KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

174
KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.) Oleh: MAGFHIRA ADEYA PUTRI 16320058 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2020

Transcript of KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

Page 1: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.)

Oleh:

MAGFHIRA ADEYA PUTRI

16320058

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2020

Page 2: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

i

KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.)

Oleh:

MAGFHIRA ADEYA PUTRI

16320058

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2020

Page 3: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul:

KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Untuk

Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1

Psikologi

Pada Tanggal

Oleh:

MAGFHIRA ADEYA PUTRI

16320058

Mengesahkan,

Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Universitas Islam Indonesia

Ketua Prodi,

Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc., Sc.

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Mira Aliza Rachmawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog

2. Hazhira Qudsyi, S.Psi., M.A.

3. Wanadya Ayu Khrisna Dewi, S.Psi., M.A.

25 September 2020

Page 4: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

iii

Page 5: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

iv

HALAMAN MOTTO

“Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian.

Sesungguhnya, apabila Allâh mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya.

Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa

yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya”

(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

“Para ulama (orang yang berilmu) adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya

para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu.

Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang

cukup”

(HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

“Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu

termasuk urusan yang patut diutamakan”

(QS. Ali ‘Imran : 186)

“Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang

sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”

(QS. An-Nahl : 96)

Page 6: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin

Segala puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha Pengasih

dan Maha Penyayang. Alhamdulillah saya panjatkan atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir studi saya. Skripsi ini saya

persembahkan kepada pihak-pihak yang telah memberikan doa sekaligus

dukungan kepada saya hingga saat ini yaitu:

Bapak Dedi Muljana dan Ibu Yayu Yulia Mardiana

Terimakasih telah menjadi ayah yang selalu memberikan kasih sayang yang tidak

terhingga, selalu memberikan nasihat ketika saya melakukan kesalahan,

mengajarkan arti sabar dan kerja keras, memberikan nafkah dan bekerja tanpa rasa

lelah, mengingatkan untuk selalu beribadah kepada Allah SWT, dan selalu

memberikan motivasi untuk menjadi orang yang bermanfaat di masa depan.

Terimakasih telah menjadi ibu yang selalu mendengarkan keluh kesah dan ocehan

anaknya, menjadi sumber komunikasi keluarga, selalu sabar dan memberikan

kasih sayang yang tidak terhingga, memberikan motivasi dengan segala bentuk,

selalu mengajarkan sopan santun, dan mengingatkan untuk selalu mengamalkan

nilai-nilai islam di kehidupan sehari-hari.

Marshal Muhammad Tyzar

Terimakasih telah menjadi adik yang selalu menjadi hiburan disaat lelah dan

memberikan semangat sekaligus menjadi pengingat untuk menjadi contoh yang

baik bagi dirimu.

Page 7: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

vi

PRAKATA

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji dan syukur kepada Allah

Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Alhamdulillah

saya panjatkan atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan

tugas akhir studi saya. Sholawat dan salam juga kepada Nabi Muhammad

Shallallahu 'Alaihi Wasallam, yang dengan perjuangan dan kesabarannya

menyebarkan ajaran tauhid sehingga mereka bisa dikenal hingga saat ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak akan terselesaikan dengan baik

tanpa adanya dorongan bantuan berupa motivasi, semangat, bimbingan, nasihat,

dan doa yang diberikan kepada penulis. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Psi., M.Ag., Psikolog selaku Dekan

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.

2. Ibu Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Psi., M.Soc. Sc. selaku Ketua Program

Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas

Islam Indonesia.

3. Ibu Mira Aliza Rachmawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dan membantu penulis dengan

penuh sabar dan ikhlas. Terimakasih juga atas saran, masukan, waktu, dan

Page 8: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

vii

pikiran yang diberikan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi

ini.

4. Ibu Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang selalu memberikan bimbingan kepada mahasiswa dari

proses awal kuliah hingga saat ini.

5. Seluruh Dosen Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia atas

ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama dari awal perkuliahan

hingga saat ini.

6. Seluruh karyawan di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas

Islam Indonesia atas bantuan dan pelayanan yang telah diberikan kepada

mahasiswa selama masa perkuliahan.

7. Seluruh pihak salah satu SMA di Tasikmalaya, Pak Iwan selaku guru BK

yang telah membantu penyebaran kuesioner selama masa pandemi ini dan

siswa-siswi yang telah menjadi responden penelitian sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian ini.

8. Teman-teman Keds (Tasya Amalia Dwiharyanti, Irsa Salsabila, Ghaisani

Husna Hawwari, Ridha Ishmania Sabila, Dhika Rahayu Oktaviani, dan

Candy Kusuma Dewi) yang selalu memberikan hiburan ketika sedih, selalu

berbagi keluh kesah satu sama lain, memberikan semangat sejak SMP

hingga saat ini.

9. Pipit Maryani yang telah mau berteman sejak SMA, selalu mendengarkan

keluh kesah, berbagi pengalaman hidup, dan memberi warna di kehidupan

penulis.

Page 9: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

viii

10. Rizka Andhika Fitriyah yang selalu mendengarkan keluh kesahku,

mengajarkan materi kuliah yang kurang dimengerti, menjadi teman

kulineran, dan mengajarkan untuk bekerja keras sejak dini.

11. Teman-teman Mujahiddah (Lisda Mukaromah, Een Nuraini, Rostika

Hardianti, Afrida Mulyaningrum, Tri Suci Lestari, Nisa Miftahul Jannah,

Anissa Nurwakhid) yang telah mengajarkan arti kehidupan, menemani,

selalu mendengarkan dan saling memberikan semangat dan doa selama

masa perkuliahan hingga saat ini.

12. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas

segala bantuan, motivasi, dan doa yang telah diberikan kepada penulis.

Semoga segala pengalaman yang dialami oleh penulis selama perkuliahan ini

dapat menjadi bekal dan manfaat bagi penulis dan pihak lainnya. Semoga Allah

SWT atas rahmat dan karunia-Nya membalas segala kebaikan semua pihak yang

telah membantu selama proses perkuliahan dengan yang lebih baik.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 10: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….. i

HALAMAN PENGESAHAN …………………..……………………………… ii

HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK ………………….……... iii

HALAMAN MOTTO ………………………………..………………………… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………...……………………… v

PRAKATA ……………………………………………………...……………… vi

DAFTAR ISI ………………………………………………………...…………. ix

DAFTAR TABEL ………………………………………………………...…… xii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………..……....xiii

INTISARI ……………………….......………………………………………….xiv

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………....…….. 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….………… 1

B. Tujuan Penelitian ………………………………………………………… 6

C. Manfaat Penelitian ……………………………………………………….. 6

D. Keaslian Penelitian ……………………………………………………….. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………..……………………... 14

A. Kecanduan Media Sosial …………………………..……………………. 14

1. Pengertian Kecanduan Media Sosial ………………..……………… 14

2. Aspek-aspek Kecanduan Media Sosial ……..………………………. 15

3. Gejala-gejala Kecanduan Media Sosial ……………………..……… 16

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecanduan Media Sosial …….... 17

Page 11: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

x

B. Kesepian ..………………………………………………………………. 18

1. Pengertian Kesepian …………………...…………………………… 18

2. Aspek-aspek Kesepian ………………………..……………………. 19

C. Hubungan Antara Kesepian dan Kecanduan Media Sosial pada Remaja .. 21

D. Hipotesis ………………………………………………………………... 25

BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………….... 28

A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian ………………………………... 28

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ……………………………….. 28

1. Kecanduan Media Sosial ………………………..…………………... 28

2. Kesepian ………………..…………………………………………... 29

C. Subjek Penelitian ……………………………………………………….. 29

D. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………... 29

1. Skala Kecanduan Media Sosial …………………..…………………. 30

2. Skala Kesepian ……………..……………………………………….. 31

E. Validitas dan Reliabilitas ……………………………………………….. 32

1. Validitas …………………………………………………………….. 32

2. Reliabilitas ………………………………………………………….. 33

F. Metode Analisis Data …………………………………………………… 34

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ……………………. 35

A. Orientasi Kancah dan Persiapan ………………………………………… 35

1. Orientasi Kancah ……………………………………………………. 35

2. Persiapan Penelitian ………………………………………………… 36

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian ………………………………………… 40

Page 12: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

xi

C. Hasil Penelitian …………………………………………………………. 41

1. Deskripsi Subjek Penelitian ………………………………………... 41

2. Deskripsi Data Penelitian …………………………………………... 44

3. Uji Asumsi …………………………………………………………. 47

4. Uji Hipotesis ……………………………………………………….. 48

5. Analisis Tambahan …………………………………………………. 49

D. Pembahasan …………………………………………………………….. 51

BAB V PENUTUP ……………………………………………………...……… 56

A. Kesimpulan ……………………………………………………………... 56

B. Saran ……………………………………………………………………. 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Blue Print Skala Social Media Addiction-Student Form (SMAS-SF) …. 30

Tabel 2 Blue Print Skala UCLA Loneliness Scale Version 3 …………………… 32

Tabel 3 Distribusi Skala Kecanduan Media Sosial Setelah Uji Coba ……..……. 39

Tabel 4 Distribusi Skala Kesepian Setelah Uji Coba ………………..………….. 40

Tabel 5 Deskripsi Subjek Penelitian …………………………………………… 42

Tabel 6 Deskripsi Data Penelitian ………………………………………………. 45

Tabel 7 Kategorisasi Variabel Kecanduan Media Sosial ………..……………… 46

Tabel 8 Kategorisasi Variabel Kesepian ……………..…………………………. 46

Tabel 9 Hasil Uji Normalitas …………………………………………………… 47

Tabel 10 Hasil Uji Linieritas …………………………………………………… 48

Tabel 11 Hasil Uji Hipotesis …………………………………………………..... 49

Tabel 12 Hasil Uji Beda Berdasarkan Jenis Kelamin ………………………….. 50

Tabel 13 Hasil Uji Korelasi …………………………………………………….. 50

Page 14: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Uji Coba …………………………………………………….. 62

Lampiran 2 Tabulasi Data Uji Coba …………………………………………… 70

Lampiran 3 Data Induk Uji Coba ………………………………………………. 79

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba ……………………... 90

Lampiran 5 Skala Penelitian …………………………………………………… 98

Lampiran 6 Tabulasi Data Penelitian …………………………………………. 106

Lampiran 7 Data Induk Penelitian ……………………………………………. 119

Lampiran 8 Deskripsi Responden Penelitian …………………………………. 142

Lampiran 9 Skor Hipotetik dan Empirik ……………………………………… 145

Lampiran 10 Hasil Uji Normalitas ……………………………………………. 151

Lampiran 11 Hasil Uji Linieritas …………………………………………….. 153

Lampiran 12 Hasil Uji Hipotesis ……………………………………………... 155

Lampiran 13 Hasil Analisis Tambahan ……………………………………….. 157

Lampiran 14 Surat Permohonan Izin Penelitian ……………………………… 160

Lampiran 15 Surat Keterangan Selesai Penelitian ……………………………. 162

Page 15: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

xiv

KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

Magfhira Adeya Putri

Mira Aliza Rachmawati

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dan kecanduan

media sosial pada remaja. Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan

positif antara kesepian dan kecanduan media sosial. Responden dalam penelitian

ini adalah remaja berusia 15-19 tahun di Tasikmalaya yang terdiri dari 102

responden. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Social Media

Addiction Scale-Students Form (SMAS-SF) yang dikembangkan oleh Sahin (2018)

dan UCLA Loneliness Scale Version 3 yang dikembangkan oleh Russel, Peplau,

dan Cutrona (1996). Metode analisis data menggunakan teknik analisis statistik

korelasi Product Moment Pearson menggunakan program statistik SPSS 23.0 for

windows. Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi sebesar r = 0,222 dengan

nilai p = 0,013. Hipotesis ini memiliki arti bahwa semakin tinggi kesepian yang

dimiliki, maka semakin tinggi kecanduan media sosial yang dimiliki oleh remaja.

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat

hubungan antara kesepian dan kecanduan media sosial pada remaja dengan kata

lain hipotesis dalam penelitian ini diterima.

Kata kunci: kecanduan media sosial, kesepian, remaja

Page 16: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era digital ini manusia diharuskan untuk melakukan segala hal

menggunakan teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin berkembang

menuntut seseorang untuk berlomba-lomba membuat inovasi yang dapat

mempermudah pekerjaan mereka, baik itu pekerjaan rumah, tempat bekerja,

ataupun tempat lainnya. Salah satu inovasi yang berkembang di era digital ini

adalah dalam bidang komunikasi. Perkembangan komunikasi memberikan efek

bagi manusia dalam berinteraksi tanpa harus bertatap muka atau memanfaatkan

kemajuan teknologi.

Salah satu bentuk teknologi di bidang komunikasi adalah media sosial.

Menurut Sahin (2018) media sosial merupakan perluasan teknologi internet yang

mengubah saluran komunikasi di antara orang-orang saat ini. Namun penggunaan

media sosial yang meningkat akan mengarahkan seseorang untuk kecanduan media

sosial. Pernyataan ini diperkuat oleh Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015)

bahwa meningkatnya minat pada situs media sosial dapat menyebabkan kecanduan

media sosial. Berdasarkan penelitian Kuss dan Griffith (2011) terlihat bahwa dari

perspektif klinis, kecanduan media sosial adalah masalah kesehatan mental yang

mungkin memerlukan perawatan profesional. Pernyataan ini diperkuat oleh

Kircaburun (2016) bahwa kecanduan media sosial secara langsung mempengaruhi

penggunaan internet seseorang setiap harinya, dan secara tidak langsung

Page 17: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

2

menyebabkan gangguan psikologis seperti depresi, stress, ataupun merasa kesepian

di kalangan remaja.

Kecanduan media sosial ini dapat tidak hanya mempengaruhi kalangan

dewasa, namun kecanduan media sosial dapat mempengaruhi kalangan remaja.

Berdasarkan hasil pengamatan dari fenomena-fenomena yang terjadi, Azizan

(2016) menjelaskan remaja saat ini sangat ketergantungan atau kecanduan media

sosial. Tidak sedikit dari remaja begitu identik dengan smartphone yang hampir 24

jam berada pada genggaman tangan dan seolah-olah tidak pernah berhenti.

Penelitian yang dilakukan Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015)

menunjukkan bahwa media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kaum muda, yang menyebabkan tingkat kecanduan media sosial dan waktu yang

mereka habiskan di situs tersebut meningkat. Menurut Hapsari dan Ariana (2015)

hampir 80% remaja berusia 10-19 tahun yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia

kecanduan media sosial. Menurut Longstreet dan Brooks (2017) kecanduan media

sosial terus tumbuh seiring dengan meningkatnya ketergantungan kita pada

teknologi dan diperkirakan lebih dari 210 juta orang di seluruh dunia menderita

kecanduan media sosial. Banyai (2017) juga menjelaskan dalam penelitiannya

bahwa sekitar 4,5% remaja berisiko kecanduan media sosial dan sebagian besar

remaja pengguna media sosial menunjukkan beberapa gejala kecanduan media

sosial.

Yang dan Tung (2007) menjelaskan individu yang menghabiskan 8,5 hingga

21,5 jam online per minggu dianggap kecanduan media sosial. Dalam penelitian di

George Institute of Technology (Surya, 2002) menjelaskan bahwa intensitas

Page 18: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

3

penggunaan media sosial dapat digolongkan ke dalam 3 tahapan. Tahapan tersebut

adalah light users (penggunaan media sosial kurang dari 3 jam perhari, medium

users (penggunaan media sosial 3 jam hingga 6 jam perhari), dan heavy users

(penggunaan media sosial lebih dari 6 jam perhari).

Dampak yang muncul karena kecanduan media sosial ada bermacam-macam.

Menurut Koc dan Gulyagci (Hou dkk., 2019) dalam studi yang meneliti kecanduan

media sosial terdapat dampak negatif dari kecanduan media sosial, yaitu depresi,

kecemasan, dan insomnia. Menurut Young, Pistner, O’Mara, dan Buchanan (2000),

beberapa indikator kecanduan media sosial pada remaja antara lain menganggap

media sosial sebagai jalan keluar dari masalah pribadi, tidak dapat beradaptasi

dengan kehidupan sosial, menarik diri ketika jauh dari media sosial, insomnia,

kenaikan berat badan karena penurunan tingkat aktivitas, gangguan seperti

kebiasaan makan yang tidak teratur, dan tidak dapat mencegah diri untuk memasuki

situs media sosial meskipun mereka mengetahui semua efek yang tidak diinginkan

ini. Menurut Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015) meskipun kecanduan media

sosial didefinisikan sebagai menghabiskan waktu berlebihan di situs jejaring sosial

dan ketidakmampuan untuk mengontrol diri sendiri untuk mengakses situs-situs

tersebut, tidak ada diagnosis pasti dari penyakit tersebut. Oleh karena itu, sangat

sulit untuk mendiagnosis kecanduan media sosial pada diri seseorang.

Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kecanduan

media sosial. Menurut Yahya dan Rahim (2017), faktor-faktor yang mempengaruhi

kecanduan media sosial adalah faktor psikologis, faktor sosial, dan faktor

penggunaan teknologi. Pada faktor psikologis ini kecanduan media sosial terjadi

Page 19: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

4

karena adanya permasalahan psikologis, seperti kepribadian ekstraversi, kesepian,

kurangnya motivasi, kurangnya self esteem, rasa rendah diri, karakter depresif,

neurotisme, dan tingkat optimisme seseorang. Penelitian yang dilakukan Amichai

dan Ben (2003) menyebutkan bahwa ada kemungkinan kesepian menyebabkan

kecanduan media sosial. Haand dan Shuwang (2020) juga mengatakan terdapat

hubungan antara kecanduan teknologi (kecanduan media sosial & kecanduan

smartphone) dan masalah kesehatan mental (depresi, kecemasan, stress, kesepian,

harga diri, insomnia). Studi ini juga menegaskan bahwa kecanduan teknologi

seperti kecanduan media sosial berhubungan positif dengan masalah kesehatan

mental. Dari faktor-faktor penyebab di atas peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan kecanduan media sosial dengan kesepian.

Menurut Russel, Peplau dan Cutrona (1980), kesepian adalah emosi negatif

yang muncul karena adanya kesenjangan hubungan sosial yang diharapkan dengan

kenyataan yang ada, baik secara kualitas maupun kuantitas. Kesepian yang terjadi

pada seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Gürsoy dan Biçakçi (2006)

dalam penelitiannya menyebutkan bahwa perbedaan tingkat kesepian yang terjadi

pada remaja dipengaruhi oleh perbedaan status ekonomi, kualitas hubungan

anggota keluarga dan kualitas hubungan pertemanan. Menurut Hawari (Sari &

Listyandini, 2015) penyebab dari kesepian pada individu bisa dipengaruhi oleh

kehidupan sosial yang hanya sedikit mempunyai jaringan pertemanan. Selain itu,

dapat juga karena ketidakcocokan dengan lingkungan sekitar sehingga merasa

kesepian di tengah keramaian.

Page 20: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

5

Penelitian yang dilakukan Parlee (Hidayati, 2018) menyebutkan bahwa dari

40.000 individu yang merasakan kesepian, 79% diantaranya berusia remaja. Survei

tentang kondisi kesepian di Inggris yang dilaksanakan oleh Mental Health

Foundation (Hidayati, 2018), diperoleh data bahwa dari 2256 subyek penelitian

24% diantaranya merasakan kesepian, dimana individu berumur 18-34 tahun

memiliki tingkat kesepian yang lebih tinggi daripada subjek berumur di atas 55

tahun. Survei tersebut diperkuat oleh pernyataan Kasin, Fein, dan Markus (2014)

bahwa kelompok remaja dan dewasa awal merupakan kelompok yang paling

kesepian dibandingkan dengan kelompok dari usia lainnya. Menurut Heinrich

(Ronka, 2011), kesepian sangat umum terjadi pada remaja usia 12-22 tahun dan 20-

50% dari seluruh remaja merasakan kesepian sampai beberapa derajat. Penelitian

Hidayati (2015) tentang kesepian pada remaja menemukan bahwa 12,4% individu

berusia 15- 24 tahun dan antara 4-14% remaja lebih sering mengalami kesepian.

Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015) menjelaskan ketika mengkaji gejala

kecanduan media sosial pada remaja, perasaan kesepian yang ditimbulkan oleh

kurangnya media sosial merupakan salah satu gejala terpenting dari kecanduan

media sosial.

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa kesepian dapat mempengaruhi

kecanduan media sosial pada remaja. Penelitian terdahulu mengenai hubungan

antara kesepian dan kecanduan media sosial masih sulit untuk ditemukan

dibandingkan dengan kecanduan smartphone maupun kecanduan internet.

Rumusan permasalahan yang ingin diteliti adalah “apakah ada hubungan antara

kesepian dengan kecanduan media sosial pada remaja?”.

Page 21: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

6

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dengan

kecanduan media sosial pada remaja.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian ilmu di bidang psikologi

berkaitan dengan kesepian, kecanduan media sosial, dan remaja. Selain itu

diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian lanjutan yang berkaitan dengan

variabel yang diukur.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat menjadi suatu informasi dan

pengetahuan kepada masyarakat terkhususnya remaja mengenai bahayanya

kecanduan media sosial di kalangan remaja.

D. Keaslian Penelitian

Sudah banyak sekali penelitian mengenai kecanduan media sosial dan

kesepian, namun masih sedikit penelitian mengenai hubungan antara kesepian

dengan kecanduan media sosial dibandingkan dengan hubungan antara kesepian

dengan kecanduan internet maupun kecanduan smartphone. Beberapa penelitian

mengenai kecanduan media sosial dan kesepian telah banyak diteliti oleh beberapa

peneliti baik di dalam maupun di luar negeri. Pada penelitian yang dilakukan

Page 22: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

7

Subagio dan Hidayati (2017) mengenai hubungan antara kesepian dengan adiksi

smartphone pada siswa SMA Negeri 2 Bekasi didapatkan hasil bahwa terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara kesepian dengan adiksi smartphone

pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Bekasi dan semakin tinggi tingkat kesepian maka

semakin tinggi pula tingkat adiksi smartphone yang dialami oleh siswa SMA

Negeri 2 Bekasi. Pada penelitian yang dilakukan Misyaroh (2016) mengenai

hubungan antara loneliness dengan mobile phone addict pada mahasiswa

Universitas Negeri di Kota Malang didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan

positif antara loneliness dengan mobile phone addict dan semakin tinggi tingkat

loneliness maka akan semakin tinggi tingkat mobile phone addict pada mahasiswa

Universitas Negeri di Malang.

Pada penelitian yang dilakukan Cheak, Goh, dan Chin (2012) mengenai

online social networking addiction pada mahasiswa di Malaysia menyebutkan

adanya kolerasi antara kecemasan sosial dengan online social networking

addiction. Pada penelitian Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015) mengenai

tingkat kecanduan media sosial pada kaum muda di Turki menyebutkan bahwa

media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kaum muda, yang

menyebabkan tingkat kecanduan kaum muda meningkat, dan waktu yang mereka

habiskan untuk jejaring tersebut meningkat. Pada penelitian yang dilakukan oleh

Hidayati (2015) tentang self compassion dan loneliness mengatakan bahwa tidak

ada hubungan antara self compassion dan loneliness, yang berarti hipotesis

penelitian ini ditolak. Dalam penelitian ini daitemukan fakta bahwa subjek

penelitian yang mempunyai self compassion tinggi, jumlahnya lebih sedikit

Page 23: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

8

daripada subjek penelitian yang mempunyai self compassion rendah atau

sebaliknya pada variabel loneliness. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan

kesepian sebagai variabel independen dan variabel dependen kecanduan media

sosial. Subjek pada penelitian yang akan dilakukan adalah terhadap remaja berusia

15-19 tahun di Tasikmalaya.

1. Keaslian Topik

Pada penelitian yang dilakukan Subagio dan Hidayati (2017) mengenai

hubungan antara kesepian dengan adiksi smartphone pada siswa SMA Negeri 2

Bekasi. Penelitian lain yang dilakukan Misyaroh (2016) menyebutkan ada

hubungan antara loneliness dengan mobile phone addict pada mahasiswa

Universitas Negeri di Kota Malang. Pada penelitian yang dilakukan Cheak Goh,

dan Chin (2012) menjelaskan adanya kolerasi antara kecemasan sosial dengan

online social networking addiction. Pada penelitian Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan

Gul (2015) mengenai tingkat kecanduan media sosial memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kaum muda di Turki. Pada penelitian yang dilakukan oleh

Hidayati (2015) tentang self compassion dan loneliness mengatakan bahwa tidak

ada hubungan antara self compassion dan loneliness. Pada penelitian ini subjek

akan mengambil topik mengenai hubungan antara kesepian dengan kecanduan

media sosial pada remaja. Sehingga, penelitian ini memiliki keaslian topik

penelitian.

2. Keaslian Subjek

Pada penelitian yang dilakukan Subagio dan Hidayati (2017) mengenai

hubungan antara kesepian dengan adiksi smartphone pada siswa SMA Negeri 2

Page 24: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

9

Bekasi. Subjek yang digunakan merupakan siswa kelas X SMA Negeri 2 Bekasi

Penelitian yang dilakukan Misyaroh (2016) menyebutkan ada hubungan antara

loneliness dengan mobile phone addict pada mahasiswa Universitas Negeri di Kota

Malang. Subjek yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah mahasiswa yang

sedang melakukan studi di Malang. Pada penelitian yang dilakukan Cheak Goh,

dan Chin (2012) menjelaskan adanya kolerasi antara kecemasan sosial dengan

online social networking addiction. Subjek yang digunakan pada penelitian ini

adalah pengguna internet di Malaysia. Pada penelitian Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan

Gul (2015) mengenai tingkat kecanduan media sosial memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kaum muda di Turki. Subjek yang digunakan pada peneitian ini

adalah remaja berusia usia 13-19 tahun di Turki. Pada penelitian yang dilakukan

oleh Hidayati (2015) tentang self compassion dan loneliness mengatakan subjek

yang digunakan pada penelitian ini adalah siswi SMA. Pada penelitian ini peneliti

akan menggunakan subjek remaja yang merupakan siswa SMA berusia 15-19 tahun

di Tasikmalaya. Walaupun penelitian dengan subjek penelitian siswa SMA cukup

banyak, tapi subjek yang digunakan pada penelitian ini tidak pernah digunakan

pada penelitian sebelumnya.

3. Keaslian Teori

Pada penelitian yang dilakukan Subagio dan Hidayati (2017) mengenai

hubungan antara kesepian dengan adiksi smartphone pada siswa SMA Negeri 2

Bekasi, peneliti menggunakan teori kesepian yang dikembangkan oleh Gierveld.

Pada penelitian Misyaroh (2016) menyebutkan ada hubungan antara loneliness

dengan mobile phone addict pada mahasiswa Universitas Negeri di Kota Malang,

Page 25: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

10

peneliti menggunakan teori kesepian yang dikembangkan oleh Peplau dan Perlman

(2009). Pada penelitian yang dilakukan Cheak Goh, dan Chin (2012) menjelaskan

adanya kolerasi antara kecemasan sosial dengan online social networking

addiction, peneliti mengadaptasi teori kecanduan internet yang dikembangkan oleh

Kandell (1998). Pada penelitian Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015) mengenai

tingkat kecanduan media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kaum

muda di Turki, peneliti tidak mencantumkan teori kecanduan media sosial yang

digunakan pada penelitian ini. Pada penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2015)

tentang self compassion dan loneliness ini peneliti menggunakan teori kesepian

menurut Peplau dan Perlman (1998). Teori yang akan digunakan pada penelitian

ini untuk variabel tergantung yakni teori kecanduan media sosial yang

dikembangkan oleh Sahin (2018). Adapun untuk variabel bebas yakni teori

kesepian yang dikembangkan oleh Russel, Peplau dan Cutrona (1980). Teori yang

digunakan pada penelitian sebelumnya tidak sama dengan teori yang akan

digunakan pada penelitian ini.

4. Keaslian Alat Ukur

Pada penelitian yang dilakukan Subagio dan Hidayati (2017) mengenai

hubungan antara kesepian dengan adiksi smartphone pada siswa SMA Negeri 2

Bekasi, peneliti menggunakan alat ukur skala kesepian yang disusun berdasarkan

dimensi kesepian menurut Gierveld. Penelitian yang dilakukan Misyaroh (2016)

menyebutkan ada hubungan antara loneliness dengan mobile phone addict pada

mahasiswa Universitas Negeri di Kota Malang, peneliti menggunakan alat ukur

skala kesepian yang dikembangkan oleh Russell, Peplau, dan Ferguson (1980).

Page 26: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

11

Pada penelitian yang dilakukan Cheak Goh, dan Chin (2012) menjelaskan

adanya kolerasi antara kecemasan sosial dengan online social networking addiction

ini mengadopsi alat ukur yang digunakan dalam studi kecanduan internet. Pada

penelitian Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015) mengenai tingkat kecanduan

media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kaum muda di Turki ini

menggunakan alat ukur Social Networking Status Scale yang dikembangkan oleh

Arslan and Kırık (2013). Pada penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2015)

tentang self compassion dan loneliness ini menggunakan alat ukur kesepian Revised

UCLA Loneliness Scale yang dikembangkan oleh Russel (1980). Alat ukur yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan Social Media Addiction Scale-Student

Form (SMAS-SF) yang disusun dan dikembangkan oleh Sahin (2018) dan skala

UCLA Loneliness Scale Version 3 yang disusun dan dikembangkan oleh Russell,

Peplau, dan Cutrona (1996).

Page 27: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kecanduan Media Sosial

1. Pengertian Kecanduan Media Sosial

Menurut Sahin (2018) kecanduan media sosial adalah individu yang

menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dan memiliki keinginan untuk

mengetahui tentang apa pun dengan segera, yang dapat menyebabkan toleransi

virtual, komunikasi virtual, dan masalah virtual pada dirinya. Menurut Grau,

Kleiser dan Bright (2019) kecanduan media sosial adalah frasa yang kadang-kadang

digunakan untuk merujuk pada seseorang yang menghabiskan terlalu banyak waktu

menggunakan Facebook, Twitter, Instagram, atau platform media sosial lainnya

mengganggu aspek lain dari kehidupan sehari-hari. Menurut Kuss dan Griffiths

(2012) kecanduan media sosial dianggap sebagai semacam kecanduan internet.

Menurut Longstreet dan Brooks (2017), kecanduan media sosial adalah

bagian dari kecanduan internet yang secara khusus berhubungan dengan situs

jejaring sosial. Menurut Nurfajri (Nurmandia, Wigati, & Masluchah, 2013),

kecanduan media sosial adalah gangguan psikologis dimana penggunanya

menambahkan jumlah penggunaan sehingga dapat membangkitkan kesenangan,

yang dapat menimbulkan tremor, kecemasan, dan perubahan mood, gangguan

afeksi (depresi atau sulit beradaptasi), dan gangguan sosial (menurunnya kualitas

atau kuantitas kehidupan sosial). Kircaburun (2016) menemukan bahwa kecanduan

media sosial secara langsung mempengaruhi penggunaan internet seseorang setiap

Page 28: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

15

hari, dan secara tidak langsung menyebabkan gangguan psikologis seperti depresi,

stress, ataupun merasa kesepian di kalangan remaja.

Dapat disimpulkan bahwa kecanduan media sosial adalah ketika individu

menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dan memiliki keinginan untuk

mengetahui tentang apa pun dengan segera dan mengganggu aspek lain kehidupan

sehari-hari.

2. Aspek-aspek Kecanduan Media Sosial

Menurut Sahin (2018), terdapat aspek-aspek dalam kecanduan media sosial

yaitu:

a. Virtual Tolerance

Kecanduan media sosial terjadi dikarenakan adanya kebutuhan untuk

seseorang terhubung terus menerus secara online di media sosial.

b. Virtual Communication

Kecanduan media sosial dikarenakan seseorang kurang memiliki

keterampilan mempresentasikan diri sehingga lebih memilih komunikasi

secara virtual daripada interaksi tatap muka secara langsung.

c. Virtual Problem

Kecanduan media sosial yang terjadi merupakan pelarian dari dunia

nyata yang berbeda dengan apa yang diinginkan untuk memunculkan rasa

bahagia maupun senang.

d. Virtual Information

Kebutuhan seseorang untuk mendapatkan informasi yang dibagikan

secara online di media sosial.

Page 29: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

16

Menurut Al Menayes (2015), terdapat aspek-aspek dalam kecanduan media

sosial yaitu:

a. Social Consequences

Konsekuensi sosial tampaknya mencerminkan bagaimana penggunaan

media sosial mempengaruhi aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

b. Time Displacement

Pengalihan waktu dikarenakan mencerminkan dimensi waktu yang

berkaitan dengan penggunaan media sosial seseorang.

c. Compulsive Feelings

Perasaan kompulsif tampaknya mencerminkan dimensi yang berkaitan

dengan perasaan bosan seseorang yang mendorong untuk terus mengakses

media sosial.

Dari beberapa aspek dalam kecanduan media sosial yang telah dijabarkan

oleh Sahin di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek dalam kecanduan

media sosial adalah; virtual tolerance, virtual communication, virtual problem, dan

virtual information.

3. Gejala-gejala Kecanduan Media Sosial

Menurut Andreassen (2010) terdapat enam gejala seseorang kecanduan media

sosial, yaitu sebagai berikut:

a. Menghabiskan banyak waktu untuk berpikir atau/dan merencanakan apa

yang akan lakukan di media sosial.

b. Merasa sangat ingin /terdesak untuk menggunakan media sosial.

c. Menggunakan media sosial untuk lari dari/ melupakan masalah pribadi.

Page 30: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

17

d. Pernah mencoba untuk mengurangi penggunaan media sosial, tetapi gagal.

e. Gelisah dan terganggu ketika dilarang menggunakan media sosial.

f. Terlalu sering menggunakan media sosial sehingga mengganggu pekerjaan

atau pendidikan.

Berdasarkan gejala-gejala kecanduan media sosial menurut Andreassen

diatas, dapat disimpulkan bahwa beberapa gejala seseorang kecanduan media sosial

adalah; menghabiskan banyak waktu di media sosial, menggunakan media sosial

sebagai pelarian dari masalah pribadi, gagal untuk mengurangi penggunaan media

sosial, gelisah ketika tidak menggunakan media sosial, dan terganggunya pekerjaan

ataupun pendidikan dikarenakan media sosial.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecanduan Media Sosial

Menurut Yahya dan Rahim (2017), faktor-faktor yang mempengaruhi

kecanduan media sosial adalah:

a. Faktor Psikologis

Kecanduan media sosial terjadi karena adanya permasalahan

psikologis, seperti kepribadian ekstraversi, kesepian, kurangnya motivasi,

kurangnya self esteem, rasa rendah diri, karakter depresif, neurotisme, dan

tingkat optimisme seseorang.

b. Faktor Sosial

Faktor sosial yang mempengaruhi adanya kecanduan media sosial ini

berhubungan dengan hubungan seseorang dengan keluarga, hubungan

interpersonal secara online, hubungan pertemanan, ataupun hubungan sosial

yang berlebihan.

Page 31: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

18

c. Faktor Penggunaan Teknologi

Kecanduan media sosial berhubungan dengan waktu yang dihabiskan

dalam mengakses media sosial, dukungan secara online, dukungan dalam

mendapatkan informasi, teknologi yang berlebihan, kebutuhan hiburan, dan

perangkat yang digunakan untuk mengakses media sosial.

Dari beberapa faktor penyebab kecanduan media sosial yang telah dijabarkan

oleh Yahya dan Rahim di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi seseorang untuk kecanduan media sosial secara garis besar adalah;

faktor psikologis, faktor sosial, dan juga faktor penggunaan teknologi. Selain itu

dapat disimpulkan juga bahwa kesepian dapat mempengaruhi kecanduan media

sosial.

B. Kesepian

1. Pengertian Kesepian

Menurut Russel, Peplau dan Cutrona (1980), kesepian adalah emosi negatif

yang muncul karena adanya kesenjangan hubungan sosial yang diharapkan dengan

kenyataan yang ada, baik secara kualitas maupun kuantitas. Menurut Hawkley dan

Cacioppo (2010), kesepian diasosiasikan dengan gangguan kepribadian dan

psikosis, penurunan performa kognitif, meningkatkan kemungkinan penyakit

alzheimer, menghilangkan kontrol eksekutif, dan meningkatkan gejala depresi.

Menurut Myers (2010) kesepian adalah kesadaran yang menyakitkan bahwa

hubungan sosial yang dimiliki kurang berarti atau bermakna dibandingkan yang

diharapkan.

Page 32: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

19

Santrock (2002) juga mengatakan bahwa kesepian adalah ketika merasa

bahwa tidak seorang pun memahami dengan baik, merasa terisolasi, dan tidak

memiliki seorang pun untuk dijadikan pelarian, pelampiasan, saat dibutuhkan atau

saat stress. Menurut Masi, Hsi, Louise, dan John (2011) kesepian yang lebih erat

terkait dengan kualitas dari jumlah hubungan. Menurut Peplau dan Perlman (2009)

kesepian diartikan sebagai perasaan kehilangan dan ketidakpuasan yang dihasilkan

oleh ketidaksesuaian antara jenis hubungan sosial yang seseorang inginkan dan

jenis hubungan sosial yang dimiliki.

Dapat disimpulkan bahwa kesepian adalah emosi negatif yang muncul

karena adanya kesenjangan hubungan sosial yang diharapkan dengan kenyataan

yang ada, baik secara kualitas maupun kuantitas.

2. Aspek-aspek Kesepian

Menurut Russel, Peplau dan Cutrona (1980), aspek aspek dalam kesepian

adalah:

a. Personality

Suatu kesatuan dari sistem psikofisik yang menentukan karakteristik

perilaku dan cara berpikir individu. Individu mengalami kesepian disebabkan

kepribadian mereka atau adanya pola yang lebih stabil dari perasaan kesepian

yang terkadang berubah dalam situasi tertentu.

b. Social Desirability

Kesepian terjadi karena tidak mendapatkan kehidupan sosial yang

diinginkan pada kehidupan di lingkungannya. Hal ini disebabkan oleh adanya

Page 33: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

20

keinginan individu untuk membentuk kehidupan sosial yang disenangi pada

kehidupan individu.

c. Depression

Terjadinya kesepian dikarenakan terganggunya perasaan seseorang

seperti perasaan sedih, murung, tidak bersemangat, merasa tidak berharga,

tidak ada orang yang dapat menjadi sandaran dan berpusat pada kegagalan

yang dialami.

Menurut Perlman dan Peplau dan Cutrona (1981), aspek-aspek dalam

kesepian adalah:

d. Afektif

Kesepian terjadi dikarenakan pengalaman yang kurang menyenangkan,

seperti depresi, ketidakpuasan, kecemasan, kebosanan, permusuhan, marah,

menutup diri, merasa hampa, kurang bahagia, ataupun pesimis.

e. Kognitif

Kesepian terjadi dikarenakan menurunnya motivasi untuk bersosialisasi

yang menciptakan keputusasaan dan perasaan sia-sia, kehilangan makna

hidup, sikap apatis, lemah, dan kecemasan. Kesepian juga menekankan

proses kognitif, seperti kewaspadaan dalam menjalani hubungan

interpersonal.

f. Psikomotorik (perilaku)

Kesepian pada individu terlihat dari dirinya menciptakan kecemasan

dan depresi, kurang tegas dan asertif, serta kurang terbuka perihal masalah

yang dihadapinya kepada orang lain.

Page 34: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

21

Dari beberapa aspek dalam kesepian yang telah dijabarkan oleh Russell di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek dalam kesepian adalah;

personality, social desirability, dan depression.

C. Hubungan Antara Kesepian dan Kecanduan Media Sosial pada

Remaja

Perkembangan komunikasi memberikan efek bagi manusia dalam

berinteraksi tanpa harus bertatap muka dan memanfaatkan kemajuan teknologi

seperti media sosial. Menurut Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015) bahwa

meningkatnya minat pada situs media sosial dapat menyebabkan kecanduan media

sosial. Menurut Grau, Kleiser dan Bright (2019) kecanduan media sosial adalah

seseorang yang menghabiskan terlalu banyak waktu menggunakan media sosial

yang dapat mengganggu aspek lain di kehidupan sehari-hari.

Sahin (2018) menjelaskan kecanduan media sosial adalah individu yang

menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dan memiliki keinginan untuk

mengetahui tentang apa pun dengan segera. Ada empat aspek kecanduan media

sosial yaitu virtual tolerance, virtual communication, virtual problem, dan virtual

information. Aspek virtual problem mencakup kecanduan media sosial yang terjadi

merupakan pelarian dari dunia nyata yang berbeda dengan apa yang diinginkan

untuk memunculkan rasa bahagia maupun senang.

Kecanduan media sosial diketahui dapat dialami kalangan remaja.

Kircaburun (2016) menemukan bahwa kecanduan media sosial secara langsung

mempengaruhi penggunaan internet sehari-hari, dan secara tidak langsung

Page 35: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

22

menyebabkan gangguan psikologis di kalangan remaja. Menurut Kirik, Arslan,

Cetinkaya, dan Gul (2015) ketika mengkaji gejala kecanduan media sosial pada

anak muda, salah satu gejala merupakan perasaan kesepian dan kegelisahan yang

ditimbulkan oleh kurangnya media sosial. Young (Pertiwi & Hidayati, 2018) juga

menjelaskan bahwa para ahli menilai bahwa seseorang yang mengalami kecanduan

media sosial dapat disebabkan karena rasa cemas yang dimiliki oleh individu.

Seseorang yang merasa dirinya cemas akan menggunakan media sosial sebagai cara

untuk mengobati rasa kesepian yang dialami. Menurut Russell, Peplau, dan Cutrona

(1980) kesepian memiliki tiga aspek yaitu personality, social desirability, dan

depression. Aspek-aspek kesepian tersebut dapat dialami oleh remaja.

Aspek personality merupakan suatu kesatuan dari sistem psikofisik yang

menentukan karakteristik perilaku dan cara berpikir individu. Individu mengalami

kesepian disebabkan kepribadian mereka atau adanya pola yang lebih stabil dari

perasaan kesepian yang terkadang berubah dalam situasi tertentu. Pada penelitian

yang dilakukan Russel (1980) yang merupakan dasar penyusunan UCLA Loneliness

Scale, menjelaskan adanya aspek personality dikarenakan adanya hubungan yang

signifikan antara kesepian dengan kepribadian neurotisme cenderung mudah

mengalami emosi-emosi negatif seperti cemas, takut, mudah marah, depresi, dan

rasa tidak nyaman yang berakibat ketidakmampuan seseorang menyesuaikan diri.

Pada penelitian yang dilakukan Karaduman (2010) menjelaskan salah satu

penyebab kecanduan media sosial pada remaja merupakan upaya untuk

mengekspresikan kepribadiannya untuk memahami keberadaannya, memancarkan

rasa percaya diri, dan mendapatkan pengakuan dari lingkaran sosialnya. Remaja

Page 36: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

23

umumnya berperilaku agar dapat memberikan dampak positif bagi orang-orang di

sekitarnya. Mereka juga dapat mengumumkan kepribadiannya melalui media sosial

untuk meninggalkan kesan yang baik bagi sekitarnya.

Aspek social desirability diartikan terjadinya kesepian karena tidak

mendapatkan kehidupan sosial yang diinginkan pada kehidupan di lingkungannya.

Hal ini disebabkan oleh adanya keinginan individu untuk membentuk kehidupan

sosial yang disenangi pada kehidupan individu. Pada penelitian yang dilakukan

Russel (1980) yang merupakan dasar penyusunan UCLA Loneliness Scale,

menjelaskan adanya aspek social desirability karena adanya stigma sosial yang

melekat dengan rasa kesepian, dimana seseorang dengan tingkat kesepian cukup

tinggi menimbulkan kekhawatiran orang tersebut akan menjadikan media sosial

sebagai ajang mengekspresikan pengalaman rasa kesepian mereka. Perlman dan

Peplau (1981) mendefinisikan kesepian sebagai pengalaman tidak menyenangkan

yang terjadi ketika hubungan sosial seseorang kurang dalam beberapa hal penting,

baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Perlman dan Peplau (1982) juga

menjelaskan terdapat tiga kesepakatan kolektif dalam studi kesepian. Pertama,

kesepian terjadi akibat dari kekurangan dalam hubungan sosial individu. Kedua,

kesepian adalah pengalaman subjektif daripada isolasi sosial yang obyektif, yang

berarti berada di tengah orang banyak atau sendirian tidak menentukan apakah

seseorang merasa kesepian atau tidak. Ketiga, pengalaman kesepian itu tidak

menyenangkan dan menyusahkan, dan bukannya ceria atau damai.

Aspek depression terjadi karena terganggunya perasaan seseorang seperti

perasaan sedih, murung, tidak bersemangat, merasa tidak berharga, tidak ada orang

Page 37: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

24

yang dapat menjadi sandaran dan berpusat pada kegagalan yang dialami. Pada

penelitian yang dilakukan Russel (1980) yang merupakan dasar penyusunan UCLA

Loneliness Scale menjelaskan secara konseptual rasa kesepian dapat terjadi

bersamaan dengan rasa depresi dan rendahnya self-esteem. Penelitian Xu dan Tan

(Griffiths, 2013) menunjukkan bahwa penggunaan media sosial menjadi

bermasalah ketika media sosial dipandang oleh individu sebagai sesuatu yang

sangat penting bahkan eksklusif, mekanisme untuk menghilangkan stres, kesepian,

atau depresi. Menurut Hawari (Widiana, 2004) orang yang kecanduan media sosial

cenderung mengalami depresi dan menjadi individualitas karena tidak melakukan

komunikasi sosial. Penyataan tersebut juga diperkuat oleh penelitian Jaremka

(2011) mengenai hubungan antara kesepian dengan depresi menunjukkan

responden yang lebih merasa kesepian akan mengalami kesakitan, depresi, dan

kelelahan yang lebih sering dibandingkan subjek yang lebih terhubung secara

sosial.

Penelitian yang dilakukan Haand dan Shuwang (2020) mengatakan terdapat

hubungan antara kecanduan teknologi yaitu kecanduan media sosial dan masalah

kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, stress, kesepian, self esteem,

insomnia. Studi Haand dan Shuwang (2020) juga menegaskan bahwa kecanduan

teknologi seperti kecanduan media sosial berhubungan positif dengan masalah

kesehatan mental yang salah satunya adalah kesepian. Amichai dan Ben (2003) juga

menyebutkan bahwa ada kemungkinan kesepian menyebabkan kecanduan media

sosial.

Page 38: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

25

Pada penelitian yang dilakukan Subagio dan Hidayati (2017) mengenai

hubungan antara kesepian dengan adiksi smartphone pada siswa SMA Negeri 2

Bekasi didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

kesepian dengan adiksi smartphone pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Bekasi dan

semakin tinggi tingkat kesepian maka semakin tinggi pula tingkat adiksi

smartphone yang dialami oleh siswa SMA Negeri 2 Bekasi. Maka dapat

disimpulkan bahwa kecanduan media sosial dan kesepian memiliki dinamika

psikologis yang cukup jelas dan dapat memperkuat hipotesis pada penelitian ini.

D. Hipotesis Penelitian

Ada hubungan positif antara kesepian dan kecanduan media sosial pada remaja.

Semakin tinggi kesepian yang dimiliki, maka semakin tinggi kecanduan media

sosial yang dimiliki oleh remaja. Jika semakin rendah kesepian yang dimiliki, maka

semakin rendah pula kecanduan media sosial yang dimiliki oleh remaja.

Page 39: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah

1. Variabel Tergantung : Kecanduan Media Sosial

2. Variabel Bebas : Kesepian

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Kecanduan Media Sosial

Kecanduan media sosial dalam penelitian ini adalah skor yang

diperoleh dari skala Social Media Addiction-Student Form (SMA-SF) yang

meliputi aspek-aspek kecanduan media sosial yaitu; virtual tolerance,

virtual communication, virtual problem, dan virtual information. Semakin

tinggi skor yang diperoleh responden penelitian, maka semakin tinggi

tingkat kecanduan media sosial responden penelitian. Begitupun

sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh responden penelitian, maka

semakin rendah tingkat kecanduan media sosial yang diperoleh responden

penelitian.

2. Kesepian

Kesepian dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari skala

UCLA Loneliness Scale Version 3 yang meliputi aspek-aspek kesepian

Page 40: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

29

yaitu; personality, social desirability, dan depression. Semakin tinggi skor

yang diperoleh responden penelitian, maka semakin tinggi tingkat kesepian

responden penelitian. Begitupun sebaliknya, semakin rendah skor yang

diperoleh responden penelitian, maka semakin rendah tingkat kesepian yang

diperoleh responden penelitian.

C. Subjek Penelitian

Penelitian mengambil sampel remaja di Tasikmalaya dengan karakteristik

subjek berusia 15 tahun sampai 19 tahun, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan,

dan mengakses media sosial melebihi 3 jam perhari.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner

dengan skala Likert. Penelitian ini menggunakan skala kecanduan media sosial

sebagai variabel tergantung dan skala kesepian sebagai variabel bebas.

1. Skala Kecanduan Media Sosial

Skala yang digunakan untuk mengukur kecanduan media sosial adalah

skala Social Media Addiction Scale-Student Form (SMA-SF). Skala ini

digunakan untuk mengungkapkan tingkat kecanduan media sosial untuk

siswa, baik itu siswa SMP, SMA, maupun mahasiswa. Skala SMA-SF ini

disusun dan dikembangkan oleh Sahin (2018) yang telah diterjemahkan

menjadi Bahasa Indonesia. Skala SMA-SF ini terdiri dari lima pernyataan.

Page 41: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

30

Bentuk pernyataan yang digunakan dalam skala ini adalah pernyataan

tertutup, dimana subjek hanya bisa memilih salah satu jawaban dari lima

alternatif pilihan yang dirasa sesuai dengan keadaan subjek. Skala SMA-SF

adalah skala tipe Likert dengan 5 poin pilihan jawaban yang terdiri dari 29

aitem. Setiap pernyataan terdiri dari lima alternatif jawaban yaitu 1 (sangat

tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3 (rata-rata), 4 (setuju), dan 5 (sangat setuju).

Tabel 1

Blue Print Skala Social Media Addiction-Student Form (SMAS-SF)

No Aspek Nomor Aitem Jumlah

Favorable Unfavorable

1 Virtual

Tolerance

1, 2, 3, 4, 5 - 5

2 Virtual

Communication

6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 - 9

3 Virtual

Problem

15, 16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23

- 9

4 Virtual

Information

24, 25, 26, 27, 28, 29 - 6

Total 29 0 29

2. Skala Kesepian

Skala yang digunakan untuk mengukur kesepian adalah skala UCLA

Loneliness Scale Version 3. Skala ini digunakan untuk mengungkapkan tingkat

kesepian seseorang. Skala UCLA Loneliness Scale Version 3 ini disusun dan

dikembangkan oleh Russell, Peplau, dan Cutrona (1996) yang telah

diterjemahkan menjadi Bahasa Indonesia. Skala UCLA Loneliness Scale

Version 3 ini terdiri dari empat pernyataan. Bentuk pernyataan yang digunakan

Page 42: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

31

dalam skala ini adalah pernyataan tertutup, dimana subjek hanya bisa memilih

salah satu jawaban dari empat alternatif pilihan yang dirasa sesuai dengan

keadaan subjek. Skala UCLA Loneliness Scale Version 3 adalah skala tipe

Likert dengan 4 poin pilihan jawaban yang terdiri dari 20 aitem. Setiap

pernyataan terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu 1 (tidak pernah), 2

(jarang), 3 (kadang), dan 4 (sering). Setiap jawaban memiliki pernyataan

favourable dan unfavourable. Nilai yang diberikan pada favourable dimulai

dari 4 untuk jawaban sering hingga 1 untuk jawaban tidak pernah. Pernyataan

unfavourable dinilai sebaliknya, yaitu nilai 4 untuk jawaban tidak pernah

hingga 1 untuk jawaban sering. Berikut merupakan tabel distribusi aitem pada

skala kesepian.

Tabel 2

Blue Print Skala UCLA Loneliness Scale Version 3

No Aspek Nomor Aitem Jumlah

Favorable Unfavorable

1 Personality 17 9, 16 3

2 Social

Desirability

2, 3, 8, 18 1, 5, 6, 10,

15, 19, 20

11

3 Depression 4, 7, 11, 12, 13, 14 - 6

Total 11 9 20

Page 43: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

32

E. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Menurut Widodo (2006) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas

yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan

hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Azwar

(Widodo, 2006) juga menjelaskan bahwa tes yang menghasilkan data yang tidak

relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas

rendah. Menurut Azwar (Widodo, 2006), secara umum validitas tes terbagi kedalam

tiga jenis yaitu validitas isi (content validity), validitas berdasar kriteria (criterion-

related validity), dan validitas konstruk (construct validity).

Validitas konstruk menurut Widodo (2006) adalah merujuk kepada kualitas

alat ukur yang dipergunakan apakah sudah benar-benar menggambarkan konstruk

teoritis yang digunakan sebagai dasar operasionalisasi ataukah belum. Secara

singkat, validitas konstruk adalah penilaian tentang seberapa baik seorang peneliti

menerjemahkan teori yang dipergunakan ke dalam alat ukur. Menurut Yusup

(2018) validitas konstruk fokus pada sejauh mana alat ukur menunjukkan hasil

pengukuran yang sesuai dengan definisinya. Definisi variabel harus jelas agar

penilaian validitas konstruk mudah. Definisi tersebut diturunkan dari teori.

Fraenkel, Wallen, dan Hyun (2012) menambahkan apabila definisi telah

berlandaskan teori yang tepat, dan pertanyaan atau pernyataan aitem soal telah

sesuai, maka instrumen dinyatakan valid secara validitas konstruk. Standar acuan

Page 44: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

33

yang digunakan dalam menentukan aitem yang valid adalah batas korelasi aitem ≥

0.25 - 0.30.

2. Reliabilitas

Menurut Widodo (2006) reliabilitas mengarah kepada keakuratan dan

ketepatan dari suatu alat ukur dalam suatu prosedur pengukuran. Menurut

Thorndike (Widodo, 2006), makna lain reliabilitas dalam terminologi stabilitas

adalah subjek yang dikenai pengukuran akan menempati ranking yang relatif sama

pada testing yang terpisah dengan alat tes yang ekuivalen. Dari segi bahasa,

reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata

rely dan ability. Bila digabungkan, kedua kata tersebut akan mengerucut kepada

pemahaman tentang kemampuan alat ukur untuk dapat dipercaya dan menjadi

sandaran pengambilan keputusan. Anastasi dan Urbina (Widodo, 2006)

mengatakan bahwa dalam konteks ini reliabilitas alat tes akan menunjuk kepada

sejauh mana perbedaan-perbedaan individual dalam skor tes dapat dianggap

disebabkan oleh perbedaan-perbedaan sesungguhnya dalam karakteristik yang

dipertimbangkan dan sejauh mana dapat dianggap disebabkan oleh kesalahan

peluang.

Azwar (Widodo, 2006) berpatokan pada konsensus bahwa reliabilitas yang

memuaskan dicapai pada koefisien sebesar 0.9 atau lebih. Kehoe (Widodo, 2006)

juga berpendapat koefisien reliabilitas sebesar 0.5942 sampai dengan 0.8924 untuk

tiap subskala tetaplah memuaskan karena untuk tes yang pendek dengan jumlah

aitem antara 10 sampai 15 aitem koefisien reliabilitas di atas 0.5 sudah memuaskan.

Page 45: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

34

Standar acuan yang digunakan dalam menentukan aitem yang reliabel adalah

Cronbach alpha mendekati angka 1.

F. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis data dengan analisis statistik.

Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Product Moment Pearson dengan

program SPSS 23.0 for windows. Teknik ini merupakan uji statistik yang digunakan

untuk menguji hubungan antara dua variabel.

Page 46: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

35

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan

1. Orientasi Kancah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

kesepian dengan kecanduan media sosial pada remaja. Subjek pada

penelitian ini merupakan remaja di Tasikmalaya dengan karakteristik

berusia 15-19 tahun, berjenis kelamin perempuan dan laki-laki, dan

pengguna aktif media sosial dimana menggunakan media sosial lebih dari

tiga jam dalam sehari. Penelitian mengenai hubungan antara kesepian

dengan kecanduan media sosial ini dilakukan dengan menyebarkan

kuesioner online menggunakan Google Form dengan bantuan guru BK dan

seluruh wali kelas di salah satu SMA di Tasikmalaya.

Penelitian dilakukan karena meningkatnya minat remaja pada situs

media sosial yang dapat menyebabkan kecanduan media sosial. Dalam

perspektif klinis kecanduan media sosial merupakan masalah psikologis

yang memerlukan perawatan profesional. Kecanduan media sosial ini tidak

hanya mempengaruhi kalangan dewasa, namun kecanduan media sosial

dapat mempengaruhi kalangan remaja. Remaja saat ini sangat

ketergantungan atau kecanduan media sosial, tidak sedikit dari remaja

begitu identik dengan gadget yang selalu berada pada genggaman tangan

Page 47: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

36

mereka. Gangguan psikologis yang dapat terjadi akibat kecanduan media

sosial antara lain depresi, kecemasan, kesepian dan insomnia.

Alasan peneliti menggunakan subjek penelitian siswa salah satu

SMA di Tasikmalaya ini karena adanya pernyataan dari salah guru

Bimbingan Konseling (BK) dimana mayoritas siswa kecenderungan

kecanduan media sosial, selain itu peneliti merasa masih sedikit penelitian

menggunakan subjek di Tasikmalaya. Penggunaan media sosial hingga

menimbulkan kecanduan disebabkan adanya kebutuhan untuk menghindari

perasaan yang tidak menyenangkan seperti kesepian. Penggunaan subjek

remaja juga dipengaruhi oleh kenyataan bahwa subjek termasuk pada

generasi Z dimana lahir saat teknologi sedang berkembang pesat dan

beradaptasi pada teknologi dengan sangat cepat.

2. Persiapan Penelitian

a. Persiapan Administrasi

Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti melakukan

persiapan administrasi berupa pengurusan surat izin melakukan

penelitian yang ditujukan kepada Kepala Sekolah salah satu SMA di

Tasikmalaya dengan nomor surat 129 / Dek / 70 / Div.Um.RT / III /

2020 pada tanggal 4 Maret 2020. Pengurusan surat ini bertujuan

meminta izin pada pihak sekolah untuk melakukan penelitian pada

siswa SMA di Tasikmalaya.

Page 48: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

37

b. Persiapan Alat Ukur

Penelitian ini menggunakan dua alat ukur, yaitu alat ukur

kecanduan media sosial dan kesepian. Sebelum alat ukur digunakan

untuk pengambilan data, peneliti melakukan pre-eliminary dan uji coba

(try out). Tujuan dari pre-eliminary adalah untuk mengetahui kualitas

setiap aitem dari kedua alat ukur dan memastikan bahwa bahasa yang

digunakan dapat mudah dipahami oleh subjek penelitian. Tujuan dari

uji coba (try out) adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan dalam

pengambilan data sesungguhnya dengan melihat dari validitas dan

reliabilitas alat ukur yang digunakan.

1) Skala Kecanduan Media Sosial

Skala yang digunakan untuk mengukur kecanduan media

sosial adalah skala Social Media Addiction-Student Form (SMA-

SF). Skala ini digunakan untuk mengungkapkan tingkat kecanduan

media sosial untuk siswa, baik itu siswa SMP, SMA, maupun

mahasiswa. Skala SMA-SF ini disusun dan dikembangkan oleh

Sahin (2018). Skala tersebut terbagi berdasarkan aspek kecanduan

media sosial, yaitu virtual tolerance, virtual communication,

virtual problem, dan virtual information yang memiliki 29 aitem

yang keseluruhannya aitem favourable.

2) Skala Kesepian

Skala yang digunakan untuk mengukur kesepian adalah skala

UCLA Loneliness Scale Version 3. Skala ini digunakan untuk

Page 49: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

38

mengungkapkan tingkat kesepian seseorang. Skala UCLA

Loneliness Scale Version 3 ini disusun dan dikembangkan oleh

Russell, Peplau, dan Cutrona (1996). Skala tersebut terbagi

berdasarkan aspek kesepian, yaitu personality, social desirability,

dan depression yang memiliki 20 aitem dengan 11 aitem

favourable dan 9 aitem unfavourable.

c. Uji Coba Alat Ukur

Pada uji coba (try out), peneliti menggunakan Google Form

dengan kriteria subjek adalah remaja di Tasikmalaya, berusia 15 tahun

sampai 19 tahun, dan merupakan pengguna aktif media sosial. Skala

yang disebarkan pada uji coba (try out) ini didapatkan remaja berjumlah

51 responden yang selanjutnya akan di analisis menggunakan program

SPSS 23.0 for windows. Standar yang digunakan dalam menentukan

aitem yang valid adalah batas korelasi aitem ≥ 0.3 dan standar yang

digunakan dalam menentukan aitem yang reliabel adalah Cronbach

alpha mendekati angka 1.

d. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Data yang telah dianalisis data menggunakan program SPSS 23.0

for windows, diperoleh data sebagai berikut:

1) Skala Kecanduan Media Sosial

Hasil uji coba pada skala kecanduan media sosial

menunjukkan bahwa dari 29 aitem pertanyaan, terdapat 21 aitem

valid dan 8 aitem gugur yaitu aitem nomor 16, 22, 23, 24, 25, 26,

Page 50: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

39

28, dan 29. Adapun aitem yang gugur disebabkan nilai koefisien

korelasi dibawah standar yang ditetapkan yaitu ≥ 0.3. Koefisien

korelasi aitem total yang valid adalah antara r = 0.322 sampai r =

0.679. Adapun uji reliabilitas diperoleh r alpha sebesar 0.833 yang

dimana mendekati angka 1, sehingga setiap aitem pada skala

kecanduan media sosial dapat dikatakan reliabel.

Berikut aitem-aitem skala kecanduan media sosial setelah uji

validitas dan reliabilitas beserta distribusi aitem setelah perubahan

tata letak.

Tabel 3

Distribusi Skala Kecanduan Media Sosial Setelah Uji Coba

No Aspek Nomor Aitem Jumlah

Favorable Unfavora

ble

1 Virtual

Tolerance

1 (1), 2 (2), 3 (3), 4

(4), 5 (5)

- 5

2 Virtual

Communica

tion

6 (6), 7 (7), 8 (8), 9

(9), 10 (10), 11

(11), 12 (12), 13

(13), 14 (14)

- 9

3 Virtual

Problem

15 (15), 17 (16), 18

(17), 19 (18), 20

(19), 21 (20)

- 6

4 Virtual

Information

27 (21) - 1

Total 21 0 21

Catatan: Angka dalam tanda ( ) merupakan nomor urut bulir baru

setelah uji coba

2) Skala Kesepian

Hasil uji coba pada skala kesepian menunjukkan bahwa dari

20 aitem pertanyaan, terdapat 18 aitem valid dan 2 aitem gugur

Page 51: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

40

yaitu aitem nomor 15 dan 17. Adapun aitem yang gugur disebabkan

nilai koefisien korelasi dibawah standar yang ditetapkan yaitu ≥

0.3. Koefisien korelasi aitem total yang valid adalah antara r =

0.433 sampai r = 0.743. Adapun uji reliabilitas diperoleh r alpha

sebesar 0.915 yang dimana mendekati angka 1, sehingga setiap

aitem pada skala kesepian dapat dikatakan reliabel.

Berikut aitem-aitem skala kesepian setelah uji validitas dan

reliabilitas beserta distribusi aitem setelah perubahan tata letak.

Tabel 4

Distribusi Skala Kesepian Setelah Uji Coba

No Aspek Nomor Aitem Jumlah

Favorable Unfavorable

1 Personality - 9 (9), 16 (15) 2

2 Social

Desirability

2 (2), 3 (3), 8

(8), 18 (16)

1 (1), 5 (5), 6

(6), 10 (10),

19 (17), 20

(18)

10

3 Depression 4 (4), 7 (7), 11

(11), 12 (12),

13 (13), 14

(14)

- 6

Total 10 8 18

Catatan: Angka dalam tanda ( ) merupakan nomor urut bulir baru

setelah uji coba

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini membagi pengambilan data menjadi dua sesi, yaitu

pengambilan data uji coba (try out) dan pengambilan data sesungguhnya. Setelah

data uji coba di analisis dan didapatkan validitas dan reliabilitas, maka pengambilan

Page 52: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

41

data sesungguhnya dilakukan untuk mendapatkan data yang akan digunakan dalam

menganalisis hubungan antara variabel kecanduan media sosial dan variabel

kesepian. Pengambilan data sesungguhnya dilakukan dengan cara yang sama

dengan pengambilan data uji coba yaitu dengan menyebarkan kuesioner

menggunakan Google Form dengan kriteria subjek adalah remaja di Tasikmalaya,

berusia 15 tahun sampai 19 tahun, dan merupakan pengguna aktif media sosial.

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini merupakan remaja di Tasikmalaya berjumlah

102 responden dengan karakteristik berusia 15 tahun sampai 19 tahun, berjenis

kelamin perempuan dan laki-laki, dan pengguna aktif media sosial. Berikut

deskripsi subjek pada penelitian ini sebagai berikut:

Page 53: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

42

Tabel 5

Deskripsi Subjek Penelitian

Karakteristik Subjek Frekuensi Persentase

Jenis Kelamin

Perempuan 58 56.9%

Laki-laki 44 43.1%

Total 102 100%

Usia

15 tahun 6 5.9%

16 tahun 34 33.3%

17 tahun 34 33.3%

18 tahun 27 26.5%

19 tahun 1 1%

Total 102 100%

Kelas

10 29 28.4%

11 41 40.2%

12 32 31.4%

Total 102 100%

Penggunaan Media Sosial Perhari

4-6 Jam 51 50%

7-10 Jam 37 36.3%

> 10 Jam 14 13.7%

Total 102 100%

Tujuan Penggunaan Media Sosial (dapat memilih lebih dari satu)

Bisnis Online 18 17.6%

Menjalin Pertemanan 56 54.9%

Mencari Informasi Terkini 76 74.5%

Mengeksplorasi Hobi 63 61.7%

Berkomunikasi Secara Virtual 78 76.4%

Menunjang Pendidikan 61 59.8%

Gaming 4 3.9%

Belanja Online 3 2.9%

Refreshing 13 12.7%

Mencari Inspirasi 1 0.9%

Keagamaan 1 0.9%

Total 102 100%

Media Sosial (dapat memilih lebih dari satu)

Facebook 15 14.7%

Instagram 95 93.1%

Twitter 36 35.2%

Youtube 78 76.4%

LinkedIn 1 0,9%

Total 102 100%

Page 54: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

43

Berdasarkan tabel diatas, diketahui subjek penelitian berdasarkan jenis

kelamin didapatkan perempuan berjumlah 58 orang dengan persentase 56.9%

dan laki-laki berjumlah 44 orang dengan persentase 43.1%. Subjek penelitian

berdasarkan usia didapatkan subjek berusia 15 tahun berjumlah 6 orang dengan

persentase 5.9%, subjek berusia 16 tahun berjumlah 34 orang dengan

persentase 33.3%, subjek berusia 17 tahun berjumlah 34 orang dengan

persentase 33.3%, subjek berusia 18 tahun berjumlah 27 orang dengan

persentase 26.5%, dan subjek berusia 19 tahun berjumlah 1 orang dengan

persentase 1%.

Subjek penelitian berdasarkan jenjang kelas didapatkan siswa kelas 10

berjumlah 29 orang dengan persentase 28.4%, siswa kelas 11 berjumlah 41

orang dengan persentase 40.2%, dan siswa kelas 12 berjumlah 32 orang dengan

persentase 31.4%. Subjek penelitian berdasarkan penggunaan media sosial

perhari didapatkan 4-6 jam perhari berjumlah 51 orang dengan persentase 50%,

7-10 jam perhari berjumlah 37 orang dengan persentase 36.3%, dan >10 jam

perhari berjumlah 14 orang dengan persentase 13.7%.

Pada penelitian ini subjek dapat memilih lebih dari dua tujuan

penggunaan media sosial, sehingga total yang didapatkan akan berbeda dengan

total karakteristik sebelumnya namun sesungguhnya total subjek penelitian

tetaplah sama yaitu 102 orang. Subjek penelitian berdasarkan tujuan

penggunaan media sosial didapatkan bertujuan bisnis online berjumlah 18

orang dengan persentase 17.6%, bertujuan menjalin pertemanan berjumlah 56

orang dengan persentase 54.9%, bertujuan mencari informasi terkini berjumlah

Page 55: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

44

76 orang dengan persentase 74.5%, bertujuan mengeksplorasi hobi berjumlah

63 orang dengan persentase 61.7%, bertujuan berkomunikasi secara virtual

berjumlah 78 orang dengan persentase 76.4%, bertujuan menunjang

pendidikan berjumlah 61 orang dengan persentase 59.8%, bertujuan gaming

berjumlah 4 orang dengan persentase 3.9%, bertujuan belanja online berjumlah

3 orang dengan persentase 2.9%, bertujuan refreshing berjumlah 13 orang

dengan persentase 12.7%, bertujuan mencari inspirasi berjumlah 1 orang

dengan persentase 0.9%, dan bertujuan keagamaan berjumlah 1 orang dengan

persentase 0.9%.

Pada penelitian ini subjek dapat memilih lebih dari dua media sosial yang

digunakan subjek, sehingga total yang didapatkan akan berbeda dengan total

karakteristik sebelumnya namun sesungguhnya total subjek penelitian tetaplah

sama yaitu 102 orang. Subjek penelitian berdasarkan media sosial yang

digunakan didapatkan pengguna Facebook berjumlah 15 orang dengan

persentase 14.7%, pengguna Instagram berjumlah 95 orang dengan persentase

93.1%, pengguna Twitter berjumlah 36 orang dengan persentase 35.2%,

pengguna Youtube berjumlah 78 orang dengan persentase 76.4%, dan

pengguna LinkedIn berjumlah 1 orang dengan persentase 0.9%.

2. Deskripsi Data Penelitian

Data yang diperoleh dari penelitian menggunakan skala kecanduan

media sosial dan kesepian selanjutkan akan dilakukan kategorisasi yang

memiliki tujuan untuk mendapatkan gambaran umum tentang data penelitian

Page 56: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

45

dan mengetahui perolehan data hipotetik dan data empirik. Deskripsi data

penelitian yang didapatkan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6

Deskripsi Data Penelitian

Variabel Data Hipotetik Data Empirik

Mean Min Maks SD Mean Min Maks SD

Kecanduan

Media

Sosial

63 21 105 14 59 36 88 10.2

Kesepian 45 18 72 9 41.5 26 64 7.8

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa mean data empirik

pada variabel kecanduan media sosial tidak lebih tinggi dari mean data

hipotetik. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki tingkat

kecanduan media sosial yang tidak terlalu tinggi. Begitu pula dengan mean data

empirik pada variabel kesepian yang tidak terlalu tinggi dibanding mean data

hipotetik. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki tingkat

kesepian yang tidak terlalu tinggi.

Deskripsi diatas selanjutkan akan dibuatkan kategorisasi sesuai dengan

variabel-variabel yang diteliti. Berikut merupakan rumus yang digunakan oleh

peneliti:

Page 57: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

46

Tabel 7

Kategorisasi Variabel Kecanduan Media Sosial

Kategori Skor Jumlah Persentase

Rendah X < 49 15 14,7%

Sedang 49 ≤ X < 77 82 80,3%

Tinggi 77 ≤ X 5 4,9%

Total 102 100%

Berdasarkan tabel kategorisasi variabel kecanduan media sosial diatas,

diketahui terdapat 15 subjek dengan persentase 14,7% termasuk kategori

rendah, 82 subjek dengan persentase 80,3% termasuk kategori sedang, dan 5

subjek dengan persentase 4,9% termasuk kategori tinggi.

Adapun kategorisasi variabel kesepian berdasarkan rumus yang

digunakan oleh peneliti:

Tabel 8

Kategorisasi Variabel Kesepian

Kategori Skor Jumlah Persentase

Rendah X < 36 21 20,5%

Sedang 36 ≤ X < 54 77 75,4%

Tinggi 54 ≤ X 4 3,9%

Total 102 100%

Berdasarkan tabel kategorisasi variabel kesepian diatas, diketahui

terdapat 21 subjek dengan persentase 20,5% termasuk kategori rendah, 77

subjek dengan persentase 75,4% termasuk kategori sedang, dan 4 subjek

dengan persentase 3,9% termasuk kategori tinggi.

Page 58: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

47

3. Uji Asumsi

Pada uji asumsi ini peneliti akan menggunakan dua pengujian, yaitu uji

normalitas dan uji linieritas yang memiliki tujuan untuk mengetahui apakah

data penelitian normal dan linier yang merupakan syarat terpenuhinya uji

statistik korelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui sebaran data

apakah populasi penelitian yang diujikan terdistribusi secara normal.

Standar acuan yang digunakan dalam menentukan data yang normal adalah

apabila nilai signifikansi diatas 0.05 (p>0.05) dan sebaliknya data yang tidak

normal adalah apabila nilai signifikansi dibawah 0.05 (p<0.05).

Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis menggunakan Test of

Normality Kolmogorov-Smirnov, hasil menunjukkan bahwa data pada skala

kecanduan media sosial memiliki sebaran data yang normal dengan nilai p

= 0.200 (p>0.05), sedangkan data pada skala kesepian memiliki sebaran data

yang normal dengan nilai p = 0.170 (p>0.05). Berikut merupakan tabel hasil

uji normalitas yang didapatkan pada penelitian ini:

Tabel 9

Hasil Uji Normalitas

Variabel Signifikansi

(p)

Keterangan

Kecanduan Media Sosial 0.200 Normal

Kesepian 0.170 Normal

Page 59: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

48

b. Uji Linieritas

Uji linieritas memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui hubungan antara

kedua variabel yang diteliti apakah linier atau tidak. Standar acuan yang

digunakan dalam menentukan data yang linier adalah apabila nilai linierity

dibawah 0.05 (p<0.05) dan nilai deviation from linierity diatas 0.05

(p>0.05), sedangkan data yang tidak linier adalah apabila nilai linierity

diatas 0.05 (p>0.05) dan nilai deviation from linierity dibawah 0.05

(p<0.05). Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis, hasil

menunjukkan bahwa data pada penelitian ini memiliki hubungan yang linier

dengan nilai linierity sebesar 0.040 (p<0.05) dan F sebesar 4.397 dan nilai

deviation from linierity sebesar 0.984 (p>0.05) dan F sebesar 0.482. Berikut

merupakan tabel hasil uji linieritas yang didapatkan pada penelitian ini:

Tabel 10

Hasil Uji Linieritas

ANOVA Table F p Keterangan

Linierity 4.397 0.040

Data Linier Deviation from

Linierity

0.482 0.984

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui apakah hipotesis

pada penelitian ini dimana ada hubungan antara kedua variabel diterima atau

tidak. Uji asumsi sebelumnya dimana terdapat dua pengujian, yaitu uji

normalitas dan uji linieritas didapatkan hasil bahwa sebaran data pada skala

kecanduan media sosial dan kesepian memiliki sebaran data yang normal dan

kedua variabel pada penelitian ini juga memiliki hubungan yang linier, maka

Page 60: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

49

uji hipotesis menggunakan uji korelasi parametrik yaitu Product Moment

Pearson. Standar acuan yang digunakan dalam menentukan hipotesis diterima

adalah apabila nilai signifikansi dibawah 0.05 (p<0.05) dan sebaliknya

hipotesis yang tidak diterima adalah apabila nilai signifikansi diatas 0.05

(p>0.05).

Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis, hasil menunjukkan

bahwa didapatkan nilai korelasi sebesar 0.013 (p<0.05) dengan nilai koefisien

korelasi sebesar 0.222. Hasil menunjukkan bahwa hipotesis pada penelitian ini

diterima yaitu ada hubungan antara kesepian dan kecanduan media sosial pada

remaja. Hipotesis ini bersifat positif, artinya semakin tinggi kesepian yang

dimiliki, maka semakin tinggi kecanduan media sosial yang dimiliki oleh

remaja. Jika semakin rendah kesepian yang dimiliki, maka semakin rendah

pula kecanduan media sosial yang dimiliki oleh remaja. Berikut merupakan

tabel hasil uji normalitas yang didapatkan pada penelitian ini:

Tabel 11

Hasil Uji Hipotesis

Variabel

Tergantung

Variabel

Bebas

r p Keterangan

Kecanduan

Media

Sosial

Kesepian 0.222 0.013 Hipotesis

Diterima

5. Analisis Tambahan

Peneliti melakukan beberapa analisis tambahan berupa uji beda dan uji

korelasi antara aspek-aspek variabel kesepian terhadap variabel kecanduan

media sosial. Berikut merupakan tabel hasil analisis tambahan yang didapatkan

pada penelitian ini:

Page 61: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

50

Tabel 12

Hasil Uji Beda Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis

Kelamin

N Mean t Sig. (2-

tailed)

Keterangan

Perempuan 58 59.53 0.548 0.585 Tidak ada

Perbedaan Laki-laki 44 58.41

Berdasarkan hasil uji beda menggunakan Independent Sample T Test,

diketahui nilai signifikansi sebesar 0.585 (p>0.05) yang dapat disimpulkan

bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan kecanduan media sosial antara

subjek perempuan dan laki-laki.

Tabel 13

Hasil Uji Korelasi

Variabel

Tergantung

Variabel

Bebas

Koefisien

Korelasi (r)

Sig. (2-

tailed)

Keterangan

Kecanduan

Media

Sosial

Personality 0.181 0.069 Tidak

Berkorelasi

Social

Desirability

0.177 0.075 Tidak

Berkorelasi

Depression 0.254 0.010 Berkorelasi

Berdasarkan hasil uji korelasi antara aspek-aspek kesepian terhadap

kecanduan media sosial, diketahui aspek personality memiliki nilai signifikansi

sebesar 0.069 (p>0.05) dan nilai korelasi sebesar 0.181, aspek social

desirability memiliki nilai signifikansi sebesar 0.075 (p>0.05) dan nilai

korelasi sebesar 0.177, dan aspek depression memiliki nilai signifikansi

sebesar 0.010 (p<0.05) dan nilai korelasi sebesar 0.254. Standar acuan yang

digunakan dalam menentukan hubungan berkorelasi adalah apabila nilai

signifikansi dibawah 0.05 (p<0.05) dan sebaliknya hubungan tidak berkorelasi

Page 62: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

51

adalah apabila nilai signifikansi diatas 0.05 (p>0.05). Pada hasil uji korelasi

antara aspek-aspek kesepian terhadap kecanduan media sosial diketahui hanya

aspek depression yang memiliki hubungan korelasi, maka dapat disimpulkan

terdapat hubungan korelasi yang signifikan antara kecanduan media sosial

dengan aspek depression.

D. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian

dengan kecanduan media sosial pada remaja. Hasil analisis data pada penelitian ini

menunjukkan skala kecanduan media sosial dan skala kesepian memiliki sebaran

data normal. Selanjutnya hasil analisis data juga menunjukkan data pada penelitian

ini memiliki hubungan yang linier. Hipotesis yang peneliti tetapkan sebelumnya

adalah ada hubungan positif antara kesepian dan kecanduan media sosial pada

remaja. Berdasarkan hasil uji korelasi menunjukkan hipotesis pada penelitian ini

diterima yaitu ada hubungan antara kesepian dan kecanduan media sosial pada

remaja. Data penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara kesepian

dengan kecanduan media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat

kesepian yang dimiliki, maka semakin tinggi kecanduan media sosial yang dimiliki

oleh remaja. Jika semakin rendah tingkat kesepian yang dimiliki, maka semakin

rendah pula kecanduan medi sosial yang dimiliki oleh remaja.

Hasil hipotesis pada penelitian ini sejalan dengan penelitian Subagio dan

Hidayati (2017) mengenai hubungan antara kesepian dengan adiksi smartphone

pada siswa SMA Negeri 2 Bekasi yang menyatakan terdapat hubungan yang positif

Page 63: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

52

dan signifikan antara kesepian dengan adiksi smartphone pada siswa kelas X SMA

Negeri 2 Bekasi. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat kesepian maka semakin

tinggi pula tingkat adiksi smartphone. Penelitian diatas menggunakan subjek yang

sama dengan penelitian ini, yaitu siswa SMA namun yang membedakan adalah

subjek diatas menggunakan spesifikasi kelas yaitu siswa SMA kelas X. Selanjutnya

penelitian Misyaroh (2016) mengenai hubungan antara loneliness dengan mobile

phone addict pada mahasiswa di Malang yang menyatakan bahwa ada hubungan

positif antara loneliness dengan mobile phone addict. Dengan demikian, semakin

tinggi loneliness maka semakin tinggi mobile phone addict, sebaliknya semakin

rendah loneliness maka semakin rendah mobile phone addict. Penelitian diatas

menggunakan subjek mahasiswa, walaupun termasuk usia remaja pada penelitian

ini peneliti menggunakan subjek siswa SMA. Penelitian mengenai hubungan

kesepian dan kecanduan media dalam dan luar negeri masih jarang dilakukan

dibandingkan dengan hubungan antara kesepian dan kecanduan internet maupun

kecanduan smartphone. Sehingga pada penelitian ini peneliti lebih memperkuat

penelitian ini menggunakan hasil penelitian mengenai hubungan kesepian dengan

kecanduan internet ataupun kecanduan smartphone.

Analisis tambahan berupa uji beda mengenai pengaruh kecanduan media

sosial berdasarkan jenis kelamin subjek menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan

yang signifikan tingkat kecanduan media sosial antara subjek perempuan dan laki-

laki. Pada variabel kesepian walaupun peneliti tidak meneliti pengaruh variabel

tersebut berdasarkan jenis kelamin subjek, namun sudah ada beberapa penelitian

mengenai pengaruh tersebut. Penelitian Ronka (2011) mengatakan bahwa

Page 64: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

53

perempuan biasanya dilaporkan memiliki tingkat kesepian yang lebih tinggi

dibandingkan laki-laki. Al Khatib (2012) menjelaskan kesepian juga dilaporkan

lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan pria.

Hasil analisis tambahan lainnya mengenai sumbangan efektif antara kesepian

dengan kecanduan media sosial menunjukkan bahwa variabel kesepian memiliki

sumbangan efektif 4.9% terhadap variabel kecanduan media sosial, sedangkan

sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian Young (2015) bahwa kecanduan dapat

terjadi disebabkan adanya kebutuhan untuk menghindari perasaan yang tidak

menyenangkan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi adanya kecanduan media

sosial tidak hanya kesepian, dapat juga disebabkan oleh gangguan psikologis seperti

stress, cemas, depresi, ataupun gangguan psikologis lainnya. Faktor lain juga dapat

disebabkan oleh kurangnya kemampuan komunikasi interpersonal atau individu

yang mengalami permasalahan sosial. Ybarra, Alexander, dan Mitchell (2015) juga

menjelaskan kecanduan pada media sosial dapat mengakibatkan efek samping yang

cukup besar pada kehidupan anak remaja, seperti kecemasan, depresi, penurunan

fisik dan kesehatan mental, hubungan interpersonal dan penurunan kinerja.

Analisis tambahan lainnya berupa uji korelasi antara aspek-aspek kesepian

terhadap kecanduan media sosial, didapatkan hasil bahwa hanya aspek depression

yang memiliki hubungan korelasi dengan variabel kecanduan media sosial. Hal

tersebut dapat disimpulkan pada penelitian ini terdapat hubungan korelasi yang

signifikan antara kecanduan media sosial dengan aspek depression. Hasil analisis

tambahan ini sejalan dengan pernyataan Thomee, Harenstam, dan Hagberg (2011)

Page 65: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

54

bahwa terlepas dari manfaatnya penggunaan komputer, media sosial dan ponsel

yang berlebihan terdapat sejumlah efek negatif seperti stres berkepanjangan,

depresi dan ganguan tidur. Penelitian Haand dan Shuwang (2020) menunjukkan

adanya korelasi positif antara kecanduan media sosial dengan depresi. Apabila

tingkat kecanduan media sosial meningkat, tingkat depresi pun meningkat. Haand

dan Shuwang (2020) juga menegaskan bahwa kecanduan teknologi berbasis

internet berhubungan positif dengan masalah kesehatan mental tanpa

mempertimbangkan negara. Dengan kata lain, penggunaan media sosial yang

membuat ketagihan secara positif berasosiasi dengan tingkat depresi.

Menurut Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015) secara umum, kaum muda

yang kecanduan media sosial memiliki masalah ekonomi, gangguan psikologis dan

ketidakmampuan fisik yang menyebabkan individu melarikan diri dari dunia nyata,

dan mencari hiburan di dunia maya. Situasi ini dapat menimbulkan hubungan sosial

yang buruk dan individu yang terisolasi. Kurangnya pengetahuan dan kegagalan

orang tua dalam membimbing anak mereka dalam menggunakan media sosial

dengan benar menjadi salah satu alasan utama yang memicu kecanduan media

sosial. Penelitian yang dilakukan oleh oleh Nurmandia, Wigati, dan Masluchah

(2013) menyebutkan bahwa kecanduan media sosial sangat berpengaruh terhadap

kemampuan sosialisasi pada remaja. Remaja yang sosialisasinya rendah semakin

sering menggunakan jejaring sosial karena itu sebagai pengalihan remaja dan

dianggap sebagai hiburan bahkan rutinitas yang harus dilakukan tanpa ada yang

terlewatkan.

Page 66: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

55

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kesepian

berhubungan signifikan dengan kecanduan media sosial. Hipotesis pada penelitian

ini menunjukkan adanya hubungan positif dimana semakin tinggi kesepian yang

dimiliki, maka semakin tinggi kecanduan media sosial yang dimiliki remaja.

Kesepian menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kecanduan media sosial,

sehingga diharapkan remaja memiliki cara untuk mengurangi munculnya kesepian

sehingga tidak menimbulkan efek negatif seperti kecanduan media sosial.

Penelitian ini memiliki kekurangan, yaitu dalam proses pengambilan data

semua diambil secara online atau tanpa adanya pertemuan secara langsung antara

peneliti dengan responden dikarenakan situasi yang tidak memungkinkan.

Pengambilan data dilakukan dengan cara pemberian kuesioner online melalui pihak

sekolah yang selanjutnya disebarkan kepada responden sesuai dengan karakteristik

responden pada penelitian ini. Kekurangan ini menjadikan peneliti kurang

mengetahui kecenderungan kecanduan media sosial yang dimiliki responden pada

penelitian ini. Kekurangan lainnya adalah peneliti kurang mengetahui apakah

subjek penelitian adalah benar siswa SMA tempat peneliti mengambil data

penelitian ini dikarenakan keseluruhan pengambilan data diambil secara online.

Kekurangan tersebut dapat peneliti pahami bahwa suatu penelitian tidak lepas

dengan kekurangan yang terjadi selama proses penelitian.

Page 67: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

56

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis

yang diajukan peneliti sebelumnya bahwa ada hubungan positif antara kesepian

dengan kecanduan media sosial pada remaja ini diterima. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi kesepian dimiliki maka semakin tinggi tingkat

kecanduan media sosial seseorang. Apabila tingkat kesepian yang dimiliki rendah

maka tingkat kecanduan media sosial seseorang juga rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah terlaksana, berikut

saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Remaja

Saran yang dapat diberikan pada remaja adalah diharapkan memiliki

cara untuk mengurangi kesepian sehingga tidak menimbulkan efek negatif

seperti kecanduan media sosial. Hal ini didapatkan dari hasil hipotesis

penelitian ini dimana semakin tinggi kesepian yang dimiliki maka semakin

tinggi tingkat kecanduan media sosial yang muncul pada remaja. Beberapa

hal yang dapat dilakukan remaja untuk mengurangi rasa kesepian adalah

menyibukkan diri dengan melakukan kegiatan positif yang disenangi,

Page 68: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

57

bersosialisasi dengan keluarga ataupun teman, dan yang terpenting adalah

yakin bahwa kesepian dapat dilawan dan dikurangi.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Saran yang dapat diberikan bagi peneliti selanjutnya adalah sebagai

berikut:

a. Melakukan penelitian mengenai kecanduan media sosial dengan

variabel lainnya. Saran ini didapatkan dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel kesepian memberikan sumbangan

efektif 4.9% terhadap variabel kecanduan media sosial.

b. Melakukan pengambilan data penelitian secara langsung untuk

mengetahui dengan jelas kecenderungan kecanduan media sosial

yang dimiliki dan yakin bahwa subjek penelitian adalah benar

subjek tempat peneliti mengambil data penelitian.

Page 69: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

58

DAFTAR PUSTAKA

Al Khatib, S. A. (2012). Exploring the relationship among loneliness, selfesteem,

self-efficacy and gender in United Arab Emirates college students. Europe’s

Journal of Psychology, (8), 159-181.

Al-Menayes, J. (2015). Psychometric Properties and Validation of the Arabic Social

Media Addiction Scale. Hindawi Publishing Corporation Journal of

Addiction. 6. 1-6.

Amichai-Hamburger, Y., & Ben-Artzi, E. (2003). Loneliness and Internet

use. Computers in Human Behavior, 19(1), 71–80.

Andreassen, C. S. (2016). The Relationship between addictive use of social media

and video games and symptoms of psychiatric disorders: A large-scale cross-

sectional study. Psychology of Addictive Behaviors. 30(2), 252-262.

Azizan, H. (2016). Pengaruh kepercayaan diri terhadap ketergantungan media

sosial pada siswa di smk negeri 1 bantul. Journal Bimbingan dan Konseling.

6(5), 1-10.

Bányai, F., Zsila, Á., Király, O., Maraz, A., Elekes, Z., Griffiths, M. D., &

Demetrovics, Z. (2017). Problematic social media use: Results from a large-

scale nationally representative adolescent sample. PLoS One, 12(1),

e0169839.

Cheak, A. P. C., Goh, G. G. G., & Chin, T. S. (2012). Online social networking

addiction among university students in malaysia. International Journal on

Social Science Economis & Art. 2(4), 21-27.

Grau, S., Kleiser, S., & Bright, L. (2019). Exploring social media addiction among

student millennials. Emerald Insight. 1-28.

Gürsoy, F., & Biçakçi, M.Y.,(2006). A study on the loneliness level of adolescents.

Journal of Qafqaz University. 18, 140-146.

Haand, R., & Shuwang, Z. (2020). The relationship between social media addiction

and depression: A quantitative study among university students in khost,

afganistan. International Journal of Adolescence and Youth. 25(1), 780-786.

Hapsari, A., & Ariana, A. D. (2015). Hubungan antara kesepian dan kecenderungan

kecanduan internet pada remaja. Jurnal Klinis dan Kesehatan Mental, 164-

171.

Hawkley, L. C., & Cacioppo, J. T. (2010). Loneliness matters: A theoretical and

empirical review of consequences and mechanisms. Annals of Behavioral

Medicine, 40(2), 218-227.

Page 70: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

59

Hidayati, D. S. (2015). Self compassion dan loneliness. Jurnal Ilmiah Psikologi

Terapan. 3(1), 154-164.

Hidayati, D. S. (2018). Family functioning dan loneliness pada remaja dengan

orang tua tunggal. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. 6(1), 54-62.

Hou, Y., Xiong, D., Jiang, T., Song, L., & Wang, Q. (2019). Social media addiction:

Its impact, mediation, and intervention. Cyberpsychology: Journal of

Psychosocial Research on Cyberspace. 13(1).

Jaremka, L. M., Fagundes, C. P., Glaser, R., Bennett J. M., Malarkev, W. B., &

Kiecolt Glaser, J. K. (2012). Loneliness predicts pain, depression, and fatigue:

understanding the role of immune dysregulation. Psychoneuroendocrinology,

1-8.

Karaduman, S. (2010). Modernizmden Postmodernizme Kimliğin Yapısal

Dönüşümü, Journal Of Yaşar University, 17(5), 2886-2899.

Kasin, S., Fein, S., & Markus, H. R. (2014). Social Psychology. Boston:

Wadsworth-Cengage Learning.

Kircaburun, K. (2016), “Self-esteem, daily internet use and social media addiction

as predictors of depression among Turkish adolescents”, Journal of

Education and Practice, 7(24), 64-72.

Kirik, A. M., Arslan, A., Cetinkaya, A., & Gul, M. (2015). A quantitative research

on the level of social media addiction among young people in turkey.

International Journal of Science Culture and Sport (IntJSCS). 3(3), 108-122.

Kuss, D. J., & Griffith, M. D. (2011). Online social networking and addiction: A

review of the psychological literature. International Journal of

Environmental Research and Public Health. 8, 3528-3552.

Kuss, D., & Griffiths, M. (2012). Internet gaming addiction: a systematic review of

empirical research. International Journal of Mental Health Addiction. 10,

278-296.

Longstreet, P., & Brooks, S. (2017). Life satisfaction: A key to managing internet

& social media addiction. Technology in Society. 50, 73-77.

Masi, C. M., Hsi Y. C., Louise, C.H, dan John T.C. (2011). A Meta-Analysis of

Interventions Mental Health. 12(3), 302 – 309.

Myers, D. G. (2010). Social psychology (10th ed.). New York, NY: McGrawHill.

Nurmandia, H., Wigati, D., & Masluchah, L. (2013). Hubungan antara kemampuan

sosialisasi dengan kecanduan jejaring sosial. Jurnal Penelitian Psikologi.

4(2), 107-119.

Page 71: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

60

Peplau, L. A., & Perlman, D. (1982). Perspectives on loneliness. In L. A. Peplau,

& D. Perlman (Eds.), Loneliness: A sourcebook of current theory, research

and therapy (pp. 1-18). Wiley New York.

Perlman, D., & Peplau, L. A. (1981). Toward a social psychology of loneliness.

Personal relationships, 3, 31-56.

Russell, D., Peplau, L.A., & Cutrona, C.E. (1980). The revised UCLA Loneliness

Scale: Concurrent and discriminant validity evidence. Journal of

Personality and Social Psychology. 39(3), 472-480.

Russell, D. (1996). UCLA Loneliness Scale (Version 3): Reliability, validity, and

factor structure. Journal of Personality Assessment, 66, 20-40.

Ronka, A. R., Taanila, A., Koiranen, M., Sunnari, V., & Rautio, A. (2013).

Associations of deliberate self-harm with loneliness, self-rated health and life

satisfaction in adolescence: Northern Finland birth cohort 1986 study.

International Journal of Circumpolar Health, 72, 1-7.

Sahin, C. (2018). Social media addiction scale-stdent form: Thereliability and

validity study. TOJET: The Turkish Online Journal of Educational

Technology. 17(1), 169-182.

Santrock, J. W. (2002). Live span development. Jakarta: Erlangga

Sari, I. P., & Listyandini, R. A. (2015). Hubungan antara resiliensi dengan kesepian

(loneliness) pada dewasa muda lajang. Prosiding PESAT (Psikologi,

Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil). 6, 45-51.

Subagio, A. W., & Hidayati, F. (2017). Hubungan antara kesepian dengan adiksi

smartphone pada siswa sma negeri 2 bekasi. Jurnal Empati. 6(1), 27-33.

Thomee, S., Härenstam, A., & Hagberg, M. (2011). Mobile phone use and stress,

sleep disturbances, and symptoms of depression among young adults-a

prospective cohort study. BMC Public Health, 11(1), 66.

Widiana, H. S., Retnowati, S., & Hidayat, R. (2004). Kontrol driri dan

kecenderungan kecanduan internet. Jurnal Humanitas: Indonesian

Psychological Journal. 1, 6-16.

Widodo, P. B. (2006). Reliabilitas dan validitas konstruk skala konsep diri untuk

mahasiswa indonesia. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro. 3(1), 1-9.

Yang, S., & Tung, C. (2007). Comparison of Internet addicts and non-addicts in

Taiwanese high schools, Computers in Human Behavior, 23, 79-96.

Young, K. (2015). The evolution of internet addiction. In C. Montag, & M. Reuter,

Internet Addiction: Neuroscientific Approaches and Therapeutical

Interventions (3-20). Heidelberg: Springer.

Page 72: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

61

Young, K.S., Pistner, M., O'Mara, J., Buchanan, J. (2000). Cyber-disorders: The

mental health concern for the new millennium. Cyberpsychology & Behavior,

3(5).

Page 73: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

62

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA

Page 74: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

63

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL

BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Kampus Terpadu, Jl.Kaliurang

KM.14,5 Sleman Yogyakarta

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Sehubungan dengan pemenuhan Tugas Akhir Skripsi maka dengan

segala kerendahan hati, saya memohon kepada Anda untuk mengisi skala

untuk penelitian saya. Pengisian skala ini tidak ada jawaban yang benar dan

salah. Oleh karena itu, diharapkan untuk mengisi skala ini sesuai dengan

keadaan diri Anda. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya

digunakan untuk pemenuhan tugas. Saya mengucapkan terima atas kesediaan

Anda, semoga Allah SWT membalas seluruh kebaikan anda dengan

kemuliaan yang berlimpah.

Hormat saya,

Magfhira Adeya Putri

Page 75: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

64

IDENTITAS DIRI

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

No. Hp :

Penggunaan Media Sosial Perhari :

a. 1-3 Jam b. 4-6 Jam

c. 7-10 Jam d. > 10 Jam

Tujuan Menggunakan Media Sosial :

a. Bisnis Online b. Mengeksplorasi Hobi

c. Menjalin Pertemanan d. Berkomunikasi Secara Virtual

(Chat, Video, Foto, dll)

e. Mencari Informasi Terkini f. Menunjang Pendidikan

Media Sosial yang Digunakan :

a. Facebook b. Instagram

c. Youtube d. Twitter

e. LinkedIn

Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia untuk mengisi

kuisioner ini secara jujur, ikhlas dan terbuka tanpa ada tekanan dari pihak

manapun.

Tasikmalaya, 2020

.........................................

Page 76: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

65

SKALA 1

Berikut terdapat sejumlah pernyataan perilaku, anda diminta untuk memilih

salah satu alternatif pilihan yang tersedia di sebelah kanan pernyataan berdasarkan

keadaan diri anda yang sesungguhnya dengan cara memberi tanda silang (X) pada

salah satu pilihan anda. Pilihan jawaban yang tersedia adalah :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

RR : Rata-rata

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

NO PERNYATAAN STS TS RR S SS

1 Saya sangat antusias menggunakan

media sosial

2 Saya selalu mencari koneksi internet

dimanapun agar bisa mengakses media

sosial

3 Hal yang pertama kali saya lakukan

setelah bangun tidur di pagi hari adalah

membuka media sosial

4 Saya menganggap media sosial sebagai

pelarian dari dunia nyata

5 Hidup tanpa media sosial menjadi

hampa bagi saya

6 Saya lebih memilih menggunakan media

sosial meskipun ada orang lain di sekitar

saya

7 Saya lebih memilih pertemanan di

media sosial daripada di dunia nyata

Page 77: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

66

8 Saya dapat mengekspresikan diri saya

lebih baik kepada orang-orang yang ada

di media sosial

9 Saya ingin terlihat seperti saya yang ada

di media sosial

10 Saya lebih sering berkomunikasi dengan

orang lain melalui media sosial

11 Meskipun keluarga saya tidak

menyukainya, saya tidak bisa berhenti

menggunakan media sosial

12 Saya ingin menghabiskan waktu di

media sosial ketika saya sendiri

13 Saya lebih memilih berkomunikasi

secara virtual di media sosial saat akan

keluar

14 Media sosial tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan saya

15 Saya melewatkan tugas sekolah karena

saya menghabiskan banyak waktu di

media sosial

16 Saya merasa bersalah jika saya harus

mengurangi waktu yang saya habiskan

di media sosia

17 Saya merasa tidak bahagia saat saya

tidak menggunakan media sosial

18 Berada di media sosial membuat saya

bahagia

19 Saya menggunakan media sosial sangat

sering sehingga saya melanggar aturan

di keluarga

20 Sisi misterius dari media sosial selalu

menarik bagi saya

21 Saya tidak sadar bahwa saya lapar dan

haus saat saya menggunakan media

sosial

Page 78: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

67

22 Saya sadar bahwa produktivitas saya

berkurang karena penggunaan media

sosial

23 Saya memiliki masalah fisik karena

penggunaan media sosial

24 Saya menggunakan media sosial bahkan

ketika berjalan agar bisa terus mengikuti

perkembangan informasi

25 Saya senang menggunakan media sosial

agar selalu mendapatkan informasi

tentang apa yang terjadi

26 Saya menggunakan media sosial untuk

mendapatkan informasi yang dibagikan

grup di media sosial

27 Saya menghabiskan lebih banyak waktu

di media sosial untuk melihat

pemberitahuan penting (contoh: ulang

tahun).

28 Terus mendapat informasi tentang hal-

hal yang terkait dengan sekolah

membuat saya selalu menggunakan

media sosial

29 Saya selalu aktif di media sosial untuk

mendapat informasi yang dibagikan oleh

teman dan kerabat saya

Page 79: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

68

SKALA 2

Berikut terdapat sejumlah pernyataan perilaku, anda diminta untuk memilih

salah satu alternatif pilihan yang tersedia di sebelah kanan pernyataan berdasarkan

keadaan diri anda yang sesungguhnya dengan cara memberi tanda silang (X) pada

salah satu pilihan anda. Pilihan jawaban yang tersedia adalah :

TP : Tidak Pernah

JJ : Jarang-jarang

KK : Kadang-kadang

S : Sering

NO PERNYATAAN TP JJ KK S

1 Seberapa sering Anda merasa bahwa Anda cocok/selaras

dengan orang di sekitar Anda?

2 Seberapa sering Anda merasa kekurangan

sahabat/teman/hubungan pertemanan?

3 Seberapa sering Anda merasa bahwa tidak ada orang yang

dapat Anda hubungi?

4 Seberapa sering Anda merasa sendirian?

5 Seberapa sering Anda merasa menjadi bagian dari sebuah

kelompok pertemanan?

6 Seberapa sering Anda merasa memiliki banyak kecocokan

dengan orang lain?

7 Seberapa sering Anda merasa jauh dari orang-orang?

8 Seberapa sering Anda merasa bahwa bahwa ide-ide dan hal-

hal yang Anda sukai tidak dimiliki oleh orang-orang di

sekitar Anda?

9 Seberapa sering Anda merasa ramah dan mudah bergaul?

10 Seberapa sering Anda merasa dekat dengan orang lain?

11 Seberapa sering Anda merasa ditinggalkan?

Page 80: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

69

12 Seberapa sering Anda merasa bahwa hubungan Anda

dengan orang lain tidak berarti?

13 Seberapa sering Anda merasa bahwa tidak ada yang benar-

benar mengenal Anda?

14 Seberapa sering Anda merasa terasingkan dari orang lain?

15 Seberapa sering Anda dapat menemukan

persahabatan/pertemanan ketika Anda menginginkannya?

16 Seberapa sering Anda merasa bahwa ada orang yang benar-

benar memahami Anda?

17 Seberapa sering Anda merasa malu?

18 Seberapa sering Anda merasa orang di sekitar Anda tidak

benar-benar ada untuk Anda?

19 Seberapa sering Anda merasa bahwa ada orang yang dapat

Anda ajak berbicara?

20 Seberapa sering Anda merasa ada orang yang bisa Anda

hubungi?

Page 81: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

70

LAMPIRAN 2

TABULASI DATA UJI COBA

Page 82: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

71

TABULASI DATA UJI COBA

N

o

Tabulasi Data Kecanduan Media Sosial T

o

t

a

l

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

2

6

2

7

2

8

2

9

1

4 3 3 3 4 2 1 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 1 3 2 2 3 3 2 4 4

7

6

2

4 4 5 5 5 3 3 3 5 5 3 4 4 4 1 3 3 5 1 5 4 2 1 1 5 4 5 5 3

1

0

5

3

3 2 5 1 2 3 1 1 2 1 2 4 1 2 4 5 1 3 4 2 5 5 3 1 3 5 4 5 5

8

5

4

4 4 3 1 3 2 1 4 5 5 3 5 4 5 2 1 2 3 1 5 3 2 1 5 5 5 5 5 5

9

9

5

5 3 2 2 1 2 1 4 3 3 2 4 2 2 1 4 2 3 3 3 1 5 1 1 5 5 4 4 5

8

3

6

4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 1 4 3 4 1 3 4 4 2 4 5 2 1 3 3 4 3 5 4

9

5

7

4 2 2 1 1 1 1 1 2 3 1 3 1 1 1 1 1 3 1 2 2 3 1 1 5 5 4 5 5

6

4

8

4 3 4 5 4 2 2 5 4 5 4 3 2 4 3 2 3 4 2 3 3 5 3 1 5 3 4 4 4

1

0

0

9

4 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 2 3 2 2 2 2 5 4 3 3 3

8

1

1

0 4 4 3 1 2 2 1 1 2 3 3 5 3 3 2 1 2 4 1 2 2 3 1 2 3 5 3 4 4

7

6

1

1 4 4 2 4 2 4 5 3 3 4 3 5 4 2 4 2 2 4 2 3 1 4 2 2 4 4 3 3 3

9

2

1

2 4 4 2 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 1 1 2 2 2 3 4 4 4 4 4

7

7

1

3 4 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 2 5 2 2 2 3 2 3 2 2 4 4 2 4 4

8

1

Page 83: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

72

1

4

5 4 2 5 4 4 3 4 3 4 5 5 4 5 5 2 4 4 3 3 2 4 2 3 4 3 4 4 3

1

0

7

1

5 5 4 2 1 3 1 1 1 1 3 2 1 4 2 1 1 2 3 2 3 3 5 3 1 5 5 4 5 5

7

9

1

6 3 3 2 3 2 1 1 1 1 3 2 3 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 3 4 2 5 3

5

7

1

7 3 2 3 4 3 1 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 3 3 3

6

9

1

8 4 3 4 2 3 1 1 3 4 4 1 2 2 1 3 1 1 2 1 3 1 3 3 2 4 3 2 4 3

7

1

1

9 2 2 1 2 1 1 2 2 1 3 2 4 3 2 1 5 1 2 1 2 1 3 1 1 5 5 2 5 3

6

6

2

0 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 1 2 3 2 3 3 3 2 1 5 5 4 5 4

8

0

2

1 4 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 3 3 4 3

7

7

2

2 2 3 1 2 1 1 1 2 2 3 2 4 3 1 1 5 1 2 2 3 2 3 1 2 3 3 2 4 3

6

5

2

3 5 3 1 3 2 2 1 3 3 3 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 4 1 1 4 4 1 5 3

6

6

2

4

5 4 2 5 5 1 1 3 3 3 5 5 3 5 5 5 3 5 3 5 5 5 1 3 5 3 5 5 5

1

1

3

2

5 4 2 2 2 3 2 1 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 4 2 4 2 1 5 4 4 4 4

8

5

2

6 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4

9

9

2

7 4 3 1 1 1 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 1 2 3 4 4 4 4

7

4

2

8 3 2 3 3 1 2 1 2 2 2 3 3 2 3 3 1 1 3 2 2 3 4 2 3 3 4 3 4 4

7

4

2

9 4 3 2 2 3 2 1 1 2 1 3 5 3 2 2 1 3 3 1 3 1 5 1 3 4 5 4 4 5

7

9

Page 84: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

73

3

0 4 3 5 3 5 2 1 2 1 3 4 5 3 3 1 3 1 3 3 4 5 5 2 1 4 3 2 4 4

8

9

3

1 5 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 1 3 3 3 3 4 5 4 2 3 4 3 4 3

9

8

3

2 5 5 4 5 4 1 2 2 4 3 1 2 3 3 2 4 3 4 2 4 3 1 1 1 5 5 4 4 4

9

1

3

3 3 2 3 3 3 2 2 1 2 4 1 3 3 5 1 2 1 3 2 3 1 3 1 2 3 3 3 4 4

7

3

3

4 5 3 3 4 2 3 3 4 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 5 4 4 4 3 3 5

9

5

3

5 3 3 5 3 4 4 2 2 1 2 4 3 1 3 4 1 2 3 2 2 2 1 3 2 5 5 4 3 5

8

4

3

6 3 2 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4

9

8

3

7 3 3 1 2 3 1 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 4 2 4 1 4 3 5 5 5 4 3 4

8

1

3

8 5 2 1 2 1 3 1 1 3 2 3 1 3 1 1 1 1 3 2 2 1 5 4 1 5 5 4 4 4

7

2

3

9 3 3 2 4 3 2 1 3 2 3 3 4 3 3 1 2 2 2 1 4 2 4 1 4 5 4 3 4 4

8

2

4

0 3 5 1 4 4 1 1 4 3 3 1 4 3 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 5 3 2 5 5

7

1

4

1 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 2 4 2 4 2 2 2 2 4 4 3 4 4

7

8

4

2 4 5 3 5 4 2 1 5 2 4 2 5 4 4 5 2 2 4 2 5 1 4 3 2 4 3 3 3 2

9

5

4

3 4 5 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 1 3 3 1 4 2 5 1 1 4 5 4 5 5

9

3

4

4 4 4 3 3 2 2 1 4 4 3 3 3 1 3 3 2 1 3 1 3 1 2 1 1 5 5 4 3 4

7

9

4

5 5 3 2 2 4 2 2 2 5 4 4 3 3 2 2 2 3 3 2 1 2 5 2 2 5 5 2 3 4

8

6

Page 85: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

74

4

6 5 5 4 5 4 1 2 2 4 3 1 2 3 3 2 4 3 4 2 4 3 1 1 1 5 5 4 4 4

9

1

4

7

4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4

1

0

4

4

8 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 4 4 2

8

2

4

9 5 3 3 5 1 2 1 4 2 5 3 4 3 2 1 1 1 2 1 4 2 5 2 4 5 5 5 3 5

8

9

5

0 3 5 2 1 1 1 1 1 4 4 2 5 2 3 1 4 3 3 1 3 4 2 2 2 4 4 2 5 4

7

9

5

1 3 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 2 1 2 3 2 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3

8

4

Page 86: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

75

TABULASI DATA UJI COBA

N

o

Tabulasi Data Kesepian Tot

al 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 3 2 3 2 1 39

2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 67

3 2 1 4 3 2 3 2 4 2 3 2 3 4 2 2 4 3 3 4 3 56

4 3 2 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 65

5 2 3 1 2 3 3 1 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 42

6 2 3 3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 46

7 2 3 2 2 1 1 3 3 1 1 2 3 1 3 1 2 4 3 2 1 41

8 3 4 4 4 2 2 4 4 3 2 4 2 4 3 2 3 4 4 3 3 64

9 2 2 2 4 1 2 1 4 2 2 2 2 1 2 2 2 4 2 1 2 42

1

0 1 3 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 3 2 3 1 33

1

1 2 2 2 2 3 3 3 1 3 3 2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 51

1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 40

1

3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 24

1

4 2 4 3 4 3 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 64

1

5 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 3 3 2 1 2 39

1

6 3 2 3 2 3 3 3 3 1 1 3 1 2 2 1 1 3 3 2 2 44

Page 87: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

76

1

7 1 1 2 2 1 1 2 3 1 1 3 2 2 1 1 2 2 3 1 1 33

1

8 1 1 3 3 3 2 1 4 2 1 1 1 1 2 3 1 4 1 1 1 37

1

9 2 4 2 2 2 3 4 4 1 2 3 3 2 3 2 1 3 3 2 1 49

2

0 1 3 3 4 2 2 3 4 1 2 4 4 4 2 3 2 3 3 2 2 54

2

1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 2 4 2 2 1 44

2

2 2 4 2 4 2 3 3 3 1 1 3 4 3 3 2 2 3 3 2 1 51

2

3 1 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 4 4 2 2 2 4 3 1 1 43

2

4 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 26

2

5 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 38

2

6 2 2 3 3 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 40

2

7 3 1 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 2 59

2

8 1 3 3 2 2 2 4 3 2 2 1 1 1 2 3 2 4 1 1 2 42

2

9 2 4 3 4 3 2 2 4 2 2 4 4 4 2 2 2 3 3 2 2 56

3

0 2 2 3 4 3 2 3 3 2 2 4 2 2 4 3 2 4 2 2 2 53

3

1 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 3 2 4 3 2 3 4 3 2 2 51

Page 88: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

77

3

2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 4 1 1 2 4 2 1 2 1 1 35

3

3 1 2 2 4 2 1 3 1 2 1 4 1 2 2 3 2 4 4 1 1 43

3

4 2 3 3 4 2 3 4 4 1 3 3 4 4 4 1 2 4 4 1 2 58

3

5 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 68

3

6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 61

3

7 2 3 3 4 2 2 2 4 2 2 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 55

3

8 1 4 4 4 2 2 3 2 2 2 4 4 4 4 1 3 3 4 3 2 58

3

9 2 3 2 3 1 2 2 3 1 1 3 1 2 2 2 2 4 2 2 3 43

4

0 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 3 3 2 1 4 2 35

4

1 3 4 3 4 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 61

4

2 2 4 4 3 2 2 4 4 2 2 4 2 4 2 3 4 3 4 4 3 62

4

3 2 3 4 4 2 2 4 3 2 2 4 3 2 4 2 3 2 3 3 3 57

4

4 1 1 2 4 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 34

4

5 1 2 1 4 1 2 3 2 1 2 4 4 1 3 1 2 4 1 2 1 42

4

6 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 4 1 1 2 4 2 1 2 1 1 35

Page 89: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

78

4

7 2 4 3 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 61

4

8 2 1 1 3 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 4 3 2 2 39

4

9 1 1 3 2 1 2 1 3 1 1 2 2 2 1 2 2 3 3 1 1 35

5

0 2 3 3 4 3 2 4 3 2 2 3 2 4 3 2 3 4 3 2 2 56

5

1 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 51

Page 90: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

79

LAMPIRAN 3

DATA INDUK UJI COBA

Page 91: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

80

No Jenis

Kelamin

Usia Kelas Penggunaan

Perhari

(Jam)

Tujuan

Penggunaan

Media

sosial

Total

Skor

KMS

Total

Skor

Kesepian

1

Laki-laki 16 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 76 39

2

Perempuan 17 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 105 67

3 Perempuan 17 11 7-10 Gabut aja Instagram 85 56

4

Laki-laki 17 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 99 65

5

Laki-laki 17 11 7-10

Mencari Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

Instagram,

Youtube 83 42

Page 92: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

81

dll), Menunjang

Pendidikan

6

Perempuan 17 11 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 95 46

7

Perempuan 17 11 >10

Mencari Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 64 41

8

Laki-laki 17 11 7-10

Mencari Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Hiburan

Facebook,

Instagram,

Youtube 100 64

9

Laki-laki 16 11 >10

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi

Facebook,

Instagram,

Youtube 81 42

10

Perempuan 17 11 4-6

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll) Youtube 76 33

11

Laki-laki 17 11 >10

Bisnis Online,

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

Instagram,

Youtube 92 51

Page 93: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

82

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan,

Membeli makanan

pake gopay, ovo,

dll. Semoga dapet

hadiahnya Ya Allah

12

Perempuan 17 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 77 40

13

Perempuan 17 11 7-10

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 81 24

14

Perempuan 16 11 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 107 64

15

Perempuan 17 11 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 79 39

Page 94: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

83

16

Perempuan 17 11 4-6

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll) Instagram 57 44

17

Laki-laki 17 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 69 33

18

Laki-laki 17 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Mencari sepatu

sepatu

Instagram,

Youtube 71 37

19

Perempuan 17 11 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 66 49

20

Perempuan 17 11 4-6

Mencari Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 80 54

Page 95: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

84

21

Perempuan 16 11 7-10

Mencari Informasi

Terkini, Menunjang

Pendidikan, Mengisi

kegabutan

Youtube,

Twitter 77 44

22

Perempuan 17 11 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 65 51

23

Perempuan 17 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Facebook,

Instagram,

Youtube 66 43

24 Laki-laki 17 11 >10

Menjalin

Pertemanan

Instagram,

Youtube 113 26

25

Laki-laki 17 11 4-6

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi, IG sih yang

paling banyak aku

pake soalnya buat

nyari nyari tentang

hobiku

ngegambar,terus

ngeliat vidio vidio

kocak,terus liat liat

kehidupan orang :v Instagram 85 38

26

Perempuan 16 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Instagram,

Youtube 99 40

Page 96: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

85

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

27

Perempuan 16 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Menunjang

Pendidikan Youtube 74 59

28

Perempuan 16 11 >10

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll) Instagram 74 42

29

Perempuan 17 11 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan Instagram 79 56

30

Laki-laki 16 11 >10

Mencari Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 89 53

31

Perempuan 17 11 4-6

Mencari Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll)

Instagram,

Youtube,

Twitter 98 51

32

Laki-laki 17 11 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Instagram,

Youtube 91 35

Page 97: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

86

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

33

Perempuan 17 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini, Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 73 43

34

Laki-laki 17 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Facebook,

Instagram,

Youtube,

Twitter 95 58

35

Perempuan 16 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan, Belanja

online

Instagram,

Youtube 84 68

36

Laki-laki 16 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

Instagram,

Youtube,

Twitter 98 61

Page 98: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

87

(Chat, Video, Foto,

dll)

37

Laki-laki 16 11 7-10

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 81 55

38

Perempuan 17 11 7-10

Bisnis Online,

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan Instagram 72 58

39

Perempuan 16 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 82 43

40

Perempuan 17 11 4-6

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll) Instagram 71 35

41

Laki-laki 16 11 7-10

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

Instagram,

Youtube,

Twitter 78 61

Page 99: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

88

(Chat, Video, Foto,

dll)

42

Perempuan 17 11 7-10

Mencari Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan,

Hiburan

Instagram,

Youtube,

Twitter 95 62

43

Perempuan 17 11 4-6

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll) Instagram 93 57

44

Laki-laki 17 11 4-6

Bisnis Online,

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 79 34

45 Perempuan 17 11 4-6

kepentingan

esport,kelas,temen2

Facebook,

Youtube 86 42

46

Laki-laki 17 11 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 91 35

47

Perempuan 17 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Instagram,

Youtube 104 61

Page 100: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

89

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll), Menunjang

Pendidikan

48

Perempuan 16 11 7-10

Bisnis Online,

Menjalin

Pertemanan,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll) Youtube 82 39

49

Laki-laki 18 11 >10

Bisnis Online,

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll)

Facebook,

Instagram 89 35

50

Laki-laki 17 11 7-10

Bisnis Online,

Mencari Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll)

Facebook,

Instagram,

Youtube 79 56

51

Perempuan 17 11 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video, Foto,

dll)

Instagram,

Youtube,

Twitter 84 51

Page 101: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

90

LAMPIRAN 4

HASIL UJI VALIDITAS DAN

RELIABILITAS UJI COBA

Page 102: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

91

Kecanduan Media Sosial

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 51 100.0

Excludeda 0 .0

Total 51 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Aitems N of Aitems

.833 .832 29

Page 103: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

92

Aitem-Total Statistics

Scale Mean if

Aitem Deleted

Scale Variance

if Aitem Deleted

Corrected

Aitem-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Aitem

Deleted

VAR00001 79.82 142.988 .373 .566 .828

VAR00002 80.41 142.927 .324 .656 .829

VAR00003 81.04 139.318 .382 .829 .827

VAR00004 80.78 135.853 .445 .659 .825

VAR00005 80.88 135.426 .506 .809 .822

VAR00006 81.67 141.947 .423 .788 .827

VAR00007 81.94 143.536 .322 .686 .829

VAR00008 81.10 137.010 .486 .667 .823

VAR00009 80.84 140.855 .356 .595 .828

VAR00010 80.49 142.775 .352 .719 .829

VAR00011 81.20 138.921 .453 .668 .825

VAR00012 80.25 141.034 .332 .721 .829

VAR00013 80.90 139.410 .493 .634 .824

VAR00014 80.92 132.514 .679 .647 .816

VAR00015 81.49 138.975 .390 .676 .827

VAR00016 81.37 145.878 .109 .705 .839

VAR00017 81.55 136.413 .650 .719 .819

VAR00018 80.55 138.573 .636 .697 .821

VAR00019 81.82 143.148 .393 .806 .828

VAR00020 80.63 135.918 .590 .656 .820

VAR00021 81.39 135.803 .478 .710 .823

VAR00022 80.31 145.940 .119 .643 .838

VAR00023 81.71 145.212 .190 .721 .834

VAR00024 81.71 144.212 .220 .649 .833

VAR00025 79.53 146.614 .177 .762 .834

VAR00026 79.61 151.963 -.085 .784 .840

VAR00027 80.39 139.723 .448 .658 .825

VAR00028 79.65 152.593 -.121 .543 .840

VAR00029 79.80 149.161 .057 .653 .837

Keterangan:

Kode Bunyi Aitem

VAR00001 Saya sangat antusias menggunakan media sosial

Page 104: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

93

VAR00002 Saya selalu mencari koneksi internet dimanapun agar bisa

mengakses media sosial

VAR00003 Hal yang pertama kali saya lakukan setelah bangun tidur di

pagi hari adalah membuka media sosial

VAR00004 Saya menganggap media sosial sebagai pelarian dari dunia

nyata

VAR00005 Hidup tanpa media sosial menjadi hampa bagi saya

VAR00006 Saya lebih memilih menggunakan media sosial meskipun

ada orang lain di sekitar saya

VAR00007 Saya lebih memilih pertemanan di media sosial daripada di

dunia nyata

VAR00008 Saya dapat mengekspresikan diri saya lebih baik kepada

orang-orang yang ada di media sosial

VAR00009 Saya ingin terlihat seperti saya yang ada di media sosial

VAR00010 Saya lebih sering berkomunikasi dengan orang lain melalui

media sosial

VAR00011 Meskipun keluarga saya tidak menyukainya, saya tidak bisa

berhenti menggunakan media sosial

VAR00012 Saya ingin menghabiskan waktu di media sosial ketika saya

sendiri

VAR00013 Saya lebih memilih berkomunikasi secara virtual di media

sosial saat akan keluar

VAR00014 Media sosial tidak dapat dipisahkan dari kehidupan saya

VAR00015 Saya melewatkan tugas sekolah karena saya menghabiskan

banyak waktu di media sosial

VAR00016 Saya merasa bersalah jika saya harus mengurangi waktu

yang saya habiskan di media sosia

VAR00017 Saya merasa tidak bahagia saat saya tidak menggunakan

media sosial

VAR00018 Berada di media sosial membuat saya bahagia

VAR00019 Saya menggunakan media sosial sangat sering sehingga saya

melanggar aturan di keluarga

Page 105: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

94

VAR00020 Sisi misterius dari media sosial selalu menarik bagi saya

VAR00021 Saya tidak sadar bahwa saya lapar dan haus saat saya

menggunakan media sosial

VAR00022 Saya sadar bahwa produktivitas saya berkurang karena

penggunaan media sosial

VAR00023 Saya memiliki masalah fisik karena penggunaan media

sosial

VAR00024 Saya menggunakan media sosial bahkan ketika berjalan agar

bisa terus mengikuti perkembangan informasi

VAR00025 Saya senang menggunakan media sosial agar selalu

mendapatkan informasi tentang apa yang terjadi

VAR00026 Saya menggunakan media sosial untuk mendapatkan

informasi yang dibagikan grup di media sosial

VAR00027 Saya menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial

untuk melihat pemberitahuan penting (contoh: ulang tahun).

VAR00028 Terus mendapat informasi tentang hal-hal yang terkait

dengan sekolah membuat saya selalu menggunakan media

sosial

VAR00029 Saya selalu aktif di media sosial untuk mendapat informasi

yang dibagikan oleh teman dan kerabat saya

Page 106: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

95

Kesepian

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 51 100.0

Excludeda 0 .0

Total 51 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Aitems N of Aitems

.915 .915 20

Page 107: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

96

Aitem-Total Statistics

Scale Mean if

Aitem Deleted

Scale Variance

if Aitem Deleted

Corrected

Aitem-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Aitem

Deleted

VAR00001 45.57 118.490 .478 .609 .913

VAR00002 45.08 110.234 .618 .644 .910

VAR00003 45.02 110.940 .700 .698 .908

VAR00004 44.59 110.167 .660 .729 .909

VAR00005 45.51 117.575 .440 .462 .914

VAR00006 45.43 115.090 .623 .674 .910

VAR00007 44.90 110.450 .677 .732 .908

VAR00008 44.55 116.173 .433 .525 .914

VAR00009 45.57 113.010 .596 .680 .910

VAR00010 45.61 115.923 .614 .612 .911

VAR00011 44.73 114.123 .512 .745 .913

VAR00012 45.20 111.681 .549 .646 .912

VAR00013 45.00 106.440 .740 .718 .906

VAR00014 45.04 110.158 .743 .744 .907

VAR00015 45.33 120.547 .220 .526 .919

VAR00016 45.16 115.175 .587 .691 .911

VAR00017 44.33 120.787 .215 .442 .919

VAR00018 44.82 110.748 .687 .751 .908

VAR00019 45.35 113.473 .568 .672 .911

VAR00020 45.53 112.654 .691 .772 .909

Keterangan:

Kode Bunyi Aitem

VAR00001 Seberapa sering Anda merasa bahwa Anda cocok/selaras

dengan orang di sekitar Anda?

VAR00002 Seberapa sering Anda merasa kekurangan

sahabat/teman/hubungan pertemanan?

VAR00003 Seberapa sering Anda merasa bahwa tidak ada orang yang

dapat Anda hubungi?

VAR00004 Seberapa sering Anda merasa sendirian?

VAR00005 Seberapa sering Anda merasa menjadi bagian dari sebuah

kelompok pertemanan?

Page 108: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

97

VAR00006 Seberapa sering Anda merasa memiliki banyak kecocokan

dengan orang lain?

VAR00007 Seberapa sering Anda merasa jauh dari orang-orang?

VAR00008 Seberapa sering Anda merasa bahwa bahwa ide-ide dan hal-

hal yang Anda sukai tidak dimiliki oleh orang-orang di

sekitar Anda?

VAR00009 Seberapa sering Anda merasa ramah dan mudah bergaul?

VAR00010 Seberapa sering Anda merasa dekat dengan orang lain?

VAR00011 Seberapa sering Anda merasa ditinggalkan?

VAR00012 Seberapa sering Anda merasa bahwa hubungan Anda

dengan orang lain tidak berarti?

VAR00013 Seberapa sering Anda merasa bahwa tidak ada yang benar-

benar mengenal Anda?

VAR00014 Seberapa sering Anda merasa terasingkan dari orang lain?

VAR00015 Seberapa sering Anda dapat menemukan

persahabatan/pertemanan ketika Anda menginginkannya?

VAR00016 Seberapa sering Anda merasa bahwa ada orang yang benar-

benar memahami Anda?

VAR00017 Seberapa sering Anda merasa malu?

VAR00018 Seberapa sering Anda merasa orang di sekitar Anda tidak

benar-benar ada untuk Anda?

VAR00019 Seberapa sering Anda merasa bahwa ada orang yang dapat

Anda ajak berbicara?

VAR00020 Seberapa sering Anda merasa ada orang yang bisa Anda

hubungi?

Page 109: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

98

LAMPIRAN 5

SKALA PENELITIAN

Page 110: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

99

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL

BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Kampus Terpadu, Jl.Kaliurang

KM.14,5 Sleman Yogyakarta

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Sehubungan dengan pemenuhan Tugas Akhir Skripsi maka dengan

segala kerendahan hati, saya memohon kepada Anda untuk mengisi skala

untuk penelitian saya. Pengisian skala ini tidak ada jawaban yang benar dan

salah. Oleh karena itu, diharapkan untuk mengisi skala ini sesuai dengan

keadaan diri Anda. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya

digunakan untuk pemenuhan tugas. Saya mengucapkan terima atas kesediaan

Anda, semoga Allah SWT membalas seluruh kebaikan anda dengan

kemuliaan yang berlimpah.

Hormat saya,

Magfhira Adeya Putri

Page 111: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

100

IDENTITAS DIRI

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

No. Hp :

Penggunaan Media sosial Perhari :

e. 1-3 Jam f. 4-6 Jam

g. 7-10 Jam h. > 10 Jam

Tujuan Menggunakan Media sosial :

g. Bisnis Online h. Mengeksplorasi Hobi

i. Menjalin Pertemanan j. Berkomunikasi Secara Virtual

(Chat, Video, Foto, dll)

k. Mencari Informasi Terkini l. Menunjang Pendidikan

Media sosial yang Digunakan :

f. Facebook g. Instagram

h. Youtube i. Twitter

j. LinkedIn

Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia untuk mengisi

kuisioner ini secara jujur, ikhlas dan terbuka tanpa ada tekanan dari pihak

manapun.

Tasikmalaya, 2020

.........................................

Page 112: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

101

SKALA 1

Berikut terdapat sejumlah pernyataan perilaku, anda diminta untuk memilih

salah satu alternatif pilihan yang tersedia di sebelah kanan pernyataan berdasarkan

keadaan diri anda yang sesungguhnya dengan cara memberi tanda silang (X) pada

salah satu pilihan anda. Pilihan jawaban yang tersedia adalah :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

RR : Rata-rata

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

NO PERNYATAAN STS TS RR S SS

1 Saya sangat antusias menggunakan

media sosial

2 Saya selalu mencari koneksi internet

dimanapun agar bisa mengakses media

sosial

3 Hal yang pertama kali saya lakukan

setelah bangun tidur di pagi hari adalah

membuka media sosial

4 Saya menganggap media sosial sebagai

pelarian dari dunia nyata

5 Hidup tanpa media sosial menjadi

hampa bagi saya

6 Saya lebih memilih menggunakan media

sosial meskipun ada orang lain di sekitar

saya

7 Saya lebih memilih pertemanan di

media sosial daripada di dunia nyata

Page 113: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

102

8 Saya dapat mengekspresikan diri saya

lebih baik kepada orang-orang yang ada

di media sosial

9 Saya ingin terlihat seperti saya yang ada

di media sosial

10 Saya lebih sering berkomunikasi dengan

orang lain melalui media sosial

11 Meskipun keluarga saya tidak

menyukainya, saya tidak bisa berhenti

menggunakan media sosial

12 Saya ingin menghabiskan waktu di

media sosial ketika saya sendiri

13 Saya lebih memilih berkomunikasi

secara virtual di media sosial saat akan

keluar

14 Media sosial tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan saya

15 Saya melewatkan tugas sekolah karena

saya menghabiskan banyak waktu di

media sosial

16 Saya merasa tidak bahagia saat saya

tidak menggunakan media sosial

17 Berada di media sosial membuat saya

bahagia

18 Saya menggunakan media sosial sangat

sering sehingga saya melanggar aturan

di keluarga

19 Sisi misterius dari media sosial selalu

menarik bagi saya

20 Saya tidak sadar bahwa saya lapar dan

haus saat saya menggunakan media

sosial

21 Saya menghabiskan lebih banyak waktu

di media sosial untuk melihat

Page 114: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

103

pemberitahuan penting (contoh: ulang

tahun).

Page 115: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

104

SKALA 2

Berikut terdapat sejumlah pernyataan perilaku, anda diminta untuk memilih

salah satu alternatif pilihan yang tersedia di sebelah kanan pernyataan berdasarkan

keadaan diri anda yang sesungguhnya dengan cara memberi tanda silang (X) pada

salah satu pilihan anda. Pilihan jawaban yang tersedia adalah :

TP : Tidak Pernah

JJ : Jarang-jarang

KK : Kadang-kadang

S : Sering

NO PERNYATAAN TP JJ KK S

1 Seberapa sering Anda merasa bahwa

Anda cocok/selaras dengan orang di

sekitar Anda?

2 Seberapa sering Anda merasa

kekurangan sahabat/teman/hubungan

pertemanan?

3 Seberapa sering Anda merasa bahwa

tidak ada orang yang dapat Anda

hubungi?

4 Seberapa sering Anda merasa sendirian?

5 Seberapa sering Anda merasa menjadi

bagian dari sebuah kelompok

pertemanan?

6 Seberapa sering Anda merasa memiliki

banyak kecocokan dengan orang lain?

7 Seberapa sering Anda merasa jauh dari

orang-orang?

8 Seberapa sering Anda merasa bahwa

bahwa ide-ide dan hal-hal yang Anda

sukai tidak dimiliki oleh orang-orang di

sekitar Anda?

Page 116: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

105

9 Seberapa sering Anda merasa ramah dan

mudah bergaul?

10 Seberapa sering Anda merasa dekat

dengan orang lain?

11 Seberapa sering Anda merasa

ditinggalkan?

12 Seberapa sering Anda merasa bahwa

hubungan Anda dengan orang lain tidak

berarti?

13 Seberapa sering Anda merasa bahwa

tidak ada yang benar-benar mengenal

Anda?

14 Seberapa sering Anda merasa

terasingkan dari orang lain?

15 Seberapa sering Anda merasa bahwa

ada orang yang benar-benar memahami

Anda?

16 Seberapa sering Anda merasa orang di

sekitar Anda tidak benar-benar ada

untuk Anda?

17 Seberapa sering Anda merasa bahwa

ada orang yang dapat Anda ajak

berbicara?

18 Seberapa sering Anda merasa ada orang

yang bisa Anda hubungi?

Page 117: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

106

LAMPIRAN 6

TABULASI DATA PENELITIAN

Page 118: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

107

Tabulasi Data Penelitian

N

o

Tabulasi Data Kecanduan Media Sosial To

tal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

1 4 4 5 3 4 2 2 3 1 2 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 2 66

2 5 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 59

3 5 4 3 3 5 2 2 3 4 3 2 3 3 5 2 2 3 2 3 2 3 64

4 4 3 3 2 1 2 1 2 3 2 1 4 2 2 4 1 3 2 3 1 3 49

5 4 3 3 1 2 1 1 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 1 2 2 3 41

6 3 4 4 4 3 3 1 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 63

7 4 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 1 3 2 2 3 2 2 59

8 4 3 3 1 1 1 1 2 4 2 4 4 2 3 1 2 3 2 1 1 3 48

9 4 5 3 5 5 3 1 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 4 66

1

0 4 3 3 4 2 2 2 1 3 4 4 4 2 4 3 2 3 2 4 1 3 60

1

1 4 3 3 2 4 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 55

1

2 5 3 2 4 2 3 1 2 5 4 3 2 3 2 1 1 3 1 2 1 4 54

1

3 5 5 5 5 5 3 2 2 2 4 4 4 2 5 3 2 3 4 3 2 4 74

1

4 3 2 4 1 2 2 2 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 2 1 2 3 50

1

5 4 3 3 4 3 2 1 1 2 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 50

1

6 5 3 1 2 4 2 1 3 3 5 2 4 4 5 1 4 5 1 5 5 3 68

Page 119: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

108

1

7 3 1 2 1 1 2 1 1 2 3 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 3 36

1

8 4 5 5 4 3 2 1 3 4 1 2 1 2 3 1 3 3 1 5 1 1 55

1

9 4 3 3 5 4 1 1 3 3 3 3 4 2 4 4 2 3 2 1 3 2 60

2

0 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 4 5 1 3 3 3 4 2 5 65

2

1 4 3 3 5 2 4 1 2 2 4 4 4 3 2 3 1 4 2 3 1 3 60

2

2 3 2 2 1 1 3 1 3 5 3 1 1 3 1 3 1 3 1 5 1 1 45

2

3 4 4 3 4 3 3 2 4 2 2 3 4 4 3 2 2 3 2 2 2 2 60

2

4 4 5 5 3 2 2 2 2 4 3 4 4 4 4 2 2 3 2 3 4 4 68

2

5 4 4 4 4 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 62

2

6 4 5 3 3 4 2 1 5 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 4 2 66

2

7 5 3 3 3 4 3 2 4 3 3 5 4 3 2 1 3 3 3 3 2 3 65

2

8 3 4 2 3 3 1 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 58

2

9 3 4 4 2 3 3 2 4 4 4 2 3 4 4 3 2 3 1 4 3 3 65

3

0 3 4 2 5 1 3 4 2 1 4 5 3 2 3 1 1 3 1 3 1 5 57

3

1 4 5 2 4 3 2 2 2 3 3 2 3 2 4 2 4 4 2 2 2 3 60

Page 120: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

109

3

2 4 4 2 3 4 3 1 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 64

3

3 4 3 2 2 1 1 2 2 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 69

3

4 5 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 4 1 5 2 3 56

3

5 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 1 4 3 4 3 3 3 1 3 3 3 61

3

6 3 2 1 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 1 3 4 3 4 3 3 59

3

7 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 4 2 3 60

3

8 4 3 4 1 2 1 1 2 5 2 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 3 42

3

9 3 3 2 1 1 1 1 2 3 3 1 2 3 2 1 2 3 1 4 2 2 43

4

0 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 73

4

1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64

4

2 5 5 4 5 5 4 2 3 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 83

4

3 5 4 4 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 1 2 4 3 2 2 3 63

4

4 5 3 3 4 5 2 2 2 4 3 4 5 4 5 2 3 3 1 4 3 4 71

4

5 3 4 2 3 2 1 3 4 4 1 1 2 2 2 1 1 2 1 5 2 3 49

4

6 3 2 4 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 3 2 3 2 2 49

Page 121: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

110

4

7 3 2 1 5 2 3 3 4 2 4 2 4 3 3 1 4 5 2 5 2 2 62

4

8 3 3 2 2 1 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 1 4 3 5 62

4

9 5 5 4 5 5 2 1 3 1 4 5 5 1 5 5 5 5 1 5 1 1 74

5

0 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 58

5

1 2 5 3 2 3 4 2 2 2 4 2 3 3 2 4 2 2 1 3 1 4 56

5

2 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 54

5

3 3 2 2 1 1 2 1 4 4 5 1 3 2 3 1 2 3 1 5 1 4 51

5

4 4 3 3 5 2 3 2 2 3 4 2 2 3 1 3 1 3 1 3 1 3 54

5

5 3 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 3 5 4 3 4 4 4 4 81

5

6 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 3 4 2 4 2 4 69

5

7 2 3 4 2 1 1 1 2 2 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 52

5

8 4 5 4 3 4 4 3 3 1 5 4 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 74

5

9 4 3 1 2 2 1 1 3 2 3 1 2 4 2 1 2 2 1 2 1 2 42

6

0 5 4 4 3 5 3 1 2 1 4 1 1 1 3 1 1 3 1 1 1 3 49

6

1 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 4 4 4 64

Page 122: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

111

6

2 5 3 1 5 3 1 1 1 3 1 2 5 1 3 1 3 3 1 3 3 2 51

6

3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3 56

6

4 4 4 5 5 5 2 1 4 4 4 4 4 2 5 2 4 4 2 2 2 4 73

6

5 3 4 3 1 1 3 1 3 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 3 3 2 49

6

6 3 4 3 2 4 3 1 2 3 3 3 4 3 4 4 1 2 1 3 2 3 58

6

7 3 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 47

6

8 4 3 3 2 3 1 1 3 2 2 1 2 2 3 1 1 4 1 1 1 5 46

6

9 3 2 1 4 3 2 1 4 5 3 3 4 4 1 2 2 3 2 1 1 3 54

7

0 3 3 2 1 2 1 1 1 2 2 1 5 3 3 4 2 2 2 3 1 3 47

7

1 3 4 4 2 2 4 3 2 2 4 2 3 4 4 1 1 1 1 2 2 4 55

7

2 5 3 5 5 5 3 4 5 5 4 3 5 5 4 5 2 4 1 5 5 5 88

7

3 4 4 2 3 1 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1 1 3 1 5 3 2 44

7

4 3 2 2 2 3 2 2 4 4 3 2 5 5 4 1 2 3 1 2 2 2 56

7

5 4 5 3 3 2 1 1 4 3 1 3 4 2 5 2 3 3 4 5 3 1 62

7

6 4 3 2 4 2 2 1 3 3 2 2 4 2 2 2 1 2 1 4 1 2 49

Page 123: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

112

7

7 3 3 2 2 2 2 1 2 3 3 1 3 2 2 2 1 3 3 3 2 3 48

7

8 4 3 2 5 4 2 4 4 1 5 2 5 5 4 2 2 5 2 3 1 4 69

7

9 4 4 4 2 3 3 2 3 5 3 3 3 1 3 1 3 5 1 3 3 4 63

8

0 4 2 3 2 3 1 2 1 3 2 3 3 4 3 1 3 2 1 3 2 2 50

8

1 3 2 1 1 1 1 1 4 2 3 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 4 38

8

2 3 1 3 2 1 2 2 3 2 4 2 1 3 1 1 3 4 4 4 4 3 53

8

3 5 4 3 3 4 2 1 4 4 3 3 3 3 4 1 3 4 1 4 1 4 64

8

4 3 5 1 5 3 3 3 3 5 4 4 2 3 4 1 2 3 1 2 2 2 61

8

5 2 2 3 1 1 2 1 3 1 4 3 3 2 2 1 1 3 1 5 2 4 47

8

6 5 5 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3 1 2 3 3 2 4 4 60

8

7 5 4 1 3 3 2 1 4 4 2 4 5 1 2 2 3 3 2 4 1 5 61

8

8 5 5 3 4 3 2 1 5 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 5 1 5 75

8

9 2 4 4 2 3 2 3 2 4 3 4 3 2 2 4 2 3 5 4 4 3 65

9

0 4 3 4 5 3 2 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 4 4 5 69

9

1 5 5 5 5 1 1 1 4 4 5 1 5 5 1 4 4 5 1 5 5 5 77

Page 124: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

113

9

2 4 4 3 4 4 2 1 3 4 4 4 4 4 4 1 3 3 1 1 3 4 65

9

3 5 2 2 5 3 2 1 3 2 2 4 5 3 3 3 2 4 3 3 2 3 62

9

4 5 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 2 3 3 1 4 2 4 68

9

5 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 46

9

6 5 3 4 4 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 62

9

7 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 1 4 52

9

8 5 5 5 5 5 2 3 4 3 3 4 3 4 4 2 5 5 4 5 5 5 86

9

9 4 3 2 3 3 1 1 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 54

1

0

0 4 4 1 2 3 1 1 3 4 5 3 2 3 4 1 1 3 1 5 5 4 60

1

0

1 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 2 2 3 4 2 2 64

1

0

2 3 3 4 3 3 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 53

Page 125: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

114

Tabulasi Data Penelitian

No Tabulasi Data Kesepian Tot

al 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1 2 4 3 3 2 2 3 3 1 1 3 3 3 3 2 4 2 2 46

2 1 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 43

3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 3 39

4 3 3 1 3 3 3 2 3 2 1 2 2 1 1 3 2 2 2 39

5 1 3 3 3 2 1 2 2 1 1 3 3 3 2 3 3 2 2 40

6 2 4 3 4 2 2 3 3 2 3 3 4 4 3 2 2 2 2 50

7 2 3 3 3 1 4 3 3 2 2 4 3 1 3 2 4 2 2 47

8 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 36

9 2 3 3 2 1 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 37

10 1 2 2 4 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 44

11 1 1 2 2 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 26

12 1 3 2 3 1 2 3 3 1 2 4 4 4 4 1 3 1 1 43

13 2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 3 3 4 4 2 3 3 3 47

14 2 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 35

15 2 3 3 2 1 1 3 3 1 1 2 3 2 2 2 3 1 2 37

16 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 38

17 3 3 3 2 2 2 3 3 1 1 3 1 2 2 2 1 1 1 36

18 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 59

19 2 4 3 4 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 47

20 2 2 3 3 1 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 49

Page 126: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

115

21 1 2 2 3 3 1 4 4 1 1 4 2 4 4 1 2 2 3 44

22 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 1 29

23 2 4 4 4 1 1 4 3 2 2 4 4 4 4 1 4 1 2 51

24 2 2 2 3 1 2 4 1 1 1 4 2 3 4 2 4 1 2 41

25 1 2 2 2 1 1 2 3 1 1 2 3 3 2 2 2 3 3 36

26 1 1 3 2 1 1 2 4 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 34

27 2 4 4 3 3 2 4 3 2 3 4 2 4 2 3 3 2 3 53

28 2 2 2 3 1 1 3 3 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 32

29 2 4 3 4 1 2 3 2 2 2 4 2 3 2 1 4 2 1 44

30 3 4 4 4 3 3 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 64

31 3 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 3 4 2 4 3 2 47

32 1 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 58

33 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 53

34 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 37

35 3 1 2 4 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 37

36 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 52

37 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 46

38 1 1 1 2 1 2 2 3 1 1 3 1 2 2 2 2 1 1 29

39 3 1 1 2 1 3 3 3 1 3 2 1 1 2 2 2 2 2 35

40 3 3 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 38

41 2 3 3 4 1 1 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 46

42 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 46

43 1 2 3 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1 1 2 2 2 3 33

44 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 1 34

Page 127: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

116

45 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 4 3 1 2 41

46 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2 2 3 3 38

47 2 4 2 4 3 2 3 4 2 3 4 2 2 3 2 2 2 1 47

48 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 49

49 2 3 1 3 3 3 4 4 3 3 2 1 1 2 4 2 2 2 45

50 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 43

51 2 1 3 4 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 43

52 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 31

53 2 2 1 3 1 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 36

54 1 2 1 4 2 2 3 3 1 1 3 2 4 3 3 3 1 1 40

55 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 51

56 1 4 4 4 1 1 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 1 1 48

57 2 3 3 3 1 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 50

58 2 2 3 4 1 2 2 4 2 1 4 1 1 4 4 4 1 1 43

59 2 2 3 1 2 2 3 2 1 1 3 3 2 2 2 3 1 2 37

60 2 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 37

61 2 2 2 2 3 2 3 4 2 2 3 2 1 2 2 3 1 2 40

62 1 2 4 2 1 1 2 3 1 1 2 2 3 2 1 4 1 1 34

63 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 57

64 2 4 3 4 2 2 4 3 1 2 4 4 3 3 2 4 2 1 50

65 2 2 3 3 2 2 3 2 1 1 2 2 1 3 2 4 1 2 38

66 2 1 2 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 28

67 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 46

68 2 3 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 3 1 2 29

Page 128: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

117

69 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 36

70 3 3 3 2 2 3 2 4 1 1 2 2 3 3 3 4 3 2 46

71 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 36

72 2 3 2 2 3 1 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 37

73 2 3 1 2 1 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 32

74 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 3 3 1 2 29

75 1 3 2 4 2 2 4 2 1 1 2 1 2 3 1 4 2 2 39

76 1 3 3 2 1 3 3 4 1 2 4 2 2 4 3 4 2 1 45

77 1 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 1 2 2 1 2 34

78 2 3 4 4 2 2 4 4 3 2 4 1 4 4 2 4 2 2 53

79 2 2 1 2 1 2 1 3 1 1 3 1 2 1 2 2 1 1 29

80 1 2 3 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 2 2 52

81 2 1 1 1 2 3 2 1 3 2 1 1 3 1 3 2 3 2 34

82 2 3 3 4 2 2 2 3 3 2 2 1 3 3 3 2 2 2 44

83 2 3 3 3 1 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 3 2 2 41

84 2 2 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 26

85 2 3 4 4 1 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 53

86 3 3 2 3 1 1 3 3 3 2 4 1 1 3 3 2 2 1 41

87 3 3 2 3 1 1 3 3 1 1 4 4 1 3 3 4 1 1 42

88 1 3 3 2 1 1 3 4 1 1 2 1 1 3 1 4 1 1 34

89 1 3 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 2 3 36

90 2 3 4 4 2 1 2 4 1 1 3 2 3 3 2 3 3 2 45

91 1 3 3 3 1 2 3 4 1 1 3 2 2 2 1 3 1 1 37

92 2 1 2 1 2 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 27

Page 129: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

118

93 1 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 2 4 2 4 4 3 3 53

94 2 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 1 2 39

95 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 51

96 2 3 2 3 1 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 41

97 1 3 3 3 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 44

98 2 3 3 4 2 2 3 4 1 2 4 4 4 4 2 3 2 2 51

99 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 38

10

0 2 2 2 3 1 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 1 1 1 39

10

1 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 3 3 1 1 42

10

2 2 3 3 3 1 2 3 3 2 2 4 2 4 4 2 3 3 3 49

Page 130: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

119

LAMPIRAN 7

DATA INDUK PENELITIAN

Page 131: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

120

No Jenis

Kelamin

Usia Kelas Penggunaan

Perhari

(Jam)

Tujuan

Penggunaan

Media

sosial

Total

Skor

KMS

Total

Skor

Kesepian

1

Perempuan 16 11 >10

Menjalin

Pertemanan,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan Twitter 66 46

2

Perempuan 16 11 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 59 43

3

Perempuan 17 11 >10

Bisnis Online,

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 64 39

4

Laki-laki 17 11 7-10

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Instagram,

Youtube 49 39

Page 132: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

121

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan,

Melihat

tausyiah,

motivasi

5

Perempuan 17 11 7-10

Bisnis Online,

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 41 40

6

Perempuan 17 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll)

Instagram,

Youtube 63 50

7

Perempuan 16 11 4-6

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Facebook,

Instagram,

Youtube,

Twitter 59 47

8 Perempuan 17 11 4-6

Menunjang

Pendidikan Instagram 48 36

9

Perempuan 17 11 4-6

Bisnis Online,

Menjalin

Pertemanan,

Instagram,

Youtube 66 37

Page 133: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

122

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

10

Laki-laki 17 11 7-10

Bisnis Online,

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 60 44

11

Laki-laki 16 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll)

Instagram,

Youtube 55 26

12

Perempuan 17 11 7-10

Bisnis Online,

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual Instagram 54 43

Page 134: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

123

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

13

Perempuan 17 11 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan,

bermain games

Instagram,

Youtube,

Twitter 74 47

14

Laki-laki 17 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mengeksplorasi

Hobi,

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 50 35

15

Laki-laki 17 11 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll)

Instagram,

Youtube 50 37

16

Laki-laki 17 11 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Facebook,

Instagram,

Youtube,

Linkedin 68 38

Page 135: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

124

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

17

Perempuan 17 11 4-6

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Facebook,

Instagram,

Youtube 36 36

18

Perempuan 16 11 >10

Mencari

Informasi

Terkini Instagram 55 59

19

Laki-laki 17 11 4-6

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi

Instagram,

Youtube,

Twitter 60 47

20

Perempuan 17 11 4-6

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 65 49

21

Laki-laki 16 11 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll)

Instagram,

Youtube 60 44

22

Laki-laki 17 11 4-6

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Instagram,

Youtube 45 29

Page 136: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

125

Menunjang

Pendidikan

23 Perempuan 16 11 7-10

Mengeksplorasi

Hobi Instagram 60 51

24

Perempuan 16 11 4-6

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll)

Instagram,

Youtube 68 41

25

Perempuan 17 11 7-10

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll) Instagram 62 36

26

Perempuan 17 22 4-6

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll)

Instagram,

Youtube 66 34

27

Laki-laki 16 11 7-10

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan Instagram 65 53

28

Laki-laki 16 11 4-6

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll)

Instagram,

Youtube 58 32

Page 137: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

126

29

Perempuan 17 11 4-6

Bisnis Online,

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll)

Instagram,

Youtube 65 44

30

Perempuan 17 11 >10

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll)

Instagram,

Youtube 57 64

31

Laki-laki 17 11 7-10

Bisnis Online,

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll)

Instagram,

Youtube 60 47

32

Perempuan 17 11 4-6

Bisnis Online,

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 64 58

33

Perempuan 17 11 4-6

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll)

Instagram,

Youtube,

Twitter 69 53

Page 138: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

127

34

Laki-laki 16 11 4-6

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll)

Instagram,

Youtube 56 37

35

Perempuan 17 11 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 61 37

36

Laki-laki 16 11 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan,

Maen game

Instagram,

Youtube,

Twitter 59 52

37

Laki-laki 16 11 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Facebook,

Instagram,

Youtube 60 46

Page 139: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

128

Menunjang

Pendidikan

38

Perempuan 16

11ips

2 4-6

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll)

Instagram,

Youtube 42 29

39

Laki-laki 17 11 >10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 43 35

40

Perempuan 16 11 >10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat,Video,

Foto, dll), kalo

gabut

Instagram,

Youtube,

Twitter 73 38

41 Laki-laki 18 11 4-6 Bisnis Online Twitter 64 46

42

Perempuan 15 10 4-6

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Menunjang

Pendidikan Instagram 83 46

43

Laki-laki 18 12 >10

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual Twitter 63 33

Page 140: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

129

(Chat, Video,

Foto, dll)

44

Laki-laki 18 12 7-10

Bisnis Online,

Menjalin

Pertemanan,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 71 34

45

Laki-laki 18 12 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll)

Facebook,

Instagram,

Youtube,

Twitter 49 41

46

Laki-laki 18 12 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll)

Facebook,

Youtube 49 38

47

Laki-laki 18 12 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Instagram,

Twitter 62 47

Page 141: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

130

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

48

Laki-laki 18 12 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll)

Facebook,

Instagram,

Youtube 62 49

49

Laki-laki 18 12 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Streaming film

Instagram,

Youtube 74 45

50

Laki-laki 17 12 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi

Facebook,

Instagram,

Youtube,

Twitter 58 43

51

Laki-laki 18 12 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Facebook,

Instagram,

Youtube 56 43

52

Perempuan 18 12 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual Instagram 54 31

Page 142: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

131

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

53

Perempuan 18 12 7-10

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 51 36

54

Perempuan 17 12 4-6

Bisnis Online,

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan Instagram 54 40

55 Laki-laki 18 12 4-6

Menunjang

Pendidikan Instagram 81 51

56

Laki-laki 18 12 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Facebook,

Instagram,

Youtube 69 48

57 Laki-laki 18 12 7-10 Bisnis Online,

Menjalin

Facebook,

Instagram, 52 50

Page 143: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

132

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll)

Youtube,

Twitter

58

Laki-laki 19 12 7-10

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Bermain Game Instagram 74 43

59

Perempuan 18 12 7-10

Bisnis Online,

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 42 37

60

Perempuan 18 12 7-10

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 49 37

61

Perempuan 18 12 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 64 40

62

Laki-laki 18 12 4-6

Mencari

Informasi

Terkini

Instagram,

Youtube,

Twitter 51 34

63

Laki-laki 18 12 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Instagram,

Youtube 56 57

Page 144: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

133

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

64

Perempuan 18 12 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll)

Facebook,

Instagram 73 50

65

Laki-laki 18 12 4-6

Mencari

Informasi

Terkini

Instagram,

Youtube,

Twitter 49 38

66

Perempuan 17 12 >10

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 58 28

67

Perempuan 18 12 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll)

Instagram,

Youtube,

Twitter 47 46

68 Perempuan 17 12 4-6

Bisnis Online,

Hiburan

Instagram,

Youtube 46 29

69

Perempuan 18 12 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Instagram,

Youtube 54 36

Page 145: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

134

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll)

70

Laki-laki 18 12 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 47 46

71

Perempuan 18 12 >10

Bisnis Online,

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 55 36

72

Perempuan 18 12 7-10

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 88 37

73

Laki-laki 17 12 4-6

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 44 32

Page 146: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

135

74

Laki-laki 18 12 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 56 29

75

Laki-laki 17 10 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Menunjang

Pendidikan

Facebook,

Instagram,

Youtube 62 39

76

Perempuan 16 10 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan,

mencari

inspirasi

Instagram,

Twitter 49 45

77

Laki-laki 15 10 4-6

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 48 34

Page 147: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

136

78

Perempuan 16 10 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Youtube,

Twitter 69 53

79

Perempuan 16 10 4-6

Mencari

Informasi

Terkini Instagram 63 29

80

Perempuan 16 10 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Twitter 50 52

81

Laki-laki 16 10 4-6

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Menunjang

Pendidikan

Facebook,

Instagram,

Youtube,

Twitter 38 34

82

Perempuan 16 10 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan,

Sarana me time

Instagram,

Youtube 53 44

Page 148: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

137

(hiburan seperti

menonton film)

83

Perempuan 15 10 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 64 41

84

Laki-laki 15 10 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll)

Instagram,

Youtube 61 26

85

Perempuan 16 10 >10

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 47 53

86

Perempuan 16 10 >10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Instagram,

Youtube 60 41

Page 149: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

138

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

87

Laki-laki 16 10 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 61 42

88

Laki-laki 16 10 7-10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 75 34

89

Perempuan 16 10 7-10

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Twitter 65 36

90

Perempuan 16 10 4-6

Mencari

Informasi

Terkini,

Instagram,

Twitter 69 45

Page 150: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

139

Mengeksplorasi

Hobi

91

Perempuan 16 10 7-10

Bisnis Online,

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan,

Mengeskprol

vidio terbaru yg

ada di youtobe

chanel aku

Facebook,

Instagram,

Youtube,

Twitter 77 37

92

Perempuan 16 10 >10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 65 27

93 Perempuan 16 10 7-10

Mengeksplorasi

Hobi Instagram 62 53

94

Perempuan 15 10 4-6

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 68 39

Page 151: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

140

95

Perempuan 17 10 7-10

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 46 51

96

Perempuan 16 10 4-6

Mencari

Informasi

Terkini

Instagram,

Youtube 62 41

97 Perempuan 16 10 >10

Mengeksplorasi

Hobi

Instagram,

Youtube 52 44

98

Laki-laki 16 10 >10

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube,

Twitter 86 51

99

Laki-laki 17 10 4-6

Menjalin

Pertemanan,

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 54 38

Page 152: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

141

100

Perempuan 16 10 7-10

Mencari

Informasi

Terkini,

Mengeksplorasi

Hobi,

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll),

Menunjang

Pendidikan

Instagram,

Youtube 60 39

101 Perempuan 17 10 4-6

Bisnin online

dan hiburan Instagram 64 42

102

Perempuan 15 10 7-10

Berkomunikasi

Secara Virtual

(Chat, Video,

Foto, dll), Bisnis

online, mencari

info Instagram 53 49

Page 153: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

142

LAMPIRAN 8

DESKRIPSI RESPONDEN

PENELITIAN

Page 154: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

143

DESKRIPSI RESPONDEN PENELITIAN

Statistics

Jenis Kelamin Usia Kelas

Penggunaan

Media sosial

Perhari

N Valid 102 102 102 102

Missing 0 0 0 0

Mean 1.43 16.83 11.03 1.64

Std. Error of Mean .049 .091 .077 .071

Median 1.00 17.00 11.00 1.50

Mode 1 16a 11 1

Std. Deviation .498 .924 .777 .715

Minimum 1 15 10 1

Maximum 2 19 12 3

Sum 146 1717 1125 167

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Perempuan 58 56.9 56.9 56.9

Laki-laki 44 43.1 43.1 100.0

Total 102 100.0 100.0

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 15 6 5.9 5.9 5.9

16 34 33.3 33.3 39.2

17 34 33.3 33.3 72.5

18 27 26.5 26.5 99.0

19 1 1.0 1.0 100.0

Total 102 100.0 100.0

Page 155: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

144

Kelas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 10 29 28.4 28.4 28.4

11 41 40.2 40.2 68.6

12 32 31.4 31.4 100.0

Total 102 100.0 100.0

Penggunaan Media sosial Perhari

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4-6 Jam 51 50.0 50.0 50.0

7-10 Jam 37 36.3 36.3 86.3

>10 Jam 14 13.7 13.7 100.0

Total 102 100.0 100.0

Page 156: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

145

LAMPIRAN 9

SKOR HIPOTETIK DAN EMPIRIK

Page 157: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

146

SKOR HIPOTETIK

A. Kecanduan Media Sosial

a. Total aitem = 21

b. Xmin = ∑aitem x skor terkecil pada skala

= 21 x 1

= 21

c. Xmax = ∑aitem x skor terbesar pada skala

= 21 x 5

= 105

d. Mean = ⅟₂ (Xmax + Xmin)

= ⅟₂ (105 + 21)

= ⅟₂ (126)

= 63

e. SD = ⅙ (Xmax – Xmin)

= ⅙ (105 – 21)

= ⅙ (84)

= 14

Page 158: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

147

Kategorisasi Kecanduan Media Sosial

a. Rendah = X < µ - 1 σ

= X < 63 - 14

= X < 49

b. Sedang = µ - 1 σ ≤ X < µ + 1 σ

= 63 - 14 ≤ X < 63 + 14

= 49 ≤ X < 77

c. Tinggi = X ≥ µ + 1 σ

= X ≥ 63 + 14

= X ≥ 77

Page 159: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

148

B. Kesepian

a. Total aitem = 18

b. Xmin = ∑aitem x skor terkecil pada skala

= 18 x 1

= 18

c. Xmax = ∑aitem x skor terbesar pada skala

= 18 x 4

= 72

d. Mean = ⅟₂ (Xmax + Xmin)

= ⅟₂ (72 + 18)

= ⅟₂ (90)

= 45

e. SD = ⅙ (Xmax – Xmin)

= ⅙ (72 – 18)

= ⅙ (54)

= 9

Page 160: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

149

Kategorisasi Kesepian

a. Rendah = X < µ - 1 σ

= X < 45 - 9

= X < 36

b. Sedang = µ - 1 σ ≤ X < µ + 1 σ

= 45 - 9 ≤ X < 45 + 9

= 36 ≤ X < 54

c. Tinggi = X ≥ µ + 1 σ

= X ≥ 45 + 9

= X ≥ 54

Page 161: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

150

SKOR EMPIRIK

Statistics

SMA LONELINESS

N Valid 102 102

Missing 0 0

Mean 59.05 41.50

Std. Error of Mean 1.013 .780

Median 60.00 41.00

Mode 60 37

Std. Deviation 10.235 7.874

Minimum 36 26

Maximum 88 64

Sum 6023 4233

Page 162: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

151

LAMPIRAN 10

HASIL UJI NORMALITAS

Page 163: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

152

UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Total Loneliness .076 102 .170 .986 102 .346

Total SMA .065 102 .200* .987 102 .408

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Page 164: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

153

LAMPIRAN 11

HASIL UJI LINIERITAS

Page 165: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

154

UJI LINIERITAS

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

SMA * LONELINESS 102 100.0% 0 0.0% 102 100.0%

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

SMA * LONELINESS Between Groups (Combined) 2174.497 30 72.483 .612 .931

Linierity 520.615 1 520.615 4.397 .040

Deviation

from Linierity 1653.882 29 57.030 .482 .984

Within Groups 8406.258 71 118.398

Total 10580.755 101

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

SMA * LONELINESS .222 .049 .453 .206

Page 166: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

155

LAMPIRAN 12

HASIL UJI HIPOTESIS

Page 167: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

156

UJI HIPOTESIS

Correlations

SMA LONELINESS

SMA Pearson Correlation 1 .222*

Sig. (1-tailed) .013

N 102 102

LONELINESS Pearson Correlation .222* 1

Sig. (1-tailed) .013

N 102 102

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Page 168: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

157

LAMPIRAN 13

HASIL ANALISIS TAMBAHAN

Page 169: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

158

HASIL UJI BEDA BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

SMA Equal

variances

assumed

.077 .782 .548 100 .585 1.125 2.053 -2.948 5.199

Equal

variances

not

assumed

.549 93.218 .584 1.125 2.050 -2.946 5.197

Page 170: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

159

HASIL UJI KORELASI

Correlations

SMA Personality

Social

Desirability Depression

SMA Pearson Correlation 1 .181 .177 .254*

Sig. (2-tailed) .069 .075 .010

N 102 102 102 102

Personality Pearson Correlation .181 1 -.031 -.042

Sig. (2-tailed) .069 .755 .679

N 102 102 102 102

Social Desirability Pearson Correlation .177 -.031 1 .636**

Sig. (2-tailed) .075 .755 .000

N 102 102 102 102

Depression Pearson Correlation .254* -.042 .636** 1

Sig. (2-tailed) .010 .679 .000

N 102 102 102 102

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 171: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

160

LAMPIRAN 14

SURAT PERMOHONAN IZIN

PENELITIAN

Page 172: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

161

Page 173: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

162

LAMPIRAN 15

SURAT KETERANGAN SELESAI

PENELITIAN

Page 174: KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

163