KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20...

32
KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 159/HUK/2018 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN SOSIAL TAHUN 2015-2019 MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan diundangkannya Peraturan Menteri Sosial Nomor 27 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Sosial Nomor 27 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Sosial Tahun 2015-2019, perlu dilakukan perubahan terhadap indikator kinerja utama Kementerian Sosial sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Sosial Nomor 188/HUK/2016 tentang Indikator Kinerja Utama Kementerian Sosial Tahun 2015-2019; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Sosial tentang tentang Indikator Kinerja Utama Kementerian Sosial Tahun 2015-2019; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005 sampai 2025 (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 2. Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4967);

Transcript of KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20...

Page 1: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-1-

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 159/HUK/2018

TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN SOSIAL TAHUN 2015-2019

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan diundangkannya Peraturan

Menteri Sosial Nomor 27 Tahun 2017 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Sosial Nomor 27 Tahun 2015

tentang Rencana Strategis Kementerian Sosial Tahun

2015-2019, perlu dilakukan perubahan terhadap

indikator kinerja utama Kementerian Sosial sebagaimana

ditetapkan dalam Keputusan Menteri Sosial Nomor

188/HUK/2016 tentang Indikator Kinerja Utama

Kementerian Sosial Tahun 2015-2019;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan

Menteri Sosial tentang tentang Indikator Kinerja Utama

Kementerian Sosial Tahun 2015-2019;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005

sampai 2025 (lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4700);

2. Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4967);

Page 2: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-2-

3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang

Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5235);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang

Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4406);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4614):

8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

9. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang

Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 86);

10. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang

Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri

Kabinet Kerja Tahun 2014-2019;

Page 3: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-3-

11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum

Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan

Instansi Pemerintah;

12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan

Indikator Kinerja Utama;

13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1845)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Sosial Nomor 14 Tahun 2017 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1125);

14. Peraturan Menteri Sosial Nomor 27 Tahun 2015 tentang

Rencana Strategis Tahun 2015-2019 (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 346)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Sosial Nomor 27 Tahun 2017 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Sosial Nomor 27 Tahun 2015 tentang

Rencana Strategis Tahun 2015-2019 (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 127);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL TENTANG INDIKATOR

KINERJA UTAMA KEMENTERIAN SOSIAL TAHUN 2015-2019.

KESATU : Menetapkan Indikator Kinerja Utama Kementerian Sosial

Tahun 2015-2019.

KEDUA : Indikator kinerja utama Kementerian Sosial, unit kerja eselon

I, dan satuan kerja eselon II tercantum dalam Lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri

ini.

Page 4: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-4-

KETIGA : Indikator kinerja utama sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KEDUA digunakan sebagai acuan dalam sistem

akuntabilitas kinerja dan perencanaan program dan anggaran

di lingkungan Kementerian Sosial.

KEEMPAT : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan

Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 188/HUK/2016

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian

Sosial, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KELIMA : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,

dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat

kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki sebagaimana

mestinya.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 28 November 2019

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

ttd

AGUS GUMIWANG KARTASASMITA

Page 5: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-5-

LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL

NOMOR 159/HUK/2018

TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN SOSIAL

TAHUN 2015-2019

A. KEMENTERIAN SOSIAL

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Keterangan

1. Menurunkan jumlah penduduk

miskin dan rentan.

Persentase (%) penurunan jumlah

penduduk miskin.

Untuk mengetahui jumlah penduduk

miskin yang meningkat status sosial

ekonominya melalui intervensi program

Kementerian Sosial.

Persentase (%) penurunan jumlah

penduduk rentan.

Untuk mengetahui jumlah penduduk

rentan yang meningkat taraf

kesejahteraannya melalui intervensi

program Kementerian Sosial.

Page 6: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-6-

B. SEKRETARIS JENDERAL

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Keterangan

1. Terwujudnya good government

Kementerian Sosial melalui

kebijakan yang mendukung

penyelenggaraan kesejahteraan

sosial yang profesional.

Nilai penerapan reformasi birokrasi

Kementerian Sosial.

Untuk mengetahui implementasi reformasi

birokrasi Kementerian Sosial.

Opini Badan Pemeriksa Keuangan atas

laporan keuangan.

Untuk mengetahui hasil penilaian laporan

keuangan Kementerian Sosial.

Nilai akuntabilitas kinerja Kementerian

Sosial.

Untuk mengetahui tingkat akuntabilitas

kinerja Kementerian Sosial.

