KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA ......Sipil yang akan mengikuti pelatihan struktural di...
Transcript of KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA ......Sipil yang akan mengikuti pelatihan struktural di...
- 1 -
KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 162/HUK/2019
TENTANG
PANDUAN SELEKSI CALON PESERTA PELATIHAN STRUKTURAL
BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia
di lingkungan Kementerian Sosial diperlukan seleksi bagi
setiap Pegawai Negeri Sipil yang akan mengikuti
pelatihan struktural;
b. bahwa untuk melaksanakan seleksi bagi Pegawai Negeri
Sipil yang akan mengikuti pelatihan struktural di
lingkungan Kementerian Sosial, perlu disusun panduan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Sosial tentang Panduan Seleksi Calon
Peserta Pelatihan Struktural di Lingkungan Kementerian
Sosial;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
- 2 -
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037);
3. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 86);
4. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);
5. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 86)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Menteri Sosial Nomor 22 Tahun 2018 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Sosial Nomor
20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Sosial (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 1517);
6. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 6
Tahun 2018 tentang Pelatihan Kepemimpinan Nasional
Tingkat I (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 603);
7. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
10 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi
Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 1127);
8. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 2
Tahun 2019 tentang Pelatihan Kepemimpinan Nasional
Tingkat II (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 149);
9. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
15 Tahun 2019 Pelatihan Kepemimpinan Pengawas
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1090);
- 3 -
10. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
16 Tahun 2019 Pelatihan Kepemimpinan Administrator
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1091);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL TENTANG PANDUAN
SELEKSI CALON PESERTA PELATIHAN STRUKTURAL BAGI
PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
SOSIAL.
KESATU : Menetapkan Panduan Seleksi Calon Peserta Pelatihan
Struktural Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian
Sosial dengan rincian tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.
KEDUA : Panduan Seleksi sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU merupakan acuan dalam seleksi calon peserta
pelatihan struktural bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Kementerian Sosial.
KETIGA : Panduan Seleksi sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU terdiri atas:
a. pendahuluan;
b. persyaratan peserta dan mekanisme seleksi;
c. kriteria penilaian seleksi;
d. penetapan hasil seleksi; dan
e. penutup.
KEEMPAT : Panduan Seleksi sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEDUA digunakan untuk pelatihan struktural
kepemimpinan:
a. madya
b. pratama;
c. administrator; dan
d. pengawas.
- 4 -
KELIMA : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Desember 2019
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
ttd
JULIARI P BATUBARA
- 5 -
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 162/HUK/2019
TENTANG
PANDUAN SELEKSI CALON PESERTA
PELATIHAN STRUKTURAL BAGI
PEGAWAI NEGERI SIPIL DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon I, II,
III, dan IV sesuai dengan tingkat kewenangannya memainkan peranan
yang strategis dalam pengelolaan pemerintahan di Indonesia.
Keberhasilan suatu instansi pemerintah akan ditentukan oleh para
pejabat struktural yang melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik
dan optimal. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut, menuntut
kemampuan dan keterampilan kepemimpinan yang tinggi dalam
mengelola seluruh potensi dan sumber daya yang ada serta dalam
memimpin dan mengelola seluruh pemangku kepentingan.
Untuk dapat membentuk sosok pejabat struktural seperti tersebut,
diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan struktural yang inovatif,
yang mana penyelenggaraan pelatihan struktural tersebut memungkinkan
peserta mampu menerapkan kompetensi yang telah dimilikinya, yaitu
menjadi pemimpin birokrasi yang mampu merencanakan, melakukan,
memimpin, dan menjamin keberlangsungan perubahan secara
berintegritas, yang diindikasikan dengan kemampuan berakuntabilitas,
kompeten di bidangnya, menjunjung tinggi etika profesi, sosial dan
masyarakat, serta bersih atau tidak korupsi.
Untuk meningkatkan kualitas lulusan pelatihan struktural, maka
diperlukan suatu mekanisme seleksi untuk memperoleh calon peserta
pelatihan struktural yang siap dan optimal dalam proses pembelajaran.
Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu disusun suatu panduan seleksi
calon peserta pelatihan struktural.
- 6 -
B. Maksud dan Tujuan
1. Penyelenggaraan seleksi calon peserta pelatihan struktural diatur
dengan maksud untuk lebih menjamin sistem pembinaan
kepegawaian yang berdasar pada prinsip profesionalisme,
keterbukaan, tidak diskriminatif, dan berbasis kompetensi.
