Ke Simp Ulan

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah yang paling banyak berkaitan dengan siklus menstruasi, yakni infertilitas, kehamilan yang tidak di inginkan, akibat jangka panjang trauma lahir, dan kesulitan Selama periode klimakterium dan periode pasca klimakterik, yang terkait dengan perubahan normal dengan sistem reproduksi. Pada makalah ini akan membahas kelainan menstruasi yang normal terjadi maupun yang abnormal dan disertai dengan penanganan. 1.2 Tujuan Tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar pembaca mengetahui apa saja kelainan pada menstruasi maupun pada siklus menstruasi dan bagaimana cara penanganannya. 1

Transcript of Ke Simp Ulan

Page 1: Ke Simp Ulan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Masalah yang paling banyak berkaitan dengan siklus menstruasi, yakni

infertilitas, kehamilan yang tidak di inginkan, akibat jangka panjang

trauma lahir, dan kesulitan Selama periode klimakterium dan periode

pasca klimakterik, yang terkait dengan perubahan normal dengan sistem

reproduksi. Pada makalah ini akan membahas kelainan menstruasi yang

normal terjadi maupun yang abnormal dan disertai dengan penanganan.

1.2 Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar pembaca mengetahui apa saja

kelainan pada menstruasi maupun pada siklus menstruasi dan bagaimana

cara penanganannya.

1

Page 2: Ke Simp Ulan

BAB II

KELAINAN MENSTRUASI

Terjadinya menstruasi atau haid merupakan perpaduan antara kesehatan

alat genetalia dan rangsangan hormonal yang kompleks yang berasal dari mata

rantai aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Oleh karena itu gangguan haid dan

gangguan siklus haid dapat terjadi dari kelainan 2 faktor tersebut. Beberapa

bentuk kelainan haid dan siklus haid masa reproduksi aktif sebagai berikut:

2.1 Kelainan tentang banyak dan lama pendarahan

Hipermenorea (menoragia)

Jadwal siklus haid tetap , tetapi kelainan terletak pada jumlah

pendarahan lebih banyak dan dapat disertai gumpalan darah dan

lamanya pendarahan lebih dari 8 hari. Terjadinya hipermenorea

berkaitan dengan kelainan pada rahim,yaitu mioma uteri, polip

endomentrium, dan gangguan perlepasan endomentrium.

Penyebab:

Hypopasia uteri

Menurut beratnya hypopsia dapat mengakibatkan:

- Amenorrhoe (uterus sangat kecil)

- Hypermenorrhoe

- Menorrhagia karena tonus otot rahim kurang

Ashteni

Menoragia terjadi karena tonus otot kurang

Selama atau sesudah menderita suatu penyakit atau karena

terlalu lelah juga kerena tonus otot kurang

Myoma uteri

Disebabkan oleh:

- Kontraksi otot rahim kurang

- Cavum uteri luas

- Bendungan pembuluh darah balik

Hypertensi

2

Page 3: Ke Simp Ulan

Decompensatio cordis

Infeksi : endomentritis, salpingitis

Retrofleksio uteri

Karena bendungan darah balik

Penyakit darah : hemofili.

Keadaan psikologinya adalah stress dan penggunaan obat-

obatan terlarang

Menghadapi keadaan tersebut bidan dapat meakukan di

antaranya :

Memberikan pengobatan engometrin tablet /suntikan

KIEM agar melanjutkan pemeriksaan

Melakukan konsultasi ke dokter puskesmas, merujuk

penderita ke dokter ahli kandungan, merujuk penderita ke

rumah sakit

Pemeriksaan laboratorium hematinalkalin

Pemeriksaan laboratorium hemoglobin dan hematokrit

Hipomenorea

Siklus menstruasi (haid) tetap tetapi lama pendarahan memendek

kurang dari 3 hari. Hipomenorea dapat disebabkan kesuburan

endomentrium kurang karena keadaan gizi penderita rendah,

penyakit menahun, dan gangguan hormonal. Menghadapi keadaan

demikian, bidan dapat melakukan konsultasi ke puskesmas atau

merujuk ke dokter ahli.

2.2 Kelainan siklus haid

Polimenorea

Terdapat siklus menstruasi yang memendek dari biasanya yaitu

kurang dari 21 hari, sedangkan jumlah pendarahan relatif tetap.

Polimenorea merupakan gangguan hormonal denagn umur korpus

luteum memendek, sehingga siklus menstruasi pun lebih pendek.

