Kependudukan Print
-
Upload
nadhiamaharanysiara -
Category
Documents
-
view
41 -
download
1
Transcript of Kependudukan Print
MATA KULIAH KEPENDUDUKAN
DESA SIDOMOJO
KECAMATAN KRIAN
Disusun Oleh :
1. Aditya Septyananda (135060600111022)
2. Defin Helda L. (135060607111018)
3. Hyang Iman K. (135060600111027)
4. Indah Sulistio R. (135060601111011)
5. M. Danang Ma’ruf M. P. (135060607111034)
6. Mery Anggrina (135060600111026)
7. Maudy Pramithasari (135060607111004)
8. Nadhia Maharany (135060601111003)
9. Oase Muhammad (135060601111060)
10. Suseno S. (135060607111020)
11. Virda Claudia (135060601111043)
KELOMPOK 13
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pedesaan adalah suatu wilayah dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat pemukiman penduduk yang sebagian besar memiliki mata pencaharian
utama dalam bidang pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam,
pelayanan jasa, pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Kondisi
alam didalamnya adalah faktor utama yang menjadi penentu kegiatan penduduk
itu sendiri khususnya kegiatan perekonomian dan pemenuhan kebutuhan hidup.
Tidak hanya dari segi kegiatan internal saja, kegiatan eksternal dari wilayah
pedesaan juga sangat menentukan kejadian yang ada didalam pedesaan. Misalkan
disebelahnya terdapat kegiatan infrastruktur dari pihak lain, maka kegiatan
tersebut berdampak pada kegiatan yang ada di dalam pedesaan itu sendiri.
Dampaknya mencakup dari berbagai aspek misalnya kegiatan ekonomi, kondisi
unsur alami, kesehatan lingkungan, dan lain-lain yang dirasakan oleh masyarakat
daerah itu sendiri. Contoh nyata adalah yang terjadi di Desa Sidomojo, desa ini
terletak kecamatan Krian, Kabupaten sidoarjo.
Di sekitar kawasan tersebut terdapat banyak investor asing yang
mendirikan pabrik-pabrik besar. Dari sisi positif, keberadaan pabrik tersebut
memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan.
Sedangkan dari sisi negatif, terdapat pencemaran yang disebabkan oleh limbah
pabrik. Kondisi ini mengganggu kenyamanan penduduk sekitarnya, misalnya
polusi air dan kebisingan suara. Masyarakat sekitar menggunakan air yang telah
tercemar tersebut untuk keperluan MCK. Selain itu, kondisi udara juga semakin
memburuk sehingga berdampak pada kesehatan masyarakat. Penyakit yang sering
diderita oleh penduduk setempat adalah batuk, sesak napas, dan iritasi mata.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan adanya perbedaan antara data identitas
penduduk di Kartu Keluarga (KK) dengan data penduduk sebenarnya di
Dusun Mojokemuning, Desa Sidomojo, Kecamatan Krian, Kabupaten
Sidoarjo?
2. Berapakah jumlah presentase data identitas KK masing-masing
keluarga yang sudah sesuai dengan data aslinya?
3. Bagaimana pendapat masyarakat mengenai adanya infrastruktur
eksternal di Desa Sidomojo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo?
4. Apa dampak yang ditimbulkan dengan adanya infrastruktur eksternal
tersebut?
5. Sejauh manakah keseimbangan antara dampak infrastruktur eksternal,
kesehatan pendudukan, dan fasilitas kesehatan di Desa Sidomojo?
6. Bagaimana karakteristik kependudukan RW 1 di RT 1, RT 2, RT 3, RT
4, RT 5 Desa Sidomojo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui perbedaan perbedaan antara data identitas penduduk di
Kartu Keluarga (KK) dengan data penduduk sebenarnya di Dusun
Mojokemuning, Desa Sidomojo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo
2. Mengetahui jumlah presentase data identitas KK masing-masing
keluarga yang sudah sesuai dengan data asli
3. Mengetahui pendapat masyarakat mengenai adanya infrastruktur
eksternal di Desa Sidomojo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo
4. Mengidentifikasi dan mengevaluasi data identitas masing-masing
keluarga penduduk Dusun Mojokemuning
5. Mengkaji dampak infrastruktur eksternal terhadap kesehatan
masyarakat dan ketersediaan fasilitas kesehatan di Desa Sidomojo.
6. Mengetahui karakteristik kependudukan RW 1 di RT 1, RT 2, RT 3, RT
4, RT 5 Desa Sidomojo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo
1.4 Manfaat Penelitian
1. Mahasiswa
- Mengetahui kesesuaian data hasil survei dan data Kartu Keluarga
asli yang diperoleh dari instansi terkait.
- Memberikan pelatihan dan pengetahuan baru mengenai survei
kependudukan di suatu daerah.
2. Penduduk
Memberikan wadah untuk mengungkapkan masalah yang terjadi
mengenai keberadaan pabrik di sekitar desa
3. Aparat Pemerintah
Memberikan informasi terbaru mengenai data penduduk di Desa
Sidomojo RW 01, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo
BAB II
TINJAUAN TEORI
2
2.1 Definisi Masyarakat Pedesaan
Masyarakat menurut Soekanto (1990) diartikan sebagai manusia yang
hidup bersama, mereka sadar sebagai satu kesatuan dan mereka merupakan suatu
sistem yang hidup bersama. Masyarakat desa mempunyai hubungan yang lebih
erat daripada masyarakat kota. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar
sistem kekeluargaan. Dalam masyarakat desa biasanya tertuju pada keperluan
kebutuhan yang bersifat primer seperti makanan, pakaian, dan rumah.
