KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 ·...

60
KEEFEKT TERHADAP H SDN GUG disusun sebagai sal JURUSAN FA UNIV i TIFAN MODEL THINK PAIR S HASIL BELAJAR IPS SISWA K GUS WIJAYA KUSUMA NGAL SEMARANG Skripsi lah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjan Oleh Faldino Yudha Fernanda 1401412139 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH D AKULTAS ILMU PENDIDIKAN VERSITAS NEGERI SEMARAN 2016 SHARE KELAS IV LIYAN na Pendidikan DASAR NG

Transcript of KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 ·...

Page 1: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

KEEFEKT

TERHADAP H

SDN GUG

disusun sebagai sala

JURUSAN

FA

UNIVE

i

KTIFAN MODEL THINK PAIR S

HASIL BELAJAR IPS SISWA K

GUS WIJAYA KUSUMA NGAL

SEMARANG

Skripsi

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjan

Oleh

Faldino Yudha Fernanda

1401412139

N PENDIDIKAN GURU SEKOLAH D

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

VERSITAS NEGERI SEMARAN

2016

SHARE

KELAS IV

LIYAN

jana Pendidikan

DASAR

NG

Page 2: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

ii

Page 3: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

iii

Page 4: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

iv

Page 5: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua”( Aristoteles)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur allhamdulillah

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

Bapak Arif Riyadi dan Ibu Siti Rohmah

yang senantiasa memberikan doa, dukungan

dan kasih sayang tak terbatas.

Page 6: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dan

kemudahan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Keefektifan Model Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa

Kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang”. Skripsi ini

diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES.

Dengan segala kerendahan hati peneliti menyampaikan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu demi terselesainya skripsi ini,

khususnya kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberikan kesempatan menuntut ilmu di Universitas Negeri

Semarang.

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, yang telah

memberikan ijin penelitian.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yang

telah memberikan masukan dan arahan dalam penyempurnaan skripsi.

4. Drs. Mujiyono, M.Pd., Dosen Pembimbing I, yang senantiasa membimbing

dan mengarahkan dengan sabar hingga skripsi ini selesai.

5. Dra. Wahyuningsih, M.Pd., Dosen Pembimbing II, yang senantiasa

membimbing dan mengarahkan dengan sabar hingga skripsi ini selesai.

6. Arif Widagdo, S.Pd., M.Pd., Dosen Penguji utama yang telah menguji dengan

teliti sehingga kesalahan-kesalahan dalam skripsi dapat diketahui.

7. Dosen dan karyawan Jurusan PGSD FIP UNNES, yang telah memberi ilmu

dan bantuan selama menempuh kehidupan akademik.

8. Kepala Sekolah SDN Bringin 01 dan SDN Bringin 02 yang telah

memberikan ijin dan membantu pelaksanaan penelitian.

9. Guru-guru SDN Bringin 01 dan SDN Bringin 02 yang telah memberikan ijin

dan membantu pelaksanaan penelitian.

Page 7: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

vii

Page 8: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

viii

ABSTRAK

Fernanda, Faldino Yudha. 2016. Model Think Pair Share Terhadap Hasil BelajarIPS Siswa Kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang.Skripsi, prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas NegeriSemarang. Pembimbing I Drs. Mujiyono, M.Pd. Pembimbing II Dra.Wahyuningsih, M.Pd.

Berdasarkan pengamatan awal peneliti diperoleh permasalahan padapembelajaran IPS, sebagian besar guru sudah menerapkan pembelajarankelompok. Namun dalam penerapannya masih banyak siswa yang kurang terlibatsaat berdiskusi dan beberapa siswa cenderung mengandalkan teman sekelompok.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model Think Pair Sharedan Group Investigation pada pembelajaran IPS materi permasalahan sosial dikelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang.

Penelitian ini melibatkan siswa kelas IV SDN Bringin 01 sebagai kelaskontrol dan siswa Kelas IV SDN Bringin 02 sebagai kelas eksperimen. Jenispenelitian ini adalah eksperimen semu menggunakan pendekatan kuantitatif dandesain nonequevalent control group design dengan enam kelas populasi dansampel 2 kelas yang berjumlah 70 siswa.

Data hasil belajar IPS dikumpulkan dengan metode tes dengan tesobyektif. Data dianalisis dengan menggunakan statistik uji z untuk hipotesis 1 dan2, sedangkan uji t untuk hipoteis 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapatperbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang belajar dengan model Think PairShare dan siswa yang belajar dengan model Group Investigation. Perhitungan ujiz pada hipotesis 1 zhitung lebih besar dari ztabel yaitu 1,78 > 1,64 yang artinyaproporsi siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal lebih dari 75%.Perhitungan uji z pada hipotesis 2 zhitung lebih besar dari ztabel yaitu 1,870 > 1,64yang artinya proporsi siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal lebih dari75%. Selanjutnya hasil analisis uji t satu pihak pada hipotesis 3 untuk mengetahuikeefektifan antara dua model yaitu thitung lebih besar dari ttabel (2,810 > 1,671),sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dengan kata lain model pembelajaran ThinkPair Share lebih efektif dari pada model pembelajaran Group Investigationterhadap hasil belajar IPS. Hasil itu didukung dengan peningkatan skor pre-test kepost-test melalui uji N-gain dan Gain. N-Gain kelas eksperimen (0,467) dan kelaskontrol (0,255), sedangkan Gain pada kelas eksperimen (16,382) dan kelaskontrol (10,847).

Simpulan penelitian ini adalah model pembelajaran Think Pair Share lebihefektif dari pada model pembelajaran Group Investigation terhadap hasil belajarIPS siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang tahunpelajaran 2015/2016. Saran dalam penelitian ini adalah Model pembelajaran ThinkPair Share dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yangdapat dipilih guru untuk topik-topik tertentu dalam mata pelajaran IPS.

Kata Kunci: IPS; Model Think Pair Share; Group Investigation; Hasil Belajar

Page 9: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... . v

PRAKATA ...................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN.......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 10

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 10

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 10

1.4.1 Manfaat Teoretis ..................................................................................... 10

1.4.2 Manfaat Praktis ....................................................................................... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 12

2.1 Kajian Teori .............................................................................................. 12

2.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran.......................................................... 12

2.1.1.1 Teori Belajar........................................................................................ 13

2.1.1.1.1 Teori Belajar Behavioristik.............................................................. 13

2.1.1.1.2 Teori Belajar Kognitif ...................................................................... 13

2.1.1.1.3 Teori Belajar Konstruktivisme ......................................................... 13

2.1.1.1.4 Teori Belajar Humanistik................................................................. 14

2.1.1.2 Prinsip Belajar ..................................................................................... 14

2.1.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar........................................ 15

Page 10: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

x

2.1.2 Hasil Belajar ........................................................................................... 17

2.1.2.1 Keefektifan Pembelajaran ................................................................... 18

2.1.3 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar......................................................... 19

2.1.4 Model Pembelajaran ............................................................................... 19

2.1.4.1 Pengertian Model Pembelajaran ......................................................... 19

2.1.4.2 Pembelajaran Kooperatif..................................................................... 20

2.1.4.3 Karakteristik pembelajaran Kooperatif ............................................... 21

2.1.4.4 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif............................................ 22

2.1.4.5 Model Pembelajaran Think Pair Share ............................................... 23

2.1.4.6 Model Pembelajaran Group Investigation .......................................... 25

2.1.5 Hakikat IPS............................................................................................. 26

2.1.5.1 Pengertian Ilmu sosial ......................................................................... 26

2.1.5.2 Pengertian IPS..................................................................................... 27

2.1.5.3 Tujuan Pembelajaran IPS.................................................................... 28

2.1.5.4 Ruang Lingkup IPS............................................................................. 29

2.1.5.5 Karakteristik Pembelajaran IPS .......................................................... 30

2.2 Kajian Empiris .......................................................................................... 31

2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................... 36

2.4 Hipotesis ................................................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 38

3.1 Jenis dan Desain Penelitian....................................................................... 38

3.2 Prosedur Penelitian ................................................................................... 39

3.3 Subyek, Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 40

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 40

3.4.1 Populasi .................................................................................................. 40

3.4.2 Sampel .................................................................................................... 41

3.5 Variabel Penelitian.................................................................................... 42

3.6 Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 43

3.6.1 Teknik Dokumentasi............................................................................... 43

3.6.2 Teknik Tes .............................................................................................. 44

3.7 Uji Coba Instrumen, Validitas dan Reliabilitas ........................................ 44

Page 11: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

xi

3.7.1 Validitas.................................................................................................. 45

3.7.2 Reliabilitas .............................................................................................. 46

3.7.3 Taraf Kesukaran Butir Soal .................................................................... 47

3.7.4 Daya Pembeda Soal ................................................................................ 48

3.8 Analisis Data ............................................................................................. 49

3.8.1 Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 49

3.8.1.1 Uji Normalitas...................................................................................... 49

3.8.1.2 Uji Homogenitas .................................................................................. 50

3.8.2 Analisis Data Awal ................................................................................. 51

3.8.2.1 Uji Normalitas...................................................................................... 52

3.8.2.2 Uji Homogenitas .................................................................................. 52

3.8.2.3 Uji Kesamaan Rata-Rata ...................................................................... 52

3.8.3 Analisis Data Akhir ................................................................................ 53

3.8.3.1 Uji Normalitas...................................................................................... 53

3.8.3.2 Uji Homogenitas .................................................................................. 54

3.8.3.3 Uji Hipotesis 1 ..................................................................................... 55

3.8.3.4 Uji Hipotesis 2 ..................................................................................... 56

3.8.3.5 Uji Hipotesis 3 ..................................................................................... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 60

