KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU...

154
KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU LUAR BIASA - B STUDI KASUS PADA SMA LB SANTI RAMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh : APRILIA MELFI PUTRI NIM. 11140251000002 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA1440 H / 2018 M

Transcript of KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU...

Page 1: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI

GURU LUAR BIASA - B

STUDI KASUS PADA SMA LB SANTI RAMA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh :

APRILIA MELFI PUTRI

NIM. 11140251000002

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1440 H / 2018 M

Page 2: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI

GURU LUAR BIASA - B

STUDI KASUS PADA SMA LB SANTI RAMA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

APRILIA MELFI PUTRI

NIM. 11140251000002

Di bawah bimbingan

Nurul Hayati, M.Hum

NIDN. 2014058101

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1440 H / 2018 M

Page 3: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak
Page 4: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak
Page 5: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

i

ABSTRAK

Aprilia Melfi Putri (NIM : 11140251000002). Kebutuhan dan Perilaku Pencarian

Informasi Guru Luar Biasa – B : Studi Kasus Pada SMA Luar Biasa

Santi Rama. Di bawah bimbingan Nurul Hayati, M.Hum.Program Studi

Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dab Humaniora Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan informasi dan perilaku

pencarian informasi guru SMA LB Santi Rama dalam menunjang proses

mengajar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan

pendekatan kualitatif. Informan pada penelitian ini adalah guru SMA LB Santi

Rama. Penentuan informan dilakukan secara purposive sampling. Teknik

pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi literatur dan dokumentasi.

Sedangkan teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan meliputi

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa informasi yang dibutuhkan guru SMA LB Santi

Rama terbagi menjadi 5 kategori yaitu 1) Kebutuhan informasi pada saat awal

tahun ajaran baru, 2) Informasi sebelum mengajar, 3) informasi saat mengajar, 4)

metode mengajar, 5). Informasi menambah wawasan. Proses perilaku pencarian

informasi yang dilakukan guru SMA LB Santi Rama berbeda-beda. Namun

umumnya tahapan dalam pencarian informasi sesuai dengan teori Ellis yaitu

starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring, extracing, verifying,

ending. Ada 2 hal yang perlu dicermati dalam tahapan yang dilakukan guru SMA

LB dalam proses pencarian informasi yaitu dalam melakukan tahapan chaining,

yang dilakukan guru dalam pencarian informasi bukanlah merujuk pada daftar

pustaka ataupun referensi lain, melainkan bertanya kepada rekan satu prosfesi atau

pakar pendidikan. Kemudian pada tahapan montoring guru SMA LB Santi Rama

tidak melakukan tahapan ini secara terpisah, tetapi ini sudah dilakukan pada saat

pencarian informasi pada tahapan browsing untuk mencari informasi yang terbaru.

Sumber informasi yang digunakan guru SMA LB Santi Rama dalam pencarian

informasi terbagi menjadi 2 yaitu sumber dokumenter: buku pelajaran, majalah,

dan koran sedangkan untuk sumber non dokumenter yaitu pakar pendidikan, guru

senior, teman dan internet. Kendala dalam proses pencarian informasi yang

dihadapi guru SMA LB Santi Rama adalah sulitnya menentukan keyword,

kurangnya waktu, sumber informasi yang letaknya tidak beraturan, listrik dan

fasilitas internet yang kurang mendukung. Solusi yang digunakan guru SMA LB

Santi Rama yaitu mencari informasi dari teman sejawat dan mencari materi

alternatif untuk proses mengajar.

Kata Kunci : Kebutuhan Informasi, Perilaku Pencarian Informasi, Guru Sekolah

Luar Biasa

Page 6: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirabbil‟alamin, segala puja dan puji serta syukur saya

curahkan kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya. Serta shalawat dan salam tidak lupa saya hantarkan kepada

junjungan Nabi Muhammad Shallallahu „Alayhi wa Sallam beserta keluarga, para

sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir hayat, sehinggasaya dapat

menyelesaikan penulisan skripsiyang berjudul “Kebutuhan dan Perilaku

Pencarian Informasi Guru Luar Biasa-B (Studi Kasus Pada SMA LB Santi

Rama)” ini untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar S.IP.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis

hadapi. Menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidak lain

berkat bantuan, petunjuk, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh sebab

itu pada kesempatan ini penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu mewujudkan penulisan skripsi ini kepada:

1. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS., selaku Ketua Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 7: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

iii

4. Ibu Nurul Hayati, M.Hum, selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing serta memberi

masukan dan kritik kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat baik dibidang

akademis, sosial dan keagamaan kepada penulis.

6. Keluarga besar terutama kedua orang tua dan adik tercinta, yaitu Ayahanda

Ermanto, Ibunda Elfita, dan Arya Putra Anggito, yang senantiasa selalu

memberikan do’a, kasih sayang, perhatian, dukungan, semangat dan motivasi

baik moral maupun materil yang begitu besar sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Pihak Yayasan dan Guru SMA Luar Biasa Santi Rama terutama

kepada Ibu Sundari Utami, S.Pd, Ibu Dra. Sri Purwani, Ibu Yuni Wulandari,

S.Pd, Ibu Elni Prafitri, S. Pd, dan Ibu Wiwit Endang P, S. Pd yang telah

membantu penulis selama kegiatan penelitisn di Yayasan Santi Rama.

8. Ine Damayanti, Chairida Saufatunnisa dan Etika Mulya Sari yang telah

membantu dan memberikan masukan kepada penulis dalam menyusun skripsi

ini.

9. Teman-teman Ilmu Perpustakaan angkatan 2014, terlebih khusus kelas A, dan

teman KKN GANDUM 105. Terimakasih atas segala kebersamaan,

kekompakan dan kenangan yang telah tercipta selama ini.

10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Page 8: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

iv

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan, baik dari segi susunan maupun dari segi penulisan. Oleh sebab itu,

penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

saya pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, Oktober 2018

Aprilia Melfi Putri

Page 9: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 8

D. Definisi Istilah .............................................................................................. 9

E. Sistematika Penulisan ................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................... 11 A. Informasi .................................................................................................... 11

1. Definisi Informasi ................................................................................ 11

2. Sumber Informasi ................................................................................ 12

B. Kebutuhan Informasi .................................................................................. 14

1. Definisi Kebutuhan Informasi ............................................................. 14

2. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Infromasi .............................. 15

C. Perilaku Pencarian Informasi ..................................................................... 18

1. Definisi Perilaku Pencarian Informasi ................................................. 18

2. Model Perilaku Pencarian Informasi ................................................... 20

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pencarian Informasi ...... 27

4. Hambatan Perilaku Pencarian Informasi ............................................. 30

D. Guru Sebagai Pendidik ............................................................................... 31

E. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 34

F. Peta Literatur Penelitian ............................................................................. 38

BAB III METODE PENULISAN ...................................................................... 40 A. Jenis dan Pendekatan Penulisan ................................................................. 40

B. Kriteria Informan ........................................................................................ 41

C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 41

D. Teknik Analisis Data .................................................................................. 44

E. Teknik Pengujian Keabsahan Data (Triangulasi) ....................................... 46

F. Jadwal Penelitian ........................................................................................ 47

Page 10: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

vi

BAB IV HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN .................................... 48 A. Profil SLB Santi Rama ............................................................................... 48

1. Sejarah SLB Santi Rama...................................................................... 48

2. Visi dan Misi SLB Santi Rama ............................................................ 49

3. Program Pendidikan SLB Santi Rama ................................................. 51

4. Struktur Organisasi .............................................................................. 52

B. Hasil dan Pembahasan Penulisan ............................................................... 53

1. Kebutuhan Informasi Guru SMA LB Santi Rama ............................... 54

2. Perilaku Pencarian Informasi Guru SMA LB Santi Rama .................. 72

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 99 A. Kesimpulan ................................................................................................. 99

B. Saran ......................................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 101

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 11: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1: Model Pencarian Informasi Wilson ................................................ 21

Gambar 2. 2: Model Pencarian Informasi Ellis ..................................................... 25

Gambar 2. 3: Peta Literatur ................................................................................... 38

Page 12: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1: Penduduk DisabilitasUsia >10 Tahun ................................................... 2

Tabel 3. 1 Jadwal Penulisan .................................................................................. 47

Tabel 4. 1 Program Pendidikan SLB Santi Rama ................................................. 51 Tabel 4. 2 Struktur Organisasi Yayasan Santi Rama ............................................ 52 Tabel 4. 3 Biodata Informan ................................................................................. 54

Page 13: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi

Lampiran 2 Pertanyaan Wawancara

Lampiran 3 Transkrip Wawancara

Lampiran 4 Reduksi Data

Lampiran 5 Surat Tugas Pembimbing

Lampiran 6 Berita Acara Proposal

Lampiran 7 Surat Perubahan Judul Skripsi

Lampiran 8 Surat Izin Observasi dan Wawancara

Lampiran 9 Surat Izin Penelitian

Lampiran 10 Surat Balasan Izin Penelitian

Lampiran 11 Dokumentasi Wawancara

Page 14: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu kebutuhan dasar manusia untuk keberlangsungan hidupnya

yaitu pendidikan. Proses awal dari pendidikan yaitu karena adanya

ketidaktahuan yang nantinya akan muncul rasa ingin tahu, rasa ingin tahu ini

yang mendorong manusia membutuhkan pendidikan. Pendidikan di Indonesia

mengalami perkembangan yang signifikan. Perkembangan yang signifikan ini

dapat dilihat dari peraturan yang mewajibkan bagi warga negara Indonesia

untuk mendapatkan pelayanan pendidikan yang di berikan oleh negara.

Peraturan tersebut tertulis pada UU nomor 20 tahun 2003 pasal 10 yang

menyatakan bahwa ―Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak

mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan

pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.‖1

Dengan adanya UU tersebut dapat menggambarkan bahwa pendidikan di

Indonesia mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah.

Kewajiban untuk mendapatkan pendidikan tidak hanya ditujukan

untuk anak yang normal, tetapi juga kepada anak yang berkebutuhan khusus

(disabilitas). Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang memiliki

karakteristik yang berbeda dengan anak pada umunya seperti mental, emosi

dan fisik. Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2014 mempublikasikan

jumlah penduduk berdasarkan golongan umur yang mengalami disabilitas,

data tersebut berdasarkan Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun

1 Indonesia, ―Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional,‖ 2003.

Page 15: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

2

2012. Hasil Susenas pada tahun 2012 mendapatkan bahwa prevelensi

disabilitas meningkat seiring dengan pertambahan usia yaitu persentase anak

usia 0-4 tahun yang mengalami disabilits sebanyak 0,26%, usia 5-17 tahun

memiliki persentase 0,77%, usia 18-30 tahun memiliki persentase 1,15%, usia

31-59 tahun memiliki persentase 2,4%, dan persentase tertinggi untuk

penyandang disabilitas yaitu pada usia >60 tahun sebanyak 14,86.2

Kemudian sensus penduduk pada tahun 2010 mengumpulkan data

mengenai penduduk yang mengalami kesulitan melihat, mendengar, berjalan,

mengingat atau konsentrasi dan kesulitan mengurus diri sendiri. Data yang

disajikan merupakan penduduk disabilitas pada usia >10 tahun. Berikut

persentase penduduk disabilitas usia >10 tahun :3

Tabel 1. 1: Penduduk DisabilitasUsia >10 Tahun

Jenis Kesulitan

Mengalami Kesulitan

(dalam ribuan) %

Sedikit Parah

Melihat 5.313 507 3,05

Mendengar 5.268 456 1,58

Berjalan 2.432 656 1,62

Mengingat atau

Konsentrasi 2.126 616 1,44

Mengurus Diri

Sendiri 1.511 533 1,07

Mengalami

Kesulitan 9.046 4,74

Pemerataan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus

ditindaklanjuti melalui UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 5 ayat 2 yang menyatakan bahwa ―Warga negara yang

berkelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan/atau sosial berhak

2 Kementerian Kesehatan RI, ―Situasi Penyandang Disabilitas,‖ Buletin Jendela Data dan

Informasi Kesehatan, 2014, h.12.

3 Kementerian Kesehatan RI, h. 7.

Page 16: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

3

memperoleh pendidikan khusus‖.4Berdasarkan hasil susenas 2012 maupun

riskesdas tahun 2013 mendapatkan bahawa semakin tinggi tingkat pendidikan

maka prevelensi disabilitas akan menurun. Berikut persentase penyandang

disabilitas berdasarkan jenis pendidikan. Untuk tingkat SD/sederajat memiliki

persentase tertinggi 81,81%, sedangkan untuk tingkat SMP/sederajat

memiliki persentase 8,75%, dan tingkat SMA/sederajat memiliki persentase

9,44%.5

Salah satu layanan pendidikan untuk menurunkan prevelensi yang

khusus diperuntukan bagi anak berkebutuhan khusus adalah pendidikan luar

biasa. Pendidikan luar biasa memungkinkan anak berkebutuhan khusus untuk

mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. Pendidikan untuk anak

berkebutuhan khusus sangat penting untuk hidup bermasyarakat dan

berinteraksi dengan orang lain yang nantinya akan diperlakukan sama dengan

anak normal lainnya.

Mendidik anak berkebutuhan khusus memang tidak mudah, butuh

kesabaran yang tinggi, mengerti psikologis anak dengan baik dan memiliki

kemampuan yang khusus untuk mengembangkan bakat yang dimiliki anak,

karena rata-rata anak berkebutuhan khusus memiliki bakat yang tidak dimiliki

oleh anak normal pada umumnya. Salah satu keterampilan yang harus

dimiliki seorang pendidik anak berkebutuhan khusus adalah dapat membaca

tulisan braille untuk anak disabilitas netra dan bahasa tubuh untuk anak

disabilitas rungu. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen,

menjelaskan bahwa guru adalah seorang pendidik profesional dengan tugas

4 Indonesia, ―Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional.‖

5 Kementerian Kesehatan RI, ―Situasi Penyandang Disabilitas,‖ h. 13.

Page 17: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

4

utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan

formal, dasar, dan menengah.6 Guru pendidikan khusus adalah guru yang

mempunyai latar belakang pendidikan luar biasa yang pernah mendapat

pelatihan khusus tentang pendidikan luar biasa.

Keberhasilan guru dalam mengajarkan anak berkebutuhan khusus

tergantung dengan proses belajar mengajar itu sendiri. Demi terciptanya

kondisi pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswanya guru perlu

mengetahui terlebih dahulu kondisi kemampuan belajar siswanya dan

informasi seperti apa yang lebih mudah untuk di terima oleh siswanya. Maka

dari itu, di perlukan informasi dari sumber-sumber yang relevan dan memadai

agar dapat memahami kebutuhan informasi yang perlukan oleh siswanya.

Timbulnya kebutuhan informasi menurut Krech, Crutchfield, dan Ballachey

dipengaruhi oleh kondisi fisiologis, situasi dan kongnisinya.7 Kebutuhan

informasi muncul juga dikarenakan adanya kesenjangan pengetahuan yang

ada di diri seseorang dengan informasi yang diperlukan. Untuk mengatasi

kesenjangan tersebut, seseorang akan berusaha mencari informasi agar

pengetahuan yang dibutuhkan segera terpenuhi untuk membuat suatu

keputusan.8

Penjelasan di atas menyadarkan kita begitu pentingnya peranan

seorang guru dalam mencerdaskan anak bangsa. Guru mempunyai

tanggungjawab yang sangat besar untuk memberikan informasi yang baik

6 Indonesia, ―Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,‖ 2005.

7 Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi : Information

Retrieval (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 82.

8 Putu Laxman Pendit, Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi : Suatu Pengantar Diskusi

Epistemologi dan Metodologi (Jakarta: JIP-FSUI, 2013), h. 38.

Page 18: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

5

kepada siswanya agar tetap melek informasi. Guru dalam konteks pendidikan

Islam sebenarnya seseorang yang bertanggunggjawab terhadap

perkembangan anak didik, sebagaimana pendidikan pada umumnya. Melalui

peranannya sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing guru hendaknya

senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang diajarkannya serta

informasi apasaja yang dibutuhkan siswanya, kemudianmengembangkannya

dalam diri dan meningkatkan kemampuannya dalam segala hal yang

dimilikinya. Rasulullah Saw selalu menyampaikan wahyu dari Allah setelah

beliau mempelajarinya terlebih dahulu. Sehingga bahan atau materi tersebut

berkembang terlebih dahulu dalam diri beliau. Seperti penjelasan dari QS.Al-

Hujuraat ayat 6 dibawah ini :

نوا أن تصيبوا ق وما ياأي ها الذين آمنوا إن جاء كم فاسق بنبإ ف تب ي بهالة ف تصبحوا على ما ف علتم نادمي

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang

fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar

kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa

mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas

perbuatanmu itu”9

Ayat diatas menjelaskan bahwa setiap informasi yang kita peroleh,

kita harus mencari kebenarannya terlebih dahulu dan mencari sumber-sumber

yang valid terkait informasi tersebut. Seorang guru harus memenuhi

kebutuhan informasi dirinya dan siswanya, kemudian perilaku pencarian

informasi yang diterapkan guru akan menentukan apakah informasi tersebut

sesuai atau tidak dengan siswa yang berkebuhan khusus.

9 Harman Tanjang, ―Tafsir Surat Al-Hujuraat ayat 6,‖ Markaz Imam Malik, 2018, 1–5.

Page 19: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

6

Proses ini terdapat pada model perilaku pencarian informasi yang

dikemukakan oleh Ellis dan Kulhthau. Dalam model perilaku yang

dikemukakan oleh Ellis proses ini berada pada tahapan differentiating yaitu

proses pemilihan data untuk mengetahui mana yang dapat digunakan dan

mana yang tidak, sedangkan dalam model perilaku pencarian informasi yang

di kemukakan oleh Kulhthau, proses ini berada pada tahapan selection

dimana pencari informasi mulai mempertimbangkan informasi yang telah

ditemukan dengan berbagai kriteria.

Yayasan Santi Rama merupakan Sekolah Luar Biasa yang khusus

menangani anak-anak tunarungu. Yayasan Santi Rama pada awalnya

didirikan oleh BPKKS untuk memberikan pelayanan intervensi dini bagi anak

disabilitas rungu dibawah 6 tahun. Sampai saat ini Yayasan Santi Rama

mempunyai tenaga pengajar sebanyak 90 orang dengan tingkatan pendidikan

dari PAUD sampai dengan SMA. Keberhasilan dari Yayasan Santi Rama

dalam memberikan pendidikan kepada siswanya dapat dilihat dari alumni SD

yang telah melanjutkan pendidikannya di sekolah umum bahkan melanjutkan

pendidikan ke tingkat universitas, akan tetapi siswa SMP dan SMA dari

Yayasan Santi Rama sebagian besar adalah siswa yang tidak mampu untuk

melanjutkan pendidikannya ke sekolah umum, maka dari itu khusus untuk

siswa SMP dan SMA Santi Rama akan lebih dipersiapkan untuk memasuki

dunia kerja.

Proses belajar dari tingat SMA Santi Rama ini terdiri dari 38%

program umum, muatan lokal, dan pengembangan diri kemudian 62%

program keterampilan. Berdasarkan persentase inilah guru yang mengajar di

Page 20: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

7

SMA LB Santi Rama berusaha untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan

oleh siswanya. Jika dilihat persentase tersebut, untuk keterampilan memang

lebih tinggi dibandingkan persentase dari program umum, dikarenakan siswa

pada SMA tersebut di wajibkan untuk mengasah keterampilan yang

dimilikinya agar nantinya berguna ketika mereka akan memasuki dunia kerja.

Latar belakang inilah yang membuat penulis ingin mengetahui lebih

lanjut informasi seperti apa yang yang dibutuhkan guru SMA dalam proses

mengajar dan bagaimana perilaku guru SMA dalam proses pencarian

informasi untuk memenuhi persentasi pada proses pembalajaran tersebut.

Karena jika dipahami kebutuhan akan informasi untuk siswa yang

berkebutuhan khusus mungkin akan lebih sulit terpenuhi dibandingkan siswa

yang tidak memiliki kekurangan. Oleh karenanya penulis tertarik untuk

melakukan sebuah penulisan dengan judul “KEBUTUHAN DAN

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU LUAR BIASA - B:

STUDI KASUS PADA SMA LB SANTI RAMA”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, agar penulisan ini lebih terfokus,

terarah dan dapat dilaksanakan dengan mudah, maka penulisan ini dibatasi

pada:

1. Kebutuhan informasi guru SMA LB Santi Rama dalam proses mengajar.

2. Perilaku pencarian informasi guru SMA LB Santi Rama dalam proses

mengajar.

Page 21: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

8

Pembatasan ini bertujuan agar penulisan tidak meluas, lebih terarah,

jelas, dan memberikan hasil yang maksimal. Adapun masalah yang dapat

dikaji dalam penulisan ini, dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana kebutuhan informasi guru SMA LB Santi Rama dalam proses

mengajar?

2. Bagaimana perilaku pencarian informasi guru SMA LB Santi Rama

dalam proses mengajar?

C. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan pada pembatasan dan perumusan masalah di atas, maka

tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

a. Mengetahui kebutuhan informasi guru SMA LB Santi Rama dalam

proses mengajar.

b. Mengetahui perilaku pencarian informasi guru SMA LB Santi Rama

dalam proses mengajar.

Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini di harapkan dapat

memberikan manfaat bagi pembaca yaitu sebagai berikut :

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca dan

memberi gambaran terhadap guru Sekolah Luar Biasa mengenai perilaku

pencarian informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi siswa

berkebutuhan khusus dalam proses mengajar.

b. Penelitian ini diharapkan juga akan menambah wawasan penulis untuk

mengetahui lebih dalam perilaku pencarian informasi.

c. Bagi SLB Santi Rama, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan dan bahan pertimbangan kepada guru SLB Santi Rama dalam

Page 22: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

9

perilaku pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi siswa

Tuna Rungu dalam menunjang proses kegiatan mengajar.

D. Definisi Istilah

Kebutuhan Informasi merupakan sesuatu yang diinginkan seseorang

karena adanya kesenjangan antara pengetahuan yang dimiliki dengan

berbagai pertanyaan di dalam fikiran.

Perilaku Pencarian Informasi merupakan kegiatan dan cara yang

dilakukan oleh seseorang untuk menambah pengetahuan maupun hanya untuk

diketahuinya dan kemudian informasi tersebut akan digunakan sesuai dengan

kebutuhannya.

Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia hingga pendidikan menengah.

SLB (Sekolah Luar Biasa) merupakan lembaga pendidikan formal

yang melayani pendidikan untuk anak-anak yang memiliki keterbatasan dan

berkebutuhan khusus.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah saat pemahaman skripsi ini, penulis membagi

pembahasan menjadi lima bab, dan masing-masing bab terdiri dari beberapa

sub bab. Adapun sistematika penulisannya, yaitu sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, definisi istilah,

serta sistematika penulisan.

Page 23: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

10

Bab II Tinjauan Literatur

Bab ini memuat teori-teori yang berkaitan dengan tema penulisan,

sepertikebutuhan informasi, perilaku pencarian informasi, dan

hambatan dalam pencarian informasi. Selain itu, pada bab ini juga

terdapat penulisan terdahulu.

Bab III Metode Penulisan

Bab ini terdiri dari jenis dan pendekatan penulisan, kriteria

informan, teknik pengumpulan data, sumber data, teknik analisa

data, dan jadwal penulisan.

BabIV Hasil Penulisan dan Pembahasan

Bab ini memuat tentang profil Yayasan Santi Rama dan hasil

penulisan yang berkaitan dengan kebutuhan dan perilaku pencarian

informasi guru.

Bab V Penutup

Bab ini terdiri dari simpulan dan saran yang dibuat oleh penulis

setelah melakukan penulisan di Yayasan Santi Rama.

Page 24: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

11

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Informasi

1. Definisi Informasi

Pada saat ini perkembangan informasi sangatlah cepat. Dengan

adanya informasi kita dapat mengetahui apa yang tidak diketahui dan

menambah wawasan kita. Informasi menjadi salah satu kebutuhan yang

mendasar bagi manusia dikarenakan seseorang perlu memenuhi

kebutuhan akan informasi. informasi adalah suatu bentuk yang

mempunyai arti/nilai bagi pemakai dan dapat digunakan untuk membantu

mengambil suatu keputusan bagi pemakai.10

Definisi lain dari informasi adalah suatu pengetahuan atau ilmu

yang dikomunikasikan atau disebarluaskan. Ilmu informasi tersebut

mempelajari susunan dan kualitas informasi ilmiah dan peraturan-

peraturan teori, sejarah dan metodologi. 11

Sedangkan menurut Estabrook yang dikutip oleh Pawit dan Priyo

dalam buku Teori dan Praktik Penelusuran Informasi mengatakan bahwa

informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati atau bisa juga

berupa putusan-putusan yang dibuat.12

Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka pengertian informasi

menurut penulis adalah segala jenis data, fakta ataupun pengetahuan

10 Bambang Setiarso, Penerapan Teknologi Informasi dalam Sistem Dokumentasi dan

Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Widiasarna Indonesia, n.d.), h. 16.

11

Kosam Rimbarawa, Dasar-dasar Organisasi Informasi (Jakarta: Hakaesar, 2006), h. 1.

12

Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi : Information Retrieval,

h. 1.

Page 25: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

12

yang telah diolah dan dikomunikasikan kepada seseorang yang nantinya

akan berguna bagi penerima sabagai bahan pengembilan keputusan.

2. Sumber Informasi

Sumber informasi merupakan sarana atau tempat penyimpanan

informasi. Informasi dapat diperoleh dari sumber dokumen dan non

dokumen. Untuk sumber informasi non dokumen diperoleh dari manusia

seperti dosen, guru, teman, pustakawan dan sebagainya.13

Sedangkan

menurut Singh yang dikutip oleh Ulpah dalam buku Dasar-dasar

Organisasi Informasi, sumber-sumber informasi dapat dikelompokan

kedalam dua kategori yaitu:

a. Sumber dokumenter (documentary source)

Sumber dokumenter yaitu sumber informasi yang di

dokumentasikan atau sumber informasi yang tertulis dan tercatat.