Nilai kepuasan stakeholder. Untuk mengetahui kepuasan stakeholder

atas layanan Kementerian Sosial.

Page 7: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-7-

C. BIRO PERENCANAAN

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Perencanaan dan penganggaran

yang akuntabel.

Tingkat kesesuaian rencana program dan

kegiatan dengan dokumen perencanaan.

Melihat kesesuaian rencana

program/kegiatan unit kerja dengan

dokumen perencanaan yang menjadi

acuan.

Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja

Kementerian Sosial.

Hasil evaluasi implementasi Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi.

Jumlah satuan kerja pusat/ provinsi/

kabupaten/kota yang memanfaatkan

kebijakan penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

Melihat jumlah satuan kerja pusat/

provinsi/ kabupaten/kota yang

memanfaatkan kebijakan penyelenggaraan

kesejahteraan sosial.

Jumlah kerja sama luar negeri yang

ditindaklanjuti. -

Page 8: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-8-

D. BIRO KEPEGAWAIAN

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Terselenggaranya tata kelola

organisasi dan penataan sumber

daya manusia yang efektif.

Nilai capaian reformasi birokrasi bidang

penataan sistem manajemen sumber daya

manusia.

-

Nilai capaian reformasi birokrasi bidang

penataan dan penguatan organisasi. -

Nilai capaian reformasi birokrasi bidang

penataan tata laksana. -

E. BIRO KEUANGAN

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Terwujudnya pengelolaan

keuangan yang akuntabel.

Indeks opini Badan Pemeriksa Keuangan

atas laporan keuangan. -

Page 9: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-9-

F. BIRO UMUM

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Tercapainya kegiatan

administrasi umum dan sistem

pengelolaan aset barang milik

negara.

Persentase (%) ketepatan waktu

penyusunan rencana kebutuhan barang

milik negara Kementerian Sosial.

-

Nilai hasil audit kearsipan dari Arsip

Nasional Republik Indonesia (ANRI). -

G. BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Tersedianya layanan informasi

dan komunikasi kehumasan

yang optimal.

Persentase (%) sentimen negatif dari media

massa dan media sosial. -

Indek kepuasan atas layanan kehumasan

Kementerian Sosial. -

H. BIRO HUKUM

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya kualitas produk

hukum dan penanganan

kasus/perkara hukum.

Nilai capaian area perubahan penataan

peraturan perundang-undangan. -

Jumlah kasus hukum yang ditangani. -

Page 10: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-10-

I. PUSAT DATA DAN INFORMASI KESEJAHTERAAN SOSIAL

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Tersedianya data kesejahteraan

sosial yang mutakhir.

Tersedianya data kesejahteraan sosial

yang termutakhirkan. -

Meningkatnya kepuasan konsumen

terhadap layanan data. -

Jumlah kabupaten/kota yang

memperbaharui data. -

J. INSPEKTORAT JENDERAL

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Keterangan

1. Terwujudnya clean government

Kementerian Sosial melalui

kebijakan pengawasan internal

berbasis risiko.

Persentase (%) batas materialitas temuan

pengawasan eksternal dari total realisasi

anggaran Kementerian Sosial.

Untuk mengetahui batas materialitas temuan

pengawasan eksternal melalui intervensi total

realisasi anggaran Kementerian Sosial

Tingkat kapabilitas Aparat Pengawasan

Intern Pemerintah.

Untuk mengetahui tingkat kapabilitas Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah Kementerian

Sosial.

Tingkat maturitas Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah Kementerian Sosial.

Untuk mengetahui ukuran kualitas

penyelenggaraan pengendalian intern

pemerintah tingkat Kementerian Sosial.

Page 11: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-11-

K. INSPEKTORAT BIDANG REHABILITASI SOSIAL

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Terwujudnya clean government

Kementerian Sosial melalui

kebijakan pengawasan internal

berbasis risiko mitra kerja

Inspektorat Bidang Rehabilitas

Sosial.

Batas materialitas temuan pengawasan

eksternal dan total realisasi anggaran

lingkup Inspektorat Bidang Rehabilitasi

Sosial.

-

Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja lingkup

mitra kerja Inspektorat Bidang Rehabilitas

Sosial.

-

L. INSPEKTORAT BIDANG PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1 Terwujudnya clean government

Kementerian Sosial melalui

kebijakan pengawasan internal

berbasis risiko mitra kerja

Inspektorat Bidang

Perlindungan dan Jaminan

Sosial.

Batas materialitas temuan pengawasan

eksternal dan total realisasi anggaran

lingkup Inspektorat Bidang Perlindungan

dan Jaminan Sosial.

-

Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja lingkup

mitra kerja Inspektorat Bidang

Perlindungan dan Jaminan Sosial.

-

Page 12: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-12-

M. INSPEKTORAT BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN PENANGANAN FAKIR MISKIN

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Keterangan

1. Terwujudnya clean government

Kementerian Sosial melalui

kebijakan pengawasan internal

berbasis risiko mitra kerja

Inspektorat Bidang

Pemberdayaan Sosial dan

Penanganan Fakir Miskin.

Batas materialitas temuan pengawasan

eksternal dan total realisasi anggaran

lingkup Inspektorat Bidang Pemberdayaan

Sosial dan Penanganan Fakir Miskin.

-

Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja lingkup

mitra kerja Inspektorat Bidang

Pemberdayaan Sosial dan Penanganan

Fakir Miskin.

-

N. INSPEKTORAT BIDANG PENUNJANG

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1 Terwujudnya clean government

Kementerian Sosial melalui

kebijakan pengawasan internal

berbasis risiko mitra kerja

Inspektorat Bidang Penunjang.

Batas materialitas temuan pengawasan

eksternal dan total realisasi anggaran

lingkup Inspektorat Bidang Penunjang.

-

Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja lingkup

mitra kerja Inspektorat Bidang Penunjang. -

Page 13: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-13-

O. DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya kemampuan

keluarga miskin dalam mencapai

taraf kesejahteraan sosial yang

lebih baik.

Persentase (%) keluarga miskin yang

meningkat kemampuannya dalam

mencapai taraf kesejahteraan yang lebih

baik.

Untuk mengetahui peningkatan

kemampuan keluarga miskin yang

meningkat kemampuannya melalui

intervensi taraf kesejahteraan sosial yang

lebih baik.

2. Meningkatnya kemampuan

bertahan hidup korban bencana

dalam pemenuhan kebutuhan

dasar dalam kondisi guncangan

dan kerentanan sosial.

Persentase (%) korban bencana yang

terpenuhi kebutuhan dasarnya sehingga

mampu bertahan hidup.

Untuk mengetahui jumlah korban bencana

yang mampu bertahan hidup melalui

intervensi terpenuhi kebutuhan dasarnya.

Page 14: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-14-

P. DIREKTORAT JAMINAN SOSIAL KELUARGA

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1.

Meningkatnya akses keluarga

miskin dalam pemenuhan

kebutuhan dasar

Persentase (%) keluarga penerima manfaat

Program Keluarga Harapan yang

mendapatkan akses program

komplementaritas perlindungan sosial yang

komprehensif.

-

Persentase (%) keluarga penerima manfaat

yang dapat mengakses layanan kebutuhan

dasar.

-

Persentase (%) keluarga penerima manfaat

yang meningkat kemampuannya melalui

Family Development Session.

-

Page 15: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-15-

Q. DIREKTORAT PERLINDUNGAN SOSIAL KORBAN BENCANA ALAM

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya kemampuan

bertahan hidup korban bencana

alam.

Persentase (%) korban bencana alam yang

terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat

darurat bencana.

-

Persentase (%) korban bencana alam yang

mendapat layanan dukungan psikososial

pada saat dan setelah tanggap darurat

bencana.

-

R. DIREKTORAT PERLINDUNGAN SOSIAL KORBAN BENCANA SOSIAL

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya kemampuan

bertahan hidup korban bencana

sosial.

Persentase (%) korban bencana sosial yang

terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat

tanggap darurat bencana.

-

Persentase (%) korban bencana sosial yang

mendapat layanan dukungan psikososial

pada saat dan setelah tanggap darurat

bencana.

-

Page 16: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-16-

S. DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya partisipasi

masyarakat dalam

penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

Persentase (%) potensi sumber

kesejahteraan sosial yang berperan aktif

dalam penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

Untuk mengetahui potensi sumber

kesejahteraan sosial yang berpartisipasi

dalam penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

T. DIREKTORAT KEPAHLAWANAN, KEPERINTISAN, KESETIKAWANAN DAN RESTORASI SOSIAL

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya keterlibatan

pihak-pihak dalam pelestarian

nilai-nilai kepahlawanan,

keperintisan, dan

kesetiakawanansosial.

