Kelompok 3 Pengumpulan Data Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir, Penambilan Dan Prilaku Bayi Baru Lahir

38
PENGUMPULAN DATA PENGKAJIAN FISIK BAYI BARU LAHIR, PENAMBILAN DAN PRILAKU BAYI BARU LAHIR TINGKAT II NON REGULER MATA KULIAH ASKEB NEONATUS, BAYI & ANAK BALITA Disusun Oleh : 1. Gita Arum Mega A 2. Hesti Anggriana KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGKARANG PROGRAM STUDI KEBIDANAN METRO

description

pengumpulan data

Transcript of Kelompok 3 Pengumpulan Data Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir, Penambilan Dan Prilaku Bayi Baru Lahir

PENGUMPULAN DATA PENGKAJIAN FISIK BAYI BARU LAHIR, PENAMBILAN DAN PRILAKU BAYI

BARU LAHIR

TINGKAT II NON REGULERMATA KULIAH ASKEB NEONATUS, BAYI & ANAK BALITA

Disusun Oleh :1. Gita Arum Mega A2. Hesti Anggriana

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGKARANG

PROGRAM STUDI KEBIDANAN METROTAHUN 2012

PENGKAJIAN FISIK BAYI BARU LAHIR,

PENAMPILAN DAN PRILAKU BAYI BARU LAHIR

A. Pengkajian pemeriksaan fisik bayi baru lahir

Setelah lahir, neonates mengalami beberapa perubahan fisiologi sehingga

dapat beradaptasi dengan kehidupan diluar uterus. (dasar-dasar obstetric

& ginekologi )

1. Penampilan Umum

Kondisi kulit, meliputi warna, turgor, kerut-kerut, verniks kaseosa,

milia (bintik berwarna putih sampai kekuningan yang terletak

superfisial dalam kulit, biasanya pada kelopak mata, dagu dan dahi)

lanugo, eritema toksikum, dan tadna lahir. Dua jam pertama setelah

lahir. Hal-hal yang dinilai saat pemantauan bayi pada jam pertama

sesudah lahir meliputi :

- Kemampuan menghisap kuat atau lemah

- Bayi tampak aktif atau lunglai

- Bayi kemerahan atau biru

- cacat bawaan dan trauma lahir

2. Tanda-tanda vital dan pengkajian antropometrik

a. Frekuensi pernapasan. Waktu bayi tenang, hitung pernapasan selama

60 detik sebelummenentukan denyut apeks. Frekuensi yang normal

adalah 30 sampai 60 kali per menit.

b. Denyut jantung. Hitung denyut apeks selama 60 detik di atas apeks

jantung, normalnya adalah 120 sampai 160 kali per menit.

c. Suhu. Ukurlah suhu setiap 30 menit sampai bayi stabil, setelah itu

setiap 4 jam

1) Ukur suhu aksila dengan termometer pada lipatan aksila selaam 10

menit. Kisaran suhu bayi yang normal adalah 36,40C sampai

37,20C (97,50 sampai 990F0.

2) Ukur suhu timpatnik dengan sensor elektronik yang dimasukkan ke

dalam lubang telinga untuk mengukur suhu sirkulasi darah dalam

arteri karotis interna, hasil yang akurat akan keluar dalam waktu

beberapa detik.

3) Ukur suhu rektum (tidak disukai karena risiko trauma pada mukosa

rektum), jika perlu, dengan termometer dimasukkan sedalam 0,25

sampai 0,5 inci dan kaki bayi ditahan tangan perawat

d. Ukuran. Bandingkan ukuran bayi (misalnya, berat badan, panjang, dan

lingkar kepala) dengan ukuran standar, misalnya. Model ini dapat

digunakan untuk mengidentifikasi bayi baru lahir yang memiliki

kesempatan baik untuk tumbuh dengan normal atau bayi-bayi yang

berisiko untuk berbagai alasan. Misalnya, bayi tersebut mungkin kecil

untuk bayi cukup bulan atau kecil untuk masa kehamilan atau diluar

proporsi dengan pengukuran lain (menunjukkan adanya masalah-

masalah khusus, misalnya, dwarfisme atau garis sutura yang menyatu).

1) Berat badan. Timbang bayi baru lahir pada waktu yang sama setiap

hari sebelum menyusu, 95% bayi cukup bulan berat badannya

adalah 2500 sampai 4250 g. Bayi baru lahir turun berat badannya

antara 5% dan 10% dari berat badan lahir dalam beberapa hari

pertama kehidupan. Mereka memerlukan 120 kalori / kg per hari

dan 140 sampai 160 mL/kg cairan per hari untuk mengembalikan

pertambahan berat badan mereka dan terus tumbuh.

2) Panjang badan. Letakkan bayi di tempat yang rata dan luruskan

kakinya sebelum mengukur, rata-rata panjang bayi cukup bulan

adalah 49,5 cm (19,5 inci)

3) Lingkar kepala. Ukur melingkar bagian oksiput yang terbesar, rata-

rata lingkar kepala adalah 35,5 cm

e. Lingkar dada. Letakkan pita pengukur di atas puting dan melintasi

batas bawah dari skapula : rata-rata lingkar dada adalah 33 cm,

biasanya 2 sampai 3 cm lebih kecil dari pada lingkar kepala

4) Tekanan darah. Meskipun tidak secara rutin diukur pada waktu

lahir, tekanan darah yang dikaji dengan ultrasonografi Doppler

merupakan metode yang paling akurat pada bayi. Metode ini

mengukur sistolik, diastolik dan tekanan arteri rata-rata, rata-rata

tekanan darah pada waktu lahir adalah 80/46 mmHg. (pelayanan

kesehatan maternal dan neonatal)

3. Pemeriksaan Fisik yang Dirinci

a. Kepala dan muka

1) Besar kepala sesuai dengan proporsi tubuh (normalnya sekitar 25%

dari total ukuran tubuh).

2) Moulase mungkin ada

3) Kesimetrisan dari wajah diperiksa

4) Hipertelorisme okular, mata dengan jarak lebar-jarak lebih dari 3

cm antara kantus mata bagian dalam dapat dideteksi

b. Ubun-ubun

1) Ubun-ubun anterior normlanya berbentuk seperti berlian,

panjangnya 3 sampai 4 cm dan lebarnya 2 sampai 3 cm, akan

menutup pada usia 18 bulan.

2) Ubur-ubur posterior normalnya berbentuk segitiga dan lebih kecil

dari ubuh-ubun anterior, akan menutup pada 8 sampai 12 inggu

3) Ubun-ubun yang menonjol dan tegang dapat emnandakan tekanan

intrakranial

4) Ubun-ubun yang cekung merupakan karakteristik dari dehidrasi

c. Mata

1) Warna biasanya tampak biru atau abu-abu disebabkan oleh

penipisan sklera

2) Strabismus-sementara dan nistagmus-sementara merupakan

temuan yang umum

3) Fenomena mata boneka (Doll’s eyes) dapat dilihat bila kepala

ditolehkan dan gerakan mata mengikuti belakangan

d. Hidung dan mulut

1) Kapatenan hidung ditentukan dengan menutup mulut bayi dan

menekan satu lubang hidung pada waktu yang bersamaan atasu

dengan memasukkan selang nasogastrik

2) Sekresi lendir jika berlebihan dapat merupakan indikasi suatu

fistula trakeoesofagus

3) Tumbuh gigi lebih awal, kalus karena menyusu (sucking caluses),

dan kista inklusi (epstein pearls) mungkin ditemukan.

e. Telinga dan leher

1) Telinga lentur dan fleksibel. Pada bayi cukup bulan, telinga

normalnya lembut dan dapat dilipat, dan bila dilekukkan ke depan

kembali dengan cepat.

2) Telinga letak rendah (ujung atas telinga di bawah tinggi kantus

mata) dapat menandakan abnormalitas kromosom atau organ

3) Pendengaran secara normal berkembang segera setelah tuba

eusthachiinnya bersih.

4) Ukuran leher normalnya pendek dengan banyak lipatan tebal

5) Leher berselaput berhubungan dengan abnormalitas kromosom

f. Dada

1) Kontur dan simetrisitas normalnya adalah bulat dan simetris

2) Pembesaran payudara dapat tampak 2 sampai 3 hari setelah lahir

disebabkan oleh hormon ibu

3) Pernapasan normalnya dangkal, simetris, dan sesuai dengan

gerakan abdomen

4) Bunyi napas dapat menununjukkan ronki basah dan ronki kering.

a) Ronki basah dapat terdengar selama periode transisi,

menggambarkan cairan paru janin dan area yang menalami

atelektasis. Daerah ini seharusnya bersih dalam beberapa jam

b) Ronki kering menandakan cairan, lendir atau mekonium pada

bronkus yang lebih besar dan kemunkingan berhubungan

dengan kondisi-kondisi yang mengancam jiwa, seperti aspirasi

mekonium

5) Bunyi jantung. Sekitar 90% murmur adala sementara dan

berhubungan dngan penutupan tidak lengkap feromen ovale atau

duktus arteriosus

g. Abdomen

1) Kantur abdomen normalnya adalah bulat dan menonjol yang

disebabkan oleh otot abdominal yang lemah.

2) Tali pusat normalnya tampak putih dan seperti gelatin pada

beberapa jam pertama, dengan dua arteri dan satu vena, mulai

kering dalam beberapa jam.

3) Penampakan skapoid yang mengecil menandakan hernia

diafragmatik

4) Bising usus normalnya dapat didengar bila bayi tenang

h. Genitalia (perempuan)

1) Pada labio minora dapat ditemukan adanay verniks dan smegma

pada lekukan.

2) Labia mayora normalnya menutupi labia minora dan klitoris

3) Klitoris normalnya menonjol

4) Keluargan vagina mungkin diakibatkan oleh hormon ibu, ini

disebut sebagai pseudomenstruasi

5) Normalnya terdapat umbi himen

i. Genitalia (laki-laki)

1) Rugae normalnya tampak pada skrotum dan kedua testis turun ke

dalam skrotum

2) Meatus urinarius normalnya terletak pada ujung lans penis.

Epispadia adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan

kondisi meatus berada di permukaan dorsal. Hipospadia adalah

istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi meatus berada di

permukaan ventral penis

j. Punggung dan bokong

1) Spina normalnya rata dan bulat. Sekelompk rambut yang tumbuh

atau lekuk keci lpada sakrum atau dasar spina berhubungan dengan

spina bifida okulta

2) Terdapat lubang anus yang terbuka

k. Ekstremitas bagian atas

1) Ekstremitas bagian atas normalnya fleksi dengan baik, dengan

gerakan yang simetris

2) Refleks menggenggam normalnya ada

3) Kelemahan otot lengan parsial atau kompet dapat menandakan

trauam pada pleksus brakialis

4) Nadi brakialis normalnya ada

l. Ekstremitas bagian bawah

1) Ekstremitas bagian bawah normalnya pendek, bengkok, dan fleksi

dengan baik

2) Nadi femoralis dan pedis normalnya ada

(pelayanan kesehatan maternal dan neonatal )

B. Pengkajian-pemeriksaan neurologis (refleks pada bayi baru lahir)

1. Refleks berkedip, batuk, bersin, dan muntah ada pada waktu lahir dan

tetap tidak berubah sampai masa dewasa.

2. Beberapa refleks lain normalnya ada waktu lahir, yang menunjukkan

imaturitas neurologis, refleks tersebut akan hilang pada tahun pertama.

Tidak adanya refleks-refleks ini dapat menandakan maalah neurologis

yang serius.

3. Perilaku sensorik

a. Penglihatan

1) Bayi dapat melihat benda pada jarak sekitar 15 sampai 20 cm

2) Bayi lebih suka pola hitam dan putih

3) Bayi sensitif terhadap cahaya

4) Bayi dapat mengikut orang tua dengan matanya

5) Bayi memiliki koordinasi otot yang belum sempurna

b. Pendengaran.

Bayi dapat mendeteksi suara segera setelah tuba eusthachinya

dibersihkan

c. Pengecap

1) Kuncup pengecap berkembang sebelum lahir

2) Bayi lebih suka rasa manis dari pada pahit atau asam

d. Sentuhan

1) Bayi dapat merasakan tekanan, nyeri, dan sentuhan, segera atau

beberaapp saat segera setelah lahir.

