirakan perubahan

harga barang/jasa secara umum untuk dua tahun ke depan terkait dengan

ketidakpastian kondisi ekonomi dan politik.

Perkiraan perubahan harga barang/jasa umum yang diberikan oleh

responden dilakukan berdasarkan pengeluaran untuk komponen volatile

foods (bahan makanan) dan administered prices (BBM, listrik, gas). Angka

perkiraan (persentase) yang diberikan tidak mempertimbangkan angka

inflasi indeks harga konsumen (IHK) yang terdiri atas banyak basket

komoditas dan bobot. Meskipun setelah dijelaskan bahwa angka realisasi

inflasi IHK masih cukup rendah, responden tidak merasa bahwa perubahan

harga tersebut riil terjadi di masyarakat sehingga jawaban yang diberikan

cenderung pesimistis (jauh di atas angka inflasi IHK).

Rendahnya awareness terhadap data inflasi menyebabkan responden tidak

mampu menjawab pertanyaan perkiraan inflasi IHK akhir tahun.

Responden SK menyatakan bahwa jawaban perubahan harga yang

diberikan merupakan jawaban terhadap apa yang dirasakan secara regional,

hanya perubahan harga di kota Jakarta, bukan secara nasional.

Hampir seluruh responden tidak tahu penetapan target inflasi yang

ditetapkan oleh Pemerintah.

Page 50: Keyakinan Konsumen

10

Untuk memberikan persepsi yang sama pada istilah harga barang/jasa

umum, di dalam kuesioner akan diberikan pertanyaan tambahan untuk

memberikan awareness bahwa barang/jasa yang dikonsumsi tidak hanya

bahan makanan dan energi. Responden akan ditanyakan terlebih dahulu

mengenai perkiraan perubahan harga barang/jasa untuk beberapa

kelompok pengeluaran secara kualitatif. Selanjutnya dengan

mempertimbangkan perkiraan perubahan harga per kelompok pengeluaran

tersebut, responden diharapkan dapat menjawab perkiraan perubahan

harga barang/jasa secara umum secara lebih akurat.

3.3 Pilot Project Survei Ekspektasi Inflasi (SEI)

Proyek percontoh (pilot project) survei ekspektasi inflasi dilaksanakan oleh

Bank Indonesia yang bekerja sama dengan konsultan pelaksana survei dengan

jangka waktu Juni–Desember 2015. Pelaksanaan survei dilakukan secara terpisah

dari survei rutin dengan cakupan responden di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Selama periode pilot project pelaksanaan survei dilakukan sesuai dengan periode

survei existing dengan target responden yang bervariasi sebagaimana Tabel 6.

Tabel 6. Periode dan Target Responden Pilot Project Survei Ekspektasi Inflasi

Survei Periode Target Responden

Survei Konsumen (SK) Bulanan

(Juni s.d. Desember 2015)

250

Survei Penjualan Eceran

(SPE)

Bulanan

(Juni s.d. Desember 2015)

100

Survei Kegiatan Dunia

Usaha (SKDU)

Triwulanan

(Juni, September,

Desember 2015)

150

Survei Proyeksi Indikator

Makro Ekonomi (SPIME)

Triwulanan

(Juni, September,

Desember 2015)

25

Page 51: Keyakinan Konsumen

11

3.3.1 Hasil Pilot Project SEI Survei Konsumen (Agustus 2015)

Hasil survei periode Agustus 2015 menunjukkan bahwa konsumen

mengekspektasikan terjadinya perlambatan kenaikan harga pada seluruh

jangka waktu ekspektasi dibandingkan periode survei bulan sebelumnya.

Meskipun secara kualitatif terjadi perlambatan kenaikan harga pada seluruh

time horizon, secara kuantitatif tidak seluruh ekspektasi inflasi mengalami

penurunan. Penurunan ekspektasi inflasi secara kuantitatif hanya terjadi pada

periode tiga bulan (November 2015) dan dua belas bulan yang akan datang

(Agustus 2016) rata-rata sebesar 11,67% (yoy) dan 7,51% (yoy). Sebaliknya

untuk periode enam bulan dan 24 bulan yang akan datang angka ekspektasi

inflasi meningkat dibandingkan periode survei Juli 2015. Ekspektasi inflasi

pada enam bulan yang akan datang (Februari 2016) meningkat 1,36 ppt dari

8,71% (yoy) menjadi 10,07% (yoy) dan 24 bulan yang akan datang (Agustus

2017) meningkat 0,11 ppt dari 8,54% (yoy) menjadi 8,65% (yoy).

