kelompok 6

29
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU DENGAN KETUBAN PECAH DINI Disusun oleh kelompok 6 Program Studi S1 Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2012

description

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU DENGAN KETUBAN PECAH DINI

Transcript of kelompok 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU DENGAN KETUBAN PECAH DINI

Disusun oleh kelompok 6Program Studi S1 Keperawatan Universitas Sumatera UtaraTahun 2012

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK 6 :

NurhanifahRizky T 101101037 Sartika Nina Novita101101085 FridaNov K Gulo101101086 Ida V Siburian101101088 Mawah Iqbal 101101089 Pangihutan101101090 Devi CordiAsdo101101092 Sevan W. E. Laoli101101095 Sri Hartati Sinaga 101101096 Yulice Sihotang 101101097 Elli Nova Sitepu 101101101

BAB IPENDAHULUANKetuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi korioamnionitis sampai sepsis, yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal dan menyebabkan infeksi ibu.Insidensi ketuban pecah dini lebih kurang 10% dari semua kehamilan. Hampir semua KPD pada kehamilan preterm akan lahir sebelum aterm atau persalinan terjadi dalam satu Minggu setelah selaput ketuban pecah.Etiologi pada sebagian besar kasus tidak diketahui. Penelitian menunjukkan infeksi sebagai penyebabnya. Faktor lain yang mempengaruhi adalah kondisi sosial ekonomi yang rendah yang berhubungan denga rendahnya kualitas peawatanantenatal, penyakit menular seksual misalnya disebabkan oleh chlamydiatrachomatis dan Neischeriagonorrhea.Penanganan ketuban pecah dini memerlukan pertimbangan usia gestasi, adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin dan adanya tanda-tanda persalinan. Dilema sering terjadi pada pengelolaan KPD di mana harus segera bersikap aktif terutama pada kehamilan yang cukup bulan atau harus menunggu sampai terjadinya proses persalinan sehingga masa tunggu akan memanjang yang berikutnya akan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi. Sikap konservatif ini sebaiknya dilakukan pada KPD kehamilan kurang bulan dengan harapan tercapainya pematangan paru dan berat badan janin cukup.

BAB IIPEMBAHASANA. PENGERTIANKetuban Pecah Dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi proses persalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup waktu atau kurang waktu (Cunningham,Mc.Donald,gant2002).Ketuban Pecah Dini adalah rupturnyamembrane ketuban sebelum persalinan berlangsung(Manuaba,2002)Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. KPD preterm adalah KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan.B. PENYEBABKetuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks. Selain itu ketuban pecah dini merupakan masalah kontroversi obstetri. Penyebab lainnya adalah :1. Inkompetensiserviks (leher rahim)

Inkompetensiaserviks adalah istilah untuk menyebut kelainan pada otot-otot leher atau leher rahim (serviks) yang terlalu lunak dan lemah, sehingga sedikit membuka ditengah-tengah kehamilan karena tidak mampu menahan desakan janin yang semakin besar. Adalah serviks dengan suatu kelainan anatomi yang nyata, disebabkanlaserasi sebelumnya melalui ostium uteri atau merupakan suatu kelainan congenital pada serviks yang memungkinkan terjadinya dilatasi berlebihantanpa perasaan nyeri dan mules dalam masa kehamilan trimester kedua atau awal trimester ketiga yang diikuti dengan penonjolan dan robekan selaput janin serta keluarnya hasil konsepsi (Manuaba, 2002).

2. Peninggian tekanan intauterin

Tekanan intrauterin yang meninggi atau meningkat secara berlebihandapat menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini. Misalnya

a. Trauma : Hubungan seksual, pemeriksaan dalam, amniosintesis

b.Gemelli : Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dua janin atau lebih. Pada kehamilan gemelli terjadi distensi uterus yang berlebihan, sehingga menimbulkan adanya ketegangan rahim secara berlebihan. Hal ini terjadi karena jumlahnya berlebih, isi rahim yang lebih besar dan kantung (selaput ketuban ) relative kecil sedangkan dibagian bawah tidak ada yang menahan sehingga mengakibatkan selaput ketuban tipis dan mudah pecah. (Saifudin. 2002)

c.MakrosomiaMakrosomia adalah berat badan neonatus >4000 gram kehamilan dengan makrosomia menimbulkan distensi uterus yang meningkat atau overdistensi dan menyebabkan tekanan pada intrauterin bertambah sehingga menekan selaput ketuban, manyebabkan selaput ketuban menjadi teregang,tipis, dan kekuatan membrane menjadi berkurang, menimbulkan selaput ketuban mudah pecah. (Winkjosastro, 2006)

d.HidramnionHidramnion atau polihidramnion adalah jumlah cairan amnion >2000mL. Uterus dapat mengandung cairan dalam jumlah yang sangat banyak. Hidramnion kronis adalah peningaktan jumlah cairan amnion terjadi secara berangsur-angsur. Hidramnion akut, volume tersebut meningkat tiba-tiba dan uterus akan mengalami distensi nyata dalam waktu beberapa hari saja

3. Kelainan letak janin dan rahim : letak sungsang, letak lintang.4. Kemungkinan kesempitan panggul : bagian terendah belum masuk PAP (sepalopelvicdisproporsi).

5. Korioamnionitis

Adalah infeksi selaput ketuban. Biasanya disebabkan oleh penyebaranorganism vagina ke atas. Dua factor predisposisi terpenting adalah pecahnyaselaput ketuban > 24 jam dan persalinan lama.

6. Penyakit Infeksi

Adalah penyakit yang disebabkan oleh sejumlah mikroorganisme yangmeyebabkan infeksi selaput ketuban. Infeksi yang terjadi menyebabkanterjadinya proses biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban pecah.

7. Faktor keturunan (ion Cu serum rendah, vitamin C rendah, kelainan genetik)

8. Riwayat KPD sebelumya

9. Kelainan atau kerusakan selaput ketuban

10. Serviks (leher rahim) yang pendek (