KDRT Brata Tama Unsandy
-
Upload
william-omar -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of KDRT Brata Tama Unsandy
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
1/17
MAKALAH KEKERASAN DALAM RUMAH
TANGGA
OLEH :
BRATA TAMA UNSANDY
150101006
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2016
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
2/17
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, khalik langit dan bumi. Karena atas
penyertaan-Nya sehinggah saya bisa menyelesaikan makalah kesehatan lingkungan yang
berjudul “Kekerasan Dalam umah Tangga! ini.
Dengan pembuatan makalah yang berjudul “Kekerasan Dalam umah Tangga! ini pemba"a
diharapkan dapat lebih mengenal tentang apa yang dimaksud dengan p#lusi udara. Pemba"a juga
diharapkan dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang berharga.
Makalah ini dibuat semata-mata karena ingin menyelesaikan tugas sekaligus memberikan
"#nt#h yang baik. $elain itu, makalah ini juga dijadikan sebagai sarana untuk menambah
%a%asan bagi pemba"anya.
$aya berharap makalah ini akan berguna bagi pembelajaran, khususnya pada materi
pen"emaran udara. Dan saya sangat berterima kasih dan sangat senang apabila makalah ini dapat
diman&aatkan sebaik-baiknya dalam pr#ses kegiatan belajar-mengajar.
$aya tahu bah%a makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. 'lehnya itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari guru, teman-teman, dan atau siapa saja. $aran dan kritikan
yang diberikan akan saya terima dengan lapang dada. Mudah-mudahan makalah ini dapat
berman&aat bagi pemba"a dan terutama pada diri saya sendiri. (khir kata , saya u"apkan banyak
terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Medan, )
*
+ebruari
*)
rata
Tama
/nsandy
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
3/17
Tindak kekerasan di dalam rumah tangga (domestic violence) merupakan jenis
kejahatan yang kurang mendapatkan perhatian dan jangkauan hukum. Tindak
kekerasan di dalam rumah tangga pada umumnya melibatkan pelaku dan korban
diantara anggota keluarga di dalam rumah tangga, sedangkan bentuk tindak kekerasan
bisa berupa kekerasan fisik dan kekerasan verbal (ancaman kekerasan). Pelaku dan
korban tindak kekerasan didalam rumah tangga bisa menimpa siapa saja, tidak dibatasi
oleh strata, status sosial, tingkat pendidikan, dan suku bangsa.
Bagi masyarakat Indonesia sendiri, kekerasan dalam rumah tangga (!"T)
bukanlah fenomena yang baru. enyataan ini diperkuat dengan pernyataan #enteri
$egara Pemberdayaan Perempuan yang mengatakan bah%a &&,' dari &* juta
penduduk Indonesia atau ' juta terutama di pedesaan pernah mengalami kekerasan
dan terbesar adalah kekerasan dalam rumah tangga (+oedjendro, -). #enurut
catatan #itra Perempuan, hanya &-, perempuan yang mengalami !"T
menempuh jalur hukum, dan mayoritas ('-, ) memutuskan pindah rumah dan &,
memilih diam. Berdasarkan studi kasus persoalan ekerasan Terhadap Istri (TI)
yang masuk di "ifka /nnisa 0omen1s 2risis 2enter pada tahun &3, dari &- kasus
TI, && diantaranya mengakhiri perka%inannya dengan perceraian, &4 mengambil
jalan keluar dengan cara melaporkan suami ke polisi, ke atasan suami, atau mengajak
berkonseling, dan mayoritas korban (*5 ) mengambil keputusan kembali kepadasuami dan menjalani perka%inannya yang penuh dengan kekerasan (6ayati, ).
+tatistik #itra Perempuan 0omen1s 2risis 2entre tahun (hingga &' !esember)
mencatat jumlah layanan pengaduan dan bantuan diberikan kepada ' orang
perempuan dan anak7anak yang mengalami kasus kekerasan terutama !"T (&,5*)
di %ilayah 8akarta, Tangerang, Bekasi, !epok, Bogor dan sekitarnya.