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 60

4.1.1 Analisis Data Awal ................................................................................. 60

4.1.1.1 Data Nili UAS...................................................................................... 61

4.1.1.1.1 Uji Normalitas.................................................................................. 61

4.1.1.1.2 Uji Homogenitas .............................................................................. 63

4.1.1.2 Data Nilai Pre-test................................................................................ 63

4.1.1.2.1 Uji Normalitas.................................................................................. 64

4.1.1.2.2 Uji Homogenitas .............................................................................. 65

4.1.1.2.3 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata ......................................................... 65

4.1.2 Analisis Data Akhir ................................................................................ 65

4.1.2.1 Data Nilai Post-test .............................................................................. 65

4.1.2.1.1 Uji Normalitas.................................................................................. 66

Page 12: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

xii

4.1.2.1.2 Uji Homogenitas .............................................................................. 67

4.1.2.2 Uji Hipotesis ........................................................................................ 67

4.1.2.2.1 Uji Hipotesis 1 ................................................................................. 68

4.1.2.2.2 Uji Hipotesis 2 ................................................................................. 68

4.1.2.2.3 Uji Gain dan N-Gain........................................................................ 68

4.1.2.2.4 Uji Hipotesis 3 ................................................................................. 72

4.2 Pembahasan............................................................................................... 72

4.2.1 Pemaknaan Temuan................................................................................ 73

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian....................................................................... 83

4.2.2.1 Implikasi Teoretis................................................................................. 83

4.2.2.2 Implikasi Praktis .................................................................................. 84

4.2.2.3 Implikasi Pedagogis ............................................................................. 85

BAB V PENUTUP.......................................................................................... 86

5.1 Simpulan ................................................................................................... 86

5.2 Saran ......................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 89

LAMPIRAN.................................................................................................... 92

Page 13: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian ........................................................... 41

Tabel 3.2 Indeks N-Gain ............................................................................... 59

Tabel 3.3 Indeks Gain .................................................................................. 59

Tabel 4.1 Data Nilai UAS ............................................................................. 61

Tabel 4.2 Analisis Data awal ........................................................................ 64

Tabel 4.3 Analisis Data Akhir....................................................................... 66

Tabel 4.4 Kriteria Indeks N- Gain................................................................. 68

Tabel 4.5 Kriteria Indeks Gain...................................................................... 69

Tabel 4.6 Data Gain dan N-Gain .................................................................. 69

Tabel 4.7 Data Uji t Gain .............................................................................. 71

Tabel 4.8 Data Uji N – Gain.......................................................................... 71

Page 14: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir........................................................................ 36

Bagan 3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 38

Bagan 3.2 Hubungan Variabel Penelitian .................................................... 43

Page 15: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Rata-Rata Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

.................................................................................................. .. 63

Gambar 4.2 Diagram Rata-Rata Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

.................................................................................................. ...66

Gambar 4.3 Diagram Nilai Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...... ...69

Gambar 4.4 Diagram Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.. ...70

Page 16: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ......................................................................................................... 92

Lampiran 1 Daftar Nilai UAS IPS Semester Gasal SDN Bringin 01 ........... 93

Lampiran 2 Daftar Nilai UAS IPS Semester Gasal SDN Bringin 02 ........... 95

Lampiran 3 Daftar Nilai UAS IPS Semester Gasal SDN Podorejo 01 ......... 96

Lampiran 4 Daftar Nilai UAS IPS Semester Gasal SDN Podorejo 02 ......... 97

Lampiran 5 Daftar Nilai UAS IPS Semester Gasal SDN Podorejo 03 ........ 99

Lampiran 6 Daftar Nilai UAS IPS Semester Gasal SDN Ngaliyan 05........ 100

Lampiran 7 Uji Normalitas Nilai UAS populasi.......................................... 101

Lampiran 8 Uji Homogenitas Nilai UAS Populasi ...................................... 108

Lampiran 9 Kisi-Kisi Soal Uji Coba............................................................ 110

Lampiran 10 Soal Uji Coba............................................................................ 114

Lampiran 11 Kunci Jawaban Soal Uji Coba .................................................. 128

Lampiran 12 Lembar Validasi Soal Uji Coba................................................ 129

Lampiran 13 Analisis Validitas Butir Soal .................................................... 137

Lampiran 14 Analisis Reliabilitas Butir Soal................................................. 140

Lampiran 15 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal .................................... 141

Lampiran 16 Analisis Daya Pembeda ............................................................ 143

Lampiran 17 Soal Pre-test dan Post-test........................................................ 145

Lampiran 18 Kunci Jawaban Soal Pre-test dan Post-test .............................. 156

Lampiran 19 Data Nilai Pre-test .................................................................... 157

Lampiran 20 Uji Normalitas Nilai Pre-test.................................................... 158

Lampiran 21 Uji Homogenitas Nilai Pre-test ................................................ 161

Lampiran 22 Uji Kesamaan Rata-Rata Nilai Pre-test.................................... 162

Lampiran 23 Silabus Pembelajaran Kelas Eksperimen ................................. 164

Lampiran 24 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen........... 172

Lampiran 25 Silabus Pembelajaran Kelas Kontrol ........................................ 261

Lampiran 26 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ................. 268

Lampiran 27 Data Nilai Post-test................................................................... 357

Lampiran 28 Uji Normalitas Nilai Post-test .................................................. 358

Page 17: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

xvii

Lampiran 29 Uji Homogenitas Nilai Post-test............................................... 361

Lampiran 30 Uji Hipotesis 1 .......................................................................... 362

Lampiran 31 Uji Hipotesis 2 .......................................................................... 363

Lampiran 32 Uji Hipotesis 3 .......................................................................... 364

Lampiran 33 Uji Gain dan N-Gain ................................................................ 366

Lampiran 34 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 376

Lampiran 35 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 378

Lampiran 36 Dokumentasi Penelitian............................................................ 380

Page 18: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan segala usaha yang dilakukan secara sadar dan

memiliki tujuan untuk mengubah tingkah laku dan pola pikir seseorang. Melalui

pendidikan, seseorang mampu bertahan di tengah-tengah perkembangan zaman

seperti saat ini serta dapat menghadapi segala persoalan yang muncul. Program

pendidikan yang baik dan berkualitas dapat terlihat dari pelaksanaan pembelajaran

yang dilakukan, oleh sebab itu pendidikan yang baik dan berkualitas akan

menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan mempunyai daya saing

tinggi.

Tujuan pendidikan nasional dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem

Pendidikan Nasional, pasal 3 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pencapaian tujuan pendidikan dapat terlaksana melalui proses

pembelajaran yang dilaksanakan dengan baik dan optimal, hal tersebut sesuai

dengan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 yaitu proses pembelajaran pada

Page 19: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

2

satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan

bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Setiap satuan

pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/MI dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk

satuan pendidikan dasar dan menengah, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB

sampai SMP/MTs/SMPLB. Sedangkan menurut Winataputra, dkk (2010: 1.1-1.2)

berdasarkan publikasi dari National Council for Social Studies (NCSS) IPS

merupakan komponen yang sangat penting dalam kurikulum sekolah. IPS

merupakan landasan utama (12 jenjang kelas dari TK-SMU). IPS mengkaji

seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu

sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah,

Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan

untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung

jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Menurut Taneo (2010: 1.19-1.26) IPS merupakan bidang studi yang

merupakan paduan dan sejumlah mata pelajaran sosial, bidang pengajaran IPS

terutama akan berperan dalam pembinaan kecerdasan keterampilan, pengetahuan,

Page 20: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

3

rasa tanggung jawab, dan demokrasi. Sedangkan IPS sebagai pendidikan

memiliki fungsi, yaitu membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang

berguna, keterampilan sosial dan intelektual dalam membina perhatian serta

kepedulian sosialnya sebagai SDM Indonesia yang bertanggung jawab

merealisasikan tujuan nasional.

Tujuan mata pelajaran IPS adalah diharapkan membantu siswa untuk 1)

mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungannya; 2) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan

sosial; 3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan; 4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan

global. Untuk mencapai tujuan tersebut, sekolah dasar sebagai lembaga formal

dapat mengembangkan dan melatih potensi diri siswa yang mampu melahirkan

manusia yang handal, baik dalam bidang akademik maupun dalam aspek

moralnya (Susanto, 2013: 149).

Fenton (dalam Taneo, 2010:1.26), tujuan pengajaran IPS adalah

mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik, mengajar anak didik

agar mempunyai kemampuan berfikir dan dapat melanjutkan kebudayaan bangsa.

Kondisi pembelajaran tersebut berbeda dengan kenyataan di lapangan,

dalam praktek pembelajaran IPS di Sekolah Dasar masih banyak ditemukan

permasalahan berkaitan dengan pembelajaran. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Depdiknas (2007), bahwa masih banyak permasalahan

Page 21: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

4

pelaksanaan pembelajaran IPS di SD dapat ditunjukkan bahwa strategi

pembelajaran yang masih satu arah. Ada suatu kecenderungan pemahaman yang

salah bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran yang cenderung pada hafalan.

