Kelompok 6 Arinal Fashli | 1006692556 Edwin Arief Nugroho | 1006692650

30
The Fountain of Love Credit union: A Vibrant Microfinance Instituion in a Hostile Inter-Ethnic Society Kelompok 6 Arinal Fashli | 1006692556 Edwin Arief Nugroho | 1006692650 Hafizh Anditya Putra | 1006692732 Hania Alifa Adzhani | 1006664376 Zulfikar | 1006692985

description

Kelompok 6 Arinal Fashli | 1006692556 Edwin Arief Nugroho | 1006692650 Hafizh Anditya Putra | 1006692732 Hania Alifa Adzhani | 1006664376 Zulfikar | 1006692985. The Fountain of Love Credit union: A Vibrant Microfinance Instituion in a Hostile Inter-Ethnic Society. Introduction. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Kelompok 6 Arinal Fashli | 1006692556 Edwin Arief Nugroho | 1006692650

Page 1: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

The Fountain of Love Credit union: A Vibrant Microfinance Instituion in a Hostile Inter-Ethnic Society

Kelompok 6 Arinal Fashli | 1006692556Edwin Arief Nugroho | 1006692650

Hafizh Anditya Putra | 1006692732Hania Alifa Adzhani | 1006664376Zulfikar | 1006692985

Page 2: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Introduction The Fountain of Love Credit Union Credit

Union (FLCU) berdiri tanggal 28 Mei 1987 di Pontianak, Kalimantan Barat.

Tahun 2005 meraih penghargaan dari Pemerintah Indonesia dengan kategori Usaha Menengah terbaik.

FLCU membimbing Masyarakat Dayak tentang perekonomian dan memberi rasa aman pada Masyarakat Dayak yang hidup dalam etnis yang saling bermusuhan.

Page 3: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Visi• Menjadi Credit Union 

Masyarakat Dayak  yang terdepan dan berkesinambungan di Kalimantan Barat.

Misi• Meningkatkan

kesejahteraan sosial ekonomi anggota melalui pendidikan dan pelatihan yang menghasilkan perubahan pada aspek fisik, mental, emosional dan spiritual, serta pelayanan keuangan yang profesional dan ramah.

Visi dan Misi FLCU

Page 4: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

1987Aset Rp 167.000Anggota 61 Orang

2004Aset Rp 110 MilyarAnggota 28.300 Orang

2009Aset Rp 729 MilyarAnggota 79.944 Orang

2012Aset Rp 1,2 TriliunAnggota 106.008 Orang

Perkembangan Jumlah Aset dan Jumlah Anggota FLCU

Page 5: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Financial Performance

Indikator financial performance:1. Dilihat dari cakupan geografis dan jumlah anggota.2. Dilihat dari kondisi keuangan dan kemampuan institusi microfinance untuk membiayai kegiatan mereka sendiri.3. Dilihat dari jumlah persentase kredit yang bermasalah.

Page 6: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Financial Performance FLCU FLCU dilihat dari tiga indikator

financial performance.1. FLCU memiliki lebih dari 106.000 anggota, karena kedekatan lokasi.2. Asetnya mencapai Rp 1,2 Triliun (2012) dan semua kegiatan dilakukan tanpa bantuan pemerintah maupun lembaga donor.3. Persentase kredit bermasalah hanya 5%.

Page 7: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Mengapa anggota FLCU terus mengalami

pertambahan jumlah?1. Lokasi FLCU dekat dengan tempat tinggal

anggota dan memiliki 35 cabang yang berada di berbagai provinsi.

2. FLCU mengandalkan anggotanya sendiri untuk memobilisasi dana tanpa bantuan lembaga donor maupun bantuan pemerintah.

3. FLCU memiliki suku bunga yang lebih kecil, yakni 18% pertahun. Sedangkan BPR mencapai 30-36%.

Page 8: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Inter-Ethnic Relations in West Kalimantan• Bagian utara berbatasan dengan Serawak,

bagian timur berbatasan dengan Kalimantan Tengah

• Terdiri dari delapan wilayah dan dua kota madya

• Ibukota provinsi, Pontianak terletak di muara sungai Kapuas

• Provinsi yang kaya akan sumber daya, menjadi kunci dalam membantu ekonomi nasional

• Keragaman etnis > tempat kontestasi mematikan bagi etnis-etnis yang ada (1967 & 1999)

Page 9: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Era Soeharto: sebelas insiden kekerasan etnis mematikan & kejahatan etnis lain yang tak terhitung lainnya terjadi di Kalimantan Barat

Faktor pemicu (sangat sederhana) : perkelahian kelompok kecil pada konser musik/ruang publik; hal yang mendasarinya tidak sesederhana itu

Inter-Ethnic Relations in West Kalimantan (2)