Persentase (%) peningkatan jumlah pihak-

pihak yang terlibat dalam kegiatan

pelestarian nilai-nilai kepahlawanan,

keperintisan, dan kesetiakawanan sosial.

-

Page 17: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-17-

U. DIREKTORAT PEMBERDAYAAN SOSIAL PERORANGAN, KELUARGA DAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya peran aktif

potensi sumber kesejahteraan

sosial perorangan dalam

penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

Persentase (%) jumlah potensi sumber

kesejahteraan sosial perorangan yang

terlibat dalam upaya penyelenggaraan

kesejahteraan sosial.

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan,

Pekerja Sosial Masyarakat, dan Pekerja

Sosial.

2. Meningkatnya peran aktif

potensi sumber kesejahteraan

sosial kelembagaan dalam

penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

Persentase (%) jumlah potensi sumber

kesejahteraan sosial kelembagaan yang

terlibat dalam upaya penyelenggaraan

kesejahteraan sosial.

Lembaga Konsultasi Kesejahteraan

Keluarga, Lembaga Konsultasi Peduli

Keluarga, Karang Taruna, Lembaga

Kesejahteraan Sosial, Forum Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan Kesejahteraan

Sosial, Sistem Layanan Rujukan Terpadu,

dan Pusat Kesejahteraan Sosial.

Page 18: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-18-

V. DIREKTORAT PENGELOLAAN SUMBER DANA BANTUAN SOSIAL

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Terwujudnya pelayanan prima

dalam pemberian perijinan serta

pemanfaatan pengumpulan

uang atau barang dan undian

gratis berhadiah.

Jumlah penyelenggara pengumpulan uang

atau barang dan undian gratis berhadiah

yang memiliki izin penyelenggaraan. -

2. Pemanfaatan sumber dana

bantuan sosial untuk

penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

Persentase (%) bantuan sosial dalam

bentuk uang dan barang yang

dimanfaatkan untuk penyelenggaraan

kesejahteraan sosial.

-

W. DIREKTORAT PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya kualitas hidup

warga Komunitas Adat

Terpencil.

Persentase (%) warga Komunitas Adat

Terpencil yang memanfaatkan bantuan

kebutuhan dasar.

-

Persentase (%) warga Komunitas Adat

Terpencil yang memperoleh hak-hak sipil. -

Page 19: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-19-

X. DIREKTORAT JENDERAL PENANGANAN FAKIR MISKIN

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya kemampuan

keluarga miskin dalam

pemenuhan kebutuhan dasar.

Persentase (%) keluarga miskin yang

berkurang beban pengeluarannya melalui

keuangan inklusi.

Melalui Bantuan Sosial Pangan dengan

target capaian 64,64 % (enam puluh empat

koma enam empat persen), dengan

populasi 15,6 juta (lima belas koma enam

juta) keluarga penerima manfaat.

Persentase (%) keluarga miskin yang

meningkat produktivitas sosial

ekonominya.

Melalui Bantuan Sosial Usaha Ekonomi

Produktif /Kelompok Usaha Bersama

dengan target capaian 0,76 % (nol koma

tujuh enam persen), dengan populasi 15,6

juta (lima belas koma enam juta) keluarga

penerima manfaat.

Persentase (%) keluarga miskin yang

meningkat kualitas lingkungan rumah

tinggal.

Melalui Bantuan Sosial Rehabilitasi Sosial

Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana

Prasarana Lingkungan dengan target

capaian 0,69 % (nol koma enam sembilan

persen), dengan populasi 15,6 juta (lima

belas koma enam juta) keluarga penerima

manfaat.

Page 20: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-20-

Y. DIREKTORAT PENANGANAN FAKIR MISKIN PERDESAAN

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya akses keluarga

fakir miskin dalam pemenuhan

kebutuhan dasar melalui

pemberdayaan Usaha Ekonomi

Produktif di perdesaan

Persentase (%) keluarga fakir miskin di

perdesaan yang berkurang beban

pengeluarannya melalui Bantuan Sosial

Pangan berupa Bantuan Pangan Non Tunai

dan Bantuan Sosial Beras Sejahtera.

-

Persentase keluarga fakir miskin di

perdesaan yang meningkat produktivitas

sosial ekonominya melalui Kelompok

Usaha Bersama.

-

Persentase keluarga fakir miskin di

perdesaan yang meningkat kualitas

lingkungan rumah tinggal melalui

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak

Huni dan Sarana Prasarana Lingkungan.

