Keutamaan Malu
-
Upload
icha-annisa -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of Keutamaan Malu
Keutamaan Malu
Al-Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “Para ulama mengatakan bahwa malu hakikatnya
adalah akhlak yang mengantar seseorang untuk meninggalkan kejelekan dan menghalanginya
mengurangi hak-hak orang lain.”
Kami telah meriwayatkan dari al-Qasim al-Junaidi rahimahullah, ia berkata, “Malu adalah
memerhatikan nikmat-nikmat (Allah Subhanahu wa Ta’ala) dan menganggap dirinya kurang
(mensyukuri nikmat-nikmat tersebut). Dari keduanya terlahir rasa malu.”
Ummu Abdillah al-Wadi’iyyah hafizhahallahu ta’ala berkata, “Malu adalah salah satu akhlak
yang utama. Ia merupakan perhiasan manusia. Hilangnya rasa malu akan menyebabkan segala
macam keburukan, sehingga terjadilah pertumpahan darah, dinodainya kehormatan manusia,
dilakukannya perbuatan-perbuatan keji, tidak dihargainya orang-orang tua, dan campur baurnya
laki-laki dengan para wanita. Para wanita keluar sembari menampakkan perhiasan dan
berdandan, bepergian tanpa mahram. Hilangnya rasa malu juga akan menyebabkan al-haq
hanya didengar namun selanjutnya ditolak.”
Al-Imam al-Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata, “Lima tanda celakanya seseorang adalah
kerasnya hati, mata yang tidak bisa menangis, sedikitnya rasa malu, cinta dunia, dan panjang
angan-angan.”
(Nashihati lin Nisa’, hlm. 196-197)
Sumber: Majalah Asy Syariah no. 62/VI/1431 H/2010, hal. 1, rubrik Permata Salaf.