2. Tujuan disusunnya panduan seleksi calon peserta pelatihan
struktural adalah untuk memberikan panduan bagi Tim Seleksi
Peserta Diklat Instansi (TSPDI) Kementerian Sosial tentang
pelaksanaan seleksi, yaitu pada proses perencanaan, penjaringan,
penetapan dan pemanggilan calon peserta pelatihan struktural.
C. Sasaran
Sasaran dari seleksi calon peserta pelatihan struktural adalah para
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Sosial yang telah
memenuhi persyaratan untuk mengikuti pelatihan struktural pada
tingkatan tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-
undangan.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup seleksi adalah bahan administrasi dari profil pegawai,
berupa surat pengusulan, batas usia pensiun (BUP), pangkat, jabatan,
latar belakang pendidikan formal, nilai prestasi kerja pegawai, Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL), surat pernyataan tidak
sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat, serta bukti
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), atau Laporan
Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN).
E. Pengertian Umum
1. Panduan Seleksi Calon Peserta Pelatihan Struktural ini merupakan
acuan bagi Tim Seleksi Peserta Diklat Instansi (TSPDI) dalam
melaksanakan seleksi terhadap PNS di lingkungan Kementerian
Sosial yang akan mengikuti pelatihan struktural.
2. Pelatihan struktural kepemimpinan madya yang selanjutnya disebut
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I atau nama lain yang
sejenis atau yang sederajat dengan itu sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
- 7 -
3. Pelatihan struktural kepemimpinan pratama yang selanjutnya
disebut Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II atau nama lain
yang sejenis atau yang sederajat dengan itu sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
4. Pelatihan struktural kepemimpinan administrator yang selanjutnya
disebut Pelatihan Kepemimpinan Administrator atau nama lain yang
sejenis atau yang sederajat dengan itu sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
5. Pelatihan struktural kepemimpinan pengawas yang selanjutnya
disebut Pelatihan Kepemimpinan Pengawas atau nama lain yang
sejenis atau yang sederajat dengan itu sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
6. Tim Seleksi Peserta Diklat Instansi yang selanjutnya disebut TSPDI
adalah unsur Tim Evaluasi Kinerja PNS (TEK PNS), unsur Biro
Organisasi dan Kepegawaian, unsur Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kesejahteraan Sosial (Pusdiklat Kesos), dan unsur unit kerja lain
yang membidangi kepegawaian, yang ditetapkan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian, yang bertugas memberi masukan kepada
pejabat pembina kepegawaian tentang PNS yang memenuhi syarat
untuk ditetapkan dan ditugaskan mengikuti:
a. pelatihan struktural kepemimpinan madya atau nama lain yang
sejenis atau yang sederajat dengan itu sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan;
b. pelatihan struktural kepemimpinan pratama atau nama lain
yang sejenis atau yang sederajat dengan itu sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan;
c. pelatihan struktural kepemimpinan administrator atau nama
lain yang sejenis atau yang sederajat dengan itu sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan; atau
d. pelatihan struktural kepemimpinan pengawas atau nama lain
yang sejenis atau yang sederajat dengan itu sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
7. Peta Jabatan adalah susunan jabatan yang menggambarkan jenis
dan jumlah jabatan secara vertikal maupun horizontal menurut
struktur kewenangan tugas dan tanggung jawab jabatan.
- 8 -
8. Perencanaan dan Penjaringan Calon Peserta Seleksi adalah
inventarisasi PNS yang perlu mengikuti seleksi berdasarkan peta
jabatan dan kebutuhan pengisian jabatan.
9. Proses seleksi adalah kegiatan evaluasi terhadap kelayakan PNS
untuk mengikuti pelatihan struktural tingkat tertentu yang terdiri
dari seleksi administrasi kepegawaian.
10. Uji Kompetensi adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja.
11. Jabatan Fungsional yang selanjutnya disingkat JF adalah
sekelompok Jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan
pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu.
12. Jabatan Pimpinan Tinggi yang selanjutnya disingkat JPT adalah
sekelompok Jabatan tinggi pada instansi pemerintah.