#eskipun jumlah perempuan yang baru dibantu layanan 6otline 9 konseling di 4
tempat layanan #itra Perempuan (8akarta, Tangerang 9 Bogor) di tahun ini menurun
5,33 dibandingkan tahun sebelumnya (3: * orang, *: 34 orang), tetapi
jenis kasus dan dampak kekerasan yang dialami oleh korban cukup serius dan terjadi
peningkatan jumlah perempuan yang menempuh upaya hukum sebagai implementasi
;ndang7;ndang $o. 4 tahun ' tentang Penghapusan ekerasan !alam "umah
Tangga.
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
4/17
!ata diatas membuktikan bah%a angka korban !"T di Indonesia cukup besar,
dan hanya sedikit korban yang menempuh jalur hukum. +edangkan sebagian besar
korban lebih memilih kembali pada suami dan melanjutkan hidup dengan kekerasan.
ekerasan !alam "umah Tangga (!"T) dapat di telaah melalui beberapa
sudut pandang, bisa melalui telaah pendekatan psikologi, perspektif hukum dan
kriminologi, dan hak asasi manusia. !ari masing7masing sudut pandang akan
melengkapi arti daripada kekerasan dalam rumah tangga itu sendiri, dari dampak yang
diakibatkan sampai penaggulangan serta jalur hukum bagi pelaku tindak kekerasan.
ekerasan dalam rumah tangga dapat terjadi di setiap keluarga dan biasanya menimpa
kaum ibu, 6al ini dapat dilihat dari laporan yang masuk ke kepolisian dari semua kasus
semua menimpa kaum ibu. +ebagaimana diketahui kekerasan dalam rumah tangga
hampir terjadi didalam lapisan kehidupan yang bisa berdampak pada perkembangan
perempuan sebagai korban kekerasan.
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
5/17
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Jenis Kekerasan Dalam !ma" #angga
#ave 2ormack dan +tathern (&) menjelaskan terbentuknya dominasi laki7laki
atas perempuan ditinjau dari teori nature and culture. !alam proses transformasi dari
nature ke culture sering terjadi penaklukan.
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
6/17
hubungan antara suami dan istri di%arnai dengan penyiksaan secara verbal, tidak
adanya kehangatan emosional, ketidaksetiaan dan menggunakan kekuasaan untuk
mengendalikan istri.
+etelah membaca pengertian kekerasan dalam rumah tangga kita mengerti
bah%a kekerasan tidak hanya dalam bentuk fisik saja, tetapi juga dalam bentuk psikis,
seksual, dan ekonomi. Bentuk7bentuk kekerasan dalam rumah tangga yaitu antara lain :
a. ekaerasan >isik
ekerasan fisik adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit
atau luka berat (Pasal 5). /dapun kekerasan fisik dapat di%ujudkan dengan
perilaku di antaranya: menampar, menggigit, memutar tangan, menikam,
mencekek, membakar, menendang, mengancam dengan suatu benda atau
senjata, dan membunuh. Perilaku ini sungguh membuat anak7anak menjadi
trauma dsalam hidupnya, sehingga mereka tidak merasa nyaman dan aman.
b. ekerasan Psikis
ekerasan psikis adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya
rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya,
dan=atau penderitaan psikis berat pada seseorang (pasal *). /dapun tindakan
kekerasan psikis dapat ditunjukkan dengan perilaku yang mengintimidasi danmenyiksa, memberikan ancaman kekerasan, mengurung di rumah, penjagaan
yang berlebihan, ancaman untuk melepaskan penjagaan anaknya, pemisahan,
mencaci maki, dan penghinaan secara terus menerus. ekerasan psikis ini,
apabila sering terjadi maka dapat mengakibatkan istri semakin tergantung pada
suami meskipun suaminya telah membuatnya menderita. !i sisi lain, kekerasan
psikis juga dapat memicu dendam dihati istri.
