KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

19
KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS SALINGTEMAS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan IPA oleh Febri Rosela Pratidina 4001412009 JURUSAN IPA TERPADU FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Transcript of KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

Page 1: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA

BERBASIS SALINGTEMAS TERHADAP

KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

Skripsi

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan IPA

oleh

Febri Rosela Pratidina

4001412009

JURUSAN IPA TERPADU

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

ii

Page 3: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

iii

Page 4: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Man jadda wajada, Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan

mendapatkan”.

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan.”

(QS. Al Insyirah 94: 5)

Persembahan

1. Untuk mamaku Indah Silvia

Lenata dan papaku Abdul

Rohmad, kedua orang tuaku

tercinta yang begitu sabar dan

menyayangiku;

2. Untuk adikku Wahyu Dwi

Prasetya dan seluruh keluarga

besar;

3. Untuk teman-teman Prodi

Pendidikan IPA 2012;

4. Untuk teman-teman PPL SMP

Negeri 7 Magelang 2015.

Page 5: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

v

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat serta

hidayah-Nya dan tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada

Rasulullah Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul Keefektifan Penggunaan Modul Cahaya Berbasis Salingtemas Terhadap

Keterampilan Proses Sains Siswa.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan IPA Universitas Negeri Semarang.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan serta dukungan dari

berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian.

2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin

untuk melaksanakan penelitian.

3. Ketua Jurusan IPA Terpadu yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan

penelitian.

4. Stephani Diah Pamelasari., M.Hum. dan Miranita Khusniati., M.Pd., selaku

dosen pembimbing yang telah tulus dan sabar membimbing dan memberikan

pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Parmin, M.Pd., sebagai dosen penguji yang dengan penuh rasa kesabaran

telah memberikan saran dan pengarahan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak/Ibu dosen Jurusan IPA Terpadu atas seluruh ilmu yang telah diberikan

sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.

7. Budi Wahyono, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Magelang yang

telah mengijinkan penulis melaksanakan penelitian.

Page 6: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

vi

8. Hastuti, S.Pd., selaku guru Biologi SMP Negeri 7 Magelang yang telah

memberi inspirasi dan kesempatan penulis untuk melaksanakan penelitian

dan senantiasa memberikan dukungannya.

9. Siswa-siswa SMP Negeri 7 Magelang, khususnya kelas VIII A dan VIII B

yang telah membantu kesuksesan jalannya penelitian.

10. Papaku Abdul Rohmad, Mamaku Indah Silvia Lenata, dan Adikku Wahyu

Dwi Prasetya yang senantiasa mengiringi langkah penulis dengan doa yang

tulus dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa, pengorbanan,

dukungan dan perjuangan serta kasih sayang yang tiada henti hingga

terselesaikannya skripsi ini.

11. Sahabat-sahabatku tersayang (Sonta, Devi, Dian, Ela, Maria, Fhebi, Cindy,

Nindy, Pipit, Ulfi, Tutut, Rini, dll), teman-teman penghuni Kost Tiga Pintu,

teman-teman PPL di SMP Negeri 7 Magelang, teman-teman KKN di Desa

Timbang, dan teman-teman Pendidikan IPA 2012 yang menjadi tempat

berbagi cerita, terima kasih telah memberi arti sebuah kehangatan

persahabatan dan memberi kenangan terindah kepada penulis.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuannya demi terselesaikannya skripsi ini.

Tidak ada satupun yang dapat penulis berikan sebagai imbalan, kecuali

untaian doa semoga Allah SWT berkenan memberikan balasan yang sebaik-

baiknya dan berlimpah rahmat serta hidayah-Nya.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan

serta menjadi bahan kajian dalam bidang ilmu yang terkait. Amin.

Semarang, Juli 2016

Penulis

Page 7: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

vii

ABSTRAK

Pratidina, F. R. 2016. Keefektifan penggunaan Modul Cahaya Berbasis

Salingtemas Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa. Skripsi. Jurusan IPA

Terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing Utama Stephani Diah Pamelasari, M.Hum. dan

Pembimbing Pendamping Miranita Khustiati, M.Pd.