Menurut Nurdin dalam Setyawati (2002) masyarakat adalah segolongan
manusia yang saling berhubungan tetap atau agak tetap, yang diorganisir untuk
aktifiitas-aktifitas bersama dan terikat padanya. Masyarakat desa terdiri dari
individu dan keluarga-keluarga yang membentuk suatu kelompok sosial yang
saling berhubungan antara satu sama lain baik diorganisir maupun tidak untuk
mencapai tujuan tertentu (kepentingan pribadi atau kelompok) jelas menunjukkan
masyarakat desa hidup berkelompok dimana secara normatif mereka diatur oleh
norma-norma, nilai-nilai dan kelembagaan yang bersifat tradisional, sehingga
dalam kehidupan sehari-harinya unsur kebersamaan, gotong royong yang bersifat
komunal dalam berbagai segi kehidupan masih banyak dikalangan mereka.
2.2 Data Demografi
2.2.1 Definisi Kartu Keluarga
Kartu Keluarga (KK) adalah kartu identitas keluarga yang memuat data
tentang susunan, hubungan, dan jumlah anggota keluarga. Kartu Keluarga wajib
dimiliki oleh setiap keluarga. Kartu ini berisi data lengkap tentang identitas
Kepala Keluarga dan anggota keluarganya.
Kartu keluarga dicetak rangkap 3 yang masing-masing dipegang oleh
Kepala Keluarga, Ketua RT, dan Kantor Kelurahan. Kartu Keluarga (KK) adalah
dokumen milik Pemda Provinsi setempat dan tidak dapat dilakukan perubahan
sendiri terhadap data di KK tersebut (baik itu mencoret, mengubah, mengganti,
atau menambah isi).
2.2.2 Perubahan Data
Perubahan data dapat disebabkan karena terjadi peristiwa Kelahiran,
Kematian, Kepindahan, dll. Kepala Keluarga wajib melaporkan perubahan data
tersebut ke kelurahan selambat-lambatnya dalam jangka waktu 14 (empat belas)
hari kerja dan membawa 2 (dua) lembar Kartu Keluarga yang disimpan oleh
Kepala Keluarga dan Ketua RT. Dari hasil perlaporan perubahan data tersebut
akan diterbitkan Kartu Keluarga baru.
2.2.3 Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke
daerah lain. Apabila suatu keluarga pindah seluruhnya ke tempat lain, maka Kartu
Keluarga yang disimpan oleh Kepala Keluarga dan Ketua RT harus diserahkan
kepada Lurah (dicabut). Di tempat tinggal yang baru, berdasarkan Surat
Keterangan Pindah, Lurah akan memberi Kartu Keluarga yang baru.
2.3 Evaluasi Data Penduduk
2.3.1 Metode Dual Record System
Pembandingan antara data primer yaitu hasil survei yang memuat warga
secara de facto, dengan data sekunder yaitu KK asli dari instansi terkait yang
memuat warga secara de jure. Setelah dibandingkan akan ada 4 kemungkinan,
yaitu:
a) C, yaitu ada di registerasi dan survei
b) N1, yaitu ada di registerasi tetapi tidak ada di survei
c) N2, yaitu tidak ada di registerasi tetapi ada di survei
d) x, tidak ada di keduanya
e) N, yaitu jumlah total
Registrasi
Survei
AdaAda Tidak Ada Total
C N2 S
Tidak Ada N1 x
Total R N
Nilai x dapat dicari melalui perhitungan : x= N 1 . N 2C
- Total Kejadian
- Total Kelengkapan Registrasi
- Total Kelengkapan Survei
2.3.2 Angka Beban Tanggungan
Angka beban tanggungan merupakan perbandingan yang menunjukkan
besar beban tanggungan dari kelompok usia produktif. Semakin besar rasio
ketergantungan akan menyebabkan beban yang ditanggung oleh kelompok usia
produktif semakin besar. Angka beban tanggungan dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Keterangan
ABT : Angka Beban Tanggungan
P(0-14) : Kelompok Usia Wajib Belajar (tidak produktif)
P(15-64) : Kelompok Usia Kerja (produktif)
P(60+) : Kelompok Lanjut Usia (tidak produktif)
2.3.3 Umur Median
Umur median merupakan umur yang membagi penduduk mejadi 2 bagian dengan
jumlah yang sama, bagian pertama lebih muda dan yang kedua lebih tua daripada
umur median. Umur Median dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan
Md : Umur Median
lMd : Batas Bawah Pada Umur yang Mengandung ∑ N2 N
: Jumlah Penduduk
(N) = C + N1 + N2 + x
A %= RN
. 100 %
B %= SN
.100 %
Md = lMd + (N2
− fx
fMd)
ABT=P (0−14 )+P ¿¿
fx : Jumlah Penduduk Komulatif s/d Kelompok Umur yang
Mengandung ∑ N2
fMd : Jumlah Penduduk Pada Kelompok Umur yang Mengandung
∑ N2
i : Kelas Interval Umur
2.3.4 Piramida Penduduk
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan
dalam bentuk grafik. Tujuan pembuatan piramida penduduk adalah untuk
mengetahui perbandingan antara jumlah laki-laki dan perempuan (sex ratio),
mengetahui keadaan jumlah penduduk di waktu yang akan datang, dan
mengetahui struktur umur penduduk suatu wilayah secara umum.
