Ketahanan Pangan di Era Ketidakpastiangreenmetric.ui.ac.id/wp-content/uploads/2015/07/... · -...
Transcript of Ketahanan Pangan di Era Ketidakpastiangreenmetric.ui.ac.id/wp-content/uploads/2015/07/... · -...
Ketahanan Pangan di Era Ketidakpastian
Dr. Eva AnggrainiDirektur Publikasi Ilmiah dan Informasi Strategis
www.ipb.ac.id
Outline
Latar belakang
Pembahasan:
- Potret permasalahan pangan di masa COVID-19
- Peran kampus berkelanjutan
- Peran IPB di era COVID-19
- Rekomendasi kebijakan jangka pendek untuk ketahanan pangan era COVID-19
- Rekomendasi kebijakan jangka panjang untuk ketahanan pangan
Penutup
Sumber:
- Perkembangan digital yang sangat cepat
- Perubahan iklim
- Ketidakseimbangan ekosistem
- Perdamaian dan konflik
- Ekonomi
Pandemi COVID-19 adalah salah satu bentuk ketidakpastian yang sedang kita hadapi
ERA KETIDAKPASTIAN
POTRET PERMASALAHAN PANGAN DI MASA COVID-19
www.ipb.ac.id
Ketidakpastian Ekonomi GlobalCovid-19 menyebabkan ketidakpastian ekonomi global. Ketidakpastian tersebut meningkat tajam di tahun 2020, menyebabkan ketidakpastian yang tinggi di China yang selanjutnya mempengaruhi US dan negara lainnya.
Sumber grafik: http://policyuncertainty.com/
- Ketahanan pangan merupakan salah satu sentral dalam pembangunan
- COVID-19 serta adanya Peraturan Pemerintah (PP) No 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memberi dampak sosial ekonomi yang besar.
- Sektor pertanian (termasuk peternakan) dan perikanan merasakan dampak yang sangat besar.
- BNPB menyatakan kondisi pangan surplus hingga Mei 2020 untuk 10 jenis
pasokan pangan strategis nasional (beras medium, bawang putih, gula pasir,
telur ayam, daging ayam, daging sapi, cabe merah, bawang merah, minyak
goreng, jagung) (Revindo 2020) .
www.ipb.ac.id
Latar belakang
Perkiraaan Ketersediaan dan KebutuhanPangan Pokok Nasional Maret - Mei 2020
Sumber: Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian 2020
www.ipb.ac.id
Perkiraaan Ketersediaan dan Kebutuhan Pangan Pokok Nasional Juni - Agustus 2020
www.ipb.ac.id
- Produksi banyak karena petani telah mempersiapkan untuk pasokan di bulan Ramadhan (misalnya: cabai, ayam, sayur-sayuran, jagung)
- Permintaan menurun karena:
- Pembatasan jam operasional pasar dan PSSB menghambat distribusi pangan
- Banyak restoran dan rumah makan yang tutup
- Akses pasar dikuasai oleh tengkulak
- Namun terganggunya rantai pasokan pangan karena PSSB menyebabkan dampak bagi produsen yang mayoritas berskala kecil maupun konsumen.
- Dampak bagi petani: harga turun, bahkan lebih rendah dari biaya produksi
- Kebijakan relaksasi KUR tidak memberi manfaat signifikan, karena untuk mendapatkan modal pasca Covid-19, petani harus melunasi KUR sebelumnya, sementara penerimaan petani turun selama masa itu.
www.ipb.ac.id
Sumber berita: https://nasional.kompas.com/read/2020/04/13/17045731/pemerintah-sebut-stok-
pangan-di-masa-pandemi-covid-19-aman-hingga-4-bulan
www.ipb.ac.id
Sumber: https://www.mongabay.co.id/2020/04/02/dampak-covid-19-harga-tangkapan-ikan-
nelayan-turun-drastis/
Sumber berita:https://pangannews.id/pakar-agroklimat-prediksi-kondisi-panen-setelah-april-ini-hasilnya
www.ipb.ac.id
Dr. Aris Pramudia | Pakar Agroklimat dan Hidrologi, Pangan Institute
Prediksi Iklim Tahun 2020 | Outlook Beberapa Bulan Ke Depan
• Prediksi ENSO (El Nino-Southern Oscillation) dalam beberapa bulan ke depan diperkirakan dalam kondisi Netral.
• Hasil prediksi BMKG, pada bulan Mei sebagian besar wilayah memiliki sifat hujan Atas Normal. Sifat hujan Normal diprediksi akan mulai mendominasi sebagian besar wilayah Indonesia pada bulan Juni dan Juli.
