keseimbangan asam basa

10
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan Basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga dapat kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa, ada beberapa cara. Yang pertama menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang  bersifat basa. Sifat asam basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan mengukur  pH-nya. pHmerupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan larutan netral memiliki pH=7. pH suatu larutan dapat ditentukan dengan indikator pH atau dengan pH meter. Dengan penjelasan tersebut di atas penyusun ingin menjelaskan tentang keseimbangan asam basa setra berbagai macam faktor atau hal - hal yang berkaitan dengan keseimbangan asam basa. B. Rumusan masalah Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas yaitu : 1. Apa itu cairan tubuh? 2. Bagaimana mekanisme transport oksigen dan karbon dioksida dalam darah ? 3. Apa itu keseimbangan asam basa? 4. Bagaimana cara pengendalian dan pengukuran asam basa? 5. Sistem buffer dapat di bagi menjadi berapa?

Transcript of keseimbangan asam basa

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangAsam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupansehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan Basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga dapat kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa, ada beberapa cara. Yang pertama menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. Sifat asam basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan mengukur pH-nya. pHmerupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan larutan netral memiliki pH=7. pH suatu larutan dapat ditentukan dengan indikator pH atau dengan pH meter.Denganpenjelasantersebutdi atas penyusuningin menjelaskan tentang keseimbangan asam basa setra berbagai macam faktor atau hal - hal yang berkaitan dengan keseimbangan asam basa.

B. Rumusan masalahAdapun rumusan masalah yang akan kami bahas yaitu :1. Apa itu cairan tubuh?2. Bagaimana mekanisme transport oksigen dan karbon dioksida dalam darah ?3. Apa itu keseimbangan asam basa?4. Bagaimana cara pengendalian dan pengukuran asam basa?5. Sistem buffer dapat di bagi menjadi berapa?

C. TujuanAdapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah1. Agar mampu mengetahui mekanisme transport oksigen dan karbon dioksida dalam darah2. Agar mengetahui keseimbangan asam dan basa3. Agar mengetahui cara pengendalian dan pengukuran asam basa4. Agar dapat mengetahui pembagian sistem buffer

D. Manfaat1. Mahasiswa lebih mampu dan memahami bagaimana keseimbangan asam dan basa dalam tubuh manusia.

BAB IICAIRAN TUBUH DAN KESEIMBANGAN ASAM ASAM BASA

A. Cairan tubuh

Cairan tubuh adalah cairan suspensi sel di dalam tubuh makhluk multiseluler seperti manusia atau hewan yang memiliki fungsi fisiologi tertentu. Cairan tubuh merupakan komponen penting bagi fluida ekstraselular termasuk plasma darah. Rata-rata seseorang memerlukan sekitar 11 liter cairan tubuh untuk nutrisi sel dan pembuangan residu jaringan tubuh. Kelebihan cairan tubuh di keluarkan melalui air seni. Dan kekurangan cairan tubuh menyebabkan seseorang menjadi dehidrasi dan kehausan.