Sumber dokumenter dikelompokan menjadi tiga yaitu :

1) Sumber informasi primer (primay source)

Sumber informasi primer merupakan karya asli yang

menyajikan gagasan asli dari penulis yang pertama, sumber

informasi primer inibukan merupakan karya terjemahan ataupun

karya saduran. Contoh dari sumber informasi primer adalah

dokumen pemerintah, jurnal, laporan penulisan, prosiding

konferensi, paten dll.

13 Desviana Siti Solehat, Doddy Rusmono, dan Gema Rullyana, ―Perilaku Pencarian Infromasi

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Asing di Universitas Pendidikan Indonesia,‖ Edulib Vol. 6, no. 1

(2016): h. 51-67.

Page 26: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

13

2) Sumber informasi sekunder (secondary source)

Sumber informasi sekunder merupakan pengetahuan yang

telah dikemas ulang dalam bentuk yang lebih mudah diakses.

Sumber informasi sekunder ini juga berfungsi sebagai pemandu

ke dokumen asli. Contoh sumber informasi sekunder adalah

buku, jurnal atau majalah, indeks dan abstrak, buku rujukan,

monograf dll.

3) Sumber informasi tersier (tertiary source)

Sumber informasi tersier merupakan sumber yang tidak

mengandung ulasan mengenai bidang subjek, tetapi sumber

informasi tersier ini digunakan sebagai alat bantu untuk

menggunakan sumber primer dan sekunder. Contoh informasi

tersier adalah bibliografi, direktori, panduan literatur, buku

tahunan dll.

b. Sumber non dokumenter

Sumber non dokumenter merupakan sumber informasi dalam

bentuk komunikasi lisan atau kata-kata (verbal). Sumber non

dokumenter dikelompokan menjadi 2 yaitu : sumber informasi

formal dan sumber informasi informal. Contoh sumber informasi

formal adalah radio, TV, organisasi penulisan. Sedangkan sumber

informasi informal adalah percakapan dengan para ahli pertemuan,

konferensi, dll.14

14 Ulpah Andayani, Dasar-dasar Organisasi Informasi (Tangerang: UIN Jakarta Press, 2016),

h. 19.

Page 27: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

14

Selain sumber-sumber informasi diatas, terdapat pula sumber

lain yaitu internet. Internet adalah kumpulan jaringan komputer yang

saling terkoneksi. Koneksi antar jaringan komputer ini menggunakan

kabel tembaga seperti yang masih digunakan di beberapa daerah di

Indonesia yaitu kabel optika serat, sambungan tanpa kabel dan

satelit.15

B. Kebutuhan Informasi

1. Definisi Kebutuhan Informasi

Banyak teori yang membahas masalah kebutuhan akan informasi.

Sebenarnya bukan hanya informasi saja yang dibutuhkan oleh seseorang,

melainkan banyak variasinya. Ada beberapa definisi mengenai kebutuhan

informasi, menurut Pawit dan Priyo kebutuhan informasi merupakan

suatu keadaan yang terjadi dalam struktur kongnisi seseorang yang

dirasakan ada kekosongan informasi atau pengetahuan akibat tugas atau

sekedar rasa ingin tahu.16

Sedangkan menurut Krikelas, kebutuhan informasi adalah

pengakuan tentang adanya ketidakpastian dalam diri seseorang yang

mendorong seseorang untuk mencari informasi.17

Kulthau menganggap kebutuhan informasi terjadi kerena adanya

kesenjangan informasi antara informasi yang dimiliki oleh seseorang

dengan informasi yang seharusnya dimiliki oleh orang tersebut untuk

15 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka,

2013), h. 12.6.

16

Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi : Information Retrieval,

h. 68.

17

James Krikelas, ―Information Seeking Behavior : Pattern and Concepts,‖ Drexel Library

Quarterly Vol. 19, no. 2 (1983): h. 5-20.

Page 28: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

15

mendukung kegiatannya sehari-hari memunculkan kebutuhan

informasi.18

Kebutuhan informasi mempunyai peranan penting dalan

kehidupan seseorang. Tailor yang dikutip oleh Kuhlthau mengatakan

bahwa terdapat 4 tingkat kebutuhan infromasi yaitu visceral, yaitu

informasi aktual yang dibutuhkan tetapi tidak dapat diungkapkan;

concious, yaitu kebutuhan yang dapat djelaskan atau digambarkan;

formalized, yaitu pernyataan resmi atas suatu kebutuhan; dan

compromised, yaitu pernyataan yang diajukan pada sistem informasi.19

Teori kebutuhan informasi ini akan menjadi dasar untuk

memahami hal terkait kebutuhan informasi, sehingga akan memudahkan

penulis untuk memahami makna kebutuhan informasi.

2. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Infromasi

Munculnya kebutuhan informasi pada seseorang karena adanya

kesenjangan pengetahuan yang ada di dalam diri dengan kebutuhan

informasi yang diperlukan. Kesenjangan seseorang dalam memahami

sesuatu membuktikan bahwa kebutuhan informasi didorong oleh keadaan

yang disebut situasi problematik (problematik situation), yaitu situasi

ketika seseorang merasakan kekurangan informasi sedangkan

pengetahuan yang dimilikinya terbatas. Pengertian tersebut menunjukan

kesenjangan antara pengetahuan yang dimiliki seseorang dengan

informasi yang dibutuhkan tidak memadai pada saat itu. Untuk mengatasi

18 Carol C. Kuhlthau, ―Inside the Search Process : Information Seeking from the User’s

Perspective,‖ Journal of the American Society for Information Science Vol. 42 No. 5 (1991): h.

361-371.

19

Carol C. Kuhlthau, h, 361-371.

Page 29: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

16

kesenjangan tersebut seseorang akan berusaha menacari informasi agar

pengetahuan yang diperlukan akan segera terpenuhi.20

Banyak faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi tersebut,

menurut Crowford yang dijelaskan oleh Devadson dan Lingam

kebutuhan informasi seseorang dipengaruhi oleh 10 hal diantaranya :

a. Work Activity (aktifitas pekerjaan)

b. Discipline/Field/Area of interest (disiplin/lapangan/area

ketertarikan)

c. Availability of facilities (Ketersediaan fasilitas)

d. Hierarchical position of individuals (Posisi hirarki seorang individu)

e. Motivation factors for information needs (faktor motivasi terhadap

kebutuhan informasi)

f. Need to take a decision (kebutuhan untuk membuat keputusan)

g. Need to seek new ideas (kebutuhan dalam mencari ide baru)

h. Need to validate the correct ones (kebutuhan untuk mempalidasikan

agar sesuatu menjadi benar)

i. Need to make professional contributions (kebutuhan untuk membuat

kontribusi yang professional)

j. Need to establish priority for discovery etc (kebutuhan untuk

membangun prioritas dalam penemuan,dan sebagainya).21

20 Pendit, Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi : Suatu Pengantar Diskusi

Epistemologi dan Metodologi, h. 38.

21

Francis Jawahar Devadason dan Pandala Pratap Lingam, ―A Methodology for the

Identification of Information Needs of Users,‖ IFLA Journal Vol. 23, no. 1 (1997): h. 49-55,

http://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/034003529702300109.

Page 30: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

17

Sedangkan menurut David Nicholas kebutuhan informasi

dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:

a. Jenis pekerjaan

b. Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencarian informasi yang

meliputi ketepatan, ketekunan mencari informasi, pencarian secara

sistematis, motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman,

kolega, dan atasan.

c. Waktu

d. Akses, menelusur informasi secara internal (didalam organisasi) atau

eksternal (duluar organisasi)

e. Sumber daya teknologi yang digunakan untuk mencari informasi.22

Menurut Katz, Gurevitch dan Hass seperti yang dikutip Pawit

Yusup bahwa seseorang yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi

akan banyak mempunyai kebutuhan-kebutuhan dibandingkan dengan

orang yang berpendidikan rendah. Seorang guru, dosen maupun penulis

akan mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi jika

dibandingkan dengan orang pada umumnya. Akan tetapi tidak semua

orang memiliki kesamanaan terkait kebutuhan, perbedaan individual

akan menentukan kebutuhan yang diperlukannya karena setiap orang

memiliki keunikan dan perbedaan kebutuhannya termasuk didalamnya

kebutuhan informasi.23

22 David Nicholas, Assessing Information Needs: Tools, Techniques and Concepts for the

Internet Age (London: Aslib, 2002), h. 93.

23

Pawit M. Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1995), h. 4.

Page 31: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

18

C. Perilaku Pencarian Informasi

1. Definisi Perilaku Pencarian Informasi

Perilaku adalah setiap tindakan yang digunakan sebagai alat atau

cara agar dapat mencapai suatu tujuan, sehingga kebutuhan terpenuhi

atau suatu kehendak terpuaskan.24

Pencarian informasi adalah suatu kegiatan atau aktifitas individu

dalam mencari informasi yang dibutuhkan atau diinginkan dengan suatu

tujuan tertentu. Perilaku informasi merupakan keseluruhan pola laku

manusia terkait dengan keterlibatan informasi.25

Kemudian perilaku pencarian informasi adalah kegiatan

seseorang yang dilakukan untuk mendapatkan informasi, seseorang

akan selalu berperilaku mencari informasi untuk memenuhi

kebutuhannya.26

Sedangkan menurut Wilson perilaku pencarian informasi

merupakan perilaku di tingkat mikro, yaitu berupa perilaku mencari yang

ditunjukan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi.

Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem, baik di

tingkat interaksidengan komputer maupun di tingkat intelektual dan

mental.27

24 Ahmad Syawqi, ―Perilaku Pencarian Informasi Guru Besar Universitas Islam Negeri

Antasari Banjarmasin,‖ Juenal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol. 1 No.1 (2017): 19–44.

25

Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi : Information Retrieval,

h. 105.

26

Herlina, Sri Suriana, dan Misroni, ―Perilaku Pencarian Infromasi Mahasiswa Program

Doktoral Universitas Islam Negeri Raden Fatah Dalam Menyusun Disertasi,‖ Tamaddun Vol.

XIV, no. 2 (2015): 186–219.

27

T.D Wilson, ―Human Information Behavior,‖ Informing Science Vol. 3, no. 2 (2000): 49–

55.

Page 32: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

19

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku

pencarian informasi merupakan sikap seseorang dalam mencari informasi

yang dibutuhkannya, dimulai dengan mencari, memilih, menyeleksi,

menetapkan informasi dan kemudian sampai informasi tersebut

digunakan untuk kebutuhannya.

Wilson mengemukakan terdapat beberapa batasan tentang

perilaku pencarian informasi dan aspek-aspek aksesorisnya. Beberapa

batasan tersebut yaitu :

a) Perilaku Informasi (information behavior) merupakan keseluruhan

perilaku manusia berkaitan dengan sumber dan saluran informasi,

termasuk perilaku pencarian informasi dan penggunaan informasi

baik secara aktif maupun pasif

b) Perilaku penemuan informasi (information seeking behavior)

merupakan upaya menemukan dengan tujuan tertentu sebagai akibat

dari adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu.

c) Perilaku pencarian informasi (information searching behavior)

merupakan perilaku di tingkat mikro, berupa perilaku mancari yang

ditunjukan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi.

Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem, baik

di tinggat interaksi dengan komputer, maupun tingkat intelektual dan

mental

d) Perilaku pengguna informasi (information user behavior) yakni

terdiri atas tindakan-tindakan fisik maupun mental yang dilakukan

seseorang ketika seseorang menggabungkan informasi

Page 33: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

20

yangditemukannya dengan pengetahuan dasar yang telah dimiliki

sebelumnya.28

2. Model Perilaku Pencarian Informasi

Dalam perilaku pencarian informasi, banyak bermunculan teori-

teori yang dapat digunakan dalam penelitian diantaranya adalah teori

Wilson, Ellis dan Khulthau.

a. Teori Wilson

Ketika seseorang melakukan pencarian informasi, faktor

fisiologis, efektif, maupun kongnitif akan menentukan bagaimana

seseorang berperilaku dalam mencari informasi. Kemudian ada

faktor rintangan yang akan menentukan bagaimana akhirnya

seseorang bertindak dalam lingkungan sebuah sisitem informasi.

Dalam pencarian informasi, seseorang dapat berinteraksi dengan

panduan dari sebuah sistem informasi, perpustakaan dan komputer

berbasisi sistem World Wide Web.

Model pencarian informasi menurut Wilson dikenal dengan a

model of information bahavior. Dalam model ini ditekankan

mengenai keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan

informasi dan hambatan dalam memenuhi kebutuhannya. Berikut

adalah model yang dikemukakan oleh Wilson :29

28 T.D Wilson, h. 49-55.

29

T.D. Wilson, ―Models in Information Behavior Research,‖ Journal of Documentation Vol.

55, no. 3 (1999): h. 249-270.

Page 34: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

21

Gambar diatas menjelaskan bahwa perilaku pencarian

informasi seseorang diawali dari adanya kebutuhan seseorang akan

informasi sehingga mereka melakukan pencarian informasi yang

dapat dilakukan dengan cara bertukar informasi. Apabila pencarian

menggunakan sumber informasi dan sistem informasi maka

pencarian informasi dapat menghasilkan dua kemungkinan yaitu

sukses atau gagal, bila pencarian sukses maka informasi dapat

digunakan dan dibagikan pada orang lain. sedangkan bila pencarian

informasi gagal, makan kegiatan pencarian berhenti. Dalam model

ini seseorang yang melakukan pencarian informasi akan

mendapatkan hasil pencarian yang memuaskan atau tidak

memuaskan, bila hasil tidak memuaskan maka pencarian informasi

akan berhenti.

b. Teori Ellis

Salah satu teori paling populer di kalangan penulis perilaku

informasi atau information behaviour adalah teori karya David Ellis.

Ellis mengemukakan beberapa karakteristik perilaku pencarian

Gambar 2. 1: Model Pencarian Informasi Wilson

Page 35: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

22

informasi, teori ini menjelaskan perilaku informasi secara umum

dalam bentuk serangkaian kegiatan yaitu:30

1) Starting : karakteristik aktifitas individu dari permulaan

pencarian informasi.31

Starting merupakan tahap awal yang

dilakukan seseorang untuk memulai melakukan pencarian

informasi. Tahapan ini dimulai dengan membandingkan

karakteristik aktifitas dari penemuan awal informasi seperti

mengenali referensi yang dapat digunakan sebagai titik awal

(starting point) dari siklus penemuan. Aktivitas dari starting ini

bisa dilakukan dengan bertanya pada rekan dan kolega,

mengkonsultasikan tinjauan literatur pada orang yang ahli,

mencari di katalog online dan indeks serta abstrak.32

2) Chaining : mata rantai berikutnya dari kutipan-kutipan atau

bentuk-bentuk referensi lain yang berhubungan dengan apa yang

dicari.33

Chaining merupakan aktivitas merangkai kutipan atau

bentuk lain dari hubungan yang referensial antara materi atau

sumber yang telah diketahui selama aktivitas starting. Chaining

maju mengenali dan menindaklanjuti sumber lain yang

30 David Ellis, Debora Cox, dan Katherine Hall, ―A Comparison of The Information Seeking

Patterns of Researchers in The Physical and Social Sciences,‖ Journal of Documentation Vol. 49,

no. 4 (1993): h. 356-369.

31

Ellis, Debora Cox, dan Katherine Hall, h. 356-369.

32

Nisa Emirina Royan, ―Pola Perilaku Penemuan Informasi (Information Seeking Behavior)

di Kalangan Mahasiswa Skripsi,‖ Journal Universitas Airlangga Vol. 3, no. 2 (2014): h. 1-17.

33

Ellis, Debora Cox, dan Katherine Hall, ―A Comparison of The Information Seeking Patterns

of Researchers in The Physical and Social Sciences,‖ h. 356-369.

Page 36: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

23

mengarah pada sumber asli, sedangkan chaining mundur terjadi

ketika referensi dari sumber awal diikuti.34

3) Browsing : suatu kegiatan mencari informasi yang terstruktur

atau semistruktur.35

Browsing adalah menelusur atau mencari

informasi dalam bidang-bidang yang menarik. Browsing dalam

hal ini dapat dilakukan tidak hanya dengan pemindaian terhadap

jurnal yang telah diterbitkan atau daftar isi saja, namun juga

referensi dan abstrak cetak dari pencarian literatur retrospektif.36

4) Differentiating : pembagian atau reduksi data atau pemeliharaan

data, mana yang akan digunakan dan mana yang tidak perlu.37

Pada tahapann ini menjelaskan bahwa pencarian informasi mulai

menggunakan sumber-sumber yang beraneka ragam dengan

maksud untuk menyeleksi dan menguji secara kualitas dari

informasi yang dibutuhkan.38

5) Monitoring : selalu memantau atau mencari berita-berita/

informasi yang terbaru (up to date) di lapangan dengan

mengikuti sumber-sumber tertentu yang telah dipilih secara

teratur.39

34 Royan, ―Pola Perilaku Penemuan Informasi (Information Seeking Behavior) di Kalangan

Mahasiswa Skripsi,‖ h. 1-17.

35

Ellis, Debora Cox, dan Katherine Hall, ―A Comparison of The Information Seeking Patterns

of Researchers in The Physical and Social Sciences,‖ h. 356-369.

36

Royan, ―Pola Perilaku Penemuan Informasi (Information Seeking Behavior) di Kalangan

Mahasiswa Skripsi,‖ h. 1-17.

37

Ellis, Debora Cox, dan Katherine Hall, ―A Comparison of The Information Seeking Patterns

of Researchers in The Physical and Social Sciences,‖ h. 356-369.

38

Ahmad Junaidi, Dian Sinaga, dan Herika Rainathami, ―Perilaku Pencarian Informasi Oleh

Pemustaka di Layanan Sirkulasi Perpustakaan Cistral UNPAD,‖ eJurnal Mahasiswa Universitas

Padjajaran Vol. 1, no. 1 (2012): 1–15.

39

Ellis, Debora Cox, dan Katherine Hall, ―A Comparison of The Information Seeking Patterns

of Researchers in The Physical and Social Sciences,‖ h. 356-369.

Page 37: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

24

6) Extracting : Mengidentifikasi secara selektif bahan sumber

informasi yang telah didapat untuk mendapatkan informasi yang

diminati.40

Tahapan ini melakukan aktivitas yang terkait dengan

sumber khusus dan secara selektif mengenali materi yang relevan

dari sumber tersebut, seperti serangkaian jurnal, serin monografi,

pengumpulan indeks, abstark, atau bibliografi dan database

komputer.41

7) Verifying :mengecek informasi yang sudah di ambil. kegiatan

ini terdiri dari penilaian dan pengecekan kesesuaian dan

ketepatan suatu informasi yang telah didapatkan. Kegiatan ini

dapat dilakukan dengan cara pengecekan ulang terhadap data

yang dimiliki, dan melakukan evaluasi, yakni penilaian terhadap

hasil yang telah didapat.42

8) Ending : akhir dari pecarian. Dalam tahapan inilah pencarian

informasi mengakhiri proses kegiatan pencariannya dan ini

terjadi saat berakhirnya topik yang ditulis yang sedang di

kerjakannya, dalam tahapan ini pencari informasi secara khusus

menetapkan akhir kegiatan pencarian informasi.43

Jika digambarkan, maka teori Ellis akan membentuk

serangkaian tahapan sebagai berikut :

40 Ellis, Debora Cox, dan Katherine Hall, h. 356-369.

41

Royan, ―Pola Perilaku Penemuan Informasi (Information Seeking Behavior) di Kalangan

Mahasiswa Skripsi,‖ h. 1-17.

42

Solehat, Doddy Rusmono, dan Gema Rullyana, ―Perilaku Pencarian Infromasi Mahasiswa

Pendidikan Bahasa Asing di Universitas Pendidikan Indonesia,‖ h. 51-67.

43

Junaidi, Dian Sinaga, dan Herika Rainathami, ―Perilaku Pencarian Informasi Oleh

Pemustaka di Layanan Sirkulasi Perpustakaan Cistral UNPAD,‖ h. 1-15.

Page 38: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

25

Page 39: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

26

Page 40: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

27

5) Koleksi (collection)

Tahap ini merupakan tahap interaksi antara pemakai dengan

fungsi-fungsi sistem yang paling efektif dan efisien. Pada tahap

ini pola pikir mereka dikonsentrasikan pada upaya memperjelas,

memperluas, dan mengumpulkan informasi tentang topik yang

digelutinya. Mereka mulai mencatat segala informasi yang

dianggap relevan dengan bidangnya.

6) Presentasi (presentation)

Tahapan ini merupakan tahap puncak dari pencarian

informasi yang akan berakhir dengan dua kemungkinan, yaitu

merasa puas atau sebaliknya. Pola pikir yang dihasilkan

merupakan sintesa dari berbagai informasi.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pencarian Informasi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam

pencarian informasi. Menurut Wilson ada beberapa faktor yang sangat

mempengaruhi bagaimana akhirnya seseorang mewujudkan kebutuhan

informasi dalam bentuk perilaku pencarian informasi. Faktor tersebut

diantaranya :

a. Kondisi psikologis seseorang

Kondisi ini berkaitan dengan suasana hati seseorang ketika

mencari informasi. Seseorang yang dalam suasana hati tidak baik/

sedih akan berbeda hasil pencariannya jika dibandingkan dengan

seseorang yang dalam suasana hari baik/gembira.

Page 41: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

28

b. Demografis

Kondisi ini terkait dengan sosial budaya seseorang dimana

tempat ia hidup dan berkegiatan. Perilaku seseorang dari kelompok

masyarakat yang tidak memlilki akses internet akan berbeda dengan

orang yang hidup dalam fasilitas teknologi.

c. Peran seseorang di masyarakat

Kondisi ini khususnya terjadi dalam hubungan interpersonal

yang akan mempengaruhi perilaku informasi. Seorang guru yang

berperan untuk menggurui akan menyebabkan perilaku pencarian

informasi berbeda dibandingkan perilaku siswa yang berperan

sebagai pelajar. Peran mereka akan mempengaruhi cara mereka

bertanya, bersikap, dan bertindak dalam kegiatan mencari informasi.

d. Lingkungan

Kondisi ini dapat terjadi dalam lingkungan terdekat maupun

lingkungan lebih luas

e. Karakteristik sumber informasi

Karakter media yang akan digunakan dalam mencari dan

menemukan informasi.45

Pendapat lain dikemukakan oleh Thanuskodi yang mengatakan

bahwa perilaku pencarian informasi dipengaruhi oleh empat faktor

diantaranya :46

45 Wilson, ―Models in Information Behavior Research,‖ h. 249-270.

46

S. Thanuskodi, ―information Needs and Use Pattern of District Court Lawyers of Salem and

Erode in Tamilnadu,‖ Library & Information Science Wing, Directorade of Distance Education

Vol. 30, no. 2 (2010): h. 61.

Page 42: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

29

a. Faktor sosial

Informasi yang dibutuhkan mengenai pendidikan seks,

musik, ataupun mode yang tersedia secara terbuka untuk masyarakat,

tetapi tidak dibutuhkan untuk masyarakat tertentu (masyarakat

tertutup). Sehingga dalam situasi ini setiap individu akan mencari

infromasi tersebut secara tesembunyi.

b. Faktor politik

Sistem politik (khususnya dibawah pemerintahan diktator)

yang dapat menentukan jenis informasi tertentu seperti pertahanan,

kebebasan berbicara, hak azasi manusia dll. Informasi ini menjadi

terlarang untuk kelompok tertentu. Kelangkaan informasi tersebut

dapat memotivasi seseorang untuk menentang kebijakan pemerintah.

c. Faktor geografis

Lokasi geografis dapat menentukan seseorang bagaimana

seseorang dalam mencari informasi. Isolasi geografis (letak georafis

yang terpisah) dapat mendorong seseorang untuk berusaha mencari

informasi dengan cara yang tidak biasa.

d. Faktor pendidikan

Orang yang pendidikan tinggi dan yang memiliki pendidikan

rendah akan memiliki perbedaan dalam perilau pencarian informasi.

Orang yang memiliki pendidikan tinggi akan memanfaatkan sarana

formal (sistem informasi) dalam pencarian infromasi yang

dibutuhkannya, sedangkan orang yang memiliki pendidikan rendah

Page 43: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

30

akan cenderung bertanya kepada seseorang untuk mencari informasi

yang dibutuhkannya.

4. Hambatan Perilaku Pencarian Informasi

Menurut Wilson terdapat beberapa hambatan dalam mencari

informasi yaitu sebagai berikut :47

a. Karakter Pribadi

1) Disonansi kongnitif, yaitu gangguan yang terkait motivasi

individu dalam berprilaku. Konsep ini mengemukakan bahwa

adanya perasaan tidak nyaman yang mengakibatkan seseorang

menyelesaikan konflik dalam satu atau beberapa acara.

2) Tekanan selektif, yaitu pada umumnya individu cenderung

mengekspos diri untuk ide ide yang sesuai dengan kepentingan,

kebutuhan atau sikap mereka.

3) Fisiologis, kongnitif dan karakter emosional. Ini berkaitan

dengan kondisi fisik, proses memperoleh pengetahuan, dan

emosional seseorang dalam melakukan pencarian informasi

4) Tingkat pendidikan dan pengetahuan dasar. Individu yang

memiliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi akan semakin

mudah untuk menemukan informasi, begitupun sebaliknya.

5) Variabel demografis, ini berkaitan dengan usia, jenis kelamin

dan faktor lainnya.

47 T.D Wilson, ―Information Bahavior: An Interdisciplinary Perspective,‖ Information

Processing & Management Vol. 33 (1997).