Dalam piramida penduduk, digambarkan sebagai berikut :
1. Sumbu vertikal menggambarkan distribusi umur
2. Sumbu horizontal menggambarkan jumlah penduduk
3. Dasar piramida disesuaikan dengan kelompok umur, dimulai dari
kelompok pertama (0-4 tahun) hingga kelompok ‘open ended interval’
(umur tua)
4. Puncak piramida untuk kelompok akhir dibuat dengan system ‘open ended
interval’
5. Bagian sebelah kiri untuk penduduk laki-laki
6. Bagian sebelah kanan untuk penduduk perempuan
7. Besarnya balok diagram untuk masing-masing kelompok umur harus sama
2.3.5 Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan dan
pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan.
Komposisi penduduk dikelompokkan berdasarkan kriteria sebagai berikut :
- Biologis
Faktor biologis meliputi umur dan jenis kelamin.
- Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi penduduk produktif, lapangan pekerjaan,
jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, kegiatan ekonomi, dan lain-lain.
- Geografi
Faktor geografi yakni pengelompokan berdasarkan tempat tinggal.
- Sosial
Faktor sosial meliputi tingkat pendidikan, literacy rate, status
perkawinan, agama, etnis, dan lain-lain.
A. Jumlah Mutlak dan Jumlah Nisbi
Jumlah mutlak dan jumlah nisbi dapat digambarkan dalam bentuk tabel.
Dalam tabel tersebut masih memuat kesalahan-kesalahan data (tidak
tertentu) yang disimbolkan dengan T.T.
B. Hasil Prorating
Hasil prorating didapatkan dengan melakukan smoothing data, yaitu
memasukkan dan membagi rata data-data yang salah ke dalam masing-
masing kategori umur.
Tahapan pembuatan tabel hasil prorating adalah sebagai berikut :
1. Menghitung presentase jumlah jenis kelamin laki-laki untuk masing-
masing kelompok umur dari jumlah keseluruhan tanpa
memperhitungkan jumlah laki-laki yang tidak tertentu (T.T) golongan
umurnya
2. Mendistribusikan jumlah jenis kelamin laki-laki yang tidak tertentu
(T.T) diantara jumlah keategori umur (0-14 s/d 75+) sesuai presentase
yang telah dihitung dalam tahap pertama.
3. Menjumlahkan jumlah distribusi jenis kelamin laki-laki yang tidak
tertentu (T.T) dengan jumlah penduduk sebelum prorating.
C. Sex Ratio
Sex ratio merupakan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan di daerah tertentu pada tahun tertentu. Komposisi ini sangat
berpengaruh terhadap tingkat kelahiran, sebagai contoh adalah jika
sebagian besar penduduk suatu negara terdiri dari wanita usia subur (15-44
tahun) maka tingkat kelahiran akan tinggi. Sex ratio dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
RJK=∑ L aki− laki
∑ P erempuan.100 %
2.3.6 Rasio Anak dan Wanita (Child-Woman Ratio)
Rasio anak dan wanita menggambarkan keseimbangan antara jumlah laki-
laki dan jumlah perempuan usia 0 – 4 tahun dengan jumlah wanita usia reproduksi
(15-49 tahun). Rasio anak dan wanita dapat dihitung dengan rumus :
2.3.7 Rasio Tanggungan Keluarga (Dependency Ratio)
Rasio tanggungan keluarga menggambarkan keseimbangan antara jumlah
penduduk usia tidak produktif dengan jumlah penduduk usia produktif. Rasio
tanggungan keluarga dapat dihitung dengan rumus :
2.3.8 Kepadatan Penduduk (Density of Population)
Kepadatan penduduk merupakan imbangan antara jumlah penduduk pada
suatu daerah dengan luas daerah tersebut. Kepadatan penduduk dapat dihitung
dengan rumus :
2.3.9 Angka (Rate)
Angka merupakan perbandingan antara jumlah penduduk pada tertentu
dengan tujuan untuk melihat arah perkembangan sesuatu gejala yang terjadi
beturut dan dinyatakan per 1.000 penduduk, tetapi ada kalanya dinyatakan per 100
penduduk.
A. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Menunjukkan banyaknya kelahiran untuk setiap 1.000 orang penduduk
yang terjadi di dalam suatu tahun tertentu pada daerah tertentu pula. CBR
dapat dihitung menggunakan rumus :
∑ Balita
∑ WanitaUsia Reproduksi.100 %
DR=P (0−14 )+P ¿¿
DP=∑ PendudukLuas Lahan
CBR =
∑ Kelahiran selama1tahun
∑ Penduduk PertengahanTAHUNx1.000
B. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)
Menunjukkan banyaknya kematian untuk setiap 1.000 orang penduduk
yang terjadi di dalam suatu tahun tertentu pada daerah tertentu pula. CDR
dapat dihitung menggunakan rumus :
2.4 Definisi Industri
Menurut Schneider (1993), industri merupakan jaringan yang helainya
menjangkau hampir setiap aspek masyarakat, kebudayaan, dan kepribadian.
Industri juga merupakan sebuah faktor penting dalam membentuk masalah-
masalah sosial yang kompleks.
Kuwartojo dalam Setyawati (2002) mendefenisikan industri sebagai
kegiatan untuk menghasilkan barang-barang secara massal, dengan mutu yang
bagus untuk kemudian dijual dan diperdagangkan. Guna menjaga kemassalannya
digunakan sejumlah tenaga kerja dengan peralatan, teknik dan cara serta pola
kerja tertentu.
Industri menurut skalanya yaitu:
1. Industri besar adalah usaha industri pengolahan yang mempunyai
pekerja atau karyawan 100 orang atau lebih.
2. Industri sedang adalah usaha industri pengolahan yang mempunyai
pekerja atau karyawan 20 sampai 99 orang.
