Kebijakan Energi Angin
-
Upload
fachri-teguh-santoso -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of Kebijakan Energi Angin
-
8/18/2019 Kebijakan Energi Angin
1/12
Kebijakan Energi Untuk Penyediaan Tenaga Listrik
Secara umum kebijakan energi nasional lebih bertumpu pada energi yang berasal
dari fosil, terutama bahan bakar minyak (BBM). Khusus tentang penyediaan
energi listrik dari kapasitas P! yang terpasang, sebesar "#,$%& energi dihasilkan
dari bahan bakar fosil yang terdiri' #$,%$& berasal dari pembangkit berbahan
bakar gas, #%,#$& dari minyak bumi, dan $,& berasal dari batu bara.
Sedangkan tenaga listrik yang dihasilkan oleh tenaga air sebesar ,*&, dan
yang dihasilkan oleh panas bumi sebesar ,%&. +arga BBM yang mencapai
antara * - " S dollar per barel berdampak terhadap semakin mahalnya biaya
penyediaan tenaga listrik nasional. +al ini diperumit lagi dengan kemampuan
negara untuk menanggung subsidi semakin menurun, sehingga /0 selalu
mengalami kenaikan secara signifikan. Keadaan ini diperparah lagi dengan
perilaku penguasaha yang mematikan generator listriknya pada saat beban
puncak. Masalah ini ditambah dengan semakin tuanya pembangkit milik P!
yang berdampak terhadap terjadinya krisis tenaga listrik pada saat beban puncak.
Pemadaman listrik secara bergilir akan berdampak terhadap menurunnya
produkti1itas perekonomian. Ketiadaan tenaga listrik secara kontinu akan
mematikan industri kecil dan menengah yang rata2rata tidak memiliki sumber
daya cadangan untuk menghadapi black out. Kebijakan hemat listrik nasional di
satu sisi akan mengurangi konsumsi listrik, tetapi di sisi yang lain akan
mengurangi kualitas kehidupan manusia. /ertundanya operasi medis, macetnya
jalan raya, pembatasan jam tayang /3 dan siaran radio merupakan bukti kongkret
yang dialami masyarakat. 4pakah ini merupakan opportunity cost yang harus
dibayar untuk menjamin kecukupan tenaga listrik nasional 5 /entunya dalam
jangka panjang biaya yang harus dikeluarkan akan semakin besar.
Kebijakan hemat listrik seharusnya diimbangi dengan riset dan pengembangan
tentang penyediaan alat2alat elektronik yang hemat listrik di pasaran. 0alam
jangka panjang seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka
kebutuhan akan energi listrik nasional juga mengalami pertumbuhan yang cukup
-
8/18/2019 Kebijakan Energi Angin
2/12
pesat. P! seharusnya memperbaiki kondisi pembangkitnya dan menambah
jumlah pembangkit untuk menjamin pasokan tenaga listrik nasional. 0i samping
itu untuk menghindari gejolak harga energi dunia maka perlu dilakukan
di1ersifikasi energi. +al ini untuk mengurangi resiko dan menjamin kepastian
penyediaan energi listrik nasional. Pertanyaan yang menarik untuk diajukan dalam
tulisan ini adalah' Bagaimanakah di1ersifikasi energi yang harus dilakukan 5 dan
Bagaimanakah potensi penggunaan sumber energi alternatif untuk pembangkitan
listrik 5
Diservikasi Energi
4hli energi membagi energi menjadi 6 bagian, yaitu' energi fosil (minyak bumi,
batubara, dan gas alam), energi nuklir, dan energi terbarukan. Sifat dasar energi
yang berasal dari fosil adalah tidak terbarukan, sehingga ada kemungkinan sumber
energi ini akan habis jika digunakan secara terus menerus. Padahal proses
pembentukan energi jenis ini diperlukan 7aktu yang sangat panjang. 0i sampingitu energi yang berasal dari fosil akan menyebabkan pencemaran air, udara, dan
tanah yang luar biasa. 8nergi nuklir berasal dari proses fisi inti radioaktif, yang
dapat menimbulkan energi panas. Sedangkan energi terbarukan biasanya berasal
dari bahan nabati. /ujuan di1ersifikasi energi untuk pembangkitan listrik
diharapkan akan mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi, menjamin
kecukupan untuk pembangkit, bersifat sustainable, dan mengurangi pencemaran
lingkungan.
