KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN...

180
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang 65208 Telp. (0341) 426015, 429067 Fax. (O341) 423785 www.rsjlawang.com

Transcript of KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN...

Page 1: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN

Jalan Ahmad Yani Lawang 65208

Telp. (0341) 426015, 429067 Fax. (O341) 423785

www.rsjlawang.com

Page 2: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang
Page 3: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas segala

rahmat dan ridho-Nya, bahwa Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman

Wediodiningrat Lawang telah menyelesaikan penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Tahun 2019 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban RS Jiwa

Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang sebagai instansi pemerintah

dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi sesuai dengan

surat Sesditjen Yankes No. PR.05.04/I.1/367/2020 serta

berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan ini merupakan laporan akhir periode Rencana Strategis RSJ dr. Radjiman

Wediodiningrat tahun 2015 - 2019 yang memuat pencapaian Kinerja pelaksanaan program

dan kegiatan tahun 2019, serta menguraikan berbagai keberhasilan maupun capaian yang

masih belum terwujud. Dalam laporan ini dirangkum pula capaian kinerja 5 tahun terakhir

atas capaian Rencana Strategis 2015-2019 sebagai pedoman serta mata kompas dalam

menyusun Rencana Strategis periode selanjutnya.

Terima kasih disampaikan kepada seluruh unit kerja yang telah membantu sehingga

tersusun “Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019“ RS Jiwa

Dr.Radjiman Wediodiningrat. Mudah-mudahan LAKIP ini dapat menjadi sarana evaluasi atas

pencapaian kinerja yang nantinya akan diperoleh manfaat untuk perbaikan serta

peningkatan kinerja RS Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat di masa yang akan datang.

Lawang, Januari 2020

Direktur Utama,

dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS

NIP 1971104162002122001

Page 4: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

iv

Hal

SAMPUL DEPAN ............................................................................................................. i

LEMBAR TELAAH DIREKSI ............................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv

RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................................................. v

BAB I . PENDAHULUAN

A. Penjelasan Umum Organisasi .................................................................. 1

B. Permasalahan Utama .............................................................................. 3

C. Kondisi Badan Layanan Umum Tahun 2019 ............................................ 6

D. Sistematika Laporan .............................................................................. 17

BAB II : PERENCANAAN KINERJA

A. Perencanaan Kinerja .............................................................................. 19

B. Perjanjian Kinerja .................................................................................... 21

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi .................................................................... 34

B. Realisasi Anggaran .............................................................................. 146

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 160

B. Langkah – langkah meningkatkan kinerja ............................................. 164

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Kontrak Kinerja Tahun 2019

SK Tim Evaluasi LAK Tahun 2019

Page 5: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

v

RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat telah ditetapkan sebagai instansi PPK BLU berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.756/MenKes/SK/VI/ 2007 serta Surat Keputusan

Menteri Keuangan No.284/KMK.05/2007. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor

254/Menkes/Per.III/2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSJ Dr. Radjiman

Wediodiningrat Lawang merupakan unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian

Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal

Pelayanan Kesehatan salah satu persyaratan administratifnya adalah kesanggupan untuk

meningkatkan kinerja pelayanan Pada tanggal 30 Juni 2019, RSJ dr. Radjiman

Wediodiningrat Lawang berhasil memperoleh sertifikat Akreditasi Rumah Sakit sesuai

Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) International dan berlaku sejak tanggal

14 Januari 2019 sampai dengan 13 Januari 2022 dengan nomor : KARS-SERT/764/VI/2019.

RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat telah menyusun Rencana Strategis Bisnis 2015 – 2019

dan melaksanakan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) 2019 dan dalam rangka

melaksanakan kegiatan dalam RBA tersebut perlu disajikan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Tahun 2019. Kinerja Direktorat Medik dan Keperawatan untuk pertumbuhan kunjungan

rawat jalan tercapai 94,41% dan menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk

pertumbuhan kunjungan rawat darurat tercapai 99,2% mengalami kenaikan dibanding tahun

2018. Sedangkan pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap tercapai 92% turun dari tahun

sebelumnya. Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi mengalami peningkatan yang sangat

signifikan menercapai 136%, Pertumbuhan pemeriksaan ECT 64% menurun selama tahun

2019 walaupun dengan tambahan ECT premedikasi. Pertumbuhan rehabilitasi fisik dan

mental hanya mencapai 68%. Dalam hal mendukung JKN untuk penulisan resep sesuai

dengan Formularium Nasional tercapai 96,19% sesuai dengan kebijakan dalam pemakaian

obat Formularium Nasional . BOR menurun dari 74,93% tahun 2018 menjadi 68,64 % pada

tahun 2019 karena pelaksanaan MOU dengan kabupaten/kota.

Dalam rangka memenuhi mutu layanan dan mutu klinik di masyarakat beberapa indikator

sesuai dengan standar Nasional yaitu: Mutu Layanan Emergency Respon Time tercapai 1

menit 10 detik, waktu tunggu rawat jalan 56 menit 32 detik melebihi dari standar 60 menit.

Length Of Stay masih terlalu lama yaitu 46,41 tahun 2018 dan tahun 2019 dapat dipangkas

menjadi 34,94 hari, waktu tunggu sebelum ECT 1 hari sudah memenuhi standar, waktu

tunggu Laboratorium 40 menit 11 detik sudah cukup terpenuhi dan melebihi dari capaian

Page 6: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

vi

tahun sebelumnya. Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2 jam 9 menit sudah terpenuhi. Untuk

Mutu Klinik angka kematian di Gawat Darurat 0% tercapai, Angka kematian > 48 jam hanya

0,38‰. Tidak ada kematian setelah dilakukan ECT . Angka Infeksi nosokomial untuk luka

fiksasi 0,014%, dermatomikosis 0,0035%, Scabies 0,001% dan postural hipotensi 0,005%

sehingga angka infeksi nosokomial masih dalam kriteria baik ( Haper 0,4% dengan skor

maksimal 4 )

Pencapaian kinerja Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan pada Tahun 2019

rata-rata tercapai sesuai target. Tingkat Kepuasan Pegawai tercapai 88,09%. Dibandingkan

hasil survei tahun sebelumnya sebesar 87,15% hal ini sedikit mengalami peningkatan.

Tingkat kepuasan peserta didik tercapai rata-rata 83,91% dari target 80%. Hal yang masih

harus ditingkatkan adalah fasilitas akomodasi peserta didik. Strategi pemanfaatan aset ex

Poltekes dapat menjadikan alternative solusi terkait hal ini, meskipun masih memerlukan

sumberdaya untuk renovasi dan melengkapi mebelernya. Indikator jumlah institusi jejaring

pendidikan dan penelitian bidang psikogeriatri tidak mengalami pertumbuhan dibandingkan

periode sebelumnya. Sampai saat ini terdapat satu insitusi pendidikan jejaring Pendidikan

psikogeriatri yaitu Pendidikan Dokter Fakultas Widya Mandala Surabaya. Yang menjadi

tantangan di Direktorat SDM dan Pendidikan saat ini adalah membangun jejaring

Pendidikan dan penelitian dengan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis yang hingga

saaat ini belum terlaksana.

Penambahan kompetensi Dokter Sub Spesialis Kedokteran Jiwa Anak dan Remaja,

merupakan aset penting yang mempunyai daya ungkit dalam pengembangan pelayanan

subspesialistik di RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Diperlukan kerjasama dengan

Direktorat Medik dan Keperawatan serta Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum untuk

Bersama-sama mewujudkan upaya pengembangan layanan subspesialistik selain layanan

unggulan psikogeriatri di RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, serta upaya

pengembangan Pendidikan dan penelitian di bidang ilmu kedokteran jiwa.

Pada awal tahun 2019 dilakukan upaya usulan revisi KMK remunerasi sesuai dengan

kondisi dan target pendapatan tahun 2020 dan disetujui pada tanggal 13 Mei 2019 dengan

KMK Nomor 398 Tahun 2019 tentang Remunerasi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas

dan Pegawai BLU RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang pada Kementerian Kesehatan.

Hal ini diikuti oleh surat persetujuan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan tentang alokasi

anggaran remunerasi sebesar maksimal 51% dengan pendapatan grade terendah setara

dengan tunjangan kinerja sebesar Rp 3.531.000,00. Hal tersebut menjadi tantangan

tersendiri, karena pencapaian pendapatan BLU RSJ dr. Radjioman Wediodiningrat Lawang

pada Semester 1 Tahun 2019 belum mencapai target, sehingga diperlukan penyesuaian

Page 7: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

vii

terhadap sistem penghitungan remunerasi tersebut. Diharapkan penyesuaian yang

dilakukan tidak mengurangi motivasi dari pegawai. Berdasarkan evaluasi grading pegawai,

didapatkan beberapa definisi operasional tiap grade yang kurang tepat dan tidak dapat

diimplementasikan dengan baik, antara lain tidak adanya peluang pengembangan

professional sehingga berpeluang terjadinya demotivasi pegawai, perbedaaan antar grade

didasarkan pada masa kerja, bukan karena perbedaan kompetensi dan kinerja pegawai,

dan terdapat beberapa grade yang tidak terisi karena tidak terakomodir dalam defines

operasional yang tepat. Pada akhir semester I sudah dilakukan workshop remunerasi yang

diikuti oleh perwakilan profesi dan jabatan untuk merumuskan revisi definisi operasional dan

penetapan grading baru semua pegawai. Diharapkan dengan penetapan grading baru dapat

memberikan ruang tumbuh yang cukup bagi pegawai untuk mengembangkan profesi dan

karirnya. Evaluasi penerapan sistem remunerasi pegawai sesuai dengan regulasi yang

berlaku dengan mempertimbangkan azas keadilan dan kepatutan diharapkan dapat

meningkatkan motivasi pegawai dalam memberikan pelayanan. Hal ini merupakan salah

satu upaya mendukung pencapaian Indikator Kinerja Direktur Utama tentang Visite dokter

spesialis yang tidak tercapai target. Diharapkan evaluasi sistem remunerasi dan manajemen

pengelolaan SDM dapat meningkatkan kinerja pegawai khusunya dokter spesialis.

Kinerja Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum sesuai indikator Tingkat Kesehatan

BLU berdasarkan Perdirjen PB No. 24 Tahun 2018 dan ditetapkan dalam Target Kinerja

dalam Rencana Kerja Tahun 2018. Target penetapan kinerja/ Tapja tahun 2019 diusulkan

pada bulan Januari 2019 sebesar 81,12%. Adapun realisasinya pada Tahun 2019 tercapai

80,90 (kategori BAIK AA) sehingga target tidak tercapai dengan rincian aspek keuangan

tercapai 21,35 dan aspek pelayanan tercapai 59,55.

Realisasi belanja pegawai pada tahun 2019 sebesar Rp. 47.931.437.995,- meningkat

sebesar 2,71%. Realisasi Belanja Barang pada tahun 2019 sebesar Rp. 75.523.664.156,-

turun sebesar 1,45%. Belanja modal pada tahun 2019 adalah Rp. 10.525.758.090,- pada

tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 31,31% dibanding tahun 2018.

Dilakukan reskonsiliasi sarana prasarana yaitu Barang Milik Negara/ BMN secara berkala

dengan aplikasi SIMAK-BMN/SIMAN dan SAIBA Rekonsiliasi realisasi anggaran setiap

bulan dan setiap triwulan baik secara internal maupun dengan KPPN Malang. Dilakukan

audit secara internal oleh SPI dan dengan KAP dengan hasil penilaian WTP untuk

pelaporan yang sudah berjalan. Pemanfaatan teknologi Informasi dalam setiap kegiatan

pelayanan keuangan, pelayanan pengadaan Barang dan Jasa dan juga untuk kegiatan di

bawah Direktorat keuangan dan Administrasi Umum.

Page 8: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

viii

Untuk mewujudkan pelayanan prima dan kepuasan pelanggan telah dilaksanakan survei

kepuasan pelanggan IKM dengan nilai 84,57 ( kategori BAIK ). Dan penanganan komplain

yang masuk telah dapat direspon seluruhnya. Walaupun tidak semua komplain dapat

ditangani dengan segera terutama yang berkaitan dengan sarana prasarana.Budaya kinerja

harus tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi untuk mempertahankan Akreditasi

Internasional.

Page 9: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENJELASAN UMUM ORGANISASI

RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang telah ditetapkan sebagai instansi

PPK BLU berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI

No.756/MenKes/SK/VI/2007 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan

No.284/KMK.05/2007 serta berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor

254/Menkes/Per.III/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja. RSJ Dr. Radjiman

Wediodiningrat Lawang merupakan unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan

Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur

Jenderal Pelayanan Kesehatan. Salah satu persyaratan administratifnya adalah

kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan.

Peningkatan kinerja pelayanan juga dipersyaratkan untuk memenuhi azas

kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, kepentingan umum, keterbukaan,

proporsionalitas, dan akuntabilitas yang diwujudkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas

Kinerja tahun 2019 mengacu kepada Rencana Strategis Bisnis (RSB 2015-2019). Azas

akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari

kegiatan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi organisasi harus dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

petunjuk teknis penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja.

RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat ditetapkan kembali ijin operasionalnya dan

penetapan status RS Khusus Jiwa Kelas A pendidikan dengan Keputusan Menteri

Kesehatan No. HK. 02.03/I/0925/2015 tanggal 30 Maret 2015. Pada tanggal 30 Juni

2019, RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang berhasil memperoleh sertifikat

Akreditasi Rumah Sakit sesuai Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS)

International dan berlaku sejak tanggal 14 Januari 2019 sampai dengan 13 Januari 2022

dengan nomor : KARS-SERT/764/VI/2019. Hal ini merupakan bagian dan upaya RS

Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang untuk senantiasa mempertahankan dan

meningkatkan kinerja pelayanan.

Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang mempunyai tugas

menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara

profesional, serasi, terpadu, dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan

kesehatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan, pendidikan dan

penelitian serta upaya lain sesuai kebutuhan.

Page 10: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

2

Dalam melaksanakan tugas tersebut Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat

Lawang mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pelayanan medik;

b. Pelayanan penunjang medik ;

c. Pelayanan keperawatan;

d. Pelayanan rujukan;

e. Pengelolaan sumber daya manusia rumah sakit;

f. Pelayanan administrasi dan keuangan;

g. Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan;

h. Penelitian dan pengembangan;

i. Jasa lain sesuai kebutuhan.

Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja RSJ Dr. Radjiman

Wediodiningrat Lawang, bagi organisasi akan diperoleh beberapa manfaat :

1. Dapat dijadikan acuan dalam menyusun dan membandingkan sasaran kerja/program

kerja tiap unit kerja.

2. Dapat dijadikan acuan dalam membuat analisis kinerja dan menyampaikan laporan

pertanggung jawaban, sehingga akuntabilitas menjadi lebih jelas.

3. Dari matrik kegiatan dapat diidentifikasi prioritas pelayanan yang akan dikembangkan

dan usaha ditingkatkan secara efisien guna mobilisasi sumberdaya.

4. Dapat dijadikan acuan dalam deversifikasi dan intensifikasi jenis pelayanan sesuai

dengan daya tarik / peluang pasar sesuai hasil pemetaan bisnis beberapa unit kerja.

5. Dapat dijadikan acuan dalam menetapkan strategi pencapaian sasaran kerja unit

pertanggungjawaban dan pengembangan program kerja untuk mewujudkan visi dan

misi organisasi.

Adapun dasar hukum sebagai acuan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja ini

adalah sebagai berikut:

1. UU No. 28 Th 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Inpres No. 7 Th 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Peraturan Menteri PAN dan RB No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Menteri PAN dan RB No. 35 tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

5. Peraturan Menkes RI No. 2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian

Kesehatan.

6. Peraturan MenPAN dan RB No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Penyusunan

Page 11: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

3

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

7. Surat Sekretaris Ditjen Pelayanan Kesehatan Nomor PR.05.04/I.1/367/2020 tanggal

8 Januari 2020 tentang penyusunan dan penyampaian LAKIP TA.

Maksud penyusunan laporan adalah agar diperoleh data dan bahan informasi

penilaian atas pencapaian kinerja organisasi yang disajikan dalam bentuk analisis

capaian kinerja dari masing-masing direktorat sesuai dengan pernyataan penetapan

kinerja. Penyusunan dan penyampaian Penetapan Kinerja, serta Laporan Akuntabilitas

Kinerja RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang tahun 2019 juga dimaksudkan agar

sesuai peraturan perundang-undangan dan disampaikan tepat waktu.

Tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja adalah:

1. Untuk mengetahui capaian kinerja sesuai dengan indikator program yang telah

ditetapkan dalam sasaran strategis / RSB tahun 2015-2019 dan RBA tahun 2019.

2. Untuk mengetahui keberhasilan program yang telah ditetapkan

3. Untuk mengetahui beberapa hambatan dan kegagalan dalam mencapai target yang

telah ditetapkan

4. Untuk menentukan langkah terobosan dan tindak lanjut penyelesaian masalah.

5. Untuk mewujudkan pelayanan prima, kepuasan pelanggan dan perbaikan yang

berkesinambungan sesuai dengan visi dan misi organisasi.

B. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)

Beberapa permasalahan dan hambatan yang dihadapi RSJ dr. Radjiman

Wediodiningrat pada tahun 2019, antara lain :

a) Direktorat Medik dan Keparawatan

1. Penataan sistem rujukan berjenjang pasien JKN dan pemetaan rujukan pasien JKD

memberikan konsekuensi pada penurunan jumlah kunjungan di beberapa klinik

rawat jalan.

2. Terdapat investasi peralatan medis yang belum dimanfaatkan karena terkendala

proses perijinan.

3. Manajemen risiko yang berkaitan dengan perubahan regulasi di lingkungan

ekternal belum dapat dilakukan dengan optimal.

4. Kurang optimalnya inovasi dan pengembangan layanan terutama yang berbasis

produktifitas.

5. Kurang optimalnya pencapaian program psikogeriatri sebagai unit unggulan di RSJ

Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, yang salah satu penyebabnya adalah faktor

promosi (pemasaran).

Page 12: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

4

6. Kuantitas pengembangan pelayanan yang berbasis revenue center belum optimal

karena keterbatasan SDM dan belum ada analisis pasar yang bisa dijadikan evidence

base untuk menentukan kebutuhan masyarakat.

7. Pemenuhan persyaratan untuk ijin operasional alat medis belum bisa dilakukan tepat

waktu karena kendala prosedur pengadaan

8. Sinergisitas antar unit pelayanan untuk mewujudkan satu sasaran tertentu belum

optimal.

9. Sistem reward dan punishment belum dapat mengaitkan antara kinerja SDM dan

kompensasi berdasarkan sistem remunerasi secara optimal. Kondisi ini berdampak

tidak adanya kompetisi yang sehat diantara unit kerja untuk meningkatkan

produktivitas kinerjanya.

10. Pengembangan tim promosi belum optimal sehingga belum dapat dirasakan

dampaknya terhadap peningkatan produktivitas.

11. Pelayanan kesehatan jiwa unggulan Psikogeriatri belum memberikan kontribusi

produktivitas pendapatan rumah sakit secara optimal. Kondisi ini disebabkan oleh

faktor :

a). Konsep pelayananan psikogeriatri belum pernah dievaluasi kembali

kesesuaiannya dengan kebutuhan masyarakat serta ketersediaan skema

pembiayaan yang mempengaruhi ability to pay di masyarakat.

b). Ketersediaan SDM multidisipliner yang mempunyai kompetensi spesialisasi

psikogeriatri belum terpenuhi secara optimal.

c). Upaya promosi pelayanan belum dilengkapi dengan pembuatan indikator

yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitasnya

b) Direktorat SDM dan Pendidikan

Berdasarkan program kerja Direktorat Sumber Daya Manusia tahun 2019

terdapat beberapa program yang perlu diupayakan peningkatan pelaksanaannya,

melalui beberapa strategi yang telah ditetapkan dalam RBA, namun dalam

pelaksanaannya berbagai permasalahan dan hambatan yang dijumpai pada awal

tahun 2019 adalah sebagai :

1. Pengembangan pelayanan di RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang dan

SDM yang memasuki masa pensiun berdampak pada kekurangan SDM di

beberapa unit kerja, sedangkan formasi CPNS tahun 2019 hanya untuk

mengganti pegawai yang pensiun.

2. Aplikasi sistem administrasi kepegawaian dari pusat sering terjadi gangguan,

sehingga proses online data kepegawaian sering terganggu.

3. Implementasi dan evaluasi budaya kerja di RSJRW perlu ditingkatkan.

Page 13: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

5

4. Kondisi alokasi anggaran belanja pegawai RSJRW yang masih terbatas untuk

memenuhi pemberian remunerasi pegawai sesuai dengan nilai yang ditetapkan

pada tunjangan kinerja (remunersi), perlu upaya peningkatan pendapatan rumah

sakit.

5. Adanya regulasi baru terkait dengan persyaratan lulus uji kompetensi dan

ketersediaan Peta Jabatan untuk kenaikan jabatan fungsional pegawai.

6. Beberapa asrama mahasiswa praktek yang memerlukan perbaikan sarpras dan

penambahan kamar mandi berdampak pada kepuasan peserta didik akan

akomodasi.

7. Adanya pengembalian asrama Ex Poltekkes ke RSJ Dr.Radjiman bisa

menambah kapasitas asrama mahasiwa yang praktek di RSJ Dr.Radjiman

Wediodiningrat Lawang, namun memerlukan mebeler baru serta koordinasi

lebih lanjut untuk perubahan zoning asrama.

8. Pegawai yang mengalami permasalahan dalam penerbitan ijin belajar dan tugas

belajar masih memerlukan koordinasi intensif dengan Ditjen Yankes, Biro

Kepegawaian dan PPSDM Kementerian Kesehatan RI, sehingga berdampak

pada data existing SDM dengan jabatan tertentu serta administrasi kepegawaian

yang bersangkutan.

9. Belum adanya pegawai yang memiliki jabatan fungsional dokdiknis, berdampak

pada Rumah Sakit sebagai Rumah Sakit Pendidikan.

10. Revolusi indutri 4.0 memerlukan dukungan IT dalam menunjang pendidikan

11. Sebagai RS Pendidikan memerlukan sarana lab skill yang memadai.

12. Pengembangan museum terbatas oleh lahan yang ditempati saat ini dan jumlah

SDM di Museum Kesehatan Jiwa.

c) Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum

a. Permasalahan dan hambatan Sarana Prasarana dan Alkes

1. Kondisi bangunan banyak yang sudah lama/tua sehingga untuk pemeliharaan

dan rehabilitasi diperlukan biaya yang sangat besar, sedangkan alternatif

pembiayaan sangat terbatas maka perlu diprioritaskan rehabilitasi bangunan

sesuai peruntukkannya terutama untuk pengembangan pelayanan medik

maupun keperawatan.

2. Banyak peralatan kesehatan khususnya untuk penapisan diagnosis secara

teknologi sudah tertinggal, sementara harga peralatan sangat mahal,

sedangkan anggaran dari pemerintah untuk pengadaan peralatan sangat

terbatas.

Page 14: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

6

3. Penambahan fasilitas untuk pelayanan unggulan psikogeriatri dan pelayanan

penunjang kesehatan jiwa membutuhkan biaya besar maka perlu

diprioritaskan pengadaan sesuai peruntukannya terutama untuk

pengembangan pelayanan medik maupun keperawatan yang benar-benar

dibutuhkan oleh pelanggan..

4. Proses penghapusan barang dan gedung birokrasinya panjang sehingga

memperlambat kegiatan pengembangan selanjutnya. Masih dilakukan

inventariris gedung, barang dan alat kesehatan yang akan diusulkan

penghapusan.

5. Proses perijinan masih mengalami kendala dalam koordinasi dengan dinas

perijinan setempat yang belum selesai adalah perijinan Incenerator dan

Hidrant.

b. Permasalahan Keuangan

1. Terbatasnya anggaran untuk pengembangan pelayanan sehingga kegiatan

tidak bisa dilakukan secara optimal.

2. Masih adanya usulan pengadaan barang dan modal yang tidak sesuai

dengan Rencana Bisnis Anggaran berjalan.

3. Adanya keterlambatan proses revisi anggaran sehingga menghambat

pelaksanaan pembayaran kepada pihak ke tiga, karena revisi menggunakan

single sistem

4. Sumber dana investasi dari pendapatan BLU belum cukup untuk memenuhi

kebutuhan pengembangan Rumah Sakit.

5. Target yang telah ditetapkan dalam RBA tidak seluruhnya dapat tercapai, hal

ini antara lain disebabkan karena penetapan target kurang realistis.

6. Pemenuhan sarana prasarana peralatan kesehatan dan rumah tangga belum

mengacu pada standart sarana prasarana di rumah sakit.

7. Adanya bangunan yang sudah lama/tua dan rusak membutuhkan biaya

pemeliharaan dan rehabilitasi yang sangat besar, sedangkan alternatif

pembiayaan sangat terbatas maka perlu diprioritaskan rehabilitasi bangunan

sesuai peruntukkannya terutama untuk pengembangan pelayanan medik

maupun keperawatan.

8. Penambahan fasilitas untuk pelayanan unggulan psikogeriatri dan pelayanan

penunjang kesehatan jiwa membutuhkan biaya besar maka perlu

diprioritaskan pengadaan sesuai peruntukannya terutama untuk

pengembangan pelayanan medik maupun keperawatan yang benar-benar

dibutuhkan oleh pelanggan.

Page 15: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

7

9. Proses penghapusan barang dan gedung birokrasinya panjang sehingga

memperlambat kegiatan pengembangan selanjutnya.

10. Proses perijinan masih mengalami kendala dalam koordinasi dengan dinas

perijinan setempat.

11. Perbedaan pedoman RSB dengan RBA menyulitkan untuk singkronisasi

Program dan Kegiatan Unit dan juga untuk keperluan pembuatan Pelaporan

LAKIP/ LAPTAH Rumah Sakit.

12. Perlunya penyempurnaan aplikasi persediaan dan terintegrasinya aplikasi

persediaan obat sebagai data dukung untuk Laporan Keuangan

C. Kondisi Badan Layanan Umum Tahun 2019

1. Kelembagaan

Berdasarkan Permenkes No. 254/Menkes/Per/III/2008 tentang Struktur

Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang

menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian

Kesehatan RI.

Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang mempunyai tugas

menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara

profesional, serasi, terpadu, dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan

kesehatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan, pendidikan dan

penelitian serta upaya lain sesuai kebutuhan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman

Wediodiningrat Lawang mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Pelayanan medik;

2. Pelayanan penunjang medik dan non medik ;

3. Pelayanan dan asuhan keperawatan;

4. Pelayanan rujukan;

5. Pelayanan umum dan operasional;

6. Pengelolaan sumber daya manusia rumah sakit;

7. Pelayanan administrasi dan keuangan;

8. Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan;

9. Penelitian dan pengembangan;

10. Jasa lain sesuai kebutuhan.

Struktur Organisasi RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Nomor: SK

Menkes 254/Menkes/Per/III/2008 pada Maret 2008 tentang Struktur Organisasi dan

Page 16: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

8

Tata Kerja RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dipimpin oleh satu orang

Direktur Utama, dibantu oleh tiga orang Direktur, yaitu: Direktur Medik dan

Keperawatan, Direktur SDM dan Pendidikan serta Direktur Keuangan dan

Administrasi Umum. Adapun susunannya adalah sebagai berikut:

Direktur Utama : dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS

Direktur Medik dan Keperawatan : dr. Yuniar, Sp. KJ

Direktur SDM dan Pendidikan : dr. Ika Nurfarida, Sp.KJ, M.Sc

Direktur Keuangan dan Administrasi Umum : Istoe Heroe Widodo, SE

Dalam pelaksanaan tugas operasional, Direktur Utama dan para Direktur

dibantu oleh Dewan Pengawas, Satuan Pemeriksaan Intern (SPI), Komite Medik,

Komite Keperawatan, Komite Etik dan Hukum, Komite K3 RS, Komite PPI , Komite

Mutu dan Keselamatan Kinerja serta seluruh jajaran struktural dan fungsional terkait.

2. Sumber Daya Manusia

Keadaan Sumber Daya Manusia RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

telah mengalami beberapa perkembangan organisasi sesuai kebutuhan dan

peraturan yang berlaku. Gambaran selengkapnya keadaan ketenagaan pada tahun

2019 dapat digambarkan sebagai berikut :

Keadaan Ketenagaan per Desember 2019

a. Jumlah Pegawai Menurut Jabatan

NO. Uraian PNS Non PNS

TOTAL L P L P

1. Medis 18 35 1 4 58

2. Keperawatan 167 186 36 17 406

3. Penunjang Medis 39 73 7 6 125

4. Administrasi 104 52 43 19 218

Jumlah 328 346 87 46

807 674 133

Page 17: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

9

674

133

Status Pegawai

PNS

Non PNS

415 392

Jenis Kelamin

Laki-Laki

Perempuan

b. Jumlah Pegawai menurut Pendidikan

NO. Uraian PNS Non PNS

TOTAL L P L P

1. S2 14 16 1 3 34

2. S1 90 113 4 10 217

3. D4 12 27 0 0 39

4. D3 125 165 45 24 359

5. D1 2 0 3 0 5

6. Sekolah Menengah Atas (SMA) 82 25 34 9 150

7. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 0 0 0 2

8. Sekolah Dasar (SD) 1 0 0 0 1

Jumlah 328 346 87 46

807 647 133

58

125

406

218

Jabatan

Medis

Penunjang Medis

Keperawatan

Administrasi

Page 18: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

10

c. Jumlah Pegawai menurut Jenis

No. Uraian L P Total

1. PNS 338 346 674

2. BLU 0 1 1

3. Kontrak :

Kontrak Waktu Terbatas 80 42 122

Kontrak Dokter Jaga Igd 1 1 2

Kontrak Harian Lepas 5 0 5

Konsultan 1 2 3

JUMLAH 415 392 807

3. Sarana Prasarana

Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan

Intrakomptabel Rincian Per Kelompok Barang

Tahun Anggaran 2019

Akun Neraca/Kelompok Barang Sat Saldo Per

1 Januari 2019 Saldo Per

31 Desember 2019

Kode Uraian Kuantitas Nilai Kuantitas Nilai

1 2 3 4 5 6 7

131111 Tanah 2.993.440

526.493.393.000

2.993.440

526.493.393.000

2.01.01 Tanah persil M2 425.650

389.801.703.000

425.650

389.801.703.000

2.01.02 Tanah non persil 2.567.790

136.691.690.000

2.567.790

136.691.690.000

34

217

39

359

5

150

2

1

Pendidikan

S2

S1

D4

D3

D1

SMA

SMP

SD

Page 19: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

11

132111 Peralatan dan mesin

14.280

99.360.695.763

14.646

102.455.509.079

3.01.03 Alat bantu

49 3.550.597.756

54

3.797.118.506

3.02.01 Alat angkutan darat bermotor Unit

42 5.676.021.875

42

5.676.021.875

3.02.02 Alat angkutan darat tak bermotor Unit

65 263.387.055

66

270.867.055

3.03.01 Alat bengkel bermesin Buah

72 161.650.125

75

169.530.125

3.03.02 Alat bengkel tak bermesin Buah

50 106.303.845

53

110.263.845

3.03.03 Alat ukur Buah

73 148.352.430

73

148.352.430

3.04.01 Alat pengolahan Buah

10 536.773.000

10

536.773.000

3.05.01 Alat kantor

2.133 6.988.722.767

2.151

7.210.163.642

3.05.02 Alat rumah tangga

8.106 23.447.296.916

8.227

24.183.950.418

3.06.01 Alat studio Buah

433 2.211.158.032

455

2.273.503.532

3.06.02 Alat komunikasi Buah

64 619.722.950

71

648.102.950

3.06.03 Peralatan pemancar Buah

11 1.502.299.550

11

1.502.299.550

3.07.01 Alat kedokteran

1.332 37.418.490.119

1.415

38.252.412.513

3.07.02 Alat kesehatan umum

163 2.395.903.136

166

2.411.903.136

3.08.01 Unit alat laboratorium Buah

358 4.830.069.254

360

4.921.469.254

3.08.02 Unit alat laboratorium kimia nuklir

Buah

22 74.415.000

30

127.899.500

3.08.03 Alat laboratorium fisika nuklir/elektronika

Buah

23 32.100.000

23

32.100.000

3.08.04 Alat proteksi radiasi/proteksi lingkungan

Buah

1 20.319.200

1

20.319.200

3.08.05 Radiation application & non destructive testing laboratory

Buah

3 13.420.000

3

13.420.000

3.08.06 Alat laboratorium lingkungan hidup

8 1.286.054.000

8

1.286.054.000

3.08.07 Peralatan laboratorium hydrodinamica

Buah

2 15.109.760

2

15.109.760

3.08.08 Alat laboratorium standarisasi kalibrasi & instrumentasi

Buah

15 1.511.908.736

18

1.828.709.736

3.10.01 Komputer unit Buah

455 3.979.380.067

513

8.245.081.450

3.10.02 Peralatan komputer

511 1.671.789.552

533

1.766.496.427

3.11.02 Alat eksplorasi geofisika Buah

32 35.050.000

32

35.050.000

3.15.02 Alat pelindung

13 22.450.000

13

22.450.000

3.15.03 Alat sar Buah

6 21.377.900

6

21.377.900

Page 20: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

12

3.15.04 Alat kerja penerbangan Buah

19

142.185.000

19

142.185.000

3.16.01 Alat peraga pelatihan dan percontohan

18 135.212.000

18

135.212.000

3.17.01 Unit peralatan proses/produksi Buah

40 57.200.000

40

57.200.000

3.19.01 Peralatan olah raga Buah

151 485.975.738

158

504.678.658

133111 Gedung dan bangunan

217 108.162.652.408

219

115.622.564.682

4.01.01 Bangunan gedung tempat kerja Unit

160 88.796.867.760

162

96.074.420.041

4.01.02 Bangunan gedung tempat tinggal

47 14.265.691.748

47

14.265.691.748

4.04.01 Tugu/tanda batas Unit

10 5.100.092.900

10

5.282.452.893

134111 Jalan dan jembatan

1.715 3.482.116.008

1.715

3.482.116.008

5.01.01 Jalan M2

1.490 3.090.753.008

1.490

3.090.753.008

5.01.02 Jembatan M2

225 391.363.000

225

391.363.000

134112 Irigasi

8 3.504.971.326

8

3.504.971.326

5.02.02 Bangunan pengairan pasang surut

Unit

2 1.592.981.650

2

1.592.981.650

5.02.05 Bangunan pengembangan sumber air dan air tanah

2 1.135.662.676

2

1.135.662.676

5.02.06 Bangunan air bersih/air baku Unit

4 776.327.000

4

776.327.000

134113 Jaringan

5 3.023.320.966

5

3.023.320.966

5.03.01 Instalasi air bersih / air baku

1 756.483.000

1

756.483.000

5.03.05 Instalasi pembangkit listrik Unit

1 22.828.668

1

22.828.668

5.03.10 Instalasi lain Unit

1 949.750.000

1

949.750.000

5.04.02 Jaringan listrik

2 1.294.259.298

2

1.294.259.298

135121 Aset tetap lainnya

949 386.297.000

950

572.297.000

6.01.01 Bahan perpustakaan tercetak Buah

901 65.313.000

902

251.313.000

6.02.01 Barang bercorak kesenian

47 30.349.000

47

30.349.000

6.02.02 Alat bercorak kebudayaan Buah

1 290.635.000

1

290.635.000

166112 Aset tetap yang tidak digunakan

77 10.202.000

77

10.202.000

3.01.03 Alat bantu Unit

1

74.000

1

74.000

3.02.02 Alat angkutan darat tak bermotor Unit

1

72.000

1

72.000

3.03.01 Alat bengkel bermesin Buah

1

15.000

1

15.000

3.03.02 Alat bengkel tak bermesin Buah

1

68.000

1

68.000

3.05.01 Alat kantor Buah

5 1.376.000

5

1.376.000

3.05.02 Alat rumah tangga Buah

60 4.462.000

60

4.462.000

Page 21: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

13

3.07.01 Alat kedokteran Buah

5

48.000

5

48.000

3.08.01 Unit alat laboratorium Buah

1 3.919.000

1

3.919.000

3.19.01 Peralatan olah raga Buah

1

18.000

1

18.000

6.02.01 Barang bercorak kesenian Buah

1

150.000

1

150.000

TOTAL 744.423.648.471 755.164.374.061

Laporan Posisi Barang Milik Negara

( Menurut SIMAK BMN - Per tanggal 31 Desember 2019 )

No Uraian sat Nilai

a BMN Intrakomtabel

Posisi Awal (01 Januari 2019) : Rp 744.423.648.471

Penambahan : Rp 10.740.725.590

Pengurangan : Rp -

Posisi Akhir (31 Desember 2019) : Rp 755.164.374.061

b BMN Ekstra Komtabel

Posisi Awal (01 januari 2019) : Rp 136.394.490

Penambahan : Rp -

Pengurangan : Rp -

Posisi Akhir (31 Desember 2019) : Rp 136.394.490

c BMN Gabungan Intra & Ekstra

Posisi Awal (01 januari 2019) : Rp 744.560.042.961

Penambahan : Rp 10.740.725.590

Pengurangan : Rp -

Posisi Akhir (31 Desember 2019) : Rp 755.164.374.061

d BMN Aset Tak Berwujud

Posisi Awal (01 januari 2019) : Rp 508.684.500

Penambahan : Rp -

Pengurangan : Rp -

Posisi Akhir (31 Desember 2019) : Rp 508.684.500

e Konstruksi Dalam Pengerjaan

Page 22: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

14

Posisi Awal (01 januari 2019) : Rp 126.760.000

Penambahan : Rp 7.244.944.774

Pengurangan : Rp 7.244.944.774

Posisi Akhir (31 Desember 2019) : Rp 126.760.000

f Persediaan

Posisi Awal (01 januari 2019) : Rp 4.936.514.586

Mutasi : Rp 1.836.441.653

Posisi Akhir (31 Desember 2019) : Rp 6.772.956.239

Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Tahun 2019

(Menurut SIMAK BMN - Per tanggal 31 Desember 2019)

Akun Neraca

Jumlah Kode Uraian

115111 Barang Konsumsi 1.660.542.829

115113 Bahan untuk pemeliharaan 56.449.875

117131 Bahan Baku 18.465.700

115191 Persediaan untuk tujuan strategis/ berjaga – jaga -

117199 Persediaan Lainnya 5.037.497.835

131111 Tanah 526.493.393.000

131311 Peralatan dan Mesin 102.455.509.079

131511 Gedung dan Bangunan 115.622.564.682

131711 Jalan dan Jembatan 3.482.116.008

131712 Irigasi 3.504.971.326

131713 Jaringan 3.023.320.966

131921 Aset tetap lainnya 572.297.000

136111 Konstruksi Dalam Pengerjaan 203.938.173

162151 Software 508.684.500

166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan 10.202.000

JUMLAH 651.063.920.962

Page 23: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

15

4. Dana

Pada bagian ini membahas sumber dana baik yang berasal dari rupiah murni,

Alokasi Anggaran APBN (RM dan BLU) sesuai dengan DIPA untuk kegiatan Tahun

2019 adalah sebagai berikut :

PAGU TERAKHIR

REVISI - II

1 3 4 5 6

RM

024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

2094

2094.506 Gedung Layanan 6.694.738.000 - 0,00% 6.694.738.000

008 Pembangunan Gedung dan Bangunan 6.694.738.000 - 0,00% 6.694.738.000

533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 6.694.738.000 - 0,00% 6.694.738.000

2094.994 Layanan Perkantoran 64.543.426.000 27.846.806.513 43,14% 36.696.619.487

001 Gaji dan Tunjangan 46.906.601.000 23.499.231.212 50,10% 23.407.369.788

A Pembayaran Gaji dan Tunjangan 46.906.601.000 23.499.231.212 50,10% 23.407.369.788

511111 Belanja Gaji Pokok PNS 31.747.937.000 16.610.221.680 52,32% 15.137.715.320

511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 530.000 285.412 53,85% 244.588

511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 2.253.466.000 1.165.984.948 51,74% 1.087.481.052

511122 Belanja Tunj. Anak PNS 542.134.000 322.472.166 59,48% 219.661.834

511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 153.265.000 115.245.000 75,19% 38.020.000

511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 3.087.489.000 1.701.777.000 55,12% 1.385.712.000

511125 Belanja Tunj. PPh PNS 298.073.000 49.188.426 16,50% 248.884.574

511126 Belanja Tunj. Beras PNS 1.727.607.000 778.442.580 45,06% 949.164.420

511129 Belanja Uang Makan PNS 6.224.484.000 2.395.650.000 38,49% 3.828.834.000

511134 Belanja Tunj. Kompensasi Kerja PNS 69.000.000 34.500.000 50,00% 34.500.000

511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 511.736.000 194.315.000 37,97% 317.421.000

512211 Belanja uang lembur 290.880.000 131.149.000 45,09% 159.731.000 -

002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 17.636.825.000 4.347.575.301 24,65% 13.289.249.699

521111 Belanja Keperluan Perkantoran 4.637.533.000 1.688.016.053 36,40% 2.949.516.947

521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 1.620.042.000 639.259.210 39,46% 980.782.790

521114 Belanja pengiriman surat dinas pos pusat 28.000.000 7.776.800 27,77% 20.223.200

521115 Honor Operasional Satuan Kerja 484.590.000 123.591.000 25,50% 360.999.000

521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya 1.427.166.000 315.977.500 22,14% 1.111.188.500

521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 424.477.000 - 0,00% 424.477.000

521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 3.685.472.000 237.216.130 6,44% 3.448.255.870

522111 Belanja Langganan Listrik 1.030.004.000 554.390.628 53,82% 475.613.372

522112 Belanja Langganan Telepon 70.900.000 21.880.734 30,86% 49.019.266

522113 Belanja Langganan Air 43.000.000 17.900.400 41,63% 25.099.600

522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya 233.360.000 99.635.248 42,70% 133.724.752

523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 2.139.868.000 326.398.995 15,25% 1.813.469.005

523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 873.560.000 133.563.570 15,29% 739.996.430

523133 Belanja Biaya Pemeliharaan Jaringan 512.741.000 - 0,00% 512.741.000

523123 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 189.635.000 57.237.602 30,18% 132.397.398

523191 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Lainnya 236.477.000 124.731.431 52,75% 111.745.569 -

2094.512 Obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai 9.725.305.000 2.199.120.721 22,61% 7.526.184.279

005 Pengadaan Obat-Obatan dan Bahan Medik Habis Pakai 9.725.305.000 2.199.120.721 22,61% 7.526.184.279

521832 Belanja Barang Operasional 9.725.305.000 2.199.120.721 22,61% 7.526.184.279

521832-Frm Belanja Barang Operasional 9.725.305.000 2.199.120.721 22,61% 7.526.184.279

Jumlah 80.963.469.000 30.045.927.234 37,11% 50.917.541.766

KODE URAIAN

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

2

% SALDOREALISASI

Page 24: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

16

PAGU TERAKHIR

REVISI - II

1 3 3 3 3

BLU

2094.508 Alat Kesehatan 1.359.813.000 71.193.900 5,24% 1.288.619.100

051 Pengadaan Alat Kesehatan 1.359.813.000 71.193.900 5,24% 1.288.619.100

537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.359.813.000 71.193.900 5,24% 1.288.619.100

537112-508 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.359.813.000 71.193.900 5,24% 1.288.619.100

2094.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 420.060.000 132.794.864 31,61% 287.265.136

051 Penyusunan Rencana Program dan Penyusunan Rencana Anggaran 152.620.000 1.291.000 0,85% 151.329.000

525115 Beban Perjalanan 152.620.000 1.291.000 0,85% 151.329.000

525115-051 Beban Perjalanan 152.620.000 1.291.000 0,85% 151.329.000

053 Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan 141.380.000 71.781.907 50,77% 69.598.093

525115 Beban Perjalanan 141.380.000 71.781.907 50,77% 69.598.093

525115-053 Beban Perjalanan 141.380.000 71.781.907 50,77% 69.598.093

054 Pengelolaan Kepegawaian 108.570.000 59.721.957 55,01% 48.848.043

525115 Beban Perjalanan 108.570.000 59.721.957 55,01% 48.848.043

525115-054 Beban Perjalanan 108.570.000 59.721.957 55,01% 48.848.043

055 Pelayanan Umum, Pelayanan Rumah Tangga dan Perlengkapan 17.490.000 - 0,00% 17.490.000

525115 Beban Perjalanan 17.490.000 - 0,00% 17.490.000

525115-055 Beban Perjalanan 17.490.000 - 0,00% 17.490.000

2094.509 Layanan Operasional UPT BLU 62.574.261.000 19.410.148.334 31,02% 43.164.112.666

051 Pembayaran Remunerasi 34.761.796.000 10.155.592.481 29,21% 24.606.203.519

525111 Belanja Gaji dan Tunjangan 34.761.796.000 10.155.592.481 29,21% 24.606.203.519

052 Operasional dan Pemeliharaan RS 27.812.465.000 9.254.555.853 33,27% 18.557.909.147

525113 Beban Jasa 5.619.095.000 3.328.302.694 59,23% 2.290.792.306

525114 Beban Pemeliharaan 2.791.267.000 449.025.490 16,09% 2.342.241.510

525119 Beban Penyedia Barang dan Jasa BLU Lainnya 8.758.507.000 2.544.798.731 29,06% 6.213.708.269

525121 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi - BLU 10.643.596.000 2.932.428.938 27,55% 7.711.167.062

525129 Pengadaan Obat - - - - -

2094.506 Gedung Layanan 3.233.149.000 77.178.173 2,39% 3.155.970.827

008 Pembangunan Gedung dan Bangunan 3.233.149.000 77.178.173 2,39% 3.155.970.827

537113 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 3.033.149.000 77.178.173 2,54% 2.955.970.827

537115 Belanja Modal Fisik Lainnya 200.000.000 - 0,00% 200.000.000

2094.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 573.103.000 183.829.400 32,08% 389.273.600

053 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 573.103.000 183.829.400 32,08% 389.273.600

537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 573.103.000 183.829.400 32,08% 389.273.600

537112-951 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 573.103.000 183.829.400 32,08% 389.273.600

Jumlah 68.160.386.000 19.875.144.671 29,16% 48.285.241.329

KODE %REALISASI

2

URAIAN SALDO

Page 25: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

17

D. SISTEMATIKA LAPORAN

Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja RS Jiwa Dr. Radjiman

Wediodiningrat Lawang adalah sebagai berikut :

1. IKHTISAR EKSEKUTIF

Bagian ini berisi rangkuman isi LAK RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Lawang tahun 2019 berupa tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

renstra dan sejauh mana pencapaiannya selama tahun 2019 berikut Analisis

keberhasilan dan kegagalan.

2. BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai penjelasan umum organisasi dan

aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi

organisasi yang terbagi dalam beberapa sub bab, yaitu:

a. Penjelasan Umum Organisasi

Berisi mengenai penjelasan umum organisasi, manfaat dan dasar

hukum serta tugas pokok dan fungsi RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Lawang.

b. Permasalahan Utama / Strategic Issued

Berisi permasalahan dan kondisi Badan Layanan Umum RS Jiwa

Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang tahun 2019.

c. Sistematika Penulisan

Berisi sistematika penulisan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja

RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

3. BAB II: PERENCANAAN KINERJA

Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan

dan perjanjian kinerja tahun 2019, meliputi gambaran singkat sasaran strategis

dan sasaran program/kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima)

tahun dan sasaran pada tahun 2019, penguraian indikator dan target untuk

mengukur kinerja selama tahun 2019. Bab ini terbagi menjadi 2 (dua) Sub Bab,

yaitu:

A. Perencanaan Kinerja tahun 2019.

B. Perjanjian Kinerja tahun 2019.

Page 26: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

18

4. BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Bab ini juga menjelaskan bahwa pengukuran Kinerja dilakukan

dengan membandingkan :

1. Capaian kinerja dengan target, antara tahun 2015 sampai tahun 2019.

2. Realisasi kinerja tahun 2019 dan jangka menengah sesuai RSB 2015 –

2019.

3. Kinerja Tahun 2019 dengan standart Nasional.

4. Analisisi penyebab kegagalan, keberhasilan, penurunan, peningkatan dan

alternatif solusi yang dilakukan.

5. Analisis efisiensi SDM

6. Analisis program yang menunjang keberhasilan

B. Realisasi Anggaran

Dalam bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan telah

digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen

perjanjian kinerja Tahun 2019. Realisasi sesuai dengan Indikator Kinerja

kegiatan dan sesuai dengan Mata Anggaran.

5. BAB IV : PENUTUP

Bab ini mengurai kesimpulan umum atas capaian Kinerja RSJ Dr.

Radjiman Wediodiningrat Lawang tahun 2019 dan rencana tindak lanjut serta

rekomendasi untuk meningkatkan kinerja tahun berikutnya

6. LAMPIRAN – LAMPIRAN

Berisi perjanjian Kinerja Tahun 2019, SK Tim LAK, data-data dan aspek-

aspek pendukung Laporan Akuntabilitas Kinerja RS Jiwa Dr. Radjiman

Wediodiningrat Lawang Tahun 2019.

Page 27: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

19

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJA

Target kinerja Tahun 2019 didasarkan atas perhitungan Analisis Diagram

Kartesius prioritas dimana posisi RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang berada

pada Kuadran II, yang mengindikasikan bahwa RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Lawang mempunyai posisi bersaing dengan kondisi kelemahan lebih menonjol daripada

kekuatan organisasinya, namun mempunyai nilai peluang usaha yang masih lebih tinggi

dari ancamannya. Tahun 2019 adalah tahun kelima/terakhir didalam Rencana Strategis

Bisnis/ RSB 2015 – 2019 RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

Dengan demikian arah pengembangannya di masa depan untuk memfokuskan

pada penguatan mutu kelembagaannya dalam meningkatkan pelayanan untuk

mencapai sasaran sesuai dengan Visi, Misi dan tujuan yang telah ditetapkan, yaitu :

VISI : Menjadi Rumah Sakit pusat rujukan Nasional Psikogeriatri pada tahun 2019

MISI :

1. Mengembangkan RS pusat rujukan Nasional dalam pelayanan kesehatan Jiwa yang

prima dengan unggulan usia lanjut;

2. Mewujudkan sistem manajemen RS yang menjamin kepastian hukum secara efektif,

efisien, transparan, akuntabel dan responsif dalam menjawab tuntutan masyarakat;

3. Mengembangkan pendidikan, pelatihan dan penelitian yang terintegrasi untuk

meningkatkan kualitas pelayanan;

4. Meningkatkan upaya penanggulangan masalah psikososial di masyarakat dan

mengembangkan jejaring pelayanan kesehatan jiwa.

Perencanaan dengan menetapkan target indikator kinerja dalam program

strategis dan program kerja pada tahun 2019 sebagai berikut :

Penetapan Indikator sesuai RSB tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut :

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

Perspektif Stakeholder

1

Terwujudnya kepuasan

stakeholder

1 Tingkat Kesehatan RS BLU Sehat AAA

2 Tingkat Kepuasan Pasien dan

Masyarakat 80 %

3 Tingkat Kepuasan Pegawai 80 %

4 Tingkat Kepuasan Peserta Didik 80 %

5 Prosentase Komplain yang 100 %

Page 28: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

20

Ditindaklanjuti

Perspektif Proses Bisnis

2

Terwujudnya

Pelayanan yang

Berkualitas.

6 Terakreditasi Nasional Paripurna

Surveilance GCI

dan Akreditasi RS

versi 2012

3

Terwujudnya Inovasi

pelayanan berbasis RS

dan komunitas

7 Jumlah pengembangan jenis layanan

psikogeriatri berbasis RS 5

8 Jumlah Pengembangan Jenis Layanan

Psikogeriatri Berbasis Komunitas 9

4 Terwujudnya

Pengembangan

Kerjasama dengan

Institusi Jejaring dalam

Pelayanan, Pendidikan

dan Penelitian

9 Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan

Psikogeriatri

Manitenance &

perencanaan

pengembangan

10 Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan

Psikogeriatri 2

11 Jumlah Institusi Jejaring Penelitian

Psikogeriatri 2

12 Pemberdayaan Layanan PPK Primer

dan Sekunder 18

13 Terealisasinya Kerjasama dengan Sister

Hospital LN dan DN 4

14 Prosentase Supervisi yang Dilakukan

oleh Jejaring Pendidikan 80 %

5

Terwujudnya Bisnis

Proses Internal yang

Efektif

15 Prosentase Unit Kerja yang Mencapai

Target IKU 100 %

Perspektif Pengembangan Personil dan Organisasi

6

Terwujudnya budaya

kinerja yang

berkomitmen

pelayanan prima

16 Prosentase Pegawai yang Berperilaku

sesuai Budaya Kerja 90%

7

Terwujudnya

peningkatan

kompetensi SDM

17 Prosentase Pegawai yang Memenuhi

Standar Kompetensi 75%

8

Terwujudnya

kehandalan aset untuk

psikogeriatri

18 OEE (overall equipment effectiveness ) 80%

9 Tercapainya sistem IT

yang terintegrasi 19 Level integrasi IT rumah sakit Terintegrasi

Perspektif Finansial

10 Terwujudnya Efisiensi

biaya 20 POBO > 45%

11

Tercapainya

peningkatan

pendapatan RS

21 Tingkat pertumbuhan pendapatan 18%

Page 29: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

21

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja Tahun 2019 dengan menetapkan target Indikator Kinerja, yaitu :

1) Penetapan target indikator Kinerja BLU (Tingkat Kesehatan) Tahun 2019.

Pada Tahun 2019 ditetapkan Kontrak Kinerja RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Lawang untuk Indikator Kinerja BLU dengan kinerja Keuangan : 21,6 dan Kinerja

Pelayanan 59,52 Sehingga total skor 81,12 dengan kategori sehat (AA)

ASPEK KEUANGAN

No Sub Aspek/ Kelompok Indikator/ Indikator Skor Satuan Haper Nilai Riil

1 Rasio Keuangan

a. Rasio Kas (Cash Ratio) 2,25 persen 10.007,53 0.5

b. Rasio Lancar (Current Ratio) 2,75 persen 20.171,70 2.75

c. Periode Penagihan Piutang (Collection Periode) 2,25 hari 55,21 1.25

d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) 2,25 persen 8,00 0.75

e. Imbalan atas Aktiva Tetap (Return of Fixed Asset) 2,25 persen 1,72 1

f. Imbalan Ekuitas (Return on Enquity) 2,25 persen 1,82 0.85

g. Perputaran Persediaan (Inventory Turn over) 2,25 hari 12,48 0.75

i. Rasio POBO 2,75 persen 46,59 2.75

2 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU

a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif)

- Ditandatangani sebelum tgl 31 Desember tahun sebelumnya

0,4 Ditandatangani

sebelum tanggal 31 Des 2018

0,4

- Ditandatangani oleh pemimpin BLU 0,4 Sesuai 0,4

- Diketahui oleh Dewas 0,4 Sesuai 0,4

- Disetujui oleh Menteri 0,4 Sesuai 0,4

- Format sesuai dengan PMK No.95/PMK.05/2011 0,4 Sesuai 0,4

b. Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan

- Laporan Keuangan Semester 1 disampaikan ≤ tanggal 15 Juli

0,66 tepat waktu 0,66

- Laporan Keuangan Tahunan disampaikan ≤

tanggal 22 Jan 0,67 tepat waktu 0,67

- Audit Laporan Keuangan diaudit oleh auditor eksternal

0,67 tepat waktu 0,67

c. Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja

BLU

- SP3BBLU TW 1 disampaikan akhir TW 1, saldo kas sesuai 0,4 sesuai 0,4

- SP3BBLU TW 2 disampaikan akhir TW 2, saldo kas sesuai 0,4 sesuai 0,4

Page 30: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

22

- SP3BBLU TW 3 disampaikan akhir TW 3, saldo kas sesuai 0,4 sesuai 0,4

- SP3BBLU TW 4 disampaikan sesuai langkah langkah akhir anggaran, saldo kas telah sesuai 0,8 sesuai 0,8

d. Tarif Layanan, ditetapkan menteri keuangan 1 sesuai 1

e. Sistem Akuntansi

- Sistem akuntansi keuangan 0,6

sesuai 0,6

- Sistem akuntasi biaya 0,2

sesuai 0,2

- Sistem Akuntansi Aset tetap 0,2

sesuai 0,2

f. Persetujuan rekening

- Rekening pengelolaan kas 0,1

sesuai 0,1

- Rekening operasional 0,3

sesuai 0,3

- Rekening dana kelolaan 0,1

sesuai 0,1

g. SOP Pengelolaan Kas 0,5

ada 0,5

h. SOP Pengelolaan Piutang 0,5

ada 0,5

i. SOP Pengelolaan Utang 0,5

ada 0,5

j. SOP pengadaan Barang dan Jasa 0,5

ada 0,5

k. SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0,5

ada 0,5

Jumlah Skor Aspek Keuangan 30

21,6

ASPEK PELAYANAN

NO Sub Aspek/ Kelompok Indikator/ Indikator Skor Haper Nilai Riil

1 Layanan

a. Pertumbuhan produktifitas

1) Pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat jalan 2 kali 1,04 1,5

2) Pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat darurat 2 kali 0,95 1,25

3) Pertumbuhan hari perawatan rawat inap 2 kali 0,98 1,25

4) Pertumbuhan pemeriksaan radiologi 2 kali 0,95 1,25

5) Pertumbuhan pemeriksaan laboratorium 2 kali 0,92 1

6) Pertumbuhan psikoterapi/ECT 2 kali 1,91 2

7) Pertumbuhan rehab medik 2 kali 0,85 0,5

8) Pertumbuhan peserta didik pendidikan kedokteran 2 kali 1,11 2

9) Pertumbuhan penelitian yang dipublikasikan 2 kali 1 1,25

b. Efektifitas Pelayanan

1) Kelengkapan rekam medik 24 jam selesai pelayanan

2 persen 96,06% 2

2) Pengembalian rekam medik

2 persen 99,35% 2

Page 31: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

23

3) Angka pembatalan operasi/ECT 2 persen

2,23% 2

4) Angka kegagalan hasil radiologi

2 persen 0% 2

5) Penulisan resep sesuai formularium

2 persen 97,16% 2

6) Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium

2 persen 4,31% 2

7) Bed Occupacy Rate (BOR)

2 persen 74,93% 2

c. Pertumbuhan Pembelajaran

1) Rata-rata jam pelatihan/karyawan 1 jam 208,6% 1

2) Persentase Dokter Pendidik Klinis yang mendapat TOT

1 persen 0% 0

3) Program reward and punishment 1 ada program

dilaksanakan 1

2 Mutu dan manfaat kepada masyarakat

a. Mutu Pelayanan

1) Emergency Response Time Rate 2 menit 1 menit 39

detik 2

2) Waktu tunggu rawat jalan 2 menit 78 menit 36

detik 1

3) Length of stay 2 hari 46,41 hari 1,5

4) Kecepatan pelayanan resep obat jadi 2 menit 26 menit 5

detik 1

5) Waktu tunggu sebelum operasi/ECT 2 hari 6 menit 29

detik 2

6) Waktu tunggu hasil laboratorium 2 jam 48 menit 3

detik 2

7) Waktu tunggu hasil radiologi 2 jam 1 jam 30 menit 2

b. Mutu Klinik

1) Angka kematian di gawat darurat

2 persen 0% 2

2) Angka kematian/kebutaan ≥48 jam

2 persen 0,3% 2

3) Post Operative Death Rate (ECT) 2 persen 0% 2

4) Angka infeksi nosokomial

- luka fiksasi

1 persen 0,10% 1

- dermatomikosis

1 persen 0,21% 1

- scabies dan pedikulosis

1 persen 0,10% 1

- postural hipotensi

1 persen 0% 1

5) Angka kematian ibu di rumah sakit

2 persen 0% 2

c. Kepedulian kepada masyarakat

1) Pembinaan kepada Puskesmas dan sarana kesehatan lain

1

ada program

dilaksanakan

semua

1

Page 32: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

24

2) Penyuluhan Kesehatan

1

ada program

dilaksanakan

semua

1

3) Rasio tempat tidur kelas III

2 persen

95,37% 2

d. Kepuasan Pelanggan

1) Penanganan Pengaduan/komplain

1 persen

100% 1

2) Kepuasan Pelanggan

1 persen 82,22% 0,82

e. Kepedulian terhadap lingkungan

1) Kebersihan lingkungan (program RS Berseri)

2

9525 2

2) Proper lingkungan

1

hitam 0,2

Jumlah skor aspek pelayanan

70

59,52

Jumlah Total 100 81,12

Kriteria

BAIK AA

2) Penetapan IKI dan IKT Dirut Tahun 2019.

Kontrak IKI Direktur Utama Tahun 2019 sebagai berikut :

No Kategori Indikator Indikator Nilai Standar

AREA KLINIS

1

Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan

Kepatuhan terhadap Clinical Pathway (CP) 100%

2 Prosentase kejadian pasien jatuh < 3%

3 Cedera/trauma fisik akibat fiksasi (CAF) di Unit Pelayanan Intensif Psikiatri (Psychiatric Intensive Care Unit)/ UPIP

< 1,5%

4 Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional > 80%

5 Pengendalian Infeksi di RS

Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) / Phlebitis < 5 ‰

6 Angka Kematian Nett Death Rate (NDR) < 24 ‰

7 Capaian Indikator Medik

Tidak ada Pasien yang Dilakukan Fiksasi Setelah Masa rawat 24 jam di UPIP

> 95%

8 Keselamatan Pasien Tidak ada Kejadian Pasien Bunuh Diri di Rawat Inap Psikiatri 100%

9 Keselamatan Pasien Penerapan keselamatan Electro Convulsive Teraphy (ECT) 100%

AREA MANAGERIAL

10 Utilisasi Bed Occupancy Rate (BOR) 70-80%

11 Kepuasan Pelanggan Kecepatan Respon Terhadap Komplain / KRK 100%

12

Ketepatan waktu pelayanan

Emergency Psychiatric Response Time (EPRT) ≤ 75 menit < 75 menit

13 Waktu Tunggu Rawat Jalan/ WTRJ < 60 menit

14 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi/ WTPR < 3 jam

15 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium / WTPL < 2 jam

16 Waktu Tunggu Obat Jadi/ WTOJ < 30 menit

17 Pengembalian RM dlm 1x24 jam/ PRM > 80 %

18 Keuangan Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional/ P B 45%

Page 33: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

25

Kontrak IKT Direktur Utama tahun 2019

No Indikator Kinerja Nilai Standar Target 2019

Semester I Semester II Semester I Semester II

1. Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway 100% 100% 100% 100%

2. Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis 80% 80% 80% 80%

3. Penyelengaaraan Sistem Informasi Manejemn

Rumah Sakit (SIM RS) Terintegrasi 50% 100% 50% 100%

4. Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB) 45% 45% 45% 50%

5. Modernisasi Pengelolaan BLU (penerapan

Aplikasi BLU Integrated System/BIOS) 100% 100% 100% 100%

3) Penetapan Indikator Mutu RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Tahun 2019.

a. Indikator Mutu Prioritas Tahun 2019

No Indikator Target

Indikator Area Klinis

1 Asesmen Awal Pasien Rawat Inap 100%

2 Waktu Lapor Tes Kritis Laboratorium < 30 Menit 100%

3 Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Radiologi < 60 Menit 100%

4 Kuantitas Penggunaan Antibiotik 1 kali dalam 3 bulan

5 Penandaan Lokasi Operasi 100%

6 Assesmen Pra Sedasi dan Pra Anestesi 100%

7 Tidak Adanya Kejadian Pasien yang Difiksasi Sesudah 24 jam Perawatan

di Instalasi Perawatan Intensif Psikiatri (IPIP) ≥ 95%

Indikator Area Manajerial

8 Angka Rehospitalisasi Pasien Rawat Inap Psikogeriatri < 15%

9 Kelengkapan Informed Consent Sesudah Mendapatkan Informasi yang

Jelas 100%

10 Kepatuhan terhadap Clinical Pathway Skor=100

11 Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Rumah Sakit 100%

Indikator Sistem Manajemen Fasilitas

12 Ketepatan Waktu Kalibrasi Alat 100%

13 Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat Kesehatan 100%

14 Presentase Tempat Tidur di Ranap Psikogeriatri dengan Pengaman 100%

Indikator Area Sasaran Keselamatan Pasien

Page 34: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

26

15 Identifikasi Pasien Sedikitnya dengan 2 Kombinasi Cara Identifikasi 100%

16 Penyampaian Informasi Melalui Komunikasi Lisan Sesuai dengan Prinsip

Komunikasi Efektif 100%

17 Angka Pemberian Label pada Obat HIGH ALERT. 100%

18 Kepatuhan Terhadap Hand Hygiene 100%

19 Penggunaan alat pelindung diri saat melaksanakan tugas 100%

20 Kejadian Pasien Jatuh yang Berakibat Cacat/Gangguan Fungsi

Permanen atau Kematian 0%

Indikator Area Harapan dan Kepuasan Pelanggan

21 Kegiatan Penyuluhan Psikogeriatri 100%

22 Kegiatan Promosi Rumah Sakit 100%

23 Registrasi Online 10% kunjungan

Indikator Area Pendidikan Staf dan Peserta Didik

24 Monitoring Supervisi Clinical Instructure terhadap praktikan >80%

25 Rata-rata Jam Pelatihan Karyawan >20 jam/tahun ≥ 80%/thn (6,6% per

bulan)

b. Indikator Mutu Unit Kerja tahun 2019

No Unit Kerja No Indikator Target

DIREKTORAT MEDIK DAN KEPERAWATAN

1 Seksi Pelayanan Penunjang Medik 1 Koordinasi Pemenuhan Permintaan Barang Mendesak

100%

2 Seksi Pelayanan Medik 2 Kepatuhan jam Visite Dokter Spesialis 80%

3 Bed Occupancy Rate (BOR) 70%-80%

4 Length of Stay (LOS) < 42 hari

Kegagalan Dropping, Rolling Penderita < 5% < 5%

5

Koordinasi Pelaksanaan Rolling, Dropping dan Follow-up Pasien

≥90%

6

Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Pelayanan Medik Tepat Waktu

100%

3 Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan

7 Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Lingkup Rawat Jalan Tepat Waktu

100%

4 Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap

8 Monitoring Supervisi Keperawatan Sesuai Rencana

100%

9

Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Lingkup Rawat Inap Tepat Waktu

100%

Page 35: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

27

5 Instalasi Rawat Jalan 10 Waktu Tunggu di Rawat Jalan ≤ 60 menit

11 Ketaatan Kontrol di Rawat Jalan ≥ 80 %

12

Penerapan Edukasi Khusus Keperawatan di Klinik Kesehatan Jiwa

100%

13

Kejadian Drop-Out Pasien Terhadap Paket Pelayanan di Klinik Autis yang Direncanakan

≤ 50 %

14 Keberhasilan Penambalan Gigi ≥ 95 %

15 Keberhasilan Pencabutan Gigi ≥ 95 %

16

Penyelesaian Hasil Pemeriksaan Psikologi Individual ≤3 Hari

≥ 90 %

17

Penyelesaian Hasil Pemeriksaan Psikologi Klasikal ≤ 7 Hari

≥ 90 %

6 Instalasi Gawat Darurat 18 Kematian Pasien ≤ 8 Jam di Ruang Gawat Darurat

< 2‰

19

Emergency Psychiatric Response Time (EPRT)

≤240 menit

20

Respon Time Layanan Gawat Darurat <5 menit

100%

7 Instalasi Rawat Inap 21 Kejadian Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri

≤ 5 %

22 Kejadian Pasien Lari 0

23 Nett Death Rate (NDR) ≤ 24‰

24

Tidak Adanya Kejadian Bunuh Diri di Rawat Inap Psikiatri

0

25 Kejadian Reaksi Transfusi 0,01%

26

Edukasi Risiko Medis pada Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri

100%

27 Re-Asesmen Pasien Risiko Bunuh Diri 100%

28

Re-Asesmen Risiko Jatuh pada Pasien Rawat Inap

100%

29

Kejadian Infeksi Aliran Darah Perifer (Phlebitis)

≤ 5‰

8 Ruang Perawatan Intensif Psikiatri 30 Pasien Masuk Kondisi Sub-Akut dalam waktu ≤ 10 Hari

≥ 85 %

31

Kejadian Cedera/Trauma Fisik Akibat Tindakan Fiksasi

≤ 1,5 %

9 Instalasi Rehabilitasi Napza 32 Keberhasilan Pasien Mengikuti Program Rehabilitasi Napza 3 Bulan

≥ 50 %

33 Detoksifikasi Napza ≥ 80%

Page 36: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

28

10 Instalasi Farmasi 34

Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional

≥ 90%

35 Waktu Tunggu pelayanan Resep Obat Jadi ≤30 menit

36 Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan ≤ 60 menit

37

Ketepatan Pelayanan Farmasi (Tidak ada Kejadian Kesalahan Pemberian Obat)

100%

38

Tidak Ada Obat dan Perbekalan Farmasi yang Kadaluwarsa di Tempat Pelayanan

100%

39 Ketepatan Penyimpanan Sediaan Farmasi 100%

40

Ketersediaan Formularium dan Update Paling Lama 3 Tahun

100%

11 Instalasi Rekam Medik 41 Tidak ada dokumen rekam medik yang hilang

100%

42

Kelengkapan Rekam Medik 24 Jam Selesai Pelayanan

>90%

12 Instalasi Bedah 43 Kematian di Meja Operasi ≤1%

44 Pelaksanaan Surgical Safety Check List 100%

45 Pelaksanaan Asesmen Awal Pra Bedah 100%

46 Penerapan Keselamatan Operasi 100%

47 Waktu Tunggu Operasi Elektif < 2 hari 100%

48

Pemantauan Ketidaksesuaian Diagnosis Pre dan Post Anestesi

100%

49

Evaluasi Ulang jika Terjadi Konversi Tindakan dari Anestesi Lokal/Regional ke General

100%

50

Pelaksanaan Monitoring Status Fisiologis selama Anestesi

100%

51

Pelaksanaan Monitoring Proses Pemulihan Anestesi dan Sedasi Dalam

100%

13 Rehabilitasi Medik (Fisioterapi) 52 Tidak adanya Kejadian Kesalahan Tindakan Rehabilitasi Medik

100%

53

Waktu Tunggu Layanan Fisioterapi ≤120 Menit

≥ 90%

54

Kejadian Drop Out Pasien Terhadap Pelayanan Rehabilitasi Medik yang Direncanakan

≤ 50 %

Page 37: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

29

14 Instalasi Rehabilitasi (Mental) 55 Waktu Tunggu Pelaksanaan Seleksi < 2 hari ≥ 85 %

56

Angka Keberhasilan Rehabilitan Sesudah Menjalani Satu Paket Layanan

≥ 65 %

15 Unit Elektromedik 57 Penerapan Keselamatan Electro Convulsive Therapy (ECT)

100%

58 Waktu Tunggu Sebelum ECT ≤ 2 hari

16 Unit Radiologi 59 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi ≤ 3 Jam 100%

60 Angka Kegagalan Hasil Radiologi Skor 2

61

Tidak Ada Kejadian Kesalahan Pemberian Label pada Film Rontgen

100%

17 Unit Laboratorium 62 Tidak adanya Kejadian Tertukar Spesimen Pemeriksaan Laboratorium

100%

63

Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

100%

64

Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Laboratorium

≤ 120 menit

65

Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Baku Mutu Eksternal

100%

18 Instalasi Gizi 66 Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Kepada Pasien

≥ 90 %

67 Ketepatan Pemberian Diet 100%

68 Kepuasan Pelanggan ≥ 80%

19 Instalasi PKRS 69 Pelaksanaan Penyuluhan di Luar Rumah Sakit

100%

70

Layanan Penyuluhan Kesehatan di Rumah Sakit

≥ 90 %

20 Instalasi Psikogeriatri 71 Lama Rawat Inap Pasien Psikogeriatri dengan Komorbiditas Penyakit Fisik ≤ 6 Minggu

≥ 80%

72

Peningkatan Status Fungsional Pasien rawat Inap Psikogeriatri

≥ 80%

73

Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Rawat Inap Psikogeriatri

≥ 80%

74

Waktu Tunggu Layanan Day Care Psikogeriatri

≤ 60 menit

DIREKTORAT SDM DAN PENDIDIKAN

1 Bagian SDM 75 Ketepatan Waktu Pengusulan Kenaikan Pangkat

100%

Page 38: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

30

76

Ketepatan Waktu Penerbitan Surat Keputusan Kenaikan Gaji Berkala

100%

77

Ketepatan Waktu Pengusulan Surat Keputusan Pensiun

100%

78 Kelengkapan Pengisian Jabatan >90 %

79

Ketepatan Waktu Penyetoran Data Indikator Kinerja Individu (IKI) Pegawai

100%

80

Kinerja Pegawai Yang Baik, Sangat Baik dan Excellent

≥ 95 %

81

Program Pemberian Penghargaan dan Konsekuensi

100%

82 Kepuasan Karyawan terhadap Organisasi ≥ 80%

2 Bagian Diklit 83 Terlaksananya Evaluasi Pasca Pelatihan Medis

100%

84

Terlaksananya Evaluasi Pasca Pelatihan Keperawatan dan Non Medis

100%

85

Supervisi Pendidikan dari Institusi Pasangan Pendidikan Kedokteran

≥ 20% dari semua

institusi

86

Supervisi Pendidikan dari Institusi Pasangan Pendidikan Keperawatan dan Non Medis

≥ 80% dari semua

institusi

87 Jumlah Penelitian yang Dipublikasikan 2/tahun

88 Kepuasan Pelanggan/Peserta Didik ≥ 80%

3 Instalasi Diklat 89 Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan Internal 100%

DIREKTORAT KEUANGAN DAN ADMINISTRASI UMUM

1 Bagian Keuangan 90 Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional/PB (POBO)

35-40 %

91

Kepatuhan Pengelolaan Laporan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) Definitif

Skor = 2

92

Kepatuhan Pengelolaan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Skor = 2

93

Kepatuhan Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU

Skor = 2

94

Kecepatan Pemberian Informasi Tagihan Pasien Rawat Inap

100%

95 Kebenaran Laporan Harian Kasir 100%

Page 39: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

31

96

Ketepatan Waktu Penyelesaian Laporan Penerimaan RS

100%

97 Ketepatan Waktu Laporan Piutang Penderita 100%

98 Perencanaan Strategis RS 100%

99 Ketepatan Waktu Penyusunan RKA-KL Tepat waktu

100

Ketepatan Waktu Penyusunan RPK / Anggaran

Skor = 2

101

Ketepatan Penyerapan Dana Rupiah Murni Sesuai dengan Perencanaan

≥ 90%

2 Bagian Administrasi Umum 102 Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Tingkat Manajemen

100%

103 Proses Penyelesaian Surat Penting 100%

104 Pengelolaan Laporan Rumah Sakit 100%

105 Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja 100%

106 Ketersediaan Linen

2,5 -3 per TT

107

Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang ATK

100%

108

Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang Tekstil

100%

109

Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang Rumah Tangga

100%

110

Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang Makanan

100%

111

Ketepatan Pengelolaan dan Penatalaksanaan Barang Milik Negara

100%

112

Ketepatan Waktu Pengumpulan Laporan dari Unit Kerja

100%

3 Sub Bagian Hukormas 113 Pendampingan Masalah Hukum 100%

114 Kecepatan Respon Terhadap Komplain ≥ 80%

115 Prosentase Komplain yang ditindaklanjuti 100%

116

Laporan Hasil Analisis Survei Kepuasan Pelanggan

80 ( Indeks Nilai IKM )

Page 40: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

32

4

Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)

117 Ketepatan Waktu Perbaikan Perangkat Komputer

≥ 90%

118

Ketepatan Waktu Perbaikan Jaringan Komputer / Network

≥ 90%

5 Instalasi Pemeliharaan Sarana & Prasarana Rumah Sakit

119 Ketepatan Waktu Perbaikan Kerusakan Alat ≥ 80 %

120

Ketepatan Waktu Pelayanan Pemeliharaan Alat

100%

6 Instalasi Kesehatan Lingkungan 121 Hasil Pemeriksaan Air Limbah Sesuai Baku Mutu yang Ditetapkan

100%

122

Pengelolaan Limbah Padat sesuai Permenkes 1204 th 2004

100%

123 Capaian Tingkat Rumah Sakit Berseri ≥ 7500.

7 Instalasi Binatu/Laundry 124 Ketepatan Waktu Penyediaan Linen Bersih Untuk Ruang Rawat Inap dan Ruang Pelayanan

100%

125 Ketepatan Pengelolaan Linen Infeksius 100%

KOMITE, PANITIA DAN SPI

1 Komite Medik 126 Kepatuhan terhadap Clinical Pathway Skor =100

127

Pelaksanaan Audit Medis Dua Kali dalam Setahun

100%

128

Penanganan Komplain Etik dan Disiplin Profesi Medis

100%

129

Terlaksananya Kredensial dan Rekredensial bagi Semua Dokter

100%

2 Komite K3RS 130 Kejadian Kecelakaan Akibat Kerja 0

131

Simulasi Kesiapsiagaan Bencana di Setiap Unit Kerja

100%

3 Komite Etik dan Hukum 132 Penanganan Masalah Etik dan Hukum Rumah Sakit

100%

133

Penanganan Masalah Etik dan Hukum Kedokteran

100%

134

Penanganan Masalah Etik dan Hukum Keperawatan

100%

4 Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

135 Tersedianya Anggota Tim PPI yang Terlatih ≥75%

5 Komite Keperawatan 136 Terlaksananya kredensial dan Rekredensial bagi perawat baru dan pindahan

95%

Page 41: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

33

137

Terlaksananya kredensial dan Rekredensial bagi perawat yang telah habis masa berlaku RKK nya

95%

138

Implementasi audit asuhan keperawatan di ruang rawat jalan dan rawat inap setiap 6 bulan sekali

100%

139

Penanganan pelanggaran masalah etik keperawatan dapat diselesaikan

100%

6 Satuan Pemeriksa Internal 140 Terlaksananya Kegiatan Audit sesuai Rencana Program Kegiatan Pengawasan Tahunan (PKPT)

100%

141

Terlaksananya Kegiatan Pemantauan Penyelesaian Rekomendasi Audit Internal dan Rekomendasi Eksternal sesuai PKPT

100%

7 Komite Mutu dan Keselamatan Pasien

142 Verifikasi Penyelesaian Laporan Ketidaksesuaian

100%

8 Unit Layanan Pengadaan (ULP) 143 Kelengkapan Dokumen 100%

144 Kejadian Lelang Gagal ≤ 40%

9 Panitia Penerima Barang/Jasa 145 Kelengkapan Dokumen Penerimaan Barang/Jasa

100%

146

Hasil Pemeriksaan dan Penerimaan Barang/Jasa Sesuai Kontrak

100%

Page 42: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

34

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA

1. Capaian sesuai Indikator Kinerja Utama RSB 2015-2019 sebagai berikut :

1) Tingkat Kesehatan RS BLU

Kondisi yang dicapai :

Tingkat kesehatan rumah sakit diukur berdasarkan Peraturan Dirjen Perbendaharaan

Kemenkeu No 23 Tahun 2015 untuk periode tahun 2015, dan Peraturan Dirjen

Perbendaharaan Kemenkeu No 36 Tahun 2016 untuk periode tahun 2016-2017 serta

Peraturan Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu No 24 Tahun 2018 untuk periode tahun

2018-2019. Hasil yang dicapai dalam peride 5 tahun dapat digambarkan sebagai

berikut :

83,3

80,62

87,02

81,12 80,90

76

78

80

82

84

86

88

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Capaian Tingkat Kesehatan RS

Capaian

No Periode Target RSB Realisasi Capaian Kategori Capaian

1 Tahun 2015 AA 83,30 AA

2 Tahun 2016 AA 80,62 AA

3 Tahun 2017 AA 87,02 AA

4 Tahun 2018 AA 81,12 AA

5 Tahun 2019 AAA 80,90 AA

Page 43: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

35

Permasalahan :

Terjadi penurunan tingkat kesehatan RS BLU baik dari segi kinerja keuangan

maupun kinerja pelayanan, capaian tahun 2017 sebesar 87,02, dan capaian tahun

2018 tercapai 81,12 dan capaian tahun 2019 sebesar 80,90. Hal ini disebabkan

karena terdapat penurunan capaian untuk capaian pertumbuhan pemeriksaan ECT

serta rehabilitas medik yang berimbas pada capaian skor 0.

Pencapaian kinerja pelayanan dari tahun 2018 hingga tahun 2019 menurun

disebabkan oleh perubahan regulasi rujukan pasien BPJS, promosi layanan yang

kurang optimal dan efektif dan tidak ada penambahan institusi jejaring rujukan

pasien.

Usulan Pemecahan masalah:

Investasi yang telah dilakukan akan segera dioperasionalkan secara optimal Serta

peningkatan promosi melalui pemetaan sasaran, frekuensi dan evaluasi output.

Membangun komunikasi, koordinasi dan kerjasama dengan institusi baru untuk

perluasan jejaring rujukan serta mengembangkan value pelayanan untuk

meningkatkan kunjungan pasien non BPJS.