Page 44: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

31

b. Hambatan sosial dan terkait peran

Masalah ini muncul saat interaksi antara seseorang dengan

orang lain untuk mendapatkan akses sumber informasi. Masalah

yang dimaksud bisa dalam bentuk sikap seseorang.

c. Hambatan lingkungan dan situasi

1) Waktu

2) Geografis

3) Budaya nasional

4) Hambatan ekonomi

5) Karakter sumber informasi

D. Guru Sebagai Pendidik

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan pada bab 1 pasal 1 ayat 2

yang berbunyi:

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,

konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur fasilitator dan sebutan

lainnya yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam

menyelenggarakan pendidikan.48

Sebagai pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu faktor

penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Itulah sebabnya setiap adanya

inovasi pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber

daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan, selalu bermuara pada

faktor guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa eksisnya peran guru dalam

dunia pendidikan.Guru juga sebagai pekerjaan profesional memerlukan

kemampuan dan keahlian khusus dalam menjalankan tugasnya yang biasa

48 Indonesia, ―Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional.‖

Page 45: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

32

disebut kompetensi guru. Kompetensi guru berupa seperangkat pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh

seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas-tugas keprofesionalannya.

Dalam undang-undang no 14 tahun 2005 bab IV pasal 10 tentang guru dan

dosen disebutkan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.49

Kompetensi ini tidak dapat dipisahkan dan saling menjalin secara terpadu

dalam diri seorang guru. Berikut penjelasan 4 kompetensi yang harus dimiliki

oleh seorang guru :

1. Kompetensi Pedagogis

Kemampuan dan keterampilan yang berkaitan dengan interaksi

pembelajaran antara guru dan peserta didik. Kompetensi ini meliputi

kemampuan guru dalam menjelaskan materi, melaksanakan metode

pembelajaran, memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan,

mengelola kelas, dan melaksanakan evaluasi.

2. Kompetensi Kepribadian

Kemampuan dan karakteristik personal yang mencerminkan

realitas sikap dan perilaku guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Kompetensi ini berkaitan dengan sikap yaitu meliputi sabar, tenang,

bertanggung jawab, demokratis, ikhlas, cerdas, menghormati orang lain,

stabil, ramah, tegas, berani, kreatif, inisiatif, dan lain-lain.

49 Indonesia, ―Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.‖

Page 46: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

33

3. Kompetensi Sosial

Kemampuan dan keterampilan yang terkait dengan hubungan

atau interaksi dengan orang lain.

4. Kompetensi Profesional

Kemampuan dan keterampilan terhadap penguasaan materi

pelajaran secara mendalam, utuh, dan komprehensif.50

Kemudian seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu

pesat, guru tidak lagi sekedar bertindak sebagai penyaji informasi. Guru juga

harus mampu bertindak sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing yang

lebih banyak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari

dan mengolah sendiri informasi. Dengan demikian, guru juga harus

senantiasa meningkatkan keahliannya dan senantiasa mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu

menghadapi berbagai tantangan.

Pada proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi agar siswa

dapat belajar secara efektif, efisien dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Strategi pembelajaran merupakan metode untuk menentukan pilihan dan tata

cara urutan belajar. Unsur atau komponen yang harus ada dalam sistem

pembelajaran adalah tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar,

metode, alat sumber pelajaran dan evaluasi.51

Untuk memahami kebutuhan siswa tentunya guru perlu menggali

informasi sebanyak-banyaknya mengenai siswanya, informasi tersebut dapat

50 M. Shabir U, ―Kedudukan Guru Sebagai Pendidik: Tugas dan Tanggung Jawab, Hak dan

Kewajiban, dan Kompetensi Guru,‖ Auladuna Vol. 2, no. 2 (2015): 221–32.

51

Syaiful Bahri Djamah, Guru dan Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: Rhineka

Cipta, (2000), h. 17.

Page 47: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

34

diperoleh dari orang tua ataupun laporan-laporan sebelumnya. Kemudian

dalam merencanakan pemenuhan kebutuhan siswa,Martin dan Kompf

berpendapat bahwa untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran guru harus

mencoba berbagai pendekatan dan mencatat beragam cara untuk dapat

mengulangi, merevisi atau mengubah perilaku tersebut sehingga hasil yang

diinginkan terpenuhi.52

Kemudian dalam artikelnya Moore mengatakan

bahwa:

In all schools curriculum planning by groups of teachers was seen to promote

information sharing. Teachers talking to teachers was a key activity. The richness

and depth of educational debate, however, is likely to be influenced by the degree of

input from external sources and the range of collaborative, mentoring relationships

within the school.53

Maksudnya adalah dalam pencarian informasi, guru lebih

menggutamakan pada information sharing. Pembicaraan antar guru

merupakan kunci aktivitas pencarian informsi. Dengan demikian kedalaman

dan pengayaan pada pembicaraan mengenai dunia pendidikan semakin luas

dan komprehensif.

Dalam mencari informasi terkadang guru mengalami kegagalan, tidak

semua pencarian informasi yang dilakukan guru akan berhasil. Walaupun

mereka mendapatkan informasi yang dicari, mereka akan mengulangi

pencarian untuk lebih meyakinkan pemahaman akan informasi tersebut.

E. Penelitian Terdahulu

Dalam penelusuran, penulis menemukan 3 penulisan terdahulu yang

terkait dengan tema yang penulis akan lakukan. Penelitian tersebut adalah :

52 Michael Kompf dan Janice M Martin, Changing Research and Practice: Teracher‟s

Professionalism, Identities and Knowledge (London: The Falmer Press, 1996), h. 90-98,

53

Penny Moore, ―Teaching Information Problem Solving in Primary School: An Information

Literacy Survey,‖ 63rd IFLA General Conference - Conference Programme and Proceedings,

1997, https://archive.ifla.org/IV/ifla63/63moop.htm.

Page 48: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

35

Skrispi yang pertama berjudul ”Perilaku Pencarian Informasi

Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dalam Persiapan Mengajar” yang disusun

oleh Bella Septi Maulidya Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013. Skripsi ini bertujuan

untuk mengidentifikasi apasaja kebutuhan informasi, mengetahui perilaku

pencarian informasi dan kendala dalam pencarian informasi. Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang

mewawancarai dua orang dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dalam persiapan

mengajar. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa perilaku pencarian

informasi dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan tidak sesuai dengan metode yang

dipilih oleh peneliti pada skripsi ini. Meskipun demikian mereka mengaku

dapat memenuhi kebutuhan informasinya. Skripsi ini memiliki kesamaan

tema dengan penelitian yang penulis lakukan, yaitu perilaku informasi guru

dalam proses belajar mengajar.Perbedaan dari skripsi ini dengan penelitian

yang penulis lakukan adalah informan dari skripsi Bella Septi Maulidya ini

adalah 2 orang dosen dari Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Sedangkan penulis menggunakan informan Guru SMA

LB Santi Rama.

Skripsi kedua berjudul “Kebutuhan Informasi dan Perilaku

Pencarian Informasi Guru di Sekolah Dasar Lazuardi Global Islamic

School” yang disusun oleh Tuti Fatimah Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas

Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia tahun 2005. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui informasi apasaja yang menjadi kebutuhan guru

Page 49: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

36

dalam kegiatan belajar mengajar, diluar kegiatan belajar mengajar dan

pengolahan kelas dengan siswa berkebutuhan khusus dan mengetahui

gambaran perilaku pencarian informasi yang dilakukan guru SD Lazuardi

GIS. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa informasi yang diperluka

guru untuk kegiatan belajar mengajar meliputi media pengajaran, materi

pengajaran, strategi atau metode pengajaran, manajemen kelas dan

evaluasi.subjek yang diminati guru diluar jam pelajaran adalah psikologi dan

sastra. Subjek yang diinginkan untuk pengembangan diri dan wawasan adalah

informasi pendidikan, bahasa, psikologi dan keterampilan. Informasi yang

dibutuhkan untuk mengelola kelas dengan siswa berkebutuhan khusus adalah

metode penanganan, metode mengajar dan jenis-jenis kelainan serta

penyebabnya. Skripsi ini memiliki kesamaan tema dan metode penelitian

yang dilakukan oleh penulis, yaitu perilaku pencarian informasi dan metode

penulisan yang di gunakan adalah kualitatif. Untuk perbedaannya yang

terdapat pada skripsi Tuti Fatimah melakukan penelitian di SD Lazuardi

Global Islamic School yang merupakan sekolah dengan penerapan sistem

inklusi. Sedangkan penulis melakukan penelitian di SMA LB Santi Rama

yaitu sekolah khusus untuk anak Tunarungu.

Skripsi ketiga berjudul “Perilaku Pencarian Informasi Pemustaka

Tunanetra pada Perpustakaan Sekolah Luar Biasa – A Pembina Tingkat

Nasional Jakarta” yang disusun oleh Donna Sitta Ariyanti Jurusan Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2015. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan informasi,

proses pencarian informasi, solusi untuk mengatasi kendala, dan peran

Page 50: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

37

pustakawan dalam membantu pencarian informasi. Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari

penelitian ini menunjukan kebutuhan informasi pemustaka ialah buku

pelajaran braille, atlas taktual dan Al-Quran braille. Proses pencarian

informasi pada pemustaka berbeda-beda, pada umumnya mereka melakukan

tahapan initiation (pemustaka merasa kurangnya ilmu pengetahuan), Starting

(pemustaka memulai pencarian), chaining (pemustaka menghubungkan

sumber yang dicari dengan informasi yang dibutuhkan), browsing (mencari

pada lebih dari satu sumber), differentiating (pemustaka membedakan

informasi yang didapat), extracting (pemustaka mencatat informas yang

dianggap penting), presentation (perasaan lega, puas yang dirasakan

pemustaka dengan informasi yang didapat sehingga informasi tersebut dapat

digunakan dan dipresentasikan), dan ending (pemustaka mengakhiri

pencarian informasi). Skripsi ini memiliki kesamaan tema dan metode

penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu perilaku pencarian informasi

dan metode penulisan yang di gunakan adalah kualitatif. Untuk perbedaannya

yang terdapat pada skripsi Donna Sitta Ariyanti yaitu terdapat pada

informannya, pada skripsi Donna yang dijadikan informan addalah siswa

dari sekolah luar biasa - b. Sedangkan yang dijadikan infoman oleh penulis

adalah guru SMA LB Santi Rama yaitu sekolah khusus untuk anak

Tunarungu.

Page 51: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

38

F. Peta Literatur Penelitian

Kebutuhan informasi merupakan suatu keadaan yang terjadi dalam

struktur kongnisi seseorang yang dirasakan ada kekosongan informasi atau

pengetahuan akibat tugas atau sekedar rasa ingin tahu (Pawit M Yusup dan Priyo

Subekti, 2010). Faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi yaitu Work

Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi

Kebutuhan Informasi

(Pawit M Yusup dan Priyo

Subekti, 2010; James

Krikelas, 1983; Carol C.

Kuhlthau, 1991)

Perilaku Pencarian

Informasi

(Herlina, Sri Suriana, dan

Misroni, 2015; T.D Wiilson,

2000)

Faktor yang Mempengaruhi

Kebutuhan Informasi

(Francis Jawahar Devadason

dan Pandala Pratap Lingam,

1997; David Nicholas, 2002)

Model Perilaku Pencarian

Informasi

(T.D Wilson, 1999; David

Ellis, Debora Cox dan

Katherine Hall, 1993; Carol

Kuhlthau, 1991)

Faktor yang

Mempengaruhi Perilaku

Pencarian Informasi

(T.D Wilson, 1999;

Thanuskodi. S, 2010)

Hambatan Perilaku

Pencarian Informasi

(T.D Wilson, 1997)

Fokus Penelitian

Penelitian ini terfokus pada

Kebutuhan dan perilaku

pencarian informasi guru

Gambar 2. 3: Peta Literatur

Page 52: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

39

Activity (aktifitas pekerjaan), Discipline/Field/Area of interest

(disiplin/lapangan/area ketertarikan), Availability of facilities (Ketersediaan

fasilitas), Hierarchical position of individuals (Posisi hirarki seorang individu),

Motivation factors for information needs (faktor motivasi terhadap kebutuhan

informasi), Need to take a decision (kebutuhan untuk membuat keputusan), Need

to seek new ideas (kebutuhan dalam mencari ide baru), Need to validate the

correct ones (kebutuhan untuk mempalidasikan agar sesuatu menjadi benar), Need

to make professional contributions (kebutuhan untuk membuat kontribusi yang

professional), Need to establish priority for discovery etc (kebutuhan untuk

membangun prioritas dalam penemuan,dan sebagainya) (Francis Jawahar

Devadason dan Pandala Pratap Lingam, 1997).

Perilaku pencarian informasi perilaku pencarian informasi adalah

kegiatan seseorang yang dilakukan untuk mendapatkan informasi, seseorang

akan selalu berperilaku mencari informasi untuk memenuhi kebutuhannya

(Herlina, Sri Suriana, dan Misroni, 2015). Dalam proses pencarian informasi

terdapat teori yang digunakan yaitu Starting, Chaining, Browsing, Differentiating,

Monitoring, Extracting, Verifying dan Ending (David Ellis, Debora Cox dan

Katherine Hall, 1993). Beberapa faktor yang mempengaruhi pencarian informasi

yaitu kondisi psikologis seseorang, demografis, peran seseorang di masyarakat,

lingkungan, karakteristik sumber informasi ( Wilson, 2000). Dalam proses

pencarian infomasi pasti terrdapat beberapa hambatan, hambatan tersebut

diantaranya yaitu karakter pribadi, hambatan sosial, hambatan lingkugan dan

situasi (Wilson, 1997).

Page 53: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

40

BAB III

METODE PENULISAN

A. Jenis dan Pendekatan Penulisan

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian studi

kasus. Penelitian studi kasus merupakan penelitian yang di lakukan terhadap

objek atau sesuatu yang harus di teliti secara menyeluruh, utuh dan

mendalam.54

Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari secara intensif

tentang latar belakang suatu keadaan yang terjadi dan interaksi suatu unit

sosial.55

Ciri khas dari studi kasus yaitu untuk mengendalikan suatu variabel

yang akan diteliti tidak secara eksplisit, meneliti fenomena dalam konteks

sesungguhnya disuatu tempat atau beberapa tempat saja.56

Masalah yang

diangkat pada penelitian ini adalah kebutuhan informasi dan perilaku

pencarian informasi guru SMA LB Santi Rama dalam menunjang proses

mengajar.

Selain itu, penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif merupakan suatu pendekatan yang menghasilkan data

berupa ucapan atau tulisan dari perilaku seseorang yang diamati.57

Pendekatan ini mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan

ataupun perilaku yang dapat diamati dari suatu individu maupun kelompok.58

54 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik, 1 ed. (Jakarta: Bumi

Aksara, 13), h. 113.

55

Suryana, Metodologi Penelitian : Model Praktis Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

(Universitas Pendidikan Terbuka, 2010).

56

Pendit, Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi : Suatu Pengantar Diskusi

Epistemologi dan Metodologi, h. 255.

57

Pupu Saeful Rahmat, ―Penelitian Kualitatif,‖ EQUILIBRIUM Vol. 5 No. 9 (2009): h. 2.

58

Rahmat, h. 3.

Page 54: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

41

B. Kriteria Informan

Informan adalah seseorang yang dimanfaatkan untuk menyampaikan

suatu informasi tentang situasi dan kondisi tempat penulisan.59

Penentuan

informan dalam penulisan ini dilakukan secara purposive sampling, yaitu

memilih informan dengan berlandaskan kualitas yang dimiliki oleh informan

tersebut.60

Ini bertujuan untuk mendapatkan informan yang benar-benar

mempunyai pengetahuan dan informasi terkait fenomena yang sedang diteliti.

Dalampenelitian ini yang menjadi informan yaitu guru SMA LB

Yayasan Santi Rama dan memiliku kriteria sebagai berikut :

1. Guru yang telah mengajar kurang lebih 5 tahun

2. Guru mata pelajaran umum

3. Guru keterampilan

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data penelitian, penulis menggunakan dua

sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Tujuan dari diadakannya

pengumpulan data, yaitu agar nantinya data yang telah dikumpulkan dapat

digunakan sebagai bahan analisis data.

59 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007), h.

90.

60

Ilker Etikan, Sulaiman Abu Bakar Musa, dan Rukayya Sunusi Alkassim, ―Comparison of

Convenience Sampling and Purposive Sampling,‖ American Journal of Theoretical and Applied

Statistics Vol. 5, no. 1 (2016): h. 1-4.

Page 55: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

42

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya.61

Sumber ini dapat berupa benda-benda, situs, ataumanusia. Dalam

penelitian ini, penulis mendapatkan data-data primer dengan cara :

a. Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan terhadap

gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik

pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian,

direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol

keandalan dan kesahihannya.62

Pada observasi ini penulis melakukan

pengamatan secara langsung dengan melakukan pengamatan di

lokasi yang hendak di teliti untuk mendapatkan data yang di

perlukan. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui perilaku

pencarian informasi guru dalam proses mengajar. Hasil observasi

dapat dilihat pada lampiran 1.

b. Wawancara

Wawancara merupakan tanya jawab lisandengan maksud

tertentu antara dua orang atau lebih untuk mendapatkan informasi

yang dibutuhkan. Wawancara termasuk bagian terpenting karena

merupakan studi tentang interaksi antara manusia sehingga dapat

merupakan alat sekaligus objek yang mampu mensosialisasikan

61 Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2002), h. 195.

62

Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi

Aksara, 2009), h. 52.

Page 56: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

43

kedua belah pihak yang mempunyai status yang sama.63

Wawancara

sebenarnya terbagi menjadi 2 jenis yaitu wawancara tertutup yaitu

wawancara yang lebih terstruktur dan lebih rinci dan wawancara

terbuka yaitu wawancara yang memberikan kebebasan kepada

penulis untuk berbicara secara luar dan mendalam.

Dalam penelitan kualitatif wawancara terbuka lebih

disarankan agar mendapatkan data yang lebih menadalam karena

dapat menggali data selengkap mungkin sehingga pemahaman

penulis terhadap fenomena yang ada dapat terbuktikan dengan

pemahaman narasumber.64

Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara terbuka

dan telah membuat beberapa pertanyaan yang akan di ajukan kepada

informan, kemudian informan menjawab dengan bebas dan terbuka.

Alat yang digunakan untuk pengumpulan data ini adalah voice

recorder dan alat tulis. Data hasil wawancara yang berbentuk

rekaman kemudian diubah dalam bentuk tulisan. Wawancara ini

dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan perilaku informasi guru

dalam proses mengajar.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung

dari sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen

63 Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian (Bandung: Mandar Maju,

(2011), h. 80.

64

Aunu Rofiq Djaelani, ―Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif,‖ FPTK IKIP

Vateran Semarang Vol. XX No. 1 (2013): h. 87.

Page 57: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

44

(laporan, karya tulisorang lain, koran, majalah).65

Dalam penelitian ini,

penulis mendapatkan data-data sekunder dengan cara:

a. Studi Literatur

Studi literatur merupakan penelitian yang datanya diambil

dari berbagai literatur (buku, artikel, jurnal). Penulis menggunakan

beberapa referensi seperti buku, jurnal, dan lain-lain sebagai data

tambahan dalam penulisan ini.

b. Dokumentasi

Catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumetasi dalam

penelitian ini menggunakan foto, gambar-gambar data struktur

organisasi. Hasil observasi dan wawancara akan semakin sah dan

dapat dipercaya apabila didukung oleh dokumentasi.

D. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh, selanjutnya melakukan tahapan analisis data.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke

dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola-pola, memilih

mana yang penting dan yangakan di pelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.66

65 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian : Pengantar Teori dan Panduan Praktis

Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999), h. 87.

66

Djam ’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta,

2013), 201–2.

Page 58: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

45

Ada beberapa tahap yang sebaiknya di lakukan dalam suatu proses

pengolahan data kualitatif, yaitu :67

a. Reduksi Data

Reduksi data ini diartikan sebagai proses pemilihan,

penyederhanaan dan pengabstraksian data kasar dari hasil temuan yang

diperoleh dari hasil wawancara dan observasi di lapangan, kemudian di

reduksi dengan memilah dan membuang hal-hal yang dianggap tidak

penting dari hasil penulisan. Data yang diperoleh peneliti baik dari hasil

wawancara maupun observasi tidak semuanya diguakan, akan tetapi data

tersebut dipilah terlebih dahulu dalam menentukan yang relevan dengan

tema penelitian. Hasil reduksi data dapat dilihat pada lampiran 4.

b. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dengan menyusun sejumlah informasi

yang sudah di dapatkan untuk memudahkan dalam penarikan

kesimpulan. Penyajian data akan mempermudah penulis dalam

menyederhanakan informasi yang kompleks ke dalam suatu bentuk

kesatuan dan memaparkan hasil penulisan supaya lebih mudah di

pahami.

c. Penarikan kesimpulan

Data yang terkumpul dan terangkum kemudian akan dilakukan

penarikan kesimpulan. Untuk mendapatkan simpulan yang relevan, data-

data tersebut sebelumnya di analisa secara mendalam sehingga dapat di

tarik kesimpulan.

67 Subandi, ―Deskripsi Kualitatif Sebagai Satu Metode Dalam Penelitian Pertunjukan,‖

Harminia Vol. 11, no. 2 (2011): 173–79.

Page 59: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

46

E. Teknik Pengujian Keabsahan Data (Triangulasi)

Menurut William Wiersma, triangulasi adalah menyilangkan validasi

hasil kualitatif, memberikan penilaian dari data-data yang telah disimpulkan

lalu disesuaikan dengan memusatkan beberapa sumber data dari data yang

masih diproses untuk dikumpulkan. Triangulasi juga diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu.

Berikut penjelasannya :68

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji data dilakukan dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber data seperti

dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan

mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memeiliki sudut

pandang yang berbeda.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara, lalu di cek dengan

observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Jika data yang dihasilkan berbeda,

maka peneliti harus diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

68 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 125.

Page 60: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

47

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga mempengaruhi kreadibilitas data. Data yang dikumpulkan

dengan teknik wawancara ketika narasumber dalam keadaan yang baik

akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.

F. Jadwal Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian tentang Kebutuhan Informasi dan

Perilaku Pencarian Informasi Guru SMA LB Studi Kasus Yayasan Santi

Rama, penulis membutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan. Adapun

perinciannya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3. 1: Jadwal Penulisan

No

Waktu

Kegiatan Maret April Agustus September Oktober November

1 Pengajuan

Proposal

2 Sidang

Proposal

3

Konsultasi

dengan

pembimbing

4

Menyusun

daftar

pertanyaan

5 Penulisan di

lapangan

6

Analisi data

dan

kesimpulan

7 Pengesahan

skripsi

8 Pengajuan

sidang

Page 61: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

48

BAB IV

HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil SLB Santi Rama

1. Sejarah SLB Santi Rama

Jauh sebelum masyarakat Indonesia menyadari pentingnya

pendidikan bagi penyandanag tunarungu, seperti halnya sekarangini,

Santi Rama sudah lahir di bumi Indonesia. Walaupun baru berwujud

kehendak dan gagasan dari beberapa pribadi, diantaranya ibu J.S

Nasution, Dr. Hendarto Hendarmin, Ibu Oyong dan Ibu De Vreede

Varekamp. Didorong dengan semangat luhur untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa serta membantu mewujudkan hal seluruh warga

bangsa negara Indonesia untuk memperoleh pengajaran, khususnya

pengajaran bagi anak tunarungu, maka pada tangga 7 Sepetember 1970

didirikanlah Badan Pembina Santi Rama yang dalam perjalanan menuju

kemandiriannya akhirnya menjadi sebuah yayasan berbadan hukum yang

disahkan dengan akte notaris Keartini Mulyadi, SH nomor 121 tanggal

14 Februari 1976.

Pada tahun 1977 Santi Rama membuka taman kanak-kanak luar

biasa, setahun kemudian Santi Rama membuka SLB-B pada sore hari

guna menampung siswa yang terlambat usianya waktu masuk sekolah.

Secara terprogram Santi Rama mulai menerapkan pendidikan terpadu. Di

tahun 1982 Santi Rama membentuk bidang Penulisan dan Pengembangan

(Litbang Santi Rama), guna memberi masukan bagi pengembangan dan

peningkatan mutu pendidikan. Pada tahun yang sama mendirikan Santi

Page 62: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

49

Rama tingkat lanjutan, terpisah dari tingkat dasar dengan program

pendidikan selama 4 tahun.

Kemudian pada tahun 1997 Santi Rama membuka Sekolah

Menengah yang terdiri dari SLTPLB dan SMLB dengan lama program

masing-masing 3 tahun, 6 tahun kemudian kedua SLB-B Santi Rama

tingkat dasar (pagi dan sore) dilebur menjadi Sekolah Dasar Luar Biasa

(SDLB) Santi Rama. Dengan kerja keras untuk meningkatkan mutu

pendidikan, pada akhirnya tahun 2008 unit pendidikan Santi Rama yaitu

SDLB, SMPLB dan SMALB, diakreditasi Tim Akreditasi Depdiknas

dengan predikat sangat memuaskan dengan nilai ―A‖. Pada tahun ini juga

Santi Rama membuka Program Intevensi Dini Anak dan Orangtua

(PRODINI), sebagai suatu bentuk baru dalam layanan Pendidikan Anak

Tunarungu Usia Dini (PAUD) di Santi Rama.69

2. Visi dan Misi SLB Santi Rama

a. Visi

Menjadikan Yayasan Santi Rama sebagai organisasi/lembaga sosial

penyelenggara dan pelayanan pendidikan anak tunarungu yang

menyeluruh (komprehensif), terpecaya, inovatif dna berwawasan

nasional.

b. Misi

1) Menyelenggarakan manajemen lembaga yang efektif, efisien

dan terbuka.

69

Lani Bunawan, 25 Tahun : Kenangan Lustrum V (Jakarta: Yayasan Santi Rama, 1995).

Page 63: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

50

2) Menyelenggarakan program layanan deteksi dan intervensi dini

yang komprehensif dan selaras perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, berbasisi hakekat dan kebutuhan anak tunarungu

3) Menyelenggarakan jenjang pendidikan tingkat pra-sekolah,

pendidikan dasar dan menengah serta berbagai jalur dan

program sesuai kebutuhan anak tunarungu berdasarkan asesmen

yang rutin dan berkesinambungan.

4) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan tentang hal

yang berkaitan pelayanan pendidikan anak tunarungu

5) Melakasanakan program pebinaan sumber daya manusia

yangmampu mengaktualisasikan diri, berdisiplin, berdedikasi,

profesional dan bangga sebagai ―orang Santi Rama‖

6) Menyediakan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan mutakhir

7) Menyelenggarakan program bimbingan konseling dan informasi

bagi orangtua, alumni dan masyarakat luas yang memerlukan

8) Berperan aktif dalam berbagai kegiatan penataran dan

pengembangan sistem pelayanan dan pendidikan anak

tunarungu pada taraf nasional.

9) Menjalin kerjasama dengan perorangan, organisasi, instansi

penerintah, serta perguruan tinggi yang terlibat dalam bidang

pelayanan dan pendidikan anak tunarungu.70

70

Santi Rama, ―Santi Rama,‖ Visi dan Misi, n.d., https://santirama.sch.id.

Page 64: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

51

3. Program Pendidikan SLB Santi Rama

Terdapat beberapa program pendidikan di Yayasan Santi Rama

diantaranya adalah program umum, muatan lokal, khusus, pengembangan

diri, keterampilan, dan ekstra kulikuler.71

Berikut penjelasan program

yang terdapat di Yayasan Santi Rama :

Tabel 4. 1 Program Pendidikan SLB Santi Rama

No Program Pendidikan Jenis Program

1 Program Umum

a. Pendidikan Agama

b. Pendidikan Kewarganegaraan

c. Bahasa Indonesia

d. Matematika (berhitung)

e. Ilmu Pengetahuan Alam

f. Ilmu Pengetahuan Sosial

g. Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan

h. Bahasa Inggris

2 Program Muatan Lokal

a. Pendidikan Lingkungan dan

Budaya Jakarta (PLBJ)

b. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia

3 Program Khusus a. Bina Komunikasi Persepsi

Bunyi dan Irama

4 Program Pengembangan

Diri

a. Pendidikan Kesehatan dan

Reproduksi (KESPRO)

b. Peragaan Busana

c. Kewirausahaan (Pretasi Junior

Indonesia / PJI)

5 Program Keterampilan

a. Tata Busana Pria

b. Tata Busana Wanita dan Anak

c. Otomotif (Perbengkelan Motor

dan Mobil)

d. Percetakan (Desain Grafis,

Sablon dan Cetak)

e. Mengetik dan Komputer

f. Menghias kain (menyulam,

lekapan, linen rumah tangga,

merajut, bordir)

71

Santi Rama.

Page 65: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

52

g. Tata Boga

6 Program Ekstra Kulikuler

a. Kepramukaan

b. Iqra / Menbaca Al-Quran

c. Sanggar Seni Lukis

d. Sanggar Seni Tari

e. Olahraga : volly, basket, tenis

meja, bulutangkis, taekwondo.

4. Struktur Organisasi

Berikut ini merupakan susunan struktur organisasi yang ada di

Yayasan Santi Rama :

Tabel 4. 2 Struktur Organisasi Yayasan Santi Rama

Struktur Pimpinan Yayasan Santi Rama

No Jabatan Nama

1 Pembina Prof. Dr. H.Hendarto Hendarmin

Drs. Sularso Martodiwiryo

2 Pengawas Soemarmi Marjono

Hj. Soehartinah Hanafiah

Struktur Staf Pengurus Yayasan Santi Rama

1 Ketua Dra. Lani Halim Bunawan

2 Wakil Ketua Hj. Indresjwari Hendarto

3 Sekretaris Dra. Sri Udiati Hutadjulu

4 Wakil Sekretaris Wiwin Bintoro, SH

5 Bendahara Marjolijn Hermine Prawoto

Struktur Staf Bidang-bidang Yayasan Santi Rama

1 Pendidikan Maria C. Soesila Yuwati, BA, S.Pd

2 Ketenagakerjaan Dudung Abdurrachman, S.Pd

3 Sarana dan Prasarana Sutadi

4 Humas Hj. Surti Purwati R. Lubis. B. Sc

Peggy Samiasih Odang

5 Usaha dan Dana Hj. Sri Utami Adriyanti Indra

Struktur Staf SMP/SMA LB Santi Rama

1 Kepala Sekolah Suwandi, S.Pd

2 Wakil Kepala Sekolah

Bidang Akademis Sundari Utami, S.Pd

3 Wakil Kepala Sekolah

Bidang Keterampilan Sri Chahyaningsih, S.Pd

4 Guru A. Dadang Kartamiharja, S.Pd

Page 66: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

53

Dra. Sri Purwani

Boniyo, S.Pd

Yuni Wulandari, S.Pd

Dimyati Hakim, S.Pd

Anna Lena, S.Sos

Nurlailah, S.Pd

Ninuk Dwi Wuriyani, S.Pd

Elni Nindia Prafitri, S.Pd

Wiwit Endang P, S.Pd

Ratih Restu Ningrum, S.Pd

Annisa Rusli, S.Pd

Rizski Nugra Fadillah, S.Pd

Nadiatus Saadah, S.Pd

Lastarina Andanawari, S.Pd

Denny Abdurrachman, S.Pd

Budiwati

Fajar Indra Susilowati

Entong Beny

Anggraeni Ragmasetiani

B. Hasil dan Pembahasan Penulisan

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan dan memaparkan mengenai

hasil dari observasi dan wawancara mendalam terhadap informan tentang

kebutuhan informasi dan perilaku pencarian informasi guru SMA LB Santi

Rama. Penulis memilih informan ini berdasarkan pada kriteria yang sudah

dijelaskan pada bab sebelumnya, yaitu 2 informan dari guru pelajaran

akademik dan 2 informan lainnya dari guru keterampilan. Pengambilan 4

informan ini dikarenakan pada saat wawancara pengambilan data sudah

mencapai saturasi, maka pengumpulan data dihentikan. Saturasi data adalah

istilah yang digunakan dalam penelitian untuk menunjukkan bahwa tidak ada

informasi baru yang diharapkan untuk ditambahkan yang akan meningkatkan

Page 67: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

54

atau mengubah temuan penelitian.72

Saturasi menunjukkan bahwa data yang

dideskripsikan partisipan memiliki kesamaan atau mencapai titik jenuh

meskipun dilihat dari berbagai perspektif. Rentang waktu informan mengajar

yang penulis tetapkan kurang lebih 5 tahun keatas. Tabel berikut memuat

biodata singkat 4 orang informan.

Tabel 4. 3: Biodata Informan

No Informan Pengalaman Mengajar Lama terlibat di SMA

LB Santi Rama

1 Wiwit 2013 – sekarang 5 tahun

2 Elni 2013 – sekarang 5 tahun

3 Sri 1984 – sekarang 35 tahun

4 Yuni 2004 – Sekarang 16 tahun

Penulis mulai melakukan observasi pada tanggal 1 agustus 2018 dan

melakukan wawancara pada tanggal 20 Agustus 2018 di ruang guru SLB

Santi Rama. Berikut penulis akan menjabarkan hasil wawancara dengan

informan tersebut di SLB Santi Rama.

1. Kebutuhan Informasi Guru SMA LB Santi Rama

Kebutuhan informasi guru SMA LB Santi Rama terbagi menjadi

5 kategori yaitu kebutuhan informasi pada awal tahun ajaran baru,

kebutuhan informasi sebelum menajar, kebutuhan informasi dalam

proses mengajar, kebutuhaan informasi metode mengajar dan kebutuhan

informasi dalam menambah wawasan. Berikut penjelasan lebih lanjut

mengenai kebutuhan informasi Guru SMA LB Santi Rama :

72 Collaborative research program of the universities of Maastricht, ―Data Saturation,‖ Gut

Feelings in general practice (blog), 2013, http://www.gutfeelings.eu/glossary/saturation-2/.

Page 68: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

55

a. Kebutuhan Informasi pada Awal Tahun Ajaran Baru

Sebagai seorang pengajar, ada hal-hal yang harus diperhatikan

dalam kegiatan mengajar yang dilaksanakannya yaitu guru harus

mengatahui hal-hal yang akan diajarkannya, menyusun materi

sehingga dapat dimengerti oleh siswa sehingga proses mengajar akan

berjalan dengan lancar. Untuk itu informasi merupakan kebutuhan

yang diperlukan guru sebagai dasar pengajaran.Kebutuhan informasi

tersebut bermacam-macam dan disesuaikan dengan kemampuan

yang dimiliki siswa.Awal tahun ajaran baru merupakan awal dari

seorang guru untuk mencari informasi yang dibutuhkan sebelum

kegiatan mengajar dimulai. Dalam hal ini guru SMA LB Santi Rama

pada awal tahun ajaran baru membutuhkan informasi mengenai

jumlah dan IQ anak yang akan diajarkan. Sebagaimana hasil

wawancara dengan Ibu Wiwit sebagai berikut :

“Pertamakan kalo saya jadi wali kelas ya, kita harus tau dulu

berapa jumlah anak yang kita pegang kelasnya, IQ nya

bagaimana jadi kita membuat programnya sesuai dengan

kemampuan anak.‖73

Informasi mengenai pembuatan program yang sesuai dengan

anak juga di perlukan pada awal tahun ajaran baru. Sebagaimana

hasil wawancara dengan ibu Wiwit sebagai berikut :

”Kalo informasi untuk belajar si kayaknya sebelum mulai

belajar ya, misalnya ini kan baru ajaran baru kita kan

biasanya bikin program dulu gitu, jadi informasinya itu

sebelum ajaran baru itu dimulai biasanya...” 74

73

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi, Agustus 2018. 74

Wiwit Endang Purwatiningsih.

Page 69: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

56

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Elni yang

mengungkapkan bahwa kebutuhan informasi sebelum kegiatan

mengajar mulai dibutuhkan pada awal tahun ajaran baru dan

informasi yang dibutuhkannya adalah pembuatan program yang

sesuai dengan anak. Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Elni

sebagai berikut :

“Butuh informasi kayaknya persiapan untuk mengajar ya,

karena persiapan untuk pengajaran ya, jadi biasanya si awal-

awal tahun ajaran baru kebutuhan seperti bikin program...”75

Pernyataan yang sama juga dikemukakan oleh Ibu Sri dalam

wawancara sebagai berikut :

“Kalo untuk tahun ajaran baru biasanya membuat program,

program tahunan, semesteran selama menyusun program itu

ya apa yang mau disampaikan ke anak. Saya kan mengajar

tata busana ya jadi untuk menyesuaikan kemampuan anak

saya mencari model yang sesuai dengan kemampuan anak.”76

Informasi yang dibutuhkan guru SMA LB Santi Rama

selanjutnya pada awal tahun ajaran baru yaitu informasi untuk

menyusun materi pembelajaran, hal tersebut diungkapkan oleh Ibu

Elni sebaagaimana hasil wawancara berikut:

“...menyusun materi gitu. Pastinya pake informasi tetep.”77

Kebutuhan informasi guru SMA LB Santi Rama tidak hanya

mengenai informasi jumlah anak, IQ anak, pembuatan program

untuk pengajaran, dan informasi mengenai penyusunan materi. Guru

SMA LB Santi Rama juga membutuhkan informasi untuk

75

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi, Agustus 2018. 76

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi, Agustus 2018. 77

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 70: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

57

menunjang KBM. Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Elni

sebagai berikut:

“Ya informasi mah selalu ya kayaknya setiap saat itu perlu

informasi untuk menunjang KBM nya.”78

Selain itu, guru juga memerlukan informasi mengenai

perbandingan pengajaran oleh sekolah lain, hal tersebut akan

berguna bagi guru untuk mengevaluasi program yang telah

dibuatnya. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Yuni pada wawancara

berikut :

“Diawal tahun ajaran baru, itu yang paling pokoknya diawal

tahun ajaran baru. Biasanya informasi untuk perbandingan,

misalnya sekolah lain apa saja si pelajaran yang di ajarkan

pada semester ini. Itu-itu aja si sebagai perbandigan cocok

gak di sekolah saya.”79

Semua informan sepakat bahwa informasi akan lebih banyak

dibutuhkan pada awal tahun ajaran baru. Kebutuhan informasi guru

SMA LB Santi Rama akan terus berkelanjutan selama adanya proses

pengajaran. Namun pada awal tahun ajaran baru guru memerlukan

informasi yang lebih tepat dan akurat terutama pada saat membuat

program yang sesuai dengan kemampuan anak. Program yang telah

direncanakan adalah program tahunan yang selama satu semester

kedepan.

Pada awal tahun ajaran baru guru SMA LB Santi Rama lebih

banyak membutuhkan informasi jika dibandingkan dengan informasi

pada proses persiapan mengajar sehari-hari. Pada tahun ajaran baru

informasi yang dibutuhkan guru akademis dan guru keterampilan

78

Elni Nindia Prafitri. 79

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi, Agustus 2018.

Page 71: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

58

yaitu mengenai jumlah dan IQ anak yang akan diajarkan, membuat

program yang sesuai dengan anak, pembuatan materi, informasi

untuk menunjang KBM, dan informasi perbandingan materi dengan

sekolah lain. Kebutuhan informasi mengenai IQ anak sangat di

perlukan guru LB untuk membuat program yang sesuai dengan

kemampuan anak. Kebutuhan informasi IQ ini yang membedakan

guru SMA LB dengan SMA umum.

Pernyataan tersebut sesuai dengan teori Crowford yang

dikutip oleh Devadson dan Lingam mengenai faktor yang

mempengaruhi kebutuhan informasi. Crowford menjelaskan bahwa

terdapat 10 faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi yaitu

aktifitas pekerjaan, ketertarikan, ketersediaan fasilitas, posisi hirarki

seseorang, motivasi terhadap kebutuhan informasi, kebutuhan untuk

membuat keputusan, kebutuhan dalam mencari ide baru, kebutuhan

untuk meyakinkan sesuatu, kebututuhan untuk membuat kontribusi

dan kebutuhan untuk membangun prioritas.80

Maka jelas terlihat

kebutuhan informasi guru SMA LB Santi Rama sesuai dengan

penjelasan Crowford mengenai faktor yang mempengaruhi

kebutuhan informasi bahwa kebutuhan informasi berkaitan dengan

aktifitas kerja, kebutuhan membuat keputusan dan kebutuhan dalam

mencari ide baru.

80 Devadason dan Pandala Pratap Lingam, ―A Methodology for the Identification of

Information Needs of Users,‖ h. 49-55.

Page 72: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

59

b. Informasi sebelum mengajar

Setelah informasi diawal tahun ajaran baru terpenuhi, maka

kebutuhan informasi berlanjut untuk memenuhi kebutuhan guru

sebelum melakukan proses mengajar. Informasi sebelum mengajar

merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh guru agar proses

mengajar berjalan dengan lancar. Informasi yang dibutuhkan

sebelum mengajar terdiri dari media pembelajaran, KI (Kompetensi

Inti) dan KD (Kompetensi Dasar) dari pemerintah, materi yang akan

diajarkan dan informasi mengenai kemampuan siswa agar dapat

disesuaikan dengan program yang telah dibuat pada awal tahun

ajaran baru.Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibu Wiwit pada

wawancara berikut :

”Iya, kalo udah dibikin programnya biasnya informasi

mengenai media yang dibutuhkan.”81

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh ibu Elni dalam

wawancara sebagai berikut :

“Iya, biasanya si kalau sebelum belajar kita membutuhkan

informasi tentang medianya, KI KDnya dari pemerintah tu

seperti apa kira-kira materi yang sudah di susun sesuai tidak

dengan kemampuan siswa. Ngait-ngaitin tentang KI KD sama

kemampuan anak tuh gimana, kan kalo materinya bagus tapi

tidak sesuai dengan kebutuhan anak kan percuma ya.”82

Kebutuhan informasi sebelum belajar juga dibutuhkan oleh

Ibu Sri dan Ibu Yuni. Sebagai guru keterampilan, informasi yang

mereka butuhkan sebelum proses belajar terkait dengan materi

pengajaran, tata cara atau proses dalam pembuatan kerajinan tangan

81

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi. 82

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 73: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

60

dan model-model terbaru mengenai keterampilan yang mereka

ajarkan. Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Sri sebagai

berikut:

“Ya. Saya nyari sehari sebelumnya. Saya nyari-nyari model-

model, cari materi.”83

Sependapat dengan Ibu Sri, Ibu Yuni juga membutuhkan

informasi mengenai tata cara dalam pembuatan suatu karya. Ibu

Yuni menambahkan bahwa beliau membutuhkan informasi

mengenai proses dalam pembuatan suatu karya karena adanya

kekhawatiran bahwa proses dalam pembuatan karya tersebut tidak

sesuai dengan yang ada. Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu

Yuni sebagai berikut:

“Iya, saya si cuma untuk mastiin bener gak ni yang akan

saya berikan sesuai gak dengan yang ada. Misalnya di

internet cara membuat poster, saya sudah tahu cara-caranya

begini cuma sama atau tidak si, kalo sama ya sudah saya

semakin yakin.”84

Informasi yang dibutuhkan Ibu Sri tidak hanya tentang

model-model tata busana yang diperlukannya. Ibu Sri juga

membutuhkan informasi mengenai dunia wirausaha yang nantinya

akan berguna untuk siswanya setelah lulus dari jenjang menegah

atas. Informasi tersebut biasanya ia berikan di sela-sela waktu

pelajarannya, ia berharap keterampilan yang ia ajarkan akan berguna

untuk siswanya berwirausaha agar bisa mandiri, maka dari itu ia

tidak hanya membutuhkan informasi mengenai pelajaran yang akan

ia ajarkan melainkan informasi-informasi untuk menambah wawasan

83

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi. 84

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 74: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

61

siswanya pada bidang wirausaha. Sebagaimana wawancara dengan

Ibu Sri sebagai berikut :

“Saya nyari pelayanan prima, itu diperlukan untuk anak

untuk berwirausaha ya gak hanya belajar-belajar aja kan

ada tujuan akhirnya untuk berwirausaha biar bisa mandiri

dan punya keterampilan ya minimal keterampilan untuk

menghidupi dirinya sendiri lah. Syukur-syukur bisa

berwirausaha.”85

Setelah kebutuhan informasi pada awal tahun ajaran baru

terpenuhi selanjutnya informasi yang dibutuhkan guru SMA LB

Santi Rama adalah informasi mengenai persiapan sebelum mengajar.

Dalam tahapan ini informasi yang dibutuhkan guru akademis

maupun keterampilan di SMA LB Santi Rama adalah mengenai

media yang akan digunakan dalam proses mengajar, informasi

mengenai pelajaran yang akan diajarkan pada hari itu dan informasi

mengenai pelayanan prima. Media pembelajaran yang digunakan

guru SMA LB Santi Rama sangat berguna untuk membantu siswa

dalam memahami pelajaran yang diberikan. Kemudian untuk

memastikan apakah pelajaran yang diberikannya itu sesuai dengan

kurikulum, biasanya guru terlebih dahulu mencari informasi tersebut.

Maka jelas terlihat kebutuhan informasi guru SMA LB Santi

Rama sesuai dengan penjelasan Crowford mengenai faktor yang

mempengaruhi kebutuhan informasi bahwa kebutuhan informasi

berkaitan dengan aktifitas kerja, kebutuhan membuat keputusan dan

kebutuhan dalam mencari ide baru.86

85 Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi.

86

Devadason dan Pandala Pratap Lingam, ―A Methodology for the Identification of

Information Needs of Users,‖ h. 49-55.

Page 75: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

62

c. Kebutuhan Informasi dalam Proses Mengajar

Dalam proses mengajar terkadang guru membutuhkan

informasi yang sifatnya mendadak, kebutuhan informasi tersebut

terjadi karena adanya informasi baru yang diterima dan terjadi

kesenjangan antara informasi yang diterima dengan pengetahuan

yang dimiliki guru, maka disituasi seperti ini guru membutuhkan

informasi untuk melanjutkan proses mengajar. Ibu Elni mengatakan

bahwa dalam proses mengajar terkadang mereka membutuhkan

informasi yang sifatnya mendadak karena siswa tidak hanya

membahas tentang materi dalam buku akan tetapi informasi yang

sedang berkembang akan menjadi bahan dalam pengajaran pada

proses belajar di SMA SLB Santi Rama. Sebagaimana hasil

wawancara dengan Ibu Elni sebagai berikut :

―Kadang-kadang si membutuhkan informasi, sebab kan di

santi rama ini pelajarannya up to date ya apa yang sedang

terjadi informasi saat ini, itu yang akan di kembangin, itu

yang di bahasaain.87

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Wiwit dan ibu Sri

yang mengatakan bahwa informasi pada saat proses mengajar yaitu

mengenai materi yang diajarkan pada saat itu juga. Sebagaimana

hasil wawancara dengan Ibu Wiwit dan Ibu Sri sebagai berikut :

“Terkadang, biasanya mengenai pelajaran yang diberikan

hari itu.”88

“Terkadang ya, paling informasi untuk modifikasi model-

model.”89

87

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 88

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi. 89

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 76: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

63

Sama halnya dengan ketiga informan sebelumnya, Ibu Yuni

juga membutuhkan informasi pada saat proses mengajar karena

jika terdapat informasi yang tidak terpenuhi pada saat mengajar itu

akan berpengaruh kepada proses belajar. Sebagaimana hasil

wawancara dengan Ibu Yuni sebagai berikut :

“Sekali-sekali, misalnya gini kan saya ngasih materi

membuat poster, kadang-kadang anak suka rumit dengan

yang saya berikan jadi saya harus nyari dulu, pasti saat itu

saya itu berhenti dahulu untuk cari informasi tentang cara

pembuatan poster yang paling di pahami anak”90

Kemudian pada proses mengajar guru SMA LB Santi Rama

juga membutuhkan informasi yang mendukung materi ataupun

proses mengajar. Sebagai guru bahasa inggris, Ibu Elni

membutuhkan informasi yang mendukung materi mata pelajaran

yang diajarkannya. Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Elni

sebagai berikut :

“Biasanya yang berkaitan dengan materi ya, bisanya tentang

ilmu ilmu kabahasa inggrisan...”91

Setuju dengan ibu Elni, Ibu Yuni dan Ibu Sri juga

membutuhkan informasi yang mendukung materi pelajaran yang

diajarkan. Sebagaimana hasil wawancara sebagai berikut:

“Iya, yang saya cari adalah informasi materi yang akan saya

berikan ke anak. Jadi pertama-tama saya pastinya mencari

informasi-informasi yang berhubungan dengan materi yang

saya ajarkan yaitu ilmu komputer”92

“Iya pasti butuh ya itukan kebutuhan untuk tuntutan ya, saya

nyari informasi yang sesuai dengan yang saya ajarkan, saya

90

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi. 91

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 92

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 77: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

64

kan ngajar tata busana ya pasti berhubungan dengan yang

saya ajar”93

Selain informasi tersebut, informasi yang mendukung proses

mengajar guru SMA LB Santi Rama adalah informasi mengenai

parenting dan psikologi perkembangan anak. Sebagaimana hasil

wawancara dengan Ibu Elni dan Ibu Wiwit sebaga berikut:

“saya gabung sama komunitas parenting ya untuk labih

menambah wawasan saya tentang penanganan anak, terus

biasanya tentang psikologi perkembangan anak”94

“..tentang parenting, trus kadang-kadang suka blog-blog

pendidikan.”95

Sependapat dengan Ibu Elni dan Ibu Wiwit, Ibu Yuni juga

membutuhkaan informasi mengenai psikologi perkembangan anak

untuk mendukung proses mengajar. Berikut hasil wawancara

dengan Ibu Yuni sebagai berikut:

“...saya juga suka mencari tentang psikologi...”96

Dalam proses mengajar terkadang guru SMA LB Santi Rama

membutuhkan informasi yang sifatnya mendadak. Informasi

tersebut terjadi karena adanya interaksi guru dengan siswanya.

Sistem pembelajaran di SLB Santi Rama tidak terfokus pada

silabus yang dibuat oleh pemerintah tetapi guru lah yang

memodifikasinya agar sesuai dengan kemampuan siswa. Informasi

yang dibutuhkan pada proses mengajar tentunya materi yang

diberikan pada saat mengajar. Jika informasi mendadak seperti itu

93

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi. 94

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 95

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi. 96

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 78: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

65

terjadi yang dilakukan guru SMA LB Santi Rama yaitu bertanya

kembali kepada siswa lain jika mengetahuinya, jadi guru SMA LB

Santi Rama tidak hanya memberikan informasi secara langsung

tetapi juga memberikan kesempatan kepada siswa lain jika

mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut ataupun mencarinya

bersama-sama. Jadi informasi mendadak seperti itu akan

diusahakan untuk mencari jawabannya pada saat itu juga.

Kebutuhan informasi dalam proses mengajar guru SMA LB

Santi Rama di bagi menjadi 2 kategori yaitu informasi mengenai

materi yang sedang diajarkan dan materi yang mendukung proses

mengajar. Informasi yang mendukung proses mengajar diantaranya

informasi mengenai dunia parenting dan psikologi perkembangan

anak.

Pernyataan tersebut sesuai dengan teori Crowford yang

dijelaskan oleh Devadson dan Lingam mengenai faktor yang

mempengaruhi kebutuhan informasi. Maka jelas terlihat kebutuhan

informasi guru SMA LB Santi Rama sesuai dengan penjelasan

Crowford mengenai faktor yang mempengaruhi kebutuhan

informasi bahwa kebutuhan informasi berkaitan dengan aktifitas

kerja, kebutuhan membuat keputusan dan kebutuhan untuk

meyakinkan sesuatu.

d. Kebuhan Informasi Metode Mengajar

Mengenai strategi mengajar sebelum proses mengajar

berlangsung semua informan setuju bahwa strategi mengajar

Page 79: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

66

merupakan informasi yang sangat penting bagi guru yang memiliki

siswa berkebutuhan khusus. Strategi mengajar merupakan metode

yang sangat penting bagi guru untuk menyampaikan informasi yang

dimilikinya kepada siswa. Selain itu strategi mengajar harus

menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Strategi

mengajar memiliki model yang beragam, salah satu strategi

mengajar yang digunakan SLB Santi Rama adalah MMR (Metode

Maternal Reflektif ) atau biasa dikenal dengan metode bercakap.Ibu

Wiwit mengatakan bahwa ia membutuhkan informasi lebih

mengenai MMR yang diterapkan oleh SLB Santi Rama. Prinsip

pembelajaran yang terdapat pada MMR tidak semuanya dapat ia

gunakan pada proses mengajar. Sebagaimana hasil wawancara

dengan Ibu Wiwit sebagai berikut:

"Metode yang dipakaikan MMR, sampai saat ini masih

membutuhkan informasi lanjutan menganai MMR, karena

walaupun udah lumayan lama disini juga untuk ber MMR itu

tidak mudah, jadi sampe sekarang masih belajar MMR dan

pasti butuh informasi tentang MMR. Di MMR itu ada 7

strategi, itu di dalem kita ngajar kalau bisa semua prinsipnya

bisa terpakai cuma kita ngajar gak bisa berurutan jadi boleh

diacak...”97

Sependapat dengan Ibu Wiwit, untuk metode mengajar Ibu

Elni juga membutuhkan informasi lebih mengenai MMR yang

digunakan SLB Santi Rama dalam proses mengajar. Ibu Elni juga

masih membutuhkan informasi mengenaiprinsip pembelajaran

yang terdapat pada metode tersebut. Sebagaimana hasil wawancara

dengan Ibu Elni sebagai berikut :

97

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 80: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

67

“Terus untuk metode MMR saya juga butuh informasi lebih,

ini sesuai tidak dengan prinsip pembelajaran MMR terus

bagaimana caranya agar bisa di terapinprinsip itu, jadi

prinsip itu harus ada dalam pembelajaran...”98

Berbeda dengan Ibu Wiwit dan Ibu Elni, Ibu Yuni dan Ibu Sri

tidak membutuhkan informasi lebih mengenai MMR yang di

terapkan di SLB Santi Rama. Informasi yang ia miliki mengenai

MMR sudah cukup untuk menjadi strategi mengajar.

‖Kalau untuk metode MMR saya tidak butuh informasi lebih

ya, udah itu aja. Kalau untuk materi baru saya butuh

informasi lebih, tapi kalau untuk metodenya saya udah cukup

ya.”99

Sependapat dengan Ibu Yuni, Ibu Elni juga tidak

membutuhkan informasi lebih mengenai MMR. Ibu Sri

mengatakan bahwa untuk strategi mengejar yang ia butuhkan

hanyalah informasi mengenai kemampuan siswanya. Jika infomasi

tersebut sudah diketahui ia dapat menyesuaikan dengan MMR yang

telah ia kuasai. Berdasarkan pengalaman mengajar yang lebih dari

10 tahun, Ibu Yuni dan Ibu Sri sudah cukup menguasai MMR dan

tidak membutuhkan informasi lebih mengenai MMR. Sebagaimana

hasil wawancara dengan Ibu Sri sebagai berikut :

”Kalau metode MMRnya yang di butuhkan informasi

mengenai siswanya, menyesuaikan kemampuan siswanya

dari tes diagram bisa diliat. Ngajarnya kan bukan baru jadi

udah hafal kemampuan siswanya sama cara ngajarnya”100

Dalam proses mengajar salah satu informasi yang paling

penting adalah metode mengajar. Guru SMA LB Santi Rama setuju

98

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 99

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi. 100

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 81: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

68

bahwa meode mengajar akan menentukan keberhasilan dalam

proses mengajar. MMR adalah salah satu metode mengajar yang

diterapkan pada Yayasan Santi Rama dalam proses mengajar.

MMR adalah Metode Maternal Reflektif merupakan suatu bentuk

teknik pengajaran yang mengutamakan percakapan sebagai poros

kegiatan belajar mengajar dengan ditunjang oleh metode tangkap

dan peran ganda dari guru.101

Pada MMR ini terdapat prinsip yang harus terpenuhi dalam

proses mengajar. Informasi lanjutan mengenai metode mengajar

MMR ini masih dibutuhkan oleh guru akademis SMA LB Santi

Rama, sedangkan untuk guru keterampilan pemahaman mengenai

MMR sudah cukup mereka kuasai karena berdasarkan pengalaman

mengajar yang sudah lebih dari 10 tahun. Akan tetapi baik guru

akademis maupun keterampilan setuju bahwa informasi mengenai

metode mengajar merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi

proses mengejar untuk mencapai program yang telah ditentukan.

Pernyataan tersebut sesuai dengan pernyataan Djamarah

bahwa metode mengajar merupakan cara yang digunakan untuk

mencapai tujuan dalam proses mengajar.102

e. Kebutuhan Informasi dalam Menambah Wawasan

Guru sebagai tenaga pendidik tentunya harus memiliki

wawasan yang luas. Mempunyai wawasan luas dan berusaha terus

untuk menambahnya adalah hal penting bagi guru. Hal tersebut akan

101 Zulmiyetri, ―Metoda Matermal Reflektif (MMR) untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa

Lisan Anak Tunarungu,‖ Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol. 5, no. 2 (2017): 62–67.

102

Djamarah, Guru dan Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif, h. 17.

Page 82: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

69

membawa manfaat bagi dirinya pribadi, profesi maupun bagi siswa

yang di didiknya. Guru yang selalu ingin menambah pengetahuan,

bukan hanya wawasan bidang yang diampunya tetapi juga bidang

lain akan mempunyai wawasan yang lebih luas, itu artinya

pengetahuan ia akan bertambah dari waktu ke waktu. Wawasan yang

luas akan membantu guru menjalankan profesinya dengan baik.

Kemudian dengan memiliki wawasan luas guru akan lebih mudah

berinteraksi dengan siswanya, kemudahan berinteraksi ini nantinya

akan memudahkan guru untuk mengajar dan mudah diterima oleh

siswa.

Berbagai cara dapat dilakukan guru untuk menambah

wawasannya. Guru SMA LB Santi Rama mempunyai cara untuk

menambah wawasan mereka. Semua informan setuju bahwa

kebutuhan informasi untuk menambah wawasan sangat dibutuhkan

bagi mereka.

Selain menambah wawasan untuk mendukung proses

mengajar, guru SMA LB Santi Rama juga membutuhkan informasi

mengenai minat atau hobi yang mereka sukai. Sebagai guru

keterampilan, Ibu Sri dan Ibu Yuni tidak hanya menambah wawasan

mereka mengenai pelajaran yang mereka ajarkan, tetapi juga

pengetahuan-pengetahuan diluar profesi mereka sebagai guru. Ibu

Yuni sangat menyukai dunia politik, untuk itu ia selalu up date

dengan berita-berita politik untuk menambah wawasannya. Tetapi

tidak dapat dipungkiri bahwa informasi yang sangat mereka

Page 83: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

70

butuhkan untuk menembah wawasannya adalah informasi mengenai

dunia mereka sebagai seorang pengajar. Sebegaimana hasil

wawancara dengan Ibu Yuni sebagai berikut:

“...tapi bukan itu aja saya juga suka mencari tentang

psikologi, keterampilan sama politik. Pokoknya 4 itu pasti

saya suka cari-cari informasinya, tapi pastinya lebih

cenderung ke materi yang saya ajarkan.”103

Sama halnya dengan Ibu Yuni, kebutuhan informasi

mengenai minat juga dibutuhkan oleh Ibu Elni dan Ibu Wiwit.

Sebagaimana hasil wawancara berikut:

“...biasanya saya juga suka sejarah-sejarah keislaman

tentang ilmu fiqh, rasulullah saw...”104

“...kalo yang berhubungan dengan minat, saya suka yang

berhubungan dengan pertandingan-pertandingan olahraga

gitu tapi gak suka olahraganya, cuma liat pertandingan

aja.”105

Tidak hanya guru yang memiliki kewajiban untuk menambah

wawasan mereka. Pihak Yayasan dari Santi Rama pun memberikan

banyak pelatihan untuk menambah wawasan dan mengasah

keterampilan para pengajarnya. Sebagai hasil wawancara dengan Ibu

Sri sebagai berikut :

“...saya dulu pernah ikut pelatihan selama 3 bulan. Ada

kursus juga untuk guru-gurunya itu kan jadi tambahan

wawasan kita juga ya buat guru, di kursusin dari yayasan,

atau pemerintah...”106

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Yuni dalam

wawancara sebagai berikut :

103

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi. 104

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 105

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi. 106

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 84: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

71

“...ada kursus juga dari yayasan bisa untuk nambah

wawasan saya juga...”107

Tidak hanya Ibu Sri dan Ibu Yuni, guru keterampilan lain

juga diwajibkan untuk mengikuti kursus yang di berikan oleh

yayasan. Berbeda dengan guru keterampilan, Ibu Elni dan Ibu Wiwit

sebagai guru akademis belum pernah mendapatkan pelatihan yang

berhubungan dengan mata pelajaran yang ia ajarkan. Akan tetapi

pelatihan yang pernah ia ikuti yaitu perlatihan kurtilas, silabus dan

kisi-kisi soal. Berikut kutipan wawancara dengan Ibu Elni :

“Kalo untuk pelatihan bahasa inggris saya belum pernah,

tapi ada pelatihan kurtilas, silabus dan kisi2 soal. Kalau

pelatihan dari yayasan sendiri ada, kayak pelatihan

kurikulum tiga belas, kan kurtilas masih belum final ya jadi

kalau ada yang baru dari pemerintah pasti disekolah selalu

ada pelatihan, biasanya setiap jumat minggu”108

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Wiwit

dalam wawancarasebagai berikut :

“...Kalau pelatihan dari yayasan sendiri ada, kayak

pelatihan kurikulum tiga belas, kan kurtilas masih belum

final ya jadi kalau ada yang baru dari pemerintah pasti

disekolah selalu ada pelatihan...”109

Informasi yang dibutuhkan guru SMA LB Santi Rama bukan

hanya informasi mengenai proses mengajar ataupun materi yang

akan diajarkannya melainkan juga informasi mengenai parenting dan

psikologi anak. Untuk menambah wawasannya salah satu cara yang

dilakukan guru SMA LB Santi Rama adalah membaca buku

parenting dan bergabung dengan komunitas perenting untuk

107

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi. 108

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi. 109

Wiwit Endang Purwatiningsih.

Page 85: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

72

mengetahui lebih lanjut perilaku siswanya. Kemudian dengan

menonton tv dan membaca artikel guru SMA LB setuju bahwa

mereka dapat menambah wawasan mereka. Kemudian guru SMA

LB Santi Rama juga membutukan informasi yang berhubungan

dengan hobi atau minat seperti informasi mengenai olahraga, politik

dan sejarah keislaman. Akan tetapi semua informan setuju bahwa

untuk menambah wawasan mereka informasi yang dibutuhkan tetap

informasi yang berhubungan dengan profesi mereka sebagai guru

SLB. Pernyataan tersebut sesuai dengan teori Crowford yang

dijelaskan oleh Devadson dan Lingam mengenai faktor yang

mempengaruhi kebutuhan informasi bahwa kebutuhan informasi

berkaitan dengan aktifitas kerja, dan ketertarikan.110

Untuk meningkatkan wawasan guru SMA LB Santi Rama,

pihak Yayasan Santi Rama juga memberikan berbagai pelatihan

yang berguna bagi para pengajar, akan tetapi sebagian besar

pelatihan dan kursus yang diberikan pihak yayasan merupakan

pelatihan bidang keterampilan seperti tata busana, komputer, tata

boga dll. Sedangkan untuk guru akademis tidak ada pelatihan khusus

hanya saja pelatihan tentang kurikulum tiga belas, pembuatan silabus

dan kisi-kisi soal.

2. Perilaku Pencarian Informasi Guru SMA LB Santi Rama

Dalam perilaku pencarian informasi ini, terdapat 3 bagian yang

akan dijelaskan penulis diantaranya proses pencarian informasi, sumber

110 Devadason dan Pandala Pratap Lingam, ―A Methodology for the Identification of

Information Needs of Users.‖

Page 86: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

73

informasi, kendala pencarian informasi dan solusi mengatasi kendala

pencarian informasi. Berikut penjelasan hasil wawancara dan

pembahasan lebih lanjut:

a. Proses Pencarian Informasi Guru SMA LB Santi Rama

Perilaku pencarian informasi merupakan cara seseorang

dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Kebutuhan informasi

tersebut timbul karena adanya kesenjangan informasi yang diterima

dengan pengetahuan yang dimilikinya. Ketika seseorang telah

menyadari bahwa informasi tersebut diperlukan untuk menjawab

pertanyaan, memecahkan dan memahami suatu masalah maka proses

pencarian informasi tersebut akan berlangsung.

Guru merupakan seseorang yang memiliki tanggung jawab

untuk memberikan informasi yang relevan kepada siswanya dan

harus mengetahui kebutuhan belajar siswanya, maka guru

memerlukan informasi. Untuk memenuhi kebutuhan informasinya

guru harus melakukan pencarian informasi. Proses pencarian

informasi ini bukan hanya untuk kegitan mengajar saja, tetapi juga

dalam kehidupan guru untuk menambah wawasan mereka.

Dalam pencarian informasi, seseorang mempunyai caranya

tersendiri agar informasi yang dibutuhkannya dapat dipenuhi. Dalam

perilaku pencarian informasi terdapat beberapa teori yaitu teori

Wilson, Ellis dan Kuhlthau. Pada penelitian ini penulis

menggunakan metode Ellis untuk mengetahui perilaku guru SMA

LB Santi Rama dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Teori ini

Page 87: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

74

digunakan karena proses perilaku pencarian informasi guru SMA LB

Santi Rama tidak berurutan dan setiap individu memiliki perbedaan

dalam proses pencarian informasi, sedangkan teori yang

dikemukakan oleh Kuhlthau merumuskan langkah-langkah tersebut

sebagai alur yang runtut dalam pencarian informasi dan teori yang

dikemukakan. Tahapan pencarian informasi yang dikemukakan oleh

Ellis dimulai dengan starting, chaining, browsing, differentiating,

monitoring, extracing, verifying, dan ending.111

Selanjutnya tahapan

informasi akan di jelaskan sebagai berikut :

1) Starting

Starting merupakan langkah awal sebelum melakukan

pencarian informasi. Dalam tahapan awal ini terdapat dua

kegiatan yang dilakukan yaitu menentukan topik dan

menganalisis informasi yang akan dicari. Penentuan dan

pemilihan topik ini akan menentukan dalam pencarian

informasi.

Seperti halnya yang dilakukan guru SMA LB Santi Rama

dalam pada tahapan starting ini yaitu menentukan topik untuk

dijadikan materi dalam proses mengajar. Penentuan topik untuk

proses mengajar dilakukan Ibu Wiwit, ia harus mengetahui

terlebih dahulu apa yang akan ia ajarkan dalam proses mengajar

sebelum melakukan pencarian informasi. sebagaimana hasil

wawancara dengan Ibu Wiwit sebagai berikut :

111 Ellis, Debora Cox, dan Katherine Hall, ―A Comparison of The Information Seeking

Patterns of Researchers in The Physical and Social Sciences,‖ h. 356-369.

Page 88: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

75

“Lihat materinya apa dulu yang mau ajarkan...”112

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Elni bahwa

dalam pencarian informasi ia harus mengetahui informasi apa

yang akan ia cari. Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu

Elni sebagai berikut:

“Lihat materinya dulu, nanti kalau ada yang tidak di

ketahui baru nyari informasi...”113

Pernyataan berbeda diungkapkan oleh Ibu Yuni, karena

ia sudah paham informasi apa yang akan ia cari, maka proses

pencarian topik ini tidak ia lakukan. Sebagaimana hasil

wawancara dengan Ibu Yuni sebagai berikut :

“Saya udah tau apa yang mau saya cari jadi saya

biasanya langsung mencari informasinya...”114

Sependapat denga Ibu Yuni, hal yang sama juga

dilakukan oleh Ibu Sri. Sebagaimana hasil wawancara dengan

Ibu Sri sebagai berikut :

“karena udah tahu materinya apa yang mau dikasih jadi

saya mencari informasi tambahan aja...”115

Dari hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa dua

guru akademis yaitu Ibu Wiwit dan Ibu Elni, menentukan topik

untuk pencarian informasi dengan melihat meteri yang akan

mereka ajarkan, sedangkan 2 guru keterampilan yaitu Ibu Yuni

dan Ibu Sri sudah mengetahui informasi apa yang mereka

butuhkan, maka mereka langsung pada proses pencarian

112

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi. 113

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 114

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi. 115

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 89: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

76

informasi tersebut. Hasil ini tidak sesuai dengan observasi yang

dilakukan penulis yang menunjukan bahwa semua informan

tidak menentukan topik terlebih dahulu dalam proses pencarian

informasi.

Berdasarkan teori dan hasil observasidapat disimpulkan

bahwa dari empat informan hanya dua orang yang menentukan

topik terlebih dahulu sebelum pencarian informasi dan 2

informan lainnya tidak menentukan topik dalam pencarian

informasi dikarenakan mereka sudah mengetahui apa yang akan

mereka cari. Maka tahapan starting yang dijelaskan oleh Ellis

hanya digunakan oleh guru akademis dalam proses pencarian

informasi.

2) Chaining

Chaining merupakan kegiatan mengikuti catatan kaki dan

kutipan yang terdapat pada daftar pustaka atau bentuk referensi

lain yang berhubungan dengan apa yang dicari. Pada tahapan ini

yang dilakukan oleh guru SMA LB Santi Rama yaitu merujuk

pada sumber informasi dan berkosultasi mengenai materi yang

akan diajarkan.

Pada tahap ini yang dilakukan Ibu Wiwit adalah mencari

informasi dari buku pelajaran sebagai gambaran awal dalam

proses pencarian informasi. sebagaimana hasil wawancara

dengan Ibu Wiwit sebagai berikut :

Page 90: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

77

“...terus kalau ada yang gak paham baru nyari di buku

pelajaran dulu awalnya...”116

Hal yang sama diugkapkan oleh Ibu Sri, pada tahapan ini

yang dilakukan Ibu Sri adalah mencari informasi pada buku

pelajaran dan majalah yang dilanggannya. Sebagaimana hasil

wawancara dengan Ibu Sri sebagai berikut :

“...biasanya saya baca-baca buku, majalah...”117

Kemudian hal yang sedikit berbeda dilakukan oleh Ibu

Elni pada tahapan ini. Pada tahapan ini yang dilakukan Ibu Elni

adalah berkosultasi mengenai materi yang akan diajarkan

kepada pakar pendidikan dan kemudian buku pelajaran.

Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Elni sebagai berikut:

“...biasanya si karena kita punya pakar pendidikan

disini jadi pertamaa si nanya ke pakar pendidikan dulu

ya, karena beliau punya jam terbang lebih tinggi...”118

Ibu Yuni mempunyai pendapat yang berbeda dari tiga

informan lainnya, ia tidak melakukan tahapan ini dalam proses

pencarian informasi karena ia langsung pada tahapan browsing

untuk pencarian informasi. Sebagaimana hasil wawancara

dengan Ibu Yuni sebagai berikut :

“...Saya tidak mencari dibuku dulu langsung internet

aja...”119

Dari hasil wawancara tersebut menunjukan tiga dari

empat informan melakukan tahapan chaining. Hanya saja

116

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi. 117

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi. 118

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 119

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 91: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

78

terdapat sedikit perbedaan proses chaining dalam teori Ellis

dengan proses chaining yang dilakukan oleh guru SMA LB

Santi Rama. Perbedaan ini terdapat pada perilaku Ibu Elni dalam

melakukan proses chaining bukan merujuk pada daftar pustaka

ataupun referensi lain, melainkan bertanya kepada rekan satu

prosfesi. Hasil wawancara ini sesuai dengan observasi yang

dilakukan penulis terhadap guru SMA LB Santi Rama bahwa

semua informan melakukan pencarian informasi merujuk pada

buku pelajaran.

Berdasarkan teori dan hasil observasi dapat disimpulkan

bahwa guru tiga dari 4 guru SMA LB Santi Rama pada kegiatan

pencarian informasi melakukan tahapan chaining walaupun

terdapat sedikit perbedaan.

3) Browsing

Browsing merupakan kegiatan merambah/menelusur

informasi pada sistem informasi yang menyimpan informasi-

informasi yang diinginkan. Kegiatan ini dilakukan oleh semua

guru yang menjadi informan. Guru SMA LB Santi Rama

menelusur dan mencari informasi yang dibutuhkannya melalui

internet. Sebagaiman hasil wawancara penulis dengan Ibu Wiwit

sebagai berikut:

“...kemudian nyari di internet untuk dapat artikel

lain.....”120

120

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 92: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

79

Hal yang sama diungkapkan oleh Ibu Elni pada

wawancara sebagai berikut :

“...Terus saya searching dari internet....”121

Pernyataan yang sama juga diungkapkanoleh Ibu Yuni

pada wawancara sebagai berikut:

“...saya browsing pake google karena lebih cepet dan

lebih banyak referensinya...”122

Sependapat dengan tiga informan sebelumnya, ibu Sri

juga melakukan tahapan ini dengan mencari informasi

menggunakan internet. Sebagaimana hasil wawancara dengan

Ibu Sri sebagai berikut:

”...setelah itu cari-cari artikel di internet..."123

Dari wawancara penulis dengan semua informan

menunjukan bahwa semua informan melakukan tahapan

browsing untuk memenuhi kebutuhan informasinya diawali

dengan mencari di internet dengan menggunakan google. Hasil

ini sesuai dengan observasi yang penulis lakukan terhadap guru

SMA LB Santi Rama bahwa semua informan melakukan

browsing di internet untuk pencarian informasi.

Berdasarkan teori dan observasi dapat disimpulkan

bahwa perilaku pencarian informasi guru SMA LB Santi Rama

sesuai dengan tahapan browsing pada teori Ellis yaitu menelusur

pada sistem informasi.

121

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 122

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi. 123

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 93: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

80

4) Differentiating

Differentiating merupakan kegiatan pemilihan data atau

sumber informasi berdasarkan ketepatan dan kepentingan

dengan kebutuhan informasi sehingga akan terpilih sumber

informasi yang paling tepat dan relevan. Tahapan ini dilakukan

oleh Ibu Wiwit yang mengatakan bahwa informasi yang ia dapat

akan di seleksi terlebih dahulu. Sebagaimana hasil wawancara

penulis dengan Ibu Wiwit:

“...kalau mencari di internet biasanya saya tidak

langsung kasih ke anak, itu saya baca dan saya seleksi

dulu biasanya karena kan dari internet bahasanya

terlalu tinggi ya...”124

Hal yang sama diungkapkan oleh Ibu Elni pada

wawancara sebagai berikut :

“...Terus informasi itu gak mungkin langsung di kasih

anak-anak ini kan harus di pilih dulu informasinya

disesuaikan sama kemampuan bahasa anaknya...”125

Pernyataan yang sama juga diungkapakan oleh Ibu Yuni

pada wawancara sebagai berikut :

“...saya simpen terus saya baca dan palajari lagi.

Kemudian saya pilih yang cocok untuk pelajaran yang

saya ajarkan ...”126

Sependapat dengan tiga informan sebelumnya, Ibu Sri

juga melakukan tahapan ini dengan memilih informasi yang

sesuai dengan materi yang akan diajarkannya. Sebagaimana

hasil wawancara dengan Ibu Sri sebagai berikut:

124

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi. 125

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 126

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 94: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

81

“...Kalau sudah dapet informasi yang diinginkan biasaya

saya gak langsung kasih ya saya pilih dulu yang sesuai

dengan materi yang saya cari...”127

Dari hasil wawancara diatas menunjukan bahwa guru

SMA LB Santi Rama dalam memenuhi kebutuhan informasi

untuk mengajar melakukan pemilahan atau seleksi sumber

informasi yang sudah didapatkan agar sesuai dengan materi

yang akan diajarkan dan sesuai dengan kemampuan siswanya.

Hasil ini sesuai dengan hasil observasi yang menunjukan bahwa

semua informan melakukan tahapan pemilihan atau seleksi pada

informasi yang di dapatkannya.

Berdasarkan teori dan hasil observasi diatas, dapat

disimpulkan bahwa guru SMA LB Santi Rama dalam persiapan

mengajar melakukan proses differentiating atau pemilihan

sumber informasi yang dikemukakan oleh Ellis pada sumber

yang sudah didapatkan dan kemudian memilih informasi yang

ingin digunakan agar sesuai dengan materi yang akan diajarkan

dan sesuai dengan kemampuan siswanya.

5) Monitoring

Monitoring merupakan kegiatan mencari informasi

terbaru (up to date) agar informasi yang dibutuhkannya masih

dalam informasi terbaru. Tahapan ini tidak dilakukan oleh guru

SMA LB Santi Rama dikarenakan pada saat mencari di internet

mereka sudah mencari informasi yang terbaru. Sebagaimana

127

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 95: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

82

wawancara penulis dengan Ibu Wiwit yang mengatakan bahwa

mencari informasi terbaru dilakukan pada saat mencari di

internet sebagai berikut :

“...iya, ketika mencari di internet itu...”128

Hal yang sama diungkapkan oleh Ibu Elni pada

wawancara sebagai beriku :

“iya, yang cocok juga, nyari di internet”129

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Sri,

sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Sri sebagai berikut :

“...ketika mencari pasti yang terbaru dan harus cocok

juga”130

Sependapat dengan tiga informan sebelumnya, Ibu Yuni

mencari informasi yang terbaru dan sesuai dengan apa yang ia

butuhkan. Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Yuni

sebagai berikut:

“pasti ya informasi terbaru yang sesuai juga dengan

materi saya”131

Dari hasil wawancara dengan informan menunjukan

bahwa semua informan tidak melakukan tahapan monitoring

secara terpisah untuk mencari informasi-informasi yang up to

date dari informasi yang telah mereka dapatkan sebelumnya,

tetapi tahapan ini sudah dilakukan pada saat pencarian informasi

pada tahapan browsing untuk mencari informasi yang terbaru.

128

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi. 129

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 130

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi. 131

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 96: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

83

Hasil ini sesuai dengan hasil observasi yang menunjukan bahwa

semua informan tidak melakukan tahapan monitoring.

Berdasarkan teori dan hasil observasi diatas, dapat

disimpulkan bahwa guru SMA LB Santi Rama dalam persiapan

mengajar tidak melakukan proses monitoring, mereka hanya

mencari informasi terbaru pada saat mencari di internet dan

tidak mencari informasi yang lebih up to date dari informasi

yang telah mereka dapatkan sebelumnya.

6) Extracting

Extracting merupakan kegiatan merangkum atau

mengidentifikasi lebih selektif sumber informasi untuk

memenuhi kebutuhan informasinya. Pada kegiatan ini guru

SMA LB Santi Rama membaca keseluruhan isi dan memahami

kembali informasi yang telah mereka peroleh, kemudian

meresume dan menyederhanakan kata-kata agar mudah

dipahami oleh siswanya. Sebagaimana hasil wawancara dengan

Ibu Elnisebagai berikut :

“...Terus saya sederhankan kata-katanya sebab bahasa

yang di pakai kan tinggi-tinggi sedangkan anak-anak

keterbatasannya dalam bahasanya. Biasanya saya

langsung bikin resume sendiri yang penting-penting

pointnya dan bahasanya yang rendah-rendah...”132

Hal yang sama diungkapkan oleh Ibu Wiwit dalam

wawancara sebagai berikut :

“...itu saya baca dan saya saring dulu biasanya karena

kan dari internet bahasanya terlalu tinggi ya, itu gimana

132

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 97: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

84

caranya kita harus modifikasi biar nanti penyampaian ke

anaknya tu bahasanya lebih gampang diserap sama

anak...”133

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Sri,

sebagaiman hasil wawancara sebagai berikut:

―...Kalo sudah sudah sesuai baca dulu terus di

sederhanakan dulu...”134

Sependapat dengan tiga informan sebelumnya, Ibu Yuni

mempelajari informasi yang telah di dapat dan merangkum ha-

hal yang dianggap penting. Sebagaimana hasil wawancara

dengan Ibu Yuni sebagai berikut:

“...kemudian informasi yang pas dan cocok itu saya

rangkum dan pelajari lebih lanjut...”135

Dari hasil wawancara penulis dengan informan

menunjukan bahwa seluruh informan membaca dan memahami

terlebih dahulu keseluruhan isi informasi untuk

mengetahuiinformasi yangakan diambil dan memudahkan

informan untuk menyederhanakan kalimat agar mudah dipahami

oleh siswa.Hasilini sesuai dengan hasil observasi yang

menunjukan bahwa semua informan melakukan tahapan

extracing dengan memahami, menyederhanakan kata dan

mencatat hal-hal yang dianggap penting.

Berdasarkan teori dan hasil observasi dapat disimpulkan

bahwa guru SMA LB Santi Rama melakukan tahapan extracing

yang dikemukakan oleh Ellis dengan cara membaca terlebih

133

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 134

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi. 135

Sri Purwani.

Page 98: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

85

dahulu informasi yang telah ditemukan, kemudian merangkum

hal-hal yang dianggap penting dan menyederhanakan kalimat

tersebut agar mudah dipahami oleh siswanya.

7) Verifying

Verifying merupakankegiatan pengecekan terhadap suatu

sumber informasi yang didapat apakah informasi tersebut sudah

tepat dan sesuai dengan kebutuhan informasinya. Kegiatan ini

tidak dilakukan oleh guru SMA LB Santi Rama. Sebagaimana

hasil wawancara dengan Ibu Wiwit sebagai berikut :

“Tidak ngecek lagi...”136

Hal yang sama diungkapkan oleh Ibu Elni, sebagaimana

hasil wawancara sebagai berikut:

“Tidak ya, dari awal soalnya udah di cek sesuai apa

tidak...”137

Pernyataan yang sama juga diungkapakan oleh Ibu Sri

dan Ibu Yuni, sebagaimana hasil wawancara sebagai berikut:

“Udah tahu sesuai apa enggak...”138

“Awalnya kan udah dicek cocok atau tidak. jadi enggak

ngecek lagi...”139

Dari hasil wawancara penulis dengan informan

menunjukan bahwa seluruh informan tidak melakukan

pengecekan terhadap informasi yang sudah mereka rangkum dan

pahami. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi yang

136

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi. 137

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 138

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi. 139

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 99: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

86

menunjukan bahwa tidak ada proses pengecekan ulang terhadap

informasi yang mereka dapatkan.

Berdasarkan hasil penulisan dan observasi diatas, dapat

disimpulkan bahwa guru SMA LB Santi Rama tidak melakukan

tahapan verifyingyang terdapat pada teori Ellis.

8) Ending

Ending merupakan akhir dari kegiatan yang dilakukan

dalam proses pencarian informasi karena informasi yangtelah di

dapat akan segera digunakan. Pada tahapan ini guru SMA LB

Santi Rama akan menggunakan hasil dari pencariannya untuk

proses mengajar. Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan

Ibu Elni sebagai berikut :

“...Kalo kata-katanya sudah sederhana dan mudah

dipahami kemudian baru dikasih ke anak...”140

Hal yang sama diungkapkan oleh Ibu Wiwit,

sebagaimana hasil wawancara sebagai berikut:

“...Setelah di baca dan dimodifikasi baru saya

percakapkan dengan anak...”141

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Yuni

dan Ibu Sri sebagaimana hasil wawancara sebagai berikut :

“...Kalau saya sudah paham banget dan kata atau

kalimatnya sudah saya sderhanakan baru saya kasih ke

anak...”142

“...Kalo sudah sudah sesuai di sederhanakan dulu. Baru

di cakapkan ke anak...”143

140

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 141

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi. 142

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi. 143

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 100: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

87

Dari hasil wawancara penulis dengan informan

menunjukan bahwa seluruh informan mengakhiri proses

pencarian informasinya dengan menggunakan informasi tersebut

untuk kebutuhan proses mengajar. Hal tersebut sesuai dengan

hasil observasi yang menunjukan bahwa proses ending

dilakukan dengan menggunakan hasil pencarian sebagai materi

mengajar.

Berdasarkan teori dan hasil observasi diatas, dapat

disimpulkan bahwa informasi yang sudah guru dapatkan bisa

langsung digunakan untuk proses mengajar. hal tersebut sesuai

dengan teori Ellis pada tahapan ending, adanya kepuasan

terhadap informasi yang ia dapatkan.

b. Sumber Informasi Pencarian Informasi

Untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam mengajar,

seorang guru harus mengetahui sumber informasi yang memang

relevan, sehingga data tersebut dapat dijadikan bahan untuk

mengajar. Ibu Wiwit sebagai guru akademis mengatakan bahwa

sumber informasi yang ia gunakan untuk proses mengajar yang

paling utama adalah buku pelajaran, kemudian untuk sumber

tambahan yang ia gunakan adalah koran, internet dan sharing kepada

guru yang lebih berpengalaman. Sebagaimana hasil wawancara

dengan Ibu Wiwit sebagai berikut:

Page 101: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

88

“buku pelajaran sd kalo untuk SMP dan SMA sama dari

internet paling atau gambar-gambar dari koran bisa di

jadikan sumber media belajar dan guru senior.”144

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

sumber informasi dokumenter yang dipakai oleh Ibu Wiwit adalah

buku pelajaran dan koran, sedangkan untuk sumber informasi non

dokumenter yang digunakan adalah internet dan sharing kepada guru

yang lebih berpengalaman.

Pengunaan buku pelajaran, koran dan internet sebagai sumber

informasi juga digunakan Ibu Elni dalam pencarian informasi.

sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Elni sebagai berikut:

“buku-buku pelajaran terus kita punya pakar pendidikan

disini jadi bisa bertanya ke pakar pendidikan, karena beliau

punya jam terbang lebih tinggi,website, kurtilas, koran.”145

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

sumber informasi dokumenter yang dipakai oleh Ibu Elni adalah

buku pelajaran, kurtilas dan koran, sedangkan untuk sumber

informasi non dokumenter yang digunakan adalah internet dan pakar

pendidikan.

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Sri, sumber

informasi yang ia gunakan dalam pencarian informasi adalah buku

pelajaran, majalah dan intenet. Majalah yang digunakan Ibu Sri

sebagai sumber informasi adalah majalah-majalah tata busana yang

ia langgan pribadi untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam

144

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi. 145

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 102: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

89

mengajar. Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Sri sebagai

berikut:

“dari majalah-majalah yang saya langgan sendiri terus buku

pelajaran, internet”146

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

sumber informasi dokumenter yang dipakai oleh Ibu Sri adalah buku

pelajaran, majalah, sedangkan untuk sumber informasi non

dokumenter yang digunakan adalah internet.

Kemudian Ibu Yuni juga menyebutkan bahwa sumber

informasi yang ia gunakan untuk pencarian informasi adalah buku

pelajaran, teman satu profesi dan internet. Sebagaiman hasil

wawancara dengan Ibu Yuni sebagai berikut:

“Buku, temen-temen satu profesi dan internet.”147

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

sumber informasi dokumenter yang dipakai oleh Ibu Yuni adalah

buku pelajaran, sedangkan untuk sumber informasi non dokumenter

yang digunakan adalah internet dan teman satu prosfesi.

Dari penjelasan dan hasil wawancara dengan semua informan

tersebut dapat dipahami bahwa dalam memenuhi kebutuhan

informasi, mereka sudah mengetahui sumber-sumber apa saja yang

akan mereka gunakan untuk mengajar. Kemudian berdasarkan hasil

observasi, sumber informasi yang digunakan guru SMA LB Santi

Rama yaitu buku pelajaran, majalah, koran, guru satu profesi, dan

146

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi. 147

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 103: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

90

internet. Hanya saja pada saat observasi guru tidak menggunakan

pakar pendidikan sebagai sumber informasi.

Pernyataan tersebut sesuai dengan teori Singh yang dikutip

oleh Ulpah dalam buku Dasar-Dasar Organisasi Informasi yang

mengatakan bahwa sumber-sumber informasi dikelompokan menjadi

2 kategori yaitu sumber dokumenter dan sumber non dokumenter.148

Sumber dokumenter yang digunakan oleh guru SMA LB Santi Rama

adalah buku pelajaran, majalah, dan koran sedangkan untuk sumber

non dokumenter adalah guru satu profesi, pakar pendidikan dan

internet.

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu lembaga untuk

mengumpulkan dan menyebarkan informasi. Akan tetapi pada

penelitian ini di temukan bahwa di SLB Santi Rama peran

perpustakaan belum dimanfaatkan oleh guru SMA LB Santi Rama

dalam proses pencarian informasi. Seperti yang diungkapkan Ibu Sri

bahwa tidak adanya waktu untuk mengunjungi perpustakaan dan

masih sedikitnya koleksi untuk mata pelajaran keterampilan.

Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Sri sebagai berikut:

“Selama ini enggak, karena jam saya penuh gak ada waktu

untuk kesana. Kalo ada jam kosong paling baca koran.

Karena di perpustakaan banyak buku-buku akademis ya.”149

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Yuni dan Ibu

Wiwit sebagaiman hasil wawancara berikut:

148

Ulpah Andayani, Dasar-dasar Organisasi Informasi, h. 19. 149

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 104: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

91

“Kalo perpustakaan fisik saya kurang karena kalau kesitu

saya harus meluangkan waktu kesana ya, nyarinya susah

juga ya.”150

“Jarang si, soalnya buku-buku atau media pembelajaran

udah ada di ruang guru jadi kalau perpustakaan paling

untuk anak-anak aja.”151

Sependapat dengan tiga informan sebelumnya, Ibu Elni

jarang menggunakan layanan perpustakaan karena terlalu memakan

waktu dan tidak secepat mencari di internet. Kemudian

ketidaknyamanan juga salah satu faktor mengapa ia tidak

menggunakan layanan perpustakaan. Sebagaimana hasil wawancara

dengan Ibu Elni sebagai berikut:

“Kebetulan saya jarang ya ke perpustakaan, kalo literatur

bahasa inggris saya biasa nyarinya di internet. Karena

budaya ya, kemudahan browsing lebih memudahkan saya

untuk mendapatkan informas. Kalau buku yang pelajaran itu

udah ada di loker guru jadi pakai buku itu terus nanti di

modif, jadi jarang ke perpustakaannya kurang nyaman juga

baca disana ya”152

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

seluruh informan belum menggunakaan layanan perpustakaan dalam

pencarian informasi dikarenakan tersedianya buku pelajaran di ruang

guru, ruang perpustakaan kurang nyaman, merasa kesulitan saat

mencari koleksi di prpustakaan, koleksi di perpustakaan dominan

buku pelajaran umum, pencarian informasi di internet lebih mudah,

dan memilih melakukan kegiatan lain pada saat guru memiliki waktu

luang.

150

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi. 151

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi. 152

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 105: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

92

Hal ini menunjukan bahwa masih kurangnya minat guru

SMA LB Santi Rama dalam menggunakan layanan perpustakaan

sebagai salah lembaga dalam pencarian informasi.

c. Kendala dalam Pencarian Informasi Guru SMA LB Santi Rama

Dalam memenuhi kebutuhan informasi dan pencarian

informasi, tidak jarang seseorang mengalami kendala. Kendala yang

dialami oleh guru dalam melakukan pencarian informasi diantaranya

berasal dari pribadi/individu, antar individu dan lingkungan.

a) Kendala yang berasal dari diri sendiri/individu.

Kendala dari diri sendiri merupakan kendala yang timbul

dari dalam diri seseorang. Kendala ini dialami oleh Ibu Yuni,

terkadang ia merasa kurang puas dengan hasil pencariannya

karena sulit menentukan keyword atau kata kunci untuk mencari

informasi yang cocok dengan apa yang ia cari. Berikut kutipan

wawancara dengan Ibu Yuni :

“...terus saya suka susah mencari kata kunci yang pas

buat di cari. Terkadang yang dicari apa yang keluar

apa, tidak cocok jadinya”153

Berbeda dengan Ibu Sri, ia tidak merasa mengalami

kendala yang timbul dari dirinya sendiri saat melakukan

pencarian informasi. Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu

Sri sebagai berikut:

“Sampai saat ini belum ada.”154

153

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi. 154

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 106: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

93

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Wiwit,

sebagaiman hasil wawancara dengan Ibu Wiwit sebagai berikut:

“Tidak ada kendala kalau dari sayanya sendiri ya”155

Ibu Elni sependapat dengan Ibu Sri dan Ibu Wiwit,

bahwa kendala yang berasal dari dirinya sendiri saat pencarian

informasi belum pernah terkadi. Sebagaimana hasil wawancara

dengan ibu Elni sebagai berikut:

“Alhamdulillah belum ada kendala dari diri sendiri.”156

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

kendala yang berasal dari diri sendiri dialami oleh Ibu Yuni

yaitu sulit menentukan kata kunci dalam pencarian informasi,

sedangkan kendala dari diri sendiri tidak dirasakan oleh 3

informan lainnya.

Pernyataan tersebut sesuai dengan teori Wilson mengenai

kendala dalam proses pencarian informasi. Wilson mengatakan

bahwa kendala dalam proses pencarian informasi salah satunya

adalah kendala dari diri sendiri/individu.157

b) Kendala yang berasal dari antar individu

Kendala yang berasal dari antar individu adalah kendala

yang muncul dalam bentuk sikap pada saat berinteraksi dengan

seseorang. Kendala ini tidak dialami oleh Ibu Wiwit,

sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Wiwit sebagai

berikut:

155

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi. 156

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 157

Wilson, ―Information Bahavior: An Interdisciplinary Perspective.‖

Page 107: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

94

“Apa ya. Tidak ada sepertinya.”158

Pernyataan yang sama juga diungkapkan Ibu Elni, bahwa

proses pencarian informasi dengan cara bertanya kepada

seseorang hasilnya akan berupa sharing dan bertukar fikiran.

Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Elni sebagai berikut:

“tidak ada, kita kalau bertanya sama guru pasti sharing,

jadi bertukar fikiran.”159

Senada dengan pernyataan dua informan sebelumya, Ibu

Yuni dan Ibu Sri juga tidak mengalami kendala sosial.

Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Yuni dan Ibu Sri

sebagai berikut :

―Kendala sosial tidak pernah terjadi‖160

―tidak pernah si”161

Berdasarkan hasil wawancara pada seluruh informan,

dapat di simpulkan bahwa kendala sosial tidak dialami oleh

Guru SMA LB Santi Ramaini dikarenakan guru SMA LB Santi

Rama biasanya melakukan sharing dengan teman satu profesi

sehingga mereka bisa bertukar informasi yang mereka miliki.

c) Kendala yang berasal dari lingkungan dan situasi

Kendala yang berasal dari lingkungan dialami oleh

seluruh informan. Kendala ini dialami oleh Ibu Elni, ia

mengatakan masalah waktu adalah kendala yang berasal dari

lingkungan karena situasi yang tidak memungkinkan untuk

158

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi. 159

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 160

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi. 161

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 108: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

95

mencari informasi, masalah jaringan internet dan sumber

informasi dokumenter yang tidak diketahui keberadaannya.

Sebagaimana hasil wawancara dengan ibu Elni sebagai berikut :

“Waktunya yang tidak cukup ya kadang-kadang karena

situasi juga, kesediaan dari jaringan internet, terus

sumber informasi yang susah dicari keberadaannya”162

Kendala jaringan internet juga dirasakan oleh Ibu Yuni,

ia mengatakan bahwa keterbatasan jaringan internet adalah

kendala dari lingkungan, maka dari itu untuk tetap bisa

melakukan pencarian informasi, ia memakai fasilitas sendiri

untuk tetap memenuhi kebutuhan informasinya. Sebagaimana

hasil wawancara dengan Ibu Yuni sebagai berikut :

“Jaringan internet kadang agak susah trus mati, ya jadi

pake fasilitas sendiri jadinya”163

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Sri,

sebagaimana hasil wawancara sebagai berikut :

“ya paling kalo listrik mati kan gak bisa akses

internet”164

Berbeda dengan tiga informan sebelumnya, Ibu Wiwit

mengatakan kendala yang ia alami yaitu ketika kebutuhan

informasi tersebut terjadi pada saat proses mengajar karena tidak

diperbolehkan menggunakan handphone di dalam kelas, jadi itu

menjadi kendala pada saat membutuhkan informasi.

sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Wiwit sebagai

berikut:

162

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 163

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi. 164

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 109: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

96

“Biasanya kalau informasi dadakan ya, terkadang kan

kita tidak enak ya kalau di kelas buka handphone jadi

paling kendalanya itu”.165

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa

kendala lingkungan yang dialami oleh guru SMA LB Santi

Rama dalam proses pencarian informasi terjadi ketika sulitnya

jaringan internet, kurangnya waktu dalam proses pencarian,

sumber informasi yang letaknya tidak beraturan dan situasi yang

tidak memungkinkan untuk melakukan pencarian informasi.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa

kendala yang dialami Guru SMA LB Santi Rama adalah kendala

yang berasal dari individu, sosial dan lingkungan. Pernyataan

tersebut sesuai dengan teori Wilson mengenai kendala dalam

proses pencarian informasi. Wilson mengatakan bahwa

hambatan dalam proses pencarian informasi terbagi menjadi 3

yaitu hambatan pribadi, hambatan sosial dan hambatan

lingkungan dan situasi.166

d. Solusi mengatasi kendala pada pencarian informasi

Dalam mengatasi kendala pada pencarian informasi guru

SMA LB santi Rama memiliki solusi agar informasi yang

diinginkannya itu dapat terpenuhi yaitu dengan cara bertanya kepada

teman satu profesi ataupun guru-guru senior. Sebagaimana kendala

yang dialami Ibu Elniyaitu kurangnya waktu pada saat pencarian

165

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi. 166

Wilson, ―Information Bahavior: An Interdisciplinary Perspective.‖

Page 110: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

97

informasi ketika akan mengajar, maka solusi yang dilakukan untuk

mengatasi kendala tersebut adalah sebagai berikut :

“...Karena waktunya yang tidak cukup, biasanya mencari

informasi dari temen-temen sejawat aja, biasanya kan dapat

masukan dari yang senior-senior kan banyak

pengalamannya....”167

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Yuni,

kendala yang dialaminya adalah susah menentukan keyword saat

melakukan pencarian infromasi sehingga informasi yang di

butuhkan tersebut tidak dapat terpenuhi, maka solusi yang dilakukan

untuk mengatasi kendala tersebut adalah sebagai berikut :

“...Saya biasanya telfon ke temen saya minta tolong untuk

mencarikan informasi yang saya inginkan. Ya berbagai cara

saya lakukan...”168

Begitu pula dengan ibu Sri, kendala yang dialaminya adalah

sulit untuk mendapatkan model-model busana yang ia inginkan,

maka solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut

adalah sebagai berikut :

“...karena sekalinya tidak dapat saya mencari solusi yang

lain, model-model yang lain..”169

Berbeda dengan ketiga informan lainnya, kendala yang

dialami Ibu Wiwit terjadi ketika proses mengajar, maka dari itu

solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah

sebagai berikut :

“Biasanya keluar dulu untuk mencari informasi yang

dadakan seperti itu”170

167

Elni Nindia Prafitri, Hasil Wawancara Pribadi. 168

Yuni Wulandari, Hasil Wawancara Pribadi. 169

Sri Purwani, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 111: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

98

Dari hasil wawancara penulis dengan informan dapat dilihat

bahwa solusi yang dilakukan guru SMA LB Santi Rama adalah

bertanya kepada teman satu profesi, guru-guru senior dan mencari

materi alternatif lain supaya proses mengajar tetap berjalan lancar.

170

Wiwit Endang Purwatiningsih, Hasil Wawancara Pribadi.

Page 112: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

99

BAB V

PENUTUP

Dalam bab terakhir ini akan akan dikemukakan kesimpulan hasil

penelitian yang dilakukan oleh penulis. Kesimpulan ini merupakan jawaban dari

permasalahan yang dirumuskan pada rumusan masalah di awal skripsi ini. Selain

kesimpulan terdapat beberapa saran yang sekiranya bisa penulis berikan sebagai

masukan kepada Yayasan SLB Santi Rama sehubungan dengan penulisan yang

telah dilakukan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penulisan dan pembahasan yang sudah penulis

paparkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kebutuhan informasi guru SMA LB Santi Rama akan berlangsung terus

menerus mulai dari awal tahun ajaran baru, persiapan mengajar, proses

mengajar dan kebutuhan informasi untuk menambah wawasan. Namun,

sangat disayangkan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh guru SMA

LB Santi Rama tersebut tidak semuanya dapat disediakan oleh

perpustakaan Yayasan Santi Rama

2. Metode perilaku pencarian informasi yang dilakukan guru SMA LB Santi

Rama yaitu mencari ke sumber informasi tertulis, bertanya, memanfaatkan

pengetahuan diri sendiri dan memanfaatkan pengetahuan orang lain.

Perilaku tersebut sudah sesuai dengan teori Ellis yaitu Starting, Chaining,

Browsing, Differentiating, Monitoring, Extracting, Verifying dan Ending.

Hanya saja guru SMA LB Santi Rama tidak menggunakan tahapan

Page 113: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

100

Monitoring dan Verifying yang sangat penting untuk mengetahui

kemutakhiran suatu sumber informasi.

B. Saran

Berikut beberapa hal yang dapat menjadi masukan bagi SLB Santi

Rama berkaitan dengan Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi guru:

a. Informasi yang dibutuhkan guru SMA LB Santi Rama tidak semuanya

dapat disediakan oleh perpustakaan Yayasan Santi Rama, oleh karena itu

sebaikanya perpustakaan lebih memperhatikan lagi kebutuhan-kebutuhan

informasi guru SMA LB Santi Rama dalam kebijakan pengembangan

koleksinya.

b. Dalam proses pencarian informasi, guru SMA LB Santi Rama tidak

melalui tahapan monitoring dan verifying yang sangat penting untuk

mengetahui kemutakhiran suatu informasi, oleh karena itu sebaiknya

tahapan monitoring dan verifying dilakukan oleh guru SMA LB Santi

Rama dalam proses pencarian informasi, kemudian sebaiknya pihak

Yayasan Santi Rama melakukan pelatihan atau seminar terkait pencarian

informasi bagi guru SMA LB Santi Rama.

Page 114: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

101

DAFTAR PUSTAKA

Carol C. Kuhlthau. ―Inside the Search Process : Information Seeking from the

User’s Perspective.‖ Journal of the American Society for Information

Science Vol. 42 No. 5 (1991).

Collaborative research program of the universities of Maastricht. ―Data

Saturation.‖ Gut Feelings in general practice (blog), 2013.

http://www.gutfeelings.eu/glossary/saturation-2/.

Devadason, Francis Jawahar, dan Pandala Pratap Lingam. ―A Methodology for

the Identification of Information Needs of Users.‖ IFLA Journal Vol. 23,

no. 1 (1997).

http://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/034003529702300109.

Djaelani, Aunu Rofiq. ―Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif.‖

FPTK IKIP Vateran Semarang Vol. XX No. 1 (2013).

Djamah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:

Rhineka Cipta, 2000.

Ellis, David, Debora Cox, dan Katherine Hall. ―A Comparison of The Information

Seeking Patterns of Researchers in The Physical and Social Sciences.‖

Journal of Documentation Vol. 49, no. 4 (1993).

Elni Nindia Prafitri. Hasil Wawancara Pribadi, Agustus 2018.

Etikan, Ilker, Sulaiman Abu Bakar Musa, dan Rukayya Sunusi Alkassim.

―Comparison of Convenience Sampling and Purposive Sampling.‖

American Journal of Theoretical and Applied Statistics Vol. 5, no. 1

(2016).

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik. 1 ed. Jakarta:

Bumi Aksara, 13.

Harman Tanjang. ―Tafsir Surat Al-Hujuraat ayat 6.‖ Markaz Imam Malik, 2018,

1–5.

Herlina, Sri Suriana, dan Misroni. ―Perilaku Pencarian Infromasi Mahasiswa

Program Doktoral Universitas Islam Negeri Raden Fatah Dalam

Menyusun Disertasi.‖ Tamaddun Vol. XIV, no. 2 (2015).

Husaini, Usman, dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial.

Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Indonesia. ―Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen,‖ 2005.

Page 115: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

102

———. ―Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional,‖ 2003.

Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian : Pengantar Teori dan Panduan

Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta:

STIA-LAN Press, 1999.

Junaidi, Ahmad, Dian Sinaga, dan Herika Rainathami. ―Perilaku Pencarian

Informasi Oleh Pemustaka di Layanan Sirkulasi Perpustakaan Cistral

UNPAD.‖ eJurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran Vol. 1, no. 1

(2012).

Kementerian Kesehatan RI. ―Situasi Penyandang Disabilitas.‖ Buletin Jendela

Data dan Informasi Kesehatan, 2014.

Kompf, Michael, dan Janice M Martin. Changing Research and Practice:

Teracher‟s Professionalism, Identities and Knowledge. London: The

Falmer Press, 1996.

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=vqP9afj8BasC&oi=fnd&

pg=PA90&dq=teaching+in+inclusive+classroom+setting+michael+Kompf

&ots=AOWEOMv8EP&sig=GOK3RqaML_NCGqr4PEB6wA1PMmo&r

edir_esc=y#v=onepage&q=teaching%20in%20inclusive%20classroom%2

0setting%20michael%20Kompf&f=false.

Krikelas, James. ―Information Seeking Behavior : Pattern and Concepts.‖ Drexel

Library Quarterly Vol. 19, no. 2 (1983).

Kuhlthau, Carol. ―Information Search Process.‖ Rutgers School of

Communication and Information. Diakses 26 April 2017.

http://wp.comminfo.rutgers.edu/ckuhlthau/information-search-process/.

Lani Bunawan. 25 Tahun : Kenangan Lustrum V. Jakarta: Yayasan Santi Rama,

1995.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya,

2007.

Moore, Penny. ―Teaching Information Problem Solving in Primary School: An

Information Literacy Survey.‖ 63rd IFLA General Conference -

Conference Programme and Proceedings, 1997.

https://archive.ifla.org/IV/ifla63/63moop.htm.

Nicholas, David. Assessing Information Needs: Tools, Techniques and Concepts

for the Internet Age. London: Aslib, 2002.

Pendit, Putu Laxman. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi : Suatu

Pengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi. Jakarta: JIP-FSUI, 2013.

Prastowo, Andi. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2002.

Page 116: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

103

Rahmat, Pupu Saeful. ―Penelitian Kualitatif.‖ EQUILIBRIUM Vol. 5 No. 9

(2009).

Rimbarawa, Kosam. Dasar-dasar Organisasi Informasi. Jakarta: Hakaesar, 2006.

Royan, Nisa Emirina. ―Pola Perilaku Penemuan Informasi (Information Seeking

Behavior) di Kalangan Mahasiswa Skripsi.‖ Journal Universitas

Airlangga Vol. 3, no. 2 (2014).

Santi Rama. ―Santi Rama.‖ Visi dan Misi, n.d. https://santirama.sch.id.

Satori, Djam ’an, dan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta, 2013.

Sedarmayanti, dan Syarifudin Hidayat. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar

Maju, 2011.

Setiarso, Bambang. Penerapan Teknologi Informasi dalam Sistem Dokumentasi

dan Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Widiasarna Indonesia, n.d.

Solehat, Desviana Siti, Doddy Rusmono, dan Gema Rullyana. ―Perilaku

Pencarian Infromasi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Asing di Universitas

Pendidikan Indonesia.‖ Edulib Vol. 6, no. 1 (2016).

Sri Purwani. Hasil Wawancara Pribadi, Agustus 2018.

Subandi. ―Deskripsi Kualitatif Sebagai Satu Metode Dalam Penelitian

Pertunjukan.‖ Harminia Vol. 11, no. 2 (2011).

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010.

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka, 2013.

Suryana. Metodologi Penelitian : Model Praktis Penelitian Kualitatif dan

Kuantitatif. Universitas Pendidikan Terbuka, 2010.

Syawqi, Ahmad. ―Perilaku Pencarian Informasi Guru Besar Universitas Islam

Negeri Antasari Banjarmasin.‖ Juenal Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Vol. 1 No.1 (2017).

T.D Wilson. ―Human Information Behavior.‖ Informing Science Vol. 3, no. 2

(2000).

Thanuskodi, S. ―information Needs and Use Pattern of District Court Lawyers of

Salem and Erode in Tamilnadu.‖ Library & Information Science Wing,

Directorade of Distance Education Vol. 30, no. 2 (2010).

Page 117: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

104

U, M. Shabir. ―Kedudukan Guru Sebagai Pendidik: Tugas dan Tanggung Jawab,

Hak dan Kewajiban, dan Kompetensi Guru.‖ Auladuna Vol. 2, no. 2

(2015): 221–32.

Ulpah Andayani. Dasar-dasar Organisasi Informasi. Tangerang: UIN Jakarta

Press, 2016.

Wilson, T.D. ―Information Bahavior: An Interdisciplinary Perspective.‖

Information Processing & Management Vol. 33 (1997).

Wilson, T.D. ―Models in Information Behavior Research.‖ Journal of

Documentation Vol. 55, no. 3 (1999).

Wiwit Endang Purwatiningsih. Hasil Wawancara Pribadi, Agustus 2018.

Yuni Wulandari. Hasil Wawancara Pribadi, Agustus 2018.

Yusup, Pawit M. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1995.

Yusup, Pawit M., dan Priyo Subekti. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi :

Information Retrieval. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.

Zulmiyetri. ―Metoda Matermal Reflektif (MMR) untuk Meningkatkan

Kemampuan Bahasa Lisan Anak Tunarungu.‖ Jurnal Konseling dan

Pendidikan Vol. 5, no. 2 (2017).

Page 118: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

LAMPIRAN

Page 119: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Lampiran 1

Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI

PROSES PENCARIAN INFORMASI OLEH GURU SMA LB SANTI RAMA

Tanggal Lokasi

Pengamatan

Hal yang

diamati Hasil Pengamatan

1 Agustus

2018

SMA Luar

Biasa Santi

Rama

Perilaku

Pencarian

Informasi

Guru

Awal pencarian informasi

dilakukan yaitu ketika guru

ingin melakukan proses

mengajar. Hal pertama yang

dilakukan Bu Wiwit yaitu

melihat silabus atau materi

pelajaran, kemudian melakuka

pencarian informasi pada buki

yang pelajaran. Untuk

menambah informasi yang

didapat ibu wiwit melakukan

pencarian melalui internet.

Informasi yang telah didapat

kemudian di kumpulkan dan

melakukan penyeleksian

materi yang cocok untuk

proses mengajar. Setelah itu

bu wiwit melakukan proses

penyederhanaan kalimat agar

materi yang akan diajarkan

dapat dengan mudah diterima

oleh siswa. Setelah merasa

cukup puas dengan hasil yang

di dapat kemudian bu wiwit

menggunakan informasi

tersebut untuk proses

mengajar.

Page 120: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Tanggal Lokasi

Pengamatan

Hal yang

diamati Hasil Pengamatan

2 Agustus

2018

SMA Luar

Biasa Santi

Rama

Perilaku

Pencarian

Informasi Guru

Awal pencarian informasi

dilakukan yaitu ketika guru

ingin melakukan proses

mengajar. Hal pertama yang

dilakukan Bu Elni yaitu

melihat silabus atau materi

pelajaran, kemudian bertanya

kepada teman atau pakar

pendidikan mengenai materi

yang cocok untuk diajarkan

kepada siswa dan mencari

materi pada buku pelajaran.

Untuk menambah informasi

yang didapat ibu Elni

melakukan pencarian melalui

internet. Informasi yang telah

didapat kemudian di

kumpulkan dan melakukan

penyeleksian materi yang

cocok untuk proses mengajar.

Setelah itu bu wiwit

melakukan proses

penyederhanaan kalimat agar

materi yang akan diajarkan

dapat dengan mudah diterima

oleh siswa. Setelah merasa

cukup puas dengan hasil yang

di dapat kemudian Ibu Elni

menggunakan informasi

tersebut untuk proses

mengajar.

Page 121: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Tanggal Lokasi

Pengamatan

Hal yang

diamati Hasil Pengamatan

1 Agustus

2018

SMA Luar

Biasa Santi

Rama

Perilaku

Pencarian

Informasi Guru

Awal pencarian informasi

dilakukan yaitu ketika guru

ingin melakukan proses

mengajar. Hal pertama yang

dilakukan Ibu Sri yaitu

mencari materi pada buku

pelajaran ataupun majalah.

Untuk menambah informasi

yang didapat ibu Sri

melakukan pencarian melalui

internet. Informasi yang telah

didapat kemudian di

kumpulkan dan melakukan

penyeleksian materi yang

cocok untuk proses

mengajar. Setelah itu Ibu Sri

melakukan proses

penyederhanaan kalimat agar

materi yang akan diajarkan

dapat dengan mudah diterima

oleh siswa. Setelah merasa

cukup puas dengan hasil

yang di dapat kemudian Ibu

Elni menggunakan informasi

tersebut untuk proses

mengajar.

Page 122: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Tanggal Lokasi

Pengamatan

Hal yang

diamati Hasil Pengamatan

2 Agustus

2018

SMA Luar

Biasa Santi

Rama

Perilaku

Pencarian

Informasi Guru

Awal pencarian informasi

dilakukan yaitu ketika guru

ingin melakukan proses

mengajar. Hal pertama yang

dilakukan Ibu Yuni yaitu

melakukan pencarian melalui

internet. Informasi yang telah

didapat kemudian di

kumpulkan dan melakukan

penyeleksian materi yang

cocok untuk proses

mengajar. Setelah itu Ibu

Yuni melakukan proses

penyederhanaan kalimat agar

materi yang akan diajarkan

dapat dengan mudah diterima

oleh siswa. Setelah merasa

cukup puas dengan hasil

yang di dapat kemudian Ibu

Yuni menggunakan

informasi tersebut untuk

proses mengajar.

Page 123: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Lampiran 2

Pertanyaan Wawancara

A. Kebutuhan Informasi

1. Kapan saat bapak/ibu membutuhkan informasi?

2. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi sebelum mengajar? Informasi apa yang

bapak/ibu butuhkan dalam persiapan mengajar

3. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi ketika sedang dalam proses megajar?

Informasi apa yang bapak/ibu butuhkan dalam proses mengajar?

4. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi diluar jam pelajaran?

5. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi untuk perkembangan wawasan siswa?

Informasi seperti apa yang dibutuhkan?

6. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi untuk meningkatkan keterampilan

siswa dalam menghadapi dunia kerja?Informasi seperti apa yang dibutuhkan?

B. Perilaku pencarian informasi

1. Bagaimana cara bapak/ibu mencari informasi yang dibutuhkan!

a. Bagaimana cara bapak/ibu memulai mencari informasi?

b. Apa yang bapak/ibu lakukan setelah mendapatkan informasi?

2. Jika dalam proses mengajar membutuhkan informasi apa yang ibu/bapak lakukan?

3. Sumber-sumber apasaja yang bapak/ibu ginakan untuk mencari informasi?

4. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencari informasi?

C. Hambatan

1. Apakah bapak/ibu pernah mengalami kegagalan dalam melakukan pencarian

informasi?

2. Kendala apasaja yang bapak/ibu hadapi ketika melakukan pencarian dalam

memenuhi kebutuhan informasi dalam persiapan mengajar? Baik kendala individu

maupun lingkungan?

3. Apakah bapak/ibu lakukan jika mengalami kegagalan?

Page 124: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Lampiran 3

Biodata Informan dan Transkrip Wawancara Kebutuhan Informasi dan Perilaku

Pencarian Informasi Guru SMA LB Santi Rama

Nama Informan : Wiwit Endang Purwatiningsih, S.Pd

Pengampu : Pendidikan Kewarganegaraan

Tempat Wawancara : SLB Santi Rama

Waktu Wawancara : 23 Agustus 2018

A. Kebutuhan Informasi

1. Kapan saat bapak/ibu membutuhkan informasi?

Jawab :Kalo informasi untuk belajar sih kayaknya sebelum mulai belajar ya,

misalnya ini kan baru ajaran baru kita kan biasanya bikin program dulu

gitu, jadi informasinya itu sebelum ajaran baru itu dimulai

biasanya.Pertamakan kalo saya jadi wali kelas ya, kita harus tau dulu

berapa jumlah anak yang kita pegang kelasnya, iQ nya bagaimana jadi kita

membuat programnya sesuai dengan kemampuan anak

2. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi sebelum mengajar? Informasi apa yang

bapak/ibu butuhkan dalam persiapan mengajar

Jawab :Iya, kalo udah dibikin programnya biasnya informasi mengenai media yang

dibutuhkan. Biasanya dari buku pelajaran kalo buku pelajaran gak ada ya

biasanya dari internet terus anak bisa dijadikan informasi, kalo belajar

disinikan metodenya bercakap ya jadi ya natural aja. Jadi dari anak pun

bisa kita jadiin informasi

3. Metode apa yang ibu pakai dalam proses mengajar? Apakah membutuhkan

informasi lebih mengenai metode yang dipakai?

Jawab :Metode yang dipakaikan MMR, sampai saat ini masih membutuhkan

informasi lanjutan menganai MMR, karena walaupun udah lumayan lama

disini juga untuk ber MMR itu gak gampang, jadi MMR itu awalnya ada

Cuma gak ada sampe akhirnya jadi sampe sekarang masih belajar MMR

dan pasti butuh informasi tentang MMR. Di MMR itu ada 7 strategi, itu di

dalem kita ngajar kalau bisa semua prinsipnya bisa ke pakai Cuma kita

ngajar gak bisa berurutan jadi boleh diacak, Cuma kalau kita ngajar itu

suka ada yang keliru, ntar setelah belajar baru ada yang engeh “oh iya

prisip ini belom di pake”gtu jadi dibilang belom menguasai si enggak di

bilang jago banget juga enggak. Cuma disini kan ada simulasi ya, jadi

simulasi itu dijadiin evaluasi kita juga dalam mengajar.

4. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi ketika sedang dalam proses megajar?

Informasi apa yang bapak/ibu butuhkan dalam proses mengajar?

Jawab :Terkadang, biasanya mengenai pelajaran yang diberikan hari itu.

5. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi untuk perkembangan wawasan guru?

Informasi seperti apa yang dibutuhkan?

Jawab :Pasti ya, Palingan baca buku, buku-buku tentang parenting, trus kadang-

kadang suka blog-blog pendidikan dari internet aja si. Kalo yang

Page 125: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

berhubungan dengan minat, saya suka yang berhubungan dengan

pertandingan-pertandingan olahraga gitu tapi gak suka olahraganya, cuma

liat pertandingan aja.Kalau disini kan suka ada simulasi ya, jadi kita

mengajar dilihat sama pimpinan sekolah, pimpinan yayasan dan guru

lainnya juga. Jadi setiap ada simulasi itu bisa jadi evaluasi kita juga.

Kalau pelatihan dari yayasan sendiri ada, kayak pelatihan kurikulum tiga

belas, kan kurtilas masih belum final ya jadi kalau ada yang baru dari

pemerintah pasti disekolah selalu ada pelatihan, biasanya setiap jumat

minggu pertama jadi anak-anak itu libur terus kita dapet kayak bimbingan

gitu dari yayasan. Jadi biasanya pelatihan jumat pertama itu dari yayasan

atau biasanya yayasan juga mengundang dari dinas pendidikan, pengawas

untuk mengisi materi jadi pasti selalu dapet pelatihan si

B. Perilaku pencarian informan

1. Bagaimana cara bapak/ibu mencari informasi yang dibutuhkan!

a. Bagaimana cara bapak/ibu memulai mencari informasi?

b. Apa yang bapak/ibu lakukan setelah mendapatkan informasi?

Jawab: Liat materinya apa dulu yang mau ajarkan,terus kalau ada yang gak

paham baru nyari referensii seperti buku pelajaran dulu awalnya,

kemudian nyari di internet untuk dapat artikel lain, kalau udah dapat

informasi tersebut biasanya saya gak langsung ngasih ke anak, itu

saya baca dan saya saring dulu biasanya karena kan dari internet

bahasanya terlalu tinggi ya, itu gimana caranya kita harus modifikasi

biar nanti penyampaian ke anaknya tu bahasanya lebih gampang

diserap sama anak. Setelah dapet kemudian di baca dan dimodifikasi

baru saya percakapkan dengan anak. Jadi gak murni yang saya dapat

di internet langsung saya kasih ke anak. Itu gak boleh kalo di samti

rama.jadi bener-bener di rendahin dulu bahasanya baru di cakapin

gitu

Apakah ibu melakukan kegiatan mencari informasi terbaru?

Jawab : Iya, ketika mencari di internet itu

Apakah ada pengecekan ulang terhadap sumber informasi tersebut

setelah ibu ringkas dan sederhanakan?

Jawab : tidak ngecek lagi

2. Jika dalam proses mengajar membutuhkan informasi apa yang ibu/bapak lakukan?

Jawab :Metode yang digunakan bercakap ya, jadi misalnya kalo saya lagi gak tau

saya tanya balik dulu ke anak. Misalnya informasi tentang calon presiden

gitu y, misalnya saya gak tau nih calon presiden siapa aja gitu kan nah

mungkin kan ada anak yang udah ngeliat di tv atau baca di koran atau di

media sosial. Jadi kita bisa nanya ke anak jadi informasi itu bisa dapet dari

anak. Atau kalo misalkan dari anak gak ada yang tahu pasti saya nanya

sama guru yang lain.Tapi kadang-kadang suka keluar kelas dulu dengan

alasan “sebentar ya bu wiwit mau ke toilet dulu” dan diluar bisa cari dari

Page 126: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

internet, soalnya kan disini guru sama siswanya gak dibolehin bawa hp ke

kelas.

3. Sumber-sumber apasaja yang bapak/ibu guunakan untuk mencari informasi?

Jawab :Buku pelajaran sd kalo untuk SMP dan SMA sama dari internet paling atau

gambar-gambar dari koran bisa di jadikan sumber media belajar dan

guru senior.

4. Mengapa ibu/bapak tidak menggunakan layanan perpustakaan untuk mencari

informasi yang dibutuhkan ?

Jawab :Jarang si, soalnya buku-buku atau media pembelajaran udah ada di ruang

guru jadi kalau perpustakaan paling untuk anak-anak aja.

C. Hambatan

1. Apakah bapak/ibu pernah mengalami kegagalan dalam melakukan pencarian

informasi?

Jawab :Kegagalan palingan gak fatal. Harus punya trik-trik sendiri

2. Kendala apasaja yang bapak/ibu hadapi ketika melakukan pencarian dalam

memenuhi kebutuhan informasi dalam persiapan mengajar? Baik kendala

individu maupun lingkungan?

Jawab :Biasanya kalo informasi dadakan ya, kadang kan kita gak enak ya kalo di

kelas buka handphone jadi paling kendalanya itu,

3. Apakah bapak/ibu lakukan jika mengalami kegagalan?

Jawab :Biasanya keluar dulu untuk nyari informasi yang dadakan kayak gitu.

Narasumber

Wiwit Endang Purwatiningsih, S.Pd

Page 127: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Nama Informan : Elni Nindia Prafitri, S.Pd

Pengampu : Bahasa Inggris

Tempat Wawancara : SLB Santi Rama

Waktu Wawancara : 23 Agustus 2018

A. Kebutuhan Informasi

1. Kapan saat bapak/ibu membutuhkan informasi?

Jawab :Butuh informasi kayaknya persiapan untuk mengajar ya, karena persiapan

untuk pengajaran ya, jadi biasanya si awal-awal tahun ajaran baru

kebutuhan seperti bikin program, menyusun materi gitu. Pastnya pake

informasi tetep

2. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi sebelum mengajar? Informasi apa yang

bapak/ibu butuhkan dalam persiapan mengajar?

Jawab :Iya, biasanya si kalau sebelum belajar kita membutuhkan informasi tentang

medianya, KIKDnya dari pemerintah tu seperti apa kira-kira materi yang

sudah di susus sesuai tidak dengan kemampuan siswa. Ngait-ngaitin

tentang KIKD sama kemampuan anak tuh gimana, kan kalo materinya

bagus tapi tidak sesuai dengan kebutuhan anak kan percuma ya.

3. Metode apa yang ibu pakai dalam proses mengajar? Apakah membutuhkan

informasi lebih mengenai metode yang dipakai?

Jawab :bercakap atau MMR. Terus untuk metode MMR saya juga butuh informasi

lebih, biasanya sebelum mengajar saya langsung lari ke wakil kepala

sekolah, guru-guru senior biasanya langsung bertanya “saya mau ngajar

ini, niatnya nanti kosakata yang diharapkan untuk keluar ini ini ini, terus

gimana si cara pancingannya biar kata itu keluar dari anak gitu, ini sesuai

gak si dengan prinsip MMR terus prinsip MMR itu gimana caranya agar

bisa di terapin prinsip itu jadi di diskusiin dulu, jadi 7 prinsip itu harus ada

dalam pembelajaran.

4. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi ketika sedang dalam proses megajar?

Informasi apa yang bapak/ibu butuhkan dalam proses mengajar?

Jawab :Kadang-kadang si membutuhkan informasi, sebab kan di santi rama ini

pelajarannya up to date ya apa yang sedang terjadi informasi saat ini, itu

yang akan di kembangin, itu yang di bahasaain.

5. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi untuk perkembangan wawasan guru?

Informasi seperti apa yang dibutuhkan?

Jawab :Biasanya yang berkaitan dengan materi ya, bisanya tentang ilmu ilmu

kabahasa inggrisan yang di KIKD dari pemerintah, dari umum dari buku

dan pasti informasi dari kemampuan anak dari situ diseimbangkan mana

yangcocok dan tidak yang cocok, kalo di minat biasanya saya suka sejarah-

sejarah keislaman tentang ilmu fiqh, rasulullah saw. Kalo pendidikan

biasanya search di situs guru baca, terus biasanya tentang psikologi

perkembangan anak, saya gabung sama komunitas parenting ya untuk

labih menambah wawasan saya tentang penanganan anak dan psikologi

anak. Kalo untuk pelatihan bahasa inggris saya belum pernah, tapi ada

Page 128: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

pelatihan kurtilas, silabus dan kisi2 soal. Itu pelatihannya tidak rutin.

Terus di santi rama ada pembinaan, jadi kita ngajar nanti diliat sama

guru2 senior, kepala sekolah sama bid. pendidikan dari yayasan nanti

disitu kita dibina sesuai atau tidak metode yang kita ajari ke anak. Nanti

kita diskusi kesulitan saya ketika mengajar nanti guru2 lain memberikan

saran. Setelah simulasi ada evaluasi. Jadi kayak mikroteaching gitu, satu

semester 1 kali program itu.

B. Perilaku pencarian informasi

1. Bagaimana cara bapak/ibu mencari informasi yang dibutuhkan!

a. Bagaimana cara bapak/ibu memulai mencari informasi?

b. Apa yang bapak/ibu lakukan setelah mendapatkan informasi?

Jawab :Liat materinya dulu, nanti kalau ada yang tidak di ketahui baru nyari

informasi, biasanya sih karna kita punya pakar pendidikan disini jadi

pertamaa si nanya ke pakar pendidikan dulu ya, karena beliau punya

jam terbang lebih tinggi. Terus saya searching dari internet. Kalau

sudah dapet informasi yang diinginkan biasaya saya gak langsung

kasih ya saya pilih dulu yang sesuai dengan materi yang saya cari.

Terus saya sederhankan kata-katanya sebab bahasa yang di pakai kan

tinggi-tinggi sedangkan anak-anak keterbatasannya dalam bahasanya.

Biasanya saya langsung bikin resume sendiri yang penting-penting

pointnya dan bahasanya yang rendah-rendah, saya juga bikin

semacam kiat-kiat tahapan pengajaran jadi pas proses pelajaran gak

kaget gak bingung, gak linglung gitu. Kalo kata-katanya sudah

sederhana dan mudah dipahami kemudian baru dikasih ke anak.

Apakah ibu melakukan kegiatan mencari informasi terbaru?

Jawab :iya, yang cocok juga, nyari di internet

Apakah ada pengecekan ulang terhadap sumber informasi tersebut

setelah ibu ringkas dan sederhanakan?

Jawab :tidak ya, dari awal soalnya sudah di cek sesuai apa tidak.

2. Jika dalam proses mengajar membutuhkan informasi apa yang ibu/bapak lakukan?

Jawab :Kalo misalnya ada yang gak tau biasanya nyari informasi dari anak dulu

nih digali dulu pengetahuan dari anak-anak itu gimana, terus untuk

mengcross check informasi dari dia tanya sama temen sejawat, kalo masih

belum lengkap juga baru ke internet.

3. Sumber-sumber apasaja yang bapak/ibu gunakan untuk mencari informasi?

Jawab :Terus kita punya pakar pendidikan disini jadi bisa nanya ke pakar

pendidikan, karena beliau punya jam terbang lebih tinggi, website, buku-

buku pelajaran, kurtilas, koran

4. Mengapa ibu/bapak tidak layanan perpustakaan untuk mencari informasi yang

dibutuhkan ?

Jawab :Kebetulan saya jarang ya ke perpustakaan, kalo literatur bahasa inggris

saya biasa nyarinya di internet. Karena budaya ya, kemudahan browsing

lebih memudahkan saya untuk mendapatkan informasi. Kalau buku yang

Page 129: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

pelajaran itu udah ada di loker guru jadi pakai buku itu terus nanti di

modif, jadi jarang ke perpustakaannya kurang nyaman juga baca disana

ya.

C. Hambatan

1. Apakah bapak/ibu pernah mengalami kegagalan dalam melakukan pencarian

informasi?

Jawab :Pernah si

2. Kendala apasaja yang bapak/ibu hadapi ketika melakukan pencarian dalam

memenuhi kebutuhan informasi dalam persiapan mengajar? Baik kendala

individu maupun lingkungan?

Jawab :Waktunya yang gak cukup ya kadang-kadang, kesediaan dari jaringan

internet tidak lancar, terus sumber informasi yang susah dicari

keberadaannya.