angkah yang diambil oleh P! untuk beralih dari penggunaan minyak bumi ke
batubara dan gas merupakan kebijakan yang 9bijaksana9 pada saat ini. P! dalam
jangka pendek akan mengganti # pembangkitnya dengan menggunakan bahan
bakar P: ( li;uid petroleum gas). Secara kimia7i P: lebih baik jika
dibandingkan dengan !:, karena P: termasuk kategori hidrokarbon
-
8/18/2019 Kebijakan Energi Angin
3/12
atas cadangan non2associated gas sebesar * triliun dan cadangan associated gas
sebesar $,$" triliun kaki kubik. ndonesia dengan cadangan terbesar berada di Pulau !atuna, Kalimantan /imur,
dan !40. Selama ini P: tersebut banyak digunakan sebagai komoditi ekspor,
dan kurang di manfaatkan untuk sumber energi pada industri.
0engan menggunakan P: maka P! akan menikmati penghematan sebesar
?p.%, per liter jika dibandingkan dengan +S0 (high solar diesel ).
Penghematan ini berdasarkan perhitungan selisih harga antara P: dan +S0.
+arga P: impor sekitar S@ 6$ per2ton, sedangkan harga +S0 sebesar ?p.
=.$ per liter. Sedangkan harga dalam negeri P: sekitar S@ 6# per ton dan
+S0 sebesar ?p =.6. Beban biaya tambahan yang harus ditanggung P! antara
lain penyediaan tempat penampungan P: beserta segala infrastrukturnya atau
menanggung biaya sandar kapal jika menggunakan kapal sebagai tempat
penampungannya. Menggunakan kapal pengangkut sebagai penampungan P:
memba7a kemudahan untuk pendistribusiannya sehingga keterlambatan stok
energi bagi pembangkit dapat dikurangi, tetapi di sisi yang lain P! akanmenanggung biaya sandar kapal sekitar S@ .Ahari.
Selain gas, bahan bakar fosil yang tersedia berlimpah di >ndonesia yaitu batubara.
Potensi cadangan batubara di >ndonesia sekitar 6*,6= ton, yang sebagian
besar tersebar di Sumatera dan Kalimantan. 0engan menggunakan ?AP ratio (rasio
antara reser1e dan production), maka batubara akan habis sekitar % tahun lagi,
sedangkan BBM dan gas alam akan habis * dan 6= tahun lagi. Cakta ini
menunjukkan bah7a batubara merupakan sumber energi fosil yang paling
berlimpah di >ndonesia. Pangsa batubara sebagai sumber energi primer saat ini
hanya sekitar &, dari jumlah tersebut yang digunakan untuk bahan bakar
pembangkit listrik baru menghasilkan $,& dari kapasitas terpasang milik P!.
Saat ini pemanfaatan batubara masih sebatas untuk kebutuhan rumah tangga dan
sebagai komoditi ekspor. 0i sisi yang lain penggunaan batu bara sebagai sumber
energi akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Pemanfaatan gas methana
yang berada pada lapisan batubara merupakan salah satu kebijakan yang patut
-
8/18/2019 Kebijakan Energi Angin
4/12
dipertimbangkan. +al ini karena >ndonesia mempunyai cadangan gas methana
sebesar ,= kali jumlah yang ada sekarang. Batubara yang ada tidak perlu diangkat
ke permukaan, tetapi dirubah dengan menggunakan teknik pencairan di ba7ah
tanah kemudian gasnya diambil. Manfaatnya akan mengurangi biaya
penambangan dan bersih lingkungan.
0engan melakukan di1ersifikasi energi dan tidak bertumpu pada BBM maka
keberlanjutan penyediaan tenaga listrik mempunyai harapan yang cerah. +arus
tetap pula disadari bah7a batubara dan gas juga bersifat non rene7able resources,
sehingga dalam jangka panjang perlu dilakukan pengunaan energi alternatif dan
sebaiknya dimasukan dalam kebijakan energi nasional. Subsidi dana penelitian
dan pengembangan serta kebijakan alih energi alternatif merupakan faktor penting
untuk sukesnya kebijakan energi nasional.
