Kelompok Tutorial 7

54
KELOMPOK TUTORIAL 7

description

skenario periodontal

Transcript of Kelompok Tutorial 7

Slide 1

KELOMPOK TUTORIAL 7Anggota :

Bangun Febrianto(14-59)Purwa Cahya N(14-60)Heni Jayanti(14-62)Iga Putri Imansari(14-67)Yuniko Dimas A A(14-68)Arimbi Gupitasari(14-69)Maqdisi Firdaus Ali(14-71)Nufsi Egi Pratama(14-73)Aulia Rahma Elnisa(14-74)Arofah Noor B(14-75)Puti Ganisari(14-76)

SKENARIOInfeksi Jaringan PeriodontalSeorang perempuan berusia 34 tahun datang pertama kali ke RSGM UNEJ atas saran saudaranya untuk merawat gusinya. Pasien mengeluh gusi sering bengkak, terjadi perdarahan dari gusi ketika menggosok gigi, dan ada celah pada gigi depan rahang atas dan rahang bawah. Gigi depan kana bawahnya copot sendiri 2 bulan lalu. Pemeriksaan klinis menunjukkan oral hygiene buruk dan deposit plaque banyak terakumulasi di kedua rahang. Kalkulus sangat banyak ditemukan pada permukaan lingual insisif mandibula dan sublingual di kedua kuadran. Resesi gingiva dan attachment loss ditemukan ditemukan pada semua gigi insisif maksila dan mandibula. Bleeding on probing pada sulkus gingiva semua gigi. Pus keluar dari sulkus gingiva 41. Margin dan attached gingival kemerahan, membesar, konsistensi lunak dan permukaan halus mengkilat. Probing depth lebih dari 5 mm pada semua gigi. Semua gigi anterior kecuali gigi 13 dan 23, menunjukkan goyang derajat 2 sampai derajat 3. Pasien juga mengalami halitosis. Kondisi umum pasien menunjukkan gejala diabetes melitus. Pemeriksaan radiografi menunjukkan furcation involvment pada gigi molar maksila dan mandibula, serta bone loss yang sangat ekstensif di sekitar insiisf maksila dan mandibula. Hasil pemeriksaan mikrobiologi ditemukan bakteri coco-bacillus Gram-negatif fakultatif anaerob.STEP 1STEP 2

1. Mengapa terjadi perdarahan pada gusi saat menggosok gigi?

Jawab : Perdarahan sendiri merupakan indikasi awal terjadinya gingivitis. Perdarahan pada gingiva dapat dikarenakan epitel yang menipis ditambah dengan adanya vasodilatasi pembuluh darah pada gingiva.

STEP 32. Mengapa terjadi bleeding on probing dan keluar pus dari sullkus gingiva ?

Jawab : Pada gingivitis tahap awal terjadi penigkatan vaskularisasi, sehingga terjadi perdarahan saat ditekan dengan probe. Peningkatan vaskularisasi menyebabkan vasodilatasi yang merupakan respon pertahanan diri.Sedangkan pus berasal dari sel-sel yang telah mati yang menginvasi ke dalam sulkus gingiva dan eksudat cairan leher gingiva. Saat proses inflamasi terjadi perubahan pembuluh darah gingival, kemudian pembuluh darah tersebut bocor menyebabkan hilangnya kolagen perivaskuler. Sel-sel pertahanan tubuh seperti limfosit mati membentuk eksudat.

3. Mengapa semua gigi anterior goyang kecuali gigi 13 dan 23 ?Jawab : Gigi-gigi insisif yang kehilangan tulang pendukung akan lebih mudah goyang daripada gigi 13 dan 23 karena secara anatomis 13 dan 23 memliki akar yang lebih panjang dibanding gigi lain sehingga masih bisa menyangga gigi. Dan apabila ada kalkulus yang tebalnya sama menempel pada gigi 13 dan 23 maka efeknya juga akan berbeda dengan gigi insisif.

