KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI...

101
KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UMUM KOTA DEPOK Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh Syafa Muthi’ah 1113025100015 FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

Transcript of KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI...

Page 1: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI

PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UMUM KOTA DEPOK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh

Syafa Muthi’ah

1113025100015

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI

PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UMUM KOTA DEPOK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh

Syafa Muthi’ah

NIM. 1113025100015

Di bawah bimbingan:

Dr. Ida Farida, M.LIS

NIP. 197004072000032003

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 3: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

iii

Page 4: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

iv

Page 5: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

i

ABSTRAK

Syafa Muthi’ah ( 1113025100015 ) Kebutuhan dan Perilaku Pencarian

Informasi Pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Depok. Dibawah

bimbingan Dr. Ida Farida, MLIS. Program Studi Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2020.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan informasi pemustaka

dan perilaku pencarian informasi pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Depok.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data

penelitian ini diambil menggunakan teknik wawancara dengan mengambil subjek

4 orang pemustaka. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

perilaku pencarian informasi oleh David Ellis yang mengemukakan ada 8 tahapan

dalam pencarian informasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan

informasi pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Depok adalah yang berkaitan

dengan koleksi fiksi seperti novel dan koleksi non fiksi seperti modul atau buku

pelajaran yang biasa digunakan oleh pelajar dan mahasiswa. Perilaku pencarian

informasi pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Depok ini meliputi starting

(memulai), chaining (menghubungkan), browsing (menelusur), differentiating

(memilah), monitoring (memantau), extracting (merangkum), verifying

(memeriksa) dan ending (penyelesaian). Informan di tahap starting melakukan

pencarian di internet sebelum melakukan pencarian informasi berikutnya. Tahap

chaining hanya dilakukan oleh informan yang sedang melakukan penelitian

sedangkan tahap browsing informan melakukan pencarian dari internet dan

perpustakaan dengan menelusur di OPAC dan langsung mencari ke rak koleksi.

Pada tahap differentiating informan melakukannya dengan memilah sumber,

relevansi pengarang serta isinya dan di tahap monitoring hampir semua melakukan

pencarian informasi yang up to date. Tahap extracting ini informan melakukan

berbagai cara diantaranya mengidentifikasi sumber koleksi, mencocokkan sumber

relevan, identifikasi sesuai arahan dan identifikasi dari internet. Terakhir pada tahap

verifying semua informan melakukan verifikasi terhadap sumber yang digunakan

dan pada tahap ending semua informan melakukan diskusi atas sumber yang

digunakan. Dari semua tahap yang dikemukakan oleh David Ellis, ada 2 tahap yang

tidak dilakukan dengan sempurna yakni tahap chaining dan monitoring.

Kata kunci: Informasi, Kebutuhan Informasi, Perilaku Pencarian Informasi

Page 6: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaah puji syukur kepada Allaah SWT yang telah memberikan

nikmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna

melengkapi persyaratan mencapai gelar sarjana. Shalawat serta salam tak lupa

penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para

sahabatnya.

Skripsi ini berjudul “ Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemustaka

di Perpustakaan Umum Kota Depok ”. Penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna karena masih banyak kekurangan dari proses penulisan dan referensi.

Skripsi ini berhasil diselesaikan karena doa, dukungan serta bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sangat

dalam kepada:

1. Bapak Saiful Umam, Ph.D selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Ibu Dr. Ida Farida, MLIS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, juga selaku dosen

pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk

memberikan pengarahan serta ilmu dalam membimbing penulis

menyelesaikan penulisan skripsi ini, semoga Allaah SWT senantiasa

memberkahi

3. Ibu Siti Maryam, S.Ag, S.S, M.Hum selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan,

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

iii

4. Bapak Amir Fadhilah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan,

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Bapak Dr. Ade Abdul Hak, M.Hum selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan saran kepada penulis

6. Ibu Hj. Siti Chaerijah Aurijah, S.Pd, MM selaku Kepala Dinas Perpustakaan

Umum Kota Depok yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian

7. Ibu Irmasari dan Kak Putri selaku Staff Pustakawan Perpustakaan Umum Kota

Depok yang telah memberikan infomasi yang dibutuhkan penulis dalam

melakukan penelitian

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu

pengetahuan yang tak ternilai. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat dan

membawa keberkahan

9. Ayah dan Ummi yang tercinta, yang telah banyak memberikan kasih saying,

dukungan moril dan materiil kepada penulis serta selalu mendoakan penulis

dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga Allaah SWT selalu

melimpahkan rahmatNya

10. Pendamping hidup Arif Hidayatullah yang telah memberikan motivasi,

sokongan materiil maupun non materiil dan buah hati Ahmad Ibadurrahman

Al Banna yang telah memberikan semangat kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini

11. Adik-adikku, Umar, Khonsa dan Iffah yang telah memberikan doa, semangat

serta bantuannya kepada penulis

Page 8: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

iv

12. Sahabat-sahabatku Kartika, Nur, Indah, Restu dan sahabat di organisasi

Lembaga Dakwah Kampus yang telah memberikan kenangan manis selama

kuliah, terima kasih atas doa dan motivasi kepada penulis, semoga Allaah

memberkahi persahabatan kita sampai Syurga-Nya

13. Sahabat dan teman-teman seperjuangan di Jurusan Ilmu Perpustakaan

angkatan 2013, khususnya IPI A 2013 yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, terima kasih atas kebersamaannya, doa-doa dan bantuannya selama

kuliah, semoga ilmu yang telah didapat dapat bermanfaat dan memberkahi

pertemanan kita

14. Untuk semua pihak yang telah membantu penulis, maaf tidak dapat disebutkan

satu persatu, terima kasih atas dukungan doa dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini dari

segi isi maupun penulisannya. Oleh karena itu penulis berharap masukan berupa

kritik maupun saran yang positif dan membangun untuk perbaikan penulisan skripsi

ini. Semoga Allah SWT membalas dengan kebaikan yang lebih kepada semua pihak

yang telah membantu penulis serta dilimpahkan berkah dan ridha-Nya. Akhir kata

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya kepada Jurusan Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Aamiin.

Depok, 11 April 2020

Penulis

Page 9: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK……………………………………………………………………...…i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 7

D. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 8

E. Definisi Istilah ............................................................................................. 10

F. Metode Penelitian ....................................................................................... 11

G. Sistematika Penulisan ................................................................................. 18

BAB II ................................................................................................................... 20

KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................ 20

A. Kajian Pustaka ................................................................................................... 20

B. Peta Tinjauan Literatur .................................................................................... 40

BAB III .................................................................................................................. 42

GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN................................................. 42

A. Profil Perpustakaan Umum Kota Depok ......................................................... 42

B. Visi dan Misi Perpustakaan Umum Kota Depok ............................................ 43

C. Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Kota Depok ................................ 43

D. Layanan Perpustakaan Umum Kota Depok ................................................... 45

E. Data Koleksi Perpustakaan Umum Kota Depok ............................................ 48

Page 10: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

vi

BAB IV .................................................................................................................. 49

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN .............................................................. 49

A. Hasil Penelitian .................................................................................................. 49

1. Kebutuhan Informasi Pemustaka .................................................................... 50

2. Perilaku Pencarian Informasi ........................................................................... 54

BAB V .................................................................................................................... 70

PEMBAHASAN ................................................................................................... 70

A. Pembahasan ........................................................................................................... 70

1. Kebutuhan Informasi Pemustaka .................................................................... 70

2. Perilaku Pencarian Informasi Pemustaka ....................................................... 71

BAB VI .................................................................................................................. 78

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 78

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 78

B. Saran ................................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 80

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1:Model perilaku pencarian informasi Wilson ........................................ 32

Gambar 2: Model perilaku pencarian informasi Krikelas ..................................... 34

Gambar 3:Model Perilaku Pencarian Informasi Kuhlthau .................................... 36

Gambar 4: Model perilaku pencarian informasi Ellis ........................................... 39

DAFTAR TABEL

Tabel 1:Jam Pelayanan Perpustakaan Umum Kota Depok ................................... 45

Tabel 2: Data Koleksi Perpustakaan Umum Kota Depok ..................................... 48

Tabel 3: Data Informan ......................................................................................... 49

Page 11: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Hasil Analisis ........................................................................... 86

Lampiran 2: Daftar Wawancara ............................................................................ 88

Lampiran 3: Perpustakaan Umum Kota Depok .................................................... 90

Page 12: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam upaya meningkatkan kualitas masyarakat di suatu negara dalam

berbagai aspek khususnya di bidang pendidikan, sangat diperlukan berbagai

sarana penunjang. Banyak sarana dalam hal penunjang tersebut, salah satunya

perpustakaan. Perpustakaan harus dapat menunjang kebutuhan pengguna

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Perpustakaan menjadi pusat informasi dan sumber ilmu pengetahuan

yang tidak pernah ada habisnya untuk digali, ditimba dan dikembangkan.

Melalui perpustakaan, seseorang dapat saling tukar menukar informasi, saling

menambah dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, saling menguji dan

saling memperoleh nilai tambah untuk mengikuti perkembangan zaman.

Dengan perpustakaan, yang di dalamnya terdapat teknologi informasi dan

teknologi komunikasi, kendala jarak waktu sudah dapat teratasi. (Sutarno,

Perpustakaan dan Masyarakat, 2003, p. 2)

Perpustakaan merupakan salah satu lembaga, yakni lembaga yang bidang

dan tugas dan bidang pokoknya berkaitan dengan penyediaan dan pelayanan

informasi berbagai ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian dan

pengembangan dengan lingkupnya mengelola informasi yang mencakup

berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi (Sutarno, Tanggung Jawab

Perpustakaan : Dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi, 2005, p. 1).

Peranan perpustakaan sangat vital pada era saat ini, melihat perkembangan

Page 13: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2

zaman semakin maju dan teknologi semakin canggih di mana sulit untuk

menyaring informasi yang baik.

Dalam hal ini perpustakaan sebagai instansi dan organisasi yang hidup,

juga sebagai salah satu sumber informasi sangat berperan aktif dalam

menciptakan pola pikir masyarakat yang baik dan unggul. Seperti halnya pada

perpustakaan umum yang menjadi jantung informasi dan pengetahuan bagi

masyarakat. Selain menjadi jantung informasi dan pengetahuan bagi

masyarakat, perpustakaan umum juga dapat mendukung kemajuan daerah atau

kota.

Informasi didapatkan dari sumber informasi untuk memenuhi kebutuhan

informasi. Informasi terbentuk akibat adanya interaksi manusia dengan

lingkungan dan manusia lainnya. Sedangkan menurut Taufik informasi sendiri

adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermnafaat

bagi pengguna (Riani, 2017). Perkembangan informasi juga mengikuti

perkembangan kebutuhan manusia akan informasi dan didukung dengan akses

yang mudah didapat.

Di zaman yang sudah maju dan dengan didukungnya teknologi yang

canggih tentunya masyarakat semakin mudah mendapatkan informasi.

Berbagai macam informasi semakin mudah didapatkan. Setiap individu

mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda-beda, untuk memenuhinya juga

mempunyai cara masing-masing. Menurut Sulistyo Basuki kebutuhan

informasi adalah informasi yang diinginkan seseorang untuk menunjang

kebutuhan sehari-harinya (Sulistyo-Basuki, 2004). Dapat dikatakan kebutuhan

Page 14: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

3

informasi merupakan keinginan seseorang untuk memperoleh pengetahuan

yang bernilai guna untuk dirinya.

Menurut Shannon dan Weaver informasi merupakan sebuah stimulus

yang dapat mengurangi ketidakpastian. Maksudnya adalah dengan

mendapatkan informasi, rasa keraguan seseorang terhadap sesuatu akan

berkurang dan timbul sebuah pemahaman (Eviliyana & Arfa, 2015, p. 3).

Setiap orang dalam menjalani kehidupan mempunyai kesamaan dalam hal

selalu membutuhkan informasi, namun yang membedakan adalah tingkat dan

jenis informasi yang dibutuhkan (Fatmawati, 2016, p. 1)

Pengguna atau pemakai yang mempunyai kebutuhan tertentu pasti akan

berusaha mencari atau menemukan informasi. Dalam melakukan pencarian

informasi setiap pengguna tentunya punya berbagai cara masing-masing.

Menurut Wilson (Wilson, Human Information Behavior : Special Issue on

Information Science Research, 2000, p. 1), perilaku pengguna informasi

merupakan tindakan fisik maupun mental yang dilakukan seseorang

menggabungkan informasi yang ditemukannya dengan pengetahuan dasar

yang telah dimiliki sebelumnya.

Kebutuhan informasi dan perilaku pencarian informasi merupakan hal

yang pasti dilakukan oleh pencari informasi. Hal ini dikarenakan oleh berbagai

macam faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memenuhi kebutuhannya,

baik oleh tujuan, pengetahuan, lingkungan, situasi-kondisi maupun tugas

dalam penyelesain studi. Hal ini senada dengan pendapatnya Belkin yaitu

kebutuhan dan perilaku pencarian informasi dapat dipengaruhi oleh bermacam-

Page 15: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

4

macam sebab, antara lain latar belakang sosial, budaya, pendidikan, tujuan

yang ada dalam diri manusia tersebut serta lingkungan sosialnya.

Pemenuhan kebutuhan informasi dapat dilakukan oleh setiap orang,

mereka akan melakukan pencarian informasi melalui sumber-sumber

informasi, sejumlah perilaku yang ditunjukkan oleh mereka dalam melakukan

pencarian informasi disebut sebagai perilaku pencarian informasi (Herlina,

Suriana, & Misroni, 2016, p. 187). Biasanya pengguna informasi mencari

kebutuhannya dapat lewat media online maupun offline. Media offline dapat

ditemui di perpustakaan salah satunya, dan kini perpustakaan semakin

berkembang dan menyediakan media online pada layananannya. Salah satunya

di Perpustakaan Umum Kota Depok yang terletak di pusat Kota Depok.

Perpustakaan Umum Kota Depok terletak di tempat yang strategis, di

mana masih berada di kawasan kantor Balaikota Depok tepatnya di sentral

kota. Pada tanggal 21 Januari 2015, Perpustakaan Umum Kota Depok mulai

pindah ke gedung baru yang terletak di sebelah kiri setelah pintu masuk

Balaikota Depok Jalan Margonda Raya no. 54. Perpustakaan yang sudah

menerapkan sistem otomasi ini lumayan banyak menarik minat pemustaka

untuk datang karena tempat dan fasilitas yang cukup nyaman. Di samping

posisinya yang strategis karena dekat sekolah, kampus dan lembaga institusi

memungkinkan pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum mudah

menjangkau perpustakaan. Berangkat dari sini juga penulis tertarik untuk

melakukan penelitian di Perpustakaan Umum Kota Depok.

Page 16: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

5

Pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan tentunya dari banyak

kalangan yang berbeda dengan kebutuhan yang beragam sehingga melahirkan

perilaku yang berbeda dalam upaya pencarian informasi. Dari pengamatan

penulis, sebagian besar pemustaka yang berkunjung dari kalangan pelajar dan

mahasiswa. Beberapa dari mereka melakukan pencarian informasi atau bahan

pustaka langsung menuju rak koleksi, beberapa menggunakan OPAC atau

katalog online yang tersedia di komputer untuk menelusur informasi, dan ada

juga yang bertanya kepada petugas yang sedang berada di sekitar ruang

koleksi.

