kelompok 6
-
Upload
nurulfatiah -
Category
Documents
-
view
392 -
download
6
Transcript of kelompok 6
![Page 1: kelompok 6](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082413/5571f99049795991698fe01e/html5/thumbnails/1.jpg)
INVENTARISASI CAPUNG DI PULAU PRAMUKA KEPULAUAN SERIBU1
Siti J., Eka P.S, Nurul F., Yulia H., Veny W., Rani D. dan Dwiatri H.U.H2
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis capung di Pulau
Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu. Penelitian ini dilaksanakan
pada hari sabtu, tanggal 2 oktober 2010 dan berlokasi di lapangan sepak bola
Pulau Pramuka. Metode yang digunakan adalah metode tangkap langsung
dengan menggunakan Insect Net. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 3
jenis capung yaitu Pantala flavescens , Orthetrum sabina dan Diplacodes
trivialis.
A. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan wilayah yang memiliki Sumber Daya Alam yang
melimpah, terdiri dari berbagai pulau – pulau dan juga hutan – hutan tropis.
Pulau – pulau tersebut terpecah menjadi pulau yang lebih kecil dan
membentuk suatu gugusan, gugusan tersebut lebih dikenal dengan nama
kepulauan seribu dan kini menjadi salah satu kabupaten Jakarta. Seiring
perkembangan dan kemajuan kepulauan seribu yang memiliki berbagai biota
laut dan darat yang langka dan perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah,
kini kepulauan seribu telah diresmikan menjadi wilayah konservasi Taman
Nasional Kepulauan Seribu berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor 162/Kpts-II/1995 dan No. 6310/Kpts-II/2002 yang dikelola oleh Balai
Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, Departemen Kehutanan. Luas
wilayah 107.489 hektar dengan sekitar 44 buah pulau dan terletak kurang
lebih 45 km sebelah Utara Jakarta. Kepulauan Seribu terdiri dari pulau-pulau
karang sebanyak 105 buah dengan total luas wilayah daratan sebesar 8,7
km². Posisinya secara geografis adalah pada 5°24´ - 5°45´ LS dan 106°25´ -
106°40´ BT dengan luas 1.180,8 hektar (11,8 km²). Temperatur sepanjang
tahun umumnya berkisar antara 21°C-32°C dengan kelembaban udara rata-
rata 80%. 1 Laporan Praktikum Lapangan Ekologi Hewan Di Pulau Pramuka Kepualauan Seribu
2 Mahasiswa Pendidikan Biologi Reguler 2008 Universitas Negeri Jakarta
![Page 2: kelompok 6](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082413/5571f99049795991698fe01e/html5/thumbnails/2.jpg)
Pulau – pulau di kepulauan seribu memiliki namanya masing – masing
salah satunya adalah Pulau Pramuka dan termasuk dalam kawasan Taman
Nasional Kepulauan Seribu. Pulau ini merupakan pusat administrasi dan
pemerintahan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Pulau Pramuka
termasuk ke dalam Kelurahan Pulau Panggang. Di Pulau Pramuka terdapat
beberapa jenis flora dan fauna baik di darat, pesisir pantai dan laut. Salah
satu contoh fauna darat yang ada di kepulauan seribu ini adalah jenis
serangga capung.
Serangga termasuk kelompok Arthropoda, memiliki keanekaragaman
tertinggi, salah satu ordo yang menarik adalah capung. Jumlah capung yang
melimpah terutama terdapat di kawasan tropis seperti Indonesia karena di
kawasan ini terdapat berbagai macam habitat. Menurut Susanti (1998), di
Indonesia terdapat sekitar 750 jenis capung, beberapa jenis di antaranya
endemic di Sulawesi, misalnya Gynacantha penelope Ris. (Anisoptera:
Aeshnidae).
Capung memiliki peranan dalam ekosistem sebagai predator. Salah
satu kemungkinan peran capung adalah sebagai predator hama, bahkan
capung jarum (Subordo: Zygoptera) ikut berperan sebagai musuh alami yang
dapat mengurangi populasi hama tanaman pangan (Ariwibowo 1991). Hal ini
menunjukkan posisi penting keberadaan capung dalam keseimbangan
ekologi. Selain itu, peran capung bagi keberlangsungan ekosistem adalah
indikator pencemaran lingkungan. Ketika kondisi perairan sudah tercemar,
maka siklus hidup capung terganggu dan mengakibatkan jumlah populasi
menurun. Kelestarian capung perlu dipelihara dengan menjaga keberadaan
tempat hidupnya yang sebagian besar berupa perairan (Susanti 1998).