2) Bayi sensitif bila disandarkan ke dada

e. Penciuman

1) Setelah cairan lendir dan amnion dibersihkan dari saluran hidung,

bayi dapat membedakan bau yang menyenangkan dan yang tidak

2) Bayi dapat membedakan pelapis payudara ibunya yang basah dari

ibu bayi lain pada 1 minggu

C. Perencanaan dan Identifikasi hasil

1. Periode transisi

a. Jalan napas yang terbuka akan dipertahankan pada bayi baru lahir

b. Lingkungan termal yang netral akan tercapai pada bayi baru lahir

c. Bayi baru lahir akan dilindugni dari infeksi dan cedera

d. Masalah-masalah aktual atau potensial akan diidentifikasi dan

ditangani

2. Perawatan lanjutan

a. Bayi baru lahir akan mulai mendapatkan nutrisi

b. Bayi baru lahir akan berkemih dan defekasi dalam 24 jam

c. Pelekatan orang tua bayi baru lahir akan terjadi

d. Keluarga akan menerima ifnormasi tentang perawatan bayi baru lahir

e. Bayi baru lahir akan menjalani prosedur-prosedur rutin

f. Orang tua akan memenuhi janji untuk pemeriksaan tindak lanjut bayi

mereka

D. Pengkajian Kemampuan Perilaku

1. Kepribadian individu, karakteristik perilaku, dan sifat memainkan peran

penting dalam hubugnan akhir bayi yang dibentuk dengan orang tua dan

orang lain.

2. Dengan tindakan-tindakan mereka ini, bayi baru lahir mendorong atua

menghalangi pelekatan dan aktivitas perawatan

3. Kesadaran akan respons perilaku unik bayi baru lahir adalah penting jika

orang tua belajar bereaksi pada bayi mereka dengan cara-cara yagn

meningkatkan kesehatan

Perilaku Bayi Baru Lahir

Keadaan Tidur Terjaga

Bayi baru lahir memiliki dua kategori perilaku yagn utama periode terjaga

dan periode tidur. Walaupun banyak peneliti lebih jauh emngkarakteristikkan

kedua kategori ini. Brazelton mengembangkan skema klasifikasi yang paling

umum, mencatat enam status perilaku bayi baru lahir. Status terjaga tersebut

meliptui menangis, banyak aktivitas motorik, sadar, dan emgnantuk. Status tidur

meliptui tidur aktif (ringan) dan tidur dalam.

Pengetahaun tentang status perilaku bayi bermanfaat baik bagi bidan

maupun bagi orang tua. Kemampuan bayi baru lahir untuk makan dan

berhubungan secara visual dengan lingkungan adalah perilaku yagn paling

menonjol dalam status sadar. Itu juga merupakan waktu yang optimal

untukmemeriksa beberapa refleks.

Status menangis adalah keadaan yagn paling mengelisahkan orang tua.

Orang tua bayi baru lahir belum belajarmengartikan tangisan bayi mereka. Bidan

dapat membantu orang tua mencoba menerka apakah tangisan tersebut

mengekspresikan kebutuhanuntuk diberi makan, digendong, diberi stimulasi,

untuk mengisap, atau untuk tidur. Menangis tidak dapat dihindari, tetapi tangisan

yagn lama dan sering memiliki akibat fisiologis antara lain terjadi peningkatan

frekuensi jantung dan tekanan darah, penurunan oksigen, aerofagia (menelan

udara), dan peningkatan kadar kortisol. Bidan yagn berpengalaman menyadari

bahwa beberapa parameter fisiologis ini juga berubah pada tenaga kesehatan yang

stres akibat bayi nyeri. Bayi baru lahir yagn emnangis secara berlebihan dapat

menyebabkan interaksi negatif dengan tenaga kesehatan dan dapat menjadi

sumber konflik dalam keluarga. Banyak orang tua heriokus untuk tidak

memanjakan bayi, bahkan bayi yangmasih sangat mmuda. Suatu diskusi tentang

kebtuhan primer anak amembuat orang tua paham bahwa menenangkan bayi

membutuhkan waktu yagn tidak sebentar.

Kedua tipe tidur tersebut tampak sangat berbda bayi orang yagn

mengobservasi. Pada tidur aktif (ringan) , bayi baru lahir memperlihatkan

kedalaman dan frekuensi pernapasan yagn bervariasi. Variasi tersbut dapat

membuat orang tua khawatir. Gerakan motorik sering terjadi dan bayi dapat

terkejut ketika tidur. Pada tidur dalam, bayi memperlihatkan sedikit gerakna

motorik, pernapasan dalam dan teratur dan bayi tempak sangat tenang.