Beberapa hal diatas yang pada akhirnya menjadikan penulis ingin

mendalami bagaimana kebutuhan dan perilaku pencarian informasi yang lebih

dalam pada pemustaka khususnya pelajar dan mahasiswa di Perpustakaan

Umum Kota Depok. Berdasarkan latar belakang penjelasan di atas maka

penulis ingin mengetahui dan meneliti lebih lanjut mengenai kebutuhan dan

perilaku pencarian informasi yang dilakukan oleh pemustaka. Oleh karena itu

penulis mengambil judul pada penelitian ini dengan “Kebutuhan dan

Perilaku Pencarian Informasi Pemustaka di Perpustakaan Umum Kota

Depok” .

Page 17: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

6

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti

agar dapat memberi fokus pada masalah, dan penelitian dilaksanakan

dengan mudah, terarah serta mendapatkan hasil yang baik. Pembatasan

masalah dalam penelitian ini difokuskan pada:

a. Kebutuhan informasi pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Depok.

b. Perilaku pemustaka dalam melakukan pencarian informasi dalam

memenuhi kebutuhannya pada saat mengunjungi Perpustakaan Umum

Kota Depok.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang

sudah diuraikan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

a. Bagaimana kebutuhan informasi pemustaka di Perpustakaan Umum

Kota Depok?

b. Bagaimana perilaku pemustaka dalam melakukan pencarian informasi

dalam memenuhi kebutuhannya pada saat mengunjungi Pepustakaan

Umum Kota Depok?

Page 18: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat penulisan penelitian ini sebagai berikut :

1. Tujuan Penelitian

Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban

pemecahan masalah. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Mengetahui kebutuhan informasi pemustaka yang berada di

Perpustakaan Umum Kota Depok.

b. Mengungkapkan perilaku pencarian informasi pemustaka dalam

memenuhi kebutuhan informasinya pada saat berkunjung ke

Perpustakaan Umum Kota Depok.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang sudah dijelaskan, maka manfaat

yang ingin diperoleh dari penelitian ini yaitu:

a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

pemikiran kepada Perpustakaan Umum Kota Depok dalam

mengembangkan koleksi yang menjadi kebutuhan pemustaka.

b. Memberikan masukan untuk pengembangan fasilitas Perpustakaan

Umum Kota Depok dalam hal pola perilaku pencarian informasi dalam

memenuhi kebutuhan informasi.

c. Menambah dan memperluas wawasan penulis tentang kebutuhan dan

perilaku pencarian informasi di perpustakaan.

Page 19: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

8

d. Hasil penelitian ini dapat memperluas pengetahuan bagi mahasiswa

ilmu perpustakaan khususnya mengenai kebutuhan dan perilaku

pencarian informasi pemustaka di perpustakaan umum.

D. Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian yang menurut penulis relevan dengan penelitian

penulis dan dijadikan referensi untuk tema penulis, diantaranya adalah :

Skripsi pertama berjudul “Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi

Mahasiswa Universitas Islam As-Syafi’iyah” yang disusun oleh Dhiyah Fadhila

Ariefianti mahasiswi program studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2018. Penelitian ini

membahas tentang kebutuhan dan perilaku pencarian informasi mahasiswa di

Perpustakaan Universitas Islam As-Syafi’iyah. Metode penelitian yang digunakan

oleh peneliti merupakan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini

menggunakan teori Ellis yang dikemukakan kembali oleh Wilson dalam

mengidentifikasi perilaku pencarian informasi pada mahasiswa. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan informasi pada mahasiswa S1 UIA

paling banyak adalah untuk mencari informasi dan menambah wawasan

pengetahuan umum sebanyak 78,89%, selebihnya mencari informasi untuk

mengerjakan tugas sebanyak 77,77% dan mencari informasi yang berkaitan

dengan kuliah sebanyak 62,22%. Pada perilaku pencarian informasi, menunjukkan

bahwa pada umumnya mereka melakukan 8 tahapan yaitu starting, chaining,

browsing, differentiating, monitoring, extracting, verifying, dan ending.

Page 20: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

9

Skripsi kedua berjudul “Perilaku Pencarian Informasi dalam Memenuhi

Kebutuhan Informasi Mahasiswa UIN di Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah” yang disusun oleh Nunung Masruriyah mahasiswi program studi

Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Syarif Hidayatullah

Jakarta pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku

pencarian informasi di Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian

ini memiliki persamaan pada penulis yaitu menggunakan metode kualitatif dengan

pendekatan deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu

wawancara dengan purposive sample dengan 9 informan dari beberapa jurusan dan

fakultas di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini membahas bagaimana

mahasiswa memenuhi kebutuhan informasinya, perilaku pencarian yang merujuk

pada teori Ellis serta hambatan pemustaka dalam memperoleh koleksi. Hasil dari

penelitian ini yaitu mahasiswa dalam memenuhi kebutuhannya paling sering

dengan mengunjungi perpustakaan UIN daripada ke internet maupun ke tempat

lain. Informasi yang sering digunakan pada mahasiswa yaitu buku pelajaran. Pada

perilaku pencarian informasi mahasiswa melakukan 7 tahapan yaitu starting,

chaining, browsing, monitoring, extracting, verifying dan ending.

Page 21: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

10

E. Definisi Istilah

Dalam memudahkan serta memahami istilah-istilah yang digunakan dalam

penelitian ini, maka penulis memberikan beberapa pengertian istilah yang

sering digunakan dalam setiap bab penelitian, diantaranya:

1. Perpustakaan Umum

Menurut Sulistyo Basuki, perpustakaan umum ialah perpustakaan yang

memberikan akses tidak terbatas pada sumber dan jasa perpustakaan cuma-

cuma bagi semua warga komunitas, tempat atau kawasan geografi tertentu,

yang sebagian dananya berasal dari masyarakat atau komunitas (Sulistyo-

Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, 1994).

2. Kebutuhan

Kebutuhan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kebutuhan

informasi. Kebutuhan informasi menurut Laloo yaitu informasi yang

seharusnya dimiliki individu untuk pekerjaan, riset, hiburan dan sebagainya

(Laloo, 2002).

3. Informasi

Informasi dapat diartikan sebagai data atau sekumpulan data maupun

fakta yang berguna bagi pemakai. Dapat juga dikatakan sebagai

pengetahuan yang terekam. Menurut Yusup, informasi merupakan suatu

rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan

yang dibuat seseorang (Yusup & Subekti, 2010).

4. Perilaku Pencarian Informasi

Perilaku pencarian informasi merupakan upaya atau cara yang

dilakukan individu untuk memperoleh informasi. Menurut Wilson, perilaku

Page 22: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

11

pencarian informasi merupakan perilaku tingkat mikro, berupa perilaku

yang ditunjukkan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi

manual misalnya surat kabar, majalah, perpustakaan atau yang berbasis

komputer (World Wide Web) (Wilson, Human Information Behavior :

Special Issue on Information Science Research, 2000).

F. Metode Penelitian

a. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian penulis merupakan

penelitian deskriptif. Menurut Sukmadinata penelitian deskriptif merupakan

suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-

fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan

manusia. Bentuknya seperti aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan,

kesamaan dan perbedaan lainnya (Sukmadinata, 2006). Metode deskriptif yaitu

penelitian yang bertujuan mendeskripisikan atau menjelaskan sesuatu hal

seperti apa adanya (Irawan, 2004). Penulis melakukan penelitian deskriptif

untuk memberikan gambaran secara umum apa adanya mengenai kebutuhan

dan perilaku pencarian informasi mahasiswa dan pelajar di Perpustakaan

Umum Kota Depok.

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

memakai pendekatan kualitatif. Cresswell mendefinisikan pendekatan

kualitatif sebagai berikut,

Page 23: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

12

“ Qualitative research focuses on the process that is occurring as well as

the product outcome. Researchers are particulars interested in

understanding how thing occurs.”

Menurut Creswell penelitian kualitatif difokuskan pada proses yang

terjadi dalam penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian kualitatif tidak

dapat dibatasi dan merupakan bagian penting dalam penelitian untuk

memahami gejala sosial sepanjang proses penelitian (Creswell, 1994).

Menurut Williams (1988), ada lima pandangan dasar pendekatan

kualitatif, yaitu (Hidayat, 2007):

1. Melihat realitas ganda (majemuk), hasil konstruksi dalam pandangan

holistik.

2. Prosesnya interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.

3. Terikat dari ikatan konteks dan waktu (idiographic statements).

4. Selalu mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan akibat, apalagi secara

simultan.

5. Melihat segala sesuatu tidak pernah bebas nilai, termasuk si peneliti

subyektif.

Pendekatan kualitatif ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan keadaan

dari Perpustakaan Umum Kota Depok dengan bertanya atau wawancara

langsung dengan objek penelitian, yakni mahasiswa dan pelajar di sana.

Subjek dari penelitian ini adalah pemustaka khususnya mahasiswa, pelajar

maupun peneliti yang berada di Perpustakaan Umum Kota Depok. Sedangkan

objek dari penelitian ini merupakan perilaku pencarian informasi yang

dilakukan oleh pelajar, mahasiswa maupun peneliti.

Page 24: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

13

b. Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis mengambil sumber data primer dan data

sekunder.

1) Data primer

Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari

sumbernya (Riduan, 2010). Selanjutnya teknik pengumpulan data yang

diperoleh secara langsung dengan cara wawancara, yaitu dengan

melakukan pengamatan dengan cara terjun langsung ke Perpustakaan

Umum Kota Depok dengan menggunakan instrumen lembar wawancara

dan alat rekorder. Dalam penelitian ini yang merupakan sumber data

primer adalah pemustaka yang ada di Perpustakaan Umum Kota Depok.

Penulis mengambil data dengan menggunakan teknik purposive sampling

yaitu mengambil sampel empat orang pemustaka yang sedang berkunjung

ke perpustakaan dan sesuai kriteria. Masing-masing pemustaka adalah dua

orang mahasiswa dan dua orang pelajar.

2) Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua

yang memiliki informasi atau data tersebut. Juga sumber dapat berasal dari

buku maupun literatur di perpustakaan, berkaitan dengan bahan yang akan

diteliti (studi kepustakaan). Dalam penelitian ini penulis menggunakan

data sekunder buku-buku, artikel ilmiah, jurnal online, dokumentasi

maupun data internal Perpustakaan Umum Kota Depok.

Page 25: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

14

c. Informan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi dan sampel

namun informan. Informan merupakan orang yang memberikan informasi, atau

orang yang menjadi sumber data dalam penelitian (narasumber). Dalam

penelitian ini peneliti menentukan informan yang masuk dalam kriteria dan

sesuai dengan topik penelitian. Selain mudah ditemui dan juga memahami serta

menguasai akan topik yang sedang diteliti oleh penulis.

Penulis memilih informan dengan mengetahui dahulu apakah statusnya

pelajar maupun mahasiswa yang sedang melakukan tugas atau penelitian.

Adapun kriteria informan yang penulis ambil adalah :

a. Seorang pelajar, mahasiswa maupun peneliti yang berada di

Perpustakaan Umum Kota Depok

b. Informan sedang melakukan tugas, menulis maupun penelitian

c. Informan bersedia diwawancari oleh penulis dan mempunyai

keluangan waktu

d. Informan faham dan menguasai konsep maupun topik

Penulis mengambil teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan

sampel dengan menentukan kriteria tertentu. Dalam teknik ini penulis memilih

4 pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Depok. Penulis mewawancarai 2

pelajar SMK dan 2 mahasiswa dari universitas yang berbeda. Alasan penulis

menjadikan 2 pelajar tersebut informan karena merupakan anggota

perpustakaan dan 2 mahasiswa lainnya sedang melakukan penelitian dan

mengerjakan tugas serta belajar.

Page 26: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

15

c. 1. Profil Informan/ Narasumber

Informan yang penulis wawancarai ada 4 orang. Berikut profil lengkapnya:

1. Informan D

Informan ini bernisial D merupakan mahasiswa semester 3 di

Universitas PGRI Indraprasta (UNINDRA) jurusan Pendidikan

Matematika. Domisilinya di Depok dan belum menjadi anggota

Perpustakaan Umum Kota Depok.

2. Informan E

Informan E merupakan pelajar kelas 12 SMK di SMK Perintis Depok

dan mengambil jurusan akuntansi. Berdomisili di Depok dan sudah

menjadi anggota tetap di Perpustakaan Umum Kota Depok. Informan

E termasuk orang yang sering mengunjungi perpustakaan.

3. Informan M

Informan M adalah seorang pelajar kelas 12 SMK bersekolah di SMK

Perintis Depok dan mengambil jurusan akuntansi. Berdomisili di

Depok dan sudah menjadi anggota Perpustakaan Umum Kota Depok.

Informan M sering mengunjungi perpustakaan untuk membaca,

mengerjakan tugas dan belajar atau meminjam koleksi perpustakaan.

4. Informan K

Informan yang berinisial K adalah seorang mahasiswa di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta semester 13. Informan K berdomisili di Pasar

Minggu, Jakarta Selatan. Informan K mengunjungi Perpustakaan

Umum Kota Depok beberapa kali untuk melakukan penelitian tugas

akhir.

Page 27: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

16

d. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data.

(Sugiyono, 2005, p. 62) Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis

dalam penelitian ini yaitu:

a. Wawancara

Wawancara merupakan metode yang mencakup cara yang digunakan

sesorang untuk tujuan maupun tugas tertentu, mencoba mendapatkan

keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang informan dengan

bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang itu (Koentjaraningrat,

1991, p. 129). Metode ini digunakan karena penulis ingin mendapatkan

informasi yang mendalam dari pengetahuan informan.

b. Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan oleh penulis untuk mengumpulkan data-data

dan informasi untuk menunjang latar belakang penelitian, teori

penelitian, dan pembahasan lainnya. Data dan informasi ini diperoleh

dari buku, artikel dan jurnal dari internet serta data internal yang berada

di Perpustakaan Umum Kota Depok.

e. Teknik Analisis Data

Dari perolehan pengumpulan data, selanjutnya penulis mengelola data, di

mana terdapat tiga teknik analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman,

diantaranya reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Lebih

lengkapnya yaitu, (Miles & Huberman, 1992, p. 16) :

Page 28: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

17

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat

diambil. Dalam hal ini penulis mengambil data dari hasil observasi,

wawancara, serta studi pustaka yang relevan dengan topik penelitian saja.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan data informasi disusun,

sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk

penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan),

matriks, grafik, jaringan dan bagan. Dari data yang dihimpun, penulis

menjabarkan hasil dalam bentuk teks naratif sesuai dengan penelitian yang

dilakukan.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan salah satu teknik analisis data kualitatif

di mana hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil tindakan. Dalam

hal ini penulis membuat kesimpulan dari data dan hasil yang telah dijabarkan

sebagai jawaban atas rumusan masalah.

Page 29: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

18

G. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini akan menguraikan gambaran umum

tentang apa yang dibahas pada setiap bab penyusunan laporan penelitian ini.

Adapun sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan hal-hal seputar penelitian seperti: latar belakang masalah,

pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penelitian

terdahulu, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan pembahasan kajian teori yang berasal dari kajian pustaka

mengenai perpustakaan umum, kebutuhan dan perilaku pencarian informasi

pemustaka serta hal yang terkait dengan pembahasan penelitian. Pembahasan

yang relevan dengan topik penelitian meliputi pengertian, informasi, dan

seterusnya.

