Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN...

124

Transcript of Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN...

Page 1: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN
Page 2: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN
Page 3: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

Kementerian PPN/

Bappenas

MAPPING KEGIATAN PRIORITAS

DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013

BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014

KEDEPUTIAN EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

MEI 2013

Page 4: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

ii

Pengarah:

Edi Effendi Tedjakusuma

Penanggung Jawab:

Yohandarwati Arifiyatno

Tim Penyusun:

Bambang Triyono

Haryo Raharjo

Faiq

Meitha Ika Pratiwi

Novi Mulia Ayu

Anna Nur Rahmawaty

Tini Partini Nuryawani

Kontak dan Informasi :

Direktorat Evaluasi Kinerja Pembangunan Sektoral, Bappenas

e-mail: [email protected]

Telp : 62-21-31903107 Fax : 62-21-31903107

Page 5: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

iii

KATA PENGANTAR

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 merupakan dokumen

perencanaan yang memuat rancangan kebijakan pembangunan dalam kurun 2010-2014 dan

merupakan bagian penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025.

Dokumen tersebut juga menterjemahkan visi dan misi Presiden terpilih, menjabarkan strategi,

kebijakan umum, dan program pembangunan baik lintas K/L, kewilayahan, maupun lintas

kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro. Dokumen juga mencakup gambaran perekonomian

secara menyeluruh termasuk kebijakan fiskal, kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang

bersifat indikatif.

Setiap tahun, kebijakan pembangunan dalam RPJMN dijabarkan menjadi dokumen Rencana Kerja

Pemerintah (RKP). Dokumen RKP disusun dengan mempertimbangkan dinamika perubahan

lingkungan strategis, arahan Presiden, isu strategis pembangunan nasional terkini, dan terutama

prioritas pembangunan yang digariskan dalam RPJMN 2010-2014. Pelaksanaan evaluasi yang

diuraikan dalam dokumen ini terkait dengan penjabaran RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga)

dokumen RKP (2011,2012, dan 2013) dilakukan dengan menggunakan pendekatan document

review, yaitu, dengan mencermati dan membandingkan Prioritas Nasional yang tercantum dalam

dokumen Buku I RPJMN 2010-2014 dengan Buku I RKP Tahun 2011, 2012 dan 2013. Pencermatan

terhadap dokumen RKP dan RPJMN 2010-2014 dilakukan untuk mengidentifikasi aspek

kesinambungan dan konsistensi antar dokumen perencanaan.

Evaluasi terhadap kegiatan prioritas (KP) dan indikator kinerja menunjukkan bahwa pelaksanaan

RPJMN telah sesuai dengan yang direncanakan. Dari 541 KP dalam RPJMN, telah dijabarkan

dalam dokumen RKP sebanyak 491 kegiatan (90,76 persen) dan dari 1.306 indikator KP sebanyak

1.146 indikator (87,75 persen) telah dijabarkan dalam RKP 2011, 2012, dan 2013. Dengan demikian

dapat dikatakan hampir seluruh KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 secara berkesinambungan

dan konsisten telah diakomodasi dalam RKP 2011 hingga RKP 2013.

Walaupun masih jauh dari sempurna, evaluasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas

dokumen perencanaan secara umum. Disamping itu, juga dapat meningkatkan efektivitas

pemanfaatan hasil evaluasi dalam proses perencanaan, dan dapat dipergunakan sebagai bahan

masukan dalam penyusunan RKP 2014 dan penyusunan RPJMN 2015-2019.

Jakarta, Mei 2013

Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan

Kementerian PPN/Bappenas

Edi Effendi Tedjakusuma

Page 6: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

iv

Page 7: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................ xi

PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1

1. Latar Belakang ............................................................................................................. 1

2. Tujuan ......................................................................................................................... 2

3. Ruang Lingkup ............................................................................................................. 2

4. Cara Analisis ................................................................................................................ 2

HASIL REVIU UMUM ........................................................................................................... 3

Penjabaran RPJMN 2010-2014 dalam Dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013) ........................ 3

Kesinambungan dan Kekonsistenan Antardokumen RPJMN 2010-2014 dalam Dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) .................................................................................................. 5

HASIL REVIU PRIORITAS NASIONAL .................................................................................. 7

1. Prioritas Nasional (PN) 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola ..................................... 7

2. Prioritas Nasional (PN) 2: Program Aksi Bidang Pendidikan ......................................... 10

3. Prioritas Nasional (PN) 3: Program Aksi Bidang Kesehatan .......................................... 11

4. Prioritas Nasional (PN) 4: Penanggulangan Kemiskinan ............................................... 13

5. Prioritas Nasional (PN) 5: Program Aksi Bidang Pangan ............................................... 14

6. Prioritas Nasional (PN) 6: Program Aksi Bidang Infrastruktur ....................................... 17

7. Prioritas Nasional (PN) 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha ............................................. 19

8. Prioritas Nasional (PN) 8: Program Aksi Bidang Energi ................................................. 21

9. Prioritas Nasional (PN) 9: Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan

Bencana ....................................................................................................................... 23

10. Prioritas Nasional (PN) 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pascakonflik .... 24

11. Prioritas Nasional (PN) 11: Kebudayaan Kreativitas, dan Inovasi Teknologi .................. 26

12. Prioritas Nasional Lainnya (PNL) 12: Politik, Hukum, dan Keamanan ........................... 28

13. Prioritas Nasional Lainnya (PNL) 13: Perekonomian ..................................................... 30

14. Prioritas Nasional Lainnya (PNL) 14: Kesejahteraan Rakyat ......................................... 32

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .................................................................................... 34

LAMPIRAN .......................................................................................................................... 35

Page 8: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rekapitulasi Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP

2011, 2012, 2013 .............................................................................................. 3

Tabel 2. Identifikasi Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP

2011 ................................................................................................................. 4

Tabel 3. Identifikasi Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP

2012. ................................................................................................................ 4

Tabel 4. Identifikasi Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP

2013 ................................................................................................................. 5

Tabel 5. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP

(2011, 2012, 2013) PN 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola ........................... 8

Tabel 6. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada

Dokumen RKP (2011, 2012, 2013) PN 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola ... 9

Tabel 7. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada

Dokumen RKP (2011, 2012, 2013) PN 2: Program Aksi Bidang Pendidikan ....... 11

Tabel 8. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada

Dokumen RKP (2011, 2012, 2013) PN 3: Program Aksi Bidang Kesehatan ........ 13

Tabel 9. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada

Dokumen RKP (2011, 2012, 2013) PN 4: Penanggulangan Kemiskinan ............ 14

Tabel 10. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP

(2011, 2012, 2013) PN 5: Program Aksi Bidang Pangan .................................... 16

Tabel 11. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada

Dokumen RKP (2011, 2012, 2013) PN 5: Program Aksi Bidang Pangan ............. 16

Tabel 12. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP

(2011, 2012, 2013) PN 6: Program Aksi Bidang Infrastruktur ............................ 18

Tabel 13. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada

Dokumen RKP (2011, 2012, 2013) PN 6: Program Aksi Bidang Infrastruktur ..... 18

Tabel 14. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP

(2011, 2012, 2013) PN 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha .................................. 20

Tabel 15. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada

Dokumen RKP (2011, 2012, 2013) PN 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha ........... 20

Tabel 16. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP

(2011, 2012, 2013) PN 8: Program Aksi Bidang Energi ...................................... 22

Tabel 17. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada

Dokumen RKP (2011, 2012, 2013) PN 8: Program Aksi Bidang Energi .............. 22

Tabel 18. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada

Dokumen RKP (2011, 2012, 2013) PN 9: Program Aksi Bidang Lingkungan

Hidup dan Pengelolaan Bencana ..................................................................... 24

Tabel 19. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP

(2011, 2012, 2013) PN 10: Daerah Tertinggal, Terluar dan Paska Konflik .......... 26

Tabel 20. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada

Dokumen RKP (2011, 2012, 2013) PN 10: Daerah Tertinggal, Terluar dan

Paska Konflik .................................................................................................. 26

Page 9: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

vii

Tabel 21. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP

(2011, 2012, 2013) PN 11: Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi ....... 27

Tabel 22. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada

Dokumen RKP (2011, 2012, 2013) PN 11: Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi

Teknologi ......................................................................................................... 28

Tabel 23. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP

(2011, 2012, 2013) PNL 12: Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan ........... 29

Tabel 24. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada

Dokumen RKP (2011, 2012, 2013) PNL 12: Politik, Hukum, Pertahanan dan

Keamanan ....................................................................................................... 30

Tabel 25. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP

(2011, 2012, 2013) PNL 13: Perekonomian ....................................................... 32

Tabel 26. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada

Dokumen RKP (2011, 2012, 2013) PNL 13: Perekonomian ................................ 32

Catatan: Semua tabel bersumber dari hasil persandingan Buku I RPJMN 2010-2014 dengan Buku I RKP

2011-2013

Page 10: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2011, 2012, 2013 ................................................................................. 3

Gambar 2. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2011 ................................................................................................... 4

Gambar 3. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2012 .................................................................................................... 4

Gambar 4. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2013 ................................................................................................... 5

Gambar 5. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013 ....................................... 5

Gambar 6. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2011, 2012, 2013 PN 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola ................ 7

Gambar 7. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

Setiap RKP 2011, 2012, 2013 PN 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola ..... 7

Gambar 8. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013 PN 1: Reformasi Birokrasi

dan Tata Kelola .......................................................................................... 8

Gambar 9. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2011, 2012, 2013 PN 2: Program Aksi Bidang Pendidikan .................... 10

Gambar 10. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

Setiap RKP 2011, 2012, 2013 PN 2: Program Aksi Bidang Pendidikan .......... 10

Gambar 11. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013 PN 2: Program Aksi

Bidang Pendidikan ...................................................................................... 11

Gambar 12. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2011, 2012, 2013 PN 3: Program Aksi Bidang Kesehatan ..................... 12

Gambar 13. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

Setiap RKP 2011, 2012, 2013 PN 3: Program Aksi Bidang Kesehatan ........... 12

Gambar 14. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013 PN 3: Program Aksi

Bidang Kesehatan ...................................................................................... 12

Gambar 15. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2011, 2012, 2013 PN 4: Penanggulangan Kemiskinan .......................... 13

Gambar 16. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

Setiap RKP 2011, 2012, 2013 PN 4: Penanggulangan Kemiskinan ............... 13

Gambar 17. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013 PN 4: Penanggulangan

Kemiskinan ................................................................................................. 14

Gambar 18. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2011, 2012, 2013 PN 5: Program Aksi Bidang Pangan .......................... 15

Gambar 19. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

Setiap RKP 2011, 2012, 2013 PN 5: Program Aksi Bidang Pangan ................ 15

Page 11: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

ix

Gambar 20. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013 PN 5: Program Aksi

Bidang Pangan ........................................................................................... 16

Gambar 21. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2011, 2012, 2013 PN 6: Program Aksi Bidang Infrastruktur .................. 17

Gambar 22. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

Setiap RKP 2011, 2012, 2013 PN 6: Program Aksi Bidang Infrastruktur ........ 17

Gambar 23. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013 PN 6: Program Aksi

Bidang Infrastruktur ................................................................................... 18

Gambar 24. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2011, 2012, 2013 PN 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha ........................ 19

Gambar 25. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

Setiap RKP 2011, 2012, 2013 PN 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha .............. 19

Gambar 26. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013 PN 7: Iklim Investasi dan

Iklim Usaha ................................................................................................. 20

Gambar 27. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2011, 2012, 2013 PN 8: Program Aksi Bidang Energi ........................... 21

Gambar 28. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

Setiap RKP 2011, 2012, 2013 PN 8: Program Aksi Bidang Energi ................. 21

Gambar 29. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013 PN 8: Program Aksi

Bidang Energi ............................................................................................. 22

Gambar 30. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2011, 2012, 2013 PN 9: Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan

Pengelolaan Bencana ................................................................................ 23

Gambar 31. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

Setiap RKP 2011, 2012, 2013 PN 9: Program Aksi Bidang Lingkungan

Hidup dan Pengelolaan Bencana ................................................................ 23

Gambar 32. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013 PN 9: Program Aksi

Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana ................................. 24

Gambar 33. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2011, 2012, 2013 PN 10: Daerah Tertinggal, Terluar dan Paska Konflik 25

Gambar 34. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

Setiap RKP 2011, 2012, 2013 PN 10: Daerah Tertinggal, Terluar dan Paska

Konflik ........................................................................................................ 25

Gambar 35. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013 PN 10: Daerah

Tertinggal, Terluar dan Paska Konflik ......................................................... 25

Gambar 36. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2011, 2012, 2013 PN 11: Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi

Teknologi .................................................................................................. 27

Gambar 37. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

Setiap RKP 2011, 2012, 2013 PN 11: Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi

Teknologi ................................................................................................... 27

Page 12: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

x

Gambar 38. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013 PN 11: Kebudayaan,

Kreativitas dan Inovasi Teknologi ............................................................... 27

Gambar 39. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2011, 2012, 2013 PNL 12: Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan 28

Gambar 40. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

Setiap RKP 2011, 2012, 2013 PNL 12: Politik, Hukum, Pertahanan dan

Keamanan .................................................................................................. 28

Gambar 41. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013 PNL 12: Politik, Hukum,

Pertahanan dan Keamanan ........................................................................ 29

Gambar 42. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2011, 2012, 2013 PNL 13: Perekonomian ............................................. 31

Gambar 43. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

Setiap RKP 2011, 2012, 2013 PNL 13: Perekonomian ................................... 31

Gambar 44. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013 PNL 13: Perekonomian ... 31

Gambar 45. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

RKP 2011, 2012, 2013 PNL 14: Kesejahteraan Rakyat ................................. 33

Gambar 46. Persentase Penjabaran KP dan Indikator KP RPJMN 2020-2014 dalam

Setiap RKP 2011, 2012, 2013 PNL 14: Kesejahteraan Rakyat ....................... 33

Gambar 47. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013 PNL 14: Kesejahteraan

Rakyat ....................................................................................................... 33

Catatan: Semua gambar bersumber dari hasil persandingan Buku I RPJMN 2010-2014 dengan Buku I

RKP 2011-2013

Page 13: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ringkasan Evaluasi Ex-Ante terhadap Dokumen RKP 2013 ........................ 35

Lampiran 2. Persandingan Buku I RPJMN 2010-2014 dengan Buku I RKP 2011-2013 ...... 43

Page 14: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

xii

Page 15: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 merupakan dokumen

perencanaan yang menjabarkan Visi, Misi, dan Program Presiden, menjabarkan strategi,

menjelaskan kebijakan umum, menguraikan program kementerian/lembaga (K/L) baik lintas K/L,

kewilayahan, maupun lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro. Penyusunan RPJMN

berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Dalam

pelaksanaannya, lebih lanjut, RPJMN dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang

akan menjadi pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(RAPBN).

Upaya pencapaian pembangunan RPJMN 2010-2014 telah dilakukan Pemerintah melalui

kebijakan pembangunan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Dalam

penyusunannya RKP mempertimbangkan arahan visioner, dinamika perubahan lingkungan

strategis, arahan Presiden, isu strategis pembangunan nasional, dan utamanya prioritas

pembangunan yang digariskan dalam RPJMN 2010-2014. Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 pada

saat ini telah memasuki tahun ketiga pelaksanaan pembangunan. Dalam masa tiga tahun tersebut

untuk menjawab tantangan dan antisipasi isu-isu strategis perkembangan perekonomian global

dan upaya pemerintah dalam mempercepat pencapaian pembangunan nasional, telah banyak

perubahan kebijakan yang diformulasikan pemerintah.

Dalam kaitan itu, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 39/2006

tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, Pemerintah

perlu melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMN maupun RKP. Salah satu aspek evaluasi

yang perlu diperhatikan adalah kesinambungan dan kekonsistenan antardokumen perencanaan

pembangunan nasional.

Pada Bulan Desember 2012, Kedeputian EKP telah melakukan Evaluasi Ex-ante atas Dokumen

RKP 2013 dengan melakukan persandingan antardokumen perencanaan baik RPJMN 2010-2014

maupun RKP 2011-2013 (ringkasan disajikan pada Lampiran 1). Evaluasi dilakukan secara selektif

pada 2-3 fokus prioritas terpilih pada setiap bidang pembangunan di Buku II RKP 2013. Hasil

evaluasi memberikan gambaran masih rendahnya kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan pada level kegiatan prioritas, yang ditunjukkan dengan rendahnya

persentase (20-30 persen) indikator yang sama pada tiap dokumen Perbedaan indikator KP

sebagian besar disebabkan karena adanya perubahan indikator, bertambahnya indikator baru,

atau tidak berlanjutnya indikator di periode tertentu. Selain itu diperoleh gambaran kurangnya

ketepatan penyusunan alur pikir penyusunan dokumen perencanaan yang ditunjukkan oleh masih

lemahnya penerjemahan permasalahan menjadi pernyataan sasaran bidang (yang dianggap

sebagai sasaran di level dampak/ultimate outcome). Kemudian, teridentifikasi tumpang tindih

penentuan tingkatan kinerja, yang diindikasikan oleh penggunaan pernyataan indikator yang

sama pada dua atau tiga tingkatan kinerja sekaligus, yaitu prioritas (impact), fokus prioritas

(outcomes), dan kegiatan prioritas (output).

Berkaitan dengan hal tersebut, terutama untuk memberikan masukan dalam penyusunan RKP

2014, Kedeputian Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan (EKP), sesuai dengan tugas dan

fungsinya, melanjutkan evaluasi dokumen RPJMN 2010-2014 terutama dikaitkan dengan

penjabarannya ke dalam 3 (tiga) dokumen RKP terdahulu (RKP 2011, 2012 dan 2013). Poin

pentingnya adalah memastikan bahwa seluruh kegiatan prioritas (KP) beserta indikator KP yang

Page 16: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

2

tercantum dalam dokumen RPJMN 2010-2014 telah seluruhnya terjabarkan dalam tiga dokumen

RKP yang telah disahkan (RKP 2011, 2012 dan 2013) sebelumnya. Apabila terdapat kegiatan

prioritas dan indikator yang terlewat di ketiga dokumen tersebut, maka seyogyanya diupayakan

dijabarkan dalam RKP 2014. Pencermatan dilaksanakan dengan melihat kegiatan prioritas dan

indikator yang tercantum dalam Buku I RPJMN 2010-2014 dibandingkan dengan kegiatan prioritas

dan indikator yang tercantum dalam RKP Tahun 2011-2013 pada masing-masing Prioritas

Nasional. Berdasarkan persandingan kedua dokumen tersebut, lebih lanjut dilihat penjabaran

kegiatan prioritas dan indikator kinerja RPJMN dalam dokumen RKP, untuk kemudian

memberikan gambaran kesinambungan dan konsistensi antara RPJMN dan RKP. Selain itu,

kesimpulan atas kesinambungan dan kekonsistenan antardokumen perencanaan pembangunan

nasional yang akan diperoleh melalui evaluasi ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang

bermanfaat dalam penyusunan RPJMN 2015-2019.

Tujuan

Tujuan penjabaran RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen RKP Tahun 2011-2013:

1. Mengidentifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam dokumen RKP

2011, 2012 dan 2013 (dapat dilihat pada bagian Hasil Reviu Umum, Hasil Reviu Per Prioritas

Nasional dan Lampiran 2).

2. Mengidentifikasi aspek kesinambungan dan kekonsistenan antardokumen RPJMN 2010-

2014 dan RKP 2011, 2012 dan 2013 (dapat dilihat pada bagian Hasil Reviu Umum dan Hasil

Reviu Per Prioritas Nasional).

3. Memberikan masukan dalam penyusunan RKP 2014 berupa daftar KP dan indikator KP

RPJMN 2010-2014 yang belum dijabarkan dalam tiga dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013),

sehingga dapat diakomodasi dalam RKP 2014 (dapat dilihat pada bagian Hasil Reviu Per

Prioritas Nasional).

Ruang Lingkup

Ruang lingkup evaluasi terkait penjabaran RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen RKP

Tahun 2011-2013 dilaksanakan terbatas pada Buku I yaitu yang tertera pada Matrik Penjabaran

Prioritas Nasional dalam RPJMN 2010-2014 dan RKP Tahun 2011-2013. Selanjutnya penyebutan

dokumen RPJMN 2010-2014 dan RKP Tahun 2011-2013 merujuk pada Buku I dokumen tersebut.

Evaluasi dilakukan pada konsistensi kegiatan prioritas dan indikator kinerja. Berdasarkan kedua

dokumen tersebut, KP dan indikator KP dalam RPJMN akan ditelusuri keberadaannya pada

dokumen RKP tahun 2011-2013.

Cara Analisis

Analisis digunakan dengan menggunakan pendekatan document review, yaitu dengan mencermati

dan menyandingkan dokumen RPJMN 2010-2014 dan RKP 2011, 2012, 2013. Pencermatan

terhadap dokumen RPJMN 2010-2014 dan RKP 2011, 2012, 2013 dilakukan untuk

mengidentifikasi dua aspek, yaitu: (1) kegiatan prioritas sudah/belum dijabarkan; dan (2) indikator

KP sudah/belum dijabarkan. Kegiatan Prioritas dan indikator KP yang sudah dijabarkan berarti

secara jelas tercantum dalam pernyataan yang sama/mirip/berbeda di dalam dokumen RKP, bisa

pada salah satu atau ketiga dokumen RKP yang disandingkan (RKP 2011, 2012, 2013). Sementara

itu, KP dan indikator KP yang belum dijabarkan berarti tidak terdapat atau tidak tercantum dalam

salah satu atau ketiga dokumen RKP yang disandingkan (RKP 2011, 2012, 2013).

Hasil reviu terbagi menjadi dua bagian, yaitu: pertama, reviu umum sebagai rekapitulasi

penjabaran seluruh prioritas nasional dan; kedua, reviu untuk setiap prioritas nasional.

Page 17: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

3

HASIL REVIU UMUM

Hasil reviu umum merupakan rekapitulasi hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014

dengan 3 (tiga) dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013). Rekapitulasi ini diharapkan dapat

mengidentifikasi penjabaran kegiatan prioritas (KP) dan indikator kegiatan prioritas (KP) RPJMN

2010-2014 ke dalam dokumen RKP 2011, 2012 dan 2013, sehingga dapat memberikan gambaran

secara umum seberapa besar aspek kesinambungan dan kekonsistenan antardokumen

perencanaan yang terjadi. Dalam hal ini, dokumen perencanaan yang memiliki kesinambungan

dan kekonsistenan yang cukup baik ditunjukkan melalui penjabaran KP dan indikator KP RPJMN

2010-2014 sebagai dokumen jangka menengah secara menyeluruh dan konsisten ke dalam

dokumen tahunannya, yaitu RKP 2011, 2012, dan 2013.

Penjabaran RPJMN 2010-2014 dalam Dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013)

Rekapitulasi hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan 3 (tiga) dokumen RKP

(2011, 2012, dan 2013) menunjukkan sebagian besar KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 telah

dijabarkan dalam dokumen RKP (Gambar 1 dan Tabel 1). Hal ini ditunjukkan oleh tingginya

persentase penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 sebesar 90,76 persen dan 87,75

persen ke dalam dokumen RKP 2011-2013. Artinya, hanya 9,24 persen KP dan 12,25 persen

indikator KP RPJMN 2010-2014 yang belum dijabarkan pada dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013).

Gambar 1. Persentase Penjabaran KP dan Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011, 2012, 2013

90,76 87,75

9,24 12,25

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

Kegiatan Prioritas Indikator KP

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Tabel 1. Rekapitulasi Penjabaran KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011, 2012, 2013

RPJMN 2010-2014

Jumlah %

Kegiatan Prioritas 541 100,00

Sudah Dijabarkan dalam RKP 491 90,76

Belum Dijabarkan dalam RKP 50 9,24

Indikator 1306 100,00

Sudah Dijabarkan dalam RKP 1146 87,75

Belum Dijabarkan dalam RKP 160 12,25

Berikut ini diuraikan hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 pada

setiap dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013).

a. RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011

Identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 pada RKP 2011 menunjukkan dari

total 541 KP di RPJMN 2010-2014, sebanyak 475 KP (87,80 persen) sudah dijabarkan pada RKP

2011. Penjabaran indikator KP juga menunjukan angka yang cukup tinggi, sebanyak 1107 dari 1306

(84,76 persen) indikator KP RPJMN 2010-2014 (Gambar 2 dan Tabel 2).

Page 18: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

4

Gambar 2. Persentase Penjabaran KP dan Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011

87,80 84,76

12,20 15,24

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

KP Indikator KP

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Tabel 2. Identifikasi Penjabaran KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011

RPJMN 2010-2014

Jumlah %

Kegiatan Prioritas 541 100,00

Sudah Dijabarkan dalam RKP 475 87,80

Belum Dijabarkan dalam RKP 66 12,20

Indikator 1306 100,00

Sudah Dijabarkan dalam RKP 1107 84,76

Belum Dijabarkan dalam RKP 199 15,24

b. RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2012

Identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 pada RKP 2012 menunjukkan dari

total 541 KP di RPJMN 2010-2014, sebanyak 421 KP (77,82 persen) telah dijabarkan pada RKP

2012. Kemudian, indikator KP yang dijabarkan menunjukan angka yang tidak terlalu tinggi, yaitu

769 dari 1306 (58,88 persen) indikator KP RPJMN 2010-2014 (Gambar 3 dan Tabel 3).

Gambar 3. Persentase Penjabaran KP dan Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2012

77,82

58,88

22,18

41,12

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator KP

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Tabel 3. Identifikasi Penjabaran KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2012

RPJMN 2010-2014

Jumlah %

Kegiatan Prioritas 541 100,00

Sudah Dijabarkan dalam RKP 421 77,82

Belum Dijabarkan dalam RKP 120 22,18

Indikator 1306 100,00

Sudah Dijabarkan dalam RKP 769 58,88

Belum Dijabarkan dalam RKP 537 41,12

c. RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2013

Identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 pada RKP 2013 menunjukkan dari

total 541 KP di RPJMN 2010-2014, sebanyak 375 KP (69,32 persen) telah dijabarkan pada RKP

2013. Kemudian, indikator KP yang telah dijabarkan menunjukan angka yang tidak terlalu tinggi,

yaitu 643 dari 1306 (49,23 persen) indikator KP RPJMN 2010-2014 (Gambar 4 dan Tabel 4).

Page 19: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

5

Gambar 4. Persentase Penjabaran KP dan Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2013

Tabel 4. Identifikasi Penjabaran KP dan Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2013

RPJMN 2010-2014

Jumlah %

Kegiatan Prioritas 541 100,00

Sudah Dijabarkan dalam RKP 375 69,32

Belum Dijabarkan dalam RKP 166 30,68

Indikator 1306 100,00

Sudah Dijabarkan dalam RKP 643 49,23

Belum Dijabarkan dalam RKP 663 50,77

Kesinambungan dan Kekonsistenan Antardokumen RPJMN 2010-2014 dengan RKP

(2011, 2012, dan 2013)

Hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) mengindikasikan kondisi kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan yang terus menurun tiap tahunnya (Gambar 5). RKP 2013 memiliki

deviasi yang paling besar terhadap RPJMN 2010-2014, dibandingkan dengan RKP sebelumnya

(RKP 2012 dan 2011). Artinya, semakin banyak terjadi perbedaan substansi pada setiap

penyusunan RKP, yang dalam hal ini ditunjukkan oleh pernyataan KP dan indikator KP yang makin

terdeviasi.

Gambar 5. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan

KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013

87,8

77,82

69,3284,76

58,88

28,71

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

KP Indikator

69,32

49,23

30,68

50,77

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator KP

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Page 20: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

6

Kesinambungan dan kekonsistenan KP antardokumen RPJMN 2010-2014 dengan RKP (2011,

2012, dan 2013) mengalami penurunan. Dengan kata lain, semakin banyak KP pada RPJMN 2010-

2014 yang tidak dilaksanakan pada RKP tiap tahunnya. Sehingga dokumen RKP tidak sepenuhnya

menjabarkan RPJMN. Pada RKP 2011, terdapat 87,80 persen KP RPJMN 2010-2014 yang sudah

dijabarkan. Kemudian, angka tersebut terus menurun pada RKP 2012 dan RKP 2013, yaitu hanya

sebesar 77,82 persen dan 69,32 persen.

Sementara itu, kesinambungan dan kekonsistenan indikator KP antardokumen RPJMN 2010-2014

dengan RKP (2011, 2012, dan 2013) menunjukkan penurunan yang lebih tajam dibandingkan

dengan KP. Dengan demikian, bertambahnya jumlah indikator KP RPJMN yang tidak terlaksana

pada RKP tiap tahunnya. Dapat disimpulkan, dokumen RKP tidak sepenuhnya berfungsi sebagai

penjabaran RPJMN Pada RKP 2011, terdapat 84,76 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang

sudah dijabarkan. Kemudian, angka tersebut terus menurun pada RKP 2012 menjadi sebesar

58,88 persen dan hanya 28,71 persen pada RKP 2013.

Page 21: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

7

HASIL REVIU PER PRIORITAS NASIONAL (PN)

Hasil reviu per prioritas nasional merupakan telaah lebih spesifik dan detil pada hasil persandingan

antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan RKP (RKP 2011, RKP 2012, dan RKP 2013). Setiap

prioritas nasional akan diidentifikasi seberapa banyak KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 yang

sudah dijabarkan dalam dokumen RKP . Dengan demikian, diharapkan kondisi kesinambungan

dan kekonsistenan antardokumen perencanaan pada setiap PN dapat disimpulkan.

Prioritas Nasional (PN) 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

Hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan 3 (tiga) dokumen RKP (2011, 2012,

dan 2013) untuk PN 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, menunjukkan sebagian besar KP telah

dijabarkan dalam dokumen RKP, yaitu sebanyak 82,00 persen KP. Sedangkan untuk penjabaran

indikator KP lebih rendah dibandingkan KPnya, sebanyak 61,94 persen yang telah dijabarkan

dalam dokumen RKP (Gambar 6).

Apabila persentase penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 dirinci pada setiap tahun

penyusunan RKP, maka terlihat peningkatan penjabaran pada RKP 2012, namun menurun pada

RKP 2013. Pada RKP 2011, terdapat 64,00 persen KP dan 55,97 persen indikator KP RPJMN 2010-

2014 yang sudah dijabarkan. Selanjutnya persentase ini meningkat pada RKP 2012, terdapat

82,00 persen KP dan 56,73 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Namun

pada RKP 2013 terjadi penurunan, yaitu menjadi 62,00 persen KP dan hanya 23,13 persen indikator

KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan (Gambar 7).

Gambar 6. Persentase Penjabaran KP & Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011, 2012, 2013

PN 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

Gambar 7. Persentase Penjabaran KP & Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam Setiap RKP 2011, 2012, 2013

PN 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

Hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) mengindikasikan kondisi kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan untuk PN 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola yang berfluktuasi.

Artinya, terdapat kecenderungan dokumen yang berubah-ubah, terutama pada indikator KP.

Perubahan pada indikator sebagian besar disebabkan oleh adanya indikator baru di periode RKP

64,0055,97

82,00

56,72 62,00

23,13

36,0044,03

18,00

43,28 38,00

76,87

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator KP KP Indikator KP KP Indikator KP

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

82,0061,94

18,0038,06

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator KP

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Page 22: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

8

tertentu, atau adanya indikator yang tidak berlanjut di periode RKP berikutnya. Berikut pada

Gambar 8 ditunjukkan kecenderungan kesinambungan dan kekonsistenan antardokumen

perencanaan untuk PN 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola.

Gambar 8. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan

KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013

PN 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

64,00

82,00

62,00

55,97 56,73

23,13

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

KP Indikator KP

Adapun daftar KP dan indikator KP PN 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola RPJMN 2010-2014

yang belum dijabarkan pada dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013) disampaikan pada Tabel 5

(sebanyak 9 KP) dan Tabel 6 (sebanyak 51 indikator KP).

Tabel 5. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013),

PN 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

No Nama KP SI

1 Penghentian/ Pembatasan Pemekaran Wilayah SI 2

2 Penyempurnaan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah SI 2

3 Penetapan Indikator Kinerja Utama Pelayanan Publik yang selaras antara pemerintah pusat dan

pemerintah daerah

SI 5

4 Penerapan Indikator Utama Pelayanan Publik di Daerah SI 5

5 Peningkatan koordinasi dan evaluasi pelayanan di bidang kesejahteraan sosial SI 5

6 Peningkatan koordinasi dan evaluasi pelayanan publik di bidang pemerintahan umum, hukum

dan keamanan

SI 5

7 Pengawasan dan pemeriksaan kinerja serta perilaku aparat MA dan badan peradilan di

bawahnya

SI 6

8 Pengembangan dan Pemanfaatan Jaringan Kerjasama Antara Lembaga/Instansi SI 6

9 Penyediaan Data dan Informasi untuk Pemberantasan Korupsi SI 6 Keterangan:SI menunjukkan posisi KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014 .

Page 23: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

9

Tabel 6. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013)

PN 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

No Nama Indikator KP KP SI

1 Persentase evaluasi setiap usulan pemekaran, penggabungan, dan penghapusan

daerah sesuai dengan PP No 78 tahun 2007

KP 1 SI 2

2 Jumlah Strategi Dasar Penataan Daerah KP 1 SI 2

3 Jumlah daerah otonom baru yang terbentuk berdasarkan usulan Pemerintah KP 1 SI 2

4 Jumlah SPM yang ditetapkan KP 1 SI 5

5 Jumlah kab/kota yg memberikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) kpd tiap pdduk KP 1 SI 7

6 Jumlah Surat Edaran Mendagri KP 2 SI 2

7 Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah diterapkan oleh Daerah KP 2 SI 5

8 Jumlah bidang SPM yang dimonitor penerapannya KP 2 SI 5

9 Jumlah bidang SPM yang dievaluasi penerapannya KP 2 SI 5

10 Jumlah laporan pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan kinerja serta perilaku

hakim dan aparat peradilan

KP 2 SI 6

11 Mengkaji penerapan PBBKB di daerah berkaitan dengan harga dan subsidi BBM KP 3 SI 4

12 RPMK pemberian sanksi terhadap daerah yang melanggar ketentuan PDRD KP 3 SI 4

13 RPP tentang sistem pemungutan pajak daerah KP 3 SI 4

14 Penerapan Pajak Rokok menjadi Pajak Daerah KP 3 SI 4

15 Pengalihan BPHTB menjadi Pajak Daerah KP 3 SI 4

16 Program transisi/pengalihan PBB menjadi Pajak Daerah KP 3 SI 4

17 Jumlah PP KP 3 SI 5

18 Jumlah Perpres KP 3 SI 5

19 Persentase Pemda yang menerapkan OSS (pelayanan terpadu satu pintu) KP 4 SI 5

20 Laporan hasil pelaksanaan penilaian pelayanan KP 4 SI 5

21 Jumlah instrumen penilaian, monitoring & eva penyelenggaraan pelayanan publik KP 4 SI 5

22 Jumlah inpres tentang percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik KP 4 SI 5

23 Persentase unit pelayanan/Pemda yang berkategori terbaik sesuai penilaian KP 5 SI 5

24 Persentase unit pelayanan/Pemda yang berkategori baik sesuai penilaian KP 5 SI 5

25 Jumlah unit pelayanan yang dinilai berdasarkan usulan KP 5 SI 5

26 Jumlah Pemda yang dinilai berdasarkan usulan Provinsi KP 5 SI 5

27 Persentase instansi yang menerima sosialisasi KP 6 SI 1

28 Persentase instansi pusat dan daerah yang dilakukan konsultasi asistensi RB KP 6 SI 1

29 Jumlah laporan monitoring dan evaluasi KP 6 SI 1

30 Persentase revisi terbatas UU No. 32/2004 terkait dg efisiensi pelaksanaan Pilkada KP 6 SI 2

31 Jumlah UU tentang PEMILU Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah KP 6 SI 2

32 Jumlah unit pengaduan masyarakat di tiap lembaga penegak hukum KP 12 SI 6

33 Pemenuhan permintaan informasi dan data (persentase) KP 22 SI 6

34 Jumlah pelaksanaan monitoring profesionalisme hakim agung KP 24 SI 6

35 Jumlah hakim berprestasi yg diusulkan menerima penghargaan KP 24 SI 6

36 Penurunan biaya rata-rata seleksi calon hakim KP 24 SI 6

37 Jumlah peserta seleksi calon hakim yang mendaftar KP 24 SI 6

38 Jumlah peserta seleksi calon hakim yang lulus seleksi KP 24 SI 6

39 Biaya seleksi hakim agung per pendaftar (dalam ribu) KP 24 SI 6

40 Biaya penelitian putusan hakim (dalam ribu) KP 24 SI 6

41 Biaya pemberian penghargaan hakim (dalam ribu) KP 24 SI 6

42 Persentase putusan hakim yang benar KP 24 SI 6

43 Persentase peserta yg mendaftar dalam seleksi calon hakim agung KP 24 SI 6

44 Persentase peserta seleksi calon hakim yang lulus sesuai kompetensi KP 24 SI 6

45 Persentase Hakim Agung yang profesional hasil seleksi KP 24 SI 6

46 Persentase calon hakim yg mendapat penghargaan KP 24 SI 6

47 Persentase calon Hakim Agung yang lulus seleksi KP 24 SI 6

48 Jumlah pengaduan masyarakat KP 25 SI 6

49 Biaya penanganan laporan pengaduan masyarakat hingga tuntas KP 25 SI 6

50 Persentase peningkatan kemampuan dan profesionalisme hakim KP 25 SI 6

51 Persentase hasil putusan Majelis Kehormatan Hakim yang sesuai dengan prinsip

kode etik dan pedoman perilaku hakim

KP 25 SI 6

Keterangan:

1. KP menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Kegiatan Prioritas Dokumen RPJMN 2010-2014.

2. SI menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Page 24: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

10

Prioritas Nasional (PN) 2: Program Aksi Bidang Pendidikan

Hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan 3 (tiga) dokumen RKP (2011, 2012,

dan 2013) untuk PN 2: Program Aksi Bidang Pendidikan, menunjukkan seluruh KP RPJMN 2010-

2014 (100 persen) telah dijabarkan dalam dokumen RKP. Sementara itu untuk penjabaran

indikatorKP, sebanyak 96,97 persen telah dijabarkan dalam dokumen RKP (Gambar 9).