0i >ndonesia sumber energi alternatif sangat banyak dan berlimpah yang terdapat
di air, udara, dan terkandung dalam perut bumi. Menurut ?> !o. # tahun
## tentang Ketenagalistrikan mengharuskan untuk menggunakan energi primer
setempat yang ramah lingkungan dengan prioritas utama untuk menggunakan
sumber energi yang terbarukan. 0i1ersifikasi energi untuk pembangkitan listrik
diharapkan akan mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi, menjamin
pasokan listrik, dan mengurangi pencemaran lingkungan. 8nergi alternatif yang
digunakan untuk pembangkitan listrik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai
berikut' ) ayak secara ekonomi, #) Kemampuan penguasaan teknologi, 6)
Bersifat rene7able (terbarukan), dan =) Mempunyai dampak pencemaran
lingkungan yang paling minimal.
Beberapa dekade yang lalu telah dikembangkan pembangkit listrik tenaga angin,
dengan memanfaatkan tenaga angin untuk menggerakkan generator listrik. /eknik
ini diilhami oleh penggunaan tenaga angin di Belanda dengan menggunakan
kincir angin untuk memecahkan biji2bijian. Penggunaan tenaga surya yang
ditampung dalam panel surya untuk pembangkit listrik juga pernah diujicobakan.
0alam skala kecil dan terutama untuk daerah yang terpencil penggunaan energi
-
8/18/2019 Kebijakan Energi Angin
5/12
angin dan tenaga surya untuk pembangkit listrik bisa menjadi alternatif solusi
yang baik. Dalaupun secara teknis memungkinkan, tetapi penggunaan sumber
daya dari angin dan tenaga surya tidak disarankan untuk pembangkit listrik dalam
skala besar. +al ini disebabkan penggunaan tenaga angin dan surya dalam skala
besar dirasa kurang efisien untuk menggerakkan generator listrik.
Sumber energi untuk pembangkit listrik yang berasal dari tenaga air sudah
diadopsi P! dalam bentuk pembangunan P/4. Kapasitas penyediaan tenaga
listrik dari instalasi P/4 hanya berkisar ,*&. P/4 biasanya memanfaatkan
gaya grafitasi bumi dari air terjun untuk menggerakkan generator listrik.
Kecukupan pasokan air merupakan salah satu faktor yang harus tetap dijaga untuk
menjamin pembangkit berjalan dengan optimal. Bahan bakar P/4 secara tidak
langsung disediakan oleh tenaga surya melalui proses daur hidrologi. Mungkin
P/4 merupakan salah satu pemanfaatan energi surya yang paling layak
digunakan dan ekonomis.
Potensi laut >ndonesia dapat dijadikan sumber energi yang terbarukan. antara lain'
Memanfaatkan energi gelombang, energi yang timbul dari perbedaan suhu antara
permukaan air laut dan dasar air laut ( ocean thermal energyAE/8ndonesia yang
berada di antara dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera +india
menyebabkan >ndonesia sebagai pertemuan antara kedua arus yang terjadi.
-
8/18/2019 Kebijakan Energi Angin
6/12
Banyaknya pulau dan selat di >ndonesia mengakibatkan terjadinya percepatan arus
laut akibat interaksi antara bumi2bulan2matahari ketika mele7ati selat2selat
tersebut. Kendala penerapan arus laut untuk pembangkit listrik antara lain' SatuF
Sumber arus laut di >ndonesia sangat spesifik dan tidak bisa disamakan dengan
negara2negara di 8ropa dan 4merika, sehingga memerlukan riset yang lebih
mendalam. 0uaF Eutput2nya mengikuti grafik sinusoidal sesuai dengan respons
pasang surut akibat gerakan interaksi Bumi2Bulan2Matahari. Pada saat pasang
purnama, kecepatan arus akan deras sekali, saat pasang perbani, kecepatan arus
akan berkurang kira2kira setengah dari pasang purnama. /igaF Biaya instalasi dan
pemeliharaannya sangat mahal. 0ua permasalahan terakhir dapat diatasi dengan
menyetel peralatan pada saat arus laut paling kecil, dan perbaikan pada desain
sistem turbin, roda gigi, dan sistem generator yang dapat bertahan dalam 7aktu
yang lama (sekitar % tahun) tanpa pera7atan khusus.
