KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERCEPATAN MENURUNKAN … filekebijakan dan strategi percepatan menurunkan...
Transcript of KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERCEPATAN MENURUNKAN … filekebijakan dan strategi percepatan menurunkan...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERCEPATANMENURUNKAN ANGKA ABK DALAM
RANGKA PENCAPAIAN SDGs DI DAERAH
dr. Asjikin Iman Dachlan, MHA
KEMENTERIAN KESEHATANDirektorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
2018
SISTEMATIKA
2
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
LATAR BELAKANG
TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
4
Target:2.1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan
menjamin akses pangan yang aman, bergizi, danmencukupi bagi semua orang, khususnyamasyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, disepanjang tahun.
2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentukmalnutrisi, termasuk mencapai targetinternasional 2025 untuk penurunan stunting danwasting pada balita dan mengatasi kebutuhangizi remaja perempuan, wanita hamil danmenyusui, serta lansia.
3.1. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibuhingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup
3.2. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balitayang dapat dicegah, dengan seluruh negaraberusaha menurunkan Angka Kematian Neonatalsetidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan AngkaKematian Balita 25 per 1.000 KH
17 Goals 169target
Goals
KomitmenGlobal
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
MENYIAPKAN GENERASI EMAS UNTUK BONUSDEMOGRAFI
Ledakan penduduk USIAPRODUKTIF/potensial/kerja :
70 % dari total jumlahpenduduk
Indeks PembangunanManusia meningkat
Bonus DemografiBerkah? ><Bencana?
Kesempatan menyiapkan SDM Berkualitas
BONUSDEMOGRAFI
Tahun2020-2035
menentukanpeluang Indonesia
menjadiNEGARA MAJU
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
SITUASI KESEHATAN ANAK
32 30 2620 19 19 14
6857
4635 34 32
24 23
97
81
5846 44 40
32
0
25
50
75
100
125
1991 1995 1999 2003 2007 2012 2014 2015
Angka Kematian NeonatalAngka Kematian BayiAngka Kematian Balita
KECENDERUNGAN ANGKA KEMATIAN BALITA,BAYI DAN NEONATAL,
1991 -2015
33%
43%48%
37%
Proporsi kematian neonatal dibanding kematian balitameningkat
SUPAS 2015:AKBA 26,29/1000 KH
AKB 22,23/1000 KH
26,29
22,23
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
JUMLAH KEMATIAN NEONATALTAHUN 2014 – 2016
Jumlah Total KematianNeonatal:
2014 : 22.7342015 : 22.330
2016 : 17.037 (update 6 Februari2017)
Jumlah Total KematianNeonatal:
2014 : 22.7342015 : 22.330
2016 : 17.037 (update 6 Februari2017)
Sumber : Data Rutin Direktorat Kesehatan Keluarga2014 -2016
Penyebab kematian bayi 0-11 bulan Penyebab kematian bayi 0-59 bulan
Sumber : Riskesdas 2007
Pneumonia, 12.7 %
Diare, 15 %
MasalahNeonatal
46,2 %
Meningtis, 4.5 %
Kelainan Kongenital,5.7 %
Tidak diketahuipenyebabnya, 3.7 %
Tetanus, 1.7 %
Masalah Neonatal36 %
Diare, 17.2 %
Pneumonia, 13.2 %
KelainanKongenital4.9 %
Tidak diketahui penyebabnya, 5.5 %
Meningtis, 5.1 %
Tetanus, 1.5 %
Masalah neonatal :- Asfiksia- BBLR- Infeksi, dll
PENYEBAB KEMATIAN BAYI & BALITA
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
STATUS GIZI BALITA
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
MASALAH GIZI BALITA BERDASARKAN KELOMPOK UMURDI INDONESIA
14,9
17,8
21,7
27,5
12,511,1
4,3 4,3
'-
7,5
15,0
22,5
30,0
0 - 23 Bulan 0 - 59 bln
Gizi Kurang Pendek Kurus Gemuk
Sumber : Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2016
Sumber : Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2016
PERSENTASE BALITA DITIMBANG 4 KALI ATAU LEBIHDALAM 6 BULAN TERAKHIR, MENURUT PROVINSI, 2016
90,989,988,388,284,984,7 84, 82,779,275,675,473,472,471,471,270,470,3 70, 68,768,668,467,967,667,667,567,465,465,365,364,764,263,462,452, 50,
Jate
ng
Jaba
r
Jatim DI
Y
NTB
DKI J
akar
ta
Bant
en NTT
Bali
Kep
Riau
Kalti
m
Kalb
ar
Indo
nesia
Sum
sel
Sum
bar
Sulu
t
Mal
ut
Kep
Babe
l
Kalse
l
Mal
uku
Lam
pung
Sulse
l
Kalte
ng
Sulb
ar
Riau
Aceh
Goro
ntal
o
Kalta
ra
Sulte
ng
Beng
kulu
Sultr
a
Papu
a Ba
rat
Jam
bi
Sum
ut
Papu
a
Nasional : 72,4%
STATUS KESEHATAN BALITA
13
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
STATUS KESEHATAN BALITA
14
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
PERSENTASE PENYANDANG DISABILITASMENURUT KELOMPOK UMUR
Sumber : susenas 2012
PREVALENSI DISABILITASPADA ANAK UMUR 24-59 BULAN
Riskesdas 2010 dan 2013
PREVALENSI ANAK DENGAN DISABILITAS DANPENYEBAB DISABILITAS
ANAK DENGAN DISABILITAS
Anak dan remaja dengan disabilitas merupakan bagian dari anakdan remaja Indonesia yang perlu mendapat perhatian danperlindungan dari pemerintah, masyarakat, dan keluarga sesuaidengan amanah dari
•UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Azazi Manusia,•UU No. 35 tahun 2014 perubahan UU No. 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak dan remaja,•UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dan•UU No. 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.
Sehingga upaya pelayanan kesehatan perlu dikembangkan secarakomprehensif baik kuantitatif dan kualitatif untuk memberikankemudahan akses bagi anak dan remaja dengan disabilitas sesuaidengan permasalahannya.
• Orangtua yang anak dan remajanya mengalamidisabilitas baik sejak lahir atau ketika tumbuh danberkembang sering mengalami kebingungan dalammerawat anak dan remajanya,
• Sehingga banyak orangtua yang membiarkan anakdan remaja dengan kondisinya atau rawatan ataumenghabiskan waktu dan sumber daya ekonomiuntuk mencari penyembuhan medis dan alternatif(Irwanto dkk., 2010; KPPA 2011).
ANAK DENGAN DISABILITAS
RAGAM DISABILITAS
1. Disabilitas FisikPenyandang disabilitas fisik adalah terganggunyafungsi gerak, antara lain amputasi, lumpuh layuh ataukaku, paraplegia, cerebral palsy (CP), akibat stroke,kusta, orang kecil/kerdil dan disabilitas wicara.
2. Disabilitas IntelektualPenyandang disabilitas intelektual adalahterganggunya fungsi pikir karena tingkat kecerdasandi bawah rata-rata, antara lain lambat belajar,disabilitas grahita ringan/sedang dan down syndrom(kembar sedunia).
3. Disabilitas MentalPenyandang disabilitas mental adalah terganggunyafungsi psikis, emosi, dan perilaku menyimpang,antara lain:a. Psikososial diantaranya skizofrenia, bipolar,
depresi, ansietas, dan gangguan kepribadian;dan
b. Disabilitas perkembangan yang berpengaruhpada kemampuan interaksi sosial diantaranyaautisme dan hiperaktif.
RAGAM DISABILITAS
MASALAH PSIKOSOSIALPADA ANAK DAN REMAJA DENGAN
DISABILITAS MENTAL
Karakteristik Tunalaras MentalTiga ciri khas dari tunalaras, yakni:(1) Tingkah laku yang sangat ekstrim dan bukanhanya berbeda dengan tingkah laku peserta didiklainnya,(2) Suatu problem emosi dan perilaku yang kronis,yang tidak muncul secara langsung,(3) Tingkah laku yang tidak diharapkan olehlingkungan karena bertentangan dengan harapansosial dan kultural.
4. Disabilitas SensorikPenyandang disabilitas sensorik adalahterganggunya salah satu fungsi dari panca inderaantara lain disabilitas netra, disabilitas rungu,dan/atau disabilitas wicara, juga spektrum autisme.