Apabila persentase penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 dirinci pada setiap tahun

penyusunan RKP, maka terlihat penurunan penjabaran pada RKP 2012, dan sedikit meningkat

pada RKP 2013. Pada RKP 2011, terdapat 96,77 persen KP dan 96,97 persen indikator KP RPJMN

2010-2014 yang sudah dijabarkan. Selanjutnya persentase ini menurun pada RKP 2012, terutama

pada indikator KP, yaitu terdapat 83,87 persen KP dan hanya 42,42 persen indikator KP RPJMN

2010-2014 yang sudah dijabarkan. Pada RKP 2013 terjadi sedikit peningkatan menjadi 87,10

persen KP dan 48,48 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan (Gambar 10).

Gambar 9. Persentase Penjabaran KP & Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011, 2012, 2013

PN 2: Program Aksi Bidang Pendidikan

Gambar 10. Persentase Penjabaran KP & Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam Setiap RKP 2011, 2012, 2013

PN 2: Program Aksi Bidang Pendidikan

Hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) mengindikasikan kondisi kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan untuk PN 2: Program Aksi Bidang Pendidikan yang cenderung

menurun dan sedikit berfluktuasi. Artinya, terdapat kecenderungan dokumen yang berubah-ubah,

terutama pada indikator KP. Terdapat penurunan kesinambungan dan kekonsistenan indikator KP

yang cukup drastis pada RKP 2012 (lebih dari 50 persen) dari 96,97 persen menjadi hanya 42,42

persen. Perubahan pada indikator sebagian besar disebabkan oleh adanya indikator baru atau

indikator yang tidak berlanjut di periode RKP tersebut. Pada Gambar 11 ditunjukkan

kecenderungan kesinambungan dan kekonsistenan antardokumen perencanaan untuk PN 2:

Program Aksi Bidang Pendidikan.

Adapun daftar indikator KP PN 2: Program Aksi Bidang Pendidikan RPJMN 2010-2014 yang belum

dijabarkan pada dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013) disampaikan pada Tabel 7 (sebanyak 2

indikator KP).

100,00 96,97

3,03

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

KP Indikator KP

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

96,77 96,9783,87

42,42

87,10

48,48

3,23 3,03

16,13

57,58

12,90

51,52

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator

KP

KP Indikator

KP

KP Indikator

KP

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Page 25: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

11

Gambar 11. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan

KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013

PN 2: Program Aksi Bidang Pendidikan

96,77

83,87 87,10

96,97

42,4248,48

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

KP Indikator KP

Tabel 7. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013)

PN 2: Program Aksi Bidang Pendidikan

No Nama Indikator KP KP SI

1 Persentase PTAN bersertifikat ISO 9001: 2008 KP 5 SI 6

2 Penyusunan dan penerapan standar nasional pendidikan bagi pendidikan agama dan

keagamaan

KP 10 SI 6

Keterangan:

1. KP menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Kegiatan Prioritas Dokumen RPJMN 2010-2014 .

2. SI menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014 .

Prioritas Nasional (PN) 3: Program Aksi Bidang Kesehatan

Hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan 3 (tiga) dokumen RKP (2011, 2012,

dan 2013) untuk PN 3: Program Aksi Bidang Kesehatan, menunjukkan seluruh KP RPJMN 2010-

2014 (100 persen) telah dijabarkan dalam dokumen RKP. Sementara itu untuk penjabaran

indikator KP, sebanyak 96,59 persen telah dijabarkan dalam dokumen RKP (Gambar 12).

Apabila persentase penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 dirinci pada setiap tahun

penyusunan RKP, maka terlihat penurunan penjabaran pada RKP 2012, dan sedikit meningkat

untuk KP pada RKP 2013, sementara tetap menurun untuk indikator KP pada RKP 2013. Pada RKP

2011, terdapat 100,00 persen KP dan 92,59 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang sudah

dijabarkan. Selanjutnya persentase ini menurun pada RKP 2012, yaitu terdapat 87,50 persen KP

dan 85,19 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Pada RKP 2013,

penjabaran KP meningkat kembali menjadi 100 persen KP, sementara indikator KP terus menurun

menjadi 59,26 persen (Gambar 13).

Page 26: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

12

Gambar 12. Persentase Penjabaran KP & Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011, 2012, 2013

PN 3: Program Aksi Bidang Kesehatan

Gambar 13. Persentase Penjabaran KP & Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam Setiap RKP 2011, 2012, 2013

PN 2: Program Aksi Bidang Kesehatan

Hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) mengindikasikan kondisi kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan untuk PN 3: Program Aksi Bidang Kesehatan yang cenderung

berfluktuasi untuk KP dan mengalami penurunan untuk indikator KP. Artinya, terdapat

kecenderungan dokumen yang berubah-ubah, terutama pada indikator KP. Terdapat penurunan

kesinambungan dan kekonsistenan indikator KP yang cukup banyak pada RKP 2013 dari 85,19

persen menjadi hanya 59,26 persen. Perubahan pada indikator sebagian besar disebabkan oleh

adanya indikator baru atau indikator yang tidak berlanjut di periode RKP tersebut. Berikut pada

Gambar 14 ditunjukkan kecenderungan kesinambungan dan kekonsistenan antardokumen

perencanaan untuk PN 3: Program Aksi Bidang Kesehatan.

Gambar 14. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan

KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013

PN 3: Program Aksi Bidang Kesehatan

100,00

87,50

100,00

92,5985,19

59,26

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

KP Indikator KP

100,00 92,59

7,41

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

KP Indikator KP

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

100,00 92,59 87,50 85,19100,00

59,26

7,4112,50 14,81

40,74

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator

KP

KP Indikator

KP

KP Indikator

KP

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Page 27: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

13

Adapun daftar indikator KP PN 3: Program Aksi Bidang Kesehatan RPJMN 2010-2014 yang belum

dijabarkan pada dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013) disampaikan pada Tabel 8 (sebanyak 2

indikator KP).

Tabel 8. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013)

PN 3: Program Aksi Bidang Kesehatan

No Nama Indikator KP KP SI

1 Tingkat kesiapan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Dewan Jaminan Sosial

Nasional (DJSN) pusat maupun daerah untuk melaksanakan jaminan sosial.

KP 4 SI 1

2 Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang melayani KB KP 1 SI 1 Keterangan:

1. KP menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Kegiatan Prioritas Dokumen RPJMN 2010-2014 .

2. SI menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014 .

Prioritas Nasional (PN) 4: Penanggulangan Kemiskinan

Hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan 3 (tiga) dokumen RKP (2011, 2012,

dan 2013) untuk PN 4: Penanggulangan Kemiskinan, menunjukkan seluruh KP RPJMN 2010-2014

(100 persen) telah dijabarkan dalam dokumen RKP. Sementara itu untuk penjabaran indikator KP,

sebanyak 96,00 persen telah dijabarkan dalam dokumen RKP (Gambar 15).

Apabila persentase penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 dirinci pada setiap tahun

penyusunan RKP, maka terlihat kondisi yang terus menurun. Pada RKP 2011, terdapat 100,00

persen KP dan 94,00 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Selanjutnya

persentase ini menurun pada RKP 2012, yaitu terdapat 92,00 persen KP dan 67,00 persen indikator

KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Pada RKP 2013, penjabaran KP dan indikator KP

kembali menurun menjadi 89,00 persen KP dan 64,00 persen indikator KP (Gambar 16).

Gambar 15. Persentase Penjabaran KP & Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011, 2012, 2013

PN 4: Penanggulangan Kemiskinan

Gambar 16. Persentase Penjabaran KP & Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam Setiap RKP 2011, 2012, 2013

PN 4: Penanggulangan Kemiskinan

Hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) mengindikasikan kondisi kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan untuk PN 4: Penanggulangan Kemiskinan yang cenderung menurun.

100,00 94,00 92,00

67,00

89,00

64,00

6,00

8,00

33,00

11,00

36,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator

KP

KP Indikator

KP

KP Indikator

KP

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

100,00 96,00

4,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

KP Indikator KP

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Page 28: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

14

Artinya, terdapat kecenderungan perubahan dokumen yang semakin besar, baik pada KP maupun

indikator KP. Berikut pada Gambar 17 ditunjukkan kecenderungan kesinambungan dan

kekonsistenan antardokumen perencanaan untuk PN 4: Penanggulangan Kemiskinan.

Gambar 17. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan

KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013

PN 4: Penanggulangan Kemiskinan

100,00

92,00 89,00

94,00

67,00 64,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

KP Indikator KP

Adapun daftar indikator KP PN 4: Penanggulangan Kemiskinan RPJMN 2010-2014 yang belum

dijabarkan pada dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013) disampaikan pada Tabel 9 (sebanyak 3

indikator KP).

Tabel 9. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013)

PN 4: Penanggulangan Kemiskinan

No Nama Indikator KP KP SI

1 Jumlah pengusaha mikro yang telah mendapatkan kredit modal usaha KP 5 SI 4

2 Jumlah kegiatan/lembaga hasil sinkronisasi pengembangan akses sumber

pendanaan bagi usaha mikro

KP 5 SI 4

3 Persentase pelaksanaan rekomendasi pembentukan LPDA-PK dan DME sebagai

program pemberdayaan masyarakat dan usaha mikro

KP 5 SI 4

Keterangan:

1. KP menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Kegiatan Prioritas Dokumen RPJMN 2010-2014 .

2. SI menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014 .

Prioritas Nasional (PN) 5: Program Aksi Bidang Pangan

Hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan 3 (tiga) dokumen RKP (2011, 2012,

dan 2013) untuk PN 5: Program Aksi Bidang Pangan, menunjukkan 94,94 persen KP RPJMN 2010-

2014 telah dijabarkan dalam dokumen RKP. Sementara itu untuk penjabaran indikator KP,

sebanyak 92,54 persen telah dijabarkan dalam dokumen RKP (Gambar 18).

Apabila persentase penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 dirinci pada setiap tahun

penyusunan RKP, maka terlihat kondisi yang terus menurun. Pada RKP 2011, terdapat 94,94

persen KP dan 90,35 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Selanjutnya

Page 29: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

15

persentase ini menurun pada RKP 2012, yaitu terdapat 93,67 persen KP dan 70,18 persen indikator

KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Pada RKP 2013, penjabaran KP dan indikator KP

kembali menurun menjadi 88,61 persen KP dan 57,02 persen indikator KP (Gambar 16).

Gambar 18. Persentase Penjabaran KP & Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011, 2012, 2013

PN 5: Program Aksi Bidang Pangan

Gambar 19. Persentase Penjabaran KP & Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam Setiap RKP 2011, 2012, 2013

PN 5: Program Aksi Bidang Pangan

Hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) mengindikasikan kondisi kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan untuk PN 5: Program Aksi Bidang Pangan yang cenderung menurun.

Artinya, terdapat kecenderungan perubahan dokumen yang semakin besar tiap tahunnya, baik

pada KP maupun indikator KP. Penurunan kesinambungan dan kekonsistenan indikator KP terjadi

cukup tajam pada RKP 2012 dan RKP 2013 menjadi 70,18 persen dan 57,02 persen, dari persentase

awal 90,35 persen. Perubahan pada indikator sebagian besar disebabkan oleh adanya indikator

baru atau indikator yang tidak berlanjut di periode RKP tersebut. Berikut pada Gambar 20

ditunjukkan kecenderungan kesinambungan dan kekonsistenan antardokumen perencanaan

untuk PN 5: Program Aksi Bidang Pangan.

Adapun daftar KP dan indikator KP PN 5: Program Aksi Bidang Pangan RPJMN 2010-2014 yang

belum dijabarkan pada dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013) disampaikan pada Tabel 10

(sebanyak 2 KP) dan Tabel 11 (sebanyak 17 indikator KP). Tidak dijabarkannya sejumlah KP dan

indikator KP tersebut dalam dokumen RKP dikarenakan adanya perubahan nomenklatur

kegiatan. Perubahan tersebut menampung adanya penambahan program baru (eselon 1) dan

perubahan tupoksi unit kerja. Perubahan nomenklatur ini disepakati dan dituangkan di dalam

dokumen trilateral meeting.

94,94 92,54

5,06 7,46

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

KP Indikator KP

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

94,94 90,35 93,67

70,1888,61

57,02

5,06

9,65 6,33

29,8211,39

42,98

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator KP KP Indikator KP KP Indikator KP

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Page 30: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

16

Gambar 20. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan

KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013

PN 5: Program Aksi Bidang Pangan

94,94 93,6788,61

90,35

70,18

57,02

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

KP Indikator KP

Tabel 10. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013),

PN 5: Program Aksi Bidang Pangan

No Nama KP SI

1 Penelitian dan pengembangan IPTEK perikanan tangkap SI 3

2 Litbang Ketahanan Pangan SI 3 Keterangan: SI menunjukkan posisi KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Tabel 11. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013)

PN 5: Program Aksi Bidang Pangan

No Nama Indikator KP KP SI

1 Data potensi kawasan yang akurat KP5 SI 2

2 Jumlah biofertilizer untuk padi dan tebu KP 5 SI 3

3 Jumlah kebijakan KP 12 SI 3

4 Jumlah riset bersama KP 12 SI 3

5 Aplikasi pupuk organik pada paket biovillage KP 13b SI 3

6 Survei, pilot plant KP 16 SI 3

7 Pilot project, pengujian KP 16 SI 3

8 Pilot plant, biofer tilizer KP 16 SI 3

9 Pengujian, alih teknologi KP 16 SI 3

10 Rekomendasi KP 16 SI 3

11 Persentase penggunaan benih bermutu buah (%), sayur umbi (%),benih sayur biji (%) KP 6 SI 4

12 Pengembangan alsin ternak ruminansia KP 11 SI 4

13 Meningkatnya jumlah ekspor hasil pertanian KP 16 SI 4

14 Penyediaan anggarn secara tepat waktu dan tepat jumlah untuk menunjang program

di bidang pangan, pertanian, dan industri perdesaan sesuai dengan persetujuan

KP 33 SI 4

15 PMK No.261/2008 tentang tata cara penyediaan anggaran, perhitungan,

pembayaran, dan pertanggungjawaban subsidi pupuk

KP 33 SI 4

16 Dokumen RAPBN-P 2010 tentang perubahan sistem pengelolaan pendanaan BLU

Tanah dan Land Capping untuk ditampung dalam APBN-P 2010

KP 33 SI 4

17 Peraturan pelaksanaan anggaran R&D berdasarkan program prioritas K/L yang

bersangkutan sesuai dengan alokasi anggaran dalam APBN

KP 33 SI 4

Keterangan:

1. KP menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Kegiatan Prioritas Dokumen RPJMN 2010-2014.

2. SI menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Page 31: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

17

Prioritas Nasional (PN) 6: Program Aksi Bidang Infrastruktur

Hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan 3 (tiga) dokumen RKP (2011, 2012,

dan 2013) untuk PN 6: Program Aksi Bidang Infrastruktur, menunjukkan 86,36 persen KP RPJMN

2010-2014 telah dijabarkan dalam dokumen RKP. Sementara itu untuk penjabaran indikator KP,

sebanyak 88,79 persen telah dijabarkan dalam dokumen RKP (Gambar 21).

Apabila persentase penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 dirinci pada setiap tahun

penyusunan RKP, maka terlihat kondisi yang terus menurun. Pada RKP 2011, terdapat 86,36

persen KP dan 87,93 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Selanjutnya

persentase ini menurun pada RKP 2012, yaitu terdapat 75,00 persen KP dan 56,90 persen indikator

KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Pada RKP 2013, penjabaran KP dan indikator KP

kembali menurun menjadi 72,73 persen KP dan 27,59 persen indikator KP (Gambar 22).

Gambar 21. Persentase Penjabaran KP & Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011, 2012, 2013

PN 6: Program Aksi Bidang Infrastruktur

Gambar 22. Persentase Penjabaran KP & Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam Setiap RKP 2011, 2012, 2013

PN 6: Program Aksi Bidang Infrastruktur

Hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) mengindikasikan kondisi kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan untuk PN 6: Program Aksi Bidang Infrastruktur yang cenderung

menurun. Penurunan kesinambungan dan kekonsistenan yang cukup drastis terjadi pada RKP

2012 dan 2013 untuk indikator KP. Hal ini berarti terdapat kecenderungan perubahan dokumen

yang semakin besar tiap tahunnya yang terjadi pada KP dan terutama pada indikator KP.

Kesinambungan dan kekonsistenan indikator KP tinggal sebesar 27,59 persen pada RKP 2013,

sangat rendah bila dibandingkan dengan RKP 2011 sebesar 87,93 persen. Perubahan pada

indikator sebagian besar disebabkan oleh adanya indikator baru atau banyaknya indikator yang

tidak berlanjut di periode RKP tersebut. Berikut pada Gambar 23 ditunjukkan kecenderungan

kesinambungan dan kekonsistenan antardokumen perencanaan untuk PN 6: Program Aksi Bidang

Infrastruktur.

Adapun daftar KP dan indikator KP PN 6: Program Aksi Bidang Infrastruktur RPJMN 2010-2014

yang belum dijabarkan pada dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013) disampaikan pada Tabel 12

(sebanyak 6 KP) dan Tabel 13 (sebanyak 13 indikator KP).

86,36 88,79

13,64 11,21

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

KP Indikator

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

86,36 87,9375,00

56,9072,73

27,59

13,64 12,0725,00

43,1027,27

72,41

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator KP KP Indikator KP KP Indikator KP

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Page 32: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

18

Gambar 23. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan

KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013

PN 6: Program Aksi Bidang Infrastruktur

86,36

75,00 72,7387,93

56,90

27,59

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

KP Indikator KP

Tabel 12. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013),

PN 6: Program Aksi Bidang Infrastruktur

No Nama KP SI

1 Terbangunnya 3 paket akses Pelabuhan Tanjung Priok, Belawan, Bandara Juanda Surabaya SI 3

2 Pesawat udara kalibrasi termasuk console (FIS) kalibrasi SI 3

3 Pembayaran Tunggakan Subsidi Tahun 2008-2009 SI 4

4 Bantuan subsidi perumahan Tahun 2010-2014 SI 4

5 Pengembangan Penyelenggaraan Telekomunikasi Sub Penyusunan ICT Fund untuk membiayai

pembangunan jaringan backbone serat optik

SI 6

6 Penyelesaian pembangunan angkutan kereta listrik di Jakarta (MRT dan monorail) SI 7 Keterangan: SI menunjukkan posisi KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Tabel 13. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013)

PN 6: Program Aksi Bidang Infrastruktur

No Nama Indikator KP SI

1 Jumlah simpul jaringan di pusat KP 7 SI 1

2 Jumlah jalan lingkar/bypass yang dibangun sepanjang 36,65 Km KP 1 SI 2

3 Unit pesawat udara kalibrasi KP 14 SI 3

4 Paket KP 2 SI 3

5 Jumlah bantuan subsidi perumahan KP 4 SI 4

6 Jumlah bantuan subsidi perumahan KP 5 SI 4

7 Diselesaikannya kegiatan supervisi konstruksi Banjir Kanal Timur KP 1 SI 5

8 Diselesaikannya pembangunan kanal timur paket 22 s/d 29 KP 1 SI 5

9 Prosentase pencapaian terhadap kuantitas dan kualitas layanan pos KP 3 SI 6

10 Prosentase penyelesaian penyusunan dan pembahasan ICT Fund & optimalisasi PNBP KP 3 SI 6

11 Prosentase penyelesaian penyusunan / pembahasan RPP Penyelenggaraan Sistem

Elektronik Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Gov) dan Master Plan e-

Government Nasional

KP 6 SI 6

12 Prosentase penyusunan peraturan pelaksana UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi

dan Transaksi Elektronik

KP 7 SI 6

13 Paket Monorail dan Paket MRT KP 2 SI 7 Keterangan:

1. KP menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Kegiatan Prioritas Dokumen RPJMN 2010-2014.

2. SI menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Page 33: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

19

Prioritas Nasional (PN) 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan 3 (tiga) dokumen RKP (2011, 2012,

dan 2013) untuk PN 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha, menunjukkan 82,86 persen KP RPJMN

2010-2014 telah dijabarkan dalam dokumen RKP. Sementara itu untuk penjabaran indikator KP,

sebanyak 81,67 persen telah dijabarkan dalam dokumen RKP (Gambar 24).

Apabila persentase penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 dirinci pada setiap tahun

penyusunan RKP, maka terlihat kondisi yang terus menurun. Pada RKP 2011, terdapat 85,71

persen KP dan 80,00 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Selanjutnya

persentase ini menurun pada RKP 2012, yaitu terdapat 80,00 persen KP dan 56,67 persen indikator

KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Pada RKP 2013, penjabaran KP dan indikator KP

kembali menurun menjadi 65,71 persen KP dan 19,17 persen indikator KP (Gambar 25).

Gambar 24. Persentase Penjabaran KP & Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011, 2012, 2013

PN 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Gambar 25. Persentase Penjabaran KP & Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam Setiap RKP 2011, 2012, 2013

PN 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) mengindikasikan kondisi kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan untuk PN 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha yang cenderung

menurun. Penurunan kesinambungan dan kekonsistenan yang cukup drastis terjadi pada RKP

2012 dan 2013 untuk indikator KP. Hal ini menunjukkan terdapatnya kecenderungan perubahan

dokumen yang semakin besar tiap tahunnya yang terjadi pada KP dan terutama pada indikator

KP. Kesinambungan dan kekonsistenan indikator KP tinggal sebesar 19,17 persen pada RKP 2013,

sangat rendah bila dibandingkan dengan RKP 2011 sebesar 85,71 persen. Perubahan pada

indikator sebagian besar disebabkan oleh adanya indikator baru atau banyaknya indikator yang

tidak berlanjut di periode RKP tersebut. Berikut pada Gambar 26 ditunjukkan kecenderungan

kesinambungan dan kekonsistenan antardokumen perencanaan untuk PN 7: Iklim Investasi dan

Iklim Usaha.

Adapun daftar KP dan indikator KP PN 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha RPJMN 2010-2014 yang

belum dijabarkan pada dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013) disampaikan pada Tabel 14

(sebanyak 6 KP) dan Tabel 15 (sebanyak 22 indikator KP).

85,71 80,00 80,00

56,6765,71

19,17

14,29 20,00 20,00

43,3334,29

80,83

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator

KP

KP Indikator

KP

KP Indikator

KP

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

82,86 81,67

17,14 18,33

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator KP

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Page 34: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

20

Gambar 26. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan

KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013

PN 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha

85,7180,00

65,7180,00

56,67

19,17

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

KP Indikator KP

Tabel 14. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013),

PN 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha

No Nama KP SI

1 Penataan Produk Hukum dan Pelayanan Bantuan Hukum Departemen SI 1

2 Pelaksanaan azas cabotage melalui Pengembangan dan Pemberdayaan armada kapal niaga Nasional SI 3

3 Penataan Sistem Pelabuhan Nasional SI 3

4 Pengelolaan Cargo Information System SI 3

5 Pengelolaan sarana dan fasilitas pelabuhan strategis dan pelabuhan utk komoditas a.l Batubara, CPO SI 3

6 Pelaksanaan National Single Window di sektor perhubungan SI 4 Keterangan: SI menunjukkan posisi KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Tabel 15. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013)

PN 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha

No Nama Indikator KP KP SI

1 Pembenahan Peraturan perUUan di bidang Pertanahan, tata ruang, dan LH KP 1 SI 1

2 Jumlah kebijakan perdagangan yang dilimpahkan ke KEK (peraturan) KP 5 SI 1

3 Percepatan operasionalisasi NSW. Untuk 5 pelabuhan, NSW untuk impor siap

dilaksanakan akhir Desember 2009. Untuk pelabuhan yang lain, tergantung kebijakan dan

kesiapan K/L lainnya

KP 4 SI 2

4 MK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai peraturan perundang-undangan dan

skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

KP 4 SI 2

5 PMK tentang Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dalam rangka pengembangan

sistem logistik

KP 4 SI 2

6 PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan investasi di bidang

kepabeanan dan perpajakan

KP 4 SI 2

7 Persentase penyelesaian aplikasi sistem kepabeanan yang terintegrasi dg portal NSW KP 4 SI 2

8 Jumlah Perda yang dikaji KP 1 SI 3

9 Paket jaringan sistem National Single Window KP 4 SI 3

10 PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai peraturan perundang-undangan dan

skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

KP 3 SI 4

11 PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait dengan Sistem

Logistik Nasional

KP 3 SI 4

12 Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian tempat penimbunan berikat

(TPB)

KP 3 SI 4

Page 35: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

21

No Nama Indikator KP KP SI

13 Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian fasilitas pertambangan KP 3 SI 4

14 Peraturan pelaksanaan mengenai insentif potongan PPh 5% bagi perusahaan yang

melakukan R&D

KP 5 SI 5

15 Jumlah kapal niaga KP 3 SI 6

16 PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai peraturan perundang-undangan dan

skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

KP 5 SI 6

17 PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait dengan Sistem

Logistik Nasional

KP 5 SI 6

18 Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian tempat penimbunan berikat

(TPB)

KP 5 SI 6

19 Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian fasilitas pertambangan KP 5 SI 6

20 Paket sistem informasi cargo KP 3 SI 7

21 Jumlah Peraturan Perundangan, peraturan pelaksanaan teknis, dan laporan kajian KP 3 SI 8

22 Jumlah lokasi yang dibangun dan di rehabilitasi KP 3 SI 9 Keterangan:

1. KP menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Kegiatan Prioritas Dokumen RPJMN 2010-2014.

2. SI menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Prioritas Nasional (PN) 8: Program Aksi Bidang Energi

Hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan 3 (tiga) dokumen RKP (2011, 2012,

dan 2013) untuk PN 8: Program Aksi Bidang Energi, menunjukkan 86,96 persen KP RPJMN 2010-

2014 telah dijabarkan dalam dokumen RKP. Sementara itu untuk penjabaran indikator KP,

sebanyak 88,71 persen telah dijabarkan dalam dokumen RKP (Gambar 27).

Apabila persentase penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 dirinci pada setiap tahun

penyusunan RKP, maka terlihat kondisi yang terus menurun. Pada RKP 2011, terdapat 86,96

persen KP dan 85,48 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Selanjutnya

persentase ini menurun pada RKP 2012, yaitu terdapat 60,87 persen KP dan 51,61 persen indikator

KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Pada RKP 2013, penjabaran KP dan indikator KP

kembali menurun menjadi hanya 43,48 persen KP dan 16,13 persen indikator KP (Gambar 28).

Gambar 27. Persentase Penjabaran KP & Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011, 2012, 2013

PN 8: Program Aksi Bidang Energi

Gambar 28. Persentase Penjabaran KP & Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam Setiap RKP 2011, 2012, 2013

PN 8: Program Aksi Bidang Energi

86,96 88,71

13,04 11,29

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

KP Indikator KP

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

86,96 85,48

60,8751,61

43,48

16,13

13,04 14,52

39,1348,39

56,52

83,87

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator KP Indikator KP Indikator

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Page 36: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

22

Hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) mengindikasikan kondisi kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan untuk PN 8: Program Aksi Bidang Energi yang cenderung menurun.

Artinya, terdapat kecenderungan perubahan dokumen yang semakin besar tiap tahunnya, baik

pada KP maupun indikator KP. Penurunan kesinambungan dan kekonsistenan KP dan indikator

KP terjadi cukup tajam pada RKP 2012 dan terus berlanjut pada RKP 2013. Dari nilai 86,96 persen

KP dan 85,48 persen indikator KP pada RKP 2011 menjadi sangat rendah yaitu 43,48 persen KP

dan 16,13 persen indikator KP pada RKP 2013. Pada Gambar 29 ditunjukkan kecenderungan

kesinambungan dan kekonsistenan antardokumen perencanaan untuk PN 8: Program Aksi Bidang

Energi.

Adapun daftar KP dan indikator KP PN 8: Program Aksi Bidang Energi RPJMN 2010-2014 yang

belum dijabarkan pada dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013) disampaikan pada Tabel 16

(sebanyak 3 KP) dan Tabel 17 (sebanyak 7 indikator KP).

Gambar 29. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan

KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013

PN 8: Program Aksi Bidang Energi

86,96

60,87

43,48

85,48

51,61

16,13

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

KP Indikator KP

Tabel 16. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013),

PN 8: Program Aksi Bidang Energi

No Nama KP SI

1 Dukungan pelaksanaan program prioritas pemerintah bidang energi SI 1

2 Restrukturisasi BUMN besar / penting / strategis SI 2

3 Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya DJ Migas SI 5 Keterangan: SI menunjukkan posisi KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Tabel 17. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013)

PN 8: Program Aksi Bidang Energi

No Nama Indikator KP KP SI

1 Laporan KP 7 SI 1

2 Risalah KP 7 SI 1

3 Surat KP 7 SI 1

4 Laporan KP 1 SI 2

5 Laporan KP 1 SI 2

6 Jumlah studi kelayakan energi laut (laporan) KP 2 SI 4

7 Pembangunan SPBG (gas untuk transportasi) KP 2 SI 5 Keterangan:

1. KP menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Kegiatan Prioritas Dokumen RPJMN 2010-2014.

2. SI menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Page 37: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

23

Prioritas Nasional (PN) 9: Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan

Bencana

Hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan 3 (tiga) dokumen RKP (2011, 2012,

dan 2013) untuk PN 9: Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana,

menunjukkan seluruh KP RPJMN 2010-2014 (100 persen) telah dijabarkan dalam dokumen RKP.

Sementara itu untuk penjabaran indikator KP, sebanyak 95,12 persen telah dijabarkan dalam

dokumen RKP (Gambar 30).

Apabila persentase penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 dirinci pada setiap tahun

penyusunan RKP, maka terlihat kecenderungan penurunan penjabaran, kecuali pada RKP 2013

untuk penjabaran KP. Pada RKP 2011, terdapat 95,92 persen KP dan 91,46 persen indikator KP

RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Selanjutnya persentase ini menurun cukup besar pada

RKP 2012, yaitu 53,06 persen KP dan 34,15 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang sudah

dijabarkan. Pada RKP 2013, penjabaran KP meningkat sedikit menjadi 59,18 persen KP, sementara

indikator KP terus menurun menjadi 17,68 persen (Gambar 31).

Gambar 30. Persentase Penjabaran KP & Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011, 2012, 2013

PN 9: Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup

dan Pengelolaan Bencana

Gambar 31. Persentase Penjabaran KP & Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam Setiap RKP 2011, 2012, 2013

PN 2: Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan

Pengelolaan Bencana

Hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) mengindikasikan kondisi kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan untuk PN 9: Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan

Pengelolaan Bencana yang cenderung mengalami penurunan, walaupun ada sedikit peningkatan

untuk KP pada RKP 2013. Artinya, terdapat kecenderungan dokumen yang berubah-ubah, baik

pada KP maupun indikator KP pada tiap tahun penyusunan RKP. Penurunan kesinambungan dan

kekonsistenan KP dan indikator KP terjadi cukup tajam pada RKP 2012 dan terus berlanjut pada

RKP 2013 untuk indikator KP. Dari nilai 95,92 persen KP dan 91,46 persen indikator KP pada RKP

2011 menjadi sangat rendah yaitu 59,18 persen KP dan 17,68 persen indikator KP pada RKP 2013.

Berikut pada Gambar 32 ditunjukkan kecenderungan kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan untuk PN 9: Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan

Pengelolaan Bencana.

100,00 95,12

4,88

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

Kegiatan Prioritas Indikator

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

95,92 91,46

53,06

34,15

59,18

17,68

4,08

8,54

46,94

65,85

40,82

82,32

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator KP Indikator KP Indikator

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Page 38: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

24

Adapun daftar indikator KP PN 9: Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan

Bencana RPJMN 2010-2014 yang belum dijabarkan pada dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013)

disampaikan pada Tabel 18 (sebanyak 8 indikator KP).

Gambar 32. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan

KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013

PN 9: Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

95,92

53,0659,18

91,46

34,15

17,680,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

KP Indikator KP

Tabel 18. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013)

PN 9: Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

No Nama Indikator KP KP SI

1 Verifikasi karakteristik ekosistem gambut di 5 provinsi yang terkoordinasi antar K/L terkait KP 1 SI 1

2 Persentase penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dalam

perencanaan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang di kabupaten dan propinsi [dari 11

kabupaten dan 4 propinsi yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L dan daerah

KP 2 SI 1

3 Persentase bimbingan teknis pengembangan instrument ekonomi dan perhitungan PDRB

Hijau di daerah iklim

KP 3 SI 2

4 Jumlah dokumen tentang bahan rumusan kebijakan insentif dan pendanaan lingkungan KP 3 SI 2

5 Jumlah pedoman dan fasilitas teknis yang terkait dengan valuasi ekonomi SDA dan LH KP 3 SI 2

6 Jumlah penerimaan target program pinjaman lunak terhadap persentase jumlah UMKM

yang mengajukan permohonan pinjaman

KP 3 SI 2

7 Kesinambungan sistem analisa data di bidang gempabumi dan tsunami KP 2 SI 3

8 Jumlah pembangunan stasiun pasang surut laut KP 1 SI 4 Keterangan:

1. KP menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Kegiatan Prioritas Dokumen RPJMN 2010-2014.

2. SI menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Prioritas Nasional (PN) 10: Daerah Tertinggal, Terluar, dan Paska Konflik

Hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan 3 (tiga) dokumen RKP (2011, 2012,

dan 2013) untuk PN 10: Daerah Tertinggal, Terluar dan Paska Konflik, menunjukkan 91,00 persen

KP RPJMN 2010-2014 telah dijabarkan dalam dokumen RKP. Sementara itu untuk penjabaran

indikator KP, sebanyak 95,00 persen telah dijabarkan dalam dokumen RKP (Gambar 33).

Apabila persentase penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 dirinci pada setiap tahun

penyusunan RKP, maka terlihat kondisi yang terus menurun. Pada RKP 2011, terdapat 91,00

persen KP dan 93,00 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Selanjutnya

persentase ini menurun pada RKP 2012, yaitu terdapat 82,00 persen KP dan 77,00 persen indikator

Page 39: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

25

KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Pada RKP 2013, penjabaran KP dan indikator KP

kembali menurun menjadi hanya 53,00 persen KP dan 54,00 persen indikator KP (Gambar 34).

Gambar 33. Persentase Penjabaran KP & Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011, 2012, 2013

PN 10: Daerah Tertinggal, Terluar dan Paska

Konflik

Gambar 34. Persentase Penjabaran KP & Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam Setiap RKP 2011, 2012, 2013

PN 10: Daerah Tertinggal, Terluar dan Paska Konflik

Hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) mengindikasikan kondisi kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan untuk PN 10: Daerah Tertinggal, Terluar dan Paska Konflik yang

cenderung menurun. Artinya, terdapat kecenderungan perubahan dokumen yang semakin besar

tiap tahunnya, baik pada KP maupun indikator KP. Penurunan kesinambungan dan kekonsistenan

KP dan indikator KP terjadi cukup besar pada RKP 2013. Dari nilai 91,00 persen KP dan 93,00

persen indikator KP pada RKP 2011 menjadi cukup rendah yaitu 53,00 persen KP dan 54,00 persen

indikator KP pada RKP 2013. Berikut pada Gambar 35 ditunjukkan kecenderungan kesinambungan

dan kekonsistenan antardokumen perencanaan untuk PN 10: Daerah Tertinggal, Terluar dan

Paska Konflik.

Gambar 35. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan

KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013

PN 10: Daerah Tertinggal, Terluar dan Paska Konflik

91,00

82,00

53,00

93,00

77,00

54,00

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

KP Indikator KP

91,00 95,00

9,00 5,00

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

KP Indikator

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

91,00 93,0082,00 77,00

53,00 54,00

9,00 7,0018,00 23,00

47,00 46,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator KP KP Indikator KP KP Indikator KP

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Page 40: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

26

Adapun daftar KP dan indikator KP PN 10: Daerah Tertinggal, Terluar dan Paska Konflik RPJMN

2010-2014 yang belum dijabarkan pada dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013) disampaikan pada

Tabel 19 (sebanyak 4 KP) dan Tabel 20 (sebanyak 4 indikator KP).

