KEBIJAKAN SEKTOR INDUSTRI KIMIA DAN TEKSTIL DALAM …
Transcript of KEBIJAKAN SEKTOR INDUSTRI KIMIA DAN TEKSTIL DALAM …
JAKARTA, 5 APRIL 2018
KEBIJAKAN SEKTOR INDUSTRI KIMIA DAN TEKSTILDALAM RANGKA IMPLEMENTASI ROADMAP INDUSTRI 4.0
Disampaikan oleh :
DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI KIMIA, TEKSTIL DAN ANEKA
“Implementasi Industri 4.0 dalam rangka Transformasi Lanskap Industri Nasional menuju Top 10 Ekonomi Dunia 2030”
KINERJA SEKTOR INDUSTRI KIMIA, TEKSTIL, ANEKA
Sumber : BPS, BKPM, diolah
2,79%3,11% 6,21 %2,04% 3,99% 7,33% 0,20%5,12% 4,57%
13,242,210,8 5,1 7,616,6 103,1
Realisasi Investasi 2017 (Rp. Trilyun)
25,59%9,89% 23,42%-0,01% 6,98% -1,89% -21,85%2,95%
Pertumbuhan Ekspor 2017
Pertumbuhan Impor 2017
Pertumbuhan Produksi 2017
5.43%7,94% -5,09%4,97%0,5% 5,33% -4,51%4,02%
14,81%9.31% 18,39%41,50%3.87% 21,.14% 20,51%15,57%
Target Pertumbuhan 2018
TargetInvestasi 2018
Rp. 117T
Asumsi IndNon migas 2018
5,67%
-4.16
3.955.62
2.88
7.19
1.162.41
9.41
2.91.76
-7.32
3.97 4.43
15.94
5.04 6.03
3.60 3.35 2.34
-1.12
8.36
3.52
11.33
-8.50
5.47
-4.12
1.762.33
4.39 2.22
3.48
6.85
2.47
-0.86 -1.86
2.91
2014 2015 2016 2017
TekstilPakaian Jadi
Kulit, Brg Kulit& Alas Kaki
Bhn Kimia & Brg dr Bhn Kimia
Farmasi, Prod ObatKimia & Tradisional
Karet, Brg Karet& Plastik
Semen, Keramik, Kaca (BGNL) Pengolahan
Lainnya
IKTA
Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2017: 5,07%
Pertumbuhan Ind Non Migas 2017: 4,84%
Pertumbuhan Ind. Pengolahan 2017: 4,27%
2,22 5,4
KINERJA PERTUMBUHAN DAN INVESTASI 2017 DAN TARGET 2018
158.50
102.13
83.37
85.95
51.29
37.27
31.44
17.46
163.98
103.63
89.05
79.24
58.62
39.85
35.14
17.30
170.41
108.24
89.61
85.87
65.78
42.19
36.99
17.28
2015 2016 2017
0,32%
0,28%
0,14%0,13%
(triliun rupiah; persen)
Ekspor : 11,62
Impor : 20,51
Eksim 2017(USD Milyar)
Sumber : BPS, diolah
0,89%
0,72%
0,75%
0,44%
0,32%
1,37%
0,84%
0,72%
0,64%
0,47%
1,32%3,48%
4,39%
-0,86%
2,47%
6,85%
2,33%
2,22%
-1,86%
Bahan Kimia & Barang dari BahanKimia
Pakaian Jadi
Semen, Keramik, Kaca (Bahan Galian Non Logam)
Karet, Barang dari Karet dan Plastik
Farmasi, Produk Obat Kimia & ObatTradisional
Tekstil
Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
Pengolahan Lainnya
0,27%
0,15%
1,25%
0,80%
0,66%
0,63%
0,48%
0,31%
0,27%
Pertumbuhan2017
Ekspor : 7,24
Impor : 0,62
Ekspor : 0,84
Impor : 1,44
Ekspor : 3,25 +
CR 4,96
Impor : 3,84
Ekspor : 0,58
Impor : 1,40
Ekspor : 4,25
Impor : 6,96
Ekspor : 4,91
Impor : 1,39
Ekspor : 3,82
Impor : 0,73
IKTA
Rp. 616,4 T4,54%
IndustriPengolahanNon Migas
Rp. 2.430 T
17,88%
PDB Ekonomi
Rp. 13.588 T
Ekspor total IKTA Thn 2017
USD 36,5 Milyar
KONTRIBUSI PDB INDUSTRI KIMIA, TEKSTIL, DAN ANEKA 2015-2017
1.40
-1.19
-0.11
3.263.35
1.76
2.91
-2.0
-1.0
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
I-15 II-15 III-15 IV-15 I-16 II-16 III-16 IV-16 I-17 II-17 III-17 IV-17
LAJU PERTUMBUHAN TRIWULANAN SEKTOR IKTA (%)
Q-Q Y-Y C-C
30.2
8
31.2
5
33.5
7
32.7
1
33.7
9
36.5
1
8.87
8.44
9.19
10.0
2
35.46 35.55 35.61
32.2031.38
36.89
8.31 8.369.26
10.96
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 - TW I-2017 TW II-2017 TW III-2017TW IV-2017
PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR IKTA* (USD MILYAR)
Ekspor Impor* Kelompok Komoditi Non-IKTA dikecualikan
24.89 37.90 38.66 52.06 58.62 68.21 17.13 15.56 18.38 17.13
21.00
16.75 25.57
43.9739.06
34.91
8.25 8.31 8.46 9.90
45.8954.65
64.23
96.03 97.68103.12
25.38 23.87 26.84 27.03
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 - TW-12017*
TW-22017*
TW-32017*
TW-42017*
PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI (Rp Triliun)
PMA PMDN TOTAL* Kelompok Komoditi Non-IKTA dikecualikan
Target 2018 : 4,57 %Asumsi Ind Non Migas 5,67%
Target 2018Rp. 117 T
INDUSTRI KIMIA TEKSTIL DAN ANEKA
NAPHTA
OLEFIN
AROMATIC
SYN GASNATURALGAS
POHON INDUSTRISEKTOR IND. PETROKIMIAKEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2018SUBDIT. INDUSTRI KIMIA ORGANIK
POHON INDUSTRI PETROKIMIA
OLEFIN
OLEFIN
POLYESTER
PROPYLENE
ACRYLIC ACID
PRODUKPLASTIK
PRODUKKARET
PRODUKSERAT
PRODUKFORMULASI
PARAXYLENE
FEED STOCK INDUSTRI HULU INTERMEDIET INDUSTRI HILIR END PRODUCT
C U M E N PHENOL ACETON BISPHENOL (A)
ACETON CYANOHIDRINE METHYL METACHRYLATE
MINUMAN, TEMBAKAU,
RESIN SINTETIS
ADHESIVE, COATING, FLOORING
ETHYLENE
POLYETHYLENE
POLYVINYLCHLORIDE
POLYSTYRENE
VINYLCHLORIDE
MONOMER
ETHYLENEDICHLORIDE
STYRENEMONOMER
ETHYLBENZENE
ABSULPHONATE
ALKYLBENZENE
ETHYLENEGLYCOL
STYRENE ACRYLONITRILE
ACRYLONITRILE BUTADIENE STYRENE
STYRENE BUTADIENE RUBBER/LATEX
POLYPROPYLENE
POLYETHYLENE TEREPHTALATE (PET)
ACRYLIC RESIN
ACRYLIC PLASTIC
PROPYLENE GLYCOL
EPOXY RESIN
POLYCARBONATE
DIOCTYLPHTALATE
2-ETHYLHEXANOL
BUTADIENE
XXXX = ALREADY EXIST
BENZENE
XXXX = POTENTIALLY TO DEVELOP
AROMATIC
POLYSTYRENE
STYRENE ACRYLONITRILE
POLYESTER
STYRENE BUTADIENE RUBBER/LATEX
POLYETHYLENE TEREPHTALATE (PET)
STYRENEMONOMER
ABSULPHONATE
ETHYLBENZENE
ALKYLBENZENE
TOLUENE
PRODUKPLASTIK
PRODUKKARET
PRODUKFORMULASI
BENZENE
PARAXYLENE
ORTHOXYLENEPPHTHALICANHYDRIDE UNSATURATED POLYESTER RESIN (UPR)
ALKYD RESIN
PRODUKSERAT
FEED STOCK INDUSTRI HULU INTERMEDIET INDUSTRI HILIR END PRODUCT
AROMATIC
TOLUENE DIISOCYANATE
XXXX = ALREADY EXIST XXXX POTENTIALLY TO DEVELOP XXXX = UNDERDEVELOPMENT
NATURALGAS
METHANOL
FORMICACID
AMMONIA
ADHESIVE
FEED STOCK INDUSTRI HULU INTERMEDIET INDUSTRI HILIR END PRODUCT
FORMALDEHYDE
OXO-ALCOHOL
ACETYC ACID
BUTYL ACETATE
DIOCTYL PHTHALATE
ETHYL ACETATE
ACETYLENE
NITROCELLULOSE
UREA
AMMONIUM NITRAT
AMMONIUM SULFATE
NITRIC ACID
CAT, TINTA CETAK
BARANG KARET, KULIT TEKSTIL
PUPUK
ADHESIVE
ELECTRO PLATING
PUPUK
EXPLOSIVES
PUPUK
CAT, ADHESIVE, TINTA CETAK, COATING
WELDING
SYN GASPOLYVYNIL ALCOHOL PRODUK TEKSTIL, KAIN,
DAN BAN
BAHAN BAKARD M E
M T B E
SYN GAS
METHONIN PAKAN TERNAK
CAPROLACTAM
ACRYLONITRILE
NYLON 6
ACRYLIC FIBER
XXXX = ALREADY EXIST
XXXX = POTENTIALLY TO DEVELOP
XXXX = UNDERDEVELOPMENT
ROADMAP INDUSTRI 4.0 DI SEKTOR KIMIA DAN TEKSTIL
SEKTOR PRIORITAS ROADMAP PELAKSANAAN INDUSTRI 4.0
Sumber: A.T. Kearney
INDUSTRI KIMIA INDONESIA – SAAT INI SAMPAI TAHUN 2030
Meningkatnya produktivitas di semua rantai nilai
Meningkatnya Produksi Kimia Dasar
Teroptimalisasinyapenggunaan BahanBaku dan Kawasan
Industri
Chemicals 4.0
2030Saat Ini
Rantai Pasok
Pabrik yang tidakEfisien
Adopsi TeknologiRendah
Kurangnyakemampuan R&D
ProdusenBiochemical & Kimia Berbasis Migas Batu
Bara Terkemuka
Asset Management Resources Management Labor Management
Plants utilization optimization Energy cost management Safety risk management
• IoT Data dikumpulkan dari perlatan penting (turbin, kompresor, dll)
• AI Memprediksi dan mendiagnosa potensi kerusakan, membuat jadwal pemeliharaan dan rencana pengadaan komponen untuk meminimalkan pengeluaran pemeliharaan dan memaksimalkan output
• IoT Monitor arus, PH, suhu, tingkattekanan, viskositas, dll.
• AI Melakukan pemodelan data untukmengembangkan nilai target dalam konsumsienergi pabrik dan membuat strategipengelolaan energi yang paling efisien untukmeminimalkan biaya
• Advanced robotics Memungkinkan tenaga kerja untukmemeriksa lokasi / peralatanberbahaya, misalnya saluran listrik, tangki kimia, saluran pipa
Employee training
• VR wearables Melatih staf untuk dapat mengatasi berbagai situasi di tempat kerja
Supply chain management
Demand forecasting Product development Product delivery visibility
• AI Membuat model perkiraan dengan mempertimbangkan berbagai faktor misal musim, data makro, peraturan, dan strategi perusahaan
• 3D Printing Memungkinkan perusahaan untuk merancang reaktor secara digital yang dapat mengontrol reaksi kimia tertentu
• IoT memantau reaksi kimia selama proses pengiriman dan membuat peringatan ketika terjadi reaksi kimia yang kurang optimal
• AI Melakukan proses pemecahan masalah secara otomatis selama proses pengiriman
Source: IBM, Libelium, Deloitte, A.T. Kearney
MENGADOPSI TEKNOLOGI INDUSTRI KIMIA
PERUBAHAN INDUSTRI KIMIA DARI NET IMPORTER MENJADI PRODUSEN KIMIA DUNIA
•Sumber daya berbasis pertanian yang
melimpah
– Global #5 in total agriculture production volume
•Pasar domestik yang besar
•Kapasitas produksi kimia dasar terbatas(misalnya ~50% ethylene dan polyethylene masih diimpor)
•Ketergantungan tinggi pada impor
bahan baku, yaitu >90% Impor Naftha,
penggunaan gas alam domestik yang
terbatas untuk petrokimia
•Zonasi industri untuk pabrik kimia misal
pasokan energi domestik vs pabrik kimia
•Kemampuan rekayasa R&D terbatas;
masih hanya pada tahap kimia dasar
Tantangan
PeluangJalur menuju Chemical 4.0
Meningkatkan kapasitas domestik petrokimia dan mengurangi ketergantungan pada impor
1
Mengoptimalkan zona industri untuk memanfaatkan gas alam dan sumber daya minyak
2
Mempercepat kegiatan R&D untuk membangun industri biofuel dan bioplastik untuk generasi mendatang
4
Meningkatkan produktivitas dengan mengadopsi 4IR
3
Meningkatkan skala ekomoi untuk meningkatkan ekspor
5
Chemical 4.0: Produsen Biochemical & Kimia Berbasis Migas Batubara
Jalur menuju Indonesia’s chemical 4.0
1. From total contribution of synthetic resin & fiber to total chemical sales of ~5% in 2016
Charter & detailed roadmap on ff. pages
Mengurangi ketergantungan pada impor kimia dasar
Meningkatkan produksi produk kimia perantara
Menjadi leading bio specialty chemical hub
Key initiatives
Key activities
• Meningkatkan kapasitas pemurnian nafta dan kimia dasar (olefin dan aromatik) untuk menyalurkan ke industri hilir
• Meningkatkan efisiensi dengan menggunakan teknologi 4IR
• Memperkuat produksi serat sintetis untuk mendukung industri tekstil
• Meneruskan peningkatan produksi serat sintetis
• Memperkuat produksi produk perantara (misal resin sintetis) yang digunakan sebagai bahan baku industri lain
• Meningkatkan kemampuan untuk mengubah biomassa menjadi biokimia dasar
• Mengoptimalkan output biokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan permintaan ekspor
• Konsolidasi industri kimia untuk bersaing dengan perusahaan besar multinasional
Focus products
Bioplastic
Biofuel
Biocomposite
Synthetic resin
Synthetic fiber
Synthetic rubber
Ethylene
Propylene
Butadiene
Mengurangi ketergantungan impor kimia dasar (<30%)
Meningkatkan kontribusi penjualan resin sintetis dan serat sintetis sebesar >1.5x1
Menjadi Top 5 produsen biofuel dan bioplastik
3-5 years
By 2021Horizon 1
5-10 years
By 2025Horizon 210-15 years
By 2030Horizon 3
3-5
5-10
10-15
INDUSTRI TEKSTIL INDONESIA – SAAT INI SAMPAI TAHUN 2030
Tingginya ketergantunga
pada impor bahan baku
Biaya produksi tinggi sehingga
mengurangi daya saing
Fokus pada produk masal dan lower end
markets Tenaga kerja
dengan kompetensi
rendah
Terbangunnya industri hulu dengan
meningkatkan kualitas bahan baku
Meningkatnya Inovasi
Meningkatnya daya saing melalui peningkatan
produktivitas dan zonasi industri
Terpenuhinya permintaan pasar domestik dan luar
negeri
Textile / Apparel
4.0
Today 2030
PENGGUNAAN TEKNOLOGI - dengan segmen rantai nilai
Pengolahan Bahan Baku (Hulu)
Pengolahan barang setengah jadi (mid-stream)
Produksi (Hilir)Ekspor, ritel, dan jaringan pemasaran
Multi-material, sensor-driven processing
• Sensor-based waste control system – memungkinkan selama proses pembukaan, pembersihan, dan pencampuran serat secara efisien dengan meminimalkan rusaknya serat yang tidak diinginkan
• Integrated Grinding System –menjamin pakaian, memelihara kualitas jaring dan memperpanjang usia card wire
• Digital textile – distribusi yang lebih cepat dengan kualitas yang lebih baik, desain yang lebih unik dengan kombinasi warna yang lebih bervariasi
Rapid prototyping ofcustomized designs RFID for logistics
• Pemasangan RFID memungkinkan transparansi dalam rantai pasok, meningkatkan akurasi inventaris, serta meningkatkan perlindungan terhadap pencurian
Next-Generation Fiber
• Synthetic spider silk –memungkinkan untuk meningkatkan kualitas dari serat alami dan serat buatan: lembut, tahan lama, dsb.
• Nano fiber – efektif untuk menghambat penetrasi mikroorganisme, banyak digunakan untuk sektor kesehatan seperti baju bedah, tirai, dsb.
• Bio fiber –serat alami yang ramah lingkungan seperti, serat pisang untuk tas tangan dan pakaian, dsb.
Source: Textile-World, Desktop Research, Expert Interview, A.T. Kearney
Bahan Baku Baru AI IoT AI IoT Wearable IoT
Textile/Apparel Mfg. value chain
Meningkatkan Daya Saing Industri Tekstil
•Pertumbuhan Konsumsi tertinggi di ASEAN
– Proyeksi pada 9% ‘16-’25 CAGR
•Terjadi peningkatan dalam penggunaan pakaian tertentu seperti pakaian olahraga, pakaian dalam
•Pasar domestik yang besar
•Akses terbatas ke bahan baku dan ketergantungan yang tinggi pada impor
•Peningkatan biaya tenaga kerja dan biaya energi di sekitar kawasan
– Biaya listrik $10cent/kwh di Indonesia vs. $7cent/kwh diVietnam and $6cent/kwh Bangladesh
– Proyeksi upah tenaga kerja meningkat +9.5% pada tahun 2020
•Terfragmantasinya pengusaha domestik karena banyaknya UKM
PeluangJalur Menuju Textile & Apparel 4.0
Tantangan
Tingkatkan sektor hulu dengan i.e. Serat kimia dengan biaya rendah dan kualitas yang baik
Tingkatkan produktivitas dengan mengadopsi teknologi misal sistem pengendalian limbah berbasis sensor, digital prototyping
Meningkatkan kemampuan desain dan produksi pakaian
Meningkatkan skala ekomi untuk meningkatkan daya saing di pasar global
Membangun klaster industri kecil dan melakukan promosi misal zonasi industri
1
2
3
4
5
Tekstil & Pakaian 4.0: Menjadi produsen pakaian terkemuka
Jalur Menuju Textile & Apparel 4.0
Charter & detailed roadmap on ff. pages
Meningkatkan Produksi Serat Sintetis dengan membangun ekosistem hulu (benang/kain) untuk pakaian
Membangun klaster industri tekstil dan menghubungkannnya dengan memanfaatkan teknlogi industri 4.0
Menjadi leading functional clothing manufacturing hub dengan mengolah ekosistem dengan memanfaatkan teknologiKey
initiatives
2030
3-5 years
2021Horizon 15-10 years
2025Horizon 2
