Kesehatan Ibu Dan Bayi
-
Upload
tomas-budianto -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of Kesehatan Ibu Dan Bayi
-
8/23/2019 Kesehatan Ibu Dan Bayi
1/3
KESEHATAN IBU DAN BAYI
Setiap ibu yang hamil sangat berharp mendapatkan bayi yang sehat dan kehamilan yang tidak
bermasalah. Namun demikian, di dunia setiap harinya 1500 ibu dan remaja puteri meninggal karena
masalah kehamilan dan melahirkan. Setiap tahun sekitar 10 juta ibu dan remaja puteri mengalami
komplikasi kehamilan dan banyak dari peristiwa tersebut yang meninggalkan bayi cacat atau infeksi.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2007, sekitar 146.000 bayi usia 0 1
tahun dan 86.000 bayi baru lahir (0
28 hari) meninggal setiap tahun di Indonesia. Angka kematianbayi adalah 34 per 1000 Kelahiran Hidup, sementara angka kematian Balita adalah 44 per 1000
Kelahiran Hidup. Diharapkan pada 2015 angka kematian bayi turun menjadi 23 per 1000 Kelahiran
Hidup dan angka kematian balita turun menjadi 32 per 1000 Kelahiran Hidup.
Pencapaian pada 2015 merupakan target komitmen global Tujuan Pembangunan Milenium
(MDGs). Kondisi kesehatan ibu yang rendah karena berbagai penyakit yang tidak diobati dengan
tepat sebelum atau semasa hamil sering menjadi penyebab utama kematian ibu dan bayi baru lahir.
Sebagian besar kematian bayi baru lahir disebabkan oleh BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah),
kesulitan bernafas saat lahir dan infeksi. Berbagai risiko kehamilan bagi seorang ibu dan bayinya
dapat dikurangi secara bermakna, jika :
(1) Seorang ibu berada dalam kondisi sehat dan bergizi baik sebelum dan selama hamil. (2)
Diperiksa kesehatannya secara teratur oleh petugas kesehatan terlatih paling sedikit empat kali
selama hamil (Ante Natal Care/ANC triwulan pertama minimal satu kali, ANC triwulan kedua
minimal satu kali, ANC triwulan ketiga minimal dua kali). (3) Melahirkan dibantu oleh tenaga
kesehatan terampil, seperti dokter, perawat, atau bidan. (4) Jika terjadi komplikasi, ibu dan bayinya
dirujuk ke pelayanan kesehatan yang lebih memadai (5) Ibu mendapat pelayanan kesehatan dimulai
dari enam jam sampai 42 hari setelah bersalin, dan bayinya mendapatkan perawatan serta
pemeriksaan pada saat lahir, pada usia 648 jam, pada usia 3 7 hari, dan pada usia 8 28 hari.
Memperoleh konseling dari petugas kesehatan terlatih tentang tindakan untuk mengurangi
risiko bayi terinfeksi selama kehamilan, persalinan atau menyusui dan merawat diri mereka sendiri
bersama bayinya. Pemerintah bersama masyarakat bertanggung jawab untuk menjamin bahwa setiap
ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, mulai dari saat hamil,
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, dan perawatan pasca persalinan bagi ibu dan
bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan memperoleh cuti hamil dan
melahirkan.
Hampir semua negara telah meratifikasi Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi Terhadap Wanita (Convention on the Elimination of All Forms of DiscriminationAgainst Women/CEDAW) yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 29 Juli
1980. Pemerintah kemudian meratifikasi CEDAW tersebut dengan mengeluarkan UU No. 7 tahun
1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap
-
8/23/2019 Kesehatan Ibu Dan Bayi
2/3
Wanita. Salah satu pasal UU tersebut menyebutkan mencegah diskriminasi terhadap wanita (hamil)
yang bekerja, dengan memberikan pelayanan kesehatan & perlindungan di tempat kerja bagi ibu
hamil, cuti, dan jaringan tempat-tempat penitipan anak.
Banyak perempuan termasuk remaja puteri mendapatkan kesulitan untuk memperoleh
pelayanan kesehatan berkualitas yang disebabkan oleh kemiskinan, jarak ke tempat pelayanan
kesehatan, kurangnya informasi, pelayanan yang kurang memadai dan adat istiadat. Pemerintah danPemerintah Daerah dengan dukungan Lembaga Swadaya Masyarakat dan organisasi kemasyarakatan
bertanggung jawab untuk mengatasi berbagai masalah ini guna menjamin bahwa perempuan
menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas yang mereka perlukan.
Ditengah gencarnya pemerintah mendorong kampanye ASI ekslusif, Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI) menyesalkan perusahaan yang secara agresif meluncurkan merek baru susu
formula usia 0-12 bulan sementara mereka telah memiliki beberapa merek lain.
Menurut informasi dari beberapa kalangan praktisi kesehatan, Nestle baru-baru ini
meluncurkan produk susu bayi Danstart 1 dan 2, sementara mereka sudah memiliki produk serupa
dengan merek NAN dan Lactogen.
"Seharusnya peluncuran produk baru itu tidak boleh terjadi, saya menentang itu, pemberiaan
susu formula kepada anak usia 0-6 bulan dalam kondisi normal hal itu melanggar hak anak. Saat ini
sudah banyak produk susu bayi yang sudah ada dipasar," ujar Ketua KPAI Badriyah Fayumi usai
diskusi tentang gizi di PBNU Jakarta, Kamis (14/3/2013).
Menurut Badriyah, pemberian susu formula kepada bayi 0-6 bulan, selain akan menghambat
pertumbuhan bayi juga akan berdampak buruk kepada kesehatan sang ibu.
Badriyah menjelaskan, produsen susu formula untuk anak usia dini boleh-boleh saja
melakukan pemasaran namun harus sangat terbatas dan peluncuran merek baru bisa menyiratkan
agresifitas perusahaan tersebut untuk menggenjot pemasaran.
"Boleh saja tapi peredarannya harus sangat sangat terbatas atau limited dan tidak boleh
ekspansiv sampai kepasaran lho," lanjutnya.
KPAI juga secara tegas meminta Rumah Sakit untuk tidak memasang stiker, leaflet, atau
apapun bentuk promosi yang menawarkan susu formula dan bila melanggar seharusnya diberikan
sangsi mulai dari teguran hingga pidana sesuai dengan tingkatan kesalahannya.
"Seharusnya Kementerian Kesehatan yang melakukan penindakan," katanya.
Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Seksi Standarisasi Konsumsi Makanan Direktorat
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan Titin Hartini yang menggarisbawahi
tentang Undang-undang kesehatan dan aturan turunannya dalam Peraturan Pemerintah nomor
33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif yang menegaskan tenaga dan fasilitas kesehatan yang
memberikan susu formula harus menaati beberapa ketentuan termasuk dilarang melakukan kegiatan
promosi.
"Sangsinya ya imbauan, tapi kalau sudah melakukan pelanggaran berat pabriknya bisa kita
tutup," tegas Titin.
Untuk menghindari pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan, menurut Titin, pihaknya
mempunyai program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap ibu yang baru melahirkan.
-
8/23/2019 Kesehatan Ibu Dan Bayi
3/3
"Inisiasi akan memudahkan ibu untuk memberikan ASI, selain lebih dekat dengan anak juga
akan menghemat pengeluaran keluarga," tandas Titin.
Beberapa informasi mengenai kesehatan ibu bayi baru lahir dan anak terangkum di bawah
ini:
1. Kondisi Ibu Dua jam pertamaDokter atau bidan akan memantauperkembangan ibuselama 2 jam pertama, apakah mengalami
pendarahan atau tidak. Disarankan ibu untuk tidak banyak bergerak dulu.
2. JahitanJahitan paska melahirkan terutama di bagian vagina harus tetap dijaga kebersihannya. Gunakan
sabun yang sesuai untuk membersihkan.
3. Minum Air PutihPerbanyak minum air putih akan menghindari dari rasa sembelit. Usai melahirkan ibu akan sulit
BAB. Untuk itu berbanyak minum, sayuran dan makan buah-buahan.
4. Susah TidurIstirahat yang cukup akan mempercepat proses pemulihan. Batasi tamu yang berkunjung melihat
anda dan bayi. Jika bayi tidur, cobalah ikut tidur agar badan segar kembali. Kurang tidur
menyebabkan darah tinggi.
Adapun Kesehatan Bayi yang Baru Lahir adalah sebagai berikut:
1. Kulit MerahTerlihat jelas jika bayi menangis, kulitnya akan memerah, bahkan ada yang kebiruan. Kondisi ini
bersifat sementara.
2. RambutAda yang lahir dengan rambut gundul (tipis) dan ada yang lebat. Rambut bayi ini bersifat sementara,
perlahan akan rontok dan digantikan dengan rambut baru secara bertahap.
3. Kepala BesarCara mengejan ibu akan mempengaruhi bentuk kepala bayi. Namun, bentuk kepala bayi akan normal
sediakala sekitar 2 minggu.
4. KuningKulit bayi sedikit menguning sekitar 3 hari pertama. Namun, tak perlu risau, hal ini disebabkan oleh
pemecahan hemoglobin (sel darah merah) dalam jumlah tinggi untuk pengangkutan oksigen.
Setelah mengetahui informasikesehatan ibu bayi baru lahirdan anak diharapkan calon ibu akan lebih
siap menghadapi paska melahirkan.
http://artikeltentangkesehatan.com/olahraga-sehabis-melahirkan-2.htmlhttp://artikeltentangkesehatan.com/olahraga-sehabis-melahirkan-2.htmlhttp://artikeltentangkesehatan.com/olahraga-sehabis-melahirkan-2.htmlhttp://artikeltentangkesehatan.com/tehnik-persalinan-dalam-air.htmlhttp://artikeltentangkesehatan.com/tehnik-persalinan-dalam-air.htmlhttp://artikeltentangkesehatan.com/tehnik-persalinan-dalam-air.htmlhttp://artikeltentangkesehatan.com/tehnik-persalinan-dalam-air.htmlhttp://artikeltentangkesehatan.com/olahraga-sehabis-melahirkan-2.html