Kegawat Daruratan Tht _14
-
Upload
verani-citra-devi -
Category
Documents
-
view
42 -
download
0
description
Transcript of Kegawat Daruratan Tht _14
Dr. Ayu Trisna, Sp.THT
KEGAWAT DARURATAN THT
BENDA ASING DI THT
Anamnesis&Pemx fisik:• umur• lokasi nyeri• sesak nafas•Disfagi•Stridor•Retraksi otot nafas
BENDA ASING Tindakan segera
BendaAsingkeluar
PemeriksaanPenunjang :• Foto esofagus• Foto torak• Foto jar. lunak
Benda asing di Laring
- Stridor- Disfoni
- retraksi di suprasternal, epigastrial, sela iga dan
klavikula
-Laringoskopi- P. Heimlich
Benda asing di Trakea
- Mengi - Batuk
- Sesak nafas- Palpatory thud
- Audible snap
Bronkoskopi
Benda asing di Bronkus
- Disfoni, - Batuk
- Sesak nafas- Ro torak
- atelektasis/empisema
- Bronkoskopi - Torakotomi
BENDA ASING THT
Benda asing di Esofagus
- Odinofagi/disfagi - Regurgitasi
- Nyeri dada/epigastrium
- Ro. Jar. Lunak leher - Esofagografi
ESOFAGOSKOPI
Benda asing di
MAE
- Otalgia-Sumbat an di
telinga
Ekstraksi corpal/ irigasi
telinga
Benda asing di Hidung
- hidung tersumbat
- Ingus kental satu sisi hidung- Ingus berbau satu sisi hidung
Ekstraksi dengan
spekulum dan pengait
Benda asing di sinus piriformis
- Nyeri di daerah tersangkut corpal
-LI : corpal di sinus piriformis
Laringoskopi untuk
ekstraksi
Benda asing di faring/tonsil
- Rasa tertusuk di tenggorok
Ekstraksi dg menggunakan
spatel lidah dan cunam
Benda asing di dasar lidah
- Odinofagi - Nyeri di
leherEkstraksi dengan
pendekatan LI
ETIOLOGI :
1. Kelainan congenital laring2. Oedema laring3. Tumor laring4. Spasme atau paralise pita suara5. Corpus alienum laring 6. Trauma laring 7. Radang akut laring 8. Radang kronis laring
SUMBATAN LARING
Disfoni sampai afoniSesak nafas (dispnea)Stridor (nafas berbunyi) yang terdengar pada
waktu inspirasiRetraksi pada saat inspirasi di suprasternal,
epigastrium, supraklavikula dan interkostalGelisahWajah pucat sianosis
Gejala sumbatan laring
Jackson & Jackson membagi obstruksi laring dalam 4 stadium:
Stadium I : Retraksi suprasternal minimal, pasien tenang, stridor inspirasi (+/-)
Stadium II : Retraksi suprasternal makin dalam, retraksi epigastrium, pasien mulai
gelisah, stridor inspirasi
Stadium III : Retraksi pada waktu inspirasi pada daerah suprasternal, epigastrum,
intercostal dan supraklavikula, pasien gelisah , dispneu berat, stridor inspirasi- ekspirasi dan sianosis
Stadium IV : Retraksi otot pernafasan bertambah dalam, sianosis, pasien tampak
makin melemah dan ngantuk, akhirnya meninggal karena asfiksia.
Stadium sumbatan laring
Stridor inspirasi : obstruksi supraglottis
Stridor ekspirasi : obstruksi subglottis
Stridor insp. & eksp. : obstruksi glottis
TERAPI :
Prinsip : menghilangkan penyebab sumbatan dengan cepat
atau membuat jalan nafas baru yang menjamin ventilasi.
Tergantung stadium sumbatan laring
Stadium 1
Tindakan konservatif : anti inflamasi, anti alergi, antibiotika, oksigen
intermitten
Stadium 2-3
Intubasi endotrakea dan trakeostomi
Stadium 4
Krikotirotomi/ intubasi endotrakea
Tindakan operatif atau resusitasi dapat dilakukan berdasarkan
analisa gas darah
Intubasi endotrakea tidak boleh melebihi 6 hari trakeostomi,
karena dapat menimbulkan komplikasi : stenosis laring/trakea
INDIKASI :
1. mengatasi sumbatan nafas
2. ventilasi
3. memudahkan mengisap sekret dari trakeobronkial
4. mencegah aspirasi sekret
Ukuran ET dewasa dengan diameter 7 – 8,5 mm
Lewat rongga hidung atau mulut
Intubasi endotrakea tidak boleh lebih dari 6 hari dan
selanjutnya sebaiknya dilakukan trakeostomi
Intubasi endotrakea (ET)
Keuntungannya :
- Perbaikan jalan nafas terjadi segera
- Menghindari tracheostomy tergesa-gesa
- Mudah memberikan anesthesia umum
- Menghindari terjadinya pneumothorax pada
obstruksi larynx yang berat.