5. Disabilitas Gandaadalah Penyandang Disabilitas yang mempunyai duaatau lebih ragam disabilitas, antara lain disabilitasrungu-wicara dan disabilitas netra-tuli (Palsi Serebral,Sindroma Down, Sindroma Tourette)
RAGAM DISABILITAS
Karakteristik Tunalaras Sosial
Beberapa ciri umum perilaku tunalaras sosial,diantaranya kurang memiliki motivasi, sensitifterhadap hal-hal yang dianggap merugikan dirinya,mudah terganggu konsentrasinya, cepat tersinggungdan marah, tidak sabar, kurang mampu belajar daripengalaman, memiliki cara tersendiri dalam mengolahdan memahami informasi, sugestible, tidak pedulidengan orang lain, dan mau menangnya sendiri.
MASALAH PSIKOSOSIALPADA ANAK DAN REMAJA DENGAN
DISABILITAS SOSIAL
MASALAH PSIKOSOSIALPADA ANAK DAN REMAJA DENGAN
DISABILITAS GANDA
• Untuk disabilitas ganda secara spesifik sulitdiprediksi, karena permasalahannya sangatkompleks.
• Dalam dunia pendidikan untuk menanganipenyandang tuna ganda masih menggunakansystem flesibilitas dalam arti memilihkecenderungan yang dominan, misalnya antargrahita dan netra, daksa dan grahita. Tunarungwicara tunanetra dan grahita.
KEBIJAKAN PENINGKATANKUALITAS KESEHATAN ANAK
29
7. Lansia
1. Ibu hamil
3 . Bayi
4. Balita4. Usia sekolah
5. Remaja
6. Usia produktif
INTERVENSI
PROMOTIF-
PREVENTIF;
KURATIF-
REHABILITATIF
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN ANAK
CONTINUUMOF CARE
PENDEKATAN SIKLUS HIDUP
•P4K•Buku KIA•ANC terpadu•Kelas Ibu Hamil•Fe & asam folat•PMT ibu hamil•TT ibu hamil
•Konseling Kespro•Pelayanan KB•KIE Kespro Catin•PKRT
• Kespro remaja• Konseling: Gizi
HIV/AIDS,NAPZA dll• Fe
•Penjaringan•Bln Imunisasi AnakSekolah•Upaya Kes Sklh•PMT
•ASI eksklusif•Imunisasi dasar lengkap•Pemberian makan•Penimbangan•Vit A•MTBS
• Pemantauanpertumbuhan &perkembangan
• PMT
• Posyandu Lansia• Peningkatan kualitas
Hidup Mandiri• Perlambatan proses
Degeneratif
•APN (MAK III) dan KF• Inisiasi Menyusu Dini•Vit K 1 inj• Imunisasi Hep B•Rumah Tunggu•Kemitraan Bidan Dukun•KB pasca persalinan•PONED-PONEK
2. Ibu Nifas danBBL
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
Masyarakat Rumah SakitPuskesmas
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN ANAK
• P4K• Rumah Tunggu
Kelahiran• Kemitraan Bidan
Dukun• MTBSM• Pemanfaatan Buku KIA
: ₋ Kelas Ibu Hamil₋ Kelas Ibu Balita,₋ Pendampingan IbuHamil dan Ibubaduta₋ PemantuanPerkembangananak dengan bukuKIA
• ANC Terpadu• Pelayanan
Kesehatan MaternalNeonatal
• PenangananKegawatdaruratanMaternal Neonatal
• AMP• Pemantuan
Pertumbuhan danPerkembangan Balita(SDIDTK)
• Pelayanan MTBS• Imunisasi,• Vitamin A• PKM mampu KtA
• Pelayanan anak sakit• Penanganan
KegawatdaruratanMaternal Neonatal
• Penguatan SistemRujukan
• AMP• Skrining Bayi Baru Lahir• Skrining Hipotiroid
Kongenital (SHK)• Penanganan Kasus
Kelainan TumbuhKembang Anak
• Penanganan kasusKtA
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
31
INSTRUMEN KETERANGAN
Tingkat nasional sejak 2001Untuk di level tingkat keluargadan Kader di POSYANDU, KELAS IBU BALITAPermenkes 284/VII/2004
STIMULASI DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG DIKELUARGA/MASYARAKAT
BUKUKIA
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
32
INSTRUMEN KETERANGAN
Sejak 1986 DDTK & 2005 SDIDTKDilaksanakan oleh Tenaga KesehatanterlatihDi POSYANDU, PUSKESMAS, SEKOLAHTK/PAUDPP No.65 Thn 2005 : Standar PelayananMinimalPermenkes No. 741 Thn 2008:SPM bidang Kesehatan utk
Kabupaten/KotaSejak th 2009 dipantau & wajib lapor UKP4.