-

Page 21: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-21-

Z. DIREKTORAT PENANGANAN FAKIR MISKIN PERKOTAAN

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya akses keluarga

fakir miskin dalam pemenuhan

kebutuhan dasar melalui

pemberdayaan Usaha Ekonomi

Produktif di perkotaan.

Persentase (%) keluarga fakir miskin di

perkotaan yang berkurang beban

pengeluarannya melalui Bantuan Sosial

Pangan berupa Bantuan Pangan Non Tunai

dan Bantuan Sosial Beras Sejahtera.

-

Persentase (%) keluarga fakir miskin di

perkotaan yang meningkat produktivitas

sosial ekonominya melalui Kelompok

Usaha Bersama.

-

Page 22: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-22-

AA. DIREKTORAT PENANGANAN FAKIR MISKIN PESISIR, PULAU-PULAU KECIL, DAN PERBATASAN ANTAR NEGARA

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya akses keluarga

fakir miskin dalam pemenuhan

kebutuhan dasar melalui

pemberdayaan Usaha Ekonomi

Produktif di pesisir, pulau-pulau

kecil & perbatasan antar negara.

Persentase keluarga fakir miskin di pesisir,

pulau-pulau kecil & perbatasan antar

negara yang berkurang beban

pengeluarannya melalui Bantuan Sosial

Pangan berupa Bantuan Pangan Non Tunai

dan Bantuan Sosial Beras Sejahtera.

-

Persentase keluarga fakir miskin di pesisir,

pulau-pulau kecil dan perbatasan antar

negara yang meningkat produktivitas sosial

ekonominya melalui Kelompok Usaha

Bersama.

-

Persentase keluarga fakir miskin di pesisir,

pulau-pulau kecil & perbatasan antar

negara yang meningkat kualitas

lingkungan rumah tinggal melalui

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak

Huni dan Sarana Prasarana Lingkungan.

-

Page 23: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-23-

BB. DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya keberfungsian

sosial penyandang masalah

kesejahteraan sosial.

Persentase (%) penyandang masalah

kesejahteraan sosial yang meningkat

keberfungsian sosialnya.

1. Persentase (%) penyandang masalah

kesejahteraan sosial yang mampu

memenuhi kebutuhan sehari-hari.

2. Persentase (%) penyandang masalah

kesejahteraan sosial yang mampu

mengatasi masalah sosial yang

dihadapi.

3. Persentase (%) penyandang masalah

kesejahteraan sosial yang mampu

menampilkan peran dalam lingkungan

sosialnya.

4. Persentase (%) penyandang masalah

kesejahteraan sosial yang mampu

mengembangkan dan mengaktualisasi

diri.

Page 24: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-24-

CC. DIREKTORAT REHABILITASI SOSIAL KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Terwujudnya keberfungsian sosial

korban penyalahgunaan NAPZA.

Jumlah korban penyalahgunaan NAPZA

yang meningkat keberfungsian Sosialnya.

1. Jumlah korban penyalahgunaan NAPZA

yang mampu memenuhi kebutuhan

sehari-hari.

2. Jumlah korban penyalahgunaan NAPZA

yang mampu mengatasi masalah sosial

yang dihadapi.

3. Jumlah korban penyalahgunaan NAPZA

yang mampu menampilkan peran dalam

lingkungan sosialnya.

4. Jumlah korban penyalahgunaan NAPZA

yang mampu mengembangkan diri.

Page 25: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-25-

DD. DIREKTORAT REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Terwujudnya keberfungsian sosial

lanjut usia.

Jumlah lanjut usia yang meningkat

keberfungsian sosialnya.

1. Jumlah lanjut usia yang meningkat

derajat kesehatannya.

2. Jumlah lanjut usia yang meningkat

aktivitas produktifnya.

3. Jumlah lanjut usia yang meningkat

hubungan sosial dan komunikasi.

4. Jumlah lanjut usia yang mampu

memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Page 26: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-26-

EE. DIREKTORAT REHABILITASI SOSIAL ANAK

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Terwujudnya keberfungsian

sosial anak.

Jumlah anak yang meningkat

keberfungsian sosialnya.

1. Jumlah anak yang meningkat derajat

kesehataanya.

2. Jumlah anak yang meningkat aktivitas

produktifnya.

3. Jumlah anak yang meningkat hubungan

sosial dan komunikasi.

4. Jumlah anak yang mampu memenuhi

kebutuhan sehari-hari.