Grafik 16. Indeks Ekspektasi Harga

Umum 3, 6, 12 dan 24 Bulan Yang Akan Datang

Tabel 7. Ekspektasi Harga 3, 6, 12 dan 24 Bulan Yang Akan Datang

Grafik 17. Ekspektasi Inflasi 3, 6, 12

dan 24 Bulan Yang Akan Datang

Ekspektasi Inflasi (% thd Agt'15) Nov 15 Feb 16 Agt 16 Agt 17

Median 5.00 5.00 5.00 5.00

Mean 6.54 6.95 7.51 8.65

Trimmed Mean 5 5.96 6.63 7.32 8.12

Trimmed Mean 30 4.83 5.45 6.52 7.21

Ekspektasi Inflasi (% YoY) Nov 15 Feb 16 Agt 16 Agt 17

Median 10.05 8.06 5.00 5.00

Mean 11.67 10.07 7.51 8.65

Trimmed Mean 5 11.06 9.74 7.32 8.12

Trimmed Mean 30 9.88 8.52 6.52 7.21

Page 52: Keyakinan Konsumen

12

Ekspektasi inflasi akhir tahun berjalan cenderung mengalami koreksi ke bawah

seiring dengan stabilnya inflasi pada periode survei. Pada tahun 2015 konsumen

mengekspektasikan akan terjadi inflasi 8,40% (yoy) dan tahun 2016 sebesar

9,93% (yoy). Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan hasil survei

Juli 2015 sebesar 9,75% (yoy) untuk tahun 2015 dan 11,13% (yoy) untuk tahun

2016.

Pengetahuan konsumen terhadap target inflasi pemerintah semakin membaik

dibandingkan periode survei sebelumnya. Sebanyak 40,4% konsumen

mengetahui target inflasi pemerintah tahun 2015, bertambah dari 26,0% pada

survei bulan Juli 2015. Dari 40,4% tersebut, sebanyak 88 responden (35,2%

dari total responden) memberikan jawaban target inflasi berada di dalam kisaran

4±1%.

Mayoritas responden (53,2%) percaya bahwa target inflasi sebesar 4±1% akan

tercapai, sedangkan 45,6% responden berpendapat bahwa inflasi tahun 2015

akan lebih tinggi dari target inflasi.

Grafik 18. Ekspektasi Inflasi Tahun

2015 dan 2016

Grafik 19. Pengetahuan Konsumen

Terhadap Target Inflasi Pemerintah Tahun 2015

Page 53: Keyakinan Konsumen

13

Grafik 18. Ekspektasi Inflasi Tahun

2015 & 2016

Grafik 19. Pengetahuan Konsumen

Terhadap Target Inflasi Pemerintah Tahun 2015

Grafik 18. Ekspektasi Inflasi Tahun

2015 & 2016

Grafik 19. Pengetahuan Konsumen

Terhadap Target Inflasi Pemerintah Tahun 2015

3.3.2 Hasil Pilot Project SEI Survei Penjualan Eceran (Agustus 2015)

Pedagang eceran memperkirakan terjadi kenaikan harga jual produk utama

mereka dalam 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan mendatang. Meskipun

demikian, kecuali untuk periode 3 bulan, terjadi penurunan persentase

kenaikan harga jual jika dibandingkan dengan survei bulan sebelumnya.

Perkiraan inflasi pedagang eceran secara kualitatif bergerak searah dengan

perubahan harga jual. Meskipun secara indeks (kualitatif) meningkat, secara

persentase (kuantitatif), angka ekspektasi inflasi 3 bulan mendatang lebih

rendah dibandingkan 8,53% (yoy) pada Juli 2015. Sementara itu, indeks

ekspektasi inflasi 6 bulan, 12 bulan, dan 24 mendatang melambat yang diikuti

oleh penurunan persentase angka ekspektasi inflasi periode tersebut.

Sebagaimana yang terjadi pada responden konsumen, perkiraan inflasi akhir

tahun 2015 dan 2016 pedagang eceran juga mengalami penurunan jika

dibandingkan dengan hasil survei periode Juli 2015.