Tabel 19. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013),

PN 10: Daerah Tertinggal, Terluar dan Paska Konflik

No Nama KP SI

1 Pembinaan pelayanan kesehatan komunitas SI 1

2 Pembinaan pelayanan medik spesialistik SI 1

3 Pendidikan dan pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan SI 1

4 Pelaksanaan perundingan Perbatasan RI-Malaysia, Singapura, Timor Leste, Filipina, Vietnam,& Palau. SI 3 Keterangan: SI menunjukkan posisi KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Tabel 20. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013)

PN 10: Daerah Tertinggal, Terluar dan Paska Konflik

No Nama Indikator KP KP SI

1 Jumlah rute yang terselenggara KP 3 SI 1

2 Terselenggaranya pelayanan kesehatan di puskesmas prioritas di perbatasan dan

pulau terluar

KP 6 SI 3

3 Persentase guru di daerah terpencil yang mengikuti peningkatan kompetensi dan

perofesionalisme

KP 10 SI 3

4 Jumlah pelaksanaan perundingan perbatasan maritim dan darat KP 10 SI 3 Keterangan:

1. KP menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Kegiatan Prioritas Dokumen RPJMN 2010-2014.

2. SI menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Prioritas Nasional 11: Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi

Hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan 3 (tiga) dokumen RKP (2011, 2012,

dan 2013) untuk PN 11: Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi menunjukkan 88,46

persen KP RPJMN 2010-2014 telah dijabarkan dalam dokumen RKP. Sementara itu untuk

penjabaran indikator KP, sebanyak 87,50 persen telah dijabarkan dalam dokumen RKP (Gambar

36).

Apabila persentase penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 dirinci pada setiap tahun

penyusunan RKP, maka terlihat kondisi yang terus menurun. Pada RKP 2011, terdapat 88,46

persen KP dan 87,50 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Selanjutnya

persentase ini menurun pada RKP 2012, yaitu terdapat 73,08 persen KP dan 65,63 persen indikator

KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Pada RKP 2013, penjabaran KP dan indikator KP

kembali menurun menjadi hanya 34,62 persen KP dan 21,88 persen indikator KP (Gambar 37).

Hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) mengindikasikan kondisi kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan untuk PN 11: Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi yang

cenderung menurun. Artinya, terdapat kecenderungan perubahan dokumen yang semakin besar

tiap tahunnya, baik pada KP maupun indikator KP. Penurunan kesinambungan dan kekonsistenan

KP dan indikator KP terjadi cukup tajam pada RKP 2013. Dari nilai 88,46 persen KP dan 87,50

persen indikator KP pada RKP 2011 menjadi sangat rendah yaitu 34,62 persen KP dan 21,88 persen

indikator KP pada RKP 2013. Berikut pada Gambar 38 ditunjukkan kecenderungan kesinambungan

dan kekonsistenan antardokumen perencanaan untuk PN 11: Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi

Teknologi.

Page 41: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

27

Gambar 36. Persentase Penjabaran KP & Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011, 2012, 2013

PN 11: Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi

Teknologi

Gambar 37. Persentase Penjabaran KP & Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam Setiap RKP 2011, 2012, 2013

PN 11: Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi

Gambar 38. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan

KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013

PN 11: Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi

88,46

73,08

34,62

87,50

65,63

21,88

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

KP Indikator KP

Adapun daftar KP dan indikator KP PN 11: Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi RPJMN

2010-2014 yang belum dijabarkan pada dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013) disampaikan pada

Tabel 21 (sebanyak 3 KP) dan Tabel 22 (sebanyak 4 indikator KP).

Tabel 21. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013),

PN 11: Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi

No Nama KP SI

1 Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film SI 2

2 Pelaksanaan insentif difusi iptek SI 5

3 Pelaksanaan insentif peningkatan kapasitas iptek sistem produksi SI 5 Keterangan: SI menunjukkan posisi KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

88,46 87,5073,08

65,63

34,6221,88

11,54 12,5026,92

34,38

65,3878,13

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator

KP

KP Indikator

KP

KP Indikator

KP

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

88,46 87,50

11,54 12,50

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

KP Indikator KP

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Page 42: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

28

Tabel 22. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013)

PN 11: Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi

No Nama Indikator KP KP SI

1 Jumlah fasilitasi sarana pengembangan, pendalaman, dan pergelaran seni budaya

- Propinsi

- Kabupaten/Kota

KP 2 SI 2

2 Jumlah paket KP 6 SI 5

3 Jumlah paket insentif KP 7 SI 5

4 Jumlah paket prototype, advokasi, dan rekomendasi KP 8 SI 5

Keterangan:

1. KP menunjukian posisi indikator KP pada urutan Kegiatan Prioritas Dokumen RPJMN 2010-2014.

2. SI menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Prioritas Nasional Lainnya (PNL) 12: Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan

Hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan 3 (tiga) dokumen RKP (2011, 2012,

dan 2013) untuk PNL 12: Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan, menunjukkan 80,39 persen

KP RPJMN 2010-2014 telah dijabarkan dalam dokumen RKP. Sementara itu untuk penjabaran

indikator KP, sebanyak 82,47 persen telah dijabarkan dalam dokumen RKP (Gambar 39).

Apabila persentase penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 dirinci pada setiap tahun

penyusunan RKP, maka terlihat kecenderungan penurunan penjabaran, kecuali pada RKP 2013

untuk penjabaran KP. Pada RKP 2011, terdapat 76,47 persen KP dan 76,29 persen indikator KP

RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Selanjutnya persentase ini menurun cukup besar pada

RKP 2012, yaitu 56,86 persen KP dan 54,64 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang sudah

dijabarkan. Pada RKP 2013, penjabaran KP meningkat sedikit menjadi 62,75 persen KP, sementara

indikator KP terus menurun menjadi 32,99 persen. (Gambar 40).

Gambar 39. Persentase Penjabaran KP & Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011, 2012, 2013

PNL 12: Politik, Hukum, Pertahanan dan

Keamanan

Gambar 40. Persentase Penjabaran KP & Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam Setiap RKP 2011, 2012, 2013

PNL 12: Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan

Hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) mengindikasikan kondisi kesinambungan dan kekonsistenan

80,39 82,47

19,61 17,53

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator KP

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

76,47 76,29

56,86 54,6462,75

32,99

23,53 23,71

43,14 45,3637,25

67,01

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator KP KP Indikator KP KP Indikator KP

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Page 43: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

29

antardokumen perencanaan untuk PNL 12: Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan yang

cenderung mengalami penurunan, walaupun ada sedikit peningkatan untuk KP pada RKP 2013.

Artinya, terdapat kecenderungan dokumen yang berubah-ubah, baik pada KP maupun indikator

KP pada tiap tahun penyusunan RKP. Penurunan kesinambungan dan kekonsistenan KP dan

indikator KP terjadi cukup tajam pada RKP 2012 dan terus berlanjut pada RKP 2013 untuk

indikator KP. Dari nilai 76,47 persen KP dan 76,29 persen indikator KP pada RKP 2011 menjadi

62,75 persen KP dan 32,99 persen indikator KP pada RKP 2013. Berikut pada Gambar 41

ditunjukkan kecenderungan kesinambungan dan kekonsistenan antardokumen perencanaan

untuk PNL 12: Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan.

Gambar 41. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan

KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013

PNL 12: Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan

76,47

56,8662,7576,29

54,64

32,99

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

KP Indikator KP

Adapun daftar indikator KP PNL 12: Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan RPJMN 2010-

2014 yang belum dijabarkan pada dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013) disampaikan pada Tabel

23 (sebanyak 10 KP) dan Tabel 24 (sebanyak 17 indikator KP).

Tabel 23. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013)

PNL 12: Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan

No Nama KP SI

1 Peningkatan Wawasan Kebangsaan melalui Sosialisasi yang Berkelanjutan SI 2

2 Kegiatan Perancangan Peraturan Perundang-undangan SI 5

3 Kegiatan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan SI 6

4 Kegiatan Peningkatan Profesionalitas Tenaga Teknis Peradilan dan Aparatur Peradilan di bidang

Manajemen dan Kepemimpinan

SI 6

5 Peningkatan Penuntutan pelanggaran HAM yang Berat SI 8

6 Penyusunan Rencana induk, master plan dan road map revitalisasi industri pertahanan SI 9

7 Konsolidasi RPJMN 2010-2014 beserta RKP, Penguatan basis pendanaan, dan Perumusan

Kerangka Pendanaan 5 thn

SI 9

8 Revisi Keppres 80 Tahun 2003 untuk mendukung revitalisasi industri pertahanan SI 9

9 Identifikasi teknologi – Alutsista TNI dan Alut POLRI yang dibutuhkan dalam PJP I SI 9

10 Pembentukan Komite Kebijakan Industri Pertahanan sbg Clearing House SI 9 Keterangan: SI menunjukkan posisi KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Page 44: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

30

Tabel 24. Daftar Indikator KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013)

PNL 12: Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan

No Nama Indikator KP KP SI

1 • Bidang politik, hukum & keamanan • Bidang keuangan dan perbankan • Bidang industri dan perdagangan • Bidang kesejahteraan rakyat

• Bidang pertanahan, tata ruang, dan LH

• Peraturan Perundang-undangan di bidang mekanisme perlindungan saksi dan pelapor

• Peraturan Perundang-undangan di bidang yg mendorong pemberantasan korupsi

KP d SI V

2 • Bidang politik, hukum & keamanan • Bidang keuangan dan perbankan

• Bidang industri dan perdagangan • Bidang kesejahteraan rakyat • Bidang pertanahan, tata ruang, dan LH

• Peraturan perundang-undangan di bidang mekanisme perlindungan saksi dan pelapor

• Peraturan perundang-undangan di bidang yg mendorong pemberantasan korupsi

KP a SI VI

3 Jumlah kurikulum, silabus, materi ajar yg dikembangkan berdasarkan keb pelatihan KP b SI VI

4 Jumlah pelatihan bagi Hakim/Hakim Adhoc dan tenaga teknis lainnya mengenai Tipikor,

asset recovery dll KP b SI VI

5 Jumlah pengembangan sistem diklat yang terhubung dengan sistem rekruitmen, sistem

pengawasan dan sistem karir bagi hakim dan aparatur peradilan KP b SI VI

6 Jmlh SDM mendapatkan pelatihan teknis peradilan dan manajemen & Kepemimpinan

yang memenuhi standar kompetensi, tugas dan kinerja KP b SI VI

7 Penyusunan kebijakan mengenai manajemen dan tata laksana di lingk Peradilan Umum KP b SI VII

8 Tersedianya biaya penyelesaian perkara yang memadai KP a SI VII

9 Ditetapkannya Keppres Pengadaan barang dan jasa KP c SI IX

10 Dokumen rencana pengembangan dan pengadaan KP a SI IX

11 Efisiensi dan Efektivitas pengadaan Alutsista TNI dan Alut POLRI KP e SI IX

12 Jumlah item produk alutsista TNI dan Alut Polri yang mampu diproduksi oleh Industri

Pertahanan dalam Negeri KP d SI IX

13 Jumlah modul pengembangan nilai kebangsaan KP b SI II

14 Jumlah perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan dalam tahap

penuntutan. KP i SI VIII

15 Jumlah sosialisasi pengembangan nilai kebangsaan untuk pemuda, perempuan, aparatur

pemerintah

KP a SI II

16 Rekomendasi KP l SI IX

17 Rumusan pendanaan Industri Pertahanan Dalam Negeri yang bersifat multiyears KP b SI IX

Keterangan:

1. KP menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Kegiatan Prioritas Dokumen RPJMN 2010-2014.

2. SI menunjukan posisi indikator KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Prioritas Lainnya (PNL) 13: Perekonomian

Hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan 3 (tiga) dokumen RKP (2011, 2012,

dan 2013) untuk PNL 13: Perekonomian menunjukkan 69,57 persen KP RPJMN 2010-2014 telah

dijabarkan dalam dokumen RKP. Sementara itu untuk penjabaran indikator KP, sebanyak 80,77

persen telah dijabarkan dalam dokumen RKP (Gambar 42).

Apabila persentase penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 dirinci pada setiap tahun

penyusunan RKP, maka terlihat kondisi yang terus menurun. Pada RKP 2011, terdapat 65,22

persen KP dan 71,15 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Selanjutnya

persentase ini menurun pada RKP 2012, yaitu terdapat 56,52 persen KP dan 53,85 persen indikator

KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Pada RKP 2013, penjabaran KP dan indikator KP

kembali menurun menjadi hanya 52,27 persen KP dan 40,38 persen indikator KP (Gambar 43).

Page 45: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

31

Gambar 42. Persentase Penjabaran KP & Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011, 2012, 2013

PNL 13: Perekonomian

Gambar 43. Persentase Penjabaran KP & Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam Setiap RKP 2011, 2012, 2013

PNL 13: Perekonomian

Hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) mengindikasikan kondisi kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan untuk PNL 13: Perekonomian yang cenderung menurun. Artinya,

terdapat kecenderungan perubahan dokumen yang semakin besar tiap tahunnya, baik pada KP

maupun indikator KP. Penurunan kesinambungan dan kekonsistenan KP dan indikator KP terjadi

cukup tajam pada RKP 2013. Dari nilai 65,22 persen KP dan 71,15 persen indikator KP pada RKP

2011 menurun menjadi 52,17 persen KP dan 40,38 persen indikator KP pada RKP 2013. Berikut

pada Gambar 44 ditunjukkan kecenderungan kesinambungan dan kekonsistenan antardokumen

perencanaan untuk PNL 13: Perekonomian.

Adapun daftar KP dan indikator KP PNL 13: Perekonomian RPJMN 2010-2014 yang belum

dijabarkan pada dokumen RKP (2011, 2012, dan 2013) disampaikan pada Tabel 25 (sebanyak 3 KP)

dan Tabel 26 (sebanyak 4 indikator KP).

Gambar 44. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan

KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013

PNL 13: Perekonomian

65,2256,52

52,17

71,15

53,85

40,38

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

KP Indikator KP

69,5780,77

30,4319,23

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator KP

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

65,2271,15

56,52 53,85 52,1740,38

34,7828,85

43,48 46,15 47,8359,62

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator KP KP Indikator KP KP Indikator KP

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Page 46: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

32

Tabel 25. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013),

PNL 13: Perekonomian

No Nama KP SI

1 Pengembangan klaster industri berbasis pertanian, oleochemical SI 1

2 Pelaksanaan Kerja Sama Bilateral dalam promosi/kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi SI 2

3 Peningkatan Peran Diplomasi Ekonomi dalam Forum Multilateral SI 2

4 Perluasan Pasar Non Tradisional SI 2

5 Peningkatan Keamanan Pemulangan TKI Bermasalah/TKIB SI 3

6 Peningkatan Pelayanan Pemulangan TKI Bermasalah/TKIB SI 3

7 Peningkatan Pemulangan TKI Bermasalah/TKIB SI 3 Keterangan: SI menunjukkan posisi KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Tabel 26. Daftar KP RPJMN 2010-2014 yang Belum Dijabarkan pada Dokumen RKP (2011, 2012, 2013),

PNL 13: Perekonomian

No Nama Indikator KP KP SI

1 Jumlah Perusahaan SI 1 KP 1

2 Pilot project industri turunan kelapa sawit SI 1 KP 1

3 Provinsi Sumut, Kaltim, dan Riau SI 1 KP 1

4 Jumlah koordinasi teknis/ penyelenggaraan pertemuan/ partisipasi dalam siding

terkait isu perdagangan, perindustrian, investasi, HAKI, ekonomi dan keuangan

SI 2 KP 1

5 Jumlah posisi Pemri yang disampaikan dalam siding internasional terkait isu

perdagangan, perindustrian, investasi, HAKI, ekonomi dan keuangan

SI 2 KP 1

6 Persentase fasilitasi untuk sidang/pameran/forum bisnis (Trade, Tourism and

Investment) di kawasan Asia Timur dan Pasifik, Sub Sahara Afrika, Eropa Tengah dan

Timur

SI 2 KP 2

7 Persentase fasilitasi penyelenggaraan kerjasama di bidang ekonomi dengan negara-

negara di kawasan Asia Timur dan Sub Sahara Afrka

SI 2 KP 3

8 Terselenggaranya koordinasi pemulangan TKI/TKI B dari entry point ke daerah asal SI 3 KP 12

9 Jumlah pemulangan TKI bermasalah/TKIB yang dideportasi SI 3 KP 13

10 Terjaminnya keamanan pemulangan TKI bermasalah/TKIB SI 3 KP 15 Keterangan:

1. KP menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Kegiatan Prioritas Dokumen RPJMN 2010-2014.

2. SI menunjukkan posisi indikator KP pada urutan Substansi Inti Dokumen RPJMN 2010-2014.

Prioritas Lainnya (PNL) 14: Kesejahteraan Rakyat

Hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan 3 (tiga) dokumen RKP (2011, 2012,

dan 2013) untuk PNL 14: Kesejahteraan Rakyat menunjukkan seluruh KP (100 persen) dan

indikator KP (100 persen) RPJMN 2010-2014 telah dijabarkan dalam dokumen RKP (Gambar 45).

Apabila persentase penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 dirinci pada setiap tahun

penyusunan RKP, maka terlihat kondisi yang sedikit menurun. Pada RKP 2011, terdapat 100,00

persen KP dan 100,00 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Selanjutnya

pada RKP 2012 terdapat 100,00 persen KP dan 85,71 persen indikator KP RPJMN 2010-2014 yang

sudah dijabarkan. Pada RKP 2013, penjabaran KP dan indikator KP sedikit menurun menjadi 84,38

persen KP dan 76,79 persen indikator KP (Gambar 46).

Page 47: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

33

Gambar 45. Persentase Penjabaran KP & Indikator

KP RPJMN 2010-2014 dalam RKP 2011, 2012, 2013

PNL 14: Kesejahteraan Rakyat

Gambar 46. Persentase Penjabaran KP & Indikator KP

RPJMN 2010-2014 dalam Setiap RKP 2011, 2012, 2013

PNL 14: Kesejahteraan Rakyat

100,00 100,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator KP

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) mengindikasikan kondisi kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan untuk PNL 14: Kesejahteraan Rakyat yang cukup baik walaupun

sedikit menurun. Artinya, terdapat kecenderungan perubahan dokumen yang terjadi tiap tahun

walaupun tidak besar, baik pada KP maupun indikator KP. Pada Gambar 47 ditunjukkan

kecenderungan kesinambungan dan kekonsistenan antardokumen perencanaan untuk PNL 14:

Kesejahteraan Rakyat.

Gambar 47. Persentase Kesinambungan dan Kekonsistenan

KP dan Indikator KP RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011, 2012, 2013

PNL 14: Kesejahteraan Rakyat

100,00 100,00

84,38100,00

85,71

76,79

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

KP Indikator KP

100,00 100,00 100,0085,71 84,38

76,79

14,29 15,6223,21

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

KP Indikator KP KP Indikator KP KP Indikator KP

RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013

Sudah Dijabarkan dalam RKP Belum Dijabarkan dalam RKP

Page 48: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

34

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Evaluasi terkait penjabaran RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen RKP Tahun 2011-2013

memberikan gambaran kualitas dari dokumen perencanaan berdasarkan aspek kesinambungan

dan kekonsistenan antardokumen perencanaan yang diperoleh dari hasil identifikasi atas

penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam dokumen RKP 2011, 2012 dan 2013.

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, secara singkat kesimpulan yang diperoleh antara lain:

1. Rekapitulasi hasil persandingan antara dokumen RPJMN 2010-2014 dengan 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) menunjukkan sebagian besar KP dan indikator KP RPJMN 2010-

2014 telah dijabarkan dalam dokumen RKP. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya persentase

penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 sebesar 90,76 persen dan 87,75 persen ke

dalam dokumen RKP 2011-2013.

2. Hasil identifikasi penjabaran KP dan indikator KP RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen

RKP (2011, 2012, dan 2013) mengindikasikan kondisi kesinambungan dan kekonsistenan

antardokumen perencanaan yang terus menurun tiap tahunnya. RKP 2013 memiliki deviasi

yang paling besar terhadap RPJMN 2010-2014, dibandingkan dengan RKP sebelumnya (RKP

2012 dan 2011). Artinya, semakin banyak terjadi perbedaan substansi pada setiap penyusunan

RKP, yang dalam hal ini ditunjukkan oleh pernyataan KP dan indikator KP yang makin

terdeviasi.

a. Kesinambungan dan kekonsistenan KP antardokumen RPJMN 2010-2014 dengan RKP

(2011, 2012, dan 2013) mengalami penurunan walaupun tidak terlalu drastis. Pada RKP

2011, terdapat 87,80 persen KP RPJMN 2010-2014 yang sudah dijabarkan. Kemudian,

angka tersebut terus menurun pada RKP 2012 dan RKP 2013, yaitu hanya sebesar 77,82

persen dan 69,32 persen.

b. Kesinambungan dan kekonsistenan indikator KP antardokumen RPJMN 2010-2014

dengan RKP (2011, 2012, dan 2013) menunjukkan penurunan yang lebih tajam

dibandingkan dengan KP. Pada RKP 2011, terdapat 84,76 persen indikator KP RPJMN

2010-2014 yang sudah dijabarkan. Kemudian, angka tersebut terus menurun pada RKP

2012 menjadi sebesar 58,88 persen dan 49,23 persen pada RKP 2013.

3. Sebagai masukan terhadap penyusunan RKP 2014 didapatkan 50 KP (9,24 persen KP) dan 160

indikator KP (12,25 persen indikator KP) RPJMN 2010-2014 yang belum dijabarkan dalam 3

(tiga) dokumen RKP terdahulu dan seyogyanya perlu ditampung dalam RKP 2014 sehingga

aspek kesinambungan dan kekonsistenan antardokumen perencanaan dapat ditingkatkan.

Hasil evaluasi terkait penjabaran RPJMN 2010-2014 ke dalam 3 (tiga) dokumen RKP Tahun 2011-

2013 menunjukkan masih perlunya peningkatan kualitas dokumen perencanaan di periode

berikutnya terutama pada sejumlah perbaikan ataupun penitikberatan pada rekomendasi sebagai

berikut:

1. Pentingnya aplikasi Model Logika sebagai alat bantu untuk memetakan pola pikir awal hingga

ekspektasi capaian beserta ukuran-ukurannya (untuk berbagai tingkatan) ketika

memformulasikan apapun, termasuk kebijakan, strategi, program, kegiatan dan sebagainya.

2. Perumusan indikator yang tepat (memenuhi kaidah SMART) dan sesuai dengan tingkatan

kinerja (impact, outcomes, output) akan meningkatkan kualitas dokumen perencanaan yang

disusun sehingga akan memperkecil kemungkinan terjadinya perubahan pernyataan indikator

ataupun ketidakberlanjutan suatu indikator di periode tertentu.

Page 49: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

35

LAMPIRAN 1

Ringkasan Evaluasi Ex-Ante terhadap

Dokumen RKP 2013

Page 50: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

36

Page 51: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

37

Ringkasan Evaluasi Ex-Ante terhadap Dokumen RKP 2013

PENDAHULUAN

Penyusunan RKP-2013 dengan tema Memperkuat Perekonomian Domestik Bagi Peningkatan

Dan Perluasan Kesejahteraan Rakyat bersifat sangat strategis, karena nantinya dijadikan sebagai

pedoman bagi penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2013, serta

pedoman pelaksanaan pembangunan bagi Pemerintah Pusat/Daerah, masyarakat, dan dunia

usaha. Dengan pertimbangan tersebut maka kualitas dokumen RKP harus benar-benar terjaga

dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara ilmiah maupun politis. Dalam kerangka itu, Deputi

Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan, sesuai dengan tugas dan fungsinya, melakukan evaluasi

ex-ante terhadap dokumen RKP-2013. Berdasarkan pembagian tugas yang diberikan oleh Deputi

EKP, Direktorat EKPS berkontribusi untuk melakukan evaluasi ex-ante atas dokumen Buku II RKP

2013 untuk mereviu kualitas dokumen tersebut, secara spesifik dalam hal kesinambungan dan

kekonsistenan antar dokumen RKP dan dengan dokumen RPJMN 2010-2014, serta ketepatan

penyusunan dokumen berdasarkan kerangka berpikir yang logis.

Tujuan dari pelaksanaan evaluasi ex-ante atas dokumen Buku II RKP 2013 adalah untuk mereviu

kualitas dokumen perencanaan yang disusun, yang meliputi dua pokok identifikasi sebagai

berikut: (1) Kesinambungan dan kekonsistenan dokumen RKP 2013 dengan RKP sebelumnya; dan

antara RKP 2013 dengan RPJMN 2010-2014; dan (2) Ketepatan penyusunan alur pikir dan atribut

yang terkait, seperti sasaran, indikator dan target; berdasarkan kerangka berpikir logis.

Ruang lingkup penyusunan evaluasi ex-ante atas dokumen Buku II RKP 2013 meliputi sembilan

bidang pembangunan, dimana pada setiap bidang dipilih 2-3 fokus prioritas (FP) yang mewakili

untuk kemudian direviu lebih lanjut. Total FP yang direviu sebanyak 19 FP.

Cara evaluasi RKP-2013 Buku II adalah dengan melakukan document review, yaitu, dengan

mencermati dan membandingkan dokumen. Pencermatan terhadap dokumen RKP (RKP 2011,

RKP 2012, RKP 2013) dan RPJMN 2010-2014 dilakukan untuk mengidentifikasi dua aspek, yaitu:

(1) aspek kesinambungan dan kekonsistenan antar dokumen perencanaan; serta (2) aspek

ketepatan penyusunan alur pikir dan atribut terkait.

HASIL REVIU UMUM

1. Kesinambungan dan Kekonsistenan antar Dokumen Perencanaan

Rekapitulasi hasil persandingan antar dokumen RKP maupun dengan RPJMN 2010-2014

menunjukkan indikator pada level FP cukup berkesinambungan dan konsisten, yang ditunjukkan

oleh cukup tingginya persentase indikator sama (antara 68-75 persen). Namun pada level KP,

kesinambungan dan kekonsistenan indikator masih rendah karena persentase indikator sama

hanya diantara 20-33 persen.

a. Antar Dokumen RKP (RKP 2013, RKP 2012, RKP 2011)

Dilihat dari format penulisan, ketiga dokumen RKP (RKP 2013, RKP 2012, RKP 2011) memiliki

format yang sama, yaitu mencantumkan atribut FP/KP, Indikator, Rencana 2011/2012/2013,

Program, dan Pelaksana. Perbedaan yang cukup nyata adalah dalam hal penulisan indikator, baik

di level FP maupun KP.

Page 52: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

38

Pada level FP, jumlah FP yang direviu sebanyak 19 FP (sesuai Tabel 1) dengan jumlah indikator FP

yang berbeda-beda pada ketiga dokumen RKP. Jumlah indikator FP pada RKP 2013 sebanyak 41

indikator, lebih sedikit apabila dibandingkan dengan jumlah indikator FP pada RKP 2012 dan RKP

2011, yaitu 42 indikator. Hasil rekapitulasi persandingan FP secara umum (pada Tabel 2)

mengindikasikan kesinambungan dan kekonsistenan yang cukup baik untuk indikator FP, karena

lebih dari 70 persen indikator FP di ketiga dokumen RKP merupakan indikator yang sama

(pernyataan indikator sama untuk ketiga dokumen RKP). Namun, masih terdapat 30 persen

indikator FP yang memiliki perbedaan pada ketiga dokumen RKP (disebut dengan indikator

berbeda). Hasil reviu atas perbedaan tersebut menunjukkan perbedaan pada RKP 2013, sebagian

besar disebabkan karena adanya indikator baru, sedangkan pada RKP 2012 dan RKP 2011,

perbedaan disebabkan karena sebagian besar indikator tidak berlanjut.

Pada level KP, jumlah KP dan indikator KP yang direviu berbeda pula pada ketiga dokumen RKP.

Jumlah KP dan indikator KP pada RKP 2013 adalah 185 KP dengan 607 indikator KP, lebih sedikit

dibandingkan dengan RKP 2012, yaitu 197 KP dengan 637 indikator, dan RKP 2011, yaitu 195 KP

dengan 680 indikator. Hasil rekapitulasi persandingan KP secara umum (pada Tabel 2)

mengindikasikan hal yang berbeda dari yang sebelumnya ditemui pada level FP, yaitu kurang

baiknya kesinambungan dan kekonsistenan untuk indikator KP pada ketiga dokumen RKP.

Sebagian besar indikator KP (antara 67-71 persen) dalam ketiga dokumen RKP tergolong indikator

berbeda. Pada RKP 2013, perbedaan indikator KP sebagian besar disebabkan oleh adanya

indikator baru, sedangkan pada RKP 2012 dan RKP 2011 disebabkan karena indikator tidak

berlanjut.

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Persandingan Antar Dokumen RKP Buku II (19 FP)

Ulasan Buku II RKP 2013 Buku II RKP 2012 Buku II RKP 2011

Format Penulisan sama sama sama

Fokus Prioritas (19 FP)

Jumlah Indikator FP 41 42 42

Indikator sama 30 (73,17%) 30 (71,43%) 30 (71.43%)

Indikator berbeda 11 (26,83%) 12 (28,57%) 12 (28.57%)

Indikator berubah 2 (4,88%) 1 (2,38%) 2 (4,76%)

Indikator baru 9 (21,95%) - -

Indikator baru dan tidak

berlanjut - 6 (14,29%) -

Indikator tidak berlanjut - 5 (11,90%) 10 (23,81%)

Kegiatan Prioritas

Jumlah Kegiatan Prioritas 185 197 195

Jumlah Indikator KP 607 637 680

Indikator sama 196 (32,29%) 196 (30,77%) 196 (28,82%)

Indikator berbeda 411 (67,71%) 441 (69,23%) 484 (71,18%)

Indikator berubah 103 (16,97%) 138 (21,66%) 133 (19,56%)

Indikator baru 308 (50,74%) 122 (19,15%) -

Indikator baru dan tidak

berlanjut - 77 (12,09%) -

Indikator tidak berlanjut - 104 (16,33%) 351 (51,62%) Keterangan:

1. Indikator sama adalah indikator yang memiliki pernyataan yang sama untuk ketiga dokumen RKP.

2. Indikator berbeda adalah indikator yang memiliki perbedaan pada ketiga dokumen RKP.

3. Indikator berubah adalah indikator yang memiliki pernyataan yang berubah dari dokumen RKP sebelumnya.

4. Indikator baru adalah indikator yang baru muncul pada dokumen RKP (2012 dan/atau 2013), yang belum ada pada dokumen RKP

sebelumnya.

5. Indikator baru dan tidak berlanjut adalah indikator yang baru muncul pada dokumen tahun tertentu (biasanya tahun 2012) dan

tidak dilanjutkan lagi pada tahun berikutnya.

6. Indikator tidak berlanjut adalah indikator pada tahun 2011 yang tidak muncul/dilanjutkan pada tahun berikutnya (bisa tidak

dilanjutkan di tahun 2012 ataupun 2013)

Page 53: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

39

b. Antar Dokumen RKP 2013 dengan RPJMN 2010-2014

Dalam hal format penulisan, dokumen RKP 2013 dan RPJMN 2010-2014 memiliki sedikit

perbedaan yaitu pada RPJMN 2010-2014 memiliki sasaran pada level FP dan KP, sedangkan pada

RKP 2013, sasaran tersebut tidak ada.

Pada level FP, jumlah FP yang direviu adalah 19 FP (sesuai Tabel 1) dengan jumlah indikator FP

dalam RPJMN 2010-2014 dan RKP 2013 masing-masing berbeda. Dalam RPJMN 2010-2014,

jumlah indikator FP sebanyak 45 indikator, lebih banyak dibandingkan dengan jumlah indikator FP

pada RKP 2013, yaitu 41 indikator. Hasil rekapitulasi persandingan FP secara umum (pada Tabel 3)

mengindikasikan kesinambungan dan kekonsistenan yang cukup baik untuk indikator FP, karena

sebagian besar indikator FP (lebih dari 60 persen) dalam RPJMN 2010-2014 dan RKP 2013 memiliki

pernyataan yang sama. Namun sebagian besar target indikator KP dalam kedua dokumen

berbeda, mencapai lebih dari 50 persen.

Pada level KP, jumlah KP dan indikator KP yang direviu dalam dokumen RPJMN 2010-2014 dan

RKP 2013 juga berbeda. Jumlah KP pada RPJMN 2010-2014 adalah 188 KP, lebih besar dari jumlah

di RKP 2013 sebanyak 185 KP. Namun dari sisi jumlah indikator KP, dalam RPJMN 2010-2014 lebih

sedikit dibandingkan dengan RKP 2013 yaitu 597 indikator dibandingkan 607 indikator. Sebagian

besar indikator KP dan target indikator KP dalam ketiga dokumen RKP berbeda, yaitu masing-

masing lebih dari 70 persen dan lebih dari 80 persen. Hal ini mengindikasikan kurangnya

kesinambungan dan kekonsistenan dokumen perencanaan atau dalam hal ini terdapat banyak

perubahan indikator dan target KP pada RKP 2013 bila disandingkan dengan RPJMN 2010-2014.

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Persandingan RKP 2013 dengan RPJMN 2010-2014 Buku II (19 FP)

Ulasan Buku II RPJMN 2010-2014 Buku II RKP 2013

Format Terdapat sasaran pada level fokus prioritas

dan kegiatan prioritas

Tidak terdapat sasaran pada level fokus

prioritas dan kegiatan prioritas

Fokus Prioritas (19 FP)

Jumlah Indikator FP 45 41

Indikator sama 31 (68,89%) 31 (75,61%)

Indikator berbeda 14 (31,11%) 10 (24,39%)

Target sama (%) 20 (44,44%) 20 (48,78%)

Target berbeda (%) 25 (55,56%) 21 (51,22%)

Kegiatan Prioritas

Jumlah Kegiatan Prioritas 188 185

Jumlah Indikator KP 597 607

Indikator sama (%) 131 (21,94%) 131 (21,58%)

Indikator berbeda (%) 466 (78,06%) 476 (78,42%)

Target sama (%) 69 (11,56%) 69 (11,37%)

Target berbeda (%) 528 (88.44%) 538 (88,63%) Keterangan:

1. Indikator sama adalah indikator yang memiliki pernyataan yang sama untuk dokumen RPJMN 2010-2014 dan RKP 2013.

2. Indikator berbeda adalah indikator yang memiliki pernyataan yang berbeda untuk dokumen RPJMN 2010-2014 dan RKP 2013.

3. Target sama adalah target suatu indikator dalam dokumen RPJMN 2010-2014 dan RKP 2013 memiliki besaran yang sama.

4. Target berbeda adalah target suatu indikator dalam dokumen RPJMN 2010-2014 dan RKP 2013 memiliki besaran yang berbeda.

2. Ketepatan Penyusunan Alur Pikir dan Atribut Terkait

Hasil reviu umum atas ketepatan penyusunan alur pikir dan atribut terkait pada RKP 2013

menunjukkan kondisi yang bervariasi untuk masing-masing bidang pembangunan Buku II.

Namun, secara umum masih menunjukkan sejumlah kekurangan yang perlu diperbaiki ke depan,

yaitu dalam penyusunan RKP ataupun RPJMN selanjutnya.

Page 54: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

40

Pertama, masih lemahnya penerjemahan permasalahan menjadi pernyataan sasaran bidang

(yang dianggap sebagai sasaran di level dampak/ultimate outcome). Masih ditemui sejumlah

permasalahan yang dinilai cukup penting tetapi tidak teridentifikasi secara jelas pada sasaran

bidang. Sebaliknya juga terdapat sejumlah sasaran bidang yang tiba-tiba muncul dan kurang

berkaitan dengan permasalahan yang dipetakan.

Kedua, tumpang tindihnya penentuan tingkatan kinerja, yang diindikasikan oleh penggunaan

pernyataan indikator yang sama pada dua atau tiga tingkatan kinerja sekaligus, yaitu prioritas

(impact), fokus prioritas (outcomes), dan kegiatan prioritas (output). Hal ini selain berarti kurang

tepatnya penyusunan alur berpikir, juga menunjukkan perumusan indikator yang kurang sesuai.

a. Persandingan Permasalahan dengan Sasaran Bidang

Hampir di setiap bidang, penerjemahan permasalahan ke dalam sasaran bidang pembangunan (di

level impact/outcome) belum sepenuhnya dilakukan dengan baik, artinya belum semua

permasalahan yang diangkat kemudian dijawab sebagai suatu pernyataan sasaran yang hendak

dicapai. Hal yang terjadi adalah permasalahan berdiri sendiri dan tidak terkait dengan sasarannya

atau sasaran dapat saja serta merta muncul tanpa ada penjelasan di bagian permasalahan.

Kondisi ini menunjukkan belum digunakannya kerangka berpikir Model Logika sebagai alat yang

membantu atau menuntun cara berpikir yang logis ketika menyusun suatu perencanaan

pembangunan. Kelemahan ini kemudian dapat berimplikasi juga pada lemahnya penyusunan

tingkatan kinerja yang hendak dicapai karena tidak runtutnya proses perencanaan yang

dilaksanakan.

