kelompok 6

7
INVENTARISASI CAPUNG DI PULAU PRAMUKA KEPULAUAN SERIBU 1 Siti J., Eka P.S, Nurul F., Yulia H., Veny W., Rani D. dan Dwiatri H.U.H 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis capung di Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu. Penelitian ini dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 2 oktober 2010 dan berlokasi di lapangan sepak bola Pulau Pramuka. Metode yang digunakan adalah metode tangkap langsung dengan menggunakan Insect Net. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 3 jenis capung yaitu Pantala flavescens , Orthetrum sabina dan Diplacodes trivialis. A. PENDAHULUAN Indonesia merupakan wilayah yang memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah, terdiri dari berbagai pulau – pulau dan juga hutan – hutan tropis. Pulau – pulau tersebut terpecah menjadi pulau yang lebih kecil dan membentuk suatu gugusan, gugusan tersebut lebih dikenal dengan nama kepulauan seribu dan kini menjadi salah satu kabupaten Jakarta. Seiring perkembangan dan kemajuan kepulauan seribu yang memiliki berbagai biota laut dan darat yang langka dan perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah, kini kepulauan seribu telah diresmikan 1 Laporan Praktikum Lapangan Ekologi Hewan Di Pulau Pramuka Kepualauan Seribu 2 Mahasiswa Pendidikan Biologi Reguler 2008 Universitas Negeri Jakarta

Transcript of kelompok 6

Page 1: kelompok 6

INVENTARISASI CAPUNG DI PULAU PRAMUKA KEPULAUAN SERIBU1

Siti J., Eka P.S, Nurul F., Yulia H., Veny W., Rani D. dan Dwiatri H.U.H2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis capung di Pulau

Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu. Penelitian ini dilaksanakan

pada hari sabtu, tanggal 2 oktober 2010 dan berlokasi di lapangan sepak bola

Pulau Pramuka. Metode yang digunakan adalah metode tangkap langsung

dengan menggunakan Insect Net. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 3

jenis capung yaitu Pantala flavescens , Orthetrum sabina dan Diplacodes

trivialis.

A. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan wilayah yang memiliki Sumber Daya Alam yang

melimpah, terdiri dari berbagai pulau – pulau dan juga hutan – hutan tropis.

Pulau – pulau tersebut terpecah menjadi pulau yang lebih kecil dan

membentuk suatu gugusan, gugusan tersebut lebih dikenal dengan nama

kepulauan seribu dan kini menjadi salah satu kabupaten Jakarta. Seiring

perkembangan dan kemajuan kepulauan seribu yang memiliki berbagai biota

laut dan darat yang langka dan perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah,

kini kepulauan seribu telah diresmikan menjadi wilayah konservasi Taman

Nasional Kepulauan Seribu berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor 162/Kpts-II/1995 dan No. 6310/Kpts-II/2002 yang dikelola oleh Balai

Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, Departemen Kehutanan. Luas

wilayah 107.489 hektar dengan sekitar 44 buah pulau dan terletak kurang

lebih 45 km sebelah Utara Jakarta. Kepulauan Seribu terdiri dari pulau-pulau

karang sebanyak 105 buah dengan total luas wilayah daratan sebesar 8,7

km². Posisinya secara geografis adalah pada 5°24´ - 5°45´ LS dan 106°25´ -

106°40´ BT dengan luas 1.180,8 hektar (11,8 km²). Temperatur sepanjang

tahun umumnya berkisar antara 21°C-32°C dengan kelembaban udara rata-

rata 80%. 1 Laporan Praktikum Lapangan Ekologi Hewan Di Pulau Pramuka Kepualauan Seribu

2 Mahasiswa Pendidikan Biologi Reguler 2008 Universitas Negeri Jakarta

Page 2: kelompok 6

Pulau – pulau di kepulauan seribu memiliki namanya masing – masing

salah satunya adalah Pulau Pramuka dan termasuk dalam kawasan Taman

Nasional Kepulauan Seribu. Pulau ini merupakan pusat administrasi dan

pemerintahan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Pulau Pramuka

termasuk ke dalam Kelurahan Pulau Panggang. Di Pulau Pramuka terdapat

beberapa jenis flora dan fauna baik di darat, pesisir pantai dan laut. Salah

satu contoh fauna darat yang ada di kepulauan seribu ini adalah jenis

serangga capung.

Serangga termasuk kelompok Arthropoda, memiliki keanekaragaman

tertinggi, salah satu ordo yang menarik adalah capung. Jumlah capung yang

melimpah terutama terdapat di kawasan tropis seperti Indonesia karena di

kawasan ini terdapat berbagai macam habitat. Menurut Susanti (1998), di

Indonesia terdapat sekitar 750 jenis capung, beberapa jenis di antaranya

endemic di Sulawesi, misalnya Gynacantha penelope Ris. (Anisoptera:

Aeshnidae).