Page 54: Keyakinan Konsumen

14

Grafik 20. Perkiraan Harga Jual Umum 3, 6, 12 dan 24 Bulan yang

Akan Datang

Grafik 21. Indeks Ekspektasi Inflasi 3, 6, 12 dan 24 Bulan yang Akan

Datang

Tabel 8. Ekspektasi Harga 3, 6, 12

dan 24 Bulan yang akan Datang

Grafik 22. Ekspektasi Inflasi 3, 6, 12

dan 24 Bulan yang Akan Datang

Grafik 23. Ekspektasi Inflasi Tahun

2015 & 2016

Awareness responden terhadap target inflasi pemerintah sedikit meningkat dari

35,4% pada survei bulan Juli 2015 menjadi 37,8% pada survei bulan Agustus

2015. Dari jumlah 37,8% tersebut sebagian besar responden (29,8% atau 45

responden) memberikan jawaban target inflasi berada di dalam kisaran 4±1%.

Ekspektasi Inflasi (% to Jul'15) Nov'15 Feb '16 Agt '16 Agt '17

Median 3.00 2.00 3.00 3.00

Mean 2.58 2.54 3.33 3.77

Trimmed Mean 5 2.55 2.50 3.27 3.63

Trimmed Mean 30 2.56 2.38 2.81 3.01

Ekspektasi Inflasi (% YoY) Nov'15 Feb '16 Agt '16 Agt '17

Median 7.96 4.98 3.00 3.00

Mean 7.51 5.53 3.33 3.77

Trimmed Mean 5 7.49 5.49 3.27 3.63

Trimmed Mean 30 7.50 5.37 2.81 3.01

Page 55: Keyakinan Konsumen

15

Jawaban responden terhadap target inflasi pemerintah tahun 2015 mayoritas

berada pada angka 5% dan 4%.

Persentase jumlah responden yang optimistis terhadap pencapaian target inflasi

tahun 2015 bertambah. Pada Agustus 2015 sebanyak 84,11% responden yakin

bahwa inflasi akan berada di dalam kisaran target Pemerintah sebesar 4±1%.

Grafik 24. Pengetahuan Pedagang Eceran Terhadap Target Inflasi

Pemerintah Tahun 2015

Grafik 25. Indeks Ekspektasi Inflasi 3, 6, 12 dan 24 Bulan Yang Akan

Datang

3.3.3 Hasil Pilot Project SEI Survei Kegiatan Dunia Usaha (Juni 2015)

Dunia usaha memperkirakan terjadinya kenaikan harga jual umum pada

seluruh time horizon survei dengan tekanan yang semakin meningkat. Jika

dibandingkan dengan Juni 2015, kenaikan harga jual pada tiga bulan yang akan

datang rata-rata diperkirakan sebesar 1,05%, kenaikan harga jual pada 6 bulan

yang akan datang rata-rata diperkirakan sebesar 2,30%, dan kenaikan harga

jual pada setahun yang akan datang rata-rata diperkirakan sebesar 3,66%.

Sementara itu, kenaikan harga jual pada dua tahun yang akan datang atau Juni

2017 diperkirakan cukup rendah sebesar 4,95%. Kenaikan harga jual pada

dunia usaha secara konsisten lebih rendah jika dibandingkan dengan kenaikan

harga jual yang terjadi pada level pedagang eceran pada periode yang sama.

Secara umum dunia usaha mengekspektasikan terjadinya inflasi untuk seluruh

time horizon. Dunia usaha cenderung paling pesimistis terhadap inflasi dua

belas bulan yang akan datang sebagaimana tercermin dari kenaikan indeks

ekspektasi inflasi yang mencapai 178,0 akibat faktor depresiasi nilai tukar dan

kenaikan harga BBM.

Page 56: Keyakinan Konsumen

16

Secara persentase ekspektasi inflasi dunia usaha lebih tinggi daripada pedagang

eceran. Dunia usaha mengekspektasikan inflasi September 2015 rata-rata

sebesar 9,66% (yoy) akibat pelemahan kurs, kenaikan TTL, BBM, dan pengaruh

hari raya keagamaan. Angka ekspektasi inflasi tersebut menurun pada periode

6 bulan berikutnya, yaitu Desember 2015 sebesar 4,42% (yoy). Sementara itu,

untuk jangka yang lebih panjang, yaitu dua belas bulan berikutnya (Juni 2016)

dan 24 bulan berikutnya (Juni 2017), ekspektasi inflasi cenderung meningkat

masing-masing sebesar 5,76% (yoy) dan 7,30% (yoy).

Ekspektasi inflasi pada akhir tahun 2015 dan 2016 jauh berada di atas target

inflasi pemerintah, inflasi masing-masing sebesar 7,19% (yoy) dan 8,64% (yoy).