Kata Kunci: modul cahaya, Salingtemas, keterampilan proses sains

Proses pembelajaran IPA tidak hanya belajar bagaimana mengingat materi, tetapi

juga menguasai keterampilan proses sains dan mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan modul cahaya berbasis

salingtemas yang dalam pembelajarannya memadukan tema cahaya dengan sains,

lingkungan, teknologi dan masyarakat (salingtemas) untuk meningkatkan

Keterampilan Proses Sains siswa. Dengan menerapkan pendekatan Salingtemas

dalam pembelajaran, siswa dapat memahami penerapan sifat-sifat cahaya dalam

kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan

penggunaan modul cahaya berbasis salingtemas terhadap keterampilan proses

sains siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis

penelitian quasi experimental design. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 7

Magelang dengan subjek penelitian siswa kelas VIII. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penggunaan modul cahaya berbasis Salingtemas efektif

terhadap keterampilan proses sains siswa dengan hasil thitung 7,813 lebih besar dari

ttabel 1,67. Dengan jumlah siswa yang tuntas atau melampaui KKM pada kelas

eksperimen sebanyak 28 siswa dan pada kelas kontrol sebanyak 5 siswa.

Page 8: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

viii

ABSTRACT

Pratidina, F. R. 2016. The Effectiveness of Modules Light Based On SETS Toward

Students Science Process Skills. Thesis. Departement of Integrated Science,

Mathematics and Natural Science Faculty, Semarang State University. First

Advisor Stephani Diah Pamelasari, M.Hum. and Second Advisor Miranita

Khusniati, M.Pd.

Keywords: modules, SETS, science process skills

Science learning process does not only consist l how to remember the material,

but also master the science process skills and apply them in daily life. This

research used a module with topic of Light based science, environment,

technology and society (SETS) to integrate the theme of Light with SETS

approach to improve Science Process Skills (SPS) of students. By applying SETS

approach in learning process, students can understand the application of the

characteristics of light in everyday life. This research aims to determine the

effectiveness of module to students’ science process skills. It was an experimental

study with quasi-experimental research design. This research was conducted at

SMP 7 Magelang with eighth grade students as research subject. The result

showed that the use of modules is effective to improve students’ science process

skills where tcount 7.813 is greater than ttable 1.67. Students who pass KKM score in

experiment group were 28 students and in control group were 5 students.

Page 9: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PERNYATAAN .................................................................................................. ii

PENGESAHAN .................................................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

PRAKATA .......................................................................................................... v

ABSTRAK .......................................................................................................... vi

ABSTRACT ........................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

BAB

1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 4

1.5 Penegasan Istilah ................................................................................... 5

2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 7

2.1 Modul .................................................................................................... 7

2.2 Pendekatan Salingtemas........................................................................11

2.3 Keterampilan Proses sains ....................................................................14

2.4 Tema Cahaya ........................................................................................16

2.5 Kerangka Berpikir .................................................................................16

2.6 Hipotesis ...............................................................................................18

3. METODE PENELITIAN .............................................................................19

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................19

3.2 Jenis dan Desain Penelitian ...................................................................19

Page 10: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

x

3.3 Populasi dan Sampel .............................................................................21

3.4 Variabel Penelitian ................................................................................22

3.5 Prosedur Penelitian ...............................................................................22

3.6 Data dan Cara Pengumpulan Data ........................................................23

3.7 Metode Pengumpulan Data ...................................................................24

3.8 Metode Analisis Data ............................................................................25

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................35

4.1 Hasil Penelitian .....................................................................................35

4.2 Pembahasan...........................................................................................40

5. PENUTUP ....................................................................................................48

5.1 Simpulan ...............................................................................................48

5.2 Saran .....................................................................................................48

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................49

LAMPIRAN ........................................................................................................52

Page 11: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Indikator Keterampilan Proses Sains ............................................................. 15

3.1 Desain Penelitian ........................................................................................... 20

3.2 Data Jumlah Siswa Kelas VIII Tahun Ajaran

2015/2016 SMP N 7 Magelang ...................................................................... 21

3.3 Data dan Instrumen ........................................................................................ 24

3.4 Hasil Validitas Soal Tema Cahaya................................................................. 25

3.5 Klasifikasi Daya Pembeda ............................................................................. 27

3.6 Kategori Daya Pembeda Uji Coba Soal Tema Cahaya .................................. 27

3.7 Klasifikasi Indeks Kesukaran......................................................................... 28

3.8 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Tes.......................................... 28

3.9 Soal Yang Layak Digunakan Untuk

Evaluasi Pembelajaran Tema Cahaya ............................................................ 29

3.10 Kriteria Kelayakan Modul ............................................................................. 29

3.11 Uji Homogenitas Data Nilai UTS Kelas VIII A Dan VIII B ......................... 30

3.12 Kriteria Persentase Keterampilan Proses Sains Siswa ................................... 33

3.13 Kriteria Penilaian Tanggapan Siswa .............................................................. 34

4.1 Hasil Pretest-Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen ................................... 35

4.2 Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol dan Eksperimen .................................... 36