Pemahaman seperti ini berakibat pada pembelajaran yang lebih menekankan pada

verbalisme.

Guru dalam pembelajaran terkadang menerapkan metode atau model

pembelajaran yang tidak sesuai dengan sintak pembelajaran sebenarnya, dengan

hal tersebut siswa merasa jenuh dan cepat bosan dalam pembelajaran. Misalnya

dalam pembelajaran berbasis kelompok, hanya sebagian siswa atau kelompok

tertentu yang aktif dalam pembelajaran tersebut sehingga kelompok lain kurang

diberi kesempatan untuk ikut andil dalam diskusi kelas hal itu akan membuat

sebagian kelompok menjadi pasif.

Susanto (2013: 138), kenyataan di lapangan bahwa masih banyak yang

beranggapan pendidikan IPS kurang memiliki kegunaan yang besar bagi siswa

dibandingkan pendidikan IPA dan matematika yang mengkaji bidang

pengembangan dalam sains dan teknologi. Hal tersebut membuat siswa merasa

tidak tertarik terhadap mata pelajaran IPS.

Berdasarkan pengamatan awal peneliti di Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan

Semarang, ditemukan permasalahan pada pembelajaran IPS yaitu sebagian besar

guru sudah menerapkan pembelajaran secara diskusi atau pembelajaran berbasis

kelompok, guru membentuk kelompok dalam jumlah yang beranggotakan 2-6

anggota kelompok. Menurut pengamatan peneliti model pembelajaran tersebut

pelaksanaannya sesuai dengan model Group Investigation(GI).Namun dalam

Page 22: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

5

penerapannya masih banyak siswa yang kurang terlibatsaat diskusi kelompok,

beberapa siswa cenderung mengandalkan teman sekelompoknya dalam proses

diskusi.

Hal itu ditunjukkan dengan data dari hasil belajar ulangan akhir semester

gasal mata pelajaran IPS siswa kelas IV, dalam gugus Wijaya Kusuma sebagian

besar siswanya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dengan

ditunjukkan data SDN Bringin 01 dari 36 siswa, hanya 12 siswa (34%) yang

mendapatkan nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal, sedangkan sisanya 24

siswa (66%) nilainya masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal, data SDN

Bringin 02 dari 34 siswa, hanya 15 siswa (47%) yang mendapatkan nilai diatas

Kriteria Ketuntasan Minimal, sedangkan sisanya 19 siswa (53%) nilainya masih

dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal, SDN Ngaliyan 05 dari 25 siswa, 6 siswa

(24%) yang mendapatkan nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal, sedangkan 19

siswa (76%) nilainya masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal. SDN Podorejo

01 dari 14 siswa, 7 siswa (50%) nilainya diatas Kriteria Ketuntasan Minimal,

sedangkan 7 siswa (50%) nilainya masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal.

SDN Podorejo 02 dari 40 siswa, 20 siswa (50%) nilainya diatas Kriteria

Ketuntasan Minimal, sedangkan 20 siswa (50%) nilainya masih di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal. SDN Podorejo 03 dari 17 siswa, 8 siswa (48%) nilainya

diatas Kriteria Ketuntasan Minimal, sedangkan 9 siswa (52%) nilainya masih

dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal.

Berdasarkan data hasil belajar mata pelajaran IPS tersebut maka perlu

adanya perbaikan proses pembelajaran IPS di SDN Gugus Wijaya Kusuma

Page 23: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

6

Ngaliyan, dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan

menggunakan model pembelajaran kooperatif untuk menciptakan pembelajaran

yang efektif sehingga hasil belajar dapat meningkat dan tujuan pembelajaran IPS

dapat tercapai. Upaya untuk meningkatkan hasil belajar dan mencapai tujuan

pembelajaran IPS, hal yang dilakukan peneliti yaitu membenahi sintak model

pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru dengan menetapkan model

pembelajaran Group Investigation (GI).

Investigasi kelompok atau GI merupakan model pembelajaran kooperatif,

guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 siswa yang

heterogen (Trianto, 2007: 59). Model GI merupakan salah satu model kompleks

dalam pembelajaran kelompok yang mengharuskan siswa untuk menggunakan

skill berfikir level tinggi (Huda, 2013: 292). Sedangkan menurut Suprijono (2013:

93) pembelajaran dengan GI dimulai dengan pembagian kelompok, selanjutnya

setiap kelompok bekerja berdasarkan investigasi yang telah mereka rumuskan dan

langkah berikutnya adalah presentasi masing-masing kelompok. Pada tahap ini

diharapkan terjadi intersubjektif dan objektivitas pengetahuan yang telah

dibangun oleh suatu kelompok.

Model pembelajaran GI mempunyai kekurangan dan kelebihan. Kelebihan

model pembelajaran kooperatif GI antara lain: 1) dalam proses belajarnya dapat

bekerja secara bebas; 2) memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif; 3)

rasa percaya diri dapat lebih meningkat; 4) dapat belajar untuk memecahkan dan

menangani suatu masalah; 5) mengembangkan antusiasme dan rasa percaya diri;

6) belajar menghargai pendapat orang lain; dan 7) belajar berkomunikasi baik

Page 24: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

7

dengan teman sendiri maupun guru. Sedangkan, kekurangan model kooperatif GI

antara lain: (1) sedikitnya materi yang disampaikan pada satu kali pertemuan; (2)

sulit memberikan penilaian secara personal; dan (3) diskusi kelompok biasanya

berjalan kurang efektif (Shoimin, 2014: 81-82).

Terdapat beberapa model pembelajaran kelompok yang dapat diterapkan

dalam pembelajaran IPS agar pembelajaran tidak membosankan, model

pembelajaran lain berbasis kelompok yang digunakan peneliti dalam penelitian

ini adalah model pembelajaran kooperatif Think Pair Share(TPS).

Trianto (2007: 61), TPS atau berfikir berpasangan berbagi merupakan jenis

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi

siswa. TPS merupakan cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola

diskusi kelas. Sedangkan menurut Suprijono (2013: 91) TPS seperti namanya

thingking, pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu

terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. Selanjutnya, Pairing

guru meminta peserta didik berpasang-pasangan untuk berdiskusi dan hasil

diskusi intersubjektif ditiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan

seluruh kelas, tahap ini dinamakan dengan Sharing. Manfaat TPS antara lain

adalah: 1) memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan

orang lain; 2) mengoptimalkan partisipasi siswa; dan 3) memberi kesempatan

kepada siswa untuk menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain (Huda,

2013: 206).

Model pembelajaran TPS mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan model pembelajaran kooperatif TPS antara lain:1) mudah diterapkan

Page 25: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

8

diberbagai jenjang pendidikan dalam setiap kesempatan; 2) menyediakan waktu

berfikir untuk meningkatkan kualitas respon siswa; 3) siswa menjadi lebih aktif

dalam berfikir mengenai konsep dalam mata pelajaran; 4) siswa lebih memahami

tentang topik pelajaran selama diskusi; 5) siswa dapat belajar dari siswa lain, dan

6) setiap siswa dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk berbagi atau

menyampaikan idenya. Sedangkan kekurangan model pembelajaran TPS antara

lain: 1) banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor; 2) lebih sedikit ide

yang muncul; dan 3) jika ada perselisihan, tidak ada penengah (Shoimin, 2014:

211-212).

Berdasarkan penjelasan tersebut model pembelajaran kooperatif TPS dan

GImenurut peneliti sangat tepat untuk memecahkan masalah pembelajaran IPS

kelas IV di Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang. Karena kedua model

pembelajaran tersebut merupakan model pembelajaran berbasis kelompok yang

membuat siswa dan kelompok aktif saat berdiskusi, serta dapat meningkatkan

efektifitas hasil belajar siswa.

Beberapa hasil penelitian relevan yang memperkuat penelitian ini bahwa

model TPS dan GI dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran dan hasil belajar

siswa antara lain penelitian yang dilakukan oleh Indriani (2014) pada siswa kelas

V SDN 03 Pedurungan Pemalang, dengan hasil terdapat perbedaan aktivitas

belajar dan hasil belajar IPS antara pembelajaran yang menggunakan model TPS

dan yang menggunakan model konvensional, penelitian menunjukkan aktivitas

dan hasil belajar IPS dengan model TPS lebih tinggi dari pada model

konvensional, jadi model TPS lebih efektif dalam meningkatkan aktivitas dan

Page 26: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

9

hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Artapranata dkk (2014) pada

siswa kelas V SD Gugus Kapten Japa Denpasar Utara, dengan hasil terdapat

perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS siswa kelas V yang mengikuti

pembelajaran TPS dengan siswa yang mengikuti pembelajaran secara

konvensional, dengan demikian pembelajaran TPS memberikan pengaruh

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Gugus Kapten Japa Denpasar Utara.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Dinata (2014) pada siswa SD kelas V

Gugus I Gusti Ngurah Rai Bali, hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan

yang signifikan hasil belajar IPS kelompok siswa yang dibelajarkan melalui

model pembelajaran GI berbantuan multimedia dengan kelompok siswa yang

dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional, dengan nilai rata-rata kelompok

eksperimen lebih dari kelompok kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran GI berbantuan multimedia efektif terhadap hasil

belajar IPS siswa kelas V SD Gugus 8 I Gusti Ngurahrai, Denpasar Selatan Tahun

Ajaran 2013/2014.