Grafik 26. Pengetahuan Perusahaan Terhadap Target Inflasi Pemerintah

Tahun 2015

Tabel 9. Ekspektasi Inflasi 3, 6, 12

dan 24 Bulan yang Akan Datang

Grafik 27. Indeks Ekspektasi Inflasi 3, 6, 12 dan 24 Bulan Yang Akan

Datang

Tabel 10. Ekspektasi Inflasi Tahun

2015 dan 2016

Pengetahuan dunia usaha terhadap angka target inflasi pemerintah cukup

moderat. Dari 150 responden sebanyak 64% (96 responden) menjawab

mengetahui target inflasi pemerintah, tetapi hanya 43% yang menjawab angka

target inflasi berada pada kisaran 4±1%.

Ekspektasi Inflasi (% thd Jun'15) Sep-15 Dec-15 Jun-16 Jun-17

Median 3.00 4.00 5.00 5.50

Mean 3.94 3.42 5.76 7.30

Trimmed Mean 5 3.86 3.63 5.82 7.12

Trimmed Mean 30 3.34 3.59 5.88 6.68

Ekspektasi Inflasi (% YoY) Sep-15 Dec-15 Jun-16 Jun-17

Median 8.66 5.01 5.00 5.50

Mean 9.66 4.42 5.76 7.30

Trimmed Mean 5 9.57 4.63 5.82 7.12

Trimmed Mean 30 9.02 4.59 5.88 6.68

Inflasi akhir tahun (% YoY) 2015 2016

Median 5.26 7.00

Mean 7.19 8.64

Trimmed Mean 5 6.92 8.33

Trimmed Mean 30 6.47 7.31

Page 57: Keyakinan Konsumen

17

Asumsi inflasi yang digunakan dalam penyusunan budget perusahaan tahun

2015 bervariasi dari 0,5%–5,0%. Mayoritas responden mengasumsikan inflasi

untuk penyusunan budget sebesar 5%, 6%, dan 10%.

Grafik 28. Pengetahuan Dunia Usaha

Terhadap Target Inflasi Pemerintah Tahun 2015

Grafik 29. Asumsi Inflasi Yang

Digunakan Dalam Penyusunan Budget Perusahaan 2015

3.3.4 Hasil Pilot Project SEI Survei Proyeksi Indikator Makroekonomi (Juni

2015)

Laju inflasi pada triwulan III-2015 diperkirakan sebesar 6,74% (yoy), lebih tinggi

dibandingkan 4,53% (yoy) pada triwulan III-2014, sedangkan inflasi pada

triwulan IV-2015 atau akhir tahun 2015 sebesar 5,35% lebih rendah

dibandingkan 8,36% (yoy) triwulan IV-2014. Keyakinan responden terhadap

menurunnya harga komoditas internasional, kecukupan ketersediaan barang

dan jasa, serta penurunan inflasi administered prices menjadi faktor pendorong

membaiknya inflasi.

Optimisme responden terhadap terkendalinya tekanan kenaikan harga

mendorong perkiraan laju inflasi tahun 2015 menurun dari tahun 2014 hingga

ke level 5,36% (yoy). Namun, terlihat adanya kecenderungan peningkatan

perkiraan inflasi pada dua tahun ke depan sebagaimana tercermin dari

perkiraan inflasi tahun 2016 menurut hasil survei sebesar 5,41% dan 2017

sebesar 5,43%.

Hampir seluruh responden yang disurvei (96%) mengetahui target inflasi

Pemerintah tahun 2015. Namun, tidak ada responden yang menjawab dengan

tepat bahwa target inflasi pemerintah adalah sebesar 4±1%. Sebanyak 92%

Tidak36%

Jawaban Salah, 21%

Jawaban Benar, 43%

Ya64%

Page 58: Keyakinan Konsumen

18

responden menjawab target inflasi dalam angka yang berada pada kisaran 4±1%

dengan modus jawaban pada angka 5%.