4.3 Hasil Uji Signifikasnsi Kelas Kontrol dan Eksperimen ................................. 36

4.4 Data Observasi Keterampilan Proses Sains Pertemuan 1 .............................. 37

4.5 Data Observasi Keterampilan Proses Sains Pertemuan 2 .............................. 37

4.6 Data Observasi Keterampilan Proses Sains Pertemuan 3 .............................. 37

4.7 Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa ....................................................... 38

Page 12: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Keterkatan Sains, Lingkungan, Teknologi,

dan Masyarakat .............................................................................................. 12

2.2 Keterkaitan Tema Cahaya dengan

Pendekatan Salingtemas ................................................................................. 13

2.3 Bagan Keterpaduan Tema Cahaya ................................................................. 16

2.4 Kerangka Berpikir .......................................................................................... 17

Page 13: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus Pembelajaran ................................................................................... 52

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................ 57

3. Kisi-Kisi Soal Uji Coba ............................................................................... 77

4. Soal Uji Coba ............................................................................................... 80

5. Rekapitulasi Hasil Analisis Data Soal Uji Coba .......................................... 89

6. Reliabilitas Soal ........................................................................................... 90

7. Soal Posttest ................................................................................................. 92

8. Uji Homogenitas Data Nilai UTS Antara Kelas VIII A dan VIII B ............ 98

9. Validasi Modul Cahaya Berbasis Salingtemas ............................................ 99

10. Daftar Nama dan Nilai Pretest-Posttest Kelas Kontrol ................................100

11. Daftar Nama dan Nilai Pretest-Posttest Kelas Eksperimen .........................102

12. Uji Normalitas Data .....................................................................................104

13. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Nilai Keterampilan Proses Sains

(Posttest) Antara Kelas Kontrol dan Eksperimen ........................................108

14. Rekapitulasi Hasil Keterampilan Proses Sains ............................................109

15. Analisis Hasil Angket Tanggapan Siswa .....................................................111

16. Rubrik Lembar Keterampilan Proses Sains .................................................113

17. Hasil Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains ...................................119

18. Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa .............................................................120

19. Rubrik Angket Tanggapan Siswa ................................................................121

20. Hasil Angket Tanggapan Siswa ...................................................................122

21. Butir Instrumen Validasi Modul ..................................................................123

22. Hasil Validasi Modul ...................................................................................126

23. Contoh hasil Pretest dan Posttest ................................................................130

24. Surat Penelitian dari SMP N 7 Magelang ....................................................132

25. Surat Keputusan Tentang Dosen Pembimbing ............................................133

26. Contoh Modul ..............................................................................................134

27. Dokumentasi ................................................................................................157

Page 14: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah pembelajaran yang

menyenangkan karena siswa dapat belajar melalui alam sekitar yang tentunya

sudah tidak asing bagi siswa. Siswa diajak untuk berinteraksi langsung dan

mengenal objek belajar di sekitar siswa melalui pengamatan gejala, permasalahan

(penerapan proses sains), penelaahan dan penemuan simpulan atau konsep tentang

sesuatu yang dipelajarinya.

Pembelajaran IPA seharusnya dapat menumbuh kembangkan kompetensi

siswa pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Kemendikbud, 2014).

Dengan demikian, siswa dapat melatih kompetensi yang dimilikinya, dan tidak

hanya berpusat pada ranah pengetahuan saja. Pembelajaran IPA akan lebih

bermakna apabila terdapat keselarasan antara materi, dengan aktivitas di

lingkungan tempat tinggal siswa yang digunakan sebagai sumber belajar. Hal ini

sesuai dengan pendapat Nisa et al., (2015), yang menyatakan bahwa pembelajaran

IPA berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan

belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli serta bertanggung jawab

terhadap lingkungan sosial dan alam.

Sesuai dengan kurikulum KTSP, salah satu standar kompetensi yang

dikembangkan pada mata pelajaran sains di SMP adalah kemampuan melakukan

kerja ilmiah. Kemampuan itu dapat dikembangkan melalui pengalaman langsung

(hand on) dengan melakukan penyelidikan atau percobaan sains. Penyelidikan

atau percobaan dapat melatih siswa untuk memperoleh keterampilan proses sains

(Riess, 2000). Keterampilan untuk mengamati, mengukur, merumuskan hipotesis

dan mengomunikasikan hasil percobaan merupakan bagian dari keterampilan

proses sains (Karar & Yenice, 2012).