• Walaupun prediksi menunjukkan cenderung ENSO-Netral dengan sifat hujan mengarah ke Normal, tetap perlu diwaspadai potensi kejadian hujan ekstrim di beberapa wilayah, khususnya di bulan Mei.
MEI 2020JUNI 2020
JULI 2020Prediksi probabilistik ENSO 2020
Sumber: https://www.bmkg.go.id/iklim/prakiraan-hujan-
bulanan.bmkg
Sumber: https://iri.columbia.edu/our-
expertise/climate/forecasts/enso/current/?enso_tab=enso-cpc_plume
www.ipb.ac.id
PERAN KAMPUS BERKELANJUTAN
www.ipb.ac.id
KAMPUS BERKELANJUTAN
www.ipb.ac.id
Kampus memiliki peran penting dalam mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional serta SDGs
✔ transfer of knowledge, teknologi dan inovasi
✔ Menciptakan green campus
✔ Memberikan rekomendasi kebijakan
Transfer Pengetahuan, Teknologi dan
Inovasi
Inovasi
IPB HAKI
IPB
Riset
IPB
Series of Food Innovations
Menciptakan Green
Campus
Peran IPB terhadap
Rekomendasi Kebijakan
PERAN IPB DI MASA COVID-19
www.ipb.ac.id
Tes Covid-19
Sumber: news.okezone.com 9 April 2020 Sumber: vivanews.com 10 April 2020
IPB berkomitmen membantu dan menjadi solusi bagi persoalan pangan, utamanya di periode pandemi dimulai dari lingkungan kampus sendiri.
Tips: Bahasa ringan, edukatif, dan infomatif untuk semua kalangan
Transfer Knowledge Melalui Tips Harian
Aksi Sosial
IPB melalui tim Crisis Center yang diketuai langsung oleh Wakil Rektor III juga melakukan pembagian bantuan pangan untuk sejumlah mahasiswa baik sarjana maupun pascasarjana
Pembagian ditujukan untuk mahasiswa yang masih tinggal di Bogor, atau sekitar kampus, maupun dalam kampus (asrama, dan perumahan dosen).
Bentuk bantuan: Makanan, sembako, healthcare, kits dll. Prinsip: tepat sasaran, efisien, dan efektif (Surat WR Bidang SDM & Keuangan No. 5219/IT3/KU/2020 15 April 2020 tentang Penggunaan Dana Operasional Masa COVID-19).
layanan kantin sehat untuk mahasiswa yang tidak bisa pulang kampung
Wak
af IP
B
Sumber; https://kumparan.com/news-release-ipb/lppm-ipb-university-serahkan-alat-kesehatan-kepada-12-desa-lingkar-kampus-1tGQDM37B94
Peran IPB
Aksi Sosial
Bantuan tidak hanya untuk mahasiswa, namun bagi warga sekitar kampus juga IPB memberikan bantuan dalam bentuk pangan kebutuhan sehari-hari.
Bahkan Himpunan Alumni (HA) IPB juga turut memberikan bantuan kepada mahasiswa yang masih tinggal di Bogor berupa bantuan sejumlah kebutuhan pokok, dan bantuan uang tunai kepada 100 mahasiswa yang membutuhkan.
Sumber: https://kumparan.com/news-release-ipb/lagi-arm-ha-ipb-university-berikan-bantuan-sembako-dan-blt-1tGQH0jEusg
REKOMENDASI KEBIJAKAN JANGKA PENDEK
UNTUK KETAHANAN PANGAN
DI ERA COVID-19
www.ipb.ac.id
1. Menjaga keamanan logistik pangan untuk menjamin ketersediaan saprodi maupun produk pangan
2. Perlu pendataan yang akurat terkait jumlah persediaan komoditas strategis 3 bulan ke depan, yang dapat diperoleh dari dari pengelola pasar induk, grosir dan eceran; asosiasi pedagang dan importir, serta kementerian dan lembaga terkait
3. Koordinasi Kemdag dengan dengan Satgas Pangan, BULOG dan KL lain untuk pengawasan ketersediaan barang serta operasi pasar○ Perlu komando yang sama untuk operasi pasar: kapan/bilamana;
dimana dan pada tingkat harga berapa. Kemdag seharusnya me-lead
www.ipb.ac.id
4. Menjaga stabilitas harga: ○ dari perilaku historikal, kenaikan harga produk pangan di pasar
tradisional perlu mendapatkan perhatian secara serius untuk komoditas a.l. telur ayam, daging sapi dan beras
○ Antisipasi terhadap kenaikan harga bawang putih dan gula pasir karena Covid-19 perlu mendapatkan perhatian serius untuk persiapan menjelang hari raya
5. Program PADAT KARYA harus diorientasikan untuk produksi PANGAN(pertanian, peternakan, dan perikanan) melibatkan lintas K/L lintassektoral (kementerian pertanian, kementerian perikanan dan kelautan,kementerian kesehatan, kementerian ketenagakerjaan, dankementerian teknis lainnya).
www.ipb.ac.id
6. Perlu program afirmatif untuk ketersediaan saprotan ( benih, pupuk,
dan alsintan)
7. Mendorong jalur pemasaran online oleh petani baik secara mandiri maupun berkelompok untuk meningkatkan harga di tingkat petani.