Selama bulan pertama kehidupan, persentase waktu yang diluangkan

untuk setiap setiap staus itu berubah. Bayi baru lahir yang sehat meluangkan

hingga 60 persen waktu mereka untuk tidur. Namun, sebagian besar tidur itu

merupakan tidur yang singkat. Sejalan dengan berlalunya bulan pertama

kehidupan, bayi mengalami pergeseran dari tidur aktif (ringan) menjadi tidur lebih

dalam. Begitu juga, terjadi pergeseran dalam status terjaga menjadi peningkatan

kesadaran. Bayi yang menangis mulai mampu untuk tetap sadar terhadap

lingkungan ketika menangis.

Refleks Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir memiliki dua kategori refleks proprioseptif (stimulus dari

dalam organisme) dan eksterosptif (stimulus dari luar oganisme). Refleks

eksteroseptif paling baik ditimbulkan ketika bayi tenang dan sadar karena

distimulasi oleh sentuhan ringan.

1. Refleks itu antara lain refleks rooting, menggenggam, plantar, dan abdomen

superfisial.

2. Refleks proprioseptif antara lain refleks motorik kasar, seperti refleks moro

refleks itu dapat diperiksa setiap waktu. Apabila salah satu refleks itu tidak

ada sama sekali, itu merupakan alasan untuk bersiaga. Namun, sering kali

muncul refleks yang tidak penuh. Kondisi itu dapat disebabkan oleh depresi

neurologis sekunder akibat pengobatan. Kehilangan suatu refleks kuat

sebelumnya pada bulan pertama kehidupan adalah alasan untuk bersiaga dan

harus dilaporkan kepada tenaga kesehatan pediatri.

Kemampuan Sensori

Penelitian selama 30 tahun terakhir telah menunjukkan kelima indera jauh

lebih berkembang dari pada yang diperkirakan sebelumnya. Kemampuan sensori

terkait sangat erat dengan usia gestasi. Terdapat peningkatan dramatis pada

stimulasi sensori segera setelah kelahiran yang dapat mengakibatkan keletihan

pada neonatus, yang ditunjukkan dengan bayi menjadi rewel atau menunjukkan

perilaku menjengkelkan. Bidan harus mengajarkan orang tua mengenai cara

embmaca petunjuk perilaku – saraf.

Saat cukup bulan, bayi baru lahir memperlihatkan kemampuan utnuk

menatap dan mengikuti jalannya objek. Banyak penelitian menunjukkan bahwa

bayi baru lahir sangat menyukai pola garis-garis. Selaam bulan pertama

kehidupan, bayi baru lahir menjadi sangat tertarik pada pola-pola dengan kontur

yang menyerupai wajah manusia. Kemampuan untuk melihat warna terbatas pada

mulanya sehingga bayi baru lahir lebih tertarik dengan pola berwarna hitam dan

putih atau warna-warna mencolok, seperti merah. Bayi baru lahir ketika terjaga

akan meluangkan waktu beberapa menit untuk menatap pola-pola. Dalam dua

minggu pertama, bayi baru lahir juga menunjukkan kemampuan untuk meniru

ekspresi wajah manusia.

Bayi baru lahir memiliki kemampuan untuk membedakan bau-bauan yang

khusus. Bayi baru lahir dapat membedakan bau payudara ibunya dari bau

payudara wanita menyusui lain. Bayi baru lahir bereaksi kuat terhadap variasi ras

dan sangat menyukai cairan manis. Ketiak diberi cairan manis dalam sebuah

botol, mereka mengisap lebih lama dan mengalami peningkatan frekuensi jantung.

Bayi baru lahir memiliki pendengaran ayng tajam dan mampu

melokalisasi suara di lingkungan. Mereka dapat membedakan suara dengan sangat

baik dan lebih menyukai suara seenarnya dari pada suara elektronik, dan suara

ibu. Pada akhir usia satu bulan, bayi baru lahir lebih tertarik dengan suara dengan

pola yagn sama dengan pola bicara.

Sebelum dilahirkan, janin memiliki pengalaman sentuhan ketika cairan.

Pada saat lahir, bayi baru lahir kering pada mulanya dan menjadi sasaran dari

banyak dan berbagai bentuk sentuhan. Kemampuan bayi baru lahir untuk

berespons terhadap sentuhan terlihat jelas dengan munculnya berbagai refleks

uksteroseptif seperti rooting, menggenggam, refleks abdomen dan pelekukan

spinal.