Ada 2 macam polimenorea:

1) Siklus pendek tapi teratur, kemungkinannya:

- Stadium proliferasi pendek

3

Page 4: Ke Simp Ulan

- Stadium sekresi pendek

- Kedua siklus pendek

Yang paling sering di jumpai adalah pemendekan siklus

proliferasi. Kalau siklus lebih pendek dari 21 hari maka

kemungkinan besar stadium sekresinya pendek. Hal ini

menyebabkan infertilitas.

2) Siklus yang tadinya normal jadi pendek

Gejalanya disebabkan oleh emendekan stadiu sekresi karena

corpus luteum cepat mati. Ini sering terjadi karena disfungsi

ovarium pada:

-klimeterium

-pubertas

-penyakit (tbc)

Penanganan : stadium proliferasi data di perpanjang dengan

esterogen dan stadium sekresi dengan kombinasi esterogen dan

progesterone.

Oligomenorea

Siklus memanjang menjadi 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan

tetap sama. Oligomenorea disebabkan oleh gangguan hormonal.

Bila oligomenorea berkelanjutan selama 3 bulan berturut-turut di

sebut amenorea. Oligomenorea yang menetap dapat terjadi akibat

dari:

- Perpanjangan stadium folikuler

- Perpanjangan stadium luteal

- Kedua stadium mengalamiperpanjangan

Kalau siklus menjadi panjang maka dapat di sebabkan:

- pengaruh psikis

- pengaruh penyakit : tbc.

Pada umumnya oligomenore yang ovulatoar tidak memerlukan

terapi. kalau mendekati amenorrea maka dapat diusahakan

4

Page 5: Ke Simp Ulan

mengadakan ovulasi. Penanganan untuk haid yang datang tidak

teratur atau oligomenore tergantung dari penyebabnya. Pada

remaja & wanita yang memasuki usia menopause biasanya tidak

memerlukan terapi apapun, karena hal tersebut akan hilang dengan

sendirinya. Untuk atlet wanita, perubahan rutinitas latihan &

kebiasaan makan cukup dapat mengembalikan siklus menstruasi

menjadi kembali normal.

Kebanyakan pasien yang mengalami oligomenore diterapi dengan

menggunakan pil KB. Ketika oligomenore terjadi karena kelainan

pola makan atau seperti pada “the female athlete triad”, maka

penyebab utama masalahnya harus ditangani terlebih dahulu.

Konsultasikan dengan psychiatrist dan nutritionist untuk mengatasi

masalah kebiasaan makan. Pada atlet wanita dapat juga

membutuhkan terapi fisik ataupun rehabilitasi.

Selain itu ada juga beberapa faktor yang dapat menyebabkan haid

menjadi tidak teratur pada wanita, yaitu:

Stres emosional.

Sakit kronis.

Nutrisi yang kurang.

Adanya kelainan makan seperti pada penderita anorexia

nervosa.

Latihan fisik yang berlebih.

Adanya tumor yang mempengaruhi pengeluaran

hormon estrogen.

Penggunaan terlarang obat anabolik steroid untuk

mendongkrak kemampuan atletis.

Para wanita penari balet profesional, pesenam & pemain ice

skating, mereka yang beresiko tinggi untuk mengalami

oligomenore, karena mereka mengkombinasikan latihan

5

Page 6: Ke Simp Ulan

fisik yang berat dengan diet ketat untuk menjaga supaya

berat tubuhnya tidak naik.

Gejala dari oligomenore meliputi:

Periode siklus menstruasi yang lebih dari 35 hari sekali.

Haid yang tidak teratur dengan jumlah yang tidak tentu.

Pada beberapa wanita yang mengalami oligomenore terkadang

juga mengalami kesulitan untuk hamil.

Oligomenore yang terjadi pada remaja, seringkali disebabkan

karena kurangnya sinkronisasi antara hipotalamus, kelenjar pituari

& indung telur. Hipotalamus merupakan bagian otak yang

mengatur suhu tubuh, metabolisme sel & fungsi dasar seperti

makan, tidur & reproduksi. Hipotalamus mengatur pengeluaran

hormon yang mengatur kelenjar pituari. Kemudian kelenjar pituari

akan merangsang produksi hormon yang mempengaruhi

pertumbuhan & reproduksi. Pada awal & akhir masa reproduksi

wanita, beberapa hormon tersebut dapat menjadi kurang

tersinkronisasi, sehingga akan menyebabkan terjadinya haid yang

tidak teratur.