Hasil Perhitungan Tingkat Kesehatan RS dr. Radjiman Wediodningrat tahun 2019

Aspek Keuangan NO Sub Aspek/ Kelompok Indikator/ Indikator Skor Haper Nilai Riil

1 Rasio Keuangan

a. Rasio Kas (Cash Ratio) 2,25 4.788,74 0,5

b. Rasio Lancar (Current Ratio) 2,75 6.093,61 2,75

c. Periode Penagihan Piutang (Collection Periode) 2,25 83,53 0,5

d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) 2,25 8,08 0,75

e. Imbalan atas Aset Tetap (Return of Fixed Asset) 2,25 1,20 1

f. Imbalan Ekuitas (Return on Enquity) 2,25 1,25 0,85

g. Perputaran Persediaan (Inventory Turn over) 2,25 17,95 1,25

h. Subsidi Biaya Pasien / % 0 0 0

i. Rasio POBO 2,75 46,94 2,75

2 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU

a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif

- Ditandatangani sebelum tgl 31 Des tahun sebelumnya

0,4 sesuai 0,4

- Ditandatangani oleh pemimpin BLU 0,4 sesuai 0,4

- Diketahui oleh Dewas 0,4 sesuai 0,4

- Disetujui oleh Menteri 0,4 sesuai 0,4

- Format sesuai dengan PMK No.95/PMK.05/2011 0,4 sesuai 0,4

b. Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan

Page 44: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

36

- Laporan Keuangan Semester 1 disampaikan ≤ tanggal 15

0,66 sesuai 0,66

- Laporan Keuangan Tahunan ≤ tanggal 22 Januari tahun anggaran berikutnya

0,67 sesuai 0,67

- Laporan Keuangan Tahunan Audited disampaikan sampai batas akhir penyampaian LKKL Audited kepada Menteri Keuangan

0,67 ada 0,67

c. Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU

- SP3BBLU TW 1 saldo kas telah sesuai 0,4 sesuai 0,4

- SP3BBLU TW 2 saldo kas telah sesuai 0,4 sesuai 0,4

- SP3BBLU TW 3 saldo kas telah sesuai 0,4 sesuai 0,4

- SP3BBLU TW 4 saldo kas telah sesuai 0,8 sesuai 0,8

d. Tarif Layanan 1

ada 1

e. Sistem Akuntansi

- Sistem akuntansi keuangan 0,6 ada 0,6

- Sistem akuntasi biaya 0,2 ada 0,2

- Sistem Akuntansi Aset tetap 0,2 ada 0,2

f. Persetujuan rekening

- Rekening pengelolaan kas 0,1 ada 0,1

- Rekening operasional 0,3 ada 0,3

- Rekening dana kelolaan 0,1 ada 0,1

g. SOP Pengelolaan Kas 0,5 ada 0,5

h. SOP Pengelolaan Piutang 0,5 ada 0,5

i. SOP Pengelolaan Utang 0,5 ada 0,5

j. SOP pengadaan Barang dan Jasa 0,5 ada 0,5

k. SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0,5 ada 0,5

Jumlah Skor Aspek Keuangan 30

21,35

Aspek Pelayanan NO Sub Aspek/ Kelompok Indikator/ Indikator Skor Haper Nilai Riil

1 Layanan

a. Pertumbuhan produktifitas

1) Pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat jalan 2 0,93 1

2) Pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat darurat 2 1,05 1,5

3) Pertumbuhan hari perawatan rawat inap 2 0,92 1

4) Pertumbuhan pemeriksaan radiologi 2 1,36 2

5) Pertumbuhan pemeriksaan laboratorium 2 1,24 2

6) Pertumbuhan psikoterapi/ECT 2 0,64 0

7) Pertumbuhan rehab medik 2 0,68 0

8) Pertumbuhan peserta didik pendidikan kedokteran 2 0,96 1,25

9) Pertumbuhan penelitian yang dipublikasikan 2 5 2

b. Efektifitas Pelayanan

Page 45: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

37

1) Kelengkapan rekam medik 24 jam selesai pelayanan 2 96,23% 2

2) Pengembalian rekam medik 2 99,22% 2

3) Angka pembatalan operasi/ECT 2 0,00 2

4) Angka kegagalan hasil radiologi 2 0,00 2

5) Penulisan resep sesuai formularium 2 0,96 2

6) Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium 2 0,11 2

7) Bed Occupacy Rate (BOR) 2 68,64% 1,5

c. Pertumbuhan Pembelajaran

1) Rata-rata jam pelatihan/karyawan 1 239,52% 1,50

2) Persentase Dokter Pendidik Klinis yang mendapat TOT

1 14%

0,25

3) Program reward and punishment 1

ada program dilaksanakan

1

2 Mutu dan manfaat kepada masyarakat

a. Mutu Pelayanan

1) Emergency Response Time Rate 2 1 menit 10 detik 2

2) Waktu tunggu rawat jalan 2 56 menit 32 detik 1,5

3) Length of stay 2 34,94 2

4) Kecepatan pelayanan resep obat jadi 2 25 menit 35 detik 1

5) Waktu tunggu sebelum operasi/ECT 2 1 2

6) Waktu tunggu hasil laboratorium 2 40 menit 11 detik 2

7) Waktu tunggu hasil radiologi 2 2 jam 9 menit 2

b. Mutu Klinik

1) Angka kematian di gawat darurat 2 0,001756875% 2

2) Angka kematian/kebutaan ≥48 jam 2 0,38 2

3) Post Operative Death Rate (ECT) 2 0 2

4) Angka infeksi nosocomial

- luka fiksasi 1 0,01 1

- dermatomikosis 1 0,00 1

- scabies dan pedikulosis 1 0,001 1

- postural hipotensi 1 0,005 1

5) Angka kematian ibu di rumah sakit 2 0 2

c. Kepedulian kepada masyarakat

1) Pembinaan kepada Puskesmas dan sarana kesh lain 1

ada program dilaksanakan

semua

1

2) Penyuluhan Kesehatan 1

ada program dilaksanakan

semua

1

3) Rasio tempat tidur kelas III 2 80,93 2

d. Kepuasan Pelanggan

1) Penanganan Pengaduan/complain 1 100 1

2) Kepuasan Pelanggan 1 0,8457 0,8457

e. Kepedulian terhadap lingkungan

Page 46: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

38

1) Kebersihan lingkungan (program RS Berseri) 2 9499,25 2

2) Proper lingkungan 1 hitam 0,2

Jumlah skor aspek pelayanan 70

59,55

Total Skor (Aspek Keuangan & Aspek Pelayanan) 80,90

Kategori Tingkat Kesehatan RS AA

Penjelasan Kinerja Keuangan :

Pencapaian Bagian Keuangan

Rasio Keuangan tahun 2015 – 2019 :

Unsur Penilaian Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor

Rasio Kas (Cash Ratio) / %

14.537,17 0,25 18.417,98 0,25 3.823,02 0,25 10.007,53 0,50 4.788,74 0,5

Rasio Lancar (Current Ratio) / %

16.551,56 2,5 20.684,13 2,5 4.470,32 2,50 20.902,57 2,75 6.093,61 2,75

Periode penagihan piutang (Collection Periods) / hari

39,18 1,5 28,92 2 59,03 1 68 0,75 83,53 0,5

Perputaran Total Aset (Fixed asset turnover) /%

23,74 2 19,09 1,5 24,53 2 8,35 0,75 8,08 0,75

Imbalan atas asset tetap (Return on asset) / %

5,51% 1,7 1,01 0,5 8,99 2 2,07 1,25 1,20 1

Imbalan equitas (return on equity) / %

7,4 1,8 1,38 0,6 12,72 2 2,18 1,05 1,25 0,85

Rasio Perputaran Persediaan (Inventory turnover) / hari

12,16 0,5 14,82 0,5 6,04 0,5 12 0,75 17,95 1,25

Subsidi Biaya Pasien / %

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rasio POBO (%) 54,18 2 43,50 1,75 54,11% 2,5 48,61% 2,75 46,94 2,75

Total skor rasio 12,25 10,10 14,75 10,55 10,35

Page 47: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

39

12,25

10,1

14,75

10,6 10,35

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Capaian Skor Rasio Keuangan

Capaian Skor RasioKeuangan

Capaian Kinerja Keuangan

Analisa Kenaikan/Penurunan Rasio :

a) Rasio Kas (Cash Ratio)

Digunakan untuk mengukur kemampuan RS dalam membayar kewajiban yang harus

segera dipenuhi dengan Kas dan Setara Kas.Hasil Perhitungan Rasio Kas tahun

2015-2019mencapai >480%, menunjukkan RSJDr. Radjiman W. Lawang sangat

mampu membayar kewajiban jangka pendeknya, akan tetapi saldo kas yang terlalu

tinggi juga menjadi indikator pemanfaatan saldo kas yang kurang optimal.

Pemanfaatan saldo kas RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang berupa

penggunaan saldo awal sebesar Rp. 12.562.844.938 pada tahun 2016, yang

digunakan untuk pengadaan peralatan kesehatan, peralatan non medik,

pemeliharaan gedung, pemeliharaan peralatan, belanja barang, belanja jasa,

pengadaan kendaraan operasional, APD dan komputer. Saldo awal juga digunakan

untuk investasi jangka pendek berupa penempatan dana deposito. Capaian Skor

Rasio Kas pada tahun 2015-2017 sebesar 0,25 (Perdirjen Pb Nomor Per-

36/PB/2016) sedangkan tahun 2018 sebesar 0,5 (Perdirjen Pb Nomor Per-

24/PB/2018). Skor tertinggi Cash Ratio adalah 2, dapat tercapai apabila hasil

perhitungan Rasio Kas sebesar 240 < RK < 300 atau kas dan setara kas dengan

kewajiban jangka pendek berbanding 2,4-3,0. Pemanfaatan saldo kas dan setara kas

yang telah dilakukan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang selama tahun 2015-

Page 48: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

40

2019 belum mampu meningkatkan skor Rasio Kas menjadi skor optimal, untuk itu

strategi yang akan dilakukan adalah meningkatkan pemanfaatan kas dengan

menambah nilai investasi jangka pendek dan membuat perencanaan penggunaan

saldo kas untuk peningkatan pelayanan melalui pengembangan sumberdaya.

b) Rasio Lancar (Current Ratio)

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

financial jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki. Rasio lancar

RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang tahun 2015-2018 menunjukkan nilai yang

sangat tinggi yaitu diatas 600 dengan skor tertinggi 2,5 (Perdirjen Pb Nomor Per-

36/PB/2016) sedangkan mulai tahun 2018 sebesar 2,75 (Perdirjen Pb Nomor Per-

24/PB/2018). Hasil perhitungan rasio lancar menunjukkan bahwa RSJ Dr. Radjiman

Wediodiningrat Lawang tidak memiliki masalah dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya, akan tetapi masih diperlukan upaya untuk optimalisasi pemanfaatan aset

lancar yang dimiliki terutama kas dan setara kas yang cukup besar.

c) Periode penagihan piutang (Collection Periods)

Digunakan untuk mengukur periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan

piutang (dalam satuan hari). Hasil perhitungan yang semakin kecil menunjukan hasil

yang semakin baik.

Hasil perhitungan periode penagihan piutang tahun 2017 menunjukkan waktu

pengumpulan piutang yang lebih lama dari tahun 2016, karena karena saldo piutang

per 31 Desember 2017 lebih besar dari tahun 2016. Hal ini terjadi karena piutang

BPJS bulan November-Desember 2017 yang selesai diverifikasi bulan Januari -

Februari 2018 sudah harus diakui sebagai piutang pada bulan Desember 2017.

Penagihan piutang tahun 2018 menunjukkan waktu yang lebih lama disebabkan

karena jumlah piutang yang lebih besar dari tahun 2017 dengan adanya piutang

BPJS bulan Oktober - Desember 2018 yang diakui pada bulan Desember 2018.

Pembayaran Klaim BPJS bulan Oktober - November 2018 direalisasikan pada bulan

Februari 2019, sedangkan klaim bulan Desember 2018 pada bulan Maret 2019.

Periode Penagihan Piutang tahun 2019 menunjukkan penurunan skor dari tahun

2018. Hal ini disebabkan karena saldo piutang per 31 Des 2019 menunjukkan jumlah

yang lebih besar dari tahun 2018, disebabkan adanya keterlambatan pembayaran

klaim BPJS, IPWL dan adanya piutang dari layanan diklit. Klaim BPJS tahun 2019

terbayar sampai dengan bulan Agustus 2019, Klaim IPWL terbayar sampai dengan

klaim bulan Juni 2019.

Page 49: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

41

Piutang pasien umum/perorangan terjadi antara lain:

a. Terdapat pasien yang pulang dengan tunggakan biaya perawatan dan pulang

dengan membuat Surat Pernyataan Hutang.

b. Pasien yang tidak pernah di kunjungi oleh keluarga dan memililiki tunggakan

biaya perawatan yang tinggi dipulangkan melalui program dropping pasien,

sehingga menambah jumlah piutag yang harus ditagih.

Untuk menekan kenaikan jumlah piutang telah dilakukan pengembangan SIMRS

dengan cara membuat notifikasi pada SIMRS RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Lawang sebagai informasi kepada petugas pendaftaran untuk selanjutnya

mengarahkan keluarga pasien untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu

sebelum dilakukan pelayanan selanjutnya.

Upaya penagihan atas piutang pelayanan yang terjadi adalah sebagai berikut :

a. Pasien pulang dengan tunggakan biaya perawatan diwajibkan untuk membuat

Surat Pernyataan Hutang dengan menyertakan fotokopi KTP dan nomor telepon

yang bisa di hubungi.

b. Melakukan penagihan melalui telepon pada saat Surat Pernyataan Hutang

sudah jatuh tempo.

c. Melakukan penagihan dengan cara mengirimkan surat tagihan (tagihan 1

sampai 3) melalui pos.

d. Membuat laporan mingguan per ruang perawatan untuk diinformasikan kepada

keluarga pasien saat berkunjung.

e. Memberikan informasi tentang kemudahan pembayaran via transfer Bank.

f. Penyerahan pengurusan piutang macet kepada KPKNL.

d). Perputaran Total Aset (Fixed asset turnover)

Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan RS dalam menggunakan aktiva tetap

secara efektif untuk meningkatkan pendapatan, semakin tinggi rasio ini berarti

semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut. Perputaran aset tetap pada tahun

2016 turun dari tahun 2015 disebabkan adanya penurunan pendapatan pada tahun

2016. Pada tahun 2017 meningkat sehingga tercapai skor 2.

Perputaran aset tetap pada tahun 2018 turun dari tahun 2017, disebabkan karena

peningkatan nilai aset tetap setelah dilakukan revaluasi pada tahun 2018 yang

mengakibatkan peningkatan nilai aset tetap menjadi sebesar 744.540.206.471 pada

tahun 2018 dari 253.978.429.322 pada tahun 2017 atau naik sebesar 193% dari

Page 50: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

42

tahun 2017. Skor Perputaran aset tetap pada tahun 2019 masih sama dengan tahun

2018, tercapai 0,75.

e). Imbalan atas asset tetap (Return on asset)

Digunakan untuk menunjukkan kemampuan RS dalam menghasilkan pendapatan

dengan menggunakan aktiva tetap yang dimiliki. Hasil perhitungan Return on Fixed

Aset menunjukkan skor yang yang belum maksimal sehingga masih diperlukan

upaya optimalisasi pemanfaatan aset yang dimiliki sehingga mampu meningkatkan

pendapatan RS.

Rencana optimalisasi aset yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Kerjasama pemanfaatan tanah untuk lahan pertanian terintegrasi yang akan

digunakan untuk lokasi wisata dan sekaligus sarana rehabilitasi penderita.

b. Pemanfaatan gedung ex Poltekkes sebagai rumah singgah dan asrama

mahasiswa.

c. Pengembangan area sekitar telaga untuk kawasan wisata edukasi.

d. Promosi dan peningkatan jejaring rujukan pemeriksaan CT Scan dan alat

kesehatan lainnya

Skor rasio Imbalan Aset Tetap turun dari tahun 2018, karena terjadi penurunan

pendapatan pada tahun 2019 disebabkan adanya keterlambatan pembayaran klaim

BPJS, IPWL dan adanya piutang atas pelayanan diklit, dan adanya kebijakan rujukan

berjenjang yang mengakibatan penurunan jumlah kunjungan di RSJ Dr. Radjiman

Wediodiningrat Lawang sehingga mengakibatkan penurunan surplus.

f). Imbalan equitas (return on equity)

Rasio yang menunjukkan kemampuan dalam menghasilkan laba bersih dengan

menggunakan modal sendiri.Hasil perhitungan imbalan ekuitas belum menunjukkan

hasil yang maksimal. Upaya pengembangan layanan dan pemanfaatan sumber daya

yang ada harus terus ditingkatkan untuk meningkatkan pendapatan RS.

Skor rasio Imbalan Ekuitas pada tahun 2019 turun dari tahun 2018, karena terjadi

penurunan pendapatan pada tahun 2019 disebabkan adanya keterlambatan

pembayaran klaim BPJS, IPWL dan adanya piutang atas pelayanan diklit, dan

adanya kebijakan rujukan berjenjang yang mengakibatan penurunan jumlah

kunjungan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang sehingga mengakibatkan

penurunan surplus.

Page 51: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

43

g). Persediaan (Inventory turnover)

Rasio Perputaran Persediaan menunjukkan berapa kali rata-rata inventory atau

persediaan dijual pada periode tersebut. Skor tertinggi tercapai ketika hasil

perhitungan 30 < PP < 35 menunjukkan barang cepat dimanfaatkan, mengurangi

tingkat keusangan barang dan mengindikasikan perusahaan cukup efisien dalam

melakukan manajemen persediaannya.

Hasil perhitungan rasio Perputaran Persediaan tahun 2015-2019 menunjukkan

kenaikan pada tahun 2016 dan penurunan pada tahun 2017 dengan skor tetap

sebesar 0,5. Walaupun hasil perhitungan Perputaran Persediaan menunjukkan

waktu perputaran yang cukup singkat akan tetapi tidak ada kendala dalam

pemenuhan kebutuhan barang persediaan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Lawang.

Skor perputaran persediaan pada tahun 2019 meningkat dari tahun 2018

menunjukkan perbaikan dalam pengelolaan persediaan dan kecukupan saldo

persediaan untuk memnuhi kebutuhan operasional RS.

h). Rasio POBO

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan pendapatan RS dalam

membiayai kegiatan operasionalnya. Pendapatan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Lawang belum mampu membiayai seluruh biaya operasional yang dibutuhkan, akan

tetapi hasil perhitungan rasio PB RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang mampu

mencapai standar yang telah ditetapkan untuk rumah sakit khusus.

Sub Bagian Program dan Anggaran

Pelaksanaan Penyusunan RBA

Kondisi yang dicapai:

RBA Rumah Sakit Jiwa dr Radjiman Wediodiningrat Lawang adalah bagian dari RSB

Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Tahun 2015 – 2019, menggambarkan program kerja

strategis merupakan upaya kongkrit utama yang akan dilakukan untuk mewujudkan

sasaran strategis sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk menjalankan

kegiatan usaha Tahun Anggaran 2019, Rencana Bisnis Anggaran merupakan

perencanaan tahunan berisi program, kegiatan, target kinerja dan anggaran telah

tersusun dan terealisasi tepat waktu sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan

nomor 4 tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Dan Anggaran

Badan Layanan Umum Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Page 52: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

44

dan Peraturan Dirjen Perbendaharaan No PER-20/PB/2012 tentang Pedoman

Teknis Penyusunan RBA Satuan Kerja BLU. Adapun realisasi penyusunan RBA TA

2019 sebagai berikut :

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Pelaksanaan Penyusunan

RBA

Target

1 1 1 1 1

Realisasi Capaian

1 1 1 1 1

100% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:

Belum semua unit kerja memahami betapa pentingnya Rencana Bisnis Anggaran

Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran masih dikerjakan secara manual

sehingga membutuhkan proses yang lama untuk kompilasi usulan unit kerja.

Usulan Pemecahan Masalah:

Perlunya sosialisasi secara inten terkait pentingnya penyusunan RBA khusunya

usulan dari unit kerja

Perlunya dibangun Sistem Aplikasi dan Informasi terkait penyusunan RBA RSJ.

Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Pelaksanaan Penyusunan RKAKL

Kondisi yang dicapai:

Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga ( RKAKL) merupakan komponen

yang tidak terpisahkan dari RBA Rumah Sakit yang berisi kebutuhan biaya dalam

rangka operasinal rumah sakit, terdiri dari kebutuhan belanja gaji, belanja barang

maupun belanja modal, dimana penganggaran sudah berubah dari base lane

menjadi penganggaran berbasis kinerja. Penyusunan RKAKL TA 2019 sudah

tersusun secara tepat waktu serta telah di review oleh Bagian PI , Biro Perencanaan

dan Anggaran juga dari Inspektorat Jenderal Direktorat Jenderal Pelayanan

Kesehatan

Page 53: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

45

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Pelaksanaan Penyusunan

RKAKL

Target

1 1 1 1 1

Realisasi Capaian

1 1 1 1 1

100% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:

Masih banyak usulan unit kerja yang tidak dilengkapi dengan data dukung maupun

spesifikasi yang kurang jelas dan masih ada unit kerja terlambat menyerahkan

usulan.

Usulan Pemecahan Masalah:

Perlunya sosialiasi pada semua unit kerja terkait usulan dan data dukung yang harus

dilenkapi terkait penyusunan perencanaan tahunan.

Pelaksanaan Penyusunan RPK

Kondisi yang dicapai:

Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) merupakan dokumen yang disusun berisi

rincian dari seluruh kegiatan operasional rumah sakit dan telah terusun 100% pada

tahun 2019, sehingga pelaksanaan kegitan dapat berjalan secara tepat sasaran.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Pelaksanaan Penyusunan

RPK

Target

1 1 1 1 1

Realisasi Capaian

1 1 1 1 1

100% 100% 100% 100% 100%

Page 54: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

46

Permasalahan:

Dengan adanya pergantian pejabat pengelola keuangan mengakibatkan kurangnya

pemahaman terhadap pelaksanaan pengelolaan anggaran.

Usulan Pemecahan Masalah:

Perlunya koordinasi secara intensif untuk mengatasi segala persoalan pelaksanaan

pengelolaan anggaran.

Pelaksanaan Penyusunan RUP

Kondisi yang dicapai:

Rencana Umum Pengadaan (RUP) merupakan perencanaan yang disusun dalam

rangka pelaksanaan pengadaan pada tahun 2019.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Pelaksanaan

Penyusunan RUP

Target

1 1 1 1 1

Realisasi Capaian

1 1 1 1 1

100% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:

RUP tahun 2019 disusun bersama antara Sub Bagian Program dan Anggaran, PPK

dan UKPBJ. Akan tetapi dalam pelaksanaannya sering berubah (tidak sesuai RUP

yang ditetapkan) disesuaikan dengan kegiatan pengadaan barang dan jasa.

Usulan Pemecahan Masalah:

Perlunya komitmen antara unit kerja terhadap jadwal pelaksanaan pengadaan

barang jasa sesuai Rencana Umum Pengadaan.

Pelaksanaan Penyusunan RPD 2019

Kondisi yang dicapai:

Rencana Penarikan Dana (RPD) merupakan gambaran penarikan dana dalam 1

tahun anggaran berjalan dan di breakdown dalam penarikan dana bulanan. Disusun

setiap tahun sehingga didapat gambaran tentang kebutuhan anggaran bulanan.

Page 55: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

47

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Pelaksanaan Penyusunan

RPD 2019

Target

1 1 1 1 1

Realisasi Capaian

1 1 1 1 1

100% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:

Kurang optimalnya penyusunan Rencana Umum Pengadaan berdampak pada

Rencana Penarikan Dana, juga realisasi penyerapan anggaran.

Usulan Pemecahan Masalah:

Melakukan koordinasi secara intensif dengan unit terkait khususnya dengan user

pengelola program, Pejabat Pembuat Komitmen, UKPBJ dan bendahara

pengeluaran.

Melaksanakan Pengawasan Anggaran

Kondisi yang dicapai:

Pengawasan anggaran dilaksanakan secara rutin baik di Sub Bagian Program dan

anggaran, Sub Bagian Perbendaharaan dan Akuntansi, maupun pengawasan

anggaran oleh pejabat pembuat komitmen.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Melaksanakan

Pengawasan Anggaran

Target

12 12 12 12 12

Realisasi Capaian

12 12 12 12 12

100% 100% 100% 100% 100%

Page 56: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

48

Permasalahan:

Penyerapan anggaran pada Tahun 2019 tercapai 87,94% terdiri dari penyerapan

anggaran BLU 84,34% dan anggaran RM 90,85%. Hal ini disebabkan karena

pendapatan BLU rumah sakit hanya tercapai 88% sehingga ada pembatasan belanja

BLU.

Usulan Pemecahan Masalah:

Dilakukan rekonsiliasi rutin penyerapan anggaran dengan unit terkait Bagian

Keuangan, PPK, Unit Layanan Pengadaan maupun Bagian Administrasi Umum dan

Panitia Penerima Barang dan Jasa.

Melaksanakan Revisi Anggaran

Kondisi yang dicapai:

Pada tahun 2019 terjadi penurunan jumlah revisi anggaran dari target 4 kegiatan

terealisasi 3 kegiatan .Revisi dikarenakan adanya, revisi pencantuman saldo awal,

revisi refocusing, revisi pergeseran antar keluaran dalam 1 kegiatan.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Melaksanakan Revisi Anggaran

Target

4 4 4 4 4

Realisasi Capaian

7 6 7 3 5

175% 150% 175% 75% 125%

Permasalahan:

Revisi anggaran Tahun 2019 melebihi target dari 4 kali revisi terlaksana 5 kali

Revisi terdiri dari ; 1) Revisi Pencatuman Saldo Awal, 2) Revisi Gaji, 3) Revisi

APBNP 4) Revisi Pergerseran antar output dan 5) Revisi Pagu Minus.

Revisi anggaran sudah menggunakan single sistem dari pengalaman proses

selfblocking yang dilakukan kementerian lembaga ke DJA membutuhkan waktu

dan proses yang lama sehingga satker yang akan melakukan revisi ke kanwil

DJPB tidak bisa dilakukan sebelum ada digitamp stamp yang baru.

Page 57: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

49

Usulan Pemecahan Masalah:

Melakukan antisipasi terhadap semua kemungkinan dari perubahan kebijakan

pemerintah yang secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada

satuan kerja

Melaksanakan Monev DJA

Kondisi yang dicapai:

Pada tahun 2019 Monitoring dan evaluasi secara rutin setiap bulan juga disampaikan

kepada Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI. sebagai bahan

informasi laporan penyerapan satuan unit kerja.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Melaksanakan Monev

DJA

Target

12 12 12 12 12

Realisasi Capaian

12 12 12 12 12

100% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:

Permasalahan aplikasi yang menjadi kendala diluar kemampuan kita sebagai user di

Satker.

Usulan Pemecahan Masalah:

Perlunya sosialisasi kepada Satker dari Ditjen Yankes terkait pengisian monev pada

aplikasi.

Melaksanakan Monev PP39

Kondisi yang dicapai:

Penyampaian laporan / monev PP39 kepada Bapenas dilakukan setiap tribulan ,

pada tahun 2019 RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang telah melaporkan 100 %

secara rutin dan tepat waktu.

Page 58: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

50

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Melaksanakan Monev

PP39

Target

4 4 4 4 4

Realisasi Capaian

4 4 4 4 4

100% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:

Permasalahan aplikasi sering error sehingga menyebabkan data tidak tersimpan juga

masalah hubungan ke server internet menjadi kendala diluar kemampuan kita

sebagai user maupun monev melalui aplikasi gagal upload juga menjadi kendala

monev PP39.

Usulan Pemecahan Masalah:

Mengupayakan penyampaian Monev PP39 setiap tribulan dapat ter-upload sebelum

batas akhir penyampaian laporan.

Membuat Surat Perintah Pelaksanaan Kegiatan (SPPK)

Kondisi yang dicapai:

Pada tahun 2018 Surat Perintah Pelaksanaan Kegiatan (SPPK) tidak lagi dibuat

karena sudah ada Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Membuat Surat Perintah

Pelaksanaan Kegiatan

(SPPK)

Target

50 60 60 60 100

Realisasi Capaian

56 90 90 0 336

112% 150% 150% 0% 336%

Page 59: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

51

Permasalahan:

Usulan spesifikasi dari unit kerja yang tidak lengkap mempengaruhi proses

pengadaan menjadi kurang efektif.

Banyaknya usulan mendesak di luar perencanaan

Usulan Pemecahan Masalah:

Sosialisasi kepada unit kerja terkait kelengkapan data dukung termasuk spesifikasi

usulan harus jelas

Sub Bagian Perbendaharaan dan Akuntansi

Melaksanakan tugas kebendaharaan

Kondisi yang dicapai:

Pelaksanaan tugas kebendaharaan pada tahun 2019 khususnya bendahara

pengeluaran di bawah Sub Bagian Perbendaharaan dan Akuntansi berjalan cukup

baik karena dibantu oleh beberapa pembantu bendahara dalam rangka tugas

kebendaharaan.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Melaksanakan tugas

kebendaharaan

Target

12 12 12 12 12

Realisasi Capaian

12 12 12 12 12

100% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:

Tugas kebendaharaan selalu menumpuk di akhir tahun sehingga rawan terjadi

kesalahan baik pembukuan maupun salah hitung.

Ada beberapa penyedia tidak mencairkan dana tepat waktu sehingga

mempengaruhi penyerapan anggaran.

Usulan Pemecahan Masalah:

Perbaikan dari sisi perencanaan dan pelaksanaan pengadaan juga intensitas

kordinansi dengan yang terkait baik dengan PPK, ULP maupun Sub Bagian

Program dan Anggaran

Page 60: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

52

Evaluasi permasalahan di tahun 2019 untuk perbaikan di tahun berikutnya

Mengelola administrasi belanja pegawai

Kondisi yang dicapai:

Pada tahun 2019 pengelolaan administrasi kepegawaian cukup berjalan dengan baik

sehingga penyerapan alokasi untuk belanja pegawai sebesar Rp. 47.931.437.995

atau meningkat 2,71% dari tahun sebelumnya.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Mengelola administrasi

belanja pegawai

Target

12 12 12 12 12

Realisasi Capaian

12 12 12 12 12

100% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:

Ada beberapa permasalahan pegawai harus mengembalikan kelebihan bayar

khusunya tunjangan dikarenakan terbitnya SK dari pusat yang terlambat diterima

bagian pengelola gaji.

Usulan Pemecahan Masalah:

Koordinasi dengan Bagian SDM dan Dijend Pelayanan Kesehatan terkait beberapa

permasalahan yang menyangkut kepegawaian.

Menyusun Laporan Keuangan BLU

Kondisi yang dicapai:

Sesuai PMK nomor 76 /PMK.05/2008 tentang pedoman Akuntasi dan pelaporan

Keuangan BLU telah terlaksana sesuai target 100%

Page 61: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

53

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Menyusun Laporan

Keuangan BLU

Target

4 4 4 4 4

Realisasi Capaian

4 4 4 4 4

100% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:

Pengumpulan data dari unit terkait terlalu dekat dengan batas penyampaian laporan

keuangan BLU sehingga penyusunan dilakukan diluar jam kerja.

Usulan Pemecahan Masalah:

Dilakukan rekonsiliasi untuk menyepakati tanggal cutoff dalam rangka penyusunan

Laporan Keuangan BLU

Menyusun Laporan SAI/SAK

Kondisi yang dicapai:

Sesuai PMK nomor 222 /PMK.05/2016 tentang pedoman Penyusunan dan

Penyampaian Laporan Keuangan kementerian Negara atau Lembaga terlaksana

sesuai target 100%.

Pada tahun 2019 Laporan SAI/SAK terlaksana sesuai target dan terealisasi 100%

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Menyusun Laporan SAI

Target

12 12 12 12 12

Realisasi Capaian

12 12 12 12 12

100% 100% 100% 100% 100%

Page 62: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

54

Permasalahan:

Pengumpulan data dari unit terkait terlalu dekat dengan batas penyampaian laporan

keuangan BLU sehingga penyusunan dilakukan diluar jam kerja.

Usulan Pemecahan Masalah:

Dilakukan rekonsiliasi untuk menyepakati tanggal cutoff dalam rangka penyusunan

Laporan Keuangan BLU.

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran

Kondisi yang dicapai:

Monitoring Evaluasi pelaksanaan anggaran dilakukan rutin setiap bulan, dengan

melakukan rekonsiliasi dengan unit terkait tercapai sesuai target.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan Anggaran

Target

12 12 12 12 12

Realisasi Capaian

12 12 12 12 12

100% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:

Permasalahan listrik mati juga masalah hubungan ke server internet menjadi kendala

diluar kemampuan kita sebagai SDM akan mempengaruhi ketidak tepatan

penyampaian Laporan penyerapan anggaran maupun monev.

Usulan Pemecahan Masalah:

Mengantisipasi dan mengupayakan penjadwalan penyampaian monev dilakaukan

sebelum batas akhir penyampaian laporan.

Page 63: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

55

Sub Bagian Mobilisasi Dana

Tatalaksana pengelolaan piutang

Kondisi yang dicapai:

Terlaksananya kegiatan pengelolaan piutang pasien untuk kegiatan administrasi,

penyusunan laporan piutang, pernyataan hutang dan tagihan piutang terlaksana

dengan baik. Untuk penyerahan pengurusan penagihan oleh PUPN/KPKNL telah

dilakukan proses pengumpulan data yang sudah dinyatakan telah optimal dan

sebagai PSBDT untuk selanjutnya akan diusulkan penghapusan bersyarat kepada

Direktur Utama tanpa menghapuskan hak tagih Negara.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Tatalaksana pengelolaan

piutang

Target

12 12 12 12 12

Realisasi Capaian

12 12 12 12 12

100% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:

Permasalahan saat ini adalah bahwa pembuatan surat pernyataan hutang pada saat

pasien pulang oleh penanggungjawab pasien yang masih meninggalkan sisa

pembayaran layanan kesehatan oleh keluarga pasien adalah suatu bentuk

kelonggaran untuk mengambil pulang tanpa harus melunasi pembayaran.

Usulan Pemecahan Masalah:

Mengefektifkan billing system tentang informasi jumlah piutang pasien pada tempat-

tempat layanan baik rawat jalan, IGD maupun Kasir pada saat pasien datang

kembali untuk kontrol.

Penyelenggaraan administrasi Penerimaan RS

Kondisi yang dicapai:

Pelaksanaan tugas kebendaharaan pada tahun 2019 khususnya bendahara

penerima berjalan cukup baik, lancar san tepat waktu sesuai ketentuan laporan

keuangan.

Page 64: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

56

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Penyelenggaraan

administrasi penerimaan RS

Target

12 12 12 12 12

Realisasi Capaian

12 12 12 12 12

100% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:

Kemudahan sistem pembayaran melalui transfer bank, tapi tanpa mencantumkan

identitas pasien/pengirim, hal ini masih belum bisa menjadi penerimaan layanan oleh

karena terlebih dahulu harus cek data di bank.

Usulan Pemecahan Masalah:

Memberikan lembaran tertulis pada saat pasien pulang yang masih meninggalkan

hutangnya dan mencantumkan informasi cara melakukan pembayaran melalui

bank/transfer pada surat tagihan I, II dan III.

Penjelasan Capaian Kinerja Pelayanan :

Instalasi Rawat Jalan

Page 65: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

57

Pencapaian kinerja instalasi rawat jalan tahun 2019 adalah sebesar 94,41% dari target

yang telah ditetapkan. Pencapaian secara umum sudah sesuai dengan target. Instalasi

rawat jalan terdiri 15 klinik, terdapat 7 klinik dengan tingkat pencapaian baik, yaitu klinik

psikiatri anak dan remaja, klinik psikiatri adiksi, klinik psikiatri forensik, klinik medical check

up, klinik psikologi dan klinik gigi dan mulut. Sedangkan klinik dengan pencapaian rendah

adalah klinik psikiatri dewasa, klinik penyakit dalam, klinik neurologi, klinik bedah, klinik

konsultasi gizi, klinik THT dan klinik rehabilitasi medik.

Pencapaian kinerja instalasi rawat jalan dalam kurun waktu 5 tahun dijelaskan sebagai

berikut.

Grafik 1 . Pencapaian kunjungan instalasi rawat jalan.

Pada grafik terlihat bahwa pencapaian tahun 2019 lebih rendah dibandingkan tahun

2018, namun demikian pencapaian ini masih lebih tinggi jika dibandingkan pencapaian tahun

2015, 2016 dan 2017. Kinerja instalasi rawat jalan tumbuh dari tahun 2015 sampai tahun

2018, dan kemudian menurun ditahun 2019.

Faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dalam 4 tahun pertama adalah :

Komitmen pimpinan dan SDM untuk meningkatkan kinerja pelayanan tinggi.

Upaya untuk menjaga dan memperbaiki mutu pelayanan yang berorientasi pada

kepuasan dan keselamatan pasien tinggi, terbukti dengan terakreditasinya pelayanan

rumah sakit denga sertifikasi ISO dan KARS.

Upaya membangun jejaring pelayanan oleh tim PKRS berjalan dengan baik.

Adanya upaya untuk membuat inovasi pelayanan.

Keterbukaan akses dan kerjasama pelayanan terkait pembiayaan pasien dengan

BPJS berjalan dengan baik.

36.269

37.268

51.329 57.289

48.732

0

20.000

40.000

60.000

80.000

2015 2016 2017 2018 2019

Pencapaian kunjungan

Pencapaian kunjungan

Page 66: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

58

Faktor yang berpengaruh terhadap penurunan kunjungan instalasi rawat jalan pada tahun

2019 adalah :

Regulasi rujukan berjenjang pasien BPJS, berdampak PPK 1 tidak bisa langsung

melakukan rujukan ke RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat, karena status nya sebagai

PPK 3.

Adanya kebijakan rujuk balik, sementara sebagian besar pengunjung instalasi rawat

jalan adalah pasien kronis, sehingga memberikan dampak yang besar terhadap

jumlah pasien yang harus dilakukan rujuk balik.

Pengembangan pelayanan jiwa di PPK 2 yang cukup agresif.

Berikut paparan klinik pelayanan rawat jalan yang mencapai target dan pertumbuhan :

Klinik psikiatri anak dan remaja. Klinik ini mencapai target yang ditetapkan, bahkan

dalam 5 tahun terakhir mengalami pertumbuhan. Kondisi ini dilatarbelakangi oleh

faktor :

o Ketersedian dokter spesialis konsultan di tahun 2019

o Upaya promosi dan edukasi terkait perasalahan jiwa anak

o Perbaikan sistem pelayanan, sehingga pelayanan anak dan remaja menjadi

terintegrasi dalam 1 gedung.

Klinik Psikiatri Geriatri. Klinik ini tumbuh dengan sangat progresif. Faktor

pendukungnya adalah :

o Pelayanan yang sudah terintegrasi

o Ketersedian SDM dokter konsultan yang memadai

o Fasilitas pendukung yang lengkap

o Upaya promosi yang cukup efektif

o Jejaring rujukan pasien yang berjalan dengan baik.

Klinik Psikiatri Adiksi. Klinik ini mengalami pertumbuhan yang positif adri tahun ke

tahun. Faktor pendukungnay adalah :

o Dukungan pembiayaan IPWL

o Promosi layanan berjalan dengan baik

o Akses pelayanan yang mudah

Klinik Psikiatri Forensik. Pertumbuhan klinik ini sangat baik. Kondisi ini didukung

oleh:

o Adanya komunikasi dan koordinasi dengan kepolisian di wilayah Jawa Timur

untuk membanu pemeriksaan kasus.

o Kebijakan dari institusi diluar RSJ RW terkait pemeriksaan kesehatan jiwa

untuk calon pegawai dan jabatan lainnya.

Page 67: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

59

o Upaya promosi terkait peran pemeriksaan kejiwaan dalam proses

pengembangan diri berjalan cukup efektif.

Klinik Medical Check Up. Klinik ini juga mengalami pertumbuhan yang baik. Hal ini

didukung oleh :

o Ketersediaan fasiltas yang memadai

o Harga yang kompetitif

o Pelayanan mudah diakses dan cepat

o Upaya promosi yang cukup efektif

o Kebijakan institusi pemerintah maupun swasta terkait proses rekruitmen dan

pengembangan karir pegawai

Klinik Psikologi. Klinik ini mengalami pertumbuhan yang baik. Pertumbuhan klinik ini

didukung oleh peran dan fungsinya dalam pemeriksaan status kesehatan mental.

Secara khusus kunjungan yang murni untuk kepentingan pelayanan psikologi masih

perlu untuk ditingkatkan dan dipromosikan. Faktor pendukungnya adalah :

o Bagian inegral dari pelayanan kesehatan jiwa

o SDM memadai dan kompeten

o Akses pelayanan mudah dan relatif cepat.

Klinik Gigi dan Mulut. Meskipun kurang begitu signifikan kunjungan di klinik ini

tumbuh. Sejak diberlakukan rujukan berjenjang pasien BPJS, klinik ini praktis

memfasilitasi pasien mandiri dan pasien konsulan dari perawatan jiwa. Dari sisi SDM

klinik ini sangat memenuhi, begitu juga sarana dan prasarananya. Bahkan dari aspek

kelayakan sterilisasi alat, klinik ini sangat bisa diandalkan. Upaya untuk

meningkatkan kunjungan pasien mandiri masih tetap harus ditingkatkan untuk

mendukung peningkatan pendapatan rumah sakit.

Beberapa klinik lain yang tidak mencapai target di tahun 2019 dan mengalami

penurunan mulai periode 2017 – 2019, yaitu Klinik Kesehatan Jiwa, Klinik Bedah, Klinik

Penyakit Dalam, klinik neuro, klinik konsultasi Gizi, klinik THT dan klinik fisioterapi,

disebabkan oleh faktor berikut :

Kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS

Belum ada inovasi yang mampu memberikan daya tarik bagi pasien mandiri.

Khusus pada pelayanan klinik jiwa dewasa adalah kebijakan rujuk balik.

Kompetitor yang banyak di wilayah pelayanan

Pertumbuhan pelayanan kesehatan jiwa di PPK2.

Klinik Perawatan Kulit tidak beroperasi sejak pertengahan tahun 2018 karena tidak

adanya dokter pemberi pelayanan karena promosi jabatan, sehingga tidak bisa memberikan

Page 68: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

60

layanan klinik. Tindak lanjut untuk melakukan studi tentang peluang dibukanya kembali klinik

tersebut dengan pemenuhan kebutuhan SDM atau peluang lainnya.

INSTALASI RAWAT INAP

Parameter Capaian

2015 Capaian

2016 Capaian 2017

Capaian 2018

Target 2019

Capaian 2019

∑ Pasien MRS 4.459 4.357 4.557 4.250 5.016 5.254

∑ Pasien KRS 4.590 4.262 4.555 4.352 5.016 5.178

BOR 73,93% 66,95% 76,58% 74,93% 70 % 68,64%

LOS (hari) 43,14 40,06 42,91 46,41 30 34,94

TOI 14,51 19,87 13,14 14,72 7 15,41

BTO 6,56 6,09 6,51 6,22 7,43

GDR ‰ 1,74 ‰ 2,35 ‰ 5,05‰ 3,91‰ 4.62 ‰

NDR ‰ 1,31‰ 1,88‰ 3,73 ‰ 2,99 ‰ 3.46 ‰

Grafik Angka pasien MRS dan KRS tahun 2015 - 2019

Jumlah pasien MRS dan KRS dari tahun 2015 – 2019 pada prinsipnya mengalami

peningkatan. Beberapa faktor yang berperan adalah :

Upaya untuk membangun komunikasi dan koordinasi dengan jejaring rujukan pasien

cukup intensif.

Perluasan jejaring rujukan pasien.

Kemudahan pembiayaan yang diakomodir oleh pemerintah profinsi Jawa Timur

untuk pasien yang tidak memiliki keanggotaan BPJS.

Dukungan program bebas pasung oleh pemerintah profinsi Jawa Timur.

Adanya komunitas TKSK yang dibina oleh tim PKRS RSJ dr. Radjiman

Wediodiningrat, yang secara berkala mengidentifikasi dan melakukan rujukan pasien

jiwa, bekerjasama dengan Puskesmas wilayah setempat.

-

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

2015 2016 2017 2018 2019

jumlah pasien MRS

jumlah pasien KRS

Page 69: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

61

Grafik BOR dan ALOS instalasi rawat inap tahun 2015 - 2019

Capaian BOR dari tahun 2015 – 2019 berfluktuasi. Capaian tahun 2019 tidak sesuai

target dan lebih rendah dari tahun 2018. Faktor penyebabnya adalah :

Upaya untuk menekan lama hari perawatan menjadi kurang dari 40 hari.

Sedangkan capaian ALOS sudah cukup baik, karena kurang dari 40 hari, meskipun

masih dibawah target yaitu 30 hari. Capaian ini cukup baik untuk mendorong kemandirian

pasien dan keterlibatan keluarga dalam meningkatkan kemampuan sosialisasi disamping

juga memperbaiki biaya operasional perawatan. Perbaikan ALOS dipengaruhi oleh :

Advokasi kepada keluarga terkait konsep perawatan pasien dengan gangguan jiwa

dilakukan secara intensif.

Kegiatan pengantaran pulang bagi pasien tidak mampu dan pasien dari dinas sosial

dilakukan secara intensif.

Peran DPJP dan perawat untuk memberikan terapi yang adekuat dan asuhan

keperawatan dilakukan dengan lebih terukur, melalui kontrol indikator mutu.

Instalasi Biomedika

Unit Pelayanan Laboratorium

IndikatorKinerja 2015 2016 2017 2018

Target 2019

2019 Prosentase

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi 2019

Pelaksanaan Pemeriksaan (Pemeriksaan Terlampir)

Pelaksanaan Pemeriksaan

44.572 47.866 50.338 47.400 52.140 53.364 102,35%

Pelaksanaan Pengambilan Sampel

8.912 9.536 9.887 9.296

73,93 66,95 76,58 74,93

68,64

43,14 40,06

42,91 46,41

34,94

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

2015 2016 2017 2018 2019

B O R

A L O S

Page 70: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

62

Grafik kinerja pelayanan laboratorium tahun 2015 - 2019

Kinerja unit laboratorium dari tahun 2015 – 2019 pada prinsipnya mengalami pertumbuhan,

sebagaimana yang terlihat pada grafik. Meskipun pada tahun 2018 mengalami penurunan,

tetapi kemudian terjadi peningkatan tahun 2019. Faktor penyebabnya diantaranya adalah :

Peningkatan pasien di klinik MCU, yaitu pasien yang membutuhkan peayanan

medical check up.

Peningkatan pasien MRS di rawat inap.