3. Industri kecil adalah usaha industri pengolahan yang mempunyai
pekerja atau karyawan 5 sampai 19 orang.
4. Industri rumah tangga adalah usaha industri pengolahan yang
mempunyai pekerja atau karyawan 1 sampai 4 orang.
2.4.1 Dampak Positif
Pembangunan dan perkembangan industri mengakibatkan terjadi
perubahan-perubahan pada berbagai aspek sosial dan ekonomi masyarakat.
Perubahan tersebut meliputi perubahan mata pencaharian, perubahan jumlah
kesempatan, perubahan tingkat pendapatan, dan perubahan jumlah sarana dan
CDR =
∑ Kematian selama 1tahun
∑ Pendud uk Pertengahan TAHUNx 1.000
prasarana. Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan dampak positif
maupun negatif. Dampak positif pembangunan industri merupakan kondisi
perubahan dalam masyarakat akibat adanya pembangunan industri yang
memberikan keuntungan meningkat baik langsung maupun tidak langsung dari
kondisi sebelumnya.
Kehadiran industri membawa pengaruh terhadap mata pencaharian
penduduk, dimana sebelum adanya industri sebagian besar masyarakat bermata
pencaharian sebagai petani dan sebagian lagi terbagi dalam beberapa mata
pencaharian tertentu saja seperti buruh industri batu bara dan sebagainya. Dengan
dibangun dan berkembangnya industri masyarakat mempunyai peluang usaha
yang lebih luas.
Sektor pekerjaan lain yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah
usaha berdagang, misalnya masyarakat asli desa membangun warung-warung
kecil di rumah yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, selain lebih ekonomis
juga mudah untuk di jangkau1.
Bertambahnya jumlah sarana dan prasarana setelah berkembangnya
industri telah memberikan kemudahan-kemudahan kepada masyarakat dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. Aktivitas masyarakat sebelum berkembang
industri lebih banyak dilakukan untuk pergi ke sawah, atau ke pasar untuk
membeli kebutuhan sehari-hari atau menjual hasil pertaniannya, namun saat ini
masyarakat dapat dengan mudah melakukan berbagai kegiatan dengan adanya
sarana dan prasarana yang memadai baik yang disediakan oleh perusahaan
maupun pemerintah daerah.
Walaupun ketersediaan sarana dan prasarana tersebut belum semua dapat
dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat khususnya yang memerlukan pengeluaran
biaya besar seperti pemasangan telepon, tetapi setidaknya sarana dan prasarana
yang tersedia lebih mudah dijangkau dan biaya yang relatif ekonomis, misalnya
sekolah-sekolah dasar, pusat pelayanan kesehatan seperti posyandu, tempat
ibadah, dan sarana olahraga. Sementara untuk sarana jalan umum tidak hanya
dapat dimanfaatkan langsun oleh pihak perusahaan, dan masyarakat lapisan
menengah keatas yang memiliki kenderaan, tetapi juga masyarakat lapisan
menengah kebawah juga dapat memanfaatkannya dengan tersedianya angkutan
umum yang masuk dalam wilayah desa, sehingga masyarakat desa tidak perlu
lagikeluar wilayah dengan berjalan kaki atau menggunakan kenderaan yang tidak
memadai untuk menujukota kecamatan atau kota kabupaten.
2.4.2 Dampak Negatif
Pembangunan industri di satu sisi memberikan perubahan yang berdampak
positif namun di sisi lain juga membawa perubahan yang berdampak negatif,
dampak negatif tersebut antara lain terjadinya pencemaran terhadap lingkungan
sekitar industri sepertipolusi air bersih, polusi kebisingan suara, dan polusi udara.
Selain pencemaran lingkungan dampak negatif yang terjadi antara lain adanya
potensi konflik akibat adanya kecemburuan sosial antara masyarakat asli desa
dengan masyarakat pendatang dalam hal kemudahan mengakses pekerjaan
khususnya di sektor industri.
Dampak negatif terhadap pencemaran lingkungan seperti polusi air, polusi
udara, polusi tanah, dan lain-lain yang membahayakan kelangsungan hidup semua
makhluk. Berbagai upaya telah dilakukan baik oleh pihak perusahaan sendiri
maupun Pemerintah Daerah untuk memperkecil resiko pencemaran lingkungan
yang diakibatkan oleh aktifitas industri.
Upaya yang telah dilakukan dalam mengurangi atau memperkecil
terjadinya resiko pencemaran linkungan memang tidak sepenuhnya menjamin
untuk tidak adanya masalah pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan
terjadi mengenai air sumur penduduk yang terkontaminasi dengan limbah yang
berasal dari perusahaan. Kapasitas limbah yang cukup banyak sementara kualitas
dan kapasitas penampung limbah kurang memadai akibatnya limbahmenyerap
dalam tanah sampai ke air sumur masyarakat.
Selain pencemaran terhadap air sumur penduduk, pencemaran juga terjadi
akibat kebisingan suara yang dihasilkan oleh aktifitas produksi yang melebihi
batas. Salah satu cara menguranginya adalah dengan melakukan perbaikan
kualitas bangunan agar dapat menurunkan intensitas bising dan menambah
pepohonan di sekitar pabrik.
Pencemaran lingkungan yang juga terjadi adalah polusi udara,
dimanapolusi tersebut berasal dari kegiatan mesin-mesin produksi pabrik yang
pembuangan limbah asapnya melalui cerobong perusahaan, terutama perusahaan
yang dalam produksi lebih banyak melakukan kgiatan pembakaran. Selainpolusi
udara dihasilkan dari kegiatan industri, polusi udara juga terjadi akibat banyaknya
truk-truk perusahaan yang berkapasitas besar keluar masuk pabrik untuk
mengangkut hasil produksi perusahaan, hal ini yang kemudian jalan mudah rusak
dan menimbulkan debu-debu tebal di jalan.
Perkembangan jumlah industri yang cukup pesat secara langsung
memberikan peluang kesempatan kerja yang lebih luas, hal ini yang kemudian
menarik pendatang untuk berusaha mendapatkan pekerjaan di sektor industri.
Seiring perkembangan industri jumlah pndatang yang berada di wilayah-wilayah
ndustri terus bertambah.
Masalah sosial mulai muncul ketiks penduduk asli kesulitan memperoleh
pekerjaan di sektor industri sehingga terjadi tuntutan-tuntutan warga asli agar bisa
mendapatkan pekerjaan.
BAB III
METODE
3.1 Gambaran Umum Wilayah Studi
3.1.1 Desa Sidomojo
Desa Sidomojo merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan
Krian, Kabupaten Sidoarjo. Desa Sidomojo memiliki daerah administratif seluas
102.198 Ha dengan kondisi topografi yang tergolong dataran rendah yakni ±15
meter dari permukaan laut. Spesifikasi wilayah survei adalah di Dusun
Mojokemuning Rukun Warga (RW) 1 dengan penduduk yang terdistribusi dalam
5 Kepala Rumah Tangga (RT).
3.1.2
Karakteristik Kependudukan
Berdasarkan data monografi Desa Sidomojo tahun 2011, seluruh
penduduk di Desa Sidomojo yang berjumlah 3509 jiwa merupakan penduduk asli
(Warga Negara Indonesia). Jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki di Desa
tersebut berjumlah 1730 jiwa dan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan
berjumlah 1779 jiwa. Penduduk di Desa Sidomojo didominasi oleh penduduk
berjenis kelamin laki-laki berusia produktif.
3.1.3 Karakteristik Ekonomi
Letak Desa Sidomojo berbatasan langsung dengan pusat kabupaten
Sidoarjo banyak memberikan pengaruh terhadap perkembangan wilayah desa.
Gambar 4.1Wilayah Rukun Tetangga (RT) di Dusun Mojokemuning Desa Sidomojo
Terdapat banyak pabrik di sekitar desa yang dikelola oleh para investor asing
sehingga memiliki pengaruh terhadap mata pencaharian penduduk di Desa
Sidomojo yang didominasi oleh karyawan swasta di pabrik tersebut. Hal ini
menggambarkan tingkat ekonomi penduduk Desa Sidomojo yang tergolong dalam
kategori menengah.
Klasifikasi penduduk menurut mata pencaharian berdasarkan data
monografi Desa Sidomojo tahun 2011 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No. Mata Pencaharian Jumlah Penduduk (Jiwa)
1.
Karyawan :a. Pegawai Negeri Sipilb. A B R Ic. Swasta
1329771
2. Wiraswasta / Pedagang 743. Tani 594. Pertukangan 315. Buruh Tani 176. Pensiunan 87. Nelayan -8. Pemulung -9. Jasa -
Sumber : Data Monografi Desa Sidomojo Tahun 2011
Penduduk yang bekerja sebagai karyawan swasta sebagian besar
merupakan karyawan di pabrik yang umumnya merupakan lulusan Sekolah
Menengah Atas (SMA) atau sederajat. Sedangkan penduduk yang bermata
Gambar 4.2Kondisi Pabrik di Wilayah Desa Sidomojo
pencaharian sebagai petani rata-rata memiliki sawah yang dikelola oleh keluarga
secara turun-temurun.
3.1.4 Karakteristik Sosial
Karakteristik sosial dari Desa Sidomojo dapat dilihat dari keseharian dari
masyarakat dalam menjalankan kegiatan sosial. Kegiatan sosial di Desa Sidomojo
yang tercatat dalam bidang kemasyarakatan data monografi kependudukan Desa
Sidomojo tahun 2011 adalah kegiatan posyandu rutin dan berbagai organisasi
maupun perkumpulan dalam bidang olahraga, seperti sepak bola, volley ball, tenis
meja, dll, serta dalam bidang organisasi sosial, seperti Pramuka Gudep, Karang
Taruna, dan kelompok PKK. Kegiatan sosial keseharian lainnya adalah kegiatan
kerja bakti, perlombaan antar penduduk desa, poskamling, dan lain-lain. Hal ini
menggambarkan interaksi sosial antar penduduk di Desa Sidomojo.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa sidomojo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo,
Jatim. Waktu survei dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah tanggal 20
Oktober 2013 dan tahap kedua pada tanggal 5 November 2013.
3.3 Metode Pengambilan Data Survei
3.3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam survei ini adalah analisis
deskriptif dan analisis evaluatif. Analisis deskriptif merupakan penggambaran
keadaan dengan melakukan pendataan penduduk di wilayah Desa Sidomojo,
Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Analisis evaluatif dilakukan dengan
membandingkan hasil survei primer dan data sekunder Desa Sidomojo,
Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.
3.3.2 Objek Penelitian
Objek penelitian menurut Sugiyono adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya..
Pada laporan ini, penulis melakukan penelitian dengan objek penduduk
Desa Sidomojo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Adapun penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui keakuratan kartu keluarga asli dengan data hasil
survei yang dilakukan oleh peneliti.
3.3.3 Populasi dan Sampel
A. Populasi
Menurut Arikunto, populasi adalah keseluruhan objek penelitian.
Populasi dalam survei ini adalah dari tiap RT peneliti mengambil 20
kepala keluarga. RT yang diambil adalah RT 1, RT 2, RT 3, RT 4 dan RT
5, masing-masing 20 kepala keluarga, jadi totalnya adalah 100 kepala
keluarga.
B. Sampel
Menurut Arikunto, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Pengambilan sampel disebar pada setiap RT 1 sampai RT 5,
kemudian secara Accidental Sampling yaitu siapa saja warga yang ditemui
dan bersedia diwawancarai mengenai kuisioner, akan terpilih menjadi
sampel, tiap RT dibatasi sampai 6 orang untuk menjawab kuisioner,
hingga totalnya ada 30 orang menjadi sampel untuk menjawab kuisioner.
3. 4 Metode Pengambilan Data
3.4.1 Survei Primer
Metode survei primer merupakan metode pencarian data atau informasi
yang dilakukan langsung melalui responden di lapangan.
A. Angket atau Kuisioner
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui
formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara
tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan
jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti
(Mardalis: 2008: 66).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket
menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip
penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
1. Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan
untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan
jawaban.
2. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan
responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-
istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa
Inggris, dsb.
3. Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika
terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika
pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih
jawaban yang disediakan.
3.4.2 Survei Sekunder
Metode survei sekunder merupakan metode pengumpulan data dari
pemerintah atau instansi terkait. Hasil yang diharapkan dari data sekunder adalah
berupa uraian, data angka, atau peta mengenai wilayah studi. Selain itu survei
sekunder juga didapat dari penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya.
Dalam metode sekunder ini, peneliti datang menemui ketua RT/RW yang
bersangkutan, yaitu ketua RT 1, RT 2, RT 3, RT 4 dan RT 5 untuk meminjam
kartu keluarga asli warga yang bersangkutan. Peneliti juga mengunjungi Kantor
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidoarjo untuk meminta data kependudukan
terkait wilayah survei.
3.5 Teknik Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah kemudian disajikan dalam
susunan yang baik dan rapi.
Tahap-tahap pengolahan data tersebut adalah:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan saat survei dengan melakukan pendataan
penduduk dan pengisian kuisioner di wilayah studi.
2. Pembandingan Data
Pembandingan data hasil survei dengan data Kartu Keluarga asli yang
diperoleh dari masing-masing ketua RT dilakukan secara manual.
3. Pengevaluasian Data
Semua data hasil survei yang berhasil dikumpulkan selanjutnya diperiksa
terlebih dahulu dan dikelompokkan untuk dievaluasi.
3.6 Analisis Data
Setelah data selesai diolah, maka dilakukan analisis data, yakni
membandingkan data yang ada dengan data sekunder yang telah diperoleh dari
instansi terkait agar dapat ditarik suatu kesimpulan.
BAB IV
HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Evaluasi Data Desa Sidomojo
4.1.1 Metode Dual Record System
Berikut hasil pembandingan antara data primer yaitu hasil survei yang
memuat warga secara de facto, dengan data sekunder yaitu KK asli dari Ketua
Rukun Warga (RW) dan Kepala Dusun Mojokemuning yang memuat warga
secara de jure.
Tabel 4.1Perbandingan Data Primer dan Sekunder
Registrasi
Survei
AdaAda Tidak Ada Total
320 26 346
Tidak Ada 66 5,4
Total 386 417.4
Nilai x dapat dicari melalui perhitungan :
- Total Kejadian
- Total Kelengkapan Registrasi
- Total Kelengkapan Survei
4.1.2 Komposisi Penduduk
A. Jumlah Mutlak dan Jumlah Nisbi
Jumlah nilai mutlak dan nilai nisbi, disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut.
x= 66 x26 2320
=¿5,4
(N) = 320 + 66 + 26 + 5,4 = 417,4
A %= 386417,4
. 100 %=92,5 %
B %= 346417,4
.100 %=83 %
Tabel 4.2Jumlah Mutlak dan Jumlah Nisbi Penduduk di Desa Sidomojo
Tabel 4.3Hasil Prorating
Umur (tahun) Persentase Penduduk tanpa T.T (%)
Distribusi di Penduduk T.T
Jumlah Penduduk Setelah Prorating
0-4 3,478 O,20868 ~ 0 12
5-9 5,797 0,34782 ~ 0 20
10-14 13,913 0,83502 ~ 1 49
15-19 9,275 0,5565 ~ 1 33
20-24 8,986 0,53916 ~ 1 32
25-29 3,478 0,20868 ~ 0 12
Sumber : Data hasil survei (data primer) penduduk Desa Sidomojo
Umur (tahun) ∑ Jumla h Penduduk Persentase (%)
0-4 12 3,42
5-9 20 5,70
10-14 48 13,68
15-19 32 9,12
20-24 31 8,83
25-29 12 3,42
30-34 19 5,42
35-39 42 11,97
40-44 38 10,83
45-49 33 9,4
50-54 19 5,41
55-59 21 5,98
60+ 18 5,13
T.T 6 1,7
JUMLAH 351 100
30-34 5,507 0,3042 ~ 0 19
35-39 12,174 0,73044 ~ 1 43
40-44 11,014 0,66084 ~ 1 39
45-49 9,565 0,5739 ~ 1 34
50-54 5,507 0,33042 ~ 0 19
55-59 6,087 0,36522 ~ 0 21
60+ 5,217 0,31303 ~ 0 18
JUMLAH 100 6 351
B. Sex Ratio
Berikut merupakan hasil perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki
dan perempuan di Desa Sidomojo pada tahun 2013.
4.1.3 Piramida Penduduk Desa Sidomojo
0-4 Tahun5-9 Tahun
10-14 Tahun15-19 Tahun20-24 Tahun25-29 Tahun30-34 Tahun35-39 Tahun40-44 Tahun45-49 Tahun50-54 Tahun55-59 Tahun
60 + Tahun
3028262422201816141210 8 6 4 2 0 2 4 6 8 1012141618202224262830
Piramida PendudukLaki-laki Perempuan
Gambar 4.2.3Piramida Penduduk
RJK=171180
.100=95
Sumber : Data hasil survei (data primer) penduduk Desa Sidomojo
Sumber : Data hasil survei (data primer) penduduk Desa Sidomojo4.1.4 Angka Beban Tanggungan Penduduk
Berikut merupakan hasil perhitungan angka beban tanggungan penduduk
Desa Sidomojo.
4.1.5 Median
Tabel 4.4Jumlah Penduduk Desa Sidomojo
Umur (tahun)
∑ Penduduk di RT 05Frekuensi Komulatif
0-4 12 125-9 20 3210-14 49 8115-19 33 11420-24 32 14625-29 12 15830-34 19 17735-39 43 22040-44 39 25945-49 34 29350-54 19 31255-59 21 33360+ 18 351
Berikut merupakan hasil perhitungan median penduduk Desa Sidomojo.
4.1.6 Rasio Anak dan Wanita (Child-Woman Ratio)
Berikut adalah hasil perbandingan antara anak dan wanita di Desa
Sidomojo. 12135
.100 %=8,89 %
ABT=81+18252
. 100 %=39,28 %
Md = 30 + (351
2−158
19) x 5 = 34,6 ~ 34
Sumber : Data hasil survei (data primer) penduduk Desa Sidomojo
4.1.7 Rasio Tanggungan Keluarga (Dependency Ratio)
Berikut adalah hasil perbandingan tanggungan keluarga di Desa Sidomojo.
4.2 Hasil Evaluasi Data RT
Berdasarkan hasil survei, diperoleh data penduduk di setiap RT sebagai
berikut.
Tabel 4.5Jumlah Penduduk Tiap RT
RT L (jiwa) P (jiwa) Total (jiwa)
1 39 34 73
2 34 38 72
3 35 34 69
4 34 36 70
5 29 38 67
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari kelurahan, diperoleh data
penduduk di setiap RT sebagai berikut.
Tabel 4.6Jumlah KK Tiap RT
RT Total KK
1 40
2 40
3 80
4 70
5 60
Tabel 4.7Jumlah Penduduk Tiap RTRT L (jiwa) P(jiwa) Total (jiwa)1 42 41 832 36 41 773 36 38 744 33 34 675 36 48 84
DR=81+18252
.100 %=39,28 %
Sumber : Data hasil survei (data primer) penduduk Desa Sidomojo
Sumber : Data hasil sekunder penduduk Desa Sidomojo
Sumber : Data hasil sekunder penduduk Desa Sidomojo
4.2.1 RT 05 (tersedikit) berdasar Data Survei
Berdasarkan hasil survei, RT 05 tercatat sebagai RT dengan jumlah
penduduk tersedikit, yakni terdiri dari 67 orang.
4.2.2 RT 01 (terbanyak) berdasar Data Survei
Berdasarkan hasil survei, RT 01 tercatat sebagai RT dengan jumlah
penduduk terbanyak, yakni terdiri dari 73 orang.
4.2.3 RT 04 (tersedikit) berdasar Data Kelurahan
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari kelurahan, RT 04 tercatat
sebagai RT dengan jumlah penduduk tersedikit, yakni 67 orang.
4.2.4 RT 05 (terbanyak) berdasar Data Kelurahan
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari kelurahan, RT 05 tercatat
sebagai RT dengan jumlah penduduk terbanyak, yakni 84 orang.
4.2.5 Perbandingan Data Survei RT 05 (tersedikit) dengan Data Kelurahan
KK tersurvei di RT 05 menggunakan Metode Matching
A. Dual Record System
Tabel 4.7Perbandingan Data Primer dan Sekunder di RT 05
Registrasi
Survei
AdaAda Tidak Ada Total
56 11 67
Tidak Ada 28 5
Total 84 100
Nilai x dapat dicari melalui perhitungan :
- Total Kejadian
- Total Kelengkapan Registrasi
- Total Kelengkapan Survei
(N) = 56 + 28 +11 + 5 = 100
A %= 84100
. 100 % = 84 %
B %= 67100
.100 % = 67%
x=28 .1156
=5,5 5
B.Median
Tabel 4.8
Jumlah Penduduk di RT 05Umur (tahun) ∑ Penduduk di RT 05 Frekuensi
Komulatif0-4 4 45-9 4 810-14 8 1615-19 5 2120-24 8 2925-29 5 3430-34 1 3535-39 5 4040-44 6 4645-49 5 5150-54 5 5655-59 6 6260+ 5 67T.T 0 0JUMLAH 67 67
Median dapat dihitung dengan cara berikut.
4.2.6 Perbandingan Data Survei RT 01 (terbanyak) dengan Data Kelurahan
KK tersurvei di RT 01 menggunakan Metode Matching
A. Dual Record System
Tabel 4.9Perbandingan Data Primer dan Sekunder di RT 01
Registrasi
Survei
AdaAda Tidak Ada Total
68 6 74
Tidak Ada 15 1
Total 83 90
Nilai x dapat dicari melalui perhitungan :x=15.6
68=1,32 ≈ 1
Md = 25 + (672
−29
5) x 5 = 29,5 ~ 29
Sumber : Data hasil survei (data primer) penduduk Desa Sidomojo
- Total Kejadian
- Total Kelengkapan Registrasi
- Total Kelengkapan Survei
B.Median
Tabel 4.10Jumlah Penduduk di RT 01
Median dapat
dihitung
dengan cara berikut.
4.2.7 Ukuran dan Dasar Demografi Data Kelurahan/Kecamatan Terpilih
(Data BPS)
A. Crude Birth Rate (CBR)
Md=35+( 732
−28
11 )5=38,86 38 tahun
(N) = = 68 + 15 + 6 + 1 = 90
A %=8390
. 100 %=92 ,2%
B %=7490
. 100%=82,2 %
CBR = 87
9664x1.000=9 jiwa
Sumber : Data hasil survei (data primer) penduduk Desa Sidomojo
Umur (tahun) ∑ Jumlah Penduduk di RT 01 Komulatif
penduduk0-4 1 15-9 2 310-14 12 1515-19 7 2220-24 3 2525-29 1 2630-34 2 2835-39 11 3940-44 9 4845-49 5 5350-54 4 5755-59 6 6360+ 5 68T.T 5 73JUMLAH 73
B. Crude Death Rate (CDR)
C. Kepadatan Penduduk
4.3 Pembahasan
4.3.1 RT 05 (tersedikit) berdasar Data Survei
Berdasarkan hasil survei, RT 05 tercatat sebagai RT dengan jumlah
penduduk tersedikit, yakni terdiri dari 67 orang. Hal ini disebabkan karena
mayoritas penduduk yang bermukim di RT 05 merupakan pekerja pabrik yang
bukan berasal dari Desa Sidomojo, sehingga mereka bertempat tinggal di rumah
kost dan tidak memiliki Kartu Keluarga asli Desa Sidomojo. Inilah yang
menyebabkan RT 05 terkategori sebagai RT dengan jumlah penduduk tersedikit.
4.3.2 RT 01 (terbanyak) berdasar Data Survei
Berdasarkan hasil survei RT 01 merupakan RT dengan jumlah penduduk
terbanyak. Menurut pengamatan penulis mayoritas penduduk asli bermukim di RT
01, hal itulah yang menyebabkan RT 01 menjadi padat penduduk.
4.3.3 RT 04 (tersedikit) berdasar Data Kelurahan
Menurut pengamatan penulis RT 4 berdasar data kelurahan memiliki
jumlah tersedikit karena data yang diperoleh dari data sekunder kelurahan belum
mengalami pembaharuan data sehingga data tersebut tidak akurat dengan keadaan
penduduk sebenarnya.
4.3.4 RT 05 (terbanyak) berdasar Data Kelurahan
Menurut pengamatan penulis RT 5 berdasar data kelurahan memiliki
jumlah terbanyak karena data yang diperoleh dari data sekunder kelurahan belum
mengalami pembaharuan data sehingga data tersebut tidak akurat dengan keadaan
penduduk sebenarnya.
4.3.5 Perbandingan Data Survei RT 05 (tersedikit) dengan Data Kelurahan
RT 04 (tersedikit) menggunakan Metode Matching
CDR = 39
9664x1.000=4 jiwa
Kepadatan Penduduk = 9755104,1
=93,35 93 jiwa /Ha
4.3.6 Perbandingan Data Survei RT 01 (terbanyak) dengan Data
Kelurahan RT 05 (terbanyak) menggunakan Metode Matching
4.3.7 Ukuran dan Dasar Demografi Data Kelurahan/Kecamatan Terpilih
(Data BPS)
4.4 Potensi dan Masalah di Desa Sidomojo
Keberadaan pabrik di wilayah Desa Sidomojo memberikan pengaruh yang
sangat besar terhadap desa tersebut. Ada dampak-dampak tertentu yang
ditimbulkan dari keberadaan pabrik tersebut, baik dari segi ekonomi maupun
lingkungan. Untuk itu, dilakukan survei primer dengan metode pembagian
kuisioner pada sampel acak di RW 1 Desa Sidomojo Dusun Mojokemuning
dengan target evaluasi yakni pengaruh keberadaan pabrik terhadap kesehatan
lingkungan Desa Sidomojo. Berikut data hasil kuisioner tersebut.
Tabel 4.11Data Hasil Kuisioner
No. Pertanyaan Keterangan
1.Keberadaan
Pabrik
Setuju Tidak Setuju
2.
Gangguan
Yang
Dirasakan
Polusi Udara Polusi Suara Polusi Air Lain-lain
Bangunan
3.
Berdampak
Terhadap
Kesehatan
Ya Tidak
4.
Keadaan Air
Di
Lingkungan
Baik Kurang Baik Tidak Baik
5. Sumber AirSumur Pdam/Pam Pompa Air Lain-Lain
6.
Fasilitas
Kesehatan
Desa
Puskesmas KlinikRumah
SakitLain-Lain
7. Kegiatan
Rutin
Pos
Kesehatan
Posyandu Tidak Ada Lain-Lain
Kesehatan Di
Desa
Desa
8.
Tempat
Berobat
Sehari-Hari
Puskesmas KlinikRumah
SakitLain-Lain
9.
Jarak Rumah-
Fasilitas
Kesehatan
Kurang Dari
1km1 – 5 Km 5 – 10 Km >10km
4.4.1 Potensi Keberadaan Pabrik di Desa Sidomojo
4.4.2 Masalah Keberadaan Pabrik di Desa Sidomojo