Kebijakan Energi Angin

download Kebijakan Energi Angin

of 12

Transcript of Kebijakan Energi Angin

  • 8/18/2019 Kebijakan Energi Angin

    1/12

    Kebijakan Energi Untuk Penyediaan Tenaga Listrik 

    Secara umum kebijakan energi nasional lebih bertumpu pada energi yang berasal

    dari fosil, terutama bahan bakar minyak (BBM). Khusus tentang penyediaan

    energi listrik dari kapasitas P! yang terpasang, sebesar "#,$%& energi dihasilkan

    dari bahan bakar fosil yang terdiri' #$,%$& berasal dari pembangkit berbahan

     bakar gas, #%,#$& dari minyak bumi, dan $,& berasal dari batu bara.

    Sedangkan tenaga listrik yang dihasilkan oleh tenaga air sebesar ,*&, dan

    yang dihasilkan oleh panas bumi sebesar ,%&. +arga BBM yang mencapai

    antara * - " S dollar per barel berdampak terhadap semakin mahalnya biaya

     penyediaan tenaga listrik nasional. +al ini diperumit lagi dengan kemampuan

    negara untuk menanggung subsidi semakin menurun, sehingga /0 selalu

    mengalami kenaikan secara signifikan. Keadaan ini diperparah lagi dengan

     perilaku penguasaha yang mematikan generator listriknya pada saat beban

     puncak. Masalah ini ditambah dengan semakin tuanya pembangkit milik P!

    yang berdampak terhadap terjadinya krisis tenaga listrik pada saat beban puncak.

    Pemadaman listrik secara bergilir akan berdampak terhadap menurunnya

     produkti1itas perekonomian. Ketiadaan tenaga listrik secara kontinu akan

    mematikan industri kecil dan menengah yang rata2rata tidak memiliki sumber 

    daya cadangan untuk menghadapi black out. Kebijakan hemat listrik nasional di

    satu sisi akan mengurangi konsumsi listrik, tetapi di sisi yang lain akan

    mengurangi kualitas kehidupan manusia. /ertundanya operasi medis, macetnya

     jalan raya, pembatasan jam tayang /3 dan siaran radio merupakan bukti kongkret

    yang dialami masyarakat. 4pakah ini merupakan opportunity cost yang harus

    dibayar untuk menjamin kecukupan tenaga listrik nasional 5 /entunya dalam

     jangka panjang biaya yang harus dikeluarkan akan semakin besar.

    Kebijakan hemat listrik seharusnya diimbangi dengan riset dan pengembangan

    tentang penyediaan alat2alat elektronik yang hemat listrik di pasaran. 0alam

     jangka panjang seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka

    kebutuhan akan energi listrik nasional juga mengalami pertumbuhan yang cukup

  • 8/18/2019 Kebijakan Energi Angin

    2/12

     pesat. P! seharusnya memperbaiki kondisi pembangkitnya dan menambah

     jumlah pembangkit untuk menjamin pasokan tenaga listrik nasional. 0i samping

    itu untuk menghindari gejolak harga energi dunia maka perlu dilakukan

    di1ersifikasi energi. +al ini untuk mengurangi resiko dan menjamin kepastian

     penyediaan energi listrik nasional. Pertanyaan yang menarik untuk diajukan dalam

    tulisan ini adalah' Bagaimanakah di1ersifikasi energi yang harus dilakukan 5 dan

    Bagaimanakah potensi penggunaan sumber energi alternatif untuk pembangkitan

    listrik 5

    Diservikasi Energi

    4hli energi membagi energi menjadi 6 bagian, yaitu' energi fosil (minyak bumi,

     batubara, dan gas alam), energi nuklir, dan energi terbarukan. Sifat dasar energi

    yang berasal dari fosil adalah tidak terbarukan, sehingga ada kemungkinan sumber 

    energi ini akan habis jika digunakan secara terus menerus. Padahal proses

     pembentukan energi jenis ini diperlukan 7aktu yang sangat panjang. 0i sampingitu energi yang berasal dari fosil akan menyebabkan pencemaran air, udara, dan

    tanah yang luar biasa. 8nergi nuklir berasal dari proses fisi inti radioaktif, yang

    dapat menimbulkan energi panas. Sedangkan energi terbarukan biasanya berasal

    dari bahan nabati. /ujuan di1ersifikasi energi untuk pembangkitan listrik 

    diharapkan akan mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi, menjamin

    kecukupan untuk pembangkit, bersifat sustainable, dan mengurangi pencemaran

    lingkungan.