Page 15: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

2

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMP Negeri 7

Magelang, proses pembelajaran IPA di kelas belum mampu melatih siswa untuk

dapat mengembangkan keterampilan prosesnya. Hal ini dikarenakan guru

menggunakan metode mengajar secara informatif dan konvensional. Guru lebih

menitikberatkan pada kemampuan kognitif daripada keterampilan proses yang

dimiliki oleh siswanya. Padahal meskipun pembelajaran berpusat pada aspek

kognitif, pemahaman konsep siswa masih kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat

dari data hasil belajar, rata-rata seluruh siswa hanya 60% yang dinyatakan lulus

dari KKM. Keterampilan proses sains seperti mengamati, mengklasifikasi,

mengkomunikasi, memprediksi dan menyimpulkan pada siswa tergolong kurang

maksimal. Keterampilan proses perlu dimiliki oleh siswa agar dapat membantu

siswa memiliki kemampuan lebih aktif, kritis dan kreatif dalam memecahkan

masalah dan menghubungkan pelajaran dengan hal-hal yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari sehingga memudahkan siswa dalam memahami konsep

yang diajarkan (Putri et al., 2015). Hal ini, dapat dilihat ketika siswa diminta

untuk mempresentasikan hasil pengamatan atau pemecahan masalah di depan

kelas, sebagian besar siswa masih terlihat ragu dan kebingungan. Siswa tidak

berani terlibat dalam pembelajaran termasuk mengemukakan pendapat, bertanya

dan menanggapi permasalahan. Siswa juga masih kesulitan dalam

mengklasifikasikan data hasil percobaan. Sehingga, diperlukan adanya sumber

belajar yang dapat membantu siswa melatih keterampilan proses.

Pembelajaran yang berorientasi aplikatif bergantung pada penggunaan

sumber belajar atau media yang digunakan selama proses pembelajaran agar dapat

mencapai hasil yang optimal (Suparwoto dalam Nourma, 2011). Salah satu

sumber belajar yang mendukung pembelajaran adalah penggunaan bahan ajar.

Bahan ajar adalah bahan atau materi yang digunakan guru atau siswa dalam

pembelajaran. Bahan ajar yang dapat digunakan salah satunya berupa modul.

Modul sebagai sejenis satuan terencana, didesain guna membantu siswa

menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu (Asfiah, 2013). Pembelajaran dengan modul

bertujuan agar siswa dapat belajar secara mandiri, karena siswa dapat mencapai

dan menyelesaikan bahan belajarnya secara individual. Siswa juga dapat

Page 16: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

3

mengontrol kemampuan dan intensitas belajarnya secara individual, sehingga

pembelajaran dengan modul dapat mengembangkan keterampilan proses yang

tinggi bagi siswa (Sudjana & Rivai, 2009). Salah satu strategi yang dapat

diterapkan untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan

menggunakan modul yang dipadukan dengan pendekatan yang sesuai.

Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam modul. Salah

satunya dengan pendekatan Salingtemas (Sains, Lingkungan, Teknologi, dan

Masyarakat). Menurut Binadja et al. (2008), Pendekatan Salingtemas merupakan

pendekatan pembelajaran secara terpadu yang diharapkan mampu membelajarkan

siswa agar memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegrasi (terpadu)

dengan memperhatikan empat unsur yaitu sains, lingkungan, teknologi, dan

masyarakat. Pendekatan Salingtemas diharapkan dapat membuka wawasan dan

pengetahuan siswa untuk memahami hakekat pendidikan sains, lingkungan,

teknologi dan masyarakat secara utuh (Nuryanto & Binadja, 2010). Modul

berpendekatan salingtemas akan berisi tentang materi, penerapan materi dalam

kehidupan sehari-hari, serta di dalam modul tersebut juga terdapat beberapa

percobaan atau praktikum. Adanya penyelidikan atau percobaan dapat melatih

siswa untuk memperoleh keterampilan proses sains (Reiss, 2000). Tema cahaya

merupakan tema pembelajaran yang terdapat di sekolah menengah pertama. Tema

tersebut dalam pembelajarannya seharusnya dapat dipadukan dengan

pengaplikasian cahaya untuk teknologi. Meskipun demikian, dalam proses

pembelajarannya tema cahaya hanya di sampaikan secara umum, sehingga siswa

belum mampu mengaitkan tema cahaya dengan teknologi dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian tema cahaya

dapat diajarkan dengan pendekatan salingtemas yang dikemas dalam sebuah

modul, sehingga siswa akan mendapatkan pemahaman yang mendalaman dan

utuh tentang pengetahuan yang dimilikinya. Serta dapat meningkatkan

Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa. Berdasarkan kondisi tersebut, maka pada

kesempatan ini diadakan penelitian dengan judul Keefektifan Penggunaan Modul

Cahaya Berbasis Salingtemas Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa.