Berbagai jenis fauna ynag terdapat di Pulau Pramuka dan salah
satunya adalah jenis capung. Capung hidup pada habitat dekat dengan
perairan dan banyak rerumputan sehingga ada berbagai jenis capung yang
terdapat disana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis –
jenis capung yang terdapat di Pulau Pramuka.
B. METODOLOGI PENELITIAN
![Page 3: kelompok 6](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082413/5571f99049795991698fe01e/html5/thumbnails/3.jpg)
Metode yang digunakan adalah metode tangkap langsung dengan
menggunakan Insect Net .
a. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 2 oktober 2010
dan berlokasi di lapangan sepak bola Pulau Pramuka, Kepulauan
Seribu.
b. Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini :
1. Insect net 6 buah
2. kamera digital
3. buku identifikasi capung
4. alat tulis.
c. Prosedur Kerja
1. Menentuan lokasi tempat penangkapan capung
2. Mempersiapkan Insect Net untuk menangkap capung yang
terlihat beterbangan
3. Mengambil foto capung yang tertangkap
4. Menentukan jenis kelamin (jantan / betina) capung tersebut
5. Mengidentifikasi capung yang telah ditangkap dan mencatat
hasilnya dalam lembar pengamatan
6. Melepaskan kembali capung ke alam.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data capung yang ditulis dalam bentuk tabel
sebagai berikut :
Kelompok ke- Jenis Capung Jumlah Ket. (Jenis
Kelamin)
1 Pantala flavescens 3 Jantan
2 Pantala flavescens 2 Jantan
3 Pantala flavescens 2 Jantan
![Page 4: kelompok 6](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082413/5571f99049795991698fe01e/html5/thumbnails/4.jpg)
Orthetrum Sabina 1 Jantan
4 Pantala flavescens 1 Jantan
5 Pantala flavescens 1 Jantan
6 Pantala flavescens 6 Jantan
Diplacodes trivialis 1 Jantan
Total 17
Diplacodes trivialis Pantala flavescens
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jenis capung diantaranya
Pantala flavescens sebanyak 15 ekor, Orthetrum Sabina sebanyak 1 ekor dan
Diplacodes trivialis sebanyak 1 ekor dan semua jenisnya berkelamin jantan.
Wilayah penangkapan capung adalah sebuah lapangan sepakbola yang
dipenuhi oleh tanaman ilalang. Capung – capung tersebut sedang melakukan
aktivitas beterbangan dan hinggap di permukaan daun ilalang maupun ujung
daunnya.
Diplacodes trivialis memiliki jumlah yang lebih sedikit hal ini
disebabkan capung tersebut lebih senang hidup di daerah yang jauh dari air
maka jumlah yang ditemukan sedikit. Hal ini diperkuat dengan lokasi
penangkapan capung yang dekat dengan pantai. Sebaliknya jumlah capung
Pantala flavescens memiliki jumlah yang lebih banyak disebabkan capung
tersebut lebih senang hidup didaerah yang dekat dengan air dan persawahan
(Sola, Eugenio dkk, 2005). Persebaran capung pada umumnya ditepi yang
![Page 5: kelompok 6](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082413/5571f99049795991698fe01e/html5/thumbnails/5.jpg)
rumputnya masih tinggi. Faktor – faktor yang mempengaruhi aktivitas capung
yakni : air, cuaca dan keberadaan tanaman air sebagai tempat tinggal
(Hidayah, Siti Nurul Indah , 2008).
D. KESIMPULAN
Jenis – jenis capung yang ditemukan terdapat tiga jenis yakni , Pantala
flavescens , Orthetrum Sabina dan Diplacodes trivialis.
DAFTAR PUSTAKA
Sola, Eugenio. 2005. Common Insects of Gunung Halimun – Salak National
Park Serangga di TNGHS. Bogor : VSO JICA TNGHS
Hidayah, Siti Nurul Indah. 2008. Keanekaragaman dan aktivitas capung (Ordo
Ordonata) . Bogor : Kebun Raya Bogor
Departemen Kehutanan. (2009). Taman Nasional Kepulauan Seribu. Retrieved
from http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20IND
ENGLISH/tn_kepulauanseribu.htm
Hidayah, Siti Nurul Indah. 2008. Keanekaragaman Capung (Ordo : Odonata) di
Kebun Raya Bogor. Bogor : Institut Pertanian Bogor