Kerukunan Umat Beragama (Pertemuan 6)

20
ه ت ركا ب ه ة ل ل ا ه م ح م ور ك ي ل ع لام س ل اKERUKUNAN UMAT BERAGAMA (pertemuan ke-VI) Oleh: Danusiri

Transcript of Kerukunan Umat Beragama (Pertemuan 6)

  • KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (pertemuan ke-VI)

    Oleh: Danusiri

  • Standar KompentensiSetelah membaca dan mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat:Menjelaskan arti rukun dan berbagai pengertian kerukunan umat beragamaMenjelaskan hubungan antara nasionalisme dan kerukunan umat beragamaMenjelaskan Salah satu karakter agama adalah minonaris (dakwah)Menjelaskan agar tidak terjadi konflik berkenaan dengan aktifitas dakwahMenjelaskan konsep Islam tentang kehidupan bersama dalam bermasyarakat dan beragama. Kerukunan Umat Beragama

  • Pengertian-pengertian Rukun berarti tidak bercerai, tidak berkelahi, hidup berdampingan secara damai, saling menghormati, tidak saling menodaiKerukunan umat beragama adalah antara umat beragama atau pemeluk suatu agama saling hidup berdampingan secara damai, harmonis, saling bisa bekerjasama dalam kehidupan bermasyarakat.Kerukunan umat beragama berbeda dari kerukunan agama. Agama tidak bisa dirukunkan atau diceraikan. Agama diyakini oleh pemeluknya berasal dari yang dipertuhan, dalam Islam adalah Allah Swt, mutlak benar, tidak bisa diubah, tidak bisa berubah, dan dipercayai atas dasar iman. Akan tetapi, masing-masing agama mengajak kepada pemeluknya supaya hidup rukun antar sesama umat manusia baik dalam satu agama atau antar agama. Kerukunan Umat Beragama

  • Pengertian-pengertianKerukunan beragama terbatas pada bidang-bidang kehidupan sosial atau kehidupan bermasyarakat, bukan kerukunan dalam bidang-bidang ritus, ibadah keagamaan. Jika orang Islam melaksanakan shalat Jumat, orang Kristen, Nasrani, Hindu, Budha, Kong Hucu tidak bisa atau tidak boleh ikut kecuali harus masuk Islam terlebih dulu.Orang Islam tidak perlu mengajak orang-orang non muslim untuk ikut berjumatan.

    Jika orang Nasrani melakukan kebaktian di Gereja, demikian pula orang Kristen, orang Islam, Hindu, Budha, Kong Hu cu tidak boleh dan tidak bisa mengikutinya kecuali mereka masuk Nasrani atau Kristen terlebih dahulu. Orang Nasrani dan Kristen tidak perlu mengajak orang non Nasrani dan Kristiani ikut serta dalam kebaktian. Kerukunan Umat Beragama

  • Pengertian-pengertianJika orang Hindu melakukan peribadatan di Pura, orang Islam, Kristen, Nasrani, Budha tidak boleh ikut bersamanya, kecuali mereka masuk terlebih dahulu menjadi Hinduisme. Orang-orang Hindu tidak perlu mengajak-ajak orang non Hindu ikut bersama di Pura untuk beribadah. Jika orang Budha melakukan ritus keagamaan di Vihara tidak perlu mengajak orang-orang non Budhisme beribadah bersamanya. Orang-orang non Budhisme juga tidak perlu mencoba-coba ikut beribadah bersama mereka di Vihara.

    Kerukunan Umat Beragama

  • Pengertian-pengertianJika seorang mengaku beragama Islam kemudian dia juga melaksanakan ibadah menurut Islam, umpamanya shalat Jumat. Tetatpi di lain waktu ia melakukan kebaktian di Gereja, melakukan ritus-ritus keagamaan baik di Vihara, Pura, maupun Kelenteng. Praktik keagamaan semacam ini tidak boleh terjadi. Larangan ini bukan berarti melanggar HAM, melainkan atas dasar petunjuk sesuatu agama-agama. Agama apa pun tentu tidak membenarkan untuk itu.Di dalam Islam disebutkan bahwa mengatakan Tuhan adalah satu di antara yang tiga (QS.al-Maidah/5 : 17,72,73) telah menjadi kafir, dengan demikian, dia bukan lagi seorang muslim.

    Dalam pelaksanaan ibadah, umpama Jumatan, umat non muslim tidak boleh mengganggu.ketika umat Hindu beribadah di Pura, umat non Hindu tidak boleh menggangggunya. Ketika umat Kristen melakukan kebaktian di gereja, umat non Kristen tidak boleh mengganggunya, dst. . . Dalam keadaan semacam ini, kerukunan beragama berarti toleransi. Kerukunan Umat Beragama

  • Pengertian-pengertianDaam membuat sarana-sarana ibadah hendaklah dilakukan secara jujur terhadap umat beragama lain, dan menurut peraturan kehidupan bersasma sebagaimana diatur oleh pemerintah. Kalau ini dilanggar tentu akan menodai pemeluk agama lain. Ini akan mengganggu kerukunan beragama.

    Mengaku memeluk sesuatu agama secara prinsip adalah boleh, tetapi kalau pengakuannya itu tidak sesuai dengan ajaran agama yang ia akui, tentu akan menimbulkan masalah kerukunan beragama. Contohnya adalah seseorang mengaku beragama Islam, tetapi kitab sucinya bukan Alqura, dan Nabi yang ia anut bukan Nabi Muhammad sebagaimana dilakukan golongan Ahmadiyah, Musaddek beserta pengikutnya, dan Lia Eden beserta para pengikutnya.Kerukunan Umat Beragama

  • Nasionalisme dan Kerukunan BeragamaNKRI terdiri atas multi suku, bahasa, adat-istiadat, dan agama. Kondisi semacam ini merupakan sumber potensi untuk konflik. Untuk menetralisir hal-hal yang tidak diinginkan, pemerintah membuat kebijaksanaan supaya masing-masing pemeluk agama bisa rukun hidup bersama dengan memproduk berbagai macam perundangan/peraturan untuk dilaksanakan oleh rakyat sebaik-baiknya, antara lain: Kepmenag RI no 77 tahun 1978 tentang bantuan luar negeri untuk lembaga keagamaan di Indonesia. Kepmenag RI no. 35 tahun l980 tentang wadah musyawarah antar umat beragamaInstruksi Menag RI no 3 tahun 1981 tentang pelaksanaan pembinaan kerukunan hidup beragama di daerah-daerahKerukunan Umat Beragama

  • Nasionalisme dan Kerukunan BeragamaEdaran Menag RI no MA/432/1981 tentang penyelenggaraan hari-hari besar keagamaann Peraturan perundang-uandangan tentang pembinaan dan pengembangan beragama, 27 Maret 1981, dan masih banyak lagi peraturan yang bermuara terciptanya stabilitas nasional berkenaan dengan masih banyaknya insiden, konflik keagamaan di daerah seperti di Poso, Ambon, Ternate, Jawa Barat, dan NTB. Kerukunan Umat Beragama

  • Agama dan MisiAgama-agama besar dunia: Hindu, Budha, Yahudi, Nasrani, Islam, Kristen, merupakan agama dakwah atau misionariAgama dakwah menuntut pemeluknya supaya menyebarkan agamanya ke seluruh duniaJika masing-masing pemeluk agama melaksanakan perintah agamanya, pasti akan timbul multi konflik karena saling berebut mencari pengikut sebanyak-banyaknya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ini, maka dalam penyebaran agama tidak dibenarkan untuk:Kerukunan Umat Beragama

  • Agama dan Misiditujukan terhadap orang dan atau orang-orang yang telah memeluk sesuatu agama alain.dilakukan dengan menggunakan bujukan/pemberian material, uang, pakaian, makanan/minuman, obat-obatan dan lain-lain agar orang tertarik memeluk suatu agama. dilakukan dengan cara penyebaran pamflet, buletin, majalah, dan buku-buku di daerah/di rumah kediaman umat-orang yang telah memeluk agama lain.dilakukan dengan cara-cara masuk keluar dari rumah ke rumah orang yang telah memeluk agama lain dengan dalih apa pun.Kerukunan Umat Beragama

  • Tri Kerukunan Umat BeragamaKerukunan interen beragama, yaitu sesama penganut agama yang sama, umpama NU, Muhammadiyah, al-Irsyad, LDII, dan Persis harus hidup rukun. Sesama umat katolik harus rukun, sesama umat Kristen harus rukun, sesama umat Budha harus ruku dst, , ,

    Kerukunan antara umat beragama, yaitu kerukunan dalam beragama melibatkan semua jenis pemeluk agama. Orang Kristen harus rukun dengan orang Islam, orang Budha, orang Katolik, orang Kong Hu cu, dan dengan orang Hindu.

    Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah, yaitu semua pemeluk agama harus loyal terhadap pemerintah, dan pemerintah membina kehidupan bersama supaya hidup berdampingan secara damai, harmonis, dan penuh ketenangan dalam menjalankan agama. Kerukunan Umat Beragama

  • Islam dan Kerukunan Umat BeragamaIslam menyediakan seperangkat ajaran/aturan supaya umat manusia hidup damai dan rukun, antara lain:

    Tidak ada paksaan dalam memeluk agama, dan hanya mengingatkan akibat kepemilihannya (QS. 2 : 256).

    Islam mempersilahkan orang mau kafir atau mau beriman (QS. al-Kahfi/18 : 29), dengan mengingatkan akibat atas dasar kepemilihannya.

    Islam menghormati, tidak mengganggu pemeluk agama lain (QS. al-Kafirun/109 : 1-6).

    Islam mewajibkan umatnya untuk menciptakan kedamaian di manapun ia bertada: Absussalam (tebarkan kedamaian, al-Hadis)Kerukunan Umat Beragama

  • Islam dan Kerukunan Umat BeragamaIslam melarang umatnya berbuat aniaya kepada apa dan siapapun (QS. al-Baqarah/2 : 231; al-Anam/6 : 144).

    Islam hanya membolehkan kekerasan terhadap umat beragama lain karena teraniaya, atau dengan kata lain sekedar membela diri ( QS al-Hajj/22 : 39 ) hingga gangguan itu sirna (QS. Muhammad/47 : 4).

    Jika ke enam butir aturan essensial ini dapat diwujudkan oleh umat Islam dan umat non muslim tidak menakali umat Islam tentu akan terjadi kehidupan beragamna yang damai, tenang dalam menjalani peribadatan, tidak merasa terancam oleh pemeluk agama lain, dan bisa bekerjasa dengan baik dalam menjalani kehidupan sosial.

    Kerukunan Umat Beragama

  • Kata KunciRukun, kerukunan umat beragama, toleransi, hormat-menghormatiKerukunan Umat Beragama

  • Pemecahan masalahDi suatu Masjid diadakan berjanjen hingga larut malam, menggunakan loud speaker dengan amat keras. Masjid itu berada di suatu kampung yang penduduknya merupakan multi agama. Lima rumah dari jarak masjid terdapat orang tua yang sakit dan amat terganggu kalau mendengar suara terlalu keras. Salah seorang keluarga sakit meminta kepada yang berjanji untuk memperpelan pengeras suaranya. Tetapi yang sedang berjanjen justru tersinggung karena merasa diganggu dalam menjalankan kegiatan keagamaan. Yang meminta mempelankan pengeras suara juga tersinggung atas jawaban yang sedang berjanjen itu.Tak lama kemudian terjadilah insiden dan ketegangan antar pemaluk agama di kampung itu.

    Pertanyaannya adalah Bagaimana supaya stabilitas di kampung itu tercipta kembali dengan pemecahan yang bijaksana tanpa kekerasan. Kerukunan Umat Beragama

  • Jawab semua pihak harus menghentikan insiden. Kalau tidak bisa terpaksa harus menurunkan aparat keamanan untuk melerai mereka supaya tidak menimbulkan kerusakan atau korban yang lebih parah.Masing-masing pemimpin kelompok agama harus mau bermusyawarah dalam satu sidang untuk bersepakan mengakhiri insiden. demi keadilan, yang salah harus dihukum sesuai dengan kesalahannya dan yang kebetulan sama agamanya dengan pelaku kerusuhan harus merelakannya, karena pada hakikatnya perusuh adalah menodai agamanya sendiri yang suci.Yang melakukan berjajen harus diberi tahu bahwa tetangganya ada yang sakit dan terganggu jika mendengar suara keras. Kerukunan Umat Beragama

  • Jawab Yang melakukan berjanjen harus disadarkan bahwa berjajen bukan ajaran mutlak dalam agama, sehingga dalam melakukannya supaya dapat melihat situasi dan kondisi masyarakat sekitar. Yang melakukan bwerjanjen harus menyadari bahwa tidak semua orang menyukai.Jika dalam melakukan berjanjen sudah tidak mengganggu masyarakat umum, maka yang tidak menyukainya harus berlapang dada untuk tidak mengganggunya. Kalau perlu justru diberi kemudahan-kemudahan sehingga mereka nyaman dalam melakukan kegiatan itu Kerukunan Umat Beragama

  • Soal-soalJelaskan arti rukun dan kerukunan umat beragama.Pada bidang apa yang bisa dirukunkan dan yang tidak bisa dirukunkan antar agama-agama ? Jelaskan prosedur membuat sarana ibadah sesuatu agama supaya tidak melukai perasaan keagamaan penganut agama lain ! Jelaskan efek orang atau kelompok mengaku sebagai penganut sesuatu agama, tetapi kitab sucinya bukan Alquran. Bagaimana sebaiknya menurut saudara mengatasi orang atau kelompok tersebut ? Kehidupan umat beragama di Indonesia rawan konflik agama, bahkan di berbagai tempat benar-benar telah terkoyak. Jelaskan usaha pemerintah dalam membangun kerukunan antara umat beragama ! Berilah contoh lima macam, perundang-undangan atau yanglevel di bawahnya yang mengatur kerukunan umat beragamaAgama-agama besar dunia secara keseluruihan dipeluk oleh bangsa Indonesia. Semuanya merupakan agama dakwah. Bagaimana supaya di dalam mendakwahkan agamanya tidak melukai perasaan dan merugikan penganut agama lain ?

  • Jelaskan arti tri kerukunan umat beragama ada tujuh macam konsep Islam dalam usaha menciptakan kerukunan umat beragama. Sebutka ke tujuh hal tersebut. Ada teks sebagai berikut : , , , , , Pertanyaan: Berilah harakat teks tersebutTerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benarJelaskan kandungan pokok tek tersebut. Atas dasar teks tersebut, benarkah umat Islam berkewajiban mengislamkan seluruh bangsa Indonesia memeluk agama Islam ?