    angkah yang diambil oleh P! untuk beralih dari penggunaan minyak bumi ke

     batubara dan gas merupakan kebijakan yang 9bijaksana9 pada saat ini. P! dalam

     jangka pendek akan mengganti # pembangkitnya dengan menggunakan bahan

     bakar P: ( li;uid petroleum gas). Secara kimia7i P: lebih baik jika

    dibandingkan dengan !:, karena P: termasuk kategori hidrokarbon

  • 8/18/2019 Kebijakan Energi Angin

    3/12

    atas cadangan non2associated gas sebesar * triliun dan cadangan associated gas

    sebesar $,$" triliun kaki kubik. ndonesia dengan cadangan terbesar berada di Pulau !atuna, Kalimantan /imur,

    dan !40. Selama ini P: tersebut banyak digunakan sebagai komoditi ekspor,

    dan kurang di manfaatkan untuk sumber energi pada industri.

    0engan menggunakan P: maka P! akan menikmati penghematan sebesar 

    ?p.%, per liter jika dibandingkan dengan +S0 (high solar diesel ).

    Penghematan ini berdasarkan perhitungan selisih harga antara P: dan +S0.

    +arga P: impor sekitar S@ 6$ per2ton, sedangkan harga +S0 sebesar ?p.

    =.$ per liter. Sedangkan harga dalam negeri P: sekitar S@ 6# per ton dan

    +S0 sebesar ?p =.6. Beban biaya tambahan yang harus ditanggung P! antara

    lain penyediaan tempat penampungan P: beserta segala infrastrukturnya atau

    menanggung biaya sandar kapal jika menggunakan kapal sebagai tempat

     penampungannya. Menggunakan kapal pengangkut sebagai penampungan P:

    memba7a kemudahan untuk pendistribusiannya sehingga keterlambatan stok 

    energi bagi pembangkit dapat dikurangi, tetapi di sisi yang lain P! akanmenanggung biaya sandar kapal sekitar S@ .Ahari.

    Selain gas, bahan bakar fosil yang tersedia berlimpah di >ndonesia yaitu batubara.

    Potensi cadangan batubara di >ndonesia sekitar 6*,6= ton, yang sebagian

     besar tersebar di Sumatera dan Kalimantan. 0engan menggunakan ?AP ratio (rasio

    antara reser1e dan production), maka batubara akan habis sekitar % tahun lagi,

    sedangkan BBM dan gas alam akan habis * dan 6= tahun lagi. Cakta ini

    menunjukkan bah7a batubara merupakan sumber energi fosil yang paling

     berlimpah di >ndonesia. Pangsa batubara sebagai sumber energi primer saat ini

    hanya sekitar &, dari jumlah tersebut yang digunakan untuk bahan bakar 

     pembangkit listrik baru menghasilkan $,& dari kapasitas terpasang milik P!.

    Saat ini pemanfaatan batubara masih sebatas untuk kebutuhan rumah tangga dan

    sebagai komoditi ekspor. 0i sisi yang lain penggunaan batu bara sebagai sumber 

    energi akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Pemanfaatan gas methana

    yang berada pada lapisan batubara merupakan salah satu kebijakan yang patut

  • 8/18/2019 Kebijakan Energi Angin

    4/12

    dipertimbangkan. +al ini karena >ndonesia mempunyai cadangan gas methana

    sebesar ,= kali jumlah yang ada sekarang. Batubara yang ada tidak perlu diangkat

    ke permukaan, tetapi dirubah dengan menggunakan teknik pencairan di ba7ah

    tanah kemudian gasnya diambil. Manfaatnya akan mengurangi biaya

     penambangan dan bersih lingkungan.

    0engan melakukan di1ersifikasi energi dan tidak bertumpu pada BBM maka

    keberlanjutan penyediaan tenaga listrik mempunyai harapan yang cerah. +arus

    tetap pula disadari bah7a batubara dan gas juga bersifat non rene7able resources,

    sehingga dalam jangka panjang perlu dilakukan pengunaan energi alternatif dan

    sebaiknya dimasukan dalam kebijakan energi nasional. Subsidi dana penelitian

    dan pengembangan serta kebijakan alih energi alternatif merupakan faktor penting

    untuk sukesnya kebijakan energi nasional.