- 9 -
BAB II
PERSYARATAN PESERTA DAN MEKANISME SELEKSI
A. Persyaratan Peserta Seleksi Calon Peserta Pelatihan Struktural
Peserta seleksi calon peserta pelatihan struktural adalah sebagai berikut:
1. Peserta seleksi calon peserta pelatihan struktural kepemimpinan
madya adalah PNS yang akan atau telah menduduki JPT Madya atau
jabatan struktural eselon I.
2. Peserta seleksi calon peserta pelatihan struktural kepemimpinan
pratama adalah PNS yang akan atau telah menduduki JPT Pratama
atau jabatan struktural eselon II.
3. Peserta seleksi calon peserta pelatihan struktural kepemimpinan
administrator adalah PNS yang akan atau telah menduduki Jabatan
Administrator atau jabatan struktural eselon III.
4. Peserta seleksi calon peserta pelatihan struktural kepemimpinan
pengawas adalah PNS yang akan atau telah menduduki Jabatan
Pengawas atau jabatan struktural eselon IV.
Persyaratan peserta seleksi:
1. Pelatihan Struktural Madya
a. PNS dengan pangkat dan golongan ruang paling rendah pembina
utama muda (IV/c) atau Jabatan Fungsional yang setara dengan
pangkat dan golongan ruang dimaksud;
b. PNS dengan jabatan paling rendah JPT Pratama atau JF yang
setara dengan JPT Pratama dimaksud;
c. diusulkan secara tertulis oleh Sekretaris Unit Kerja Eselon I atau
Kepala Unit Kerja Eselon II untuk Sekretariat Jenderal;
d. batas usia paling tinggi sebagai berikut:
1) 5 (lima) tahun sebelum batas usia pensiun JPT bagi calon
peserta yang masih menduduki JPT Pratama atau JF yang
setara; atau
2) 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiun JPT bagi calon
Peserta yang telah menduduki JPT Madya atau JF yang
setara;
e. pendidikan minimal S1/D IV;
f. nilai prestasi kerja pegawai 2 (dua) tahun terakhir minimal
bernilai baik;
- 10 -
g. telah mengikuti dan lulus Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk.
II atau setara dibuktikan dengan Surat Tanda Tamat Pendidikan
dan Pelatihan (STTPL);
h. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat dibuktikan dengan surat pernyataan dari pejabat pembina
kepegawaian;
i. menyerahkan bukti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKPN).
2. Pelatihan Struktural Pratama
a. PNS dengan pangkat dan golongan ruang paling rendah Pembina
Tingkat I (IV/b) atau jabatan fungsional yang setara dengan
pangkat dan golongan ruang dimaksud;
b. PNS dengan jabatan paling rendah Jabatan Administrator atau
JF yang setara;
c. diusulkan secara tertulis oleh Sekretaris Unit Kerja Eselon I atau
Kepala Unit Kerja Eselon II untuk Sekretariat Jenderal;
d. batas usia paling tinggi sebagai berikut :
1) 5 (lima) tahun sebelum batas usia pensiun Jabatan
Administrator bagi calon peserta yang sedang menduduki
JA/JF yang setara; atau
2) 3 (tiga) tahun sebelum batas usia pensiun JPT Pratama bagi
calon Peserta yang telah menduduki JPT Pratama atau JF
yang setara;
e. pendidikan minimal S1/D IV;
f. nilai prestasi kerja pegawai 2 (dua) tahun terakhir minimal
bernilai baik;
g. telah mengikuti dan lulus pelatihan administrator atau setara
dibuktikan dengan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPL);
h. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat dibuktikan dengan Surat Pernyataan dari Sekretaris Unit
Kerja Eselon I atau Kepala Unit Kerja Eselon II untuk Sekretariat
Jenderal;
i. menyerahkan bukti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKPN).
