kerajaankalingga-1

4
KERAJAAN KALINGGA Kalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) adalah sebuah keraaan ber!orak Hin "ang mun!ul di Ja#a Tengah sekitar abad ke-$ masehi% Letak &usat keraaan ini belumlah kemungkinan berada di suatu tem&at antara Kabu&aten ekalongan dan Kabu&aten Je&ara sekarang% umber searah keraaan ini masih belum elas dan kabur' keban"akan di&eroleh sumber !atatan *hina' tradisi kisah setem&at' dan naskah *arita arah"angan "a berabad-abad kemudian &ada abad ke-+$ men"inggung se!ara singkat mengenai Ratu hima da kaitann"a dengan Keraaan Galuh% Kalingga telah ada &ada abad ke-$ ,asehi dan keberadaan diketahui dari sumber-sumber Tiongkok% Keraaan ini &ernah di&erintah oleh Ratu hima' dikenal memiliki &eraturan barang sia&a "ang men!uri' akan di&otong tangann"a% erita *ina erita keberadaan Ho-ling uga da&at di&eroleh dari berita "ang berasal dari .aman /ina dan !atatan I-Tsing% *atatan dari .aman /inasti Tang *erita *ina &ada .aman /inasti Tang ($+0 , - 12$ ,) memberikan tentang keterangan Ho-lin sebagai berikut% Ho-ling atau disebut Ja#a terletak di Lautan elatan% /i sebelah utaran"a terletak Ta He (Kamboa)' di sebelah timurn"a terletak o-Li ( ulau ali) dan di sebelah barat terletak umatera% Ibukota Ho-ling dikelilingi oleh tembok "ang terbuat dari tonggak ka"u% Raa tinggal di suatu bangunan besar bertingkat' berata& daun &alem' dan singgasanan"a t dari gading% enduduk Keraaan Ho-ling sudah &andai membuat minuman keras dari bunga kela&a /aerah Ho-ling menghasilkan kulit &en"u' emas' &erak' !ula badak dan gading gaah% *atatan dari berita *ina ini uga men"ebutkan bah#a seak tahun $34' rak"at Ho-ling di&e oleh Ratu Hsi-mo ( hima)% Ia adalah seorang ratu "ang sangat adil dan biaksana% ada ma &emerintahann"a Keraaan Ho-ling sangat aman dan tentram% *atatan I-Tsing *atatan I-Tsing (tahun $$45$$6 ,) men"ebutkan bah#a &ada abad ke-3 tanah Ja#a telah men salah satu &usat &engetahuan agama uddha Hina"ana% /i Ho-ling ada &endeta *ina bernama H#ining' "ang meneremahkan salah satu kitab agama uddha ke dalam ahasa Tionghoa% Ia bekerasama dengan &endeta Ja#a bernama Janabadra% Kitab teremahan itu antara lain !erita tentang Nir#ana' teta&i !erita ini berbeda dengan !erita Nir#ana dalam agama ud Hina"ana% eninggalan

description

kerajaankalingga-1

Transcript of kerajaankalingga-1

KERAJAAN KALINGGAKalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu yang muncul di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 masehi. Letak pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang. Sumber sejarah kerajaan ini masih belum jelas dan kabur, kebanyakan diperoleh dari sumber catatan China, tradisi kisah setempat, dan naskah Carita Parahyangan yang disusun berabad-abad kemudian pada abad ke-16 menyinggung secara singkat mengenai Ratu Shima dan kaitannya dengan Kerajaan Galuh. Kalingga telah ada pada abad ke-6 Masehi dan keberadaannya diketahui dari sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini pernah diperintah oleh Ratu Shima, yang dikenal memiliki peraturan barang siapa yang mencuri, akan dipotong tangannya.Berita Cina

Berita keberadaan Ho-ling juga dapat diperoleh dari berita yang berasal dari zaman Dinasti Tang dan catatan I-Tsing.

Catatan dari zaman Dinasti Tang

Cerita Cina pada zaman Dinasti Tang (618 M - 906 M) memberikan tentang keterangan Ho-ling sebagai berikut.

Ho-ling atau disebut Jawa terletak di Lautan Selatan. Di sebelah utaranya terletak Ta Hen La (Kamboja), di sebelah timurnya terletak Po-Li (Pulau Bali) dan di sebelah barat terletak Pulau Sumatera.Ibukota Ho-ling dikelilingi oleh tembok yang terbuat dari tonggak kayu.

Raja tinggal di suatu bangunan besar bertingkat, beratap daun palem, dan singgasananya terbuat dari gading.

Penduduk Kerajaan Ho-ling sudah pandai membuat minuman keras dari bunga kelapa

Daerah Ho-ling menghasilkan kulit penyu, emas, perak, cula badak dan gading gajah.

Catatan dari berita Cina ini juga menyebutkan bahwa sejak tahun 674, rakyat Ho-ling diperintah oleh Ratu Hsi-mo (Shima). Ia adalah seorang ratu yang sangat adil dan bijaksana. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Ho-ling sangat aman dan tentram.

Catatan I-Tsing

Catatan I-Tsing (tahun 664/665 M) menyebutkan bahwa pada abad ke-7 tanah Jawa telah menjadi salah satu pusat pengetahuan agama Buddha Hinayana. Di Ho-ling ada pendeta Cina bernama Hwining, yang menerjemahkan salah satu kitab agama Buddha ke dalam Bahasa Tionghoa. Ia bekerjasama dengan pendeta Jawa bernama Janabadra. Kitab terjemahan itu antara lain memuat cerita tentang Nirwana, tetapi cerita ini berbeda dengan cerita Nirwana dalam agama Buddha Hinayana.

Peninggalan

Peninggalan Kerajaan Ho-ling adalah:

Prasasti Tukmas

Prasasti Tukmas ditemukan di ditemukan di lereng barat Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Dakawu, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang di Jawa Tengah. Prasasti bertuliskan huruf Pallawa yang berbahasa Sanskerta. Prasasti menyebutkan tentang mata air yang bersih dan jernih. Sungai yang mengalir dari sumber air tersebut disamakan dengan Sungai Gangga di India. Pada prasasti itu ada gambar-gambar seperti trisula, kendi, kapak, kelasangka, cakra dan bunga teratai yang merupakan lambang keeratan hubungan manusia dengan dewa-dewa Hindu.[4]

Prasasti Sojomerto

Prasasti Sojomerto ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Prasasti ini beraksara Kawi dan berbahasa Melayu Kuna dan berasal dari sekitar abad ke-7 masehi. Prasasti ini bersifat keagamaan Siwais. Isi prasasti memuat keluarga dari tokoh utamanya, Dapunta Selendra, yaitu ayahnya bernama Santanu, ibunya bernama Bhadrawati, sedangkan istrinya bernama Sampula. Prof. Drs. Boechari berpendapat bahwa tokoh yang bernama Dapunta Selendra adalah cikal-bakal raja-raja keturunan Wangsa Sailendra yang berkuasa di Kerajaan Mataram Hindu.

Candi Angin

Candi Angin ditemukan di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Candi Bubrah, Jepara

Candi Bubrah ditemukan di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Kedua temuan prasasti ini menunjukkan bahwa kawasan pantai utara Jawa Tengah dahulu berkembang kerajaan yang bercorak Hindu Siwais. Catatan ini menunjukkan kemungkinan adanya hubungan dengan Wangsa Sailendra atau kerajaan Medang yang berkembang kemudian di Jawa Tengah Selatan.

KEHIDUPAN MASYARAKATa.PolitikBerdasarkan berita Cina disebutkan bahwa Kerajaan Holing diperintah oleh seorang raja putri yang bernama Ratu Sima. Pemerintahannya berlangsung dari sekitar tahun 674 masehi. Pemerintahan Ratu Sima sangat keras, namun adil dan bijaksana. Kepada setiap pelanggar, selalu diberikan sangsi tegas. Rakyat tunduk dan taat terhadap segala perintah Ratu Sima. Bahkan tidak seorang pun rakyat atau pejabat kerajaan yang berani melanggar segala perintahnya. Diceritakan, mengenai Ratu Shima yang mendidik rakyatnya agar selalu berlaku jujur dan menindak keras kejahatan pencurian. Ia menerapkan hukuman yang keras yaitu pemotongan tangan bagi siapa saja yang mencuri.Pada suatu ketika seorang raja dari seberang lautan mendengar mengenai kemashuran rakyat kerajaan Kalingga yang terkenal jujur dan taat hukum. Untuk mengujinya ia meletakkan sekantung uang emas di persimpangan jalan dekat pasar. Tak ada sorang pun rakyat Kalingga yang berani menyentuh apalagi mengambil barang yang bukan miliknya. Hingga tiga tahun kemudian kantung itu disentuh oleh putra mahkota dengan kakinya. Ratu Shima demi menjunjung hukum menjatuhkan hukuman mati kepada putranya, dewan menteri memohon agar Ratu mengampuni kesalahan putranya. Karena kaki sang pangeranlah yang menyentuh barang yang bukan miliknya, para menteri mohon pengampunan lagi, akhirnya ratu memerintahkan agar jari-jari kaki putra mahkota itu yang dipotong, sebagai peringatan bagi penduduk seluruh kerajaan. Mendengar itu raja Ta-shih takut dan mengurungkan niatnya untuk menyerang kerajaan Ratu Shima