Peningkatan pasien di klinik NAPZA

Perbaikan sistem pelayanan yang dilakukan oleh unit kerja

Unit Pelayanan Radiologi

IndikatorKinerja 2015 2016 2017 2018 Target

2019

2019 Prosentase 2019

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi

Kegiatan Pemeriksaan Radiologi

1.433 1458 2372 2205 2580 3194 123,8%

Grafik Kinerja Unit Radiologi tahun 2015 -2019

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

2015 2016 2017 2018 2019

Kegiatan Pemeriksaan Radiologi

44.572

47.866

50.338

47.400

53.364

40.000

45.000

50.000

55.000

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah pemeriksaan

Jumlah pemeriksaan

Page 71: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

63

Pencapaian kinerja unit Radiologi tahun 2015 – 2019 mengalami pertumbuhan yang baik

dan konsisten. Faktor yang berperan diantaranya adalah :

Pemeliharaan alat medis lebih terkontrol dan tepat waktu.

Dukungan investasi alat canggih, CT scan

Ketersediaan SDM yang cukup dan berkualitas, tahun 2019 ada penambahan 1

orang dokter spesialis radiologi, sehingga jumlahnya menjadi 2 orang

Adanya kerjasama rujukan pemeriksaan radiologi dengan beberapa unit PPK 1 dan

PPK 2

Unit Pelayanan Elektromedik

IKU Realisasi

2015 Realisasi

2016 Realisasi

2017 Realisasi

2018 Target 2019

Realisasi 2019

Prosentase 2019

ECG 429 636 641 533 420 713 169,76%

EEG 116 201 413 394 300 340 113,33%

ECT 373 289 328 632 288 370 128,47%

Hi TOP 86 4 0 0 0 0

TOTAL 1004 1130 1382 1559 1.008 1.453

Grafik Kinerja pelayanan elektromedik tahun 2015 - 2019

Unit pelayanan elektromedik terdiri dari 4 jenis, tetapi pada tahun 2017 pelayanan

HITOP dihentikan karena kendala besarnya biaya operasional tidak sebanding dengan

pendapatan yang diperoleh dari kunjungan pasien.

Pelayanan ECT juga mengalami perubahan teknis operasional, pada tahun 2015 –

pertengahan 2018 dioperasionalkan ECT konvensional, tetapi pada semester 2 tahun 2018

429

636

548

606

713

116 201

367

315 340

86 4 - - -

373 290

261

588

370

-

100

200

300

400

500

600

700

800

2015 2016 2017 2018 2019

Pemiksaan ECG

Pemiksaan EEG

Pemiksaan HITOP

Tindakan ECT

Page 72: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

64

– 2019 beralih dengan teknis ECT premedikasi, dengan pertimbangan menyesuaikan

dnegan standar pelayanan yang terbaru. Dampak dari perubahan ini adalah penurunan

kapasitas pelayanan. Jika ECT konvensional dapat memfasilitasi sampai dengan 10

tindakan per hari, dengan ECT premedikasi menjadi 4 pasien per hari. Sehingga tampak

adanya penurunan kegiatan ECT pada tahun 2019. Disamping adanya upaya untuk

meminimalkan tindakan invasif oleh DPJP, dengan memberikan terapi farmakologi dan

psikoterapi yang lebih baik.

Sementara 2 kegiatan lainnya yaitu pemeriksaan EEG dan ECG mengalami

pertumbuhan yang cukup baik. Faktor pendukung pencapaiannya adalah :

Adanya SDM yang memadai.

Kelangkaan alat khususnya EEG di wilayah pelayanan.

Upaya untuk membangun jejaring rujukan yang lebih baik.

Unit Pelayanan Pemeliharaan Alat Kesehatan.

IKU Realisasi

2015 Realisasi

2016 Realisasi

2017 Realisasi

2018 Target 2019

Realisasi 2019

Prosentase 2019

Pemeliharaan alat kesehatan

0 0 182 5499 7.200 6.291 87,4%

Kalibrasi 0 21 0 418 471 390 82,8%

Pemeliharaan alat kesehatan jauh lebih baik dari tahun 2017, hal ini terjadi sejak unit

tersebut dilakukan perubahan struktur dan manajemen. Mulai tahun 2018 unit ini dibawah

koordinasi instalasi Biomedika, yang sebelumnya dibawah koordinasi IPSRS. Upaya untuk

memberikan target dan respon time untuk pemenuhan standar akreditasi memberikan

dampak positif terhadap pemeliharaan alat medis. Namun demikian pada tahun 2019

pencapaian kinerja masih kurang dari yang ditargetkan.

Kalibrasi alat belum etrcapai 100% karena :

Tidak semua alat bisa difasilitasi proses kalibrasinya di BPFK. Sehingga ketika tidak

mendapatkan vendor yang dapat memfasilitasi maka ada alat yang tertinggal.

Kurang optimalnya perencanaan dan monitoring kegiatan kalibrasi.

Rencana tindak lanjut :

Melakukan MoU dengan BPFK, sehingga waktu pelaksanaan lebih terkontrol dan

identifikasi alat yang tidak dapa dikalibrasi bisa lebih jelas di awal.

Melakukan perencanaan dan monitoring yang lebih baik.

Pada aspek pemeliharaan alat tidak tercapai target, disebabkan oleh :

Tidak semua alat bisa diperbaiki secara mandiri oleh SDM ATEM

Page 73: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

65

Kesulitan mendapatkan pihak ke 3 yang mampu melakukan pebaikan alat

Ketiadaan suku cadang

Rencana tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja pemeliharaan alat adalah :

Memastikan after sale terhadap pengadaan alat baru.

Mendorong untuk ketersediaan suku cadang

Berkoordinasi untuk pengadaan alat yang berfungsi sebagai lapis 2 khususnya untuk

peralatan yang sangat vital bagi pelayanan.

Instalasi Rehabilitasi Medik (Fisik dan Psikososial)

Tabel Kinerja Pelayanan Instalasi Rehabilitasi Medik 2019

IKU Realisasi

2015 Realisasi

2016 Realisasi

2017 Realisasi

2018 Target 2019

Realisasi 2019

Prosentase 2019

Kunjungan Rehabilitasi Medik

11.377 11.848 29.119 28.720 30.120 21.232 70,49%

Pencapaian kinerja instalasi rehabilitasi medik dari tahun 2015 – 2019 mengalami

pertumbuhan sampai tahun 2017 dan menurun sampai dengan tahun 2019. Namun

demikian pencapaian tahun 2019 masih lebih baik dibandingkan dengan tahun 2016.

Faktor yang mempengaruhi adalah :

Berkurangnya jumlah SDM karena memasukim masa purna tugas dan belum ada

pengganti, berdampak pada kemampuan tampung pelayanan pasien.

Kebijakan untuk memperpenek lama rawat inap, sehingga pasien yang telah remisi

langsung dipulangkan dan tidak memnjalni sesi program rehab. Kondisi ini

diharapkan pasien bisa mengikuti program rehab day care, hanya saja kendala jarak

menjadi faktor penghambat pada program ini.

11.377 11.848

29.119

28.720

21.232

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

2015 2016 2017 2018 2019

KunjunganRehabilitasiMedik

KunjunganRehabilitasiMedik

Page 74: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

66

Belum ada inovasi baru terkait pelayanan rehab dengan mengoptimalkan ketersediaan

waktu layanan dari pagi sampai sore hari. Saat ini pelayanan rehab masih terkonsentrasi

pada waktu pagi sampai siang hari.

Instalasi Farmasi

IKU Realisasi

2015 Realisasi

2016 Realisasi

2017 Realisasi

2018 Target 2019

Realisasi 2019

Prosentase 2019

Waktu tunggu obat jadi

14,6 menit 18.59 menit

17.33 menit

29.04 menit

< 30 menit

25 menit 35 detik

100%

Kepatuhan

terhadap

FORNAS 99 % 99.04% 98.55% 97.15% < 90% 96.98% 100%

Waktu tunggu

racikan 35,9 menit 36.7 menit 31.59 menit

40.24 menit

< 60 menit

37 menit 48 detik

100%

Formularium RS

update 3 tahun

sekali 100 100 100 100 100 100 100%

Pelabelan High

Alert Medicines

(HAM) 100 100 100 100 100 100 100%

Ketepatan

Pelayanan

Farmasi 100 100 100 100 100 100 100%

Ketepatan

penulisan Resep

Sesuai

Formularium RS

100 100 100 100 100 99.16 99.16%

Ketepatan

Penyimpa nan

Perbekalan

Farmasi

100 100 100 100 100 86.91 86.91%

Tidak ada obat

kedaluarsa di unit

pelayanan 100 100 100 100 100 100 100%

IKU Realisasi

2015 Realisasi

2016 Realisasi

2017 Realisasi

2018 Target 2019

Realisasi 2019

Prosentase 2019

Jumlah Resep yang dilayani

125543 131060

Tidak ditemukan data yang

akurat dikarenakan kerusakan software

267005 275.000 248605 90.40%

Page 75: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

67

Kinerja waktu tunggu pelayanan obat jadi di instalasi farmasi dari tahun 2015 - 2019

memenuhi standar mutu yang ditetapkan yaitu ≤ 30 menit, namun demikian terjadi

kecenderungan memanjang. Hal ini disebabkan oleh :

perlakuan terhadap penyelesaian dan penyerahan obat lebih komplek, sebagai

konsekuensi dari tahapan yang harus dilaluai pada standar akreditasi rumah sakit

Adanya peningkatan jumlah resep tanpa didukung pemenuhan SDM yang sesuai

dengan penghitungan ABK

Pencapaian aspek mutu lainnya telah dapat dicapai dan dipertahhankan dari tahun 2015

- 2019. faktor pendukungnya adalah komitemen SDM baik, koordinasi antar profesi dan unit

kerja berjajalan kondusif.

Upaya monitoring dan evaluasi dilakukan secara rutin dan terukur.

1. Kegiatan Pelayanan Farmasi Klinik

1.1 Kegiatan farmasi klinik di ruang rawat inap

Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2015. perluasan area dan perbaikan

implementasi standar dilakukan secara bertahap. Kegiatan farmasi klinik secara penuh baru

dapat dilaksanakan di 5 ruang rawat inap yaitu Kenanga, Betet, Bismo, Kemuning, Metro

dan Mawar. Dibandingkan dengan tahun 2017, cakupan pelayanan farmasi klinik ruang

rawat inap mengalami penambahan sebanyak 5 ruangan seiring dengan bertambahnya

jumlah SDM Farmasi di tahun 2019 ini. Meskipun demikian jumlah penulisan CPPT oleh

apoteker masih kurang jika ibandingkan dengan tenaga penunjang lain. Hal ini disebabkan

jumlah apoteker yang masih kurang.

1.2 Pelayanan Resep

Pelayanan resep mengalami peningkatan sejak tahun 2015 samapai 2019. hanya saja

pelayanan resep di tahun 2019 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018, sehingga

tidak mencapai target. Hal ini dikarenakan adanya perubahan sistem rujukan pada pasien

BPJS Kesehatan yang mengakibatkan turunnya jumlah kunjungan pasien.

2. Kegiatan Pengelolaan Perbekalan Farmasi

2.1. Monitoring kondisi di tahun 2019 :

(1) Perencanaan & pengusulan pengadaan :

Pada prinsipnya proses perencanaan dan pengusulan pengadaan perbekalan farmasi

dari tahun 2015 - 2019 tidak dietmukan kendala yang berarti. Semua dapat terpenuhi,

meskipun dalam beberapa hal dan kondisi diperlukan koordinasi yang lebih intens.

Perubahan kebijakan proses pengadaan dilakukan sejak tahun 2018 , dilaksanakan dalam

jangka waktu tiga bulanan. Penetapan jangka waktu tiga bulan ini didasari dengan

pertimbangan:

Page 76: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

68

- adanya fluktuasi trend pemakaian obat dan alkes yang menuntut proses pengadaan

dilaksanakan dalam jangka waktu yang lebih pendek

terbatasnya masa kedaluarsa obat (rata-rata 2 tahun setelah tanggal produksi) yang

mengharuskan stok on hand dibatasi sesuai dengan kebutuhan jangka pendek.

Perencanaan yang dibatasi oleh masa tutup buku laporan keuangan

menyebabkan beberapa usulan kebutuhan obat terutama pada kuartal 4 tahun

2019 tidak bisa terealisasi. namun hal ini tidak menganggu proses pelayanan

kefarmasian secara signifikan karena masih adanya mekanisme subtitusi dengan

terlebih dahulu melakukan konfirmasi kepada dokter penulis resep di Instalasi

Farmasi.

(2) Penerimaan :

Beberapa proses penerimaan BMHP usulan dari instalasi lain di luar instalasi farmasi

terkadang mengalami kesulitan karena pihak gudang farmasi dan pejabat atau panitia

penerima barang dan jasa RSJ Lawang belum menerima informasi secara lisan ataupun

tulisan dari PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan ULP (Unit Layanan Pengadaan), serta

pihak rekanan pengirim barang seringkali tidak membawa salinan surat pesanan PPK.

(3) Penyimpanan :

Penyimpanan belum sesuai dengan standar Permenkes dan standar akreditasi

karena beberapa usulan renovasi gedung farmasi dan pengadaan sarpras

penyimpanan belum realisasi. Adapun penyimpanan obat emergensi dan

operasional ruangan (WFS/Ward Floor Stock) di luar Instalasi Farmasi yang juga

merupakan tanggung jawab Instalasi Farmasi sampai saat ini belum tersedia

fasilitas penyimpanan yang memadai contohnya pendingin ruangan. Sehingga

target ketepatan penyimpanan perbekalan farmasi tidak tercapai. Upaya yang akan

dilaksanakan tahun 2020 untuk mengatasi hal ini adalah dengan mencari lokasi

dengan suhu terdingin di ruang rawat inap. Upaya ini akan bekerja sama dengan

jajaran Instalasi Rawat inap dan juga Bidang Keperawatan. Selain itu, usulan

penyediaan pendingin ruangan juga akan diajukan.

Kulkas/almari es non-pharmaceutical grade di unit pelayanan farmasi masih

digunakan di Satelit Farmasi Rawat Jalan. Pengusulan almari es pharmaceutical

grade sudah dilakukan pada tahun 2020 ini.

(4) Pendistribusian :

Permintaan distribusi obat dan BMHP dari satelit farmasi ke gudang obat masih

bersifat harian (belum bisa mingguan atau bulanan yang dapat mengurangi beban

frekuensi pendistribusian) karena keterbatasan lokasi penyimpanan di satelit farmasi

Page 77: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

69

dan stok di gudang yang belum tentu mencukupi (karena masih proses pengadaan,

pengiriman, kesalahan perencanaan, atau keterbatasan anggaran).

Di Instalasi Farmasi belum ada tenaga caraka untuk proses pengiriman/distribusi

obat dan BMHP dari gudang ke satelit farmasi dan antar satelit farmasi, sementara

dirangkap tenaga kebersihan dengan jam kerja setengah hari, selebihnya dikerjakan

petugas gudang sendiri.

(5) Verifikasi penagihan obat dan BMHP :

Administrasi penagihan kuitansi di RSJ Lawang memerlukan verifikasi yang cukup

panjang dan terkadang petugas tidak ada di tempat dan tidak ada tenaga

penggantinya. Hal ini yang sering dikeluhkan rekanan.

Pintu pertama verifikasi penagihan kuitansi obat dan BMHP adalah di gudang

farmasi yang dilakukan oleh petugas farmasi yang ditunjuk atau petugas gudang

farmasi atau koordinatornya. Proses ini berlangsung lancar dengan koordinasi

intensif bersama PPK.

(6) Pengendalian :

Antisipasi stok kosong dengan MOU dengan apotek dan IFRS terdekat (Instalasi

Farmasi Rumah Sakit) : MOU kerja sama pembelian obat dan BMHP jika stok RSJ

Lawang telah dibuat dengan apotek Yuwandi, sedangkan MOU peminjaman obat

BMHP dengan Instalasi Farmasi dengan Instalasi Farmasi RSUD Lawang.

Antisipasi stok habis di satelit farmasi 24 jam dengan pengaturan akses gudang :

setiap sore setelah selesai jam keraja non shift maka petugas piket gedung farmasi

belakang akan melaksanakan serah terima kunci gedung kepada petugas shift 24

jam secara tertulis.

(7) Penarikan, Pengamanan, dan Usulan

Pemantauan kondisi obat dan BMHP yang ada dalam persediaan Instalasi Farmasi,

obat emergensi, dan persediaan ruangan dilakukan secara rutin oleh petugas yang

ditunjuk dengan cara melihat secara fisik dan memantau di software farmasi.

Usulan penghapusan disampaikan setiap tiga bulan sekali.

(8) Dispensing Obat Steril

Dispensing obat steril telah dilakukan di Instalasi Farmasi terutama untuk proses

pencampuran obat-obat suntik dalam bentuk sediaan serbuk-tepung. Namun sarana

untuk pelayanan ini masih belum tersedia secara memadai terutama untuk ketersediaan

Clean Room. Usulan Clean Room akan dimasukkan dalam RBA tahun 2021-2024

3. Kegiatan Pengendalian Mutu dan Manajemen Risiko

3.1. Analisis

Page 78: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

70

Penyimpanan belum optimal karena masalah fasilitas.

3.2. Evaluasi

Usulan fasilitas, sarana prasarana penyimpanan harus segera ditindaklanjuti.

Fasilitas yang sudah ada harus dilaksanakan pemeliharaan rutin terutama masalah validasi,

kalibrasi, tera, sehingga kerusakan sekecil apapun dapat segera diketahui dan diusulkan

perbaikan dan tidak mengganggu kelancaran pelayanan.

Instalasi Gawat Darurat

Pencapaian

2015 Pencapaian

2016 Pencapaian

2017 Pencapaian

2018 Target 2019

Pencapaian 2019

Tingkat pencapaian

Jumlah kunjungan pasien IGD

4.918 4.843 5.056 4.826 5,256 5.216 99,24%

Kinerja instalasi IGD tahun 2015 – 2019 mengalami fluktuasi, tetapi secara keseluruhan

mengalami peningkatan yang cukup baik di tahun 2019. Beberapa faktor yang menjadi

penyebabnya adalah :

Upaya peningkatan kualitas pelayanan

Dukungan jejaring pelayanan rujukan pasien

Adanya perluasan kerjasama dengan dinas sosial

Peran TKSK dan tim PKRS dalam melakukan advokasi dan edukasi di masyarakat

terkait penanganan gangguan jiwa.

Instalasi Gizi

Tabel Porsi Pelayanan Gizi Tahun 2015 - 2019

Indikator 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah Porsi Pelayanan Gizi 564.336 515.355 674.658 599.448 624.716

4.600

4.700

4.800

4.900

5.000

5.100

5.200

5.300

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah kunjungan

Jumlah kunjungan

Page 79: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

71

Secara keseluruhan pelayanan porsi makanan oleh instalasi gizi menyesuaikan

dengan kebutuhan pasien rawat inap. Sejauh ini daya dukung instalasi gizi terhadap

pemenuhan makanan pasien berjalan dengan baik. Pengendalian mutu dilakukan dengan

baik, dengan berkoordinasi dengan instalasi kesehatan lingkungan.

Tabel Jumlah Asuhan Gizi Rawat Inap tahun 2015 - 2019

Indikator 2015 2016 2017 2018 Target 2019

Realisasi 2019

Tingkat Pencapaian

Jumla Pelayanan Asuhan Gizi

10.875 10.182 11.639 12.574 13.130 12.805 97,5 %

Kegiatan asuhan gizi pasien dari tahun 2015 – 2019, mengalami peningkatan. Hanya

saja pada tahun 2019 belum mencapai 100%. Setiap pasien yang menjalani perawatan

rawat inap dilakukan asuhan gizi sebanyak 3 kali, dengan pencapaian ini berarti ada

sebagian pasien yang belum dilakukan asuhan sebanyak 3 kali. Beberapa faktor

penyebabnya adalah :

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

800.000

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah Porsi Pelayanan Gizi

Jumlah Porsi PelayananGizi

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

1 2 3 4 5

Jumla Pelayanan Asuhan Gizi

Page 80: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

72

Jumlah SDM nutrisionis kurang 2 orang dari yang sudah dilakukan analisa ABK.

Pemendekan ALOS sehingga ada pasien yang sudah baik kurang dari 15 hari,

langsung dibawa KRS oleh keluarga.

Tabel Kunjungan Konsultasi Gizi

2015 2016 2017 2018 Target 2019

Realisasi 2019

Tingkat Pencapaian

Jumlah Kunjungan Konsultasi Gizi

40 29 93 20 108 45

41,67%

Pencapaian konsultasi gizi di rawat jalan tidak menunjukkan hasil yang memuaskan. Bahkan

pada tahun 2019 realisasi keinerja hanya 41,67%. Beberapa faktor penyebabnya adalah :

Kurang optimalnya komunikasi dan koordinasi dengan DPJP, mengingat pelayanan

gizi lebih bersifat penunjang, sehingga memfasilitasi rujukan dari DPJP.

Kurangnya promosi, sehingga tidak banyak masyarakatb yang mengetahui

pelayanan gizi klinik.

Belum ada inovasi pelayanan yang mampu memberi daya tarik pada masyarakat

Instalasi Bedah

Indikator Pencapaian

2015 Pencapaian

2016 Pencapaian

2017 Pencapaian

2018

Target 2019

Pencapaian 2019

Tingkat pencapaian

Jumlah tindakan operasi

Belum ada layanan

94 96 65 72 58 80,56%

Pencapaian kinerja instalasi bedah unit kamar operasi mengalami penurunan sejak

tahun 2015. Target yang ditetapkan pada tahun 2019 juga tidak tercapai. Beberapa faktor

yang menjadi penyebab adalah :

-

20

40

60

80

100

120

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah tindakan operasi

Jumlah tindakanoperasi

Page 81: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

73

Pola rujukan berjenjang yang diterapkan oleh BPJS

Belum ada inovasi yang bagus untuk mendorong peningkatan kunjungan pasien.

Unit Rawat Jalan

Indikator Pencapaian 2015

Pencapaian 2016

Pencapaian 2017

Pencapaian 2018

Target 2019

Pencapaian 2019

Tingkat pencapaian

Jumlah kunjungan rawat jalan

272 286 601 342 288 102 35,42%

Kunjungan klinik rawat jalan bedah mengalami pertumbuhan yang sangat baik dari tahun

2015 – 2017, tetapi kemudian menurun sampai tahun 2019. Faktor utama yang menjadi

penyebabnya adalah :

Penerapan rujukan berjenjang untuk pasien bPJS sejak tahun 2017

Belum ada inovasi pelayanan untuk mengupayakan peningkatan kunjungan pasien

Instalasi NAPZA

Unit Pelayanan Rawat Inap

Indikator 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah kunjungan pasien MRS 279 147 96 66 120

0

100

200

300

400

500

600

700

2015 2016 2017 2018 2019

K. BEDAH

K. BEDAH

Page 82: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

74

Kunjungan rawat inap di instalasi NAPZA mengalami penurunan dari tahun 2015

sampai tahun 2019, namun demikian pada tahun 2019 sudah mulai tumbuh dibandingkan

tahun 2018.

Faktor yang mempengaruhi penurunan kunjungan rawat inap adalah :

Perubahan kebijakan dari BNN pusat terkait strategi penanganan pengguna NAPZA

Kurang optimalnya RSJ RW untuk membangun kerjasama dengan pihak pihak yang

melakukan pengeloaan pengguna NAPZA, seperti kepolisian dan kejaksaan.

Kurang optimalnya koordinasi dan komunikasi dengan pihak BNN daerah sehingga

terjadi stagnasi kerjasama pelayanan.

Dukungan sarana pengamanan di unit peayanan yang masih kurang memadai.

Dukungan sarana kegiatan rehabilitasi yang masih kurang.

Unit Pelayanan Rawat Jalan

Indikator Pencapaian

2015 Pencapaian

2016 Pencapaian

2017 Pencapaian

2018 Target 2019

Pencapaian 2019

Prosentase pencapaian

K. Psikiatri Adiksi

186 193 213 329 360 430 119,44%

Pencapaian kinerja klinik rawat jalan NAPZA dari tahun 2015 – 2019 mengalami

pertumbuhan yang sangat baik. Hal ini didukung oleh :

kemudahan pembiayaan oleh IPWL

promosi dan edukasi kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim PKR

-

50

100

150

200

250

300

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah kunjungan

Jumlah kunjungan

0

200

400

600

2015 2016 2017 2018 2019

K. PSIKIATRI ADIKSI

K. PSIKIATRI ADIKSI

Page 83: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

75

Pencapaian Kinerja Instalasi Kesehatan Lingkungan :

Program Kerja

Kegiatan Sub Kegiatan 2015 2016 2017 2018 Target

2019 2019

Prosentase 2019

Penatalaksanaan

Kesehatan

Lingkungan

Rumah Sakit

Terlaksananya kegiatan pemeliharaan mesin / sarana prasarana kesling

Pemeliharaan mesin dan sarana prasarana kesling 12 12 12 12 12 12 100%

Terlaksananya kegiatan pengamatan kesehatan lingkungan

Monitoring kegiatan kesling

96 108 108 108

108 108 100%

Penyuluhan kesehatan lingkungan

9 5 2 2

3 2 66,67%

Terlaksananya

pemeriksaan

laboratorium

mikrobiologi dan

kimia

Pemeriksaan kualitas kimia air bersih, air minum

2 2 2 2

2 2 100%

Pemeriksaan kualitas udara ambien dan uji emisi

- - 2 2

2 2 100%

Pemeriksaan

laboratorium air

limbah 3 8 11

12 12 12 100%

Pemeriksaan

makanan jadi, air

bersih, air minum,

sterilitas instrumen,

kualitas udara

ruang, usap

alat/lantai tercapai.

3 3 4 4

4 4 100%

Terlaksananya

kegiatan

pengendalian

vector dan

binatang

pengganggu

Pengendalian

vektor dan

binatang

pengganggu 72 132 132 132

132 132 100%

Terlaksananya

pengelolaan

sampah medis

Pemusnahan

sampah medis 144 96 104

54 54 52 96,29%

Terlaksananya

pengelolaan

limbah cair

Pengurasan bak lift

station -

2 2

1 1 1 100%

Pengawasan

kualitas limbah cair 264 233 2 192

196 196 100%

Pelaksanaan

pengelolaan limbah

cair 264 264 217

239 244 244 100%

Pemeliharaan

saluran air limbah 96 96 96 96

96 96 100%

Page 84: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

76

Analisa capaian Kinerja Instalasi Kesling :

No Capaian Kinerja Faktor Penyebab Rencana Tindak Lanjut

1 Penyuluhan

Pelaksanaan penyuluhan kepada penjual

makanan di kantin tidak terealisasikan

karena terkendala dengan kesibukan

penjual.

kegiatan penyuluhan kepada

penjual makanan di kantin

akan dikoordinasikan lebih

baik lagi sehingga kegiatan

bisa terlaksana sesuai

dengan perencanaan

2 Pemeriksaan

laboratorium air limbah

Pada tahun 2017 ada regulasi terbaru

Pergub Jatim tentang pemeriksaan

laboratorium limbah cair harus dilakukan

oleh setiap bulan. Sebelumnya 4 kali dalam

setahun

Merencanakan pemeriksaan

laboratorium air limbah

setiap bulan ke Laboratorium

yang tersertifikasi

3

Pengelolaan limbah

medis /B3

Pengelolaan limbah medis dilakukan oleh

pihak pengolah limbah medis yang telah

mendapat ijin sertifikasi oleh KLHK. Pada

awal kerjasama ada kendala dokumen yang

belum lengkap sehingga pengangkutan

tertunda

Perencanaan kegiatan

Pengelolaan limbah medis

dilakukan dengan Pra DIPA

sehingga kerjasama

pengelolaan limbah medis

bisa tepat waktu pada awal

tahun

PROGRAM RUMAH SAKIT BERSIH RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

PERIODE : JANUARI – DESEMBER 2019

Penilaian RS bersih dilakukan secara berkala tiap 3 bulan sekali terhadap beberapa variable

penilaian sebagaimana tercantum dalam tabel berikut :

Terlaksananya

program

penghijauan/Gree

n hospital

Peremajaan taman - 1 1

1 1 1 100%

Program

composting/pembib

itan - - -

1 1 1 100%

Tercapainya

kegiatan

administrasi

Kesling

Paket surat

menyurat 12 12 12

12 12 12 100%

Pemenuhan

legalitas sarana

dan peralatan

sanitasi RS

Pengurusan ijin

incinerator/MOU

dengan pihak

ketiga pengolahan

limbah B3 (medis)

- - - 1

1 11 100%

Terlaksananya

kegiatan

peningkatan

kemampuan dan

skill SDM di

Kesling

Pelatihan Kesling

- - - 3

3 2 66,67%

Page 85: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

77

No Variabel Bobot Komponen yang Dinilai Nilai TOTAL

1 Kebersihan Fisik Halaman

10 Kebersihan Fisik Halaman 100

a. Tersedia tempat sampah tertutup yang

mudah dijangkau 10 10

b. Tidak ada sampah berserakan 10 9,7

c. Tidak terdapat genangan air 10 10

d. Terdapat pohon peneduh 5 5

e. Pembatas jalan selalu bersih dari noda

dan kotoran 10 10

f. Pagar pembatas selalu bersih 10 9,8

g. Tersedia penerangan luar ruangan (outdoor)

10 10

h. Tersedia kran air untuk pembersihan

dan penyiraman 10 10

i. Saluran air lancar 10 10

j. Tidak ditemukan binatang pengganggu,

seperti kucing, tikus, anjing, dll 5 4,45

k. Taman terpelihara 10 8,925

Total 978,75

2 Kebersihan Fisik Bangunan

10 Kebersihan Fisik Bangunan (secara umum dari semua ruangan)

100

a. Tidak terdapat sampah berserakan 10 10

b. Lantai bersih dan tidak licin 10 9,825

c. Dinding berwarna terang dan bersih 10 9,525

d. Ventilasi udara cukup atau menggunakan peralatan mekanik

10 10

e. Sirkulasi udara baik disetiap bangunan 10 10

f. Langit-langit bersih dan tidak bocor 10 9,5

g. Penerangan cukup disetiap ruangan 10 10

h. Instalasi kabel dan pipa rapi 10 10

i. Bebas serangga dan binatang

pengganggu 5 4,125

j. Tidak berdebu 5 5

k. Tersedia sarana cuci tangan pakai

sabun/desinfektan 10 10

Total 979,75

Page 86: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

78

No Variabel Bobot Komponen yang Dinilai Nilai TOTAL

3 Kebersihan Fisik Toilet dan Kamar Mandi

10 Kebersihan Fisik Toilet dan Kamar Mandi (secara umum dari semua toilet)

100

0

a. Tersedia toilet yang cukup untuk pasien,

pengunjung, dan petugas serta berfungsi dengan baik

20 20

b.Toilet bersih, tidak berbau, dan kering 20 14,9

c. Tersedia sarana cuci tangan pakai

sabun 20 20

d. Bebas dari serangga pengganggu 10 9,8

e. Kemiringan lantai cukup 10 10

f. Tidak terdapat genangan air 10 10

g. Sirkulasi udara baik 10 10

Total 947

4 Penanganan Sampah 10 Penanganan Sampah 100 0

a. Adanya pemilahan antara sampah medis

dan non-medis 20

20

b. Sampah tidak berserakan 20 20

c. Tempat sampah bertutup dan dilapisi

kantong plastik sesuai jenis sampah 20

20

d. Tersedia tempat penampungan

sementara dan diangkut setiap hari 20

20

e. Tersedia fasilitas pemusnahan sampah

medis atau bekerja sama dengan pihak ketiga

20

20

Total 1000

5 Ketersediaan Air Bersih

10 Ketersediaan Air Bersih 100

0

a. Tersedia air bersih yang cukup untuk

setiap kegiatan 50 50

b. Kualitas air bersih memenuhi syarat 50 37,125

Total 871,25

6 Hygiene dan Sanitasi Pangan

10 Hygiene dan Sanitasi Pangan (untuk pasien)

100 0

a. Makanan dikemas/disajikan dalam

wadah bersih dan tertutup 50

50

b. Penjamah makanan sehat, bersih, dan

menggunakan APD 50

50

Total 1000

Page 87: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

79

No Variabel Bobot Komponen yang Dinilai Nilai TOTAL

7 Pengolahan Limbah Cair

10 Pengolahan Limbah Cair 100

a. Memilki IPAL 40 40

b. Saluran air limbah tertutup dan lancar 30 29,15

c. Kualitas outlet limbah cair memenuhi

baku mutu 30 30

Total 991,5

8

Penanganan Serangga dan Binatang Pengganggu

5 Penanganan Serangga dan Binatang Pengganggu

100

a. Kepadatan jentik Aedes sp yang diamati

melalui indeks kontainer harus 0 50 30

b. Semua ventilasi dilengkapi dengan kasa

anti nyamuk 10 0,325

c. Semua ruangan bebas dari kecoa

terutama pada dapur, gudang makanan, dan ruang steril

10 10

d. Tidak ditemukannya tanda-tanda

keberadaan tikus, terutama pada daerah bangunan tertutup

10 9,775

e. Tidak ditemukan lalat di dalam ruang

tertutup 10 10

f. Tidak ditemukannya binatang

pengganggu 10 8,075

Total 340,875

9 Pelestarian Lingkungan

5 Pelestarian Lingkungan 100

a. Terdapat pohon pelindung yang cukup 30 30

b. Terdapat biopori 30 20

c. Adanya pembuatan pupuk kompos 30 30

d. Efisiensi penggunaan air 10 8

Total 440

10 Gerakan Kebersihan 5 Gerakan Kebersihan 100

0

a. Adanya Gerakan Jumat Bersih atau

sejenisnya 50 50

b. Adanya kebijakan tertulis mengenai

Gerakan Jumat Bersih atau sejenisnya 50 40

Total 450

11 Edukasi Perilaku Sehat

10 Edukasi Perilaku Sehat 100

Page 88: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

80

No Variabel Bobot Komponen yang Dinilai Nilai TOTAL

Adanya media promosi tentang kebersihan (memasang himbauan, stiker, poster, leaflet tentang kebersihan, larangan merokok, CTPS, dilarang meludah sembarangan)

a. Seluruh lingkungan RS 100 100

b. Sebagian 50

Total 1000

12 Penyelenggaraan 5 Penyelenggaraan 100

a. Memiliki unit kerja kebersihan 20 20

b. Petugas kebersihan profesonal dan

bertanggung jawab 10 10

c. Memiliki program pemeliharaan

kebersihan 20 20

d. Melaksanakan monitoring rutin 20 20

e. Melaksanakan pencatatan 10 10

f. Memilki dukungan kebijakan tertulis

direksi rumah sakit tentang upaya-upaya dalam mencapai rumah sakit bersih

20 20

Total 500

TOTAL 100 Total Hasil Penilaian 100 9499,25

Hasil penilaian :

Tribulan I (Januari – Maret) tahun 2019 adalah 9560,5

Tribulan II (April – Juni) tahun 2019 adalah 9574,5

Tribulan III (Juli – September) tahun 2019 adalah 9375

Tribulan IV (Oktober – Desember) tahun 2019 adalah 9487

Dari hasil tersebut diperoleh rata-rata hasil penilaian sebesar 9499,25

Nilai Tingkes

a. RSB (Rumah Sakit Bersih)

- Rata-rata hasil Penilaian rumah sakit bersih tahun 2019 adalah 9499,25 dengan

kategori BERSIH

b. Proper Lingkungan : Proper lingkungan RS masuk kategori HITAM karena sejak tahun

2017 semua rumah sakit tidak dilakukan penilaian proper lingkungan oleh KLHK karena

penilaian proper diprioritaskan untuk industri, penilaian untuk rumah sakit diganti dengan

Penilaian Green Hospital.

Page 89: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

81

2). Tingkat Kepuasan pasien dan masyarakat

Prosentase capaian pelaksanaan survei kepuasan pasien dan masyarakat

Kondisi yang dicapai:

Implementasi dan evaluasi indikator kinerja kepuasan pasien dan masyarakat pada

tahun 2015-2018 menggunakan dasar Permenpan nomor 25 tahun 2004, sedangkan

pada tahun 2019 pelaksanaan menggunakan dasar Permenpan nomor 14 tahun 2017.

Adapun capaian pelaksanaan survei kepuasan pasien dan masyarakat pada periode

2015-2019 sebagai berikut :

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Prosentase survei kepuasan pasien dan masyarakat

Target RSB

80 80 80 80 80

Realisasi Capaian (Indeks IKM)

80,60 82,80 82,23 82,22 84,57

Permasalahan :

Survei kepuasan pasien dan masyarakat sesuai RSB 2015-2019 target 80 dari

tahun 2015-2018 capaian terus meningkat melebihi target yang ditetapkan. Dengan

mutu pelayanan B kategori baik. Pengumpulan form survei yang telah terisi di rekap

setiap bulan, untuk analisa dan laporan dilakukan setiap 3 (tiga) bulan. Pada tahun

80 80 80 80 80

80,6

82,8

82,23 82,22

84,57

77

78

79

80

81

82

83

84

85

Tahun2015

Tahun2016

Tahun2017

Tahun2018

Tahun2019

Capaian Tingkat Kepuasan Pasien dan Masyarakat (Indeks IKM)

Target RSB

Capaian TingkatKepuasan Pasien danMasyarakat

Page 90: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

82

2019 target internal dinaikkan menjadi ≥ 85, pengumpulan survei, analisa dan laporan

dilakukan setiap bulan dan capaian rata-rata 84,57 yang masih dalam kategori baik.

Hasil Analisa bukan prosentase tetapi menggunakan indek nilai. Permasalahan

pengumpulan form survei yang telah diisi kurang tepat waktu, unit kerja pelayanan

belum keseluruhan melakukan survei secara teratur dan dari form survei yang terdiri

dari 9 unsur pelayanan capaian masih belum 100%.

Usulan Pemecahan Masalah :

Meningkatkan koordinasi dengan direktorat/unit kerja terkait yang langsung

dengan pelayanan pasien dan masyarakat baik di unit kerja rawat jalan, IGD, rawat inap

dan penunjang lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam keterlibatan pelaksanaan survei

serta analisisnya sesuai SOP sehingga bisa dilaporkan tepat waktu dan untuk nilai

unsur pelayanan yang kurang bisa ditingkatkan melalui feedback ke unit kerja serta

form isian survei bisa unduh di turbonas rumah sakit.

3). Evaluasi Tingkat Kepuasan Pegawai

Kondisi yang dicapai :

Evaluasi Kepuasan pegawai yang dilaksanakan pada Tahun 2019 dengan

membagikan google form kepada Pegawai RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

Adapun hasilnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Tingkat Kepuasan Pegawai

Target RSB

> 80% > 80% > 80% > 80% > 80%

Realisasi Capaian

80% 86,10% 86,20% 87,15% 88,09%

Page 91: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

83

Permasalahan:

Pada tahun 2019 terjadi kenaikan tingkat kepuasan pegawai bila dibandingkan

dengan kurun waktu sebelumnya, Faktor yang mempengaruhi antara lain:

61,9% pegawai menyatakan puas terhadap pemberian jasa pelayanan / intensif

atau kerja extra yang telah dilakukan.

85,4% pegawai menyatakan puas terhadap tersedianya peralatan dan

perlengkapan yang mendukung pekerjaan.

85,4% pegawai menyatakan puas terhadap perhatian institusi Rumah Sakit

terhadap pegawai.

38,1% pegawai tidak puas terhadap pemberian jasa pelayanan / intensif atau

kerja extra yang telah dilakukan.

14,6% pegawai tidak puas terhadap tersedianya peralatan dan perlengkapan

yang mendukung pekerjaan.

14,6% pegawai tidak puas terhadap perhatian institusi Rumah Sakit terhadap

pegawai.

Usulan Pemecahan Masalah :

Meningkatkan kepuasan pegawai terhadap pemberian jasa pelayanan/intensif atau

kerja extra yang dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi atas capaian

pendapatan RS selama ini, sosialiasi system pembagian remunerasi, informasi

terhadap besaran remunerasi masing-masing pegawai melalui email, dan

memberikan motivasi untuk meningkatkan kinerja dengan mengedepankan inovasi

inovasi terhadap sumber penghasilan baru untuk RS melalui bidang bidang

80% 80% 80% 80% 80%

80%

86,10%

86,20%

87,15%

88,09%

74%

76%

78%

80%

82%

84%

86%

88%

90%

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Tingkat Kepuasan Pegawai

Target RSB

Capaian TingkatKepuasanPegawai

Page 92: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

84

pelayanan sehingga tidak hanya mengandalkan pendapatan dari pasien BPJS untuk

meningkatkan pendapatan RS

Meningkatkan kepuasan pegawai terhadap tersedianya peralatan dan perlengkapan

yang mendukung pekerjaan dengan cara melakukan komunikasi efektif dengan lebih

sering melakukan supervise langsung sehingga bisa mengetahui kebutuhan pegawai

yang benar-benar diperlukanb/prioritas untuk dipenuhi, serta mencari solusi terhadap

permasalahan peralatan/perlengkapan yang dibutuhkan dengan segera mengajukan

usulan pengadaan baik melalui perencanaan tahunan maupun pengadaan segera

bila memang dirasa urgent,

Meningkatkan kepuasan pegawai terhadap perhatian institusi rumah sakit terhadap

pegawai dengan cara membuka komunikasi langsung/tidak langsung, melalui

teknologi informasi, sehingga pegawai bisa efektif dan lugas tanpa takut disalahkan

untuk bisa menyampaikan keluhan dan permasalahannya kepada bagian SDM

Rumah Sakit dan mendapatkan solusi atas permasalahannya.

4). Evaluasi Tingkat Kepuasan Peserta Didik

Kondisi yang dicapai :

Kepuasan peserta didik dievaluasi menggunakan survey yang dilaksanakan setiap

periode layanan pendidikan. Baik untuk peserta dari S1 Kedokteran, Keperawatan dan

Non medis. Adapun yang dievaluasi adalah proses bimbingan, materi, fasilitas praktek,

akomodasi dan konsumsi. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Tingkat Kepuasan Peserta Didik

Target RSB

> 80% > 80% > 80% > 80% > 80%

Realisasi Capaian

77% 86% 87,35% 83% 83,91%

Page 93: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

85

Permasalahan:

Berdasarkan hasil survey kepuasan peserta didik, angka rata-rata kepuasan

peserta didik yang capaiannya dibawah 85% terdapat pada kemudahan prosedur

layanan (75,85%), Belum optimalnya sosialisasi pedoman praktek kepada

mahasiswa berdampak pada kejelasan dan kepastian layanan (82,55%),

kewajaran biaya yang kepuasannya dibawah target (79,03%) disebabkan karena

biaya yang dibayarkan oleh mahasiswa ke institusi pendidikan termasuk biaya

selain praktek di RSJ (sehingga tampak lebih mahal). layanan akomodasi (

74,53%) dan kenyamanan di lingkungan diklit (82,81%)

Faktor penghambat antara lain perbaikan sarana prasarana sebagai upaya

meningkatkan sarana prasarana dan kenyamanan di lingkungan diklit masih

memerlukan upaya advokasi ke unit utama

Usulan Pemecahan Masalah :

Untuk meningkatkan kemudahan prosedur layanan akan dilakukan evaluasi prosedur

layanan dan revisi SOP tentang layanan pendidikan

Pada kejelasan dan kepastian layanan, usulan pemecahan masalahnya adalah

sosialisasi pedoman praktek pada saat orientasi

Kewajaran biaya usulan pemecahan masalahnya dengan melakukan sosialisasi pola

tarif ke mahasiswa praktek saat orientasi.