Capung memiliki peranan dalam ekosistem sebagai predator. Salah

satu kemungkinan peran capung adalah sebagai predator hama, bahkan

capung jarum (Subordo: Zygoptera) ikut berperan sebagai musuh alami yang

dapat mengurangi populasi hama tanaman pangan (Ariwibowo 1991). Hal ini

menunjukkan posisi penting keberadaan capung dalam keseimbangan

ekologi. Selain itu, peran capung bagi keberlangsungan ekosistem adalah

indikator pencemaran lingkungan. Ketika kondisi perairan sudah tercemar,

maka siklus hidup capung terganggu dan mengakibatkan jumlah populasi

menurun. Kelestarian capung perlu dipelihara dengan menjaga keberadaan

tempat hidupnya yang sebagian besar berupa perairan (Susanti 1998).

Berbagai jenis fauna ynag terdapat di Pulau Pramuka dan salah

satunya adalah jenis capung. Capung hidup pada habitat dekat dengan

perairan dan banyak rerumputan sehingga ada berbagai jenis capung yang

terdapat disana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis –

jenis capung yang terdapat di Pulau Pramuka.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Page 3: kelompok 6

Metode yang digunakan adalah metode tangkap langsung dengan

menggunakan Insect Net .

a. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 2 oktober 2010

dan berlokasi di lapangan sepak bola Pulau Pramuka, Kepulauan

Seribu.

b. Alat

Alat yang digunakan pada penelitian ini :

1. Insect net 6 buah

2. kamera digital

3. buku identifikasi capung

4. alat tulis.

c. Prosedur Kerja

1. Menentuan lokasi tempat penangkapan capung

2. Mempersiapkan Insect Net untuk menangkap capung yang

terlihat beterbangan

3. Mengambil foto capung yang tertangkap

4. Menentukan jenis kelamin (jantan / betina) capung tersebut

5. Mengidentifikasi capung yang telah ditangkap dan mencatat

hasilnya dalam lembar pengamatan

6. Melepaskan kembali capung ke alam.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data capung yang ditulis dalam bentuk tabel

sebagai berikut :

Kelompok ke- Jenis Capung Jumlah Ket. (Jenis

Kelamin)

1 Pantala flavescens 3 Jantan

2 Pantala flavescens 2 Jantan

3 Pantala flavescens 2 Jantan

Page 4: kelompok 6

Orthetrum Sabina 1 Jantan

4 Pantala flavescens 1 Jantan

5 Pantala flavescens 1 Jantan

6 Pantala flavescens 6 Jantan

Diplacodes trivialis 1 Jantan

Total 17

Diplacodes trivialis Pantala flavescens

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jenis capung diantaranya

Pantala flavescens sebanyak 15 ekor, Orthetrum Sabina sebanyak 1 ekor dan

Diplacodes trivialis sebanyak 1 ekor dan semua jenisnya berkelamin jantan.

Wilayah penangkapan capung adalah sebuah lapangan sepakbola yang

dipenuhi oleh tanaman ilalang. Capung – capung tersebut sedang melakukan

aktivitas beterbangan dan hinggap di permukaan daun ilalang maupun ujung

daunnya.

Diplacodes trivialis memiliki jumlah yang lebih sedikit hal ini

disebabkan capung tersebut lebih senang hidup di daerah yang jauh dari air

maka jumlah yang ditemukan sedikit. Hal ini diperkuat dengan lokasi

penangkapan capung yang dekat dengan pantai. Sebaliknya jumlah capung

Pantala flavescens memiliki jumlah yang lebih banyak disebabkan capung

tersebut lebih senang hidup didaerah yang dekat dengan air dan persawahan

(Sola, Eugenio dkk, 2005). Persebaran capung pada umumnya ditepi yang

Page 5: kelompok 6

rumputnya masih tinggi. Faktor – faktor yang mempengaruhi aktivitas capung

yakni : air, cuaca dan keberadaan tanaman air sebagai tempat tinggal

(Hidayah, Siti Nurul Indah , 2008).

D. KESIMPULAN

Jenis – jenis capung yang ditemukan terdapat tiga jenis yakni , Pantala

flavescens , Orthetrum Sabina dan Diplacodes trivialis.

DAFTAR PUSTAKA

Sola, Eugenio. 2005. Common Insects of Gunung Halimun – Salak National

Park Serangga di TNGHS. Bogor : VSO JICA TNGHS

Hidayah, Siti Nurul Indah. 2008. Keanekaragaman dan aktivitas capung (Ordo

Ordonata) . Bogor : Kebun Raya Bogor

Departemen Kehutanan. (2009). Taman Nasional Kepulauan Seribu. Retrieved

from http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20IND

ENGLISH/tn_kepulauanseribu.htm

Hidayah, Siti Nurul Indah. 2008. Keanekaragaman Capung (Ordo : Odonata) di

Kebun Raya Bogor. Bogor : Institut Pertanian Bogor