c. ekerasan +eksual
ekerasan seksual adalah setiap perbuatan yang berupa pemaksaan hubungan
seksual, pemaksaan hubungan seksual dengan cara tidak %ajar dan=atau tidak
disukai, pemaksaan hubungan seksual dengan orang lain untuk tujuan komersial
dan=atau tujuan tertentu. ekerasan seksual meliputi (pasal 3): (a) Pemaksaan
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
7/17
hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetap dalam lingkup
rumah tangga tersebut? (b) Pemaksaan hubungan seksual terhadap salah
seorang dalam lingkup rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan
komersial dan=atau tujuan tertentu.
d. Penelataran "umah Tangga
Penelantaran rumah tangga adalah seseorang yang menelantarkan orang dalam
lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau
karena persetujuan atau perjanjian ia %ajib memberikan kehidupan, pera%atan,
atau pemeliharaan kepada orang tersebut. +elain itu, penelantaran juga berlaku
bagi setiap orang yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara
membatasi dan=atau melarang untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar
rumah sehingga korban berada di ba%ah kendali orang tersebut (pasal ).
Penelantaran rumah tangga dapat dikatakan dengan kekerasan ekonomik yang
dapat diindikasikan dengan perilaku di antaranya seperti : penolakan untuk
memperoleh keuangan, penolakan untuk memberikan bantuan yang bersifat
finansial, penolakan terhadap pemberian makan dan kebutuhan dasar, dan
mengontrol pemerolehan layanan kesehatan, pekerjaan, dan sebagainya.
2.2 Pen$ebab #er%adin$a Kekerasan Dalam !ma" #angga
!i Indonesia, kekerasan dalam rumah tangga sudah banyak dilakukan oleh
suami kepada istri. masyarakat sendiri tidak sadar bah%a kekerasan dalam rumah
tangga sudah membudaya di Indonesia. /da beberapa penyebab terjadinya kekerasan
dalam rumah tangga. !isini akan dibahas penyebab kekerasan dalam rumah tangga
dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek ekonomi, aspek sosial7budaya, dan aspek politik.
1. As&ek Ek'n'mi
!ilihat dari aspek ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga bisa disebabkan
karena :
a. emiskinanb. Pendapatan istri lebih besar daripada suami
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
8/17
8ika pendapatan istri lebih besar daripada suami, dapat terjadi kecemburuan
antara suami dan istri. +ehingga suami merasa disepelekan dan melakukan
kekerasan. ini juga dipengaruhi oleh psikologi suami.
c. Istri terlalu bergantung pada suami dalam hal ekonomi
Istri yang terlalu bergantung akan membuat suami semena7mena terhadap
istrinya. arena dia merasa bah%a istrinya tidak bisa berbuat apa7apa tanpa dia.
+ehingga suami bisa berbuat kekerasan kepada istrinya.
d. +uami pengangguran dan tidak mau bekerja
+uami hanya menunggu hasil kerja dari istri dan merelakan istrinya di eksploitasi
demi uang.
2. As&ek S'sial(b!da$a
!ilihat dari aspek sosial7budaya, kekerasan dalam rumah tangga bisa terjadi
karena :
a. Persepsi pada masyarakat bah%a kekerasan dalam rumah tangga harus ditutupi.
etika masyarakat memiliki persepsi seperti itu, korban kekerasan dalam rumah
tangga akan menjadi rahasia keluarga sehingga mereka tidak mau melaporkan
kepada pihak yang ber%enang dan akhirnya kekerasan tersebut terus berlanjut.b.
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
9/17
!ilihat dari aspek sosial7budaya, kekerasan dalam rumah tangga bisa terjadi
karena :
a. Pengambilan keputusan dalam keluarga yang didominasi oleh salah satu pihak.b. Tidak adanya demokrasi dalam keluarga.
c. /danya budaya feodal.