    0i >ndonesia sumber energi alternatif sangat banyak dan berlimpah yang terdapat

    di air, udara, dan terkandung dalam perut bumi. Menurut ?> !o. # tahun

    ## tentang Ketenagalistrikan mengharuskan untuk menggunakan energi primer 

    setempat yang ramah lingkungan dengan prioritas utama untuk menggunakan

    sumber energi yang terbarukan. 0i1ersifikasi energi untuk pembangkitan listrik 

    diharapkan akan mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi, menjamin

     pasokan listrik, dan mengurangi pencemaran lingkungan. 8nergi alternatif yang

    digunakan untuk pembangkitan listrik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai

     berikut' ) ayak secara ekonomi, #) Kemampuan penguasaan teknologi, 6)

    Bersifat rene7able (terbarukan), dan =) Mempunyai dampak pencemaran

    lingkungan yang paling minimal.

    Beberapa dekade yang lalu telah dikembangkan pembangkit listrik tenaga angin,

    dengan memanfaatkan tenaga angin untuk menggerakkan generator listrik. /eknik 

    ini diilhami oleh penggunaan tenaga angin di Belanda dengan menggunakan

    kincir angin untuk memecahkan biji2bijian. Penggunaan tenaga surya yang

    ditampung dalam panel surya untuk pembangkit listrik juga pernah diujicobakan.

    0alam skala kecil dan terutama untuk daerah yang terpencil penggunaan energi

  • 8/18/2019 Kebijakan Energi Angin

    5/12

    angin dan tenaga surya untuk pembangkit listrik bisa menjadi alternatif solusi

    yang baik. Dalaupun secara teknis memungkinkan, tetapi penggunaan sumber 

    daya dari angin dan tenaga surya tidak disarankan untuk pembangkit listrik dalam

    skala besar. +al ini disebabkan penggunaan tenaga angin dan surya dalam skala

     besar dirasa kurang efisien untuk menggerakkan generator listrik.

    Sumber energi untuk pembangkit listrik yang berasal dari tenaga air sudah

    diadopsi P! dalam bentuk pembangunan P/4. Kapasitas penyediaan tenaga

    listrik dari instalasi P/4 hanya berkisar ,*&. P/4 biasanya memanfaatkan

    gaya grafitasi bumi dari air terjun untuk menggerakkan generator listrik.

    Kecukupan pasokan air merupakan salah satu faktor yang harus tetap dijaga untuk 

    menjamin pembangkit berjalan dengan optimal. Bahan bakar P/4 secara tidak 

    langsung disediakan oleh tenaga surya melalui proses daur hidrologi. Mungkin

    P/4 merupakan salah satu pemanfaatan energi surya yang paling layak 

    digunakan dan ekonomis.

    Potensi laut >ndonesia dapat dijadikan sumber energi yang terbarukan. antara lain'

    Memanfaatkan energi gelombang, energi yang timbul dari perbedaan suhu antara

     permukaan air laut dan dasar air laut ( ocean thermal energyAE/8ndonesia yang

     berada di antara dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera +india

    menyebabkan >ndonesia sebagai pertemuan antara kedua arus yang terjadi.

  • 8/18/2019 Kebijakan Energi Angin

    6/12

    Banyaknya pulau dan selat di >ndonesia mengakibatkan terjadinya percepatan arus

    laut akibat interaksi antara bumi2bulan2matahari ketika mele7ati selat2selat

    tersebut. Kendala penerapan arus laut untuk pembangkit listrik antara lain' SatuF

    Sumber arus laut di >ndonesia sangat spesifik dan tidak bisa disamakan dengan

    negara2negara di 8ropa dan 4merika, sehingga memerlukan riset yang lebih

    mendalam. 0uaF Eutput2nya mengikuti grafik sinusoidal sesuai dengan respons

     pasang surut akibat gerakan interaksi Bumi2Bulan2Matahari. Pada saat pasang

     purnama, kecepatan arus akan deras sekali, saat pasang perbani, kecepatan arus

    akan berkurang kira2kira setengah dari pasang purnama. /igaF Biaya instalasi dan

     pemeliharaannya sangat mahal. 0ua permasalahan terakhir dapat diatasi dengan

    menyetel peralatan pada saat arus laut paling kecil, dan perbaikan pada desain

    sistem turbin, roda gigi, dan sistem generator yang dapat bertahan dalam 7aktu

    yang lama (sekitar % tahun) tanpa pera7atan khusus.

