KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...

17
KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: SUTRI PATMAWATI A410140036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...

Page 1: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA

MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL DITINJAU

DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

SUTRI PATMAWATI

A410140036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

i

Page 3: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

ii

Page 4: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

iii

Page 5: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

1

KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA

MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL DITINJAU

DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan jenis kesalahan dan penyebab

siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita persamaan linier satu

variabel ditinjau dari gaya belajar siswa berdasarkan Newman’s Error Analysis

(NEA). NEA terdiri dari lima tahap yaitu membaca, memahami, transformasi,

keterampilan proses, dan penulisan jawaban akhir. Jenis penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif. Subjek kelas VII di SMP Muhammadiyah AL-Kautsar PK

Kartasura tahun ajaran 2018/2019. Metode pengumpulan data yang digunakan

peneliti yaitu angket, dokumentasi dan wawancara. Keabsahan data dilakukan

dengan triangulasi teknik. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa

yang memiliki gaya belajar visual melakukan kesalahan pada langkah

transformasi, keterampilan proses dan penulisan jawaban, siswa yang memiliki

gaya belajar auditorial melakukan kesalahan pada langkah keterampilan proses

dan penulisan jawaban, serta siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik

melakukan kesalahan pada langkah transformasi, keterampilan proses dan

penulisan jawaban. Kesalahan transformasi disebabkan karena kurang menguasai

materi prasyarat yaitu pertidaksamaan linear dan siswa kurang teliti dalam

membuat model matematika, kesalahan keterampilan proses disebabkan karena

siswa kurang teliti dalam melakukan operasi aljabar dan kurang menguasai

materi, kesalahan penulisan jawaban disebabkan karena siswa tidak mengecek

kembali jawaban yang ditulis dan siswa ingin menyingkat waktu pengerjaannya.

Kata Kunci: kesalahan, persamaan linier satu variabel, gaya belajar

Abstract

This study aims to describe the errors and the causes of errors in solving word

context problems in the topic of linear equations one variable viewed from

student’s learning styles based on Newman’s Error Analysis (NEA). The analysis

was conducted based on Newman’s Error Analysis which consists of five stages,

namely reading, comprehension, transformation, process skills, and encoding

errors. This is a qualitative descriptive study involving all students of grade VII at

SMP Muhammadiyah AL-Kautsar PK Kartasura academic year 2018/2019. Data

collection methods used by researchers are questionnaires, tests, interview

methods, and documentation. The validity of the data is done by technical

triangulation. The data analysis technique used is by data reduction, data

display, and conclusion drawing. The results of this study indicate that students

who have a visual learning style make mistakes in the transformation steps,

process skills and answer writing, students who have auditory learning styles

make mistakes in the process skills and answer writing steps, and students who

have kinesthetic learning styles make mistakes in step transformation, process

Page 6: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

2

skills and answer writing. Transformation errors are caused by lack of mastery in

the prerequisite material, namely linear inequality and students are not careful in

making mathematical models, process skill errors are caused by students not

being careful in performing algebraic operations and not mastering the material,

answer writing errors caused by students not checking the answers written and

students want to shorten the process time.

Keywords: error, one variable linear equation, learning style

1. PENDAHULUAN

Matematika merupakan sebuah disiplin ilmu yang memiliki banyak

konsep yang saling berhubungan. Matematika diajarkan bukan hanya untuk

mengetahui dan memahami apa yang terkandung dalam matematika itu

sendiri, tetapi juga untuk membantu melatih pola pikir siswa agar dapat

memecahkan masalah dengan kritis, logis, dan tepat. Kemampuan pemecahan

masalah matematika pada siswa dapat diketahui melalui soal-soal yang

berbentuk uraian. Dengan adanya soal yang berbentuk uraian, dapat dilihat

langkah-langkah yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan suatu

permasalahan. Salah satu soal uraian dalam matematika berupa soal cerita.

Menurut Hudojo (2005) soal cerita adalah soal yang terbatas pada

persoalan sehari-hari. Soal cerita banyak ditemukan dalam setiap pembahasan

materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, soal cerita perlu dipelajari karena dapat melatih ketrampilan

matematis siswa dalam memahami konsep dan penerapannya (Tello: 2010).

Tingkat kesulitan soal cerita berbeda dengan tingkat kesulitan soal bentuk

hitungan yang dapat dilakukan dengan komputasi. Oleh sebab itu, dalam

menyelesaikan soal cerita banyak siswa yang mengalami kesulitan sehingga

siswa sering melakukan kesalahan. Menurut Purwanto (Sigit: 2011)

penyebab-penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan

soal cerita matematika yaitu kesalahan yang berkaitan dengan bahasa,

kesalahan dalam penguasaan konsep-konsep dan fakta-fakta dalam

matematika, kesalahan dalam menggunakan rumus-rumus atau sifat-sifat.

Menurut Purwanto (Sigit: 2011) penyebab-penyebab kesalahan yang

dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika yaitu

Page 7: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

3

kesalahan yang berkaitan dengan bahasa, kesalahan dalam penguasaan

konsep-konsep dan fakta-fakta dalam matematika, kesalahan dalam

menggunakan rumus-rumus atau sifat-sifat. Kurniasih (Ulifa: 2014)

menyatakan kesalahan merupakan suatu bentuk penyimpangan terhadap hal

yang benar, prosedur yang ditetapkan sebelumnya, atau penyimpangan dari

suatu yang diharapkan.

Berdasarkan hasil wawancara kepada guru matematika kelas VII SMP

Muhammadiyah Al-Kautsar PK Kartasura masih banyak siswa yang merasa

kesulitan dalam memahami soal cerita. Berdasarkan permasalahan di atas

peneliti akan menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita

pada materi persamaan linier satu variabel. Metode analisis kesalahan siswa

dalam menyelesaikan masalah matematika kontekstual banyak macamnya.

Namun, dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menganalisis

kesalahan tersebut adalah metode analisis Newman.

Menurut Siswandi, dkk. (2016) seorang guru dituntut untuk memahami

dan mengkaji lebih dalam mengenai kesalahan siswa dalam menyelesaikan

permasalahan matematika. Sementara itu seorang siswa hendaknya harus

mengetahui faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mempelajari

matematika, antara lain yaitu kemauan, kemampuan, dan kecerdasan tertentu,

kesiapan guru itu sendiri, kesiapan siswa, kurikulum, dan metode

penyajiannya, faktor yang tak kalah penting adalah gaya belajar. Perbedaan

gaya belajar juga mempengaruhi kesalahan-kesalahan dalam menyelesaikan

permasalahan matematika.

Menurut DePorter dan Hernacki (2003) gaya belajar adalah kombinasi dari

bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah

informasi. Jika guru mengetahui persis gaya belajar setiap siswanya maka

pembelajaran akan berlangsung secara efektif. Namun kadang hal ini tidak

dikuasai oleh semua guru. Terdapat tiga jenis gaya belajar berdasarkan

modalitas sensori, yaitu gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Setiap

siswa memiliki cara belajarnya masing-masing yang pastinya berbeda dengan

yang lainnya. Oleh karena itu, setiap siswa memiliki caranya masing-masing

Page 8: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

4

untuk memahami suatu materi yang sedang dipelajari. Begitu pula ketika

mempelajari mata pelajaran matematika. Ketika siswa mempelajari

matematika dengan gaya belajarnya mereka, maka siswa tersebut tidak akan

mengalami kesalahan-kesalahan dalam mempelajari dan memahami materi

yang sedang dipelajari.

Tujuan penelitian ini, (1) untuk mendiskripsikan jenis kesalahan siswa

dalam menyelesaikan soal Persamaan Linier Satu Variabel ditinjau dari gaya

belajar (2) untuk menganalisis faktor penyebab terjadinya kesalahan siswa

dalam menyelesaikan soal Persamaan Linier Satu Variabel ditinjau dari gaya

belajar.

2. METODE

Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif ini digunakan untuk mendapatkan

data yang mendalam dengan tujuan untuk menguak lebih detail tentang

kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linier satu

variabel ditinjau dari gaya belajar siswa, dengan metode ini juga peneliti

dapat berkomunikasi dengan siswa untuk mengetahui kesalahan-kesalahan

yang dilakukan siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah AL-Kautsar PK

Kartasura. Subjek yang dipilih dalam penelitian ini adalah 30 siswa kelas VII

tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini ada tiga yaitu (1) metode angket digunakan untuk mengetahui

gaya belajar siswa dan menentukan subyek penelitian, (2) metode

dokumentasi digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa kelas VII B

yang digunakan sebagai subjek penelitian, hasil pekerjaan ulangan sistem

persamaan linier satu variabel, foto yang berhubungan dengan penelitian,

proses dan hasil penelitian, dan (3) metode wawancara digunakan untuk

memperoleh informasi mengenai kesesuaian jawaban dari pekerjaan siswa

pada materi program linear dan mengetahui faktor penyebab siswa melakukan

kesalahan.

Page 9: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

5

Dalam penelitian ini menggunakan validitas internal dengan konsultasi

ahli. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket, soal tes dan

pedoman wawancara.Untuk uji validitas pada penelitian ini menggunakan uji

validitas isi, validitas konstruk dan validitas bahasa.Validasi instrumen

dilakukan oleh satu dosen Pendidikan Matematika FKIP UMS dan satu guru

Matematika di SMP Muhammadiyah Al-Kautsar PK Kartasura. Sementara

teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles and

Huberman, yaitu: reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Penelitian

ini menggunakan uji keabsahan data dengan triangulasi teknik karena data

yang didapatkan dari hasil tes akan di uji lebih lanjut menggunakan

wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu, reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan hasil angket gaya belajar dikelas VII SMP

Muhammadiyah AL-Kautsar PK Kartasura yang diikuti 30 siswa. angket

gaya belajar siswa tersebut dianalisis untuk menentukan subjek penelitian.

Penelitian ini juga dilakukan dengan hasil dokumentasi ulangan harian materi

sistem persamaan linier satu variabel siswa kelas VII tersebut, hasil

dokumentasi pekerjaan siswa dianalisis untuk menentukan jenis kesalahan

yang dilakukan siswa berdasarkan gaya belajarnya. Subjek penelitian yang

sudah ditentukan kemudian diwawancarai, dimana hasil wawancara dijadikan

acuan bagi peneliti untuk mengetahui faktor-faktor kesalahan yang dilakukan

masing-masing subyek penelitian.

Dari analisis pekerjaan siswa ditemukan beberapa kesalahan yang

dilakukan siswa berdasarkan analisis kesalahan Newman. Selanjutnya dipilih

6 siswa yaitu 2 siswa mewakili gaya belajar visual, 2 siswa mewakili gaya

belajar auditorial, dan 2 siswa mewakili gaya belajar kinestetik dan 6 siswa

tersebut jenis kesalahannya mewakili 5 jenis kesalahan. Enam orang tersebut

selanjutnya diwawancari guna mengetahui kesalahan yang dilakukan dalam

menyelesaikan soal sistem persamaan linier satu variabel ditinjau dari gaya

Page 10: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

6

belajarnya dan faktor penyebabnya. Berdasarkan hasil data yang diperoleh,

terdapat jenis-jenis kesalahan dan faktor-faktor penyebab kesalahan siswa

dalam menyelesaikan soal program linear ditinjau dari gaya belajar siswa

sebagai berikut.

3.1. Kesalahan Transformasi

Kesalahan transformasi merupakan kesalahan yang akan

mempengaruhi kesalahan-kesalahan yang lainnya yaitu kesalahan

keterampilan proses dan kesalahan penulisan jawaban. Kesalahan

trasformasi terjadi disebabkan oleh siswa salah dalam melakukan

transformasi dari kalimat yang terdapat dalam soal menjadi model

matematika. Siswa yang melakukan kesalahan transformasi adalah siswa

dengan gaya belajar visual dan kinestetik. Contoh kesalahan pada tipe ini

dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1. Kesalahan transformasi pada V₂

Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa siswa melakukan kesalahan

dalam mentransformasikan. Siswa salah dalam merubah kalimat pada

soal ke bentuk matematika, sehingga proses selanjutnya untuk

mendapatkan jawaban menjadi salah. Berikut disajikan petikan

wawancara peneliti denga siswa V₂ untuk mengetahui penyebab

kesalahan yang dilakukan.

P : “Bagaimana cara menyelesaikan soal nomor 2 tersebut?”

V₂

: “Memisalkan r adalah bilangan pertama, karena 3 bilangan

berurutan jadi bilangan kedua r+2, bilangan ketiga r+2+2”

Page 11: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

7

P : “Terus model matematikanya?”

V₂ : “3r + 2 ( r + 2 ) = 4( r + 4 ) – 8”

Pada hasil wawancara terhadap V₂ dapat dilihat siswa salah dalam

mentransformasikan soal ke dalam bentuk matematika. Dalam soal

nomer 2 seharusnya jumlah dari tiga bilangan pertama dan dua kali

bilangan kedua sama dengan delapan lebihnya dari empat kali bilangan

ketiga apabila di ubah ke dalam bentuk matematika menjadi 3r + 2 (r +

2) = 4 (r + 4) – 8 karena delapan lebihnya akan tetapi disitu siswa

menafsirkan bahwa delapan kurangnya. Dapat diindikasi bahwa

penyebab kesalahan siswa adalah siswa kurang menguasai materi

prasyarat.

Berdasarkan hasil analisis ulangan harian dan hasil wawancara siswa

dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dikukan siswa disebabkan

karena siswa kurang dalam menguasai materi prasyarat yaitu aljabar, dan

siswa kurang teliti dalam membuat model matematika. Kesalahan

transformasi yang dilakukan oleh siswa sebanding dengan penelitian

Nurusafa’at, Sujadi, dan Riyadi (2016) menyatakan bahwa faktor

penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa antara lain kurang

memahami materi prasyarat. Penelitian Agustina (2016) menyatakan

secara umum penyebab kesalahan-kesalahan tersebut adalah kurang

memahami materi prasyarat, kurang terampil dalam melakukan operasi

aljabar dan ketidaktelitian siswa.

3.2. Kesalahan Ketrampilan Proses

Pada bagian ini siswa dikatakan melakukan kesalahan keterampilan

proses apabila siswa kurang tepat dalam menentukan daerah

penyelesaian, kurang tepat dalam menentukan titik sudut daerah

penyelesaian, dan kurang tepat dalam proses perhitungan mencari nilai

optimum dari fungsi tujuan. Siswa yang melakukan kesalahan konsep

adalah siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik.

Contoh kesalahan ini dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 12: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

8

Gambar 2. Kesalahan ketrampilan proses pada siswa K₁

Pada gambar 2 dapat dilihat bahwa siswa melakukan kesalahan pada

langkah keterampilan proses. Siswa K1 salah dalam menentukkan titik

potong pada grafik fungsi, sehingga proses selanjutnya untuk

mendapatkan jawaban menjadi salah. Berikut disajikan petikan

wawancara peneliti dengan siswa K1 untuk mengetahui penyebab

kesalahan yang dilakukan.

P : “ Setelah itu?”

K₁

: “ Menyelesaikan model matematika untuk mendapatkan

nilai p. Didapat p = 900”

P : “900 itu darimana?”

K₁ : “ 1880 dibagi 2 mbak”

P : “Bukankah 1880 dibagi dua hasilnya 940?”

K₁ : “Eemm, saya masih kurang bisa mengoperasikan

pembagian bilangan mbak”

Dari hasil wawancara dapat dilihat bahwa siswa K₁ masih kurang bisa

mengoperasikan pembagian bilangan. Dalam menjawab soal nomer 3,

siswa K₁ sudah mengetahui langkah-langkah menyelesaikan soal dan

dapat menyelesaikan model matematika dengan langkah yang benar,

namun dalam mengoperasikan pembagian bilangan masih salah,

sehingga mendapatkan hasil yang salah. Berdasarkan hasil ulangan, K₁

menuliskan hasil 900 m, seharusnya pada soal nomer 3 hasilnya adalah

940 m. Dapat diindikasi bahwa penyebab kesalahan siswa adalah siswa

kurang menguasai materi operasi bilangan.

Page 13: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

9

Berdasarkan hasil analisis ulangan harian dan hasil wawancara siswa

dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dikukan siswa disebabkan

karena siswa kurang menguasai materi, dan siswa kurang teliti dalam

melakukan operasi aljabar. . Hasil penelitian ini sebanding dengan

penelitian Suci (2016) yang menyatakan pada tahap ketrampilan proses

siswa melakukan kesalahan dalam proses pengerjaannya dan siswa tidak

melanjutkan prosedur penyelesaiannya. Penelitian Lestari, Hasbi, Lefrida

(2016) menyatakan jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita adalah kesalahan prosedural yaitu kesalahan

dalam melakukan operasi hitung.

Kesalahan keterampilan proses yang dilakukan siswa sebanding

dengan penelitian Farida (2015) yang menyatakan kesalahan dalam

perhitungan karena terburu-buru dan kurang teliti dalam melakukan

perhitungan.

3.3. Kesalahan Penulisan Jawaban

Pada bagian ini siswa dikatakan melakukan kesalahan penulisan

jawaban apabila siswa tidak mampu menuliskan hasil akhir dan salah

dalam menuliskan hasil akhir. Siswa yang melakukan kesalahan

penulisan jawaban adalah siswa dengan gaya belajar visual, auditorial,

dan kinestetik. Penulisan jawaban akhir atau kesimpulan pada soal

sangatlah penting karena kesimpulan merupakan jawaban yang diminta

oleh soal. Contoh kesalahan tipe ini dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 14: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

10

Gambar 3. Kesalahan penulisan jawaban siswa A₁

Pada gambar 3 terlihat bahwa siswa A₁ melakukan kesalahan pada

langkah menuliskan jawaban akhir, siswa A₁ salah dalam menuliskan

kesimpulan dari jawaban tersebut. Siswa A₁ hanya menuliskan nilai

ukuran lebarnya saja. Berikut disajikan petikan wawancara peneliti

dengan siswa A₁ untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukan.

P : “ Langkah selanjutnya bagaimana?”

K₁ : “ Lebar alas kolam tersebut adalah 5 m”

P : “Mengapa kesimpulannya lebar alas kolam, tadi yang

ditanyakan apa?”

K₁ : “ Keliling alas kolam, eh iya mbak”

P : “Kenapa bisa salah?”

K₁ : “Lupa mbak, soalnya tadi yang dicari pertama nilai

lebarnya”

Dari hasil wawancara dapat dilihat bahwa siswa A₁ melakukan

kesalahan penulisan jawaban akhir. Hasil pekerjaan siswa menunjukkan

siswa A₁ dapat menyelesaikan soal dengan benar tetapi tidak menuliskan

jawaban yang diminta oleh soal. Siswa A₁ menuliskan ukuran lebarnya,

Page 15: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

11

padahal pertanyaan pada soal adalah luas dasar kolam. Berdasarkan

analisis hasil tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa

kesalahan penulisan jawaban disebabkan karena siswa terburu-buru

dalam mengerjakan sehingga tidak mengecek kembali hasil pekerjaan,

dan siswa ingin menyingkat waktu pengerjaan.

Hasil penelitian ini sebanding dengan penelitian Haryati, Suyitno

Junaedi (2016) menyatakan terdapat dua orang subjek penelitian yang

melakukan kesalahan penulisan, penyebabnya siswa tidak membuat

kesimpulan dengan tepat, tidak tepat menentukan hasil akhir

penyelesaian, dan tidak mengecek kembali hasil pekerjaan. Hasil

penelitian ini sebanding dengan penelitian Utami (2016) menyatakan

jenis kesalahan pada kategori encoding meliputi kurangnya ketelitian

dalam membuat kesimpulan, tidak melakukan pemeriksaan terhadap

perhitungan sehingga salah dalam menuliskan hasil akhir, tidak

mengecek kembali apa yang ditanyakan sehingga salah dalam

menuliskan hasil akhir.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan soal

sistem persamaan linier satu variabel ditinjau dari gaya belajar siswa yaitu

siswa yang memiliki gaya belajar visual cenderung melakukan kesalahan

pada langkah trasformasi, keterampilan proses, dan penulisan jawaban. Pada

langkah transformasi siswa salah dalam merubah kalimat pada soal ke bentuk

matematika, sehingga proses selanjutnya untuk mendapatkan jawaban

menjadi salah, pada langkah keterampilan proses siswa salah dalam

melakukan operasi bilangan, serta pada langkah penulisan jawaban siswa

melakukan kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan pada langkah

sebelumnya yaitu pada langkah transformasi dan keterampilan proses.

Siswa yang memiliki gaya belajar auditorial cenderung melakukan

kesalahan pada langkah keterampilan proses dan penulisan jawaban. Pada

langkah keterampilan proses siswa salah dalam melakukan operasi aljabar

Page 16: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

12

yaitu operasi pembagian, serta pada langkah penulisan jawaban siswa

melakukan kesalahan karena hanya melingkari jawaban yang dimaksud tanpa

memberikan kesimpulan sehingga tidak menjawab sesuai dengan yang

diinginkan pada soal dan siswa juga melakukan kesalahan yang disebabkan

oleh kesalahan pada langkah sebelumnya yaitu langkah transformasi dan

keterampilan proses..

Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik cenderung melakukan

kesalahan pada langkah transformasi, keterampilan proses, dan penulisan

jawaban. Pada langkah transformasi siswa melakukan kesalahan dalam

menentukan operasi bilangan, pada langkah keterampilan proses siswa salah

dalam melakukan operasi aljabar yaitu operasi pembagian, serta pada langkah

penulisan jawaban siswa melakukan kesalahan karena hanya melingkari

jawaban yang dimaksud tanpa memberikan kesimpulan sehingga tidak

menjawab sesuai dengan yang diinginkan pada soal dan siswa juga

melakukan kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan pada langkah

sebelumnya yaitu langkah transformasi dan keterampilan proses.

Penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan

linier satu variabel ditinjau dari gaya belajar yaitu, kesalahan transformasi,

disebabkan karena siswa kurang menguasai materi prasyarat yaitu aljabar dan

siswa kurang teliti dalam membuat model matematika. Kesalahan

keterampilan proses, disebabkan karena siswa siswa kurang teliti dalam

melakukan operasi aljabar dan kurang menguasai materi. Kesalahan penulisan

jawaban, disebabkan karena siswa tidak mengecek kembali jawaban yang

ditulis dan siswa ingin menyingkat waktu pengerjaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, I. R., Mulyono, M., & Asikin, M. (2016). Analisis Kesalahan Siswa

Kelas VIII Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Bentuk Uraian

Berdasarkan Taksonomi Solo. Unnes Journal of Mathematics

Education, Vol. 5 No. 2.

Depporter, B., & Hernacki, M. (2003). Quantum Learning : Membiasakan

Belajar Nyaman Dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Page 17: KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA …eprints.ums.ac.id/73473/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · materi karena merupakan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

13

Farida, N. (2015). Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VIII Dalam

Menyelesaikan Masalah Soal Cerita Matematika. Jurnal Pendidikan

Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro, Vol. 4 No. 2.

Hudojo, H. (2005). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Mtematika.

Edisi II. Malang: Universitas Negeri Malang.

Junaedi, I. (2012). Tipe Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Geometri

Analitik Berdasarkan Newman’s Error Analysis (NEA). Jurnal

Kreano, Vol.3 No.2.

Lestari, A. P.,Hasbi, M., & Lefrida, R. (2016). Analisis Kesalahan Siswa

Kelas IX Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Keliling dan Luas

Lingkaran Di SMP AL-Azhar Palu. Jurnal Elektronik Pendidikan

Matematika Tadulako, Vol. 3 No. 4.

Nurusafa’at, F. A., Sujadi, I., & Riyadi. (2016). Analisis kesalahan siswa

dalam menyelesaikan soal cerita pada materi volume prisma dengan

fong’s shcematic model for error analysis ditinjau dari gaya kognitif

siswa. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, Vol.4 No. 2, 174-

187

Sigit. (2011). Kesalahan-kesalahan Dalam penyelesaian Soal-soal

Matematika.

Siswandi, E. dkk (2016). “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan

Masalah Matematika Kontekstual Pada Materi Segiempat

Berdasarkan Analisis Newman Ditinjau Dari Perbedaan Gender”.

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika. Vol.4 No.7. hal 633-

643.

Suci, A. D. (2016). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal

Cerita Matematika Berdasarkan Analisis Kesalahan Newman. Jurnal

Pendidikan Matematika, Vol. 20 No. 1.

Tello, E.A. (2010). Making Mathematics Word Problems Reliable Measure of

Student Mathematics Abilities. Jurnal of Mathematics Education.

Ulifa, S.N. (2014). Hasil Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan

Soal Matematika Pada Materi Relasi. Jurnal Pendidikan Matematika

STKIP PGRI Sidoarjo. ISSN : 2337- 8166.

Utami, A. D. (2016). Tipe-Tipe Kesalahan Mahasiswa Dalam Menyelesaikan

Soal-Soal Geometri Berdasarkan Newman’s Error Analysis (NEA).

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Vol. 4 No. 2.