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai gambaran umum Perpustakaan Umum Kota Depok

mulai dari profil singkat, visi misi, struktur organisasi, koleksi perpustakaan,

layanan perpustakaan serta kerangka berpikir.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Bab ini memaparkan mengenai penyajian data dan hasil temuan penelitian

yang diambil dari lapangan.

Page 30: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

19

BAB V PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang uraian dari hasil penelitian yang mengaitkan latar

belakang, teori dan jawaban dari rumusan teori.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjabarkan hasil kesimpulan mengenai permasalahan yang telah

diangkat dan diteliti serta dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, berisi saran

yang saling terkait dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

yang diberikan untuk perpustakaan yang diteliti.

Page 31: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

20

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Perpustakaan Umum

a. Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang dapat memberikan

akses tiada batas pada sumber dan jasa perpustakaan cuma-cuma bagi

semua warga komunitas, tempat atau kawasan geografi tertentu, yang

sebagian dananya berasal dari masyarakat atau komunitas (Sulistyo-Basuki,

Pengantar Ilmu Perpustakaan, 1994). Dari definisi tersebut dapat diartikan

bahwa perpustakaan umum merupakan fasilitas dari masyarakat untuk

masyarakat yang dapat diakses secara bebas.

Perpustakaan umum seringkali diibaratkan sebagai universitas rakyat

atau universitas masyarakat. Maksudnya adalah bahwa perpustakaan umum

merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan

menyediakaan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan

budaya, sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu

pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu posisi

perpustakaan umum dalam mencerdaskan kehidupan bangsa ini sangat

strategis. Sebab fungsinya melayani semua lapisan masyarakat dalam

rangka memperoleh dan meningkatkan berbagai ilmu pengetahuan.

Perpustakaan umum merupakaan lembaga yang demokratis karena

Page 32: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

21

menyediakan sumber belajar yang sesuai degan kebutuhan masyarakat, dan

melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama, jenis kelamin, latar

belakang dan tingkat sosial, umur dan pendidikan, serta perbedaan lainnya.

(Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat, 2003, p. 43)

Perpustakaan umum berada di tiga tingkatan pemerintahan, yakni (1)

perpustakaan umum kabupaten dan kota seluruh di seluruh Indonesia,

kecuali sejumlah kabupaten dan kota saja yang belum membangun

perpustakaan tersebut, (2) perpustakaan umum kecamatan dan (3)

perpustakaan umum desa/ kelurahan. Perpustakaan umum tersebut milik

pemerintah daerah dan dikelola oleh pemda yang bersangkutan dan dibiayai

dari dana umum, yang berasal dari masyarakat. tugas dan fungsinya

memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai pusat

informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian dan pelestarian

koleksi bahan pustaka yang dimiliki. (Sutarno, Manajemen Perpustakaan :

Suatu Pendekatan Praktik, 2004, p. 29) Selebihnya mengenai tugas dan

fungsi perpustakaan umum akan dibahas pada poin berikutnya.

b. Ciri, Tugas, dan Fungsi Perpustakaan Umum

b.1. Ciri Perpustakaan Umum

Menurut Sulistyo Basuki ciri dari perpustakaan umum adalah

sebagai berikut (Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, 1994,

p. 28):

Page 33: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

22

1. Terbuka untuk umum, artinya terbuka bagi siapa saja tanpa

memandang perbedaaan jenis kelamin, agama, kepercayaan, ras,

usia, pandangan politik dan pekerjaan.

2. Dibiayai oleh dana umum. Dana umum ialah dana yang berasal

dari masyarakat, biasanya dikumpulkan melalui pajak, dikelola

oleh pemerintah. Dana ini kemudian digunakan untuk mengelola

perpustakaan umum. Karena dana berasal dari umum maka

perpustakaan umum harus terbuka untuk umum.

3. Jasa yang diberikan pada hakikatnya bersifat cuma-cuma.

Mencakup jasa referal yang memberikan jasa informasi,

peminjaman, konsultasi studi, sedangkan keanggotaan bersifat

tidak perlu bayar.

b. 2. Tugas Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum mempunyai tugas memberikan layanan

kepada seluruh lapisan masyarakat sebagai pusat informasi, pusat

sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian, dan pelestarian koleksi

bahan pustaka yang dimiliki. Menurut Standar Nasional Perpustakaan

RI 2011, perpustakaan umum kabupaten/kota mempunyai tugas

sebagai berikut (Sumekar & et, 2011):

1. Menyediakan sarana pengembangan kebiasaan membaca sejak

usia dini

2. Menyediakan sarana pendidikan seumur hidup

3. Menunjang sistem pendidikan formal, non formal dan informal

Page 34: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

23

4. Menyediakan sarana pengembangan kreativitas diri anggota

masyarakat

5. Menunjang terselenggaranya pusat budaya masyarakat setempat

sehingga aspirasi budaya lokal dapat terpelihara dan berkembang

dengan baik

6. Mendayagunakan koleksi termasuk akses informasi koleksi

perpustakaan lain serta berbagai situs web

7. Menyelenggarakan kerja sama dan membentuk jaringan

informasi

8. Menyediakan fasilitas belajar dan membaca

9. Menfasilitasi pengembangan literasi informasi dan komputer

10. Menyelenggarakan perluasan layanan perpustakaan proaktif

antara lain melalui perpustakaan keliling

11. Melakukan pengembangan dan pembinaan perpustakaan

kecamatan dan perpustakaan desa/kelurahan di wilayahnya

12. Menghimpun dan melakukan pemutakhiran data perpustakaan di

wilayah dan menginformasikan ke sistem data nasional

perpustakaan.

b. 3. Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum dari segi fungsi dan fasilitas hampir sama

dengan perpustakaan daerah. Termasuk kategori perpustakaan umum

diantaranya adalah perputakaan kota/ kabupaten, perpustakaan umum

tingkat kecamatan, perpustakaan umum desa atau taman baca

Page 35: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

24

rakyat/masyarakat. Perpustakaan keliling merupakan perluasan

layanan (ekstensi) dari perpustakaan kabupaten/kota. Perpustakaan

tersebut memberikan layanan dengan cara mengunjungi tempat tinggal

atau tempat kegiatan masyarakat dengan jadwal tertentu. (Sutarno,

Perpustakaan dan Masyarakat, 2003, p. 43)

Menurut Standar Nasional Perpustakaan RI 2011,

penyelenggaraan perpustakaan umum kabupaten/kota menerapkan

fungsi perpustakaan yang meliputi (Sumekar & et, 2011) :

1. Mengembangkan koleksi

2. Menghimpun dan merawat koleksi muatan lokal

3. Mengorganisasi materi perpustakaan

4. Mendayagunakan koleksi

5. Menyelenggarakan pendidikan pengguna, menerapkan teknologi

informasi dan komunikasi

6. Merawat materi perpustakaan

7. Membantu peningkatan sumber daya perpustakaan di wilayahnya

8. Mengkoordinasikan kampanye gerakan pembudayaan gemar

membaca di wilayahnya.

2. Informasi

Informasi merupakan suatu kumpulan data terstruktur yang telah

dikomunikasikan kepada orang lain agar dapat bernilai guna. Seseorang

mencari informasi terhadap sumber informasi demi memenuhi kebutuhan yang

Page 36: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

25

diperlukannya. Menurut Estabrook, informasi merupakan suatu rekaman

fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat

(Yusup & Subekti, 2010, p. 1).

Istilah informasi telah banyak didefinisikan oleh Krikelas dalam

Munggaran, mendefinisikan informasi sebagai rangsangan yang menciptakan

ketidakpastian yang membuat seseorang sadar akan kebutuhan dan

menciptakan suatu perubahan dalam tingkat atau derajat tertentu (Nurachma &

Ati, 2015, p. 3). Dapat diartikan bahwa informasi dapat merangsang keinginan

seseorang untuk berbuat lebih dari yang dia ketahui dan menciptakan inovasi.

Informasi dibagi menjadi dua, yaitu informasi lisan dan informasi

terekam. Informasi lisan adalah informasi yang belum ditransfer dalam

rekaman masih berupa informasi dalam bentuk tacit. Informasi terekam adalah

informasi yang sudah direkam atau sudah berupa explicit. Informasi lisan

merujuk pada informasi disampaikan secara lisan dan merupakan bentuk

komunikasi di dalam masyarakat. Sedangkan informasi terekam merujuk pada

informasi terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, jurnal,

compact disc ataupun bentuk lainnya (Yusup & Subekti, 2010, p. 5).

Tiga hal penting yang menjadi dasar dalam menentukan kualitas dari

satu informasi, yaitu: (Fathurrahman, 2016, p. 77)

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan, dapat digunakan sesuai dengan

kebutuhan penggunanya pada situasi tertentu, disajikan secara lengkap,

hanya yang dibutuhkan saja yang disajikan, dapat disajikan pada lingkup

Page 37: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

26

yang luas maupun terbatas, menunjukkan kinerja yang maksimal dengan

pengukuran aktivitas yang telah diselesaikan sampai kemajuan yang telah

dicapai dari sumber daya yang terkumpul.

2. Tepat waktu

Informasi harus ada ketika dibutuhkan, selalu up to date, dapat disajikan

berulang sesuai kebutuhan, dan dapat disajikan pada periode sekarang,

masa lalu dan masa yang akan datang.

3. Mudah dimengerti

Informasi harus dapat disajikan dalm bentuk yang mudah dimengerti,

dapat disajikan secara detail atau rigkasan, dapat diatur dalam urutan

tertentu, dapat disajikan secara naratif baik dalam bentuk angka, grafik

dan lainnya, dapat disajikan dalam bentuk cetak, video display dan media

lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan suatu kumpulan data

yang dapat diperoleh dimanapun dan berbentuk tulisan maupun bukan tulisan

serta menjadi kebutuhan bagi individu yang membutuhkan.

3. Kebutuhan Informasi

Informasi memegang peranan yang semakin besar dalam perkembangan

ilmu pengetahuan dan dapat meningkatkan efisiensi tingkat produktif pada

masyarakat modern. Kini dengan banyaknya unit informasi serta

berkembangnya teknologi informasi, pengumpulan dan pengolahan mudah

dilakukan dari berbagai sumber, sementara pemakai tinggal memanfaatkannya

dan bagaimana pemakai menyaring informasi dengan baik.

Page 38: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

27

Menurut Sulistyo Basuki (Sulistyo-Basuki, 2004, p. 393), kebutuhan

informasi adalah informasi yang diinginkan seseorang untuk pekerjaan,

penelitian, kepuasan rohaniah, pendidikan dan lain-lain. Kebutuhan informasi

ditentukan oleh: (a) kisaran informasi yang tersedia, (b) penggunaan informasi

yang akan digunakan; (c) latar belakang, motivasi, orientasi profesional, dan

karakteristik masing-masing pemakai; (d) sistem sosial, ekonomi, dan politik

tempat pemakai berada; dan (e) konsekuensi penggunaan informasi

(Fatmawati, 2016).

Taylor menjelaskan bahwa kebutuhan informasi merupakan kebutuhan

individu dan sesuai kondisi bawah sadarnya (Idris, 2012, p. 2). Dapat diartikan

kebutuhan seseorang maupun keinginan suatu kelompok untuk menempatkan

dan mendapatkan informasi demi memuaskan kebutuhan sadar maupun

kebutuhan tidak sadarnya.

Kebutuhan informasi terjadi karena adanya kesenjangan antara

pengetahuan yang dimiliki dengan kebutuhan. Kuhlthau menjelaskan bahwa

adanya gap (kesenjangan informasi) antara informasi yang dimiliki oleh

seseorang dengan informasi yang seharusnya dimiliki oleh orang tersebut

untuk mendukung kegiatannya sehari-hari memunculkan kebutuhan informasi

(Widiyastuti, 2016).

Menurut Yusup, ada banyak kebutuhan yang bisa dikemukakan, antara

lain (Nurachma & Ati, 2015):

Page 39: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

28

1. Kebutuhan Kognitif

Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan

menguasai lingkungannya yang kemudian dapat memberi kepuasan

atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang.

2. Kebutuhan Afektif

Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat

menyenangkan, dan pengalaman-pengalaman emosional. Berbagai

media dalam hal ini juga sering dijadikan alat untuk mengejar

kesenangan dan hiburan.

3. Kebutuhan Integrasi Personal

Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan,

satabilitas dan status individu. Berasal dari hasrat seseorang untuk

mencari harga diri. Kebutuhan Integrasi Sosial

Kebutuhan untuk berkomunikasi dengan keluarga, teman, dan orang

lain dalam masyarakat. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang

untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain.

4. Kebutuhan Berkhayal (Escapist Needs)

Kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk

melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk mencari

hiburan atau pengalihan (diversion).

Dikutip oleh Wilson, Morgan dan King menjelaskan bahwa kebutuhan

muncul dari tiga motif yaitu (Wilson, Human Information Behavior : Special

Issue on Information Science Research, 2000, p. 52):

Page 40: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

29

1. Physiological motives, yaitu kebutuhan informasi didasari atas

kebutuhan diri sendiri.

2. Unlearned motives, adalah kebutuhan informasi terjadi karena adanya

tugas atau informasi digunakan untuk mengambil keputusan.

3. Social motives, merupakan kebutuhan informasi terjadi karena adanya

permintaan informasi dari orang lain.

Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi merupakan kebutuhan

naluriah individu maupun kelompok akan informasi berdasarkan kondisi

bawah sadar serta adanya keinginan dan tujuan tertentu yang harus dipenuhi.

4. Perilaku Pencarian Informasi

a. Definisi perilaku pencarian informasi

Perilaku pencarian informasi menurut Wilson adalah perilaku

pencarian tingkat mikro, yang ditunjukkan seseorang ketika berinteraksi

dengan semua jenis sistem informasi. (Wilson, Human Information

Behavior : Special Issue on Information Science Research, 2000, p. 1)

Pencarian informasi sangat dipengaruhi oleh kebutuhan informasi yang

diinginkan oleh pengguna, semakin tinggi kebutuhan akan informasi yang

diinginkannya, maka semakin tinggi pula pencarian informasi yang

dilakukan oleh pengguna perpustakaan.

Perilaku pencarian informasi merupakan perilaku seseorang yang

selalu terus bergerak bedasarkan lintas ruang dan waktu, mencari informasi

untuk menjawab segala tantangan yang dihadapi, menentukan fakta,

memecahkan masalah, menjawab pertanyaan dan memahami suatu

Page 41: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

30

masalah (Riady, 2013, p. 108). Sedangkan menurut Krikelas perilaku

pencarian informasi merupakan kegiatan dalam menentukan dan

mengidentifikasi pesan guna memuaskan kebutuhan informasi yang

dirasakan.

Yusup Pawit mengutip pandangan Wilson mengenai batasan perilaku

informasi adalah sebagai berikut (Riani, 2017):

1. Perilaku informasi (information behavior), merupakan keseluruhan

perilaku manusia berkaitan dengan sumber dan saluran informasi,

termasuk perilaku pencarian dan penggunaan informasi baik secara

aktif maupun secara pasif.

2. Perilaku penemuan informasi (information seeking behavior), yaitu

upaya menemukan dengan tujuan tertentu sebagai akibat adanya

kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu.

3. Perilaku pencarian informasi (information searching behavior),

merupakan perilaku di tingkat mikro, berupa perilaku mencari yang

ditunjukkan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi.

Perilaku ini terdiri atas bentuk interaksi dengan sistem.