Peningkatan layanan akomodasi dan kenyamanan di lingkungan diklit dengan

mengusulkan perbaikan asrama bagi mahasiswa praktek.

80% 80% 80% 80% 80%

77%

86% 87,35%

83%

83,91%

70%

72%

74%

76%

78%

80%

82%

84%

86%

88%

90%

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Tingkat Kepuasan Peserta Didik

Target RSB

Capaian TingkatKepuasanPeserta Didik

Page 94: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

86

5). Prosentase komplain yang ditindaklanjuti

Kondisi yang dicapai:

Implementasi dan evaluasi dari prosentase komplain yang ditindaklanjuti

berdasarkan Kecepatan Respon terhadap Komplain (KRK) tercapai 100%. Keluhan /

komplain di sampaikan secara langsung, tertulis pada form IKM, form komplain, email,

media sosial dan kotak saran tercapai sebagai berikut:

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Prosentase komplain yang ditindaklanjuti

Target RSB

100% 100% 100% 100% 100%

Realisasi Capaian

100% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:

Dalam periode tahun 2015-2019 prosentase komplain yang ditindak lanjuti sebesar

100% atau tercapai secara keseluruhan karena segera ditindaklanjuti dan tertangani.

Dalam periode tersebut pelayanan di farmasi sering menerima komplain karena

pelayanan yang cukup lama.

100% 100% 100% 100% 100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Prosentase komplain yang ditindaklanjuti

Target RSB

CapaianProsentaseKomplain yangDitindaklanjuti

Page 95: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

87

Kedua Komplain terkait dengan SDM sebagai pemberi pelayanan pasien kurang

sesuai standar, misal dibeberapa unit kurang ramah.

Sarana atau tempat untuk penanganan komplain atau pengaduan masyarakat

ruangan kurang informatif dan sudah diusulkan namun belum terealisasi.

Usulan Pemecahan Masalah :

Ruangan informatif yang belum terealisasi perlu dikoordinasikan ulang.

Pencapaian dalam penanganan komplain tersebut selalu berkoordinasi dengan unit

kerja terkait

Semua komplain yang masuk, baik yang belum terselesaikan, masih proses maupun

yang sudah terselesaikan terdokumentasi agar teridentifikasi tingkat risiko dan

dampak risiko dengan penetapan grading (merah, kuning, hijau).

Dalam pengelolaan komplain juga tersedia kotak saran yang dipetakan dan

koordinasi dengan unit kerja saling mengingatkan bila di dalam kotak saran terisi

kritik, saran dan masukan yang perlu segra tindaklanjuti.

Dengan penncapaian hasil tersebut perlu inovasi dengan usulan aplikasi untuk

semakin memudahkan akses masyarakat.

Capaian Sub Bagian Hukormas

Program Kerja Tahun

2019 Kegiatan Sub Kegiatan Satuan

Target 2019

Realisasi Tahun 2019

% Capaian

Implementasi dan Evaluasi Kepuasan Pasien dan Masyarakat

Terlaksananya kegiatan survei kepuasan pasien dan masyarakat

1. Menyiapkan form survei; 2. Pelaksanaan survei; 3. Evaluasi survei

Indeks nilai 80 84.57 105,68%

Implementasi dan Evaluasi Survei Komplain yang Ditindaklanjuti

Terlaksananya penanganan complain

1. Penanganan komplain; 2. Pelaporan komplain

Prosentase

100% 100% 100,00%

Kerjasama Dengan Jejaring Pelayanan

Pembuatan MoU

1. Merealisasikan MoU Pelayanan/KSM

Jumlah 20 23 115,00%

2. Merealisasikan MoU Pengelolaan/KSO

Jumlah 13 7 53,84%

3. Merealisasikan MoU Pendidikan

Jumlah 46 38 82,60%

Pelaksanaan Program Unit Kerja Sub Bagian Hukormas

Keprotokoleran

1. Upacara Kegiatan 12 17 141,66%

2. Apel Kegiatan 49 48 97,96%

3. Penerimaan Tamu Pejabat

Kegiatan 16 14 87,50%

4. Dokumentasi Kegiatan 50 89 178,00%

Informasi

1. Penerimaan telepon masuk

Kegiatan 4938 5690 115,23%

Page 96: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

88

2. Penyambungan telepon keluar

Kegiatan 7484 12295 164,28%

3. Layanan informasi melalui: a. sosial media (email, WA) b. telepon c. kotak saran d. Permintaan Publikasi / Papan Informasi

Kegiatan

415

1601 251 24

698 2037 281 20

168,19% 127,23% 111,95% 83,33%

4. Informasi melalui media internal a. Banner b. Tingtong

Kegiatan

30 230

46 326

153,33% 141,74%

5. Informasi melalui media massa: a. internal b. eksternal

Kegiatan

78 61

102 99

130,76% 162,30%

Duty Manajer Pelaksanaan kegiatan Duty Manajer Kegiatan 480 77 16,00%

Pembuatan SK Merealisasikan SK direktur Utama berdasarkan disposisi

Kegiatan 62 62 100,00%

Jadwal Shift Pelaksanaan Jadwal Shift Kegiatan Terlaksana 100,00%

Jumlah Rata – Rata Capaian 115,30%

Dari tabel tersebut di atas diperoleh capaian kinerja di subbagian hukormas pada

tahun 2019 dengan jumlah rata – rata 115,30%. Adapun analisa dan rencana tindak

lanjutnya seperti di bawah ini:

No Capaian Kinerja Faktor Penyebab Rencana Tindak Lanjut

1 Terlaksananya

kegiatan survei

kepuasan pasien

dan masyarakat nilai

IKM tercapai 84,57

kategori sangat baik

Indikator kinerja utama dan program

kerja strategis, matriks IKU dan

Perjanjian kinerja tahun 2019 pada

sasaran strategis perspektif

stakeholder terwujudnya kepuasan

stakeholder pada IKU indikator kinerja

tingkat kepuasan pasien dan

masyarakat target 80 tercapai 84,57

nilai IKM dengan melibatkan

responden sejumlah 4236 atau rata –

rata 253 per bulan dengan mutu

pelayanan B dan kinerja unit

pelayanan baik, yang secara internal

telah diuji cobakan dengan perubahan

target ≥ 85. Ketercapaian tersebut

masih perlu dilakukan koordinasi

secara terus menerus dan peningkatan

pada 9 unsur pelayanan sesuai form

survei yang didistribusikan ke unit kerja

pelayanan.

1. Hasil survei kepuasan pelanggan di laporkan ke direktur utama, jajaran direksi dan seluruh unit kerja terkait

2. Hasil survei disampaikan pada acara tinjauan manajemen ISO 9001:2015 dalam satu tahun dilaksanakan 2 (dua) kali

3. Hasil survei di Feedbackkan ke unit kerja terutama jika pada prosentasi kurang dari 100% dari 9 unsur pelayanan sesuai form survei

4. Form dan Hasil survei bisa akses di turbonas

5. Update revisi SK tim pelaksana survei

6. Revisi SOP pelaksanaan survei kepuasan pelanggan

2 Terlaksananya

penanganan

komplain (100%)

Indikator kinerja utama dan program

kerja strategis, matriks IKU di sasaran

strategis, perspektif stakeholder

terwujudnya kepuasan stakeholder

1. Terus berupaya menyelesaikan

permasalahan jika terjadi

komplain sesuai kategori dan

standar yang ditetapkan melalui

Page 97: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

89

pada IKU prosentase komplain yang

ditindaklanjuti target 100%, tercapai.

Pengelolaan penanganan komplain

pada tahun 2019 sejumlah 78

komplain dari berbagai unit kerja pada:

rawat jalan, rawat inap, penunjang dan

administrasi

Setiap ada komplain segera

dilakukankoordinasi sesuai kategori

grading (merah, kuning, hijau).

Sumber data: survei IKM/SKM, duty

manager, komplain langsung, 60 kotak

saran dan media sosial serta website

koordinasi dengan unit terkait

dan jika pada pelanggan

eksternal penyelesaian

melibatkan pasien dan keluarga

atau pengunjung.

2. SK penanganan komplain

pelanggan

3 Pembuatan MoU:

pelayanan/KSM

115%,

pengelolaan/KSO

53,84%, pendidikan

82,60%

Realisasi MoU pelayanan/ KSM

melebihi target yakni 115%

dikarenakan adanya kebutuhan dan

perluasan jejaring pelayanan

kesehatan jiwa sedangkan MoU

pengelolaan/ KSO terealisasi 53,84%,

dan MoU pendidikan terealisasi

82,60% tidak mencapai target

dikarenakan adanya variasi masa

berakhir.

Melakukan pemantauan dan

evaluasi terhadap MoU mulai tahun

berjalan dan tahun berakhir:

a. MoU pelayanan b. MoU pengelolaan /KSO c. MoU pendidikan

Pro aktif menginformasikan ke instansi lain untuk kerjasama selanjutnya

4 Keprotokoleran:

upacara 141,66%,

apel 97,96%,

penerimaan tamu

pejabat 87,50%,

dokumentasi

178,00%

Keprotokoleran pada :

a. Upacara tercapai 141,66% dikarenakan dalam pelaksanaan selain sesuai jadwal juga adanya tambahan kegiatan peringatan hari besar nasional sedangkan pelaksanaan kegiatan apel kurang dari target yakni 97,96% dikarenakan pada jadwal apel kadang -kadang bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan upacara.

b. Penerimaan tamu pejabat hanya tercapai 87,50%, dikarenakan tamu yang datang kadang tidak terstruktur.

c. Dokumentasi tercapai 178,00% dikarenakan selain terkait dengan penerimaan tamu pejabat juga adanya kegiatan lain yang memerlukan pendokumentasian.

Melakukan koordinasi dan monev

disetiap kegiatan keprotokoleran:

a. Upacara b. Apel c. Penerimaan tamu pejabat d. Dokumentasi

5 Informasi:

1) Penerimaan telepon masuk: 115,23%,

2) Penyambungan telepon keluar: 164,28%,

3) Informasi media internal a. Banner

153,33% b. Tingtong

141,74% 4) Informasi media

Pelayananinformasi,

1. Penerimaan telepon masuk mencapai 115,23%, dikarenakan banyaknya permintaan untuk menghubungkan antar unit kerja

2. Penyambungan telepon keluar

mencapai 164,28%, dikarenakan kebutuhan untuk menghubungi keluarga pasien, penyedia, dan instansi lain.

3. Informasi media internal dengan

cetak banner 153,33%,

a. Melakukan monitoring dan evaluasi terutama pada telepon masuk dengan nomor telepon yang tidak dikenal yang bisa akses langsung keruangan dengan mengatasnamakan petugas dikarenakan pernah beberapa kali ada kejadian. Dan penyambungan telepon keluar melalui petugas operator yang standby 24 Jam di IGD

b. Melakukan pemantauan terhadap media internal dan penawaran media eksternal

Page 98: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

90

massa a. Internal

130,76% b. Eksternal

162,30% 5) Layanan

informasi melalui: a. Telepon

127,23% b. Sosial

media ( WA, email) 168,19%

c. Kotak saran 111,95%

d. Permintaan publikasi/ papan informasi 83,33%

dikarenakan adanya permintaan dari beberapa kegiatan pelatihan dan lainnya sedangkan tingtong 141,74% permintaan untuk menginformasikan kegiatan yang sifatnya mendadak, mengulang dan beberapa himbauan dilingkungan sekitar RS dan unit kerja yang wajib di sampaikan: kawasan bebas rokok dan senam peregangan.

4. Informasi media massa, internal

dan eksternal. internal tercapai 130,76%, eksternal tercapai 162,30%, pencapaian publikasi media eksternal erat kaitannya dengan fenomena kesehatan jiwa yang ada di masyarakat.

5. Layanan informasi melalui telepon

tercapai 127,23%, media WA dan email 168,19%, kotak saran 111,95%, permintaan publikasi/ papan informasi 83,33%, dengan fasilitas yang disediakan memudahkan masyarakat untuk mengakses

yang keberadaannya masih diperlukan verifikasi.

6 Duty manajer

16,00%

Pelaksanaan kegiatan duty manajer

dibulan januari – februari mencapai

target sebesar 16%, dikarenakan mulai

bulan maret ada perampingan yang

awalnya petugas jaga malam secara

managerial ada 3 orang, duty manager

yang terdiri dari pejabat struktural dan

fungsional sebagai duty manager,

supervisi keperawatan pria dan wanita,

mejadi 1 orang petugas yang tetap

disebut sebagai duty manager sesuai

SK Direktur Utama. Dan sejak tanggal

30 September 2019 ada SK MPP

(Manajer Pelayanan Pasien).

Pelaksanaannya dibawah direktur

teknis medik dan keperawatan

Melakukan koordinasi jika terjadi

permasalahan terkait dengan

hukormas

7 Pembuatan SK

100,00%

Capaian kegiatan pembuatan SK

sebesar 100,00% berkaitan dengan

kebutuhan dan disposisi yang terima

sesuai tata kelola organisasi di

lingkungan rumah sakit

Melakukan monev pelaksanaan

kegiatan pembuatan SK terkait

masa berlaku dan penetapan SK

8 Jadwal Shift Januari – Mei ada 5 staf dan bulan

Juni hingga sekarang ada 4 staf

dikarenakan ada pengurangan

(promosi) di subbagianhukormas

melaksanakantugassif di operator

telpon 24 jam di pojok IGD

denganpenjadwalantugaspagi,

siangdanmalamsesuaiaturanyang

ditetapkandengan rata

ratapelaksanaantugas: sebagaiberikut:

Pagi @ 9 x, siang @ 7x, Malam @7x

Melakukan monitoring dan evaluasi

terhadap pelaksanaan jaga shift

Melakukan koordinasi jika terjadi

permasalahan

Mengkonsultasikan dan

melaporkan pada atasan langsung

Page 99: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

91

6). Akreditasi Nasional dan Internasional

Kondisi yang dicapai :

Tercapainya akreditasi paripurna versi 2012 oleh KARS tahun 2015 telah dipertahankan

dengan re-visitasi pada tahun 2016 dan 2017. Demikian juga ISO 9001 : 2008 tetap

dipertahankan untuk menunjang mutu pelayanan di Rumah Sakit. Untuk menuju RS

Pendidikan tahun 2017 telah dilakukan survey RS Pendidikan Afiliasi, Tahun 2018

diajukan untuk Survey SNARS Ed .1 Internasional dan pada tahun 2019 telah diperoleh

predikat akreditasi tingkat Internasional SNARS oleh KARS.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Terakreditasi Nasional dan Internasional

Target RSB

Pelaksanaan surveilance ISO

9001:2008 Terakreditasinya RS

versi 2012

Pelaksanaan surveilance

ISO 9001:2008 akreditasi

Pelaksanaan surveilance

ISO 9001:2008 akreditasi

Pelaksanaan surveilance

ISO 9001:2008

Reakreditasi RS versi 2012

Surveilance dan Akreditasi RS versi 2012

Realisasi Capaian

ISO 9001: 2008

Jumlah 2

ISO 9001: 2008 Jumlah 2

ISO 9001: 2008

Jumlah 2

SGS ISO 9001 : 2015

Jumlah 2

SGS ISO 9001 : 2015

Jumlah 2

Akreditasi Tingkat Paripurna Jumlah 1

Verifikasi-1 Akreditasi Tingkat

Paripurna Jumlah 1

Verifikasi-2 Akreditasi Tingkat

Paripurna Jumlah 1

Pengajuan Re-Akreditasi

SNARS Tingkat

Internasional

Akreditasi SNARS Tingkat

Internasional Jumlah 1

Permasalahan:

Tahun 2019 telah dilaksanakan Akreditasi SNARS Internasional, dan baru dilakukan

survey pada 14-18 januari 2019.

Hasil survey akreditasi pada bulan Januari 2019 belum memenuhi nilai batas

minimal yang untuk capaian predikat Internasional, dan telah dilakukan survey

remedial tingkat Internasional pada tanggal 25-26 Juni 2019 Rekomendasi dari Tim

Surveyor KARS telah dipenuhi dengan Perencanaan Perbaikan Strategis yang

menghasilkan pencapaian pada predikat terakreditasi internasional.

Page 100: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

92

Pada tanggal 7-8 Januari 2020 telah dilaksanakan survei verifikasi internasional

yang pertama oleh tim surveyor dari KARS.

Penggunaan aplikasi SISmadak untuk dokumen online terdapat beberapa hambatan

seperti tidak urut untuk Elemen Penilaian tetapi sudah diantisipasi dengan cek dan

double cek saat upload baik dari pokja maupun sekretariat.

Untuk RS Pendidikan elemen penilaian di dalam KARS sudah dimasukkan dalam

Kelompok Kerja IPKP.

Usulan Pemecahan Masalah :

Mengkoordinasikan hasil survei verifikasi pertama akreditasi internasional SNARS

oleh KARS dan melakukan perbaikan-perbaikan atas saran rekomendasi surveiyor.

Mengkoordinasikan kembali Perencanaan Perbaikan Strategis dengan unit terkait

untuk persiapan survey verifikasi kedua yang akan dilaksanakan pada tahun 2021.

Penilaian sebagai RS terakreditasi Pendidikan unsur elemennya sudah tercantuk di

dalam pokja IPKP dan saat survey SNARS Ed. 1 Internasional sudah sekalian

disurvey.

Dalam rangka me-maintenance mutu di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

tetap dilakukan sudit mutu dengan ISO dari SGS.

7). Pengembangan Pelayanan Psikogeriatri Berbasis Rumah Sakit

Kondisi yang dicapai :

Pencapaian pengembangan pelayanan psikogeriatri berbasis rumah sakit melebihi

target yang ditetapkan, yaitu 6 jenis pelayanan.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Jumlah pengembangan jenis pelayanan psikogeriatri berbasis RS (Jenis Pelayanan)

Target RSB

1 2 3 4 5

Realisasi Capaian

1 2 3 5 6

Page 101: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

93

(Host piece) Pelayanan

pasien terminal

(sasarannya lansia dg keluarga kesulitan

melakukan perawatan mandiri)

Kendala di tarif (tarif

belum ada)

(host piece) (paliatif care) Pelayanan u perawatan

pasien terminal.

(operasional berjalan di

ruang Bismo)

(host piece) (paliatif care) (restpite care) Pelayanan u

penitipan pasien lansia

saat ditinggalkan sementara oleh keluar (kendala

belum ada penetapan

tarif)

(host piece) (paliatif care) (restpite care)

(day care) Pelayanan

pasien untuk asuhan siang

hari, dg frekuensi 5x

kedatangan/bulan

(home care) Pelayanan u pasien yang

kesulitan dibawa ke

rumah sakit.

(host piece) (paliatif care) (restpite care)

(day care) (home care) (wisata jiwa)

Permasalahan:

Meskipun secara kuantitas pencapaian pengembangan layanan melebihi target, tetapi

dari aspek pendapatan, belum bisa memberikan kontribusi peningkatan pendapatan

yang besar. Bebarapa faktor yang menjadi penyebabnya adalah :

- Kurang optimalnya promosi layanan ke masyarakat.

- Belum ada mapping area pasar yang terkait pelayanan yang dikembangkan

- Layanan baru yang dikembangkan belum bisa diakomodir dengan pembiayaan

BPJS

Usulan Pemecahan Masalah :

Identifikasi pasar yang menjadi konsumen pelayanan.

Mengitensifkan tim dan program promosi.

Melibatkan organisasi sosial dan peran serta masyarakat dalam mengakomodir

pembiayaan pasien tidak mampu.

1

2

3 4

5

1

2

3

5

6

0

1

2

3

4

5

6

7

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Jumlah Pengembangan Jenis Pelayanan Psikogeriatri berbasis RS

Target

Capaian Jumlahpengembanganjenis pelayananpsikogeriatriberbasis RS

Page 102: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

94

8). Pengembangan Pelayanan Psikogeriatri Berbasis Komunitas

Kondisi yang dicapai :

Pencapaian pengembangan pelayanan psikogeriatri berbasis komunitas telah sesuai

dengan target yang ditetapkan, yaitu 4 lembaga pada tahun 2019.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Jumlah pengembangan jenis pelayanan psikogeriatri berbasis Komunitas (Jumlah Lembaga)

Target RSB

Perencanaan 1 2 3 4

Realisasi Capaian

1 3 3 3 4

(kerjasama komunitas alzeimer)

(kerjasama komunitas alzeimer)

(kerjasama posyandu

lansia sumber porong)

(kerjasama dg yayasan

gerontologi Abiyoso)

(kerjasama komunitas alzeimer)

(kerjasama posyandu

lansia sumber porong)

(kerjasama dg yayasan

gerontologi Abiyoso)

(kerjasama komunitas alzeimer)

(kerjasama posyandu

lansia sumber porong)

(kerjasama dg yayasan

gerontologi Abiyoso)

Puskesmas singosari

(kerjasama komunitas alzeimer)

(kerjasama posyandu

lansia sumber porong)

(kerjasama dg yayasan gerontologi Abiyoso)

(Puskesmas singosari)

(Kerjasama dengan panti

werdha dibawah

dinas sosial jawa timur)

Permasalahan:

0

1

2

3

4

1

3 3 3

4

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Jumlah pengembangan jenis pelayanan psikogeriatri berbasis Komunitas

Target RSB

Capaian Jumlahpengembanganjenis pelayananpsikogeriatriberbasis Komunitas

Page 103: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

95

Permasalahan :

Upaya untuk mengembangkan pelayanan bebasis masyaraat tidak selalu berjalan

baik. Hal ini terbukti dengan adanya stagnasi pada tahun 2016 – 2017. Bebrapa faktor

yang menjadi penyebab adalah :

- Tidak mudah untuk melakukan advokasi dan meyakinkan bahwa pelayanan geriatri

bebasis masyarakat sangat penting dalam perawatan kualitas hidup lansia.

- Dukungan dana yang terbatas, sehingga pengelola kegiatan lebih bersifat sosial.

Usulan Pemecahan Masalah :

Memberikan edukasi kepada masyarakat secara intensif dan terukur.

Mendorong keterlibatan tokoh masyarakat dalam pelaksanaan program kegiatan.

Membangun inovasi kegiatan produktif sehingga mempunyai nilai jual yang dapat

digunakan untuk merangsang peningkatan peran serta masyarakat.

9). Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan Psikogeriatri

Kondisi yang dicapai :

Pencapain jumlah institusi jejaring pelayanan psikogeriatri telah melebihi target yaitu

5 institusi jejaring dari 3 yang ditetapkan.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan Psikogeriatri (Jumlah Lembaga)

Target RSB

Manitenance dan

Perencanaan Pengembangan

2

Manitenance dan

Perencanaan Pengembangan

3 Manitenance dan

Perencanaan Pengembangan

Realisasi Capaian

Perencanaan 2 Maintenance 2 5

(Panti sosial karya asih)

( panti sosial griya asih)

(Panti sosial karya asih)

( panti sosial griya asih)

(Panti sosial karya asih)

( panti sosial griya asih)

(Puskesmas singosari) (uptws blitar)

(uptws tulung agung kelas jauh blitar) (Uptws pandaan)

(uptws pare) (uptws jember)

Page 104: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

96

Permasalahan:

Keberadaan institusi jejaring sebenarnya mampu meningkatan pendapatan rumah sakit

melalui peningkatan kunjungan rawat inap dan rawat jalan. Hanya saja beberapa institusi

mempunyai lokasi yang realtif jauh. Kondisi ini berdampak pada proses rujukan, mengingat

kondisi pasien lansia yang rentan dengan risiko di perjalanan

Usulan Pemecahan Masalah :

Mengupayakan komunikasi dan koordinasi antara RSJ RW, Puskesmas dan pihak

Dinas Sosial Geriatri, terkait pemeriksaan awal pasien yang akan dialkukan rujukan

ke RSJ RW.

Mengupayakan ketersediaan sarana transportasi yang nyaman untuk fasilitasi pasien

lansia yang tidak mampu.

10). Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan Psikogeriatri

Kondisi yang dicapai :

Jumlah institusi jejaring pendidikan psikogeriatri yang sudah bekerja sama ada 2

institusi pendidikan kedokteran yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Widya Mandala

dan Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan Psikogeriatri

Target RSB

0

2

0

3

0 0

2

0 0

5

0

1

2

3

4

5

6

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan Psikogeriatri

Target RSB

Capaian JumlahInstitusi JejaringPelayananPsikogeriatri

Page 105: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

97

(Jumlah Lembaga)

Perencanaan Maintenance 1 Maintenance 2

Realisasi Capaian

Perencanaan Maintenance 1 1 2

(universitas airlangga )

(Universitas

widya mandala

surabaya)

(Universitas widya

mandala surabaya) , (universitas hangtuah surabaya)

Permasalahan :

Permasalahan pada pengembangan ini lebih pada proses untuk melakukan

kerjasama, terutama aspek kemanfaatan bagi institusi dan skema pembiayaan. Saat ini

jejaring pendidikan yang ada adalah untuk pendidikan dokter, belum pada tingkat program

pendidikan dokter spesialis. Tahun 2017 pernah dilakukan jejaring pendidikan untuk dokter

spesialis jiwa dari Universitas Airlangga, tetapi dalam perjalannya terhenti dengan berbagai

kendala diantaranya, belum ada ketersediaan anggaran dari RSJ untuk memberikan

gaji/jasa pelayanan pada SDM yang menjalani stase di geriatri RSJ RW.

Usulan Pemecahan Masalah :

Mengusulkan koordinasi adanya kebijakan dan regulasi tentang pemberian jasa

medik untuk SDM peserta program pendidikan dokter spesialis yang memberikan

pelayanan di psikogeriatri.

0 0

1

0

2

0 0

1 1

2

0

0,5

1

1,5

2

2,5

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan Psikogeriatri

Target RSB

Capaian JumlahInstitusi JejaringPendidikanPsikogeriatri

Page 106: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

98

11). Jumlah Institusi Jejaring Penelitian Psikogeriatri

Kondisi yang dicapai :

Jumlah institusi jejaring penelitian psikogeriatri yang sudah bekerja sama ada 2 institusi

pendidikan kedokteran yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Widya Mandala dan

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Jumlah Institusi Jejaring Penelitian Psikogeriatri (Jumlah Lembaga)

Target RSB

Perencanaan 1 Maintenance 1 2 Maintenance 2

Realisasi Capaian

Perencanaan Perencanaan 0 1 2

(universitas brawijaya

prodi keperawatan

jiwa)

(universitas brawijaya prodi

keperawatan jiwa, dan Fakultas Kedokteran

Universitas Widya Mandala)

Permasalahan:

Secara kuantitas jumlah institusi jejaring penelitian telah mencapai target, hanya saja

latar belakang penelitinya masih homogen, yaitu keperawatan. Harapanya kedepan

0

1

0

2

0 0 0 0

1

2

0

0,5

1

1,5

2

2,5

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Jumlah Institusi Jejaring Penelitian Psikogeriatri

Target RSB

Capaian JumlahInstitusi JejaringPenelitianPsikogeriatri

Page 107: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

99

dapat diisi oleh berbagai latar belakang prosesi, mengingat pelayanan psikogeriatri

adalah pelayanan yang bersifat multidisipliner. Disamping itu hasil penelitian yang telah

dilakukan belum semuanya bisa dipublish di jurnal baik nasional maupun insternasional.

Usulan Pemecahan Masalah :

Melakukan komunikasi dan advokasi dengan semua jejaring pelayanan pendidikan

psikogeriatri, terkait keterlibatan penelitian.

Melakukan suoerfisi dan pendampingan terkait proses publis hasil penelitian di jurnal

yang kompeten.

12). Permberdayaan Layanan PPK Primer dan Sekunder

Kondisi yang dicapai :

Pencapaian pemberdayaan layanan di PPK primer dan sekunder dari tahun 2015 –

2019 memberikan hasil yang sangat baik.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Pemberdayaan Layanan PPK Primer dan Sekunder (Jumlah Lembaga)

Target RSB

Perencanaan Pelaksanaan Pembinaan

4 8 12 18

Realisasi Capaian

Perencanaan 4 13 56 111

0 4

8

12 18

0

4

13

56

111

0

20

40

60

80

100

120

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Pemberdayaan Layanan PPK Primer dan Sekunder

Target RSB

CapaianPemberdayaanLayanan PPKPrimer danSekunder

Page 108: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

100

Pencapaian ini didukung oleh berbagai faktor, yaitu :

Komitmen tim PKRS yang tinggi untuk memberikan edukasi dan membangun

jejaring pelayanan dg PPK 1 dan PPK 2 di Jawa Timur.

Peran serta beberapa Dinas Kesehatan yang berkenan untuk melibatkan semua

satuan kerjanya dalam proses pelayanan rujukan

Permasalahan:

Kegiatan ini sebenarnya cukup menunjang kunjungan melalui proses rujukan, khusunya

kunjungan ke IGD. Kendala yang masih ada adalah kurangnya pemahaman SDM di

PPK primer terkait kelengkapan administrasi dan implementasi SISRUTE. Tetapi

kondisi ini bisa disikapi di RSJ RW, sehingga tidak menyebabkan gangguan pelayanan

pasien.

Usulan Pemecahan Masalah :

pemberian edukasi tetap dilakukan secara berkelanjutan

membangun komunikasi rujukan melalui jejaring grup untuk meminimalkan risiko

administrasi

mengadakan pertemuan secara berkala setiap tahun sekali untuk mendapatkan

masukan terkait perbaikan pelayanan.

Capaian Kinerja Instalasi PKRS

IKU Realisasi

2015 Realisasi

2016 Realisasi

2017 Realisasi

2018 Target 2019

Realisasi 2019

Prosentase 2019

Penyuluhan di Luar RS

13 12 30 27 12 37 308,33%

Pembinaan

Lansia 5 10 13 16 12 13 108,33%

Pembinaan

Layanan di PPK

primer dan

sekunder

40 48 50 56 13 111 846,15%

Pembinaan KPSI

(Komunitas

Peduli Skizofrenia

Indonesia)

3 3 2 3 3 4 133,33%

Page 109: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

101

Grafik kinerja instalasi PKRS tahun 2015 – 2019

Target dan pertumbuhan kegiatan di Instalasi PKRS dapat dicapai dengan baik

dari tahun 2015 - 2019. Faktor yang berkontribusi adalah komitmen SDM, sistem

monitoring dan evaluasi yang dilakukan cukup optimal, serta semakin banyaknya

jejaring kesehatan jiwa.

Diperlukan peningkatan peran Instalasi PKRS dalam promosi kesehatan yang

menunjang kunjungan dan rujukanpasien serta peran serta masyarakat untuk

peningkatan kesadaran tentang penangan gangguan jiwa yang lebih dini dan

holistic. Kegiatan promosi Promosi Kesehatan Rumah Sakit diharapkan dapat lebih

terukur dengan parameter output yang lebih baik.

13). Jumlah Institusi kerjasama dengan sister hospital luar negeri dan Dalam Negeri

Kondisi yang dicapai :

Sampai dipenghujung tahun 2019, program ini belum dapat terealiasasi.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Terealisasinya Kerjasama dengan Sister Hospital LN dan DN

Target RSB

Perencanaan 1 2 3 4

Realisasi Capaian

Perencanaan Penjajagan Penjajagan 0 0

40 48 50 56

111

0

20

40

60

80

100

120

2015 2016 2017 2018 2019

Penyuluhan di Luar RS

Pembinaan Lansia

Pembinaan Layanan di PPKprimer dan sekunder

Pembinaan KPSI (KomunitasPeduli Skizofrenia Indonesia)

Page 110: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

102

Permasalahan:

Ketidaktercapaian program ini bukanlah tanpa upaya. Beberapa kali dilakukan upaya

penjajagan/pendekatan dan komunikasi dengan institusi yang telah dilakukan analisa

memenuhi syarat, tetapi pada ujungnya terkendala administrasi dan birokrasi yang elum

bisa dipenuhi dan diluar kendali RSJ RW. Sebagai contoh ketika pihak RSJ RW

melakukan komunikasi ke instusi di Taiwan, dimana dari kedua pihak sudah sepakat,

tetapi terkendala belum adanya payung hukum kerjasama antara pemerintah Indonesia

dan Taiwan.

Usulan Pemecahan Masalah :

Upaya pemecahan masalah bukanlah untuk penyelesaian program sister hospital, tetapi

lebih pada uapaya evaluasi terkait dengan risiko mampu laksana atau tidak dari

program yang akan ditetpkan. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dan

perbaikan adalah :

mengupayakan analisis kemampuan laksana program dengan lebih seksama dan

komprehensif

melalukan upaya monitoring dan evaluasi program dengan lebih ketat dan terukur,

berikut rencana tindak lanjut jika ada risiko ketidaktercapaian suatu program

14). Prosentase supervisi yang dilakukan oleh jejaring pendidikan

Kondisi yang dicapai :

Supervisi oleh institusi jejaring pendidikan merupakan program baru yang

dilaksanakan mulai tahun 2015. Kegiatan ini merupakan terobosan untuk

meningkatkan kualitas bimbingan kepada praktikan. Supervisi oleh institusi jejaring

0

1

2

3

4

0 0 0 0 0 0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Kerjasama dengan Sister Hospital LN dan DN

Target RSB

CapaianKerjasamadengan SisterHospital LN danDN

Page 111: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

103

pendidikan termasuk dalam indikator mutu. Adapun hasil dari supervisi pendidikan

dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Prosentase supervisi yang dilakukan oleh jejaring pendidikan

Target RSB

Perencanaan 20% 40% 60% 80%

Realisasi Capaian

60% 115% 103,6% 87,5% 80%

Supervisi oleh jejaring institusi pendidikan tercapai karena adanya komitmen dari

institusi pendidikan untuk melakukan evaluasi pembelajaran klinik di Rumah Sakit

pendidikan. Komitmen tersebut dicantumkan dalam nota kesepakatan dan kewajiban

supervisi juga tercantum dalam PP no 93 tahun 2015 tentang Rumah Sakit

Pendidikan dan merupakan ketentuan dari standar akreditasi nasional ed 1 (SNARS

ed 1) di standar IPKP.

Usulan Pemecahan Masalah :

Mempertahankan koordinasi dengan institusi pendidikan untuk melakukan supervisi

karena tujuan supervisi adalah menjaga mutu layanan di wahana pembelajaran

klinik.

Komitmen untuk memasukkan kegiatan supervisi dalam nota kesepakatan/perjanjian

kerjasama.

0%

20% 40%

60%

80% 60%

115%

103,60%

87,50% 80%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

140%

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Prosentase Supervisi yang dilakukan oleh Jejaring Pendidikan

Target RSB

Capaian Supervisiyang dilakukanoleh jejaringPendidikan

Page 112: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

104

15). Prosentase Unit Kerja yang mencapai target IKU

Kondisi

Indikator Kinerja Unit berdasarkan capaian Tahun 2019 tercapai 90%. Belum mencapai

target tetapi menunjukkan tren peningkatan dari tahun sebelumnya.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Prosentase Unit kerja yang mencapai target IKU

Target RSB

100% 100% 100% 100% 100%

Realisasi Capaian

75% 85% 85% 83% 90%

Permasalahan :

Indikator yang meningkat disebabkan adanya proses peningkatan mutu yang

menjadi komitmen pelayanan.

Pengumpulan data dan pengolahan data oleh komite terkait tidak tepat waktu

sehingga sulit menggambarkan interprestasi data yang real time sehingga bisa

dilakukan perbaikan segera.

Masih didapatkan indicator mutu yang belum tercapai sesuai target antara lain:

1. Kepatuhan jam Visite Dokter Spesialis.

2. Bed Occupancy Rate (BOR)

100% 100% 100% 100% 100%

75% 85% 85%

83%

90%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Prosentase Unit kerja yang mencapai target IKU

Target RSB

CapaianProsentase Unitkerja yangmencapai targetIKU

Page 113: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

105

3. Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Pelayanan Medik Tepat

Waktu.

4. Kejadian Pasien Lari.

5. Kejadian Infeksi Aliran Darah Perifer (Phlebitis).

6. Waktu Tunggu Layanan Fisioterapi ≤120 Menit.

7. Program Pemberian Penghargaan dan Konsekuensi.

8. Kecepatan Pemberian Informasi Tagihan Pasien Rawat Inap.

9. Ketepatan Penyerapan Dana Rupiah Murni Sesuai dengan Perencanaan.

10. Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Tingkat Manajemen.

11. Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja.

12. Ketersediaan Linen.

13. Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang ATK.

14. Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang Tekstil.

15. Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang Rumah

Tangga.

16. Pendampingan Masalah Hukum.

17. Pelaksanaan Audit Medis Dua Kali dalam Setahun.

18. Kejadian Kecelakaan Akibat Kerja.

19. Terlaksananya kredensial dan Rekredensial bagi perawat yang telah habis masa

berlaku RKK nya.

20. Verifikasi Penyelesaian Laporan Ketidaksesuaian.

Usulan Pemecahan Masalah :

Koordinasi lintas bidang/bagian untuk meningkatkan usaha pencapaian pada

indikator mutu dengan memperhatikan penyebab tidak tercapainya indikator, baik

dari sisi SDM, fasilitas, maupun kinerja unit terkait.

Konsolidasi pengawasan penerapan budaya keselamatan pasien dan tercapainya

indicator mutu melalui supervise manajerial oleh pejabat structural RS.

Peningkatan kualitas kinerja komite terkait dalam hal pengumpulan data dan

pengolahan data.

Page 114: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

106

16). Prosentase Pegawai yang Berperilaku sesuai Budaya Kerja

Berdasarkan hasil survey budaya kerja tahun 2019 didapatkan data bahwa perilaku

budaya kerja pegawai RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang belum mencapai target,

namun sudah menunjukkan adanya tren kenaikan setiap tahunnya.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Prosentase Pegawai yang Berperilaku sesuai Budaya Kerja

Target RSB

70% 75% 80% 85% 90%

Realisasi Capaian

0% 0% 77,85% 80,72% 82,4%

Permasalahan :

Pada tahun 2019 terjadi kenaikan prosentase pegawai yang berprilaku sesuai

budaya kerja bila dibandingkan dengan periode waktu sebelumnya, Faktor yang

mempengaruhi antara lain:

78,3% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal siap mewujudkan

pelayanan bersih dan melayani

87,2% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal berintegritas (jujur,

beretika, bertanggungjawab)

80,1% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal giat, rajin, dan

bersemangat dalam bekerja

70%

75%

80% 85% 90%

0% 0%

77,85% 80,72%

82,40%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Prosentase Pegawai yang Berperilaku sesuai Budaya Kerja

Target RSB

CapaianProsentase Unitkerja yangmencapai targetIKU

Page 115: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

107

83,3% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal aktif, cepat tanggap

dan produktif

82,6% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal professional, kreatif

dan inovatif

21,7% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal siap mewujudkan pelayanan

bersih dan melayani.

12,8% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal berintegritas (jujur, beretika,

bertanggungjawab).

19,9% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal giat, rajin, dan bersemangat

dalam bekerja.

16,7% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal aktif, cepat tanggap dan

produktif.

17,4% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal professional, kreatif dan inovatif.

Usulan Pemecahan Masalah :

Budaya kerja sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai karakteristik personalisasi masing-

masing individu sehingga perlu perilaku positif yang berlangsung terus menerus

sehingga terinternalisasi dalam budaya kerja pegawai

Perlu meningkatkan kegiatan dengan tujuan melatih nilai-nilai positif pegawai

sehingga bisa terinternalisasi dalam budaya kerja.

Kegiatan positif diidentifikasi dalam bentuk kegiatan keagaamaan, seni, dan olahraga

yang bisa dilaksanakan sehari-hari oleh pegawai

Membentuk Agent of Change dengan kekuatan positif yang berusaha untuk tidak

terkontaminasi pola pikir negatif, dan mampu menyebarkan nilai-nilai positif dalam

bekerja.

Pemberian reward kepada pegawai yang mampu berperan aktif terhadap

terlaksananya kegiatan internalisasi budaya kerja

Secara berkala melaksanakan capacity building sederhana dalam kelompok

kelompok profesi/pemberi layanan sehingga bisa melakukan induksi positif terhadap

nilai budaya kerja.

Page 116: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

108

Pencapaian Bagian SDM :

Kondisi yang dicapai :

IKU Realisasi

2015 Realisasi

2016 Realisasi

2017 Realisasi

2018 Target 2019

Realisasi 2019

Prosentase 2019

Terlaksananya capacity building

0 pkt/th 7 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 keg/th 1 keg/th 100%

Terlaksananya benchmarking

0 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 keg/th 1 keg/th 100%

Evaluasi program AoC

0 pkt/th 0 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 keg/th 1 keg/th 100%

Jumlah pengelolaan kesejahteraan SDM

6 keg/th 7 keg/th 7 keg/th 8 keg/th 12

keg/th 12 keg/th 100%

Terlaksananya Peringatan Hari Nasional (kartini/hari ibu)

1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 100%

Permasalahan :

Secara kuantitas seluruh kegiatan telah tercapai sesuai target, namun perlu dilakukan

evaluasi lebih lanjut mengenai efektifitas/kualitas dari kegiatan tersebut.

Usulan Pemecahan Masalah :

1. Kegiatan capacity building, tetap direncanakan/dijadwalkan secara berkala setiap tahun

dengan metode pendekatan capacity building di kelompok-kelompok profesi di seluruh

unit pelayanan.

2. Kegiatan benchmarking, tetap direncanakan/ dijadwalkan minimal setiap tahun sekali,

dengan juga melakukan benchmarking terhadap penilaian kinerja pegawai

3. Kegiatan evaluasi AoC diharapkan lebih implementatif dalam bentuk kegiatan

pelayanan sehari-hari, bukan hanya dalam bentuk peringatan hari-hari besar.

4. Jumlah pengelolaan kesejahteraan SDM .

Kegiatan kesejahteraan pegawai tahun 2018 tercapai, meliputi 8 kegiatan pengelolaan:

BPJS, Taspen,cuti pegawai, uang duka, tali asih, pemeriksaan kesehatan berkala, uang

pegawai PNS dan pengelolaan pegawai Non PNS. Tercapai sesuai target 8 kegiatan.

Memerlukan sosialisasi kembali kepada pegawai sehingga semua pegawai mengerti

terhadap pengelolaan kesejahteraan pegawai.