Sumber energi terbarukan lainnya yaitu pengoptimalan pemanfaatan energi panas
bumi (geothermal). Menurut data dari >ndonesia Po7er potensi energi panas bumi
di >ndonesia hanya dimanfaatkan sebesar lima persen saja, dari *.6% mega7att potensi yang ada baru dimanfaatkan sebesar "$ mega7att. Kapasitas terpasang
P! yang dihasilkan dari panas bumi hanya sebesar ,%& dari keseluruhan
tenaga listrik yang dihasilkan. Potensi tenaga panas bumi tersebar hampir di
seluruh 7ilayah >ndonesia, terutama di sepanjang jalur pegunungan bagian
selatan, yaitu di Sumatera sebesar =.$$% mega7att, di Ga7a2Bali sebesar $.
mega7att, di Sula7esi sebesar .% mega7att, dan di pulau2pulau lainnya
sebesar .%% mega7att. +ambatan yang dihadapi dalam pemanfaatan energi dari
panas bumi antara lain' SatuF Biasanya energi panas bumi terdapat di daerah
terpencil. Sumber panas bumi biasanya terdapat pada daerah pegunungan yang
memiliki ketinggian di atas . Mdpl. 0uaF Mahalnya biaya in1estasi dan
kecilnya tenaga listrik yang dihasilkan ke sistem interkoneksi. KetigaF /idak
adanya perangkat hukum tentang pemanfaatan energi panas bumi di >ndonesia,
sehingga harga panas bumi Pertamina masih mengikuti harga BBM atau sekitar
?p %$#.=AK7h.
-
8/18/2019 Kebijakan Energi Angin
7/12
4hli2ahli biologi dan kimia mena7arkan alternatif sumber energi dengan
menggunakan energi biogas, yaitu pembangkit berbahan bakar sampah, sisa2sisa
produksi, gambut, dan semacamnya. Sampah hutan yang berupa limbah kayu
gergajian, potongan kayu tak terpakai bisa dimanfaatkan sebagai sumber alternatif
penghasil energi. 0ari proses biogas akan dihasilkan gas methan yang jika di
bakar akan menghasilkan energi panas. :as methan terbentuk karena proses
fermentasi secara mendadak (tanpa udara) oleh bakteri methan atau disebut juga
bakteri anaerobik dan bakteri biogas yang mengurangi sampah2sampah yang
banyak mengandung bahan organik (biomassa). Pemanfaatan biogas di >ndonesia
masih sebatas untuk konsumsi rumah tangga, dan belum dimanfaatkan untuk
penyediaan energi bagi kalangan industri /eknologi pengolahan sampah menjadi
biogas memerlukan alat yang disebut alat pembangkit biogas atau digester.
/eknologi pengolahan biogas ini banyak dimanfaatkan oleh >ndia yang memiliki
=. alat pembangkit biogas.
Potensi sektor pertanian yang menghasilkan tanaman sa7it, jarak, tebu, ubi, dan
sagu. /anaman ini banyak dibudidayakan di Kalimantan, Sumatera, dan di Papuauntuk sagu. Potensi sektor pertanian ini dapat diubah menjadi energi bio diesel,
terutama tanaman jarak. Pada masa perang dunia >> rakyat >ndonesia 9dipaksa9
oleh penjajah Gepang untuk menanam jarak. Eleh Gepang tanaman jarak dirubah
menjadi minyak jarak untuk bahan baku pelumas bagi pesa7at terbang. 0alam
perkembangannya minyak jarak dapat dirubah menjadi energi biodiesel.
/eknologi untuk mengubah minyak jarak menjadi biodiesel sudah dimiliki oleh
bangsa >ndonesia sendiri. /inggal menunggu pemerintah mengeluarkan kebijakan
tata niaga, kebijakan harga, dan insentif sehingga energi ini dapat diperdagangkan.