4. Perilaku penggunaan informasi (information user behavior), yakni

terdiri atas tindakan-tindakan fisik maupun mental yang dilakukan

seseorang ketika menggabungkan informasi yang ditemukannya

dengan pengetahuan dasar yang telah dimilikinya.

Dapat ditarik kesimpulan dari penjelasan di atas bahwa manusia

sebagai objek dan subjek dalam perilaku informasi, di mana manusia

sebagai pelaku juga sebagai penyampai informasi hanya penyampaian

Page 42: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

31

sarananya yang berbeda. Pencari informasi seperti pelajar, mahasiswa,

dosen maupun guru dan lainnya merupakan subjek dari pencarian

informasi. Dalam kajian ini peneliti ingin lebih fokus melihat perilaku

pencarian pada mahasiswa dan pelajar sekolah.

b. Model Perilaku Pencarian Informasi

Dalam dunia informasi banyak beragam model perilaku pencarian

informasi. Model merupakan kerangka atau langkah-langkah. Model

perilaku pencarian informasi biasanya dijelaskan dalam bentuk diagram

oleh tiap ahlinya. Ada beberapa model perilaku pencarian informasi yaitu:

b. 1. Model Wilson

Menurut Wilson (1981) perilaku informasi dipengaruhi oleh

kebutuhan pribadi yang berkaitan dengan kebutuhan fisiologis, afektif

maupun kognitif (Wilson, Human Information Behavior : Special Issue

on Information Science Research, 2000). Sewaktu seseorang terdorong

untuk mencari informasi berdasarkan faktor fisiologis, afektif, maupun

kognitif akan menentukan bagaimana seseorang berperilaku mencari

informasi. Model yang diambil merupakan model revisi Wilson pada

tahun 1996.

Page 43: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

32

Sumber: (Iperpin, 2008)

Perilaku pencarian informasi me nurut Wilson yang direvisi seperti ini:

a. Perhatian pasif (passive attention), tahap ini ada dimanapun

perolehan informasi terjadi, seperti ketika mendengarkan radio

atau menonton TV, dimana sebenarnya tidak ada niat untuk

mencari informasi.

b. Pencarian pasif (passive search), yaitu suatu peristiwa yang

ditandai oleh perilaku atau pencarian yang dilakukan oleh

seseorang yang dihasilkan dari perolehan informasi yang relevan

terhadap dirinya.

c. Pencarian aktif (active search), yaitu tipe pencarian yang

dilakukan saat seseorang secara aktif mencari informasi.

Gambar 1:Model perilaku pencarian informasi Wilson

Page 44: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

33

d. Pencarian berlanjut (on going search), yaitu dengan pencarian aktif

telah dapat disusun atau didirikan kerangka dasar dari gagasan,

kepercayaan, nilai dan sebagainya, kemudian pencarian informasi

berlanjut dilakukan untuk memperbarui atau memperluas kerangka

tersebut.

Model ini terbatas pada konteks pencarian informasi dan Wilson

menganggap bahwa perilaku informasi merupakan proses melingkar

yang langsung berkaitan dengan pengolahan dan pemanfaatan

informasi dalam konteks kehidupan seseorang.

Kebutuhan akan informasi tidak langsung berubah menjadi

perilaku mencari informasi, melainkan harus dipicu terlebih dahulu

oleh pemahaman seseorang tentang persoalan dalan kehidupannya.

Kemudian, setelah kebutuhan informasi berubah menjadi aktivitas

mencari informasi, ada beberapa hal yang mempengaruhi perilaku

tersebut, yaitu:

a. Kondisi psikologi seseorang

b. Demografis

c. Peran seseorang di masyarakat

d. Lingkungan

e. Karakteristik sumber informasi

Kelima faktor di atas, menurut Wilson akan sangat mempengaruhi

bagaimana akhirnya seseorang menunjukkan kebutuhan informasi dalam

bentuk perilaku informasi.

Page 45: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

34

b. 2. Model Krikelas

Menurut Saepudin (2009) Krikelas menjelaskan perilaku pencarian

informasi merupakan kegiatan dalam menentukan dan mengidentifikasi

pesan untuk memuaskan kebutuhan informasi yang dirasakan (Nurachma

& Ati, 2015, p. 4). Krikelas memperlihatkan bahwa pengguna memahami

kebutuhan dalam konteks lingkungannya. Individu mengakui

ketidakmampuan dalam pengetahuannya yang di mana membutuhkan

solusi untuk menangani masalah, dengan demikian mengarahkan

pengguna untuk mencari informasi melalui berbagai sumber informasi

(Odongo & Mostert, 2006).

Sumber : (Kassim, 2018)

Gambar 2: Model perilaku pencarian informasi Krikelas

Page 46: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

35

Menurut Case, model Krikelas tidak membatasi untuk satu jenis

pekerjaan dalam pencarian informasi (Fathurrahman, 2016). Untuk model

ini pengumpulan informasi memang memiliki tujuan yang lebih umum.

Sama dengan yang disebutkan sebelumnya jika pengumpulan informasi

muncul disebabkan oleh lingkungan atau kejadian, sehingga

menimbulkan suatu kebutuhan infomasi.

b. 3. Model Kuhlthau

Model ini melakukan pendekatan berdasarkan “proses kognitif”

seseorang yang sedang mencari informasi dengan memakai metode

Information Search Process (ISP) yang melihat dari perspektif pencari

informasi. Kuhlthau mengemukakan beberapa tahapan dalam perilaku

pencarian informasi yaitu (Widiyastuti, 2016):

1. Initiation, tahap ini terjadi ketika seseorang menyadari bahwa

informasi akan dibutuhkan untuk melengkapi tugasnya. Mereka

mulai merenungkan dan memahami tugasnya lalu menghubungkan

pengalaman dan pemahaman yang mereka punya dan

mempertimbangkan topik yang mungkin untuk melengkapi tugasnya.

Namun perasaannya masih dilingkupi ketidakpastian.

2. Topic selection, yaitu dimana perasaan ketidakpastian masih

berlanjut, namun ada optimisme dan kegembiraan ketika seleksi

selesai dibuat. Yang dilakukan adalah mengidentifikasi dan memilih

topik utama yang akan diteliti dan pendekatan dalam pencarian.

3. Exploration, tahapan ini sering dikatakan poses yang paling sulit

karena perasaan kebingungan, ketidakpastian seringkali bertambah

Page 47: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

36

dalam tahap ini dikarenakan penemuan informasi yang tidak cocok,

tidak konsisten dan tidak pas dengan konsep sebelumnya.

4. Focus formulation, yaitu tahapan dimana ketidakjelasan berkurang

dan kepercayaan diri meningkat. Dalam tahap ini informasi yang

telah terkumpul diidentifikasi dan dipilih untuk membentuk

perspektif yang fokus.

5. Collection, yaitu tahap dimana interaksi antara pengguna dan system

informasi sangat efektif dan efisien.

6. Presentation, yaitu tahapan dimana ada perasaan lega, perasaan puas

ketika pencarian berjalan dengan baik atau kekecewaan jika terjadi

sebaliknya.

Sumber: (Syawqi, 2017)

Tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Kuhlthau menghubungkan

perilaku pencarian informasi dengan aspek psikologis manusia (kognitif,

afektif, motorik) untuk menjelaskan perasaan pemahaman manusia yang

Gambar 3:Model Perilaku Pencarian Informasi Kuhlthau

Page 48: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

37

mengalami peningkatan dan penurunan ketika melakukan pencarian

informasi.

b. 4. Model Ellis

Ellis menjabarkan beberapa karakteristik perilaku informasi

berdasarkan penelitiannya terhadap peneliti sosial, sains, dan insinyur.

Ellis melakukan pengamatan terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan

objeknya dalam mencari informasi seperti membaca, meneliti di

laboratorium, dan menulis makalah . Menurut Ellis dalam (Yusup &

Subekti, 2010) mengelompokkan kegiatan-kegiatan tersebut menjadi

beberapa bagian :

a. Starting

Kegiatan yang sifatnya pencarian awal informasi misalnya bertanya

pada seseorang yang ahli disalah satu bidang kelimuan yang diminati

oleh individu tersebut.

b. Chaining

Aktivitas yang merunut rangkaian sitasi atau bentuk hubungan

referensial antar materi atau sumber-sumber yang diidentifikasi

selama aktivitas ‘starting’. Aktivitas ini bisa saja mundur atau maju.

Aktivitas chaining mundur dilakukan apabila referensi yang dipakai

adalah sumber utama. Sebaliknya, aktivitas chaining maju dilakukan

dengan mengidentifikasi dan mengikuti referensi menuju sumber lain

yang mengacu pada sumber asli (Fathurrahman, 2016).

Page 49: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

38

c. Browsing

Merupakan kegiatan mencari informasi terstruktur atau semi

terstruktur.

d. Differentiating

Pembagian suatu reduksi data atau pemilahan data, mana yang akan

digunakan dan mana yang tidak perlu.

e. Monitoring

Kegiatan memantau atau mencari berita atau informasi-informasi

terbaru (up-to-date).

f. Extracting

Mengambil salah satu informasi yang berguna dalam sebuah sumber

informasi tertentu. Misalnya, mengambil salah satu file dari sebuah

world wide web (www) dalam dunia internet.

g. Verifying

Tahap ini pemustaka melakukan pengecekan informasi yang mereka

temukan selama pencarian dan memilih yang sesuai dengan

kebutuhan informasinya (Fathurrahman, 2016).

h. Ending

Merupakan tahapan akhir, dimana pemustaka melakukan diskusi

bersama pihak lain yang dianggap lebih mengetahui informasi yang

dikaji guna dalam menentukan informasi mana yang digunakan

(Fathurrahman, 2016).

Page 50: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

39

Sumber: (Wilson , Models in Information Behaviour

Research, 1999)

Ellis mencatat bahwa interaksi individu dalam menemukan

informasi memiliki keunikan tersendiri tergantung pada aktivitas

penemuan itu sendiri. Ellis menyatakan bahwa starting, chaining,

browsing, differentiating, monitoring, dan extracting saling berkaitan

untuk membentuk pola pencarian informasi dan seringkali bukan

merupakan tahapan yang teratur. Ada perbedaan di kalangan ilmuwan,

misal di kalangan peneliti ilmu kimia ada dua kebiasaan khusus, yaitu

verifying (kebiasaan mengulang cek ketepatan informasi), dan ending

(secara khusus menetapkan akhir kegiatan pencarian informasi)

(Fathurrahman, 2016).

Gambar 4: Model perilaku pencarian informasi Ellis

Page 51: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

40

B. Peta Tinjauan Literatur

Bagan 1 : Peta Tinjauan Literatur

Informasi

Suatu kumpulan data terstruktur yang telah

dikomunikasikan kepada orang lain agar bernilai guna.

Sutarno, 2006; Yusup M Pawit, 2009

Kebutuhan Informasi

Kebutuhan naluriah individu maupun kelompok akan informasi

berdasarkan kondisi bawah sadar serta adanya keinginan dan tujuan tertentu yang harus dipenuhi.

Sulistyo Basuki, 1994; Yusuf Tunde Idris, 2012; Wilson T.D, 2000

Model Perilaku Pencarian Informasi

Perilaku pencarian informasi oleh mahasiswa

maupun peneliti di Perpustakaan Umum Kota Depok

Wilson

1. Kebutuhan Informasi

2. Mekanisme

Pengaktifan (stress)

3. Variabel Perantara

4. Mekanisme

Pengaktifan (Resiko

& Imbalan)

5. Perilaku Pencarian

6. Pengolahan dan

Pemanfaatan

Informasi

T.D Wilson, 1997

Krikelas

1. Pengumpulan data

informasi

2. Pemberian Informasi

(sumber internal dan sumber eksternal)

Case O Donald, 1981

Ellis

1. Starting

2. Chaining

3. Browsing

4. Differentiating

5. Monitoring

6. Extracting

7. Verifying

8. Ending

Ellis David, 1987

Kuhlthau

1. Inisiasi

2. Seleksi

3. Eksplorasi

4. Formulasi

5. Pengumpulan 6. Presentasi

Kuhlthau Carol, 1991

Fokus Penelitian

Penelitian ini fokus pada perilaku pencarian pemustaka pada umumnya dengan menggunakan teori

Ellis, khususnya pada pelajar, mahasiswa maupun peneliti yang membutuhkan informasi untuk meneliti

sesuatu atau sekedar membutuhkan referensi tambahan untuk tugas.

Page 52: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

41

Kebutuhan dan perilaku pencarian informasi saling berhubungan dan

saling mempengaruhi. Perilaku pencarian informasi dipengaruhi oleh

kebutuhan informasi, dikarenakan kebutuhan setiap orang berbeda-beda maka

dari itu perilaku dalam pencarian informasinya pun akan berbeda-beda.

Demikian dalam perpustakaan umum, dimana pemustakanya sangat beragam

dan kebutuhannya pun pasti tidak sama.

Ada beberapa teori perilaku pencarian informasi yang penulis paparkan.

Diantaranya ada teori yang dijelaskan oleh Wilson, Krikelas, Kuhlthau dan

Ellis. Dari keempat teori tersebut tentunya mempuyai karakteristik yang

berbeda. Teori Wilson mengemukakan faktor yang mempengaruhi perilaku

pencarian, teori Ellis yang mengamati perilaku pencarian secara langsung,

Krikelas yang mengedepankan sumber internal dan eksternal dalam pencarian,

sedangkan Kuhlthau menghubungkan tahapan perilaku pencarian dengan

aspek psikologis (kognitif, afektif, motorik).

Dalam perpustakaan umum pemustaka sangat beragam, mulai dari status

dan pekerjaan. Seperti halnya pada Perpustakaan Umum Kota Depok, dari

pengamatan penulis, yang paling sering berkunjung yaitu dari kalangan pelajar

maupun mahasiswa. Penulis fokus meneliti perilaku pencarian informasi pada

mahasiswa dan pelajar sekolah dengan menggunakan teori Ellis. Menurut

Muslih, model pencarian Ellis merupakan model yang paling sesuai dengan

keadaan kondisi perpustakaan saat ini pada umumnya yang bayak dipengaruhi

oleh perkembangan teknologi (Fathurrahman, 2016, p. 88). Selain itu Hal ini

pula yang menjadikan alasan penulis tertarik menggunakan teori Ellis.

Page 53: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

42

BAB III

GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

A. Profil Perpustakaan Umum Kota Depok

Perpustakaan Umum Kota Depok berdiri tahun 2008 di Jalan Margonda

Depok nomor 54. Ketika itu gedung perpustakaan masih menempati gedung lama

yang terletak di sebelah selatan Masjid Baitul Kamal Balaikota Depok dengan

kondisi yang masih sederhana dengan fasilitas seadanya. Kemudian pada tanggal

21 Januari 2015 perpustakaan ini mulai pindah ke gedung baru yang terletak di

sebelah kiri setelah pintu masuk Balaikota Depok Jalan Margonda Raya no. 54.

Mulai 27 April 2015 bertepatan dengan ulang tahun Kota Depok ke-16 tahun,

gedung Perpustakaan Umum Kota Depok diresmikan oleh walikota Depok yaitu

Bapak Nurmahmudi Ismail dan telah dibuka untuk umum. Gedung ini memiliki

luas tanah kurang lebih sekitar 4.472,72 m dan luas gedung kurang lebih 3.824,42

m. Perpustakaan ini memiliki 3 lantai. Lantai 1 merupakan lobi, ruang serbaguna,

dan ada perpustakaan yang dituju untuk anak-anak maupun lansia. Lantai 2

diperuntukkan ruang baca dewasa dan anak-anak, sirkulasi serta pembuatan kartu

anggota. Sedangkan di lantai 3 adalah tempat penyimpanan arsip, kantor dan ruang

audio visual yang biasa dipakai untuk menonton film atau video edukasi anak-

anak.

Page 54: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

43

B. Visi dan Misi Perpustakaan Umum Kota Depok

Visi

“Terwujudnya pelayanan di bidang kearsipan dan perpustakaan yang edukatif,

rekreatif dan prospektif”

Misi

1. Mewujudkan sistem tatakelola kearsipan sebagai sumber informasi, bukti

sejarah, bukti hukum, bukti penyelenggaraan pemerintahan serta sumber

penelitian.

2. Mewujudkan pelayanan bidang perpustakaan yang edukatif, rekreatif dan

entertainment berbasis teknologi informasi.

3. Mewujudkan kemampuan pengelolaan dan pengolahan data penyelenggaraan

pemerintahan yang baik melalui e-government.

C. Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Kota Depok

Struktur organisasi Perpustakaan Umum Kota Depok mempunyai

pembagian amanat yang dipimpin oleh kepala kantor. Saat ini kepala kantor

membawahi sub bagian tata usaha, seksi pengelolaan arsip, seksi perpustakaan

dan seksi pengelolaan data. Berikut bagan struktur organisasi Perpustakaan

Umum Kota Depok :

Page 55: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

44

Bagan 2 : Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Kota Depok

Sumber: Perpustakaan Umum Kota Depok, 2018

KEPALA DINAS

HJ. SITI CHAERIJAH AURIJAH, S.PD, MM

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

SEKRETARIAT

HANI HAMIDAH S.SOS, MM

SUB BAG

KEUANGAN

SUB BAG UMUM

DAN PEP

ARSIPARIS

PUSTAKAWAN

1. IRMASARI, S.SOS

2. NUR INDRAPERI S.IP

3. SRI NOVININGSIH S.PD

4. NEPRIANA TOBING S.PD

5. RUDI SUHARTONO

BIDANG PEMBINAAN,

LAYANAN,

PEMANFAATAN DAN

JASA ARSIPARIS

BIDANG

PERPUSTAKAAN BIDANG

PENGELOLAAN

ARSIP

SEKSI

PENGOLAHAN

ARSIP DINAMIS

SEKSI

PENGOLAHAN

ARSIP STATIS

SEKSI

PENGOLAHAN

ARSIP DINAMIS

SEKSI

PENGOLAHAN

ARSIP DINAMIS

SEKSI

PENGOLAHAN

ARSIP

DINAMIS

SEKSI

PENGOLAHAN

ARSIP DINAMIS

Page 56: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

45

D. Layanan Perpustakaan Umum Kota Depok

Ada banyak pelayanan yang ada di Perpustakaan Umum Kota Depok,

diantaranya yaitu:

1. Jam Pelayanan

Pelayanan di Perpustakaan Umum Kota Depok buka dari hari Senin sampai

Minggu. Sedangkan hari libur nasional maupun hari cuti bersama perpustakaan

tutup.

Tabel 1:Jam Pelayanan Perpustakaan Umum Kota Depok

Sumber : Perpustakaan Umum Kota Depok, 2018

2. Layanan Keanggotaan

Kartu anggota perpustakaan dibedakan menjadi empat kategori:

2. 1. Kategori karyawan (PNS Kota Depok)

a. Fotokopi KTP/SIM

b. Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan dengan benar dan

lengkap sesuai dengan identitas yang ada

Hari Pukul

Senin – Kamis 08.00 – 15.00 WIB

Jumat 08.00 – 16.00 WIB

Sabtu 08.00 – 16.00 WIB

Minggu 08.00 – 15.00 WIB

Hari libur nasional dan hari

cuti bersama

TUTUP

Page 57: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

46

2. 2. Kategori umum

a. Warga Kota Depok

b. Fotokopi KTP/SIM

c. Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan dengan benar dan

lengkap sesuai dengan identitas yang ada

2. 3. Kategori mahasiswa

a. Warga Kota Depok atau pendatang yang sedang menempuh pendidikan di

Universitas yang berada di wilayah Kota Depok

b. Fotokopi KTP/SIM

c. Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)

d. Surat keterangan aktif kuliah dari kampus

d. Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan dengan benar dan

lengkap sesuai dengan identitas yang ada

2. 4. Kategori pelajar

a. Warga Kota Depok atau pendatang yang sedang menempuh pendidikan

sekolah di wilayah Kota Depok

b. Fotokopi Kartu Tanda Pelajar/ kartu NISN/ biodata raport/ kartu keluarga/

Kartu Identitas Anak (KIA)

c. Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan dengan benar dan

lengkap sesuai dengan identitas yang ada

Page 58: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

47

3. Layanan Sirkulasi

Sirkulasi merupakan salah satu layanan perpustakaan yang memungkinkan

pemustaka melakukan peminjaman dan pengembalian buku. Layanan sirkulasi

merupakan layanan utama di Perpustakaan Umum Kota Depok. Layanan ini

meliputi:

3. 1. Layanan peminjaman buku

Pemustaka dapat meminjam buku setelah terdaftar menjadi anggota

Perpustakaan Umum Kota Depok. Pemustaka dapat memilih dan mengambil

sendiri buku yang diinginkan. Pemustaka dapat meminjam maksimal buku 2

eksemplar buku dengan jangka waktu tujuh hari dengan membawa kartu

anggota. Peminjaman koleksi tidak dapat diwakilkan, hanya orang yang

bersangkutanlah yang dapat meminjam buku di perpustakaan dengan membawa

kartu tanda anggota Perpustakaan Umum Kota Depok.

3. 2. Layanan pengembalian buku

Pemustaka menyerahkan buku yang akan dikembalikan kepada petugas

sebelum atau sesuai tanggal buku harus kembali. Pengembalian koleksi yang

dipinjam dapat diwakilkan oleh orang lain jika yang bersangkutan tidak dapat

mengembalikannya langsung. Untuk menjaga kedisiplinan, keterlambatan

pengembalian buku akan dikenakan sanksi yaitu berupa skorsing (suspend)

peminjaman.

Page 59: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

48

E. Data Koleksi Perpustakaan Umum Kota Depok

Sesuai data yang diberikan pada tahun 2018, Perpustakaan Umum Kota Depok

mempunyai jumlah koleksi sekitar 39.130 eksemplar. Perpustakaan ini melakukan

pengadaan sekitar kurang lebih 500 eksemplar buku pertahunnya. Berikut data

koleksinya:

Tabel 2: Data Koleksi Perpustakaan Umum Kota Depok

Sumber : Perpustakaan Umum Kota Depok, 2018

No Jenis Koleksi Jumlah Koleksi

1 Buku 18.938 eksemplar

2 Compact Disc 110 judul

3 Majalah 19 judul

4 Surat Kabar 16 judul

Page 60: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

49

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini penulis akan menjabarkan hasil penelitian yang sudah

dilakukan mengenai kebutuhan dan perilaku pencarian informasi pemustaka di

Perpustakaan Umum Kota Depok. Penulis meneliti, mengamati dan bertanya

melalui wawancara kepada pemustaka khususnya pada pelajar dan mahasiswa

yang menjadi objek utama.

Penulis memilih informan sesuai dengan topik, yang sedang melakukan tugas

maupun penelitian di perpustakaan. Informan tersebut ada diantaranya dua siswi

pelajar SMK dan dua mahasiswi dari universitas yang berbeda. Berikut nama-

nama informan yang penulis dapatkan diantaranya:

Tabel 3: Data Informan

Penulis melakukan wawancara ini untuk mencari informasi terkait kebutuhan

dan perilaku pencarian informasi pelajar dan mahasiswa. Penelitian ini dilakukan

selama dua minggu pada bulan November 2019. Sebelumnya penulis melakukan

observasi pada bulan Oktober dengan mengamati situasi perpustakaan dan

No Inisial Informan Status Domisili

1 D Mahasiswa Depok

2 E Pelajar Depok

3 K Mahasiswa Depok

4 M Pelajar Jakarta

Page 61: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

50

mengamati perilaku pemustaka dalam melakukan pencarian. Berikut hasil

wawancara penelitiannya :

1. Kebutuhan Informasi Pemustaka

Menurut Maurice B Line, kebutuhan informasi adalah sesuatu yang

sebaiknya dimiliki seseorang dalam melakukan pekerjaannya penelitian,

pendidikan, dan juga sebagai hiburan (Laloo, 2002) . Sama seperti halnya

pada pelajar dan mahasiswa yang membutuhkan informasi untuk mencari

materi sebagai bahan belajar, tugas sekolah atau kuliah, penelitian maupun

sebagai menambah wawasan atau sekedar refreshing.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemustaka (pelajar dan

mahasiswa) datang ke perpustakaan untuk belajar, mengerjakan tugas dan

penelitian tugas akhir. Informan yang ditemui penulis mengutarakan

berbagai alasan tujuan datang ke perpustakaan dan apa kebutuhannya. Untuk

lebih jelasnya penulis bertanya kepada informan mengenai kebutuhan

informasi apa yang sedang dan sering dicari ketika datang ke perpustakaan.

1. 1 Tujuan datang ke perpustakaan

Dari hasil wawancara yang diperoleh penulis, informan

mengungkapkan tujuan datang ke Perpustakaan Umum Kota Depok yang

berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan yang dicari oleh mereka. Berikut

jawabannya :

Page 62: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

51

a. Belajar

Tujuan datang ke perpustakaan salah satunya untuk sarana belajar, hal

ini diungkapkan oleh D dan berikut jawabannya,

“..hmm, iseng-iseng aja si sama belajar..” (D)

b. Hiburan

Tujuan mereka yang lain ketika ke perpustakaan adalah sebagai sarana

hiburan seperti membaca novel atau sekedar mencari kenyamanan

perpustakaan seperti yang diutarakan oleh E, M dan K. Juga tujuan lain

seperti meminjam buku seperti yang diutarakan oleh E.

“..baca, terus minjem buku..” (E)

“..baca novel..” (M)

“..sebagai hiburan juga sih..karena perpus tuh suasananya nyaman

banget..” (K)

c. Penelitian

Selain sarana menambah wawasan dan hiburan, perpustakaan juga

dijadikan tujuan untuk penelitian. Hal ini diungkapkan oleh K yang

sedang melakukan penelitian di Perpustakaan Umum Kota Depok.

“..tujuan saya datang ke perpustakaan itu pertama mendapatkan

informasi untuk penelitian saya yang berjudul strategi branding..” (K)

Tujuan pemustaka ke perpustakaan tentu tidak semua sama, selain

mencari informasi perpustakaan juga sebagai sarana hiburan untuk

pemustaka. Dari jawaban yang diutarakan informan tujuan mereka ke

perpustakaan yaitu sebagai sarana belajar, sebagai sarana hiburan dan juga

untuk penelitian.

Page 63: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

52

1. 2. Informasi yang dicari

Ketika datang ke perpustakaan, pemustaka mempunyai berbagai

kebutuhan dan informasi yang dicari pemustaka pun beragam. Seperti

kebutuhan informan yang penulis temui, mereka datang untuk mencari

koleksi non fiksi sebagai bahan belajar atau membuat tugas sekolah

maupun kuliah juga mencari koleksi fiksi seperti novel sebagai sarana

hiburan untuk sekedar membaca atau meminjam koleksi. Informasi yang

dicari lainnya seperti informasi terkait penelitian yang dilakukan oleh

informan K.

a. Koleksi fiksi

Koleksi fiksi merupakan koleksi yang berisi cerita dan sifatnya

imajinatif. Seperti informan E dan M sebagai pelajar yang lebih sering

mencari koleksi novel ketika datang ke perpustakaan.

“..yang sering dicari novel..” (M)

“..selain buku pelajaran, novel.. novel apa aja yang bisa dibaca” (E)

b. Koleksi non fiksi

Koleksi non fiksi merupakan koleksi yang berisi kejadian sebenernya

dan bersifat informatif.

“..informasi yang dicari ya lebih ke pelajaran-pelajaran sekolah, tapi

lebih ke pelajaran matematika..” (D)

“..yang sering dicari novel, tapi kadang kalau sekolah lagi ada tugas

nyarinya buku pelajaran..” (M)

Informan M dan E mengutarakan bahwa mereka ke perpustakaan ini

selain untuk belajar dan mengerjakan tugas sekolah, juga sebagai sarana

Page 64: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

53

hiburan mereka salah satunya dengan mencari koleksi fiksi yaitu novel yang

mereka sukai. Sedangkan informan D ke perpustakaan mencari informasi

terkait koleksi non fiksi seperti buku pelajaran matematika.

c. Informasi terkait penelitian

Bagi peneliti sebelum melakukan penelitian biasanya mereka mencari

informasi terkait yang akan diteliti. Sama seperti informan K yang sedang

melakukan penelitian di Perpustakaan Umum Kota Depok, berikut

penuturannya:

“..informasi yang dicari pertama data-data tentang identitas dari

perpustakaan itu sendiri, Perpustakaan Umum Kota Depok tentunya.

Lalu juga informasi tentang promosinya, fasilitasnya, juga informasi

tentang strategi branding..” (K)

Sesuai yang diutarakan informan K sebagai mahasiswi yang kebetulan

sedang melakukan penelitian di Perpustakaan Umum Kota Depok,

pemustaka ke perpustakaan tidak hanya mencari informasi mengenai

literatur yang ada pada koleksi perpustakaan, namun datang ke perpustakaan

untuk melakukan penelitian terkait.

Dari jawaban di atas dapat diketahui mereka mencari informasi ke

perpustakaan sesuai dengan kebutuhan mereka dan tentunya informasi yang

dicari berbeda-beda menyesuaikan dengan apa yang dicari atau dibutuhkan

saat itu (kondisional). Seperti D sebagai mahasiswi, yang dicari merupakan

informasi atau literatur yang berkaitan dengan jurusannya yaitu matematika

seperti buku maupun modul. Sedangkan M dan E yang sebagai pelajar

Page 65: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

54

sekolah dan usianya tergolong remaja lebih sering mencari literatur yang

berkaitan dengan novel selain buku pelajaran. Pemustaka mencari informasi

ke perpustakaan sesuai dengan apa yang ingin dicari atau dibutuhkan ketika

itu dan tidak selalu sama. Pemustaka datang ke perpustakaan tidak hanya

mencari informasi dari koleksi namun untuk mendapatkan informasi dari

internal perpustakaan untuk bahan melakukan penelitian atau yang lainnya

sesuai kebutuhannya.

2. Perilaku Pencarian Informasi

Perilaku pencarian informasi yang ada di Perpustakaan Umum Kota Depok

dilihat dengan menggunakan model David Ellis atau yang lebih dikenal dengan

Ellis. Teori Ellis menjelaskan bahwa perilaku individu dalam menemukan

informasi sangatlah unik dan berbeda-beda, tergantung dengan aktivitas

penemuan itu sendiri. Ellis mengemukakan ada 8 karakteristik perilaku individu

dalam menemukan informasi, berikut karakteristik beserta hasil analisisnya :

A. Starting (Memulai)

Starting merupakan dimana individu melakukan kegiatan yang bersifat

pencarian awal informasi seperti mengidentifikasi referensi yang menjadi

acuan awal pencarian. Referensi ini termasuk sumber yang telah digunakan

sebelumnya. Penulis dalam hal ini ingin mencari tahu bagaimana informan

melakukan persiapan sebelum mencari informasi yang diinginkan serta

apakah ada referensi utama sebelum melalukan pencarian. Berikut jawaban

informan :

Page 66: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

55

1. Mencari referensi di google

Internet merupakan akses yang dapat diakses dengan mudah di era kini,

salah satunya dari situs google. Dalam mencari referensi awal, informan K

dan M memanfaatkan situs google untuk mencari data yang diinginkan,

berikut pemaparannya:

“..persiapan yang dilakukan pertama kali searching di google mengenai

data-data apa saja yang diperlukan..referensi utama ya dari google

terutama di situs depok.go.id mengenai info perpustakaan kota

Depok..” (K)

“..pernah disuruh nyari sama guru referensi yang berkaitan sama uji

kompetensi jurusan, nah saya nyari dan dicocokin sama google terus

diketik pakai bahasa kita, kadang kalau ga ngerti dengan apa yang ada

di internet ya nyari ke perpustakaan sini karena kalau beli bukunya

mahal....” (M)

Informan K dan M mengungkapkan bahwa mereka melakukan

penelusuran awal di internet melalui situs google. Setelah mendapat

referensi di google baru mereka datang ke perpustakaan untuk mencari

referensi lainnya.

2. Langsung datang ke perpustakaan

Informan D menjelaskan bahwa ketika mencari informasi awal

langsung datang ke perpustakaan dan mencari apa yang dibutuhkan.

Page 67: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

56

“..langsung datang nyari apa yang diinginkan, misal lagi pingin

belajar kalkulus ya langsung cari sesuai subjeknya di rak

perpustakaan.. untuk referensi utama, kalau lagi ada tugas suka

disuruh sama dosen..” (D)

Dari pernyataan beberapa informan, mereka melakukan persiapan

berupa mencari sumber informasi yang dibutuhkan dengan internet

terlebih dahulu atau langsung datang ke perpustakaan dan melakukan

pencarian.

B. Chaining (Menghubungkan)

Aktivitas ini merunut pada sitasi atau referensi awal. Menghubungkan

informasi dan menyesuaikannya pada referensi utama atau inti awal. Dapat

dikatakan mengidentifikasi sumber-sumber referensi selama aktivitas

starting. Dari hasil yang didapat dari informan berikut penjelasannya :

1. Referensi sebelum pencarian

Sebelum melakukan pencarian, biasanya individu mempunyai acuan

referensi untuk menemukan data atau informasi yang dibutuhkan,

diantaranya dari guru atau dosen yang mengajar maupun dari situs.

Berikut pemaparan informan:

a. Referensi dari guru atau dosen

Mereka yang mendapat tugas sekolah atau kuliah biasanya guru

atau dosen menugaskan dengan memberi referensi awal terlebih dahulu

baru mereka mencari data dan informasinya.

Page 68: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

57

“..biasanya kalau dapet tugas dosen memberi tahu dulu apa aja

yang harus dicari, referensi utamanya apa..” (D)

“..biasanya guru mengarahkan referensi atau buku yang berkaitan

dengan tugasnya..” (M) dan (E)

b. Referensi dari situs

Menurut informan K tahap awal dalam mencari informasi didapat

dari situs google di internet.

“..jika mencari sebuah informasi yang pertama ya cari dulu tersedia

atau tidaknya disitu. Yang pasti saya berurut sih, pertama cari

dulu di google sumber datanya di mana lalu datang ke lokasinya..”

(K)

2. `Merunut dari sumber pertama

Menurut Ellis tahap terbagi menjadi 2, chaining yang merunut dari

sumber utama merupakan chaining mundur. Sebaliknya jika chaining

maju dilakukan dengan mengidentifikasi dan mengikuti referensi

menuju sumber lain yang mengacu pada sumber asli. Dalam hal ini

yang melakukan chaining hanya informan K.

“..jika mencari sebuah informasi yang pertama ya cari dulu tersedia

atau tidaknya disitu. Yang pasti saya berurut,..” (K)

Berbeda dengan jawaban yang lain, mereka mengakui bahwa

mencari referensi lainnya tidak harus merunut. Seperti yang

dikemukakan oleh E dan M,

“..nggak, kalau saya nggak harus merunut dari awal..” (E)

Page 69: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

58

“..nggak si, soalnya saya pecinta simpel.. yang dapet duluan ya

diambil..” (M)

Dari pernyataan yang dikemukakan beberapa informan, penulis

menyimpulkan bahwa pemustaka yang merunut dari sumber informasi

yang pertama kali ditemukan biasanya dipakai oleh peneliti atau

mahasiswa yang sedang mengerjakan penelitian atau kepenulisan tugas

seperti informan K dan informan ini menggunakan chaining maju.

Sedangkan yang menyatakan tidak harus merunut kepada sumber awal,

biasanya pemustaka yang sekedar berkunjung ke perpustakaan untuk

membaca atau belajar.

3. Cara menemukan referensi lain

Informan K sebagai peneliti di Perpustakaan Umum Kota Depok

menjelaskan bahwa ia melakukan pencarian dengan merunut. Dapat

diketahui informan K ini melakukan chaining maju (forward chaining),

“..pertama cari dulu di google sumber datanya di mana lalu datang

ke lokasinya kalau misalkan mencari bukunya di perpustakaan, tapi

kalau nyari sumber datanya online ya ngubek-ngubek aja mulai dari

pengarang, judulnya dicari adanya di mana dan lainnya..” (K)

Dari pemaparan informan K, bahwa ia melakukan chaining maju,

sebelum mencari ke lokasi yang dituju melakukan pencarian lewat

internet terlebih dahulu mengenai data yang ingin diperoleh setelahnya

baru mencari ke perpustakaan.

Page 70: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

59

C. Browsing (Menelusur)

Tahap selanjutnya adalah merambah atau menelusur informasi.

Menelusur informasi di sini tidak hanya membaca sekilas jurnal yang sudah

dipublikasikan, tetapi juga referensi dan abstrak yang menyertai sumber

informasi tersebut. Pada tahap ini penulis bertanya dengan dua pertanyaan.

Pertama penulis ingin mengetahui darimana saja pemustaka mendapatkan

referensi yang dibutuhkan, berikut jawabannya:

1. Cara mendapatkan referensi

Ada berbagai cara pemustaka dalam melakukan pencarian maupun

mendapatkan referensi yang dibutuhkan. Di era modern kini yang

teknologinya makin canggih tak dipungkiri bahwa mencari informasi

tidak hanya di perpustakaan saja namun lewat internet yang mudah

didapat. Informan menjawab mendapatkan informasi lewat kedua sarana

tersebut. Berikut pemaparannya:

a. Sarana perpustakaan

Semua informan mengatakan bahwa perpustakaan menjadi

salah satu pilihan mereka dalam mencari informasi maupun data.

Berikut pemaparannya:

“..juga dari perpustakaan misal buku-buku juga dari jurnal

tercetaknya..” (K)

“..kalau ditanya lebih sering sama aja sih, kadang kalau nyari di

perpus dapet buku tapi kalau dirasa kurang ya nyari di web juga..”

(D)

Page 71: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

60

“..lebih sering perpus si kak soalnya kalau di internet kan liat

komputer layarnya ga bagus buat mata..” (E)

“..lebih sering di perpus dan lebih suka baca buku..” (M)

b. Sarana internet

Selain perpustakaan, internet juga menjadi pilihan kedua dalam

mencari dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Seperti

jawaban yang dikemukakan oleh semua informan.

“..yang pertama jurnal online, artikel online yang terpercaya..” (K)

“..selain perpus ya kaya sekarang nyarinya di google, kan aku

jurusan MTK jadi cari di web yang ada cara-cara ngerjain soal..

kaya web id school yang bahas tentang cara-caranya ngerjain

soal dan lain-lain..” (D)

“..selain di perpustakaan, di internet pastinya..” (E)

“..nyari jurnal online atau artikel ilmiah kalau kepepet lagi

nugas..” (M)

Dari semua jawaban informan, diketahui bahwa selain di

perpustakaan dalam mencari sumber informasi, internet juga menjadi opsi

yang digunakan dalam pencarian. Namun beberapa pemustaka lebih

sering mencari informasi di perpustakaan karena lebih menyukai

membaca langsung lewat buku. Dari semua jawaban informan, penulis

dapat menyimpulkan bahwa pemustaka selain mencari informasi di

perpustakaan, internet masih tetap digandrungi untuk mencari berbagai

informasi misalnya web, artikel atau jurnal ilmiah online.

Page 72: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

61

2. Strategi mencari referensi

Selanjutnya penulis ingin mengetahui bagaimana strategi pemustaka

dalam mencari referensi. Berikut yang diutarakan oleh informan:

a. Mencari di internet mengenai referensi yang tersedia

Mencari informasi maupun referensi di internet merupakan suatu

hal yang mudah didapat dan diakses, namun tentunya harus cermat

dalam memilah. Berikut yang dijelaskan oleh informan K:

“..strategi tertentu yang khusus si ga ada, sama aja sih kaya

biasanya cari subjek yang kita butuhkan apa, terus pengarang

terkenal di bidang yang ingin kita cari apa, sumber informasinya itu

siapa, baru kita searching buku yang ada apa aja di internet..” (K)

b. Mencari di perpustakaan

Mencari informasi di perpustakaan dikemukakan oleh semua

informan. Cara mereka dalam mencari informasi, berikut

penjelasannya:

“..lalu yang kedua ya datang ke perpus, terus cek OPAC-nya

terdapatnya apa aja disitu terus cek rak bukunya. Biasanya kan

terdapat subjek tertentu ya, misalnya kalau buku branding merek di

angka 567 ya berarti cari bukunya di sekitar situ dan yang sesuai

kita inginkan..” (K)

“..ya, ada sih, kaya misalnya kalau nyari buku-buku MTK biasanya

kan tempat yang mengkhususkan ilmu pengetahuan alamnya, dan

langsung nyari disitu. Atau kalau nyari tentang sosial berarti

tempatnya di sosial..” (D)

Page 73: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

62

Dari penjelasan dua informan di atas mengutarakan dalam

pencarian di perpustakaan mereka sudah mengetahui di mana tempat

koleksi yang dibutuhkan atau yang ingin dicari atau mengecek terlebih

dahulu OPAC (katalog online) sebelum menemukannya. Menurut

informan K, ketika mencari referensi di internet sebelumnya terlebih

dahulu melihat subjek, pengarang dan sumber yang ingin dicari.

c. Bertanya ke guru/ teman

Selain mencari informasi lewat perpustakaan dan internet,

informan M bertanya ke guru maupun temannya.

“..kadang liat yang paling mudahnya aja si..kaya misalnya buka

suatu blog terus ternyata sulit dipahami akhirnya cari yang lain

lagi..atau nanya ke temen, kalau nanya ke guru jarang..” (M)

Menurut informan M, mencari referensi tidak menggunakan

strategi tertentu. Ketika tidak menemukan yang dibutuhkan, langsung

cari referensi yang lain atau dengan bertanya ke teman. Dari semua

jawaban informan, penulis menyimpulkan bahwa beberapa pemustaka

dalam mencari referensi di perpustakaan langsung datang ke rak

koleksi atau melihat di katalog online perpustakaan terlebih dahulu dan

dalam pencarian internet sesuai dengan subjek, pengarang maupun

sumber pada referensi.

D. Differentiating (Memilah)

Tahap selanjutnya adalah memilah sumber informasi. Menurut Ellis

memilah informasi yang diperoleh dengan memanfaatkan pengetahuan

Page 74: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

63

mengenai perbedaan ciri-ciri sumber informasi, misalnya pengarang,

cakupan, kualitas dan lainnya. Dalam tahap ini penulis bertanya kepada

informan, ketika sudah mendapat informasi atau referensi yang dibutuhkan

apakah memilahnya terlebih dahulu. Berikut jawaban yang diberikan oleh

informan:

“..tentu saja, apalagi saya jurusannya ilmu perpustakaan kan, jadi kita

harus tau apakah data yang kita dapat itu sumber-sumbernya jelas

atau tidak, pengarangnya jelas atau tidak dan memang di bidang atau

pakarnya..” (K)

“..iyaa, misalnya untuk presentasi kan dipertanyakan juga dan kita

harus nguasain materi. Kalau ada sumber yang nggak relevan atau

sama dengan yang lain pasti dipertanyain atau nilainya dikurangin..”

(M)

“..iya biasanya dipilah..” (D)

“.. iya pasti dipilah dulu ya sumbernya..” (E)

Dari rata-rata jawaban ketika sudah mendapatkan informasi yang

dibutuhkan referensinya dipilah terlebih dahulu. Relevan atau tidaknya,

sumbernya harus yang terpercaya dan pengarangnya yang sesuai dengan

bidangnya. Dari semua yang diutarakan oleh informan, penulis dapat

menyimpulkan bahwa informan ketika sudah mendapatkan informasi atau

referensi yang diinginkan, selanjutnya memilah sumbernya apakah

terpercaya, relevansinya serta pengarangnya sesuai atau tidak. Sedangkan

Page 75: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

64

ada yang tidak harus menggunakan sumber terpercaya karena

mementingkan isinya.

E. Monitoring (Memantau)

Di tahap ini gunanya memantau perkembangan lapangan dengan

mengikuti sumber-sumber tertentu yang telah terpilih atau up to date.

Menurut Ellis dikutip oleh Case, monitoring merupakan memantau atau

mencari informasi terbaru (Case, 2002). Berikut hasil wawancara penulis:

1. Informasi up to date

Dari hasil penelitian ini yang melakukan tahap ini informan K, E dan

M karena K sedang melakukan penelitian dan M juga E dari jurusan

sosial yang dituntut untuk up to date, berikut penuturannya jelasnya:

“..iya kalau akuntansi, pajak.. harus up to date..cara mengetahuinya

ya nanya ke guru..” (E)

“..iya.. yang sekarang tuh gimana belajarnya disesuaikan sama yang

sekarang aja. Untuk tau up to date nya biasanya guru yang

menjelaskan terlebih dahulu di kelas, nanti kalau misalnya mau

memperdalam kita yang nyari sendiri atau biasanya nanya sama

kakak kelas..” (M)

“..ga selalu harus up to date cuma lebih bagus kalau yang up to date,

jadi tergantung bukunya sesuai apa tidak, kalaupun ada buku yang

di bawah tahun 2000 tapi itu sesuai dengan informasi yang saya

cari maka saya akan ambil, tapi kalau ada buku cetakan dan revisi

Page 76: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

65

terbaru maka lebih baik.. Cara mengetahuinya dengan kita lihat

cetakan dan versinya, begitu..” (K)

Dari hasil penelitian bahwa mereka yang mengambil jurusan di

bidang sosial dituntut untuk mengambil informasi yang up to date

karena informasi sosial selalu berkembang tiap saat. Untuk informan K,

sebagai peneliti dia mengakui tidak selalu mencari informasi up to date,

namun di sisi lain lebih memilih informasi up to date jika koleksi yang

ditemui terbaru dan sesuai dengan apa yang dicari.

2. Cara mengetahui informasi up to date

Ada berbagai cara pemusataka mengetahui informasi yang up to

date, diantaranya yaitu:

a. Bertanya kepada yang faham

Informan mengaku jika ingin mengetahui informasi yang up to date

dengan bertanya kepada yang lebih faham seperti guru maupun senior

di sekolahnya.

“..biasanya nanya ke guru..” (E)

“..tanya sama guru, sama kakak kelas..” (M)

Dari jawaban yang didapat dari M dan E penulis mengetahui

biasanya pelajar mendapatkan info yang up to date dengan cara

bertanya kepada orang yang lebih mengerti seperti guru maupun

seniornya dan dari literatur dengan melihat cetakan referensinya

terbaru atau tidak.

Page 77: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

66

b. Mencari sesuai cetakan dan versi buku

Menurut informan K, mengetahui up to date suatu informasi dapat

dilihat dari cetakan dan versi (koleksi buku).

“..ya kita lihat dari cetakan ke berapa, terus kita cari dulu

versinya..” (K)

Menurut K yang sedang melakukan penelitian, mendapatkan

informasi yang terbaru yaitu dengan mencari dan melihat cetakan

maupun versi dari sumber informasi tersebut.

Kesimpulannya, hampir semua melakukan tahap pemantauan ini

dalam hal mendapatkan infromasi yang up to date dengan berbagai

cara. Namun ada informan yang tidak melakukan tahap ini, yaitu

informan D, dikarenakan informan tersebut mahasiswa jurusan

matematika yang tidak dituntut menggunakan informasi yang up to

date.

F. Extracting (Merangkum)

Tahap extracting ini merupakan aktivitas yang berhubungan dengan

melanjutkan pencarian menggali lebih dalam sumber informasi dan

mengidentifikasi relevansi materi yang ada dengan selektif. Penulis

mengutarakan pertanyaan apakah informan mengidentifikasi sumber

infromasinya dan bagaimana caranya. Berikut cara mengidentifikasi sumber

yang diutarakan oleh informan :

Page 78: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

67

a. Mengidentifikasi pengarang, sumber dan isi

Menurut informan K, mengidentifikasi suatu sumber dengan cara

melihat pengarang, sumber dan isinya baik dari sumber offline maupun

online.

“..diidentifikasi sih pengarangnya siapa, bukunya apa, serinya ada

berapa.. atau kalau nyari informasinya online sumbernya jelas atau

tidak, didapatnya darimana terus juga isisnya seperti apa, sesuai

atau tidak..” (K)

b. Mencocokan kembali

Informan D menjelaskan mengidentifikasi sumber dengan

menyamakan atau mencocokkan informasi yang ada di dalam buku.

“..nggak si biasa aja, atau biasanya bakal ngambil beberapa

referensi lagi sih. Misalnya kaya tugas kelompok suruh nyari 6 buku

kalo ga salah, dan beda-beda, makanya disamain ini relevan apa

nggak sama informasi yang didapat..” (D)

c. Sesuai arahan guru

Mengidentifikasi sumber menurut M sesuai dengan apa yang

disarankan oleh gurunya.

“..iya kita nyari tapi tetep sesuai dengan yang guru bilang, jadi ya

disesuaikan aja sama referensinya..” (M)

d. Internet

Selain sesuai dengan arahan dari guru di sekolah, mengidentifikasi

sumber dapat dilihat dari internet menurut informan E.

Page 79: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

68

“..biasanya kan sebelum disuruh nyari materi dijelasin dulu sama

gurunya, nah kita nyari di google-nya sama atau nggak..” (E)

Dari penjelasan semua informan, penulis mengetahui bahwa mereka

mengidentifikasi sumber dengan berbagai macam cara. Dengan

mengidentifikasi sumber yang data, akan menjadi tolak ukur keabsahan

data yang digunakan.

G. Verifying (Verifikasi)

Tahap ini dinamakan verifikasi di mana aktifitas ini disatukan dengan

pemeriksaan terhadap akurasi informasi. Dari semua informan yang penulis

tanya, semua menyatakan bahwa mereka melakukan verifikasi terhadap

perolehan sumber yang didapat. Berikut pemaparannya:

“..yaa biasanya kalau kita mencari informasi baik itu untuk data penelitian

ataupun lebih luasnya sebuah informasi ya harus dicek dan ricek

kebenarannya, karena itu penting untuk keabsahan sebuah data ya..” (K)

“..iya biasanya diverifikasi lagi datanya ..” (D)

Dari jawaban dua mahasiswa tersebut diketahui ketika sudah

mendapatkan informasi yang dibutuhkan mereka meriksa kembali informasi.

Karena pemeriksaan informasi penting untuk keabsahan sebuah data, terlebih

untuk sebuah penelitian.

“..iya dicek..” (E)

“..iya pasti dicek dulu informasinya..” (M)

Jawaban yang sama diperoleh dari dua pelajar E dan M, mereka

mengungkapkan hal yang sama dengan melakukan pengecekan data maupun

informasi setelah didapat. Penulis menyimpulkan bahwa semua responden

Page 80: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

69

melakukan hal yang sama dalam verifikasi informasi, di mana verifikasi

terhadap sebuah data ini sangat perlu dilakukan untuk menunjukkan

keakuratan informasi.

H. Ending (Penyelesaian)

Aktifitas ini merupakan tahap terakhir pencarian informasi, di mana

ketika informan setelah selesai maka ditujukan dahulu kepada fasilitator. Dari

semua informan, rata-rata melakukan diskusi setelah mendapatkan informasi

atau data. Berikut penjelasannya:

“ iya biasanya gitu atau saling tuker informasi ke temen-temen..” (D)

“..iya biasanya kita diskusi, lebih enak sama temen lebih nyambung..” (M

dan E)

Dari tiga responden lainnya mengungkapkan bahwa setelah

mendapatkan informasi atau data biasanya mereka terlebih dahulu

mendiskusikan atau saling tukar informasi. Dari sini penulis mengetahui guna

mendapatkan informasi dan mengelolanya lebih baik lagi.

“..hhm nggak semua informasi si saya diskusikan, tapi biasanya kalau itu

penting dan saya belum mumpuni untuk mencernanya maka saya akan

bertanya perihal informasi tersebut kepada teman atau dosen pembimbing

saya..” (K)

Mahasiswi K mengungkapkan bahwa tidak harus semua informasi

didiskusikan karena sudah dimengerti dengan baik, namun ketika ada yang

belum difahami maka didiskusikan atau bertanya kepada teman yang lebih

faham maupun dosen pembimbingnya.

Page 81: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

70

BAB V

PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Pada bagian pembahasan ini penulis akan menjelaskan analisis singkat hasil

penelitian yang sudah dijabarkan di bab 4 dan menjawab apa yang tertera di

rumusan permasalahan. Berikut pembahasannya:

1. Kebutuhan Informasi Pemustaka

Kebutuhan informasi merupakan kebutuhan akan informasi individu dalam

memenuhi keinginan maupun tujuannya. Menurut Line, kebutuhan informasi

adalah sesuatu yang sebaiknya dimiliki seseorang dalam melakukan pekerjaan,

penelitian, pendidikan dan juga sebagai hiburan (Fatmawati, 2016). Dalam hal ini

penulis menjelaskan tujuan dan informasi yang dicari oleh pemustaka ketika

datang ke perpustakaan.

a) Tujuan datang ke perpustakaan

Sesuai yang dikemukakan oleh informan, tujuan mereka datang ke

Perpustakaan Kota Depok berbeda-beda. Di antaranya belajar seperti yang

dilakukan oleh informan D sebagai mahasiswa jurusan matematika,

kemudian penelitian yang dilakukan oleh informan K dan juga sekedar

mencari hiburan seperti membaca novel maupun meminjam buku

perpustakaan bagi informan M dan E yang berstatus pelajar.

Page 82: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

71

b) Informasi yang dicari

Informasi yang dicari ketika ke perpustakaan pun beragam tiap pemustaka.

Hasil dari wawancara, penulis mengetahui bahwa mereka datang ke

perpustakaan untuk mencari koleksi fiksi, non fiksi dan juga yang berkaitan

dengan penelitian. Pertama, informan E dan M yang statusnya pelajar

menjelaskan mereka biasanya datang ke perpustakaan mencari koleksi fiksi

seperti novel dan koleksi fiksi lainnya yang mereka sukai. Kedua, informan

D yang berstatus mahasiswa mencari koleksi non fiksi seperti modul

pelajaran matematika sebagai bahan belajar maupun tugas kuliah. Ketiga

mencari informasi terkait penelitian ini dilakukan oleh informan K yang

sedang melakukan penelitian di Perpustakaan Umum Kota Depok.

2. Perilaku Pencarian Informasi Pemustaka

Perilaku pencarian informasi ini penulis mengambil teori David Ellis. Beliau

menjelaskan bahwa perilaku individu dalam menemukan informasi sangat unik

dan beragam, tergantung dengan aktivitas penemuan itu sendiri. Ellis

menjelaskan ada 8 karakteristik perilaku pencarian, berikut hasil penelitian di

lapangan:

a) Starting (Memulai)

Menurut Ellis tahapan ini terdiri dari aktivitas-aktivitas yang memicu kegiatan

pencarian informasi (Putubuku, 2008). Pada tahap starting ini pemustaka mulai

mencari informasi misalnya bertanya pada seseorang yang ahli dalam bidang

yang diminati oleh individu tersebut (Widiyastuti, 2016) . Dari hasil penelitian,

dapat dilihat bahwa 2 informan melakukan pencarian di internet lewat situs

Page 83: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

72

google terlebih dahulu sebelum melakukan pencarian informasi berikutnya.

Informan mencocokkan referensi yang diarahkan oleh fasilitator dengan mencari

sumber dari internet. Sedangkan informan lainnya langsung datang ke

perpustakaan dan mencari informasi di rak koleksi perpustakaan. Dari hasil

penelitian dapat disimpulkan informan melakukan tahapan starting ini dengan

melakukan pencarian awal sumber maupun referensi dari internet dan dari

Perpustakaan Umum Kota Depok.

b) Chaining (Menghubungkan)

Tahap ini berhubungan dengan tahap starting, di mana pemustaka

menghubungkan informasi dan menyesuaikan referensi utama dan

mengidentifikasi sumber referensi selama aktivitas starting. Menurut Ellis, Cox

dan Hall diidentifikasikan sebagai hal yang penting pada pola pencarian

informasi, ditandai dengan mengikuti mata rantai atau mengaitkan daftar

literature pada rujukan inti (Ellis, Cox, & Hall, A Comparison of the Information

Seeking Patterns of Researchers in the Physical and Social Science, 1993) . Dari

penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah pemustaka mempunyai referensi

sebelum pencarian, apakah pencariannya merunut dan bagaimana menemukan

referensi lainnya.

1. Referensi sebelum pencarian

Dalam hal ini 3 informan mendapatkan referensi awal dari dosen maupun

gurunya jika ada tugas, mereka mendapatkan pengarahan terkait sumber

yang harus digunakan oleh fasilitator (guru maupun dosen). Sedangkan

Page 84: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

73

informan yang sedang melakukan penelitian mendapatkan referensi awal

dari situs google di internet.

2. Merunut dari sumber utama

Menurut Ellis, chaining yang merunut dari sumber utama merupakan

chaining mundur, sebaliknya jika dengan mengikuti referensi menuju

sumber lain yang mengacu sumber asli adalah chaining maju. Informan

yang melakukan tahap ini hanya satu orang yaitu yang sedang melakukan

penelitian. Informan K melakukan chaining maju dengan mencari

informasi di internet terlebih dahulu kemudian datang ke lokasi sumber.

3. Cara menemukan referensi lain

Cara ini dijelaskan oleh informan yang melakukan tahapan chaining maju

dengan merunut mengikuti referensi menuju sumber lain. Informan K

menjelaskan mencari sumber data terlebih dahulu di situs internet

kemudian datang ke sumber kedua dengan mencari mulai dari pengarang,

judul dan lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa dalam tahapan ini tidak semua informan

melakukan chaining. Tahapan ini hanya dilakukan oleh informan K yang sedang

melakukan penelitian dan informan melakukan chaining maju yaitu dengan

mencari sumber data di internet lewat situs kemudian datang ke lokasi di mana

sumber asli berada.

c) Browsing (Menelusur)

Tahap ini diartikan sebagai menelusur informasi. Menurut Ellis, browsing

merupakan kegiatan mencari informasi di wilayah tertentu yang dianggap

Page 85: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

74

memiliki potensi (Fathurrahman, 2016). Penulis ingin mengetahui bagaimana

informan mendapatkan informasi dan bagaimana strateginya.

1) Cara pemustaka mendapatkan referensi

Dari hasil penelitian, dapat diketahui semua informan mendapatkan

referensi dari perpustakaan dan internet. Informan menjelaskan bahwa

mereka lebih senang mencari informasi perpustakaan dikarenakan nyaman

dengan koleksi tercetak dibanding koleksi digital. Internet juga menjadi

sarana kedua dalam pencarian informasi dan mendapatkan referensi bagi

pemustaka, jika dirasa kurang puas melakukan pencarian di perpustakaan

atau dalam kondisi yang terdesak maka mereka melakukan pencarian

informasi di internet lewat situs yang tersedia.

2) Strategi mencari informasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dalam mencari referensi bagi

informan ada 3 cara. Pertama dari internet, yaitu dengan mencari subjek,

pengarang dan sumber informasinya. Kedua di perpustakaan, ada dua cara

yang penulis ketahui yaitu dengan mencari di OPAC dan langsung mencari

ke rak koleksi. Ketiga dengan bertanya ke guru/teman, diketahui dari

informan bahwa ketika sudah mencari referensi dan sulit dipahami langkah

berikutnya yaitu dengan bertanya ke teman maupun gurunya.

Dapat disimpulkan bahwa semua informan melakukan tahapan ini dengan

berbagai cara, yaitu dengan melakukan pencarian koleksi informasi dari internet,

perpustakaan maupun dengan bertanya kepada yang lebih paham. Dari semua

cara dapat dilihat bahwa perpustakaan masih menjadi tujuan utama pencarian

bagi informan.

Page 86: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

75

d) Differentiating (Memilah)

Pada tahap ini adalah pemilahan informasi mulai dari pengarang, cakupan,

kualitas dan lainnya. Menurut Ellis dalam (Wilson, Human Information

Behavior : Special Issue on Information Science Research, 2000) menjelaskan

differentiating yaitu menyaring informasi yang diperoleh dengan menggunakan

perbedaan yang diketahui dalam sumber informasi. Dari hasil penelitian penulis

mengetahui bahwa semua informan melakukan tahap ini. Informan melakukan

penyaringan informasi dengan memilah sumber, relevansi pengarang, serta isi

yang sesuai.

e) Monitoring (Memantau)

Pada tahap monitoring merupakan pemantauan terhadap perkembangan di

lapangan dengan mengikuti sumber yang up to date. Menurut Ellis, monitoring

yaitu selalu memantau atau mencari berita-berita atau informasi terbaru

(Widiyastuti, 2016). Dalam hal ini penulis mengetahui bahwa hampir semua

informan mencari informasi yang up to date. Ada berbagai cara informan

mengetahui informasi yang terkini, diantaranya dengan bertanya kepada yang

lebih faham seperti bertanya kepada senior maupun guru atau fasilitatornya.

Kedua dengan mencari sesuai cetakan dan versi buku. Dapat disimpulkan hampir

semua melakukan tahapan ini dengan memilah informasi yang up to date kecuali

informan yang berada di jurusan matematika yang tidak dituntut untuk

menggunakan informasi maupun referensi yang up to date.

Page 87: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

76

f) Extracting (Merangkum)

Di tahap extracting ini merupakan aktivitas mengidentifikasi relevansi

materi yang ada dengan selektif. Ellis menjelaskan dalam (Case, 2002) bahwa

extracting yaitu mengambil salah satu informasi yang berguna dalam sebuah

sumber informasi tertentu. Dari hasil penelitian diketahui bahwa semua informan

melakukan tahap extracting ini dengan berbagai cara. Pertama dengan

mengidentifikasi pengarang, buku, isi dan sumbernya yang sesuai. Kedua

dicocokkan kembali dengan beberapa buku yang relevan. Ketiga

mengidentifikasi sesuai arahan dari guru dan yang keempat mengidentifikasi

lewat internet. Tahapan ini dilakukan dengan caranya masing-masing dengan

mengidentifikasi sumber data dikarenakan akan menjadi tolak ukur keabsahan

data yang digunakan.

g) Verifying (Verifikasi)

Verifying ini merupakan tahap memeriksa keakuratan informasi. Menurut

Wilson dikutip dari Ellis, menjelaskan bahwa verifying merupakan seleksi

dengan mengidentifikasi sumber informasi yang relevan (Wilson, Human

Information Behavior : Special Issue on Information Science Research, 2000).

Dari data hasil penelitian, semua informan melakukan tahap verifikasi ini.

Informan yang sedang melakukan penelitian mengakui bahwa verifikasi

terhadap sumber informasi penting untuk sebuah keabsahan data maupun

keakuratan informasi yang digunakan.

Page 88: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

77

h) Ending (Penyelesaian)

Tahap terakhir ini merupakan tahap mendiskusikan bersaman pihak yang

lebih mengetahui untuk menentukan informasi yang digunakan. Tahap ending ini

merupakan aktivitas karakteristik dari pencarian informasi di akhir (Ellis, Cox, &

Hall, 1993). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa ketika informan selesai

melakukan pencarian informasi, maka selanjutnya adalah mendiskusikan atau

saling tukar informasi kepada teman maupun fasilitator. Dapat disimpulkan

semua informan melakukan tahap ending agar mendapatkan dan mengelola

informasi dengan lebih baik.

Page 89: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

78

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada bab terakhir ini penulis mengemukakan kesimpulan hasil penelitian

yang telah diperoleh dari analisis data. Selain kesimpulan, pada bab ini penulis

menyampaikan beberapa saran untuk Perpustakaan Umum Kota Depok.

1. Kebutuhan informasi pemustaka

Kebutuhan informasi pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Depok ini

penulis simpulkan dari tujuan datang dan informasi yang dicari oleh informan

yang bekunjung ke Perpustakaan Umum Kota Depok. Tujuan datang ke

perpustakaan berhubungan dengan kebutuhan informasi pemustaka. Dapat

disimpulkan tujuan informan ke Perpustakaan Umum Kota Depok diantaranya

yaitu belajar, hiburan seperti membaca novel dan meminjam buku, juga untuk

penelitian. Sedangkan kebutuhan informasi yang dicari pemustaka diantaranya

yaitu koleksi fiksi berupa novel dan sejenisnya, koleksi non fiksi berupa buku

atau modul pelajaran serta informasi untuk data penelitian. Dari sekian

kebutuhan informasi yang dicari, koleksi yang paling diminati adalah koleksi

non fiksi.

2. Perilaku pencarian informasi pemustaka

Perilaku pencarian informasi pemustaka di Perpustakaan Umum Kota

Depok ini penulis ambil berdasarkan teori David Ellis. Dari teori ini dapat

diketahui ada 8 tahapan yang dilalui yaitu starting, chaining, browsing,

Page 90: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

79

differentiating, monitoring, extracting, verifying, dan ending. Dari hasil analisis

data dapat disimpulkan bahwa pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Depok

hampir semua melakukan 8 tahapan tersebut. Namun ada 2 tahapan yang tidak

semua dilakukan oleh pemustaka yaitu chaining dan monitoring.

B. Saran

1. Pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Depok yang penulis teliti datang

ke perpustakaan dalam hal pemenuhan kebutuhan informasi untuk belajar

dengan mencari modul atau buku pelajaran dan refreshing (sebagai hiburan)

dengan membaca koleksi fiksi dan non fiksi. Dalam hal ini sebaiknya

Perpustakaan Umum Kota Depok dapat meningkatkan kualitas koleksinya.

Seperti koleksi non fiksi berupa modul atau buku pelajaran dengan

kompetensi yang disesuaikan juga koleksi fiksi seperti novel dan buku-buku

cerita yang edukatif.

2. Sebaiknya Perpustakaan Umum Kota Depok menambah kegiatan dalam hal

mengenalkan sarana penelusuran informasi dan cara pemanfaatannya pada

kegiatan pendidikan pemustaka sehingga pemustaka dapat menggunakan

fasilitas alat bantu penelusuran dengan baik. Juga sebaiknya pustakawan

lebih interaktif dalam membimbing dan membantu pemustaka dalam

mencari informasi yang dibutuhkan.

3. Adapun saran bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti tentang

kebutuhan dan perilaku pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Depok,

diharapkan dapat meneliti pemustaka potensial lainnya yang berada di Kota

Depok seperti ibu rumah tangga, PNS setempat, komunitas, maupun guru

di Kota Depok.

Page 91: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

80

DAFTAR PUSTAKA

Ayumi, T. R., & et al. (2015). Perilaku Pengguna Dalam Menelusur Informasi di

Pusat Perpustakaan UIN Maulana Malik Ibrahim. Jurnal Administrasi

Publik, Vol. 3, No. 5, h. 795-799.

Case, O. D. (2002). Looking for Information. London: Academic Press.

Creswell, J. W. (1994). Research Design: Qualitative and Quantitative

Approaches. California: SAGE Publications.

Ellis, D. (1989). A Behavioural Model for Information Retrieval System Design.

Journal of Information Science, Vol. 15, h. 237-247.

Ellis, D., Cox, D., & Hall, K. (1993). A Comparison of the Information Seeking

Patterns of Researchers in the Physical and Social Science. Journal of

Documentation, Vol. 49, h. 356-369.

Emzir. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Rajawali

Press.

Eviliyana, I., & Arfa, M. (2015). Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Asing

Peserta Darmasiswa Republik Indonesia Tahun Akademik 2014/2015

Universitas Dipenogoro. Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol. 4, No. 3.

Fathurrahman, M. (2016). Model- Model Perilaku Pencarian Informasi. Jurnal Ilmu

Perpustakaan dan Informasi, Vol. 1, h. 74-91.

Page 92: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

81

Fatmawati, E. (2016). Kebutuhan Informasi Pemustaka dalam Teori dan Praktek.

Jurnal Persadha, Vol. 13, No. 1.

Hadi, A., & Arief, A. (2010). Terampil Mengolah Data Kualitatif Dengan NVIVO.

Jakarta: Prenada Media Group.

Herlina, Suriana, S., & Misroni. (2016). Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa

Program Doktoral Universitas Islam Negeri Raden Fatah dalam Penyusunan

Disertasi. Jurnal Tamaddun, Vol. 15, No. 2, h. 187-220.

Hidayat, A. (2007). Penjelasan Lengkap Tentang Penelitian Kualitatif. Retrieved

from statiskian: https://www.statiskian.com

Idris, Y. T. (2012). Information Needs, Sources and Information Seeking Behaviour

of Women Artisans in Offa Metropolis. Library Philosophy and Practice,

Paper 1201.

Iperpin. (2008, Agustus). Perilaku Informasi, Semesta Pengetahuan. Retrieved

from Ilmu Perpustakaan dan Informasi: https:// iperpin.wordpress.com/

Irawan, P. (2004). Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA LAN.

Junita, W. (2015). Perpustakaan Umum Kota Depok. Retrieved from

kap.depok.go.id: http://kap.depok.go.id/depokcorner/pojok_depok

Kassim, R. (2018). Book Conference Info Seeking Behaviour Latest 2910 MITEC.

Retrieved from https://researchgate.net

Koentjaraningrat. (1991). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT

Gramedia.

Page 93: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

82

Kuhlthau, C. C. (1991). Inside the Search Process: Information Seeking form the

User’s Perspective. Journal of the American Society for Information

Science, Vol. 42, No. 5, h. 361-371.

Laloo, B. T. (2002). Information Needs, Information Seeking Behaviour and Users.

New Delhi: Ess Ess Pubication.

Miles, B. M., & Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber

Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UIP.

Noerhayati. (1987). Pengelolaan Perpustakaan, Jilid 1. Bandung: Alumni.

Nurachma, R., & Ati, S. (2015). Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi

Aktor Teater Emka (Emper Kampus) Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Diponegoro. Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol. 4, No. 2.

Odongo, R. I., & Mostert, J. (2006). Information Seeking Behaviour: A Conceptual

Framework. South African Journal of Libraries and Information Science,

Vol. 72, No. 3.

Putubuku. (2008, Mei). Membumi Bersama David Ellis. Retrieved from Ilmu

Perpustakaan dan Informasi: https://iperpin.wordpress.com.

Riady, Y. (2013). Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral

Dalam Penyusunan Disertasi” Visi Pustaka : Jaringan Informasi Antar

Perpustakaan. Visi Pustaka: Perpustakaan Nasional RI, Vol. 15, No. 2, h.

108.

Riani, N. (2017). Model Perilaku Pencarian Informasi Guna Memenuhi Kebutuhan

Informasi (Studi Literatur). Jurnal Publis, Vol. 1, No. 2.

Page 94: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

83

Riduan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Soeatminah. (1992). Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta:

Kanisius.

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif . Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Sulistyo-Basuki. (1994). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.

Sulistyo-Basuki. (2004). Pengantar Dokumentasi. Bandung: Rekayasa Sains.

Sumekar, S., & e. a. (2011). Standar Nasional Perpustakaan (SNP): Bidang

Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan

Nasional RI.

Sutarno. (2003). Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sutarno. (2004). Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Samitra Media Utama.

Sutarno. (2005). Tanggung Jawab Perpustakaan : Dalam Mengembangkan

Masyarakat Informasi. Jakarta: Pantai Rei.

Syawqi, A. (2017). Perilaku Pencarian Informasi Guru Besar UIN Antasari

Banjarmasin. TIK ILMEU: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol.

1, No. 1.

Widiyastuti. (2016). Perbandingan Teori Perilaku Pencarian Informasi Menurut

Ellis, Wilson dan Kuhlthau. Jurnal Pustaka Budaya, Vol. 3, No. 2, h. 51-

64.

Page 95: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

84

Wilson , T. D. (1999). Models in Information Behaviour Research. Journal of

Documentation, Vol. 55, No. 3, h. 249-270.

Wilson, T. D. (2000). Human Information Behavior : Special Issue on Information

Science Research. Informing Science, Vol. 3, No. 2, h. 49-55.

Wulan, I. A., & Nurislaminingsih, R. (2016). Perilaku Pencarian Informasi Para

Peneliti dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi di Lingkungan UPT Balai

Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung Kebumen. Jurnal

Ilmu Perpustakaan , Vol. 5, No. 4, h. 301-310.

Yusup, P. M., & Subekti, P. (2010). Teori dan Praktik Penelusuran Informasi:

Information Retrieval. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Page 96: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

85

LAMPIRAN

Page 97: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

86

Lampiran 1: Data Hasil Analisis

Variabel Sub Variabel Hasil

1. Kebutuhan Informasi 1. Tujuan datang ke

perpustakaan

- hiburan (K,M,E)

- belajar (D)

- penelitian (K)

2. Informasi yang sedang dan

sering dicari

- koleksi fiksi (D,M)

- koleksi non fiksi (M,E)

- informasi terkait penelitian (K)

2. Perilaku Pencarian

Informasi

a) Starting

3. Persiapan sebelum mencari

informasi

- searching di internet (K,M)

- langsung datang ke perpustakaan (D)

b) Chaining 4. Pemakaian referensi utama

sebelum pencarian

- memakai referensi yang sesuai dengan

arahan dosen/guru (D,M,E)

- mencari di situs yang berkaitan (K)

5. Melakukan pencarian

dengan runut dari sumber

pertama ; cara menemukan

referensi lain

- merunut (K)

- tidak runut (D,M,E)

Cara;

- mencari di situs terlebih dahulu (K)

c) Browsing

6. Cara mendapatkan

referensi

- internet/online (D,K,M,E)

- perpustakaan (D,K,M,E)

7. Strategi mencari referensi - mencari di internet mengenai buku

yang tersedia (K)

- mencari ke perpustakaan (D,K)

- bertanya ke guru/teman (M)

d) Differentiating 8. Memilah sumber yang

didapat

- memilah (D,K,M,E)

e) Monitoring 9. Informasi up to date; cara

mengetahuinya

- up to date (K,M,E)

- tidak (D)

Cara;

- bertanya kepada yang lebih faham

(K,M,E)

Page 98: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

87

- mencari sesuai cetakan, versi dll

f) Extracting 10. Identifikasi sumber; cara

mengetahuinya

- identifikasi pengarang, kejelasan

sumber dan isi (K)

- dicocokkan kembali (D)

- sesuai dengan arahan guru (M)

- dari internet (E)

g) Verifying 11. Memeriksa perolehan

sumber

- ya (D,K,M,E)

h) Ending 12. Melakukan diskusi

mengenai perolehan

informasi

- tidak (K)

- diskusi dengan teman (D,M,E)

Page 99: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

88

Lampiran 2: Daftar Wawancara

Nama : Status :

Usia : Domisili :

Variabel Tahapan Komponen

A. Kebutuhan Informasi 1. Tujuan datang ke perpustakaan? apakah

ada tujuan tertentu, berkaitan dengan

tugas atau yang lainnya?

2. Informasi apa yang sedang dicari dan

yang sering dicari ketika datang ke sini?

B. Perilaku Pencarian Informasi

a. Starting

3. Apakah ada persiapan atau kegiatan yang

dilakukan sebelum mencari informasi

yang diinginkan ?

b. Chaining 4. Apakah ada referensi utama sebelum

melakukan pencarian?

5. Apakah anda mencari dengan merunut

dari sumber pertama kali yang ditemukan,

dan bagaimana anda menemukan

referensi lainnya?

c. Browsing 6. Darimana saja anda mendapatkan

referensi yang dibutuhkan?

7. Adakah strategi tertentu dalam mencari

dan membaca referensi?

d. Differentiating 8. Ketika sudah mendapat informasi atau

referensi yang dibutuhkan apakah anda

memilahnya terlebih dahulu? Apakah

sumber relevan, kualitasnya dan sumber

terpercaya?

Page 100: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

89

e. Monitoring 9. Dalam mencari informasi yang

dibutuhkan, apakah harus up to date? Jika

iya, bagaimana anda mengetahuinya?

f. Extracting 10. Apakah anda mengidentifikasi sumber

informasi yang diperoleh? Jika iya,

bagaimana? Misal, memilih yang sesuai,

relevan kah, dicocokkan kembali atau

yang lainnya?

g. Verifying 11. Apakah anda mengecek atau memeriksa

informasi yang sudah diperoleh? Jika iya,

untuk apa anda melakukan pengecekan

informasi tersebut?

h. Ending 12. Ketika selesai mencari informasi, apakah

anda mendiskusikannya kepada yang

lebih mengetahui informasi tersebut?

Page 101: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51358/1/fulltext.… · Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

90

Lampiran 3: Perpustakaan Umum Kota Depok