- 11 -
3. Pelatihan Struktural Administrator
a. PNS dengan pangkat dan golongan ruang paling rendah Penata
Tingkat I (III/d) atau Jabatan Fungsional yang setara dengan
pangkat dan golongan ruang dimaksud;
b. PNS dengan jabatan paling rendah Jabatan Pengawas atau JF
yang setara;
c. diusulkan secara tertulis oleh Sekretaris Unit Kerja Eselon I atau
Kepala Unit Kerja Eselon II untuk Sekretariat Jenderal;
d. batas usia paling tinggi sebagai berikut :
1) 8 (delapan) tahun sebelum batas usia pensiun Jabatan
Administrator bagi calon peserta yang sedang menduduki
Jabatan Pengawas/JF yang setara; atau
2) 5 (lima) tahun sebelum batas usia pensiun Jabatan
Administrator bagi calon Peserta yang telah menduduki
Jabatan Administrator/JF yang setara; dan
e. pendidikan minimal S1/D IV;
f. nilai prestasi kerja pegawai 2 (dua) tahun terakhir minimal
bernilai baik;
g. telah mengikuti dan lulus pelatihan pengawas atau setara
dibuktikan dengan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPL);
h. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat dibuktikan dengan Surat Pernyataan dari Sekretaris Unit
Kerja Eselon I atau Kepala Unit Kerja Eselon II untuk Sekretariat
Jenderal;
i. menyerahkan bukti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKASN).
4. Pelatihan Struktural Pengawas
a. PNS dengan pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun dibuktikan
dengan Surat Keputusan Pengangkatan PNS (SK PNS);
b. PNS dengan pangkat dan golongan ruang paling rendah Penata
Muda Tingkat I (III/b) atau Jabatan Fungsional yang setara
dengan pangkat dan golongan ruang dimaksud;
c. diusulkan secara tertulis oleh Sekretaris Unit Kerja Eselon I atau
Kepala Unit Kerja Eselon II untuk Sekretariat Jenderal;
d. batas usia paling tinggi sebagai berikut :
- 12 -
1) 10 (sepuluh) tahun sebelum batas usia pensiun bagi calon
peserta yang masih menduduki Jabatan Pelaksana atau JF
yang setara dengan Jabatan Pelaksana; atau
2) 8 (delapan) tahun sebelum batas usia pensiun bagi calon
peserta yang telah menduduki Jabatan Pengawas atau JF
yang setara dengan Jabatan Pengawas.
e. pendidikan minimal S1/D IV;
f. nilai prestasi kerja pegawai 2 (dua) tahun terakhir minimal
bernilai baik;
g. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat dibuktikan dengan Surat Pernyataan dari Sekretaris Unit
Kerja Eselon I atau Kepala Unit Kerja Eselon II untuk Sekretariat
Jenderal;
h. menyerahkan bukti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKASN).
B. MEKANISME SELEKSI
1. Perencanaan dan penjaringan calon peserta seleksi pelatihan
struktural didasarkan pada peta jabatan dan proyeksi
kebutuhan pengisian jabatan serta terkait dengan pembinaan
dan pengembangan karier sehingga dihasilkan daftar
inventarisasi calon peserta pelatihan struktural tingkat tertentu.
a. Perencanaan seleksi dilakukan pada bulan Januari tahun
anggaran berjalan.
b. Penjaringan calon peserta seleksi dilakukan dalam rangka
menyiapkan calon peserta: Pelatihan Kepemimpinan
Nasional Tingkat I, Pelatihan Kepemimpinan Nasional
Tingkat II, Pelatihan Kepemimpinan Administrator,
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas, Diklat Program
Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) Lemhannas, Diklat
Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) Lemhannas,
Reform Leader Academy LAN RI, atau dengan nama lain
atau yang setara.
c. Waktu pelaksanaan proses seleksi selama 1 (satu) bulan
sejak tanggal surat pengumuman tentang pelaksanaan
proses seleksi diedarkan pada Sekretaris Unit Kerja Eselon I
- 13 -
dan pada Kepala Unit Kerja Eselon II di Sekretariat
Jenderal.
2. Pelaksanaan seleksi calon peserta pelatihan struktural
dilakukan oleh TSPDI.
3. Seleksi calon peserta pelatihan struktural dilakukan dalam 2
(dua) tahap, yaitu tahap pertama adalah tahap seleksi
persyaratan administrasi, dan tahap kedua adalah tahap
pembobotan, bagi calon peserta yang tidak memenuhi salah satu
persyaratan administrasi, dinyatakan tidak lolos seleksi
administrasi serta tidak berhak untuk mengikuti tahap
pembobotan.
4. Bagi calon peserta yang sudah menduduki jabatan struktural,
hanya dilakukan seleksi administratif.
- 14 -
BAB III
KRITERIA PENILAIAN SELEKSI
Penilaian terhadap unsur kesesuaian persyaratan administratif meliputi
komponen: surat pengusulan, batas usia pensiun (BUP), pangkat, jabatan,
latar belakang pendidikan formal, nilai prestasi kerja pegawai, Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL), surat pernyataan tidak sedang
menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat, serta bukti Laporan
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) atau Laporan Harta Kekayaan
Aparatur Sipil Negara (LHKASN).
Adapun bobot penilaiannya adalah sebagai berikut:
1. Bobot penilaian terhadap seleksi administrasi adalah 40% (empat puluh
persen), sedangkan bobot penilaian terhadap hasil uji kompetensi 60%
(enam puluh persen).
2. Keluaran penilaian adalah memenuhi syarat (MS) atau tidak memenuhi
syarat (TMS).
A. Kriteria Pembobotan
No Bidang Bobot
1 Seleksi Administrasi 40 %
2 Hasil Uji Kompetensi 60 %
Jumlah 100%
B. Seleksi Persyaratan Administrasi
Seleksi persyaratan administrasi terdiri atas :
1. Seleksi administrasi bagi calon peserta pelatihan struktural
kepemimpinan madya:
No Syarat Administrasi Penilaian
MS* TMS*
01 02 03 04
1 Pangkat/Golongan minimal Pembina Utama
Muda / IV-c (melampirkan foto kopi SK).
2 Jabatan paling rendah JPT Pratama atau JF yang
setara dengan JPT Pratama dimaksud (melampirkan foto kopi SK).
3 Surat Pengusulan Calon Peserta Pelatihan dari Sekretaris Unit Kerja Eselon I atau Kepala Unit Kerja Eselon II bagi Unit Kerja Sekretariat
Jenderal.
- 15 -
4 Batas usia paling tinggi sebagai berikut: 1. 5 (lima) tahun sebelum batas usia pensiun JPT
bagi calon peserta yang masih menduduki JPT
Pratama atau JF yang setara; atau
2. 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiun JPT
bagi calon Peserta yang telah menduduki JPT
Madya atau JF yang setara;
5 Pendidikan minimal S1/DIV (melampirkan Foto
kopi ijazah).
6 Semua unsur Penilaian Prestasi Kerja Pegawai 2
(dua) tahun terakhir minimal bernilai Baik (melampirkan foto kopi Nilai Prestasi Kerja Pegawai).
7 Telah lulus Pelatihan Struktural Kepemimpinan Pratama atau nama lain yang sama dengan itu,
dengan melampirkan foto kopi Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL).
8 Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dibuktikan dengan Surat Pernyataan dari Sekretaris Unit Kerja
Eselon I atau Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian untuk Sekretariat Jenderal
9 Memiliki bukti kepatuhan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terbaru
(melampirkan foto kopi.
2. Seleksi Administrasi bagi Calon Peserta Pelatihan Struktural
Kepemimpinan Pratama:
3. N
o Syarat Administrasi
Penilaian
MS* TMS*
01 02 03 04
1 Pangkat/Golongan minimal Pembina Tingkat I/
IV-b (melampirkan foto kopi SK).
2 Jabatan paling rendah Jabatan Administrator
atau JF yang setara dengan Jabatan Administrator dimaksud (melampirkan foto kopi SK).
3 Surat Pengusulan Calon Peserta Pelatihan dari Sekretaris Unit Kerja Eselon I atau Kepala Unit
Kerja Eselon II bagi Unit Kerja Sekretariat Jenderal.
4 Batas usia paling tinggi sebagai berikut : 1. 5 (lima) tahun sebelum batas usia pensiun
Jabatan Administrator bagi calon peserta yang
sedang menduduki JA/JF yang setara; atau
2. 3 (tiga) tahun sebelum batas usia pensiun JPT Pratama bagi calon Peserta yang telah
menduduki JPT Pratama atau JF yang setara;
5 Pendidikan minimal S1/DIV (melampirkan Foto
kopi ijazah).
- 16 -
6 Semua unsur Penilaian Prestasi Kerja Pegawai 2 (dua) tahun terakhir minimal bernilai Baik
(melampirkan foto kopi Nilai Prestasi Kerja Pegawai).
7 Telah lulus Pelatihan Struktural Kepemimpinan Administrator atau nama lain yang sama dengan itu, dengan melampirkan foto kopi Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL).