Grafik 30. Perkiraan Inflasi Triwulanan (YOY)

Grafik 31. Perkiraan Inflasi Akhir Tahun (YOY)

Tabel 11. Ekspektasi Inflasi 3, 6, dan 12 Bulan yang Akan Datang

(YOY)

Grafik 32. Pengetahuan Responden Terhadap Target Inflasi Pemerintah

Tahun 2015

7.326.70

4.53

8.36

6.386.93

6.74

5.355.68 5.67 5.34

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

Q I Q II Q III Q IV Q I Q II* Q III* Q IV* Q I* Q II* Q II*

2014 2015 2016 2017

% yoy

Ekspektasi Inflasi (% YoY) Jun-15 Sep-15 Dec-15 Jan-16

7.25 6.80 5.00 5.50

6.93 6.74 5.35 5.68

6.93 6.74 5.35 5.68

7.14 6.86 5.22 5.62

Median

Mean

Trimmed Mean 5

Trimmed Mean 30

Page 59: Keyakinan Konsumen

19

IV. SIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Simpulan

1. Hasil evaluasi ekspektasi inflasi dari hasil survei existing menunjukkan

bahwa angka korelasi indikator ekspektasi inflasi dalam berbagai time horizon

sangat rendah, bahkan beberapa di antaranya masih bernilai negatif. Untuk

indikator ekspektasi inflasi kuantitatif, tingkat deviasi dengan realisasi inflasi

sangat tinggi. Hal itu berarti bahwa indikator ekspektasi inflasi yang

dihasilkan oleh survei BI masih belum cukup, baik menjadi predictor bagi

angka realisasi inflasi. Tingginya ketidakpastian inflasi di Indonesia yang

banyak dipengaruhi dari sisi supply ditengarai menjadi faktor utama

ketidakakuratan ekspektasi/proyeksi inflasi jangka pendek ataupun jangka

panjang, bahkan untuk responden terpilih yang memiliki symmetric

information seperti analis, pengamat ekonomi, dan pelaku pasar keuangan.

2. Berdasarkan hasil studi literatur di beberapa negara, umumnya survei

ekspektasi inflasi (SEI) tidak dilakukan secara khusus dan merupakan bagian

dari survei lainnya yang dibagi berdasarkan kategori responden. Hal itu telah

sesuai dengan yang selama ini telah diterapkan Bank Indonesia.

3. Desain ulang pertanyaan ekspektasi inflasi diperlukan dengan

mempertimbangkan keseragaman time horizon antarsurvei agar mudah

Page 60: Keyakinan Konsumen

20

diperbandingkan. Untuk mengonfirmasi jawaban ekspektasi inflasi yang

berupa kualitatif (arah dan pengolahan net balance), cakupan pertanyaan

ditambah dengan pertanyaan level perubahan harga (inflasi/deflasi) untuk

memudahkan analisis. Meskipun pada tahap awal jawaban responden

terhadap level perubahan harga kurang reliable, dengan pertanyaan yang

berulang diharapkan responden akan semakin aware terhadap angka inflasi

ke depan. Hal itu sesuai dengan studi literatur di berbagai negara yang rata-

rata telah menanyakan ekspektasi inflasi secara kuantitatif.

4. Bentuk pertanyaan ekspektasi inflasi dalam survei konsumen ditanyakan

secara tidak langsung melalui perubahan harga barang/jasa secara umum.

Hal itu mempertimbangkan awareness responden rumah tangga yang masih

rendah terhadap istilah inflasi (berdasarkan hasil FGD). Selain itu,

pelaksanaan survei menggunakan wawancara langsung (tatap muka) dan

wawancara telepon rentan mengalami penurunan response rate apabila

responden kesulitan dalam menjawab pertanyaan.

5. Berdasarkan hasil FGD diperoleh simpulan sebagai berikut.

Awareness responden terhadap angka inflasi IHK terkini yang dirilis oleh

BPS secara bulanan masih kurang untuk seluruh responden peserta

FGD.

Perkiraan inflasi yang diberikan oleh perusahaan masih bersifat

backward looking (berdasarkan pengalaman historis) dengan melihat

angka inflasi tahun-tahun sebelumnya.

Responden sulit untuk menjawab ekspektasi inflasi IHK, baik jangka

pendek (moving) maupun jangka panjang. Responden lebih mudah

memperkirakan inflasi IHK end year period daripada memperkirakan

inflasi IHK moving period.

Responden rumah tangga atau konsumen mengaku dapat mengisi

pertanyaan terkait dengan perkiraan harga barang/jasa umum untuk

periode tiga bulan s.d. satu tahun. Namun, responden merasa kesulitan

dan tidak bisa memperkirakan perubahan harga barang/jasa secara

umum untuk 2 tahun ke depan terkait dengan ketidakpastian kondisi

ekonomi dan politik.