10-15 years
Horizon 3
Key activities
• Investasi untuk produksi serat sintetis, fasilitas pemintalan dan penenunan
• Bekerjasama dengan perusahaan terkemuka yang telah ada untuk menghasilkan serat yang berkualitas
• Pergeseran fokus dalam industri garmen dari CMT (cut, make and trim) menjadi FOB (free on board)
• Pergeseran bertahap dari lower end market menuju high quality
• Meningkatkan efisiensi melalui integrasi vertikal
• Peningkatan produktivitas dengan meningkatkan R&D dan pelatihan
• Membangun hubungan yang erat dengan kelompok konsumen tekstil di pasar global
Focus products
Functional clothing
Smart footwear
Technical multi-fabric textiles
Leather fabrics
Apparel with embedded technologySpecialty & industrial
fabrics
Mengurangi tingkat impor bahan baku dan memproduksi serat sintetis di
sumber bahan baku
Memenuhi permintaan konsumsi dosmetik, pertumbuhan ekspor 15% per
tahunMenjadi Top 5 Produsen tekstil global
High quality yarn
Synthetic fibers
3-5
5-10
10-15
IMPLEMENTASI INDUSTRI 4.0 SEKTOR IKTA
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INDUSTRI 4.0 DI INDUSTRI TEKSTIL
Automation / RoboticProses Produksi dilakukan secara otomatisasi dan menggunakan robot seperti dalam pembuatan pola, pemotongan bahan, penjahitan, dll
Garment Monitoring SystemMelakukan monitoring pelaksanaan produksi garment, seperti Right First Time, Wrong First Time, Efficiency, Defect Rate
Virtual SticherPembuatan Garment Prototype secara Visual 3 Dimensi.
RFID SystemUntuk melakukan pengendalian terhadap produk dan mencegah pencurian
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INDUSTRI 4.0 DI INDUSTRI TEKSTIL
Digital Process AnalysisVideo analisis yang membantu pekerja dalam mempelajari metode menjahit yang sesuai
3D FormingMemotong, meng-emboss, dan mengukir pola dengan menggunakan laser 3D
Fabric SimulationSimulasi pembuatan kain secara komputerisasi untuk mengembangkan kain jenis baru, hanya melalui pengetesan benang saja.
Artificial Intelligence in ProcessPengoperasian mesin terkomputerisasi, self diagnostic, Fully automatic yarn joining and yarn tension control
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INDUSTRI 4.0 DI INDUSTRI KIMIA
Realtime Production ControlMobile Application : Receiving,Production, Delivery Process
Automation / Robotic
Realtime Monitoring Mobile Tool
Learning Mechine
Production Planning & Schedulling
KEBIJAKAN DITJEN IKTA DALAM MENDUKUNG INDUSTRI 4.0
DUKUNGAN KEBIJAKAN
Pendirian Center of Excelent Industri KimiaSebagai pusat inovasi industri kimia yang berlokasi di daerah pusat pertumbuhan Industri kimia di Cilegon, Banten
Pendirian Akademi Komunitas Industri TPTSebagai upaya peningkatan kemampuan SDM industri tekstil dan produk tekstil. Berlokasi di Surakarta
Rencana Pendirian Akademi Komunitas / Politeknik Industri KimiaSebagai upaya peningkatan kemampuan SDM industri Kimia. Berlokasi di Cilegon banten
Fasilitas Insentif PajakFasilitas Tax Holiday dan Tax Allowance bagi Investasi Industri untuk mendorong tumbuhnya Industri baru di Sektor Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Resource terkait Bahan Baku Industri Alokasi dan Harga Gas untuk Industri. Mendorong pendirian industri petrokimia di Bintuni dengan mendekati sumber daya gas yang ada
Program Link and Match Industri & SMKMendorong tersedianya SDM Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka yang siap kerja melalui program pendidikan vokasi (link and match SMK dengan Industri)
TERIMA KASIH
LAMPIRAN