KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN...

213
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA EFATA SOE KABUPATEN TTS TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Oleh Nonci M. Uki 0402513103 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 i

Transcript of KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN...

Page 1: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA EFATA SOE

KABUPATEN TTS

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Pendidikan

Oleh

Nonci M. Uki

0402513103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

i

Page 2: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

ii

Page 3: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

iii

Page 4: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

MOTO DAN PERSEMBAHAN

“ Kekuatan TUHAN nyata dalam hidup kita saat kita menghadapi masalah tanpa

putus asa”

Tesis ini dipersembahkan kepada:

1. Almamater tercinta Universitas Negeri Semarang

2. STKIP SoE

3. Keluarga tercinta

iv

Page 5: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

ABSTRAK

Uki, N.M. 2015. “Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan

NHT Berbantuan Alat Peraga Sistem Pernapasan Manusia Di SMA Efata

SoE Kab. TTS” Tesis, Program Studi pendidikan ilmu pengetahuan alam,

program pascasarjana, Universitas negeri semarang. Pembimbing I Prof.

Dr. Priyantini Widiyaningrum, M.S., pembimbing II Dr. Ir. Dyah. R.

Indriyanti, M.P.

v

Page 6: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

ABSTRACT

Uki, N.M. 2015. " The effectiveness of Cooperative Learning STAD and NHT

Models Assisted with Learning Tools about Human Respiratory System in Efata

Senior High School, SoE, TTS" Department of natural science education, Thesism

graduate programs, Semarang State University. Supervisor I Prof. Dr. Priyantini

Widiyaningrum, M.S. supervisor II Dr. Ir. Rini Dyah Indriyanti , M.P.

Keywords: Learning tools, learning outcomes, motivation, NHT, STAD

The observation results in some schools in Timor Tengah Selatan (TTS) shows

that student learning results obtained are still below the minimum completeness

criteria ( KKM ). This is because the limitless of teachers’ in selecting appropriate

methods in learning process, and there are many teachers who do not utilize the

learning medium so the students feel bored and ultimately affect the students’

motivation and learning outcomes. This study aimed to analyze the effectiveness

of cooperative learning STAD model, NHT and Conventional assisted with

learning tools toward students’ motivation and learning outcomes about human

respiratory system. The method used is Quasi- Experiment with design

Nonequivalent control group design involving three classes, which use the model

of STAD, NHT and Conventional. The data were analyzed using ANOVA test

one lane at α = 0.05. The results showed that the average results of the study

group STAD (36.47), NHT group (41.20) and Conventional (34.84) , show

significant differences at the 0.05 significance level . The use of cooperative

learning model NHT assisted with learning tools is more effectively improve

students’ learning outcomes compared with STAD and conventional models. The

average students’ motivation STAD class ( 50.20 ) , class NHT ( 52.07 ) and

Conventional ( 50.11 ) , did not show a difference at a significance level of 0.05

thus be concluded that all three models applied learning did not affect students'

motivation .

vi

Page 7: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

PRAKATA

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul “Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT

Berbantuan Alat Peraga Sistem Pernapasan di SMA Efata SoE Kabupaten TTS”.

Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan sebelum memulai penelitian

dalam meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan IPA

Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian tesis

ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para

pembimbing: Prof. Dr. Priyantini Widiyaningrum, M.S (Pembimbing I) dan Dr.

Ir. Dyah Rini Indriyanti M.P (Pembimbing II) yang telah meluangkan waktu dan

pemikiran untuk penyusunan tesis ini.

Ucapan terimakasih peneliti sampaikan pula kepada semua pihak yang

telah membantu selama proses penyelesaian studi, diantaranya:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang diberikan kepada

penulis untuk menempuh studi di Universitas Negeri Semarang.

2. Direksi pascasarjana Universitas Negeri Semarang atas dukungan kelancaran

yang diberikan bagi pebulis dalam menempuh studi.

3. Ketua Program studi IPA Universitas Negeri Semarang yang menyediakan

kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini.

4. Ketua STKIP SoE dan seluruh citivitas akademika yang telah mendukung

penulis dalam menyelesaikan studi dan pelaksanaan penelitian.

5. Ketua Yayasan Perguruan Tinggi SoE yang mengijinkan penulis mengikuti

program perkuliahan pada Pascasarjana Unnes.

6. Ketua Yayasan Victory Kupang yang telah memberikan bantuan biaya

perkuliahan bagi penulis selama masa studi di Pascasarjana Unnes.

7. Teman-teman mahasiswa S2 program studi Pendidikan IPA Konsentrasi

Biologi Reguler Pascasarjana Universitas Negeri Semarang atas segala

vii

Page 8: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

bantuan dan kebersamaan selama menempuh pendidikan di program studi

Pendidikan IPA.

8. Teman-teman S2 dari STKIP SoE atas segala motivasi dan dukungannya

selama perkuliahan di Semarang.

9. Orang tua tercinta Bapak Mesakh Uki, Ibu Yuliana Uki Sanam, Kak Mel

bersama Kak Uce, Amon, Anja & yang terkasih kak Sisko, terimakasih atas

doa dan dukungannya sehingga saya dapat menyelesaikan studi di program

magister.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah

memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan program magister

di Pascasarja Universitas Negeri Semarang

Penulis sadar bahwa dalam tesis ini mungkin masih terdapat kekurangan,

baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil tesis ini

bermanfaat dan merupakan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, November 2015

Nonci M. Uki

viii

Page 9: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………

PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………

PERNYATAAN KEASLIAN………………………………..

MOTO DAN PERSEMBAHAN……………………………..

ABSTRAK……………………………………………………...

ABSTRACT…………………………………………………...

PRAKATA……………………………………………………..

DAFTAR ISI…………………………………………………..

DAFTAR TABEL……………………………………………

DAFTAR GAMBAR………………………………………….

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………

BAB I PENDAHULUAN……………………………………

1.1 Latar Belakang……………………………………………..

1.2 Identifikasi Masalah………………………………………

1.3 Cakupan Masalah…………………………………………

1.4 Rumusan Masalah………………………………………...

1.5 Tujuan Penelitian…………………………………………

1.6 Manfaat Penelitian………………………………………….

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS,

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS……

2.1 KajianPustaka……………………………………………

2.2 Kerangka Teoritis…………………………………………..

2.3 Kerangka Berpikir…………………………..........................

2.4 Hipotesis Penelitian……………………………………….

BAB III METODE PENELITIAN…………………………..

3.1 Desain Penelitian…………………………………………….

3.2 Populasi dan Sampel………………………………………...

3.3 Variabel Penelitan……………………………….…………..

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data…………………..

3.5 Teknik Analisis Data………………………………………...

I ii

iii

iv

v

vii

ix

xi

xii

xiii

xiv

1

1

4

5

6

6

7

8

8

10

21

22

23

23

23

24

24

25

ix

Page 10: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………….. 33

4.1 Hasil Penelitian………………………………………………. 33

4.2 Pembahasan………………………………………………….. 39

BAB V PENUTUP……………………………………………… 46

5.1 Simpulan…………………………………………………... 46

5.2 Saran…………………………………………………………. 46

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………. 47

LAMPIRAN…………………………………………………… 51

x

Page 11: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Pola Rancangan Penelitian…………………………………. 23

3.2 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ………………… 25

3.3 Kriteria Indeks Gain………………………………………… 30

4.1 Rata-rata Nilai Pretest dan Postest dari Kelas STAD, NHT

dan Konvensional…………………………………………… 32

4.2 Rata-Rata Hasil Belajar Kognitif Siswa Antara Nilai Postets –

pretest pada kelas STAD, NHT dan Konvensional………… 33

4.3. Perbedaan Rata-rata N-Gain Nilai Kognitif Siswa………… 34

4.4 Rata-rata Total Skor Sikap Siswa……………………………... 35

4.5 Uji Regresi Model Pembelajaran STAD, NHT dan

Konvensional terhadap Sikap Siswa………………………….. 37

4.6 Rata-Rata Total Skor Psikomotorik Siswa……………………. 37

4.7 Uji Regresi Model Pembelajaran STAD, NHT dan

Konvensional terhadap Psikomotorik Siswa…………………. 38

4.8 Analisis Data Deskriptif Motivasi Belajar Siswa…………… 39

xi

Page 12: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berpikir 21

xii

Page 13: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus………………………………………………………………... 52

2. Lembar Validasi Silabus………………………………………………. 55

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)…………………………… 59

4. Lembar Validasi RPP………………………………………………… 87

5. Bahan Ajar……………………………………………………………. 91

6. Lembar Validasi Bahan Ajar…………………………………………. 118

7. Lembar Kerja Siswa (LKS)…………………………………………… 122

8. Lembar Validasi LKS…………………………………………………. 130

9. Alat evaluasi…………………………………………………………….. 133

10. Skor Hasil Uji Coba Soal……………………………………………… 139

11. Uji Validitas Dan Releabilitas Soal……………………………………. 142

12. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Dan Tingkat Kesukaran Soal……… 145

13. Hasil Akhir Pretest……………………………………………………… 146

14. Hasil Akhir Postest…………………………………………………….. 151

15. Uji Homogenitas dan Normalitas Nilai Pretest dan Postest…………… 156

16. Uji Anova Satu JalurNilai Pretest dan Posttest………………………… 157

17. Nilai Akhir Selisih Posttest-Pretest…………………………………….. 158

18. Homogenitas dan Normalitas selisih Nilai Posttest-Pretest…………….. 161

xiii

Page 14: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

19. Anova Satu Jalur Selisih Nilai Posttest-Pretest…………………………

20. Uji Beda Rata-Rata Selisih Nilai Posttest-Pretest Menggunakan Post

162

Hoc……………………………………………………………………… 163

21. Perhitungan N-Gain untuk Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa….

164

22. Angket Motivasi Belajar Siswa………………………………………….

168

23. Skor Motivasi Belajar Siswa…………………………………………….

170

24. Normalitas, Homogenitas dan Rata-Rata, Motivasi Belajar siswa……...

174

25. Angket Sikap Siswa……………………………………………………...

176

26. Skor Hasil sikap Siswa…………………………………………………..

178

27. Normalitas, Homogenitas dan Rata-Rata, Hasil Sikap Siswa…………..

182

28. Uji Beda Rata-Rata Sikap Siswa………………………………………... 183

29. Angket Psikomotorik Siswa……………………………………………..

184

30. Skor Hasil Psikomotorik Siswa………………………………………….

185

31. Normalitas, Homogenitas dan Rata-Rata Psikomotorik siswa………….

188

32. Uji Beda Rata-Rata Psikomotorik Siswa………………………………...

189

33. Analisis Regresi Model Pembelajaran STAD, NHT dan Konvensional

Terhadap Psikomotorik Siswa…………………………………………... 190

34. Foto-foto Penelitian……………………………………………………... 193

xiv

Page 15: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hasil observsi di beberapa sekolah di Kabupaten Timor Tengah

Selatan (TTS) menunjukkan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa masih

di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM). Hal ini disebabkan karena

sarana prasarana dalam proses pembelajaran yang kurang memadai,

keterbatasan kreativitas guru dalam memilih metode yang tepat dalam proses

pembelajaran, keterbatasan guru dalam mengembangkan berbagai strategi

pembelajaran yang menarik siswa untuk belajar, dan masih banyak guru yang

belum memanfaatkan media pembelajaran sehingga siswa merasa bosan dan

pada akhirnya berpengaruh pada motivasi dan hasil belajar siswa. Oleh

Karena itu, guru diharapkan untuk menggunakan model pembelajaran yang

bervariasi serta menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran sehingga

dapat membangkitkan motivasi siswa untuk belajar secara mandiri dan bekerja

sama dengan peserta didik yang lain.

Materi sistem pernapasan pada manusia merupakan materi yang

bersifat abstrak dan berkaitan dengan mekanisme serta proses yang terjadi di

dalam tubuh, sehingga sulit bagi siswa untuk memahami materi tersebut.

Oleh karena itu, untuk membantu siswa dalam memahami materi sistem

pernapasan pada manusia maka dalam proses pembelajarannya diperlukan

bantuan alat peraga.

1

Page 16: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

2

Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga merupakan suatu

rangkaian kegiatan untuk menyampaikan materi pelajaran yang bertujuan

memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif belajar, sehingga

memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan serta menumbuhkan motivasi

siswa untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi seperti bertanya

terhadap sesuatu yang belum dipahami.

Alat peraga dapat menjelaskan/menunjukkan/membuktikan

konsep-konsep atau gejala-gejala yang dipelajari. Pemanfaatan alat peraga

diharapkan mampu mengurangi kesulitan yang dialami siswa dan membantu

guru dalam pembelajaran sehingga penyampaian konsep lebih bermakna dan

dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajarinya,

dengan demikian akan tercipta suatu proses pembelajaran yang berkualitas.

Hasil observasi di SMA Efata SoE dalam pembelajaran biologi

terutama materi sistem pernapasan pada manusia, ternyata proses

pembelajarannya berpusat pada buku paket yang sudah ada, belum

memanfaatkan media pembelajaran berupa alat peraga dan kurang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk beraktivitas dalam proses

pembelajaran sehingga motivasi dan hasil belajar siswa rendah.

Katili (2009) mengemukakan bahwa kebiasaan guru dalam

menyampaikan materi pelajaran masih cenderung menggunakan metode

konvensional yaitu guru sebagai pusat pembelajaran. Guru cenderung

menulis di papan tulis, ceramah, dan siswa mencatat, sehingga motivasi dan

hasil belajar siswa di bawah KKM yang sudah ditentukan.

Page 17: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

3

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

perlu adanya perubahan pendekatan pembelajaran yang semula teacher

centered menjadi student centered. Pembelajaran secara klasikal yang berubah

menjadi pembelajaran kooperatif, bertujuan untuk memaksimalkan kerja

sama antar siswa dengan latar belakang dan kemampuan yang heterogen

dalam kelompok-kelompok kecil. Oleh karena itu, guru diharapkan

mengurangi dominasi di dalam kelas, siswa harus aktif berpartisipasi

menemukan dan membentuk sendiri pengetahuannya. Ada berbagai model

pembelajaran kooperatif, di antaranya adalah model pembelajaran kooperatif

tipe Student Team Achievement Division (STAD ) dan pembelajaan kooperatif

tipe Numbered Head Together (NHT).

Metode STAD merupakan salah satu model pembelajaran

kooperatif yang sederhana untuk permulaan bagi guru yang menggunakan

pendekatan kooperatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran

kooperatif STAD dapat mengubah pembelajaran dari teacher centered

menjadi student centered. Hal ini didukung oleh pendapat Slavin (2008) yang

menyatakan bahwa pada model STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar

beranggota 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, dan

jenis kelamin. Guru menyajikan pelajaran, kemudian siswa bekerja dalam tim

dan memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran

tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada

saat tes siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu.

Page 18: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

4

Metode NHT yang merupakan metode belajar kelompok yang

diawali dengan pemberian nomor kepada setiap anggota kelompok, nomor-

nomor tersebut yang akan menjadi identitas siswa dalam proses pembelajaran.

Ciri khas dari NHT yaitu guru hanya menunjuk siswa dengan menyebutkan

salah satu nomor yang mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya. Hal ini merupakan upaya sangat baik untuk meningkatkan

tanggung jawab individu dalam diskusi kelompok, serta adanya saling

ketergantungan antara sesama individu dalam kelompok.

Berdasarkan hasil penelitian Balfakih (203) menyimpulkan bahwa

hasil belajar siswa yang menggunakan model kooperatif tipe STAD lebih baik

dari pada dengan model konvensional. Sedangkan hasil belajar siswa yang

menggunakan model kooperatif tipe NHT lebih baik dari pada dengan model

konvensional (Jamalong 2012). Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD dan NHT

memberikan hasil belajar yang lebih baik dari pada dengan model

konvensional (Sunandar 2008). Berdasarkan uraian tersebut perlu dilakukan

penelitian tentang keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan

NHT berbantuan alat peraga sistem pernapasan manusia di SMA Efata Soe

Kabupaten TTS. Dari kedua model ini, manakah yang lebih efektif dalam

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Page 19: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasi beberapa permasalahan khususnya di SMA Efata SoE

sebagai berikut;

a. Kurangnya motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi pada

materi sistem pernapasan pada manusia

b. Hasil belajar siswa tidak mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM).

c. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi sehingga

siswa menjadi malas dan jenuh.

d. Kurangnya pemanfaatan alat peraga dalam proses pembelajaran

1.3 Cakupan Masalah

Untuk menghindari perbedaan penafsiran, maka perlu diberikan

cakupan masalah sebagai berikut:

a. Keefektivan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu, besarnya pengaruh

penerapan metode pembelajaran STAD dan NHT berbantuan alat peraga

dilihat dari hasil belajar kognitif siswa.

b. Model pembelajaran STAD lebih menekankan kepada pembentukan

kelompok. Kelompok yang dibentuk nantinya akan berdiskusi untuk

menyelesaikan suatu permasalahan.

c. Pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan ciri utamanya penomoran

dengan adanya penomoran maka siswa akan merasa bertanggungjawab

atas anggota kelompoknya.

Page 20: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

6

d. Alat peraga merupakan salah satu komponen penentu efektivitas belajar,

dimana alat peraga membuat materi ajar yang abstrak menjadi

konkrit.Alat peraga yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat peraga

mekanisme pernapasan pada manusia dan alat peraga untuk mengetahui

efek rokok bagi kesehatan, yang akan dibuat oleh siswa.

1.4 Rumusan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

a. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan alat peraga,

lebih efektif dari pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

berbantuan alat peraga terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada

materi sistem pernapasan pada manusia?

b. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan alat peraga,

lebih efektif dari pada model konvensional terhadap motivasi dan hasil

belajar siswa pada materi sistem pernapasan pada manusia ?

c. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan alat peraga,

lebih efektif dari pada model konvensional terhadap motivasi dan hasil

belajar siswa pada materi sistem pernapasan pada manusia ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk:

a. Menganalisis keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

berbantuan alat peraga dengan model NHT berbantuan alat peraga

Page 21: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

7

terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada materi sistem pernapasan

pada manusia.

b. Menganalisis keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

berbantuan alat peraga dengan model konvensional terhadap motivasi dan

hasil belajar siswa pada materi sistem pernapasan pada manusia.

c. Menganalisis keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

berbantuan alat peraga dengan model konvensional terhadap motivasi dan

hasil belajar siswa pada materi sistem pernapasan pada manusia.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai pertimbangan

dalam pemilihan model pembelajaran sebagai upaya untuk menyajikan

materi pelajaran agar lebih menarik.

b. Bagi siswa, pengembangan proses pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT berbantuan alat

peraga diharapkan dapat memberikan sumbangan bermanfaat untuk

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Page 22: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, KERANGKA

BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rachmayanti dan Amaria

(2013) tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STADpada

materi koloid, menunjukkan bahwa, rata-rata ketuntasan belajar siswa

mengalami peningkatan dari pretest ke posttestyaitu sebesar 35% menjadi

80%. Respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe STAD

sebesar 78% yang dinyatakan kuat. Kemampuan guru mengelola model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat mendukung peningkatan ketuntasan

belajar siswa. Guru yang mampu mengelola model pembelajaran kooperatif

dengan baik membuat siswa bersemangat dan mengalami proses belajar

dengan maksimal, sehingga ketuntasan belajar siswa pun meningkat. Hal ini

didukung oleh penelitian Lailiyah et al. (2013) yang menunjukkan bahwa

ketuntasan klasikal siswa meningkat seiring dengan meningkatnya

kemampuan guru mengelola model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Penelitian yang dilakukan oleh Balfakih (2003) tentang

STADdengan menggunakan dua kelompok, kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen dilakukan di provinsi Timur

dengan hasil 8, 97 poin, sedangkan kelompok kontrol dilakukan di provinsi

Utara dengan hasil 8,75 poin. Dari data yang diperoleh terdapat perbedaan

antara group kontrol dan group eksperimen. Dat (2013) menyimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif efektif dalam meningkatkan tingkat prestasi

8

Page 23: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

9

akademik siswa dan meningkatkan sikap positif siswa terhadap matematika di

sekolah menengah Vietnam.

Siregar (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh secara

signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan

nilai rata-rata postestdi kelas eksperimen sebesar 77,4. Sedangkan di kelas

kontrol diperoleh nilai rata-rata postest sebesar 69,9. Artinya terdapat

perbedaan rata-rata nilai postest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Selain meningkatkan hasil belajar siswa, model pembelajaran kooperatif tipe

NHT ternyata dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini ditunjukkan

dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer, diperoleh bahwa

aktivitas siswa mengalami peningkatan yang positif.

Menurut Tiya dan Anggo (2012), model pembelajaran kooperatif

tipe NHT dapat meningkatkan penguasaan konsep matematika siswa pada

pokok bahasan statistika dan hasil belajar yang dicapai siswa menunjukkan

peningkatan yang signifikan, dengan nilai rata-rata 34,83 menjadi 55,00 pada

akhir siklus 1, pada akhir siklus II 77,67, dan pada akhir siklus III 80,83.

Menurut Jamalong (2012), hasil belajar siswa sebelum

diterapkannya metode pembelajaran kooperatif tipe NHT tidak ada satu pun

siswa yang mencapai tingkat ketuntasan. Setelah diterapkan metode kooperatif

tipe NHT pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang mencapai

ketuntasan sebanyak 11 siswa (34,38%) dan pada siklus II terdapat 20 siswa

(54,82%) yang mencapai ketuntasan hasil belajar. Hal ini berarti bahwa model

Page 24: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

10

kooperatif tipe NHT sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut Intani (2009), hasil belajar dapat ditingkatkan dengan model

pembelajaran NHT, hal ini ditunjukan oleh rata-rata nilai tes akhir siklus I dari

64,11 menjadi 68,4% dan pada siklus 2 ketuntasan belajar klasikal meningkat

dari 68,4% menjadi 77,5%.

Menurut Anidityas et al. (2012) hasil penelitinnya menunjukkan

bahwa keaktifan siswa termasuk kategori sangat baik yaitu sebesar 93%.

Secara klasikal ketuntasan belajar siswa termasuk dalam kriteria sangat baik

yakni sebesar 89,58%, serta tanggapan siswa selama proses pembelajaran

termasuk kriteria sangat baik, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat

peraga sistem pernapasan manusia dapat mengoptimalkan kualitas belajar

siswa.

Menurut Prasetyarini et al. (2013), hasil penelitian menunjukan

bahwa pemanfaatan alat peraga IPA dapat meningkatkan pemahaman konsep

fisika siswa. Hal ini ditandai dengan meningkatnya pemahaman konsep fisika

siswa pada tiap siklus.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut maka perlu

dilakukan penelitian bagaimana keefektifan metode pembelajaran kooperatif

tipe STAD dan NHT berbantuan alat peraga terhadap motivasi dan hasil

belajar siswa SMA.

2.2 Kerangka Teoretis

2.2.1 Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif menurut Slavin (2008) adalah

pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas

Page 25: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

11

dijadikan dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang

untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Menurut Riyanto

(2010) bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang

dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik, sekaligus

keterampilan sosial. Sementara itu, Hayati (2002) menyatakan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang

melibatkan partisipasi siswa dalam suatu kelompok kecil untuk saling

berinteraksi.

