Keloid Dan Hypertropic Scar
-
Upload
aga-suganda -
Category
Documents
-
view
88 -
download
8
Transcript of Keloid Dan Hypertropic Scar
![Page 1: Keloid Dan Hypertropic Scar](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022072106/563db957550346aa9a9c68e4/html5/thumbnails/1.jpg)
Keloid dan Hypertropic ScarDitulis Oleh: kapten
Keloid dan hipertropik skar adalah gangguan
fibroproliferative dermal yang unik pada
manusia yang terjadi setelah trauma, inflamasi,
pembedahan, luka bakar dan kadang-kadang
terjadi secara spontan. Kelainan ini ditandai
dengan penumpukan kolagen yang berlebihan
pada jaringan dermis dan jaringan subkutan.
Keloid ditandai dengan jaringan parut yang
membesar, kadang memerah dan terasa gata
dan meluas diluar batas dari luka awal dan
jarang mengalami regresi.
Hipertropik skar ditandai dengan jaringan parut
yang menimbul, kemerahan, gatal, lesi jaringan
ikat yang khas berada di dalam batas luka awal,
biasanya mengalami resolusi spontan dengan
waktu yang bervariasi.
Kelainan ini menggambarkan penyimpangan
pada proses penyembuhan luka, yang meliputi
perpindahan sel dan proliferasi, inflamasi,
meningkatnya sintesis dan sekresi dari sitokin
dan matriks ekstraseluler dan remodeling dari
matriks yang baru disintesis.
Tabel Perbedaan Hipertropik Skar dan Keloid
Patogenesis dari jaringan parut abnormal
Penyembuhan luka yang normal melibatkan
beberapa fase yang terorganisir baik. Langsung
sesudah luka, terjadi degranulasi platelet dan
dimulainya kaskade aktivasi dari komplemen dan dibentuknya sumbatan fibrin untuk hemostasis
yang berfungsi sebagai matriks untuk sementara waktu. Keadaan inflamasi yang memanjang
seperti pada luka bakar atau infeksi yang memperlama fase inflamasi menyebabkan peningkatan
aktivitas sitokin fibrogenik seperti IGF-I and TGF-b, yang meningkatkan resiko berkembangnya
jaringan parut abnormal.
Transformasi dari bekuan luka menjadi jaringan granulasi memerlukan degradasi matriks dan
biosintesis yang seimbang untuk mencapai penyembuhan luka yang optimal. Degradasi dari
matriks ekstraselular melalui aksi dari kolagenase, proteoglikan dan protease lainnya, yang
dikeluarkan oleh sel mas, makrofag, sel endotel dan fibroblast. Pembentukan kolagen, fibronektin
dan proteoglikan oleh fibroblast berlebihan atau degradasi matriks kurang dapat menyebabkan
penyembuhan luka yang abnormal yang menghasilkan pembentukan dari keloid dan jaringan parut
hipertrofi.
Kecenderungan timbul keloid lebih besar pada kulit berwarna gelap. Cenderung timbul pada usia
dewasa muda dan jarang pada usia tua. Pertumbuhannya cenderung progresif.Predileksinyya
HIPERTROFIK SKAR
KELOID
Berkembang segera setelah
tindakan pembedahan
Mungkin
mulai terjadi
setelah
beberapa
bulan
Usually subsides with time
(maturation)
Rarely
subsides with
time
Dalam area terbatas Tumbuh
berlebih di
luar batas lesi
Size commensurates with injury Injuri minor
dapat
menyebabkan
lesi yang
besar
Terjadi dengan pergerakan
(kompresi)
Tidak
tergantung
pergerakan
Biasanya terjadi melintasi
permukaan fleksor (sendi,
abdomen, dll)
Predileksi
sering (lobus
telinga, kulit
presternal),
jarang
melintasi
sendi
![Page 2: Keloid Dan Hypertropic Scar](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022072106/563db957550346aa9a9c68e4/html5/thumbnails/2.jpg)
terutama di regio sternal, bahu, cuping telinga, pinggang dan wajah. Pada orang-orang yang
berbakat keloid, setiap kerusakan kulit kemungkinan besar akan menimbulkan keloid.
Faktor-faktor yang menyokong timbulnya keloid:
Infeksi kronis
Benda asing dalam luka
Tidak adanya relaksasi setempat saat penyembuhan luka
Regangan yang berlebihan pada jahitan luka
Terapi
Modalitas terapi umumnya digunakan 2 jenis modalitas atau lebih mengingat angka rekurensinya
yang tinggi. Modalitas yang dapat dilakukan adalah:
1. Surgery : high recurrence rate (45-100%)
2. Corticosteroid injections : response rate 50-100%, recurrence rate 9-50%, Side effect 63%
(Skin atrophy, telangiectasis )
3. Radiotherapy : response rate 10-94 %, recurrence rate 50-100%
4. Cryotherapy : response rate 51-74%
5. Silicone Gel Sheeting
6. Pressure Therapy
Keloid dapat ditangani secara konservatif yaitu dengan penyuntikan kortikostroid (misalnya
golongan triamcinolon) intra lesi keloid. Penyuntikan ini diulang 2-3 minggu sekali sampai efek
yang diinginkan tercapai. Cara ini cocok untuk keloid yang tidak terlalu luas dan tebal.
Pembedahan sederhana untuk mengeksisi keloid harus dilakukan dengan tissue handling yang
baik. Penutupan kulit harus diusahakan dengan regangan yang seminimal mungkin, kalau perlu
dilakukan jahitan lapis demi lapis untuk mendekatkan jaringan dibawah kulit untuk meminimalkan
regangan. Cangkok kulit (split thickness skin grafting dan full thicknes skin grafting) dapat juga
digunakan untuk mengurangi ketegangan kulit. Usahakan untuk mencegah semua sumber
inflamasi post operatif seperti terperangkapnya folikel rambut, benda asing, hematom dan infeksi.
Angka rekurensi pembedahan sekitar 45-100%. Oleh karena itu pembedahan akan lebih efektif
bila dikombinasi dengan eksternal radiasi, dan injeksi kortikosteroid.
Kortikosteroid injeksi
Teknik penyuntikan dilakukan di daerah yang tebal.
Gunakan spuit dengan jarumyang bersatu(bukan jarum yang dapat dilepas)
Teknik Operasi
1. Lakukan tindakan aseptik.
2. Tutup dengan duk bolong
3. Lakukan anestesi lokal dengan lidocaine 2%
4. Pegang ujung masa dengan pinset.
5. Lakukan insisi sepanjang tepi masa
![Page 3: Keloid Dan Hypertropic Scar](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022072106/563db957550346aa9a9c68e4/html5/thumbnails/3.jpg)
6. Hati-hati dalam memanipulasi jaringan. Jangan menjepit jaringan kulit berlebihan.
7. Penjahitan subkutis harus benar-benar merapatkan tepi luka. Regangan jaringan harus
teratasi dengan jahitan subkutis. Jika diperlukan jahitan subkutis dilakukan beberapa tahap sesuai
kedalaman luka.
8. Lakukan penjahitan kulit dengan nylon 4-0 sampai 6-0.
Insisi tepat di tepi masa keloid
Eksisi sampai dasar, rawat perdarahan (hemostasis).
Minimalkan instrumentasi pada jaringan.
Jahit subkutis sampai terjadi aproksimasi tepi luka
Hasil jahitan subkutis Jahit kutis setelah tepi luka bertemu
- See more at: http://bedahminor.com/index.php/main/show_page/226#sthash.tPvS37QT.dpuf