8 Tidak sedang menjalani hukuman disiplin
tingkat sedang atau berat dibuktikan dengan Surat Pernyataan dari Sekretaris Unit Kerja Eselon I atau Kepala Unit Kerja Eselon II untuk
Sekretariat Jenderal
9 Memiliki bukti kepatuhan Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terbaru (melampirkan foto kopi.
3. Seleksi Administrasi bagi Calon Peserta Pelatihan Struktural
Kepemimpinan Administrator:
4. N
o Syarat Administrasi
Penilaian
MS* TMS*
01 02 03 04
1 Pangkat/Golongan minimal Penata Tingkat I/ III-d (melampirkan foto kopi SK).
2 Jabatan paling rendah Jabatan Pengawas atau JF yang setara dengan Jabatan Pengawas dimaksud (melampirkan foto kopi SK).
3 Surat Pengusulan Calon Peserta Pelatihan dari Sekretaris Unit Kerja Eselon I atau Kepala Unit
Kerja Eselon II bagi Unit Kerja Sekretariat Jenderal.
4 Batas usia paling tinggi sebagai berikut : 1. 8 (delapan) tahun sebelum batas usia pensiun
Jabatan Administrator bagi calon peserta yang
sedang menduduki Jabatan Pengawas/JF yang
setara; atau
2. 5 (lima) tahun sebelum batas usia pensiun Jabatan Administrator bagi calon Peserta yang
telah menduduki Jabatan Administrator/JF yang setara;
5 Pendidikan minimal S1/DIV (melampirkan Foto kopi ijazah).
6 Semua unsur Penilaian Prestasi Kerja Pegawai 2 (dua) tahun terakhir minimal bernilai Baik (melampirkan foto kopi Nilai Prestasi Kerja
Pegawai).
7 Telah lulus Pelatihan Struktural Kepemimpinan
Pengawas atau nama lain yang sama dengan itu, dengan melampirkan foto kopi Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL).
- 17 -
8 Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dibuktikan dengan
Surat Pernyataan dari Sekretaris Unit Kerja Eselon I atau Kepala Unit Kerja Eselon II untuk Sekretariat Jenderal
9 Memiliki bukti kepatuhan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKASN)
terbaru (melampirkan foto kopi.
4. Seleksi Administrasi bagi Calon Peserta Pelatihan Struktural
Kepemimpinan Pengawas:
5. N
o Syarat Administrasi
Penilaian
MS* TMS*
01 02 03 04
1 PNS dengan pengalaman kerja minimal 2 (dua)
tahun (melampirkan foto kopi SK).
2 Pangkat/Golongan minimal Penata Muda Tingkat
I/ III-b (melampirkan foto kopi SK).
3 Jabatan Pelaksana atau JF dengan Jabatan Ahli
Pertama (melampirkan foto kopi SK).
4 Surat Pengusulan Calon Peserta Pelatihan dari
Sekretaris Unit Kerja Eselon I atau Kepala Unit Kerja Eselon II bagi Unit Kerja Sekretariat Jenderal.
5 Usia paling tinggi 11 (sebelas) tahun sebelum BUP (Batas Usia Pensiun) Jabatan Pengawas.
6 Pendidikan minimal S1/DIV (melampirkan Foto kopi ijazah).
7 Semua unsur Penilaian Prestasi Kerja Pegawai 2 (dua) tahun terakhir minimal bernilai Baik (melampirkan foto kopi Nilai Prestasi Kerja
Pegawai).
8 Tidak sedang menjalani hukuman disiplin
tingkat sedang atau berat dibuktikan dengan Surat Pernyataan dari Sekretaris Unit Kerja