Akan tetapi kedua model pembelajaran kooperatif tersebut belum

diketahui model mana yang lebih efektif, sehingga peneliti akan menguji

keefektifan model TPS dan GI pada mata pelajaran IPS kelas IV di Gugus Wijaya

Kusuma Ngaliyan Semarang. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka

peneliti ingin mengetahui keefektifan model pembelajaran TPS pada pembelajaran

IPS di kelas IV di Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang melalui penelitian

eksperimen dengan judul keefektifan model Think Pair Share terhadap hasil

belajar IPS siswa kelas IV SDN di Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang.

Page 27: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

10

1.2 Perumusan Masalah

1.2.1 Apakah model pembelajaran TPS efektif terhadap hasil belajar IPS kelas

IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan semarang?

1.2.2 Apakah model pembelajaran GI efektif terhadap hasil belajar IPS kelas IV

SDN Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang?

1.2.3 Apakah model pembelajaran TPS lebih efektif dari pada model

pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPS kelas IV SDN Gugus Wijaya

Kusuma Ngaliyan Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Mengetahui apakah model pembelajaran TPS efektif terhadap hasil belajar

IPS kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang.

1.3.2 Mengetahui apakah model pembelajaran GI efektif terhadap hasil belajar

IPS kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang.

1.3.3 Mengetahui keefektifan model pembelajaran TPS dibandingkan dengan

model pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPS kelas IV SDN Gugus

Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan temuan penelitian

dalam pembelajaran IPS bagi perkembangan pendidikan. Selain itu juga

Page 28: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

11

memberikan gambaran tentang penggunaan model kooperatifuntuk pembelajaran

IPS siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Guru

Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif TPS guru dapat

menciptakan pembelajaran yang bermakna, menarik dan menyenangkan. Selain

itu, guru juga memiliki tambahan wawasan mengenai model pembelajaran yang

inovatif dan menyenangkan bagi siswa dengan model pembelajaran yang

bervariasi

1.4.2.2 Bagi Siswa

Dengan penerapan model kooperatif siswa dapat menerima pengalaman

belajar yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran khususnya pada pembelajaran IPS dan tujuan pembelajaran dapat

tercapai secara optimal.

1.4.2.3 Bagi Sekolah

Menambah pengetahuan bagi guru-guru di SDN Gugus Wijaya Kusuma

Ngaliyan tentang model kooperatif. Serta memberi kontribusi yang lebih baik

dalam perbaikan pembelajaran, sehingga mutu sekolah dapat meningkat.

Page 29: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran

Hakikatnya belajar dan pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan

terencana yang memiliki tujuan ke arah yang positif.

Gagne (dalam Susanto 2013: 1) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu

proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman

belajar. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep atau interaksi yang tidak

dapat dipisahkan satu sama lainnya dalam satu proses yaitu pembelajaran.

Belajar merupakan perubahan tingkah laku (afektif), penampilan dengan

serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,

meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 2011: 20).

Menurut Thobroni (2011: 16), belajar merupakan aktivitas manusia yang

sangat vital dan secara terus-menerus akan dilakukan selama manusia tersebut

masih hidup, manusia tidak mampu hidup sebagai manusia jika tidak dididik atau

diajar oleh manusia lain.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap orang sepanjang hidupnya

sebagai hasil interaksi dengan lingkungan sekitar yang mampu membawa

perubahan pada aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik) dan

sikap (afektif).

Page 30: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

13

2.1.1.1 Teori Belajar

2.1.1.1.1 Teori Belajar Behavioristik

Belajar Behavioristik merupakan teori belajar yang perkembangannya

dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

Menurut teori belajar behavioristik atau aliran tingkah laku, belajar

diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi

antara stimulus dan respon. Belajar menurut psikologi behavioristik adalah suatu

kontrol instrumental yang berasal dari faktor lingkungan (Siregar, 2010: 25).

2.1.1.1.2 Teori Belajar Kognitif

Teori Kognitif merupakan teori yang lebih menekankan pada aspek atau

ranah kognitifnya.

Thobroni (2011: 93), teori kognitif merupakan teori yang berpendapat

bahwa manusia membangun kemampuan kognitifnya melalui tindakan yang

termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.

2.1.1.1.3 Teori Belajar Konstruktivisme

Teori Konstruktivisme merupakan belajar sebagai proses pembentukan

(kostruksi) pengetahuan.

Teori konstruktivisme merupakan belajar artikulasi, belajar artikulasi

adalah proses mengartikulasikan ide, pikiran, dan solusi. Belajar tidak hanya

mengonstruksikan makna dan mengembangkan pikiran, namun juga

memperdalam proses-proses pemaknaan tersebut melalui pengekspresian ide-ide

(Suprijono, 2013: 40).

Page 31: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

14

2.1.1.1.4 Teori Belajar Humanistik

Belajar humanistik merupakan teori belajar yang tujuannya untuk

memanusiakan manusia.

Bagi penganut teori humanistik, proses belajar harus berhulu dan bermuarapada manusia. Dari teori-teori belajar, seperti behavioristik, kognitif, dankonstruktivistik, teori inilah yang paling abstrak, yang paling mendekatidunia filsafat daripada dunia pendidikan. Pada kenyataannya, teori ini lebihbanyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuknyayang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada gagasantentang belajar dalam bentuknya yang paling ideal daripada belajar sepertiapa yang biasa diamati dalam dunia keseharian. Karena itu, teori ini bersifateklektik, artinya teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuannya untuk“mamanusiakan manusia” (mencapai aktualisasi diri) dapat tercapai

(Siregar, 2010:34).

2.1.1.2 Prinsip Belajar

Tidak semua perbuatan yang dilakukan oleh manusia adalah belajar. Agar

dapat disebut sebagai belajar haruslah memenuhi berbagai hal yang menjadi

prinsip dari belajar itu sendiri. Berikut merupakan prinsip-prinsip belajar menurut

Suprijono (2013: 4).

1. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yangdisadari.

2. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.3. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.4. Positif atau berakumulasi.5. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.6. Permanen atau tetap.7. Bertujuan dan terarah.8. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar

terdiri dari perubahan perilaku, proses, merupakan suatu pengalaman, menjangkau

banyak segi, dan diikuti dengan tujuan yang ingin dicapai.

Page 32: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

15

2.1.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya perubahan

atau pembaruan dalam tingkah laku manusia, berlangsungnya suatu proses belajar

tergantung pada banyak hal. Baik itu dipengaruhi dari pebelajar maupun

lingkungan sekitarnya.

Purwanto (dalam Thobroni, 2011: 31-34), belajar merupakan suatu proses

yang menimbulkan terjadinya perubahan atau pembaruan dalam tingkah laku dan

kecakapan, berhasil atau tidaknya perubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai

macam faktor yang dibedakan menjadi dua golongan sebagai berikut:

1. Faktor yang ada pada diri organisme tersebut yang disebut faktorindividual:a. Faktor kematangan atau pertumbuhan, faktor ini berhubungan erat

dengan kematangan atau tingkat pertumbuhan organ-organ manusia.b. Faktor kecerdasan atau inteligensi.c. Faktor latihan ulangan, dengan rajin berlatih dan sering melakukan

hal-hal yang berulang akan menjadi semakin menguasai dan makinmendalam.

d. Faktor motivasi, motif merupakan pendorong bagi suatu organismeuntuk melakukan sesuatu.

e. Faktor pribadi, setiap manusia memiliki kepribadian masing-masingyang berbeda dengan manusia lainnya.

2. Faktor yang ada diluar individu yang disebut faktor sosial. Termasuk kedalam faktor di luar individual atau faktor sosial antara lain sebagaiberikut:a. Faktor keluarga atau keadaan rumah tangga.b. Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam turut

menentukan bagaimana dan sampai di mana belajar dialami anak-anak.

c. Faktor guru dan cara mengajarnya, saat anak belajar di sekolah faktorguru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang sangat penting.

d. Faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar.e. Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia.f. Faktor motivasi sosial, motivasi sosial dapat berasal dari orang tua,

orang lain, teman, dan sekolah yang selalu mendorong anak untukrajin belajar.

Page 33: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

16

Berdasarkan uraian tersebut, bahwa belajar dipengaruhi oleh dua faktor

yaitu faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri) dan faktor eksternal

(faktor yang berasal dari luar diri atau lingkungan).

Suprijono (2013: 13), Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti

proses, cara, perbuatan mempelajari. Pada pengajaran guru mengajar, siswa

belajar, sementara pada pembelajaran guru mengajar diartikan sebagai upaya guru

mengorganisir lingkungan terjadi pembelajaran.

Huda (2013: 2), pembelajaran sebagai perubahan perilaku. Salah satu

contoh perubahannya yaitu ketika seorang pembelajar yang awalnya tidak begitu

perhatian dalam kelas ternyata berubah menjadi sangat perhatian.

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan serangkaian perubahan perilaku atau peristiwa yang dirancang oleh

guru untuk membantu peserta didik dalam memahami sesuatu yang sedang

dipelajari. Dalam kegiatan ini guru dan siswa saling berinteraksi, guru berupaya

menyampaikan suatu materi kepada siswanya sehingga tercapailah tujuan dari

pembelajaran itu sendiri.

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada hakekatnya merupakan

perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan yang akan dilakukan dalam

pembelajaran. RPP perlu dikembangkan untuk mengkoordinasikan komponen

pembelajaran, yakni: kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan

penilaian. Rencana pelaksanaan pembelajaran KTSP yang akan bermuara pada

pelaksanaan pembelajaran, sedikitnya mencakup tiga kegiatan, yaitu identifikasi 3

Page 34: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

17

kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran

( Mulyasa, 2006: 213).

Chamisijatin (2008:7), Perencanaan pembelajaran hendaknya dipandang

sebagai suatu alat yang dapat membantu para guru dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya sebagai pengajar, serta mencapai tujuan pembelajaran secara lebih

efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi perencanaan

pembelajaran adalah sebagai alat untuk membentuk, mempola, membuat model,

dan mengkontruksi proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Adanya

perencanaan pembelajaran yang matang maka akan menciptakan suatu

pembelajaran yang efektif.

2.1.2 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan segala sesuatu yang diperoleh dalam proses

pembelajaran secara sadar dan terencana.

Susanto (2013: 5), hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang

terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Hasil belajar yaitu pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Menurut Gagne hasil belajar berupa

informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik,

dan sikap (Hamdani, 2011:68).

Menurut Bloom (dalam Suprijono, 2013: 6-7), hasil belajar mencakupkemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah

Page 35: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

18

knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding(memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi),characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory,pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilanproduktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.

Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini merupakan hasil belajar

kognitif. Bloom (dalam Thobroni, 2011: 164), dalam taksonominya pada aspek

kognitif mengemukakan enam tingkatan kemampuan yang meliputi mengingat,

mengerti, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan suatu perubahan tingkah laku siswa secara menyeluruh, baik berupa

pengetahuan, keterampilan maupun sikap sebagai hasil dari sebuah kegiatan

belajar dan untuk tingkatan aspek kognitif meliputi mengingat, mengerti,

menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

2.1.2.1 Keefektifan Pembelajaran

Hamdani (2011: 194), efektifitas belajar merupakan tingkat pencapaian

tujuan pembelajaran. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan

dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikemukakan aspek-aspek

efektifitas belajar yaitu: peningkatan pengetahuan, peningkatan keterampilan,

perubahan sikap, perilaku, kemampuan adaptasi, peningkatan integrasi,

peningkatan partisipasi, peningkatan interaksi kultural. Sehingga dapat

disimpulkan efektifitas merupakan keberhasilan yang telah dicapai dari suatu

Page 36: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

19

tujuan pembelajaran dengan ditandai bertambahnya pengetahuan, keterampilan,

dan perubahan sikap atau perilaku.

2.1.3 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Siswa sekolah dasar mempunyai karakteristik atau keunikan yang berbeda-

beda pada setiap individu.

Nasution (dalam Djamarah, 2011: 123-126), masa usia sekolah dasar

sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga

kira-kira sebelas atau dua belas tahun. Usia ini bisa dikatakan masa usia sekolah

yaitu masa matang untuk belajar.

1. Masa kelas rendah sekolah dasar (usia 6-10 tahun), sifat khas anak-anakpada usia ini antara lain: adanya korelasi positif yang tinggi antarakeadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah, adakecenderungan memuji sendiri, suka membandingkan dirinya dengananak lain.

2. Masa kelas tinggi sekolah dasar (usia 9-13 tahun), sifat khas anak-anakpada usia ini antara lain: adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, amat realistik ingin tahu dan ingin belajar, anak-anakpada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermainbersama dan dalam permainan tidak terikat pada peraturan tradisional,mereka membuat peraturan sendiri.

2.1.4 Model Pembelajaran

2.1.4.1 Pengertian Model Pembelajaran

Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik

mendapatkan suatu informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan

mengeskpresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi

para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar

mengajar.

Page 37: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

20

Model pembelajaran menurut Trianto (2007: 53), kerangka konseptual

yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman

bagi perancang pembelajaran serta bagi para guru dalam merancang dan

melaksanakan pembelajaran.

Joyce dan Weill (dalam Huda, 2013: 73) model pengajaran

merupakanrencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum,

mendesain materi-materi instruksional, dan memandu proses pengajaran di ruang

kelas atau disetting yang berbeda.

Model pembelajaran merupakan pola yang digunakan sabagai pedoman

dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial. Model pembelajaran

dapat disebut sebagai kerangka konseptual yang mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran (Suprijono, 2013:46).

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah sebuah pola untuk mendesain dan mengorganisasikan suatu

pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model

pembelajaran TPSdan GI yang dapat memperbaiki proses pembelajaran, efektif

dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dapat

meningkat.

2.1.4.2 Pembelajaran Kooperatif

Rusman (2011: 202), pembelajaran kooperatif (cooperative learning)

merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam

Page 38: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

21

kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat

sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen, pada

hakikatnya cooperative learning sama dengan kerja kelompok.

Model pembelajaran kooperatif merupakan rangkaian kegiatan belajar

siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

dirumuskan, pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pembelajaran

yang berdasarkan paham konstruktivis (Hamdani, 2011: 30). Sedangkan menurut

Suprijono (2013: 54), pembelajaran kooperatif merupakan konsep yang lebih luas

meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin

oleh guru atau diarahkan oleh guru, guru sebagai fasilitator memberikan

dukungan.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran

kooperatif merupakan suatu model dalam pembelajaran yang menekankan

pembelajaran secara kelompok yang setiap anggota kelompok harus saling

membantu dalam pencapaian pemahaman materi sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai.

2.1.4.3 Karakteristik Pembelajaran Kooperatif

Karakteristik merupakan suatu hal yang memiliki ciri khas,

pembelajarankooperatif memiliki ciri-ciri: 1) setiap anggota memiliki peran; 2)

terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa; 3) setiap anggota kelompok

bertanggung jawab atas cara belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya; 4)

guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal

Page 39: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

22

kelompok; 5) guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan

(Hamdani,2011: 31).

Rusman (2011: 207) karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pembelajaran Secara TimPembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara tim.Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan sehingga setiap anggotatim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Didasarkan pada Manajemen KooperatifManajemen memiliki tiga fungsi, yaitu: a) sebagai perencanaanpelaksanaan menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatifdilaksanakan sesuai perencanaan, dan langkah-langkah pembelajaranyang sudah ditentukan; b) fungsi manajemen sebagai organisasi untukmerancang pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif;c) fungsi manajemen sebagai kontrol untuk menentukan kriteriakeberhasilan baik berupa tes maupun non tes.

3. Kemauan untuk Bekerja SamaKeberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilansecara kelompok, oleh karena itu prinsip kebersamaan perlu ditekankan,tanpa kerja sama yang baik pembelajaran kooperatif tidak akan mencapaihasil yang optimal.

4. Keterampilan Bekerja SamaKemampuan kerjasama dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatanpembelajaran secara berkelompok, dengan demikian siswa perludidorong untuk berinteraksi dan berkomunikasi.

Berdasarkan uraian tersebut disimpulkan bahwa karakteristik

pembelajaran kooperatif adalah adanya pembentukan kelompok yang saling

berinteraksi dan bekerjasama, sedangkan guru bertugas untuk membantu dan

mengembangkan keterampilan siswa dalam kelompok.

2.1.4.4 Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif

Menurut Roger dan David (dalam Rusman, 2011: 212), ada lima unsur

dasar dalam pembelajaran kooperatif (cooperative learning),yaitu sebagai berikut:

Page 40: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

23

1. Prinsip ketergantungan positif (positive interpendence), yaitu dalam

pembelajaran kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada

usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

2. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability), yaitu keberhasilan

kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya.

3. Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction), yaitu memberikan

kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka

melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi

dari anggota kelompok lain.

4. Partisipasi dan komunikasi (participation communication), yaitu melatih siswa

untuk berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran.

5. Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok

untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka.

2.1.4.5 Model Pembelajaran Think Pair Share

Strategi TPS atau berfikir berpasangan berbagi merupakan jenis

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi

siswa. TPS merupakan cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola

diskusi kelas (Trianto, 2007: 61).

Suprijono (2013: 91), TPS “Thingking”, pembelajaran ini diawali dengan

guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan

oleh peserta didik. Selanjutnya, “Pairing” guru meminta peserta didik berpasang-

pasangan untuk berdiskusi, kemudian tiap pasangan menyampaiakan hasil diskusi

didepan kelas tahap ini dinamakan dengan “Sharing”. Manfaat model

Page 41: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

24

pembelajaran TPS antara lain adalah: 1) memungkinkan siswa untuk bekerja

sendiri dan bekerja sama dengan orang lain atau pasangannya; 2) mengoptimalkan

partisipasi siswa; dan 3) memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan

partisipasi mereka kepada orang lain (Huda, 2013: 206).

Kelebihan model pembelajaran TPS yaitu: 1) mudah diterapkan diberbagai

jenjang pendidikan dalam setiap kesempatan; 2) Menyediakan waktu berpikir

untuk meningkatkan kualitas respon siswa; 3) Siswa lebih aktif dalam berpikir

mengenai konsep dalam mata pelajaran; 4) Siswa lebih memahami tentang topik

pelajaran selama diskusi; 5) Siswa dapat belajar dari siswa lain; 6) Setiap siswa

dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk berbagi atau menyampaikan

idenya (Shoimin, 2014: 211-212).

Kekurangan model pembelajaran TPS yaitu: 1) banyak kelompok yang

melapor dan perlu dimonitor; 2) lebih sedikit ide yang muncul; 3) jika ada

perselisihan, tidak ada penengah (Shoimin, 2014: 212).

Untuk lebih jelasnya penerapan model pembelajaran TPS dalam

pembelajaran Aqib (2014: 24) sebagai berikut:

1. guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai.2. siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang

disampaikan guru.3. siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2orang)

dan mengutarakan hasil pemikirannya masing-masing.4. guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil

diskusinya.5. berawal dari kegiatan tersebut, mengarahkan pembicaraan pada pokok

permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan olehsiswa.

6. guru memberikan kesimpulan.

Page 42: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

25

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran TPS merupakan salah satu jenis model pembelajaran kooperatif

yang digunakan untuk membuat variasi atau menciptakan suasana belajar yang

baru dalam sebuah kelas. Dalam pembelajaran TPS dibagi menjadi tiga langkah

kerja siswa, 1) thingking yaitu berpikir; 2) pairing yaitu berpasangan; 3) sharing

yaitu berbagi.

2.1.4.6 Model pembelajaran Group Investigation

Investigasi kelompok atau GI merupakan model pembelajaran kooperatif,

guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 siswa yang

heterogen (Trianto, 2007: 59). Metode GI merupakan salah satu metode kompleks

dalam pembelajaran kelompok yang mengharuskan siswa untuk menggunakan

skill berfikir level tinggi (Huda, 2013: 292).

Suprijono (2013: 93), pembelajaran dengan metode GI dimulai dengan

pembagian kelompok, selanjutnya setiap kelompok bekerja berdasarkan metode

investigasi yang telah mereka rumuskan dan langkah berikutnya adalah presentasi

masing-masing kelompok. Pada tahap ini diharapkan terjadi intersubjektif dan

objektivitas pengetahuan yang telah dibangun oleh suatu kelompok.

Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran GI menurut Shoimin

(2014: 81-82) yaitu: 1) dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas; 2)

memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif; 3) rasa percaya diri dapat

lebih meningkat; 4) dapat belajar untuk memecahkan dan menangani suatu

masalah; 5) mengembangkan antusiasme dan rasa percaya diri; 6) belajar

menghadapi pendapat orang lain; 7) belajar berkomunikasi baik secara baik

Page 43: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

26

dengan teman sendiri maupun guru. Kekurangan model GI yaitu: 1) sedikit materi

yang disampaikan pada satu pertemuan; 2) sulit memberikan penilaian secara

personal; 3) diskusi kelompok kurang efektif.

Adapun langkah-langkah dari pembelajaran kooperatif model GI menurut

Aqib (2014: 26) sebagai berikut:

1. guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen.2. guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.3. guru memanggil ketua-ketua kelompok untuk diberi materi atau tugas.4. masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada.5. setelah selesai diskusi lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil

pembahasan kelompok.6. guru memberikan penjelasan singkat dan kesimpulan.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan model pembelajaran GI

merupakan model pembelajaran kooperatif secara kelompok yang anggotanya

terdiri dari siswa yang heterogen dan setelah diskusi setiap kelompok

menyampaikan hasilnya secara bergantian.

2.1.5 Hakikat IPS

2.1.5.1 Pengertian Ilmu Sosial

Ilmu sosial merupakan suatu ilmu yang mempelajari cara bermasyarakat

atau cara bersosial di lingkungan.

Ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan

mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat sepertidalam aspek ekonomi,

sikap, mental, budaya dan sosial (Taneo, dkk. 2010: 1.6).Menurut Hidayati, dkk

(2008: 1.4), ilmu sosial adalah setiap bidang keilmuan itu mempelajari salah satu

aspek tingkah lakumanusia sebagai anggota masyarakat, ekonomi mempelajari

aspek kebutuhan materi, antropologi mempelajari aspek budaya, sosiologi

Page 44: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

27

mempelajari aspek hubungan sosial, psikologi mempelajari aspek kejiwaan,

demikian pulabidang keilmuan yang lain. Sedangkan yang menjadi obyek

materialnya samayaitu manusia sebagai anggota masyarakat.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan ilmu-ilmu sosial adalah

suatu ilmu yang mengkaji dan mempelajari tingkah laku manusia, mempelajari

manusia sebagai anggota masyarakat seperti aspek ekonomi, sikap, mental,

budaya dan sosial kemudian menghasilkan ilmu-ilmu sosial seperti ekonomi, ilmu

hukum, ilmu politik, psikologi, sosiologi dan antropologi.

2.1.5.2 Pengertian IPS

Pendidikan IPS merupakan perpaduan dari beberapa cabang ilmu-ilmu

sosial.

Susanto (2013:6), IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu

dan humaniora, yaitu; sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan

budaya. Didukung oleh Trianto (2007:171) IPS dirumuskan atas dasar realitas dan

fenomena sosial mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari cabang-cabang

ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya).

Menurut Winataputra, dkk (2010: 1.1-1.2) berdasarkan publikasi dari

National Council for Social Studies (NCSS) IPS merupakan komponen yang

sangat penting dalam kurikulum sekolah, Selaras dengan NCSS, di Indonesia

sendiri IPS diajarkan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan tinggi.

IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep

pilihan dan cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta kemudian diolah

Page 45: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

28

berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran

pada tingkat persekolahan (Taneo, 2010: 1.14).

Berdasarkan pendapat mengenai IPS tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pendidikan IPS merupakan perpaduan dari beberapa macam ilmu sosial dan ilmu-

ilmu lainnya yang telah diseleksi dan diolah berdasarkan prinsip-prinsip

pedagogis dan psikologis secara praktis yang membahas dan mengkaji berbagai

kenyataan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat lokal, nasional,

maupun global dan dijadikan program ajar di sekolahan.

2.1.5.3 Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan utama pembelajaran IPS menurut Susanto (2013: 145) yaitu

mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang

terjadi dimasyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala

ketimpangan yang terjadi dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi

sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun menimpa masyarakat.

Hidayati (2008: 1.24), pengetahuan sosial bertujuan untuk: 1) mengajarkan

konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan

kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis; 2) mengembangkan kemampuan

berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial;

3) membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan; 4) meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.

Taneo (2010: 26) tujuan mempelajari ilmu pengetahuan sosial di Indonesia

untuk memberikan pengetahuan yang merupakan kemampuan untuk mengingat

Page 46: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

29

kembali atau mengenal kembali atau mengenal ide-ide penemuan yang telah

dialami dalam bentuk yang sama atau dialami sebelumnya. Tujuan utama dari

pengajaran Ilmu Pengetahuan sosial (IPS), secara umum dikemukakan oleh

Fenton (dalam Taneo, 2010: 26) mempersiapkan anak didik menjadi warga negara

yang baik, mengajar anak didik agar mempunyai kemampuan berfikir dan dapat

melanjutkan kebudayaan bangsa.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan tujuan pembelajaran IPS

di SD secara umum adalah membentuk maupun membekali peserta didik dengan

suatu pengetahuan dan keterampilan sosial dalam kehidupan masyarakat.

2.1.5.4 Ruang Lingkup Materi IPS

Menurut Hidayati, (2008: 11) Pengajaran IPS (social studies), sangat

penting bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah karena siswa yang datang ke

sekolah berasal dari lingkungan yang berbeda-beda. Pengenalan tentang

masyarakat tempat mereka menjadi anggota diwarnai oleh lingkungan mereka.

Ruang lingkup IPS sebagai pengetahuan, sebagai pokoknya adalahkehidupan manusia di masyarakat atau manusia dalam konteks sosial.Ditinjau dari aspek-aspeknya, ruang lingkup tersebut meliputi hubungansosial, ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi dan aspekpolitik. Dari ruang lingkup kelompoknya meliputi keluarga, rukun tetanggarukun kampung, warga desa, organisasi masyarakat, sampai ke tingkatbangsa. Ditinjau dari ruangnya, meliputi tingkat lokal, regional sampai ketingkat global. Sedangkan dari proses interaksi sosialnya, meliputi interaksidalam bidang kebudayaan, politik dan ekonomi. Tiap unsur yang menjadisubsistem dari ruang lingkup tersebut, berkaitan satu sama lain sebagaicerminan kehidupan sosial manusia dalam konteks masyarakatnya.Sedangkan ruang lingkup IPS sebagai program pendidikan terkait dengannilai dasar yang harus dikembangkan yaitu nilai edukatif, nilai praktis, nilaiteoretis, nilai filsafat dan nilai ketuhanan (Taneo, 2010: 1.40).

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa IPS

merupakan suatu ilmu pengetahuan yang memiliki ruang lingkup yang sangat

Page 47: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

30

luas, tidak hanya mencakup aspek-aspek sebagai suatu bidang pengetahuan

melainkan juga mencakup nilai-nilai yang harus dikembangkan oleh individu

yang mempelajarinya yaitu nilai edukatif, nilai praktis, nilai teoretis, nilai filsafat

dan nilai ketuhanan.

2.1.5.5 Karakteristik Pembelajaran IPS

IPS terdiri dari disiplin Ilmu-Ilmu Sosial, dapat dikatakan bahwa IPS itu

mempunyai ciri-ciri khusus atau karakteristik tersendiri yang berbeda dengan

bidang studi lainnya. Hidayati dkk (2008:1.26), untuk membahas karakteristik

IPS, dapat dilihat dengan berbagai sudut pandang. Berikut ini dikemukakan

karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya.

1. Materi IPS

Materi IPS digali dari berbagai aspek kehidupan praktis sehari-hari di

masyarakat. Mempelajari IPS pada dasarnya adalah mengkaji interaksi antara

individu, masyarakat, dan lingkungan. Menurut Susanto (2013: 22) materi IPS

berisi materi konsep, nilai-nilai sosial, kemandirian, dan kerja sama.

Hidayati dkk. (2008: 1.26-1.27) mengklasifikasikan lima macam sumber

materi IPS sebagai berikut.

(1) Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejakdari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luasnegara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.

(2) Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan,produksi, komunikasi, transportasi.

(3) Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi danantropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekatsampai yang terjauh.

(4) Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarahyang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh,tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.

Page 48: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

31

(5) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,pakaian, permainan, keluarga.

2. Strategi Penyampaian IPS

Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah didasarkan

pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarga,

masyarakat/tetangga, kota, region, negara, dan dunia. Tipe kurikulum seperti ini

disebut “The Wedining Horizon or Expanding Enviroment Curriculum”

(Mukminan dalam Hidayati, 2008: 1.27). Tipe kurikulum tersebut, didasarkan

pada asumsi bahwa anak pertama-tama dikenalkan atau perlu memperoleh konsep

yang berhubungan dengan lingkungan terdekat atau diri sendiri. Selanjutnya

secara bertahap dan sistematis bergerak dalam lingkungan konsentrasi keluar dari

lingkaran tersebut, kemudian mengembangkan kemampuannya untuk

menghadapai unsur-unsur dunia yang lebih luas.

2.2 Kajian Empiris

Terdapat beberapa penelitian yang mendukung dalam memecahkan

permasalahan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran TPS dan GI

diantarnya adalah:

Penelitian yang dilakukan oleh Purwanti (2014) dengan judul Keefektifan

Model Pembelajaran TPS Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas III SDN Kaligiri

Brebes. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan apakah ada

perbedaan hasil belajar siswa kelas III antara yang mendapat pembelajaran dengan

menggunakan model TPS dan yang mendapat pembelajaran dengan model

pembelajaran strafied konvensional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 77

Page 49: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

32

siswa kelas III di SDN kaligiri 1 dan 2 Kabupaten Brebes, sampel untuk kelas

eksperimen 32 siswa dan kelas kontrol 33 siswa. Rata-rata nilai tes awal

kelompok eksperimen dan kontrol yaitu 53,88 dan 55,19. Rata-rata nilai tes akhir

kelompok eksperimen dan kontrol sebesar 85,72 dan 79,83. Pengaruh model

TPSterhadap hasil belajar siswa yaitu 7,2. Hasil uji-t menunjukkan nilai thitung =

3,343 nilai ttabel sebesar 1,669. Nilai signifikan sebesar 0,001. Hal ini berarti

thitung>ttabel (3,343 > 1,669 ) dan nilai signifikan < 0,005 (0,001 < 0,05).

Berdasarkan kriteria uji analisis akhir/pengujian hipotesis, maka Ha diterima dan

simpulannya yaitu terdapat perbedaan hasil belajar IPS pada siswa kelas III SD

yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model TPS dan yang

mendapat pembelajaran konvensional.

Penelitian yang dilakukan oleh Salam (2011) dengan judul Pengaruh

Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial dan

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN Sakerta Barat

Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan. Metode dalam penelitian ini yang

digunakan eksperimen quasi, populasi penelitian ini siswa kelas IV SDN Sakerta

Barat, sampel yang digunakan sebanyak 30 siswa. Perolehan nilai rata-rata kelas

eksperimen = 0,553 (sedang) dan kelas kontrol = 0,263 (rendah), nilai hasil

belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai kelas kontrol. Hasil perhitungan t-

test diperoleh thitung = 5,56 dan ttabel = 2,004, karena thitung>ttabel atau 21,642 >

2,004. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Penerapan pembelajaran

kooperatif TPSdiketahui hasil pengujian uji t, diperoleh thitung = -11,2 dan ttabel=

Page 50: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

33

2,004 (uji pihak kanan) . karena thitung<ttabel atau -11,2 < 2,004 maka dapat

disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah

pemberian perlakuan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

IPS pada pokok bahasan permasalahan sosial di lingkungan sekitar, dengan

diterapkannya pembelajaran kooperatif TPS dapat meningkatkan keterampilan

sosial dan hasil belajar IPS.

Penelitian yang dilakukan oleh Sekarini, dkk (2014) dengan judul

Pengaruh Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share) Berbantuan Media Audio

Visual Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas V SD. Penelitian ini dilaksanakan di

Gugus I Gusti Ngurah Rai Penatih Denpasar dengan tujuan untuk mengetahui ada

tidaknya perbedaan hasil beljar IPS antara siswa yang dibelajarkan menggunakan

TPS berbantuan media audio visual dengan siswa yang dibelajarkan

menggunakan pembelajaran konvensioanal. Penelitian ini merupakan penelitian

quasi eksperimen, dengan jumlah populasi 456 siswa. Sampel yang digunakan

adalah kelas Vb SDN 1 Penatih sebanyak 32 siswa sebagai kelas eksperimen dan

SDN 2 Penatih dengan siswa 39 sebagai kelas kontrol. Berdasarkan uji-t diperoleh

thitung = 15,51 dan ttabel= 2,000. Maka thitung>ttabel (15,51 > 2,000) Ho ditolak dan

Ha diterima. Sedangkan rata-ratahasil kelas eksperimen dan kelas kontrol (74,97

> 56,36), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model

pembelajaran TPS berbantuan media audio visual terhadap hasil belajar IPS siswa

kelas V di SD Gugus I Gusti Ngurah Rai Penatih tahun ajaran 2013/2014.

Penelitian yang dilakukan oleh Sampsel (2013) dengan judul Finding the

Effect of Think-Pair-Share on Student Confidence and Participation. Pembahasan

Page 51: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

34

secara ringkas dalam penelitian ini dari hasil pra-survei dan pasca-survei

menunjukkan bahwa TPS memiliki dampak positif pada pandangan siswa tentang

berpartisipasi dalam diskusi kelas. Hasil survei menunjukkan bahwa siswa

percaya menggunakan teknik TPS untuk berpartisipasi,. Pada minggu pertama

penelitian TPS tidak digunakan rata-rata jumlah komentar siswa adalah 23,75 dan

rata-rata jumlah penjelasan panjang adalah 3,75. Minggu kedua saat

menggunakan TPS rata-rata jumlah komentar siswa adalah 28,25 dan rata-rata

jumlah penjelasan panjang adalah 7. Data ini menunjukkan bahwa menggunakan

TPS memfasilitasi partisipasi siswa meningkat dalam diskusi kelas dan

meningkatkan kualitas respon dari siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Wahid (2015) dengan judul Keefektifan

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi dan STAD Pada

Materi Perkembangan Teknologi di Sekolah Dasar. Populasi penelitian ini adalah

pencapaian kompetensi siswa kelas IV sekolah dasar kota Parepare, jumlah

keseluruhan SD sebanyak 91. Penelitian ini menggunakan dua kelas eksperimrn

dan dua kelas kontrol diambil dari 91 SD sebagai sampel di kota Parepare dan ada

empat SD yang memiliki kondisi lingkungan yang sama. Hasil anlisis data

menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar setelah siswa mengikuti

pembelajaran dengan model-model tersebut, secara totalitas hasil pengujian uji t

secara terpisah mengidentifikasi bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

GIlebih efektif dari model pembelajaran tipe STAD. Peningkatan kognitif belajar

siswa dapat dilihat menggunakan analisis data gain, katagori nilai peningkatan

kognitif belajar adalah g < 0,3 = rendah, 0,3 < g < 0,7 = sedang, g > 0,7 = tinggi.

Page 52: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

35

Hasil analisis besarnya nilai peningkatan kognitif kelompok berada pada 0,3 < g

< 0,7 maka peningkatan kognitif belajar dari keempat kelas berkatagori sedang.

Akan tetapi nilai peningkatan kognitif belajar yang tertinggi berada pada kelas GI.

Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif GI mata pelajaran

IPS lebih efektif dari pada model pembelajaran kooperatif STAD.

Penelitian yang dilakukan oleh Simsek (2013), dengan judul The Effects

Of Cooperative Learning Methods On Student’s Academic Achievements In Social

Psychology Lessons. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efek dari GIdan

metode membaca menulis-menyajikan (RWP) dalam pembelajaran pemahaman

siswa tentang psikologi sosial. Penelitian ini terdiri dua kelas sampel, untuk kelas

eksperimen (GI) sebanyak 52 siswa dan kelas membaca menulis-menyajikan

sebanyak 55 siswa. Hasil penelitian menunjukkan hasil nilai dari pre-test tidak

menunjukkan perbedaan antara RWP dan GI (t = 1,576; p > 0,05). Tetapi dari

hasil nilai post-test ada perbedaan yang signifikan antara RWP dan GI (T = 2,975,

p < 0,05). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa metode GIlebih efektif dari pada

RWP.

Penelitian yang dilakukan oleh Pitoyo, dkk. (2013) dengan judul The

Effect Of Group Investigation Learning Model, Accelerated Learning Team and

Role Playing on Elementary School Students’ Writing Skills Viewed from

Cognitive Style. Data statistik nilai rata-rata menunjukkan kemampuan menulis

dengan model GI yaitu 80,7798, rata-rata dengan model Role Playing yaitu

75,2412 dan Accelerated Learning yaitu 77,0410. Selanjutnya pengujian hipotesis

menunjukkan apakah ada interaksi dalam penggunaan model pembelajaran dan

Page 53: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

36

kognitif siswa, kelompok model Group Investigation lebih efektif untuk siswa

yang memiliki gaya kognitif (nilai rata-rata = 86,8594) jika dibandingkan dengan

model Accelerated Learning dan Role Playing pada siswa (nilai rata-rata =

80,1250 dan 79,0733). Berdasarkan temuan dari penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa GI lebih efektif dibandingakan dengan Accelerated Learning dan Role

Playing.

2.3 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dalam penelitian ini sebagai berikut:

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir

Guru

Pembelajaran

Hasil Tes kelasKontrol

Hasil Tes kelasEksperimen

Kelas Kontrol

(GI)

Kelas eksperimen

(TPS)

Tes Belajar IPS

Perbandingan hasil belajar kelaseksperimen dan kelas kontrol

Page 54: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

37

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarakan kerangka berfikir tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

Ho : Model pembelajaran TPS tidak efektif terhadap hasil belajar IPS siswa

kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang.

Ha : Model pembelajaran TPS efektif terhadap hasil belajar IPS siswa kelas

IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang.

Ho : Model pembelajaran GI tidak efektif terhadap hasil belajar IPS siswa

kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang.

Ha : model pembelajaran GI efektif terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV

SDN Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan.

Ho :Penggunaan model TPS tidak efektif dari pada penggunaan model GI

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma

Ngaliyan Semarang.

Ha : Penggunaan model TPS lebih efektif dari pada penggunaan model GI

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma

NgaliyanSemarang.

Page 55: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

86

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan mengacu pada rumusan masalah yang

telah diuraikan sebelumnya diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model TPS

pada kelas eksperimen efektif terhadap hasil belajar IPS. Keefektifan model

tersebut didukung dengan hasil pengujian terhadap data akhir menggunakan uji

proporsi satu pihak yaitu pihak kanan diperolehzhitung= 1,78 Pada α = 5 %,

diperoleh ztabel= 1,64. Karena zhitung> ztabelmaka Haditerima,artinya proporsi siswa

yang memenuhi kriteriaketuntasan minimal lebih dari 75%.

Penerapan model GI pada kelas kontrol efektif terhadap hasil belajar IPS.

Keefektifan model tersebut didukung dengan hasil pengujian terhadap data akhir

menggunakan uji proporsi satu pihak yaitu pihak kanan diperoleh zhitung= 1,870

Pada α = 5 %, diperoleh ztabel= 1,64. Karena zhitung> ztabelmaka Haditerima,artinya

proporsi siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal lebih dari 75%.

Model TPS pada kelas eksperimen dinilai lebih efektif dari pada model GI

pada kelas kontrol. hal tersebut didukung dengan analisis uji t data akhir.

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 2,810 pada dk = (34 + 36 – 2) = 68 dan

α = 5 %, diperoleh ttabel= 1,671. Karena thitung>ttabel maka Ha diterima, artinya rata-

rata hasil tes belajar IPS kelas eksperimen lebih baik dari pada rata-rata hasil tes

belajar IPS kelas kontrol, dengan kata lain model pembelajaran TPS pada kelas

eksperimen lebih efektif dibandingkan model pembelajaran GI pada kelas kontrol.

Page 56: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

87

Hasil tersebut didukung dengan uji t Gain dan uji t N-Gain. Berdasarkan analisis

menggunakan uji t, diperoleh thitungGain 1,79 lebih besar dari ttabel1,671 dan

diperoleh thitung N-Gain 2,498 lebih besar dari ttabel 1,671. Maka dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran TPS lebih efektif dari pada model pembelajaran GI

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan

Semarang.

5.2 Saran

1) Model pembelajaran TPS efektif terhadap pembelajaran IPS sehinggadapat

dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dipilih

untuk topik-topik tertentu dalam mata pelajaran IPS.

2) Model pembelajaran TPS hendaknya digunakan sebagai salah satu

modelpembelajaran inovatif, karena dengan model TPS dapat meningkatkan

kompetensi guru dalam memahami setiap karakteristik siswa.

3) Guru dalam pembelajaran hendaknya diperlukan pengamatan yang ekstra

dalam mengawasi setiap kelompok diskusi, karena dalam model pembelajaran

TPS terdapat kelompok diskusi yang banyak.

Page 57: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

88

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2014. Model-Model Media dan Strategi PembelajarnKontesktual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

. 2012. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Artapranata, dkk. 2014. Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)Berbantuan Media Audio Visual Berpengaruh Terhadap HasilBelajar IPS Siswa Kelas V. Jurnal Mimbar PGSD UniversitasGanesha. Vol. 2 No1.

Asmani. 2012. 7 Tips Aplikasi PAKEM. Yogyakarta: Diva Press.

Azwar, Saifuddin. 2014. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Chamisijatin, Lise. 2008. Pengembangan Kurikulum SD. Jakarta:Depdiknas.

Dinata, dwi Putra S. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TipeGroup Investigation Berbantuan Multimedia Terhadap HasilBelajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus 8 I Gusti Ngurah Rai. JurnalMimbar PGSD Universitas Ganesha. Vol. 2 No 1.

Djamarah. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatifdan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hidayati, dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Jakarta:Depdiknas.

Huda, miftahul. 2013. Model-model pengajaran dan pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Indriani, Dias Septi. 2014. Keefektifan Model Think Pair Share TerhadapAktivitas dan Hasil Belajar IPS. Jornal Of Elementary Education.ISSN: 2252-7898.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.

Page 58: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

89

Munib, Achmad. 2010. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPTUNNES press.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 TentangStandar Isi Satuan Pendidikan.

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Standar NasionalPendidikan.

Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Proses Pembelajaran.

Pitoyo, Andri. 2014. The Effecy of Group Investigation Learning Model,Accelerated Learning Team and Role Playing on ElementarySchool Students’ Writing Skills Viewed from Cognitive Style.Journal of Education and Practice. ISSN: 2222-1735. Vol.5 No 1.

Poerwanti, Endang. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Depdiknas.

Purwanti, Mei. 2014. Keefektifan Model Pembelajaran Think Pair ShareTerhadap Hasil Belajar IPS. Journal of Elementary Education.ISSN: 2252-9047.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran MengembangkanProfesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Salam, Dudung Abdu. 2011. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif TipeThink Pair Share Dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial DanHasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Sakerta Barat Kuningan. ISSN:1412-565X. No 2.

Sampsel, Ariana. 2013. Finding the Effects of Think Pair Share on StudentConfidence and Participation. Journal of Bowling Green StateUniversity.

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sekarini, Made Dewi. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran TPSBerbantuan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar IPS KelasV SD. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha.Vol.2 No 1.

Simsek, Ufuk. 2013. The Effects Of Cooperative Learning Methods OnStudent’s Academic Achievements In Social Psychology Lessons.

Page 59: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

90

Internasional Journal On New Trends In Education and TheirImplications. ISSN: 1309-6249. Vol. 4 Issue 3.

Siregar, A & Nara, H. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:Ghalia Indonesia.

Shoimin, Aris. 2014. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT BumiAksara.

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning. Yogyakarta: PustakaBelajar.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:prenadamedia Group.

Taneo, Silvester Petrus, dkk. 2010. Kajian IPS SD. Jakarta: Depdiknas.

Thobroni, M & Mustofa, A. 2011. Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif BerorientasiKonstruktivisme. Jakarta: Perpustakaan Nasional.

Uno, Hamzah B & Mohamad, Nurdin. 2010. Belajar dengan PendekatanPAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Undang-Undan RI Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 Tentang SistemPendidikan Nasional.

Wahid, Herniwati. 2015. Keefektifan Penggunaan Model PembelajaranKooperatif Tipe Grup Investigasi dan STAD Pada MateriPerkembangan Teknologi di Sekolah Dasar. Jurnal PublikasiPendidikan. ISSN: 2088-2092. Vol.V No 3.

Widoyoko, Eko Putro. 2013. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 60: KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARElib.unnes.ac.id/29192/1/1401412139.pdf · 2018-01-16 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan modelThink Pair Share dan Group Investigationpada

91

Winataputra, dkk. 2010. Materi dan pembelajaran IPS SD. Jakarta:Depdiknas.