Amenorea

Amenroea adalah keadaan tidak datangnya haid selama 3 bulan

beturut-turut. Terdapat 2 bentuk amenorea, yaitu:

1) Amenorea primer: bila tidak datang bulan sejak bayi

sampai mencapai umur 18 tahun atau lebih

2) Amenorea sekunder: pernah mendapat haid tapi berhenti

berturut-turut sela 3 bulan

Tanda dan gejala dari amenore yaitu :

Tidak mengalami menstruasi saat tiba waktu

menstruasi

6

Page 7: Ke Simp Ulan

Menstruasi tidak teratur dan siklusnya tidak seperti

biasanya

Penyebab amenorea cukup yang banyak berkaitan dengan:

1) Keadaan fisiologis

Sebelum menarche

Hamil dan laktasi amenorea

Menopause

2) Gangguan pada aksis hipotamus-hipofisis- ovarium

pada

Ovarium

Hipofisis

hipotalamus

3) Kelainan congenital

4) Ganggun sistem hormonal

Menstruasi merupakan hasil kerjasama kelenjar

endokrin yang kompleks. Karena itu bila terjadi

gangguan system hormonal dapat teradi amenorea.

Dalam menghadapi keadaan amenorea, kecuali fisiologis, sebaiknya bidan

melakukan konsultasi dan merujuk penderita sehingga mendapatkan pemeriksaan

dan pengobatan yang adekuat.

Cara penanganan amenore :

Dengan memulai tindakan yag dikenal dengan

progesterone challenge. Tujuannya untuk mengkaji

adanya estrogen endogen, yang diperlukan untuk

perkembangan jaringan endometrium yang sehat, dan

untuk mengkaji kepatenan saluran keluar genital(uterus

dan vagina).

Komplikasi pada amenore :

7

Page 8: Ke Simp Ulan

Setelah 2 hari terapi selesai, dapat terjadi perdarahan

sehingga estrogen endrogen dan kepatenan saluran

keluar.

Keadaan psikologi pada wanita yang terjadi amenore adalah stress dan

kadang berfikir negative tentang apa yang telah menimpanya.

2.3 Pendarahan diluar haid:

Metroragia

Metrorargia merupakan pendarahan yang terjadi di luar haid

dengan penyebab kelainan hormonal atau kelainan organ genitalia.

Pengobatan dengan cara memberikan antibiotic .

Penyebab dari metroragi adalah

Penggunaan kontrasepsi farmasi atau terapi hormon

Efek samping dari obat-obatan

Kelainan aksis HPO

Perdarahan bukan haid

Perdarahan bukan haid digolongkan sebagai pendarahan yang tidak

ada hubungannya dengan haid dan dapat disebabkan kelainan

organic dan kelainan hormonal.

Bentuk pendarahan bukan haid dapat berupa kontk berdarah,

spotting di luar haid, pendarahan disfungsional.

1) Penyebab organic pendarahan bukan haid

Vagina : varises pecah, metastase-korio karsinoma,

keganasan vagina.

Serviks : karsinoma portio,perlukaan serviks, polip

serviks

Rahim : polip endomentrium, karsinoma korpus

uteri, submukosa mioma uteri

Tuba falopii : karsinoma tuba, hamil ektopik tuba.

Ovarium : radang ovarium, tumor ovarium

2) Penyebab pendarahan disfungsional

8

Page 9: Ke Simp Ulan

Pendarahan disfungsional adalah pendarahan tanpa di

jumpai kelainan organik alat genetalia, tapi gangguan mata

rantai hormonl aksis

hipotalamus-hipofisis dan ovarium. Pendarahan

disfungsional mempunyai 2 bentuk:

Perdarahan disfungsional dengan ovulasi (ovutatior

disfungtional bleeding)

Perdaraha disfugsional tanpa ovulasi (anovutatior

disfungtional bleeding)

2.4 Keadaan lain yang berkaitan dengan haid

Ketegangan pra-haid

Keluhan pre-menstruasi terjadi sekitar beberapa hari sebelum

bahkan sampai saat menstruasi berlangsung. Gejala ini di jumpai

pada wanita umur 30-45 tahun. Penyebab yang jelas tidak di

ketahui tetapi terdapat dugaan bahwa ketidakseimbangan hormone

esterogen dan progesteron. Dikemukakan bahwa dominasi

“estrogen” merupakan penyebab dengan defisiensi fase luteal dan

kekurangan produksi progesterone.akibat dominasi esterogen

terjadi retensi air dan garam, dan edema pada beberapa tempat.