Kerugiannya : kalau intubasi cukup lama :
ulcerasi mucosa, pembentukan jaringan granulasi,
oedema subglottis, laryngeal dan tracheal stenosis.
1. BERDASARKAN LOKASI : High : cincin 1 – 2 Low : cincin 3 – 4
2. BERDASARKAN KEPERLUANNYA : Orderly : dipersiapkan Emergency
3. BERDASRKAN SAYATAN KULIT : Horizontal : yang umum dipakai Vertical : dalam keadaan emergency
TRAKEOSTOMI
Indikasi berdasarkan keperluannya :- Keperluan terapi : Penderita obstruksi laring stadium III & IV
- Prosedur elektif :Å Persiapan operasi traktus respirasi bag. atas.Å Cedera berat kepalaÅ Trauma tembus kepala & torakÅ Orotrakea intubasi susah pada waktu tindakan anestesi umum.
Fungsi Tracheostomy :
- Mengurangi dead-space 10 – 50 %
- Mengurangi tekanan aliran udara pernafasan
- Proteksi terhadap aspirasi
- Pasien bisa menelan tanpa adanya reflex apnoe
- Mudah membersihkan trakea
- Menyediakan saluran untuk pengobatan / humi-
difikasi cabang tracheobronchial.
- Mengurangi kekuatan batuk
Mengisap sekret melalui kanul sering mungkin mencegah asfiksia
Cuci kanul dalam (anak kanul) minimal 2 kali/hari
Kanul luar dicuci setiap 2 minggu sekali pada pemakaian kanul yang lama
Kain kasa dibawah kanul diganti setiap basah
PERAWATAN PASCA TRAKEOSTOMI
Heimlich manuver
-Cara 1 : Dari pasien yang tersedak, dilakukan penekanan mendadak daerah Epigastriumdengan kedua belah tangan yang kedua tangan saling menggenggam
Cara 2 : Pasien dibaringkan terlentang,Dilakukan penekanan mendadak pada daerah epigastrium dengan kedua tangan
PERASAT HEIMLICH
Tergantung : besar,bentuk, posisi bendaMenutupi laring,tersangkut diantara pita suara,
di subglotisSumbatan total laring asfiksiaSumbatan tidak total disfoni-afoni, batuk,
odinofagi, mengi, sianosis, hemoptisisPasien dapat menunjukkan letak benda asing
tersangkutTerapi untuk sumbatan total:
- Perasat dari HeimlichTerapi untuk sumbatan tidak total:
- Laringoskop/ bronkoskop/ trakeostomi
BENDA ASING DI LARING
G/ : batuk tiba-tiba dan berulang dengan rasa tercekik (choking), rasa tersumbat di tenggorok (gagging),nafas berbunyi (mengi) pada saat membuka mulut ( astmatoid wheezing)
Gejala patognomonik palpatory thud (sentuhan benda asing pada pita suara berupa getaran di daerah tiroid ) atau audible snap (hal diatas dapat didengar dgn stetoskop)
Terapi : bronkoskopi atau trakeostomi
BENDA ASING DI TRAKEA
Bronkus kanan >>> ( posisi lebih horizontal)75% kasus terjadi pada anak < 2 tahunGejala tergantung jenis benda asing dan Gejala
awal sering asimtomatis dan Ro torak tampak tidak ada kelainan
Benda organik yang bersifat higroskopis sumbatan bronkus menghebat
Benda anorganik iritasi ringan pada jaringan dan umumnya mudah didiagnosis karena pada Ro. Tampak radio-opak
Bila gejala tidak jelas dan ada riwayat tersedak / aspirasi benda asing sebaiknya pasien diobservasi 24-48 jam
BENDA ASING DI BRONKUS
Terapi :- Bronkoskopi segera pada kasus benda asing organik- Torakotomi bronkoskopi gagal seperti benda asing yang tajam dan tersangkut dijaringan
BRONKOSKOP
TINDAKAN BRONKOSKOPI
Anamnesa jenis makanan, waktu dan perjalanan keluhan, lokasi sumbatan, gejala penyerta
Pemx fisik Inspeksi dan palpasi leher, rongga mulut
Pemx radiologi Ro : foto polos esofagus, esofagografi, CT scan/MRI
Terapi Esofagoskopi