STIMULASI DETEKSI INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANGDI FASILITAS PELAYANAN DASAR
Kuesioner PraSkriningPerkembangan
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
33
PENANGANAN KELAINAN TUMBUH KEMBANG ANAK DI RUMAH SAKIT
menangani > 80 – 100% kasusgangguan perkembangan yang ada dimasyarakat
menangani > 30 – 70% kasus gangguanperkembangan yang ada di masyarakat
menangani sebesar 30% kasusgangguan perkembangan
Perawat/Bidan , Dokter Umum, Dokter Spesialis AnakKonsultan Tumbuh Kembang, Dokter Spesialis Anak Konsultan
Neurologi, Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi,Fisioterapis Anak , Terapis wicara/orientasi anak, terapi
okupasi anak / berorientasi anak 10. Dokter Spesialis Mata anak/ berorientasi anak 11. Dokter Spesialis THT 12.
anak)/berorientasi anak 13. Psikolog Perkembangan 14.Radiologi 15. Orthopedi 16. Bedah Saraf 17. Ahli Gizi klinis
(nutritionist klinis)
Perawat/Bidan, Dokter Umum, Dokter Spesialis Anak,Dokter Spesialis Rehabilitasi Medis , Fisioterapi , TerapiWicara/Terapis okupasi, Dokter Spesialis Mata, Dokter
Spesialis kedokteran Jiwa, Dokter Spesialis THT ,Radiologi , Psikiatris , Psikolog klinis, Ahli Gizi
Dokter Spesialis AnakPerawat/BidanDokter Umum
Fisioterapi/terapis lainnya
Deteksi Dini Kelainan Tumbang di RS terutama dilakukan pada Bayi –bayi resiko tinggi ( NICUBBLR, Prematur, Asfiksia ,hiperbilirubin dll
RS YANG SUDAH DILATIH RUJUKAN TUMBUH KEMBANG
2013 2014 2015
1.RSD Barabai(Kalimantan Selatan),
2. RSUD dr SoediranMangun Sumarsono(Wonogiri, Jateng),
3. RS dr Soedino (Madiun,Jatim),
4.RS Kab Solok (Sumbar),5. RSUD Wonosari
(Gunung kidul, DIY),6.RSD Mayjen HM
Ryacudu Kota Bumi(Lampung)
7. RS Gianyar (Bali)
1.RSUD Raden Mattaher(Jambi)
2.RSUD M. Yunus(Bengkulu),
3.RSUD Prov. TanjungPinang (Kepri)
4.RSUD Prov. WzJohannes Kupang (NTT)
5.RSUD M. Soedarso,(Kalbar)
6.RSUD Abdul WahabSjaharanie, (Kaltim)
7.RSUD Haulussy, Prov.Maluku.
1. RSU Tebing Tinggi(Sumatera Utara)
2. RSUD Nene MallomoSidrap, (Sulawesi Selatan)
3. RSUD HM Rabain MuaraEnim (Sumatera Selatan)
4. RSUD Manembo NemboBitung (Sulawesi Utara);
5. RSUD dr. SoekardjoTasikmalaya, (Jawa Barat);
6. RSUD dr. Doris SylvanusPalangkaraya, (KalimantanTengah)
7. RSUD Bangkinang Kampar,(Riau)
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
PENGEMBANGAN RS RUJUKAN TUMBUH KEMBANG
11 Center Pelatihan Rujukan TumbangS Pelatihan RS Rujukan Regional dengan Dana DekonPelatihan RS Rujukan Propinsi dgn DanaAPBN
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN RUJUKAN TUMBUH KEMBANG
Target Baseline(2015)
Tahun2016
Tahun2017
Tahun2018
Tahun2019
RS Rujukan Propinsi untukTumbang
7 7* 6
RS Rujukan Regionaluntuk Tumbang
5 35* 35 20
Keterangan :* Terkena efisiensi danaJumlah RS: 14 RS Rujukan Nasional, 20 RS Rujukan Propinsi, 110 Rumah sakit Rujukan Regional
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
TANTANGAN
• Masih kurangnya kemampuan petugas kesehatan dalammenangani anak dengan gangguan tumbang, baik di tingkatdasar maupun rujukan
• Masih kurangnya Jumlah tenaga kesehatan yangmenanganinya gangguan tumbang , distribusi tidak merata,(dokter rehabilitasi medik, Fisiotherapis, terapis okupasi danterapis wicara)
• Saran dan Prasarana untuk penanganan di fasilitaskesehatan masih kurang,
• Pembiayaan pelayanan kesehatan yang bagi anak dengandisabilitas yang memerlukan pelayanan jangka panjang danbiaya yang cukup besar
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
TANTANGAN
• Stigma di masyarakat, memiliki anak dengan gangguantumbuh kembang/disabilitas “ aib, memalukan, banyakADD yang ‘disembunyikan’ oleh keluargakurangnya aksesterhadap pelayanan kesehatan
• Pandangan masyarakat /keluarga “ Penyandang disabilitassama dengan orang sakit-sehingga memperolehperlindungan khusus berlebihan dan menimbulkan ketidakmandirian
• Kurang Informasi keyakinan bahwa jika anak mengalamigangguan tumbuh kembang tidak perlu mendapatkanpengobatan atau terapi.
• Belum optimalnya peran serta keluarga/ masyarakat dalampenanganan anak dengan ganguan tumbuh kembang
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
PERAN YANG DIHARAPKAN
Dit Kesga, Ditjen Kesmas
ANAK PENYANDANGDISABILITAS MEMILIKI HAK
• Mendapatkan perlindungan khusus dari diskriminasi,penelantaran, pelecehan, eksploitasi, serta kekerasan dankejahatan seksual.
• Mendapatkan perawatan dan pengasuhan keluarga ataukeluarga pengganti untuk tumbuh kembang secara optimal.
• Dilindungi kepentingannya dalam pengambilan keputusan.• Perlakuan anak secara manusiawi sesuai dengan martabat
dan hak anak.• Pemenuhan kebutuhan khusus.• Perlakuan yang sama dengan anak lain untuk mencapai
integrasi sosial dan pengembangan individu.• Mendapatkan pendampingan sosial.
UPAYA KEBUTUHAN ANAK DENGANDISABILITAS
• Upaya pemenuhan kebutuhan dasar anak agarmereka dapat hidup, tumbuh, dan berkembangsecara optimal serta berpartisipasi sesuai dengankemampuan yang dimiliki
• Kebutuhan dasar anak dan remaja tersebut meliputiasah, asih dan asuh yang dapat diperoleh melaluiupaya di bidang kesehatan maupun pendidikan dansosial
• Kebutuhan khusus anak dan remaja disesuaikandengan jenis, derajat, serta kondisi kekhususananak dan remaja secara fisik, intelektual, mentaldan sosial perlu memperoleh perhatian yang seriusagar mereka dapat tumbuh dan berkembang secaraoptimal sehingga mereka mampu hidup mandiridalam masyarakat.
UPAYA KEBUTUHAN ANAK DENGANDISABILITAS
PERAN YANG DI HARAPKAN DARI RUMAH SAKIT
1. Memberikan Pelayanan secara holistik dan
komprehensif
2. Meningkatkan kualitas pelayanan bagi anak dengan
gangguan pertumbuhan dan Perkembangan
3. Menjadi Tim pelatih penanganan kasus Rujukan
Tumbuh Kembang di wilayah nya
4. Bekerja sama dengan Dinas kesehatan setempat dan
ikut membina Puskesmas dalam penanganan anak
dengan kelainan tumbuh kembangDit Kesga, Ditjen Kesmas
APAKAH REHABITASIBERSUMBERDAYA MASYARAKAT
(RBM) ?
APAKAH REHABITASIBERSUMBERDAYA MASYARAKAT
(RBM) ?
• UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYAMASYARAKAT (UKBM)
• Program Pembinaan wilayah dalam hal pencegahankedisabilitasan, deteksi dan rehabilitasi/habilitasi segalaaspek kehidupan
• Untuk memberdayakan penyandang disabilitas dalamsegala aspek kehidupan, keluarga dan Masyarakat
Ferial H Idris/PSIKI/LokakaryaPenanggulangan GIF 28-30
maret 2016