KELOMPOK 3 LIPIDA
-
Upload
fahrunnisa -
Category
Documents
-
view
256 -
download
1
description
Transcript of KELOMPOK 3 LIPIDA
![Page 1: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/1.jpg)
LIPIDALIPIDA
DEVI ATIKA SARI (A1C312209)NENTI KURNIA WATI (A1C312214)NORMITA ELPRIANTI (A1C312212)
DEVI ATIKA SARI (A1C312209)NENTI KURNIA WATI (A1C312214)NORMITA ELPRIANTI (A1C312212)
KELOMPOK 5
Dosen Pembimbing :Dra. Leny, MSi
![Page 2: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/2.jpg)
LIPIDA
STEROID DAN TERPENA MISEL LIPIDA LIPIDA PADA MEMBRAN SEL BEBERAPA REAKSI PENTING
![Page 3: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/3.jpg)
STEROID DAN TERPENA
Steroid dan terpena termasuk lipida yang tidak
tersabun, artinya jika dihidrolisis dengan basa
tidak menghasilkan sabun. Keduanya baru dapat dipisahkan dari lemak
sesudah proses penyabunan.
![Page 4: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/4.jpg)
Steroid Steroid
merupakan turunan inti
perhidroksikloropentanofenantre
n yang terdiri dari 3 cincin
sikloheksana. Posisi atom C pada steroid diberi nomor urut sebagai berikut ini :
![Page 5: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/5.jpg)
Steroid banyak terdapat di alam. Diantaranya dalam jumlah yang terbatas tetapi mempunyai aktivitas biologis yang penting yakni asam empedu, hormon seks betina (progesteron) dan jantan, hormon korteks adrenal dan beberapa racun. Steroid yang terdapat dalam jumlah lebih banyak yakni golongan sterol, contohnya kolesterol, lanosterol, fitosterol dan mikosterol.
![Page 6: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/6.jpg)
Sterol terdiri dari gugus hidroksil alcohol pada atom C3 dan rantai alifatik bercabang (8 atau lebih) pada atom C17.
Sterol ialah lanosterol yang terdapat pada pelindung wool yang bersifat lemak. Lanosterol juga merupakan “senyawa antara” dalam biosintesis kolesterol.
![Page 7: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/7.jpg)
Kolesterol, semula dikira tidak terdapat pada tumbuhan, tetapi ternyata dapat juga diekstraksi dari sejenis kentang atau ubi (Dioscorea purpureum). Sterol yang banyak terdapat pada tumbuhan ialah fitosterol, diantaranya ialah stigmasterol dan mikosterol. Pada jamur terdapat mikosterol di antaranya ergosterol yang dapat menjamin vitamin D dengan penyinaran cahaya. Sterol tidak terdapat pada bakteri.
![Page 8: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/8.jpg)
Terpena dibangun oleh 5 atom karbon hidrokarbon yang disebut isoprene. Terpena yang terdiri dari 2 unit isoprena disebut monoterpena, yang terdiri dari 3 unit disebut seskuiterpena, yang terdiri dari 4 unit disebut diterpena, yang terdiri dari 6 dan 8 unit disebut triterpena dan tetraterpena, dan seterusnya. Terpena ini bisa didapat sebagai rantai yang lurus atau berupa cincin, tetapi bisa juga kedua-duanya.
Terpena
![Page 9: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/9.jpg)
Pada tumbuhan, banyak terdapat mono dan
seskuiterpena. Senyawa ini memberi sifat khas kepada
bau dan rasa minyak dan merupakan komponen penting
minyak esensial tumbuhan yang bersangkutan. Beberapa
diantaranya ialah monoterpena eranil, limona,
mentol, kamfer dll.
![Page 10: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/10.jpg)
Beberapa Turunan Steroid yang penting
kolestrol
kortikosteron
![Page 11: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/11.jpg)
Sebagai contoh diterpena adalah fitol, yaitu alkohol terpena berantai lurus yang merupakan komponen pigmen fotosintesis klorofil. Vitamin A juga adalah diterpena. Lanosterol, “senyawa-antara” dalam biosintesis kolesterol termasuk triterpena, sedangkan karotenoid merupakan tetraterpena. Yang termasuk politerpena ialah karet alam berupa rantai hidrokarbon lurus dan beraturan yang terdiri dari beribu-ribu unit isoprena.
![Page 12: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/12.jpg)
Gambar lipida yang termasuk turunan terpena
![Page 13: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/13.jpg)
Dalam sistem air, lipida polar berdispersi membentuk misel dan ekor hidrokarbonnya bersembunyi di sebelah dalam serta membentuk fase hidrofobik, sedangkan fase hidrofilik ada di sebelah luar. Misel ini bisa terdiri dari
beribu-ribu molekul lipida. Triasil gliserol dan kolesterol tidak membentuk misel sendiri tetapi dapat ikut dalam misel karena bisa bergabung dengan misel lipida lain yang polar dan membentuk misel campuran.
MISEL LIPIDA
![Page 14: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/14.jpg)
Lipida yang polar dalam air dapat membentuk lipida lapis
tunggal atau berlapis dua. Pada lipida polar berlapis
tunggal, hanya satu lapis sel tebalnya dengan ekor
hidrokarbon yang hidrofobik ada di permukaan air dan
berhubungan dengan udara sedangkan kepala yang
hidrofilik ada di dalam air.
![Page 15: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/15.jpg)
Lipida polar berlapis dua biasanya terdapat pada celah yang ada pada pemisah cairan. Dalam hal ini ekor hidrokarbon sama-sama ada di sebelah dalam sedangkan kepala polar yang hidrofilik ada di sebelah luar dalam fase air. Lipida polar berlapis dua ini sangat serupa dengan membrane sel alami yang bebas dilewati air tetapi tidak oleh kation (Na+ dan K+) dan anion (Cl-). Diduga membran sel alam mengandung lipida berlapis dua.