BENDA ASING DI ESOFAGUS
Esofagoskop rigid
Anestesi : lokalumum
Cara : - posisi penderita terlentang high & low - esofagoskop dimasukkan melalui mulut - evaluasi kedalam esofagus
ESOFAGOSKOPI
Komplikasi : jarang - perdarahan - perforasiDicegah dengan cara mengingat prinsip esofagoskopi
Kegawatdaruratan THTPerdarahan hidung : Ringan, banyak
(profus) tergantung sumber yaitu anterior septum nasi (little’s area) atau dari posterior dari cabang pembuluh darah yang lebih besar
Penyebab ?, sumber ? Penatalaksanaan tergantung penyebab
atau sumber
Epistaksis
Anamnesis danPemeriksaan fisik :-Umur-Keadaan umum-Tensi & nadi-Trauma- tumor- Deviasi septum- Infeksi- Hipertensi- Kelainan darah- Barotrauma- Gangguan endokrin
EPISTAKSIS
Pemeriksaan Penunjang :-DL-Faal hemostasis-EKG (atas indikasi)-Uji faal ginjal-Uji faal hepar-Ro tl hidung & sinus para nasalis-CT scan (atas indikasi
Tindakan segera:-Perbaiki KU-Cari sumber Perdarahan-Hentikan perdarahan
PerdarahanPosterior – tampon belloq
Perdarahan anterior :Kaustik atau tamponanterior
Epistaksisi anterior :- Asal : pleksus kisselbach di septum anterior, a. etmoidalis anterior - Perdarahan ringan- sering korek hidung
Epistaksis posterior :- Asal : a. etmoidalis posterior, a. sfenopalatina- Perdarahan hebat- Pada px hipertensi,arteroskelosis atau
kardiovaskular
Sumber perdarahan
Manajemen penatalaksanaan epistaksis :
Memijat hidung pada ala nasi selama 10 menit
Perdarahan Anterior
1. Menekan hidung dari luar 10-15 menit, bila tidak berhasil :
tampon anterior dipertahankan 2x24 jam ( terbuat dari kasa yang
diberi vaselin atau salep antibiotika)
2. Pasang tampon sementara yang dibasahi adrenalin 1/5.000 –
1/10.000 atau pantocain/ lidocain 2% selama 10-15 menit,
tindakan ini hati-hati dilakukan pada penderita dengan riwayat
hipertensi
3. Sumber perdarahan terlihat kaustik dg larutan Nitras Argenti
20-30% dan bila tidak berhasil tampon anterior, dipertahankan
2x24 jam
Perdarahan Posterior:
Perdarahan hebat / profius seperti dari A.
Sfenopalatina, A. ethmoid posterior
1. Tampon anterior padat yang dibasahi dengan
vaselin atau kemicetin salep selama 48 jam.
2. Pemasangan Belloque tampon pada perdarahan
profus pada kasus perdarahan posterior yang
tidak berhenti dengan tampon anterior
TRAUMA HIDUNGSering di jumpaiE/:
kecelakaan lalulintas, kecelakaan tempat kerja/ rumahtangga/olahraga dan perkelahian
Pemx fisik : gangguan jalan nafas, perdarahan dari
hidung/mulut, tensi, edema dan hematom hidung, deformitas hidung, krepitasi tulang hidung, luka terbuka di hidung
Pemeriksaan penunjang : Ro hidung, ro water’s
TINDAKAN SEGERA:1. Bebaskan jalan nafas
2. Hentikan perdarahan3. Infus bila perlu4. Pada trauma tertutup
Tidak ada edema reposisi segera 1-2 jam setelah trauma
Edema (+) reposisi setelah edema (-)5. Trauma terbuka eksplorasi dan reposisi
Komplikasi neurologik Robeknya duramater Keluar cairan serebrospinal Pneumosefalus Laserasi otak Hematome epidural/subdural Kontusio otak dan nekrosis jaringan otak
Komplikasi pada mata Hematom mata Kerusakan n. optikus Epifora Ptosis, dll
Komplikasi pada hidung Bentuk hidung berubah Obstruksi hidung krn fraktur/dislokasi/hematom septum Hiposmia/anosmia Epistaksis posterior krn robeknya arteri ethmoid Duktus nasolakrimalis, dll
Komplikasi