Perkiraan perubahan harga barang/jasa umum yang diberikan oleh

responden didasarkan pada pengeluaran sehari-hari untuk komponen

Page 61: Keyakinan Konsumen

21

volatile foods (bahan makanan) dan administered prices (BBM, listrik, dan

gas). Angka perkiraan (persentase) yang diberikan tidak

mempertimbangkan angka inflasi indeks harga konsumen (IHK) yang

terdiri atas banyak basket komoditas dan bobot. Meskipun telah

dijelaskan bahwa angka realisasi inflasi IHK masih cukup rendah,

responden tidak merasa bahwa perubahan harga tersebut riil terjadi di

masyarakat sehingga jawaban yang diberikan cenderung pesimistis (jauh

di atas angka inflasi IHK).

Awareness responden terhadap target inflasi pemerintah masih sangat

rendah.

6. Hasil pilot project SEI menunjukkan bahwa semua responden menjawab

seluruh pertanyaan ekspektasi inflasi untuk semua time horizon. Responden

rumah tangga cenderung lebih pesimis dalam memperkirakan inflasi

sebagaimana tercermin dari ekspektasi inflasi yang cenderung tinggi,

terutama dalam jangka pendek. Sementara itu, ekspektasi inflasi responden

korporasi, pedagang eceran (retailer) dan pengamat/analis ekonomi

cenderung lebih rendah dan rasional jika dibandingkan dengan rumah tangga

untuk seluruh time horizon.

7. Ekspektasi inflasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh perubahan harga

yang dirasakan pada saat ini (backward looking/perceived inflation). Dengan

berdasarkan hasil SEI, SK, dan SPE, angka ekspektasi inflasi pada seluruh

time horizon cenderung mengalami koreksi perlambatan pascahari besar

keagamaan dan saat harga-harga kembali normal.

8. Awareness responden terhadap angka target inflasi pemerintah tahun 2015

masih relatif terbatas, kecuali untuk responden SPIME. Sebagian besar

responden yang menyatakan tidak mengetahui target inflasi pemerintah

adalah responden rumah tangga dan pedagang eceran. Namun, awareness

responden cenderung membaik pada survei berikutnya seiring dengan

edukasi yang diberikan.

4.2 Rekomendasi

1. Meskipun seluruh responden menjawab semua pertanyaan kuantitatif terkait

ekspektasi inflasi, pendeknya waktu pilot project SEI belum dapat

memberikan simpulan terkait akurasi jawaban responden untuk tiap-tiap

Page 62: Keyakinan Konsumen

22

time horizon. Untuk itu, evaluasi akurasi jawaban responden

direkomendasikan agar dilakukan satu tahun yang akan datang setelah

pelaksanaan pilot project. Departemen Statistik (DSta) akan berkoordinasi

kembali dengan Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter untuk

membahas hasil evaluasi.

2. Hasil akhir penyempurnaan desain ulang pertanyaan SEI akan digabungkan

kembali dengan kuesioner survei existing guna menghindari beban responden

atas berbagai survei yang dilakukan DSta. Dengan demikian, tidak perlu

dilakukan survei tersendiri terkait ekspektasi inflasi.

Page 63: Keyakinan Konsumen

23

DAFTAR PUSTAKA

Bank of Japan. Explanation of the Short-Term Economic Survey of Enterprises in Japan (Tankan). https://www.boj.or.jp/en/statistics/outline/exp/tk/ extk03.htm/#p05. Februari 2015.

Bruine de Bruin, W., van der Klauw, W., Downs J.S., Fischhoff, B., Topa, G., dan Armantier, O. 2010. The Effect of Question Wording on Reported Expectations and Perceptions of Inflation. Federal Reserve Bank of New York, Staff Report no.443.

Bruine de Bruin, W., Potter, S., Rich, R., Topa, G., van der Klauw, W. 2010. Improving Survey Measures of Household Inflation Expectations. Current Issues in Economic and Finance. Federal Reserve Bank of New York. Vol 16, Number 7.

Curtin, Richard T. 1996. Procedure to Estimate Price Expectation. Universtity of Michigan.

Evans & Olson. 2003. Statistics, Data Analysis, and Decision Modeling. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Federal Reserve Bank of Philadelphia. 2014. Livingston Survey Documentation. https://www.philadelphiafed.org/. Februari 2015.

Federal Reserve Bank of Philadelphia. 2014. Survey of Professional Forecasters. https://www.philadelphiafed.org/. Februari 2015.

Gfk. Bank of England/GfK Inflation Attitudes Survey. http://www.bankofengland.co.uk/statistics/Documents/nop/nopias.pdf. Februari 2015.

Hori, M., Masaaki K,. 2011. Inflation Expectations of Japanese Households: Micro Evidence from a Consumer Confidence Survey. ESRI Discussion Paper Series No.280.