3. Apakah bapak/ibu lakukan jika mengalami kegagalan?

Jawab :Karena waktunya yang mepet gitu ya, biasanya nyari informasi dari

temen-temen sejawat aja, biasanya kan dapet masukan dari yang

senior-senior kan banyak pengalamannya kan.

Narasumber

Elni Nindia Prafitri, S.Pd

Page 130: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Nama Informan :Yuni Wulandari, S.Pd

Pengampu : Keterampilan Komputer

Tempat Wawancara : SLB Santi Rama

Waktu Wawancara : 23 Agustus 2018

A. Kebutuhan Informasi

1. Kapan saat bapak/ibu membutuhkan informasi?

Jawab :Diawal tahun ajaran baru, itu yang paling pokoknya diawal tahun ajaran

baru. Biasanya informasi untuk perbandingan, misalnya sekolah lain apa

saja si pelajaran yang di ajarkan pada semester ini. Itu-itu aja si sebagai

perbandigan cocok gak di sekolah saya

2. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi sebelum mengajar? Informasi apa yang

bapak/ibu butuhkan dalam persiapan mengajar.

Jawab :Iya, saya sih cuma untuk mastiin materi bener gak ni yang akan saya

berikan sesuai gak dengan yang ada. Misalnya di internet cara membuat

poster, saya sudah tahu cara-caranya begini cuma sama atau tidak si, kalo

sama ya sudah saya semakin yakin.

3. Metode apa yang ibu pakai dalam proses mengajar? Apakah membutuhkan

informasi lebih mengenai metode yang dipakai?

Jawab :Kalau untuk metode MMR si saya gak butuh informasi lebih ya, udah itu

aja. Kalau untuk materi baru saya butuh informasi lebih, tapi kalau untuk

metodenya saya udah cukup ya.

4. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi ketika sedang dalam proses megajar?

Informasi apa yang bapak/ibu butuhkan dalam proses mengajar?

Jawab :Sekali-sekali, misalnya gini kan saya ngasih materi membuat poster, kadang-

kadang anak suka rumit dengan yang saya berikan jadi saya harus nyari

dulu, pasti saat itu saya itu berhenti dahulu untuk cari informasi tentang

cara pembuatan poster yang paling di pahami anak

5. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi untuk perkembangan wawasan guru?

Informasi seperti apa yang dibutuhkan?

Jawab :Iya, yang saya cari adalah informasi materi yang akan saya berikan ke anak.

Terus informasi tentang psikologi, keterampilan. Jadi pertama-tama untuk

nambah wawasan saya pastinya mencari informasi-informasi yang

berhubungan dengan materi yang saya ajarkan yaitu ilmu komputer, tapi

bukan itu aja saya juga suka mencari tentang psikologi, keterampilan terus

saya juga suka politik, jadi suka iseng nyari informasi tentang poitik

Pokoknya 4 itu pasti saya suka cari-cari informasinya, tapi pastinya lebih

cenderung ke materi yang saya ajarkan. Ada kursus juga dari yayasan bisa

untuk nambah wawasan saya juga.

Page 131: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

B. Perilaku pencarian informasi

1. Bagaimana cara bapak/ibu mencari informasi yang dibutuhkan!

a. Bagaimana cara bapak/ibu memulai mencari informasi?

b. Apa yang bapak/ibu lakukan setelah mendapatkan informasi?

Jawab : Saya udah tau apa yang mau saya cari jadi saya biasanya langsung

mencari informasinya yang dbutuhkan. Saya enggak nyari dibuku

dulu langsung internet aja, saya browsing pake google karena lebih

cepet dan lebih banyak referensinya., saya simpen terus saya baca

dan palajari lagi. Kemudian saya pilih yang cocok untuk pelajaran

yang saya ajarkan, kemudian informasi yang pas dan cocok itu saya

pelajari lebih lanjut. Kalau saya sudah paham banget dan kata atau

kalimatnya sudah saya sderhanakan baru saya kasih ke anak

Apakah ibu melakukan kegiatan mencari informasi terbaru?

Jawab : pasti ya informasi baru yang sesuai juga dengan materi saya

Apakah ada pengecekan ulang terhadap sumber informasi tersebut

setelah ibu ringkas dan sederhanakan?

Jawab : awalnya kan udah di cek cocok apa tidak, jadi tidak di cek

lagi

2. Jika dalam proses mengajar membutuhkan informasi apa yang ibu/bapak lakukan?

Jawab :Saya biasanya bilang dulu ke anak-anak, kita lihat bareng-bareng yuk

bener apa tidak informasi yang tadi ibu berikan, kan anak-anak belum

tahu gambar seperti apa gambarnya.

3. Sumber-sumber apasaja yang bapak/ibu ginakan untuk mencari informasi?

Jawab :Buku, temen-temen satu profesi dan internet

4. Mengapa ibu/bapak tidak layanan perpustakaan untuk mencari informasi yang

dibutuhkan ?

Jawab :Perpustakaan digital yang saya pakai, jika saya menemukan hal baru yang

gak saya pahami saya mencari di perpustakan digital. Kalo perpustakaan

fisik saya kurang karena kalau kesitu saya harus meluangkan waktu

kesana ya, nyari bukunya susah juga ya.

C. Hambatan

1. Apakah bapak/ibu pernah mengalami kegagalan dalam melakukan pencarian

informasi?

Jawab :Iya, kadang-kadang yang saya cari apa yang muncul apa itu bikin BT

juga si

2. Kendala apasaja yang bapak/ibu hadapi ketika melakukan pencarian dalam

memenuhi kebutuhan informasi dalam persiapan mengajar? Baik kendala

individu maupun lingkungan?

Jawab :Jaringan internet kadang agak susah trus mati, ya jadi pake fasilitas

sendiri jadinya. Terus saya suka susah mencari kata kunci yang pas buat

di cari

Page 132: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

3. Apakah bapak/ibu lakukan jika mengalami kegagalan?

Jawab :Saya biasanya telfon ke temen saya minta tolong untuk mencarikan

informasi yang saya inginkan. Ya verbagai cara deh saya lakukan.

Narasumber

Yuni Wulandari, S.Pd

Page 133: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Nama Informan : Dra. Sri Purwani

Pengampu : Keterampilan Tata Busana

Tempat Wawancara : SLB Santi Rama

Waktu Wawancara : 23 Agustus 2018

A. Kebutuhan Informasi

1. Kapan saat bapak/ibu membutuhkan informasi?

Jawab :Ya informasi mah selalu ya kayaknya setiap saat itu perlu informasi untuk

menunjang KBM nya. Kalo untuk tahun ajaran baru biasanya membuat

program, program tahunan, semesteran selama menyusun program itu ya

apa yang mau disampaikan ke anak. Saya kan mengajar tata busana ya

jadi untuk menyesuaikan kemampuan anak saya mencari model yang sesuai

dengan kemampuan anak.

2. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi sebelum mengajar? Informasi apa yang

bapak/ibu butuhkan dalam persiapan mengajar?

Jawab :Ya. Saya nyari sehari sebelumnya. Saya nyari-nyari model-model, cari

materi. Saya nyari pelayanan prima, itu diperlukan untuk anak untuk

berwirausaha ya gak hanya belajar-belajar aja kan ada tujuan akhirnya

untuk berwirausaha biar bisa mandiri dan punya keterampilan ya minimal

keterampilan untuk menghidupi dirinya sendiri lah. Syukur-syukur bisa

berwirausaha.

3. Metode apa yang ibu pakai dalam proses mengajar? Apakah membutuhkan

informasi lebih mengenai metode yang dipakai?

Jawab :Metode MMR. Kalau metode MMRnya yang dibutuhkan informasi mengenai

siswanya, menyesuaikan kemampuan siswanya dari tes diagram bisa diliat.

Ngajarnya kan bukan baru jadi udah hafal kemampuan siswanya.

4. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi ketika sedang dalam proses megajar?

Informasi apa yang bapak/ibu butuhkan dalam proses mengajar?

Jawab :terkadang ya, paling informasi untuk modifikasi model-model.

5. Apakah bapak/ibu membutuhkan informasi untuk perkembangan wawasan guru?

Informasi seperti apa yang dibutuhkan?

Jawab :Iya pasti butuh ya itukan kebutuhan untuk tuntutan ya, saya nyari informasi

yang sesuai dengan yang saya ajarkan, saya kan ngajar tata busana ya

pasti berhubungan dengan yang saya ajar. Di tv kabel itu kan sering ada

acara fashion show gtu ya paling saya nonton-nonton itu, kalo lagi ada

waktu luang ya saya nonton itu. saya juga langganan tabloid kan jadi

nambah wawasan tentang model-model busana yang lagi up to date, harus

tau pasar mengenai trend busana juga. terus ada pelatihan-pelatihan, saya

dulu pernah ikut selama 3 bulan. Ada kursus juga untuk guru-gurunya itu

kan jadi tambahan wawasan kita juga ya buat guru, di kursusin dari

yayasan, atau pemerintah. Karena udah lumayan lama mengajar jadi itu

saya eksplore lagi ditambang dengan simulasi sama nonton tv fashion tadi.

Page 134: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

B. Perilaku pencarian informasi

1. Bagaimana cara bapak/ibu mencari informasi yang dibutuhkan!

a. Bagaimana cara bapak/ibu memulai mencari informasi?

b. Apa yang bapak/ibu lakukan setelah mendapatkan informasi?

Jawab :karena udah tahu materinya apa yang mau dikasih jadi saya mencari

informasi tambahan aja. biasanya saya mencari referensi ya baca-

baca buku, majalah, setelah itu cari-cari artikel di internet, Terus

informasi itu gak mungkin langsung di kasih anak-anak ini kan harus

di pilih dulu informasinya disesuaikan sama materi yang saya cari.

Kalo sudah sudah sesuai di sederhanakan dulu. Baru di cakapkan ke

anak

Apakah ibu melakukan kegiatan mencari informasi terbaru?

Jawab :ketika mencari pasti yang terbaru dan harus cocok juga

Apakah ada pengecekan ulang terhadap sumber informasi tersebut

setelah ibu ringkas dan sederhanakan?

Jawab : tidak, sudah tahu sesuai apa tidaknya

2. Jika dalam proses mengajar membutuhkan informasi apa yang ibu/bapak

lakukan?

Jawab :Nyari bareng-bareng sama anak-anak si modifikasi model-modelnya.

Nyari pada saat itu juga.

3. Sumber-sumber apasaja yang bapak/ibu gunakan untuk mencari informasi?

Jawab :Dari majalah-majalah yang saya langgan sendiri terus buku pelajaran,

internet

4. Mengapa ibu/bapak tidak layanan perpustakaan untuk mencari informasi yang

dibutuhkan ?

Jawab :Selama ini enggak, karena jam saya penuh gak ada waktu untuk kesana.

Kalo ada jam kosong paling baca koran. Karena di perpustakaan banyak

buku-buku akademis ya.

C. Hambatan

1. Apakah bapak/ibu pernah mengalami kegagalan dalam melakukan pencarian

informasi?

Jawab :Jarang ya,

2. Kendala apasaja yang bapak/ibu hadapi ketika melakukan pencarian dalam

memenuhi kebutuhan informasi dalam persiapan mengajar? Baik kendala

individu maupun lingkungan?

Jawab :Gak ada ya, ya paling kalo listrik mati kan gak bisa akses internet ya cari

dari buku atau majalah-majalah.

Page 135: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

3. Apakah bapak/ibu lakukan jika mengalami kegagalan?

Jawab :karena sekalinya gak dapet ya nyari solusi yang lain, model-model yang

lain.

Narasumber

Dra. Sri Purwani

Page 136: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Lampiran 4

Reduksi Data

No Kategori Sub Kategori Sub Kategori 1 Sub Kategori 2 Hasil Wawancara

1 Kebutuhan Informasi Kebutuhan informasi

pada saat awal taahun

ajaran baru

Mengetahui jumlah anak

yang akan diajarkan

“Pertamakan kalo saya jadi

wali kelas ya, kita harus tau

dulu berapa jumlah anak

yang kita pegang kelasnya”

-WE

Mengetahui IQ anak “...harus tau iQ nya

bagaimana jadi kita membuat

programnya sesuai dengan

kemampuan anak”

-WE

Membuat program yang

sesuai dengan anak

”Kalo informasi untuk belajar

sih kayaknya sebelum mulai

belajar ya, misalnya ini kan

baru ajaran baru kita kan

biasanya bikin program dulu

gitu, jadi informasinya itu

sebelum ajaran baru itu

dimulai biasanya” -WE

Butuh informasi kayaknya

persiapan untuk mengajar ya,

karena persiapan untuk

pengajaran ya, jadi biasanya

si awal-awal tahun ajaran

baru kebutuhan seperti bikin

program. -EN

Kalo untuk tahun ajaran baru

biasanya membuat program,

program tahunan, semesteran

Page 137: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

selama menyusun program itu

ya apa yang mau disampaikan

ke anak. -SP

Menyusun materi

pembelajaran

“...menyusun materi gitu.

Pastinya pake informasi

tetep”-EN

Mengetahui informasi

untuk menunjang KBM

“Ya informasi mah selalu ya

kayaknya setiap saat itu perlu

informasi untuk menunjang

KBM nya.”-SP

Mengetahui perbandingan

materi dengan sekolah lain

“Diawal tahun ajaran baru,

itu yang paling pokoknya

diawal tahun ajaran baru.

Biasanya informasi untuk

perbandingan, misalnya

sekolah lain apa saja si

pelajaran yang di ajarkan

pada semester ini. Itu-itu aja

si sebagai perbandigan cocok

gak di sekolah saya.”-YW

Informasi sebelum

mengajar

Media Pegajaran “Iya, kalo udah dibikin

programnya biasnya

informasi mengenai media

yang dibutuhkan.” -WE

“Iya, biasanya si kalau

sebelum belajar kita

membutuhkan informasi

tentang medianya.”-EN

Materi pengajaran “Ya. Saya nyari sehari

sebelumnya. Saya nyari-nyari

model-model, cari materi.”

-SP

Page 138: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

“Iya, saya sih cuma untuk

mastiin materi bener gak ni

yang akan saya berikan

sesuai gak dengan yang

ada”.-YW

“KIKDnya dari pemerintah tu

seperti apa kira-kira materi

yang sudah di susus sesuai

tidak dengan kemampuan

siswa. Ngait-ngaitin tentang

KIKD sama kemampuan anak

tuh gimana, kan kalo

materinya bagus tapi tidak

sesuai dengan kebutuhan

anak kan percuma ya” -EN

Informasi mengenai

Pelayanan Prima

“Saya nyari pelayanan prima,

itu diperlukan untuk anak

untuk berwirausaha ya gak

hanya belajar-belajar aja kan

ada tujuan akhirnya untuk

berwirausaha biar bisa

mandiri dan punya

keterampilan ya minimal

keterampilan untuk

menghidupi dirinya sendiri

lah. Syukur-syukur bisa

berwirausaha.”-SP

Informasi saat mengajar Materi pelajaran yang

sedang diajarkan

Mata pelajaran yang

diajarkan

“ya, paling informasi untuk

modifikasi model-model

busana.”-SP

“Gini kan saya ngasih materi

membuat poster, kadang-

Page 139: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

kadang anak suka rumit

dengan yang saya berikan

jadi saya harus nyari dulu,

pasti saat itu saya itu berhenti

dahulu untuk cari informasi

tentang cara pembuatan

poster yang paling di pahami

anak”-YW

“Terkadang, biasanya

mengenai pelajaran yang

diberikan hari itu.”-WE

Materi yang mendukung

proses pembelajaran

“Biasanya yang berkaitan

dengan materi ya, bisanya

tentang ilmu ilmu kabahasa

inggrisan..”-EN

“Iya, yang saya cari adalah

informasi materi yang akan

saya berikan ke anak. Jadi

pertama-tama untuk nambah

wawasan saya pastinya

mencari informasi-informasi

yang berhubungan dengan

materi yang saya ajarkan

yaitu ilmu komputer”-YW

“Iya pasti butuh ya itukan

kebutuhan untuk tuntutan ya,

saya nyari informasi yang

sesuai dengan yang saya

ajarkan, saya kan ngajar tata

busana ya pasti berhubungan

dengan yang saya ajar.”-SP

Page 140: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Materi Parenting “saya gabung sama

komunitas parenting ya untuk

labih menambah wawasan

saya tentang penanganan

anak.”-EN

“..tentang parenting, trus

kadang-kadang suka blog-

blog pendidikan.”-WE

Psikologi

perkembangan anak

”...saya juga suka mencari

tentang psikologi...”-YW

”...terus biasanya tentang

psikologi perkembangan

anak.”-EN

Informasi menambah

wawasan

Minat Olahraga “Kalo yang berhubungan

dengan minat, saya suka yang

berhubungan dengan

pertandingan-pertandingan

olahraga gitu tapi gak suka

olahraganya, cuma liat

pertandingan aja.”-WE

Politik ―...terus saya juga suka

politik, jadi suka iseng nyari

informasi tentang poitik‖-YW

Sejarah Keislaman ”kalo di minat biasanya saya

suka sejarah-sejarah

keislaman tentang ilmu fiqh,

rasulullah saw.”-EN

Metode mengajar Metode bercakap/MMR ―Metode yang dipakaikan

MMR.”-WE

“bercakap atau MMR. Terus

untuk metode MMR saya juga

butuh informasi lebih.”-EN

Page 141: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

“Kalau untuk metode MMR si

saya gak butuh informasi

lebih ya, udah itu aja..”-YW

”Metode MMR.”-SP

2

Perilaku Pencarian

Informasi

Cara pencarian

informasi

Starting Pencarian materi

pelajaran yang akan

diajarkan

“Liat materinya apa dulu

yang mau ajarkan...”-WE

―Liat materinya dulu, nanti

kalau ada yang tidak di

ketahui baru nyari

informasi...”-EN

“Saya udah tau apa yang mau

saya cari jadi saya biasanya

langsung mencari informasi

yang dbutuhkan...”-YW

“karena udah tahu materinya

apa yang mau dikasih jadi

saya mencari informasi

tambahan aja...”-SP

Chaining Merujuk pada sumber

informasi

“...nyari referensii seperti

buku pelajaran dulu

awalnya...”-WE

“...biasanya saya mencari

referensi ya baca-baca buku,

majalah...”-SP

Berkonsultasi mengenai

materi yang akan

diajarkan

“...biasanya sih karna kita

punya pakar pendidikan disini

jadi pertamaa si nanya ke

pakar pendidikan dulu ya,

karena beliau punya jam

terbang lebih tinggi...”-EN

Browsing Melakukan penelusuran

di internet

―...kemudian nyari di internet

untuk dapat artikel lain”-WE

Page 142: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

‖... Terus saya searching dari

internet..”-EN

―...Saya enggak nyari dibuku

dulu langsung internet aja,

saya browsing pake google

karena lebih cepet dan lebih

banyak referensinya...”-YW

”...setelah itu cari-cari artikel

di internet...”-SP

Differentiating Memilah informasi

yang telah didapat

―...kalau udah dapat

informasi tersebut biasanya

saya gak langsung ngasih ke

anak, itu saya baca dan saya

saring dulu...”-WE

―...Kalau sudah dapet

informasi yang diinginkan

biasaya saya gak langsung

kasih ya saya pilih dulu yang

sesuai dengan materi yang

saya cari...”-EN

―...saya simpen terus saya

baca dan palajari lagi.

Kemudian saya pilih yang

cocok untuk pelajaran yang

saya ajarkan...”-YW

―...Terus informasi itu gak

mungkin langsung di kasih

anak-anak ini kan harus di

pilih dulu informasinya

disesuaikan sama materi yang

saya cari...”-SP

Monitoring “ketika mencari di internet

Page 143: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

itu”-WE

“yang cocok juga, nyari di

internet”-EN

“pasti ya informasi baru yang

sesuai juga dengan materi

saya”-YW

“ketika mencari pasti yang

terbaru dan harus cocok

juga”-SP

Exstracting Merangkum dan

menyederhanakan

kalmat dari hasil

pencarian informasi

―...karena kan dari internet

bahasanya terlalu tinggi ya,

itu gimana caranya kita harus

modifikasi biar nanti

penyampaian ke anaknya tu

bahasanya lebih gampang

diserap sama anak...”-WE

―...Terus saya sederhankan

kata-katanya sebab bahasa

yang di pakai kan tinggi-

tinggi sedangkan anak-anak

keterbatasannya dalam

bahasanya. Biasanya saya

langsung bikin resume sendiri

yang penting-penting

pointnya dan bahasanya yang

rendah-rendah, saya juga

bikin semacam kiat-kiat

tahapan pengajaran jadi pas

proses pelajaran gak kaget

gak bingung, gak linglung

gtu...”-EN

―...kemudian informasi yang

Page 144: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

pas dan cocok itu saya

pelajari lebih lanjut...”-YW

―...Kalo sudah sudah sesuai di

sederhanakan dulu...”-SP

Verifying Pengecekan ulang dari

informasi yang telah di

dapat

“tidak ngecek lagi”-WE

―tidak ya, dari awal soalnya

sudah di cek sesuai apa

tidak”-EN

“awalnya kan udah di cek

cocok apa tidak, jadi tidak di

cek lagi”-YW

“tidak, sudah tahu sesuai apa

tidaknya”-SP

Ending Menggunakan

informasi yang didapat

dalam proses mengajar

―...Setelah dapet kemudian di

baca dan dimodifikasi baru

saya percakapkan dengan

anak...”-WE

―...Kalo kata-katanya sudah

sederhana dan mudah

dipahami kemudian baru

dikasih ke anak...”-EN

“...Kalau saya sudah paham

banget dan kata atau

kalimatnya sudah saya

sderhanakan baru saya kasih

ke anak...”-YW

―...Kalo sudah sudah sesuai di

sederhanakan dulu. Baru di

cakapkan ke anak...”-SP

Perpustakaan di sekolah

belum menjadi tempat

dalam pencarian

alasan tidak ke

perpustakaan

tersedianya buku

pelajaran di ruang guru

“Jarang si, soalnya buku-

buku atau media

pembelajaran udah ada di

Page 145: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

infomasi ruang guru jadi kalau

perpustakaan paling untuk

anak-anak aja.”-WE

“Kalau buku yang pelajaran

itu udah ada di loker guru

jadi pakai buku itu”-EN

ruang perpustakaan

kurang nyaman

“ke perpustakaannya kurang

nyaman juga baca disana

ya.”-EN

memilih melakukan

kegiatan lain pada saat

guru memiliki waktu

luang

“Kalo perpustakaan fisik saya

kurang karena kalau kesitu

saya harus meluangkan waktu

kesana ya”-YW

“karena jam saya penuh gak

ada waktu untuk kesana.”-SP

merasa kesulitan saat

mencari koleksi di

prpustakaan

“nyari bukunya susah juga

ya.”-YW

koleksi di perpustakaan

dominan buku pelajaran

umum

“Karena di perpustakaan

banyak buku-buku akademis

ya.”-SP

pencarian informasi di

internet lebih mudah

“kalo literatur bahasa inggris

saya biasa nyarinya di

internet. Karena budaya ya,

kemudahan browsing lebih

memudahkan saya untuk

mendapatkan informasi.”-EN

3 Hambatan Kendala dalam

pencarian informasi

kurangnya waktu “Waktunya yang gak cukup

ya kadang-kadang” -EN

listrik dan jaringan internet

tidak lancar

“ya paling kalo listrik mati

kan gak bisa akses internet

ya”-SP

Page 146: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

“Jaringan internet kadang

agak susah trus mati, ya jadi

pake fasilitas sendiri

jadinya”-YW

“...kesediaan dari jaringan

internet tidak lancar”-EN

sulit menentukan kata

kunci

“...terus saya suka susah

mencari kata kunci yang pas

buat di cari”-YW

sumber informasi yang

letaknya tidak beraturan

“...terus sumber informasi

yang susah dicari

keberadaannya.”-EN

Solusi mencari informasi dari

teman sejawat

“Saya biasanya telfon ke

temen saya minta tolong

untuk mencarikan informasi

yang saya inginkan. Ya

verbagai cara deh saya

lakukan.”-YW

“Biasanya nyari informasi

dari temen-temen sejawat aja,

biasanya kan dapet masukan

dari yang senior-senior kan

banyak pengalamannya

kan.”-EN

mencari materi alternatif

untuk proses mengajar

“karena sekalinya gak dapet

ya nyari solusi yang lain,

model-model yang lain.”-SP

Page 147: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Lampiran 5

Surat Tugas Pembimbing

Page 148: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Lampiran 6

Berita acara proposal

Page 149: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Lampiran 7

Surat Perubahan Judul Skripsi

Page 150: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Lampiran 8

Surat Izin Observasi dan Wawancara

Page 151: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Lampiran 9

Surat Izin Penelitian

Page 152: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

Lampiran 10

Surat Balasan Izin Peneltian

Page 153: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak
Page 154: KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43225... · 2019-01-14 · sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik. 3. Bapak

BIODATA PENULIS

APRILIA MELFI PUTRI. Lahir di Tangerang, 14 April 1996, anak

pertama dari dua bersaudara. Ayahanda Ermanto dan ibunda Elfita.

bertempat tinggal di Jorong Tago Palange, Nagari Pangian, Kec.

Lintau Buo, Kab. Tanah Datar Provinsi Sumatra Barat. Pendidikan

yang pernah ditempuh penulis antara lain: SDN Pisangan 1 Ciputat

(2002-2008). Kemudian melanjutkan di SMPN 2 Lintau Buo (2008-2011) dan melanjutkan

di SMAN 2 Lintau Buo (2011-2014). Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan

S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Adab dan Humaniora,

Program Studi Ilmu Perpustakaan. Kemudian penulis menyelesaikan kuliahnya dengan

menulis skripsi berjudul Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Guru Luar Biasa – B :

Studi Kasus Pada SMA LB Santi Rama. Penulis pernah menjalani Praktek Kerja Lapangan

(PKL) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) di Desa Koleang, Kec. Jasinga, Kab. Bogor pada tahun 2017.