1. Penampilan bayi baru lahir

a. Kepala

Kepala neonates secara proporsional lebih besar dari kepala pada masa

dewasa. Kepala tersebut mewakili satu perempat dari panjang

keseluruhan. Lingkar kepala bayi berkisar antara 31-35,5cm dan

sebanding atau lebih besar dari lingkar dada. Keenam tulang tengkorak

bayi terpisah satu sama lainnya oleh sutura. Ditempat dua tulang atau

lebih menjadi satu terdapat ruang yang disebut fontanel atau ubun-ubun

kecil dimana denyutan terlihat dari celah tersebut. Fontanel anterior

beukuran lebih besar dan tertutup didalam tulang sampai usia 18 bulan.

Fontanel fosterior tertutup sekitar bulan kedua. Selama masa bayi,

fontanel anterior memberikan informasi yang sangat penting tentang

kondisi bayi. Fontanel yang cekung menandakan dehidrasi sedangkan

fontanel yang menonjol menandakan peningkatan tekanan intracranial.

b. Kulit

Pada saat lahir kulit bayi yang sangat halus terlihat merah kehitaman

karena tipis, dan lapisan lemak subkutan belum melapisi kapiler.

Kemerahan ini tetap terlihat pada kulit dengan pigrnen yang banyak

sekalipun dan bahkan menjadi lebib kemerahan ketika bayi menangis.

Beberapa karakteristik yang umum pada kulit bayi adalah sebagai

berikut. Verniiks kaseosa. Selama berbulan-bulan kehidupan

intrauterin janin berenang dalarn cairan amnion. Kulit dilindungi oleh

sejenis pasta seperti keju, disebut verniks kaseosa yang disekresi oleh

kelenjar sebasea dan sel-sel epitel. Pada saat lahir beberapa bayi dilapisi

oleh verniks kaseosa yang tebal, sementara yang lainya hanya tipis saja

pada tubuhnya. Beberapa dokter lebih manyukai untuk menghilangkan

sedikit saja dari verniks kasseosa sehingga fungsi perlindungya tetap

terlanjut. Yang lainnya yakin harus terus dihilangkan untuk mencegah

kemungkinan pertumbuhan bakteri. Pada kasus apa saja, verniks

biasanya menghilang dalam 2 atau 3 hari. Inilia. Inilia adalah bintik

keputihan yang khas terlihat di hidung, dahi, dan pipi bayi baru lahir.

Bintik-bintik ini menyumbat kelenjar sebasea yang belum berfungsi.

Setelah sekitar 2 minggu, ketika kelenjar keringat mulai bersekresi,

inilia secara bertahap tersapu dan menghilang. Lanugo. Lanugo adalah

rambut halus yang melapisi janin berawal sekitar minggu ke-l6

kehamilan dan berlanjut sampai minggu ke-32-saat mulai menghilang.

Sehingga makin prematur bayi tersebut, lebih banyak lanugo yang

terdapat saat lahir. Penyebaran lanugo pada bahu, bokong, dan

ekstreinitas. Lanugo cenderung untuk menghilang selama minggu

pertama kehidupan. Deskuamasi. Deskuamasi adalah pelepasan kulit

yang secara normal terjadi selama 2 sampai 4 minggu pertama

kehidupan. Hal ini mungkin berlebihan atau hanya sedikit dan yang

paling umum adalah pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah.

Eritema toksikum. ini adalah jenis dan “alergi kemerahan” yang

terlihat sebagai bercak-bercak kemerahan pada kulit bayi normal.

eritema toksikum mungkin terlihat pada saat lahir dan bertahan sampai

beberapa hari. Bercak-bercak kemerahan tersebut mungkin menjadi

bisul sebelum menghilang secara bertahap. Tidak diketahui penyebab

atau penyembuhan. Eritema toksikum tidak menulardan kcbanyakan

mengenai bayi yang sehat.

Bercak mongolian Terkadang, terdapat area bercak Iebar hitam berpigmen

pada bokong atau bagian bawah bayi dengan warna kulit kuning, coklat,

atau hitam. bercak mongolian bukan merupakan tanda permanen karena

bercak tersebut biasanya menghilang selama kehidupan tahun pertarna

ätau kedua. tanda lahir (nevi). Terdapat beragam tipe.tanda lahir;