/da juga penyebab7penyebab lain yang dapat menimbulkan kekerasan dalam
rumah tangga (!"T), yaitu :
a. Pemahaman yang keliru terhadap ajaran agama mengenai cara mendidik istri,
kepatuhan istri terhadap suami, penghormatan posisi suami sebagai kepala
keluarga, sehingga muncul persepsi bah%a suami boleh menguasai istri dan
berakibat suami semena7mena kepada istrinya.
b. epribadian dan kondisi psikologi suami yang tidak stabil.c. Tidak dapat mengendalikan emosi.d. #elakukan imitasi
6al ini lebih sering terjadi pada anak laki7laki yang hidup dalam keluarga yang tidak
harmonis dan sering melihat ataupun mengalami kekerasan dalam keluarga yang
dilakukan oleh ayahnya sehingga anak tersebut meniru kebiasaan ayahnya.
e. etidakmampuan mencari solusi masalah yang terjadi dalam rumah tangga karena
kurangnya komunikasi antar anggota keluarga, antara suami dan istri.f. Beban pengasuhan anak
Istri yang tidak bekerja, menjadikannya menanggung beban sebagai pengasuh
anak. etika terjadi hal yang tidak diharapkan terhadap anak, maka suami akan
menyalah7kan istri sehingga tejadi kekerasan dalam rumah tangga.
Penyebab diatas bisa memicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga yang
sebagian besar korbannya adalah istri. ;ntuk itu, istri harus tahu penyebab kekerasan
dalam rumah tangga. Begitu juga denggan suami. Pelaku kekerasan dalam rumah
tangga sebagian besar dilakukan oleh suami. +ehingga suami harus tahu bah%a
kekerasan dalam rumah tangga merupakan kesalahan karena telah melanggar 6ak
/sasi #anusia (6/#) dan telah melanggar hukum
2.) Kekerasan Dalam !ma" #angga Ditin%a! dari Psik'l'gi Kese"atan
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
10/17
Perempuan terus mengalami !"T akibat peran yang disandang, yang
menjadikan perempuan berada pada posisi yang lebih @rendahA. esadaran dan
keinginan para korban untuk berkonsultasi masih kurang, kalaupun konsultasi justru
pada pihak yang netral = tidak berkompeten. !ari sekian banyaknya kasus kekerasan
dalam rumah tangga (!"T) hanya beberapa yang melaporkan kejadian tersebut, dan
masih banyak yang tidak melaporkan kekerasan yang diterima dengan alasan :
1. #ereka malu karena memiliki pasangan yang abusive2. ehilangan kepercayaan diri akibat kebebasan diri mereka dikekang atau dipasung
pasangannya.). Takut dipersalahkan sebagai istri yang tidak sabar, kurang pengertian, kurang tabah,
tidak becus mengurus suami=keluarga.*. Perempuan sering berada didalam posisi ketergantungan pada pasangannya, baik
secara emisional maupun ekonomi.+. Takut sudah melapor, justru disuruh berdamai (menyelesaikan secara kekeluargaan,
karena dianggap selisih paham antara suami istri sudah merupakan hal biasa.
ekerasan dalam rumah tangga psikologis=mental merupakan taraf kekerasan
yang akibatnya tidak terlihat jelas, kekerasan ini dilakukan dalam bentuk kekerasan
psikologis atau mental. ekerasan psikologis ini merupakan kekerasan yang dapat
dilakukan dengan berkata kasar dengan intonasi yang tinggi, dapat berupa tingkah laku
yang posesive berlebihan, mengurung korban dirumah dan tidak memberikan nafkah
atau sumber kehidupan, @meracuniA konsep diri dan harga diri dengan sikap dan kata7
kata yang selalu negatif.