Tabel 3. Reviu Persandingan Permasalahan dengan Sasaran Bidang Buku II RKP 2013

No Bidang

Pembangunan Reviu Persandingan

1. Bidang Sosial Budaya

dan Kehidupan

Beragama

Dari 17 permasalahan yang teridentifikasi, terdapat 4 permasalahan yang tidak

diterjemahkan ke dalam sasaran bidang pembangunan dan terdapat penetapan 1

sasaran bidang yang tidak memiliki kaitan jelas (tidak menjawab) dengan

permasalahan.

2. Bidang Ekonomi Dari 6 permasalahan yang teridentifikasi, seluruhnya tidak diterjemahkan ke dalam

sasaran bidang pembangunan dan sasaran bidang yang ditetapkan tidak memiliki

kaitan jelas dengan permasalahan.

3. Bidang Ilmu

Pengetahuan dan

Teknologi

Secara umum 3 permasalahan yang diidentifikasi sudah diterjemahkan ke dalam

sasaran bidang pembangunan, hanya terdapat satu sasaran yang tidak memiliki kaitan

yang jelas dengan permasalahan.

4. Bidang Sarana dan

Prasarana

Dari 8 permasalahan yang teridentifikasi, seluruhnya sudah diterjemahkan ke dalam

sasaran bidang pembangunan dan terdapat penetapan 2 sasaran yang tidak memiliki

kaitan yang jelas dengan permasalahan.

5. Bidang Politik dan

Komunikasi

Dari 10 permasalahan yang teridentifikasi, terdapat 2 permasalahan yang tidak

diterjemahkan ke dalam sasaran bidang pembangunan dan terdapat penetapan 3

sasaran bidang yang tidak memiliki kaitan jelas (tidak menjawab) dengan

permasalahan.

6. Bidang Pertahanan

dan Keamanan

Dari 15 permasalahan yang teridentifikasi, terdapat 3 permasalahan yang tidak

diterjemahkan ke dalam sasaran bidang pembangunan.

7. Bidang Hukum dan

Aparatur

Dari 2 permasalahan yang teridentifikasi, seluruhnya sudah diterjemahkan ke dalam

sasaran bidang pembangunan.

8. Bidang Wilayah dan

Tata Ruang

Dari 5 permasalahan yang teridentifikasi terkait pembangunan perdesaan, seluruhnya

sudah diterjemahkan ke dalam sasaran bidang pembangunan.

9. Bidang Sumber Daya

Alam dan Lingkungan

Hidup

Dari 8 permasalahan yang teridentifikasi, terdapat 3 permasalahan yang belum

terjawab dengan sasaran bidang pembangunan dan terdapat penetapan 12 sasaran

bidang yang tidak memiliki kaitan jelas (tidak menjawab) dengan permasalahan.

Page 55: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

41

b. Persandingan Sasaran/Indikator Prioritas Bidang, Fokus Prioritas dan Kegiatan Prioritas

Persandingan sasaran/indikator prioritas bidang, fokus prioritas dan kegiatan prioritas buku II RKP

2013 menunjukkan adanya permasalahan pada penentuan tingkat kinerja di hampir semua bidang

pembangunan. Terdapat penggunaan indikator yang sama di beberapa level kinerja (impact,

outcome, dan output). Seharusnya, apabila penyusunan dokumen perencanaan dilakukan dengan

menggunakan kerangka berpikir logis yang tepat, hal yang demikian tidak akan terjadi atau paling

tidak dapat dihindarkan. Selain itu, perumusan indikator yang tepat dan memenuhi kaidah

SMART juga harus menjadi penekanan penting dalam penyusunan dokumen perencanaan,

sehingga kualitas dokumen lebih terjaga.

Kemudian, sebagai satu rangkaian kinerja yang baik, perihal kelengkapan atribut baik di tingkat

prioritas bidang, fokus prioritas dan kegiatan prioritas semuanya perlu diperhatikan. Kelengkapan

atribut tentunya meliputi sasaran, indikator beserta targetnya, walaupun hasil evaluasi

menunjukkan masih banyak dijumpai permasalahan kelengkapan atribut, terutama pada tidak

adanya sasaran/indikator di level FP.Berikut adalah hasil reviu persandingan sasaran/indikator

prioritas bidang, fokus prioritas dan kegiatan prioritas buku II RKP 2013.

Tabel 4. Reviu Persandingan Sasaran/Indikator Prioritas Bidang, Fokus Prioritas dan Kegiatan Prioritas

Buku II RKP 2013

No Bidang Pembangunan Reviu Persandingan

1. Bidang Sosial Budaya

dan Kehidupan

Beragama

a. Penggunaan indikator yang sama pada beberapa level indikator (impact, outcome,

dan output):

7 indikator menjadi indikator level impact, outcome, dan output

10 indikator menjadi indikator level outcome dan output

1 indikator menjadi indikator level impact dan output

b. Ketidaklengkapan atribut, yaitu tidak adanya sasaran/indikator bidang pada salah

satu FP.

2. Bidang Ekonomi Secara umum tidak ditemukan permasalahan levelling indikator, namun terdapat

permasalahan ketidaklengkapan atribut, yaitu tidak terdapatnya sasaran/indikator

Bidang dan FP pada salah satu FP.

3. Bidang Ilmu

Pengetahuan dan

Teknologi

Secara umum tidak ditemukan adanya permasalahan levelling indikator, namun

terdapat permasalahan kelengkapan atribut, yaitu pada ketiga FP tidak terdapat

sasaran/indikator FP.

4. Bidang Sarana dan

Prasarana

Secara umum tidak ditemukan adanya permasalahan levelling indikator, namun

terdapat permasalahan kelengkapan atribut, yaitu tidak terdapatnya

sasaran/indikator FP.

5. Bidang Politik dan

Komunikasi

Terdapat permasalahan penggunaan 1 indikator yang sama di level output dan

outcomes, namun tidak terdapat permasalahan kelengkapan atribut.

6. Bidang Pertahanan dan

Keamanan

Secara umum tidak terdapat permasalahan levelling indikator. Namun terdapat

permasalahan kelengkapan atribut, yaitu pada kedua FP tidak terdapat

sasaran/indikator FP.

7. Bidang Hukum dan

Aparatur

Penggunaan indikator yang sama pada beberapa level indikator (impact, outcome,

dan output):

3 indikator menjadi indikator level impact,dan outcome

2 indikator menjadi indikator level outcome dan output

8. Bidang Wilayah dan Tata

Ruang

Secara umum atribut sudah lengkap, namun terdapat permasalahan levelling

indikator, yaitu 1 indikator menjadi indikator level outcomes dan output.

9. Bidang Sumber Daya

Alam dan Lingkungan

Hidup

Secara umum tidak terdapat permasalahan levelling indikator dan kelengkapan

atribut

Page 56: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

42

KESIMPULAN

Evaluasi ex-ante atas dokumen Buku II RKP 2013 memberikan gambaran kualitas dari dokumen

perencanaan yang disusun berdasarkan hasil reviu dan identifikasi atas: (1) kesinambungan dan

kekonsistenan dokumen RKP 2013 dengan RKP sebelumnya; dan antara RKP 2013 dengan RPJMN

2010-2014; (2) ketepatan penyusunan alur pikir dan atribut yang terkait, seperti sasaran, indikator

dan target; berdasarkan kerangka berpikir logis. Secara singkat kesimpulan yang diperoleh dari

hasil evaluasi ini antara lain:

1. Dari 9 bidang pembangunan yang direviu dengan penekanan pada 19 Fokus Prioritas (FP)

baik antar dokumen RKP (2013, 2012, dan 2011) maupun dengan RPJMN 2010-2014

menunjukkan indikator pada level FP cukup berkesinambungan dan konsisten, yang

ditunjukkan oleh cukup tingginya persentase indikator sama (antara 68-75 persen). Namun

pada level KP, kesinambungan dan kekonsistenan indikator masih rendah karena persentase

indikator sama hanya diantara 20-33 persen. Perbedaan indikator KP sebagian besar

disebabkan karena adanya perubahan indikator, bertambahnya indikator baru ataupun tidak

berlanjutnya indikator di periode tertentu.

2. Terkait ketepatan penyusunan alur pikir dan atribut dari 9 bidang pembangunan RKP 2013

menunjukkan masih lemahnya penerjemahan permasalahan menjadi pernyataan sasaran

bidang (yang dianggap sebagai sasaran di level dampak/ultimate outcome) dan tumpang

tindihnya penentuan tingkatan kinerja, yang diindikasikan oleh penggunaan pernyataan

indikator yang sama pada dua atau tiga tingkatan kinerja sekaligus, yaitu prioritas (impact),

fokus prioritas (outcomes), dan kegiatan prioritas (output).

Page 57: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

43

LAMPIRAN 2

Persandingan Buku I RPJMN 2010-2014

dengan Buku I RKP 2011-2013

Page 58: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

44

Page 59: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

45

Prioritas Nasional 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

No SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Substansi Inti 1 : STRUKTUR

Konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas kementerian/lembaga yang menangani aparatur negara yaitu Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN), Badan Kepegawaian Negara (BKN),

dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada 2010; Restrukturisasi lembaga pemerintah lainnya, terutama bidang penguatan keberdayaan UMKM, pengelolaan energi, pemanfaatan sumber daya kelautan,

restrukturisasi BUMN, hingga pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat banyak selambat¬lambatnya 2014

1 Koordinasi perencanaan dan evaluasi program

kelembagaan

V V V Persentase penyelesaian konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas

Kemeneg PAN dan RB, BKN, dan LAN.

V

Persentase instansi pemerintah (PPK-BLU) yang telah tertata

kelembagaannya

V V V

Persentase LNS yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya V V V

2 Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan

Evaluasi Kelembagaan Polhukam

V V V Persentase Kementerian Negara bidang Polhukam yang telah tertata

organisasi dan tata kerjanya (antara lain Kementerian Setneg)

V V V

Persentase LPNK bidang polhukam yang telah tertata organisasi dan tata

kerjanya, terutama bidang pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi

kepentingan rakyat (BPN)

V V V

Persentase Sekretariat Lembaga Negara yang telah tertata organisasi dan

tata kerjanya

V V V

3 Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan

Evaluasi Kelembagaan Perekonomian I

V V V Persentase Kementerian Negara bidang perekonomian I yang telah tertata

organisasi dan tata kerjanya, terutama bidang penguatan keberdayaan

UKMK (Kemeneg UKMK, Kemen. Perindustrian, Kemen. Perdagangan),

pemanfaatan sumber daya kelautan (Kemen. Kelautan dan Perikanan),

pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat (Kemen.

PU, Kemen. Kehutanan) dan Kemeneg PPN)

V V V

Persentase LPNK bidang Perekonomian I yang telah tertata organisasi dan

tata kerjanya

V V V

Persentase Perwakilan RI yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya V V V

4 Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan

Evaluasi Kelembagaan Perekonomian II

V V V Persentase Kementerian Negara bidang perekonomian II yang telah tertata

organisasi dan tata kerjanya, terutama bidang pengelolaan energi (Kemen.

ESDM, restrukturisasi BUMN (Kemeneg BUMN), pemanfaatan tanah dan

penataan ruang bagi kepentingan rakyat (Kementan) dan Kemeneg. Ristek).

V V V

Persentase LPNK bidang Perekonomian II yang telah tertata organisasi dan

tata kerjanya

V V V

5 Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan

Evaluasi Kelembagaan Kesra

V V Persentase Kementerian Negara bidang kesra yang telah tertata organisasi

dan tata kerjanya (antara lain Kemendiknas)

V V V

Persentase LPNK bidang Kesra yang telah tertata organisasi dan tata

kerjanya

V V V

Persentase Pemda yang dievaluasi organisasi dan tatakerjanya V V V

6 Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan

reformasi birokrasi

V V V Jumlah kebijakan pelaksanaan reformasi birokrasi yang diterbitkan (grand

design RBN dan kebijakan pelaksanaannya)

V

Page 60: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

46

No SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Tingkat kualitas pelak sanaan RB yang terukur sesuai dengan kebijakan RB

Nasional

V V V

Persentase instansi yang menerima sosialisasi

Persentase instansi pusat dan daerah yang dilakukan konsultasi asistensi

reformasi birokrasi

Jumlah laporan monitoring dan evaluasi

Persentase K/L yang telah melaksanakan Reformasi Birokrasi sesuai

kebijakan nasional

V V V

7 Pembinaan dan koordinasi penyiapan produk

hukum dan penataan organisasi KKP

V V V Persentase pemenuhan peraturan perundang-undangan serta efektivitas

dan kemutakhiran hukum laut, perjanjian, peirizinan, organisasi dan tata

laksana sesuai kebutuhan nasional dan tantangan global serta pelayanan

bantuan hukum yang akuntabel

V V V

Substansi Inti 2 : OTONOMI DAERAH

Penataan Otonomi Daerah melalui: 1) Penghentian/pembatasan pemekaran wilayah; 2) Peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangan daerah; dan 3) Penyempurnaan pelaksanaan

pemilihan kepala daerah

1 Penghentian/ Pembatasan Pemekaran

Wilayah

Jumlah Strategi Dasar Penataan Daerah

Persentase evaluasi setiap usulan pemekaran, penggabungan, dan

penghapusan daerah sesuai dengan PP No 78 tahun 2007

Jumlah daerah otonom baru yang terbentuk berdasarkan usulan Pemerintah

2 Pembinaan Fasilitasi Dana Perimbangan V V V Persentase Provinsi, Kab/Kota yang telah memanfaatkan DAK sesuai Juklak V V V

Persentase daerah yang telah Optimal (100%) menyerap DAK V V V

Jumlah rekomendasi kebijakan untuk dukungan materi sebagai masukan

terhadap revisi UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No.

33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah & Pemda

V V

Jumlah Permendagri V

Jumlah Surat Edaran Mendagri

3 Pembinaan Administrasi Anggaran Daerah V V V Persentase daerah yang proporsi belanja langsungnya lebih besar dari

belanja tidak langsung

V V V

Persentase rata-rata belanja modal terhadap total belanja daerah V V V

Persentase jumlah APBD yang disahkan secara tepat waktu. V V V

4 Pembinaan dan Fasilitasi Pertanggungjawaban

dan Pengawasan Keuangan daerah

V V Persentase daerah provinsi, Kab/Kota ber-LKPD dengan status WTP. V V

Persentase penetapan dan penyampaian Raperda pertanggung jawaban

pelaksanaan APBD yang disahkan secara tepat waktu.

V V

5 Perumusan kebijakan, bimbingan teknis, dan

pengelolaan transfer ke Daerah

V V V 1. Persentase ketepatan jumlah penyaluran jumlah dana transfer ke daerah V V V

2. Ketepatan waktu penyelesaian dokumen pelaksanaan penyaluran dana

transfer ke daerah

V V V

6 Penyempurnaan Pelaksanaan Pemilihan

Kepala Daerah

Persentase revisi terbatas UU No. 32 tahun 2004 terkait dengan efisiensi

pelaksanaan Pilkada

Jumlah UU tentang PEMILU Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Page 61: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

47

No SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Substansi Inti 3 : SUMBER DAYA MANUSIA

Penyempurnaan pengelolaan PNS yang meliputi sistem rekrutmen, pendidikan, penempatan, promosi, dan mutasi PNS secara terpusat selambat-lambatnya 2011

1 Penyusunan kebijakan perencanaan SDM

aparatur

V V V Jumlah PP V

2 Pengembangan kebijakan pemantapan

pengembangan SDM aparatur

V V - Jumlah UU dan peraturan pelaksanaannya V V V

- Jumlah Perpres

- Jumlah PP

3 Pengembangan kebijakan kesejahteraan SDM

aparatur

V V Jumlah UU/PP ttg remunerasi/ tunjang an kinerja Pegawai Negeri; V V V

Jumlah UU/PP tentang Pensiun PNS V

Jumlah kebijakan tentang pengelolaan dana pensiun PNS V

Substansi Inti 4 : REGULASI

Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundangan di tingkat pusat maupun daerah hingga tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan, di antaranya penyelesaian kajian 12.000

peraturan daerah selambat-lambatnya 2011.

1 Penataan Produk Hukum dan Pelayanan

Bantuan Hukum Departemen

V V Jumlah perda yang dikaji V V V

2 Kegiatan fasilitasi perancangan peraturan

daerah

V V % pemerintahan daerah V V V

3 Perumusan kebijakan bimbingan teknis,

monitoring, dan evaluasi di bidang PDRD

V V 1. Persentase jumlah kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang

dapat diimplementasikan

V V V

2. Realisasi janji pelayanan evaluasi Perda/Raperda PDRD ke pihak eksternal

dalam bentuk rekomendasi Menteri Keuangan

V V V

3. Evaluasi dan rekomendasi Perda dan Raperda PDRD bermasalah V V V

4. Program transisi/pengalihan PBB menjadi Pajak Daerah

5. Pengalihan BPHTB menjadi Pajak Daerah

6. Penerapan Pajak Rokok menjadi Pajak Daerah

7. RPP tentang sistem pemungutan pajak daerah

8. RPMK pemberian sanksi terhadap daerah yy melanggar ketentuan PDRD

9. Mengkaji penerapan PBBKB di daerah berkaitan dengan harga & subsidi

BBM

Substansi Inti 5 : SINERGI ANTARA PUSAT DAN DAERAH

Penetapan dan penerapan sistem Indikator Kinerja Utama Pelayanan Publik yang selaras antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah

1 Penetapan Indikator Kinerja Utama Pelayanan

Publik yang selaras antara pemerintah pusat

dan pemerintah daerah

Jumlah SPM yang ditetapkan

2 Penerapan Indikator Utama Pelayanan Publik

di Daerah

Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah diterapkan oleh

Daerah

Jumlah bidang SPM yang dimonitor penerapannya

Jumlah bidang SPM yang dievaluasi penerapannya

3 Koordinasi perencanaan dan evaluasi program

pelayanan publik

V V Jumlah PP

Jumlah Perpres

Page 62: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

48

No SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Persentase instansi yg mendapat sosialisasi V V

4 Peningkatan koordinasi dan evaluasi

pelayanan di bidang kesejahteraan sosial

Jumlah instrumen penilaian, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan

pelayanan publik

Laporan hasil pelaksanaan penilaian pelayanan

Jumlah inpres tentang percepat an peningkatan kualitas pelayanan publik

Persentase Pemda yang menerapkan OSS (pelayanan terpadu satu pintu)

5 Peningkatan koordinasi dan evaluasi

pelayanan publik di bidang pemerintahan

umum, hukum dan keamanan

Jumlah unit pelayanan yang dinilai berdasarkan usulan

Jumlah Pemda yang dinilai berdasarkan usulan Provinsi

Persentase unit pelayanan/Pemda yang berkategori terbaik sesuai penilaian

Persentase unit pelayanan/Pemda yang berkategori baik sesuai penilaian

Substansi Inti 6 : PENEGAKAN HUKUM

Peningkatan integrasi dan integritas penerapan dan penegakan hukum oleh seluruh lembaga dan aparat hukum

1 Penyelidikan dan penyidikan Tindak Pidana

Kewilayahan

V V V Jumlah perkara dan clearance rate seluruh tindak pidana di wilayah Polda V V V

2 Pengawasan dan pemeriksaan kinerja serta

perilaku aparat MA dan badan peradilan di

bawahnya

Jumlah laporan pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan kinerja serta

perilaku hakim dan aparat peradilan

3 Penyelenggaran Kegiatan di bidang

Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan barang

Rampasan Negara

V V V Persentase benda sitaan negara dan barang rampasan negara yang dikelola

secara tepat waktu dan akuntabel

V V V

4 Pembinaan Kegiatan di bidang Keamanan dan

Ketertiban

V V V Persentase V V V

5 Penyelenggaran Kegiatan di Bidang Pelayanan

Tahanan dan Pembinaan Narapidana

V V V · Persentase V V V

· Persentase V V

· Persentase V

6 Pembinaan kegiatan di bidang Bimbingan

kemasyarakatan dan Anak

V V V • Persentase anak didik pemasyarakatan V V V

• Persentase klien pemasyarakatan V V V

• Persentase anak didik pemasyarakatan dan klien pemasyarkatan yang

mendapatkan litmas secara tepat dan akuntabel

V V V

7 Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan

Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen

V V V Peningkatan kinerja lulusan diklat kepemimpinan dan manajemen pada unit

kerja

V V V

8 Kegiatan penyelenggaraan Pendidikan dan

Pelatihan Teknis

V V Persentase peningkatan kinerja lulusan diklat di bidang teknis pada unit

kerjanya

V V

9 Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan

Pelatihan Fungsional HAM

V V V Persentase peningkatan kinerja lulusan diklat di bidang fungsional dan HAM

pada unit kerjanya

V V V

10 Kegiatan Pendidikan Kedinasan V V V · Persentase lulusan yang menguasai ilmu dan keahlian teknis

pemasyarakatan

V V V

· Persentase lulusan yang menguasai ilmu dan keahlian teknis keimigrasian V V V

Page 63: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

49

No SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

11 Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan

Kepegawaian Kemenkumham

V V V · Persentase unit kerja yang memiliki kaderisasi berkesinambungan dan

pegawai yang memperoleh pengembangan karir

V V V

12 Kegiatan pengawasan Inspektorat khusus V V V · Persentase pengaduan dan kasus yang dituntaskan secara tepat waktu V V V

· Jumlah unit pengaduan masyarakat di tiap lembaga penegak hukum

13 Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kejaksaan V V · Jumlah pendidikan dan pelatihan baik penjenjangan maupun fungsional V V

14 Penyelidikan Tindak Pidana Korupsi V V Kasus Potensial (Kasus) V V

Kasus Solid (Kasus) V V

15 Penyidikan Tindak Pidana Korupsi V V Penyidikan (Perkara) V V

Penyidikan Lengkap (Perkara) V V

16 Penuntutan dan Eksekusi Tindak Pidana

Korupsi

V V Penuntutan (Perkara) V V

Berkas Perkara yang dilimpahkan ke Pengadilan Negeri(Perkara) V V

Pelaksanaan Pidana Badan (Persen) V V

17 Koordinasi dan Supervisi Penindakan (Korsup)

TPK

V V Peningkatan Perkara yang disupervisi KPK (Persen) V V

Peningkatan Jumlah Penerimaan Surat Perintah Dimulainya

Penyidikan/SPDP (Persen)

V V

18 Pengelolaan LHKPN V V LHKPN yang diumumkan dalam TBN (Jumlah Penyelenggara Negara) V V

Klarifikasi kepada Penyelenggara Negara V V

Kasus diserahkan kepada Dit.Lidik (Jumlah) V V

19 Pengelolaan Gratifikasi V V Jumlah SK Penetapan Status Gratifikasi V V

Kasus diserahkan kepada Dit.Lidik (Jumlah) V V

Jumlah Instansi/ Lembaga (Pem., BUMN dan Swasta) yang melaksanakan

Program Pengendalian Anti Gratifikasi

V V

20 Penyelenggaraan Pendidikan, Sosialisasi, dan

Kampanye Anti Korupsi

V V Jumlah Sekolah/ Lembaga pendidikan yang menerapkan Modul Anti Korupsi V V

Peningkatan Komunitas Anti Korupsi V V

Instansi/Lembaga (Pem, Swasta, Masy) yang Melaks. Zona Anti Korupsi

(Jumlah)

V V

21 Pengembangan dan Pemanfaatan Jaringan

Kerjasama Antara Lembaga/Instansi

Tingkat Kepuasan Layanan Kerja sama Antar Lembaga (Indeks)

22 Penyediaan Data dan Informasi untuk

Pemberantasan Korupsi

Pemenuhan permintaan informasi dan data (Persentase)

23 Penanganan Pengaduan Masyarakat V V Kasus siap LIDIK (Jumlah) V V

24 Seleksi Hakim Agung, seleksi hakim dan

Pemberian Penghargaan Hakim

V V V Jumlah calon Hakim Agung yang mendaftar V V V

Jumlah calon Hakim Agung yang lulus seleksi V V V

Jumlah hakim berprestasi yg diusulkan menerima penghargaan

Jumlah pelaksanaan monitoring profesionalisme hakim agung

Jumlah putusan hakim yang diteliti dan dianalisa V V

% putusan hakim yang benar

Biaya penelitian putusan hakim (dlm ribu)

Page 64: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

50

No SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

% peserta yg mendaftar dalam seleksi calon hakim agung

% Hakim Agung yang profesional hasil seleksi

% calon Hakim Agung yang lulus seleksi

% calon hakim yg me ndapat penghargaan

Jumlah peserta seleksi calon hakim yang mendaftar

Jumlah peserta seleksi calon hakim yang lulus seleksi

% peserta seleksi calon hakim yang lulus sesuai kompetensi

Penurunan biaya rata-rata seleksi calon hakim

Biaya seleksi hakim agung per pendaftar (dlm ribu)

Biaya pemberian penghargaan hakim (dlm ribu)

25 Pelayanan Pengawasan Perilaku Hakim dan

peningkatan kompetensi hakim

V V V Jumlah pengaduan masyarakat

Jumlah yang diproses melalui Majelis Kehormatan Hakim (MKH) V V

% pengaduan masyarakat yang ditangani V V V

% hasil putusan Majelis Kehormatan Hakim yang sesuai dengan prinsip kode

etik dan pedoman perilaku hakim

Biaya penanganan laporan pengaduan masyarakat hingga tuntas

Jumlah pelatihan kemampuan dan profesionalisme hakim yang dilaksanakan V V

% Peningkatan kemampuan dan profesionalisme hakim

Substansi Inti 7 : DATA KEPENDUDUKAN

Penetapan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan pengembangan Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan (SIAK) dengan aplikasi pertama pada Kartu Tanda Penduduk selambat-lambatnya pada 2011

1 Pengembangan Sistem Administrasi

Kependudukan (SAK) Terpadu

V V Jumlah kabupaten/kota yang memberikan Nomor Induk Kependudukan (NIK)

kepada setiap penduduk.

Jumlah penduduk yang menerima e-KTP berbasis NIK dengan perekaman

sidik jari

V V

Page 65: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

51

Prioritas Nasional 2: Program Aksi Bidang Pendidikan

No SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Substansi Inti 1: AKSES PENDIDIKAN DASAR-MENENGAH

Peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) pendidikan dasar dari 95% di 2009 menjadi 96% di 2014 dan APM pendidikan setingkat SMP dari 73% menjadi 76% dan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan

setingkat SMA dari 69% menjadi 85%; Pemantapan/ rasionalisasi implementasi BOS, penurunan harga buku standar di tingkat sekolah dasar dan menengah sebesar 30-50% selambat-lambatnya 2012 dan

penyediaan sambungan internet ber-content pendidikan ke sekolah tingkat menengah selambat-lambatnya 2012 dan terus diperluas ke tingkat sekolah dasar.

1 Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan

SD

V V V APM Jenjang SD/sederajat V V V

Persentase SD Menerapkan e-Pembelajaran V V V

2 Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah

Ibtidaiyah

V V V APM Jenjang SD/sederajat V V V

Persentase SD Menerapkan e-Pembelajaran V V

3 Penjaminan Kepastian Pendidikan

SMP/SMPLB

V V V APM Jenjang SMP/sederajat V V V

Persentase satuan pendidikan jenjang SMP Menerapkan e-Pembelajaran

dengan pendekatan CTL berbasis TIK

V V

4 Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah

Tsanawiyah

V V V APM Jenjang SMP/sederajat V V V

Persentase satuan pendidikan jenjang SMP Menerapkan e-Pembelajaran

dengan pendekatan CTL berbasis TIK

V

5 Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan

SMK

V V V APK Jenjang Menengah V V V

Persentase SMK menerapkan pembelajaran berbasis TIK V

6 Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan

SMA/SMLB

V V V APK Jenjang Menengah V V V

Persentase SMA yang menerapkan pebelajaran berbasis TIK V

7 Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah

Aliyah

V V V APK Jenjang Menengah V V V

Persentase SMA yang menerapkan pebelajaran berbasis TIK V

8 Penyediaan subsidi Pendidikan SD/SDLB

berkualitas

V Jumlah Siswa SD/SDLB Sasaran BOS V

9 Penyediaan subsidi Pendidikan SMP/SMPLB

berkualitas

V Jumlah Siswa SMP/SMPLB Sasaran BOS V

10 Penyediaan Subsidi Pendidikan Madrasah

Bermutu

V V V Siswa MI/Diniyah Ula penerima BOS V V V

Siswa MTs/Diniyah Wustha penerima BOS V V V

11 Penyediaan Subsidi Pendidikan Agama Islam

Bermutu

V V V Siswa MI/Diniyah Ula penerima BOS V V V

Siswa MTs/Diniyah Wustha penerima BOS V V V

12 Penyediaan Buku Ajar yang Bermutu dan

Murah serta Pembinaan, Pengembangan,

Kegrafikaan dan Pendidikan

V V V Persentase Mata Pelajaran SD/Sederajat (Total 78 Jilid Mapel) V V V

Persentase Mata Pelajaran SMP/Sederajat (Total 47 Jilid Mapel) V V V

Persentase Mata Pelajaran SMA/Sederajat (Total 93 Jilid Mapel) V V V

Persentase Mata Pelajaran SMK (Total 493 Jilid Mapel) V V V

13 Fasilitasi Penerapan dan Pengembangan E-

Gov

V V Jumlah sekolah di 5 kab/kota provinsi DIY yang memiliki sistem e-pendidikan V V

Substansi inti 2 : AKSES PENDIDIKAN TINGGI

Peningkatan APK pendidikan tinggi menjadi 25% di 2014

1 Penyediaan Layanan Akademik Program

Studi

V V V APK PT dan PTA (Usia 19-23 Tahun) V V V

Page 66: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

52

No SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

2 Peningkatan Akses & Mutu Pend Tinggi Islam V V V APK PT dan PTA (Usia 19-23 Tahun) V V V

Substansi inti 3 : METODOLOGI

Penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran demi kelulusan ujian (teaching to the test), namun pendidikan menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi pekerti,

kecintaan terhadap budaya-bahasa Indonesia melalui:Penyesuaian sistem Ujian Akhir Nasional pada 2011; dan Penyempurnaan kurikulum sekolah dasar-menengah sebelum tahun 2011 yang diterapkan di 25%

sekolah pada 2012 dan 100% pada 2014

1 Penyediaan Informasi Hasil Penilaian

Pendidikan

V V V Kesesuaian Sistem Ujian Akhir Nasional dengan memper-hatikan kemampuan

sosial, watak, budi pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa Indonesia

V

2 Penyediaan Sistem Pembelajaran, Penyem-

purnaan Kurikulum Pend. Dasar & Menengah

V V V Persentase penerapan kurikulum sekolah dasar-menengah yang

disempurnakan

V

Substansi inti 4 : PENGELOLAAN

Pemberdayaan peran Kepala Sekolah sebagai manager sistem pendidikan yang unggul, revitalisasi peran Pengawas Sekolah sebagai entitas quality assurance, mendorong aktivasi peran Komite Sekolah untuk

menjamin keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses pembelajaran, dan Dewan Pendidikan di tingkat Kabupaten.

1 Penyediaan Tenaga Kependidikan Formal

untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

V V Persentase Kepala SD/MI yang Sudah Mengikuti Training Kepala Sekolah

Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kab/Kota

V V V

Persentase Kepala SMP/MTs yang Sudah Mengikuti Training Kepala Sekolah

Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kab/Kota

V V V

Persentase Kepala SMA/SMK/MA yang Sudah Mengikuti Training Kepala

Sekolah Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kab/Kota

V V

Persentase Pengawas SD/MI yang Sudah Mengikuti Training Kepala Sekolah

Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kab/ Kota

V V

Persentase Pengawas SMP/ MTs yang Sudah Mengikuti Training Kepala

Sekolah Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kab/ Kota

V V

Persentase Pengawas SMA/SMK/MA yang Sudah Mengikuti Training Kepala

Sekolah Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kabupaten/Kota

V V

2 Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah

V V V Persentase Kepala SD/MI yang Sudah Mengikuti Training Kepala Sekolah

Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kab/Kota

V

Persentase Kepala SMP/MTs yang Sudah Mengikuti Training Kepala Sekolah

Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kab/Kota

V

Persentase Kepala SMA/SMK/MA yang Sudah Mengikuti Training Kepala

Sekolah Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kab/Kota

V

Persentase Pengawas SD/MI yang Sudah Mengikuti Training Kepala Sekolah

Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kab/ Kota

V

Persentase Pengawas SMP/ MTs yang Sudah Mengikuti Training Kepala

Sekolah Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kab/ Kota

V

Persentase Pengawas SMA/SMK/MA yang Sudah Mengikuti Training Kepala

Sekolah Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kabupaten/Kota

V

5 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya Pendidikan TK dan

Pendidikan Dasar

V V V Persentase Komite Sekolah yang berfungsi efektif V

Peran serta masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan

pendanaan pendidikan melalui Dewan Pendidikan

V

Substansi inti 5 : KURIKULUM

Penataan ulang kurikulum sekolah yang dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan sekolah dengan memasukkan pendidikan kewirausahaan.

Page 67: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

53

No SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Penyediaan Sistem Pembelajaran,

Penyempurnaan Kurikulum Pendidikan Dasar

dan Menengah

V V V Jumlah Model Kurikulum SD/MI V V V

Jumlah Model Kurikulum SMP/MTs V V V

Jumlah Model Kurikulum SMA/MA V V V

Jumlah Model Kurikulum SMK V V V

Substansi inti 6 : KUALITAS

Peningkatan kualitas guru, pengelolaan dan layanan sekolah, melalui: 1) program remediasi kemampuan mengajar guru; 2) penerapan sistem evaluasi kinerja profesional tenaga pengajar; 3) sertifikasi ISO

9001:2008 di 100% PTN, 50% PTS, 100% SMK sebelum 2014; 4) membuka luas kerjasama PTN dengan lembaga pendidikan internasional; 5) mendorong 11 PT masuk Top 500 THES pada 2014; 6) memastikan

perbandingan guru:murid di setiap SD & MI sebesar 1:32 dan di setiap SMP & MTs 1:40; dan 7) memastikan tercapainya Standar Nasional Pendidikan (SNP) bagi Pendidikan Agama dan Keagamaan paling lambat

tahun 2013.

1 Pendidikan dan Pelatihan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

V V Persentase Guru Inti yang Mengikuti Peningkatan Kompetensi dan

Profesionalisme

V

2 Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah

V V V Persentase Guru Inti yang Mengikuti Peningkatan Kompetensi dan

Profesionalisme

V

Jumlah Pengembangan Standar, Sistem, Program, Bahan dan Model Diklat

Bagi Guru Per Tahun

V

Persentase Kab/ Kota yang Telah Memiliki Rasio Pendidik dan Peserta Didik

SD/MI 1:32

V

Persentase Kab/ Kota yang Telah Memiliki Rasio Pendidik dan Peserta Didik

1:40

V

3 Peningkatan mutu dan Pembinaan lembaga

diklat dan penjaminan mutu pendidikan

V Jumlah Pengembangan Standar, Sistem, Program, Bahan dan Model Diklat

Bagi Guru Per Tahun

V

4 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya Ditjen Dikti

V V V Persentase PT BHMN Bersertifikat ISO 9001:2008 V V

Persentase PTN bersertifikat ISO 9001:2008 V V

Persentase Politeknik Negeri Bersertifikat ISO 9001:2008 V

Persentase PTS (Institut/Universitas/Sekolah Tinggi) Bersertifikat ISO

9001:2008

V

Persentase PTS (Politeknik/Akademi) Bersertifikat ISO 9001:2008 V

5 Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan

Tinggi Islam

V V V Persentase PTAN bersertifikat ISO 9001: 2008

Jumlah PT Mengembangkan Kerjasama Kelembagaan Dalam dan Luar Negeri V

6 Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan

SMK

V V V Persentase SMK Bersertifikat ISO 9001:2000/ 9001:2008 V V

7 Penyediaan Layanan Kelembagaan V V Jumlah PT Mengembangkan Kerjasama Kelembagaan Dalam dan Luar Negeri V

8 Penyediaan Layanan Akademik Program

Studi

V V V Jumlah PT 500 Terbaik Dunia Versi THES V V V

9 Penyediaan Guru untuk Seluruh Jenjang

Pendidikan

V V V Persentase Kab/ Kota yang Telah Memiliki Rasio Pendidik dan Peserta Didik

SD/MI 1:32

V

Persentase Kab/ Kota yang Telah Memiliki Rasio Pendidik dan Peserta Didik

1:40

V

10 Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan

Agama Islam pada Sekolah

V V V Penyusunan dan penerapan Standar Nasional Pendidikan bagi Pendidikan

Agama dan Keagamaan

Page 68: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

54

Prioritas Nasional 3: Program Aksi Bidang Kesehatan

No SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Substansi Inti 1: KESEHATAN MASYARAKAT

Pelaksanaan upaya kesehatan preventif terpadu yang meliputi: penurunan tingkat kematian ibu saat melahirkan dari 228 (2007) menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup (2014); penurunan tingkat kematian bayi

dari 34 (2007) menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup (2014); pemberian imunisasi dasar kepada 90% bayi pada tahun 2014 penyediaan akses sumber air bersih yang menjangkau 67% penduduk dan akses terhadap

sanitasi dasar berkualitas yang menjangkau 75% penduduk sebelum tahun 2014

1 Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan

Reproduksi

V V V Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih

(cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN))

V V V

Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal (cakupan

kunjungan kehamilan ke empat (K4))

V V V

Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan KB

sesuai standar

V V V

2 Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak V V V Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) V V V

Cakupan pelayanan kesehatan bayi V V V

Cakupan pelayanan kesehatan balita V V V

3 Pembinaan Imunisasi dan Karantina Kesehatan V V V Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap V V V

4 Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) V V V Jumlah puskesmas yang mendapatkan bantuan operasional kesehatan dan

menyelenggarakan lokakarya mini untuk menunjang pencapaian Standar

Pelayanan Minimal (SPM)

V V V

5 Penyehatan Lingkungan V V V Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas V V V

Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat V V V

Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat V V V

6 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan,

Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola

Investasi, serta Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum

V V V Jumlah kawasan dan desa yang terfasilitasi pembangunan air minum V V V

7 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan,

Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola

Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan

Infrastruktur Sanitasi Dan Persampahan

V V V Jumlah kawasan dan desa yang terfasilitasi pembangunan sanitasi (air

limbah, persampahan, dan drainase)

V V V

Substansi Inti 2: SARANA KESEHATAN

Ketersediaan dan peningkatan kualitas layanan rumah sakit berakreditasi internasional di minimal 5 kota besar di Indonesia dengan target 3 kota pada tahun 2012 dan 5 kota pada tahun 2014

1 Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan V V V Jumlah kota di Indonesia yang memiliki RS standar kelas dunia (world class) V V V

Substansi Inti 3: OBAT

Pemberlakuan Daftar Obat Esensial Nasional sebagai dasar pengadaan obat di seluruh Indonesia dan pembatasan harga obat generik bermerek pada tahun 2010

1 Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan

Perbekalan Kesehatan

V V V Persentase ketersediaan obat dan vaksin V V V

Substansi Inti 4: ASURANSI KESEHATAN NASIONAL

Penerapan Asuransi Kesehatan Nasional untuk seluruh keluarga miskin dengan cakupan 100% pada tahun 2011 dan diperluas secara bertahap untuk keluarga Indonesia lainnya antara tahun 2012-2014

Page 69: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

55

No SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

V V V Persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki

jaminan kesehatan

V V V

2 Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat

Miskin (Jamkesmas)

V V V Persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program

Jamkesmas

V V V

3 Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat

Miskin (Jamkesmas)

V V V Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi

penduduk miskin

V V V

4 Penataan Kelembagaan Jaminan Sosial

Nasional

V V V Tingkat kesiapan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Dewan

Jaminan Sosial Nasional (DJSN) pusat maupun daerah untuk melaksanakan

jaminan sosial.