Page 27: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-27-

FF. DIREKTORAT REHABILITASI SOSIAL TUNA SOSIAL DAN PERDAGANGAN ORANG

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Terwujudnya keberfungsian

sosial tuna sosial dan korban

perdagangan orang.

Jumlah tuna sosial dan korban

perdagangan orang yang meningkat

keberfungsian sosialnya.

1. Jumlah tuna sosial dan korban

perdagangan orang yang mampu

memenuhi kebutuhan sehari-hari.

2. Jumlah tuna sosial dan korban

perdagangan orang yang mampu

mengatasi masalah sosial yang dihadapi.

3. Jumlah tuna sosial dan korban

perdagangan orang yang mampu

menampilkan peran dalam lingkungan

sosialnya.

4. Jumlah tuna sosial dan korban

perdagangan orang yang mampu

mengembangkan diri.

Page 28: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-28-

GG. DIREKTORAT REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Terwujudnya keberfungsian

sosial penyandang disabilitas.

Jumlah penyandang disabilitas yang

meningkat keberfungsian sosialnya.

1. Jumlah penyandang disabilitas yang

mampu memenuhi kebutuhan sehari-

hari.

2. Jumlah penyandang disabilitas yang

mampu mengatasi masalah sosial yang

dihadapi.

3. Jumlah penyandang disabilitas yang

mampu menampilkan peran dalam

lingkungan sosialnya.

4. Jumlah penyandang disabilitas yang

mampu mengembangkan diri.

Page 29: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-29-

HH. BADAN PENDIDIKAN, PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya kompetensi sumber

daya manusia kesejahteraan sosial.

Persentase (%) sumber daya manusia kesejahteraan

sosial yang bersertifikasi. -

2. Meningkatnya lembaga

kesejahteraan sosial yang kapabel.

Persentase (%) lembaga kesejahteraan sosial yang

terakreditasi. -

II. SEKRETARIAT BADAN PENDIDIKAN, PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya ketatalaksanaan dan

kelembagaan pendidikan dan

penelitian kesejahteraan sosial yang

dikelola secara terpadu.

Meningkatnya koordinasi dalam penyusunan program

dan anggaran, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

yang akurat dan inovatif.

-

Terciptanya sistem pengelolaan keuangan yang baik

di lingkungan Sekretariat Badan Pendidikan,

Penelitian dan Penyuluhan Sosial.

Meningkatnya pengelolaan, kepegawaian,

kerumahtanggaan dan urusan tata usaha

Meningkatnya penataan dan tata laksana organisasi,

penyusunan peraturan perundang-undangan,

bantuan hukum serta urusan hubungan masyarakat.

Page 30: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-30-

JJ. PUSAT PENYULUHAN SOSIAL

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya partisipasi

masyarakat dalam

penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

Persentase (%) partisipasi masyarakat

dalam penyuluhan sosial. -

Persentase (%) kabupaten/kota yang

berpartisipasi dalam penyuluhan sosial

mandiri.

-

KK. PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya kualitas dan

kuantitas hasil penelitian yang

dimanfaatkan dalam perumusan

kebijakan kesejahteraan sosial.

Persentase (%) hasil penelitian yang

dimanfaatkan oleh unit terkait. -

Persentase (%) rekomendasi litbang yang

mendasari perumusan kebijakan. -

Page 31: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-31-

LL. PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Terselenggaranya pendidikan dan

pelatihan kesejahteraan sosial

yang bermutu.

Jumlah aparatur kesejahteraan sosial yang

telah mengikuti pendidikan dan pelatihan. -

Jumlah tenaga kesejahteraan sosial

masyarakat yang telah mengikuti

pendidikan dan pelatihan.

-

Jumlah jenis pendidikan dan pelatihan

kesejahteraan sosial yang telah terstandar. -

Jumlah lembaga pendidikan dan pelatihan

kesejahteraan sosial yang telah

terakreditasi.

Page 32: KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG ... · 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik

-32-

MM. PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatnya lembaga

kesejahteraan sosial yang

terakreditasi.

Jumlah lembaga kesejahteraan sosial yang

terakreditasi. -

2. Meningkatnya pekerja sosial

profesional, penyuluh sosial, dan

tenaga kesejahteraan sosial yang

tersertifikasi.

Jumlah pekerja sosial profesional,

penyuluh sosial dan tenaga kesejahteraan

sosial yang bersertifikasi. -

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

ttd

AGUS GUMIWANG KARTASASMITA