Reserve Bank of New Zealand. Household expectations survey. http://reservebank.govt.nz/statistics/tables/m13/#notes. Februari 2015.

Reserve Bank of New Zealand. Household expectations survey. http://reservebank.govt.nz/statistics/tables/m14/#description. Februari 2015.

Reserve Bank of India. 2011. Inflation Expectations Survey of Households: March 2011. RBI Monthly Bulletin June 2011.

Reserve Bank of India. Consumer Confidence Survey. https://www.rbi.org.in/Scripts/PublicationsView.aspx?id=16420. Februari 2015.

Reserve Bank of India. Survey of Professional Forecasters on Macroeconomic Indicators. https://www.rbi.org.in/Scripts/PublicationsView.aspx?id=15729. Februari 2015.

Siagian & Sugiarto. 2006. Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Melbourne Institute. 2012. Survey of Consumer Inflationary Expectations. Monthly report.

Page 64: Keyakinan Konsumen

24

LAMPIRAN 1. EKSPEKTASI INFLASI PER KELOMPOK 3 BULAN

MENDATANG HASIL SURVEI KONSUMEN

Grafik 1. Ekspektasi Inflasi Kelompok Bahan Makanan 3 Bulan

Mendatang

Grafik 2. Ekspektasi Inflasi Kelompok Makanan Jadi 3 Bulan

Mendatang

Grafik 3. Ekspektasi Inflasi Kelompok Perumahan 3 Bulan

Mendatang

Grafik 4. Ekspektasi Inflasi Kelompok Sandang 3 Bulan

Mendatang

-6.0

-4.0

-2.0

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

140.0

150.0

160.0

170.0

180.0

190.0

200.0

1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10

2011 2012 2013 2014 2015

IEH Bahan Makanan 3 bulan yad (LHS) - Survei Konsumen

Realisasi Inflasi Bahan Makanan-BPS (RHS)

(% QTQ)(Indeks)

r = 0,34

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

4.0

140.0

145.0

150.0

155.0

160.0

165.0

170.0

175.0

180.0

185.0

1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10

2011 2012 2013 2014 2015

IEH Makanan Jadi 3 bulan yad (LHS) - Survei Konsumen

Realisasi Inflasi Makanan Jadi-BPS (RHS)

(% QTQ)(Indeks)

r = 0,50

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

140.0

145.0

150.0

155.0

160.0

165.0

170.0

175.0

180.0

185.0

1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10

2011 2012 2013 2014 2015

IEH Perumahan 3 bulan yad (LHS) - Survei Konsumen

Realisasi Inflasi Perumahan -BPS (RHS)

(% QTQ)(Indeks)

r = 0,29

-4.0

-3.0

-2.0

-1.0

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

120.0

125.0

130.0

135.0

140.0

145.0

150.0

155.0

160.0

165.0

1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10

2011 2012 2013 2014 2015

IEH Sandang 3 bulan yad (LHS) - Survei Konsumen

Realisasi Inflasi Sandang -BPS (RHS)

(% QTQ)(Indeks)

r = 0,42

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

1.2

1.4

1.6

1.8

2.0

120.0

125.0

130.0

135.0

140.0

145.0

150.0

155.0

160.0

1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10

2011 2012 2013 2014 2015

IEH Kesehatan 3 bulan yad (LHS) - Survei Konsumen

Realisasi Inflasi Kesehatan-BPS (RHS)

(% QTQ)(Indeks)

r = 0,08

-10.0

-5.0

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

120.0

130.0

140.0

150.0

160.0

170.0

180.0

1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10

2011 2012 2013 2014 2015

IEH Transport 3 bulan yad (LHS) - Survei Konsumen

Realisasi Inflasi Transport-BPS (RHS)

(% QTQ)(Indeks)

r = 0,14

Page 65: Keyakinan Konsumen

25

Grafik 5. Ekspektasi Inflasi Kelompok Kesehatan 3 Bulan

Mendatang

Grafik 6. Ekspektasi Inflasi Kelompok Transport 3 Bulan

Mendatang

Grafik 7. Ekspektasi Inflasi Kelompok Pendidikan 3 Bulan Mendatang

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

4.0

120.0

125.0

130.0

135.0

140.0

145.0

150.0

155.0

160.0

165.0

170.0

1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10

2011 2012 2013 2014 2015

IEH Pendidikan 3 bulan yad (LHS) - Survei Konsumen

Realisasi Inflasi Pendidikan-BPS (RHS)

