KETENTUAN KEPABEANAN DI BIDANG · PDF file16.11.2009 · “Ketentuan...
Transcript of KETENTUAN KEPABEANAN DI BIDANG · PDF file16.11.2009 · “Ketentuan...
SELAMAT DATANG
PESERTA SOSIALISASI
Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor
76/PMK.011/2012 dan 90/PMK.04/2012
Di
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe Madya Pabean Soekarno Hatta
Tangerang, 31 Oktober 2012
IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUAN MUSEUM,
KEBUN BINATANG DAN TEMPAT LAIN
SEMACAM ITU YANG TERBUKA UNTUK UMUM
SERTA BARANG UNTUK KONSERVASI ALAM
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
Landasan Hukum Pasal 25 ayat 1 huruf (e)
Undang Undang Nomor 17 Tahun 2006
Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 10 Tahun 1995
tentang Kepabeanan
Peraturan Menteri Keuangan
Nomor : 90/PMK.04/2002
Tanggal : 11 Juni 2002
TMT : 10 Oktober 2012
Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang
untuk Keperluan Museum, Kebun Binatang dan
Tempat Lain Semacam Itu yang Terbuka untuk
Umum Serta Barang untuk Konservasi Alam
tentang
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
PENGERTIAN UMUM
Museum adalah lembaga atau badan, tempat penyimpanan, perawatan,
pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya
manusia, serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya
perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa .
√
√ Kebun Binatang adalah suatu tempat atau wadah yang mempunyai fungsi
utama sebagai lembaga konservasi yang melakukan upaya perawatan dan
pengembangbiakan berbagai jenis satwa berdasarkan etika dan kaidah
kesejahteraan satwa dalam rangka membentuk dan mengembangkan
habitat baru, sebagai sarana perlindungan dan pelestarian jenis melalui
kegiatan penyelamatan, rehabilitasi dan reintroduksi alam dan
dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta sarana rekreasi yang sehat.
Tempat Lain Semacam itu yang Terbuka untuk Umum adalah tempat
lain yang diperuntukkan untuk umum yang mempunyai karakteristik
sebagai museum dan/atau kebun binatang
√
√
Konservasi Alam adalah pengelolaan sumber daya alam baik nabati dan
hewani (satwa) yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk
menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas keanekaragaman dannilanya
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
KETENTUAN PEMBEBASAN BEA MASUK
Impor barang untuk keperluan museum, kebun binatang dan tempat
semacam itu yang terbuka untuk umum serta barang untuk keperluan
konservsi alam dapat diberikan pembebasan bea masuk. (pasal 2 PMK 90/2012)
Kriteria barang yang diberikan pembebasan bea masuk :
√
√
a. Barang, binatang dan/atau tumbuhan yang
merupakan unsur utama pada tempat tersebut;
b. Barang yang nyata-nyata dipergunakan untuk
keperluan pemeliharaan, perawatan atau
perlindungan barang, binatang dan/atau
tumbuhan;
c. Barang yang nyata - nyata dipergunakan untuk
keperluan pertunjukan pada tempat tersebut.
(pasal 3
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
PERLAKUAN PERPAJAKAN
Pasal 3 ayat 1 huruf b :
“Dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22 adalah impor barang yang
dibebaskan dari pungutan bea masuk dan/atau PPN : 4. Barang untuk
keperluan museum, kebun binatang, konservasi alam dan tempat lain
semacam itu yang terbuka untuk umum.”
√
Pasal 3 ayat 5 :
“Ketentuan pengecualian dari pemungutan PPh Pasal 22 dilaksanakan oleh
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.”
Peraturan Menteri Keuangan No.154/PMK.03/2010 :
Pasal 2 ayat (2) dan (3) huruf d PMK No.27/PMK.011/2011 :
“Atas impor sebagian Barang Kena Pajak yang dibebaskan dari pungutan
bea masuk, tidak dipungut PPN atau PPN dan PPnBM : Barang untuk
keperluan museum, kebun binatang, konservasi alam dan tempat lain
semacam itu yang terbuka untuk umum
√
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
ALUR PROSES PEMBERIAN
PERSETUJUAN PEMBEBASAN BEA MASUK
Permohonan dan
lampirannya
Memenuhi
Persyaratan
Surat Pengembalian untuk
Melengkapi Dokumen/Data
Penelitian
Dokumen
Menteri Keuangan melalui
Direktur Jenderal BC u.p.