![Page 16: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/16.jpg)
Gambar sistem fosfogliserida-air yang stabil
![Page 17: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/17.jpg)
Membran sel terdiri dari 60 % protein dan 40% lipida, dengan tebal sekitar 60-100 Å. Kebanyakan lipida yang terdapat dalam membran sel adalah lipida polar sedangkan sterol atau asil gliserol boleh dikatakan sedikit, kecuali pada membran plasma hewan tingkat tinggi yang secara khas mengandung banyak kolesterol.
LIPIDA PADA MEMBRAN SEL
![Page 18: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/18.jpg)
Perbandingan berbagai lipida polar pada membran sangat bergantung pada macam membran, sel, dan spesiesnya. Perbandingan ini selalu tetap dan bersifat turunan sehingga tidak berubah walaupun diberi makanan dengan campuran lipida yang berlainan. Kecuali asam lemak yang bergantung pada status nutrisi dan suhu.
![Page 19: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/19.jpg)
Mengenai protein membran, sekarang diketahui terdiri dari banyak macam protein yang dapat dipisahkan dengan cara elektroforesa. Protein membrane pada mitokondria bobot molekulnya antara 23.000 sampai 60.000 dan sekitar 50.000 pada eritrosit.
![Page 20: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/20.jpg)
Beberapa teori mengenai model struktur banyak dikemukakan oleh para ahli. Diantaranya ialah fluid mosaic model yang mengemukakan bahwa membrane terdiri dari protein mosaik globular dengan 2 lapis fosfolipida. Bagian hidrofilik polipeptida terletak pada kedua permukaan membran, bergelung tidak teratur dan bagian hidrofobik terdapat dalam membran berbentuk heliks.
![Page 21: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/21.jpg)
Dalam hal ini terlihat bahwa bukan hanya lipida saja yang
berbentuk amfipatik, tetapi juga proteinnya. Ujung polar protein
terdiri dari bagian yang mengandung residu asam ionik.
![Page 22: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/22.jpg)
Gambar Fluid Mosaic Model of Cell Membrane
![Page 23: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/23.jpg)
Hidrolisis lemakHidrolisis lemak dengan basa menghasilkan gliserol dan garam asam lemak. Proses ini disebut penyabunan dan garam yang dihasilkannya disebut sabun. Sifat sabun yang dapat membersihkan disebabkan oleh sifat pengemulsi yang dimilikinya.
BEBERAPA REAKSI PENTING
![Page 24: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/24.jpg)
Beberapa macam sabun yaitu yang berbobot molekul tinggi dan derajat kejenuhan juga tinggi dapat dipakai sebagai obat pembunuh hama. Apabila lemak dihidrolisis dengan asam akan menghasilkan asam lemak dan gliserol, sedangkan hidrolisis lemak dengan enzim dapat dilakukan dengan lipase yang menghasilkan asam lemak dan monogliserida. Asam lemak yang dihasilkan dari hidrolisis lemak oleh lipase pankreas berasal dari posisi C1 dan C3 gliserol.
![Page 25: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/25.jpg)
Gambar Hidrolisis Lemak
![Page 26: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/26.jpg)
Bilangan PenyabunanDidefinisikan sebagai banyaknya miligram KOH yang diperlukan untuk menyabun 1 gram lemak atau minyak. Untuk tiap molekul lemak diperlukan 3 molekul KOH untuk menyabunnya. Jadi, dengan menentukan angka penyabunan, berat atau ukuran molekul lemak dapat diperkirakan.
![Page 27: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/27.jpg)
Misalnya lemak mentega yang banyak mengandung
asam lemak berantai pendek mempunyai angka
penyabunan 227, sedangkan minyak babi hanya kira-kira
197.
![Page 28: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/28.jpg)
Bilangan AsamDidefinisikan sebagai banyaknya miligram KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas dalam 1 gram lemak. Dengan demikian dapat dimengerti bahwa bilangan asam akan meningkat pada lemak yang tengik.
![Page 29: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/29.jpg)
BILANGAN ASETILDidefinisikan sebagai banyaknya miligram KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam asetat yang didapat dari penyabunan 1 gram lemak yang terasetilasi. Jadi bilangan asetil ialah ukuran banyaknya gugus OH- dalam lemak.
![Page 30: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/30.jpg)
BILANGAN IODIUMDidefinisikan sebagai
banyaknya gram iodium yang dapat diserap oleh 100 gram lemak atau minyak. Karena iodium diserap oleh ikatan rangkap, maka bilangan iodium ini menjadi ukuran banyaknya ikatan rangkap pada lemak atau minyak.
![Page 31: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/31.jpg)
http://www.slideshare.net/gambelmoral/lipida-oscar
![Page 32: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/32.jpg)
BILANGAN REICHERT-MEISSLDidefinisikan sebagai banyaknya mililiter 0,1 N basa yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak yang larut dan didestilasi dari 5 gram lemak tersabun dan diasamkan.
![Page 33: KELOMPOK 3 LIPIDA](https://reader031.fdocuments.net/reader031/viewer/2022031909/55cf8fa6550346703b9e6537/html5/thumbnails/33.jpg)
BILANGAN POLENSKEDidefinisikan sebagai banyaknya 0,1 N basa yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak yang tidak larut dari 5 gram lemak yang tersabun dan diasamkan. Bilangan Reichert-Meissl dan bilangan Polenske digunakan untuk penentuan matangnya mentega.