Page 17: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

4

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Bagaimana

keefektifan penggunaan modul cahaya berbasis Salingtemas terhadap

keterampilan proses sains siswa?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah

Untuk mengetahui modul cahaya berbasis Salingtemas efektif digunakan untuk

keterampilan proses sains siswa.

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan

pendidikan pengembangan bahan ajar, serta memberikan gambaran tentang peran

pembelajaran berbasis Salingtemas sebagai solusi dalam memecahkan masalah

siswa dalam pembelajaran.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Guru

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah sarana bahan ajar

untuk siswa khususnya mata pelajaran IPA, membantu melaksanakan

pembelajaran yang meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Guru lebih terampil dalam menggunakan model pembelajaran yang bervariasi.

2. Bagi Siswa

Melalui pembelajaran menggunakan modul IPA terpadu berbasis

salingtemas dapat memotivasi siswa untuk belajar mandiri dan kreatif, dapat

membantu siswa menggunakan pengetahuan ilmiah dalam memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-hari.

Page 18: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

5

3. Bagi Sekolah

Dengan adanya penelitian ini dapat memudahkan sekolah untuk

menyediakan sarana bahan ajar untuk siswa, memberikan masukan kepada

sekolah agar lebih meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Sehingga visi, misi, dan tujuan sekolah dapat tercapai.

1.5 Penegasan Istilah

Penegasan istilah dimaksudkan untuk menghindari salah pengertian serta

memberikan batas ruang lingkup penelitian. Istilah-istilah yang perlu dijelaskan

penegasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.5.1 Keefektifan Pembelajaran

Keefektifan pembelajaran pada penelitian ini adalah keberhasilan

penggunaan modul cahaya berbasis Salingtemas sebagai salah satu bahan ajar

dimana keterampilan proses sains siswa SMP pada kelas eksperimen lebih baik

dari kelas kontrol. Keterampilan proses sains siswa dapat dilihat dari nilai posttest

siswa dan nilai observasi pada proses pembelajaran.

1.5.2 Modul

Modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan

bahasa yang mudah dipahami oleh siswa sesuai tingkat pengetahuan dan usia

siswa, agar siswa dapat belajar secara mandiri dengan bantuan atau bimbingan

yang minimal dari pendidik (Prastowo, 2011).

Modul IPA terpadu ini selain terdapat materi dan soal-soal untuk melatih

kemampuan kognitif siswa, juga terdapat lembar kerja siswa sederhana untuk

melatih keterampilan proses sains siswa.

1.5.3 Pendekatan Salingtemas

Salingtemas merupakan akronim dari Sains, Lingkungan, Teknologi, dan

Masyarakat. Pendekatan salingtemas ini sama saja dengan pendekatan SETS

(Sains, Environment, Technology, and Society). Secara mendasar, dapat diartikan

bahwa melalui pendekatan Salingtemas ini diharapkan siswa dapat memandang

sesuatu secara terintegrasi dengan memperhatikan keempat unsur Salingtemas,

sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pengetahuan

Page 19: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODUL CAHAYA BERBASIS ...

6

yang dimiliki (Binadja et al., 2008). Dalam Penelitian ini unsur pendekatan

salingtemas akan disisipkan pada modul cahaya.

1.5.4 Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses sains (KPS) adalah keterampilan berpikir

para ilmuwan yang digunakan untuk membangun pengetahuan untuk

memecahkan masalah dan merumuskan hasil (Ozgelen, 2012). Menurut Dimyati

& Mudjiono (2009), berbagai keterampilan proses dapat diklasifikasikan menjadi

dua yaitu: Keterampilan proses dasar (basic skill) dan keterampilan terintegrasi

(integarted skill). Dalam penelitian ini akan diukur keterampilan proses sains

dasar yaitu mengamati, mengklasifikasi, mengkomunikasi, memprediksi dan

menyimpulkan percobaan yang ada di dalam modul.

1.5.5 Tema Cahaya

Tema Cahaya sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) merupakan tema pada SMP kelas VIII semester 2, yaitu pada standar

kompetensi nomor 6 : memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan

optika dalam produk teknologi sehari-hari. Kompetensi dasar nomor 6.3 :

menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin

dan lensa. Tema cahaya juga akan dipadukan dengan materi fotosintesis dan gerak

pada tumbuhan yang di pengaruhi oleh cahaya.