beberapa di antaranya sementara dan yang lainnya permanen sebagian

diaikibatkan karena trauma pada saat lahir. Yang lainnya diakibatkan

karena kelainan Struktufpigmen pembulu darah, rambut, atau jaringan

lainnya. Tanda nevi mungkin menonjol atau datar dan dapat dalam

berbagai bentuk dan ukuran. Tanda tersebut dapat terjadi di setiap bagian

tubuh dan bahkan berkembang berhari-hari atau minggu setelah iahir,

seperti tipe “tanda strawberi” Operasi kosmetik bila diupayakan ditunda

sampai beberapa tahun untuk memungkinkan penghilangan dengan

sendirinya. Ikterik. Ikterik adalah warna kekuningan yang mungkin

terlihat pada kulit atau pada sklera mata. 1k- terik di sebabkan karena

bilirubin bebas yang berlebihan dalam darah dan jaringan. Enzim

komplecs yang memproses di dalam hepar bertanggung jawab terhadap

pemeliharaan tingkat bilirubin dalam tubuh. Karena imaturitas hepar bayi

baru lahir, terdapat jumlah bilirubin yang berlebihan dalam darah saat

lahir. Selama minggu pertama pemecahan hemoglobin lebih lanjut terjadi

karena produksi sel-sel darah merah. Sebagai akibatnya pada sekitar hari

kedua atau ketiga, hampir 60% semua hayi mulai memperlihatkan ikterik

Sampai sekitar hari ketuju biasanya akan menghilang Hal ini disebut

ikterik fisiologis atau ikterik neonatorumm

Bila ikterik terjadi sebelum hari ketiga, hal tersebut menandakan

abnormalitas penghancuran sel-sel darah. Ikterik patologis yang demikian

mungkin disebabkan karena faktor inkompatibilitas Rh, atau golongan

darah A, B, atau O. Ikterik jenis ini akan dibicarakan secara detail pada

Bab 12. Setiap Ikterik harus diklaporkan dengan tepat, terutama bila

terlihat segera setelah Iahir.

c. Rambut Dan Kuku Bayi

Bayi mungkin terlahir dengan rambut panjang dan tebal atau mungkin

botak. Rambutnya mungkin akan sedikit berbeda dalam warna, kekakuan

keriting seperti yang akan dialaminya selama hidupnya, Bulumata dan

alismata biasanya terdapat saat lahir. Kuku-kuku jarinya mungkin panjang

dan cukup tajam untuk membuat cakaran yang dalam. Untuk mencegah

bayi menciderai tubuhnya sendiri, beberapa perawatan menggunakan kaus

tertutup yang panjang. Perawat jangan mencoba untuk menggunting kuku

jari bayi; bahaya terpotong ujung jari terlalu besar.

d. Payudara

Payudara pada bayi laki-laki maupun perempuan mungkin terlihat

membesar karena banyaknya hormon wanita dari janin ibu. Payudara

tersebut bahkan mungkin mensekresi subtansi seperti kolostrum, tetapi

tanpa kelanjutan rangsangan hormon respons tersebut menghilang dengan

segera setelah lahir.

e. Genitalia

Pada laki-laki testis secara normalnya turun selama kehidupan intrauterin

dan telah berada pada kantung skrotum pada saat lahir. Gagalnya

penuwaan testis disebut cryptorchidism (testis tersembunyi) Operasi

mungkin diperlukan dalam beberapa tahun kemudian, sebelum pubertas,

bila penurunan tidak terjadi secara Spontan.

Hydrocele adalah pengumpulan cairan di sekitar salah satu atau kedua

testis, dapat terjadi dan sebagian besar kasus, dapat diserap dalam

beberapa bulan. Suatu kondisi yang disebut fimosis di mana kulit

prepusium tidaik dapat diretraksi untuk memaparkan glans Penis, juga

mungkin terjadi dan biasanya dapat sembuh sendiri bersamaan dengan

tertumbuhan selama tahun pertama.

kelenjar yang kecil terletak di bawah, prepusium mensekresi bahan seperti

keju yang disebut smegma. Untuk meningkatkan kebersihan mencegah

timosis yang berkelanjutan, atau memenuhi aturan keagamaan kulit

prepusium mungkin dipotong atau diangkat keseluruhan atau sebagian.

Tindakan operasi ini disebut sirkumisis kebanyakan dilakukan selama

minggu pertama kehidupan dan kadang-kadang segera setelah lahir.

Pada bayi perempuan labia monira dan klitorisnya mungkin membengkak

saat lahir sebagai akibat tingginya hormon wanita dalam darah ibu.