    Sumber energi terbarukan lainnya yaitu pengoptimalan pemanfaatan energi panas

     bumi (geothermal). Menurut data dari >ndonesia Po7er potensi energi panas bumi

    di >ndonesia hanya dimanfaatkan sebesar lima persen saja, dari *.6% mega7att potensi yang ada baru dimanfaatkan sebesar "$ mega7att. Kapasitas terpasang

    P! yang dihasilkan dari panas bumi hanya sebesar ,%& dari keseluruhan

    tenaga listrik yang dihasilkan. Potensi tenaga panas bumi tersebar hampir di

    seluruh 7ilayah >ndonesia, terutama di sepanjang jalur pegunungan bagian

    selatan, yaitu di Sumatera sebesar =.$$% mega7att, di Ga7a2Bali sebesar $.

    mega7att, di Sula7esi sebesar .% mega7att, dan di pulau2pulau lainnya

    sebesar .%% mega7att. +ambatan yang dihadapi dalam pemanfaatan energi dari

     panas bumi antara lain' SatuF Biasanya energi panas bumi terdapat di daerah

    terpencil. Sumber panas bumi biasanya terdapat pada daerah pegunungan yang

    memiliki ketinggian di atas . Mdpl. 0uaF Mahalnya biaya in1estasi dan

    kecilnya tenaga listrik yang dihasilkan ke sistem interkoneksi. KetigaF /idak 

    adanya perangkat hukum tentang pemanfaatan energi panas bumi di >ndonesia,

    sehingga harga panas bumi Pertamina masih mengikuti harga BBM atau sekitar 

    ?p %$#.=AK7h.

  • 8/18/2019 Kebijakan Energi Angin

    7/12

    4hli2ahli biologi dan kimia mena7arkan alternatif sumber energi dengan

    menggunakan energi biogas, yaitu pembangkit berbahan bakar sampah, sisa2sisa

     produksi, gambut, dan semacamnya. Sampah hutan yang berupa limbah kayu

    gergajian, potongan kayu tak terpakai bisa dimanfaatkan sebagai sumber alternatif 

     penghasil energi. 0ari proses biogas akan dihasilkan gas methan yang jika di

     bakar akan menghasilkan energi panas. :as methan terbentuk karena proses

    fermentasi secara mendadak (tanpa udara) oleh bakteri methan atau disebut juga

     bakteri anaerobik dan bakteri biogas yang mengurangi sampah2sampah yang

     banyak mengandung bahan organik (biomassa). Pemanfaatan biogas di >ndonesia

    masih sebatas untuk konsumsi rumah tangga, dan belum dimanfaatkan untuk 

     penyediaan energi bagi kalangan industri /eknologi pengolahan sampah menjadi

     biogas memerlukan alat yang disebut alat pembangkit biogas atau digester.

    /eknologi pengolahan biogas ini banyak dimanfaatkan oleh >ndia yang memiliki

    =. alat pembangkit biogas.

    Potensi sektor pertanian yang menghasilkan tanaman sa7it, jarak, tebu, ubi, dan

    sagu. /anaman ini banyak dibudidayakan di Kalimantan, Sumatera, dan di Papuauntuk sagu. Potensi sektor pertanian ini dapat diubah menjadi energi bio diesel,

    terutama tanaman jarak. Pada masa perang dunia >> rakyat >ndonesia 9dipaksa9

    oleh penjajah Gepang untuk menanam jarak. Eleh Gepang tanaman jarak dirubah

    menjadi minyak jarak untuk bahan baku pelumas bagi pesa7at terbang. 0alam

     perkembangannya minyak jarak dapat dirubah menjadi energi biodiesel.

    /eknologi untuk mengubah minyak jarak menjadi biodiesel sudah dimiliki oleh

     bangsa >ndonesia sendiri. /inggal menunggu pemerintah mengeluarkan kebijakan

    tata niaga, kebijakan harga, dan insentif sehingga energi ini dapat diperdagangkan.