B. Transport O2 dan CO2 dalam Darah

1. Transport OksigenPertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi di antara paru-paru dan darah. Sebagian besar dari oksigen berdifusi ke dalam darah dan pada saat yang sama, karbon dioksida berdifusi keluar. Pada bagian oksigen (sekitar 97%) kini dilakukan oleh eritrosit atau BPR Cs. Yang menggabungkan dengan hemoglobin, pigmen yang mengandung besi pernapasan bawah konsentrasi tinggi membentuk senyawa kimia longgar oxy-hemoglobin.Hemoglobin adalah berwarna ungu tapi oxy-hemoglobin warna merah terang. Seiring aliran darah selama sirkulasi, oxy-hemoglobin mencapai jaringan, memecah melepaskan sebagian oksigen, dan mendapatkan kembali warna normal ungu sebagai hemoglobin, ada oleh darah bertindak sebagai pembawa oksigen yang efisien.Sebagian kecil dari oksigen (sekitar 3%) juga larut dalam plasma dan dilakukan dalam bentuk solusi untuk aliran darah jaringan. Sekarang ini oksigen bebas, sebelum masuk ke dalam melewati jaringan tepat pertama ke dalam cairan jaringan dan kemudian memasuki jaringan dengan difusi. Sebagai imbalannya, karbon dioksida diberikan oleh jaringan, larut dalam cairan jaringan dan akhirnya masuk ke dalam aliran darah dan disampaikan dari darah 10-26 volume oksigen per 100 volume darah.Jadi oksigen siap dikombinasikan dengan hemoglobin darah yang berkurang Venus di paru-paru dan ini mudah dilepaskan ke jaringan oleh darah arteri. Pelepasan oksigen dari darah lebih jauh meningkat oleh penurunan pH meningkat CO2ketegangan, dan kenaikan suhu dll.2. Transport CarbondioksidaKarbon dioksida yang dihasilkan, yang dihasilkan dari metabolisme dan diberikan oleh jaringan, dilewatkan ke dalam darah melalui cairan jaringan dan disampaikan kembali ke permukaan pernafasan bersama dengan aliran darah. Tapi dengan plasma dan hemoglobin darah mengangkut karbon dioksida dalam tiga cara, yaitu:1) Sebagai asam karbonat2) Sebagai bikarbonat natrium dan kalium3) Sebagai carbominohemoglobinSemua senyawa ini adalah senyawa reversibel. Sekitar 10% dari total karbon dioksida dibawa oleh darah dalam keadaan terlarut sebagai asam karbonat.Dalam darah ada enzim yang disebut karbonat anhidrase terbentuk dalam eritrosit. Enzim ini meningkatkan konversi bikarbonat menjadi karbonat, karbon dioksida dan air dengan katalis selain dari enzim ini, oxy-hemoglobin juga membantu dalam melepaskan karbon dioksida dari berbagai senyawa. Karena oxy-hemoglobin sangat asam dan keasaman menyebabkan pelepasan karbon dioksida dari bikarbonat, asam karbonat dan carbamonohemoglobin. Oleh karena itu, karbon dioksida sehingga terbentuk akan dihapus oleh difusi sebelum darah meninggalkan paru-paru. Ini transportasi gas juga berada di bawah respirasi eksternal.

C. Definisi Keseimbangan Asam Basa, Pengendalian dan Pengukuran Keseimbangan Asam Basa, Sistem buffer(alkalosis dan asidosis)Asam adalah setiap senyawa kimia yang melepas ion hidrogen kesuatu larutan atau senyawa biasa. Contoh asam klorida, yang berionisasi dalam air membentuk ion-ion hidrogen dan ion klorida. Demikian juga, asam karbonat berionisasi dalam air membentuk ion H+ dan ion bikarbonat.Basa adalah senyawa kimia yang menerima ion hidrogen. Contoh ion bikarbonat, adalah suatu basa karena dapat menerima H+ untuk membentuk asam karbon. Demikian juga fopat suatu basa karena beberapa asam amino yang membangun protein dengan muatan akhir negatif setiap ion-ion hidrogen.a. Keseimbangan asam basaKeseimbangan asam basa tercapai jika kecepatan total tubuh yang memproduksi asam atau basa sama dengan kecepatan tubuh mengekskresikan asam atau basa tersebut. Keseimbangan ini menghasilkan stabilnya konsentrasi ion hidrogen di dalam cairan tubuh dinyatakan sebagai nilai pH.pH merupakan sekala untuk mengukur keasaman atau alkalinitas(bersifat basa) suatu cairan. Nilai pH 7 berarti netral. Nilai di bawah 7 berarti asam, dan nilai di dalam aliran darah akan meningkatkan komponen asam, sehingga nilai pH menurun. Rentangan nilai raboraturium pH arteri normal adalah 7,35 sampai 7,45.Dalam pengaturan keseimbangan asam dan basa tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam dan basa darah di antaranya adalah :1) Kelebihan asam akan di buang oleh ginjal, sebagian besar dalam amonia. Ginjal memiliki kemampuan untuk mengubah jumlah asam atau basa yang dibuang, yang biasanya berlangsung selama beberapa hari.2) Tubuh menggunakan penyanggab pH dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secaara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu penyangga pH bekerja secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu larutan. Penyangga pH yang paling penting dalam darah adalah bikarbonat.3) Pembuangan karbondioksida. Karbondioksida adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus menerus yang di hasilkan oleh sel. Darah membawa karbondioksida ke paru-paru. Pusat pernapasan di otak mengatur jumlah karbondioksida yang di hembuskan dengan mengendalikan kecepatan dan kedalam pernapasan.b. Pengendalian dan Pengukuran Keseimbangan Asam BasaAsam adalah setiap senyawa kimia yang melepas ion hidrogen kesuatu larutan atau senyawa biasa. Contoh asam klorida, yang berionisasi dalam air membentuk ion-ion hidrogen dan ion klorida. Demikian juga, asam karbonat berionisasi dalam air membentuk ion H+ dan ion bikarbonat.Basa adalah senyawa kimia yang menerima ion hidrogen. Contoh ion bikarbonat, adalah suatu basa karena dapat menerima H+ untuk membentuk asam karbon. Demikian juga fopat suatu basa karena beberapa asam amino yang membangun protein dengan muatan akhir negatif setiap ion-ion hidrogen.Asam kuat adalah asam yang berdiosisasi dengan cepat dan terutama melepaskan sejumlah besar ion H+ dengan larutan.Asam lemah mempunyai lebih sedikit kecenderungan untuk berdiosiasikan ion-ionnya dan oleh karena itu kurang melepaskan H+Basa kuat adalah suatu basa yang secara cepat dan kuat dengan H+ dan oleh karena itu cepat menghilangkannya dari larutan.Secara umum asam memiliki sifat sebagai berikut :1) Rasa masam ketika dilarutkan dalam air2) Sentuhan , asam terasa menyengat bila di sentuh, terutama bila asamnya asam kuat3) Kereaktifan , asam beraksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam4) Hantaran listrik , asam walaupun tidak selalu ionik merupakan elektrolitDarah memiliki pH antara 7,35-7,45. Keseimbangan asam basa darah dikendalikan secara seksama, karena perubahan pH yang sangat kecilpun dapat memberikan efek yang serius terhadap beberapa organ.Indikator adalahsenyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan asam dan basa. Indikator digunakan untuk mengidentifikasi apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Selain itu, indikator juga digunakan untuk mengetahui titik tingkat kekuatan asam atau basa. Skala keasaman dan kebasaan ditunjukkan oleh besar-kecilnya nilai pH yang skalanya dari 0 sampai dengan 14. Semakin kecil nilai pH maka senyawa tersebut semakin asam. Sebaliknya, semakin besar nilai pH maka senyawa tersebut semakin bersifat basa. Indikator dapat terbuat dari zat warna alami tanaman atau dibuat secara sintetis di laboratorium. Syarat dapat atau tidaknya suatu zat dijadikan indikator asam-basa adalah bisa terjadi perubahan warna apabila suatu indikator diteteskan pada larutan asam atau basa.Berikut ini ragam indikator:1. Indikator alami (terbuat dari zat warna alami tumbuhan) Indikator alami hanya bisa menunjukkan apakah zat tersebut bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat menunjukan nilai pH-nya. Contohnya Ekstrak bunga mawar. Ekstrak kembang sepatu. Ekstrak kunyit. Ekstrak temulawak. Ekstrak wortel. Ekstrak kol (kubis) merah. Tanaman Hydrangea.2. Indikator sintetis yang umum digunakan di lab adalah: Kertas lakmusIndikator lakmus tidak dapat menunjukkan nilai pH, tetapi hanya mengidentlfikasikan apakah suatu zat bersifat basa atau asam. Jika lakmus berwarna merah berarti zat bersifat asam dan jika lakmus berwarna biru berarti lakmus bersifat basa. Indikator sintesis, yang memiliki kisaran nilai pH adalah: Nama indikator trayek pH Perubahan warna fenolftalein (pp) 8,3-10 tak berwarna-merah muda. Metil orange(Mo) 3,2-4,4 Merah-kuning. Metil merah (Mm) 4,8-6,0 Merah-kuning. Bromtimol biru (Bb) 6,0-7,6 Kuning-biru. Metil biru (Mb) 10,6-13,4 Biru-ungu. Indikator universal, yakni indikator yang punya warna standar yang berbeda untuk setiap nilai pH 1 14. Fungsi indikator universal adalah untuk memeriksa derajat keasaman (pH) suatu zat secara akurat. Mat yang termasuk indikator universal adalah pH meter yang menghasilkan data pembacaan indikator secara digital.

c. Sistem Buffer

Kegunaan sistem dapar (buffer) adalah mencegah perubahan pH cairan tubuh yang drastis akibat bereaksi secara kimia dengan asam dan basa kuat yang akan mengubah pH secara hebat. Sistem buffer terdiri atas asam lemah dan basa lemah. Molekul-molekul ini bereaksi dengan asam dan basa kuat yang dapat di hasilkan dan mengubah molekul menjadi zat yang tidak berpengaruh besar pada pH.Asidosis , menekan transmisi sinaptik dalam sistem saraf pusat mengakibatkan konfusi, koma dan kematian.Alkalosis, peningkatan transmisi sinaptik dalam sistem saraf pusat dan sistem perifer, menimbulkan iritabilitas, spasme otot, dan konvulasi.Dapat di di simpulkan dalam asidosi dan alkalosis adalah :1) Asidosis metabolik [HCO3-] menurun dikompensasi dengan PaCO2 menurun2) Alkalosis metabolik [HCO3-] meningkat dikompensasi denga PaCO2 meningkat3) Asidosis respiratorik PaCO2 meningkat di kompensasi dengan [HCO3-] meningkat4) Alkalosis respiratorik PaCO2 menurundikompenasasi denan [HCO3-] menurun

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanPertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi di antara paru-paru dan darah. Sebagian besar dari oksigen berdifusi ke dalam darah dan pada saat yang sama, karbon dioksida berdifusi keluar.Karbon dioksida yang dihasilkan, yang dihasilkan dari metabolisme dan diberikan oleh jaringan, dilewatkan ke dalam darah melalui cairan jaringan dan disampaikan kembali ke permukaan pernafasan bersama dengan aliran darah.Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan cairan tubuh lainnya.Tubuh menggunakan 2 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam-basa darah: 1) Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, 2) Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Indikator digunakan untuk mengidentifikasi apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Selain itu, indikator juga digunakan untuk mengetahui titik tingkat kekuatan asam atau basa. Skala keasaman dan kebasaan ditunjukkan oleh besar-kecilnya nilai pH yang skalanya dari 0 sampai dengan 14. Sistem buffer dibagi menjadi 4 yaitu : 1)Asidosis metabolik [HCO3-] menurun dikompensasi dengan PaCO2 menurun, 2)Alkalosis metabolik [HCO3-] meningkat dikompensasi dengan PaCO2 meningkat, 3)Asidosis respiratorik PaCO2 meningkat dikompensasi dengan [HCO3-] meningkat, 4)Alkalosis respiratorik PaCO2 menurun dikompensasi dengan [HCO3-] menurunB. SaranDemikian makalah yang telah kami susun semoga dengan makalah ini dapat menambah penegtahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan masalah yang kami lampirkan bagi para pembaca dan khususnya bagi mahasiswa yang telah menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.

DAFTAR PUSTAKAPerry, Potter. 2005.Fundamental Keperawatan volume 2. Jakarta: EGC

9