Dir.Fasilitas Kepabeanan
Tidak Memenuhi
Persyaratan
Surat Penolakan Surat Keputusan Pembebasan Bea
Masuk memuat rincian jumlah, jenis dan
perkiraan nilai pabean serta pelabuhan
tempat pembongkaran.
Lengkap? Tidak
Ya
Pemohon :
Pimpinan penanggung
jawab pengelolaan
Janji Layanan :
14 Hari kerja sejak Permohonan
diterima secara lengkap
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
Pemohon
Permohonan dilampiri:
Badan atau
Lembaga
Instansi
Pemerintah
1. Surat penetapan sebagai museum, kebun binatang,
tempat lain semacam itu yang terbuka untuk umum,
atau konservasi alam dari kementerian terkait;
√ x
2. Rekomendasi untuk diberikan pembebasan bea masuk
dari pejabat minimal setingkat Eselon II kementerian
atau instansi teknis terkait yang menyenbutkan jumlah,
jenis dan tujuan penggunaan barang yang dimintakan
pembebasan bea masuk;
√ √
3. Rincian jumlah, jenis barang, negara asal, perkiraan
nilai pabean, pelabuhan pemasukan, serta penjelasan
fungsi dan keterkaitan barang impor dengan
keperluan, dalam bentuk hardcopy dan softcopy
(contoh Lampiran II)
√ √
4. Surat keterangan dari pemberi hibah/bantuan di luar
negeri atau perjanjian kerjasama, dalam hal barang
impor berasal dari hibah/bantuan atau perjanjian
kerjasama
√ √
DOKUMEN YANG PERLU DILAMPIRKAN UNTUK MEMPEROLEH
PEMBEBASAN BEA MASUK
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
Contoh Lampiran II
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
Pengawasan terhadap Barang yang Mendapatkan
Fasilitas Pembebasan BM
1. Terhadap barang impor yang diberikan
pembebasan bea masuk, dapat dilakukan
pemeriksaan pabean oleh Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai.
2. Dalam hal barang impor yang telah diberikan
pembebasan bea masuk, tidak memenuhi
ketentuan mengenai pembebasan bea masuk,
pemohon wajib membayar bea masuk yang
terutang dan dikenai sanksi administrasi berupa
denda sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
IMPOR
MESIN SERTA BARANG DAN BAHAN UNTUK
PEMBANGUNAN ATAU PENGEMBANGAN
INDUSTRI DALAM RANGKA PENANAMAN
MODAL
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
Landasan Hukum
Pasal 26 ayat (1) huruf a, b dan c
Undang Undang Nomor 17 Tahun 2006
Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan
Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 176/PMK.011/2009 tanggal 16 November 2009
TMT : 15 Desember 2009
sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 76/PMK.011/2012 tanggal 21 Mei 2012
TMT : 20 Juni 2012
Pembebasan Bea Masuk atas Impor Mesin Serta Barang dan
Bahan Untuk Pembangunan atau pengembangan Industri Dalam
Rangka Penanaman Modal
tentang
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
BEBERAPA PENGERTIAN UMUM
√ Pembangunan adalah pendirian perusahaan atau pabrik baru untuk
menghasilkan barang dan/atau jasa.
√
√
Pengembangan adalah pengembangan perusahaan atau pabrik yang telah
ada meliputi penambahan, modernisasi, rehabilitasi, dan/atau
restrukturisasi dari alat-alat produksi termasuk mesin untuk tujuan
peningkatan jumlah, jenis dan/atau kualitas hasil produksi
Barang dan bahan adalah semua barang atau bahan, tidak melihat jenis
dan komposisinya, yang digunakan sebagai bahan atau komponen untuk
menghasilkan barang jadi.
Penanaman Modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal baik
oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk
melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia.
√
√ Keadaan darurat (force majeur) adalah keadaan seperti kebakaran,
bencana alam, kerusuhan, peperangan atau hal-hal lain yang terjadi di luar
kemampuan manusia.
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
KETENTUAN PEMBEBASAN BEA MASUK
√ Atas impor mesin, barang dan bahan yang dilakukan oleh perusahaan yang
melakukan kegiatan usaha di bidang :
a. Industri yang menghasilkan barang; dan/atau
b. Industri yang menghasilkan jasa :
√ Kriteria pembebasan bea masuk atas mesin, barang dan bahan :
- Pariwisata dan kebudayaan;
- Transportasi / perhubungan (untuk jasa transportasi publik);
- Pelayanan kesehatan publik;
- Pertambangan; - Konstruksi;
- Industri telekomunikasi; - Kepelabuhan
dapat diberikan pembebasan bea masuk
- belum diproduksi di dalam negeri;
- sudah diproduksi di dalam negeri namun belum memenuhi spesifikasi
yang dibutuhkan;
- sudah diproduksi di dalam negeri namun jumlahnya belum mencukupi
kebutuhan industri
berdasarkan daftar yang ditetapkan oleh menteri yang bertanggung
jawab di bidang perindustrian atau pejabat yang ditunjuk, setelah
berkoordinasi dengan instansi teknis yang terkait
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
KETENTUAN PEMBEBASAN BEA MASUK
√ Pembebasan bea masuk atas impor mesin untuk pembangunan industri
atau pengembangan industri diberikan untuk jangka waktu pengimporan
selama 2 (dua) tahun terhitung sejak berlakunya keputusan pembebasan
bea masuk, dan dapat diperpanjang sesuai dengan jangka waktu
pembangunan industri tersebut. (pasal 3 ayat (1) dan pasal 4 ayat (1))
√ Perusahaan yang telah menyelesaikan pembangunan industri, dapat
diberikan pembebasan bea masuk atas impor barang dan bahan untuk
keperluan produksi paling lama 2 (dua) tahun sesuai kapasitas terpasang
dengan jangka waktu pengimporan selama 2 (dua) tahun terhitung sejak
berlakunya keputusan pembebasan bea masuk, kecuali bagi industri jasa.
(pasal 3 ayat (3))
√ Perusahaan yang telah menyelesaikan pengembangan industri, sepanjang
menambah kapasitas paling sedikit 30% dari kapasitas terpasang, dapat
diberikan pembebasan bea masuk atas barang dan bahan untuk tambahan
produksi paling lama selama 2 (dua) tahun untuk jangka waktu pengimporan
selama 2 (dua) sejak berlakunya keputusan pembebasan bea masuk. (pasal 4 ayat (3))
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
KETENTUAN PEMBEBASAN BEA MASUK
√
√
Perusahaan yang telah memperoleh fasilitas pembebasan bea masuk atas
impor barang dan bahan namun belum merealisasikan seluruh importasi
dalam jangka waktu 2 (dua) tahun, dapat diberikan perpanjangan waktu
importasinya selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal berakhirnya
fasilitas pembebasan bea masuk (pasal 3 ayat (4) dan pasal 4 ayat (4))
Perusahaan yang melakukan pembangunan atau pengembangan,
sepanjang menggunakan mesin produksi dalam negeri paling sedikit 30%
dari total mesin, dapat diberikan pembebasan bea masuk atas impor barang
dan bahan untuk keperluam produksi/keperluan tambahan produksi selama
4 (empat) tahun sesuai kapasiitas terpasang, dengan jangka waktu
pengimporan selama 4 (empat) tahun terhitung sejak berlakunya keputusan
pembebasan bea masuk dan dapat diberikan perpanjangan jangka waktu
importasinya selama 1 (satu) tahun sejak diterbitkan keputusan persetujuan
perpanjangan (hanya 1 (satu) kali), dengan jumlah sebesar sisa alokasi
impor yang belum direalisasikan, apabila belum merealisasikan seluruh
importasi barang dan bahan dalam jangka waktu 4 (empat) tahun karena
adanya ketentuan tata niaga impor (kuota impor). (pasal 5 ayat (1) dan pasal 5A PMK 76/2012)
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
Pemohon
Permohonan dilampiri:
Pembangunan
Industri
Pengembangan
Industri
1. Akte pendirian perusahaan; √ √
2. Surat Persetujuan Penanaman Modal; √ √
3. NPWP dan tanda terima pengajuan sebagai Pengusaha
Kena Pajak (PKP)
√ √
4. Nomor Identitas Kepabeanan (NIK) √ √
5. Angka Pengenal Impor (API / APIT/API-P) √ √
6. Daftar mesin atau barang dan bahan meliputi jumlah,
jenis spesifikasi teknis secara rinci per pelabuhan
tempat pemasukan.
√ √
7. Uraian ringkas proses produksi bagi industri yang
menghasilkan barang atau uraian ringkas kegiatan
usaha bagi industri jasa.
√ √
8. Surat pernyataan dari instansi teknis terkait yang berisi
keterangan tentang komposisi mesin telah memenuhi
persyaratan, dalam hal perusahaan menggunakan
mesin produksi dalam negeri (untuk impor barang dan
bahan).
√ √
9. Pemberitahuan Pabean Impor Mesin atau faktur
pembelian mesin dalam negeri atas pembangunan atau
pengembangan.
√ √
DOKUMEN YANG PERLU DILAMPIRKAN UNTUK MEMPEROLEH
PEMBEBASAN BEA MASUK
KETENTUAN PEMBEBASAN BEA MASUK
√ Fasilitas pembebasan bea masuk berlaku juga untuk industri perakitan
kendaraan bermotor termasuk industri komponen kendaraan bermotor. (pasal 6 PMK 76/2012)
Permohonan dan
lampirannya
Memenuhi Persyaratan
Penelitian
Dokumen
KEPALA BKPM
Tidak Memenuhi Persayaratan
Surat Penolakan
ALUR PROSES PERMOHONAN PEMBEBASAN BEA MASUK
Surat Keputusan Pembebasan Bea
Masuk beserta lampirannya berupa
daftar memuat jumlah, jenis, spesifikasi
teknis dan perkiraan harga secara rinci
per pelabuhan tempat pemasukan.
Janji Layanan :
7 (tujuh) hari kerja sejak permohonan
diterima secara lengkap
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
KETENTUAN LAINNYA
√
√
Perubahan atas keputusan pembebasan bea masuk, hanya dapat dilakukan
apabila :
a. Mesin, barang dan bahan belum diimpor; dan
b. Masih dalam jangka waktu pembebasan (pasal 10)
Impor mesin, barang dan bahan yang mendapat fasilitas pembebasan bea
masuk berlaku juga ketentuan larangan dan pembatasan. (pasal 11)
Jumlah dan/atau jenis mesin, barang dan bahan yang diimpor harus sesuai
dengan jumlah atau jenis mesin, barang dan bahan yang tercantum dalam
keputusan pembebasan bea masuk. (pasal 12 ayat (1))
Apabila terdapat selisih lebih jumlah dan/atau perbedaan jenis mesin,
barang dan bahan antara jumlah keseluruhan importasi dengan keputusan
pembebasan bea masuk, selisih lebih dan/atau perbedaan jenis wajib
dibayar bea masuk. (pasal 12 ayat (2))
√
√
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
PEMINDAHTANGANAN MESIN
√ Pemindahtanganan mesin dapat dilakukan setelah digunakan paling singkat
2 (dua) tahun sejak tanggal pemberitahuan pabean impor, tidak berlaku
dalam hal :
a. terjadi keadaan darurat (force majeur);
b. mesin diekspor kembali; atau
c. mesin dilakukan pemindahan kepada perusahaan yang mendapat
fasilitas pembebasan bea masuk untuk pembangunan atau
pengembangan industri dalam rangka penanaman modal (pasal 14 ayat (1) dan (2) PMK 76/2012)
Harus mendapatkan izin Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama
Menteri Keuangan. (pasal 14 ayat (3) PMK 76/2012)
√
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
PEMINDAHTANGANAN MESIN
√ Pemindahtanganan mesin karena keadaan darurat dan masih memiliki nilai
ekonomis, tetap wajib membayar bea masuk berdasarkan harga
penyerahan dengan tarif :
a. Jika tarif bea masuknya ≥ 5%, dikenakan tarif 5%; atau
b. Jika tarif bea masuknya ˂ 5%, dikenakan tarif sesuai jenis barang (pasal 14 ayat (8) PMK 76/2012)
√ Pemindahtanganan yang dilakukan dalam jangka waktu paling singkat 2
(dua) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun, mengakibatkan batalnya fasilitas
pembebasan bea masuk dan perusahaan wajib membayar bea masuk yang
terutang. (pasal 14 ayat (4) PMK 76/2012)
Pembebasan Bea Masuk diberikan dalam hal :
a. Pemindahan mesin dilakukan setelah 5 (lima) tahun sejak tanggal
pemberitahuan pabean impor
b. Pemindahtanganan dilakukan atas dasar keadaan darurat, diekspor
kembali atau dipindatangankan kepada periusahaan yang mendapat
fasilitas pembebasan bea masuk (pasal 14 ayat (5) PMK 76/2012)
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
√
PEMINDAHTANGANAN BARANG DAN BAHAN
√ Barang dan bahan tidak dapat dipindahtangankan, kecuali dalam hal terjadi
keadaan darurat dan harus mendapatkan izin dari Direktur Jenderal Bea
dan Cukai atas nama Menteri Keuangan. (pasal 14 ayat (1) dan (3) PMK 76/2012)
√ Pemindahtanganan barang dan bahan, diekspor kembali atau dimusnahkan
yang telah memperoleh izin dari Direktur Jenderal Bea dan Cukai,
dibebaskan dari kewajiban membayar bea masuk yang terutang atas impor
barang dan bahan. (pasal 14A ayat (4) PMK 76/2012)
Barang dan bahan dapat diekspor kembali atau dimusnahkan dengan
mendapat izin dari Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri
Keuangan. (pasal 14A ayat (2) dan (3) PMK 76/2012)
√
Barang dan bahan yang rusak karena keadaan darurat namun masih
memiliki nilai ekonomis, wajib dibayar bea masuknya berdasarkan harga
penyerahan dengan tarif :
a. Jika tarif bea masuknya ≥ 5%, dikenakan tarif 5%; atau
b. Jika tarif bea masuknya ˂ 5%, dikenakan tarif sesuai jenis barang. (pasal 14A ayat (4) PMK 76/2012)
√
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
KEWAJIBAN MEMBAYAR BEA MASUK DAN SANKSI
ADMINISTRASI BERUPA DENDA
Ekspor kembali atau pemusnahan barang dan bahan tanpa izin dari Direktur
Jenderal Bea dan Cukai (pasal 14A ayat (7) PMK 76/2012)
Pemindahtanganan mesin tanpa izin Direktur Jenderal Bea dan Cukai; (pasal 14 ayat (6) PMK 76/2012)
1
Pemindahtanganan barang dan bahan dalam keadaan darurat (force
majeur) tanpa izin Direktur Jenderal Bea dan Cukai; (pasal 14A ayat (7) PMK 76/2012)
2
3
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
PENGAWASAN MESIN DAN/ATAU BARANG DAN BAHAN
Pada saat importasi oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai ;
(pasal 14B PMK 76/2012)
Pada saat proses penerbitan keputusan pembebasan bea masuk
dan saat penggunaan fasilitas pembebasan bea masuk sesuai
dengan tujuan pemberian pembebasan bea masuk, oleh Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ;
Pengawasan yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) tidak menghilangkan kewenangan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai dalam melakukan pengawasan fasilitas
pembebasan bea masuk melalui audit berdasarkan manajemen
resiko;
√
√
√
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
KETENTUAN PERALIHAN
Perusahaan yang telah mendapat fasilitas keringanan bea masuk atas
impor mesin, barang dan bahan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
nomor 135/KMK.05/2000 sebagaiman telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 47/PMK.04/2005, dan belum
merealisasikan impornya, dapat menggunakan fasilitas pembebasan bea
masuk berdasarkan PMK ini, dengan mengajukan permohonan baru
kepada Kepala BKPM dan ditembuskan kepada Direktur Jenderal Bea dan
Cukai; (pasal 17)
Pemindahtanganan atas mesin dan/atau barang dan bahan yang telah
mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk dalam rangka penanaman
modal sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, diselesaikan berdasarkan
ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini. (pasal 17A PMK 76/2012)
√
√
Perusahaan yang jangka waktu importasi barang dan bahan yang
mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk telah habis masa
berlakunya dan telah menyampaikan permohonan perpanjangan sebelum
Peraturan Menteri ini, dapat diberikan perpanjangan jangka waktu importasi
selama 1 (satu) tahun setelah diterbitkan keputusan persetujuan
perpanjangan, dengan jumlah sebesar sisa alokasi impor yang belum
direalisasikan. (pasal II PMK 76/2012)
√
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
IMPOR
DENGAN FASILITAS VOORUITSLAG
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
Landasan Hukum
Pasal 37 ayat (2)
Undang Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang
Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
Peraturan Menteri Keuangan
Nomor : 160/PMK.04/2007
Tanggal : 10 Desember 2007
TMT : 15 Desember 2007
Pengeluaran Barang Impor Untuk Dipakai dengan Menggunakan
Jaminan (Vooruitslag)
tentang
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
“Kewajiban membayar bea masuk dapat diberikan penundaan
dalam hal pembayarannya ditetapkan secara berkala atau
menunggu keputusan pembebasan atau keringanan.”
Vooruitslag Pengeluaran Barang Impor untuk Dipakai dengan Menggunakan Jaminan,
sambil menunggu pemberian persetujuan pembebasan BM, BM+PDRI
dan/atau cukai yang terutang dari Kantor Pusat DJBC
Fasilitas Vooruitslag diberikan terhadap :
Importir yang telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan
pembebasan bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor namun
belum mendapatkan Surat Keputusan Pemberian Pembebasan
Barang untuk keperluan penanggulangan bencana alam (dalam masa
tanggap darurat dan masa transisi menuju rehabilitasi dan rekonstruksi),
tidak berlaku pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi.
Jika barang kena lartas, harus dipenuhi dahulu ketentuan lartasnya!!!
Pengecualian : Barang yang sedang diajukan permohonan rekomendasi
impor dari instansi teknis terkait atau yang akan memperoleh fasilitas
pembebasan PPN/PPnBM dan PPh pasal 22 Impor dari KPP
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
√
√
Prosedur
Mengajukan permohonan terlebih dahulu dengan menyebutkan alasannya
kepada Kepala Kantor Pabean pelabuhan pemasukan;
Melampirkan :
- surat permohonan pembebasan ke Kantor Pusat DJBC yang telah
mendapatkan tanda terima;
- dokumen lainnya
Menyerahkan jaminan sebesar BM, BM dan PDRI dan/atau cukai yang
terutang dan dokumen pelengkap pabean serta PIB manual (tidak ditransfer)
setelah memperoleh Surat Persetujuan Pengeluaran Barang Impor untuk
Dipakai dengan Jaminan dari Kepala Kantor Pabean
(C/P : Seksi Perbendaharaan)
Menerima Bukti Penerimaan Jaminan (BPJ) dari Seksi Perbend
KEPALA KANTOR
Permohonan diajukan ke Kepala Kantor Pabean
PEMOHON
Persetujuan/ Penolakan Kepala
Kantor
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
Menyerahkan dokumen pelengkap pabean + Skep Vooruitslag + BPJ
kepada Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan Cukai (PKC) yang membawahi
gudang dimana barang impor yang dimintakan Vooruitslag berada;
Dilakukan pemeriksaan fisik barang oleh Pemeriksa Barang berdasarkan
SPJM manual dan dibuatkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP);
Apabila kedapatan sesuai, diberikan SPPB (manual)
Dokkap+
BPJ+Skep
Petugas BC pada
Seksi PKC
Penyelesaian akhir setelah barang keluar (SPPB ) dengan
menggunakan PIB Definitif
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
PIB Definitif wajib diserahkan dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh)
hari) kepada Kepala Kantor Pabean, setelah memperoleh Surat Keputusan
Persetujuan Pemberian Pembebasan Bea Masuk, Bea Masuk dan PDRI dan/
atau cukai dari Kantor Pusat DJBC (Dit. Fasilitas Kepabeanan);
Apabila belum memperoleh SKep Pembebasan sampai batas waktu yang
ditentukan, importir dapat mengajukan perpanjangan paling lama 30 (tiga puluh)
hari dengan mengajukan permohonan perpanjangan kepada Kepala Kantor
Pabean;
Jika dalam jangka waktu perpanjangan (30 hari) belum juga memperoleh SKep
Pembebasan, Importir dapat mengajukan perpanjangan kembali ke Dirjen c.q.
Dir.Fasilitas Kepabeanan (paling lama 30 hari) & tidak dapat diperpanjang lagi.
PIB Definitif+
Skep
Pembebasan
Petugas BC pada Seksi
Perbendaharaan
Penyelesaian dengan PIB definitif
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
Kelalaian atau Tidak Menyampaikan PIB Definitif
(PIB Penyelesaian)
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta
Importir wajib membayar bea masuk, bea masuk dan
PDRI , dan/atau cukai yang terutang;
√
Dikenakan sanksi administrasi berupa :
Denda10% dari bea masuk yang wajib dilunasi; dan
Bunga 2% per bulan dari PDRI yang wajib dilunasi;
√
√ Terhadap pengeluaran barang impor dengan fasilitas
Vooruitslag yang permohonan pembebasan atau
keringanannya ditolak, Impor dikenakan bunga 2% per
bulan dari bea masuk dan cukai yang wajib dilunasi
terhitung sejak tanggal penyerahan dokumen
pelengkap pabean (SPPB)
PERUBAHAN PERIODISASI
PENETAPAN KURS NDPBM
SEMULA DARI SENIN SAMPAI MINGGU
MENJADI
RABU SAMPAI DENGAN SELASA
TERHITUNG SEJAK TANGGAL 17 OKTOBER 2012
Contoh fisik barang yang
diajukan harus diambil
kembali oleh Pemilik
Barang atau kuasanya
paling lama 15 (lima
belas) hari kerja sejak
tanggal SPPB
PENGAMBILAN KEMBALI BARANG CONTOH SETELAH SPPB
NO
TIPPING
PLEASE
• Mengambil tindakan tegas
dan langsung terhadap
pengguna jasa yang
memberikan uang tip / barang
/ gratifikasi dan upaya
penyuapan terkait pelayanan
kepabeanan dan cukai
• melakukan peninjauan ulang
terhadap tingkat layanan dan
pengawasan yang diberikan
kepada pengguna jasa yang
bersangkutan.
Pemanfaatan Mailing List (milis)
sebagai Sarana untuk Mendukung
Penyampaian Informasi kepada
Pengguna Jasa
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi KPPBC TMP SH
Milis yang tersedia
Pengusaha TPB Pengusaha TPS
Cargo Handling PJT
[email protected] [email protected]
PPJK
Cara menjadi Member Milis
1.Nama perusahaan,
2.Nama penanggung jawab email,
3.No. telepon perusahaan, dan
4.Jenis/bidang usaha perusahaan (PPJK,
TPB, TPS, PJT, atau Cargo Handling)
[email protected] Contoh:
PT. Logistik Cepat
Sarwati Husaini
021-5903214
PPJK dan PJT (PT. Logistik Cepat merupakan PPJK sekaligus PJT)
Untuk Memperoleh informasi lebih lanjut
Hubungi Seksi Penyuluhan dan Layanan
Informasi
Telepon : 021-5501309, 33065906
Email : [email protected]
42
KPPBC Tipe Madya Pabean Soekarno Hatta
Telp : 021-5502056 Fax : 021-5502105
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi
Telp : 021-5501309, 021-33065906
Email : [email protected]
Seksi Kepatuhan Internal
Telp : 021-5501308, 085286611900
Email : [email protected],
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi – KPPBC TMP Soekarno Hatta