Keluaran lendir yang berwarna putih mungkin memenuhi vagina. Kadang-

kadang keluaran ini semakin kental dengan darah karena penghentian

hormon wanita yang tiba-tiba dari ibunya, disebut perdarahan withdrawal

(dasar-dasar keperawatan maternitas).

Kasus :

Bayi Ny. F dan Tn. A lahir pada tanggal 25 juni 2012 pukul 07.00

WIB di BPS Tri Suranti lahir pervaginam. Dengan berat badan

2750 gram dan panjang badan 48 cm. Suhu 37oC, Pernafasan  48x /

menit, Nadi 125 x / menit, Berat badan lahir 2850 gram, Berat

badan sekarang 2750 gram. Permukaan kulit bayi tampak kuning.

Ibu mengatakan cemas dengan keadaan bayinya.

Data Subjektif

A.    Identitas

Nama bayi : Bayi Ny.F

Umur Bayi : 4 hari

Tgl/jam lahir : 25 Januari 2012 pkl 07.00 WIB

Jenis Kelamin : Laki-laki   

Berat Badan : 2750 gram                 

Panjang Badan   : 48 cm

Nama Ibu : Ny. F                         Nama Ayah   : Tn. A

Umur : 23 tahun                     Umur                : 27

tahun

Agama : Islam                          Agama              : Islam

Pendidikan : SMA                          Pendidikan       : SMA

Pekerjaan : Tidak bekerja             Pekerjaan          :

Wiraswasta

B.     Anamnesa

1.      Riwayat penyakit kehamilan: tidak ada

2.      Kebiasaan saat hamil

          Makan             :    3x sehari, porsi biasa menu : nasi beserta

lauk-pauknya

          Minum             :    6 - 8 gelas per hari

          Obat-obatan    :    mengkonsumsi obat-obatan dari bidan saja

          Merokok          :    Tidak pernah

3.      Riwayat persalinan sekarang

a.        Jenis persalian      :    pervaginam

b.       Ditolong oleh       :     Bidan Tri Suranti

c.        Tempat Persalinan:    BPS

d.       Umur kehamilan  :     37 minggu

e.        Komplikasi persalinan

Ibu                       :     Tidak ada

Bayi                     :     Tidak ada

f.        Keadaan bayi baru lahir : Tidak ada kelainan bayi langsung

menangis

Data Objektif

Keadaan umum :    baik

Suhu             :    37oC

Pernafasan      :    48x / menit

Nadi :    125 x / menit

Berat badan lahir :    2850 gram

Berat badan sekarang :    2750 gram

Warna kulit :     Terdapat warna kuning pada permukaan

kulit

Bilirubin total / indirek:    9,35%

Assesement

Dx                    :   neonates usia 4 hari dengan ikterus

Masalah           : Orang tua merasa cemas akan keadaan bayinya

yang tidak kunjung sembuh setelah berobat ke dokter dan bayi

di sinar dengan matahari pada pagi hari.

Kebutuhan       :    Memberikan penyuluhan agar orang tua tidak

merasa cemas karena dapat mengganggu ibu dari bayi karena

masih dalam keadaar post partum.

Potensial          :    Kern ikterus (kerusakan otak akibat

perlengketan bilirubin indirek pada otak).

Planning

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga

2. Mengobservasi tanda-tanda vital, berat badan, asupan

nutrisi dan penyinaran dengan blue light incubator

3. Bayi diistirahatkan untuk diberi ASI

4. Mencatat waktu istirahat dan mencuci areal perional setiap

bayi BAK / BAB dan observasi iritasi

5. Memberikan terapi antibiotik

6. Menjelaskan kepada orang tua bayi tentang sebab-sebab

serta manfaat

pemberian terapi sinar blue light incubator dan manfaat dari

sinar matahari pagi

7. Melibatkan orang tua dalam perawatan bayi dan memberi

kesempatan pada bayi untuk menetek serta membina

hubungan ibu dan bayinya

8. Memberikan konseling tentang perawatan bayi, pentingnya

gizi / nutrisi untuk perkembangan bayinya, termasuk

frekuensi menyusui kapanpun bayi ingin menyusu harus

diberikan

DAFTAR PUSTAKA

Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. 2009.

Jakarta; PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Hamilton, persis mary. 1995. Dasar-dasar keperawatan maternitas

Jakarta; EGC

Llewellyn, Derek-jones. 2002. Dasar-dasar obstetric dan ginekologi.

Jakarta; hipokrates