Substansi Inti 5: KELUARGA BERENCANA

Peningkatan kualitas dan jangkauan layanan KB melalui 23.500 klinik pemerintah dan swasta selama 2010-2014

1 Pengembangan kebijakan dan pembinaan

kesertaan ber-KB

V V V Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang melayani KB

Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang mendapat dukungan sarana

prasarana

V V V

Substansi Inti 6: PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR

Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular pada 2014, yang ditandai dengan : Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 235 menjadi 224 per 100.000 penduduk; Menurunnya kasus malaria (Annual

Parasite Index-API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk; Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen) hingga menjadi < 0,5.

1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung V V Prevalensi kasus HIV V

Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk V V V

Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang ditemukan V V V

Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang disembuhkan V V V

Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV

dan AIDS

V

2 Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang V V Angka penemuan kasus malaria per 1.000 penduduk V V V

Page 70: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

56

Prioritas Nasional (PN) 4: Penanggulangan Kemiskinan

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Substansi inti 1 : BANTUAN SOSIAL TERPADU

Integrasi program perlindungan sosial berbasis keluarga yang mencakup program Bantuan Langsung Tunai (BLT) baik yang bersifat insidensial atau kepada kelompok marginal, program keluarga harapan,

bantuan pangan, jaminan sosial bidang kesehatan, beasiswa bagi anak keluarga berpendapatan rendah, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Parenting Education mulai 2010 dan diperluas menjadi program

nasional mulai 2011-2012

1 Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan

Jaminan Kesehatan

V V V Persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki

jaminan kesehatan

V V V

2 Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat

Miskin (Jamkesmas)

V V V Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi

penduduk miskin

V V V

3 Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat

Miskin (Jamkesmas)

V V V Persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program

Jamkesmas

V V V

4 Pengembangan kebijakan dan pembinaan

kesetaraan ber-KB

V V V Jumlah peserta KB baru miskin (KPS dan KS-I) dan rentan lainnya yang

mendapatkan pembinaan dan alokon gratis melalui 23.500 klinik KB

pemerintah dan swasta (juta)

V V V

Jumlah peserta KB aktif miskin (KPS dan KS-I) dan rentan lainnya yang

mendapatkan pembinaan dan alokon gratis melalui 23.500 klinik KB

pemerintah dan swasta (juta

V V V

5 Peningkatan Kemandirian Ber-KB Keluarga Pra-

S dan KS-1

V Jumlah PUS anggota Kelompok Usaha Ekonomi Produktif yang menjadi

peserta KB mandiri

V V

Jumlah mitra kerja yang memberikan bantuan modal dan pembinaan

kewirausahaan kepada kelompok Usaha Ekonomi Produktif

V

Jumlah mitra kerja yang menjadi pendamping kelompok Usaha Ekonomi

Produktif

V

6 Kegiatan Penyediaan Subsidi Pendidikan

SD/SDLB Berkualitas

V V V Jumlah siswa SD/SDLB sasaran beasiswa miskin V V V

7 Kegiatan Penyediaan Subsidi Pendidikan

SMP/SMPLB

V V V Jumlah siswa SMP/SMPLB sasaran beasiswa miskin V V V

8 Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan

Pendidikan SMA

V V V Jumlah siswa SMA sasaran beasiswa miskin V V V

9 Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan

Pendidikan SMK

V V V Jumlah siswa SMK sasaran beasiswa miskin V V V

10 Kegiatan Penyediaan Layanan Kelembagaan V V V Jumlah mahasiswa penerima beasiswa miskin V V V

11 Penyediaan Subsidi Pendidikan Madrasah

Bermutu

V V V Jumlah siswa miskin penerima beasiswa miskin MI V V V

Jumlah siswa miskin penerima beasiswa miskin MTs V V V

Jumlah siswa miskin penerima beasiswa miskin MA V V V

12 Penyediaan Subsidi Pendidikan Tinggi Islam V V V Jumlah beasiswa miskin penerima beasiswa PTA V V V

13 Bantuan Tunai Bersyarat V V V Jumlah RTSM yang mendapatkan bantuan tunai bersyarat/PKH; V V V

14 Penyediaan subsidi beras untuk masyarakat

miskin (RASKIN)

V V V Jumlah RTS penerima RASKIN (dengan 15 kg per RTS selama 12 bulan) V V V

Page 71: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

57

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

15 Pengelolaan Pertanahan Provinsi V V V Terlaksananya redistribusi tanah (bidang) V V V

16 Pengembangan dan Peningkatan Perluasan

Kesempatan Kerja

V V V Jumlah penganggur yang mempunyai pekerjaan sementara V V V

Jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan program pengurangan

pengangguran sementara

V V V

17 Kegiatan Prioritas 17 : Peningkatan

Perlindungan Pekerja Perempuan dan

Penghapusan Pekerja Anak

V V V Jumlah pekerja anak yang ditarik dari BPTA V V V

Persentase pekerja anak yang ditarik dari BPTA yang dikembalikan ke dunia

pendidikan dan/atau memperoleh pelatihan keterampilan

V V V

Substansi inti 2 : PNPM MANDIRI

Penambahan anggaran PNPM Mandiri dari Rp 10,3 trilyun pada 2009 menjadi Rp 12,1 trilyun pada 2010, pemenuhan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Rp 3 milyar per kecamatan untuk minimal 30%

kecamatan termiskin di perdesaan, dan integrasi secara selektif PNPM Pendukung

1 Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan

dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan

Termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah

Negara serta Penyelenggaraan Bangunan

Gedung dan Penataan Kawasan/Lingkungan

Permukiman

V V V Jumlah kelurahan/desa yang mendapatkan pendampingan pemberdayaan

sosial

V

2 Peningkatan Kemandirian Masyarakat

Perdesaan (PNPM-MP)

V V V Cakupan penerapan PNPM-MP dan Penguatan PNPM V V V

Cakupan wilayah kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana krisis di

Kab. Nias dan Nias Selatan

V

3 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan

Penyelenggaraan dalam Pengembangan

Permukiman

V V V Jumlah kecamatan yang dilayani oleh infrastruktur pendukung kegiatan

ekonomi dan sosial

V V V

Jumlah desa tertinggal yang terbangun prasarana dan sarana lingkungan

permukiman

V V V

4 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan,

Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola

Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan

Sanitasi Lingkungan

V V V Pembangunan prasarana dan sarana air limbah dengan sistem on-site

(kab/kota)

V V V

5 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan,

Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola

Investasi, serta Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum

V V V Jumlah desa yang terfasilitasi V V V

6 Pelayanan Usaha dan Pemberdayaan

Masyarakat

V Jumlah kelompok usaha mikro di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang

bankable

Pengembangan sarana usaha mikro LKM V

Dana Pemberdayaan Masyarakat Desa/PNPM MK V

Tenaga pendamping V

Kelompok Usaha Mikro V

7 Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan

(PUAP) dan Penguatan Kelembagaan Ekonomi

Perdesaan melalui LM3

V V V Realisasi penyaluran kredit program untuk pertanian (KKP-E dan KUR) V

Realisasi penyaluran pembiayaan Syariah dan pembiayaan komersial untuk

sektor pertanian

V

Page 72: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

58

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Jumlah sentra-sentra usaha pertanian di perdesaan V

Jumlah Gapoktan PUAP (unit) V V

8 Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan

Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Pemerintah

Daerah Tertinggal (P2DTK/SPADA) – PNPM

V V V Jumlah kab, kec dan desa daerah tertinggal V V

9 Peningkatan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata V V V Jumlah desa wisata V V V

Substansi inti 3 : KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

Pelaksanaan penyempurnaan mekanisme penyaluran KUR mulai 2010 dan perluasan cakupan KUR mulai 2011

1 Dukungan Penjaminan Kredit Usaha Rakyat

(KUR)

V V V Persentase tersedianya anggaran penjaminan KUR V V V

2 Koordinasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat

(KUR)

V V V Persentase rekomendasi kebijakan KUR yang terimplementasikan V V V

Akses Usaha Mikro dan Kecil kepada Sumber

Permodalan

3 Perluasan pelayanan kredit/ pembiayaan bank

bagi koperasi dan UMKM, yang didukung

pengembangan sinergi dan kerja sama dengan

lembaga keuangan/ pembiayaan lainnya

V V V Kerja sama pembiayaan yang melibatkan bank dan lembaga keuangan/

pembiayaan lainnya.

V V V

Terfasilitasinya Lembaga Penjaminan Kredit Daerah (LPKD) yang melakukan

co-guarantee dengan lembaga penjaminan nasional

V

Jumlah Koperasi yang dapat mengakses kredit/ pembiayaan bank melalui

linkage

V

Jumlah LKM (koperasi dan BPR) yang melakukan kerjasama pembiayaan

dengan Bank

V

Jumlah Lembaga Penjaminan Kredit Daerah V

4 Peningkatan peran lembaga keuangan bukan

bank, seperti KSP/KJKS, perusahaan modal

ventura, anjak piutang, sewa guna usaha,

pegadaian dalam mendukung pembiayaan bagi

koperasi dan UMKM, disertai dengan

pengembangan jaringan informasinya.

V Jumlah lembaga pembiayaan bukan bank yang dibentuk. V

5 Peningkatan kapasitas kelembagaan dan

kualitas layanan lembaga keuangan mikro

(LKM), termasuk untuk akreditasi dan sertifikasi

pelayanan LKM, termasuk LKM yang berbadan

hukum koperasi.

V V V Jumlah LKM yang terdaftar dan terakreditasi sesuai ketentuan hukum ttg LKM. V

Jumlah pengelola LKM yang mengikuti pelatihan. V V V

Jumlah SDM Pengelola KSP/KJKS yang bersertifikat V

Jumlah LDP KJK dan TUK yang diperkuat V V

Jumlah Manajer/kepala cabang KJK yang diikutkan diklat dan sertifikasi

kompetensi LKM

V V

Kelembagaan Koperasi

6 Revitalisasi sistem pendidikan, pelatihan dan

penyuluhan perkoperasian bagi anggota dan

pengelola koperasi, serta calon anggota dan

kader koperasi

V V V Jumlah peserta peningkatan pemahaman koperasi di kalangan masyarakat

kelompok strategis

V V V

Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan peningkatan pemahaman koperasi

pada SDM koperasi.

V V V

Page 73: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

59

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Substansi inti 4 : TIM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Revitalisasi Komite Nasional Penanggulangan Kemiskinan (KNPK) di bawah koordinasi Wakil Presiden, penggunaan unified database untuk penetapan sasaran program mulai 2009-2010, dan penerapan sistem

monitoring dan evaluasi yang akurat sebagai dasar keputusan dan alokasi anggaran

1 Koordinasi Pengarusutamaan Kebijakan dan

Anggaran Penanggulangan Kemiskinan

V V V Jumlah kegiatan dan koordinasi kebijakan, sinkronisasi pelaksanaan, kajian

kebijakan, pemantauan dan evaluasi penanggulangan kemiskinan di bidang

pengarusutamaan kebijakan dan anggaran

V V V

2 Koordinasi Penguatan Kelembagaan TKPK V V Jumlah dan persentase hasil kegiatan koordinasi kelembagaan TKPK V V V

Jumlah dan persentase hasil kegiatan koordinasi pengendalian pelaksanaan

program penanggulangan kemsikinan

V V

3 Koordinasi Penguatan Masyarakat dan Kawasan V V V Jumlah kegiatan koordinasi pelaksanaan kebijakan program pemberdayaan

masyarakat

V V V

Jumlah sinkronisasi kebijkan program pemberdayaan masyarakat di bidang

penguatan masyarakat dan kawasan

V V V

4 Koordinasi Urusan Kelembagaan dan Kemitraan V V V Jumlah kegiatan dan persetnase pelaksanaan rekomendasi hasil koordinasi

kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang kelembagaan dan kemitraan

V V V

Jumlah kegiatan dan persentase pelaksanaan rekomendasi sinkronisasi hasil

kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang kelembagaan dan kemitraan

V V V

5 Koordinasi Urusan Keuangan Mikro dan

Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna

V V V Jumlah pengusaha mirko yang telah mendapatkan kredit modal usaha

Jumlah kegiatan/lembaga hasil sinkronisasi pengembangan akses sumber

pendanaan bagi usaha mikro

Jumlah kegiatan koordinasi pengembangan teknologi tepat guna bagi usaha

mikro

V V V

Persentase pelaksanaan rekomendasi pembentukan LPDA-PK dan DME

sebagai program pemberdayaan masyarakat dan usaha mikro

Page 74: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

60

Prioritas Nasional (PN) 5: Program Aksi Bidang Pangan

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Substansi Inti 1: LAHAN, PENGEMBANGAN KAWASAN DAN TATA RUANG PERTANIAN

Penataan regulasi untuk menjamin kepastian hukum atas lahan pertanian, pengembangan areal pertanian baru seluas 2 juta hektar, penertiban serta optimalisasi penggunaan lahan terlantar

1 Pengembangan Peraturan Perundang-

Undangan Bidang Pertanahan dan Hubungan

Masyarakat

√ √ √ Jumlah paket rancangan peraturan perundang-undangan dan kebijakan di

bidang pertanahan dalam rangka mendukung pelaksanaan Undang-undang

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

√ √ √

2 Penataan ruang dan perencanaan

pengelolaan wilayah laut, pesisir dan pulau-

pulau kecil

√ √ √ Jumlah kawasan laut dan pesisir yang memiliki peta potensi dan arahan

pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini

√ √ √

Jumlah kawasan pulau-pulau kecil yang memi-liki peta potensi dan arahan

pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini

√ √

3 Perluasan areal pertanian √ √ √ Luasan (Ha) perluasan areal Tanaman pangan (sawah dan lahan Kering),

hortikultura, perkebunan Dan kawasan peternakan

√ √ √

4 Pengembangan pengelolaan lahan pertanian √ √ √ Luasan (Ha) lahan yang dioptimasi, Dikonservasi dan direhabilitasi, direklamasi

(Pengembangan rumah kompos)

√ √ √

Substansi Inti 2: INFRASTRUKTUR

Pembangunan dan pemeliharaan sarana transportasi dan angkutan, pengairan, jaringan listrik, serta teknologi komunikasi dan sistem informasi nasional yang melayani daerah-daerah sentra produksi pertanian

demi peningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta kemampuan pemasarannya

1 Pengembangan pengelolaan lahan pertanian √ √ √ Tersedianya jalan sepanjang 12.500 km untuk JUT dan jalan produksi, serta

tersedianya data bidang tanah petani yang layak disertifikasi

√ √

2 Pengembangan pembangunan dan

pengelolaan pelabuhan perikanan

√ √ √ Jumlah pelabuhan perikanan dengan fokus pembangunan di lingkar luar dan

daerah perbatasan yang potensial

√ √ √

Jumlah pelabuhan perikanan yang mempunyai Wilayah Kerja Operasional

Pelabuhan Perikanan (WKOPP)

√ √ √

3 Pembinaan dan pengembangan kapal

perikanan, alat penangkapan ikan dan

pengawakan kapal perikanan

√ √ √ Jumlah & jenis kapal penangkap ikan yang memenuhi standar laik laut, laik

tangkap dan laik simpan

√ √ √

Jumlah alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan ikan yang memenuhi

standar

√ √ √

Jumlah awak kapal peri-kanan yang memenuhi standar kompetensi √ √ √

4 Pengelolaan air untuk pertanian √ √ √ Tersedianya unit peng-embangan sumber air alternatif skala kecil yang

berfungsi.

√ √ √

Tersedianya optimasi pe manfaata Air irigasi mela lui perbaikan JITUT/JI-DES

dan pengembangan TAM) yang berfungsi (ha)

√ √ √

Tersedianya (unit) peng-embangan Konservasi air (melalui pengembang an

Embung, chek dam, sumur resapan, Antisipa si kekeringan dan banjir)

√ √ √

5 Pengembangan sistem prasarana dan sarana

pembudidayaan ikan

√ √ √ Luas lahan (Ha) budidaya sesuai target produksi disertai data potensi yang

akurat

√ √ √

Data potensi kawasan yang akurat

6 Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan

Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

√ √ √ Luas layanan jaringan irigasi yang meningkat (ha) √ √ √

Luas layanan jaringan irigasi yang direhabilitasi (ha) √ √

Luas layanan jaringan irigasi yang dioperasikan dan dipelihara (ha) √ √ √

Page 75: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

61

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Luas layanan jaringan rawa yang meningkat (Ha) √ √ √

Luas layanan jaringan rawa yang direhabilitasi (Ha) √ √ √

Luas layanan jaringan rawa yang dioperasikan dan dipelihara (ha) √ √ √

Jumlah sumur air tanah yang dibangun / ditingkatkan (unit) √ √ √

Jumlah sumur air tanah yang direhabilitasi (unit) √ √ √

Jumlah sumur air tanah yang dioperasikan dan dipelihara (unit) √ √ √

Luas layanan jaringan tata air tambak yang dibangun / ditingkatkan (ha) √ √ √

Luas layanan jaringan tata air tambak yang direhabilitasi (ha) √ √ √

7 Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung,

Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya

√ √ √ Jumlah waduk yang dibangun: √ √ √

· waduk selesai dibangun

· embung/ situ selesai dibangun

· waduk dalam pelaksanaan

Jumlah waduk yang direhabilitasi √ √ √

· Jumlah waduk selesai direhabilitasi

· waduk dalam pelaksanaan rehabilitasi

· Embung/ situ selesai direhabilitasi

Jumlah waduk/embung/situ yang diperasikan dan dipelihara √

8 Pelaksanaan Pemberdayaan dan Pemerataan

Pembangunan Sarana dan Prasarana

Informatika

√ § Prosentase desa yang dilayani akses telekomunikasi √

§ Prosentase desa yang dilayani akses internet √

Substansi Inti 3: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Peningkatan upaya penelitian dan pengembangan bidang pertanian yang mampu menciptakan benih unggul dan hasil penelitian lainnya menuju kualitas dan produktivitas hasil pertanian nasional yang tinggi

1 Penelitian Dan Pengembangan Peternakan

Dan Veteriner

√ √ √ Jumlah rekomendasi pembangunan peternakan & veteriner, disemi nasi,

promosi, publikasi

√ √

Jumlah SDG peternakan, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan

dikarakterisasi

√ √ √

Jumlah galur baru ternak dan TPT yang dihasilkan √ √ √

Jumlah inovasi peternakan, TPT dan veteriner yang dihasilkan dan

dialihkan/didesiminasikan kepada pengguna

√ √ √

2 Penelitian dan pengembangan tanaman

pangan

√ √ √ Jumlah varietas unggul baru √ √ √

Jumlah teknologi budidaya, panen dan pasca panen primer √ √ √

Jumlah aksesi sumberdaya ystem (SDG) teridenti fikasi, terkoleksi dan

terkonservasi sifat varietas

√ √

Jumlah produksi benih sumber (BS, FS) padi, serealia, kacang-kaca-ngan &

umbi-umbian dengan SMM ISO 9001-2000

√ √ √

3 Penelitian dan Pengembangan hortikultura √ √ √ Jumlah VUB yg diminati knsumen √ √ √

Jumlah PN yang terkonservasi dan terkarakterisasi √ √ √

Jumlah benih sumber : X X X

Sayuran √ √ √

Page 76: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

62

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

VUB buah trop dan sub trop √ √ √

Aksesi mutasi buah trop √ √

Planlet, benih, stek tan hias √ √

Jumlah benih batang bwh dan batang atas hsl SE √ √

Jumlah teknologi prod hortikultura ramah lingkungan √ √

4 Penelitian dan pengembangan tanaman

perkebunan

√ √ √ Jumlah varietas/klon unggul tanaman perkebunan √ √ √

Jumlah teknologi untuk peningkatan produtivitas tanaman perkebunan √ √ √

Jumlah produk olahan tanaman perkebunan √ √

5 Penelitian dan pengembangan bioteknologi

dan sumber daya sistem pertanian

√ √ √ Jumlah aksesi SDGP dan database yang dikonservasi atau diremajakan √ √ √

Jumlah varietas atau galur harapan padi, kedelai, dan jagung berproduktivitas

tinggi dan berumur genjah

√ √ √

Jumlah galur harapan gandum tropis √ √

Jumlah galur padi dan jagung efisien penggunaan pupuk sintetik √ √

Jumlah biofertilizer untuk padi dan tebu

Jumlah tanaman manggis dan durian tanpa biji √

Jumlah peta gen sifat-sifat penting pada kelapa sawit, jarak pagar dan sapi √ √

6 Pengembangan Sistem Informasi dan

Peningkatan sistem Pengawasan Keamanan

Hayati

√ √ √ Jumlah Rumusan Kebijakan teknis operasional peng-awasan keamanan hayati √ √ √

Tingkat kesiapan infrastruktur sistem informasi Barantan √ √ √

Prosentase peningkatan akses informasi melalui jaringan ke pusat data Barantan √

7 Penelitian dan pengembangan pascapanen

pertanian

√ √ √ Jumlah teknologi penanganan segar produk hortikultura √ √ √

Jumlah produk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor √ √

Produk baru dengan peningkatan nilai tambah √ √

8 Pengawalan dan penerapan teknologi terapan

adaptif perikanan budidaya

√ √ √ Persentase unit usaha yang mendapatkan pelayanan sertifikasi sesuai standar

dengan informasi yang akurat.

9 Penelitian dan pengembangan IPTEK

perikanan tangkap

Jumlah rekomendasi pengelolaan √

10 Penelitian dan pengembangan IPTEK

perikanan budidaya

√ √ √ Jumlah rekomendasi , ragam varietas baru/unggul, kualitas dan keamanan

komoditas unggulan

√ √ √

11 Penelitian dan Pengembangan IPTEK

Pengolahan Produk dan Bioteknologi

Kelautan dan Perikanan

√ √ √ Jumlah HKI, rekomendasi serta inovasi teknologi dan bioteknologi yang

meningkatkan efisiensi pengolahan secara optimal, ragam, nilai tambah,

kualitas dan keamanan produk unggulan/ prospektif.

√ √ √

12 Litbang Ketahanan Pangan Jumlah kebijakan

Jumlah riset bersama

13a Litbang Benih Unggul Berbasis Biologi

Molekuler

√ √ √ Jumlah varietas Benih unggul √ √ √

13b Litbang pupuk organik dari mikroba hayati

Indonesia

√ √ Percontohan produksi pupuk organik di pedesaan √ √

Aplikasi pupuk organik pada paket biovillage

13c Litbang keanekaragaman pangan √ √ Jumlah varietas √ √

14 Penelitian Bioteknologi Peternakan Modern √ √ √ Fasilitas Laboratorium dan peralatannya √ √ √

Paket pengembangan program biotek peternakan √ √ √

Page 77: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

63

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

15 Pengembangan Aplikasi Teknologi Isotop dan

Radiasi

√ √ √ varietas padi (padi sawah, padi gogo, padi dataran tinggi dan padi hibrida) √ √ √

varietas kedelai (jenis biji besar, genjah, produksi tinggi dan jenis biji hitam) √ √ √

varietas kacang tanah dan kacang hijau √ √ √

varietas gandum tropis dan sorghum √ √ √

16 Pengembangan dan Penerapan Teknologi

Pupuk Berimbang

√ √ Survei, pilot plant

Pilot project, pengujian

Pilot plant, biofertilizer

Pengujian, alih teknologi

Rekomendasi

Substansi Inti 4: INVESTASI, PEMBIAYAAN, DANSUBSIDI

Dorongan untuk investasi pangan, pertanian, dan industri perdesaan berbasis produk lokal oleh pelaku usaha dan pemerintah, penyediaan pembiayaan yang terjangkau, serta sistem subsidi yang menjamin

ketersediaan benih varietas unggul yang teruji, pupuk, teknologi dan sarana pasca panen yang sesuai secara tepat waktu, tepat jumlah, dan terjangkau

1 Pengelolaan produksi tanaman serealia √ √ √ Penerapan budidaya serealia yang tepat dan berkelanjutan (ribu ha) : √

SLPTT padi non hibrida (ribu ha) √ √ √

SLPTT padi hibrida (ribu ha) √ √ √

SLPTT Padi lahan kering (ribu ha) √ √ √

SLPTT Jagung hibrida (ribu ha) √ √ √

Peningkatan area produksi gandum (ribu ha) √ √

Peningkatan area produksi sorghum (ribu ha) √ √

Peta sentra produksi serealia (paket) √

Data luas tanam komoditas serealia √

2 Pengelolaan produksi tanaman kacang-

kacangan dan umbi-umbian

√ √ √ Penerapan budidaya (ribu ha) : √ √

SLPTT kedelai (ribu ha) √ √ √

SLPTT kacang tanah (ribu ha) √ √

SLPTT kacang hijau (ribu ha) √ √

PTT kacang hijau (ribu ha) √ √

PTT ubi kayu (ribu ha) √ √

PTT ubi jalar (ribu ha) √ √

PTT pangan lokal (ribu ha) √ √

Peta sentra produksi Kabi (paket) √

Data luas tanam komoditas Kabi (paket) √

3 Pengelolaan sistem penyediaan benih

tanaman pangan

√ √ √ Lembaga perbenihan tanaman pangan yang dibina di lokasi penerapan budidaya

tanaman pangan yang tepat :

BPSBTPH (Balai) √ √ √

BBI (Balai) √ √ √

4 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Produk Tanaman Buah Berkelanjutan

√ √ √ Laju pertumbuhan produksi tanaman buah √

Proporsi produk buah bermutu di pasar √

5 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Produk Tanaman Sayuran dan

Biofarmaka Berkelanjutan

√ √ √ Laju pertumbuhan produksi Tanaman Sayuran dan Biofarmaka √

Laju pertumbuhan luas panen Tanaman sayuran dan biofarmaka √

Page 78: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

64

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

6 Pengembangan sistem perbenihan, pupuk

dan sarana produksi lainnya

√ √ √ % jumlah usaha/produsen benih hortikultura

Benih buah (%)

Benih sayur umbi (%)

Benih sayur biji (%)

Benih tanaman hias (%)

√ √ √

% penggunaan benih bermutu

buah (%)

sayur umbi (%)

benih sayur biji (%)

7 Peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu tanaman semusim

√ √ √ Capaian luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman

semusim (tebu, kapas, nilam, tembakau, dan aneka tanaman semusim lainnya)

(Intensifikasi, diversifikasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi)

Swasembada Gula Nasional

Ø Tebu √ √ √

Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri

Ø Kapas √ √ √

Pengembangan Komoditas Ekspor

Ø Tembakau √ √ √

Ø Nilam √ √ √

8 Peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu tanaman rempah dan penyegar

√ √ √ Peningkatan luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman

rempah dan penyegar (kopi, teh, kakao, lada, cengkeh dan aneka tanaman

rempah dan penyegar lainnya) (Intensifikasi, diversifikasi, rehabilitasi dan

ekstensifikasi):

Pengembangan Komoditas Ekspor

Ø Kopi √ √ √

Ø Teh √ √ √

Ø Kakao √ √ √

Ø Lada √ √ √

Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri

Ø Cengkeh √ √ √

Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional (ribu ha)

Rehabilitasi √ √

Intensifikasi √ √

Peremajaan √ √

Pengendalian OPT √

Pemberdayaan petani (kelompok Tani) √

9 Dukungan penyediaan benih unggul bermutu

dan sarana produksi perkebunan

√ Ø Jumlah penggunaan benih unggul bermutu √

10 Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan

bibit dengan mengoptimalkan sumber daya

lokal

√ √ Peningkatan kuantitas semen (dosis) √ √

· Peningkatan produksi embrio √ √

Bibit sapi √

Page 79: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

65

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

· Bibit unggas lokal √

· Bibit Kambing/domba √

11 Peningkatan produksi ternak ruminansia

dengan pendayagunaan sumber daya lokal

√ √ √ Pengembangan ternak potomg (ekor) √ √ √

Pengembangan sapi perah (ekor) √ √ √

Pengembangan Integrasi tanaman ternak (unit) √

Pengembangan alsin ternak ruminansia

12 Peningkatan produksi ternak non ruminansia

dengan pendayagunaan sumber daya lokal

√ √ √ Pengembangan kelompok unggas lokal √ √ √

Pengembangan kelompok non unggas √ √ √

Pengembangan pakan ternak √

Pengembangan alsin ternak

13 Pelayanan perizinan dan investasi √ Jumlah ijin usaha pertanian, ijon pemasukan/ pengeluaran benih/bibit, obat

hewan dan pakan ternak, produk ternak dan agensia hayati, serta rekomendasi

produk pangan

Bahan informasi dan bahan kebijakan pengembangan investasi pertanian √

14 Pengembangan mutu dan standardisasi

pertanian

√ √ √ Jumlah usaha pascapanen dan pengolahan yang menerapkan sistem jaminan

mutu.

√ √ √

Jumlah pengujian mutu alat mesin pertanian √ √ √

15 Pengembangan pengolahan hasil pertanian √ √ √ Jumlah usaha pengolahan hasil pertanian yang bernilai tambah dan berdaya

saing

√ √ √

16 Pengembangan pemasaran internasional √ √ √ Meningkatnya jumlah ekspor hasil pertanian

Meningkatnya jumlah surplus neraca perdagangan hasil pertanian √

17 Pengembangan penangangan pasca panen

pertanian

√ √ √ Jumlah kelompok tani (poktan/gapoktan) yg menerapkan penanganan pasca

panen sesuai GHP dan standar mutu

√ √

18 Pemantapan sistem penyuluhan pertanian √ √ √ Jumlah kelembagaan penyuluhan pertanian yang terbentuk √ √ √

Jumlah kelembagaan petani (gapoktan) √ √ √

Jumlah BPP model √ √ √

Jumlah tenaga penyuluh pertanian yang berkualitas (orang) √ √ √

Persentase jumlah kegiatan yang mendukung penyelenggaraan penyu luhan

pertanian

19 Peningkatan Kualitas Pelayanan karantina

Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati.

√ √ √ Vol. dan frek. Operasional Karantina pertanian dan pengawasan keamanan

hayati

√ √ √

Tingkat kesesuaian tindakan karantina dan operasional pengawasan keamanan

hayati.

√ √ √

Tingkat penurunan NNC (Notification of Non Compliance) √ √ √

Peningkatan Indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa √ √ √

20 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan

laboratorium Uji Standar Karantina Pertanian

√ √ √ Jumlah ujicoba teknik dan metoda tindakan karan-tina dan pengawasan

keamanan hayati

√ √ √

Jumlah sampel lab. yang diperiksa sesuai ruang lingkup pengujian (Uji Standar,

rujukan, konfirmasi dan profisiensi)

√ √ √

Jumlah laboratorium karantina yang diakreditasi √ √ √

Page 80: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

66

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

21 Pengembangan sistem usaha pembudidayaan

ikan

√ √ √ Jumlah kelompok usaha perikanan budidaya yang memenuhi standar

kelembagaan dan jumlah tenagakerja yang memiliki kopetensi.

√ √ √

Jumlah usaha perikanan budidaya yang memperoleh SNI serta jumlah lembaga

sertifikasi yang terakreditasi

22 Pengembangan sistem produksi

pembudidayaan ikan

√ √ √ Jumlah produksi perikanan budidaya air tawar (juta ton) √

Jumlah produksi perikanan budidaya air payau. (ton) √

Jumlah produksi perikanan budidaya laut √

Jumlah usaha perikanan budidaya yang bersertifikat √ √ √

23 Pengembangan usaha penangkapan ikan dan

pemberdayaan nelayan skala kecil

√ √ √ Jumlah kawasan yang memiliki Kelompok Usaha Bersama (KUB) √ √ √

Jumlah KUB yang Mandiri. √ √ √

Jumlah usaha perikanan tangkap yang layak dan bankable √

24 Fasilitasi pengembangan industri pengolahan

hasil perikanan

√ √ √ Jumlah sarana prasarana pengolahan (lokasi) √ √ √

Jumlah sentra pengolahan (lokasi) √ √

Volume produksi dari UKM (juta ton) √ √ √

25 Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap yang

efisien, tertib, dan berkelanjutan

√ √ √ Jumlah keabsahan dan kelengkapan dokumen usaha perikanan tangkap √ √ √

Jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang memenuhi kewajiban sesuai

dengan ketentuan yang berlaku

√ √ √

Jumlah kapal dan jenis alat penangkap ikan yang diperbolehkan sesuai dengan

ketersediaan sumberdaya ikan di setiap WPP

√ √

26 Fasilitasi pembinaan dan pengembangan

sistem usaha dan investasi perikanan

√ √ √ Jumlah unit l perikanan yang memenuhi standar ketenagakerjaan sesuai SKKNI √

27 Fasilitasi penguatan dan pengembangan

pemasaran luar negeri hasil perikanan

√ √ √ Jumlah penambahan negara tujuan ekspor √ √ √

28 Penyuluhan kelautan dan perikanan √ √ √ Jumlah kelompok potensi perikanan yang disuluh √ √ √

29 Pelatihan kelautan dan perikanan √ √ √ Jumlah lulusan pelatihan yang sesuai standar serta jumlah lulusan yang

meningkat kinerjanya sesuai standar kompetensi dan kebutuhan pasar

√ √ √

30 Revitalisasi Industri Pupuk √ √ √ Persen kemajuan √

Persen kemajuan √

Persen kemajuan

31 Revitalisasi Industri Gula √ √ √ Persen √

Pabrik √

32 Penyusunan dan penyampaian laporan

keuangan belanja subsidi dan belanja lain-lain

(BSBL)

√ √ √ Laporan Keuangan belanja subsidi lain-lain (BSBL) yang lengkap dan tepat

waktu

√ √ √

33 Pengelolaan Anggaran Belanja Pemerintah

Pusat (ABPP)

√ √ √ 1. Pengalokasian belanja pemerintah pusat yang tepat waktu dan efisien √ √ √

2. Penyediaan anggarn secara tepat waktu dan tepat jumlah untuk menunjang

program di bidang pangan, pertanian, dan industri perdesaan sesuai dengan

persetujuan

3. PMK No.261/2008 tentang tata cara penyediaan anggaran, perhitungan,

pembayaran, dan pertanggungjawaban subsidi pupuk

Page 81: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

67

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

4. Dokumen RAPBN-P 2010 tentang perubahan system pengelolaan pendanaan

BLU Tanah dan Land Capping untuk ditampung dalam APBN-P 2010

5. Peraturan pelaksanaan anggaran R&D berdasarkan program prioritas K/L

yang bersangkutan sesuai dengan alokasi anggaran dalam APBN

34 Penyaluran subsidi benih tanaman pangan √ √ √ Jumlah benih tanaman pangan bersubsidi (ribu ton) √ √ √

35 Penyaluran pupuk bersubsidi √ √ Jumlah pupuk bersubsidi (juta ton) √ √ √

36 Pengembangan sistem perbenihan ikan √ √ Jumlah produksi induk unggul (ekor, berat, unit kebun bibit) √ √ √

Jumlah unit perbenihan yang bersertifikat √ √ √

Substansi Inti 5: PANGAN DAN GIZI

Peningkatan Kualitas Gizi dan Keanekaragaman Pangan Melalui Pola Pangan Harapan

1 Penjaminan pangan asal hewan yang aman

dan halal serta pemenuhan persyaratan

produk hewan non pangan

√ √ √ Jumlah kebijaka kesmavet (pedoman) √

Jumlah produk hewan pangan dan non pangan (RPU,RPH,RPB,TPU,KIOS

DAGING,TPS) yang memenuhi standar

√ √ √

Jumlah lab yang dibina (unit)

2 Pengembangan ketersediaan dan

penanganan rawan pangan.

√ √ √ Jumlah Desa Mandiri Pangan yang dikembangkan. √ √ √

Jumlah Lumbung Pangan yang dikembangkan. √

Lokasi Rawan Pangan. √ √

Tersedianya Data dan √

Pemantauan dan peman tapan ketersediaan dan kerawanan pangan. √ √

3 Pengembangan Sistem Distribusi dan

Stabilitas Harga Pangan.

√ √ √ Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) √ √ √

Tersedianya data dan informasi tentang distribusi, harga dan akses pangan. √ √ √

Terlaksananya peman-tauan dan pemantapan distribusi, harga dan akses

pangan.

√ √ √

4 Pengembangan penganekaragaman

konsumsi pangan dan peningkatan keamanan

pangan segar

√ √ √ Desa P2KP (Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan. √ √ √

Promosi penganekaraga man konsumsi pangan dan keamanan pangan √ √ √

Penanganan keamanan pangan tingkat produsen dan konsumen √ √

Terlaksananya pemanta uan dan pemantapan penganekaragaman konsumsi

pangan dan keamanan pangan

√ √ √

Tersedianya data dan informasi tentang pola konsumsi, penganeka-ragaman

dan keamanan pangan.

√ √

5 Fasilitasi pengembangan jaminan mutu dan

keamanan hasil perikanan

√ √ √ Jumlah laboratorium sertifikasi dgn sarana prasa rana yang memadai √

Jumlah unit yang memperoleh SNI dan persyaratan internasional √

Jumlah lab uji mutu hasil perikanan yang terakreditasi KAN √

Jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) & hasil perikanan yg bersertifikat √ √ √

6 Fasilitasi penguatan dan pengembangan

pemasaran dalam negeri hasil perikanan

√ √ √ Jumlah pelelangan ikan dan pasar ikan yang berfungsi sesuai standar √ √ √

Jumlah lokasi pelaksanaan kegiatan Gemarikan √ √ √

7 Pengembangan dan Pembinaan

Perkarantinaan Ikan

√ √ √ Persentase media pembawa hama penyakit ikan impor, ekspor dan antar area

yang bebas hama penyakit ikan karantina dengan laboratorium karantina yang

sesuai standar OIE dan SNI

8 Pembinaan Gizi Masyarakat √ √ √ Prosentase balita ditimbang berat badannya (D/S) √ √ √

Page 82: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

68

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Substansi Inti 6: ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

Pengambilan langkah-langkah kongkrit terkait adaptasi dan antisipasi sistem pangan dan pertanian terhadap perubahan iklim

1 Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya

Lahan Pertanian

√ √ √ Tersedianya peta potensi sumberdya lahan pertanian √ √ √

Paket komponen teknologi pengelolaan SDL √ √ √

2 Peningkatan Produksi Ternak Ruminansia

dengan pendayagunaan sumberdaya lokal

√ √ √ Pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk organik dan pemberian paket

bantuan sosial pupuk organik (rumah kompos) (Dampak Perubahan Iklim)

Pengembangan dan pembinaan Biogas Asal Ternak Bersama Masyrakat

(BATAMAS) terutama di sentra terpencil dan padat ternak (unit) (Dampak

Perubahan Iklim)

Pengembangan integrasi ternak dan tanaman melalui pengelolaan kotoran

ternak (padat & cair) menjadi pupuk organik dan pengolahan limbah tanaman

untuk ternak terutama di sentra perkebunan, tanaman pangan dan holti kulture

(klp) (Dampak Perubahan Iklim)

3 Pengembangan Pengelolalaan lahan

pertanian

√ √ √ Terlaksananya Pengembangan System of Rice intesification (SRI) (paket) √ √ √

4 Pengembangan sistem kesehatan ikan dan

lingkungan pembudidayaan ikan

√ √ √ Jumlah laboratorium uji yang memenuhi standar teknis.

Lab kualitas air (unit) √ √ √

Lab HPI (unit) √ √ √

Lab Residu (unit) √ √ √

Jumlah kawasan perikanan budidaya yang sehat serta persentasi jenis biota

perairan yang dikonservasi.

5 Pengelolaan sumber daya ikan √ √ √ • Jumlah lokasi pemantauan dan evaluasi perlindungan dan pengkayaan SDI

• Jumlah ekosistem PUD yang teridentifikasi √ √ √

• Jumlah peraian teritorial dan kepulauan yang teridentifikasi sumber dayanya √ √ √

• Jumlah ZEEI yang teridentifikasi sumber dayanya √ √

Page 83: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

69

Prioritas Nasional 6: Program Aksi Bidang Infrastruktur

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Substansi Inti 1: TANAH DAN TATA RUANG

Konsolidasi kebijakan penanganan dan pemanfaatan tanah untuk kepentingan umum secara menyeluruh di bawah satu atap dan pengelolaan tata ruang secara terpadu

1 Pengelolaan Pertanahan Propinsi V V V Neraca Penatagunaan Tanah di daerah V V V

2 Pengelolaan Pertanahan Propinsi V V V Inventarisasi P4T V V V

3 Pengembangan Peraturan Perundang-

Undangan Bidang Pertanahan dan

Hubungan Masyarakat

V V V Tersusunnya peraturan perundangan pengadaan tanah untuk kepentingan umum V V V

4 Perencanaan, Pemanfaatan, dan

Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah

Nasional termasuk Melakukan Koordinasi

dan Fasilitasi Proses Penetapan Dokumen-

dokumen yang dihasilkan

V V V Jumlah rencana tata ruang yang telah disinkronkan program pembangunanya V V V

5 Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang V V V Jumlah Nomor Lembar Peta (NLP) Peta Rupabumi skala 1:10.000 (Suma tera dan

selatan Jawa).

V V V

Jumlah NLP Peta Rupabumi skala1:50.000 wilayah gap V V V

Jumlah NLP Peta Rupabumi skala1:250.000 wilayah gap V V

Jumlah NLP gasetir dan model penataan ruang provinsi V V

6 Pemetaan dasar kelautan dan

kedirgantaraan

V V V Survei batimetri lepas pantai line km V V V

Jumlah liputan data spasial bati metri, Pantai (LPI) dalam ln km V V V

Percepatan Survei Hidrografi pantai multibeam line km V V V

Jumlah NLP Peta LPI skala 1:25K, 1:50K, 1:250K dan LLN 1:500K V V V

Pembuatan Peta LBI V V V

Pembuatan peta navigasi udara (Aeronautical Chart) V V V

7 Pembangunan Infrastruktur Data Spasial V V V Jumlah simpul jaringan di pusat

Jumlah simpul jaringan di prov. V V V

Jumlah simpul jaringan di kab/ kota. V V V

Jumlah dokumen SNI kab/kota V V V

Jumlah metadata simpul jaringan pusat. V V V

Jumlah metadata simpul jaringan provinsi. V V V

Jumlah metada ta simpul jaringan kab/kota V V V

Jumlah pembangunan dan pengembangan penghubung simpul V V V

Jumlah dokumen pembangunan dan pengembangan IDSN V V V

Substansi Inti 2: JALAN

Penyelesaian pembangunan Lintas Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT, dan Papua sepanjang 19.370 km

1 Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan

Kapasitas Jalan dan Jembatan Nasional

V V V Jumlah jalan yang dipreservasi sepanjang 171.695 Km V V

Jumlah jembatan yang dipreservasi sepanjang 602.944,40 Meter V V

Page 84: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

70

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Jumlah jalan yang ditingkatkan kapasitasnya (pelebaran) sepanjang 19.370 Km V V

Jumlah jalan lingkar/bypass yang dibangun sepanjang 36,65 Km

Jumlah jembatan yang bangun sepanjang 16.157,83 meter V V

Jumlah flyover/underpass yang dibangun sepanjang 10.800 meter V V

Jumlah jalan strategis di lintas Selatan Jawa, perbatasan, terpencil dan terluar

yang dibangun sepanjang 1.377,94 Km

V V

2 Pembinaan Pelaksanaan Preservasi dan

Peningkatan Kapasitas Jalan dan Fasilitasi

Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan

V V V Jumlah jalan tol yang dibangun sepanjang 120,35Km V V V

Substansi Inti 3: PERHUBUNGAN

Pembangunan jaringan prasarana dan penyediaan sarana transportasi antar-moda dan antar-pulau yang terintegrasi sesuai dengan Sistem Transportasi Nasional dan Cetak Biru Transportasi Multimoda dan

penurunan tingkat kecelakaan transportasi sehingga pada 2014 lebih kecil dari 50% keadaan saat ini

1 Terbangunnya ter minal antarnegara dan

antarprovinsi di 15 lokasi per tahun

V V V lokasi V V V

2 Terbangunnya 3 paket akses Pelabuhan

Tanjung Priok, Belawan, Bandara Juanda Sby

paket

3 Pembangunan Bus Air V unit bus air V

4 Pembangunan dan pengelolaan prasarana

KA

V V V Panjang km jalur KA baru yang dibangun termasuk jalur ganda V V V

Jumlah paket pekerjaan peningkatan pelistrikan V V V

5 Pembangunan sarana Ka V V V Jumlah unit pengadaan lokomotif, KRDI, KRDE, KRL, Tram, Railbus V V V

6 Terbangunnya Bandara Kualanamu V paket V

7 Pembangunan, rehabilitasi dan

pemeliharaan Prasarana Bandar Udara

V V V Jumlah bandar udara yang dikembangkan, direhabilitasi V V V

Jumlah Bandar udara yang dikembangkan didaerah perbatasan dan rawan

bencana

V V

8 Rehabilitasi fasilitas keselamatan

transportasi darat

V V V Jumlah Rehabilitasi Fasilitas Keselamatan LLAJ V V V

9 Pengadaan peralatan/fasilitas sarana dan

keselamatan perkeretaapian

V V V Jumlah paket pengadaan peralatan/fasilitas sarana dan keselamatan

perkeretaapian

V V V

10 Pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan

di bidang Kenavigasian

V V V Unit (menara suar;rambu suar; pelampung suar) V V V

Unit V V V

Unit Kapal Navigasi V V V

11 Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan

di bidang Pelabuhan dan Pengerukan

V V V volume lumpur/sedimen yang dikeruk (juta m3) V V V

lokasi prasarana dan fasilitas pelabuhan V

12 Paket/Unit/set peralatan keamanan

penerbangan

V V V Paket/Unit/set V V V

13 412 unit/paket/set peralatan navigasi V V V unit/paket/set V V V

14 pesawat udara kalibrasi termasuk console

(FIS) kalibrasi

unit pesawat udara kalibrasi

15 Koordinasi Pengembangan Urusan

Infrastruktur Transportasi

V V Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan urusan infrastruktur

transportasi yang terimplementasi

V V

Page 85: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

71

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Substansi Inti 4: PERUMAHAN RAKYAT

Pembangunan 685.000 Rumah Sederhana Sehat Bersubsidi, 180 Rusunami dan 650 twin block berikut fasilitas pendukung kawasan permukiman yang dapat menampung 836.000 keluarga yang kurang mampu

pada 2012

1 Pembangunan rumah susun sederhana sewa V V V Jumlah rusunawa terbangun V V V

2 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan

Penyelenggaraan dalam Pengembangan

Permukiman

V V V Jumlah satuan unit hunian rumah susun yang terbangun dan infrastruktur

pendukungnya

V V V

3 Fasilitasi pembangunan prasarana, sarana,

dan utilitas kawasanperumahan dan

permukiman

V V V Jumlah fasilitasi dan stimulasi prasarana, sarana, dan utilitas kawasan perumahan

dan permukiman

V V V

4 Bantuan subsidi perumahan Tahun 2010-

2014

Jumlah bantuan subsidi perumahan

5 Pembayaran Tunggakan Subsidi Tahun

2008-2009

Jumlah bantuan subsidi perumahan

6 Fasilitasi dan stimulasi pembangunan baru

perumahan swadaya

V V V Jumlah fasilitasi dan stimulasi pembangunan baru perumahan swadaya V V V

7 Fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas

perumahan swadaya

V V V Jumlah fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas perumahan swadaya V V V

Substansi Inti 5: PENGENDALIAN BANJIR

Penyelesaian pembangunan prasarana pengendalian banjir, diantaranya Banjir Kanal Timur Jakarta sebelum 2012 dan penanganan secara terpadu Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo sebelum 2013

1 Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi

dan Pengamanan Pantai

V V V Panjang sarana/prasarana pengendali banjir yang dibangun (216 km) V V V

Panjang sarana/prasarana pengendali banjir yang direhabilitasi (386 km) V V V

Panjang sarana / prasarana pengendali banjir yang dioperasikan dan dipelihara

(2.000 km) untuk mengamankan kawasan seluas 35,7 ribu hektar

V V

Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang dibangun (28 buah)

untuk mengendalikan lahar/sedimen dengan volume 16 juta m3

V V V

Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang direhabilitasi (85 unit)

untuk mengendalikan lahar/sedimen dengan volume 6 juta m3

V V V

Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang dioperasikan dan

dipelihara (150 unit) untuk mengendalikan lahar/sedimen dgn volume 12 juta m3

V V

Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang dibangun (30 km) V V

Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang direhabilitasi (50 km) V V

Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang dipelihara (50 km ) V V

Diselesaikannya pembangunan kanal timur paket 22 s/d 29

Diselesaikannya kegiatan supervisi konstruksi Banjir Kanal Timur

Terbangunnya bangunan akhir / jetty di muara Banjir Kanal Timur V

Terbangunnya jalan inspeksi V

Terbangunnya perkuatan tebing V

Diselesaikannya normalisasi Kali Blencong V

Terbangunnya inlet Cakung V

Page 86: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

72

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Terbangunnya Saluran Gendong V

Terbangunnya Utilitas (PGN Jaktim, PLN Jaktim, TPJ) V

Terbangunnya Jembatan penyeberangan orang (BKT 226) V

Terbangunnya Jembatan BKT 207 V

Terbangunnya drain inlet V

Terbangunnya perkuatan bronjong V

Tebangunnya jalan oprit V

Diselesaikanya pekerjaan galian dan timbunan hulu Kali Sunter V

Diselesaikannya Pemasangan Grass Block V

terbangunnya prasarana pengendali banjir di DAS Bengawan Solo V V

Terbangunnya prasarana pengendali banjir DAS Bengawan Solo V V

Terehabilitasinya prasarana pengendali banjir di DAS Bengawan Solo (8 Lokasi) V

Terpeliharanya waduk di DAS Bengawan Solo V

Terlaksananya konservasi di DAS Bengawan Solo (2 Lokasi) V

Substansi Inti 6: TELEKOMUNIKASI

Penuntasan pembangunan jaringan serat optik di Indonesia bagian timur sebelum 2013 dan maksimalisasi tersedianya akses komunikasi data dan suara bagi seluruh rakyat

1 Perencanaan dan Rekayasa Alokasi

Spektrum Frekuensi

V V V Prosentase jumlah penetapan pita frekuensi radio dan pemanfaatan slot orbit

satelit

V V V

Prosentase utilitas pemanfaatan spektrum frekuensi radio V V V

2 Pelaksanaan Layanan Pemanfaatan Sumber

Daya Pos dan Informatika

V Prosentase pengelolaan sumber daya spektrum frekuensi radio dan orbit satelit V

Prosentase pengelolaan sumber daya pos,penomoran telekomunikasi & alamat IP V

3 Pengembangan Penyelenggaraan Telekomu-

nikasiSub Kegiatan Prioritas:

Penyusunan ICT Fund untuk membiayai

pembangunan jaringan backbone serat optik

Prosentase penyelesaian penyusunan dan pembahasan ICT Fund dan optimalisasi

PNBP

Prosentase pencapaian terhadap kuantitas dan kualitas layanan pos

4 Pengembangan Penyelenggaraan Penyiaran V V V Prosentase pencapaian terhadap ketepatan penyelesaian layanan perizinan V V V

Prosentase implementasi migrasi sistem penyiaran dari analog ke digital V

5 Pelaksanaan Pengamanan Jaringan Internet V V V Prosentase pencapaian keamanan trafik nasional, POP penyelenggara jasa

internet dan internet exchange, titik akses ke lembaga pemerintahan dan critical

infrastructure

V V V

6 Fasilitasi Penerapan dan Pengembangan E-

Government

V V V Prosentase penyelesaian penyusunan / pembahasan RPP Penyelenggaraan

Sistem Elektronik Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government) dan

Master Plan e-Government Nasional

Prosentase peningkatan penerapan dan kualitas aplikasi e-government di

pemerintah kab/kota

V

7 Fasilitasi Penerapan dan Pengembangan

Sistem Keamanan Informasi Elektronik

V V V Prosentase penyelesaian pembahasan dan perbaikan materi RUU Rencana Tindak

Pidana Teknologi Informasi (Cyber Crime)

V

Prosentase penyusunan peraturan pelaksana UU No. 11 Tahun 2008 tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik

Page 87: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

73

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Prosentase penyelenggara sistem pengamanan elektronik dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat

V

8 Pengembangan Standarisasi Perangkat Pos

dan Informatika

V Prosentase pencapaian standar kelayakan teknis perangkat pos, telekomunikasi

dan penyiaran

V

Prosentase peningkatan interoperabilitas pada layanan perangkat, aplikasi dan

layanan

V

9 Pengembangan Standarisasi Layanan Pos

dan Informatika

V Paket penyusunan kebijakan, regulasi, sertifikasi di bidang layanan pos,

telekomunikasi, dan penyiaran

V

10 Pelaksanaan Pemberdayaan dan

Pemerataan Pembangunan Sarana dan

Prasarana Informatika

V V V Prosentase ibukota provinsi yang terhubung dengan jaringan serat optik V V

Prosentase ibukota kab/kota yang terhubung jaringan broadband V V V

Prosentase ibukota provinsi yang memiliki regional internet exchange V V

Prosentase ibukota provinsi yang memiliki international internet exchange V V

Jumlah Desa Informasi yang dilengkapi radio komunitas V V

Prosentase desa yang dilayani akses telekomunikasi V V

Prosentase desa yang dilayanani akses internet V V

Substansi Inti 7: TRANSPORTASI PERKOTAAAN

Perbaikan sistem dan jaringan transportasi di 4 kota besar (Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan) sesuai dengan Cetak Biru Transportasi Perkotaan, termasuk penyelesaian pembangunan angkutan kereta listrik di

Jakarta (MRT dan Monorail) selambat-lambatnya 2014.

1 Pembinaan dan Pengembangan Sistem

Transportasi Perkotaan

V V V Jumlah rencana Induk Angkutan Perkota an, Rencana Induk Sistem Informasi Lalu

Lintas Perkotaan, Laporan evaluasi, Terselenggarannya ATCS, Jumlah Fasilitas

Kese-lamatan Transportasi Perkotaan.

V V V

Jumlah Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT), Kota Percontohan, Kawasan

Percontohan.

V V V

Jumlah Penyelenggaraan Transportasi Ramah Lingkungan V

2 Penyelesaian pembangunan angkutan kereta

listrik di Jakarta (MRT dan monorail)

Paket Monorail dan Paket MRT

Page 88: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

74

Prioritas Nasional (PN) 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Substansi Inti 1: KEPASTIAN HUKUM

Reformasi regulasi secara bertahap di tingkat nasional dan daerah sehingga terjadi harmonisasi peraturan perundang-undangan yang tidak menimbulkan ketidakjelasan dan inkonsistensi dalam

implementasinya

1 Kegiatan Perancangan Peraturan Perundang-

undangan

V V V Persentase yg mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan perkembangan, V V V

Persentase yg selesai dibahas di DPR secara tepat waktu, V V

Persentase tenaga fungsional perancang peraturan perUU yang mendapat

kualifikasi dan promosi sesuai standar secara tepat waktu dan akuntabel

V V V

Persentase kelengkapan dokumentasi dan pustaka secara akurat dan up to date V V V

Pembenahan Peraturan perUUan di bidang Pertanahan, tata ruang, dan LH

Peraturan perUUan di bidang mekanisme Perlindungan Saksi dan Pelapor V V V

Peraturan perUUan di bidang yang mendorong pemberantasan korupsi V V V

2 Kegiatan Harmonisasi Peraturan Perundang-

undangan

V V V Persentase di bidang politik, hukum dan keamanan V V V

Persentase di bidang keuangan dan perbankan V V V

Persentase di bidang industri dan yang harmonis V V V

Persentase di bidang Kesra V V V

Pembenahan Peraturan perUUan di bidang Pertanahan, tata ruang, dan LH V V V

Peraturan Perundang-undangan di bidang mekanisme Perlindungan Saksi dan

Pelapor

V

Peraturan perUUan yg mendorong pemberantasan korupsi V

3 Penataan Produk Hukum dan Pelayanan

Bantuan Hukum Departemen

Jumlah Perda yang dikaji

4 Peningkatan Deregulasi Kebijakan

Penanaman Modal

V V V Jumlah rumusan untuk bahan pertimbangan penyusunan kebijakan

penanaman modal

V V V

Rumusan kebijakan sebagai masukan bagi penyempurnaan kebijakan dan

pengembangan penanaman modal yg berdaya saing

V V V

Kegiatan Sosialisasi dalam negeri V V V

Kegiatan Sosialisasi luar negeri V V V

Kegiatan Fasilitasi dalam negeri V V

Kegiatan Fasilitasi luar negeri V V

5 Pengelolaan Pertanahan Propinsi V V V Cakupan Peta Pertanahan V V V

Terlaksananya legalisasi aset tanah V V V

Penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan serta mencegah

timbulnya kasus pertanahan baru

V V V

6 Pengelolaan Data dan Informasi Pertanahan V V V Peningkatan akses layanan pertanahan melalui LARASITA V V V

7 Pengembangan Penyelenggaraan Pos V V

Persentase penyelesaian penyusunan peraturan pelaksana UU No. 38/2009

tentang Pos

V V

Page 89: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

75

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

8 Pengembangan Penyelenggaraan

Telekomunikasi

V V

Persentase pembahasan dan perbaikan materi RUU Multimedia (Konvergensi

Telematika) sebagai pembaharuan UU No. 36 Tahun 1999 tentang

Telekomunikasi dan UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran

V V

9 Pengembangan Penyelenggaraan Penyiaran V V

Persentase pencapaian terhadap pembaharuan kebijakan, regulasi dan

kelembagaan akibat adanya digitalisasi dan perkembangan industri

V V

Substansi Inti 2: PENYEDERHANAAN PROSEDUR

Penerapan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di beberapa kota yang dimulai di Batam, pembatalan perda bermasalah

dan pengurangan biaya untuk memulai usaha seperti Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)

1 Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (PTSP) Penanaman Modal

V V Jumlah peserta Diklat Penyelenggaraan PTSP: pelatihan dasar, lanjutan I,

lanjutan II, dan SPIPISE

V

Penetapan Kualifikasi Kelembagaan PTSP V V

Pengadaan sarana dan prasarana penunjang Penyelenggaraan PTSP V V

Sosialisasi perizinan dan nonperizinan V V

Fasilitasi Penghubung di BKPM V V

Penyederhanaan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal V V

2 Pengembangan Sistem Pelayanan Informasi

dan Perizinan Investasi Secara Elektronik

(SPIPISE)

V V V Peningkatan jumlah aplikasi perizinan dan non perizinan yang menjadi

wewenang BKPM, PTSP Provinsi, PTSP Kab./Kota melalui SPIPISE

V V V

Jumlah peningkatan PTSP Prov. dan Kab/Kota yang terhubung dalam SPIPISE V V V

Terbangunnya infrastruktur dan database penanaman modal yang terintegrasi V V

Jumlah provinsi dan Kab/Kota yang mengikuti sosialisasi dan pelatihan V V V

3 Koordinasi Peningkatan Ekspor dan

Peningkatan Investasi (PEPI)

V V V Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di bidang peningkatan

ekspor dan investasi yang terimplementasikan

V V V

4 Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah V V V Jumlah daerah yang membentuk PTSP V V V

PTSP yang siap menerapkan SPIPISE V V V

Pembatalan Perda bermasalah V V V

Daerah yang mengurangi biaya untuk berusaha V V V

Substansi Inti 3: LOGISTIK NASIONAL

Pengembangan dan penetapan Sistem Logistik Nasional yang menjamin kelancaran arus barang dan mengurangi biaya transaksi/ekonomi biaya tinggi

1 Peningkatan Kelancaran Distribusi Bahan

Pokok

V V V Jumlah rumusan kebijakan dan standar, norma, kriteria dan prosedur di bidang

pembinaan pasar dan distribusi (jenis)

V V V

Jumlah pelaku usaha yang mengikuti pembinaan, pelatihan dan bimbingan

teknis

V

Persentase rata-rata perbedaan tingkat harga Bahan Pokok antar provinsi V V V

Persentase ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat V

Jumlah perijinan di bidang pembinaan pasar dan distribusi yang dijalani secara

online

V V V

Waktu penyelesaian perijinan dan nonperijinan dibidang pembinaan pasar dan

distribusi (hari)

V V V

Page 90: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

76

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

2 Pengembangan Sarana Distribusi

Perdagangan

V V V Jumlah pasar percontohan (unit) V V V

Jumlah pembangunan pusat distribusi V V V

Jumlah rekomendasi penataan sistem distribusi V

3 Koordinasi Penataan dan Pengembangan

Sistem Logistik Nasional

V V V Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan penataan dan

pengembangan sistem logistik nasional yang ditindaklanjuti

V V V

4 Perumusan Kebijakan dan Bimbingan Teknis

Fasilitas Kepabeanan

V V V 1. Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian fasilitas

pembebasan dan keringanan bea masuk

V V

2. Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian fasilitas

pertambangan

3. Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian tempat

penimbunan berikat (TPB).

4. Persentase penyelesaian rancangan PMK dan aturan pelaksanaan lainnya

terkait sistem pelayanan kepabeanan yang menunjang Sistem Logistik

Nasional (Customs Advance Trade Systems)

V V V

5. Persentase penyelesaian peraturan terkait sistem pelayanan kepabeanan

dan cukai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

V

6. PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan

investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan

V

7. PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait

dengan Sistem Logistik Nasional

8.PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai peraturan perundang-

undangan dan skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK)

9 .PMK untuk memadukan Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT)

dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 5 lokasi (di Jawa dan Sumatra)

V

5 Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan

di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut

V V V Lokasi pelabuhan V V V

6 Pelaksanaan azas cabotage melalui

Pengembangan dan Pemberdayaan armada

kapal niaga Nasional

Jumlah kapal niaga

7 Pengelolaan Cargo Information System Paket Sistem informasi cargo

8 Penataan Sistem Pelabuhan Nasional Jumlah Peraturan Perundangan, peraturan pelaksanaan teknis, dan laporan

kajian

9 Pengelolaan sarana dan fasilitas pelabuhan

strategis dan pelabuhan untuk komoditas a.l

Batubara, CPO

Jumlah lokasi yang dibangun dan di rehabilitasi

Substansi Inti 4: SISTEM INFORMASI

Beroperasinya secara penuh National Single Window (NSW) untuk impor (sebelum Januari 2010) dan ekspor. Percepatan realisasi proses penyelesaian bea cukai di luar pelabuhan dengan implementasi tahap

pertama Custom Advanced Trade System (CATS) di dry port Cikarang

Page 91: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

77

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

1 Pengelolaan Fasilitasi Ekspor dan Impor V V V Jumlah penerbitan kebijakan fasilitasi ekspor dan impor; (peraturan) V V V

Jumlah pengembangan sistem elektronik bidang fasilitasi pelayanan publik ;

(Kegiatan)

V V V

Jumlah pengguna perijinan ekspor/ impor online melalui INATRADE

(perusahaan)

V V V

Jumlah bimbingan teknis bidang fasilitasi perdagangan; (kegiatan) V V V

Jumlah koordinasi bidang fasilitasi perdagangan; (kegiatan) V V V

Jumlah partisipasi sidang-sidang fasilitasi perdagangan didalam dan luar

negeri; (keg)

V V V

Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan monitoring fasilitasi perdagangan V V V

2 Perumusan Kebijakan dan Pengembangan

Teknologi Informasi Kepabeanan dan Cukai

V V V 1. Persentase sistem aplikasi dan infrastruktur TI yang sesuai dgn proses bisnis

DJBC

V V

2. Persentase penyelesaian aplikasi sistem kepabeanan yang terintegrasi

dengan portal NSW

3. PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan

investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan

4. PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait

dengan Sistem Logistik Nasional

V

5. PMK tentang Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dalam rangka

pengembangan sistem logistik

6. PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai peraturan perundang-

undangan dan skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK)

7. Percepatan operasionalisasi NSW. Untuk 5 pelabuhan, NSW untuk impor

siap dilaksanakan akhir Desember 2009. Untuk pelabuhan yang lain,

tergantung kebijakan dan kesiapan K/L lainnya

3 Pelaksanaan National Single Window di sektor

perhubungan

Paket jaringan sistem National Single Window

4 Koordinasi pengembangan dan penerapan

sistem National Single Window/NSW dan

ASEAN Single Window/ASW

V V V Persentase rekomendasi di bidang pengembangan dan penerapan NSW dan

ASW yang terimplementasikan

V V V

Substansi Inti 5: KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK): Pengembangan KEK di 5 lokasi melalui skema Public-Private Partnership sebelum 2012

1 Dukungan Sektor Perdagangan thd Pengem-

bangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

V V V Jumlah PP tentang Kawasan Ekonomi Khusus (peraturan) V V V

Jumlah kebijakan perdagangan yang dilimpahkan ke KEK (peraturan)

2 Pengembangan Penanaman Modal Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK)

V V V Persentase penyusunan peraturan pelaksanaan penyelenggaraan KEK V

Persentase penetapan institusi Sekretariat Dewan Nasional KEK V

Persentase pengoperasian Sekretariat Dewan Nasional KEK V

Asistensi dan fasilitasi dalam rangka pene tapan dan pengembangan KEK V

Page 92: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

78

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Hasil Koordinasi masalah strategis di bidang pengembangan KEK V V

Jumlah promosi penanaman modal di KEK V V V

Kerja sama di bidang pengembangan KEK V V

3 Fasilitasi Pengembangan KEK V Dokumentasi fasilitasi (AMDAL, Engineering Design/DED, dan kelembagaan)

di 5 kws

V

4 Perumusan kebijakan di bidang PPN, PBB,

BPHTB, KUP, PPSP, dan Bea Materai

V V V 1. Persentase penyelesaian usulan pembuatan / Revisi peraturan perundangan

terhadap peraturan perundangan yang harus dibuat / direvisi

V V V

2. Tersedianya PMK-PMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai Peraturan Per-

UU-an dan skema Pembiayaan Infrastruktur ke & di Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK)

V

5 Perumusan kebijakan di bidang PPh dan

perjanjian kerjasama perpajakan

internasional

V V V 1. Persentase penyelesaian usulan pembuatan / Revisi peraturan perundangan

terhadap peraturan perundangan yang harus dibuat / direvisi

V V V

2. Tersedianya PMK-PMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai Peraturan Per-

UU-an dan skema Pembiayaan Infrastruktur ke & di Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK)

V

3. Peraturan pelaksanaan mengenai insentif potongan PPh 5% bagi

perusahaan yang melakukan R&D

6 Perumusan Kebijakan dan Bimbingan Teknis

Fasilitas Kepabeanan

V V V 1. Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian fasilitas

pembebasan dan keriganan bea masuk

V V

2. Persentase realisasi janji layanan public terkait pemberian fasilitas

pertambangan

3. Persentase realisasi janji layanan public terkait pemberian tempat

penimbunan berikat (TPB).

4. Persentase penyelesaian rancangan PMK dan aturan pelaksanaan lainnya

terkait sistem pelayanan kepabeanan yang menunjang Sistem Logistik

Nasional (Customs Advance Trade Systems)

V V V

5. Persentase penyelesaian peraturan terkait sistem pelayanan kepabeanan

dan cukai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

V

6. PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan

investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan

V

7. PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait

dengan Sistem Logistik Nasional

8.PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai peraturan perundang-

undangan dan skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK)

9.PMK untuk memadukan Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dengan

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 5 lokasi (di Jawa dan Sumatra)

V

Page 93: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

79

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

7 Koordinasi Pengembangan Urusan Penataan

Ruang dan Pengembangan Wilayah

V V V Persentase rekomendasi kebijakan Urusan Penataan Ruang dan

Pengembangan Wilayah yang terimplementasi

V V V

Persentase peraturan pelaksanan UU KEK yang terselesaikan V V

Jumlah lokasi KEK yang ditetapkan V V

Substansi Inti 6: KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN

Sinkronisasi kebijakan ketenagakerjaan dan iklim usaha dalam rangka penciptaan lapangan kerja

1 Penyempurnaan Peraturan Ketenagakerjaan V V Tersusunnya peraturan kompensasi & penetapan PHK, hubungan kerja (PKWT

& outsour cing), pengupahan, perlindungan pekerja, mogok kerja

V V

Peraturan tentang organisasi pekerja/ buruh V V

Peraturan tentang penyelesaian perselisihan HI V V

2 Sinkronisasi Kebijakan Ketengakerjaan

(Pusat) dengan Kebijakan / Peraturan Daerah

V Harmonisasi kebijakan jaminan sosial V

Selarasnya peraturan bidang HI V

3 Pengelolaan Kelembagaan dan

Pemasyarakatan Hubungan Industrial

V V V Mekanisme perundingan secara bipartit, pencatatan, keterwakilan dan

verifikasi SP/SB

V

Jumlah lembaga kerjasama (LKS) bipartit di perusahaan V V V

Jumlah perwakilan pekerja, SP/SB & pengusaha yang mendapat pendidikan

teknik bernegosiasi

V V V

Jumlah perusahaan yang menerapkan manajemen K3 V V V

% kenaikan tenaga pengawas K3 bersertifikat kompetensi V V V

Page 94: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

80

Prioritas Nasional (PN) 8: Program Aksi Bidang Energi

NO

SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Substansi Inti 1: KEBIJAKAN

Penetapan kebijakan energi yang memastikan penanganan energi nasional yang terintegrasi sesuai dengan Rencana Induk Energi Nasional

1 Penyediaan dan pengelolaan EBT dan

pelaksanaan konservasi energi

V Jumlah regulasi V V

2 Dukungan manajemen dan pelaksanaan

dukungan teknis lainnya Ditjen LPE

V V V Jumlah aturan perundang-undangan: PP V V

Aturan lain V V

3 Penyusunan kebijkan dan program serta

evaluasi pelaksanaan kebijakan

ketenagalistrikan

V V V Jumlah perencanaan ketenagalistrikan V V

4 Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan

bidang percepatan penyediaan dan

pemanfaatan

energi alternatif

V V V Persentase rekomendasi hasil Kebijakan bidang percepatan penyediaan dan

pemanfaatan energi alternatif yang terimplementasi

V V V

5 Koordinasi pengembangan kebijakan

pengembangan bahan bakar nabati

V V V Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan pengembangan bahan bakar

nabati yang diimplementasikan

V V V

6 Koordinasi pengembangan Desa Mandiri

Energi

V V V Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan desa mandiri energi yang

dilaksanakan

V V V

7 Dukungan pelaksanaan program prioritas

pemerintah bidang energi

Risalah

Surat

Laporan

Substansi Inti 2: RESTRUKTURISASI BUMN

Transformasi dan konsolidasi BUMN bidang energi dimulai dari PLN dan Pertamina yang selesai selambat-lambatnya 2010 dan diikuti oleh BUMN lainnya

1 Restrukturisasi BUMN besar / penting /

strategis

Laporan

Laporan

Substansi Inti 3: KAPASITAS ENERGI

Peningkatan kapasitas pembangkit listrik sebesar rata-rata 3.000 MW per tahun mulai 2010 dengan rasio elektrifikasi yang mencakup 62% pada 2010 dan 80% pada 2014; dan produksi minyak bumi sebesar lebih

dari 1,2 juta barrel per hari mulai 2014

1 Penyusunan Kebijakan dan Program serta

Evaluasi Pelaksanakan Kebijakan

Ketenagalistrikan

V V V a. Pembangkit, Jaringan dan Gardu Transmisi

- Jumlah Kapasitas pembangkit (MW) V V V

- Transmisi (kms) V V V

- Gardu Induk V V

b. Jaringan dan Gardu Distribusi

- Gardu DAN Jaringan (kms/MVA) V V V

2 Peningkatan produksi minyak bumi V a. Jumlah Kontrak Kerja Sama Minyak dan gas Bumi dan CBM yang ditawarkan

dan ditandatangani

V

b. Jumlah produksi migas dan CBM V

- Minyak Bumi (MBOPD) V

Page 95: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

81

NO

SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

- Gas Bumi (MBOEPD) V

- CBM (MBOEPD) V

c. Jumlah investasi sub sektor minyak dan gas bumi dan CBM (dalam Juta USD) V

d. Jumlah kegiatan eksplorasi dalam upaya mencari cadangan migas baru V

e. Jumlah pelaksanaan Survei Umum di Wilayah Terbuka V

f. Jumlah kegiatan penyiapan, promosi dan penawaran Wilayah Kerja Baru Migas V

Substansi Inti 4: ENERGI ALTERNATIF

Peningkatan pemanfaatan energi terbarukan termasuk energi alternatif geothermal sehingga mencapai 2.000 MW pada 2012 dan 5.000 MW pada 2014 dan dimulainya produksi coal bed methane untuk

membangkitkan listrik pada 2011 disertai pemanfaatan potensi tenaga surya, microhydro, bio-energy, dan nuklir secara bertahap

1 Peningkatan pemanfaatan energi

terbarukan termasuk energi alternatif

geothermal sehingga mencapai 2.000 MW

pada 2012 dan 5.000 MW pada 2014

dimulainya produksi coal bed methane untuk

membangkitkan listrik pada 2011 disertai

pemanfaatan potensi tenaga surya

V Jumlah kapasitas PLTP terpasang sebesar 5795 MW di tahun 2014 V

2 Penyediaan pengelolaan EBT dan

pelaksanaan konservasi energi

V Lisdes (EBT)

– PLTS 50 Wp Tersebar V

– PLTMH (kW) V

– PLT Angin (kW) V

– Biomassa (MW) V

– Jumlah studi kelayakan energi laut (laporan)

– Jumlah Pilot project pembangkit listrik dari sumber energi laut V

DME V

3 Pembinaan dan penyelenggaraan usaha hilir

migas

V V V Pembangunan unit pengolahan Biofuel (40 desa terpilih) V

4 Dukungan kebijakan iptek untuk penciptaan

dan pemanfaatan sumber energi baru dan

terbarukan

V Jumlah kebijakan V

Jumlah riset bersama V

Paket koordinasi V

5 Pengembangan PLTP skala kecil V V Jumlah prototype, alih teknologi sistem dan komponen Pembangkit Listrik

Tenaga Panas Bumi/PLTP (alih teknologi 2 MW)

V

6 Penelitian konversi energi V V paket V V

paket V V

7 Penyusunan infrastuktur dasar pendukung

program energi nuklir nasional

V V V Dokumen Infrastuktur Dasar Pendukung Program Energi Nuklir Nasional V V V

8 Diseminasi hasil litbang iptek nuklir V V V Paket Sosialisasi PLTN (media) V V V

9 Pengelolaan pertanahan propinsi V V Inventarisasi dan identifikasi tanah terindikasi terlantar (hektar) V V

10 Peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu tanaman tahunan

V V Peningkatan luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman

tahunan

V V

Page 96: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

82

NO

SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Pengembangan Komoditas Ekspor V V

Karet V V

Jambu Mete V V

Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati (bio energy) V V

Jarak pagar V V

Kelapa V V

Kelapa Sawit V V

Kemiri sunan V V

Revitalisasi perkebunan V V

Kelapa sawit V V

Karet V V

Kakao V V

Penyusunan kebijakan Pengembangan bio energy V V

Pengembangan integrasi kebun-ternak (paket) V V

Substansi Inti 5: HASIL IKUTAN DAN TURUNAN MINYAK BUMI / GAS

Revitalisasi industri pengolah hasil ikutan/turunan minyak bumi dan gas sebagai bahan baku industri tekstil, pupuk dan industri hilir lainnya

1 Pengembangan klaster industri berbasis

migas, kondesat

V 2 Lokasi (Jatim dan Kalimantan) V

Substansi Inti 6: HASIL IKUTAN DAN TURUNAN MINYAK BUMI / GAS

Revitalisasi industri pengolah hasil ikutan/turunan minyak bumi dan gas sebagai bahan baku industri tekstil, pupuk dan industri hilir lainnya

1 Pembinaan dan penyelenggaraan usaha

hilir migas

V V V Pembangunan LPG miniplant V V V

Pembangunan Jaringan Gas Kota V V V

2 Dukungan manajemen dan pelaksanaan

tugas teknis lainnya DJ Migas

Pembangunan SPBG (gas untuk transpotasi)

Page 97: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

83

Prioritas Nasional (PN) 9: Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Substansi Inti 1 : PERUBAHAN IKLIM

Peningkatan keberdayaan pengelolaan lahan gambut, peningkatan hasil rehabilitasi seluas 500,000 ha per tahun, dan penekanan laju deforestasi secara sungguh-sungguh diantaranya melalui kerjasama lintas

kementerian terkait serta optimalisasi dan efisiensi sumber pendanaan seperti dana Iuran Hak Pemanfaatan Hutan (IHPH), Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH), dan Dana Reboisasi

1 Peningkatan keberdayaan pengelolaan lahan gambut

a. Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan

Lahan, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas

V V V Fasilitasi rehabilitasi hutan mangrove, gambut dan rawa seluas 295.000 ha V V V

b. Pengelolaan Kualitas Air dan Kawasan

Gambut

V Penyelesaian pemetaan kesatuan hidrologi gambut di 8 provinsi yang

terkoordinasi dengan K/L terkait

V

Verifikasi karakteristik ekosistem gambut di 5 provinsi yang terkoordinasi antar

K/L terkait

2 Peningkatan hasil rehabilitasi seluas 500,000 ha per tahun

a. Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan

Lahan, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas

V V V Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan pada DAS prioritas seluas 800 ribu

ha

V V V

Fasilitasi rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas 500 ribu ha V V V

Fasilitasi pengembangan hutan kota seluas 5 ribu ha V V V

Fasilitasi rehabilitasi hutan mangrove, gambut dan rawa seluas 295.000 ha V V V

b. Pengembangan Perhutanan Sosial V V V Fasilitasi penetapan areal kerja pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm) 2

juta ha

V V V

Fasilitasi 500 kelompok/unit ijin usaha pengelolaan HKm V V V

Fasilitasi 50 unit kemitraan usaha HKm V V

Fasilitasi dukungan kelembagaan ketahanan pangan di 32 provinsi V V V

Fasilitasi pembangunan hutan rakyat Kemitraan untuk bahan baku kayu

industri pertukangan seluas 250.000 ha

V V V

Fasilitasi pembentukan dan berfungsinya sentra HHBK Unggulan di 30

kabupaten

V V V

Areal kerja hutan desa seluas 500.000 ha V V

c. Pengawasan dan Evaluasi Pemanfaatan

Ruang

V % penyelesaian dokumen konsep, naskah akademis, pedoman dan peraturan

perundang-undangan berkaitan dengan daya dukung dan daya tampung

lingkungan [dari 12 dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L

V

% penyelesaian dokumen pedoman kebijakan pengawasan pemanfaatan

ruang berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan [dari 5

dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L

V

% penyelesaian kajian daya dukung 4 pulau besar yang terkoordinasi antar K/L V

% penyelesaian kajian penyimpangan pemanfaatan ruang dan dampaknya

terhadap lingkungan kerusakan dan bencana [dari 20 lokasi yang

direncanakan] dan didiseminasi kepada K/L dan daerah terkait

V

Page 98: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

84

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

% penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup

dalam perencanaan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang di kabupaten dan

propinsi [dari 11 kabupaten dan 4 propinsi yang direncanakan] yang

terkoordinasi antar K/L dan daerah

% penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di

wilayah ekoregion yang terkoordinasi antar K/L dan daerah

V

Jumlah provinsi dilaksanakannya pengawasan dan evaluasi pemanfaatan

ruang dan alih fungsi lahan/ ruang dan pelaksanaan instrumen pengawasan

pemanfaatan ruang dan kawasan lahan gambut, hutan dan DAS prioritas

untuk menunjang pencapaian Prioritas Nasional 9 RPJMN 2010-2014

V

% PPLHD yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pengawasan pemanfaatan

ruang [dari 250 orang PPLHD yang direncanakan]

V

d. Pengelolaan dan Pengembangan

Konservasi Kawasan dan Jenis

V V V Kawasan konservasi laut dan kawasan konservasi perairan tawar dan payau

yang dikelola secara berkelanjutan seluas 4,5 juta ha

V V V

Jumlah kawasan konservasi dan jenis biota perairan dilindungi yang

diidentifikasi dan dipetakan secara akurat.

V V V

3 Penekanan laju deforestasi secara sungguh-sungguh diantaranya melalui kerjasama lintas kementerian terkait serta optimalisasi dan efisiensi sumber pendanaan seperti dana Iuran Hak Pemanfaatan

Hutan (IHPH), Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH), dan Dana Reboisasi

a. Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan

Lahan, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas

V V V Fasilitasi & pelaksanaan rehabilitasi hutan pada DAS prioritas seluas 800 rb ha V V V

Fasilitasi rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas 500 ribu ha V V V

Fasilitasi pengembangan hutan kota seluas 5 ribu ha V V V

Fasilitasi rehabilitasi hutan mangrove, gambut dan rawa seluas 295.000 ha V V V

b. Peningkatan Konservasi dan Pengendalian

Kerusakan Hutan dan Lahan

V V Jumlah kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan hutan dan lahan

yang ditetapkan/ diterbitkan (kriteria dan pedoman) yang terkoordinasi antar

K/L dan daerah terkait

V V

Data sebaran hotspot di 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan yang

didiseminasi ke K/L dan daerah terkait

V

Diterapkannya mekanisme pencegahan kebakaran hutan dan lahan di 8

Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan yang terkoordinasi antar K/L dan

daerah

V

Data kondisi kerusakan hutan dan lahan pada 11 DAS prioritas dan berpotensi

rawan longsor yang terkoordinasi antar K/L terkait

V

Data tutupan lahan dan perubahan penggunaan lahan (land use change)

melalui Program Menuju Indonesia Hijau

V

Jumlah provinsi (pendekatan ekosistem) yang dipantau sesuai data potensi dan

kejadian bencana

V

% rekomendasi kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan hutan dan

lahan yang diimplementasikan daerah dari jumlah propinsi yang dipantau

setiap tahunnya

V

Page 99: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

85

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

c. Pengawasan dan Evaluasi Pemanfaatan

Ruang

V % penyelesaian dokumen konsep, naskah akademis, pedoman dan peraturan

perundang-undangan berkaitan dengan daya dukung dan daya tampung

lingkungan [dari 12 dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L

V

% penyelesaian dokumen pedoman kebijakan pengawasan pemanfaatan

ruang berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan [dari 5

dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L

V

% penyelesaian kajian daya dukung 4 pulau besar yang terkoordinasi antar K/L V

% penyelesaian kajian penyimpangan pemanfaatan ruang dan dampaknya

terhadap lingkungan kerusakan dan bencana [dari 20 lokasi yang

direncanakan] dan didiseminasi kepada K/L dan daerah terkait

V

% penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup

dalam perencanaan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang di kabupaten dan

propinsi [dari 11 kabupaten dan 4 propinsi yang direncanakan] yang

terkoordinasi antar K/L dan daerah

V

% penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di

wilayah ekoregion yang terkoordinasi antar K/L dan daerah

V

Jumlah provinsi dilaksanakannya pengawasan dan evaluasi pemanfaatan

ruang dan alih fungsi lahan/ ruang dan pelaksanaan instrumen pengawasan

pemanfaatan ruang dan kawasan lahan gambut, hutan dan DAS prioritas

untuk menunjang pencapaian Prioritas Nasional 9 RPJMN 2010-2014

V

% PPLHD yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pengawasan pemanfaatan

ruang [dari 250 orang PPLHD yang direncanakan]

V

d. Penguatan Kebijakan Iptek dan Dukungan

Litbang untuk Penurunan Emisi gas CO2 dan

Adaptasi Perubahan Iklim

V Jumlah kebijakan V

Jumlah riset bersama V

Substansi Inti 2 : PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Pengendalian Kerusakan Lingkungan: Penurunan beban pencemaran lingkungan melalui pengawasan ketaatan pengendalian pencemaran air limbah dan emisi di 680 kegiatan industri dan jasa pada 2010 dan

terus berlanjut; penurunan jumlah hotspot kebakaran hutan sebesar 20% per tahun dan penurunan tingkat polusi keseluruhan sebesar 50% pada 2014; penghentian kerusakan lingkungan di 11 Daerah Aliran

Sungai yang rawan bencana mulai 2010 dan seterusnya

1 Penurunan beban pencemaran lingkungan melalui pengawasan ketaatan pengendalian pencemaran air limbah dan emisi di 680 kegiatan industri dan jasa pada 2010 dan terus berlanjut;

a. Pengendalian Pencemaran Air V V Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi V V

Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi V

Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi V

Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH V

Jumlah izin pembuangan air limbah ke laut yang dikeluarkan V

Jumlah pedoman teknis/peraturan perundang-undangan V V

b. Pengendalian Pencemaran Udara V V Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi V V

Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi V

Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi V

Page 100: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

86

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH V

Jumlah penurunan beban pencemar udara dari industri yang dipantau dan

diawasi

V

Jumlah pedoman teknis/peraturan perundang-undangan V V

c. Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Kegiatan

Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas

V Jumlah produk perumusan kebijakan dan/atau standar dan/atau pedoman

pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas

[Draft Permen LH]

V

Jumlah kegiatan pemantauan dan/atau analisis dan/atau evaluasi pelaksanaan

kebijakan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak

dan gas

V

Jumlah perusahaan yang mendapat pengawasan kinerja penaatan pengelolaan

B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas

V

Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis

pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas

V

Jumlah lingkup kegiatan dari seluruh ketentuan konvensi internasional

pengelolaan B3 dan Limbah B3 yang ada

V

d. Pengelolaan B3 dan Limbah B3

Manufaktur, Agro industri dan Jasa

V Jumlah kebijakan, pedoman teknis yang diterapkan dalam Pengelolaan

Limbah B3 pada kegiatan manufaktur dan agroindustri [dalam bentuk

pedoman]

V

Jumlah pengawasan kinerja industri yang dilakukan pembinaan dan

pengawasan

V

Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis

pengelolaan B3 dan limbah B3 kegiatan manufaktur agroindustri dan jasa

V

Jumlah lingkup kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional

pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan Internasional yang ada)

V

e. Administrasi Pengelolaan B3 dan Limbah

B3

V Jumlah kebijakan/ pedoman/ standar/ data base yang dihasilkan dalam rangka

kegiatan administrasi pengelolaan B3 & limbah B3 [Permen LH dan pedoman]

V

Jumlah registrasi B3 dan rekomendasi, ijin dan notifikasi pengelolaan limbah

B3

V

Jumlah porpinsi yang mendapat bimbingan teknis administrasi, pengelolaan

B3 dan limbah B3

V

Jumlah kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional

pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan Internasional yang ada)

V

f. Penelitian Oseanografi V Paket informasi dasar V

2 Penurunan jumlah hotspot kebakaran hutan sebesar 20% per tahun

a. Pengendalian kebakaran hutan V V V Hotspot di Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan Pulau Sulawesi berkurang

20% setiap tahun.

V V V

Luas kawasan hutan yang terbakar ditekan hingga 50% dibandingkan kondisi

tahun 2008

V V

Page 101: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

87

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

b. Peningkatan Konservasi dan Pengendalian

Kerusakan Hutan dan Lahan

V Tersedianya data sebaran hotspot di 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan

lahan yang didiseminasikan ke K/L dan daerah terkait, sebagai indikator

keberhasilan pelaksanaan mekanisme pencegahan kebakaran hutan

V

3 Penurunan tingkat polusi keseluruhan sebesar 50% pada 2014

a. Pengendalian Pencemaran Udara V V Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi V V

Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi V

Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi V

Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH V

Jumlah penurunan beban pencemar udara dari industri yang dipantau dan

diawasi

V

Jumlah pedoman teknis/ peraturan perundang-undangan V V

b. Pengendalian Pencemaran Udara dari

Emisi dan Kebisingan Kendaraan Bermotor

V Jumlah peraturan perundangan yang ditetapkan V

Jumlah daerah (provinsi/ kota) yang difasilitasi dalam penyusunan Peraturan

Daerah tentang pengendalian pencemaran udara khususnya sumber bergerak

V

Jumlah kota yang difasilitasi dalam penerapan pemeriksaan emisi dan

perawatan kendaraan bermotor (P&P)

V

Jumlah kebijakan sektor yang difasilitasi dalam mendukung reduksi emisi

(penetapan standar emisi dan kebisingan, bahan bakar, manajemen

transportasi, kendaraan tidak bermotor (NMT), uji emisi bagi kendaraan

pribadi, land use planning)

V

Jumlah kota yang dievaluasi kualitas udaranya V

Jumlah pembinaan teknis dalam pengendalian pencemaran sumber bergerak V

c. Pengendalian Pencemaran Air V V Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi V V

Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi V

Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi V

Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH V

Jumlah izin pembuangan air limbah ke laut yang dikeluarkan V

Jumlah pedoman teknis/peraturan perundang-undangan V V

d. Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Kegiatan

Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas

V Jumlah produk perumusan kebijakan dan/atau standar dan/atau pedoman

pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas

[Draft Permen LH]

V

Jumlah kegiatan pemantauan dan/atau analisis dan/atau evaluasi pelaksanaan

kebijakan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak

dan gas

V

Jumlah perusahaan yang mendapat pengawasan kinerja penaatan pengelolaan

B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas

V

Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis

pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas

V

Page 102: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

88

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Jumlah lingkup kegiatan dari seluruh ketentuan konvensi internasional

pengelolaan B3 dan Limbah B3 yang ada

V

e. Pengelolaan B3 dan Limbah B3

Manufaktur, Agro industri dan Jasa

V Jumlah kebijakan, pedoman teknis yang diterapkan dalam Pengelolaan

Limbah B3 pada kegiatan manufaktur dan agroindustri [dalam bentuk

pedoman]

V

Jumlah pengawasan kinerja industri yang dilakukan pembinaan dan

pengawasan

V

Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis

pengelolaan B3 dan limbah B3 kegiatan manufaktur agroindustri dan jasa

V

Jumlah lingkup kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional

pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah B3 (dari seluruh

ketentuan Internasional yang ada)

V

f. Administrasi Pengelolaan B3 dan Limbah B3 V Jumlah kebijakan/ pedoman/ standar/ data base yang dihasilkan dalam rangka

kegiatan administrasi pengelolaan B3 & limbah B3 [Permen LH dan pedoman]

V

Jumlah registrasi B3 dan rekomendasi, ijin dan notifikasi pengelolaan limbah

B3

V

Jumlah porpinsi yang mendapat bimbingan teknis administrasi, pengelolaan

B3 dan limbah B3

V

Jumlah kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional

pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan Internasional yang ada)

V

g. Penanganan Kasus Lingkungan V % pengaduan masyarakat yang dikelola melalui penerimaan, penelaahan dan

klasifikasi, penerusan kepada pihak terkait yang berwenang, atau ditangani

langsung

V

% dugaan tindak pidana LH yang ditindaklanjuti melalui proses penyelidikan

dan penyidikan (pulbaket) sampai proses pengadilan [perkiraan 100 kasus per

tahun]

V

% penanganan kasus perdata LH yang ditindaklanjuti secara perdata di dalam

maupun di luar pengadilan [perkiraan 100 kasus per tahun]

V

Jumlah kasus lingkungan yang terevaluasi dan tereksaminasi V

h. Peningkatan Instrumen Ekonomi dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup

V Jumlah penerimaan target program pinjaman lunak terhadap % jumlah UMKM

yang mengajukan permohonan pinjaman

% telaahan teknis diterima menjadi rekomendasi teknis pinjaman lunak

lingkungan (90-100 proposal per tahun)

V

% jumlah pemantauan terhadap UMKM yang telah mendapat pinjaman yang

sudah jatuh tempo

V

Jumlah pedoman dan fasilitas teknis yang terkait dengan valuasi ekonomi SDA

d&LH

Jumlah dokumen tentang bahan rumusan kebijakan insentif dan pendanaan

lingkungan

Page 103: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

89

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

% Bimbingan teknis pengembangan instrument ekonomi dan perhitungan

PDRB Hijau di daerah iklim

i. Peningkatan Operasional Pengawasan

Sumber Daya Perikanan

V V V Jumlah usaha penangkapan ikan di wilayah bagian barat yang sesuai ketentuan V V V

Jumlah usaha penangkapan ikan di wilayah bagian timur yg sesuai ketentuan V V V

j. Peningkatan Operasional Pengawasan

Sumber Daya Kelautan

V V V Jumlah wilayah perairan yang bebas kegiatan perusakan ekosistem perairan V V V

Jumlah wilayah perairan yang bebas kegiatan pencemaran V V V

4 Penghentian kerusakan lingkungan di 13 Daerah Aliran Sungai yang rawan bencana mulai 2010 dan seterusnya

a. Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan

DAS

V V V Rencana pengelolaan DAS terpadu di 108 DAS prioritas V V V

Terbangunnya base line data pengelolaan DAS di 36 BPDAS V V V

Tersedianya data dan peta lahan kritis di 36 BPDAS V V V

b. Pengelolaan Kualitas Air dan Kawasan

Gambut

V % penyiapan penetapan kelas air di tingkat kabupaten/ kota untuk 13 sungai-

sungai prioritas dari 119 kab/kota, yang terkoordinasi lintas K/L dan daerah

V

Jumlah pembinaan teknis pengelolaan kualitas air terhadap 119 kabupaten/

kota di 13 DAS yang terkoordinasi dengan K/L terkait

V

Substansi Inti 3 : SISTEM PERINGATAN DINI

Penjaminan berjalannya fungsi Sistem Peringatan Dini Tsunami (TEWS) dan Sistem Peringatan Dini Cuaca (MEWS) yang dimulai pada 2010, serta Sistem Peringatan Dini Iklim (CEWS) pada 2013

1 Pengelolaan Metorologi Publik BMKG V V V Persentase tingkat kemampuan pelayanan data &informasi meteorologi publik V V V

Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi potensi

kebakaran hutan

V V V

Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi cuaca ekstrim V V V

2 Pengelolaan Gempa Bumi dan Tsunami

BMKG

V V V Kesinambungan (sustainabilitas) Ina-TEWS V V

Kesinambungan sistem pengamatan di bidang gempabumi dan tsunami V

Kesinambungan sistem analisa data di bidang gempabumi dan tsunami

3 Pengelolaan Iklim Agroklimat dan Iklim

Maritim BMKG

V V V Jumlah pelayanan informasi perubahan iklim dan kualitas udara V V V

% pengguna informasi perubahan iklim dan kualitas udara V V V

4 Pemetaan Dasar Kelautan &Kedirgantaraan V V V Peta Resmi tingkat peringatan tsunami V V V

Substansi Inti 4 : PENANGGULANGAN BENCANA

Peningkatan kemampuan penanggulangan bencana melalui: 1) penguatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha mitigasi risiko serta penanganan bencana dan bahaya kebakaran hutan

di 33 propinsi, dan 2) pembentukan tim gerak cepat (unit khusus penanganan bencana) dengan dukungan peralatan dan alat transportasi yang memadai dengan basis di dua lokasi strategis (Jakarta dan

Malang) yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia

1 Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha pengurangan risiko, mitigasi dan penanganan bencana dan bahaya kebakaran hutan di 33 propinsi

a. Pengendalian Kebakaran Hutan V V V Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam

penanggulangan bahaya kebakaran hutan di 30 DAOPS

V V V

b. Penyiapan Peralatan dan Logistik

Dikawasan Rawan Bencana

V V 1. Terlaksanannya pemenuhan kebutuhan logistik kebencanaan V V V

2. Terlaksananya pendistribusian logistik kebencanaan pada derah bencana V V

1. Terlaksananya pemenuhan kebutuhan peralatan kebencanaan V V V

2. Terlaksananya pendistribusian peralatan kebencanaan pada derah bencana V V

c. Pendayagunaan Pesisir dan Lautan V V V Jumlah luasan kawasan pesisir rusak yang pulih kembali. V V V

Jumlah ragam dan volume produk kelautan yang dikembangkan V V V

Page 104: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

90

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

BMKT (kapal) V

Garam (ribu ton) V

Deep sea water (ribu liter) V

d. Penelitian dan Pengembangan IPTEK

kewilayahan, Dinamika dan Sumber Daya

Nonhayati Pesisir dan Laut

V V Jumlah rekomendasi pengelolan dan model pemanfaatannya V V

Jumlah paket data terkait fenomena alam dan sumberdaya nonhayati V

e. Pendayagunaan Teknologi & Pengemb

Kapasitas Untuk Mitigasi Bencana

V V Jumlah kebijakan V V

Jumlah SOP V

f. Teknologi Pengendalian dan Mitigasi

Dampak Pemanasan Global

V Rekomendasi kebijakan pengurangan emisi dan peningkatan carbon sink dan

pilot plant fotobioreaktor untuk penyerap CO2

V

g. Penelitian Geoteknologi V V V Paket pengumpulan data V

Paket dokumen ilmiah V V V

h. Penelitian Oseanografi V Paket V

i. Pengembangan Konservasi Tumbuhan

Indonesia - Kebun Raya Bogor

V V Kebun raya (paket kawasan) V V

j. Peningkatan Ketersediaan Data dan

Informasi Survei Sumber Daya Alam Dan

Lingkungan Hidup Matra Darat

V V V (1) Jumlah NLP produk inventarisasi, neraca, kebencanaan, kajian aplikasi

tekno surta, remote sensing, dinamika geografis dan kajian wilayah, SDA dan

LH matra darat yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional.

V V V

(2) Jumlah akses, diseminasi dan utilitas informasi data spasial tematik SDA

dan LH matra darat.

V V V

k. Peningkatan Ketersediaan Data dan

Informasi Survei Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup Matra Laut

V V V (1) Jumlah NLP dan tema dan laporan kajian wilayah LH matra laut yang diatur

dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional

V V V

(2) Jumlah akses, diseminasi dan utilitas informasi data spasial tematik SDA

dan LH matra laut

V V V

l. Penyusunan Atlas Sumberdaya dan Kajian

Pengembangan Wilayah.

V V V (1) Jumlah dokumen kajian model spasial dinamis serta difusi, diseminasi

atlas dan kajian pengembangan wilayah.

V V V

(2) Jumlah provinsi dan kabupaten untuk pelaksanaan akses, utilitas data dan

informasi atlas sumber-daya dan kajian pengembangan wilayah.

V V V

m. Pembangunan Data dan Informasi Geodesi

dan Geodinamika

V V V (1) Jumlah stasiun tetap GPS dan perawatan sistem V V V

(2) Jumlah pembangunan stasiun tetap GPS V

(3) Jumlah pembangunan stasiun pasang surut laut

2 Pembentukan tim gerak cepat (unit khusus penanganan bencana) dengan dukungan alat transportasi yang memadai dengan basis 2 lokasi strategis (Jakarta-Malang) yang dapat menjangkau seluruh

wilayah Indonesia

a. Kesiapasiagaan dalam Menghadapi

Bencana

V V V 1. Jumlah rencana kontijensi yang tersusun; V V V

2. Terbentuknya satuan reaksi cepat (SRC-PB) V V V

b. Tanggap Darurat di Daerah Terkena

Bencana

V V V Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan penanganan tanggap darurat

dipusat dan daerah

V V V

Page 105: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

91

Prioritas Nasional (PN) 10: Daerah Terdepan, Terluar, dan Pasca Konflik

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Substansi Inti 1: KEBIJAKAN

Pelaksanaan kebijakan khusus dalam bidang infrastruktur dan pendukung kesejahteraan lainnya yang dapat mendorong pertumbuhan di daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pasca-konflik selambat-

lambatnya dimulai pada 2011

1 Pelaksanaan Koordinasi dan Evaluasi

Hubungan Multilateral, Wil Negara, dan Tata

Ruang Pertahanan, serta Koordinasi

Pengelolaan Masyarakat Kws Tertinggal

V Jumlah rapat koordinasi V

Jumlah pemantauan dan evaluasi

2 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi daerah tertinggal di kawasan

perbatasan

V V Jumlah rapat koordinasi V V

Jumlah rencana aksi pengembangan daerah tertinggal di kawasan

perbatasan yg dilaksanakan

V V

3 Pengembangan dan Penataaan Wilayah

Administrasi dan Perbatasan

V V Prosentase jumlah kab/kota di wilayah perbatasan yang mendapat sarpras

perbatasan antar negara

V V V

Jumlah provinsi yang termasuk ke dalam perbatasan antar negara V V V

Prosentase penguatan kelembagaan di pusat dan daerah dalam rangka

penanganan perbatasan antar negara

V V V

Jumlah Pos lintas Batas tradisional dan internasional dengan kualitas

manajemen pengelolaan serta fasilitas pendukung yang memadai

V V V

Jumlah rute yang terselenggara

4 Pelaksanaan Pemberdayaan dan Pemerataan

Pembangunan Sarana dan Prasarana

Informatika

V V V Prosentase desa yang dilayani akses telekomunikasi V V V

Prosentase desa yang dilayani akses internet V V

Prosentase ibukota provinsi yang memiliki regional internet exchange V V

Prosentase ibukota provinsi yang memiliki international internet exchange V V

Jumlah Desa Informasi yang dilengkapi radio komunitas V V

5 Pembinaan pelayanan kesehatan komunitas* Jumlah puskesmas yg menjadi puskes-mas perawatan di perbatasan dan

pulau-pulau kecil terluar berpenduduk

V V V

6 Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat

Miskin (Jamkesmas)*

V V Terselenggaranya pelayanan kesehatan diPuskesmas prioritas dipernatasan

dan pulau terluar

7 Pembinaan Pelayanan Medik Spesialistik* Jumlah RS bergerak yang memberikan pelayanan kesehatan rujukan di DTPK V V V

8 Perencanaan dan Pendayagunaan SDM

Kesehatan*

V Jumlah tenaga kesehatan yang didaya gunakan di DTPK

• Jumlah residen senior dan tenaga kesehatan yang diberikan insentif melalui

pendayagunaan di DTPK

• Jumlah residen senior yang didaya gunakan di DTPK

V V V

9 Penyediaan guru utk seluruh jenjang pddk V V V Jumlah guru penerima tunjangan khusus V V

10 Pendidikan dan pelatihan pendidik dan tenaga

kependidikan

Persentase guru di daerah terpencil yg mengikuti peningkatan kompetensi

dan profesionalisme

11 Pendayagunaan pulau-pulau kecil V V V Jumlah pulau kecil yang diidentifikasi dan dipetakan potensinya termasuk

pulau-pulau kecil terluar

V V V

Page 106: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

92

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Jumlah pulau kecil yang memiliki infrastuktur memadai secara terintegrasi,

termasuk pulau-pulau kecil terluar

V V V

12 Dukungan pengembangan dan pendayagu-

naan teknologi pendukung pembangunan

daerah tertinggal, terdepan & pasca konflik

V V Jumlah kebijakan V

Jumlah pilot pendukung teknologi untuk pembangunan daerah tertinggal V V

13 Teknologi Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya

Air

V V Rekomendasi dan pilot plant untuk pemanfaatan sumberdaya air V V

Substansi Inti 2: KERJASAMA INTERNASIONAL

Pembentukan kerjasama dengan negara-negara tetangga dalam rangka pengamanan wilayah dan sumber daya kelautan

1 Peningkatan operasional dan pemeliharaan

kapal pengawas

V V V Jumlah wilayah pengelolaan perikanan bagian barat V V V

Jumlah wilayah pengelolaan perikanan bagian timur V V V

2 Pengembangan Sarana dan Prasarana

Pengawasan dan Pemantuan Kapal Perikanan

V V Jumlah pemenuhan sarana pengawasan yang memadai secara terintegrasi,

akuntabel dan tepat waktu :

· Kapal Pengawas V V V

· Speedboat V V V

· Stasiun Rabar Satelit V V V

· Transmitter V

Pemenuhan prsarana pengawasan yang memadai secara terintegrasi,

akuntabel dan tepat waktu

· Kantor dan bangunan pengawas V V V

· Dermaga V V V

· Pos pengawas V V V

3 Pembangunan sarana dan prasarana

pertahanan di wilayah perbatasan

V V V Jumlah sarana dan prasarana pertahanan di wilayah perbatasan V V V

4 Operasi Pemberdayaan Wil.Pertahanan V V V Prosentase kualitas dan kuantitas pembinaan wilayah pertahanan nasional V V V

Substansi Inti 3: KEUTUHAN WILAYAH

Penyelesaian pemetaan wilayah perbatasan RI dengan Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Filipina pada 2010-2014

1 Pelaksanaan Perundingan Perbatasan RI-

Malaysia, Singapura, Timor Leste, Filipina,

Vietnam, dan Palau.

Jumlah pelaksanaan perundingan perbatasan maritim dan darat

2 Pemetaan Batas wilayah V V V Jumlah NLP Peta batas wilayah negara (joint Mapping) kori-dor perbatasan

darat RI-PNG, RI-Malaysia skala 1:50.000

V V V

Jumlah NLP pemetaan kecamatan kawasan perbatasan darat RI-PNG, RI-

Malaysia, dan RI-RDTL skala 1:50.000 serta skala 1:25.000

V V

Jumlah pemetaan pulau-pulau terluar V V

Jumlah (Border Sign Post) BSP RI-RDTL V V V

Jumlah Perapatan pilar batas RI-Malaysia V V V

Jumlah Perapatan pilar batas RI-PNG V V V

Jumlah Perapatan pilar batas RI-RDTL V V V

Jumlah dokumen perundingan teknis batas darat V V V

Page 107: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

93

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Jumlah dokumen perundingan teknis batas maritim V V V

3 Pengelolaan Pertanahan Provinsi V V V Inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan & Wil Tertentu

(WP3WT)

V V V

4 Pengelolaan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil,

Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT) (di

pusat)

V V V Inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah

Tertentu (WP3WT)

V V V

Substansi Inti 4: DAERAH TERTINGGAL

Pengentasan daerah tertinggal di sedikitnya 50 kabupaten paling lambat 2014

1 Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil

(KAT)

V V V Tersedianya permukiman dan infrastruktur V V V

Pemberian jaminan hidup V V V

2 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi pusat produksi daerah tertinggal

V V 1. Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang memiliki pusat produksi V V

2. (a). meningkatkan kemampuan dan keberdayaan petani skala kecil dan

aparat pemerintah untuk mendukung kegiatan usaha berbasis kelompok di

perdesaan,

V

(b). Melaksanakan kegiatan perbaikan usaha pertanian dan usaha lainnya, V

(c). Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam perencanaan belanja

publik, manajemen pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi program.

V

3 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi Pusat Pertumbuhan Daerah

Tertinggal

V V 1. Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang memiliki Pusat

Pertumbuhan

V V

2. Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang mendapatkan fasilitasi

pembiayaan untuk pengembangan ekonomi melalui (a) Berkembangnya

sektor usaha swasta berorientasi pasar, (b) meningkatnya kualitas dan nilai

tambah produksi pertanian, perikanan, dan perkebunan, (c). Meningkatkan

perdagangan internasional, dan (d). Meningkatkan investasi dalam negeri

maupun luar negeri

V

4 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi usaha mikro kecil menengah dan

koperasi daerah tertinggal

V V Persentase daerah tertinggal yang mengembangkan usaha mikro kecil

menengah dan koperasi di daerah tertinggal

V

5 Pengemb. kebijakan, koordinasi & fasilitasi

pendanaan & kemitraan usaha daerah ttgl

V V Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang telah memiliki sumber

pendanaan dan melaksanakan kemitraan usaha dengan daerah lain.

V V

6 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi investasi ek. daerah tertinggal

V V V Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang telah meningkatkan jumlah

dan nilai investasi

V V V

7 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi penguatan kelembagaan pemerintah

daerah tertinggal , terdepan, terluar, dan pasca

konflik.

V V 1. Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi

penguatan kelembagaan pemerintah daerah dan mengalami peningkatan

indeks good governance

V

2. (i) Persentase jumlah kabupaten tertinggal yang kemampuan

kelembagaan pembangunan masyarakat dan pemda meningkat dlm

pengelolaan sumberdaya lokal,

V

(ii) Persentase jumlah kawasan pembangunan perdesaan yang terpadu dari

aspek ekonomi, sumberdaya manusia, dan infratruktur lingkungan, dan

V

Page 108: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

94

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

(iii) Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang mengalami peningkatan

mobilitas penduduk dan arus barang antara daerah tertinggal ke pusat-pusat

pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik

V

8 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi penguatan kelembagaan sosial

masyarakat daerah tertinggal

V V Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi

penguatan kelembagaan sosial masyarakat daerah tertinggal

V V

9 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi lembaga kerjasama antar daerah

daerah tertinggal

V V Persentase kabupaten daerah tertinggal yang menjalin kerjasama dengan

pemerintah daerah lain.