Pembelajaran sistem kooperatif, siswa belajar bekerja sama

dengan anggota lainnya. Model pembelajaran kooperatif siswa memiliki

dua model tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan

membantu sesama anggota kelompok kecil dan mereka melakukan

seorang diri (Rusman, 2011). Model pembelajaran kelompok adalah

rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-

kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan (Riyanto, 2010). Disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif

adalah bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja sama

dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya

terdiri atas 4-5 orang siswa dengan struktur kelompok yang bersifat

heterogen.

Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa ciri yaitu: a)

setiap anggota memiliki peran, b) terjadi hubungan interaksi langsung

diantara siswa, c) setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas

Page 26: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

12

belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, d) guru membantu

mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, e)

guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. Model

pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya

tiga tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar akademik, penerimaan

terhadap individu, dan pengembangan keterampilan sosial (Ibrahim,

2000).

Teori yang menjadi pendukung model pembelajaran kooperatif

adalah: 1) teori psikologi kognitif (Piaget dan Vygotsky), dan 2) teori

psikologi sosial (Dewey, Thelan, Allport, dan Lewin)

1. Teori psikologi kognitif

a. Teori Piaget

Pieget memandang bahwa setiap anak memiliki rasa ingin

tahu bahwa yang mendorongnya untuk berinteraksi dengan

lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkunan sosialnya.

Piaget meyakini bahwa pengalaman secara fisik dan

pemanipulasian lingkungan akan mengembangkan

kemampuannya. Ia juga mempercayai bahwa interaksi sosial

dengan teman sebaya, khususnya dalam mengemukakan ide dan

berdiskusi akan membantunya memperjelas hasil pemikirannya

dan menjadikan hasil pemikirannya lebih logis. Melalui pertukaran

ide dengan teman lain, seorang anak yang sebelumnya memiliki

subjektif terhadap sesuatu yang diamati akan merubah

Page 27: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

13

pemikirannya menjadi objektif. Aktivitas berpikir anak seperti itu

terorganisasi dalam suatu struktur kognitif (mental) yang disebut

dengan scheme atau pola berpikir (patterns of behavior or thinking)

Riyanto (2010).

b. Teori Vygotsky

Vygotsky dalam memandang perkembangan kognitif anak

secara akuisisi (sistem isyarat) terjadi dalam sekuen tahapan yang

invarian untuk setiap anak sebagaimana disampaikan oleh Piaget.

Namun, Vygotsky berbeda dalam memandang perkembangan

kognitif anak. Ia meyakini bahwa perkembangan kognitif anak

terkait sangat kuat dengan masukan dai orang lain. Vygotsky

mendasarkan karyanya pada dua ide utama. Pertama,

perkembangan intelektual dapat dipahami hanya bila ditinjau dari

konteks pengalaman historis dan budaya anak. Kedua,

perkembangan bergantung pada sistem-sistem isyarat (sign system)

dimana ia tumbuh (Hayati, 2002).

Teori Vygotsky mempunyai dua implikasi utama dalam

pembelajaran yaitu, perlunya pengelola pembelajaran secara

kooperatif dengan pengelompokan peserta didik secara heterogen

dari sisi kemampuan akademik, dan pendekatan pembelajaran yang

menekankan pentingnya scaffolding, dengan menekankan

pentingnya tanggung jawab peserta didik pada tugas belajarnya

(Hayati, 2002).

Page 28: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

14

2. Teori psikologi sosial

a. Teori John Dewey dan Herbert Thelan

Teori John Dewey menyatakan bahwa, kelas seharusnya

merupakan cermin dari masyarakat luas dan berfungsi sebagi

laboratorium belajar dalam kehidupan nyata. Dewey menegaskan

bahwa guru perlu menciptakan sistem sosial yang bercirikan

demokrasi dan proses ilmiah dalam lingkungan belajar peserta

didik dalam kelas. Tanggung jawab utama guru adalah memotivasi

peserta didik untuk belajar secara kooperatif dan memikirkan

masalah-masalah sosial yang penting setiap hari. Bersamaan dalam

aktivitasnya memecahkan masalah dalam kelompoknya, peserta

didik belajar prinsip-prinsip demokrasi melalui interaksi dengan

peserta didik lain (Arends, 1997).

b. Teori Gordon Allport

Allport berpandangan bahwa hukum saja tidaklah cukup

untuk mengurangi kecurigaan dan meningkatkan penerimaan

secara baik antar kelompok. Pandangan Allport dikenal dengan the

nature of prejudice. Untuk mengurangi kecurigaan dan

meningkatkan penerimaan satu sama lain adalah dengan jalan

mengumpulkan mereka (antar suku atau ras) dalam satu lokasi,

kontak langsung dan dapat bekerja sama (Arends, 1997).

Page 29: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

15

c. Teori Kurt Lewin

Lewin sangat tertarik pada masalah-maslah pergerakan

yang dinamis dalam kelompok (group dynamic movement),

terutama tentang resolusi konflik sosial yang terjadi di antara

peserta didik. Dalam suatu kelompok, ada dua kemungkinan yang

dapat terjadi, yaitu mendorong penerimaan sosial atau

meningkatkan jarak/ketegangan sosial. Banyak hasil penelitian

Lewin yang mengetengahkan pentingnya partisipasi aktif dalam

kelompok untuk mempelajari keterampilan baru, mengembangkan

sikap baru, dan memperoleh pengetahuan (Rusman, 2011)

2.2.2 Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe dari

pembelajaran kooperatif yang sederhana. Pembelajaran ini peserta didik

akan belajar bersama dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang

untuk mengusai materi yang disampaikan oleh guru. Menurut Slavin

(2008) gagasan utama dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD

adalah untuk memotivasi peserta didik supaya dapat saling mendukung

dan membantu satu sama lain dalam mengusai kemampuan yang diajarkan

oleh guru. Komponen-komponen dalam model pembelajaran kooperatif

tipe STAD menurut Slavin (2008) yaitu: a) presentasi kelas, b) tim, yang

terdiri dari 4-5 orang yang heterogen, c) kuis, dilakukan setelah satu atau

dua periode penyampaian materi dan satu atau dua periode praktikum tim,

Page 30: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

16

d) skor kemajuan individual, e) rekognisi tim, tujuan dari pemberian skor

adalah memberi penghargaan pada tiap-tiap kelompok.

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut

Slavin (2008) adalah sebagai berikut: a) persiapan,b) menyampaikan

tujuan dan memotivasi siswa,c) menyajikan/menyampaikan informasi,d)

mengorganisasikan siswa dalam kelompk-kelompok belajar, guru

membagi siswa dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang,

e) membimbing kelompok bekerja dan belajar,f) evaluasi,g) memberikan

penghargaan.

Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai

beberapa keunggulan yaitu: a) siswa aktif membantu dan memotivasi

untuk berhasil bersama, b) berinteraksi secara aktif dan positif sehingga

kerja sama antar kelompok menjadi lebih baik, c) membantu siswa untuk

menjalin pertemanan yang lebih banyak, d) siswa bekerja sama untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Selain keunggulan tersebut metode

pembelajaran STAD juga memiliki kekurangan yaitu model pembelajaran

STAD ini memerlukan kemampuan khusus guru, dimana guru dituntut

sebagai fasilitator, motivator dan evaluator (Slavin, 2008)

2.2.3 Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah suatu tipe

pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk lebih aktif dan

bertanggung jawab penuh dalam memahami materi pelajaran baik seara

kelompok maupun individual. Hal inisejalan dengan pendapat Lie (2004)

Page 31: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

17

bahwa dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT memberikan kesempatan

kepada siswa untuk saling membagi ide-ide dan mempertimbangkan

jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa

untuk meningkatan semangat kerja sama mereka.

Metode pembelajaran NHT mempunyai beberapa keunggulan

yaitu: a) siswa terlibat secara aktif dalam proses belajarnya, b) dapat

melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh, c) siswa yang pandai dapat

mengajari siswa yang kurang pandai, d) tidak ada siswa yang

mendominasi dalam kelompok. Selain keunggulan tersebut metode

pembelajaran NHT juga memiliki kekurangan-kekurangan yaitu: a)

kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru, b) tidak

semua anggota kelompok dipanggil oleh guru, Trianto (2011). Adapun

langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu: a) pembagian

kelompok dan penomoran, b) mengajukan pertanyaan, c) berpikir

bersama, d) menjawab, e) tanggapan, f) kesimpulan

2.2.4 Pembelajaran Konvensional

Metode pembelajaran konvensional adalah metode

pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah,

karena sejak dulu metode ini dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan

antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.

Pembelajaran konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan

penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan. Pembelajaran konvensional

yang dimaksud adalah metode belajar yang lebih banyak digunakan guru

Page 32: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

18

dalam pembelajaran konvensional adalah metode ekspositori, kegiatan

guru yang pertama adalah menerangkan dan siswa mendengarkan atau

mencatat apa yang telah disampaikan guru (Suprijono, 2009).

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan pembelajaran biologi secara konvensional adalah suatu kegiatan

belajar mengajar yang selama ini kebanyakan dilakukan oleh guru lebih

mendominasi kelas dengan metode ekspositori, dan siswa hanya

menerima apa-apa saja yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa

menjadi pasif dalam belajar, dan belajar siswa kurang bermakna karena

lebih banyak hafalan.

2.2.5 Motivasi Belajar

Membahas mengenai motivasi tentu tidak lepas dari kata motif.

Motif adalah keadaan didalam orang yang mendorong untuk melakukan

aktivitas dan penggerak tingkah laku ke arah suatu tujuan dengan didasari

adanya suatu kebutuhan (Hamalik, 1995). Menurut Sardiman (2007),

motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk

melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.

Berawal dari kata motif maka motivasi dapat diartikan sebagai daya

penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat

tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan

atau mendesak. Menurut Sagala (2003) motivasi adalah motif atau hal

yang sudah menjadi aktif pada saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk

mencapai tujuan terasa sangat mendesak. Dimyati & Mudjiono (2006)

Page 33: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

19

motivasi adalah dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan

perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

adalah usaha keras yang dilakukan oleh masing-msing individu untuk

meningkatkan kecakapan diri dalam semua aktivitas. Dalam diri individu

motivasi belajar akan menumbuhkan jiwa kompetisi yang sehat, akan

menumbuhkan individu-individu yang bertanggung jawab dan dengan

motivasi belajar yang tinggi juga akan membentuk individu menjadi

pribadi yang kreatif, sehingga dapat mencapai kemajuan yang teramat

cepat.

Adapun fungsi motivasi dalam belajar menurut Sardiman

(2007) yaitu: 1) mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai

penggerak atau motor yang melepaskan energi, 2) menentukan arah

perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai, 3) menyeleksi

perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Berdasarkan Fathurrohman dan Sutikno (2007) terdapat beberapa

cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu: 1) menjelaskan

tujuan kepada peserta didik, 2) hadiah, 3) saingan/kompetisi, 4) pujian,

5) hukuman, 6) membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk

belajar, 7) membentuk kebiasaan belajar yang baik , 8) membantu

kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun kelompok,

Page 34: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

20

9) menggunakan metode yang bervariasi, 10) menggunakan media

pembelajaran yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2.2.6 Hasil Belajar

Belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri seseorang setelah

melakukan aktivitas tertentu. Keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari

segi hasil, proses belajar yang baik memungkinkan hasil belajar yang baik

pula, Pupuh dan Sobry (2009). Menurut Syah (2004) dalam psikologi,

belajar juga menguraikan tentang karakteristik perubahan sebagai hasil

belajar yaitu: 1) perubahan intensional, 2) perubahan positif aktif, 3)

perubahan efektif fungsional.

Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku

pada diri siswa, yang dapat diamati dan ukur dalam bentuk perubahan

pengetahuan sikap dan keterampilan Hamalik (2005). Ada tiga aspek yang

harus dinilai untuk mengetahui beberapa besar pencapaian kompetensi,

yaitu:

a. Ranah kognitif, merupakan ranah yang lebih banyak melibatkan

kegiatan mental atau otak. Pada ranah kognitif terdapat enam jenjang

proses berfikir, mulai dari tingkatan rendah sampai yang tinggi, yakni

pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan

evaluasi.

b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai, berorientasi pada

penguasaan dan pemilihan kecakapan proses atau metode. Pada ranah

afektif terdapat lima jenjang yang terdiri dari, penerimaan atau

Page 35: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

21

perhatian, tangapan, penilaian, pengorganisasi, dan karakteristik

terhadap suatu atau beberapa nilai.

c. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam ranah psikomotorik terdiri dari

persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan

kompleks, penyesuaian pola gerakan, kreativitas atau keaslian.

2.3 Kerangka Berpikir

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, akan

menggunakan alur berpikir yang terdapat pada Gambar 2.1 di bawah ini :

Kondisi Awal Guru Masih

Menggunakan Metode

Ceramah

Motivasi & Hasil

Belajar Rendah

STAD Tindakan NHT

Meningkatkan:

Kognitif

Hasil Belajar Afektif

Psikomotorik

Motivasi Belajar

Kondisi Akhir Yang Efektif Metode NHT

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Page 36: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

22

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dari penelitian ini yaitu :

1. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan alat peraga lebih

efektif dari pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan

lata peraga terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada materi sistem

pernapasan pada manusia.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan alat peraga lebih

efektif dari pada model pembelajaran konvensional berbantuan lata

peraga terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada materi sistem

pernapasan pada manusia.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan alat peraga lebih

efektif dari pada model pembelajaran konvensional berbantuan lata

peraga terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada materi sistem

pernapasan pada manusia.

Page 37: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

3.1 Desain Penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

Rancangan penelitian menggunakan Quasi Experimental.Jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen untuk

membandingkan perlakuan belajar mengajar pada kelas imen dan kelas

kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control

Group Design, Sugiyono (2012).

Tabel 3.1 Pola rancangan penelitian

Kelompok Pre test Perlakuan Post test

E O X1 O

K

O

O

X2

X3

O

O

Sumber: (Sugiyono, 2012)

Keterangan :

E : kelas eksperimen

K : kelas kontrol

O : soal pre test dan soal post test

X1 : pengajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

STAD berbantuan alat peraga

X2 : pengajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

NHT berbantuan alat peraga

X3 : pembelajaran konvensional

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X1 SMA Efata

Soe yang terdiri dari empat kelas yang berjumlah 90 siswa.

23

Page 38: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

24

3.2.2 Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Cluster

randomsampling diambil 3 kelas yang berjumlah 60 siswa, untuk

menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas IPA1

mendapatkan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD, kelas IPA2 mendapatkan perlakuan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT sedangkan kelas IPA3 dengan pembelajaran

konvensional.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif

tipe STAD dan NHT berbantuan alat peraga.

b. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar

siswa kelas XI SMA Efata SoE pada materi sistem pernapasan pada

manusia.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Tabel di bawah ini menggambarkan rincian mengenai jenis data,

teknik pengumpulan data dan instrumen yang digunakan.

Tabel 3.2. Teknik dan instrumen pengumpulan data

No Data Teknik Instrumen pengumpulan data

1 Hasil belajar

Kognitif Tes Soal pilhan ganda

Page 39: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

25

Afektif 2 Psikomotorik

Peningkatan Hasil Belajar Kognitif

3 Motivasi

Angket

Observasi

Nilai postest

kurang nilai

pretest

Angket

Lembar angket

Lembar observasi

Analisis Gain

Lembar angket

3.5 Teknik Analisa Data

3.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan data hasil belajar siswa sebelum

perlakuan, untuk mengetahui sampel yang diteliti berdistribusi normal atau

tidak. Setelah dilakukan uji normalitas ketiga sampel menggunakan SPSS

maka nilai sig.= 0,133 > 0,05 maka data ketiga sampel berdistibusi

normal, Lampiran 36.

3.5.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas menggunakan data hasil belajar siswa sebelum

perlakuan, dengan tujuan untuk mendapatkan asumsi bahwa sampel yang

digunakan berawal dari kondisi yang sama atau homogen.

Hipotesis untuk uji homogenitas adalah:

H0 : ��2 = ��2

( varians populasi adalah homogen),1 2

H1 : ��2 ≠ ��

2 ( varians populasi adalah tidak homogen)1 2

Dengan statistik uji 𝐹 = � � �� � � �� ���� �

�������������

Kriteria pengujian : Tolak H0 jika F ≥ F1/2 α (v1,v2) dengan F ½ α

(v1,v2)didapat dari daftar distribusi F dengan peluang ½ α, sedangkan derajat

kebebasan v1

Page 40: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

26

Setelah dilakukan uji homogenitas ketiga sampe menggunakan

SPSS maka nilai sig. = 0,756 > 0,05 maka data ketiga sampel berdistribusi

homogen, Lamppiran 36.

3.6 Analisis Instrumen Soal

a. Validitas

Untuk menentukan validitas tiap soal (item) digunakan rumus

product moment (Arikunto, 2006) sebagai berikut.

N XY – X Y rxy =

N X2 – X 2 N Y2 – Y 2

Keterangan : rxy = Korelasi produk moment N = Banyak peserta tes X = Skor item soal Y = Skor total.

X2

= Jumlah kuadrat skor item

Y2

= Jumlah kuadrat skor total

XY = Jumlah perkalian skor item dan skor total

Kriteria korelasi adalah sebagai berikut:

0,80 < rxy≤ 1,00 = sangat tinggi 0,60 < rxy ≤ 0,79 = tinggi 0,40 < rxy ≤ 0,59 = cukup 0,20 < rxy ≤ 0,39 = rendah

Setelah dilakukan uji validitas instrumen diperoleh data yang valid

sebanyak 27 dari 40 soal. Perhitungan dan dasar penentuan kriteria

validitas butir soal terdapat pada Lampiran 12.

b. Releabilitas

Page 41: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

27

)

Penghitungan reliabilitas skor tes dilakukan untuk mengetahui

tingkat ketepatan dan keajegan skor tes. Pada penelitian ini reliabilitas

diukur dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson K-R 20 karena alat

evaluasi berbentuk tes pilihan ganda (Arikunto, 2006).

n r11 = ( �2 −Σ pq

( )n −1 �2

Keterangan: r11 : Reliabilitas instrumen n : Banyaknya butir soal p : Proporsi subyek yang menjawab item dengan benar q : Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah(q=1-p) Σpq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q S

2 : Varians total

Kriteria reliabilitas soal adalah sebagai berikut.

0,81 < r ≤ 1,00 = sangat tinggi

0,71 < r ≤ 0,90 = tinggi

0,41 < r ≤ 0,70 = cukup

0,21 < r ≤ 0,40 = rendah

0,00 < r ≤ 0,20 = sangat rendah

Setelah dilakukan uji releabilitas dengan SPSS 16 dihasilkan nilai sebesar

0.854 yang memenuhi kriteria sangat tinggi (Lampiran 12)

c. Taraf Kesukaran

Soal dapat dikatakan baik apabila soal tersebut merupakan soal

yang tidak terlalu sukar atau tidak terlalu mudah yang dapat dilihat melalui

nilai indeks kesukaran soal. Indeks kesukaran soal adalah bilangan yang

menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Besar indeks kesukaran

antara 0,00 sampai 1,00. Indeks kesukaran diberi simbol P (proporsi).

Kriteria indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut:

0,00 < P ≤ 0,30 = Sukar

0,31 < P ≤ 0,70 = Sedang

Page 42: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

28

0,71< P≤ 1, 00 = Mudah

Rumus mencari P menurut Arikunto (2012) untuk tes pilihan

ganda adalah: 𝑃 = �

𝐽𝑆

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan berhasil

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Setelah dilakukan uji taraf kesukaran untuk setiap butir soal

sebanyak 27 soal termasuk kategori sedang (Lampiran 13).

d. Daya Pembeda

Untuk menghitung besarnya daya beda soal harus menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Selururuh siswa test dibagi dua yaitu kelas atas dan kelas bawah,

b. Seluruh pengikut tes diurutkan mulai dari skor teratas sampai

terbawah

c. Menghitung indeks diskriminasi soal dengan rumus:

𝐷 = � � −

� � = 𝑃 − 𝑃

𝐽 � 𝐽 � � �

Keterangan:

JA= banyaknya peserta kelompok atas JB= banyaknya peserta kelompok bawah BA = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar. BB= Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar. PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar D = Daya pembeda soal Kriteria daya pembeda soal adalah sebagai berikut:

0,00 < D ≤ 0,20 = Jelek

0,21 < D ≤ 0,40 = Cukup

0,41 < D ≤ 0,70 = Baik

Page 43: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

29

0,71 < D ≤ 1,00 = Sangat Baik

Setelah dilakukan uji daya pembeda soal diperolah hasil sebanyak 21

soal kategori cukup dan 6 soal kategori baik (Lampiran 13).

3.7 Analisis Hasil Belajar

3.7.1 Analisis Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar kognitif yang dihitung adalah selisih antara nilai

Posttest – nilai Pretest. Berdasarkan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov

diperoleh signifikansi hasil belajar kognitif model pembelajaran STAD,

NHT, Konvensional berturut-turut (0,158), (0,079), (0,106) > 0,05 artinya

H0 diterima dan Ha ditolak, maka disimpulkan bahwa ketiga data

berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas atau uji kesamaan varians rata-

rata hasil belajar kognitif diperoleh signifikansi ketiga model pembelajaran

0,266 > 0,05 maka disimpulkan bahwa hasil belajar kognitif ketiga model

pembelajaran berdistribusi homogen. Hasil belajar kognitif siswa

berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji anavo satu jalur,

Lampiran 19.

3.7.2 Analisis Hasil Belajar Afektif (Sikap)

Data sikap siswa terhadap model pembelajaran diperoleh dari

angket dan diukur menggunakan Rating Scale dengan perincian: skor 1 =

sangat tidak setuju, skor 2 = tidak setuju, skor 3 = setuju , skor 4 = sangat

setuju. Data sikap siswa dianalisis menggunakan uji anova satu jalur.

3.7.3 Analisis Hasil Belajar Psikomotorik (Keterampilan)

Page 44: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

30

Data psikomotorik atau keterampilan diukur menggunakan Rating

Scale, dengan perincian : skor 1 = sangat tidak setuju, skor 2 = tidak

setuju, skor 3 = setuju, skor 4 = sangat setuju. Data hasil belajar

psikomotorik dianalisis menggunakan uji anova satu jalur.

3.8 Analisis Gain

Analisis gain digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif

siswa sebelum dan setelah perlakuan diberikan.

Skor postes − Skor pretes g = Skor maksimum − Skor pretes

Keterangan:

Spost : skor tes akhir Spre : skor tes Smaks : skor maksimum

Tabel 3.3 Kriteria indeks Gain

Batasan Kategori

0,7 < g ≤ 1 Tinggi

0,3 < g ≤ 0,7 Sedang

0,0 < g ≤ 0,3 Rendah

3.9 Uji Keefektifan

Uji keefektifan digunakan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD, NHT dan Konvensional terhadap sikap dan

psikomotorik siswa, digunakan uji statistik regresi linear sederhana.

𝑌 = � + �𝑥

Keterangan: 𝑌 = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi

Page 45: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

31

� = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

� = angkah arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila

(-) maka arah garis turun.

𝑥 = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Dengan hipotesis:

H0 : b = 0, tidak ada pengaruh linear variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ha : b ≠ 0, ada pengaruh linear variabel bebas terhadap variabel terikat.

Uji keefektifan dengan regresi linear sederhana bias menggunakan

aplikasi SPSS dengan pertimbangan SPSS dapat mempermudah dalam

mengoperasikan dan mudah menjalankannya.

3.10 Analisis Motivasi Belajar Siswa

Data motivasi belajar siswa diukur menggunakan Rating Scale,

dengan perincian : skor 1 = sangat tidak setuju, skor 2 = tidak setuju, skor 3 =

setuju, skor 4 = sangat setuju. Data motivasi belajar siswa dianalisis

menggunakan uji anova satu jalur.

3.11 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dimaksudkan untuk menjawab hipotesis yang telah

diajukan. Pengujian hipotesis ini menggunakan uji anova satu jalur untuk

membandingkan rataan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol dengan uji anava satu jalur. Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara motivasi dan hasil belajar kognitif siswa

yang diajar dengan metode STAD, NHT dan Konvensioanl.

Page 46: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

32

H1 : Terdapat perbedaan antara motivasi dan hasil belajar kognitif siswa yang

diajar dengan metode STAD, NHT dan Konvensioanl.

Ho diterima jika F hitung < F tabel, sebaliknya tolak Ho jika F hitung > F

tabel. Pada penggunaan SPSS sudah memfasilitasi nilai signifikan yang dapat

digunakan untuk menolak dan menerima hipotesis nol. Terima Ho jika

sig>5% jika sebaliknya Ho ditolak.

Dengan menerima Ho berarti rataan dari kelas eksperimen1, kelas

eksperimen2 dan kelas kontrol adalah sama. Sebaliknya dengan menolak Ho

dan menerima H1 berarti rataan minimal salah satu kelompok berbeda. Jika

H1 diterima dilakukan uji lanjut Post Hoc menggunakan SPSS. Dalam uji

tersebut akan melihat sepasang-sepasang apakah ada perbedaan antara ketiga

perlakuan yang diberikan.

Page 47: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

4.1.1Hasil belajar Kognitif

Hasil belajar kognitif siswa sebelum dan setelah diberikan

perlakuan dengan kooperatif tipe STAD, NHT, dan Konvensional

disajikan pada Tabel 4.1

Tabel 4.1. Rata-rata Nilai Kognitif Pretest dan Postest dari Kelas

STAD, NHT dan Konvensional

Perlakuan

STAD NHT Konvensional

Pretest Postest Pretest Postest Pretest Postest

Jumlah siswa

Rata-

30

40,17

30

76,57

30

41,93

30

82,80

30

39,83

30

73,27

rata

Tabel 4.1 menunjukan bahwa skor rata-rata sebelum perlakuan

(Pretest) lebih rendah dibandingkan rata-rata setelah perlakuan (Postest).

Uji rata-rata menggunakan uji anava satu jalur untuk mengetahui apakah

kemampuan awal siswa dari ketiga perlakuan sama atau tidak. Hasil

analisis rata-rata data pretest diperoleh nilai F = 0.037; df = 2; P = 0,964,

nilai P > 0,05 maka Ho diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa

kemampuan awal siswa antara kelas yang diajar dengan metode STAD,

NHT dan Konvensional tidak berbeda nyata, Lampiran 17.

Perbedaan hasil belajar kognitif siswa ketiga kelas, dilakukan uji

statistik antara selisih nilai Postest – Pretest disajikan pada tabel 4.2.

33

Page 48: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

34

Tabel 4.2 Rata-Rata Hasil Belajar Kognitif Siswa Antara Nilai

PostetsKurang Nilai Pretest pada kelas STAD, NHT

dan Konvensional

Model Jumlah Rata-rata

Pembelajaran siswa

STAD 30 36,47a

NHT 30 41,20b

Konvensional 30 34,84c

Keterangan:

Huruf yang berbeda dalam kolom yang sama menunjukan ada

berbeda nyata menurut uji beda Tukey pada taraf signifikansi α =

0,05.

Hasil belajar kognitif siswa ketiga kelas penelitian berdistribusi

normal dan mempunyai variansi yang homogen (Lampiran 19), maka untuk

pengujian perbedaan rata-rata menggunakan uji parametrik. Uji statistik

yang digunakan adalah uji anova satu jalur dengan taraf signifikansi α =

0,05. Berdasarkan hasil uji anova diperoleh nilai F = 8,743; df = 2; P =

0,000, nilai P < 0,05 maka nilai rata-rata hasil belajar kognitif ketiga model

pembelajaran berbeda secara signifikan. Hasil belajar siswa kognitif salah

satu kelas berbeda dengan yang lain maka dilanjutkan uji Post-Hocuntuk

mengetahui perbedaan ketiga model pembelajaran (Lampiran 21).

Berdasarkan hasil uji Post Hocdengan menggunakan uji Tukey

diperoleh nilai sebagai berikut:

Hasil uji beda antara model STAD dan NHT diperoleh nilai P = 0,000 <

0,05, sehingga dapt dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan hasil

belajar kognitif model pembelajaran STAD dengan NHT. Hasil uji beda

antara model STAD dengan Konvensional diperoleh nilai P = 0,037 < 0,05

Page 49: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

35

ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan peningkatan hasil

belajar kognitif model pembelajaran NHT dengan Konvensional. Hasil uji

beda antara model NHT dengan Konvensional diperoleh nilai P = 0,000 <

0,05 hal ini menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan peningkatan

hasil belajar kognitif model pembelajaran NHT dengan Konvensional

(Lampiran 21).

Ketiga model pembelajaran berbeda secara signifikan maka

untuk membuktikan perbedaan rata-rata ketiga model pembelajaran dapat

dilihat pada Lampiran 21. Jadi disimpulkan bahwa ada perbedaan yang

signifikan hasil belajar kognitif model pembelajarn STAD, NHT, dan

Konvensional. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa

diperoleh model pembelajaran NHT lebih efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dari model STAD dan Konvensional.

4.1.2 Peningkatan Hasil Belajar Kognitif

Peningkatan hasil belajar kognitif siswa dapat dibuktikan dengan

analisis gain (Lampiran 22). Perbedaan rata-rata nilai ketiga kelas perlakuan

disajikan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Perbedaan Rata-Rata N-Gain Nilai Kognitif Siswa

Model

Pembelajaran

Jumlah

siswa

Rata-rata Kriteria

NHT 30 0,70 Tinggi

STAD 30 0,62 Sedang

Konvensional 30 0,57 Sedang

Page 50: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

36

Tabel 4.3 menunjukan bahwa berdasarkan analisis gain diperoleh

model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dibandingkan dengan

STAD dan konvensional, dilihat dari kriteria N-Gain.

4.1.1.2 Hasil Belajar Afektif (Sikap)

Berdasarkan hasil uji statistik skor rata-rata hasil belajar afektif

siswa pada kelas STAD, kelas NHT, dan kelas Konvensional menggunakan

uji Anova dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Rata-Rata Total Skor Sikap Siswa

Model

Pembelajaran Jumlah

siswa

Rata-rata

Total Std.

Devision

Skor

STAD 30 66,17a 6,908

NHT 30 68,57b 4,918

Konvensional 30 54,80c 2,917

Keterangan:

Huruf yang berbeda dalam kolom yang sama menunjukan ada

berbeda nyata menurut uji beda Tukey pada taraf signifikansi α =

0,05.

Dari Tabel 4.4 menunjukan bahwa berdasarkan hasil uji anova satu

jalur diperoleh nilai F = 60,930; df = 2; P 0,000, nilai P < 0,05 maka

disimpulkan bahwa nilai rata-rata sikap siswa terhadap model pembelajaran

yang digunakan berbeda secara signifikan. Hasil belajar siswa afektif

(sikap) salah satu kelas berbeda dengan yang lain maka dilanjutkan uji Post-

Hoc untuk mengetahui perbedaan ketiga model pembelajaran disajikan pada

Lampiran 29. Data hasil belajar afektif siswa dilanjutkan dengan uji regresi

untuk menentukan keefektifan model pembelajaran yang digunakan

Page 51: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

37

terhadap sikap siswa (Lampiran 34). Hasil uji keefektifan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT, STAD dan Konvensional terhadap

siskap siswa dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Uji Regresi Model Pembelajaran STAD, NHT, dan

Konvensional Terhadap Sikap Siswa

MODEL PEMBELAJARAN STAD NHT Konvensional

Signifikansi 0,000 0,000 0,000

A 77,533 82,333 70,967

B 11,367 13,767 2,400

R Square 0,55 0,75 0,40

Tabel 4.5 berdasarkan hasil analisis regresi menunjukan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap sikap siswa lebih efektif

dari pada model pembelajaran STAD dan konvensional.

4.1.1.3 Hasil Belajar Psikomotorik (Keterampilan)

Berdasarkan hasil uji statistik skor rata-rata hasil belajar

psikomotorik kelas STAD, kelas NHT dan kelas konvensional setelah

dianalisis menggunakan uji anova dapat disajikan pada Tabel 4.7.

Tabel 4.6 Rata-Rata Total Skor Psikomotorik Siswa

Deskriptif

Model

Pembelajaran Jumlah

Siswa Rata-rata

Total Std.

Devision

Skor

STAD 30 23,57a 4,15

NHT 30 26,73b 2,24

Konvensional 30 20,23c 4,91

Page 52: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

38

Keterangan:

Huruf yang berbeda dalam kolom yang sama menunjukan ada

berbeda nyata menurut uji beda Tukey pada taraf signifikansi α =

0,05.

Dari Tabel 4.6 berdasarkan hasil uji anova satu jalur diperoleh nilai

F = 20,507; df = 2; P = 0,000, nilai P < 0,05 maka disimpulkan bahwa nilai

rata-rata psikomotorik siswa selama proses pembelajaran berbeda secara

signifikan. Hasil belajar siswa psikomotorik (keterampilan) salah satu kelas

berbeda dengan yang lain maka dilanjutkan uji Post-Hoc untuk mengetahui

perbedaan ketiga model pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 33. Data

hasil belajar psikomotorik siswa dilanjutkan dengan uji regresi untuk

menentukan keefektifan model pembelajaran yang digunakan terhadap

psikomotorik siswa (Lampiran 35). Hasil uji keefektifan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT, STAD dan Konvensional terhadap

Psikomotorik siswa dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Uji Regresi Model Pembelajaran STAD, NHT, dan

Konvensional Terhadap Psikomotorik Siswa

Model Pembelajaran NHT STAD Konvensional

Signifikansi 0,000 0,000 0,000

A 44,500 33,233 38,000

B 12,133 6,500 5,633

R Square 0,54 0,42 0,27

Tabel 4.7 berdasarkan hasil analisis regresi menunjukan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap psikomotorik siswa lebih

efektif dari pada model pembelajaran STAD dan konvensional.

Page 53: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

39

4.1.1.4 Motivasi Belajar

Analisis skor motivasi belajar siswa pada kelas STAD, kelas NHT,

dan kelas konvensional setelah dianalisis menggunakan uji anova satu jalur

disajikan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Analisis Data Deskriptif Motivasi Belajar Siswa

Deskriptif

Model

Pembelajaran Jumlah

Siswa Rata-rata

Total Std.

Devision

Skor

STAD 30 50,20a 6,025

NHT 30 52,07a 4,226

Konvensional 30 50,11a 5,191

Keterangan:

Huruf yang sama dalam kolom menunjukan tidak berbeda nyata menurut uji

beda tukey pada taraf signifikansi α = 0,05.

Data dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa ketiga model pembelajaran

tidak berbeda nyata.

4.2 Pembahasan

Peningkatan hasil belajar siswa dapat dibuktikan dengan analisis

gain. Terlihat pada Tabel 4.3 menunjukan bahwa rata-rata peningkatan

hasil belajar kognitif siswa yang diajar dengan metode NHT memiliki

peningkatan yang lebih efektif dibandingkan dengan kelas STAD dan

Konvensional. Hal ini dimungkinkan karena pada saat proses

pembelajaran kooperatif pada tahap diskusi, kelompok STAD dan

konvensional siswa cenderung melakukan keributan dalam kelompoknya

sehingga, hanya beberapa siswa yang melakukan diskusi dalam

Page 54: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

40

kelompoknya. Kelompok NHT pada pembelajaran kooperatif adalah

penomoran dimana guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili

kelompoknya tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang mewakili

kelompoknya tersebut. Cara ini menjamin keterlibatan total semua siswa

dan upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab

individual dalam diskusi kelompok. Keterlibatan total semua siswa

tentunya akan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.

Peningkatan hasil belajar kognitif juga tidak terlepas dari

penggunaan media pengajaran berupa alat peraga sederhana pada materi

sistem pernapasan. Penggunaan alat peraga sederhana, siswa lebih mudah

memahami materi pelajaran. Selain itu siswa lebih termotivasi untuk

belajar karena pembelajaran yang tidak monoton. Hal ini sesuai dengan

pendapat Sudjana (2000) bahwa media pengajaran dalam proses belajar

menyebabkan pengajaran lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinan siswa menguasai dan mencapai

tujuan pengajaran serta membuat pengajaran lebih menarik perhatian siswa

sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Hasil belajar yang diperoleh dimungkinkan dipengaruhi oleh

adanyan faktor eksternal yang berupa media pembelajaran dan lingkungan

yang mendukung. Kondisi internal siswa pun mempengaruhi hasil belajar

misalnya jika siswa mempunyai kondisi fisik yang baik, emosional yang

baik, dan kemampuan bersosialisasi yang baik maka siswa tersebut tidak

akan mengalami kesulitan dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti

Page 55: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

41

pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tercapainya hasil belajar

siswa yang optimal dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh kondisi

internal serta eksternal siswa. hal tersebut sesuai dengan pendapat Anni et

al (2005), bahwa kondisi eksternal seperti variasi pembelajaran dan

lingkungan belajar serta kondisi internal yang mencakup fisik, kemampuan

intelektual, emosional dan kondisi sosial akan mempengaruhi kesiapan,

proses, dan hasil belajar.

Hasil uji regresi menunjukan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe NHT terhadap sikap siswa lebih efektif dibandingkan

dengan model pembelajaran STAD dan Konvensional, dilihat dari

persentase setiap model pembelajaran (Tabel 4.5).

Hal ini dimungkinkan karena pada kelas NHT dengan penomoran

menjadikan siswa lebih aktif dan bertanggungjawab dengan segala

aktivitasnya. Pengajaran kooperatif lebih menekankan pembelajaran yang

berpusat pada siswa (student centered learning) disertai unsur-unsur

penanaman sikap siswa antara lain, jujur, peduli, disiplin, tanggung jawab,

berani, menghargai, aktif, percaya diri, dan kerjasama dalam kelompok.

Campbell (2013) menyatakan nilai-nilai moral atau sikap siswa harus

benar-benar menyatu dan diterapkan dalam keseharian siswa dan juga

didalam kelas. Sikap, aktif, berani dan tanggung jawab siswa pada

kegiatan diskusi presentasi terlihat dengan banyak siswa yang terlibat aktif

bertanya, menjawab pertanyaan maupun memberikan tanggapan terkait

materi sistem pernapasan pada manusia. Hal ini didukung pernyataan

Page 56: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

42

Rustaman (2005) yang menyatakan bahwa pembelajaran aktif dan menarik

dapat merangsang tumbuhnya sikap ilmiah, jujur, kerja sama dan

bertanggung jawab.

Hasil uji regresi menunjukan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe NHT terhadap psikomotorik siswa lebih efektif

dibandingkan dengan model pembelajaran STAD dan Konvensional,

dilihat dari persentase setiap model pembelajaran (Tabel 4.7). Hal ini

disebabkan karena pada kelas NHT siswa benar-benar siap mengikuti

kegiatan praktikum dengan menggunakan alat peraga sederhana.

Motivasi belajar siswa pada ketiga perlakuan tidak berbeda nyata

(Tabel 4.8). Hal ini dimungkinkan karena ketiga kelas perlakuan baik itu

kelas STAD, NHT dan Konvensional, ternyata siswa memiliki motivasi

yang tinggi untuk belajar namun tidak dapat meningkatkan hasil belajar

kognitif. Hal ini dibuktikan dengan pengisian angket oleh siswa, setelah

dianalisis ternyata siswa tertarik untuk belajar, mengerjakan tugas, dan

selalu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, sehingga rata-rata

siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar. Tercapainya hasil

belajar kognitif siswa dipengaruhi oleh model pembelajaran yang

digunakan dalam kelas.

Berdasarkan hasil uji Post Hocuntuk mengetahui kelompok yang

berbeda signifikan pada hasil kognitif siswa serta menjawab ketiga

hipotesis maka hipotesis yang pertama adalah signifikansi antara model

STAD dan NHT diperoleh nilai sig. 0,000 < 0,05 artinya ada perbedaan

Page 57: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

43

yang signifikan antara model STAD dan NHT. Untuk membuktikan

perbedaan rata-rata kedua model pembelajaran dilihat dari rata-rata analisis

deskriptif model pembelajaran STAD dan NHT adalah 36,47 dan 41,20,

sehinga disimpulkan bahwa pada rumusan masalah pertama model

pembelajaran kooperatif tipe NHT efektif meningkatkan hasil belajar siswa

dibandingkan dengan model STAD. Hal ini didukung penelitian Nugroho

(2011) menyimpulkan bahwa pembelajaran kimia dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih efektif dari pada

pembelajaran kimia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD pada konsep laju reaksi.

Hipotesis yang kedua adalah signifikansi antara model

pembelajaran STAD dengan Konvensionaldiperoleh nilai sig. 0,037 < 0,05

artinya ada perbedaan yang signifikan antara model STAD dengan

Konvensional. Untuk membuktikan perbedaan rata-rata kedua model

pembelajaran dapat dilihat dari rata-rata analisis deskriptif kedua model

pembelajaran STAD dengan Konvensional adalah 36,47 dan 34,84 sehingga

disimpulkan bahwa pada rumusan masalah kedua model pembelajaran

STAD efektif meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dibandingkan

konvensional. Hal ini didukung oleh penelitian Aziz et al(2006) yang

menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dengan

memanfaatkan alat peraga sederhana dapat meningkatkan hasil belajar

siswa, baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik, serta kemampan

kerja sama siswa.

Page 58: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

44

Hipotesis yang ketiga adalah signifikansi antara model NHT

dengan Konvensional diperoleh nilai sig. 0,000 < 0,05 artinya ada

perbedaan hasil belajar yang signifikan. Untuk membuktikan perbedaan

rata-rata pada kedua model pembelajaran dilihat dari analisis deskriptif

statistik kedua model pembelajaran adalah 41,20 dan 34,84 sehingga

disimpulkan bahwa pada rumusan ketiga model pembelajaran NHT efektif

meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dibandingkan Konvensional. Hal

ini didukung oleh penelitian Siregar (2012) yang mengatakan bahwa

pengaruh yang signifikan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

NHT terhadap hasil belajar siswa. sejalan dengan penelitian Muis et al

(2011) menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Rata-rata peningkatan yang signifikan untuk hasil belajar kognitif,

afektif, dan psikomotorik terjadi pada kelas NHT. Perbedaan hasil belajar

ini terjadi karena adanya siswa yang betul-betul siap dengan metode yang

digunakan dikelas dan ada juga siswa yang tidak siap dengan metode yang

digunakan. Pengamatan pada kelompok STAD dan Konvensional dimana

siswa belum terbiasa terpisah dengan sahabat karibnya sehingga

menyulitkan mereka untuk bisa bekerja sama bahkan mereka cenderung

untuk mengharapkan. Hal ini didukung oleh pernyataan Slavin (2008)

menjelaskan kendala utama dalam kooperatif adalah pitfals(lubang

perangkap) yaitu beberapa siswa saja yang secara personal bertanggung

jawab dalam kelompok sedangkan anggota lainnya mengikuti, sehingga

Page 59: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

45

penyebaran tanggung jawab tidak merata dan adanya saling ketergantungan

dalam kelompok sehingga hanya beberapa siswa saja yang serius dalam

diskusi kelompok. Pitfalsterjadi pada kelompok STAD dan Konvensional

karena hanya beberapa orang siswa saja yang aktif dalam pembelajaran.

Metode NHT yang digunakan selama penelitian ini dampak

positif tentunya menguntungkan bagi siswa. Berdasarkan pengamatan

peneliti seluruh siswa terlibat aktif pada saat diskusi karena langkah-langkah

yang digunakan dalam model pembelajaran NHT adalah penomoran dimana

guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya tanpa

memberitahu terlebih dahulu siapa yang mewakili kelompoknya tersebut.

Sehingga cara ini menjamin keterlibatan total semua siswa dan upaya yang

sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab individual dalam diskusi

kelompok.

Penelitian ini juga menunjukan bahwa, hasil belajar siswa yang

diberikan perlakuan NHT lebih efektif dibandingkan dengan kelompok

STAD dan Konvensional terlihat dari nilai kognitif, psikomotorik dan

afektif siswa. Sementara motivasi belajar siswa dari ketiga model

pembelajaran tidak berbeda secara signifikan, artinya ketiga model

pembelajaran tidak mempengaruhi motivasi belajar siswa. Hal ini

dibuktikan dengan pengisian angket oleh siswa, setelah dianalisis ternyata

siswa tertarik untuk belajar, mengerjakan tugas, dan selalu menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru, sehingga rata-rata siswa memiliki

Page 60: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

46

motivasi yang tinggi untuk belajar. Tercapainya hasil belajar kognitif

siswa dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan dalam kelas.

Page 61: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa: Model

pembelajaran kooperatif tipe NHT paling efektif dari pada model STAD dan

Konvensional. Ketiga model pembelajaran tidak berpengaruh terhadap

motivasi belajar siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kajian dalam penelitian ini, maka disarankan hal-hal

berikut:

1. Bagi guru mata pelajaran IPA dapat menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT berbantuan alat peraga sebagai metode alternativ

dalam pelaksanaan pembelajaran Biologi.

2. Masih kurangnya penelitian-penelitian yang terkait penggunaan model

NHT dan STAD berbantuan alat peraga untuk itu disarankan bagi peneliti

yang lain bisa mengembangkan model pembelajaran ini dan bisa juga

diterapkan untuk pembelajaran materi Biologi yang lain.

47

Page 62: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

DAFTAR PUSTAKA

Abdulah., Wati, O., & Husnil, K. 2011. Penggunaan Alat Peraga dari Bahan

Bekas dalam Menjelaskan Sistem Respirasi Manusia di MAN Sawang

Kabupaten Aceh Selatan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Biologi

Edukasi3(2): 51-55.

Anidityas, N. A., Nur, R. U., Priyantini, W. 2012. Penggunaan Alat Peraga Sistem

Pernapasan Manusia Pada Kualitas Belajar Siswa SMP Kelas VIII. Unnes

Science Education Journal, Usej 1(2).

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej.

Anni CT., Rifa’i A. E., Purwanro & Purnomo D. 2005. Psikologi Belajar.

Semarang.

Arends, R. I. 1997. Clasroom Instruction and Management. New York: Mc Graw

Hill

Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta:

Bumi Aksara.

Aziz A., Yulianti D., & Handayani L. 2006. Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif dengan Memanfaatkan Alat Peraga Sains Fisika (Materi Tata

Surya) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kerja Sama Siswa. Jurnal

Pend. Fisika Indonesia, Vol. 4, No. 2.

Balfakih, M.A. N. 2003. The effectiveness of student team achievement division

(STAD) for teaching high school chemistry in the United Arab Emirates.

Journal of Chemistry Education 2 (3): 605-624.

Campbell, E. 2003. The Ethical Teacher. New York: Open University Press.

Dat, V. T. 2013. Effects of student teams achievement division (STAD) on

academic achievement, and attitudes of grade towords mathematics.

International Journal of Science, (2) : 2305-3925.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Fathurrohman, Pupus dan Sutikno, Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar.

Bandung: PT Refika Aditama.

Hadianto U. 2009. Efektivitas Pembelajaran Kooperatif dengan Group

Investigation terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi

Berprestasi. Tesis.

Hamalik, O. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hayati, N. 2002. Model Cooperative Learning. Jakarta: Erlangga

48

Page 63: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

49

Ibrahim, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri

Surabaya Press.

Intani, N. D. 2009. Implementasi Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif

Tipe NHT untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas

VIII SMP N 40 Semarang tahun ajaran 2008/2009. Skripsi. Semarang:

Fakultas Ekonomi UNNES.

Jamalong, A. 2012. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Kooperatif

Numbered Heads Together (NHT) di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai

Kabupaten Sanggau.Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 18 (4).

Karyadi., Joko, W., &Muhsin. 2012. Keefektifan Metode Pembelajaran

Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswapada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Fungsi Konsumsi dan

Fungsi Tabungan. Economic Education Analysis Journal, 1 (1): 2252-

6544. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj.

Katili, N. 2009. Pengembangan perangkat berorientasi model pembelajaran

langsung pada pokok bahasan sistem pernapasan pada manusia di kelas V

SD N Ketiteng I Gayungan Surabaya. Jurnal Inovasi, 6 (3): 543.

Lailiyah., Rochmatul., Muliatna., & I Made. 2013. Penerapan MPK Tipe STAD

(Students Teams Achievement Divisions) untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa XI TKR SMKN 3 Buduran-Sidoarjo.Jurnal Pendidikan

Teknik Mesin, (online), 01 (02), (http://ejournal.unesa.ac.id).

Lie, A.2004.CooperativeLearningMempraktikkanCooperativeLearningdi

Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Muiz A., Aminudin PP., & Naparin A. 2011. Meningkatkan Proses dan Hasil

Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Banjarmasin pada Konsep

Sistem Gerak dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif tipe

Number Head Together. Jurnal Wahana-Bio, Vol.V

Nugroho E. A. 2011. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Anntara Model Pembelajaran

NHT (Numbered Head Together) dengan STAD (Student Team

Achievment) pada Konsep Laju Reaksi. Skripsi. Jakarta: FITK: UIN

Prasetyarini, A., Siska,D.F., &Wakhid, R. A. 2013. Pemanfaatan Alat Peraga IPA

untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa SMP Negeri

1 BulusPesantren Kebumen. Jurnal Radiasi. 2 (1).

Pupuh, F., &Sobry, M. 2009. Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman

Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama.

Page 64: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

50

Rachmayanti, M. & Amaria. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Students Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Materi Koloid.

Unesa Journal of Chemistry Education 2 (3): 119-128.

Riduwan. 2003. Dasar-dasar statistik. Alfabeta: Bandung.

Riyanto,Y. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru.

Jakarta: PT Raja Grafindo.

Rustaman, N. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri

dalam Pendidikan Sains. Makalah Seminar Nasional II Himpunan Ikatan

Sarjana dan Pemerhati IPA Indonesia. FPMIPIPA UPI.

Sagala, S. 2003. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Saraswati,I. D. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

(Student Team Achievement Division) untuk Meningkatkan Motivasi dan

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Manajemen Perkantoran (Studi

Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK

Muhammadiyah 2 Malang).Skripsi. Malang: FIS UNM.

Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Siregar, F.A. 2012. Pengaruh model kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar

siswa kelas VIII SMP Negeri Medan. Jurnal Pendidikan Fisika. 1 (1):

2252-732x.

Sudjana N. 2000. CBSA . Dasar-dasar Proses Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru

Algeandra.

--------------. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosdakarya.

Slavin,R.E.2008.CooperativeLearningTeoriRisetdanPraktis.Bandung:Nusa

Media.

Sukestiyarno, Y. L. 2012. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang :

UNNES.

Sunandar. 2008. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Minat dan Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V SDN. Jurnal Varia Pendidikan. 20 (2).

Suprijono A. 2009. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: PustakaPelajar

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Page 65: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

51

Syah, M. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Tiya, K., & Anggo, M. 2012.Meningkatkan penguasan konsep matematika pokok

bahasan statistika dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada

siswa.

Trianto. 2011. Model-model Pembelajaran Inofatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Page 66: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

LAMPIRAN

Page 67: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

52

SILABUS

Nama sekolah : SMA Efata SoE Mata pelajaran : Biologi Kelas/semester : XI/II Alokasi waktu : 6 x 2 JP Standar kompetensi : 3 Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia, kelainan dan atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada

saling temas

Kompetensi dasar

Kompetensi sebagai hasil belajar

Indikator Materi pokok Kegiatan pembelajaran Penilaian Alokasi waktu

Sumber Bahan Alat

3.4 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan

proses serta

kelainan/pen

yakit yang

dapat terjadi

pada sistem

pernapasan

pada

manusia

Mengidentifikasi organ-organ yang terlibat dalam sistem pernapasan manusia

Membuat alat peraga mekanisme pernapasan manusia

Mengidentifikasi

perbedaan

pernapasan dada

dan pernapasan

perut

Membuat alat peraga efek rokok bagi kesehatan

Mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem pernapasan manusia

struktur dan fungsi alat-alat pernapasan alat

pernapasan manusia

berupa hidung,

laring, faring,

trakea, paru-

paru (bronkus,

bronkiolus) yang

membangun system

yang khas

Mengamati sistem pernapasan untuk menemukan struktur alat-alat pernapasan manusia.

Mengkaji dari berbagai literature dengan kerja kelompok untuk menemukan contoh hubungan struktur dan fungsi alat-alat pernapasan

Jenis tagihan Tugas individu, tugas

kelompok,

ulangan

Observasi

Sikap ilmiah

dalam

mengamati

percobaan dan

diskusi

Tes

Pemahaman

tentang konsep

pernapasan

pada manusia

6 x 2 jp Sumber Buku Biologi

SMA

kelas XI

Alat

Laptop,

LCD

Bahan

LKS

Botol

bekas

untuk

pembuat

an alat

peraga

Page 68: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

53

Melakukan

demontrasi tentang mekanisme pernapasan yang terjadi pada manusia

Menjelaskan

perbedaan

pernapasan perut

dan pernapasan

dada

Menjelaskan pertukaran gas O2

dan CO2

Menjelaskan frekuensi pernapasan dan volume pernapasan

Mekanisme

pernapasan pada

manusia

Pernapasan

dilakukan secara

inspirasi dan

ekspirasi yang

terjadi karena

adanyan perbedaan

tekanan udara pada

rongga dada.

Mengkaji organ yang terlibat dalam mekanisme pernapasan melalui bimbingan guru

Menganalisis

menggunakan alat

peraga untuk

mengetahui

mekanisme

pernapasan pada

manusia

Page 69: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Menganalisis efek rokok bagi kesehatan

Kelainan dan penyakit yang terjadi Beberapa kelainan atau penyakit

antara lain

faringitis,

tonsillitis, diferti,

dll

Mengamati efek rokok bagi paru-paru dan kesehatan

54

Page 70: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

55

Page 71: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

56

Page 72: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

57

Page 73: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

58

Page 74: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

59

Lampiran 3.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KOOPERATIF TIPE NHT

Satuan pendidikan : SMA Efata SoE

Kelas / semester : XI IPA/ 2 (genap)

Mata pelajaran : Biologi

Topik : Sistem Pernapasan pada Manusia

Pertemuan ke- : 1 (pertama)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia,

kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar : 3.4Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan

proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada

sistem pernapasan pada manusia.

A. Indikator

1. Menjelaskan sistem pernapasan pada manusia

2. Menjelaskan struktur dan organ-organ pernapasan pada manusias

B. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan sistem pernapasan pada manusia

2. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi alat-alat

pernapasan pada manusia

3. Siswa dapat menjelaskan pertukaran gas O2 dan CO2

C. Materi Ajar : Terlampir

1. Sistem pernapasan

2. Organ-organ sistem pernapasan

D. Metode Pembelajaran

Model : Kooperatif tipe NHT

Metode : informasi, diskusi, percobaan

Page 75: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

60

Pendekatan pembelajaran : autentik

E. Sumber/ Alat

a. Sumber

Buku Biologi kelas XI, karangan Purnomo et al. 2009. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Depertemen Pendidikan Nasional.

b. Alat

Laptop

F. Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Menggunakan Model

Kooperatit Tipe NHT

Tahap Tingkah laku Alokasi waktu Guru Siswa

Kegiatan awal Fase 1:

Guru

mengucapkan

salam

Menyampaikan

tujuan dan

memotivasi

siswa

Memulsai

pembelajaran dengan

salam dan doa

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Guru memotivasi siswa

“ada yang perna

melihat orang yang

baru selesai

berolahraga?

Memulai

pembelajaran dengan

menjawab salam dan

doa

Siswa mendengarkan

dan mencatat tujuan

pembelajaran

Siswa menjawab

pertanyaan guru

dengan mengaitkan

peristiwa yang

diketahui dari

lingkungan sekitar

5 menit

Fase 2: Pembagian

kelompok dan

penomoran

Guru membentuk kelompok belajar, tiap kelompok beranggotakan 4-5 orang, setiap siswa dalam kelompok akan mendapatkan nomor

Siswa berpindah tempat duduk berkumpul bersama teman kelompoknya dan menerima nomor yang dibagikan guru

10 menit

Kegiatan Inti Fase 3:

Mengajukan

pertanyaan

Elaborasi

Guru mengajukan pertanyaan “apakah yang akan terjadi jika salah satu organ pernapasan kita terganggu (sakit)

Siswa menjawab pertanyaan guru.

15 menit

Page 76: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

61

Fase 4: Berpikir bersama

Fase 5:

Menjawab

Fase 6:

Tanggapan

Guru membagikan

LKS kepada siswa

sebagai bahan

diskusi dan

presentasi

Guru membimbing

dan mengawasi

jalannya diskusi

Eksplorasi

Guru memanggil salah satu nomor secara acak untuk kelompok tertentu dimana nomor yang dipangil mempresentasikan hasil diskusinya.

Guru menunjuk

siswa lain dengan

nomor yang

berbeda dari

kelompok lain

untuk menanggapi

atau menambahkan

pernyataan dari

kelompok

sebelumnya.

Konfirmasi

Guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum dimengerti

Siswa menerima LKS

yang dibagikan Guru

Siswa berpikir

bersama untuk

mengerjakan LKS

yang dibagikan oleh

guru secara

berkelompok

Siswa dari kelompok

tertentu melaporkan hasil diskusi kelompoknya

Siswa dari kelompok lain menanggapi atau menambahkan.

Harapan guru ada

siswa yang bertanya

mengenai materi yang

belum dimengerti

40 menit

15 menit

10 menit

Kegiatan penutup Fase 7:

Kesimpulan

Guru bersama-sama

siswa merumuskan

kesimpulan mengenai

materi hasil diskusi

Guru menutup

Siswa bersama-sama

guru menyimpulkan

materi.

Page 77: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

62

pelajaran dengan

Guru

menginformasikan

materi yang akan

dipelajari siswa pada

pertemuan berikutnya

“mekanisme

pernapasan ”.

Siswa mendengarkan

dan mencatat materi

yang harus dipelajari

di rumah untuk

pertemuan

selanjutnya.

G. Penilaian Hasil Belajar

Teknik penilaian

1. Sikap : angket

2. Pengetahuan : tes tertulis (pilihan ganda)

3. Keterampilan : lembar observasi

Pedoman penilaian

jawaban salah diberi skor nol (0)

Jawaban benar diberi skor satu (1)

Nilai akhir = ����� ℎ ���� ������

���� ��������

𝑥 100%

Page 78: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

63

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidikan : SMA Efata SoE

Kelas / semester : XI IPA/ 2 (genap)

Mata pelajaran : Biologi

Topik : Mekanisme Pernapasan

Pertemuan ke- : II (dua)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia,

kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar : 3.4Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan

proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada

sistem pernapasan pada manusia.

A. Indikator

1. Melakukan percobaan sederhana menggunakan alat peraga tentang

mekanisme pernapasan manusia

2. Menjelaskan pernapasan dada dan pernapasan perut

3. Menjelaskan pertukaran gas O2 dan CO2

4. Menjelaskan frekuensi pernapasan dan volume udara pernapasan

B. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia melalui

percobaan sederhana menggunakan alat peraga

2. Siswa dapat menjelaskan perbedaan pernapasan perut dan pernapasan dada

3. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan pertukaran gas O2 dan CO2

4. Siswa dapat menjelaskan frekuensi pernapasan dan volume udara

pernapasan

C. Materi Ajar : Terlampir

Mekanisme pernapasan

Page 79: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

64

D. Metode Pembelajaran

Model : kooperatif tipe NHT

Metode : informasi, diskusi, percobaan

Pendekatan pembelajaran : autentik

E. Sumber/ Bahan/ Alat

1. Sumber

Buku Biologi kelas XI, karangan Purnomo et al. 2009. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Depertemen Pendidikan Nasional.

2. Bahan

Bahan dari internet yang relevan

Bahan-bahan bekas yang dapat digunakan untuk percobaan ( toples,

gunting, dll)

3. Alat

Laptop

F. Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Menggunakan Model

Kooperatit Tipe NHT

Tahap Tingkah laku Alokasi waktu Guru Siswa

Kegiatan awal Fase 1:

Guru

mengucapkan

salam

Menyampaikan

tujuan dan

memotivasi

siswa

Memulai pembelajaran dengan salam dan doa

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Guru memotivasi siswa “ada yang perna melihat orang yang baru selesai berolahraga?

Memulai

pembelajaran

dengan menjawab

salam dan doa

Siswa mendengarkan dan mencatat tujuan pembelajaran

Siswa menjawab

pertanyaan guru

dengan mengaitkan

peristiwa yang

diketahui dari

lingkungan sekitar

5 menit

Fase 2: Pembagian

kelompok dan

penomoran

Guru membentuk

kelompok belajar, tiap

kelompok

Siswa berpindah

tempat duduk

berkumpul

10 menit

Page 80: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

65

beranggotakan 4-5

orang, setiap siswa

dalam kelompok akan

mendapatkan nomor

bersama teman kelompoknya dan

menerima nomor

yang dibagikan

guru

Kegiatan Inti Fase 3:

Mengajukan

pertanyaan

Elaborasi

Guru memanggil salah satu siswa untuk melakukan demonstrasi mengenai mekanisme pernapasan manusia .

Guru mengajukan

pertanyaan “apakah

yang akan terjadi

pada balon karet

saat membran karet

ditarik? Mengapa

terjadi demikian

Siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru

Siswa menjawab pertanyaan guru.

15 menit

Fase 4: Berpikir bersama

Fase 5:

Menjawab

Guru membagikan LKS kepada siswa sebagai bahan diskusi dan presentasi

Guru membimbing

dan mengawasi

jalannya diskusi

Eksplorasi

Guru memanggil salah satu nomor secara acak untuk kelompok tertentu dimana nomor yang dipangil mempresentasikan hasil diskusinya.

Siswa menerima LKS yang dibagikan Guru

Siswa berpikir

bersama untuk

mengerjakan LKS

yang dibagikan

oleh guru secara

berkelompok

Siswa dari

kelompok tertentu

melaporkan hasil

diskusi

kelompoknya

40 menit

15 menit

Page 81: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

66

Fase 6: Tanggapan

Guru menunjuk siswa lain dengan nomor yang berbeda dari kelompok lain untuk menanggapi atau menambahkan pernyataan dari kelompok sebelumnya.

Konfirmasi

Guru menanyakan kepasa siswa mengenai materi yang belum dimengerti

Siswa dari kelompok lain menanggapi atau menambahkan.

Harapan guru ada

siswa yang

bertanya mengenai

materi yang belum

dimengerti

10 menit

Kegiatan penutup Fase 7:

Kesimpulan

Guru bersama-sama

siswa merumuskan

kesimpulan mengenai

materi hasil diskusi

Guru menutup pelajaran

dengan Guru

menginformasikan

materi yang akan

dipelajari siswa pada

pertemuan berikutnya

“kelainan pada sistem

pernapasan”.

Siswa bersama-

sama guru

menyimpulkan

materi.

Siswa

mendengarkan dan

mencatat materi

yang harus

dipelajari di rumah

untuk pertemuan

selanjutnya.

G. Penilaian Hasil Belajar

Teknik penilaian

1. Sikap : angket

2. Pengetahuan : tes tertulis (pilihan ganda)

3. Keterampilan : lembar observasi

Page 82: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

67

Pedoman penilaian

Jawaban salah diberi skor nol (0)

Jawaban benar diberi skor satu (1)

����� ℎ ���� ������Nilai akhir =

���� ��������

𝑥 100%

Page 83: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

68

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidikan : SMA Efata SoE

Kelas / semester : XI IPA/ 2 (genap)

Mata pelajaran : Biologi

Topik : Kelainan atau penyakit pada sistem pernapasan pada

manusia

Pertemuan ke- : III (tiga)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia,

kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar : 3.4Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan

proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada

sistem pernapasan pada manusia.

A. Indikator

1. Melakukan percobaan menggunakan alat peraga tentang efek rokok bagi

paru-paru dan kesehatan

2. Mengetahui kandungan di dalam rokok

B. Tujuan pembelajaran

1. Melalui demonstrasi siswa dapat mengetahui efek asap rokok

2. Melalui diskusi dan studi literatur siswa dapat mengetahui kandungan zat-

zat yang terdapat di dalam sebatang rokok

3. Melalui demonstrasi dan diskusi siswa dapat menganalisi keterkaitan dari

efek asap rokok terhadap paru-paru dan kesehatan

Page 84: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

69

4. Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan memiliki kesadaran dan

perubahan perilaku dalam menyikapi segla sesuatu yang berhubungan

dengan rokok

C. Materi ajar : terlampir

Gangguan pada sistem pernapasan

D. Metode pembelajaran

Model : kooperatif tipe NHT

Metode : informasi, diskusi, percobaan

Pendekatan pembelajaran : autentik

E. Sumber/ bahan/ alat

a. Sumber

Buku biologi kelas XI, karangan Purnomo et al. 2009. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Depertemen Pendidikan Nasional.

b. Bahan

Bahan dari internet yang relevan

Bahan-bahan bekas yang dapat digunakan untuk demonstrasi ( botol,

sebatang rokok, dll)

c. Alat

Laptop

F. Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Menggunakan Model

Kooperatit Tipe NHT

Tahap Tingkah laku Alokasi waktu Guru Siswa

Kegiatan awal Fase 1:

Guru

mengucapkan

salam

Menyampaika

n tujuan dan

memotivasi

siswa

Memulai

pembelajaran dengan

salam dan doa

Guru menyampaikan

tujuan dan

memotivasi siswa

“pernah melihat ini

(dengan menunjuan

sebatang rokok) apa

Memulai

pembelajaran

dengan menjawab

salam dan doa

Siswa menjawab

pertanyaan guru

dengan mengaitkan

peristiwa yang

diketahui dari

lingkungan sekitar

5 menit

Page 85: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

70

namanya? Dikelas ini

apa ada yang sudah

pernah menghisapnya

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

“hari ini kita akan

belajar dan

mengetahui apakah

ada efek yang dapat

ditimbulkan oleh asap

rokok ini terhadap

paru-paru dan

kesehatan.”

Siswa

mendengarkan dan

mencatat tujuan

pembelajaran

Fase 2: Pembagian

kelompok dan

penomoran

Guru membentuk kelompok belajar, tiap kelompok beranggotakan 4-5 orang, setiap siswa dalam kelompok akan mendapatkan nomor

Siswa berpindah tempat duduk berkumpul bersama teman kelompoknya dan menerima nomor yang dibagikan guru

10 menit

Kegiatan Inti Fase 3:

Mengajukan

pertanyaan

Elaborasi

Guru memanggil salah satu siswa untuk melakukan demonstrasi mengenai baha rokok bagi kesehatan

Guru memberikan

instruksi dengan

jalannya

demonstrasi

Guru mengajukan

pertanyaan “apa

yang akan terjadi

dengan kapas

setelah udara

ditiupkan dalam

botol?

Siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru

Dengan tekun dan

tanggung jawab

siswa mengikuti

arahan dari guru

Siswa menjawab pertanyaan guru.

15 menit

Fase 4: Berpikir bersama

Guru membagikan LKS kepada siswa sebagai bahan diskusi dan presentasi

Guru membimbing dan mengawasi

Siswa menerima LKS yang dibagikan Guru

Siswa berpikir bersama untuk

40 menit

Page 86: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

71

jalannya diskusi mengerjakan LKS

yang dibagikan oleh

guru secara

berkelompok

Fase 5: Menjawab

Fase 6:

Tanggapan

Eksplorasi

Guru memanggil salah satu nomor secara acak untuk kelompok tertentu dimana nomor yang dipangil mempresentasikan hasil diskusinya.

Guru menunjuk

siswa lain dengan

nomor yang

berbeda dari

kelompok lain

untuk menanggapi

atau menambahkan

pernyataan dari

kelompok

sebelumnya.

Konfirmasi

Guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang materi yang belum dimengerti

Siswa dari kelompok tertentu melaporkan hasil diskusi kelompoknya

Siswa dari

kelompok lain

menanggapi atau

menambahkan.

Harapan guru, ada

siswa yang bertanya

mengenai materi

yang belum

dimengerti

15 menit

10 menit

Kegiatan penutup Fase 7:

Kesimpulan

Guru bersama-sama siswa merumuskan kesimpulan mengenai materi hasil diskusi

Guru mengadakan

post test secara

tertulis untuk

mengetahui

kemampuan siswa

Siswa bersama-sama guru menyimpulkan materi.

Siswa mengerjakan soal post test

Page 87: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

72

G. Penilaian Hasil Belajar

Teknik penilaian

1. Sikap : angket

2. Pengetahuan : tes tertulis (pilihan ganda)

3. Keterampilan : lembar observasi

Pedoman penilaian

Jawaban salah diberi skor nol (0)

Jawaban benar diberi skor satu (1)

Nilai akhir = ����� ℎ ���� ������

����� ��������

𝑥 100%

Page 88: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

73

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KOOPERATIF TIPE STAD

Satuan pendidikan : SMA Efata SoE

Kelas / semester : XI IPA/ 2 (genap)

Mata pelajaran : Biologi

Topik : Sistem Pernapasan Pada Manusia

Pertemuan ke- : 1 (pertama)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia,

kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar : 3.4Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan

proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada

sistem pernapasan pada manusia.

A. Indikator

1. Menjelaskan sistem pernapasan pada manusia

2. Menjelaskan struktur dan organ-organ pernapasan pada manusias

B. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan sistem pernapasan pada manusia

2. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi alat-alat

pernapasan pada manusia

C. Materi Ajar : Terlampir

1. Sistem pernapasan

2. Organ-organ sistem pernapasan

D. Metode Pembelajaran

Model : Kooperatif Tipe STAD

Metode : informasi, Diskusi, Percobaan

Pendekatan pembelajaran : autentik

Page 89: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

74

E. Sumber/ Alat

c. Sumber

Buku biologi kelas XI, karangan Purnomo et al. 2009. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Depertemen Pendidikan Nasional.

d. Alat

Laptop

F. Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Menggunakan Model

Kooperatif Tipe STAD

Tahap Tingkah laku Aloka si

waktu Guru Siswa

Kegiatan awal Fase 1 :

Guru

mengucapkan

salam

Menyampaikan

tujuan dan

memotivasi

siswa

Memulai pembelajaran dengan salam dan doa

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

Guru memberikan

motivasi “ada yang perna melihat orang yang baru selesai berolahraga?

Memulai pembelajaran

dengan menjawab

salam dan doa

Siswa mendengarkan

dan mencatat tujuan

pembelajaran

Siswa menjawab pertanyaan guru dengan mengaitkan peristiwa yang diketahui dari lingkungan sekitar

5 menit

Fase 2 : Menyajikan

informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa mengenai sistem pernapasan dan perlunya pernapasan

Siswa memperhatikan dan mencatat informasi penting yang disampaikan guru

10 menit

Fase 3 : Mengorganisasi

siswa kedalam

kelompok-

kelompok belajar

Membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang heterogen

Siswa berpindah tempat duduk bersama kelompoknya

15 menit

Kegiatan inti Fase 4 :

Membimbing

kelompok belajar

dan bekerja

Eksplorasi

Guru membagikan LKS kepada siswa sebagai bahan diskusi dan presentasi

Guru membimbing dan mengawasi

Siswa menerima LKS

yang dibagikan Guru

Siswa mengerjakan LKS yang dibagikan

40

menit

Page 90: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

75

jalannya diskusi

Elaborasi

Guru menunjuk siswa yang akan melakukan presentasi hasil diskusinya di depan kelas

Guru meminta siswa yang lain memberikan tanggapan atau penjelasan tanbahan

Konfirmasi

Guru mengevaluasi hasil kerja kelompok dan diskusi kelas yang di lakukan siswa

Guru memberikan

pertanyaan tentang

materi yang telah

didiskusikan

oleh gur secara berkelompok

Siswa maju

mempresentasikan hasil

diskusinya di depan

kelas

Siswa memberikan

tanggapan atau

memberikan penjelasan

tambahan jika ada

yangperlu ditambahkan

Siswa mendengarkan penjelasan guru

Siswa menjawab

pertanyaan yang di

berikan guru

Kegiatan penutup Fase 5:

Memberikan

penghargaan

Guru memberikan

penghargaan kepada

kelompok yang

mendapatkan kelompok

terbaik

Guru memberikan

motivasi kepada

kelompok lain yang

belum mendapat

peringkat kelompok

terbaik

Guru menginformasikan

materi yang akan

dipelajari siswa pada

pertemuan berikutnya

“Mekanisme

Pernapasan”.

Siswa yang memperoleh

peringkat kelompok

terbaik maju ke depan

kelas untuk menerima

penghargaan

Siswa mendengarkan

motivasi yang

disampaikan oleh guru

Siswa mendengarkan

dan mencatat materi

yang harus dipelajari di

rumah untuk pertemuan

selanjutnya.

10

menit

Page 91: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

76

G. Penilaian Hasil Belajar

Teknik penilaian

4. Sikap : Angket

5. Pengetahuan : Tes Tertulis (Pilihan Ganda)

6. Keterampilan : Lembar Observasi

Pedoman penilaian

Jawaban salah diberi skor nol (0)

Jawaban benar diberi skor satu (1)

Nilai akhir = ����� ℎ ���� ������

���� ��������

𝑥 100%

Page 92: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

77

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidikan : SMA Efata SoE

Kelas / semester : XI IPA/ 2 (genap)

Mata pelajaran : Biologi

Topik : Mekanisme Pernapasan

Pertemuan ke- : II (dua)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia,

kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar : 3.4Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan

proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada

sistem pernapasan pada manusia.

H. Indikator

1. Melakukan percobaan sederhana menggunakan alat peraga tentang

mekanisme pernapasan manusia

2. Menjelaskan pernapasan dada dan pernapasan perut

3. Menjelaskan pertukaran gas O2 dan CO2

4. Menjelaskan frekuensi pernapasan dan volume udara pernapasan

I. Tujuan Pembelajaran

4. Siswa dapat menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia melalui

percobaan sederhana menggunakan alat peraga

5. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan proses inspirasi dan ekspirasi

6. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan pertukaran gas O2 dan CO2

7. Siswa dapat menjelaskan frekuensi pernapasan dan volume udara

pernapasan

J. Materi Ajar : Terlampir

Mekanisme pernapasan

Page 93: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

78

K. Metode Pembelajaran

Model : kooperatif tipe STAD

Metode : informasi, diskusi, percobaan

Pendekatan pembelajaran : autentik

L. Sumber/ Bahan/ Alat

a. Sumber

Buku biologi kelas XI, karangan Purnomo et al. 2009. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Depertemen Pendidikan Nasional.

b. Bahan

Bahan dari internet yang relevan

Bahan-bahan bekas yang dapat digunakan untuk percobaan ( toples,

gunting, dll)

c. Alat

Laptop

M. Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Menggunakan Model

Kooperatit Tipe STAD

Tahap Tingkah laku Alokasi waktu Guru Siswa

Kegiatan awal Fase 1:

Guru

mengucapkan

salam

Menyampaikan

tujuan dan

memotivasi

siswa

Memulai

pembelajaran dengan

salam dan doa

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

Guru memberikan

motivasi “ada yang

pernah melihat orang

yang baru selesai

berolahraga?

Memulai pembelajaran

dengan menjawab

salam dan doa

Siswa mendengarkan

dan mencatat tujuan

pembelajaran

Siswa menjawab

pertanyaan guru

dengan mengaitkan

peristiwa yang

diketahui dari

lingkungan sekitar

5 menit

Fase 2 : Menyajikan

informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa mengenai sistem pernapasan dan

perlunya pernapasan

Siswa memperhatikan dan mencatat informasi penting yang disampaikan guru

10 menit

Page 94: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

79

Fase 3: Mengorganisasi

siswa kedalam

kelompok-

kelompok belajar

Guru memanggil salah satu siswa untuk melakukan demonstrasi mengenai mekanisme pernapasan manusia sebagai bahan diskusi dan pengerjaan LKS

Guru menginstruksikan kepada siswa untuk duduk bersama kelompoknya seperti pada pertemuan pertama

Siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan

Siswa berpindah tempat

duduk bersama

kelompoknya

15 menit

Kegiatan inti Fase 4:

Membimbing

kelompok belajar

dan bekerja

Fase 5:

Evaluasi

Eksplorasi

Guru membagikan LKS kepada siswa sebagai bahan diskusi dan presentasi

Guru membimbing

dan mengawasi

jalannya diskusi

Elaborasi

Guru menunjuk siswa yang akan melakukan presentasi hasil diskusinya di depan kelas

Guru meminta

siswa yang lain

memberikan

tanggapan atau

penjelasan

tambahan

Konfirmasi

Guru mengevaluasi hasil kerja kelompok dan diskusi kelas yang dilakukan siswa

Guru memberikan pertanyaan tentang

Siswa menerima

LKS yang

dibagikan Guru

Siswa mengerjakan

LKS yang

dibagikan oleh gur

secara

berkelompok

Siswa maju

mempresentasikan hasil

diskusinya di depan

kelas

Siswa memberikan

tanggapan atau

memberikan penjelasan

tambahan jika ada

yangperlu ditambahkan

Siswa memperhatikan

dan mendengarkan

penjelasan guru

Siswa menjawab pertanyaan guru

50

menit

Page 95: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

80

yang telah

didiskusikan

Kegiatan penutup Fase 6:

Memberikan

penghargaan

Guru memberikan

penghargaan kepada

kelompok yang

mendapatkan

kelompok terbaik

Guru memberikan motivasi kepada kelompok lain yang belum mendapat peringkat kelompok terbaik

Guru

menginformasikan

materi yang akan

dipelajari siswa pada

pertemuan berikutnya

“kelainan pada sistem

pernapasan”.

Siswa yang memperoleh

peringkat kelompok

terbaik maju ke depan

kelas untuk menerima

penghargaan

Siswa mendengarkan

motivasi yang disampaikan oleh guru

Siswa mendengarkan

dan mencatat materi

yang harus dipelajari di

rumah untuk pertemuan

selanjutnya.

10

menit

G. Penilaian Hasil Belajar

Teknik penilaian

1. Sikap : angket

2. Pengetahuan : tes tertulis (pilihan ganda)

3. Keterampilan : lembar observasi

Page 96: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

81

Pedoman penilaian

Jawaban salah diberi skor nol (0)

Jawaban benar diberi skor satu (1)

Nilai akhir = ����� ℎ ���� ������

���� ��������

𝑥 100%

Page 97: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

82

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidikan : SMA Efata SoE

Kelas / semester : XI IPA/ 2 (genap)

Mata pelajaran : Biologi

Topik : Penyakit/kelainan pada Sistem Pernapasan

Pertemuan ke- : III (tiga)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia,

kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar : 3.4Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan

proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada

sistem pernapasan pada manusia.

H. Indikator

1. Melakukan percobaan menggunakan alat peraga tentang efek rokok bagi

paru-paru dan kesehatan

2. Mengetahui kandungan di dalam rokok

I. Tujuan pembelajaran

5. Melalui demonstrasi siswa dapat mengetahui efek asap rokok

6. Melalui diskusi dan studi literatur siswa dapat mengetahui kandungan zat-

zat yang terdapat di dalam sebatang rokok

7. Melalui demonstrasi dan diskusi siswa dapat menganalisi keterkaitan dari

efek asap rokok terhadap paru-paru dan kesehatan

8. Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan memiliki kesadaran dan

perubahan perilaku dalam menyikapi segla sesuatu yang berhubungan

dengan rokok

J. Materi ajar : terlampir

Gangguan pada sistem pernapasan

Page 98: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

83

K. Metode pembelajaran

Model : kooperatif tipe STAD

Metode : informasi, diskusi, percobaan

Pendekatan pembelajaran : autentik

L. Sumber/ bahan/ alat

d. Sumber

Buku biologi kelas XI, karangan Purnomo et al. 2009. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Depertemen Pendidikan Nasional.

e. Bahan

Bahan dari internet yang relevan

Bahan-bahan bekas yang dapat digunakan untuk demonstrasi ( botol,

sebatang rokok, dll)

f. Alat

Laptop

M. Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Menggunakan Model

Kooperatit Tipe Stad

Tahap Tingkah laku Alokasi waktu Guru Siswa

Kegiatan awal Fase 1:

Guru

mengucapkan

salam

Menyampaikan

tujuan dan

memotivasi

siswa

Memulai

pembelajaran

dengan salam dan

doa

Guru menyampaikan

apersepsi “ pernah

melihat ini (dengan

menunjukkan

sebatang rokok)?apa

namanya?dikelas ini

apa da yang sudah

pernah

menghisapnya??”

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

“hari ini kita akan

Memulai pembelajaran

dengan menjawab

salam dan doa

Siswa menjawab

pertanyaan guru

dengan mengaitkan

peristiwa yang

diketahui dari

lingkungan sekitar

Siswa mendengarkan

dan mencatat tujuan

pembelajaran

5 menit

Page 99: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

84

belajar dan

mengetahui apakah

ada efek yang dapat

ditimbulkan oleh

asap rokok ini

terhadap paru-paru

dan kesehatan.”

Fase 2: Menyajikan in

formasi

Guru meminta perwakilan siswa untuk maju ke depan untuk mendemonstrasikan bahaya rokok

Guru memberikan instruksi dengan jalannya demonstrasi

Perwakilan siswa maju kedepan untuk melakukan demonstrasikan

Dengan tekun dan tanggung jawab siswa mengikuti arahan dari guru

10 menit

Fase 3: Mengorganisasi

siswa kedalam

kelompok-

kelompok belajar

Membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang heterogen

Guru memberikan

sebuah kasus

permasalahan

kepada siswa

dengan pertanyaan

yang berkaitan

dengan hasil

demonstrasi

Siswa berpindah tempat duduk bersama kelompoknya

Siswa mendengarkan

kasus yang

diungkapkan oleh guru

Siswa dapat

menanyakan kepada

guru hal-hal yang

belum dipahami

15 menit

Kegiatan inti Fase 4:

Membimbing

kelompok belajar

dan bekerja

Elaborasi

Guru membagikan LKS kepada siswa sebagai bahan diskusi dan presentasi

Guru membimbing

dan mengawasi

jalannya diskusi

Eksplorasi

Guru menunjuk siswa yang akan melakukan presentasi hasil diskusinya di

Siswa menerima LKS

yang dibagikan Guru

Siswa mengerjakan

LKS yang dibagikan

oleh gur secara

berkelompok

Siswa maju

mempresentasikan hasil

diskusinya di depan

kelas

50

menit

Page 100: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

85

Fase 5:

evaluasi

depan kelas Guru meminta

siswa ynag lain

memberikan

tanggapan atau

penjelasan

tanbahan

Konfirmasi

Guru mengevaluasi hasil kerja kelompok dan diskusi kelas yang dilakukan siswa

Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang telah didiskusikan

Siswa memberikan

tanggapan atau

memberikan penjelasan

tambahan jika ada

yangperlu ditambahkan

Siswa mendengarkan penjelasan guru

Siswa menjawab pertanyaan guru

Kegiatan penutu Fase 6:

Memberikan

penghargaan

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan kelompok terbaik

Guru

memberikan

motivasi kepada

kelompok lain

yang belum

mendapat

peringkat

kelompok

terbaik

Guru

mengadakan

post test secara

tertulis untuk

mengetahui

kemampuan

siswa

Siswa yang memperoleh peringkat kelompok terbaik maju ke depan kelas untuk menerima penghargaan

Siswa mendengarkan

motivasi yang

disampaikan oleh guru

Siswa mengerjakan

soal post test

10 menit

Page 101: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

86

N. Penilaian Hasil Belajar

Teknik penilaian

4. Sikap : angket

5. Pengetahuan : tes tertulis (pilihan ganda)

6. Keterampilan : lembar observasi

Pedoman penilaian

Jawaban salah diberi skor nol (0)

Jawaban benar diberi skor satu (1)

����� ℎ ���� ������Nilai akhir =

���� ��������

𝑥 100%

Page 102: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

87

Page 103: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

88

Page 104: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

89

Page 105: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

90

Page 106: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

91

Lampiran 5 Bahan Ajar

A. Sistem Pernapasan

Coba perhatikan orang yang selesai berolahraga seperti pada gambar

di bawah. Orang yang selesai berolahraga akan tampak kelelahan dan

frekuensi pernapasannya semakin cepat. Sekarang, cobalah kita menghirup

dan menghembuskan napas secara perlahan. Apa yang kita rasakan di dalam

rongga dada saat menghirup dan menghembuskan napas??

Gambar 1orang yang selesai berolahraga

Bernapas merupakan salah satu ciri makluk hidup. Semua makluk

hidup melakukan proses ini, demikian juga manusia. ketika bernapas, kita

menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbon dioksida (CO2). Kita harus

menghirup udara karena udara mengandung O2yang dibutuhkan oleh setiap sel-

sel penyusun tubuh manusia terutama sel-sel otak. Tanpa O2 sel otak akan rusak

hanya dalam beberapa menit. Oksigen digunakan untuk pembakaran zat-zat

makanan (protein, lemak, karbohidrat) dalam sel-sel tubuh. Pembakaran itu

menghasilkan energy serta karbon dioksida. Energi inilah yang digunakan

manusia untuk malakukan kegiatan sehari-hari. Untuk lebih jelas kita akan

mempelajari mengenai pernapasan atau proses pertukaran gas dalam tubuh.

Didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam organ penyusun sistem

pernapasan.

Page 107: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

92

Faring

Laring

Trakea

Paru-paru

Bronkus

B. Organ-Organ Pernapasan Manusia

Sistem pernapasan pada manusia meliputi semua struktur yang

menghubungkan udara ke dan dari paru-paru. Organ-organ pernapasan terdiri

dari, hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus dan paru-

paru (lihat gambar 2)

Hidung

Mulut

Epiglotis

Bronchioles

Alveolus

Bronkiolus

Pembuluh Darah

Pembuluh Darah

Diafragma

Tepi Membran Pleura

Kapiler

https://padamara88.wordpress.com/ayo-belajar/alat-pernapasan-2/ Gambar 2. Struktur organ pernapasn

Organ pernapasan utama pada manusia paru-paru.Kita dapat

memahami struktur dan fungsi organ-organ pernapasan pada manusia

dengan mempelajari materi berikut.

1. Hidung

Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau.

Hidung terdiri atas lubang hidung dan rongga hidung (lihat gambar 3).

Page 108: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

93

Setiap manusia mempunyai dua lubang hidung secara normal, di mana

lubang hidung tersebut berhubungan dengan rongga hidung. Pada rongga

hidung terdapat selaput lendir atau membran mukus dan rambut halus

yang disebut rambut hidung atau sillia.Rambut hidung dan selaput lender

berfungsi untuk menyaring kotoran yang masuk melalui hidung bersama

dengan udara pernapasan. Kotoran tersebut dapat berupa debu dan

kuman. Pernakah kamu bersin? Jika lubang hidung kemasukan kotoran

maka maka selaput lender akan terangsang sehingga menimbulkan rasa

geli. Oleh karena itu, terjadilah bersin sehingga kotoran akan terbawah

keluar.

(http://marina-putri.blogspot.com/2012_04_01_archive.html)

Gambar 3. Struktur rongga hidung

Di rongga hidung bagian atas terdapat sel-sel reseptor atau ujung-

ujung saraf pembau. Ujung-ujung saraf pembau ini timbul bersama

dengan rambut-rambut halus pada selaput lendir yang berada di dalam

rongga hidung bagian atas. Pernahkah kamu sakit flu? Saat menderita flu,

dapatkah kamu mencium bau dengan baik? Tentu saja kamu tidak dapat

mencium bau dengan baik. Mengapa demikian? Karena selaput hidung

yang membengkak dan berlendir menyebabkan indra pembau tertutup

oleh lendir. Akibatnya, indra pembau tidak dapat menerima rangsang bau

dengan baik. Jika kamu sakit flu, maka apa yang akan kamu lakukan agar

hidungmu dapat berfungsi normal kembali.

Page 109: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

94

2. Faring

Faring merupakan suatu jalur berbentuk menyerupai pipa yang

berfungsi sebagai tempat masuknya makanan, minuman, maupun udara

(lihat gambar 4). Diujung faring terdapat epiglotis. Ketika kamu menelan

sesuatu, epiglotismu akan melipat kebawah, menggerakkan makanan

ataupun minuman untuk masuk kedalam esofagus, bukan ke jalan udara.

Faring dibagi menjadi tiga wilayah yaitu nasofaring (di belakng rongga

hidung), orofaring (di belakang rongga bukal) dan laryngopharynx (belakng

laring). Hanya udara yang melewati dari hidung melalui nasofaring,

sedangkan makanan dari mulut ke orofaring dan laryngopharynx hanya

mengijinkan perjalanan udara masuk ke paru-paru.

Gambar 4. Faring (http://www.biologi-sel.com/2013/06/fungsi-faring.html)

3. Laring

Laring merupakan saluran udara tempat melekatnya pita suara

(lihat gambar 5). Laring terdiri atas dua pasang jaringan yang terlipat

secara horizontal. Pita suara menghasilkan suara dengan cara menekan

udara di antara pita suara tersebut sehingga pita suara bergetar dan

menghasilkan suara. Ketika kita berbicara, otot-otot pita suara menegang

dan mengendor, menghasilkan suara yang berbeda. Otak

mengkoordinasikan gerakan otot-otot di tenggorokan, lidah, pipi, dan bibir

ketika kita berbicara dan atau bernyanyi.

Page 110: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

95

Gambar 5. Struktur laring

(http://www.sridianti.com/fungsi-laring-padamanusia.html)

4. Trakea

Trakea (batang tenggorokan) merupakan pipa yang panjangnya

kira-kira 9 cm (lihat gambar 6). Trakea tersusun atas enam belas sampai

dua puluh cincin-cincin tulang rawan yang berbentuk C. cincin-cincin

tulang rawan ini dibagian belakangnya tidak tersambung yaitu di tempat

trakea menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan

agar trakea tetap terbuka. Cincin-cincin tulang rawan diikat bersama oleh

jaringan fibrosa dan jaringan otot. Trakea dilapisi oleh selaput lendir yang

dihasilkan oleh epitelium bersilia. Silia-silia pada sel-sel epitel ini bergerak

ke atas kearah laring sehingga dengan gerakan ini debu dan butir-butir

halus lainnya yang ikut masuk saat menghirup napas dapat dikeluarkan.

Trakea bercabang dua membentuk bronkus.

Page 111: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

96

Gambar 6. Trakea (http://f-forum10.nstars.org/t97-trakea-trachea)

5. Bronkus

Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan yang jumlahnya

sepasang, yaitu satu menuju ke paruh-paruh sebelah kanan dan yang satu

lagi menuju ke sebelah kiri (lihat gambar 7). Tempat percabangan ini

disebut bifurkase. Bronkus mempunyai struktur serupa dengan trakea dan

dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkus yang sebelah kiri lebih panjang

dan sempit serta kedudukannya lebih mendatar dari pada yang kekanan.

Hal ini merupakan salah satu sebab mengapa paru-paru sebelah kanan

lebih mudah terserang penyakit. Bronkus sebelah kanan bercabang

menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang

menjadi dua bronkiolus.

Page 112: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

97

https://extraordinarnee.files.wordpress.com/2013/09/respiratory.jpg gambar 7. Struktur Bronkus

6. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis

dan salurannya lebih kecil dibandingkan dengan bronkus. Semakin kecil

salurannya, semakin berkurang tulang rawannya dan akhirnya tinggal

dinding fibrosa dengan lapisan sel epitel bersilia. Setiap bronkiolus

terminal (terakhir) bermuara ke dalam seberkas kantung-kantung kecil

mirip anggur yang disebut alveolus lihat (gambar 7). Dalam hal ini alveolus

dapat disebut sebagai unit fungsional paru-paru.

7. Paru-paru beserta alveolinya

Organ yang berperan penting dalam pernapasan adalah paru-

paru. Paru-paru merupakan organ tubuh yang terletak pada rongga dada,

tepatnya di atas sekat diafragma (lihat gambar 8). Paru-paru terdiri atas

dua bagian yaitu, paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru dibungkus

oleh dua lapis selaput paru-paru yang disebut pleura. Pada paru-paru

terdapat gelembung-gelembung halus kecil yang disebut alveolus.

Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang

berupa gelembung-gelembung udara. Dindingnya tipis, lembab, dan

berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri dari satu lapis

sel epiteium pipih dan disinilah darah hampir bersentuhan dengan udara.

merupakan perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam

Page 113: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

98

pertukaran gas antara O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari

sel-sel darah ke udara.

Oksigen yang terdapat pada alveolus berdifusi menembus dinding

alveolus, lalu menembus dinding kapiler darah yang mengelilingi alveolus.

Setelah itu, oksigen masuk ke dalam pembuluh darah dan diikat oleh

hemoglobin yang terdapat di dalam sel darah merah sehingga terbentuk

oksihemoglobin (HbO2). Akhirnya oksigen diedarkan oleh darah keseluruh

tubuh. Setelah sampai ke dalam sel-sel tubuh, oksigen dilepaskan dari

darah sehingga oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin. Oksigen ini

digunakan untuk oksidasi.

Karbondioksida yang dihasilkan dari respirasi sel sebagai zat sisa

diangkut oleh plasma darah melalui pembuluh darah menuju ke paru-

paru. Sesampai di alveolus, CO2 menembus diinding pembuluh darah dan

dinding alveolus. Dari alveolus, karbondioksida akan disalurkan menuju

hidung untuk dikeluarkan. Jadi proses pertukaran gas sebenarnya

berlangsung di alveolus.

http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/struktur-dan-fungsi-alveolus.html)

Gambar 8. Struktur paru-paru dan alveolus

Page 114: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

99

No Nama organ

pernapasan

Fungsinya

1 Rongga hidung a……..

b. ……..

2 …… Persimpangan jalan

napas dengan jalan

makanan

3 …… ……

4 …… ……

5 ……. ……

6 …… ……

7 …… ……

TUGAS KELOMPOK

Perhatikan gambar 9 dan sebutkan secara urut organ-organ penyusun

sistem pernapasan pada manusia, kemudian lengkapilah tabel di bawah.

Gambar 9. Organ pernapasan

C. MEKANISME PERNAPASAN

pernapasan sangat terkait dengan proses bernapas. Bernapas

merupakan aktivitas pokok setiap makluk hidup. Udara yang kita hirup sat

bernapas, dapat masuk ke dalam paru-paru karena nadanya mekanisme

pernapasan. Nah, untuk mengetahui mekanisme pernapasan lebih lanjut,

terlebih dahulu kita membuat mekanisme pernapasan menggunakan alat

peraga dan diskusikan bersama teman kelompok masing-masing.

Page 115: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

100

KEGIATAN PRAKTIKUM

MENGAMATI MEKANISME PERNAPASAN PADA MANUSIA

TUJUAN : MENGUJI MEKANISME PERNAPASAN PADA MANUSIA

Alat dan Bahan

E A B

C D

Gambar 10. Alat dan bahan untuk membuat peraga pernapasan (a. Cutter/gunting; b. balon; c. pipa; d. perikat dan plastik;

e. toples)

Cara kerja

1. Potong/gunting bagian bawah toples

2. Lubangi tutupan toples sesui dengan ukuran pipa

3. Sambungkan pipa dengan penyambung pipa yang berbentuk “T”

4. Pasang balon pada kedua ujung pipa

5. Masukan pipa yang sudah terpasang balon kedalam toples

6. Gunting sebagian plastic dan letakan dibagian bawah toples yang sudah

dipotong

7. Untuk memastikan model yang kita hasilkan berfungsi dengan baik

maka tariklah plastic kebagian bawah

Page 116: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

101

t peraga pernapasan

lat seperti pada gambar 11

ernapas. Tarik membran kar

Gambar 11. Rangkaian ala

Setelah diperoleh a , gunakan alat

tersebut untuk memahami proses b et ke bawah

kemudian lepaskan lagi. Amati keadaan balon yang ada di dalam toples,

pada saat membran karet ditarik ke bawah. Jika toples diumpamakan sebagai

rongga dada, balon sebagai paru-paru, dan membran karet sebagai

diafragma, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

Pertanyaan :

1. Apakah yang akan terjadi pada balon karet saat membran karet ditarik ke

bawah? Mengapa terjadi demikian?

2. Bagaimana pula keadaannya setelah membran karet dikembalikan pada

kedudukan semula? Mengapa terjadi demikian?

3. Berdasarkan model yang telah didemonstrasikan, apakah yang

menyebabkan rongga dada menjadi lebih besar?

4. Menurut anda, bagaimanakah mekanisme inspirasi dan ekspirasi?

5. Tuliskan kesimpulan anda dari kegiatan diatas dan presentasikan di depan

kelas.

Selama bernapas, aliran udara dari udara bebas ke paru-paru dan

sebaliknya ditentukan oleh perubahan tekanan udara dalam ronga paru-paru,

rongga dada, dan rongga perut. Perubahan tekanan disebabkan oleh terjadinya

Page 117: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

102

perubahan volume setiap ruangan. Perubahan volume setiap ruangan ini diatur

oleh otot-otot pernapasan yaitu otot antar tulang rusak, otot diafragma, dan otot

diding perut.Berdasarkan otot yang berperan aktif pada proses pernapasan,

pernapasan pada manusia dapat dibedakan menjadi pernapasan dada dan

pernapasan perut.

1. Pernapasan dada

Gambar 12. Mekanisme pernapasan dada

Apabila kita menghirup dan menghembuskan udara (inspirasi dan

ekspirasi) menggunakan pernapasan dada, otot yang di gunakan yaitu otot

antar tulang rusuk. Otot ini terbagi menjadi dua bentuk, yakni otot antar

tulang rusuk luar dan otot antar tulang rusuk dalam.

Saat terjadi inspirasi, otot antar tulang rusuk luar berkontraksi,

sehingga tulang rusuk menjadi terangkat. Akibatnya, volume rongga dada

membesar. Membesarnya volume ronga dada menjadikan tekanan udara

dalam rongga dada menjadi kecil/berkurang, sedangkan tekanan udara bebas

tetap. Dengan demikian, udara bebas akan mengalir menuju paru-paru

melewati saluran pernapasan.

Page 118: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

103

Saat terjadi ekspirasi, otot antar tulang rusuk dalam berkontraksi

(mengkerut/mengendur), sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke posisi

semula, sehingga rongga dada mengecil. Pada saat rongga dada mengecil,

tekanan rongga dalam rongga dada menjadi meningkat, sedangkan tekanan

udara di luar tetap. Dengan demikian, udara yang berada dalam rongga paru-

paru menjadi terdorong ke luar.

2. Pernapasan perut

Gambar 13. Mekanisme pernapasan perut. Berbeda dengan pernapasan dada, pernapaan perut menggunakan

otot diafragma dan otot dinding rongga perut. Mekanisme pernapasan dada

tetap melalui dua fase, yakni inspirasi dan ekspirasi.

Fase inspirasi pada pernapasan perut terjadi apabila otot diafragma

berkontraksi (mengkerut), sehingga posisi diafragma mendatar. Hal itu

menyebabkan volume rongga dada menjadi lebih besar, sehingga tekanan

udara di dalam rongga dada mengecil, namunvolume udara luar tetap.

Penurunan tekanan udara ini menjadikan paru-paru mengembang, sehingga

udara di luar tubuh masuk ke dalam paru-paru.

Page 119: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

104

Sementara itu, fase ekspirasi terjadi apabila otot diafragma

berelaksasi (mengendur) dan otot dinding perut berkontraksi. Akibat yang di

timbulkan ialah terdesaknya ronga perut kearah diafragma, sehingga keadaan

diafragma cekung (melengkung ke atas) ke rongga dada. Akibatnya, volume

rongga dada mengecil dan tekanan udaranya meningkat, Sehingga udara

dalam rongga paru-paru ke luar tubuh.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!!!

Mengapa saat perut kita terlalu kenyang maka kita smenjadi sulit

bernapas? Apa hubungannya dengan mekanisme pernapasan?

D. Mekanisme pertukaran gas O2 dan CO2

Bernapas merupakan kegiatan mengambil dan mengeluarkan udara

pernapasan melalui paru-paru. Arti yang lebih khusus yaitu pertukaran gas

yang terjadi antara sel dengan lingkungannya. Pada pernapasan langsung,

pengambilan udara pernapasan dilakukan secara langsung oleh permukaan

tubuh dan pada pernapasan tidak langsung melalui saluran pernapasan.

Manusia bernapas secara langsung, artinya udara pernapasan tidak berdifusi

langsung melalui seluruh permukaan kulit. Selaput tipis tempat

berlangsungnya difusi gas tersebut terlindung di bagian dalam tubuh, berupa

gelembung paru-paru (alveolus). Pernapasan atau pertukaran gas pada

manusia berlangsung melalui dua tahap yaitu pernapasan luar (eksternal) dan

pernapasan dalam (internal).

1. Pernapasan luar (eksternal)

Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut

akan masuk ke dalam paru-paru. Udara yang masuk terkandung oksigen,

oksigen akan berdifusi ke darah dan diikat darah yaitu oleh hemoglobin

Page 120: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

105

(Hb). Ikatan antara oksigen dan hemoglobin diikat darah menjadi

oksihemoglobin (HbO2). Pada saat yang sama, CO2 yang terkandung

dalam darah dilepaskan. Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida

antara udara dan darah dalam paru-paru dinamakan

pernapasaneksternal.

Saat darah masuk ke dalam kapiler paru-paru, sebagian besar

karbondioksida yang diangkut akan berbentuk ion bikarbonat atau (HCO-

3). Proses difusi dapat terjadi pada paru-paru (alveolus) karena ada

perbedaan tekanan parsial antara gas O2 dan CO2 dalam darah dan O2 dan

CO2 dalam alveolus. Tekanan parsial gas yang berbeda membuat oksigen

dan kerbondioksida berdifusi antara darah dan udara.

Tekanan parsial oksigen pada udara yang kita hirup akan lebih

besar di bandingkan tekanan parsial oksigen pada alveolus paru-paru.

Dengan kata lain, konsentrasi oksigen pada udara lebih tinggi dari pada

konsentrasi oksigen pada darah. Oleh karena itu, oksigen dari udara akan

berdifusi menuju darah pada laveolus paru-paru.

Sementara itu, tekanan parsial karbondioksida dalam darah lebih

besar dibandingkan tekanan parsial karbondioksida pada udara.

Akibatnya, korbondioksida pada darah berdifusi menuju udara dan akan di

bawah keluar tubuh lewat hidung.

2. Pernapasan dalam (Internal)

Berbeda dengan pernapasan eksternal, proses terjadinya

pertukaran gas pada pernapasan internal berlangsung di dalam jaringan

tubuh. Proses pertukaran O2 dan CO2 antara darah dan sel-sel jaringan

berlangsung dalam proses respirasi seluler. Setelah oksihemoglobin

(HbO2) dalam paru-paru terbentuk, oksigen akan lepas, dan selanjutnya

menuju cairan jaringan tubuh. Oksigen tersebut akan di gunakan dalam

proses metabolisme sel.

Page 121: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

106

Proses masuknya oksigen ke dalam cairan jaringan tubuh juga

melalui proses difusi. Proses difusi ini terjadi karena adanya perbedaan

tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara darah dan cairan

jaringan. Tekanan parsial oksigen dalam cairan jaringan, lebih rendah

dibandingkan oksigen yang berada dalam darah. Artinya, konsentrasi

oksigen dalam cairan jaringan lebih rendah. Oleh karena itu, oksigen

dalam darah mengalir menuju cairan jaringan. Sementara itu, tekanan

karbondioksida pada darah lebih rendah dari pada cairan jaringan.

Akibatnya, karbondioksida yang terkandung dalam sel-sel tubuh berdifusi

ke dalam darah.

Karbondioksida yang diangkut oleh darah, sebagian kecilnya akan

berikatan dengan hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin (HbCO2).

Namun, sebagian besar karbondioksida tersebut masuk ke dalam plasma

darah dan bergabung dengan air dan menjadi asam karbonat (H2CO3).

CO2 yang diangkut darah ini tidak semuanya dibebaskan ke luar

tubuh oleh paru-paru, akan tetapi hanya 10% saja. Sisanya yang berupa

ion-ion bikarbonat yang tetap berada dalam darah berikatan dengan ion

Na+ dan K+ membentuk senyawa bikarbonat (KHCO3 dan NaHCO3).

Senyawa bikarbonat di dalam darah berfungsi sebagai buffer atau larutan

penyanga. Lebih tepatnya, senyawa tersebut berperan penting dalam

menjaga stabilitas pH darah.

BAHAN DISKUSI

Selama ini, mungkin kita sering mendengar atau bahkan melihat peristiwa

orang tenggelam. Banyak sekali orang yang tenggelam meninggal dunia.

Mengapa orang yang tenggelam dapat meninggal dunia dan apa kaitannya

dengan difusi O2 dan CO2?? Diskusikanlah bersama teman-teman anda!

E. Frekuensi pernapasan

Page 122: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

107

Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan di otak,

sedangkan aktivitas saraf pernapasan dirangsang oleh stimulus (rangsangan)

berupa adanya peningkatan kadar karbon dioksida (CO2) dalam darah. Pada

umumnya, manusia mampu bernapas antara 15-18 kali setiap menit.

Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis

kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh dan kegiatan tubuh.

a. Umur

Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak dibanding orang

dewasa. Hal ini disebabkan volume paru-paru yang relatif kecil dan sel-sel

tubuh sedang berkembang sehingga membutuhkan banyak oksigen. Orang

tua juga memiliki frekuensi napas lebih banyak karena kontraksi otot-otot

dada dan diafragma tidak sebaik saat masih mudah, sehingga udara

pernapasan lebih sedikit.

b. Jenis kelamin

Frekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih banyak dari laki-laki.

Hal ini disebebkan wanita pada umumnya memiliki volume paru-paru

lebih kecil dari laki-laki sehingga frekuensi bernapasnya lebih banyak.

c. Suhu tubuh

Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal

ini berhubungan erat dengan peningkatan proses metabolism tubuh.

d. Posis tubuh

Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Pada

tubuh yang berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi sehingga diperlukan

tenaga untuk menjaga tubuh tetap tegak berdiri. Untuk itu diperlukan

banyak oksigen dan diproduksi banyak karbon dioksida. Pada posisi tubuh

berdiri frekuensi pernapasannya meningkat.

Pada posisi duduk atau tiduran, beban berat tubuh disanggah oleh

sebagian besar bagian tubuh sehingga terjadi penyebaran beban. Hal ini

Page 123: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

108

mengakibatkan jumlah energi yang diperlukan untuk menyangga tubuh

tidak terlalu besar sehingga frekuensi pernapasannya juga rendah

e. Kegiatan tubuh

Orang yang banyak melakukan kegiatan memerlukan lebih banyak

energy dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan kegiatan

(santai/tidur). Oleh karena itu, tubuh lebih banyak memerlukan oksigen

untuk oksidasi biologi dan lebih banyak memproduksi zat sisa. Tubuh perlu

meningkatkan frekuensi pernapasan agar dapat menyediakan oksigen

yang lebih banyak.

Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan yang ada

diotak disebutpons varolli danmedulla oblongata. Saraf pernapasan ini

juga dipacu oleh peningkatan kadar karbondioksida yang ada di dalam

darah. Kita dapat menahan napas sementara waktu, tetapi bila kadar

karbon dioksida dalam darah naik maka akan timbul rangsangan untuk

segera menghirup udara pernapasan dalam-dalam. Ketika darah melalui

alveolus, kandungan kadar karbon dioksidanya sama dengan di alveolus.

Darah kemudian mencapai medulla oblongata yang mengandung sel-sel

yang sangat peka terhadap konsentrasi karbon dioksida dalam darah. Jika

kandungan karbon dioksida ini naik di atas normal, medulla oblongata

menggapainya dengan meningkatkan banyak impuls saraf dan laju impuls

saraf yang mengontrol aksi otot-otot pernapasan (otot diafragma dan otot

interkosta). Akibatnya ialah peningkatan pertukaran udara dalam paru-

paru yang mengembalikan konsentrasi karbon dioksida dalam alveolus

dengan cepat dan kemudian mengembalikan konsentrasi karbon dioksida

darah ke konsentrasi normal. Seberapa banyak jumlah udara yan dapat

masuk ke dalam tubuh kita? Berikut ini akan dijelaskan mengenai volume

udara pernapasan.

F. Volume Udara Pernapasan

Page 124: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

109

volume udara pernapasan dapat diukur menggunakan respirometer. Secara

garis besar, volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi enam yaitu:

a. Volume tidal yaitu volume udara pernapasan (inspirasi) biasa, yang

besarnya lebih kurang 500 cc atau 500 mL.

b. Volume cadangan inspirasi atau udara komplementer yaitu volume udara

yang masih bisa dimasukan secara maksimal setelah bernapas (inspirasi)

biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc atau 1.500 mL.

c. Volume cadangan ekspirasi atau udara suplementer yaitu volume udara

yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan

napas (ekspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc.

d. Volume sisa/residu yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru-

paru setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) maksimal, yang besarnya

lebih kurang 1.000 cc atau 1.000 mL.

e. Kapasitas vital yaitu volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal

mungkin setelah melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang

sebesarnya lebih kurang 3.500 cc. jadi kapasitas vital adalah jumlah dari

volume tidal + volume cadangan inspirasi = volume cadangan ekspirasi.

f. Volume total paru-paru yaitu, volume udara yang dapat ditampung paru-

paru semaksimal mungkin, yang besarnya lebih kurang 4.500 cc. jadi

volume udara total paru-paru adalah jumlah dari volume sisa + kapasitas

vital.

Page 125: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

110

Gambar 14. Grafik volume udara pernapasan pada manusia

Volume udara pernapasan setiap orang berbeda-beda. Hal ini

disebabkan karena setiap orang memiliki volume paru-paru yang berbeda-

beda juga. Volume paruh-paru selain dipengaruhi oleh faktor genetik, juga

dipengaruhi oleh latihan. Para atlet, perenang dan orang yang berlatih yoga

memiliki volume paru-paru yang lebih besar. Orang yang tinggal di dataran

tinggi yang kadar oksigennya rendah cenderung memiliki volume paru-paru

lebih besar.

Dalam keadaan biasa, manusia mengisap dan mengeluarkan udara

pernapasan kurang lebih 500 cc. bila setengah liter ini telah dihembuskan,

maka dengan mengerutkan otot perut kuat-kuat, masih dapat

menghembuskan satu setengah liter udara cadangan di dalam paru-paru.

Sebaliknya, sesudah menghirup udara setengah liter, kita masih dapat

menghirup kuat-kuat satu setengah liter udara lagi. Jadi, jumlah udara yang

terdapat dalam sistem pernapasan yaitu antara tiga setengah dan setengah

liter. Jumlah pernapasan sekian itu dapat dimanfaatkan secara teratur oleh

para olahragawan yang terlatih. Meskipun ada 500 cc udara yang dapat kita

hirup dalam keadaan biasa, tetapi 350 cc yang dapat sampai di gelembung

Page 126: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

111

paru-paru, sedangkan yang 150 cc lainnya hanya sampai di saluran

pernapasan saja.

G. Gangguan pada sistem pernapasan

Gangguan pada sistem pernapasan biasanya disebabkan oleh

kelainan dan penyakit yang menyerang alat-alat pernapasan. Beberapa jenis

kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan sebagai berikut:

1. Asfiksi, yaitu kelainan atau gangguan dalam pengangkutan oksigen ke

jaringan atau gangguan penggunaan oksigen oleh jaringan.

Penyebabnya dapat terletak di paru-paru, pembuluh darah, atau dalam

jaringan tubuh. Misalnya seseorang yang tenggelam, alveolusnya terisi

air; orang yang menderita pneumonia, alveolusnya terisi cairan limfa;

serta orang yang keracunan karbon monoksida dan asam sianida, Hbnya

tercemar oleh zat racun tersebut. Keracunan karbon monoksida dan

asam sianida terjadi karena kedua zat ini memiliki afinitas terhadap

hemoglobin lebih besar dari pada oksigen.

2. Penyempitan atau penyumbatan saluran napas, dapat disebabkan oleh

pembengkakan kelenjar limfa, misalnya polip (di hidung) dan amandel

(di tekak), yang menyebabkan penyempitan saluran pernapasan

sehingga menimbulkan kesan wajah bodoh dan sering disebut wajah

adenoid. Penyempitan ini dapat pula terjadi karena saluran

pernapasannya yang menyempit akibat alergi, misalnya pada asma

bronkiale.

3. Anthrakosis, yaitu kelainan pada alat pernapasan yang disebabkan oleh

masuknya debu tambang. Jika yang masuk debu silikat disebut silicosis.

4. Bronkitis, terjadi karena peradangan bronkus.

5. Pleuritis, yaitu peradangan selaput (pleura) karena pleura mengalami

penambahan cairan intrapleura, akibatnya timbul rasa nyeri saat

bernapas.

Page 127: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

112

6. Tuberculosis (TBC), yaitu penyait paru-paru karena mycobacterium

tuberculosis, tandanya berbentuk bintik-bintik kecil pada dinding

alveolus.

7. Pneumonia atau logensteking, yaitu penyakit radang paru-paru yang

disebabkan Diplococus Pneumoniae.

8. Penyakit diptheri, misalnya diphteri tekak, tenggorokan, dan hidung.

Penyakit ini biasa menyerang saluran pernapasan anak bagian atas.

9. Faringitis, yaitu infeksi pada faring oleh bakteri dan virus. Gejalanya

adalah kerongkongan terasa nyeri saat menelan.

10. Tonsillitis, yaitu radang karena infeksi oleh bakteri tertentu pada tonsil.

Gejalanya yaitu tenggorokan sakit, sulit menelan, suhu tubuh naik,

demam, dan otot-otot terasa sakit.

11. Kanker paru-paru, biasa diderita oleh perokok. Kanker ini disebabkan

oleh adanya tumor ganas yang terbentuk didalam epitel bronkiolus.

12. Asma, yaitu gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan

oleh berkontraksinya otot polos pada trakea. Hal ini akan

mengakibatkan penderita sukar bernapas.

Bila terjadi gangguan pada saluran pernapasan, perlu diberikan

pertolongan segera. Pertolongan tersebut harus disesuaikan dengan jenis

penyebabnya seperti uraian berikut:

1. Pada penderita pernapasan yang disebebkan infeksi, perlu diberikan

antibiotika. Tujuannya adalah mematikan kuman penyebab infeksi.

2. Bila bagian paru-paru ada yang terluka, maka paru-paru tersebut harus

diisterahatkan dengan cara mengisi udara steril pada celah antarpleura.

3. Pada penderita gangguan pernapasan akibat tenggelam atau shock

karena sengatan arus listrik, pusat pernapasannya sering terhenti

sementara sehingga gerakan bernapas juga sering terhenti untuk

sementara waktu. Untuk mengatasinya, perlu diberikan pernapasan

Page 128: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

113

buatan. Dalam keadaan darurat, pernapasan buatan sering diberikan

dengan bantuan mulut.

Kita telah mengetahui bahwa polusi udara dapat menganggu sistem

pernapasan kita. Asap rokok juga merupakan salah satu penyebab terjadinya

polusi udara yang dapat menggangu sistem pernapasan. Untuk lebih jelasnya

lakukan percobaan berikut ini.

PERCOBAAN

MENGAMATI DAMPAK ASAP ROKOK TERHADAP PARU-PARU

TUJUAN : MENGUJI EFEK ROKOK BAGI KESEHATAN

Alat dan Bahan

A B C D E F

Gambar 15. Alat dan bahan; a) mangkuk, b) botol, c) sebatang rokok, d) gunting, e) korek api, f) kapas

Page 129: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

114

Cara kerja :

1. Membuat lubang kecil pada bagian bawah botol.

2. Menyumbat lubang tersebut menggunakan kapas.

3. Mengisi botol dengan air sampai penuh.

4. Menutup bagian mulut botol dengan plastisin, pastikan tidak ada

lubang antara plastisin dengan mulut botol.

5. Membuat lubang ditengah-tengah mulut botol yang telah ditutup

dengan plastisin menggunakan pensil.

6. Memasukkan rokok di mulut botol yang sudah dilubangi tadi,

kemudian rapatkan pastikan tidak ada lubang udara diantaranya.

7. Menyalakan rokok dengan korek api, kemudian buka sumbat pada

lubang di bagian bawah botol.

8. Mengamati apa yang terjadi dengan bagian dalam botol yang

ruangannya ditinggalkan oleh air

9. Memastikan air sudah keluar semua dari botol dan digantikan oleh

asap rokok.

10. Membuka plastisin dan rokok yang ada di mulut botol, dan dimulut

botol digantikan dengan kapas yang masih putih bersih

11. Meniupkan udara masuk kedalam botol melalui lubang yang terdapat

di bagian bawah botol dengan sekuat-kuatnya.

12. Perhatikan apa yang terjadi dengan kapas setelah udara ditiupkan

kedalam botol

13. Jadilah alat peraga seperti pada gambar 16

Page 130: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

115

bar 16. Rangkaian alat peraga

Gam

Pertanyaan :

a. Bayangkan jika tabung dan kapas diibaratkan ruang paru-paru dan

alveolus, apa yang menempel di dalamnya jika asap rokok masuk?

b. Bayangkan pula jika kejadian itu berlangsung terus menerus

dalam waktu yang lama, apa yang akan terjadi dalam paru-paru?

c. Apa kesimpulan anda dari kegiatan tersebut?

Telah dibahas berbagai macam cara mengatasi gangguan-

gangguan saluran pernapasan. Sekarang sudah banyak ditemukan berbagai

macam teknologi untuk mengatasi gangguan pernapasan. Misalnya, pada

penderita tetanus akut saluran pernapasannya mengalami penyumbatan.

Oleh karena itu, pada penderita dibuatkan lubang pernapasan bantuan pada

trakea disebut trakeotomi.

selain itu, orang-orang yang mengalami kecelakaan misalnya

tenggelam, sengatan arus listrik, atau serangan jantung, memerlukan

oksigen untuk bertahan hidup. Oleh karena itu pernapasan normal tidak

cukup menyediakan oksigen, maka digunakan alat bantu pernapasan. Alat

bantu pernapasan ini berupa tangki berisi oksigen yang dimampatkan yang

mendorong oksigen memasuki paru-paru korban. Pulmotor merupakan alat

yang digunakan untuk memberikan pernapasan buatan. Masih banyak

teknologi yang telah ditemukan untuk mengatasi kelainan-kelainan yang

terjadi pada system pernapasan. Bagi penderita asma biasanya diperlukan

gas spray untuk mengatasi serangan asma.

Page 131: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

116

H. Bahaya Rokok bagi Kesehatan

Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan, karena orang yang

merokok berpeluang besar terkena kanker paru-paru, kanker tenggorokan,

kanker lidah, emfisema, dan bronchitis. Merokok juga dapat menyebabkan

penyakit saluran pernapasan kronis, kadang-kadang dikaitkan dengan

hilangnya nafsu makan, rasa mual, napas pendek, ketidakteraturan detak

jantung, dan sering membawa kematian. Tiga bahan utama yang paling

berbahaya bagi kesehatan dalam asap rokok yaitu:

1. Nikotin, adalah cairan bening yang menjadi kecokelatan jika terpapar

udara. Nikotin dalam jumlah kecil mempunyai pengaruh menenangkan,

tetapi dapat menyebabkan radang saluran pernapasan. Dalam jumlah

besar nikotin sangat berbahaya, misalnya 20-5mg nikotin dapat

menyebabkan pernapasan berhenti. Pengaruh lainnya adalah dapat

menaikkan tekanan darah, mempercepat denyut jantung, dan

menyebabkan ketagihan.

2. Karbon monoksida, adalah gas beracun yang tidak berbau. Asap rokok

mengandung CO dengan konsentrasi lebih dari 20.000 ppm. Daya afinitas

(daya ikat) CO terhadap hemoglobin adalah 200 kali lebih tinggi dari pada

afinitas oksigen terhadap hemoglobin. Akibatnya, bila manusia menghirup

udara yang mengandung CO dengan konsentrasi tinggi akan menyebabkan

darah kekurangan oksigen bahkan kehabisan oksigen. Akhirnya dapat

mengakibatkan kematian karena darah hanya mengikat CO dalam bentuk

COHb. Efek selanjutnya dapat menyebabkan jaringan pembuluh darah

menyempit dan mengeras yang akhirnya dapat mengakibatkan para

perokok menderita penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.

3. Tar, adalah komponen sisa dari asap rokok sesudah nikotin dan tetesan-

tetesan cairannys dihilangkan. Dalam sebatang rokok dapat menghasilkan

10-30 mg tar. Tar dapat menyebabkan resiko terhadap timbulnya kanker

(karsinogen).

Page 132: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

117

DAFTAR PUSTAKA

Purnomo., Sudjino., Trijoko., & Suwarno, H. 2009. Buku Biologi Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depertemen Pendidikan Nasional.

Rikky, F., Agus, M. H., & Umar, R. 2009. Buku Biologi Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depertemen Pendidikan Nasional.

Sri, W., Siti, N. R., & Zubedi. 2009. Buku Biologi Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depertemen Pendidikan Nasional.

http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/struktur-dan-fungsi-

alveolus.html

http://marina-putri.blogspot.com/2012_04_01_archive.html

http://www.biologi-sel.com/2013/06/fungsi-faring.html

http://www.sridianti.com/fungsi-laring-padamanusia.html

http://f-forum10.nstars.org/t97-trakea-trachea

https://extraordinarnee.files.wordpress.com/2013/09/respiratory.jpg

https://padamara88.wordpress.com/ayo-belajar/alat-pernapasan-2/

Page 133: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

118

Page 134: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

119

Page 135: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

120

Page 136: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

121

Page 137: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

122

Page 138: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

123

Page 139: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

124

Page 140: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

125

Page 141: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

126

Page 142: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

127

Page 143: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

128

Page 144: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

129

Page 145: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

130

Page 146: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

131

Page 147: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

132

Page 148: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

133

Page 149: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

134

Page 150: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

135

Page 151: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

136

Page 152: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

137

Page 153: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

138

Page 154: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Lampiran 11 Skor Hasil Uji Coba Soal

Subyek Skor Butir Soal Jlh Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

S-01 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 7

S-02 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 5

S-03 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 7

S -04 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7

S-05 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 4

S-06 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 6

S-07 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 5

S-08 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 6

S-09 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 10

S-10 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 9

S-11 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 6

S012 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 8

S-13 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 6

S-14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 4

S-15 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 7

S-16 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 7

S-17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 4

S-18 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 7

S-19 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 6

S-20 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 10

S-21 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 6

S-22 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 6

139

Page 155: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

S-23 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 8

S-24 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 8

S-25 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 7

S-26 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 7

S-27 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 6

S-28 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 7

S-29 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 5

KODE Skor Butir Soal Jlh Skor 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

S-01 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 5

S-02 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3

S-03 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 10

S -04 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 8

S-05 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 10

S-06 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 5

S-07 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4

S-08 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7

S-09 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 8

S-10 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 7

S-11 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 4

S012 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 9

S-13 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 6

S-14 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 8

S-15 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8

S-16 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

140

Page 156: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

S-17 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 9

S-18 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 5

S-19 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 5

S-20 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 8

S-21 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 5

S-22 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 4

S-23 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 7

S-24 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 7

S-25 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3

S-26 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9

S-27 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 5

S-28 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 6

S-29 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 5

141

Page 157: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

142

Lampiran 12 Uji Validitas dan Releabilitas Soal Uji Coba

Item-Total Statistics

Nomor

soal

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

1 13.03

32.320

.098

.773

2 13.31 30.436 .430 .758

3 13.52 34.259 -.283 .785

4 13.52 30.044 .631 .752

5 13.17 30.291 .452 .757

6 13.72 33.064 .000 .771

7 13.69 32.936 .044 .772

8 13.45 31.970 .172 .769

9 13.59 31.108 .468 .759

10 13.24 31.404 .346 .766

11 13.38 31.887 .373 .770

12 13.45 30.613 .446 .758

13 13.31 30.007 .511 .754

14 13.38 30.172 .500 .755

15 13.62 33.672 -.196 .779

16 13.62 32.458 .144 .770

17 13.38 31.101 .320 .763

18 13.24 32.761 .008 .777

Page 158: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

143

19 13.07 34.924 -.366 .792

20 13.41 33.894 -.192 .784

21 13.21 30.956 .327 .763

22 13.52 31.044 .403 .760

23 13.31 30.507 .416 .759

24 13.45 31.185 .329 .763

25 13.14 30.480 .421 .758

26 13.34 31.163 .301 .764

27 13.45 30.470 .475 .757

28 13.31 30.222 .470 .756

29 13.24 31.761 .182 .769

30 13.52 31.116 .387 .761

31 13.52 31.044 .403 .760

32 13.45 30.756 .416 .759

33 13.24 32.118 .319 .772

34 13.38 30.958 .348 .762

35 13.45 30.685 .431 .759

36 13.55 34.328 -.313 .785

37 13.45 31.256 .315 .763

38 13.31 31.865 .368 .770

39 13.21 32.527 .048 .775

40 13.10 30.882 .353 .762

Page 159: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

144

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.771

40

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.854

27

Page 160: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Lampiran 13 Hasil Perhitungan Validitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran

Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Nilai Validitas

0.098 0.430 - .283

0.631 0.452 0.000 0.044 0.172 0.468 0.346 0.373 0.446 0.511 0.500 -.196 0.1 44

0.320 0.0 08

-.366 -.192

Kriteria TV V TV V V TV TV TV V V V V V V TV TV V TV TV TV

Daya Pembeda

- 0.29 - 0.43 0.29 - - - 0.43 0.29 0.29 0.43 0.29 0.29 - - 0.36 - - -

Kriteria - C - B C - - - B C C B C C - - C - - -

Tingkat Kesukaran

- 0.50 - 0.61 0.57 - - - 0.68 0.46 0.43 0.57 0.68 0.68 - - 0.43 - - -

Kriteria - Sdg - Sdg Sdg - - - Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg - - Sdg - - -

Nomor Soal

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Nilai Validitas

0.327 0.403 0.41 6

0.329 0.421 0.301 0.475 0.47 0

0.182 0.387 0.403 0.416 0.319 0.348 0.43 1

-.313 0.315 0.368 0.048 0.353

Kriteria V V V V V V V V TV V V V V V V TV V V TV V

Daya Pembeda

0.29 0.29 0.29 0.50 0.36 0.43 0.43 0.29 - 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 - 0.29 0.29 - 0.29

Kriteria C C C B C B B C - C C C C C C - C C - C

Tingkat Kesukaran

0.43 0.61 0.61 0.43 0.50 0.39 0.54 0.68 - 0.43 0.54 0.54 0.43 0.46 0.57 - 0.43 0.46 - 0.46

Kriteria Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg - Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg - Sdg Sdg - Sdg

145

Page 161: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Lampiran 14. Hasil Akhir Pretest

Kelas STAD

KODE Skor Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 SA Na

S-10 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 10 37

37

40

37

37

37

40

40

44

40

40

40

40

40

37

37

44

37

51

40

s-02 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 10

s-03 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 11

s-04 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 10

s-05 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10

S-05 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 10

S-07 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 11

S-08 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 11

S-09 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 12

S-10 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 11

S-11 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 11

S-12 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 11

S-13 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 11

S-14 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 11

S-15 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 10

S-16 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 10

S-17 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 12

S-18 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 10

S-19 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 14

S-20 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 11

146

Page 162: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

S-21 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 10 37

44

44

37

40

40

40

40

51

37

S-22 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 12

S-23 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 12

S-24 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10

S-25 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 11

S-26 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 11

S-27 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 11

S-28 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 11

S-29 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 14

S-30 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 10

Kelas NHT

KODE skor butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 SA NA

S-10

1

0

0

1

1

0

0

0

0

1

0

0

0

0

1

1

0

0

0

1

1

1

0

0

1

1

1

12

44

s-02 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 11 40

s-03 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 12 44

s-04 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 11 40

s-05 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 12 44

S-05 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 11 40

S-07 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 12 44

147

Page 163: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

S-08 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 12 44

S-09 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 11 40

S-10 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 12 44

S-11 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 11 40

S-12 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 12 44

S-13 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 11 40

S-14 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 10 37

S-15 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 11 40

S-16 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 12 44

S-17 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 11 40

S-18 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 10 37

S-19 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 12 44

S-20 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 12 44

S-21 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 12 44

S-22 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 12 44

S-23 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 12 44

S-24 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 11 40

S-25 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 12 44

S-26 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 12 44

S-27 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 11 40

S-28 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 12 44

S-29 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 11 40

S-30 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 11 40

148

Page 164: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Kelas Konvensional

KODE Skor Butir Soal

NA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 SA

S-10 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 10 37

s-02 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9 33

s-03 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 11 41

s-04 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 9 33

s-05 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 10 37

S-05 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 11 41

S-07 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 11 41

S-08 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 11 41

S-09 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 12 44

S-10 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 37

S-11 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 10 37

S-12 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 10 37

S-13 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 10 37

S-14 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 11 41

S-15 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 12 44

S-16 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 12 44

S-17 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 11 41

S-18 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 10 37

S-19 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 10 37

S-20 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 9 33

S-21 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 37

149

Page 165: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

S-22 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 10 37

S-23 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 11 41

S-24 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 13 48

S-25 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 10 37

S-26 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 10 37

S-27 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 10 37

S-28 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 9 33

S-29 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 11 41

S-30 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 10 37

150

Page 166: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Lampiran 15. Hasil Akhir Postest

Kelas STAD

KODE Skor Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 SA NA

S-10 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 21 77

s-02 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 20 74

s-03 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 20 74

s-04 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 20 74

s-05 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 74

S-05 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 21 77

S-07 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 20 74

S-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23 85

S-09 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22 81

S-10 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 20 74

S-11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 21 77

S-12 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 21 77

S-13 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21 81

S-14 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 20 74

S-15 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 21 77

S-16 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 20 74

S-17 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23 85

S-18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 22 81

S-19 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21 81

S-20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 21 77

151

Page 167: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

S-21 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 20 74

S-22 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 20 74

S-23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 20 74

S-24 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 21 77

S-25 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 20 74

S-26 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 81

S-27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 21 81

S-28 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 20 74

S-29 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 19 70

S-30 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 70

Kelas NHT

KODE Skor Butir Soal

2 4 5 9 10 11 12 13 14 17 21 22 23 24 25 26 27 28 30 31 32 33 34 35 37 38 40 SA NA

S-10 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 21 77

s-02 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24 88

s-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 92

s-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 23 85

s-05 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 20 74

S-05 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 22 81

S-07 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 88

S-08 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 85

S-09 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22 81

S-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 23 85

152

Page 168: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

S-11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 22 81

S-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 23 85

S-13 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 22 81

S-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 88

S-15 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 22 81

S-16 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 22 81

S-17 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 85

S-18 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23 85

S-19 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 23 85

S-20 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 22 81

S-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24 88

S-22 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 21 77

S-23 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 21 77

S-24 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 21 77

S-25 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22 81

S-26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24 88

S-27 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 22 81

S-28 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 22 81

S-29 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 21 77

S-30 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24 88

153

Page 169: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Kelas Konvensional

KODE Skor Butir Soal

2 4 5 9 10 11 12 13 14 17 21 22 23 24 25 26 27 28 30 31 32 33 34 35 37 38 40 SA NA

S-10 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 19 70

s-02 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 20 74

s-03 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 70

s-04 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 21 77

s-05 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 21 77

S-05 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 21 77

S-07 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 20 74

S-08 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 20 74

S-09 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 19 70

S-10 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20 74

S-11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 19 70

S-12 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 19 70

S-13 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 20 74

S-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 20 74

S-15 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 21 77

S-16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 20 74

S-17 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 20 74

S-18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 21 77

S-19 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 19 70

S-20 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 19 70

154

Page 170: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

S-21 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 20 74

S-22 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 20 74

S-23 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 74

S-24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 19 70

S-25 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 19 70

S-26 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 21 77

S-27 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 74

S-28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 20 74

S-29 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 19 70

S-30 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 20 74

155

Page 171: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Lampiran 16. Uji Normalitas dan Homogenitas Nilai Pretest dan PostestHasil

Belajar Kognitif Siswa

Test of Homogeneity of Variances

Pretest

Levene Statistik

df1

df2

Sig.

.374 2 87 .689

Test of NormalityPretest

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

STAD

NHT

Konvensional

.318 30 .000 .746 30 .000

.342 30 .000 .730 30 .000

.249 30 .000 .873 30 .002

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances

Postest

Levene Statistik

df1

df2

Sig.

4.565 2 87 .551

Tests of Normality Postest

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

STAD

NHT

Konvensional

.100 30 .200 .878 30 .930

.192 30 .106 .932 30 .057

.163 30 .102 .801 30 .108

a. Lilliefors Significance Correction

Page 172: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Lampiran 17. Uji Anova Satu Jalur Nilai Pretest dan PostestHasil Belajar

Kognitif Siswa

Anova

Pretest Sum Of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups

Within Groups

Total

194.422

916.700

1111.122

2

87

89

97.211

10.537

.037 .964

Deskriptif

Pretest

Jumlah

siswa

Rata-

rata

Std.

Devision

Std.

Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum

Maximum Lower Bound

Upper Bound

STAD

NHT

Konvensional

Total

30

30

30

90

40.17

41.93

38.33

40.14

3.733

2.363

3.477

3.533

.682

.431

.635

.372

38.77

41.05

37.03

39.40

41.56

42.82

39.63

40.88

37

37

33

33

51

44

48

51

Anova

Postest Sum of Squares

Df Mean Square F Sig.

Between Groups 1406.289 2 703.144 51.405 .000

Within Groups 1190.033 87 13.679

Total 2596.322 89

Deskriptif

Postest

Jumlah

siswa

Rata-

rata

Std.

Devision

Std.

Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum

Maximum Lower Bound

Upper Bound

STAD

NHT

Konvensional

Total

30

30

30

90

76.57

82.80

73.27

77.54

3.866

4.390

2.612

5.401

.706

.801

.477

.569

75.12

81.16

72.29

76.41

78.01

84.44

74.24

78.68

70

74

70

70

85

92

77

92

Page 173: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Lampiran 18. Nilai Akhir Selisih Posttest – Pretest

Kelas STAD

Posttes STAD

Pretest STAD

NA

74 37 37

74 37 37

74 40 34

74 37 37

74 37 37

74 37 37

74 40 34

85 40 45

81 44 37

74 40 34

77 40 37

77 40 37

81 40 41

74 40 34

81 37 44

74 37 37

85 44 41

81 37 44

81 51 30

77 40 37

74 37 37

74 44 30

74 44 30

81 37 44

74 40 34

81 40 41

81 40 41

74 40 34

70 51 19

70 37 33

Page 174: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Kelas NHT

Posttest NHT

Pretest NHT

NA

81 44 37

88 40 48

92 44 48

85 40 45

74 44 30

81 40 41

89 44 45

89 44 45

81 40 41

85 44 41

81 40 41

85 44 41

81 40 41

88 37 51

81 40 41

81 44 37

85 40 45

85 37 48

85 44 41

81 44 37

88 44 44

77 44 33

77 44 33

77 40 37

81 44 37

89 44 45

81 40 41

81 44 37

77 40 37

88 40 48

Page 175: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Kelas Konvensional

Posttest Kontrol Pretest Kontrol NA

70 37 33

74 33 37

70 40 30

77 33 44

81 37 44

70 40 30

73 40 33

70 40 30

70 44 26

81 37 44

70 37 33

70 37 33

81 37 44

74 40 34

77 44 33

74 44 30

74 40 34

74 37 37

70 37 33

70 33 37

81 37 44

81 37 44

74 40 34

74 48 26

70 37 33

81 37 44

74 37 37

74 33 41

70 40 30

81 37 44

Page 176: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Lampiran 19. Uji Normalitas dan Homogenitas Selisih Hasil Belajar Postest -

Pretest

Test of Homogenity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.345 2 87 .266

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Model Pembelajaran

Statistic

df

Sig.

Statistic

df

Sig.

STAD NHT

Konvensional

.193 30 .158 .895 30 .106

.151 30 .079 .954 30 .214

.192 30 .106 .880 30 .103

Page 177: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Lampiran 20. Anova satu jalur selisih nilai hasil belajar Posttest – Pretest

ANOVA

Sum of

Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

Between

Groups

512.089

2

256.044

8.743

.000

Within Groups 2547.733 87 29.284

Total 3059.822 89

Descriptives

Model

Pembelajaran

Jumlah

Siswa

Rata-

Rata

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum

Maximum Lower

Bound

Upper

Bound

STAD 30 36.47 5.277 .963 34.50 38.44 19 45

NHT 30 41.20 5.068 .925 39.31 43.09 30 51

Konvensional

30

35.87

5.859 1.07

0

33.68

38.05

26

44

Total 90 34.84 5.863 .618 36.62 39.07 19 51

Page 178: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Lampiran 21. Uji Beda Rata-Rata Selisih Nilai Postest - Pretest Menggunakan Uji

Post Hoc

(I) Kelas

(J) Kelas

Mean

Difference (I-

J)

Std.

Error

Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Tukey

HSD

STAD NHT -.086* .019 .000 -.13 -.04

Konvensional .048* .019 .037 .00 .09

NHT STAD .086* .019 .000 .04 .13

Konvensional .134* .019 .000 .09 .18

Konvensional STAD -.048* .019 .037 -.09 .00

NHT -.134* .019 .000 -.18 -.09

Page 179: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Lampiran 22. Perhitungan N-Gain (nilai posttest - nilai pretest) untuk Peningkatan

Hasil Belajar Kognitif

Kelas STAD

Postest STAD

Pretest STAD

NA Skor Max

N-Gain Rata- Rata

77 37 44 100 0.70 0.62

74 37 37 0.59

74 40 34 0.57

74 37 37 0.59

74 37 37 0.59

77 37 44 0.70

74 40 34 0.57

85 40 45 0.75

81 44 37 0.66

74 40 34 0.57

77 40 37 0.62

77 40 37 0.62

81 40 41 0.68

74 40 34 0.57

77 37 44 0.70

74 37 37 0.59

85 44 41 0.73

81 37 44 0.70

81 51 30 0.61

77 40 37 0.62

74 37 37 0.59

74 44 30 0.54

74 44 30 0.54

77 37 44 0.70

74 40 34 0.57

81 40 41 0.68

81 40 41 0.68

74 40 34 0.57

70 51 19 0.39

70 37 33 0.52

Page 180: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Kelas NHT

Postest NHT

Pretest NHT

NA Skor Max

N- Gain

Rata- Rata

77 44 33 100 0.59 0.70

88 40 48 0.80

92 44 48 0.86

85 40 45 0.75

74 44 30 0.54

81 40 41 0.68

88 44 44 0.79

85 44 41 0.73

81 40 41 0.68

85 44 41 0.73

81 40 41 0.68

85 44 41 0.73

81 40 41 0.68

88 37 51 0.81

81 40 41 0.68

81 44 37 0.66

85 40 45 0.75

85 37 48 0.76

85 44 41 0.73

81 44 37 0.66

88 44 44 0.79

77 44 33 0.59

77 44 33 0.59

77 40 37 0.62

81 44 37 0.66

88 44 44 0.79

81 40 41 0.68

81 44 37 0.66

77 40 37 0.62

88 40 48 0.80

Page 181: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Kelas Konvensional

Posttest Kontrol

Pretest Kontrol

NA Skor Max

N-gain Rata- Rata

70 37 33 100 0.52 0.57

74 33 41 0.61

70 40 30 0.50

77 33 44 0.69

77 37 44 0.69

77 40 30 0.50

74 40 34 0.57

74 40 34 0.57

70 44 26 0.46

74 37 44 0.56

70 37 33 0.52

70 37 33 0.52

74 37 44 0.56

74 40 34 0.57

77 44 33 0.69

74 44 30 0.54

74 40 34 0.57

77 37 44 0.56

70 37 33 0.52

70 33 37 0.55

74 37 44 0.56

74 37 44 0.70

74 40 34 0.57

70 48 26 0.50

70 37 33 0.52

77 37 44 0.56

74 37 37 0.59

74 33 41 0.61

70 40 30 0.50

74 37 44 0.70

Page 182: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Lampiran 23. KISI-KISI INSTRUMEN YANG DIPERLAKUKAN UNTUK

MENGUKUR MOTIVASI BELAJAR SISWA.

Variabel Indikator No. item instrumen

Motivasi belajar

1. adanya dorongan dalam belajar

1-5

2. menunjukan keaktifan 6-10

3. senang mencari dan memecahkan soal-soal

11-15

4. dapat mempertahankan pendapatnya

16-20

Page 183: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA
Page 184: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA
Page 185: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Lampiran 24 Skor Motivasi Siswa

Kelas Eksperimen1 (STAD)

Kode Skor Butir Soal Total Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

R-01 4 1 3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 2 2 1 4 3 1 3 2 56

R-02 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 1 4 1 64

R-03 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 70

R-04 3 2 3 2 2 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 1 2 1 49

R-05 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 62

R-06 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 64

R-07 4 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 59

R-08 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 2 57

R-09 4 1 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 1 3 1 65

R-10 3 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 1 3 1 63

R-11 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 58

R-12 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 66

R-13 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 70

R-14 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 1 2 1 57

R-15 3 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 1 4 4 3 3 3 2 2 2 52

R-16 4 1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 1 4 1 63

R-17 3 1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 1 4 1 62

R-18 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 2 4 47

R-19 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 2 1 2 65

R-20 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 1 4 2 66

R-21 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 56

R-22 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 2 1 67

170

Page 186: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

R-23 4 1 3 1 1 3 3 4 4 1 4 4 2 4 3 4 4 1 4 1 56

R-24 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 2 4 3 1 2 2 59

R-25 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 2 66

R-26 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 2 4 2 65

R-27 4 3 4 1 2 4 2 4 4 4 1 2 1 1 4 3 3 1 4 1 53

R-28 4 3 2 3 1 4 2 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 1 60

R-29 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 69

R-30 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 1 4 4 68

Kelas Eksperimen2 (NHT)

Kode Skor Butir Soal Total Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

R-01 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 62

R-02 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 1 3 1 65

R-03 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 2 1 1 49

R-04 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 1 4 1 65

R-05 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 1 4 3 67

R-06 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 55

R-07 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 2 3 4 1 60

R-08 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 2 66

R-09 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 1 3 1 60

R-10 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 56

R-11 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 1 4 3 70

R-12 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 1 62

R-13 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 72

R-14 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 1 2 4 3 3 4 1 3 1 59

171

Page 187: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

R-15 3 2 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 2 2 1 62

R-16 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 69

R-17 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 2 62

R-18 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 2 66

R-19 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 2 1 1 1 57

R-20 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 1 4 1 66

R-21 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 1 4 1 63

R-22 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 2 63

R-23 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 1 4 1 58

R-24 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 1 1 67

R-25 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 1 2 2 2 64

R-26 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 4 2 3 2 2 3 48

R-27 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 60

R-28 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 1 4 2 1 3 2 59

R-29 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 3 1 59

R-30 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 54

Kelas Kontrol (Konvensional)

Kode Skor Butir Soal Total Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

R-01 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 1 2 3 65

R-02 3 2 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 67

R-03 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 58

R-04 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60

R-05 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 58

R-06 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 2 3 4 54

172

Page 188: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

R-07 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 2 3 4 4 1 4 4 1 4 1 63

R-08 4 2 3 1 1 4 4 3 4 3 3 2 1 1 4 4 3 1 2 3 53

R-09 3 4 4 1 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 46

R-10 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 1 60

R-11 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 4 3 1 4 1 63

R-12 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 4 4 1 3 1 66

R-13 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 59

R-14 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 2 1 4 4 1 2 1 57

R-15 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 1 50

R-16 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 52

R-17 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 57

R-18 3 3 3 2 1 2 2 4 3 3 2 4 2 2 4 3 3 2 3 1 52

R-19 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 1 59

R-20 3 2 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 64

R-21 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 2 3 2 60

R-22 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 1 66

R-23 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 1 67

R-24 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 58

R-25 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 1 4 3 1 4 3 3 3 4 4 61

R-26 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 2 3 2 64

R-27 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 63

R-28 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 1 3 1 66

R-29 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 1 3 1 59

R-30 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 1 3 1 59

173

Page 189: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

174

Lampiran 25. Normalitas, Homogenitas dan Skor Rata-Rata Motivasi Siswa

Test of Normality

Model Pembelajaran

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

Statistic

Df

Sig.

Statistic

df

Sig.

Motivasi

STAD

.127

30 .200*

.936

30

.071

NHT

.154

30

.067

.958

30

.276

KONVENSIONAL

.133

30

.189

.957

30

.253

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic

df1

df2

Sig.

Motivasi

Based on Mean

1.377

2

87

.258

Based on Median

1.351

2

87

.264

Based on Median and with

adjusted df

1.351

2

73.575

.265

Based on trimmed mean

1.423

2

87

.247

ANOVA

Sum of

Squares

df

Mean Square

F

Sig.

Motivasi

Between Groups

73.165

2

36.583

1.353

.264

Within Groups

2352.241

87

27.037

Total

2425.406

89

Page 190: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

175

Descriptives

Motivasi

Model

Pembelajaran

Jumlah

Siswa

Rata-

rata

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum

Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

STAD 30 50.20 6.025 1.100 47.95 52.45 33 64

NHT 30 52.07 4.226 .772 50.49 53.64 41 60

Konvensional 30 50.11 5.191 .948 48.17 52.05 40 58

Total 90 50.79 5.220 .550 49.70 51.89 33 64

Page 191: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

176

Page 192: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

177

Page 193: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

Lampiran 27 Skor Hasil Afektif (Sikap)

Kelas Eksperimen1 (STAD)

Kode Skor Butir Soal Total Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

R-01 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 70

R-02 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 2 3 4 71

R-03 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 57

R-04 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 65

R-05 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61

R-06 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 59

R-07 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 64

R-08 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 66

R-09 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 1 2 3 57

R-10 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 61

R-11 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 76

R-12 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 76

R-13 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 61

R-14 4 3 3 3 4 4 2 3 3 2 4 1 3 4 4 4 4 3 3 4 65

R-15 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 58

R-16 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 58

R-17 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 1 3 3 3 61

R-18 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 1 3 1 4 59

R-19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 59

R-20 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 71

R-21 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 75

R-22 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 77

178

Page 194: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

R-23 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 76

R-24 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 66

R-25 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 74

R-26 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78

R-27 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 76

R-28 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 66

R-29 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 65

R-30 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 68

Kelas Eksperimen2 (NHT)

Kode Skor Butir Soal Total Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

R-01 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 78

R-02 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 70

R-03 4 3 4 3 3 3 2 3 1 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 52

R-04 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 67

R-05 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62

R-06 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 68

R-07 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 2 2 65

R-08 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 2 3 67

R-09 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 79

R-10 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 67

R-11 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 65

R-12 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 69

R-13 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 68

R-14 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 1 3 3 67

179

Page 195: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

R-15 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 67

R-16 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 73

R-17 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 73

R-18 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 68

R-19 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 63

R-20 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 75

R-21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 62

R-22 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 71

R-23 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 73

R-24 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 60

R-25 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 65

R-26 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 71

R-27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 77

R-28 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 69

R-29 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 72

R-30 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 64

Kelas Kontrol (Konvensional)

Kode Skor Butir Soal Total Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

R-01 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 54

R-02 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 51

R-03 3 3 3 2 2 2 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 53

R-04 4 3 3 4 3 2 3 2 1 2 3 3 3 2 3 1 1 2 3 3 51

R-05 4 4 3 4 3 1 4 2 1 1 3 4 2 3 3 3 3 2 2 4 56

R-06 3 2 1 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 3 3 3 4 53

180

Page 196: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

R-07 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 57

R-08 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 58

R-09 4 4 2 4 3 2 3 2 1 1 1 4 2 3 3 1 3 3 4 4 54

R-10 4 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 1 2 2 2 3 4 53

R-11 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 57

R-12 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 1 3 1 4 2 3 56

R-13 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 55

R-14 4 4 3 4 3 2 4 1 1 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 55

R-15 3 2 2 3 2 3 1 2 2 3 3 3 2 1 4 2 2 2 3 4 49

R-16 4 4 3 4 3 2 3 3 2 1 2 4 3 2 3 1 3 1 4 4 56

R-17 4 3 2 4 3 1 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 50

R-18 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 58

R-19 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 57

R-20 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 2 2 2 1 2 4 51

R-21 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 57

R-22 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 56

R-23 3 3 3 4 1 1 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 51

R-24 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 4 2 1 2 3 4 4 53

R-25 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 62

R-26 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 58

R-27 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 54

R-28 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 55

R-29 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 57

R-30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 57

181

Page 197: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

182

Lampiran 28. Normalitas, Homogenitas dan Rata-rata Sikap Siswa

Tets of Normality

Model

Pembelajaran

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistik df Sig. Statistik df Sig.

Sikap STAD .155 30 .064 .929 30 .047

NHT .120 30 .200* .965 30 .403

Konvensional .123 30 .200* .962 30 .342

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Test of Homogeneity of Variances

Sikap Siswa

Levene Statistic df1 df2 Sig.

11.009 2 86 .233

ANOVA

Sikap Siswa Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between

Groups

3236.797

2

1618.398

60.930

.000

Within Groups 2284.305 86 26.562

Total 5521.101 88

Sikap

Deskriptif

Model

Pembelajaran

Jumlah

Siswa

Rata-

rata

Std.

Deviatio

n

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum

Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

STAD 29

66.17

6.908

1.283

63.54

68.80

56

78

NHT 30 68.57 4.918 .898 66.73 70.40 60 79

Konvensional 30 54.80 2.917 .533 53.71 55.89 49 62

Total 89 63.15 7.921 .840 61.48 64.81 49 79

Page 198: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

183

Lampiran 29. Uji Beda Rata-Rata Sikap Siswa Menggunakan Uji Lanjut Tukey

Multiple Comparisons

(I) Kelas

(J) Kelas

Mean

Differenc

e (I-J)

Std.

Error

Sig.

95%

Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Tukey HSD STAD NHT -2.400* 1.323 .002 -5.55 .75

Konvensional 11.367* 1.323 .000 8.21 14.52

NHT STAD 2.400* 1.323 .002 -.75 5.55

Konvensional 13.767* 1.323 .000 10.61 16.92

Konvensio

nal

STAD -11.367* 1.323 .000 -14.52 -8.21

NHT -13.767* 1.323 .000 -16.92 -10.61

*. The mean difference is significant at the 0.05

level.

Page 199: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

184

Page 200: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

185

Kode

Percobaan I Percobaan II Total Skor Skor Butir Soal Skor Butir Soal

1 2 3 4 1 2 3 4

R-01 3 2 3 4 3 2 2 4 23

R-02 3 3 3 3 4 2 2 3 23

R-03 4 2 2 4 4 2 2 4 24

R-04 4 3 3 4 3 3 3 3 26

R-05 4 3 4 3 4 3 4 4 29

R-06 3 2 4 3 4 3 3 4 26

R-07 4 1 3 2 3 3 3 3 21

R-08 3 2 3 3 3 2 3 3 22

R-09 4 1 3 2 3 2 2 2 19

R-10 3 2 4 4 3 2 4 3 25

R-11 4 2 2 3 4 2 3 3 23

R-12 3 3 3 4 4 3 4 4 28

R-13 4 3 3 4 4 3 3 3 27

R-14 3 3 3 3 4 2 4 4 26

R-15 3 1 2 2 4 2 3 2 19

R-16 4 2 4 4 4 2 3 4 27

R-17 4 3 3 3 4 3 4 3 27

R-18 3 3 3 2 4 2 3 4 24

R-19 4 3 3 3 3 2 3 3 24

R-20 4 2 3 4 4 2 4 3 26

R-21 3 2 3 2 3 2 2 2 19

R-22 4 3 4 4 4 3 4 4 30

R-23 4 3 4 4 4 4 4 4 31

R-24 3 2 4 4 4 2 4 3 26

R-25 4 1 3 2 4 2 3 3 22

R-26 3 2 3 3 3 2 3 4 23

R-27 4 3 3 4 3 2 2 2 23

R-28 3 3 4 4 4 3 4 4 29

R-29 4 2 3 4 4 2 3 3 25

R-30 3 2 4 4 3 2 4 4 26

Lampiran 31 Skor Hasil Psikomotorik (keterampilan)

Kelas Eksperimen1 (STAD)

Page 201: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

186

Kelas Eksperimen2 (NHT)

Kode

Percobaan I Percobaan II Total Skor Skor Butir Soal Skor Butir Soal

1 2 3 4 1 2 3 4

R-01 4 3 3 3 4 2 3 3 25

R-02 4 3 4 2 4 2 3 3 25

R-03 4 3 3 3 4 2 3 3 25

R-04 4 3 4 2 4 3 4 4 28

R-05 4 3 4 2 4 2 4 4 27

R-06 4 3 3 3 4 3 3 3 26

R-07 4 3 3 3 4 3 3 3 26

R-08 4 2 3 3 4 2 3 3 24

R-09 4 3 4 4 4 3 4 4 30

R-10 4 3 4 2 4 3 4 4 28

R-11 4 3 4 2 4 3 4 4 28

R-12 4 2 3 3 4 2 3 3 24

R-13 4 3 4 2 4 3 4 4 28

R-14 4 3 3 3 4 2 3 3 25

R-15 4 2 3 3 4 2 3 3 24

R-16 4 3 3 3 4 2 3 3 25

R-17 4 3 3 4 4 3 3 4 28

R-18 4 3 4 2 4 3 4 4 28

R-19 4 3 4 2 4 3 4 4 28

R-20 4 3 4 2 4 3 4 4 28

R-21 4 3 4 2 4 3 4 4 28

R-22 4 2 3 3 4 2 3 3 24

R-23 4 3 4 4 4 3 4 4 30

R-24 4 2 3 3 4 2 3 3 24

R-25 4 3 4 2 4 3 4 4 28

R-26 4 3 4 2 4 3 4 4 28

R-27 4 3 4 2 4 3 4 4 28

R-28 4 2 3 3 4 2 3 3 24

R-29 4 2 3 3 4 3 4 4 27

R-30 4 3 3 2 4 2 3 3 24

Page 202: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

187

Kelas Kontrol (Konvensional)

Kode

Percobaan I Percobaan II Total Skor Skor Butir Soal Skor Butir Soal

1 2 3 4 1 2 3 4

R-01 4 2 3 3 4 2 3 3 24

R-02 3 1 2 2 4 2 2 2 18

R-03 3 1 2 2 3 1 2 2 16

R-04 4 3 3 4 4 3 3 4 28

R-05 4 3 4 4 4 3 4 4 30

R-06 3 1 2 2 4 2 2 2 18

R-07 3 2 3 3 3 2 3 3 22

R-08 3 2 2 2 3 2 2 3 19

R-09 4 3 3 4 4 3 3 4 28

R-10 3 2 2 3 3 2 2 3 20

R-11 3 2 2 3 3 2 2 2 19

R-12 3 2 3 3 3 2 3 3 22

R-13 3 2 2 3 3 2 2 3 20

R-14 4 2 3 4 4 2 3 3 25

R-15 3 2 2 2 4 2 3 3 21

R-16 3 2 3 3 4 2 3 3 23

R-17 4 2 3 3 4 2 3 3 24

R-18 3 2 2 2 3 2 2 3 19

R-19 3 2 3 3 4 2 3 3 23

R-20 3 1 2 2 4 2 2 3 19

R-21 3 2 3 3 4 2 3 3 23

R-22 3 2 3 3 4 2 3 3 23

R-23 4 2 3 3 4 3 3 3 25

R-24 3 2 2 2 3 2 2 3 19

R-25 3 1 2 2 4 2 2 3 19

R-26 3 1 2 2 4 2 2 2 18

R-27 3 1 2 2 4 1 2 2 17

R-28 3 2 2 2 4 1 2 2 18

R-29 3 2 2 2 4 2 2 2 19

R-30 3 3 3 3 4 4 4 4 28

Page 203: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

188

Lampiran 32. Normalitas, Homogenitas dan Rata-Rata Psikomotorik

Test of Normality

Psikomotorik (Keterampilan) Kolmogorov-

Smirnova

Shapiro-Wilk

Model Pembelajaran

Statist

ic

df

Sig.

Statistic

Df

Sig.

STAD .138 30 .148 .946 30 .128

NHT .214 30 .173 .886 30 .388

Konvensional .245 30 .435 .871 30 .181 a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances

Psikomotorik (Keterampilan)

Levene Statistic df1 df2 Sig.

14.146 2 87 .528

ANOVA Psikomotorik (Keterampilan)

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between

Groups

633.889

2

316.944

20.507

.000

Within

Groups

1344.600

87

15.455

Total 1978.489 89

Deskriptif

Model

Pembelajaran

Jumla

h

Siswa

Rata-

rata

Std.

Deviatio

n

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum

Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

STAD 30 23.57 4.150 .758 22.02 25.12 17 31

NHT 30 26.73 2.243 .409 25.90 27.57 24 32

Konvensional 30 20.23 4.911 .897 18.40 22.07 14 30

Total 90 23.51 4.715 .497 22.52 24.50 14 32

Page 204: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

189

Lampiran 33. Uji Beda Rata-Rata Hasil Psikomotorik Siswa

Multiple Comparisons

(I)

Kelas

(J) Kelas

Mean

Differe

nce (I-

J)

Std.

Error

Sig.

95%

Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Tukey HSD STAD NHT -3.133* .984 .006 -5.48 -.79

Konvensional 3.167* .984 .005 .82 5.51

NHT STAD 3.133* .984 .006 .79 5.48

Konvensional 6.300* .984 .000 3.95 8.65

Konven

sional

STAD -3.167* .984 .005 -5.51 -.82

NHT -6.300* .984 .000 -8.65 -3.95

*. The mean difference is significant at the

0.05 level.

Page 205: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

190

Lampiran 35. Analisis Regresi Model Pembelajaran STAD, NHT dan

Konvensional terhadap Psikomotorik Siswa

ANOVAb

NHT

Sum of

Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1 Regression

Residual

Total

2208.267 1 2208.267 70.283 .000a

1822.333 58 31.420

4030.600 59

a. Predictors: (Constant), Psikomotorik

b. Dependent Variable: ModelPembelajaran

Coefficientsa

NHT

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

Psikomotorik

44.500 2.288

19.446 .000

12.133 1.447 .740 8.384 .000

a. Dependent Variable: ModelPembelajaran

Model Summaryb

NHT

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .740a .548 .540 5.605

a. Predictors: (Constant), Psikomotorik

b. Dependent Variable: ModelPembelajaran

Page 206: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

191

ANOVAb

STAD

Sum of

Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1 Regression

Residual

Total

633.750 1 633.750 43.488 .000a

845.233 58 14.573

1478.983 59

a. Predictors: (Constant), Psikomotorik

b. Dependent Variable: ModelPembelajaran

Coefficientsa

STAD

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

Psikomotorik

33.233 1.558

21.324 .000

6.500 .986 .655 6.595 .000

a. Dependent Variable: ModelPembelajaran

Model Summaryb

STAD

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .655a .429 .419 3.817

a. Predictors: (Constant), Psikomotorik

b. Dependent Variable: ModelPembelajaran

Page 207: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

192

ANOVAb

Konvensional

Sum of

Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1 Regression

Residual

Total

476.017 1 476.017 21.759 .000a

1268.833 58 21.876

1744.850 59

a. Predictors: (Constant), Psikomotorik

b. Dependent Variable: ModelPembelajaran

Coefficientsa

Konvensional

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

Psikomotorik

38.000 1.909

19.901 .000

5.633 1.208 .522 4.665 .000

a. Dependent Variable: ModelPembelajaran

Model Summaryb

Konvensional

R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .522a .273 .260 4.677

a. Predictors: (Constant), Psikomotorik

b. Dependent Variable: ModelPembelajaran

Page 208: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

193

Lampiran 37. Foto-Foto Penelitian

Praktek Mekanisme Pernapasan Menggunakan Alat Peraga

Page 209: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

194

Praktek Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Menggunakan Alat Peraga

Page 210: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

195

Diskusi Kelompok

Page 211: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

196

Page 212: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA

197

Page 213: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/26423/1/full.pdfKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT BERBANTUAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA