Kel 1. subjek & objek pajak
description
Transcript of Kel 1. subjek & objek pajak
KELOMPOK 1 Annisa Maharani 2011-12-273 Endarwati 2011-12-287 Handi Kamseno 2011-12-274 Laeli Nurfaizah 2011-12-268 Nadhira Ardini 2011-12-250 Nur Ramawati 2011-12-263
SUBJEK PAJAKDAN
OBJEK PAJAK
SUBJEK PAJAK
Subjek pajak adalah istilah dalam peraturan perundang-undangan perpajakan untuk perorangan ( pribadi ) atau oraganisasi ( kelompok ) berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku
PENGGOLONGAN SUBJEK PAJAK
SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI
SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI
Subjek Pajak Dalam Negeri1. Orang Pribadi
yang bertempat tinggal di Indonesia
3. Orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu setahun
2. Badan yang di dirikan atau berkedudukan di Indonesia
4. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan
SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI
a. Subjek pajak orang pribadi, yaitu:Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di indonesia atau berada di indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan
b. Subjek Pajak badan, yaitu:Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di indonesia
Perbedaan Subjek Pajak dalam negri dan Subjek Pajak luar negri
Wajib Pajak dalam negri Wajib Pajak luar negri
. Dikenakan pajak atas penghasilan baik yang diterima atau diperoleh dari indonesia dan dari luar indonesia.
. Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan neto.
. Tarif pajak yang digunakan adalah tarif umum (tarif UU PPh pasal 17).
. Wajib menyampaikan surat pemberitahuan.
. Dikenakan pajak hanya atas penghasilan yang berasal dari sumber penghasilan di indonesia.
. Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan bruto.
. Tarif pajak yang digunakan adalah tarif sepadan (tarif UU PPh pasal 26).
. Tidak wajib menyampaikan Surat pemberitahuan.
TIDAK TERMASUK SUBJEK PAJAK
Badan perwakilan negara asing
Organisasi Internasional dan Pejabat perwakilan organisasi Internasional sebagaimana dimaksud dalan Kep Menteri Keuangan no 611/KMK.04/1994 tanggal 23 Desember 1994 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan no 314/KMK.04/1998 tanggal 15 juni 1998
Pejabat perwakilan diplomatikdan konsulat atau pejabat lain dari negara asing dan orang-orang yang di perbantukan kepada mereka yang bekerja & bertempat tinggal bersama-sama mereka
OBJEK PAJAKYang menjadi objek pajak adalah
Penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang di terima
atau di peroleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun
dari luar Indonesia, yang dapat di pakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak
yang bersangkutan
YANG TERMASUK OBJEK PAJAK ADALAH :
Penggantian atau imbalan yang berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang di terima atau di peroleh
Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta
Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah di bebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan pengembalian pajak
Bunga karena jaminan pengembalian hutang
Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun
Royalti atau imbalan atas penggunaan hak
Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan harta
Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala
Laba Usaha
Keuntungan selisih kurs mata uang asing
Selisih lebih karena penilaian kembali Aktiva
Premi Asuransi
Penghasilan dari usaha berbasis syariah
Imbalan bungan sebagaimana dimaksud dalam UU
Surplus Bank Indonesia
Iuran yang di peroleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari WP yang menjalankan usaha bebas
Keuntungan karena pembebasan hutang
DIKECUALIKAN DARI OBJEK PAJAK :
Bantuan atau sumbangan
Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat
Warisan
Harta termasuk setoran tunai yang di terima oleh badan
Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang di terima dalam bentuk natura
Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi
Dividen yang di terima perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri
Iuran yang di peroleh dari dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan
Penghasilan dari modal yang di tanamkan oleh dana pensiun
SEKIANDAN
TERIMA KASIH