!ari kekerasan yang diterima istri secara terus menerus akan dapat berakibat
pada perkembangan perilaku istri, istri akan kehilangan rasa kepercayaan diri secara
menetap dan perasaan takut terus menerus karena ji%anya merasa terancam. +elain
itu juga yang pasti kekerasan yang diterima akan berdampak secara fisik saja
melainkan juga secara psikologis, seksual, sosial dan ekonomi. +ecara psikis akibat
yang dirasakan oleh istri adalah perasaan hampa, merasa gersang dan tidak memiliki
gaya hidup, merasa hidup tidak berarti, jenuh, dan apatis.
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
11/17
2.* Dam&ak Psik'l'gis Pada K'rban Kekerasan Dalam !ma" #angga
Berdasarkan penelitian risti Poer%andari, etua Program +tudi ajian 0anita
;I bersama ster
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
12/17
tiba disergap bayangan kejadian yang telah dialami, mimpi7mimpi buruk dan atau
gangguan tidur.3. ebingungan-kebingungan dan hilangnya orientasi , yang tampil dalam bentuk
merasa sangat bingung, tidak tahu hendak melakukan apa atau harus bagaimana
melakukannya, seperti orang linglung, bengong, mudah lupa akan banyak hal,
terlihat tidak peduli pada keadaan sekitar, tidak konsentrasi bila diajak berbicara.. !enyakiti diri sendiri atau melakukan percobaan bunuh diri .&.Perilaku berlebihan dan tidak la"im seperti terta%a sendiri, bercakap7cakap sendiri,
terus berbicara dan sulit dihentikan, pembicaraan kacau? melantur, berteriak7teriak,
terlihat kacau tak mampu mengendalikan diri, berulang7ulang menyebut nama
tertentu, misalnya nama pelaku tanpa sadar.&&. Perilaku agresif , seperti menjadi kasar atau mudah marah terhadap anak=pekerja
rumah tangga=staf atau rekan kerja, membalas kekasaran pelaku sepertimengucapkan kata7kata kasar, banyak mengeluhkan kekece%aan terhadap pelaku.
&.Sakit tanpa ada penyebab medis psikosomatis#, seperti infeksi lambung, gangguan
pencernaan, sakit kepala, namun dokter tidak menemukan penyebab medis, mudah
merasa lelah, seperti tidak bertenaga, dan pegal=sakit=ngilu, tubuh sering gemetar.
ekerasan dalam rumah tangga (!"T) juga berakibat ke anak karena secara
tidak langsung si anak akan melihat kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya kepada
ibunya atau pun sebaliknya. 6al ini diiyakan oleh !ra. 6enny . 0ira%an, #.6um., Psi,
CI/., psikolog dan dosen >akultas Psikologi ;niversitas Tarumanagara, @/nak yang
melihat langsung ibu atau ayahnya dipukul bisa mengalami shock dan ketakutan,
terutama pada anak balita,A jelasnya.
alau kekerasan ini disaksikan setiap hari besar kemungkinan dia menjadi
traumatis, cenderung pendiam, sering marah hingga menangis. !an lama kelamaan
sifatnya menjadi general, artinya bukan hanya melihat teriakan atau pukulan
orangtuanya saja, tetapi juga saat ia melihat hal itu dilakukan orang lain. Bahkan bukan
tidak mungkin ia akan marah dengan orang lain yang belum tentu ada hubungannya
dengan dia. +elain si anak menjadi traumatis kemungkinan besar juga si anak akan
meniru perilaku orangtuanya untuk menyelaesaikan suatu masalah bila dia si anak itu
sudah berkeluarga. 6al ini terjadi karena anak memperoleh model dalam cara
menyelesaikan masalah. #isalnya ia melihat orang tuanya bertengkar dan kemudian
melihat salah satu orang tuanya menggunakan kekerasan, pengalaman tersebut akan
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
13/17
selalu membekas dalam dirinya, dan menjadi salah satu referensinya saat
menyelesaikan masalah. Berdasarkan situasi tersebut fenomena !"T dapat @menularA
kepada orang lain sehingga !"T tidak akan pernah menghilang dilingkungan keluarga
atau akan selalu mengancam tiap7tiap keluarga.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat akibat dari tindak kekerasan dalam
rumah tangga dalam segi si anak, antara lain :
a. /nak akan mencontoh apa yang telah disaksikan selama bertahun7tahun bersama
dengan orang tuanya. Pada tingkat ekstrim akan mengubah kepribadian anak.b. fek psikologis dapat berlangsung seumur hidup dan mencakup perasaan rendah
diri, ketidakmampuan untuk berhubungan dengan ka%an sebaya, konsentrasi
berkurang, dan kemunduran prestasi dalam belajar.c. Penyakit psikis, seperti depresi, sangat gelisah, atau kekacauan identitas, selain
meningkatkan risiko bunuh diri. #asalah7masalah perilaku sering muncul setelah
tindak kekerasan, termasuk tindakan pelanggaran dan kriminalitas pada anak7anak
muda.