Gejala kliniknya dalam bentuk:

Gangguan emosionl-mudah tersinggung

Sukar tidur, gelisah, sakit kepala

Perut kembung, mual, sampai muntah

Payudara terasa tegang dan sakit

Pada kasus yang lebih berat sering merasa tertekan

Dalam menghadapi ketegangan pre-menstrusi,

penangananya yaitu dengan

Olahraga, perubahan diet (tanpa garam, kopi dan alkohol);

mengurangi stress; konsumsi antidepressan bila perlu; menekan

fungsi ovulasi dengan kontrasepsi oral, progestin; konsultasi

dengan tenaga ahli, KIEM untuk pemeriksaan lebih lanjut.

9

Page 10: Ke Simp Ulan

Mastodinia

Rasa tegang dan nyeri pada payudara menjelang haid disebut

matodinia atau mastalgia. Mastalgia di sebabkan dominasi

hormone esterogen, sehingga terjadi retensi air dan garam disertai

hiperemia di daerah payudara. Segera setelah menstruasi, mastalgia

akan hilang dengan sendirinya.

Pendarahan ovulasi (mittelschmer)

Dengan kesibukannya wanita jarang merasakan terjadi rasa nyeri

ketika ovulasi (pelpasan ovum) yang dapat berlangsung beberapa

jam atau beberapa hari pada pertengahan siklus menstruasi di sebut

mittelschmer. Mittelschmer penting di perhatikan agar dapat

menasehati mereka yang infertilitas agar mempergunakannya

untuk kehamilan. Kadang-kadang mittelschmer di ikuti oleh

perdarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis

seperti hamil ektopik yang pecah.

Dismenorea

Merupakan rasa nyeri saat menstruasi yang menggangu kehidupan

sehari-hari wanita dan mendorong penderita untuk melakukan

pemeriksaan ke bidan, dokter atau puskesmas.

Tanda dan gejala pada wanita yang dismenore adalah nyeri

perut bagian bawah serta punggung terasa seperti kram.

Di kenal 2 bentuk dismenorea, yaitu:

1) Dismenorea primer : tidak terdapat kelainan organ

di mana rahim dalam batas normal.

2) Dismenorea sekunder : bila terjadi kelainan organic

seperti mioma, polip endomentrium, dan

endometriosis.

Gejala klinis dismenorea:

Nyeri abdomen bagian bawah

Menjalar ke daerah pinggang dan paha

10

Page 11: Ke Simp Ulan

Di serti keluhan mual muntah; saki kepala;diare;

mudah tersinggung

Cara penanganan dari dismenorea adalah :

Menggunakan metode akupuntur

Teknik relaksasi

Masase

Olah raga

Aromaterapi

2.5 Masalah menopause

Sebagian besar wanita telah siap menghadapi mati haid, karena itu

dapat melewati dengan tenang dan aman. Hanya sekitar 25%

wanita yang memerlukan pertolongan medis untuk menghadapi

masalah klimaktarium dengan tambahan terapi hormonal.

Konsep pengobatan hormonal berpegang atas dasar :

1) Pemberian hormone pengganti dengan dosis yang rendah.

2) Mengurangi rangsangan terus-menerus hormone esterogen.

3) Perlu membebaskan rangsangan esterogen dengan jalan:

Memberikan selingan homon progesterone, profertil,

mestronal

Membebaskan pembeian esterogen 1-2 minggu

Klimakterium merupakan peralihan dari masa reproduksi aktif

menjadi senium, di mana terdapat keseimbangan baru hormonal

sehingga tidak terjadi geggun vgetatif maupun gangguan psikologi.

Dengn demikian masa klimkterium dapat di bagi :

1) Pre-menopause

Penurunan tajam esterogen

Meningkatnya hormone gonadotropin

11

Page 12: Ke Simp Ulan

Gangguan keseimbangan hormone : menstruasi tidk

teratur, menstruasi anovulatoir (haid tanpa paksaan

ovulasi), hanya terdapat rangsangan esterogen.