Eselon I atau Kepala Unit Kerja Eselon II untuk Sekretariat Jenderal
9 Memiliki bukti kepatuhan Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKASN) terbaru (melampirkan foto kopi.
Keterangan:
MS : Memenuhi Syarat
TMS : Tidak Memenuhi Syarat
Peserta seleksi yang tidak memenuhi salah satu persyaratan administrasi
dinyatakan tidak lolos seleksi administasi serta tidak berhak untuk
mengikuti pembobotan selanjutnya. Jika memenuhi persyaratan
administrasi akan dilakukan skoring dengan pertimbangan kuota
penyelenggaraan diklat. Adapun proses skoring-nya dengan ketentuan
sebagai berikut:
- 18 -
1. Pelatihan Struktural Kepemimpinan Madya:
No Item Penilaian Skor Bobot Nilai
Diperoleh
01 02 03 04 05
1. Usia 5 tahun sebelum BUP JPT
Pratama dengan ketentuan untuk:
a. 51 s.d 55 tahun 8
20% b. 45 s.d. 50 tahun 9
c. Kurang dari 45 tahun 10
2. Pangkat/Golongan dengan ketentuan:
a. Pembina Utama Muda/ IV-c 8
20%
b. Pembina Utama Madya/ IV-d 9
c. Pembina Utama/ IV-e 10
3. Pendidikan Formal dengan
ketentuan :
a. S1/D4 7
20% b. S2/SP1 10
c. S3 15
4. Pengalaman jabatan
struktural/fungsional yang setara
secara kumulatif dengan ketentuan:
a. Akumulatif 0 (nol) s.d.1 (satu)
tahun 1
20%
b. Akumulatif lebih dari 1 (satu) s.d.
3 (tiga) tahun 3
c. Akumulatif lebih dari 3 (tiga)
tahun 5
5. Nilai prestasi kerja dengan
ketentuan:
a. Baik (76 s.d. 79) 5
20%
b. (80 s.d. 83) 7
c. (84 s.d. 87) 10
d. (88 s.d. 90,9) 15
e. Sangat Baik (91 ke atas) 20
- 19 -
2. Pelatihan Struktural Kepemimpinan Pratama:
No Item Penilaian Skor Bobot Nilai
Diperoleh
01 02 03 04 05
1. Usia 5 tahun sebelum BUP Jabatan
Administrator, dengan ketentuan
untuk:
a. 47 s.d 53 tahun 8
20% b. 41 s.d. 46 tahun 9
c. Kurang dari 41 tahun 10
2. Pangkat/Golongan dengan ketentuan:
a. Pembina/ IV-a 6
20%
b. Pembina Tingkat I/ IV-b 7
c. Pembina Utama Muda/ IV-c 8
d. Pembina Utama Madya/ IV-d s.d
IV-e
10
3. Pendidikan Formal dengan
ketentuan :
a. S1/D4 7
20% b. S2/SP1 10
c. S3 15
4. Pengalaman jabatan
struktural/fungsional yang setara
secara kumulatif dengan ketentuan:
a. Akumulatif 0 (nol) s.d.1 (satu)
tahun 1
20%
b. Akumulatif lebih dari 1 (satu) s.d.
(tiga) tahun 3
c. Akumulatif lebih dari 3 (tiga)
tahun 5
5. Nilai Prestasi kerja dengan
ketentuan:
a. Baik (76 s.d. 79) 5
20%
b. (80 s.d. 83) 7
c. (84 s.d. 87) 10
d. (88 s.d. 90,9) 15
e. Sangat Baik (91 ke atas) 20
- 20 -
3. Pelatihan Struktural Kepemimpinan Administrator:
No Item Penilaian Skor Bobot Nilai
Diperoleh
01 02 03 04 05
1. Usia 8 tahun sebelum BUP Jabatan
Pengawas, dengan ketentuan untuk:
a. 44 s.d 50 tahun 8
20% b. 38 s.d. 43 tahun 9
c. Kurang dari 38 tahun 10
2. Pangkat/Golongan dengan ketentuan:
a. Penata Tingkat I/ III-d 8
20%
b. Pembina / IV-a 9
c. Pembina Tingkat I/ IV-b ke atas 10
3. Pendidikan Formal dengan
ketentuan :
a. S1/D4 9
20% b. S2/SP1 10
c. S3 15
4. Pengalaman jabatan struktural/
fungsional yang setara secara
kumulatif dengan ketentuan:
a. Akumulatif 0 (nol) s.d.1 (satu)
tahun 1
20%
b. Akumulatif lebih dari 1 (satu)
s.d. 3 (tiga) tahun 3
c. Akumulatif lebih dari 3 (tiga)
tahun 5
5. Nilai Prestasi kerja dengan
ketentuan:
a. Baik (76 s.d. 79) 5
20%
b. (80 s.d. 83) 7
c. (84 s.d. 87) 10
d. (88 s.d. 90,9) 15
e. Sangat Baik (91 ke atas) 20
- 21 -
4. Pelatihan Struktural Kepemimpinan Pengawas :
No Item Penilaian Skor Bobot Nilai
Diperoleh
01 02 03 04 05
1. Usia 10 tahun sebelum BUP Jabatan
