Kedudukan SJH Dalam Proses Sertifikasi Halal2003

13
KEDUDUKAN SJH DALAM PROSES SERTIFIKASI HALAL LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN OBAT-OBATAN DAN KOSMETIKA MAJELIS ULAMA INDONESIA (LPPOM MUI)

Transcript of Kedudukan SJH Dalam Proses Sertifikasi Halal2003

Page 1: Kedudukan SJH Dalam Proses Sertifikasi Halal2003

KEDUDUKAN SJH DALAM PROSES SERTIFIKASI HALAL

LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN OBAT-OBATAN DAN KOSMETIKA MAJELIS ULAMA INDONESIA

(LPPOM MUI)

Page 2: Kedudukan SJH Dalam Proses Sertifikasi Halal2003

Previous Procedure Halal Certification Process

Registration

Product Certification Document

Product Audit

Audit Evaluation

Audit Memorandu

m

No

Yes

Halal Certificate

FatwaNo

Yes

Page 3: Kedudukan SJH Dalam Proses Sertifikasi Halal2003

1st HAS Document

Registration

Product Certification Document

Product Audit

Audit Evaluatio

n

Audit Memorand

um

No

Yes

2nd HAS Document

Halal Certificat

e

FatwaNo

Yes

Recent Procedure Halal Certification Process

Page 4: Kedudukan SJH Dalam Proses Sertifikasi Halal2003

• Untuk perusahaan baru yang belum memiliki SH MUI, Dokumen SJH yang dibutuhkan adalah :

– Dokumen SJH1) berupa surat pernyataan di atas materai bahwa perusahaan bersedia menyerahkan Manual SJH Standard paling lambat 6 bulan setelah terbitnya SH.

– Dokumen SJH2) berupa Manual SJH minimum yang terdiri dari klausul kebijakan halal, struktur manajemen halal dan ruang lingkup penerapan SJH.

• Untuk perusahaan yang telah memiliki SH MUI namun audit implementasi SJH belum dilakukan, Dokumen SJH yang dibutuhkan adalah :

– Dokumen SJH1) berupa Manual SJH Minimum terdiri dari : klausul kebijakan halal, struktur manajemen halal dan ruang lingkup penerapan SJH.

– Dokumen SJH2) berupa Manual SJH Standar terdiri dari : • Untuk perusahaan yang telah mendapatkan status SJH minimal B (cukup) dan akan

memperpanjang masa berlaku SH-nya, Dokumen SJH yang dibutuhkan adalah :– Dokumen SJH1) berupa laporan berkala terkini dan Revisi Manual SJH (jika ada)

atau copy status SJH minimal B atau Sertifikat SJH.– Dokumen SJH2) tidak diperlukan.

KETERANGAN :

Page 5: Kedudukan SJH Dalam Proses Sertifikasi Halal2003

HAS Operational Cycle

Planning

MonitoringAnd

Evaluation

CorrectiveAction

Implementation

HalalPolicy

Page 6: Kedudukan SJH Dalam Proses Sertifikasi Halal2003

Kebijakan Halal Pernyataan kebijakan halal adalah langkah awal dan menjadi dasar (jantung) dalam :

– Menyusun Manual SJH (Planning)– Melaksanakan SJH (Implementation)– Memantau dan Mengevaluasi Pelaksanaan SJH (Monitoring and Evaluation)– Tindakan Perbaikan terhadap pelaksanaan SJH (Corrective Action)

Perencanaan (Planning)Perusahaan menyusun manual SJH standar seperti urutan yang telah dituliskan pada keterangan Gambar 1, butir 2b.

Pelaksanaan (Implementation)Perusahaan melaksanakan semua yang telah direncanakan seperti tertulis dalam Manual SJH. Hal ini didukung dengan bukti-bukti pelaksanaannya.

Pemantauan dan Evaluasi (Monitoring and Evaluation)Perusahaan memantau dan mengevaluasi seberapa jauh pencapaian pelaksanaan dapat memenuhi tujuan sesuai yang direncanakan.

Tindakan Perbaikan (Corrective Action)Perusahaan memperbaiki kesalahan dan belajar dari kesalahan serta memperbaiki perencanaannya untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Page 7: Kedudukan SJH Dalam Proses Sertifikasi Halal2003

STAKEHOLDER IMPLEMENTASI SJH

1. Manajemen perusahaan2. Auditor Halal Internal3. LPPOM MUI4. Komisi Fatwa MUI

Page 8: Kedudukan SJH Dalam Proses Sertifikasi Halal2003

PRINSIP SJH1. Maqoshidu syariah2. Jujur3. Kepercayaan 4. Sistematis 5. Disosialisasikan 6. Keterlibatan key person7. Komitmen manajemen 8. Pelimpahan wewenang9. Mampu telusur10. Absolut11. Spesifik

Page 9: Kedudukan SJH Dalam Proses Sertifikasi Halal2003

HASIL PENILAIAN AUDIT SJH :HASIL PENILAIAN AUDIT SJH :1. STATUS SJH (HAS STATUS)

2. SERTIFIKAT SJH

STATUS SJH

> diterbitkan setelah pelaksanaan audit SJH

> masa berlaku 1 tahun

SERTIFIKAT SJH

> diterbitkan jika perusahaan telah mendapatkan Status SJH dengan kategori A tiga kali berturut-turut.

> masa berlaku Sertifikat SJH 1 tahun.

Page 10: Kedudukan SJH Dalam Proses Sertifikasi Halal2003

1.Good ( A ), if the achievement reach to 90 - 100%2.Fair ( B ), if the achievement reach to 80- 90%3.Poor ( C ), if the achievement reach to 70 - 80%4.Unacceptable ( D ), if the achievement is below of

70%

4 kategori hasil audit SJH :

Page 11: Kedudukan SJH Dalam Proses Sertifikasi Halal2003

SERTIFIKAT SJH diperoleh 3 kali berturut-turut pada perpanjangan sertifikat halal berikutnya, tidak diperlukan audit di lokasi sepanjang tidak ada perubahan bahan, teknologi proses atau pabrik.

Audit dilakukan hanya pada aspek administrasi/dokumentasi. Pada tahap ini masa berlaku sertifikat SJH adalah dua tahun dan akan dievaluasi untuk perpanjangannya.

Page 12: Kedudukan SJH Dalam Proses Sertifikasi Halal2003

Peraturan LPPOM MUI tentang Proses Sertifikasi Halal bagi pemegang sertifikat SJH

KONDISI AUDIT HASIL

Pengembangan produk baru dengan tipe sejenis dengan yang sudah disertifikasi menggunakan bahan yang sama

Pengembangan produk baru dengan tipe sejenis dengan yang sudah disertifikasi tetapi menggunakan bahan yang baru

Pengembangan produk baru dengan tipe baru (berbeda) dengan yang sudah disertifikasi tetapi menggunakan bahan yang sama

Pengembangan produk baru dengan tipe baru (berbeda) dengan yang sudah disertifikasi dan menggunakan bahan yang baru

Perubahan bahan atau pemasok untuk produk yang sudah disertifikasi

Pengembangan pabrik atau gerai restoran baru

Audit perpanjangan masa berlaku SH untuk perusahaan yang memiliki beberapa pabrik atau gerai restoran

Tidak perlu

Tidak perlu, jika tidak ada bahan baru yang kritis

Tidak perlu, jika tidak ada perubahan proses

Ya

Tidak perlu

Tidak perlu

Ya, tapi tidak seluruh lokasi (50 %)

Produk baru akan ditambahkan sebagai lampiran pada SH induk

SH baru

SH baru

SH baru

Surat Persetujuan dari LPPOM MUI

Lampiran tambahan alamat baru

SH baru

Page 13: Kedudukan SJH Dalam Proses Sertifikasi Halal2003