Page 117: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

109

Pelaksanaan program unit kerja

Kondisi yang dicapai :

IKU Realisasi

2015 Realisasi

2016 Realisasi

2017 Realisasi 2018

Target 2019

Realisasi 2019

Prosentase 2019

Jumlah kegiatan mutasi pegawai

7 keg/th 7 keg/th 7 keg/th 7 keg/th 7 keg/th 6 keg/th

85,71%

Jumlah kegiatan Penatausahaan Pegawai

12 keg/th 10 keg/th 10 keg/th 10 keg/th 10 keg/th 10 keg/th

100%

Jumlah kegiatan koordinasi Internal dan Eksternal

24 pkt/th 24 pkt/th 18 keg/th 52 keg/th 24 pkt/th 24 pkt/th 100%

Permasalahan :

1. Jumlah kegiatan mutasi pegawai :

Kegiatan mutasi meliputi: Mutasi pindah pegawai eksternal RSJRW, Mutasi pindah

pegawai internal, Kenaikan pangkat reguler / pilihan, Kenaikan pangkat fungsional,

Usulan jabatan fungsional pertama, Pengusulan pensiun, Mengelola pegawai yang

meninggal. Proses mutasi tidak tercapai sesuai target dan salam pelaksanaanya

terdapat kendala:

a. Mutasi internal yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan organisasi, namun

terdapat beberapa pegawai yang tidak mau melaksanakan tugas sesuai mutase

dengan berbagai macam alasan.

b. Pada proses Kenaikan pangkat reguler / pilihan, Kenaikan pangkat fungsional

Proses kenaikan pangkat reguler, fungsional dan pensiun tercapai sesuai target

namun dalam prosesnya belum bisa terencana dan terjadwal dengan baik sehingga

seringkali pegawai harus melengkapi berkas dalam waktu yang sempit.

2. Jumlah kegiatan Penata usahaan Pegawai :

Kegiatan penatausahaan pegawai pada tahun 2018 sejumlah 10 kegiatan yang

meliputi: pengusulan KARIS/KARSU, pengusulan KARPEG, pembuatan surat tugas,

pembuatan Surat Keputusan DIRUT, mengagendakan surat, administrasi

kepegawaian lainnya, meng-update SIMKA online, merekap data ketenagaan

bulanan, pengusulan kenaikan gaji berkala dan meng-update dan membuat DUK

semua kegiatan tercapai sesuai target yang di tetapkan, namun terkait dengan

Update SIMKA terdapat kendala kurangnya data pendukung dalam Update SIMKA

karena pegawai tidak melapor jika terjadi perubahan data dikarenakan pegawai

Page 118: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

110

kurang memahami kepentingan Update SIMKA, seperti : menikah, memiliki anak,

tubel/ibel.

3. Jumlah kegiatan koordinasi Internal dan Eksternal

a. Koordinasi internal sudah tercapai sesuai target namun dalam pelaksanaanya

kadang tidak sesuai dengan jadwal, hal ini dikarenakan padatnya kegiatan sehingga

pelaksanaannya di tunda atau dijawalkan ulang pada minggu berikutnya dalam

bulan yang sama..

b. Koordinasi eksternal sudah tercapai sesuai target, namun dalam pelaksanaannya

sering mendadak tergantung undangan dari pusat dan juga kadang terlambat

membuka e-mailnya.

Usulan Pemecahan Masalah :

1. Jumlah kegiatan mutasi pegawai :

a. Meningkatkan koordinasi dengan unit-unit yang akan mengadakan mutasi internal,

dan menggugah kembali kesadaran pegawai untuk bisa melaksankan tugas dimana

saja sesuai kebutuhan organisasi.

b. Dilakukan system monitoring kepada seluruh pegawai secara berkala dan

berkelanjutan, serta peringatan dini kepada pegawai yang bersangkutan, sehingga

bisa diketahui secara dini jadwal kenaikan pangkat dan berkas yang harus

dilengkapi.

c. Membuat edaran kepada pegawai jabatan fungsional untuk pengumpulan dupak

setiap semester secara berkala.

2. Jumlah kegiatan Penatausahaan Pegawai :

a. Sosialisai tentang kelengkapan administrasi kepegawaian dalam rangka

pemenuhan data update SIMKA melalui aplikasi kepegawaian yang telah tersedia

yaitu SIPEDE.

b. Usaha pro aktif dari pengelola kepegawaian untuk melaksanakan update data

SIMKA bila diketahui dan dikonfirmasi adanya perubahan data pegawai.

3. Jumlah kegiatan koordinasi Internal dan Eksternal :

a. Melaksanakan sesuai jadwal,

b. Sering memonitor undangan dari email.

Page 119: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

111

Implementasi Budaya Kerja

Kondisi yang dicapai :

IKU Realisasi

2015 Realisasi

2016 Realisasi

2017 Realisasi

2018 Target 2019

Realisasi 2019

Prosentase 2019

Jumlah Internalisasi Budaya Kerja

0 keg/th 0 keg/th 2 keg/th 2 keg/th 2 keg/th 2 keg/th 100%

Terlaksananya survey budaya kinerja

0 keg/th 0 keg/th 2 keg/th 2 keg/th 2 keg/th 2 keg/th 100%

Jumlah dialog Kinerja (supervisi managerial)

8 keg/th 8 keg/th 11 keg/th 3 keg/th 4 keg/th 2 keg/th 50%

Jumlah kegiatan 5 R

12 keg/th 12 keg/th 12 keg/th 12 keg/th 12 keg/th 12 keg/th 100%

Jumlah Kegiatan Pelayanan Prima

2 keg/th 2 keg/th 2 keg/th 2 keg/th 2 keg/th 2 keg/th 100%

Jumlah Konseling Pegawai

0% 0 % 1,19% 0% 0,5% 0.38% 76%

Jumlah kegiatan penilaian kinerja pegawai

12 keg/th 12 keg/th 12 keg/th 12 keg/th 12 keg/th 12 keg/th 100%

Jumlah kegiatan pengelolaan absensi pegawai

12 keg/th 12 keg/th 12 keg/th 12 keg/th 12 keg/th 12 keg/th 100%

Permasalahan :

1. Kegiatan internalisasi budaya kerja dilaksanakan secara incidental melalui moment

kegiatan bulan ramadhan dan hari kemerdekaan

2. Dialog kinerja (supervise managerial) tidak mencapai target karena tidak dialokasikan

waktu khusus dalam pelaksanaannya

3. Kegiatan 5R tidak dilaksanakan secara terkoordinir

4. Konseling pegawai dilaksanakan bukan atas inisiatif pegawai tetapi dari pemantauan

terhadap kinerja pegawai dan pemeriksaan kesehatan pegawai.

Usulan Pemecahan Masalah

1. Kegiatan internalisasi budaya kerja dilakukan dengan lebih rutin dan terjadwal melalui

pendekatan spiritual, seni dan olahraga.

2. Supervisi managerial diberikan alokasi waktu khusus dan dimasukkan target kinerja.

3. Kegiatan 5R di unit kerja dimasukkan dalam salah satu pemantauan supervisi

managerial.

Page 120: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

112

4. Sosialisasi terhadap layanan konseling pegawai sehingga pegawai bisa secara sukarela

untuk menyampaikan permasalahan secara terbuka kepada Bagian SDM.

IKU Realisasi

2015 Realisasi

2016 Realisasi

2017 Realisasi

2018 Target 2019

Realisasi 2019

Prosentase 2019

Jumlah

Penghargaan

Satya Lencana

Karya satya dan

Bhakti Karya

Husada

40 org/th 148 org/th 96 org/th 104 org/th 112 org/th 105 org/th 93,75%

Jumlah

sosialisasi

peraturan

kepegawaian

8 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 100%

Jumlah

pembinaan

pegawai

indisipliner

1,6% 2,26% 060% 0,83% 0,5% 1,22% 2,45%

Jumlah

penghargaan

pegawai

berprestasi

1 org/th 20 org/th 8 org/th 332 org/th 12 org/th 0 0%

Permasalahan :

1. Jumlah penghargaan Satya Lencana Karya Satya dan Bhakti Karya Husada kurang dari

target karena penyelesaian tanda tangan di Kemenkes yang tidak selesai pada

waktunya sehingga sebagian tertunda

2. Jumlah pembinaan pegawai indisipliner melebihi dari target karena factor akumulasi

keterlambatan pada jam dating dan pulang.

3. Jumlah karyawan berprestasi tidak ada

Pemecahan Masalah :

1. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kemenkes untuk penyerahan

penghargaan yang masih tertunda

2. Melakukan evaluasi system penghitungan akumulasi keterlambatan pada jam dating

dan pulang, dan juga melakukan pembinaan kepada pegawai yang bersangkutan

sehingga mengalami perbaikan pada masa yang selanjutnya.

3. Melakukan koordinasi dengan unit terkait untuk melakukan usulan kandidat pegawai

terbaik di unit masing-masing untuk bisa dilakukan nominasi dan penetapan sebagai

pegawai berprestasi.

Page 121: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

113

IKU Realisasi

2015 Realisasi

2016 Realisasi

2017 Realisasi

2018 Target 2019

Realisasi 2019

Prosentase 2019

Revisi pedoman Remunerasi

1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 100%

Implementasi / pembagian remunerasi

13 pkt/th 13 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 13 pkt/th 13 pkt/th 100%

Permasalahan :

1. Terdapat ketidakpuasan terhadap penentuan remunerasi pegawai yang merangkap

jabatan sebagai kepala instalasi/ ketua komite yang tidak memperbolehkan

menggunakan grade tertinggi

2. Implementasi pembagian remunerasi terlaksana di sekitar tanggal 20 setiap bulan

karena pengisian EPI berjalan tidak tepat waktu.

Pemecahan Masalah :

1. Pengajuan konsultasi kepada PKBLU Kemenkeu untuk teknis remunerasi pegawai yang

rangkap jabatan.

2. Sosialisai kepada seluruh unit kerja untuk pengisian EPI tepat waktu, karena paling

lambat tanggal 10 sudah harus bisa diketahui berapa remunerasi pegawai sebagai

dasar usulan gaji bulan yang akan datang.

IKU Realisasi

2015 Realisasi

2016 Realisasi

2017 Realisasi

2018 Target 2019

Realisasi 2019

Prosentase 2019

Terlaksananya

revisi dokumen

analisa beban

kerja

1 pkt/th 0 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 100%

Terpenuhinya

kebutuhan

tenaga PNS dan

Non PNS melalui

: bezzeting,

desk, penetapan,

dan seleksi

4 pkt/th 0 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 2 pkt/th 2 pkt/th 100%

Permasalahan :

1. Analisa beban kerja berdasarkan peta jabatan yang diverifikasi oleh Hukor Yankes,

masih didapatkan jabatan yang tidak memiliki peta.

2. Kebutuhan tenaga diprioritaskan untuk pemenuhan tenaga professional, sedangkan

untuk tenaga operasional belum bisa dipenuhi.

Page 122: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

114

Pemecahan Masalah :

1. Identifikasi analisa beban kerja untuk jabatan-jabatan yang belum terdapat pada peta

dan mengajukan revisi peta jabatan kepada Hukor Yankes.

2. Identifikasi kebutuhan tenaga operasional yang dibutuhkan untuk bisa dipenuhi melalui

mekanisme rekrut non pns atau outsourching.

17). Prosentase Pegawai yang memenuhi standar kompetensi

Kondisi yang ada :

Kompetensi pegawai pada tahun 2019 dipenuhi dengan cara Pendidikan dan

Pelatihan sebagai berikut:

- Dokter tugas belajar : 8 orang

- Perawat tugas belajar : 11 orang

- Perawat ijin belajar : 63 orang

- Perawat ijin belajar (RPL) : 6 orang

- Pegawai yang mengikuti pelatihan : 532 orang

Total pegawai yang memenuhi standar kompetensi adalah 620 orang (77% dari

jumlah pegawai)

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Prosentase Pegawai yang Memenuhi Standar Kompetensi

Target RSB

55% 60% 65% 70% 75%

Realisasi Capaian

55% 77,50% 71,78% 108% 77%

55% 60% 65%

70% 75% 55%

77,50% 71,78%

108%

77%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Prosentase Pegawai yang Memenuhi Standar Kompetensi

Target RSB

Page 123: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

115

Permasalahan :

Prosentase pegawai yang memenuhi standar kompetensi pada tahun 2019 sebesar

77% dari target 75% (RSB) atau tercapai 102% dari target karena banyaknya jumlah

in house training yang diselenggarakan untuk memenuhi persyaratan akreditasi RS

serta in house training dalam rangka peningkatan dan pengembangan layanan RS

seperti IHT Kesehatan anak remaja, IHT Napza, IHT pasien dengan Mental Organik.

Pelaksanaan kegiatan pelatihan lebih banyak terkonsentrasi pada semester 2

Usulan Pemecahan Masalah :

Identifikasi Pendidikan dan pelatihan yang diperlukan oleh pegawai spesisifik sesuai

tupoksi dan arah pengembangan pegawai

Perencanaan pelatihan diberikan timeline pelaksanaan

Perencanaan Pendidikan mempertimbangkan analisa beban kerja dan peta jabatan.

Capaian Kinerja Bagian Diklit :

Program Kegiatan Satuan Target

2019

Capaian

2019

%

capaian

Perspektif stake holder

Implementasi dan

Evaluasi Tingkat

Kepuasan Peserta Didik

Pelaksanaan Evaluasi

Kepuasan Peserta Didik

prosentase

80 % 84 % 100%

Implementasi dan

evaluasi komplain yang

ditindaklanjuti

Evaluasi Komplain

Pelanggan

prosentase

100 100 100%

Perspektif Proses Bisnis

Pelaksanaan survailance

ISO 9001:2008 dan

SNARS ed 1

Penyusunan dokumen

ISO dan Akreditasi

paket

2 2 100%

Implementasi IPKP

dalam SNARS ed 1

Menyusun kelengkapan

dokumen IPKP

paket 1 1 100%

Merealisasikan MoU

pendidikan

Penjajakan ,

perpanjangan dan

evaluasi kerjasama

dengan institusi

pendidikan

kegiatan

44 44 100 %

Tingkat pertumbuhan

peserta didik

Kegiatan layanan

praktikan S1 kedokteran

orang 461 443 96%

Kegiatan layanan

Praktikan /PKL S1 dan S2

Keperawatan

orang

2158 2591 120%

Page 124: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

116

Kegiatan layanan

praktikan/PKL D3

orang 2025 1712 84,5%

Kegiatan layanan

praktikan/PKL S1 , S2

Psikologi , Ldan non

medis ain-lain,

orang

234 200 85,5%

Pelaksanaan kegiatan

layanan magang

orang 5 8 160%

Prosentase supervisi

yang Dilakukan oleh

Institusi Jejaring

Pendidikan

Supervisi oleh Institusi

Jejaring Pendidikan

Medis, Keperawatan dan

Non Medis

Prosentase

80% 80% 100%

Implementasi dan

evaluasi Indikator Mutu

Monitoring dan evaluasi

capaian indikator Mutu

Bagian Diklit

Kegiatan

12 12 100%

Perspektif SDM dan Organisasi

Pemenuhan standar

kompetensi melalui

pendidikan dan pelatihan

Prosentase pemenuhan

standar kompetensi

Prosentase

75%

Pendidikan berkelanjutan

sub spesialis penyakit

dalam

Orang

1 1 100%

Monitoring & Evaluasi

tenaga terlatih

Prosentase 90% 96% 106%

Pengembangan

kerjasama penelitian

Kegiatan 1 0 0%

Melakukan penelitian

yang bersifat inovatif dan

mengembangkan

pelayanan

Kegiatan

2 0 0%

Publikasi hasil penelitian Kegiatan 2 5 250%

Pelatihan internal dan

eksternal mendukung

pengembangan

pelayanan rumah sakit

Orang

1590 3339 174%

Rata-rata jam pelatihan

pegawai >/= 20 jam

pertahun

prosentase

80% 57% 239,50 %

Sistem IT yang

terintegrasi antara Bagian

Diklit dan Bagian SDM

Membuat dan

mengajukan sistem

informasi yang

terintegrasi antara Bagian

Diklit dan Bagian SDM

kegiatan

1 0 0%

Page 125: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

117

Perspektif finansial

Optimalisasi penggunaan

sistem IT

Evaluasi implementasi

Sistem Informasi

Pelatihan Terpadu

kegiatan

1 1 100%

Peningkatan pendapatan

Diklit

Evaluasi capaian

pendapatan Diklit

Analisa capaian Kinerja Bagian Diklit tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Capaian Kinerja Kegiatan Faktor Penyebab Tindak Lanjut

Hasil survey tingkat kepuasan

peserta didik 84 % peserta didik

menyatakan puas

Hasil capain survey meningkat

dibanding tahun lalu meski

masih tetap ada penurunan

kepuasan di akomodasi

mahasiswa praktek

Mengusulkan perbaikan

akomodasi untuk

meningkatkan layanan di

diklit.

Prosentase pegawai yang memenuhi

standar kompetensi tercapai 96,7 %

Prosentase pegawai yang

memenuhi standar kompetensi

tercapai cukup tinggi karena adanya

in house training baru yang

diselenggarakan untuk memenuhi

persyaratan akreditasi

Mengupayakan kegiatan

pelatihan dengan in house

training agar lebih banyak

SDM yang bisa mengikuti

Merealisasikan MoU pendidikan tercapai

100 %

Evaluasi MoU tahun 2019 ini

terlasksana karena ada kegiatan

pertemuan MoU dengan

mengundang institusi pendidikan.

Sehingga kegiatan perpanjangan,

pengusulan MoU baru dapat

terealisasi

Menindaklanjuti hasil

lokakarya serta menjaga

hubungan kerjasama dengan

institusi pendidikan

Melakukan penelitian yang bersifat inovatif

dan berkontribusi untuk peningkatan mutu

layanan tercapai 0%

Belum optimalnya penggunaan

dana penelitian karena kurangnya

minat pegawai untuk melakukan

penelitian

Melakukan sosialisasi

adanya anggaran

penelitian untuk menarik

minat pegawai melakukan

Penelitian

Membuat kebijakan

bahwa penelitia dari luar

harus mengikursertakan

pegawai RS

Program reward bagi

peneliti Publikasi hasil penelitian tercapai 250% Publikasi hasil penelitian tercapai

melebihi target karena adanya

pegawai RSJ yang sedang sekolah

dan wajib melakukan penelitian

Mendorong minat pegawai

untuk melakukan penelitian

melalui sosialisasi anggaran

penelitian

Page 126: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

118

Kegiatan layanan Praktikan/PKL S1

Kedokteran tercapai 96 %

Kegiatan Pelayanan

praktikan kedokteran masih

tergantung dengan jadwal dari

institusi asal dan adanya jadual

yang bersamaan di satu periode

menyebabkan harus dibatalkannya

salah satu institusi untuk praktek

turut mengurangi jumlah capaian

Mengkoordinasikan

penjadualan lebih awal dengan

bersurat ke institusi

Melakukan penjajakan

kerjasama ke institusi

kedokteran baru untuk

bekerjasama dengan RSJ

Kegiatan layanan Praktikan /PKL S1 dan

S2 Keperawatan tercapai 120 %

Kegiatan layanan praktikan S1 dan

S2 Keperawatan meningkat

dibanding tahun lalu karena

meningkatnya jumlah mahasiswa di

prodi S1, sementara prodi D3 mulai

berkurang peminatnya

Meningkatkan kerjasama untuk

menjaring peluang dengan

institusi lain

Kegiatan layanan praktikan/PKL D3

Keperawatan tercapai 84,5 %

Penurunan jumlah capaian

praktikan D3 Keperawatan

dikarenakan pengurangan

peminatan akan program D3 ,

mahasiswa lebih banyak

peminatan ke S1

Melakukan upaya untuk tetap

menjalin kerjasama dalam

bentuk lain yang masih

memungkinkan untuk bisa

dilakukan di RS

Kegiatan layanan praktikan non medis

tercapai 85,5 %

Capaian layanan praktikan non

medis meningkat dibanding tahun

lalu karena adanya kerjasama

dengan institusi non medis yang

baru

Mempertahankan kerjasama

dan melakukan upaya

penjajakan kerjasama dengan

institusi lainnya

Pelaksanaan kegiatan layanan magang

tercapai 160%

Peningkatan layanan magang

disebabkan karena adanya dinas-

dinas kesehatan yang ingin

membuka layanan psikiatri

Aktif melakukan promosi

layanan praktik magang via

surat ke institusi lain

Lokakarya dengan institusi pasangan

tercapai 100%

Pelaksanaan lokakarya tahun ini

terlaksana dengan agenda evaluasi

MoU

Diagendakan setiap tahun

18). OEE (Overall Equipment Effectiveness )

Kondisi saat ini :

Avaibility adalah keadaan siap suatu mesin/peralatan baik dalam jumlah (kuantitas)

maupun kualitas sesuai dengan kebutuhan yang digunakan untuk melaksanakan

proses operasi. Sedangkan dalam menghitung performance sebuah mesin maka

Page 127: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

119

dengan membandingkan jumlah produksi yang di hasilkan oleh sebuah mesin dengan

waktu, dalam menghitung Quality adalah dengan membandingkan nilai keluaran yang

memenuhi standart dengan jumlah total nilai keluaran. Dari ketiga faktor tersebut

diatas (availability, performance dan Quality) maka didapatkan nilai Overall

Effectifness Equiptment).

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

OEE (Overall Equipment Effectiveness)

Target RSB

50% 55% 60% 70% 80%

Realisasi Capaian

57% 80,70% 80,05% 74,59% 90,28%

Permasalahan :

Penghitungan Generator listrik 97,91% yang mensuplai jika listrik padam dan

peralatan IPAL 86,12%. Kemudian untuk peralatan mesin cuci di Binatu rata – rata

pencapaian 89,4%, sehingga rata-rata OEE tercapai 90,28% atau 112,85% dari

target pada tahun 2019. Semua peralatan berfungsi sebagaimana mestinya

walaupun biasanya ada sedikit gangguan yang terjadi.

50% 55% 60%

70%

80% 57%

80,70% 80,05% 74,59%

90,28%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

OEE (Overall Equipment Effectiveness)

Target RSB

OEE (OverallEquipmentEffectiveness)

Page 128: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

120

Usulan Pemecahan Masalah :

Dilakukan maintenance secara berkala terhadap keefektifan saranan prasarana

yang menunjang pelayanan. Unit yang melakukan kegiatan tersebut adalah

Instalasi Kesling, IPSRS dan Binatu dengan pengadaan mesin baru.

Perhitungan OEE :

OEE (Overall Equipment Efectiveness) Peralatan IPAL

Tahun 2019

Availability :

a. Waktu operasional : 24 jam (1440 menit)

b. Waktu setup : 90 menit

c. Waktu breakdown : 0 menit

Availability = (Waktu operasional - Waktu setup - Waktu breakdown) x 100%

Waktu operasional

= (1440-90-0) x 100%

1440

= 93%

Performance Rate : a. Volume produk yang dihasilkan : 200 m3 b. Waktu yang tersedia : 1350 menit c. Cycle time : 0,16 menit Performance Rate = Volume produk yang dihasilkan x 100% (Waktu yang tersedia x Cycle Time) = 200 x 100% 1350 x 0,16 = 92,6 %

Quality Rate : a. Jumlah parameter kualitas limbah yang sesuai b. Jumlah seluruh parameter kualitas limbah Quality rate = Jumlah parameter kualitas limbah yang sesuai x 100%

Jumlah seluruh parameter kualitas limbah = 7 x 100% 7 = 100%

Page 129: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

121

OEE IPAL = Availability x Performance Rate x Quality Rate = 93% x 92,6% x 100% = 86,12%

Penghitungan OEE Generator Listrik (Genset) Daya 500 Kva

Tahun 2019

Availability :

a. Waktu operasional : 600 detik

b. Waktu Setup : 35 detik

c. Waktu breakdown : 0 detik

Availability = (Waktu opersional - Waktu setup - Waktu breakdown) x 100 % Waktu Operasional = ( 600 – 35 – 0 ) = 565= 0,94 = 94 % 600 600 Performance Rate : a. Waktu yang tersedia = 1440 menit b. Cycle time = 0,5 menit c. Volume produk yang dihasilkan = 500 KVA

Performance Rate = ( Cycle Time x Volume produk yang dihasilkan) x 100 % Waktu yang tersedia 0,5 x 500 = 250 = 17,36 % 1440 1440 Quality Rate : a. Jumlah parameter kualiatas daya listrik yang sesuai b. Jumlah seluruh parameter kualitas daya listrik

Quality Rate = Jumlah parameter kualitas daya listrik yang sesuai X 100 % Jumlah seluruh parameter kualitas daya listrik 300 KVA = 0,6 = 60% 500 KVA OEE GENSET 500 KVA = Availability X Performance Rate X Quality Rate = 94% X 17,36% X 60% = 97, 91%

Page 130: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

122

Penghitungan OEE

Mesin Binata (Mesin Pengering, Mesin Cuci, Mesin Seterika, Mesin Steam Boiler) Tahun 2019

Perhitungan rata-rata pencapaian OEE mensin di instalasi binatu yang terdiri dari

mesin Pengering sebesar 90,40, Mesin, Cuci sebesar 89,92%, Mesin seterika

sebesar 85,7%, dan Mesin steam boiler sebesar 91,6% maka telah dicapai rata-rata

OEE sebesar 89,40%.

rata-rata

30 hari

Linen bersih (potong) 36430 potong

Reject

optimal mesin bekerja 7 jam

mesin 2 unit

kapasitas total mesin 1 potong/cycle

cycle 18 detik

set mesin awal op 0,02 jam

jadwal perawatan mesin 0,3 jam

mesin rehat 0,5 jam

availability 92,9%

perfomance rate 92,3%

quality rate 100,0%

oee 85,7%

mesin seterikarata-rata 2019

30 hari

Suply panas 3 area

non-suply -

optimal mesin bekerja 7 jam

mesin 3 unit

kapasitas mesin 1550 kg/h

work ing 6,5 jam

set mesin awal op 0,08 jam

jadwal perawatan mesin 0,17 jam

mesin rehat 0,50 jam

availability 91,6%

perfomance rate 100,0%

quality rate 100,0%

oee 91,6%

Mesin Steam boiler

rata-rata 2019

30 hari

Linen kotor (kg) 14909 kg

Reject

optimal mesin bekerja 7 jam

mesin 6 unit

kapasitas total mesin 145 kg/cycle

cycle 45 menit

set mesin awal op 0,17 jam

jadwal perawatan mesin 0,17 jam

mesin rehat 0,50 jam

availability 95%

perfomance rate 94,79%

quality rate 100,00%

oee 89,92%

Mesin cucirata-rata 2019

30 hari

Linen bersih (kg) 14909 kg

Reject

optimal mesin bekerja 195 jam

mesin 3 jam

kapasitas total mesin 125 kg/cycle

cycle 0,5 jam

set mesin awal op 0,02 jam

jadwal perawatan mesin 0,17 jam

mesin rehat 0,50 jam

availability 98,9%

perfomance rate 91,4%

quality rate 100,0%

oee 90,40%

mesin pengering

Page 131: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

123

Capaian Kinerja Instalasi Pemeliharaan Rumah Sakit (IPSRS)

Indikator Kinerja

Tahun 2019

Target

Realisasi

Capaian

Kegiatan / tahun %

Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Gedung/ Bangunan Fisik 360 523 145,28 %

Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Saluran Air Bersih 360 479 133,06 %

Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Jaringan Listrik dan Komunikasi 600 675 112,50 %

Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Mesin (Mesin Otomatis, Mesin Produksi, Mesin Energi)

55 51 92,70 %

Kegiatan monev tercapai 68 68 100 %

Survei tercapai 12 12 100 %

Perbaikan SOP 10 10 100 %

Rata-rata 111,93 %

a. Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Gedung/Bangunan Fisik

Kondisi yang dicapai :

Pada tahun 2019 tercapai jumlah pemeliharaan gedung/bangunan fisik sebesar 523

kegiatan (145,28%) dan melebihi 100%, hal ini disebabkan karena meningkatnya

kerusakan sarpras bangunan gedung serta meningkatnya jumlah permintaan

pemeliharaan/perbaikan dari unit kerja.

Permasalahan :

Kegiatan pemeliharaan gedung/bangunan fisik yang jumlahnya banyak, disebabkan

karena banyaknya kerusakan sarpras bangunan/gedung serta meningkatnya jumlah

permintaan pemeliharaan /perbaikan bangunan yang tergolong ringan, sedang dan

berat yang variatif membutuhkan jumlah tenaga yang banyak memerlukan skills yang

memadai sesuai kebutuhan, sedangkan tenaga yang ada pada saat ini baik jumlah

dan kemampuan skills masih terbatas/belum sesuai dengan jumlah dan skills yang

dibutuhkan (tenaga tukang bangunan), sehingga sampai saat ini pemeliharaan

tingkat kerusakan sedang dan kerusakan berat diserahkan masih ke Pihak-ke 3.

Usulan Pemecahan Masalah :

- Perlunya penambahan tenaga khusus bangunan dengan skills sesuai dengan

kebutuhan, khususnya sebagai pengganti bagi tehnisi bangunan yang memasuki

pensiun ( purna tugas ).

- Mempertahankan/memakai jasa tenaga kerja dari pihak ke-3.

Page 132: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

124

b. Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Saluran Air Bersih :

Kondisi yang dicapai :

Pada tahun 2019 tercapai jumlah pemeliharaan saluran air bersih sebesar 479

kegiatan (133,06%).

Permasalahan

Sering terjadi kebocoran/kebuntuan pipa yang merupakan jaringan pipa air bersih

sejak jaman Belanda yang sudah keropos, sehingga perlu diganti perpipaannya,

jaringan pipa gedung bertingkat dengan mempergunakan instalasi tandon air dan

pompa air sering terjadi gangguan dan kerusakan pada pompa air. Selain itu juga

terjadi masalah kran dan wastafel bocor.

Usulan Pemecahan Masalah :

- Melakukan penggantian instalasi pipa lama yang dinyatakan rusak/keropos

dengan instalasi pipa baru.

- Perlu pengadaaan cadangan untuk pompa air untuk instalasi/jaringan air bersih

gedung bertingkat yang menggunakan tandon air dan pompa air.

c. Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Jaringan listrik dan Komunikasi :

Kondisi yang dicapai :

Pada tahun 2019 tercapai jumlah pemeliharaan jaringan listrik dan komunikasi

sebesa 675 kegiatan (112,50 %).

Permasalahan :

- Kadang masih terjadi listrik mati beberapa menit/detik di area lokasi yang

disebabkan karena meningkatnya daya puncak listrik dan secara otomatis Panel

listrik/MCB akan turun.

- Meningkatnya pemakaian daya listrik sehubungan dengan bertambahnya

pengadaan baru alat kesehatan dan mesin-mesin non medik.

- Belum memiliki UPS dengan kapasitas daya listrik tinggi pada area lokasi unit

kerja yang membutuhkan sebagai cadangan listrik apabila terjadi genset tidak

berfungsi/mengalami gangguan.

- Belum menggunakan lampu hemat energi secara keseluruhan.

Usulan Pemecahan Masalah :

- Pengadaan UPS untuk cadangan apabila masih terjadi listrik mati di beberapa

area unit kerja.

- Penambahan daya listrik dari 500 KVA menjadi 800 KVA.

Page 133: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

125

- Menata ulang/mengganti dan menambah panel listrik dan jaringan kabel listrik

yang lama/usia tua.

- Mengganti lampu FL dengan lampu LED ( hemat energi ) secara bertahap.

d. Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Mesin :

Kondisi yang dicapai :

Pada tahun 2019 tercapai jumlah pemeliharaan mesin sebesar 51 kegiatan

(92,70%).

Permasalahan :

Menurunnya jumlah pemeliharaan mesin disebabkan ada pekerjaan pemeliharaan

tingkat berat yang harus ditangani oleh pihak ke-3.

Usulan Pemecahan Masalah :

- Menjadwalkan kapan saatnya pemeliharaan dilakukan.

- Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pemeliharaan yang dilakukan oleh

pihak ke-3.

e. Jumlah Kegiatan monev tercapai :

Kondisi yang dicapai :

Angka capaian monev tercapai sesuai target, jumlah pemeliharaan jaringan listrik

dan komunikasi antara lain dikarenakan semakin banyaknya perbaikan jaringan

listrik, serta penambahan pemakaian daya listrik di rumah sakit, sehingga diperlukan

monev yang berkesinambungan

Permasalahan :

Kegiatan monev memerlukan kegiatan rutin dan berkala sesuai jadwal

Usulan Pemecahan Masalah :

Membuat perencanaan dan meningkatkan kemampuan dalam monev tertentu.

f. Jumlah Kegiatan survey tercapai :

Kondisi yang dicapai :

Pada tahun 2019 tercapai jumlah kegiatan survey sesuai target sebesar 8 kegiatan

(100%).

Permasalahan :

Survey sudah dilaksanakan secara maksimal

Usulan Pemecahan Masalah:

Meningkatnya volume pelaksanaan survey.

Page 134: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

126

g. Jumlah Kegiatan Perbaikan SOP:

Kondisi yang dicapai :

Jumlah perbaikan SOP pada tahun 2019 tercapai sesuai target, hal ini disebabkan

karena revisi dokumen SOP format lama menjadi SOP AP sudah dilaksanakan

sehubungan dengan terlaksananya akreditasi dengan hasil lulus internasional.

Permasalahan :

- Adanya prosedur baru dalam pelaksanaannya.

- Prosedur lintas unit kerja memerlukan koodinasi lintas unit kerja belum maksimal.

Usulan Pemecahan Masalah :

- Menganalisa perubahan prosedur kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan di

lapangan.

19). Level integrasi IT rumah sakit

Kondisi saat ini :

Definisi Operasional :

1) Basic/ Siloed 1 Enterprise adalah infrastruktur dan platform terpasang, sistem

informasi disiapkan untuk sistem rawat jalan terintegrasi dengan admisi, rawat inap,

billing system serta instalasi penunjang diagnostik.

2) Siloed 2 : Infrastruktur dan platform mengacu pada integrasi instalasi rawat inap,

penunjang diagnostik dengan back-office sehingga seluruh system saling

terhubung dan memudahkan perawatan dan pemeliharaannya.

3) Integrated : Infrastruktur dan platform lebih mendukung operasional rumah sakit

misal e-clinical HR.

4) Advanced/ Extended Enteprises : infrastuktur dan platform mengacu pada

kemampuan otomatisasi manajemen, peningkatan kemanan dan kebijakan yang

memungkinkan self provisioning sebagai suatu sistem dashboard.

Dengan kriteria diatas maka level IT di RSJ Dr. Radjiman Wediodingrat bisa

masuk kategori Advanced karena telah berjalan Dashboard pada aplikasi SIMRS

berisi grafik kunjungan pasien dan kapasitas tempat tidur, sebagai fungsi monitoring

dan juga sudah terintegrasi dengan aplikasi dashboard Kementerian Kesehatan

secara terupdate otomatis melalui sistem bridging.

Telah dilakukan peningkatan kemanan dan kebijakan dengan cara backup

database server menggunakan sistem cloud secara otomatis terjadwal. SIMRS

dengan Rekam Medis Elektronik atau e-clinical HR (Health Record) dan juga sudah

terintegrasi dengan Pendaftaran Online, Informasi Kapasitas Tempat Tidur dan

Page 135: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

127

Kunjungan rawat Jalan, e-Prescribing (e-Resep Obat), Integrasi Aplikasi Farmasi,

Integrasi Aplikasi Persediaan, Integrasi aplikasi BIOS.

Aplikasi SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) saat ini memiliki

database server terpusat menggunakan infrastruktur jaringan terhubung diseluruh

unit di rumah sakit. SIMRS sudah berjalan di rekam medis pada registrasi pasien,

rawat jalan / poliklinik, admisi, rawat inap, penunjang medis (laboratorium, radiologi,

elektromedik), keuangan (billing system). SIMRS juga sudah menggunakan rekam

medis elektronik di poliklinik rawat jalan dan rawat inap. SIMRS sudah terintegrasi

dengan aplikasi Kementerian Kesehatan berupa dashboard informasi kapasitas

tempat tidur dan kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Level Integrasi IT RS

Target RSB

Basic Siloed -I Siloed -II Advance Terintegrasi

Realisasi Capaian

Basic Basic Integrated 1 Siloed-2 Advance

Permasalahan :

Tercapainya penerapan pada Level IT terintegrasi sesuai tingkatan atau klasifikasi

yang telah ditentukan yang antara lain kesiapan infrastruktur IT (komputer, server,

jaringan, wifi, fiber optik) dan sistem informasi berupa SIMRS Rekam Medis

Elektronik (terintegrasi Farmasi, Laboratorium, Radiologi) yang mendukung

operasional / pelayanan di rumah sakit. Untuk peningkatan keamanan sudah

dilakukan pembatasan akses pada jaringan (dengan perangkat router mikrotik dan

clustering pada switch manageable) dan untuk keamanan data sudah ada sistem

backup otomatis dan juga disimpan pada cloud server. Sedangkan untuk

dashboard sudah ada pada SIMRS dan juga terintegrasi secara otomatis dengan

dashboard kemenkes.

Kendala pada saat penerapan terjadi dikarenakan terbatasnya tenaga programmer

sehingga pengembangan SIMRS dan juga sistem aplikasi lain tidak bisa

menyelesaikan semua usulan/permintaan tetapi dilakukan skala prioritas.

Page 136: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

128

Kendala juga terjadi pada infrastruktur IT yang semakin banyak dan kompleks

sehingga berakibat pada kegiatan pemeliharaan dan perbaikan semakin

meningkat dengan kondisi keterbatasan staf IT yang menangani.

Usulan Pemecahan Masalah :

Penambahan tenaga programmer dan tenaga IT yang berkompeten

Dilakukan peremajaan perangkat-perangkat infrastruktur IT untuk mengurangi

banyaknya kerusakan.

20). POBO

Rasio Pendapatan PNBPterhadap Biaya Operasional merupakan perbandingan

antara Pendapatan PNBP dengan Biaya Operasional dalam satu periode. Pendapatan

PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang atau jasa

yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah,

hasil kerja sama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain

pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU, tidak

termasuk pendapatan yang berasal dari APBN.

Biaya operasional merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam memberikan

pelayanan kedapad masyarakat yang terdiri dari belanja pegawai dan belanja barang,

dan sumber dananya berasal dari penerimaan anggaran APBN dan penadapatan PNBP

BLU, tidak termasuk biaya penyusutan.

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

POBO / Pendapatan Operasional dibagi Belanja Operasional

Target RSB

45% 65% 45% 45% 45%

Realisasi Capaian

54,18% 43,50% 49,07% 48,61% 46,94%

Page 137: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

129

Capaian pada tahun 2019 turun dibandingkan tahun 2018, hal ini disebabkan

karena penurunan pendapatan BPJS Kesehatan disebabkan karena :

Diberlakukannya kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS, sehingga untuk

daerah yang memliki layanan psikiatri di PPK II, untuk pasien yang kontrol dilayani

di lokasi asal. Selain itu ada beberapa kabupaten/kota yang sudah memilki

pelayanan rawat inap psikiatri sehingga pasien yang MRS ke RSJ dr. Radjiman

Wediodiningat terutama adalah pasien dengan kedaruratan psikiatri atau sub

spesialistik

Adanya keterlambatan pembayaran klaim BPJS, klaim yang telah terbayar sampai

dengan akhir tahun 2019 adalah klaim sampai dengan bulan Agustus tahun 2019

dan klaim yang telah terverifikasi adalah klaim sampai dengan bulan Nopember

2019

21). Tingkat pertumbuhan pendapatan

Kondisi yang dicapai :

Merupakan Persentase peningkatan pendapatan operasional dari tahun

sebelumnya. Pendapatan operasional merupakan PNBP BLU yang diperoleh sebagai

imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat, hasil kerjasama

dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatam yang

tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk

pendapatan yang berasal dari APBN (rupiah murni) dan hibah.

45%

65%

45% 45% 45%

54,18%

43,50%

49,07% 48,61% 46,94%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

POBO

Target RSB

Capaian POBO

Page 138: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

130

Indikator Kinerja

Periode

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Tingkat pertumbuhan pendapatan

Prosentase Target RSB

Tahun (N) 5% 5% 5% 5% 18%

Pendapatan

47.216.885.092 52.571.509.762 45.884.259.543 62.199.436.663 62.128.981.722 61.020.009.840

Prosentase Realisasi Capaian

Tahun (N) 14,14% -12,72% 35,56% -0,11% -1,78%

Permasalahan :

Pertumbuhan pendapatan tercapai minus 1,78% dari tahun 2018 disebabkan karena :

Diberlakukannya kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS, sehingga untuk

daerah yang memliki layanan psikiatri di PPK II, untuk pasien yang kontrol dilayani

di lokasi asal. Selain itu ada beberapa kabupaten/kota yang sudah memilki

pelayanan rawat inap psikiatri sehingga pasien yang MRS ke RSJ dr. Radjiman

Wediodiningrat terutama adalah pasien dengan kedaruratan psikiatri atau sub

spesialistik.

5% 5% 5% 5%

10% 14,14%

-12,72%

35,56%

-0,11% -1,78%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Prosentase Tingkat pertumbuhan pendapatan

Target RSB

CapaianTingkatPertumbuhanPendapatan

Page 139: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

131

Adanya keterlambatan pembayaran klaim BPJS, klaim yang telah terbayar sampai

dengan akhir tahun 2019 adalah klaim sampai dengan bulan Agustus tahun 2019

dan klaim yang telah terverifikasi adalah klaim sampai dengan bulan Nopember

2019.

Capaian Indikator IKT, IKI Dirut dan Indikator Mutu RS

a. Realisasi IKT Tahun 2019

Capaian Semester I tahun 2019

No Indikator Standar Hasil

Perolehan Target IKT

1 Kepatuhan terhadap clinical pathway 100 100 100 1

2 Modernisasi Pengelolaan BLU (Penerapan Aplikasi BLU Integrated Online Sistem / BIOS)

100 78 100 0.87

3 Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis 80 56.3 80 0.82

4 Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (RS Jiwa, RS Kusta, RS Ketergantungan Obat, RS Penyakit Infeksi dan RS Stroke)

45 38.41 45 0.91

5 Penyelenggaraan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) Terintegrasi

100 86 50 1.23

Nilai IKT 0.97

Capaian Semester II tahun 2019

No Indikator Standar Hasil

Perolehan Target IKT

1 Kepatuhan terhadap clinical pathway 100 100 100 1

2 Modernisasi Pengelolaan BLU (Penerapan Aplikasi BLU Integrated Online Sistem / BIOS)

100 93 100 0.96

3 Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis 80 69.99 85 0.92

4 Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (RS Jiwa, RS Kusta, RS Ketergantungan Obat, RS Penyakit Infeksi dan RS Stroke)

45 46.94 50 1,01

5 Penyelenggaraan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) Terintegrasi

100 86 100 0.92

Nilai IKT 0,96

Page 140: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

132

b. Realisasi IKI Tahun 2019

Capaian Semester I tahun 2019

HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL2 3 4 5 6 7 8=(5x7) 9 10 11=(5x10) 12 13 14=(5x13) 15 16 17=(5x16) 18 19 20=(5x19) 21 22 23=(5x22)

1 Kepatuhan terhadap clinical pathway 5 CP 0,05 100 100 5 100 100 5 100 100 5 100 100 5 100 100 5 100 100 5

2Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional

(Fornas)≥80% 0,05 96.76 100 5 96.47 100 5 96.61 100 5 96.98 100 5 97.34 100 5 97.53 100 5

3 Prosentase Kejadian pasien jatuh ≤ 3% 0,05 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0.08 100 5 0 100 5

4 Cuci Tangan(Hand Hygiene) 100% 0,04

Ada Kebi jakan, Ada

SOP dan Di laksanakan

sesuai dengan SOP

Dan Dievaluas i

100 4

Ada Kebi jakan, Ada

SOP dan

Di laksanakan sesuai

dengan SOP Dan

Dievaluas i

100 4

Ada Kebi jakan, Ada

SOP dan

Di laksanakan

sesuai dengan SOP

Dan Dievaluas i

100 4

Ada Kebi jakan, Ada

SOP dan

Di laksanakan sesuai

dengan SOP Dan

Dievaluas i

100 4

Ada Kebi jakan, Ada

SOP dan

Di laksanakan sesuai

dengan SOP Dan

Dievaluas i

100 4

Ada Kebi jakan, Ada

SOP dan

Di laksanakan

sesuai dengan SOP

Dan Dievaluas i

100 4

5 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) >75% 0,08 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8

6 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤ 60 mnt 0,05 59 mnt 100 5 55 100 5 62 75 3,75 69 75 3,75 65 75 3,75 49 100 5

7 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR)≤ 3 Jam/

180 menit0,05 1 Jam 35 Menit 100 5 1 Jam 18 Menit 100 5 1 Jam Menit 100 5 26 Jam Menit 0 0 2 Jam Menit 100 5 1 Jam 5 Menit 100 5

8 Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (WTOJ) ≤ 30 mnt 0,05 21 100 5 21 mnt 100 5 18 100 5 16 mnt 100 5 18 mnt 100 5 29 100 5

9Pengembalian Rekam Medik Lengkap dlm waktu 24

jam (PRM)> 80 0,02 99.80 100 2 99.30 100 2 99.20 100 2 99.30 100 2 99.20 100 2 99.4 100 2

10

Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (RS Jiwa, RS

Kusta, RS Ketergantungan Obat, RS Penyakit Infeksi

dan RS Stroke)

> 45 0,1 38,41 70 7

11

Cedera/trauma fisik akibat fiksasi (CAF) di Unit

Pelayanan Intensif Psikiatri (Psychiatric Intensive

Care Unit)/UPIP

≤ 1,5 % 0,05 0 100 5 1 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5

12Penerapan keselamatan Electro Convulsive Teraphy

(ECT)100% 0,07

Ada SOP, sesuai

indikas i ,

di laksanakan oleh

tenaga kompeten

100 7

Ada SOP, sesuai

indikas i ,

di laksanakan oleh

tenaga kompeten

100 7

Ada SOP, sesuai

indikas i ,

di laksanakan oleh

tenaga kompeten

100 7

Ada SOP, sesuai

indikas i ,

di laksanakan oleh

tenaga kompeten

100 7

Ada SOP, sesuai

indikas i ,

di laksanakan oleh

tenaga kompeten

100 7

Ada SOP, sesuai

indikas i ,

di laksanakan oleh

tenaga kompeten

100 7

13 Infeksi aliran darah perifer (phlebitis) ≤ 5% 0,05 0.39 75 3,75 0.43 100 5 0 100 5 0 100 5 0.79 100 5 2.4 100 5

14Tidak adanya pasien yang dilakukan fiksasi setelah

masa rawat 24 jam di UPIP≥ 95% 0,07 93.11 75 5,25 94.44 75 5,25 91.67 75 5,25 90.91 75 5,25 92.0 75 5,25 91.72 75 5,25

15Tidak adanya kejadian pasien bunuh diri di rawat

inap psikiatri≥90% 0,07 100 100 7 100 100 7 100 100 7 0 0 0 100 100 7 100 100 7

16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) ≤ 2 jam 0,05 0 Jam 27 Menit 100 5 0 Jam 32 Menit 100 5 0 Jam 40 Menit 100 5 0 Jam 32 Menit 100 5 0 Jam 45 Menit 100 5 0 Jam 41 Menit 100 5

17 Emergency Psychiatric Response Time (EPRT) ≤ 240 menit 0,02 102 100 2 118 100 2 102 100 2 101 mnt 100 2 106 mnt 100 2 116 100 2

18 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 0,08 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8

87 88,25 87 75 87 95,25

1.75 1.75 1.75 1.5 1.75 2

Jumlah TS

Nilai IKI

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNINo Judul Indikator Standart Bobot

Page 141: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

133

Capaian Semester II tahun 2019

HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL2 3 4 5 24 25 26=(5x26) 26 27 28=(5x28) 29 30 31=(5x31) 32 33 34=(5x34) 35 36 37=(5x37) 38 39 40=(5x40)

1 Kepatuhan terhadap clinical pathway 5 CP 0,05 100 100 5 100 100 5 100 100 5 81,65 100 5 86,26 100 5 82,55 100 5

2Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional

(Fornas)≥80% 0,05 97,36 100 5 97,35 100 5 96,70 100 5 97,26 100 5 96,63 100 5 96,75 100 5

3 Prosentase Kejadian pasien jatuh ≤ 3% 0,05 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5

4 Cuci Tangan(Hand Hygiene) 100% 0,04

Ada Kebi jakan, Ada SOP

dan Di laksanakan

sesuai dengan SOP Dan

Dievaluas i

100 4

Ada Kebi jakan, Ada SOP

dan Di laksanakan

sesuai dengan SOP Dan

Dievaluas i

100 4

Ada Kebi jakan, Ada SOP

dan Di laksanakan sesuai

dengan SOP Dan

Dievaluas i

100 4

Ada Kebi jakan, Ada SOP

dan Di laksanakan sesuai

dengan SOP Dan

Dievaluas i

100 4

Ada Kebi jakan, Ada SOP

dan Di laksanakan sesuai

dengan SOP Dan

Dievaluas i

100 4

Ada Kebi jakan, Ada SOP

dan Di laksanakan

sesuai dengan SOP Dan

Dievaluas i

100 4

5 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) >75% 0,08 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100% 100 8 100% 100 8 100% 100 8

6 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤ 60 mnt 0,05 00:55:00 100 5 00:49:00 100 5 00:50:00 100 5 59 menit 100 5 55 menit 100 5 54 menit 100 5

7 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR)≤ 3 Jam/

180 menit0,05 63 menit 100 5 01:43:00 100 5 01:23:00 100 5 1 jam 12 menit 100 5 1 jam 51 menit 100 5 1 jam 30 menit 100 5

8 Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (WTOJ) ≤ 30 mnt 0,05 00:27:50 100 5 00:29:49 100 5 00:27:36 100 5 36 menit 27 detik 75 3,75 30 menit 26 detik 75 3,75 27 menit 54 detik 100 5

9Pengembalian Rekam Medik Lengkap dlm waktu 24

jam (PRM)> 80 0,02 99,2 100 2 94,8 100 2 99,3 100 2 99,30% 100 2 98,90% 100 2 97,40% 100 2

10

Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (RS Jiwa, RS

Kusta, RS Ketergantungan Obat, RS Penyakit Infeksi

dan RS Stroke)

> 45 0,1 0 0 0 0 0 46,94% 100 10

11

Cedera/trauma fisik akibat fiksasi (CAF) di Unit

Pelayanan Intensif Psikiatri (Psychiatric Intensive

Care Unit)/UPIP

≤ 1,5 % 0,05 0 100 5 1,2% 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5

12Penerapan keselamatan Electro Convulsive Teraphy

(ECT)100% 0,07

Ada SOP, sesuai

indikas i , di laksanakan

oleh tenaga kompeten

100 7Ada SOP, sesuai

indikas i , di laksanakan

oleh tenaga kompeten

100 7Ada SOP, sesuai indikas i ,

di laksanakan oleh

tenaga kompeten

100 7Ada SOP, sesuai indikas i ,

di laksanakan oleh

tenaga kompeten

100 7Ada SOP, sesuai indikas i ,

di laksanakan oleh

tenaga kompeten

100 7Ada SOP, sesuai indikas i ,

di laksanakan oleh

tenaga kompeten

100 7

13 Infeksi aliran darah perifer (phlebitis) ≤ 5% 0,05 0 100 5 0,78 100 5 0,56 100 5 0,78% 100 5 1,44% 100 5 0,46 100 5

14Tidak adanya pasien yang dilakukan fiksasi setelah

masa rawat 24 jam di UPIP≥ 95% 0,07 91,36 75 5,25 91,4 75 5,25 94,14 75 5,25 91,40% 75 5,25 92,54% 100 7 96,07% 100 7

15Tidak adanya kejadian pasien bunuh diri di rawat

inap psikiatri≥90% 0,07 100 100 7 100 100 7 100 100 7 0 100 7 100% 100 7 0 100 7

16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) ≤ 2 jam 0,05 00:42:00 100 5 00:43:00 100 5 00:41:00 100 5 56 menit 100 5 52 menit 100 5 47 menit 10 detik 100 5

17 Emergency Psychiatric Response Time (EPRT) ≤ 240 menit 0,02 01:55:37 100 2 01:34:36 100 2 01:56:04 100 2 01:42:29 100 2 01:37:15 100 2 01:40:42 100 2

18 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 0,08 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100% 100 8 100% 100 8 100 100 8

88,25 88,25 88,25 87 88,75 100

1.75 1.75 2 1,625 1,5 2

Jumlah TS

Nilai IKI

AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBERJULINo Judul Indikator Standart Bobot

Page 142: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

134

Capaian Indikator Mutu Unit Kerja Semester I tahun 2019

NO UNIT KERJA

INDIKATOR TARGET JAN FEB MAR APR MEI JUN

DIREKTORAT MEDIK DAN KEPERAWATAN

1 Seksi Pelayanan Penunjang Medik

1 Koordinasi Pemenuhan Permintaan Barang Mendesak

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Seksi Pelayanan Medik 2 Kepatuhan jam Visite Dokter Spesialis

80% 26,17% 51,60% 62,85% 56,69% 74,56% 66,24%

3

Bed Occupancy Rate (BOR)

70%-80%

67,33% 69,47% 66,59% 72,26% 70,66% 67,27%

4 Length of Stay (LOS) < 42 hari 39 38 33 32 31 32

Kegagalan Dropping, Rolling Penderita < 5%

< 5% 0 0 0 0 0 0

5

Koordinasi Pelaksanaan Rolling, Dropping dan Follow-up Pasien

≥90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6

Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Pelayanan Medik Tepat Waktu

100% 64% 64% 73% 82% 64% 27%

3 Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan

7

Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Lingkup Rawat Jalan Tepat Waktu

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4 Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap

8 Monitoring Supervisi Keperawatan Sesuai Rencana

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

9

Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Lingkup Rawat Inap Tepat Waktu

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Instalasi Rawat Jalan 10 Waktu Tunggu di Rawat Jalan

≤ 60 menit

60 menit 55

menit 62 menit 69 menit 66 menit 49 menit

11

Ketaatan Kontrol di Rawat Jalan

≥ 80 % 99,62% 98,17% 99,18% 97,61% 99,30% 99,84%

12

Penerapan Edukasi Khusus Keperawatan di Klinik Kesehatan Jiwa

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

13

Kejadian Drop-Out Pasien Terhadap Paket Pelayanan di Klinik Autis yang Direncanakan

≤ 50 % 0% 8% 0% 0% 0% 0%

14

Keberhasilan Penambalan Gigi

≥ 95 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%

15

Keberhasilan Pencabutan Gigi

≥ 95 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%

16

Penyelesaian Hasil Pemeriksaan Psikologi Individual ≤3 Hari

≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%

17

Penyelesaian Hasil Pemeriksaan Psikologi Klasikal ≤ 7 Hari

≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6 Instalasi Gawat Darurat 18 Kematian Pasien ≤ 8 Jam di Ruang Gawat Darurat

< 2‰ 0% 0% 0% 0% 0% 0%

19

Emergency Psychiatric Response Time (EPRT)

≤240 menit

102 menit

118 menit

102 menit 101 menit 106 menit 116 menit

20

Respon Time Layanan Gawat Darurat <5 menit

100% 1'21'' 1'14'' 1'07'' 1'04'' 1'03'' 1'05''

7 Instalasi Rawat Inap 21 Kejadian Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri

≤ 5 % 0,09% 0% 0,16% 0.31% 0.64% 0.38%

22 Kejadian Pasien Lari 0 0% 0,09% 0% 0.00% 0.16% 0.00%

23 Nett Death Rate (NDR) ≤ 24‰ 0,00‰ 7,50‰ 7,06‰ 2,19‰ 6,70‰ 3,05‰

24

Tidak Adanya Kejadian Bunuh Diri di Rawat Inap Psikiatri

0 0 0 0 0 0 0

25 Kejadian Reaksi Transfusi 0,01% 0% 0% 0% 0.00% 0.00% 0.00%

Page 143: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

135

26 Edukasi Risiko Medis pada Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

27

Re-Asesmen Pasien Risiko Bunuh Diri

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

28

Re-Asesmen Risiko Jatuh pada Pasien Rawat Inap

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

29

Kejadian Infeksi Aliran Darah Perifer (Phlebitis)

≤ 5‰ 0,39‰ 0,43‰ 0‰ 0‰ 7,9‰ 24‰

8 Ruang Perawatan Intensif Psikiatri

30 Pasien Masuk Kondisi Sub-Akut dalam waktu ≤ 10 Hari

≥ 85 % 76,95% 94,14% 89,88% 95.04% 90.86% 83,12%

31

Kejadian Cedera/Trauma Fisik Akibat Tindakan Fiksasi

≤ 1,5 % 0 0 0,37 0 0 0

9 Instalasi Rehabilitasi Napza

32 Keberhasilan Pasien Mengikuti Program Rehabilitasi Napza 3 Bulan

≥ 50 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%

33 Detoksifikasi Napza ≥ 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

10 Instalasi Farmasi 34 Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional

≥ 90% 96,76% 96,37% 96,61% 96,98% 97,34% 97,53%

35

Waktu Tunggu pelayanan Resep Obat Jadi

≤30 menit

21,64 21,64 18,45 16,83 18,68 29,7

36

Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan

≤ 60 menit

27,53 25,44 31,68 28,17 32,1 44,61

37

Ketepatan Pelayanan Farmasi (Tidak ada Kejadian Kesalahan Pemberian Obat)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

38

Tidak Ada Obat dan Perbekalan Farmasi yang Kadaluwarsa di Tempat Pelayanan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

39

Ketepatan Penyimpanan Sediaan Farmasi

100% 96,55% 72,24% 70,94% 75,78% 90,32% 93,42%

40

Ketersediaan Formularium dan Update Paling Lama 3 Tahun

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

11 Instalasi Rekam Medik 41 Tidak ada dokumen rekam medik yang hilang

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

42

Kelengkapan Rekam Medik 24 Jam Selesai Pelayanan

>90% 97,30% 97,20% 96,80% 96,80% 98,10% 99,40%

12 Instalasi Bedah 43 Kematian di Meja Operasi ≤1% 0 0 0 0 0 0

44

Pelaksanaan Surgical Safety Check List

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

45

Pelaksanaan Asesmen Awal Pra Bedah

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

46

Penerapan Keselamatan Operasi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

47

Waktu Tunggu Operasi Elektif < 2 hari

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

48

Pemantauan Ketidaksesuaian Diagnosis Pre dan Post Anestesi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

49

Evaluasi Ulang jika Terjadi Konversi Tindakan dari Anestesi Lokal/Regional ke General

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

50

Pelaksanaan Monitoring Status Fisiologis selama Anestesi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

51

Pelaksanaan Monitoring Proses Pemulihan Anestesi dan Sedasi Dalam

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

13 Rehabilitasi Medik (Fisioterapi)

52 Tidak adanya Kejadian Kesalahan Tindakan Rehabilitasi Medik

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

53

Waktu Tunggu Layanan Fisioterapi ≤120 Menit

≥ 90% 62,40% 75,50% 91,50% 70,41% 100% 96,60%

54

Kejadian Drop Out Pasien Terhadap Pelayanan Rehabilitasi Medik yang Direncanakan

≤ 50 % 49,30% 43,70% 48,60% 38,60% 43,10% 37,70%

Page 144: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

136

14

Instalasi Rehabilitasi (Mental)

55 Waktu Tunggu Pelaksanaan Seleksi < 2 hari

≥ 85 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%

56

Angka Keberhasilan Rehabilitan Sesudah Menjalani Satu Paket Layanan

≥ 65 % 72,92% 82,02% 70,18% 82,86% 84,13% 77,50%

15 Unit Elektromedik 57 Penerapan Keselamatan Electro Convulsive Therapy (ECT)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

58

Waktu Tunggu Sebelum ECT

≤ 2 hari 1 1 1 1 1 1

16 Unit Radiologi 59 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi ≤ 3 Jam

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

60

Angka Kegagalan Hasil Radiologi

Skor 2

100% 100% 100% 100% 100%

61

Tidak Ada Kejadian Kesalahan Pemberian Label pada Film Rontgen

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

17 Unit Laboratorium 62 Tidak adanya Kejadian Tertukar Spesimen Pemeriksaan Laboratorium

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

63

Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

64

Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Laboratorium

≤ 120 menit

26,7 31,4 40,3 32,3 45 41

65

Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Baku Mutu Eksternal

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

18 Instalasi Gizi 66 Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Kepada Pasien

≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%

67 Ketepatan Pemberian Diet 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

68 Kepuasan Pelanggan ≥ 80%

62,05%

67,70%

19 Instalasi PKRS 69 Pelaksanaan Penyuluhan di Luar Rumah Sakit

100% 11,11% 5,56% 22,22% 11,11% 11,11% 72,22%

70

Layanan Penyuluhan Kesehatan di Rumah Sakit

≥ 90 % 75% 80% 110% 110% 105% 50%

20 Instalasi Psikogeriatri 71

Lama Rawat Inap Pasien Psikogeriatri dengan Komorbiditas Penyakit Fisik ≤ 6 Minggu

≥ 80% 84,08% 98,91% 100% 100% 100% 100%

72

Peningkatan Status Fungsional Pasien rawat Inap Psikogeriatri

≥ 80% 98,81% 122% 98,85% 100% 100% 88,89%

73

Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Rawat Inap Psikogeriatri

≥ 80% 95,38% 100% 98,41% 100% 100% 86,62%

74

Waktu Tunggu Layanan Day Care Psikogeriatri

≤ 60 menit

49,79% 70,41% 67,29% 54,38% 53,80% 89,30%

DIREKTORAT SDM DAN PENDIDIKAN

1 Bagian SDM 75 Ketepatan Waktu Pengusulan Kenaikan Pangkat

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

76

Ketepatan Waktu Penerbitan Surat Keputusan Kenaikan Gaji Berkala

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

77

Ketepatan Waktu Pengusulan Surat Keputusan Pensiun

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

78

Kelengkapan Pengisian Jabatan

>90 % 96%

79

Ketepatan Waktu Penyetoran Data Indikator Kinerja Individu (IKI) Pegawai

100% 100% 100%

80

Kinerja Pegawai Yang Baik, Sangat Baik dan Excellent

≥ 95 % 99% 99% 99% 98% 98% 98%

81

Program Pemberian Penghargaan dan Konsekuensi

100% 50%

Page 145: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

137

82 Kepuasan Karyawan terhadap Organisasi

≥ 80% 86,72%

2 Bagian Diklit 83 Terlaksananya Evaluasi Pasca Pelatihan Medis

100% 0% 0% 92% 100% 100% 100%

84

Terlaksananya Evaluasi Pasca Pelatihan Keperawatan dan Non Medis

100% 0% 0% 90% 100% 100% 90%

85

Supervisi Pendidikan dari Institusi Pasangan Pendidikan Kedokteran

≥ 20% dari

semua institusi

0% 0% 0% 0% 17% 17%

86

Supervisi Pendidikan dari Institusi Pasangan Pendidikan Keperawatan dan Non Medis

≥ 80% dari

semua institusi

85% 87% 92% 94% 100% 83%

87

Jumlah Penelitian yang Dipublikasikan

2/tahun 0 0 0 0 0 0

88

Kepuasan Pelanggan/Peserta Didik

≥ 80% 80,50% 86% 82% 82% 83% 79,61%

3 Instalasi Diklat 89 Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan Internal

100% - - 100% 100% 100% 100%

90

Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan yang Sudah Direncanakan

100% Tidak masuk imut 2020

DIREKTORAT KEUANGAN DAN ADMINISTRASI UMUM

1 Bagian Keuangan 91 Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional/PB (POBO)

35-40 % 38,40%

92

Kepatuhan Pengelolaan Laporan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) Definitif

Skor = 2 2 2 2 2 2 2

93

Kepatuhan Pengelolaan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Skor = 2 0,66

94

Kepatuhan Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU

Skor = 2 0,4 0,4

95

Kecepatan Pemberian Informasi Tagihan Pasien Rawat Inap

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

96

Kebenaran Laporan Harian Kasir

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

97

Ketepatan Waktu Penyelesaian Laporan Penerimaan RS

100% 100% 100%

98

Ketepatan Waktu Laporan Piutang Penderita

100% 100% 100%

99 Perencanaan Strategis RS 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

100

Ketepatan Waktu Penyusunan RKA-KL

Tepat waktu

TW TW TW TW TW TW

101

Ketepatan Waktu Penyusunan RPK / Anggaran

Skor = 2 2 2 2 2 2 2

102

Ketepatan Penyerapan Dana Rupiah Murni Sesuai dengan Perencanaan

≥ 90% 14,21 37,11

2 Bagian Administrasi Umum 103 Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Tingkat Manajemen

100% 70% 75% 70% 80% 70% 70%

104

Proses Penyelesaian Surat Penting

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

105

Pengelolaan Laporan Rumah Sakit

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

106

Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja

100% 100%

107 Ketersediaan Linen

2,5 -3 per TT

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 146: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

138

108

Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang ATK

100% 88,36% 90,91% 95,69% 96,14% 98,64% 96,84%

109

Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang Tekstil

100% 90,66% 96,35% 100% 100% 100% 100%

110

Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang Rumah Tangga

100% 92,50% 91,62% 98,88% 100% 100% 100%

111

Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang Makanan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

112

Ketepatan Pengelolaan dan Penatalaksanaan Barang Milik Negara

100% 100% 100%

113

Ketepatan Waktu Pengumpulan Laporan dari Unit Kerja

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3 Sub Bagian Hukormas 114 Pendampingan Masalah Hukum

100% 100% 100% 0% 100% 100% 100%

115

Kecepatan Respon Terhadap Komplain

≥ 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

116

Prosentase Komplain yang ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

117

Laporan Hasil Analisis Survei Kepuasan Pelanggan

80 (Indeks

Nilai IKM)

82,58 81,49 84,15 86,52 86,41 84,66

4 Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)

118 Ketepatan Waktu Perbaikan Perangkat Komputer

≥ 90% 100% 98% 100% 98% 100% 100%

119

Ketepatan Waktu Perbaikan Jaringan Komputer / Network

≥ 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Instalasi Pemeliharaan Sarana & Prasarana Rumah Sakit

120 Ketepatan Waktu Perbaikan Kerusakan Alat

≥ 80 % 97,1% 97% 98,7% 98,6% 98,3% 98,2%

121

Ketepatan Waktu Pelayanan Pemeliharaan Alat

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6 Instalasi Kesehatan Lingkungan

122 Hasil Pemeriksaan Air Limbah Sesuai Baku Mutu yang Ditetapkan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

123

Pengelolaan Limbah Padat sesuai Permenkes 1204 th 2004

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

124

Capaian Tingkat Rumah Sakit Berseri

≥ 7500. 9561 9574

7 Instalasi Binatu/Laundry 125

Ketepatan Waktu Penyediaan Linen Bersih Untuk Ruang Rawat Inap dan Ruang Pelayanan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

126

Ketepatan Pengelolaan Linen Infeksius

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

KOMITE, PANITIA DAN SPI

1 Komite Medik 127 Kepatuhan terhadap Clinical Pathway

Skor =100

100 100 100 100 100 100

128

Pelaksanaan Audit Medis Dua Kali dalam Setahun

100% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

129

Penanganan Komplain Etik dan Disiplin Profesi Medis

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

130

Terlaksananya Kredensial dan Rekredensial bagi Semua Dokter

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Komite K3RS 131 Kejadian Kecelakaan Akibat Kerja

0 1 1

Page 147: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

139

132 Simulasi Kesiapsiagaan Bencana di Setiap Unit Kerja

100% 100%

3 Komite Etik dan Hukum 133 Penanganan Masalah Etik dan Hukum Rumah Sakit

100% 100% 100%

134

Penanganan Masalah Etik dan Hukum Kedokteran

100% 100% 100%

135

Penanganan Masalah Etik dan Hukum Keperawatan

100% 100% 100%

4 Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

136 Tersedianya Anggota Tim PPI yang Terlatih

≥75% 100% 100%

5 Komite Keperawatan 137 Terlaksananya Kredensial/Re-Kredensial Bagi Semua Perawat

100% 100%

138

Penerapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Sesuai dengan Standar Keperawatan

≥ 90%

139

Terlaksananya kredensial dan Rekredensial bagi perawat baru dan pindahan

95% - - 100% - - 100%

140

Terlaksananya kredensial dan Rekredensial bagi perawat yang telah habis masa berlaku RKK nya

95% - - - - - 86,49%

141

Implementasi audit asuhan keperawatan di ruang rawat jalan dan rawat inap setiap 6 bulan sekali

100% - - - - - 100%

142

Penanganan pelanggaran masalah etik keperawatan dapat diselesaikan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6 Satuan Pemeriksa Internal 143

Terlaksananya Kegiatan Audit sesuai Rencana Program Kegiatan Pengawasan Tahunan (PKPT)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

144

Terlaksananya Kegiatan Pemantauan Penyelesaian Rekomendasi Audit Internal dan Rekomendasi Eksternal sesuai PKPT

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

7 Komite Mutu dan Keselamatan Pasien

145 Verifikasi Penyelesaian Laporan Ketidaksesuaian

100%

8 Unit Layanan Pengadaan (ULP)

146 Kelengkapan Dokumen 100%

100%

100%

147 Kejadian Lelang Gagal ≤ 40% 0% 0%

9 Panitia Penerima Barang/Jasa

148 Kelengkapan Dokumen Penerimaan Barang/Jasa

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

149

Hasil Pemeriksaan dan Penerimaan Barang/Jasa Sesuai Kontrak

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Capaian Indikator Mutu Unit Kerja Semester II tahun 2019

NO UNIT KERJA

INDIKATOR TARGET JUL AGT SEP OKT NOP DES Rata2

DIREKTORAT MEDIK DAN KEPERAWATAN

1 Seksi Pelayanan Penunjang Medik

1

Koordinasi Pemenuhan Permintaan Barang Mendesak

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Seksi Pelayanan Medik 2 Kepatuhan jam Visite Dokter Spesialis

80% 74,61% 72,01% 71,27% 69,77% 67,69% 66,37% 69,99%

3

Bed Occupancy Rate (BOR)

70%-80%

67,21% 65,47% 66,06% 67,29% 71,48% 72,82% 68,64%

4 Length of Stay (LOS) < 42 hari 43,59 29,61 30,24 37,09 31,32 33,55 34,94

Page 148: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

140

Kegagalan Dropping, Rolling Penderita < 5%

< 5% 0 0 0 0 0 0 0%

5

Koordinasi Pelaksanaan Rolling, Dropping dan Follow-up Pasien

≥90% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6

Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Pelayanan Medik Tepat Waktu

100% 64% 73% 64% 90% 82% 90% 78%

3 Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan

7

Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Lingkup Rawat Jalan Tepat Waktu

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4 Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap

8 Monitoring Supervisi Keperawatan Sesuai Rencana

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

9

Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Lingkup Rawat Inap Tepat Waktu

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Instalasi Rawat Jalan 10 Waktu Tunggu di Rawat Jalan

≤ 60 menit

55 menit

49 menit

50 menit 59

menit 55 menit

54 menit

57 menit

11

Ketaatan Kontrol di Rawat Jalan

≥ 80 % 99,84% 99,39% 99,34% 99,51% 99,29% 99,29% 99%

12

Penerapan Edukasi Khusus Keperawatan di Klinik Kesehatan Jiwa

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%

13

Kejadian Drop-Out Pasien Terhadap Paket Pelayanan di Klinik Autis yang Direncanakan

≤ 50 % 8% 0% 0% 0% 0% 5% 2%

14

Keberhasilan Penambalan Gigi

≥ 95 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

15

Keberhasilan Pencabutan Gigi

≥ 95 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

16

Penyelesaian Hasil Pemeriksaan Psikologi Individual ≤3 Hari

≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

17

Penyelesaian Hasil Pemeriksaan Psikologi Klasikal ≤ 7 Hari

≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6 Instalasi Gawat Darurat 18 Kematian Pasien ≤ 8 Jam di Ruang Gawat Darurat

< 2‰ 0,004% 0,002% 0% 0% 0% 0,0024% 0,00070%

19

Emergency Psychiatric Response Time (EPRT)

≤240 menit

115 menit

94 menit 116 menit 102

menit 97 menit

100 menit 42

dtk

20

Respon Time Layanan Gawat Darurat <5 menit

100% 1'07'' 1'03'' 1''24 1'52'' 1'14'' 1'15'' 1'12''

7 Instalasi Rawat Inap 21 Kejadian Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri

≤ 5 % 0,32% 0,16% 0,16% 0,16% 0,48% 0,66% 0,18%

22 Kejadian Pasien Lari 0 0,33% 0% 0% 0% 5% 0,08% 0,48%

23

Nett Death Rate (NDR)

≤ 24‰ 1,99‰ 2,24‰ 2,22‰ 2,04‰ 2,39‰ 0,87‰ 3,187‰

24

Tidak Adanya Kejadian Bunuh Diri di Rawat Inap Psikiatri

0 0 0 0 0 0 0 0

25

Kejadian Reaksi Transfusi

0,01% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

26

Edukasi Risiko Medis pada Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%

27

Re-Asesmen Pasien Risiko Bunuh Diri

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%

28

Re-Asesmen Risiko Jatuh pada Pasien Rawat Inap

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%

29

Kejadian Infeksi Aliran Darah Perifer (Phlebitis)

≤ 5‰ 0‰ 7,8‰ 7,8‰ 7,8‰ 14,4‰ 3,07‰ 6,13‰

8 Ruang Perawatan Intensif Psikiatri

30 Pasien Masuk Kondisi Sub-Akut dalam waktu ≤ 10 Hari

≥ 85 % 93.21% 98,66% 98,66% 98,66% 65,10% 94,89% 88,90%

31

Kejadian Cedera/Trauma Fisik Akibat Tindakan Fiksasi

≤ 1,5 % 0 1,2 1,2 1,2 0 0 0,33

Page 149: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

141

9 Instalasi Rehabilitasi Napza 32

Keberhasilan Pasien Mengikuti Program Rehabilitasi Napza 3 Bulan

≥ 50 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

33 Detoksifikasi Napza ≥ 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

10 Instalasi Farmasi 34 Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional

≥ 90% 97,36% 97,35% 96,70% 97,26% 96,63% 96,75% 97%

35

Waktu Tunggu pelayanan Resep Obat Jadi

≤30 menit

27,5 29,49 27,36 36,27 30,26 27,54 25,45

36

Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan

≤ 60 menit

39,42 44,34 37,44 50,53 48,19 42,46 37,66

37

Ketepatan Pelayanan Farmasi (Tidak ada Kejadian Kesalahan Pemberian Obat)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%

38

Tidak Ada Obat dan Perbekalan Farmasi yang Kadaluwarsa di Tempat Pelayanan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%

39

Ketepatan Penyimpanan Sediaan Farmasi

100% 100,00% 85,37% 89,17% 91,50% 89,17% 88,61% 95%

40

Ketersediaan Formularium dan Update Paling Lama 3 Tahun

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%

11 Instalasi Rekam Medik 41 Tidak ada dokumen rekam medik yang hilang

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

42

Kelengkapan Rekam Medik 24 Jam Selesai Pelayanan

>90% 99,00% 99,40% 99,00% 98,90% 97,40% 99,10% 98,20%

12 Instalasi Bedah 43 Kematian di Meja Operasi

≤1% 0 0 0 0 0 0 0

44

Pelaksanaan Surgical Safety Check List

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

45

Pelaksanaan Asesmen Awal Pra Bedah

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

46

Penerapan Keselamatan Operasi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

47

Waktu Tunggu Operasi Elektif < 2 hari

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

48

Pemantauan Ketidaksesuaian Diagnosis Pre dan Post Anestesi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

49

Evaluasi Ulang jika Terjadi Konversi Tindakan dari Anestesi Lokal/Regional ke General

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

50

Pelaksanaan Monitoring Status Fisiologis selama Anestesi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

51

Pelaksanaan Monitoring Proses Pemulihan Anestesi dan Sedasi Dalam

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

13 Rehabilitasi Medik (Fisioterapi)

52

Tidak adanya Kejadian Kesalahan Tindakan Rehabilitasi Medik

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

53

Waktu Tunggu Layanan Fisioterapi ≤120 Menit

≥ 90% 96,60% 51,30% 34,10% 26,00% 18,90% 18,90% 70,44%

54

Kejadian Drop Out Pasien Terhadap Pelayanan Rehabilitasi Medik yang Direncanakan

≤ 50 % 37,70% 40,40% 43,00% 41,80% 44,30% 44,30% 43,50%

14 Instalasi Rehabilitasi (Mental)

55 Waktu Tunggu Pelaksanaan Seleksi < 2 hari

≥ 85 % 100% 94% 100% 100% 100% 100% 100%

56

Angka Keberhasilan Rehabilitan Sesudah Menjalani Satu Paket Layanan

≥ 65 % 63,64% 77,08% 80,00% 84,51% 86,67% 80,33% 78,49%

15 Unit Elektromedik 57

Penerapan Keselamatan Electro Convulsive Therapy (ECT)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

58

Waktu Tunggu Sebelum ECT

≤ 2 hari 1 1 1 1 1 1 1

16 Unit Radiologi 59 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi ≤ 3 Jam

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

60

Angka Kegagalan Hasil Radiologi

Skor 2 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 150: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

142

61

Tidak Ada Kejadian Kesalahan Pemberian Label pada Film Rontgen

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

17 Unit Laboratorium 62

Tidak adanya Kejadian Tertukar Spesimen Pemeriksaan Laboratorium

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

63

Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

64

Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Laboratorium

≤ 120 menit

45,48 menit

46,22 menit

43 menit 54,80 menit

52 menit 47,10 menit

36,1

65

Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Baku Mutu Eksternal

100% 100% 100% 100% 100% 100% 87% 100%

18 Instalasi Gizi 66 Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Kepada Pasien

≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

67

Ketepatan Pemberian Diet

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

68 Kepuasan Pelanggan ≥ 80% 0% 81% 82% 85,12% 85,46% 85,70% 64,88%

19 Instalasi PKRS 69 Pelaksanaan Penyuluhan di Luar Rumah Sakit

100% 83% 211% 217% 244% 256% 272% 118,03%

70

Layanan Penyuluhan Kesehatan di Rumah Sakit

≥ 90 % 110% 100% 80% 115% 80% 105% 93%

20 Instalasi Psikogeriatri 71

Lama Rawat Inap Pasien Psikogeriatri dengan Komorbiditas Penyakit Fisik ≤ 6 Minggu

≥ 80% 100% 91,60% 93% 99% 100% 100% 97,22%

72

Peningkatan Status Fungsional Pasien rawat Inap Psikogeriatri

≥ 80% 100% 100% 91,67% 99,09% 100% 100% 101,46%

73

Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Rawat Inap Psikogeriatri

≥ 80% 100% 100% 97,62% 99,09% 100% 100% 97,20%

74

Waktu Tunggu Layanan Day Care Psikogeriatri

≤ 60 menit

50,97% 58,57% 44,49% 51,23% 33,06% 41,44% 55,39%

DIREKTORAT SDM DAN PENDIDIKAN

1 Bagian SDM 75 Ketepatan Waktu Pengusulan Kenaikan Pangkat

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

76

Ketepatan Waktu Penerbitan Surat Keputusan Kenaikan Gaji Berkala

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

77

Ketepatan Waktu Pengusulan Surat Keputusan Pensiun

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

78

Kelengkapan Pengisian Jabatan

>90 % 98% 97%

79

Ketepatan Waktu Penyetoran Data Indikator Kinerja Individu (IKI) Pegawai

100% 100% 100% 100%

80

Kinerja Pegawai Yang Baik, Sangat Baik dan Excellent

≥ 95 % 98% 97% 97% 97% 97% 97% 98%

81

Program Pemberian Penghargaan dan Konsekuensi

100% 50% 50%

82

Kepuasan Karyawan terhadap Organisasi

≥ 80% 89,45% 88,09%

2 Bagian Diklit 83 Terlaksananya Evaluasi Pasca Pelatihan Medis

100% 100% 96% 100% 0% 100% 0% 79%

84

Terlaksananya Evaluasi Pasca Pelatihan Keperawatan dan Non Medis

100% 81% 99% 95% 95% 100% 0% 85%

85

Supervisi Pendidikan dari Institusi Pasangan Pendidikan Kedokteran

≥ 20% dari

semua institusi

50% 50% 50% 50% 66,70% 66,70% 31%

86

Supervisi Pendidikan dari Institusi Pasangan Pendidikan Keperawatan dan Non Medis

≥ 80% dari

semua institusi

100% 100% 92% 83% 100% 100% 93%

Page 151: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

143

87 Jumlah Penelitian yang Dipublikasikan

2/tahun 0 0 1 5 5 5 5

88

Kepuasan Pelanggan/Peserta Didik

≥ 80% 79% 90% 85,33% 86% 87,11% 86,31% 83,91%

3 Instalasi Diklat 89 Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan Internal

100% 100% - 100% 100% 100% 100% 100%

90

Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan yang Sudah Direncanakan

100%

tidak masuk imut 2020

tidak masuk imut

2020

DIREKTORAT KEUANGAN DAN ADMINISTRASI UMUM

1 Bagian Keuangan

91 Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional/PB (POBO)

35-40 % 42,71% 42,71%

92 Kepatuhan Pengelolaan Laporan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) Definitif

Skor = 2 2 2 2 2 2 2 skor 2

93 Kepatuhan Pengelolaan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Skor = 2 0,67 + 0,67 skor 2

94 Kepatuhan Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU

Skor = 2 0,4 0,8 skor 2

95 Kecepatan Pemberian Informasi Tagihan Pasien Rawat Inap

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

96 Kebenaran Laporan Harian Kasir 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

97 Ketepatan Waktu Penyelesaian Laporan Penerimaan RS

100% 100% 100% 100%

98 Ketepatan Waktu Laporan Piutang Penderita

100% 100% 100% 100%

99 Perencanaan Strategis RS 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

100 Ketepatan Waktu Penyusunan RKA-KL Tepat

waktu TW TW TW TW TW TW TW

101 Ketepatan Waktu Penyusunan RPK / Anggaran

Skor = 2 2 2 2 2 2 2 2

102 Ketepatan Penyerapan Dana Rupiah Murni Sesuai dengan Perencanaan

≥ 90% 61,32 % 90,86% 90,86%

2 Bagian Administrasi Umum

103 Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Tingkat Manajemen

100% 94% 92% 90% 92% 90% 86% 82%

104 Proses Penyelesaian Surat Penting 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

105 Pengelolaan Laporan Rumah Sakit 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

106 Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja 100% proses pengumpulan kelengkapan lak

belum ada data

107 Ketersediaan Linen 2,5 -3 per TT

100% 100% 100% 100% 100% 100% belum ada

data

108 Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang ATK

100% 99,16% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 97,36%

109 Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang Tekstil

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 97,84%

110 Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang

100% 99,80% 99,77% 100% 100% 100% 100% 97,17%

Page 152: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

144

Persediaan di Gudang Rumah Tangga

111 Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di Gudang Makanan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

112 Ketepatan Pengelolaan dan Penatalaksanaan Barang Milik Negara

100% 100% 100% 100%

113 Ketepatan Waktu Pengumpulan Laporan dari Unit Kerja

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3 Sub Bagian Hukormas 114 Pendampingan

Masalah Hukum 100% 100% 0% 100% 100% 0% 100% 77%

115 Kecepatan Respon Terhadap Komplain

≥ 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

116 Prosentase Komplain yang ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

117 Laporan Hasil Analisis Survei Kepuasan Pelanggan

80 (Indeks

Nilai IKM )

84,47 84,43 85,36 86,25 85,53 83,03 84,57

4 Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)

118 Ketepatan Waktu Perbaikan Perangkat Komputer

≥ 90% 100% 98% 100% 95% 100% 100% 99%

119 Ketepatan Waktu Perbaikan Jaringan Komputer / Network

≥ 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Instalasi Pemeliharaan Sarana & Prasarana Rumah Sakit

120 Ketepatan Waktu Perbaikan Kerusakan Alat ≥ 80 % 98,6% 97,8% 97,7% 96,8% 96,2% 96,4% 97,62%

121 Ketepatan Waktu Pelayanan Pemeliharaan Alat

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6 Instalasi Kesehatan Lingkungan

122 Hasil Pemeriksaan Air Limbah Sesuai Baku Mutu yang Ditetapkan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

123 Pengelolaan Limbah Padat sesuai Permenkes 1204 th 2004

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

124 Capaian Tingkat Rumah Sakit Berseri

≥ 7500. 9375 9487 9499,25

7 Instalasi Binatu/Laundry

125 Ketepatan Waktu Penyediaan Linen Bersih Untuk Ruang Rawat Inap dan Ruang Pelayanan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

126 Ketepatan Pengelolaan Linen Infeksius

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

KOMITE, PANITIA DAN SPI

1 Komite Medik 127 Kepatuhan terhadap Clinical Pathway

Skor =100

100 100 100 100 100 100 100

128

Pelaksanaan Audit Medis Dua Kali dalam Setahun

100% 0% 0% 0% 50% 50%

129

Penanganan Komplain Etik dan Disiplin Profesi Medis

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

130

Terlaksananya Kredensial dan Rekredensial bagi Semua Dokter

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Komite K3RS 131 Kejadian Kecelakaan Akibat Kerja

0 2 3 0,58

132

Simulasi Kesiapsiagaan Bencana di Setiap Unit Kerja

100% 100% tahunan

3 Komite Etik dan Hukum 133 Penanganan Masalah Etik dan Hukum Rumah Sakit

100% 100% 100% 100%

134

Penanganan Masalah Etik dan Hukum Kedokteran

100% 100% 100% 100%

135

Penanganan Masalah Etik dan Hukum Keperawatan

100% 100% 100% 100%

4 Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

136 Tersedianya Anggota Tim PPI yang Terlatih

≥75% 100% 100% 100%

5 Komite Keperawatan 137 Terlaksananya Kredensial/Re-

100%

tidak masuk imut

Page 153: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

145

Kredensial Bagi Semua Perawat

tidak masuk imut 2020

2020

138

Penerapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Sesuai dengan Standar Keperawatan

≥ 90%

tidak masuk imut 2020

tidak masuk imut

2020

139

Terlaksananya kredensial dan Rekredensial bagi perawat baru dan pindahan

95% - - 100% - - 100% 100%

140

Terlaksananya kredensial dan Rekredensial bagi perawat yang telah habis masa berlaku RKK nya

95% - - - - - 86,96% 86,73%

141

Implementasi audit asuhan keperawatan di ruang rawat jalan dan rawat inap setiap 6 bulan sekali

100% - - - - - 100% 100%

142

Penanganan pelanggaran masalah etik keperawatan dapat diselesaikan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6 Satuan Pemeriksa Internal 143

Terlaksananya Kegiatan Audit sesuai Rencana Program Kegiatan Pengawasan Tahunan (PKPT)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

144

Terlaksananya Kegiatan Pemantauan Penyelesaian Rekomendasi Audit Internal dan Rekomendasi Eksternal sesuai PKPT

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

7 Komite Mutu dan Keselamatan Pasien

145 Verifikasi Penyelesaian Laporan Ketidaksesuaian

100% - - - - - - -

8 Unit Layanan Pengadaan (ULP)

146 Kelengkapan Dokumen

100% 100% 100% 100%

147

Kejadian Lelang Gagal

≤ 40% 0% 0% 0%

9 Panitia Penerima Barang/Jasa

148 Kelengkapan Dokumen Penerimaan Barang/Jasa

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

149

Hasil Pemeriksaan dan Penerimaan Barang/Jasa Sesuai Kontrak

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Analisa Capaian Indikator Mutu 2019

ANALISA INDIKATOR MUTU

No Indikator Analisis Penyebab Tindak lanjut

1 Kepatuhan jam visite dokter spesialis Jumlah pasien

dibandingkan dengan

jumlah dokter spesialis

tidak seimbang

Ada 2 Psikiater yang

sedang menjalankan

Pendidikan subspesialisasi

Monitoring dan

evaluasi SPO

2 Bed Occupancy Rate Kebijakan dari BPJS tentang

penentuan area perawatan

Memperbesar kegiatan

promosi untuk

menjaring pasien non-

BPJS

3 Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Kurang memahami Sosialisasi ulang pada

Page 154: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

146

Unit Kerja di Pelayanan Medik Tepat

Waktu

pentingnya laporan tepat

waktu

saat rapat

4 Kejadian Infeksi Aliran Darah Perifer

(Phlebitis)

1. Kondisi pasien gelisah.

Gerakan tangan tidak

terkontrol

Mengupayakan pasien

dalam kondisi tenang

2. Pasien kurang kooperatif.

Pasien menolak dilakukan

pembatasan gerak, sehingga

terjadi pembengkakan pada

daerah pemasangan infus.