    Pengembangan teknologi biodiesel di samping akan menyediakan pasokan energi

     biodiesel, juga dapat memberikan jenis tanaman alternatif bagi petani. +al ini

    ditunjang oleh hasil riset BPP/ yang mampu mempersingkat umur tanaman jarak 

    dan memberikan hasil panen yang berlimpah.

    Kendala yang dihadapi dalam kebijakan di1ersifikasi sumber energi

     pembangkitan tenaga listrik di >ndonesia antara lain' SatuF 4danya inkonsistensi

  • 8/18/2019 Kebijakan Energi Angin

    8/12

    antara rencana energy miH P! dengan kenyataannya. 0iharapkan penggunaan

    BBM menurun dan penggunaan gas meningkat, tetapi dalam kenyataannya

     penggunaan gas tetap dan BBM bertambah. Salah satu alasan yang sering

    dikemukakan antara lain susahnya mencari pasokan gas, karena sumur gas tidak 

    mudah untuk diketahui cadangannya, sehingga berdampak tidak terjaminnya

     pasokan gas. 0uaF Besarnya biaya rein1estasi untuk penggantian pembangkit yang

    telah ada dengan menggunakan sumber energi yang lain. +al ini dapat diatasi

    dengan penggantian energi untuk pembangkit secara bertahap.

    /igaF ntuk pengembangan energi alternatif yang terbarukan dibutuhkan regulasi

    oleh pemerintah. ?egulasi yang dibutuhkan berhubungan dengan tata niaga

    sumber energi dan perangkat hukum sehingga energi alternatif dapat

    diperdagangkan. Ketiadaan subsidi dana untuk riset dan produksi energi alternatif 

    merupakan kendala serius, Padahal subsidi untuk BBM amat sangat besar, jika

    diambilkan #26 persen saja, sudah cukup banyak yang bisa dilakukan. +al ini

     berdampak terhadap peningkatan kualitas dan pemanfaatan sumber energi

    alternatif belum bisa memberikan nilai tambah yang besar. 8mpatF +ambatan penguasaan teknologi terutama untuk sumber energi yang berteknologi tinggi

    (baca' teknologi nuklir). +al ini dapat diatasi dengan melakukan pelatihan sumber 

    daya manusia atau transfer teknologi dengan memanfaatkan kontraktor asing yang

     bersedia membagi ilmunya dengan tenaga ahli dalam negeri.

    imaF +ambatan sosial budaya masyarakat. +ambatan ini muncul karena

    kurangnya pemahaman mayarakat terhadap pentingnya sikap hemat energi dan

    kebiasaan menggunakan energi. Perilaku masyarakat >ndonesia yang relatif boros

    dalam menggunakan listrik, misalnya membiarkan lampu ruangan tetap menyala

     padahal tidak digunakan, menyalakan 4< pada suhu minimal. Masyarakat

    >ndonesia kurang memahami akan kemungkinan terjadinya krisis energi di masa

    depan. +al ini dibuktikan dengan resistensi berlebihan masyarakat terhadap

    rencana pembangunan rekator nuklir untuk kepentingan penyediaan energi. Salah

    satu solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan menguasai media untuk sosialisasi

    ancaman krisis energi nasional dengan meteri yang lebih menitikberatkan pada

  • 8/18/2019 Kebijakan Energi Angin

    9/12

    aspek teknis dari energi nuklir. Pemahaman akan teknologi nuklir diharapkan

    mampu merubah persepsi masyarakat tentang bahaya nuklir.

    Potensi Energi Terbarukan (EBT) di Indonesia

    >ndonesia memiliki Potensi 8nergi Baru /erbarukan (8B/) yang cukup besar 

    diantaranya, miniAmicro hydro sebesar =% MD, Biomass % :D, energi surya

    =,$ kDhAm#Ahari, energi angin 62* mAdet dan energi nuklir 6 :D. 0ata potensi

    8B/ terbaru disampaikan 0irektur 8nergi Baru /erbarukan dan Konser1asi

    8nergi dalam acara Cocus :roup 0iscussion tentang Supply20emand 8nergi Baru

    /erbarukan yang belum lama ini diselenggarakan Pusdatin 8S0M.

