Keratitis (dr joko).docx
-
Upload
rio-hutagalung -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
Transcript of Keratitis (dr joko).docx
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)
Jl. Terusan Arjuna No.6 Kebon Jeruk – Jakarta Barat
KEPANITERAAN KLINIK
LAPORAN KASUS ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
RS MARDI RAHAYU, KUDUS, JAWA TENGAH
Nama : Dedik Cahyono
Nim : 11-2012-154
Tandatangan
............................................
Dr Pembimbing / Penguji : Dr Djoko Heru, sp.M .............................................
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn S
Umur : 62 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh tani
Tanggal pemeriksaan : 20 April 2013
Pemeriksa : Dedik Cahyono
Moderator : Dr Djoko Heru, sp.M
II. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
Auto anamnesis tanggal : 20 April 2013, jam 13.00
1
Keluhan utama
Mata kiri perih selama 3 hari
Keluhan tambahan
Mata kiri silau, kabur, dan mengganjal.
Riwayat penyakit sekarang
3 hari SMRS pasien mengaku mata kanan dan kiri merah dan mengganjal.
Selain merah, mata terasa perih dan silau ketika terkena cahaya. Pasien bekerja
sebagai petani. Pasien merasa terganggu waktu bekerja. Pasien tidak pernah
menggunakan kaca mata waktu bekerja. Riwayat demam, pusing, dan gatal
disangkal oleh pasien.
1 hari SMRS mata pasien bertambah perih. Pasien sudah mengobati matanya
dengan obat tetes mata, namun tidak ada perbaikan. Riwayat keluarga dengan
keluhan yang sama tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mempunyai masalah mata yang sama sebelumnya.
Riwayat sakit berat dan sistemik juga disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat jantung, hipertensi, DM, stroke tidak ada.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Tanda Vital
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respiration rate : 25x/menit
Suhu : 36°C
Kepala : Normocepali, rambut hitam, distribusi merata
Telinga : Normotia, serumen (-), secret (-)
2
Hidung : Deviasi septum (-), secret (-)
Tenggorokkan : Tonsil T1/T2 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis
Thoraks,
Jantung : BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)
Paru : vesikuler, wheezing -/-, ronki -/-
Abdomen : Nyeri tekan (-), bising usus (+) 7x/menit, supel.
Ekstremitas : tidak tampak sikatriks, akral hangat, udem -/-.
3
STATUS OPHTHALMOLOGIS
OD PEMERIKSAAN OS
20/80 Visus 20/30
20/40 Koreksi 20/25
Gerak bola mata normal.
Enopthalmus (-)
Exopthalmus (-)
Strabismus (-)
Bulbus Oculi
Gerak bola mata normal.
Enopthalmus (-)
Exopthalmus (-)
Strabismus (-)
Nyeri tekan (+)
Edema (-)
Hiperemis (-)
Trikiasis (-)
Blefarospasme (-)
Lagopthalmus (-)
Ektropion (-)
Entropion (-)
Palpebra
Nyeri tekan (-)
Edema (-)
Hiperemis (-)
Trikiasis (-)
Blefarospasme (-)
Lagopthalmus (-)
Ektropion (-)
Entropion (-)
‘Tampak hiperemis (-)
Edem (-)
Injeksi konjungtiva (-)
Injeksi siliar (+)
Bangunan patologis (-)
Infiltrat (-)
Kemosis (-)
Conjuctiva
Tampak hiperemis (-)
Edem (-)
Injeksi konjungtiva (-)
Injeksi siliar (-)
Bangunan patologis (-)
Infiltrat (-)
Kemosis (-)
4
OD OS
infiltrat
Sekret (-)
Hordeolum (-)
Kalazion (-)
Sekret (-)
Hordeolum (-)
Kalazion (-)
Normal, warna putih
Nyeri tekan (-)
Sclera Normal, warna putih
Nyeri tekan (-)
Bulat, jernih
Edem (-)
Infiltrat (+)
Sikatrik (-)