4. Mengapa pasien juga mengalami halitosis ? Jawab : Halitosis dapat disebabkan karena oral hyegene yang buruk, deposit plak yang banyak yang merupakan kumpulan mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut dapat menghasilkan sulfur yang menyebabkan bau tak sedap. Contoh lain hasil metabolisme mikroorganisme adalah folatil yang mudah menguap, H2O dan asam butirat. Selain itu halitosis juga dapat menjadi indikator adanya penyakit lain. Adanya sekresi atau output dari suatu penyakit, misal peyakit paru-paru menyebabkan adanya sisa-sisa metabolit yang dapat menyebabkan bau mulut.5. Apa hubungan DM dengan infeksi jaringan periodontal ?Jawab : pada pasien DM kadar gula darahnya tinggi, ditambah dengan OH pasien yang buruk menyebabkan bakteri menetap di rongga mulut lebih lama dan lebih dalam karena nutrisi yang diperoleh lebih banyak. Selain itu DM merupakan faktor sistemik yang bisa mempengaruhi respon host terhadap invasi bakteri dan sistem imun menjadi lemah. Pada pasien DM terjadi hiperglikemia yang dapat menyebabkan perubahan kolagen (penyusun gingiva), adanya enzim kolagenase menurunkan kualitas kolagen sehingga perlekatan periodontal berkurang hingga akhirnya serabut kolagen terputus dan menjadi penyakit periodontal.

6. Bagaimana gambaran klinis dari penyakit periodontal ?Resesi gingiva, akar terlihatPapilla interdental turun, ada celah diantara gigiTerbentuknya poket gingivaPerubahan warna gingiva menjadi merah/merah kebiruan karena proliferasi dan keratinasiPerubahan konsistensi, bersifat reparatifTerdapat perdarahan gingiva akibat vasodilatasi, pelebaran kapiler dan penipisan epitel.

Perdangan jaringan gingiva pada seluruh leher gigiWarna lebih merah dari gingiva normalTerdapat peradangan spontan atau saat menyikat gigi-Gigi goyang, parah pada tulang rahangPeradangan dan pembengkakan dengan keluhan seriusTerjadi attachment loss dan bone lossGingiva stipling hilang, menjadi tumpul dan rataAkut : bengkak, debris keabu-abuan, edema intrasel dan ekstraselKronis : Bengkak, lunak (cekung saat ditekan), terdapat eksudat, terjadi BOP, tampak kemerahan

GingivitisPeriodontitis7. Bagaimana mekanisme infeksi jaringan periodontal ?Jawab : 1. Lesi awal akumulasi plak (ada MO) merangsangimun dan inflamasi, perubahan pembuluh darah gingiva (migrasi leukosit), kolagen perivaskuler menghilang, gambaran klinis belum nampak.2. gingivitis dini peningkatan cairan gingivitis dan migrasi PMN, papilla interdental menjadi merah, bengkak dan mudah berdarah.3. Gingivitis lanjut berlangsung setelah 2-3 minggu, jumlah makrofag menngkat, gingiva merah, bengkak, mudah berdarah, pembengkakan pada tepi gingiva sehingga mudah terlepas dari permukaan gigi4. Periodontitis iritasi berlanjut, sel apikal berdegenerasi dan terpisah , perlekatan pada permukaan gusi terlepas, epitel puncak berproliferasi ke jaringan ikat dan tulang alveolar rusak.

8. Bagaimana peran bakteri Coco-bacillus gram negatif fakultatif anaerob pada infeksi jaringan periodontal ?Jawab : bakteri Coco-bacillus melakukan metabolisme dan menyebabkan halitosis, nsisering hadir saat infeksi periodontal dan terdapat pada poket periodontal.Bakteri memproduksi faktor virulensi (kolagenase, endotoksin, fibrinoksin, fosfolipase) untuk mendegradasi jaringan dan makanan, sehingga terjadi gangguan jaringan ikat pada periodontal.

9. Apa saja bakteri-bakteri yang terlibat pada infeksi jaringan periodontal ?Jawab : Pada awal pembentukan plak, bakteri yang berperan adalah S. Sanguis, S. Mitis, Veillonella sp, Actynomyces naeslundii.Sedangkan bakteri gram-negatif anaerob yang dapat : Fusobacterium nucleatum merusak jaringan lunak dan tulang alveolar, actynobacillus actinomycetemcomitans, Bacteroides dan Capnocytophaga dapat mengganggu pertahanan host.