V V

10 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi lembaga perekonomian daerah

tertinggal

V V Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi

penguatan lembaga perekonomian di daerah tertinggal

V V

11 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi kemitraan antar lembaga daerah

tertinggal

V V Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi

penguatan kemitraan antar lembaga daerah tertinggal

V V

12 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi pembangunan infrastruktur

kesehatan daerah tertinggal

V V V Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi

pembangunan infrastruktur kesehatan daerah tertinggal

V V V

13 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi Kesehatan Dasar, Lanjutan Daerah

Tertinggal

V V V Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang

Kesehatan Dasar Daerah Tertinggal

V V V

14 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi pembangunan infrastruktur

pendidikan daerah tertinggal

V V V Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang

pembangunan infrastruktur pendidikan daerah tertinggal

V V V

15 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi Pendidikan Dasar, Menengah Dan

Kejuruan di Daerah Tertinggal

V V V Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan

Pendidikan Dasar, Menengah Dan Kejuruan Daerah Tertinggal

V V V

16 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi Pendidikan Luar Sekolah Daerah

Tertinggal

V V V Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang

Pendidikan Luar Sekolah Daerah Tertinggal

V V V

17 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi pembangunan infrastruktur

ekonomi daerah tertinggal

V V Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan

pembangunan infrastruktur ekonomi daerah tertinggal

V V

18 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi pembangunan infrastruktur energi

daerah tertinggal

V V V 1. Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan

pembangunan infrastruktur energi daerah tertinggal

V V V

2. Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki database

permintaan kelistrikan dengan menggunakan teknologi GIS dan

memanfaatkan energi matahari untuk pengembangan infrastruktur serta

peningkatan kemampuan masyarakat yang dapat melakukan pemetaan

Wilayah Rentan Perubahan Iklim dan Kegiatan Adaptasi Untuk

Mengantisipasi Perubahan Iklim

V V V

Page 109: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

95

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

19 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi pembangunan infrastruktur

telekomunikasi daerah tertinggal

V V V Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan

pembangunan infrastruktur telekomunikasi daerah tertinggal

V

20 Pengembangan kebijakan, koordinasi dan

fasilitasi Pembangunan Infrastruktur

Transportasi Daerah Tertinggal

V V V Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang

pembangunan infrastruktur transportasi daerah tertinggal

V

21 Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di

bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut

V V V Unit kapal V V V

Trayek V V V

22 Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan

Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan

V V Lintas bus perintis V V

Unit bus perintis V V

23 Pembangunan Sarana & Prasarana

Transportasi SDP dan pengelolaan prasarana

lalulintas SDP

V V V Jumlah Sarana V V V

Jumlah Lintas V V

24 Pelayanan Angkutan Udara Perintis V V V Jumlah rute perintis yang terlayani V V V

Page 110: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

96

Prioritas Nasional (PN) 11: Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Substansi Inti 1 : PERAWATAN

Penetapan dan pembentukan pengelolaan terpadu untuk pengelolaan Cagar Budaya, revitalisasi museum dan perpustakaan di seluruh Indonesia sebelum Oktober 2011

1 Pengembangan Pengelolaan Peninggalan

Kepurbakalaan

V V Penetapan dan pembentukan pengelolaan terpadu cagar budaya (Kawasan

Warisan Budaya Dunia yang dimulai dengan Candi Borobudur, Situs Manusia

Purba Sangiran, dan Candi Prambanan )

V V

2 Pengembangan Pengelolaan Permuseuman V V V Jumlah Museum yang direvitalisasi V V V

3 Layanan Jasa Perpustakaan dan Informasi V V Jumlah perpustakaan provinsi yang memiliki perangkat perpustakaan digital (e-

library)

V V

4 Pengembangan Perpustakaan dan

Pengkajian Minat Baca

V V Jumlah perpustakaan keliling

Jumlah perpustakaan umum; provinsi, kabupaten/kota dan desa/kelurahan

yang dikembangkan

a. Provinsi

b. Kab/kota

c. Desa/kelurahan

V V

Substansi Inti 2 : SARANA

Penyediaan sarana yang memadai bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya di kota besar dan ibukota kabupaten selambat-lambatnya Oktober 2012

1 Pelestarian dan Pengembangan Kesenian V V Jumlah fasilitasi sarana bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni

budaya.

Propinsi V V

Kab/Kota V V

2 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis

Lainnya Direktorat Jenderal Nilai Budaya,

Seni dan Film

Jumlah fasilitasi sarana pengembangan, pendalaman, dan pergelaran seni

budaya

- Propinsi

- Kabupaten/Kota

Substansi Inti 3 : PENCIPTAAN

Pengembangan kapasitas nasional untuk pelaksanaan Penelitian, Penciptaan dan Inovasi dan memudahkan akses dan penggunaannya oleh masyarakat luas

1 Penelitian dan Pengembangan Bidang

Arkeologi

V V V Jumlah litbang di bidang arkeologi V V V

2 Penelitian dan Pengembangan Bidang

Kebudayaan

V V V Jumlah penelitian dan pengembangan bidang kebudayaan V V V

3 Fasilitasi proses perolehan hak paten dan

kepemilikan HKI produk teknologi dan

produk kreatif

V V Jumlah kebijakan V

4 Pelaksanaan Insentif Perolehan Paten dan

Kepemilikan HKI

V Jumlah usulan paten dan kepemilikan HKI yang difasilitasi V

5 Peningkatan Kapasitas SDM Iptek V V V Jumlah karyasiswa V V V

6 Pengembangan dan perlindungan kekayaan

budaya

V V Paket V

Page 111: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

97

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

7 Pengembangan Pranata Inovasi V V Pendaftaran HKI V V

Paket teknologi/HKI V V

8 Pengkajian dan Penerapan Inkubasi

Teknologi

V V Paket rekomendasi, advokasi, survei dan konsultasi mengenai inkubasi V

9 Pengkajian dan Penerapan Audit Teknologi V V Paket rekomedasi, advokasi, survei dan konsultasi mengenai audit teknologi

untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas litbang

V

Substansi Inti 4 : KEBIJAKAN

Peningkatan perhatian dan kesertaan Pemerintah dalam program-program seni budaya yang diinisiasi oleh mayarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi terhadap kemajemukan budaya

1 Pelestarian dan Pengembangan Kesenian V V Jumlah fasilitasi pergelaran, pameran, festival, lomba, dan pawai V V

Jumlah reaktualisasi kesenian yang hampir punah V V

Jumlah naskah inventarisasi karya seni budaya V V

2 Pengembangan Perfilman Nasional V V Jumlah Fasilitasi Festival Film dalam dan luar negeri V V

Jumlah fasilitasi organisasi dan komunitas perfilman V V

3 Peningkatan Sensor Film V V V Jumlah film/video/ iklan lulus sensor V V V

Substansi Inti 5 : INOVASI TEKNOLOGI

Peningkatan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif yang mencakup pengelolaan sumber daya maritim menuju ketahanan energi, pangan, dan antisipasi perubahan iklim; dan pengembangan

penguasaan teknologi dan kreativitas pemuda

1 Peningkatan Kapasitas Pemuda V V V Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas di bidang

iptek dan imtaq

V V

2 Pengembangan Kreativitas dan Kualitas

Pemuda

V V V Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas di bidang

seni, budaya, dan industri kreatif

V V

3 Peningkatan kemampuan inovasi dan

kreativitas pemuda

V V Jumlah kebijakan V V

Jumlah pilot peningkatan inovasi dan kreativitas pemuda V V

4 Pelaksanaan Insentif riset dasar dan terapan V Jumlah paket riset dasar V V

5 Peningkatan litbang iptek unggulan di bidang

kesehatan, obat-obatan dan instrumentasi

medis

V V Jumlah paket penelitian V V

6 Pelaksanaan insentif difusi iptek Jumlah paket

7 Pelaksanaan insentif peningkatan kapasitas

iptek sistem produksi

Jumlah paket insentif

8 Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Informasi dan Komunikasi

V V Jumlah paket prototype, advokasi, dan rekomendasi

Page 112: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

98

Prioritas Nasional Lainnya (PNL) 12: Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN

PRIORITAS RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Substansi Inti I: Pelaksanaan koordinasi terhadap mekanisme prosedur penanganan terorisme

1 Operasi Militer Selain Perang (OMSP). V V Jumlah dan cakupan wilayah penyelenggaraan OMSP V V

2 kegiatan Penyelenggaraan Dukungan

Administrasi Operasi Intelijen

V V Jumlah anggaran yang tersedia V V

3 Pembinaan forum kemitraan Polisi &

Masy

V V Jumlah Forum Kemitraan Polmas V V

4 Penindakan Tindak Pidana Terorisme V V V Jumlah Perkara dan Clearance Rate Tindak Pidana Terorisme tk Nasional V V V

5 Kegiatan Koordinasi Penanganan

Kejahatan Transnasional dan Terorisme

V V V Jumlah Rakor Urusan Kejahatan Transnasional dan Terorisme V V V

Jumlah pemantauan dan evaluasi V V V

Jumlah Rakor Urusan Terorisme Bersama dengan DKPT V V V

Substansi Inti II : Pelaksaan program deradikalisasi untuk menangkal terorisme

1 Peningkatan Wawasan Kebangsaan

melalui Sosialisasi yang Berkelanjutan

Jumlah modul pengembangan nilai kebangsaan

Jumlah sosialisasi pengembangan nilai kebangsaan untuk pemuda, perempuan,

aparatur pemerintah

2 Kegiatan Koordinasi Wawasan

Kebangsaaan

V V V Jumlah Rakor Wawasan Kebangsaaan V V V

Jumlah pemantauan dan evaluasi V V V

3 Ops Gaktib dan Ops Yustisi. V V V Prosentase kualitas dan kuantitas operasi Gaktib. V V V

4 Operasi Pemberdayaan Wilayah

Pertahanan

V Prosentase kualitas dan kuantitas pembinaan wilayah pertahanan nasional V

5 Operasi intelijen Strategis V V V Prosentase kualitas dan kuantitas data intelijen dan pengamanan yang

dibutuhkan

V V

6 Operasi Militer Selain Perang (OMSP). V V Jumlah dan cakupan wilayah penyelenggaraan OMSP V V

7 Penyelenggaraan Intelijen dan

Pengamanan Matra Darat

V V V % Peningkatan Pengamanan Personel, Material dan Dokumen serta Efektifitas

dan Efesiensi Deteksi Dini

V V V

8 Kegiatan Operasi Intelijen Dalam Negeri V V V Rasio personil daerah terhadap jumlah kabupaten/kota V V V

Substansi Inti III : Peningkatan peran Republik Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia

1 Peran Indonesia dalam Reformasi PBB

dan Dewan Keamanan PBB dan kontribusi

Indonesia dalam Menjaga Perdamaian

Dunia

V V V Jumlah prakarsa Indonesia untuk mendorong reformasi Dewan Keamanan PBB. V V

Jumlah koordinasi teknis V V V

Jumlah posisi pemri yang disampaikan dalam sidang internasional V V V

Jumlah partisipasi Indonesia pada sidang internasional yang dihadiri V V V

Jumlah penyelenggaraan pertemuan/kerja sama V V V

Substansi Inti IV : Peningkatan pelayanan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri

1 Perluasan, Pengembangan dan

penguatan sistem pelayanan warga

(citizen service)

V Jumlah citizen services yang diperkuat V

2 Pertemuan dan perundingan dengan

negara sahabat

V Jumlah pertemuan dengan negara sahabat terkait perlindungan WNI/BHI

dengan negara lain

V

Page 113: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

99

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN

PRIORITAS RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

3 Penanganan Kasus TKI di luar negeri V Tersedianya database mengenai penyebaran WNI terdaftar di seluruh

perwakilan di luar negeri

V

Jumlah WNI/TKI yang memperoleh fasilitas di penampungan V

Jumlah WNI/TKI yang direpatriasi V

Jumlah WNI/TKI yang dideportasi V

Prosentase pemberian bantuan hukum (advokasi dan lawyer) bagi WNI terutama

TKW

V

Jumlah laporan monitoring dan evaluasi pelayanan dan perlindungan WNI/TKI V

4 Sosialisasi dan Koordinasi Teknis V Jumlah sosialisasi untuk PJTKI tentang pelayanan dan perlindungan WNI di luar

negeri

V

Jumlah koordinasi dengan instansi terkait baik di dalam maupun di luar negeri V

Jumlah kota yang menjadi program diseminasi perlindungan WNI melalui media

elektronik

V

Jumlah tayangan iklan tentang pelayanan dan perlindungan WNI/BHI di luar

negeri

V

Substansi Inti V : Penguatan dan pemantapan hubungan kelembagaan pencegahan dan pemberantasan korupsi

1 Penanganan Penyidikan Tindak Pidana

Korupsi

V V V Jumlah Penyidikan perkara tindak pidana Korupsi yang diselesaikan V V V

2 Peningkatan Penuntutan Tipikor V Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan dalam tahap

Penuntutan

V

3 Penanganan Perkara Tindak Pidana

Korupsi di Kejati, Kejari dan Cabjari

V V V Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan oleh Kejati, Kejari dan

Cabjari

V V V

4 Kegiatan Perancangan Peraturan

Perundang-undangan

• Bidang politik, hukum & keamanan • Bidang keuangan dan perbankan • Bidang industri dan perdagangan • Bidang kesejahteraan rakyat • Bidang pertanahan, tata ruang, dan LH

• Peraturan Perundang-undangan di bidang mekanisme perlindungan saksi &

pelapor

• Peraturan Perundang-undangan di bidang yg mendorong pemberantasan

korupsi

Substansi Inti VI : Pengembalian asset (asset recovery)

1 Kegiatan Harmonisasi Peraturan

Perundang-undangan

• Bidang politik, hukum & keamanan • Bidang keuangan dan perbankan • Bidang industri dan perdagangan • Bidang kesejahteraan rakyat • Bidang pertanahan, tata ruang, dan LH

• Peraturan perundang-undangan di bidang mekanisme perlindungan saksi &

pelapor

• Peraturan perundang-undangan di bidang yg mendorong pemberantasan

korupsi

Page 114: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

100

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN

PRIORITAS RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

2 Kegiatan Peningkatan Profesionalitas

Tenaga Teknis Peradilan dan Aparatur

Peradilan di bidang Manajemen dan

Kepemimpinan

Jumlah SDM mendapatkan pelatihan teknis peradilan dan manajemen &

Kepemimpinan yang memenuhi standar kompetensi, tugas dan kinerja

Jumlah pelatihan bagi Hakim/Hakim Adhoc dan tenaga teknis lainnya mengenai

Tipikor, asset recovery dll

Jumlah kurikulum, silabus, materi ajar yg dikembangkan berdasarkan kebutuhan

pelatihan

Jumlah pengembangan sistem diklat yang terhubung dengan sistem rekruitmen,

sistem pengawasan dan sistem karir bagi hakim dan aparatur peradilan

3 Pelayanan Penyusunan Peraturan

Perundang – Undangan dan kerjasama

hukum

V V V Jumlah kegiatan kerja sama hukum untuk penyusunan kesepakatan MLA dalam

rangka penelusuran dan pengembalian aset negara hasil tindak pidana korupsi

yang disembunyikan di luar negeri.

V V V

Substansi Inti VII : Peningkatan kepastian hukum

1 Kegiatan Percepatan peningkatan

penyelesaian perkara

V V V Jumlah penyelesaian perkara termasuk perkara-perkara yg menarik perhatian

masyarakat (KKN, HAM)

V V V

Jumlah penyelesaian minutasi perkara yg tepat waktu. V V V

Terselenggaranya pengelolaan informasi administrasi perkara secara akurat,

efektif dan efisien

V

Tersedianya biaya penyelesaian perkara yang memadai

2 Kegiatan Peningkatan Manajemen

Peradilan Umum

V V V Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yg sederhana, dan tepat waktu) di

tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Umum

V V V

Jumlah penyelesaian perkara yg kurang dari 6 bulan V V

Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan

tepat waktu

V V V

Penyusunan kebijakan mengenai manajemen dan tata laksana di lingkungan

Peradilan Umum

3 Kegiatan Peningkatan Manajemen

Peradilan Agama

V V V Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di

tingkat pertama dan banding di lingkungan Peradilan Agama

V V V

Jumlah penyelesaian perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan V V

Jumlah penyampaian berkas perkara kasasi, PK dan kesyariahan yang lengkap

dan tepat waktu

V V V

Penyusunan kebijakan mengenai manajemen dan tata laksana di lingkungan

Peradilan Umum

V

4 Kegiatan Peningkatan Manajemen

Peradilan Militer dan TUN

V V V Jumlah penyelesaian administrasi perka ra (yg sederhana, dan tepat waktu) di

tingkat Pertama & Banding di lingkungan Peradilan Peradilan Militer dan TUN

V V V

Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan V V

Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan

tepat waktu

V V V

Penyusunan kebijakan mengenai manajemen dan tata laksana di lingkungan

Peradilan Umum

V V V

Page 115: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

101

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN

PRIORITAS RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Substansi Inti VIII : Penguatan perlindungan HAM

1 Kegiatan Kerjasama HAM V V V Persentase harmonisasi rancangan peraturan perUUan dalam perspektif HAM V V V

Jumlah analisis laporan pelaksanaan instrument HAM Internasional dan Naskah

Akademik instrmnt HAM Internasional

V V V

Jumlah kerjasama luar negeri dalam rang ka pemajuan HAM V V V

Jumlah kerjasama dalam negeri dalam rangka implementsi HAM/RANHAM V V V

2 Kegiatan Penguatan HAM V V V Jumlah program pembelajaran HAM V V V

Jumlah bahan ajar HAM V V V

Jumlah fasilitator pelatihan HAM V V V

Jumlah pelatihan HAM V V V

Jumlah K/L atau daerah yg telah melaksanakan RAN HAM V V V

Jumlah penyuluh HAM V V

3 Kegiatan Diseminasi HAM V V V Jumlah evaluasi dan pengembangan diseminasi HAM V V

Jumlah data HAM yg diolah dari K/L, Prov, Kab & Kota V V

Jumlah evaluasi dan laporan tentang HAM V V

4 Kegiatan Informasi HAM V V V Jumlah akses jalur informasi HAM melalui penyediaan koneksi internet V V V

Jumlah layanan informasi melalui media cetak dan elektronik V V V

5 Kegiatan Penyediaan dana bantuan

hukum di Pengadilan Umum Tingkat

Pertama

V V Jumlah penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Tingkat Pertama V V

Kebijakan mengenai bantuan hukum bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan V

Jumlah pembangunan atau perbaikan fungsi operasionalisasi Zitting Plaatz dan

pelaksanaan sidang keliling untuk menjangkau segenap lapisan masyarakat

V

6 Kegiatan Penyediaan dana bantuan

hukum di Pengadilan Agama

V V Penyediaan dana prodeo di pengadilan Tingkat Pertama V V

Mengoptimalisasikan fungsi pelaksanaan sidang keliling untuk menjangkau

segenap lapisan masyarakat

V

7 Kegiatan Penyediaan dana bantuan

hukum di Pengadilan Militer dan TUN

V V Pelaksanaan sidang keliling (hakim terbang) untuk menjangkau segenap lapisan

masyarakat

V

8 Penanganan Penyidikan Pelanggaran

HAM yang Berat

V Jumlah penyidikan perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan V

9 Peningkatan Penuntutan pelanggaran

HAM yang Berat

Jumlah perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan dalam tahap

penuntutan.

Substansi Inti IX : Pemberdayaan industri strategis bidang pertahanan

1 Penyusunan Rencana induk, master plan

& road map revitalisasi indpertahanan

Dokumen rencana pengembangan dan pengadaan

2 Konsolidasi RPJMN 2010-2014 beserta

RKP, Penguatan basis pendanaan, dan

Perumusan Kerangka Pendanaan 5 thn

Rumusan pendanaan Industri Pertahanan Dalam Negeri yang bersifat multiyears

3 Revisi Keppres 80 Tahun 2003 untuk

mendukung revitalisasi industri

pertahanan

Ditetapkannya Keppres Pengadaan barang dan jasa

Page 116: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

102

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN

PRIORITAS RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

4 Identifikasi teknologi – Alutsista TNI dan

Alut POLRI yang dibutuhkan dalam PJP I

Jumlah item produk alutsista TNI dan Alut Polri yang mampu diproduksi oleh

Industri Pertahanan dalam Negeri

5 Pembentukan Komite Kebijakan Industri

Pertahanan sbg Clearing House

Efisiensi dan Efektivitas pengadaan Alutsista TNI dan Alut POLRI

6 Refocusing, intensifikasi dan kolaborasi R

& D

V Jumlah model dan/ atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, laut,

dan udara yang sesuai dengan kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan

secara mandiri

V

7 Penelitian, dan pengembangan alat

peralatan pertahanan

V V V Jumlah model dan/ atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, matra

laut dan matra udara yang sesuai kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan

secara mandiri

V V V

8 Produksi Alutsista Industri dalam negeri V V V Jumlah produksi Alutsista Industri dalam negeri V V V

9 Pengkajian dan pengembangan peralatan

sandi

V V V Jumlah hasil pengkajian dan pengembangan peralatan sandi V V V

10 Pengembangan Alut Kepolisian Produksi

Dalam Negeri

V V V Jumlah dan jenis peralatan utama dan peralatan teknis Polri yang memenuhi

standar keamanan internasional.

V V V

11 Pembuatan Prototype V V V Jumlah prototype yang dihasilkan V V

12 Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Industri Pertahanan dan Keamanan

V V V Prototipe pesawat udara nir awak V V V

Rekomendasi

13 Peningkatan dukungan teknologi bagi

pemberdayaan industri strategis bidang

pertahanan

V V V Jumlah kebijakan V V V

Jumlah kegiatan bersama hasil koordinasi dan sinkronisasi V V V

Page 117: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

103

Prioritas Nasional Lainnya (PNL) 13: Bidang Perekonomian

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Substansi Inti 1: Pelaksanaan pengembangan industri sesuai dengan Peraturan Presiden No.28/2008 tentang Kebijakan Industri Nasional

1 Pengembangan klaster industri berbasis

pertanian, oleochemical

Provinsi Sumut, Kaltim, dan Riau

Jumlah Perusahaan

Pilot project industri turunan kelapasawit

Substansi Inti 2: Peningkatan peran dan kemampuan Republik Indonesia dalam diplomasi perdagangan internasional

1 Peningkatan Peran Diplomasi Ekonomi

dalam Forum Multilateral

Jumlah posisi Pemri yang disampaikan dalam siding internasional terkait isu

perdagangan, perindustrian, investasi, HAKI, ekonomi dan keuangan

Jumlah koordinasi teknis/ penyelenggaraan pertemuan/ partisipasi dalam siding

terkait isu perdagangan, perindustrian, investasi, HAKI, ekonomi dan keuangan

2 Pelaksanaan Kerja Sama Bilateral dalam

promosi/kerjasama ekonomi, perdagangan,

dan investasi

% fasilitasi untuk sidang/pameran/forum bisnis (Trade, Tourism and Investment)

di kawasan Asia Timur dan Pasifik, Sub Sahara Afrika, Eropa Tengah dan Timur

3 Perluasan Pasar Non Tradisional % fasilitasi penyelenggaraan kerjasama di bidang ekonomi dengan negara-

negara di kawasan Asia Timur dan Sub Sahara Afrka

4 Peningkatan Peran Dan Kemampuan

Diplomasi Perdagangan Internasional

V V V Jumlah partisipasi dalam perundingan perdagangan internasional V V V

Jumlah posisi runding yang disusun V V V

Jumlah penyelenggaraan sidang internasional di Dalam Negeri V V V

Jumlah hasilperundingan Perdagangan Internasional (MRA, MOU, Agreement,

Agreed Minutes, Declaration, Chair Report)

V V V

Jumlah forum konsultasi tek-nis kesepakatan perundingan internasional V

Substansi Inti 3: Peningkatan pelayanan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) selama proses penyiapan, pemberangkatan, dan kepulangan

1 Regulasi dan Sertifikasi Sistem Elektronik

Jasa Aplikasi dan Konten

V a. Adanya sistem informasi layanan TKI V

b. Jumlah instansi/lembaga yang terhubung dengan sistem V

c. Adanya Infrastruktur SIM TKI V

d. Adanya Business Process Reengineering V

d. Adanya regulasi berjalanya SIM TKI V

2 Pembinaan Administrasi Pendaftaran

Penduduk

V a. Jumlah SKPLN (Surat Keterangan Pindah LN) yang diterbitkan sesuai dengan

identitas calon TKI

V

b. Jumlah TKI yang terdaftar di Perwakilan RI/NIK calon TKI V

3 Pengelolaan Informasi Kependudukan V V V a.Jumlah pos pelayanan calon TKI tingkat kecamatan di daerah asal calon TKI V

b. Jumlah calon TKI yang tercatat di pos pelayanan V

4 Pelayanan Dokumen Perjalanan Visa dan

Fasilitas Keimigrasian

V V V a.Pelayanan keimigrasian yang transparan V

b.Persentase penerbitan visa yang memenuhi standar dengan data akurat V V V

c. Persentase pemberian paspor TKI Timur Tengah yang memenuhi standar V

d. Jumlah dan jenis fasilitas keimigrasian yang diberikan memenuhi standar V

5 Pembinaan, penempatan, dan perlindungan

TKI Luar Negeri

V V % calon TKI yang terlayani dan tercatat pada Dinas Tenaga Kerja Provinsi dan

Kab/Kota

V V

Page 118: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

104

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

6 Fasilitasi Pelayanan Dokumen Calon TKI V V V Jumlah calon TKI yang mendapat layanan dokumen sesuai standar V V V

7 Penyiapan pemberangkatan V V V a.Persentase jumlah calon TKI yang ditempatkan sesuai dengan job order V V V

b.Jumlah Calon TKI yang Terlayani KTKLN sesuai dengan NIK V V V

c.Jumlah TKI yang memahami standar perlindungan dan prinsip-prinsip HAM. V V V

8 Koordinasi Kebijakan Penyusunan Skim

Pembiayaan Kredit untuk Tenaga Kerja

Indonesia (TKI)

V V Persentase Rekomendasi Kebijakan Koordinasi Pembiayaan Kredit untuk TKI

yang Diimplementasikan

V V

9 Pelayanan Advokasi dan Perlindungan

Hukum

V V V a. Kemudahan penyampaian pengaduan 24 jam (bebas pulsa) V

b. Jumlah pengaduan yang ditangani V

c. Kualitas pelayanan hotline service V

d. Jumlah orang yang berminat bekerja ke luar negeri yang mendapat advokasi V

e. Persentase TKI purna bermasalah yang direhabilitasi V V

10 Pengamanan Keberangkatan V V V Presentase TKI yang memiliki dokumen resmi bekerja ke luar negeri V V V

11 Peningkatan Pemberdayaan TKI Purna V V V Jumlah calon TKI /purna yang mendapat edukasi pengelolaan remitansi V V V

12 Peningkatan Pemulangan TKI

Bermasalah/TKIB

Terselenggaranya koordinasi pemulangan TKI/TKI B dari entry point ke daerah

asal

13 Peningkatan Pelayanan Pemulangan TKI

Bermasalah/TKIB

Jumlah pemulangan TKI bermasalah/TKIB yang dideportasi

14 Peningkatan Ketenteraman, Ketertiban, dan

Perlindungan Masyarakat

V Kesiapsiagaan Satgas entry/Transit/daerah asal V

15 Peningkatan Keamanan Pemulangan TKI

Bermasalah/TKIB

Terjaminnya keamanan pemulangan TKI bermasalah/TKIB

Substansi Inti 4: Peningkatan upaya pelayanan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri

1 Koordinasi Kebijakan Penyusunan Skim

Asuransi dan Remitansi untuk Tenaga Kerja

Indonesia (TKI)

V V V Persentase Rekomendasi Kebijakan Koordinasi Asuransi dan Remitansi untuk

TKI Diimplementasikan

V V V

2 Pembinaan Penempatan dan Perlindungan

TKI Luar Negeri

V V V a. Ratifikasi konvensi buruh migran dan keluarganya V V

b. Amandemen UU 39/2004 V V V

c. Persentase peraturan turunan amandemen UU V V V

d. Jumlah atase ketenagakerjaan yang memberi perlindungan TKI V V V

3 Peningkatan Perlindungan dan Pelayanan

WNI/BHI di Luar Negeri

V V V a. Jumlah pertemuan dengan negara sahabat terkait perlindungan WNI/BHI

dengan negara lain

V V V

b. Jumlah Citizen Services yang diperkuat V V V

c. Jumlah WNI/TKI yang memperoleh fasilitas penampungan V V V

d. Persentase pemebrian bantuan hukum ( Advokasi dan lawyer) bagi WNI V V V

e. Jumlah WNI/TKI yang deportasi V V V

Page 119: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

105

Prioritas Nasional Lainnya (PNL) 14: Bidang Kesejahteraan Rakyat

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Substansi Inti I : Pelaksanaan ibadah haji yang tertib dan lancar paling lambat pada 2010

1 Pelayanan Haji dan Umrah V V V Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah serta Pengawasan Haji yang tertib dan lancar

(jemaah)

V V V

2 Pelayanan Kesehatan Ibadah Haji V V V Pelayanan kesehatan kepada jamaah haji V V V

Substansi Inti 2 : Peningkatan kerukunan umat beragama melalui pembentukan dan peningkatan efektivitas Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)

1 Pembinaan kerukunan hidup umat

beragama (FKUB)

V V V 1. Pembangunan Sekretariat Bersama FKUB Kab/Kota (unit) V V V

2. Operasional FKUB (unit)

- Tk Provinsi V V V

- Kab/Kota V V V

3. Pemulihan Paska Konflik (Kegiatan) V V

Substansi Inti 3 :

• Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sebesar % secara bertahap dalam 5 tahun

• Promosi tujuan pariwisata Indonesia melalui saluran pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif

• Perbaikan dan peningkatan kualitas jaringan prasarana dan sarana pendukung pariwisata

• Peningkatan kapasitas pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai tingkat mutu pelayanan dan hospitality management yang kompetitif di kawasan Asia

1 Pengembangan Daya Tarik Pariwisata V V V Jumlah daya tarik wisata alam, bahari dan budaya V V V

2 Peningkatan PNPM Mandiri bid Pariwisata V V V Jumlah desa wisata V V V

3 Pengembangan Usaha, Industri dan

Investasi Pariwisata

V V V Jumlah profil investasi pariwisata V V

4 Pengembangan Standardisasi Pariwisata V V 1. Jumlah standard kompetensi V V

2. Jumlah standard usaha V V V

3. Jumlah tenaga kerja yang disertifikasi (ribu orang) V V V

5 Dukungan Manajemen dan Dukungan

Teknis Lainnya Direktorat Jenderal

Pengembangan Destinasi Pariwisata

V V 1. Jumlah Organisasi Pengelolaan Destinasi (Destination Management

Organization/DMO) (buah)

V

2. Jumlah dukungan fasilitas pariwisata (daya tarik) V V

6 Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri V V V 1. Jumlah partisipasi pada bursa pariwisata internasional, pelaksanaan misi

penjualan (sales mission), dan pendukungan penyelenggaraan festival (event)

V V

2. Jumlah perwakilan promosi pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Promotion

Representative Officers) di luar negeri (kota

V V V

7 Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam

Negeri

V V V Jumlah penyelenggaraan promosi langsung (direct promotion), dan

penyelenggaraan event pariwisata berskala nasional dan internasional.

V V V

8 Pengembangan Informasi Pasar Pariwisata V V V 1. Jumlah penyebaran informasi fokus pasar pariwisata Indonesia (naskah) V

2. Jumlah permintaan pasar untuk berkunjung ke Indonesia (transaksi V

9 Peningkatan Publikasi Pariwisata V V 1. Jumlah destinasi yang memiliki data dan informasi yang lengkap (daerah) V

2. Jumlah bahan promosi cetak, promosi elektronik, publikasi media cetak, media

elektronik dan media luar ruang (ribu buah)

V V V

3. Jumlah bahan promosi cetak dan promosi elektronik yang terdistribusikan (ribu

eksemplar)

V V V

Page 120: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

106

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

10 Peningkatan Pertemuan, Perjalanan Insentif,

Konferensi, dan Pameran (Meeting, Incentive

Travel, Conference, and Exhibition/MICE)

V V Jumlah daerah yang dikembangkan menjadi tujuan wisata MICE (daerah) V V

11 Dukungan Manajemen dan Dukungan

Teknis Lainnya Direktorat Jenderal

Pemasaran

V V Jumlah event pengembangan kebijakan pemasaran dan promosi pariwisata oleh

masyarakat dan daerah

V V

12 Pengembangan SDM Kebud dan Pariwisata V V V Jumlah sumber daya yang dilatih di bidang kebudayaan dan pariwisata (orang) V V V

13 Pengembangan Pendidikan Tinggi Bidang

Pariwisata

V V V Jumlah program studi V V V

Substansi Inti 4 : Perumusan kebijakan dan pedoman bagi penerapan pengarusutamaan (mainstreaming) Gender (PUG) oleh Kementerian dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian lainnya,

termasuk perlindungan bagi perempuan dan anak terhadap berbagai tindak kekerasan

1 Penyusunan dan harmonisasi kebijakan

bidang pendidikan yang responsif gender

V V V 1.Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG dalam rangka peningkatan kualitas

pendidikan

V V V

2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang

pendidikan (K/L dan prov)

V V V

2 Penyusunan dan harmonisasi kebijakan

bidang kesehatan yang responsif gender

V V V 1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang kesehatan V V V

2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang

kesehatan (K/L dan prov)

V V V

3 Penyusunan dan harmonisasi kebijakan

partisipasi perempuan di bidang politik dan

pengambilan keputusan

V V V 1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang politik dan pengambilan

keputusan

V V V

2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang politik

dan pengambilan keputusan (K/L dan prov)

V V V

4 Penyusunan dan harmonisasi kebijakan

bidang ketenagakerjaan yang responsif

gender

V V V 1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang ketenagakerjaan V V V

2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang

ketenagakerjaan (K/L dan prov)

V V V

5 Penyusunan dan harmonisasi kebijakan

perlindungan perempuan dari tindak

kekerasan

V V V 1. Jumlah kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan V V

2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan

perlindungan perempuan dari tindak kekerasan (K/L dan prov

V V V

6 Penyusunan dan harmonisasi kebijakan

penyusunan data gender

V V V 1. Jumlah kebijakan penerapan sistem data gender V V V

2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan penerapan

sistem data terpilah gender (K/L dan prov)

V V V

7 Penyusunan dan harmonisasi kebijakan

perlindungan tenaga kerja perempuan

V V V 1. Jumlah kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan V V V

2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan

perlindungan tenaga kerja perempuan (K/L dan prov)

V V V

8 Penyusunan dan harmonisasi kebijakan

perlindungan korban perdagangan orang

V V V 1. Jumlah kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang V V V

2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan

perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang (K/L dan prov)

V V V

9 Penyusunan dan harmonisasi kebijakan

penghapusan kekerasan pada anak

V V V 1. Jumlah kebijakan penghapusan kekerasan pada anak V V V

2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang penghapusan kekerasan pada

anak (K/L dan prov)

V V V

Page 121: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

107

NO SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP INDIKATOR

RPJMN 2010-2014

PENJABARAN DALAM RKP

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

RKP

2011

RKP

2012

RKP

2013

(1) (2) (3) (5) (7) (12) (3) (5) (7)

Substansi Inti 5 : Pencapaian posisi papan atas pada South East Asia (SEA) Games pada tahun 2011, peningkatan perolehan medali di Asian Games tahun 2010 dan Olimpiade tahun 2012

1 Peningkatan prasarana dan sarana

keolahragaan

V V V 1. Jumlah fasilitasi penyediaan prasarana olahraga. V V V

2. Jumlah penyediaan sarana olahraga V V

2 Pembinaan Olahraga Prestasi V V V 1. Jumlah olahragawan andalan nasional V V V

2. Jumlah fasilitasi penyelenggaraan SEA Games dan Para Games pada tahun 2011 V V

3. Jumlah fasilitasi keikutsertaan pada Asian Games, SEA Games, Olympic Games,

Asian Para Games, Para Games, dan Paralympic Games

V V

Substansi Inti 6 :

• Peningkatan character building melalui gerakan, revitalisasi dan konsolidasi gerakan kepemudaan

• Revitalisasi Gerakan Pramuka

1 Peningkatan Wawasan Pemuda V V V Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam peningkatan wawasan kebangsaan,

perdamaian, dan lingkungan hidup,

V V V

2 Pemberdayaan Organisasi Kepemudaan V V V 1. Jumlah pengelola organisasi kepemudaan yang difasilitasi dalam pelatihan

kepemimpinan, manajemen, dan perencanaan program,

V V

2. Jumlah organisasi kepemudaan yang difasilitasi dalam memenuhi kualifikasi

berdasarkan standar organisasi kepemudaan

V V V

3 Pengembangan Kepanduan V V V 1. Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam pendidikan kepemudaan, V V V

2. Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam pendidikan kepanduan V V

4 Pengembangan Kepemimpinan Pemuda V V V Jumlah pemuda kader kepemimpinan V V V

5 Pengembangan Kewirausahaan Pemuda V V V Jumlah pemuda yang difasilitasi sebagai kader kewirausahaan V V V

Page 122: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN
Page 123: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN
Page 124: Kementerian PPN/ - bappenas.go.id Kegiatan Prioritas... · DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2011-2013 BAHAN PENYUSUNAN RKP 2014 ... (2011, 2012, 2013) PN

108