Pengawas, dengan ketentuan untuk:
a. 42 s.d 48 tahun 8
20% b. 37 s.d. 42 tahun 9
c. Kurang dari 37 tahun 10
2. Pangkat/Golongan dengan ketentuan:
a. Penata Muda Tingkat I/ III-b 6
20% b. Penata/ III-c 7
c. Penata Tingkat I/ III-d 8
d. Pembina / IV-a 9
e. Pembina Tingkat I/ IV-b ke atas 10
3. Pendidikan Formal dengan
ketentuan :
a. S1/D4 9
20% b. S2/SP1 10
c. S3 15
4. Pengalaman jabatan struktural/
fungsional yang setara secara
kumulatif dengan ketentuan:
a. Akumulatif 0 (nol) s.d.1 (satu)
tahun 1
20%
b. Akumulatif lebih dari 1 (satu)
s.d. 3 (tiga) tahun 3
c. Akumulatif lebih dari 3 (tiga)
tahun 5
5. Nilai Prestasi kerja dengan
ketentuan:
a. Baik (76 s.d. 79) 5
20%
b. (80 s.d. 83) 7
c. (84 s.d. 87) 10
d. (88 s.d. 90,9) 15
e. Sangat Baik (91 ke atas) 20
- 22 -
C. Hasil Uji Kompetensi
1. Penilaian kompetensi manajerial mengacu pada standar kompetensi
jabatan sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Sosial Nomor
57/HUK/2015 tentang Syarat dan Spesifikasi Jabatan Pimpinan
Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Sosial, Keputusan Menteri
Sosial Nomor 71/HUK/2015 tentang Syarat dan Spesifikasi Jabatan
Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian Sosial,
Keputusan Menteri Sosial Nomor 108/HUK/2015 tentang Syarat dan
Spesifikasi Jabatan Administrator di Lingkungan Kementerian Sosial,
dan Keputusan Menteri Sosial Nomor 137/HUK/2015 tentang Syarat
dan Spesifikasi Jabatan Pengawas di Lingkungan Kementerian Sosial.
2. Kriteria untuk memenuhi syarat adalah pegawai yang hasil asesmen
nilai total unsur kompetensinya minimal 60.
D. Rekapitulasi Penilaian Seleksi Calon Peserta Pelatihan Struktural
Penentuan urutan hasil keseluruhan penilaian dimulai dari total nilai
tertinggi dengan ketentuan sebagai berikut:
No
Urut
Nama
Pegawai
Perolehan Nilai
Total Nilai
((03+04)/2)
Keterangan
Administrasi
(40%)
Kompetensi
(60%)
01 02 03 04 05 06
1.
2.
3.
- 23 -
BAB IV
PENETAPAN HASIL SELEKSI
Penetapan hasil seleksi dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Hasil seleksi Pelatihan Struktural ditabulasikan oleh TSPDI berupa daftar
calon peserta, daftar nilai yang diperoleh serta pernyataan keberhasilan
masing-masing peserta dengan kategori memenuhi syarat (MS) dan tidak
memenuhi syarat (TMS).
2. Proses kategorisasi tersebut dilakukan oleh penilaian TSPDI.
3. Hasil seleksi disampaikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian untuk
ditetapkan prioritas calon yang ditugaskan.
4. Penetapan calon peserta seleksi pelatihan struktural dan calon peserta
pelatihan struktural berdasarkan hasil seleksi yang ditetapkan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian.
5. Pejabat Pembina Kepegawaian melakukan pemanggilan calon peserta
seleksi didasarkan pada hasil seleksi yang telah berketetapan tersebut.
- 24 -
BAB V
PENUTUP
Demikan panduan seleksi calon peserta pelatihan struktural bagi
pegawai negeri sipil di Lingkungan Kementerian Sosial ini dibuat dengan
tujuan sebagai pedoman untuk pelaksanaan seleksi pelatihan struktural yang
transparan dan akuntabel, selain itu sebagai panduan mengenai langkah-
langkah dan ketentuan dalam melakukan seleksi pelatihan struktural di
lingkungan Kementerian Sosial sehingga dapat berkontribusi terhadap
penataan organisasi yang semakin baik
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
ttd
JULIARI P BATUBARA