b.SosialKehidupan sosial masyarakat Kerajaan Holing sudah teratur rapi. Hal ini disebabkan karena sistem pemerintahan yang keras dari Ratu Sima. Di samping sangat adil dan bijaksana dalam memutuskan suatu masalah. Rakyat sangat menghormati dan mentaati segala keputusan Ratu Sima. Ratu sima tidak pernah memihak dalam sosialnya ia hanya membina dan sebagai penguasa kerajaan. Karena sifat Ratu Sima yang sangat keras ia langsung membanggun lembaga masyarakat yang sudah jelas fungsi dan tugasnya. Ratu Sima mendirikan lembaga masyarakat untuk membantu dirinnya dalam mengatasi rakyatnya. Lembaga yang sudah terbentuk sudah memberlakukan sistem perundang-undangan. Beliau telah membuat dan menyusun perundang-undang yang sempurna dengan dibantu lembaga masyarakat. Hadirnya sistem perundang-undangan tersebut berjalan dengan baik .c.EkonomiKehidupan perekonomian masyarakat Kerajaan Holing berkembang pesat. Masyarakat Kerajaan Holing telah mengenal hubungan perdagangan. Mereka menjalin hubungan perdagangan pada suatu tempat yang disebut dengan pasar. Pada pasar itu, mereka mengadakan hubungan perdagangan dengan teratur. Kegiatan ekonomi masyarakat lainnya diantaranya bercocok tanam, menghasilkan kulit penyu, emas, perak, cula badak dan gading. Di Holing ada sumber air asin yang dimanfaatkan untuk membuat garam. Hidup rakyat Holing tenteram, karena tidak ada kejahatan dan kebohongan. Berkat kondisi itu rakyat Ho-ling sangat memperhatikan pendidikan. Buktinya rakyat Ho-ling sudah mengenal tulisan, selain tulisan masyarakat Ho-ling juga telah mengenal Ilmu perbintangan dan dimanfaatkan dalam bercocok tanam. Rakyat dari kerajaan tersebut hidupnya makmur dari hasil bercocok tanam serta mempunyai sumber air asin. Hidup mereka tenteram, karena tidak ada kejahatan dan kebohongan. Ilmu perbintangan sudah dikenal dan dimanfaat dalam bercocok tanam.

Kegiatan ekonomi Kalingga adalah perdagangan dan pelayaran karena letak kerajaan di semenanjung melayu. Jadi perdagangan sangat lah lancar dan terkendali, perdagangannya amat maju dan pelayaran disana sebagai alat transportasi yang mudah juga cepat. Hal ini yang mendukung perkembangan ekonomi di kerjaan Holing. Transportasi dan pemerintahan yang bagus itu menggaibatkan terjadinya hubungan perdagangan antar negara lain. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan kerajaan holing sangat amat berkembang dengan pesat.

Holing sendiri banyak ditemukan barang-barang yang bercirikan kebudayaan Dong-Song dan India. Hal ini menunjukkan adanya pola jaringan yang sudah terbentuk antar Holing dengan bangsa luar. Wilayah perdaganganya meliputi laut China Selatan sampai pantai utara Bali. Tetapi perkembangan selanjutnya sistem perdagangan Holing mendapat tantangan dari Sriwijaya, yang pada akhirnya perdagangan dikuasi oleh Sriwijaya. Sehingga Sriwijaya menjadi kerajaan yang menguasai perdagangan pada pertengahan abad ke-8.

d.BudayaMayoritas masyarakatnya memeluk agama budha begitu juga dengan kebudayaanya banyak di pengaruhi oleh budaya india. Selain agamanya yang lekat dan kental banyak tercampur dan terpengaruh dengan adat istiadat kebudayaan orang india hal ini juga berpengaruh pada Ratu Sima karena menerima dengan baik kebudayaan india masuk di kerajaan Holing.

e.HukumBerita tentang ketegasan Hukum Ratu Sima di dengar oleh Raja T-Shih. Ta-Shih adalah sebutan Cina untuk kaum muslim Arab dan Persia. Raja Ta-Shih menguji kebenaran berita yang ia dengar. Beliau memerintahkan anak buahnya untuk meletakkan satu kantong emas di jalan wilayah Kerajaan Klaingga. Selama 3 tahun uang itu tidak ada yang menyentuh. Jika ada orang yang melihat kantong tersebut, mereka berusaha menyingkir.Tetapi pada suatu hari, Putra Mahkota tidak sengaja menginjak kantong tersebut sehingga isinya berceceran. Mendengar kejadian tersebut Ratu Sima marah, dan memerintahkan agar Putra Mahkota dihukum mati. Tetapi karena para menteri memohon agar Putra Mahkota mendapat pengampunan. Akhirnya Ratu Sima hanya memerintahkan agar jari Putra Mahkota yang menyentuh kantong emas dipotong. Hal ini menjadi bukti ketegasan Ratu Sima.Sumber :

http://sorayadwikartika.blogspot.com/2013/09/kerajaan-kalingga.html?m=1

http://pujel.blogspot.com/2014/03/kehidupan-kerajaan-kalingga-holling.html?m=1