10.Dari gejala pada skenario, pasien mengidap penyakit periodontal yang mana ?Jawab : berdasarkan skenario pasien menderita DM yang merupakan salah satu faktor sistemik pada penyakit periodontal. Dan gejala-gejala yang dialaminya seperti gigi goyang, attachment loss dan bone loss merupakan periodontitis, maka pasien dapat didiagnosa mengidap penyakit periodontitis bermanifestasi penyakit sistemik STEP 4Etiologi infeksi jaringan periodontalFaktor sistemikFaktor lokalPenyakit periodontalGambaran KlinisMekanismeKlasifikasiSTEP 51.Etiologi infeksi jaringan periodontalIritasi bakteri, dental plak

Faktor lokalFaktor sistemik

A. Faktor PrimerB. Faktor SekunderFaktor Sekunder A. Lokal/ekstrinsik 1. Iritatif/pencetus kalkulus, kavitas karies, impaksi makanan, pernafasan mulut, sifat fisik makanan, trauma oklusi, OH, laju aliran saliva 2. PredisposisiRestorasi yang buruk, iatrogenik dentistry, sisa makanan/food debris, susunan gigi, pesawat ortodonti, kurangnya seal bibir, merokok, groove perkembangan, usiaB. Sistemik/intrinsikPengaruh hormonal pada masa pubertas, kehamilan, menopause, defisiensi vitamin, obat-obatan, demam tinggi, diabetes mellitusImunitas : mekanisme perlindungan non spesifik dan spesifik

1. Simple gingivitis : plak bakteri2. Allergic gingivitis : allergi benda asing3. Gingivitis kronis : OH buruk, maloklusi, kavitas servikal, restorasi yang berlebih pada margin, kontur restorasi yang buruk, impaksi makanan, pesawat ortodonsi4. Abses gingiva : respon iritasi benda asing yang memaksa memasuki gingiva5. ANUG : spesifik bakteri, ficuform bacillus dan sporichetal organism6. Simple periodontitis : akumulasi plak, kalklulus, kegagalan restorasi, impaksi makanan7. Compound periodontitis : plak, resultan inflamasi, trauma oklusi8. Periodontitis kronis : akumulasi plak, sistemik (DM), lingkungan (merokok, stress), genetik

2. Klasifikasi infeksi jaringan periodontalPenyakit Gingiva (Gingivitis)PlakNon-plakPeriodontitisPeriodontitis KronisPeriodontitis Agresif Periodontitis sebagai Manifestasi Penyakit SistemikNekrotik PeriodontitisNecrotizing Ulcerative GingivitisNecrotizing Ulcerative PeriodontitisAbses PeriodontalPeriodontitis akibat Lesi EndodontikDevelopmental dan Deformitas atau Dapatan

Menurut John Novak dalam buku Carranza Clinical Periodontoligy 2011, penyakit periodontal di klasifikasikan menjadi :Klasifikasi menurut ICD adalah sebagai berikut:Gingivitis akutGingivitis KronisResesi gingivaPeriodontitis kronisPeriodontitis agresifPeriodontitis sebagai manifestasi penyakit sistemik3. Gambaran Klinis

Gingiva Sehat

Gingiva yang sehat memiliki warna pink coral ( walaupun terkadang bisa berwana coklat karena adanya pigmentasi).Permukaan gingiva sehat seperti kulit jeruk (stipling)Tidak Mengalami resesiApabila dilakukan probing deep kedalamannya tidak lebih dari 3mm.

26Gingivitis Akibat PlakDitemukan adanya tumpukan plak pada interproksimal gigi.Permukaan gigiva halus dan licinTerjadi perubahan warna dari pink coral menjadi merah disebabkan karena adanya pembengkakan

Pocket peridontal

Gingiva pada daerah embrasure mengalami resesi

Resesi gingiva

Walaupun memiliki warna yang normal,tetapi gingiva mengalami resesi

Gigi mengalami perdarahan diakibatkan oleh kontur gigiva yang menjadi lunak

Gingival Enlargment

Terjadi perbesaran gingiva yang dapat disebabkan karena adanya hiperplasi atau juga bisa karena adanya oedemGingivitis Pasca Perawatan

Ditemukan adanya resesi gingiva.Terjadi perubahan warna menjadi biru keunguan

Gambaran KlinisPeriodontitis Kronis

Mild periodontitis

Moderate periodontitis

Severe Periodontitis

Periodontitis Agresif Lokalisata

Periodontitis agresif lokalisata pada perempuan berkulit hitam berusia 15 tahun yang memiliki kembaran dengan penyakit yang sama. Gambaran klinis memperlihatkan plak dan inflamasi yang minimal.Periodontitis Agresif Generalisata

Periodontitis agresif generalisata parah pada pria berkulit hitam 22 tahun dengan riwayat keluarga kehilangan tulang yang awal karena penyakit periodontal. Gambaran klinis memperlihatkan plak dan inflamasi yang minimal.Diabetes Melitus

HIV

Necrotizing Ulcerative PeriodontitisNecrotizing Ulcerative GingivitisNecrotizing Periodontal Disease

Necrotizing Ulcerative Gingivitis

Necrotizing UlcerativePeriodontitis

Abses PeriodontalMekanisme infeksi periodontalPeran bakteri dalam infeksi jaringan periodontalUntuk dapat menimbulkan kerusakan, bakteri harus :(1) berkolonisasi pada sulkus gingiva dengan menyerang pertahanan hospes, (2) merusak barier krevikular epithelial(3) memproduksi substansi yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan baik secara langsung maupun tidak langsung Tahap-tahap gingivitis1. Lesi inisialPada tahap ini plak mulai berakumulasi ketika kebersihan rongga mulut tidak terjaga. Untuk beberapa hari pertama, plak ini terdiri dari bakteri cocci dan bakteri gram positif, lalu hari berikutnya organisme filamen dan terakhir Spirochetes atau bakteri gram negatif. Dalam beberapa hari gingivitis ringan mulai terjadi pada tahap ini.Terjadi perubahan vaskuler : dilatasi pembuluh kapiler, peningkatan aliran darah.Terjadi infiltrasi PMN pada epitel sulkuler dan junctional epithelium.Tidak ada tanda klinis maupun perubahan warna2. Lesi dini atau early lesionPada tahap ini mulai terjadi eritema. Epitel sulkus menipis dan mulai terjadi perdarahan saat probing. Ditemukan 70% jaringan kolagen sudah rusak. Terdapat infiltrasi leukosit di jaringan ikat dibawah epitel junction, terdiri dari limfosit primer, beberapa neutrofil yg bermigrasi seperti makrofag, sel plasma, sel mast sebagai respon terhadap stimulus kemotaktik dari komponen plak.3. Gingivitis kronis (establish lession)Pada tahap ini disebut sebagai gingivitis kronis karena seluruh pembuluh darah membengkak dan padat. Terlihat perubahan warna kebiruan pada gingiva yang menunjukkan bahwa inflamasi bertambah kronis. Gingiva sekarang berwarna merah, bengkak, mudah berdarahPada tahap ini, sel plasma mendominasi jumlah makrofag meningkatFase respon imun oleh aktivasi sel mononuklear

Mekanisme kerusakan tulang alveolar

DAFTAR PUSTAKAManson J.D., Eley B.M., Periodontics, Fifth Edition, Edinburgh London New York etc: Wright. An imprint of Elsevier Ltd . 2004 : 55 - 81Jebin. Chronic Periodontitis. SRM UniversityHafadah Fidary dan Robbert Lessang. 2008. Periodontitis Agresif; Karakteristik dan Perawatannya. Program PDGSp Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi UI. Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi UICarranza AF. Carranzas Clinical Periodontology. Edisi 10. WB Sauders Co. Philadelpia. 2006Drg. H. Ahmad Syaify, Sp.Peno. Faktor Predisposisi Penyakit Periodontal.Repository Univ Sumatra UtaraRepository Univ Hasanudin