Edukasi pada pasien

terkait pembatasan

gerak.

Evaluasi pengobatan

3. Jumlah pasien dengan

pemasangan infus sangat

sedikit, sehingga saat terjadi

phlebitis akan didapatkan

angka yang tinggi atau

melebihi standar

Evaluasi berkala pada

pasien terkait

kebutuhan

pemasangan infus

5 Ketepatan Penyimpanan Sediaan

Farmasi

Kenaikan iklim suhu ruangan

penyimpanan obat

Melakukan

penyimpanan di

tempat terdingin di

ruangan

B. REALISASI ANGGARAN

Laporan Keuangan berdasarkan SAIBA :

Laporan realisasi anggaran untuk periode yang berakhir 31 Desember 2019 dan 31

Desember 2018 (audited)

(Dalam Rupiah)

2018 (audited)

ANGGARAN REALISASI REALISASI

PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 68.160.386.000 59.555.618.694 87,38 60.482.282.461

JUMLAH PENDAPATAN 68.160.386.000 59.555.618.694 87,38 60.482.282.461

BELANJA B.2.

Belanja Pegawai B.3 48.255.062.000 47.931.437.995 99,33 46.668.688.861

Belanja Barang B.4 87.364.097.000 75.523.664.156 86,45 76.638.342.981

Belanja Modal B.5 16.752.734.000 10.525.758.090 62,83 15.323.920.206

JUMLAH BELANJA 152.371.893.000 133.980.860.241 87,93 138.630.952.048

Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) (74.425.241.547) (78.148.669.587)

% thd AnggCATATANURAIANTh 2019

Page 155: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

147

Realisasi Penerimaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 adalah

berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 59.555.618.694 atau mencapai 87,38

% dari estimasi Pendapatan-LRA yang ditetapkan sebesar Rp 68.160.386.000. Pendapatan

RSJ-RW terdiri dari Pendapatan Jasa Pelayanan RS, Pendapatan Jasa penyediaan

Barang/Jasa Lainnya dan Pendapatan Jasa Giro/bunga dari bank. Realisasi Belanja Negara

pada TA 2019 adalah sebesar Rp 133.980.860.241 atau mencapai 87,93 % dari alokasi

anggaran sebesar Rp152.371.893.000.

Realisasi Penerimaan TA 2019 turun sebesar 1,53 % dari TA 2018. Penurunan

realisasi penerimaan pada tahun 2019 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Penerimaan BPJS Kesehatan mengalami penurunan dari tahun 2018, Rawat Jalan

turun sebesar 19,66%, Rawat Inap turun sebesar 10,68%, disebabkan karena :

a. Diberlakukannya kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS, sehingga untuk daerah

yang memliki layanan psikiatri di PPK II, untuk pasien yang kontrol dilayani di lokasi

asal. Selain itu ada beberapa kabupaten/kota yang sudah memilki pelayanan rawat

inap psikiatri sehingga pasien yang MRS ke RSJRW terutama adalah pasien dengan

kedaruratan psikiatri atau sub spesialistik

b. Adanya keterlambatan pembayaran klaim BPJS, klaim yang telah terbayar sampai

dengan akhir tahun 2019 adalah klaim sampai dengan bulan Agustus tahun 2019.

2. Penerimaan Jamkesda baik Rawat Jalan maupun Rawat Inap mengalami peningkatan

yaitu sebesar 107,32% untuk rawat jalan dan 20,19% untuk rawat inap hal ini karena

adanya Peraturan Gubernur Jawa Timur no. 138/2016 tentang Program Pembiayaan

Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin yang tidak masuk pada kepesertaan Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN), Kartu Indonesia Sehat (KIS) maupun Jaminan Kesehatan

Daerah (Jamkesda).

3. Penerimaan layanan Rehabilitasi Napza meningkat sebesar 67,87% jika dibandingkan

Tahun 2018, hal ini karena ada peningkatan jumlah pasien Napza

4. Penerimaan dari pasien umum/perorangan mengalami peningkatan untuk pelayanan

rawat jalan sebesar 50,40% karena peningkatan jumlah kunjungan di klinik psikiatri

forensik dan assesment dan klinik psikiatri anak remaja, sedangkan untuk pelayanan

rawat inap mengalami penurunan sebesar 12,77%, dengan salah satu faktor penyebab

karena beberapa kabupaten/kota yang sudah memilki pelayanan rawat inap psikiatri

sehingga pasien yang MRS ke RSJRW terutama adalah pasien dengan kedaruratan

psikiatri atau sub spesialistik dan kecenderungan penurunan rata rata lama rawat inap

karena optimalisasi clinical pathway

Page 156: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

148

5. Penerimaan kedaruratan mengalami peningkatan 11,38% jika dibandingkan tahun

sebelumnya, hal ini karena adanya peningkatan kunjungan karena implementasi sisrute,

upaya PKRS dalam pembebasan pasung, meningkatnya jejaring

Dari sisi kualitas terdapat peningkatan jenis kasus yang memenuhi kriteria gawat

darurat.

6. Penerimaan dari layanan penunjang meningkat sebesar 20,31% dari tahun 2018

karena:

a. Terdapat peningkatan jumlah pemeriksaan laboratorium tahun 2019 seiring dengan

peningkatan pelayanan medical check up

b. Terdapat peningkatan pemeriksaan radiologi karena adanya kerjasama

pemerikasaan radiologi dengan beberapa RS sekitar.

c. Penerimaan pelayanan farmasi naik sebesar 16% pada tahun 2019

7. Penerimaan dari layanan Pendidikan dan peneilitian pada tahun 2019 turun sebesar

0,97% dari tahun 2018.

8. Penerimaan lainnya terdiri dari penerimaan dari pemanfaatan aset rumah sakit dan

penerimaan jasa perbankan meningkat sebesar 25,74% dari tahun 2018, karena adanya

pemanfaatan kas untuk investasi jangka pendek dalam bentuk deposito.

Tabel Kenaikan/Penuruanan Realisasi Pendapatan dan Belanja RSJ-RW TA 2019

Dibandingkan dengan tahun 2018, realisasi belanja pada tahun 2019 secara total

mengalami penurunan sebesar 3,35%. Penurunan tersebut tidak terjadi pada semua jenis

belanja. Belanja yang mengalami kenaikan yaitu belanja pegawai yang meningkat sebesar

2,71% dari tahun 2018. Penjelasan atas kenaikan/penurunan realisasi belanja dapat

dijelaskan sebagai berikut :

2018 (audited) KENAIKAN

REALISASI REALISASI (PENURUNAN)

A B C = A - B D = C/B X 100%

PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 59.555.618.694 60.482.282.461 (926.663.767) -1,53%

JUMLAH PENDAPATAN 59.555.618.694 60.482.282.461 (926.663.767) -1,53%

BELANJA B.2.

Belanja Pegawai B.3 47.931.437.995 46.668.688.861 1.262.749.134 2,71%

Belanja Barang B.4 75.523.664.156 76.638.342.981 (1.114.678.825) -1,45%

Belanja Modal B.5 10.525.758.090 15.323.920.206 (4.798.162.116) -31,31%

JUMLAH BELANJA 133.980.860.241 138.630.952.048 (4.650.091.807) -3,35%

Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) (74.425.241.547) (78.148.669.587) 3.723.428.040 -4,76%

%URAIAN CATATANTh 2019

Page 157: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

149

1. Belanja Pegawai

Realisasi belanja pegawai pada tahun 2019 sebesar Rp. 47.931.437.995, naik

sebesar 2,71% dari belanja tahun 2018 yang terealisasi sebesa Rp. 46.668.688.861. Hal

ini disebabkan pada tahun 2019 terdapat pengalihan pembayaran gaji untuk 23 orang

CPNS yang semula dibayarkan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan menjadi

dibayarkan oleh RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dan adanya kenaikan jumlah

pembayaran THR karena perubahan kebijakan pembayaran THR yang semula tanpa

memasukkan tunjangan menjadi dengan tunjangan pada tahun 2019.

2. Belanja Barang

Total realisasi belanja barang pada tahun 2019 sebesar Rp. 75.523.664.156, turun

sebesar 1,45% dari realisasi belanja barang tahun 2018 sebesar Rp. 76.638.342.981. Hal

ini disebabkan karena :

a. Belanja Keperluan Perkantoran, meningkat sebesar 11,43% dari tahun 2018. Belanja

keperluan perkantoran terdiri dari belanja media informasi rumah sakit, konsumsi

rapat, biaya langganan surat kabar, foto copy, belanja pengamanan kantor dan CS.

Peningkatan terjadi pada realisasi belanja media informasi rumah sakit karena

adanya peningkatan kegiatan promosi pelayanan, peningkatan belanja konsumsi

rapat dan kenaikan kontrak pengadaan pengamanan kantor.

b. Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh, realisasi belanja penambah daya tahan

tubuh naik sebesar 6,11% dari tahun 2018.

c. Belanja Pengiriman Surat Dinas, Pada tahun 2019 belanja pengiriman surat dinas

meningkat sebesar 24,75% dari tahun 2018. hal ini disebabkan adanya kenaikan tarif

biaya pengiriman surat sedangkan volume pengiriman dokumen menurunn karena

adanya upaya efisiensi dengan cara pengiriman dokumen secara online.

d. Honor Operasional Satker, realisasi pembayaran honor operasional satker turun

sebesar 8,86% dari tahun 2018, hal ini disebabkan karena terhitung mulai bulan

Oktober tahun 2019 honor beberapa anggota pengelola keuangan, pejabat

pengadaan dan pengelola SAI sudah tidak lagi dibayarkan melalui anggaran RM

karena sudah dimasukkan dalam mekanisme remunerasi.

e. Belanja Barang Persediaan Lainnya, berupa pengadaan bahan bakar mesin (LPG

Binatu dan Gizi, BBm Binatu, IPAL, Gizi, IPSRS), sebesar Rp. 707.870.500 turun dari

belanja BBM mesin pada tahun 2018 karena adanya upaya efisiensi.

f. Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Lainnya, terdiri dari Belanja bahan

kebersihan, pengharum ruangan dan tissue, terealisasi sebesar Rp. 265.833.519

turun sebesar 45,85% dari tahun 2018 karena ada penggunaan beberapa bahan

Page 158: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

150

kebersihan hasil pengadaan tahun sebelumnya yang masih bisa digunakan sehingga

tidak dilakukan proses pengadaan baru.

g. Belanja Pemeliharaan Jaringan, berupa pemeliharaan jaringan air bersih dan air

kotor pada tahun 2019 sebesar Rp. 284.450.000, turun sebesar 65,91% dari tahun

2018. Disebabkan karena pada tahun 2019 area pemeliharaan lebis kecil dan jenis

pekerjaan lebih ringan, sedangkan pada tahun 2018 biaya yang dibutuhkan lebih

besar karena area pekerjaan lebih luas dan lebih rumit.

h. Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin, pada tahun 2019 turun sebesar 19,56%

dari tahun 2018 diantaranya disebabkan karena adanya penurunan konsumsi BBM

karena adanya kebijakan kendaraan dibawah tahun 2007 tidak lagi digunakan untuk

operasional.

i. Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan, belanja pemeliharaan gedung dan

bangunan mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 26,83% disebabkan

karena adanya penurunan jumlah subsidi dari anggaran RM, sehingga perlu

dilakukan pengalokasian anggaran di BLU.

j. Belanja Langganan Listrik, belanja langganan listrik pada tahun 2019 naik sebesar

4,20% Peningkatan disebabkan karena peningkatan konsumsi energi listrik (kwh)

karena penambahan jumlah peralatan elektronik dan penambahan jaringan listrik

dari penyerahan kembali bangunan poltekkes ke RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat.

k. Belanja Langganan Air, belanja langganan air pada tahun 2019 naik sebesar 6,11%.

Peningkatan disebabkan karena adanya penambahan biaya langganan air pada

gedung yang dilakukan penyerahan kembali oleh poltekkes ke RSJ-RW.

l. Belanja Langgana Daya dan Jasa Lainnya, meningkat sebesar 14,06% dari tahun

2018 karena peningkatan biaya langganan bandwith internet pada tahun 2019 karena

peningkatan penggunaan aplikasi online untuk laporan ke pusat dan peningkatan

jumlah pengguna internet di rsjrw krn kebutuhan penyampaian data yang terintegrasi

sehingga diperlukan bandwith yang lebih besar.

m. Belanja Barang Konsumsi, Belanja kebutuhan ATK meningkat sebesar 8,96%

Peningkatan pada belanja pengadaan ATK karena kebutuhan yang meningkat pada

tahun 2019 baik untuk klaim maupun kegiatan administrasi.

n. Belanja Obat, Realisasi belanja obat pada anggaran RM meningkat karena

peningkatan alokasi belanja obat di RM, secara keseluruhan realisasi belanja obat

pada tahun 2019 turun dari tahun 2018 disebabkan karena kebijakan rujukan

berjenjang yang mengakibatkan penurunan jumlah pasien sehingga kebutuhan

pembelian obat juga mengalami penurunan.

o. Beban Gaji dan Tunjangan, mengalami peningkatan karena realisasi pembayaran

remunerasi pada tahun 2019 meningkat karena terhitung mulai Juni tahun 2019

Page 159: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

151

pembayaran remunerasi ditetapkan sebesar 51% dari penerimaan berdasarkan

persetujuan dari Dirjen Yankes.

p. Beban Jasa, mengalami peningkatan karena kenaikan tarif BPJS yang dibayarkan

untuk pegawai non pns, pelaksanaan outsourcing binatu pada tahun 2019 sebagai

upaya peningkatan pelayanan binatu, dan alokasi belanja gaji dan uang makan non

pns pada tahun 2019 pada kelompok belanja jasa.

q. Belanja Barang dan Jasa BLU Lainnya, mengalami peningkatan karena adanya

realisasi kegiatan capacity building pada tahun 2019 dan peningkatan realisasi

belanja dropping sebagai akibat peningkatan volume dropping sebagai upaya

menurunkan avlos dan bentuk kepedulian RSJ-RW terhadap pasien yang belum

dijemput oleh keluarga sedangkan kondisi sudah baik.

3. Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal pada tahun 2019 sebesar Rp. 10.525.758.090 turun 31,31%

dari tahun 2018 yang terealisasi sebesar Rp. 15.323.920.206. Belanja modal peralatan

dan mesin pada tahun 2019 berupa pengadaan alat kesehatan dan non alkes. Belanja

modal peralatan dan mesin pada tahun 2018 terealisasi sebesar Rp.6.977.497.500

berupa pengadaan CT Scan, dan pada tahun 2019 terealiasi sebesar Rp.678.096.000

berupa pengadaan Washer Desinfektor CSSD dan mesin Anastesi Instalasi Bedah.

Belanja modal peralatan dan mesin pada tahun 2018 digunakan untuk pengadaan sepeda

motor roda 3 yang digunakan untuk operasional IPSRS senilai Rp. 93.085.341 dan

pengadaan peralatan non alkes senilai Rp. 2.954.806.510 dan belanja pengadaan

peralatan kesehatan senilai Rp. 93.085.341.

Realisasi belanja modal gedung dan bangunan dari alokasi anggaran RM pada tahun

2018 sebesar Rp. 672.530.355 dan sebesar Rp. 5.286.055.380 pada tahun 2019. Pada

tahun 2018 berupa rehab berat gedung penunjang untuk kegiatan rehabilitasi pasien

(gedung bina jiwa, gedung loundry dan pembangunan rumah sampah) dan pada tahun

2019 dilakukan pembangunan untuk rehab berat ruang rawat inap, pagar rawat inap dan

Bina Jiwa I.

Pada tahun 2019 terdapat realisasi Belanja modal fisik lainnya. Pada tahun 2018

digunakan untuk pengadaan Laboratory Information System, sedangkan pada tahun 2019

digunakan untuk pengadaan jasa konsultansi LMAN dalam rangka optimalisasi

pemanfaatan aset RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat.

Page 160: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

152

Laporan Operasional Badan Layanan Umum untuk periode TA 2019 dan 2018

(Dalam Rupiah)

Page 161: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

153

Neraca Per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018

(DalamRupiah)

Page 162: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

154

Rajal

Ranap Rp-

Rp5.000.000.000

Rp10.000.000.000

Rp15.000.000.000

Rp20.000.000.000

Rp25.000.000.000

Tahun2016

Tahun2017 Tahun

2018 Tahun2019

BPJS Kesehatan

Rajal

Ranap

TABEL PENERIMAAN BLU LIMA TAHUN TERAKHIR (2015-2019)

Realisasi penerimaan Tahun 2019 sebesar Rp. 59.169.065.609,- atau turun sebesar 2 %

dari Tahun 2018. Penerimaan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat terdiri dari penerimaan

layanan kesehatan, penerimaan pendidikan dan pelatihan juga penerimaan sewa lahan dan

jasa lainnya, sebagian bahwa penerimaan di tahun 2019 mengalami penurunan, hal ini

disebabkan karena :

Klaim BPJS Kesehatan baik rawat Rawat maupun rawat inap untuk bulan September

s/d Desember 2019 belum terbayar serta klaim obat mulai bulan Juli s/d Desember

2019 belum terbayarkan.

NO URAIAN TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019

%

2018 / 2019

1 BPJS Kesehatan

a.Rajal 9.187.104.031

10.955.125.17 4

14.283.744.143 15.882.635.097 12.760.266.290 80%

b.Ranap 21.939.410.201 19.582.616.768 22.396.655.109 22.757.182.434 20.326.031.912 89%

2 Jamkesda

a.Rajal 81.206.377 55.157.472 104.160.500 1.340.229.900 2.707.003.900 202%

b.Ranap 5.977.099.953 4.569.978.432 7.249.327.747 6.682.010.200 8.102.562.903 121%

3 IPWL/BNN 1.177.140.669 1.001.088.481 1.029.729.288 688.263.951 1.155.336.890 168%

4 Umum/Bayar Tunai

a.Rajal 651.586.700 742.868.800 625.124.700 689.593.000 915.615.500 133%

b.Ranap 2.576.633.147 2.467.253.602 2.237.621.046 2.249.963.177 1.962.550.201 87%

5 IGD 143.430.100 140.570.050 147.779.400 126.713.500 141.135.900 111%

6 Penunjang 1.676.808.717 1.644.733.029 1.525.993.790 1.362.479.284 1.656.312.561 122%

7 Diklat 4.963.575.500 4.735.695.940 5.043.636.460 6.032.867.280 5.936.546.400 98%

8 Sewa-sewa/Lainnya

1.884.977.363 1.781.247.571 1.687.125.349 2.570.901.487 3.505.703.152 136%

TOTAL 50.258.972.758 47.658.335.319 56.330.897.532 60.382.839.301 59.169.065.609 98%

Page 163: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

155

Rajal

Ranap Rp-

Rp1.000.000.000

Rp2.000.000.000

Rp3.000.000.000

Rp4.000.000.000

Rp5.000.000.000

Rp6.000.000.000

Rp7.000.000.000

Rp8.000.000.000

Rp9.000.000.000

Tahun 2016Tahun 2017

Tahun 2018Tahun 2019

Jamkesda

Rajal

Ranap

Penerimaan Jamkesda Rawat Jalan sangat signifikan yaitu lebih dari 1000%, hal ini

karena pengembangan jejaring dengan Faskes Daerah, tenaga sosial (TKSK)

Kab/Kota.

Program Desa Siaga, pembinaan Puskesmas terkait dengan sistem rujukan,

Program Bebas Pasung dan penanganan ODGJ di Wilayah Jatim.

Grafik Penerimaan Tahun 2019

BPJS; 33.086.298.202

Jamkesda; 10.809.566.803

IPWL; 1.155.336.890

Umum; 2.878.165.701

IGD; 141.135.900

Penunjang; 1.656.312.561

Diklat; 5.936.546.400

Sewa / Lain-lain; 3.505.703.152

SUMBER PENERIMAAN

Page 164: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

156

Pengelolaan Piutang Layanan

Perbandingan Total Piutang Pasien Umum Perseorangan Tahun 2018 Dengan Tahun 2019

BULAN

TOTAL PIUTANG

TAHUN 2018 TAHUN 2019

Januari 2.210.078.767 2.254.502.583

Pebruari 2.237.260.476 2.229.679.480

Maret 2.269.976.510 2.282.094.096

April 2.288.901.348 2.281.433.278

Mei 2.308.838.581 2.314.797.903

Juni 2.314.200.090 2.341.543.538

Juli 2.332.630.642 2.329.399.483

Agustus 2.348.081.979 2.353.431.642

September 2.392.014.247 2.386.504.247

Oktober 2.393.183.582 2.395.914.768

Nopember 2.396.048.065 2.395.483.070

Desember 2.397.376.699 2.389.059.365

Penyebab Kenaikan Piutang :

1. Piutang sebelumnya dari tahun ke tahun tinggi secara kumulatif

2. Adanya Kebijakan untuk memperbolehkan pasien pulang dengan membuat Surat

Pernyataan Hutang.

3. Tidak ada Keharusan untuk pasien membayar Uang Titipan Perawatan.

2.100.000.000

2.150.000.000

2.200.000.000

2.250.000.000

2.300.000.000

2.350.000.000

2.400.000.000

Perbandingan Piutang Pasien

2018 2019

Page 165: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

157

4. Sebagian penanggung jawab yang ternyata bukan anggota Keluarga sehingga tidak

bertanggung jawab atas pembayaran

Perbandingan Penambahan Piutang Pasien Umum Perseorangan Tahun 2018 dan Tahun

2019

Bulan 2018 2019

Janari 6.416.636 50.915.965

Februari 32.536.053 8.765.724

Maret 47.208.547 16.950.556

April 27.802.323 1.932.168

Mei 23.601.150 7.343.232

Juni 12.793.729 28.443.448

Juli 24.883.453 -

Agustus 21.632.237 6.114.623

September 49.885.883 -

Oktober 4.269.335 3.396.069

Nopember 15.862.904 986.577

Desermber 2.657.255 1.512.730

Penyebab Bertambahnya Piutang:

1. Pasien pulang masih ada kekurangan biaya dan menulis Surat Pernyataan

kesanggupan pembayaran.

2. Pasien yang tidak pernah di besuk oleh keluarga sehingga tagihan membengkak dan

di lakukan pemulangan kolektif.

3. Penanggung jawab yang bukan merupakan keluarga dekat dari pasien.

0

10.000.000

20.000.000

30.000.000

40.000.000

50.000.000

60.000.000

Perbandingan Penambahan Piutang Pasien Umum Perseorangan

2018 2019

Page 166: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

158

Perbandingan Pengurangan Piutang Pasien Umum Perseorangan Tahun 2018 & Tahun

2019

Bulan Total Piutang

2018 2019

Januari 2.052.945 6.492.149

Pebruari 5.354.344 16.346.720

Maret 14.492.513 4.832.970

April 8.877.485 9.400.238

Mei 3.663.917 1.383.910

Juni 7.432.220 1.100.000

Juli 6.452.891 3.231.159

Agustus 6.180.900 764.960

September 5.953.615 5.510.000

Oktober 3.100.000 664.883

Nopember 12.998.421 1.551.572

Desember 1.328.621 9.830.064

Pembayaran Fluktuatif:

1. Pihak RS tidak bisa memperkirakan pelunasan pasien karena sering sekali pasien

yang melakukan pembayaran tersebut terpaksa membayar karena terdeteksi

memiliki hutang saat melakukan pendaftaran untuk kontrol.

2. Adanya kemauan pasien untuk melakukan angsuran meskipun dengan nominal yang

relatif kecil.

0

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.000.000

Perbandingan Pengurangan Piutang Pasien Umum Perseorangan

2018 2019

Page 167: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

159

Upaya yang telah dilakukan untuk menekan kenaikan Piutang:

1. Mewajibkan untuk membuat Surat Pernyataan Hutang dan Fotokopi KTP serta nomor

telepon yang bisa di hubungi

2. Melakukan pemberitahuan via telepon saat Surat Pernyataan sudah Jatuh Tempo

3. Melayangkan surat Penagihan dari Tagihan 1 sampai 3 via pos

4. Menyampaikan informasi Biaya Rawat Inap kepada keluarga pasien saat besuk

untuk pasien yang sudah lama dirawat tentang pembiayaan yang sudah tinggi.

5. Menjalankan Aplikasi untuk mendeteksi pasien saat melakukan kontrol.

6. Memberikan informasi tentang kemudahan pembayaran via transfer Bank

7. Penyerahan Piutang ke KPKNL yang sudah memenuhi syarat dan sudah melalui

tahap Tagihan I, Tagihan II dan Tagihan III

8. Segera menindaklanjuti Piutang yang sudah terbit PSBDT agar nantinya bisa

dihapuskan secara Mutlak.

Page 168: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

160

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis dan memenuhi tuntutan

pelayanan prima dari masyarakat, maka RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

sebagai instansi PK-BLU berkewajiban memenuhi persyaratan administratif yaitu

kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan. Dengan tercapainya Lulus

Akreditasi Paripurna dari KARS Tahun 2015 dan revisitasi tahun 2016 dan 2017 dan

telah meraih predikat Internasional SNARS Ed. 1 pada tahun 2019 serta audit mutu ISO

9001-2015 oleh SGS sebagai tolak ukur dalam memenuhi kualitas pelayanan untuk

kepuasan masyarakat dan keselamatan pasien kedepan harus dipertahankan budaya

kinerja sesuai dengan standar akreditasi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang Tahun 2019

disusun sebagai pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan kewajiban untuk pelaksanaan

program kerja sesuai sasaran strategis, program dan kegiatan. Sistematika penyusunan

laporan ini mengacu pada surat Sekretaris Ditjen Pelayanan Kesehatan Nomor

PR.05.04/I.1/367/2020 tanggal 8 Januari 2020 tentang penyusunan dan penyampaian

LAKIP TA 2019 dan berpedoman sesuai Permen PAN dan RB No. 53 Tahun 2014.

Seluruh jajaran RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang telah bekerja giat untuk

meningkatkan produktifitas secara efektif efisien khususnya dalam bidang pelayanan,

organisasi, sumber daya manusia, keuangan dan sarana prasarana. Guna mewujudkan

hal tersebut diperlukan komitmen dan integritas yang tinggi dari semua pihak melalui

berbagai perubahan yang harus diciptakan dan dilaksanakan secara konsisten,

sistimatis, terencana dan berkesinambungan.

Secara umum target indikator kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Kerja

Tahun 2019 dapat tercapai secara optimal.

Beberapa indikator capaian kinerja dapat disimpulkan sebagai berikut:

Kinerja Direktorat Medik dan Keperawatan untuk pertumbuhan kunjungan rawat jalan

tercapai 94,41% dan menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk

pertumbuhan kunjungan rawat darurat tercapai 99,2% mengalami kenaikan dibanding

tahun 2018. Sedangkan pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap tercapai 92% turun

dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi mengalami peningkatan

yang sangat signifikan menercapai 136%, Pertumbuhan pemeriksaan ECT 64%

menurun selama tahun 2019 walaupun dengan tambahan ECT premedikasi.

Page 169: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

161

Pertumbuhan rehabilitasi fisik dan mental hanya mencapai 68%. Dalam hal

mendukung JKN untuk penulisan resep sesuai dengan Formularium Nasional tercapai

96,19% sesuai dengan kebijakan dalam pemakaian obat Formularium Nasional . BOR

menurun dari 74,93% tahun 2018 menjadi 68,64 % pada tahun 2019 karena

pelaksanaan MOU dengan kabupaten/kota.

Dalam rangka memenuhi mutu layanan dan mutu klinik di masyarakat beberapa

indikator sesuai dengan standar Nasional yaitu: Mutu Layanan Emergency Respon

Time tercapai 1 menit 10 detik, waktu tunggu rawat jalan 56 menit 32 detik melebihi

dari standar 60 menit. Length Of Stay masih terlalu lama yaitu 46,41 tahun 2018 dan

tahun 2019 dapat dipangkas menjadi 34,94 hari, waktu tunggu sebelum ECT 1 hari

sudah memenuhi standar, waktu tunggu Laboratorium 40 menit 11 detik sudah cukup

terpenuhi dan melebihi dari capaian tahun sebelumnya. Waktu Tunggu Hasil Radiologi

2 jam 9 menit sudah terpenuhi. Untuk Mutu Klinik angka kematian di Gawat Darurat 0%

tercapai, Angka kematian > 48 jam hanya 0,38‰. Tidak ada kematian setelah

dilakukan ECT . Angka Infeksi nosokomial untuk luka fiksasi 0,014%, dermatomikosis

0,0035%, Scabies 0,001% dan postural hipotensi 0,005% sehingga angka infeksi

nosokomial masih dalam kriteria baik ( Haper 0,4% dengan skor maksimal 4 )

Kinerja Direktorat SDM dan Pendidikan adanya Pada 2019 adanya penurunan

jumlah pegawai sebanyak 23 orang. Hal ini dapat dilihat pada jumlah pegawai yang

pensiun, pindah keluar dan meninggal, serta adanya penambahan pegawai yang masuk

dari CPNS. Pada tahun 2018 terjadi pergantian pimpinan Direktur Keuangan dan

Administrasi Umum yang saat ini di jabat oleh Istoe Heroe Widodo, SE. serta Direktur

SDM dan Pendidikan yang saat ini dijabat oleh dr. Ika Nurfarida Sp. KJ. Dan

perombakan dibeberapa jabatan di tingkat struktural maupun fungsional, kinerja tetap

berjalan dengan dengan melakukan efisiensi dan efektifitas pegawai.

Kegiatan pengelolaan kesejahteraan pegawai yang meliputi pengelolaan BPJS,

TASPEN, cuti pegawai, uangduka, tali asih, pemeriksaan kesehatanpegawai, uang

makan pegawai PNS dan pengelolaan pegawai Non PNS sudah sesuai dengan target.

Terkait pengelolaan cuti pegawai, tercapai sesuai target yang telah di tetapkan, namun

dalam pelaksanaanya cuti mengalami perubahan yaitu pada cuti bersama yang telah

ditetapkan oleh presiden tidak mengurangi cuti tahunan yang pada tahun sebelumnya

mengurangi. Terkait pengelolaan BPJS Kesehatan bagi pegawai non PNS tercapai

sesuai target. Untuk kesejahteraan pembiayan pegawai Non PNS dibiayai dari dana

BLU. Kepuasan pegawai tercapai 88,09%, tercapainya budaya pegawai berperilaku

sesuai budaya kinerja 82,4% dan belum memenuhi target sebesar 85%.

Kegiatan penatausahaan pegawai pada tahun 2019 sejumlah 10 kegiatan yang

meliputi: pengusulan KARIS/KARSU, pengusulan KARPEG, pembuatan surat tugas,

Page 170: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

162

pembuatan Surat Keputusan DIRUT, mengagendakan surat, administrasi kepegawaian

lainnya, meng-update SIMKA online, merekap data ketenagaan bulanan, pengusulan

kenaikan gaji berkala dan meng-update dan membuat DUK semua kegiatan tercapai

sesuai target yang di tetapkan, namun terkait dengan Update SIMKA terdapat kendala

kurangnya data pendukung dalam Update SIMKA karena pegawai tidak melapor jika

terjadi perubahan data dikarenakan pegawai kurang memahami kepentingan Update

SIMKA. Pelaksanaan survei penilaian budaya kerja pegawai telah terlaksana dengan

menggunakan sistem online dengan google form.

Program di Bagian Diklit untuk pertumbuhan peserta didik Kedokteran tahun 2019

mengalami penurunan dan tercapai mencapai 96% sehingga mengalami penurunan

sebesar 4% dibanding tahun 2018. Layanan praktikan mahasiswa S1 psikologi

menurunt mencapai 85,5%. Rata -rata jam pelatihan karyawan terapai 239,5% tahun

2018 namun prosentase pegawai yang mendapatlan pelatihan>20 JPL/tahun hanya

tercapai 57%. Penelitian yang dipubllikasikan tercapai 2 penelitian. Capaian pelayanan

magang tahun 2019 tercapai 160%.

RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang juga sebagai RS Pendidikan dan tahun

2018 adalah maintenance dokumen RS Pendidikan serta persiapan dokumen IPKP

untuk survey SNARS Ed. 1 yang telah disurvey awal tahun 2019. dan layanan unggulan

psikogeriatri. Layanan kunjungan tahun 2019 tetap dipertahankan karena ada

beberapa institusi yang telah bekerja sama dengan RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat

untuk praktik kerja lapangan juga rutin mengirimkan mahasiswanya untuk kunjungan

terlebih dahulu

Survey Kepuasan peserta didik tercapai 83,91% disebabkan kekurang puasan pada

prosedur pelayanan dan akomodasi .Visitasi Penetapan Rumah Sakit Pendidikan

Afiliasi sudah dilaksanakan ditahun 2018 dan 4 tahun lagi akan dilakukan visitasi

kembali untuk penetapan Rumah Sakit Pendidikan namun penilaian elemen setiap

tahun dilakukan melalui survey Snars pada pokja IPKP.

Kinerja Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum sesuai indikator Tingkat

Kesehatan BLU berdasarkan Perdirjen PB No. 24 Tahun 2018 dan ditetapkan dalam

Target Kinerja dalam Rencana Kerja Tahun 2018. Target penetapan kinerja/ Tapja

tahun 2019 diusulkan pada bulan Januari 2019 sebesar 81,12%. Adapun realisasinya

pada Tahun 2019 tercapai 80,90 (kategori BAIK AA) sehingga target tidak tercapai

dengan rincian aspek keuangan tercapai 21,35 dan aspek pelayanan tercapai 59,55.

Realisasi belanja pegawai pada tahun 2019 sebesar Rp. 47.931.437.995,-

meningkat sebesar 2,71%. Realisasi Belanja Barang pada tahun 2019 sebesar Rp.

75.523.664.156,- turun sebesar 1,45%. Belanja modal pada tahun 2019 adalah Rp.

Page 171: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

163

10.525.758.090,- pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 31,31% dibanding

tahun 2018.

Dilakukan reskonsiliasi sarana prasarana yaitu Barang Milik Negara/ BMN secara

berkala dengan aplikasi SIMAK-BMN/SIMAN dan SAIBA Rekonsiliasi realisasi

anggaran setiap bulan dan setiap triwulan baik secara internal maupun dengan KPPN

Malang. Dilakukan audit secara internal oleh SPI dan dengan KAP dengan hasil

penilaian WTP untuk pelaporan yang sudah berjalan. Pemanfaatan teknologi Informasi

dalam setiap kegiatan pelayanan keuangan, pelayanan pengadaan Barang dan Jasa

dan juga untuk kegiatan di bawah Direktorat keuangan dan Administrasi Umum.

Untuk mewujudkan pelayanan prima dan kepuasan pelanggan telah dilaksanakan

survei kepuasan pelanggan IKM dengan nilai 84,57 ( kategori BAIK ). Dan

penanganan komplain yang masuk telah dapat direspon seluruhnya. Walaupun tidak

semua komplain dapat ditangani dengan segera terutama yang berkaitan dengan

sarana prasarana.Budaya kinerja harus tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi

untuk mempertahankan AKREDITASI Internasional.

Page 172: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

164

B. LANGKAH – LANGKAH MENINGKATKAN KINERJA

1) Mendorong seluruh unit kerja melakukan kajian untuk lebih memahami kekuatan,

kelemahan, peluang, serta ancaman sesuai dengan analis SWOT pada kuadaran II

dalam mengelola potensi sumber daya untuk menghasilkan kinerja pelayanan dan

peningkatan pendapatan operasional BLU.

2) Dengan tersusunnya LAKIP tahun 2019 diharapkan dalam penyusunan RSB

RSJRW tahun 2020 – 2024 perlu di jabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan yaitu

RBA Tahun 2020 disertai target yang rasional sebagai pedoman dalam

melaksanakan kinerja tahun berjalan dan perlu lebih dipertajam lagi untuk matrik

keterkaitan sasaran strategis dan program kerja.

3) Perlunya tindak lanjut penyelesaian masalah sesuai dengan rekomendasi yang

ditentukan pada setiap tabel indikator sasaran strategis dan penetapan kinerja

dalam IKU RSB, IKI IKT Dirut, Tingkat Kesehatan dan Indikator Mutu khususnya

untuk realisasi yang belum mencapai target.

4) Perlunya peningkatan promosi dan prevensi kesehatan jiwa melalui pemantapan

kerjasama jejaring pelayanan kesehatan jiwa di seluruh kabupaten/kota se provinsi

Jawa Timur untuk mendukung sistem rujukan berkaitan dengan Jaminan

Kesehatan Nasional.

5) Perlunya mengupayakan pengembangan jejaring kerjasama operasional untuk

pelayanan unggulan psikogeriatri dan pelayanan yang lain, peningkatan promosi

layanan kesehatan jiwa usia lanjut, dan memperkenalkan pusat pelayanan nasional

psikogeriatri dengan fasilitas yang lengkap.

6) Perlunya monitoring dan evaluasi kebutuhan SDM dengan mengupdate Analisis

Beban Kerja secara online yang sudah dilakukan sehingga didapatkan kebutuhan

sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan organisasi rumah sakit.

7) Perlunya meningkatan kompetensi SDM untuk mencapai persyaratan kompetensi

dan kredensial/rekredensialing untuk mempertahankan Akreditasi “Lulus

Internasional” SNARS Ed.1.

8) Perlunya pengembangan kualitas pelayanan pendidikan, pelatihan dan penelitian

untuk mendukung potensi sebagai rumah sakit jiwa pendidikan

9) Perlunya koordinasi, komunikasi, dan informasi dengan seluruh unit kerja secara

lebih intensif agar kegiatan penelitian internal dapat terlaksana.

10) Perlunya kerjasama lintas profesi dan mengembangkan inovasi program rehabilitasi

mental yang berfokus kemandirian pasien dengan waktu relative lebih pendek agar

pasien mampu beradaptasi kembali dengan lingkungan rumah/ keluarga/

masyarakat.

Page 173: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

165

11) Perlunya monitoring pelaksanaan pengadaan B/J secara efektif, transparan dan

akuntabel mendukung reformasi birokrasi.

12) Mengembangkan pelayanan rawat jalan diluar ruang lingkup pelayanan yang

difasilitasi oleh PBJS, yang mempertimbangkan kebutuhan masyarakat, yaitu

pelayanan yang berbasis preventif dan promotif.

13) Melakukan monitoring dan evaluasi proses pengurusan ijin peralatan medis

dengan mempertimbangkan target waktu dan manajemen risiko yang obyektif.

14) Implementasi manajemen HTA untuk investasi alat medis yang berbiaya tinggi.

15) Update regulasi yang berkaitan dengan pelayanan medis, untuk mengupayakan

kualitas dan produktifitas pelayanan tetap produktif.

16) Mendorong setiap unit kerja untuk membangun inovasi pelayanan melalui

monitoring dan evaluasi pencapaian mutu dan produktivitas.

17) Melakukan upaya “social marketing‟ melalui aktivitas-aktivitas edukasional di

komunitas yang menjadi sasaran kegiatan PKRS.

18) Membangun tim pemasaran yang handal yang mampu mengakomodir kebutuhan

pemasaran di masing masing unit pelayanan

Page 174: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

ix

Laporan Semester I Tahun 2019

LAMPIRAN

Page 175: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

x

Laporan Semester I Tahun 2019

Page 176: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

xi

Laporan Semester I Tahun 2019

Page 177: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

xii

Laporan Semester I Tahun 2019

Page 178: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

xiii

Laporan Semester I Tahun 2019

Page 179: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

xiv

Laporan Semester I Tahun 2019

Page 180: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT … · 2020-02-03 · KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan Ahmad Yani Lawang

xv

Laporan Semester I Tahun 2019