Kornea
Bulat, jernih
Edem (-)
Infiltrat (-)
Sikatrik (-)
Jernih
Kedalaman cukup
Hipopion (-)
Hifema (-)
Camera Oculi Anterior
Jernih
Kedalaman cukup
Hipopion (-)
Hifema (-)
Kripta (-)
Warna coklat
Edema (-)
Sinekia (-)
Atrofi (-)
Iris
Kripta (-)
Warna coklat
Edema (-)
Sinekia (-)
Atrofi (-)
Reguler
Letak sentral, tampak
jernih
Diameter 3 mm
Refleks pupil L/TL :
(+/+)
Pupil
Reguler
Letak sentral, tampak
jernih
Diameter 3 mm
Refleks pupil L/TL :
(+/+)
Jernih Lensa Jernih
Jernih Vitreus Jernih
Positif Fundus Refleks Positif
C/D ratio 0,3
Eksudasi –
Arteri : vena = 2 : 3
Perdarahan - ,
neovaskularisasi –
Eksudasi -
Retina C/D ratio 0,3
Eksudasi –
Arteri : vena = 2 : 3
Perdarahan - ,
neovaskularisasi –
Eksudasi -
Normal Tekanan Intra Okuler Normal
5
Normal Sistem Lakrimasi Normal
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Belum dilakukan
V. RESUME
Subjektif
- Seorang laki-laki dengan keluhan mata kanan merah dan perih
- Mata terasa silau dan berair
- Sudah diberi tetes mata tapi tidak membaik
- Bekerja sebagai petani
Objektif
Pada pemeriksaan ophthalmologi didapati;
OD
- Visus: 20/80 PH 20/40
- Konjungtiva : terdapat injeksi siliar
- Pupil: Reguler, letak sentral, tampak jernih, diameter 3 mm, refleks pupil
L/TL (+/+).
- Kornea : terdapat infiltrat
- Lensa: Jernih
- Vitreus jernih.
- Reflex fundus: positif.
- Tekanan Intra Okular : normal.
- Nyeri tekan palpebra (+)
OS
- Visus: 20/30 PH 20/25
- Konjungtiva: dalam batas normal
- Pupil: Reguler, letak sentral, tampak jernih, diameter 3 mm, refleks pupil
L/TL (+/+).
- Kornea : bulat, jernih
6
- Lensa: Jernih
- Vitreus jernih.
- Reflex fundus: positif.
- Tekanan Intra Okular : normal.
- Nyeri tekan palpebra (-)
VI. DIAGNOSIS BANDING
1. OD keratitis pungtata ec jamur
2. OD keratitis pungtata ec virus
3. OD keratitis pungtata ec bakterial
VII. DIAGNOSIS KERJA
OD keratitis pungtata ec jamur
Dasar Diagnosis:
Anamnesis:
- Pasien mengaku mata kanan merah dan perih.
- Silau bila melihat cahaya.
- Mata kiri sering berair.
- Bekerja sebagai petani
- Demam, pusing, dan gatal disangkal oleh pasien.
Pemeriksaan ophthalmoskop ditemukan:
OD
- Visus: 20/80 PH 20/40
- Konjungtiva : terdapat injeksi siliar
- Pupil: Reguler, letak sentral, tampak jernih, diameter 3 mm, refleks pupil
L/TL (+/+).
- Kornea : terdapat infiltrat
- Lensa: Jernih
- Vitreus jernih.
- Reflex fundus: positif.
- Tekanan Intra Okular : normal.
7
- Nyeri tekan palpebra (+)
VIII. PENATALAKSANAAN
Non-medika Mentosa
Hindari terpapar langsung sinar matahari, debu dan angin dengan memakai
kaca mata.
Kompres mata dengan air dingin
Menggunakan air mata buatan (artifial tears)
Medica Mentosa
Kalium diclofenak
Levofloksasin
Tropicamide
Natamisin 5%
Ketokonazole 200mg
Pemberian vitamin A
IX. PROGNOSIS
OD OS
Ad Vitam Dubia ad bonam Dubia ad bonam
Ad Functionam Dubia ad bonam Dubia ad bonam
Ad Sanationam Dubia ad bonam Dubia ad bonam
Ad Cosmetikum Dubia ad bonam Dubia ad bonam
X. USUL
- Dilakukan pemeriksaan slit lamp.
- Uji fluoresein
- Dilakukan pemeriksaan KOH 10%
- Kultur dan pewarnaan kerokan kornea + sensitivitas test
- kontrol 5 hari setelah pengobatan
XI. SARAN
- Memakai obat sesuai aturan dan instruksi dari dokter
- Hindari mata terpapar cahaya matahari secara langsung dan hindari kontak
ulang dengan serpihan
- Menjaga hygiene mata
- Tidak mengucek mata
8