8. Memperkuat pemerintah desa untuk mengkonsolidasikan lahan-lahan
yang tidak optimal di desa untuk dijadikan lahan produksi pangan,
mempersiapkan tenaga kerja lokal serta menggerakan BUMDESA
sebagai lembaga ekonomi desa yang berfungsi sebagai penghubung
dengan Bulog dan konsumen di perkotaan
www.ipb.ac.id
9. Pekerja harian lepas yang “mudik” atau balik ke desa, harus diajak sebagai tenaga kerja untuk memproduksi pangan di pedesaan (setelah melalui masa karantina sesuai PROTAP). Kementerian ketenagakerjaan harus mampu mengalokasikan pembiayaannya untuk mengedukasi secara cepat dan tepat mereka yang kembali ke desa tsb;
10. Perguruan tinggi membantu pemerintah desa untuk memproduksi modul-modul taktis terkait edukasi produksi dan pengolahan pangan. serta memanfaatkan mahasiswa yang sudah terlanjur mudik ke kampung halamannya adalah langkah untuk mewujudkan KAMPUS MERDESA
www.ipb.ac.id
REKOMENDASI KEBIJAKAN JANGKA PANJANG
UNTUKKETAHANAN PANGAN
www.ipb.ac.id
Bidang Pertanian dan Pangan
Rekomendasi Kebijakan
1
2
3
4
1
Pengembangan korporasi petani melalui konsolidasi lahan dan konsolidasi manajemen
Peningkatan akses terhadap lahan melalui pemanfaatan kawasan hutan yang sudah tidak memiliki tutupan hutan (diperkirakan luas kawasan hutan yang dapat dimanfaatkan sekitar 5 juta ha)
Pengembangan Pertanian terpadu
Pembenahan pada sisi on-farm yang harus dilakukan secara seiring dengan peningkatan nilai tambah ekonomi
5
6
7
Pengarusutamaan pola konsumsi pangan yang ideal hingga ke tingkat pemerintah desa
Reorientasi pola komunikasi, kesejahteraan dan profesi penyuluh pertanian
Pengembangan sistem logistik pangan yang didukung dengan penggunaan teknologi rantai dingin (cold chain), block chain, traceability, big data dan cloud computing
www.ipb.ac.id
Rekomendasi Kebijakan
1
2
3
4
Bidang Peternakan3
Diversifikasi produk pengolahan hasil ternak
Reposisi pembangunan peternakan sebagai leading sector dalam peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat
Transformasi peternakan rakyat menjadi korporasi: integrasi secara vertikal dan horizontal
Pengembangan sistem logistik pangan yang sesuai bagi Indonesia sebagai negara kepulauan
Efisiensi birokrasi usaha peternakan dan iklim investasi usaha (izin usaha, konsistensi regulasi, pengawasan implementasi)
Peningkatan kompetensi SDM peternakan dan kesejahteraan peternak
5
6
Pewilayahan usaha peternakan
7
www.ipb.ac.id
Rekomendasi Kebijakan
1
2
3
Bidang Kelautan dan Perikanan4
Relaksasi kebijakan dan industrialisasi perikanan
Merealisasikan Konsep Agro-Maritim 4.0
Penguatan Hilirisasi dan daya saing produk perikanan
Pengembangan program yang terfokus dan terintegrasi untuk mempercepat peningkatan produksi perikanan di perairan Indonesia bagian timur
Menerapkan struktur dan mekanisme pengelolaan dan tata kelola perikanan yang baik (good fisheries management)
Pengembangan pulau-pulau kecil sebagai pusat pertumbuhan baru kegiatan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan
4
5
6 Penguatan koordinasi antar pengelola WPP
7 Pengembangan potensi praktik Aquaculture dan Mariculture (sea farming dan sea ranching)
8www.ipb.ac.id
Terima kasih
Direktorat Publikasi Ilmiah dan Informasi Strategis
Kampus IPB Dramaga Bogor 16680
E-mail: [email protected]