Page 10: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Sensus penduduk BPS provinsi2003 Jumlah penduduk Kalimantan Barat 3.732.950 jiwa Rata-rata pertumbuhan penduduk pertahun 2,18%

(melebihi rata-rata pertumbuhan penduduk nasional: 1,37%)

Komposisi etnis: Melayu (Kalimantan Barat) (33,75%) Dayak (33,75%) Cina (10,01%) Jawa (9,41%) Madura (5,51%) Bugis (3,29%) Banjar (Melayu) (0,66%) Batak (0,56%) etnis lain (1,85%)

Page 11: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Hasil sensus penduduk 2003: kompromi politik birokrat BPS dengan elit etnis Dayak

Hasil obyektif BPS: Melayu (19,42%) Dayak (15,33%)

Protes & kritik Dayak: BPS menyederhanakan 10 suku Dayak yang ada menjadi hanya dua suku saja > tingginya jumlah kategori ‘lainnya’

Protes Melayu: mempertanyakan kategorisasi Melayu dan Sambas

Refleksi konflik laten panjang antara dua kelompok etnis terbesar > hasil sensus penduduk 2009 Kalimantan Barat tidak dipublikasikan BPS lokal & nasional

Page 12: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

• Sejarah: HAE Kalimantan Barat diwarnai tegangan sosial– Cina dengan etnis lain (era Soekarno tahun 50-an)– Madura dengan Melayu; Dayak dengan Madura

(pertengahan tahun 60-an)• Melayu dan Dayak (dua kelompok etnis terbesar)

tidak pernah berperang secara terbuka > perang dingin

• Melayu mendominasi birokrasi pemerintahan, Dayak menonjol di sektor pertanian & perhutanan

• Bentangan HAE yang terjadi ketika FLCU didirikan tahun 1987 oleh intelektual dan aktivis Dayak

Page 13: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

• Era Soeharto: identitas Dayak terlepas• Pengelolaan tanah dan hutan: hak adat Dayak• > Program pengembangan hutan pemerintah (besar-

besaran): mengundang perusahaan swasta untuk berinvestasi pada tambang hutan, perkebunan, & pertambangan; Tanah-tanah hutan juga ditandai sebagai lokasi transmigrasi

• > Program melanggar hak adat Dayak (menurut sejarah dikelola oleh mereka)

• Mendorong Dayak untuk mengatur gerakan perlawanan terhadap pemerintah dan pihak swasta

• Dipimpin oleh aktivis The Fountain of Love Foundation > cikal bakal kemunculan solidaritas sosial etnis Dayak > berkontribusi terhadap pengembangan FLCU

Page 14: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Partnership With The Resistence Movement Pendirian FLCU: tandem dengan gerakan sosial

jangka panjang untuk merevitalisasi identitas sosial etnis Dayak

Berusaha mengembalikan hukum adat Dayak (pengelolaan sumber daya alam)

Dipimpin oleh People Empowerment for the Management of Natural Resources (PEMNR), anak organisasi dari FLCU

Dilakukan dalam dua tahap Tahap pertama: pemetaan perlawanan

Menentukan batas hutan mengacu pada hukum adat Dayak

Memberdayakan komunitas untuk melawan pihak-pihak penghancur sumber daya alam

2004, mengatur pemetaan hutan di 263 pedesaan di 9 kabupaten (7,58% dari keseluruhan provinsi)

Page 15: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

• Mengumpulkan pihak yang berhubungan dengan komunitas Dayak ; & pemimpin-pemimpin yang berasal dari berbagai area pedesaan kemudian melatih pemetaan tanah hutan adat (ditempati perusahaan pertambangan hutan & perkebunan)

• Mengatur forum diskusi dampak ‘bad laws’ terhadap kehidupan ekonomi budaya masyarakat Dayak pedesaan

• Tahap pertama berkontribusi terhadap munculnya kesadaran politik Dayak > sebagai pembuka jalan tahap kedua: demonstrasi massal dan sabotase

Page 16: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Solidaritas sosial makro harus diciptakan sebelum mendirikan institusi keuangan

Ungkapan salah satu pendiri FLCU:“Intervensi ekonomi seharusnya dilakukan melalui usaha-usaha kultural dan penelitian akademis, terutama pada daerah dominasi

dayak di Kalimantan Barat. Sasarannya adalah untuk meningkatkan harga diri serta

identitas sosial. Tanpa dua usaha ini, pendirian institusi keuangan mikro tidak

akan berhasil”

Page 17: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

THE CONGLOMERATION OF EMPOWERMENT AS A CHOICE OF STRATEGY

Page 18: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

FLF SEBAGAI KONGLOMERASI FLCU Kelahiran, pengembangan, dan

keberhasilan FLCU disebabkan oleh konglomerasi dengan Fountain of Love Foundation (FLF)

Peran penting yang dimainkan oleh FLF:1. Sebagai gerakan pembebasan

sekaligus sebagai pemberdayaan.2. Mengatur serangkaian organisasi

sosial dan ekonomi.

Page 19: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Misi FLF

Membangun kondisi yang lebih baik bagi masyarakat Dayak secara

keseluruhan, berdasarkan semangat solidaritas dan kemandirian, dalam

rangka memupuk dasar budaya yang kuat.

Menumbuhkan kebanggan masyarakat Dayak

Page 20: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Strategi FLF FLF menyentuh hampir setiap jalan

hidup, mencakup pendidikan, penelitian, perbankan, bisnis ritel, media, dan percetakan.

FLF merupakan lembaga pemberdayaan masyarakat, sebuah media, dan bahkan sebuah kelompok lobi yang kuat, dalam waktu yang bersamaan.

Setiap daerah aktivitasnya memiliki organisasi yang berbadan hukum sah, dan bekerja sama dalam kemitraan.

Page 21: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

WEAVING ORGANIZATIONAL NETWORKS

Page 22: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Perkembangan FLCU

• DahuluHanya berfokus pada penyediaan simpan pinjam jasa kepada klien.• Sekarang

1. Menggabungkan layanan keuangan dengan pemberdayaan ekonomi dan program pembangunan pedesaan.

2. Membentuk dan terlibatan dalam jaringan organisasi keuangan mikro (microfinance):

- Intra Jaringan (sister organization)- Antar Jaringan (other credit union)

Page 23: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Sister Organization of FLCU1. People Economic Empowerment (PEE)- Pelatihan potensi dan memberikan bantuan

teknis kepada klien FLCU- Mempromosikan dan memfasilitasi

pengembangan bisnis klien FLCU- Membantu dengan inovasi produksi dan

pemasaran dari pinjaman yg diberikan kepada kelompok tertentu (klien)

2. Kalimantan Review Monthly Magazine Perkembangan terakhir Credit Union baik di

tingkat lokal maupun internasional. Klien Credit Union merupakan pasar strategis

(80% pelanggan).

Page 24: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Other Credit Union Bersama-sama mereka mendirikan sebuah

asosiasi serikat kredit yang disebut Regional Coordinating Body for Credit Cooperatives (RCB).

Menurut data RCB, badan ini sekarang telah melayani 32 lembaga credit union di Kalimantan Barat, mencakup lebih dari 300.000 klien dengan aset di atas Rp 1,5 triliun.

Tanggung jawab utama dari RCB adalah untuk mengubah manajemen Credit Union dari tradisional ke modern, menekankan kebutuhan untuk menjadi lebih transparan dan akuntabel.

Page 25: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Organizational Capability (1) Awalnya hanya memberikan layanan

simpan pinjam kepada guru sekolah dasar Kemudian memperluas jangkauan:

Pelatihan oleh fasilitat

or

Mengubah Pola

Perilaku

Pentingnya

microfinance

institutions

Page 26: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Organizational Capability (2) Element didalam organisasi yang mendorong

performa keuangan FLCU:

Successful Financial Performa

nce

Credible Leadersh

ip

Financial

Product

Peer Selection

and Enforcem

ent

Page 27: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

The Impacts

• FLCU mengembangkan ekonomi lokal• Dalam mengelola keuangan rumah

tanggaKonsumtif Produktif

• Menginspirasikan berdirinya puluhan credit unions lainnya

• Memberi kontribusi yang signifikan dalam struktur keuangan pasar dilevel provinsi

Page 28: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Hambatan

1. kontribusi dari FLCU yang menyebabkan adanya stratifikasi pada ekonomi local.– keterlibatan masyarakat miskin pada serikat kredit,– dan hubungan antar-etnis

2. Perubahan pada kebijakan– UU 1992 tentang koperasi, telah memangkas

kekuasaan pemerintah untuk campur tangan dalam pembentukan, pemantauan dan penutupan koperasi.

– Hukum perbankan tahun 1998 telah membuat lembaga keuangan mikro menjadi bank komersil jika asset mereka melebihi Rp. 1 miliar.

Page 29: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Perkembangan yang Menentukan Nasib Serikat Kredit di Kalimantan Barat

Otonomi daerah

Rancangan RUU yang mengubah manajemen serikat kredit secara radikal

Page 30: Kelompok  6 Arinal Fashli  | 1006692556 Edwin  Arief Nugroho  |  1006692650

Lembaga keuangangan mikro lain bnyak gagal. Kenapa FLCU berhasil memiliki anggota yg bnyak. Bagaimana??

Inter-etnic relation, tdk ada pembahasan yang terkait dgn FLCUnya sendiri