Menimbulkan gejala klinis : psokologis (takut tua; takut

tidak menarik; emosi labil, cepat marah;sering bersedih;

sukar tidur) dan kardiovaskular (hot flushes, terasa

panas pada pipi, muka, dan tengkuk;sering brdebar-

debar;kulit terasa kering-panas)

2) Menopause

Haid terakhir atau saat menstruasi terakhir

Tenggang waktu sekitar 1-2 bulan

3) Pascamenopause

Masih terjadi kegoncangan hormonal

Masih ada gejala klinik berkelanjutan dari pre-

menopause

4) Senium

Keadaan kesimbangan hormonal tercapai sehingga

wanita tidk mengaami kegoncangan psikologi

Gangguan organic dapat trjadi kulit tersa kering, epitel

vagina tipis yang menimbulkan dispareunia, mudah

infeksi sistitis senilis dan vaginitis senilis.

Tulang mengalami osteoporosis sehingga mudah patah

Proses klimakteriumdapt menimbulkan bebrapa perubahan, yaitu:

1) Gangguan jadwal menopause

a. Menopause premature

Terhentinya haid pada umur 40 tahun

Terjadinya gejala pre-menopause seperti hot

flushes, kenaikan gondotropin.

b. Menopause terlambat

Berhentinya haid setelah umur 55 tahun

Terdapat gejala menopause

12

Page 13: Ke Simp Ulan

2) Kelainan organic pada masa menopause

Dengan rangsanagna esterogen terus-menerus tanpa seliangan

progesterone memberikan peluang terjadinya kedaan patologis

organ tujuan esterogen dalam bentuk:

a. Perdarahan disfungsional meningkat

b. Terjadinya perubahan alat genetalia menjadi tumor

jinak;mioma uteri;polip endometrial, polip servikal

c. Karsinoma korpus uteri

d. Keganasan payudara

Bagaimana bidan menghadapi masalah klimakterium di tengah

masyarakat. Seperti di kemukakan bahwa sekitar 25% wanita

mengeluh karene terjadi penurunan esterogen tubuh dan meerlukan

tambahan hormone sebagai substitusi. Pemberian substitusi

hormone tanpa di ikuti pengawasan ketat adalah berbahaya, keren

itu bidan bias mengambil langkah:

1) Meakukan KIEM sehingga wanita dengan keluhan menopause

dapat memerikasakan dirinya ke dokter pusesmas

2) Bidan berkonsutasi ke dokter puskesmas atau dokter ahli

3) Setelah pengobatan, bidan melakukan pengawasan

4) Merujuk penderita ke rumah sakit

13

Page 14: Ke Simp Ulan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ada banyak kelainan menstruasi di antaranya:

1. Kelainan tentang banyak dan lama perdarahan

- Hipermenorea : Jadwal siklus haid tetap , tetapi kelainan

terletak pada jumlah pendarahan lebih banyak dan dapat

disertai gumpalan darah dan lamanya pendarahan lebih dari

8 hari.

- Hipomenorea : Siklus menstrualsi (haid) tetap tetapi lama pendarahan memendek kurang dari 3 hari.

2. Kelainan siklus haid

- Polimenorea : Terdapat siklus menstruasi yang memendek dari biasanya yaiutu kurng dari 21 hari,.

- Oligomenorea : Siklus memnjang menjadi 35 hari, sedangkan jumlah pendarahan tetap sama.

- Amenorea : keadaan tidak datangnya haid selama 3 bulan beturut-turut.

3. Perdarahan di luar haid

- metroragia : pendarahan yang terjadi di luar haid dengan

penyebab kelainan hormonal atau kelainan organ genitalia.

4. Kelainan lain yang berkaitan dengan haid

- Ketegangan pra-menstruasi

- Mastodinia : Rasa tegang dan nyeri pada payudara menjelang haid

- Perdarahan ovulasi

- Dismenorea : Merupakan rasa nyeri saat menstruasi yang

menggangu kehidupn sehari-hari wanita dan mendorong

14

Page 15: Ke Simp Ulan

penderita untuk melakukan pemeriksaan ke bidan, dokter

atau puskesmas.

3.2 Saran

Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Bisa menambah ilmu

pengetahuan tentang kelainan pada menstruasi dan penanganannya. Jika ada

keadaan abnormal terjadi di anjurkan untuk berkonsultasi ke tenaga kesehatan.

15

Page 16: Ke Simp Ulan

DAFTAR PUSTAKA

Varney, Hellen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC

Sastrawinata, Sulaiman. 1980. Ginekologi. Bandung: ELSTAR OFFSET

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta:EGC

16

Page 17: Ke Simp Ulan

17