Pengembangan teknologi biodiesel di samping akan menyediakan pasokan energi
biodiesel, juga dapat memberikan jenis tanaman alternatif bagi petani. +al ini
ditunjang oleh hasil riset BPP/ yang mampu mempersingkat umur tanaman jarak
dan memberikan hasil panen yang berlimpah.
Kendala yang dihadapi dalam kebijakan di1ersifikasi sumber energi
pembangkitan tenaga listrik di >ndonesia antara lain' SatuF 4danya inkonsistensi
-
8/18/2019 Kebijakan Energi Angin
8/12
antara rencana energy miH P! dengan kenyataannya. 0iharapkan penggunaan
BBM menurun dan penggunaan gas meningkat, tetapi dalam kenyataannya
penggunaan gas tetap dan BBM bertambah. Salah satu alasan yang sering
dikemukakan antara lain susahnya mencari pasokan gas, karena sumur gas tidak
mudah untuk diketahui cadangannya, sehingga berdampak tidak terjaminnya
pasokan gas. 0uaF Besarnya biaya rein1estasi untuk penggantian pembangkit yang
telah ada dengan menggunakan sumber energi yang lain. +al ini dapat diatasi
dengan penggantian energi untuk pembangkit secara bertahap.
/igaF ntuk pengembangan energi alternatif yang terbarukan dibutuhkan regulasi
oleh pemerintah. ?egulasi yang dibutuhkan berhubungan dengan tata niaga
sumber energi dan perangkat hukum sehingga energi alternatif dapat
diperdagangkan. Ketiadaan subsidi dana untuk riset dan produksi energi alternatif
merupakan kendala serius, Padahal subsidi untuk BBM amat sangat besar, jika
diambilkan #26 persen saja, sudah cukup banyak yang bisa dilakukan. +al ini
berdampak terhadap peningkatan kualitas dan pemanfaatan sumber energi
alternatif belum bisa memberikan nilai tambah yang besar. 8mpatF +ambatan penguasaan teknologi terutama untuk sumber energi yang berteknologi tinggi
(baca' teknologi nuklir). +al ini dapat diatasi dengan melakukan pelatihan sumber
daya manusia atau transfer teknologi dengan memanfaatkan kontraktor asing yang
bersedia membagi ilmunya dengan tenaga ahli dalam negeri.
imaF +ambatan sosial budaya masyarakat. +ambatan ini muncul karena
kurangnya pemahaman mayarakat terhadap pentingnya sikap hemat energi dan
kebiasaan menggunakan energi. Perilaku masyarakat >ndonesia yang relatif boros
dalam menggunakan listrik, misalnya membiarkan lampu ruangan tetap menyala
padahal tidak digunakan, menyalakan 4< pada suhu minimal. Masyarakat
>ndonesia kurang memahami akan kemungkinan terjadinya krisis energi di masa
depan. +al ini dibuktikan dengan resistensi berlebihan masyarakat terhadap
rencana pembangunan rekator nuklir untuk kepentingan penyediaan energi. Salah
satu solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan menguasai media untuk sosialisasi
ancaman krisis energi nasional dengan meteri yang lebih menitikberatkan pada
-
8/18/2019 Kebijakan Energi Angin
9/12
aspek teknis dari energi nuklir. Pemahaman akan teknologi nuklir diharapkan
mampu merubah persepsi masyarakat tentang bahaya nuklir.
Potensi Energi Terbarukan (EBT) di Indonesia
>ndonesia memiliki Potensi 8nergi Baru /erbarukan (8B/) yang cukup besar
diantaranya, miniAmicro hydro sebesar =% MD, Biomass % :D, energi surya
=,$ kDhAm#Ahari, energi angin 62* mAdet dan energi nuklir 6 :D. 0ata potensi
8B/ terbaru disampaikan 0irektur 8nergi Baru /erbarukan dan Konser1asi
8nergi dalam acara Cocus :roup 0iscussion tentang Supply20emand 8nergi Baru
/erbarukan yang belum lama ini diselenggarakan Pusdatin 8S0M.