(% QTQ)(Indeks)

r = 0,58

Page 66: Keyakinan Konsumen

26

LAMPIRAN 2. KUESIONER PILOT PROJECT SURVEI EKSPEKTASI

INFLASI

a. Survei Konsumen

Pertanyaan Ekspektasi Inflasi dalam Survei Konsumen (SK) periode Juni 2015

Page 67: Keyakinan Konsumen

27

Keterangan/Deskripsi singkat kelompok pengeluaran Rumah Tangga

Makanan ( i) padi-padian (beras), tepung, gandum & produk gandum, umbi, Buah-buahan, Sayur-sayuran, Bumbu-bumbuan ( Bawang, Cabai)

(ii) Daging-dagingan, telur, Ikan segar & produk laut

(iii) Makanan Jadi, Minuman dan Rokok a.l gula, nasi dengan lauk, mie, roti, kue, susu, air kemasan, rokok

Non Makanan (i) Sandang : Pakaian dan perlengkapannya, emas perhiasan

(ii) Farmasi & Obat-obatan, Kosmetik

(iii) Pendidikan : Biaya sekolah, biaya kursus/les, buku pelajaran, peralatan sekolah; Rekreasi; Olahraga

(iv) Transportasi

Peralatan Rumah Tangga (i) Peralatan elektronik a.l TV, DVD/VCD Player, Mesin cuci, Kulkas, AC, Blender, Komputer dll

yang Tahan Lama (ii) Furniture

Energi (i) Bahan bakar rumah tangga (LPG, Minyak Tanah) , Listrik

(ii) BBM: Bensin (premium, pertamax), Solar

Perumahan (i) Bahan bangunan/ bahan material

(ii) Biaya kontrak/sewa rumah

Jasa-jasa (i) Jasa kesehatan (Rumah Sakit, Dokter)

(ii) Jasa perbankan & keuangan (biaya administrasi, transfer uang, asuransi)

Page 68: Keyakinan Konsumen

28

b. Survei Penjualan Eceran

Pertanyaan Ekspektasi Inflasi dalam Survei Penjualan Eceran (SPE) Periode Juni 2015

Page 69: Keyakinan Konsumen

29

c. Survei Kegiatan Dunia Usaha

Pertanyaan Ekspektasi Inflasi dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Periode Juni 2015

Page 70: Keyakinan Konsumen

30

Page 71: Keyakinan Konsumen

31

Page 72: Keyakinan Konsumen

32

d. Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi

1

2

3

4

2015/2014 2016/2015 2017/2016

5

2015/2014 2016/2015 2017/2016

6

Ya % Tidak tahu (STOP)

7

Ya

Tidak

Apakah anda tahu berapa target inflasi pemerintah pada tahun berjalan (dhi 2015) ?

Apakah anda yakin bahwa target inflasi tersebut akan tercapai?

Apabila Saudara memperkirakan inflasi akhir tahun lebih rendah, sebutkan alasan utama penyebab

perubahan tersebut menurut skala prioritas (1, 2, 3)?

Harga komoditas dunia turunKurs Rupiah akan menguat (Dollar akan menurun)Ketersediaan barang/jasa akan cukup stabil

Distribusi barang akan stabilSituasi kemanan/sosial politik menjadi stabil

Penambahan subsidi PemerintahPenurunan harga barang yang diatur PemerintahLainnya ...

Harga komoditas dunia naikKurs Rupiah akan melemah (Dollar akan meningkat)

Ketersediaan barang/jasa akan berkurangDistribusi barang akan terganggu

Situasi kemanan/sosial politik menjadi tidak stabilPenurunan/pencabutan subsidi PemerintahPeningkatan harga barang yang diatur Pemerintah

Lainnya ...

Apabila Saudara memperkirakan inflasi akhir tahun lebih tinggi, sebutkan alasan utama penyebab

perubahan tersebut menurut skala prioritas (1, 2, 3)?

Menurut Saudara, berapakah inflasi tahunan Indonesia dalam 2 tahun ke depan dibandingkan periode

saat ini (periode Q2 2016 - Q2 2017) ?

Menurut Saudara, berapakah inflasi pada tahun 2016 dan 2017?

Pertanyaan Perkiraan Inflasi dalam Survei Proyeksi Indikator Makroekonomi (SPIME) : Asumsi survei triwulan II 2015

Menurut Saudara, berapakah perkiraan inflasi secara tahunan (yoy) pada periode sebagai berikut: