Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

12
Artikel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Mata Kuliah Manajemen Pusat Data Disusun Oleh: Hasbiyarrahman (41813210038) Destriyani Putri (41813210018) Fridha Cipta Nur A. (41813210006) FAKULTAS ILMU KOMPUTER SISTEM INFORMASI BEKASI

description

all about K3

Transcript of Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

  • Artikel

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

    Mata Kuliah

    Manajemen Pusat Data

    Disusun Oleh:

    Hasbiyarrahman (41813210038)

    Destriyani Putri (41813210018)

    Fridha Cipta Nur A. (41813210006)

    FAKULTAS ILMU KOMPUTER

    SISTEM INFORMASI

    BEKASI

  • Keselamatan dan Kesehatan Kerja | 2

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... 2

    PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 3

    1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 3

    PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 4

    2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............................................................................. 4

    2.1.1 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ......................................................... 4

    2.2 Dasar Pemberlakuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................................ 4

    2.3 Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja Dalam K3 ......................................................... 7

    2.4 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja .................................... 7

    2.5 Kecelakaan Kerja ............................................................................................................... 8

    2.5.1 Penyebab Kecelakaan Kerja ...................................................................................... 9

    2.6 Usaha Mencapai Keselamatan dan Kesehatan Kerja ....................................... 10

    REFERENSI ................................................................................................................................... 12

  • Keselamatan dan Kesehatan Kerja | 3

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk

    menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan. Sehingga

    dapat mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan kerja tidak hanya

    menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat

    mengganggu aktivitas di perusahaan, merusak lingkungan dan berdampak pada masyarakat luas.

    Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja. Karena,

    kesehatan merupakan suatu keadaan atau situasi seseorang baik dari jasmani maupun rohani.

    Sedangkan keselamatan kerja merupakan suatu keadaan dimana para pekerja terjamin

    keselamatannya pada saat bekerja baik dalam menggunakan alat kerja, proses pengolahan dan

    tempat kerja. Apabila para pekerja dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani dan didukung

    oleh sarana dan prasarana yang terjamin keselamatannya, maka produktivitas kerja akan dapat

    ditingkatkan.

  • Keselamatan dan Kesehatan Kerja | 4

    PEMBAHASAN

    2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu usaha pencegahan yang dilakukan agar

    kondisi dalam pekerjaan tetap sehat dan aman bagi para pekerja, perusahaan, masyarakat

    maupun lingkungan atau tempat kerja.

    2.1.1 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    Berikut terdapat beberapa tujuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) :

    a. Untuk mencegah kerugian fisik dan financial baik dari pihak karyawan maupun

    perusahaan.

    b. Untuk mencegah terjadi gangguan pada produktivitas perusahaan.

    c. Agar meningkatkan keserasian kerja dan partisipasi kerja.

    d. Sebagai tanggung jawab sosial perusahaan pada karyawan.

    e. Agar setiap karyawan merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

    f. Agar seluruh sumber produksi terpelihara dan digunakan secara aman.

    2.2 Dasar Pemberlakuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    Pemerintah telah memberikan jaminan pada karyawan dengan menyusun suatu undang-

    undang mengenai kecelakaan dalam bekerja pada tahun 1947 No. 33, telah dinyatakan berlaku

    pada 06 Januari 1951. Kemudian disusul dengan adanya peraturan pemerintah (PP) No. 2 Tahun

    1948 mengenai pernyataan berlakunya peraturan kecelakaan dalam bekerja tahun 1947,

    merupakan bukti tentang disadarinya arti penting keselamatan kerja dalam perusahaan.

  • Keselamatan dan Kesehatan Kerja | 5

    UU Republik Indonesia No. 3 Tahun 1992 tentang jaminan sosial kesehatan, menyatakan

    bahwa sudah sewajarnya apabila tenaga kerja juga berperan aktif dan ikut bertanggung jawab

    atas pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja demi terwujudnya perlindungan tenaga

    kerja dan keluarganya dengan baik. Jadi, tidak hanya perusahaan yang bertanggung jawab dalam

    masalah ini, tetapi para karyawan juga harus ikut berperan dalam hal mencapai kesejahteraan

    bersama.

    Penerapan K3 dalam perusahaan akan selalu berhubungan dengan landasan hukum

    penerapan K3 yang ada. Karena, landasan hukum memberikan pedoman yang jelas mengenai

    aturan yang menentukan bagaimana K3 harus diterapkan.

    UU No. 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat 1, mengenai keselamatan kerja yang juga menjadi

    acuan pemerintah dalam membuat aturan K3 yakni :

    a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

    b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.

    c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.

    d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau

    kejadian-kejadian lain yang berbahaya.

    e. Memberi pertolongan pada kecelakaan.

    f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.

    g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu,

    kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran.

    h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun

    psychis, peracunan, infeksi dan penularan.

  • Keselamatan dan Kesehatan Kerja | 6

    i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.

    j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.

    k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.

    l. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.

    m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses

    kerjanya.

    n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau

    barang.

    o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.

    p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan

    penyimpanan barang.

    q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.

    r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang

    bahayakecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

    Undang-undang di atas selanjutnya diperbarui menjadi pasal 86 ayat 1 UU No. 13 Tahun

    2003, setiap pekerja berhak untuk memperoleh perlindungan atas :

    a. Keselamatan dan kesehatan kerja.

    b. Moral dan kesusilaan.

    c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai agama.

    Sedangkan dalam ayat 2 dan 3, untuk melindungi keselamatan pekerja guna mewujudkan

    produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam

    pasal 87 menjelaskan bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen

    keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen.

  • Keselamatan dan Kesehatan Kerja | 7

    2.3 Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja Dalam K3

    Berdasarkan UU No.1 Tahun 1970 pasal 12 mengenai keselamatan dan kesehatan kerja,

    kewajiban dan hak tenaga kerja adalah sebagai berikut :

    a. Memberikan keterangan yang benar apabila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli

    keselamatan kerja.

    b. Memakai alat-alat perlindungan diri yang telah diwajibkan.

    c. Memenuhi dan mentaati seluruh syarat keselamatan dan kesehatan yang telah

    diwajibkan.

    d. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan seluruh syarat keselamatan dan kesehatan

    yang diwajibkan.

    e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan kesehatan

    kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali

    dalam hal khusus yang ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas yang

    masih bisa dipertanggungjawabkan.

    2.4 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bagian dari sistem

    manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi perencanaan, tanggung jawab,

    pelaksanaan, prosedur proses dan sumber daya yang dibutuhkan untuk pencapaian

    pengembangan, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam

    rangka pengendalian risiko yang berhubungan dengan aktivitas kerja agar tercipta tempat kerja

    yang aman (Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: Per. 05/MEN/1996). Manfaat yang diperoleh

    dari penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ialah :

  • Keselamatan dan Kesehatan Kerja | 8

    a. Pihak manajemen mengetahui kelemahan unsur sistem operasional sebelum timbul

    gangguan operasional, kecelakaan serta kerugian lainnya.

    b. Dapat mengetahui gambaran secara jelas dan lengkap mengenai kinerja K3 di

    perusahaan.

    c. Dapat meningkatkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan bidang K3.

    d. Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran tentang K3 khususnya

    bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit.

    e. Dapat meningkatkan produktivitas kerja.

    Konsep dasar sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja mencakup ketentuan

    tahapan Plan, Do, Check, Action. Sehingga suatu perusahaan memiliki 2 dimensi yang sesuai

    dengan policy management dalam penerapan (SMK3) diantaranya :

    a. Innovative Management melalui Unsafe Condition Minimalizers artinya bagaimana

    kita dituntut untuk bisa mengurangi insiden yang diakibatkan oleh kondisi tempat

    kerja.

    b. Raditional System melalui Unsafe Act Minimalizers artinya bagaimana kita dituntut

    untuk mengurangi tingkah laku orang yang tidak aman.

    2.5 Kecelakaan Kerja

    o Kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan) dan tidak diharapkan

    karena mengakibatkan kerugian, baik material maupun penderitaan bagi yang

    mengalaminya.

    o Sabotase atau kriminal merupakan tindakan di luar lingkup kecelakaan yang

    sebenarnya

  • Keselamatan dan Kesehatan Kerja | 9

    2.5.1 Penyebab Kecelakaan Kerja

    Faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja yakni :

    a. Keadaan tempat lingkungan kerja

    - Kurangnya keamanan dalam penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang

    berbahaya.

    - Ruang kerja terlalu padat dan sesak.

    - Pembuangan limbah tidak pada tempatnya.

    b. Pengaturan udara

    - Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik.

    - Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.

    c. Pengaturan penerangan

    - Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.

    - Ruang kerja yang kurang cahaya.

    d. Pemakaian peralatan kerja

    - Pengamanan peralatan kerja yang sudah tidak layak pakai atau rusak.

    - Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengamanan yang baik.

    e. Kondisi fisik dan mental pegawai

    - Stamina karyawan yang tidak stabil.

    - Emosi karyawan yang tidak stabil, sikap karyawan yang kurang berhati-hati,

    kurangnya pengetahuan karyawan dalam penggunaan fasilitas kerja terutama

    fasilitas yang membawa risiko bahaya dsb.

  • Keselamatan dan Kesehatan Kerja | 10

    2.6 Usaha Mencapai Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    Beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk mencapai keselamatan dan kesehatan kerja yaitu :

    a. Job Hazard Analysis

    - Melibatkan karyawan

    Hal ini sangat penting untuk melibatkan karyawan dalam proses job hazard analysis.

    Karena karyawan memiliki pemahaman yang unik atas pekerjaannya dan hal ini

    merupakan informasi yang tak ternilai untuk menemukan suatu bahaya.

    - Mengulas sejarah kecelakan yang pernah terjadi

    Mengulas dengan karyawan mengenai kecelakaan dan cedera yang pernah terjadi

    serta kerugian yang ditimbulkan.

    - Meninjau ulang persiapan pekerjaan

    Lakukan brainstorm dengan pekerja untuk menemukan ide yang bertujuan untuk

    mengontrol bahaya yang ada.

    - Membuat daftar, peringkat dan penetapan prioritas untuk pekerjaan berbahaya

    Membuat daftar pekerjaan yang berbahaya dengan tingkat risiko yang paling tinggi.

    Hal ini merupakan prioritas utama dalam melakukan job hazard analysis.

    - Membuat outline langkah-langkah pekerjaan

    Tujuannya agar karyawan mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam

    mengerjakan suatu pekerjaan agar kecelakaan kerja dapat diminimalisir.

    b. Safety Engineer

    Memberi pelatihan pada karyawan agar mampu melihat dan mengantisipasi adanya

    situasi yang kurang aman.

  • Keselamatan dan Kesehatan Kerja | 11

    c. Ergonomika

    Suatu studi mengenai hubungan antara manusia dengan pekerjaannya meliputi tugas yang

    harus dikerjakan, alat kerja yang digunakan serta lingkungan kerjanya.

    Selain ke-tiga hal diatas, beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pencegahan kecelakaan

    kerja adalah :

    Menerapkan peraturan perundangan dengan penuh disiplin

    Menerapkan standarisasi kerja yang telah digunakan secara resmi

    Melakukan pengawasan dengan baik

    Memasang tanda-tanda peringatan

    Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada tenaga kerja

  • Keselamatan dan Kesehatan Kerja | 12

    REFERENSI

    [1] http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/1992/3TAHUN1992UU.htm

    [2] http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/720/node/187/uu-no-3-tahun-1992

    jaminan-sosial-tenaga-kerja

    [3] http://Gajimu.com%20_%20Keselamatan%20dan%20Kesehatan%20Kerja%20Menurut%

    20Undang-Undang%20Indonesia.html

    [4] Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

    (http://prokum.esdm.go.id/uu/2003/uu-13-2003.pdf)