Saat ini pengembangan 8B/ mengacu kepada Perpres !o. % tahun #* tentang
Kebijakan 8nergi !asional. 0alam Perpres disebutkan kontribusi 8B/ dalam
bauran energi primer nasional pada tahun ##% adalah sebesar "& dengan
komposisi Bahan Bakar !abati sebesar %&, Panas Bumi %&, Biomasa, !uklir,
4ir, Surya, dan 4ngin %&, serta batubara yang dicairkan sebesar #&. ntuk itu
langkah2langkah yang akan diambil Pemerintah adalah menambah kapasitas
terpasang Pembangkit istrik Mikro +idro menjadi #,$=* MD pada tahun ##%,
kapasitas terpasang Biomasa $ MD pada tahun ##, kapasitas terpasang angin
(P/ Bayu) sebesar ," :D pada tahun ##%, surya ,$" :D pada tahun ##=,
dan nuklir =,# :D pada tahun ##=. /otal in1estasi yang diserap pengembangan
8B/ sampai tahun ##% diproyeksikan sebesar 6," juta S0.
paya yang dilakukan untuk mengembangkan biomasa adalah mendorong
pemanfaatan limbah industri pertanian dan kehutanan sebagai sumber energi
secara terintegrasi dengan industrinya, mengintegrasikan pengembangan biomassa
dengan kegiatan ekonomi masyarakat, mendorong pabrikasi teknologi kon1ersi
energi biomassa dan usaha penunjang, dan meningkatkan penelitian dan
pengembangan pemanfaatan limbah termasuk sampah kota untuk energi.
-
8/18/2019 Kebijakan Energi Angin
10/12
paya untuk mengembangkan energi angin mencakup pengembangan energi
angin untuk listrik dan non listrik (pemompaan air untuk irigasi dan air bersih),
pengembangkan teknologi energi angin yang sederhana untuk skala kecil ( kD)
dan skala menengah (% 2 kD) dan mendorong pabrikan memproduksi SK84
skala kecil dan menengah secara massal.
Pengembangan energi surya mencakup pemanfaatan P/S di perdesaan dan
perkotaan, mendorong komersialisasi P/S dengan memaksimalkan keterlibatan
s7asta, mengembangkan industri P/S dalam negeri, dan mendorong terciptanya
sistem dan pola pendanaan yang efisien dengan melibatkan dunia perbankan.
ntuk mengembangkan energi nuklir, langkah2langkah yang dambil pemerintah
adalah melakukan sosialisasi untuk mendapatkan dukungan masyarakat dan
melakukan kerjasama dengan berbagai negara untuk meningkatkan penguasaan
teknologi. Sedang langkah2langkah yang dilakukan untuk pengebangan
mikrohidro adalah dengan mengintegrasikan program pengembangan P/M+
dengan kegiatan ekonomi masyarakat, memaksimalkan potensi saluran irigasi
untuk P/M+, mendorong industri mikrohidro dalam negeri, dan
mengembangkan berbagai pola kemitraan dan pendanaan yang efektif.
ntuk mendukung upaya dan program pengebangan 8B/, pemerintah sudah
menerbitkan serangkaian kebijakan dan regulasi yang mencakup Peraturan
Presiden !o. %A#* tentang Kebijakan 8nergi !asional, ndang2ndang !o.
6A#" tentang 8nergi, ndang2undang !o. %A$% tentang Ketenagalistrikan,
PP !o. A$ sebagaimana yang telah diubah dengan PP !o. 6A#% /entang
Perubahan Peraturan Pemerintah !o. /ahun $ tentang Penyediaan dan
Pemanfaatan /enaga istrik dan PP !o. #*A#* tentang Penyediaan I
Pemanfaatan /enaga istrik, Permen 8S0M !o. #A#* tentang Pengusahaan
Pembangkit istrik /enaga 8nergi /erbarukan Skala Menengah, dan Kepmen
8S0M !o.##KA6AM8MA## tentang Pembangkit Skala Kecil tersebar. Saat
ini sedang disusun ?PP 8nergi Baru /erbarukan yang berisi pengaturan ke7ajiban
-
8/18/2019 Kebijakan Energi Angin
11/12
-
8/18/2019 Kebijakan Energi Angin
12/12