    Saat ini pengembangan 8B/ mengacu kepada Perpres !o. % tahun #* tentang

    Kebijakan 8nergi !asional. 0alam Perpres disebutkan kontribusi 8B/ dalam

     bauran energi primer nasional pada tahun ##% adalah sebesar "& dengan

    komposisi Bahan Bakar !abati sebesar %&, Panas Bumi %&, Biomasa, !uklir,

    4ir, Surya, dan 4ngin %&, serta batubara yang dicairkan sebesar #&. ntuk itu

    langkah2langkah yang akan diambil Pemerintah adalah menambah kapasitas

    terpasang Pembangkit istrik Mikro +idro menjadi #,$=* MD pada tahun ##%,

    kapasitas terpasang Biomasa $ MD pada tahun ##, kapasitas terpasang angin

    (P/ Bayu) sebesar ," :D pada tahun ##%, surya ,$" :D pada tahun ##=,

    dan nuklir =,# :D pada tahun ##=. /otal in1estasi yang diserap pengembangan

    8B/ sampai tahun ##% diproyeksikan sebesar 6," juta S0.

    paya yang dilakukan untuk mengembangkan biomasa adalah mendorong

     pemanfaatan limbah industri pertanian dan kehutanan sebagai sumber energi

    secara terintegrasi dengan industrinya, mengintegrasikan pengembangan biomassa

    dengan kegiatan ekonomi masyarakat, mendorong pabrikasi teknologi kon1ersi

    energi biomassa dan usaha penunjang, dan meningkatkan penelitian dan

     pengembangan pemanfaatan limbah termasuk sampah kota untuk energi.

  • 8/18/2019 Kebijakan Energi Angin

    10/12

    paya untuk mengembangkan energi angin mencakup pengembangan energi

    angin untuk listrik dan non listrik (pemompaan air untuk irigasi dan air bersih),

     pengembangkan teknologi energi angin yang sederhana untuk skala kecil ( kD)

    dan skala menengah (% 2 kD) dan mendorong pabrikan memproduksi SK84

    skala kecil dan menengah secara massal.

    Pengembangan energi surya mencakup pemanfaatan P/S di perdesaan dan

     perkotaan, mendorong komersialisasi P/S dengan memaksimalkan keterlibatan

    s7asta, mengembangkan industri P/S dalam negeri, dan mendorong terciptanya

    sistem dan pola pendanaan yang efisien dengan melibatkan dunia perbankan.

    ntuk mengembangkan energi nuklir, langkah2langkah yang dambil pemerintah

    adalah melakukan sosialisasi untuk mendapatkan dukungan masyarakat dan

    melakukan kerjasama dengan berbagai negara untuk meningkatkan penguasaan

    teknologi. Sedang langkah2langkah yang dilakukan untuk pengebangan

    mikrohidro adalah dengan mengintegrasikan program pengembangan P/M+

    dengan kegiatan ekonomi masyarakat, memaksimalkan potensi saluran irigasi

    untuk P/M+, mendorong industri mikrohidro dalam negeri, dan

    mengembangkan berbagai pola kemitraan dan pendanaan yang efektif.

    ntuk mendukung upaya dan program pengebangan 8B/, pemerintah sudah

    menerbitkan serangkaian kebijakan dan regulasi yang mencakup Peraturan

    Presiden !o. %A#* tentang Kebijakan 8nergi !asional, ndang2ndang !o.

    6A#" tentang 8nergi, ndang2undang !o. %A$% tentang Ketenagalistrikan,

    PP !o. A$ sebagaimana yang telah diubah dengan PP !o. 6A#% /entang

    Perubahan Peraturan Pemerintah !o. /ahun $ tentang Penyediaan dan

    Pemanfaatan /enaga istrik dan PP !o. #*A#* tentang Penyediaan I

    Pemanfaatan /enaga istrik, Permen 8S0M !o. #A#* tentang Pengusahaan

    Pembangkit istrik /enaga 8nergi /erbarukan Skala Menengah, dan Kepmen

    8S0M !o.##KA6AM8MA## tentang Pembangkit Skala Kecil tersebar. Saat

    ini sedang disusun ?PP 8nergi Baru /erbarukan yang berisi pengaturan ke7ajiban

  • 8/18/2019 Kebijakan Energi Angin

    11/12

  • 8/18/2019 Kebijakan Energi Angin

    12/12