2.+ Pen,ega"an dan Penanganan Kekerasan Dalam !ma" #angga
!alam menghadapi masalah kekerasan dalam rumah tangga, harus diselesaikan
secara preventif dan kuratif. Preventif bertujuan untuk mengurangi !"T di
masyarakat, sedangkan kuratif bertujuan untuk mengurangi dan menyembuhkan
trauma pada korban !"T.
ita dapat melakukan pencegahan (pendekatan preventif) !"T dengan cara:
a. #enyelenggarakan pendidikan orangtua untuk dapat menerapkan cara mendidik
dan memperlakukan anak7anaknya secara humanis.
b. #endidik anggota keluarga agar bisa menjaga diri dan terhindar dari !"T.
c. #emberikan pendidikan tentang 6/# dan pemberdayaan perempuan.
d. #embiasakan diri menolak kekerasan sebagai jalan menyelesaikan masalah.
e. #engadakan penyuluhan untuk mencegah kekerasan.
f. #emberikan pembekalan bagi suami, istri, calon suami, dan calon istri bagaimana
membina hubungan yang baik dan harmonis.
g. #endorong dan menfasilitasi pengembangan masyarakat untuk lebih peduli dan
responsif terhadap kasus7kasus !"T yang ada di lingkungannya.
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
14/17
+edangkan untuk korban !"T itu sendiri, diatasi dengan menggunakan
pendekatan kuratif, yaitu:
a. #emberikan sanksi edukatif kepada pelaku !"T
b. #emba%a korban !"T ke dokter
c. #emberikan perlindungan bagi korban !"T
d. #elaporkan kepada yang ber%enang
e. #elakukan konsultasi dengan psikologi
f. #emberikan pendampingan bagi korban !"T
g. Peduli pada korban !"T dan tidak menyalahkan.
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
15/17
BAB )
PENU#UP
2.+Kesim&!lan
1. ekerasan !alam "umah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap
seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan
atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan=atau penelantaran
rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
atau perampasan kemerdekaan secara mela%an hukum dalam lingkup rumah
tangga.2. Penyebab kekerasan dalam rumah tangga dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu
aspek ekonomi, aspek sosial7budaya, dan aspek politik. +elain itu, ada juga
penyebab7penyebab lainnya yang dapat memicu terjadinya kekerasan dalam
rumah tangga.). ekerasan yg dilakukan dalam bentuk kekerasan psikologis atau mental
merupakan kekerasan yang dapat dilakukan dengan berkata kasar dengan
intonasi yang tinggi, dapat berupa tingkah laku yang posesive berlebihan,
mengurung korban dirumah dan tidak memberikan nafkah atau sumber
kehidupan, @meracuniA konsep diri dan harga diri dengan sikap dan kata7kata
yang selalu negatif.*. kekerasan dalam rumah tangga akan berdampak secara fisik, psikologis,
seksual, sosial dan ekonomi. !ampak psikis dari kekerasan yang dialami
akan menimbulkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya
kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan=atau penderitaan psikis
berat. ekerasan dalam rumah tangga (!"T) juga dapat berakibat ke anak
karena secara tidak langsung si anak akan melihat kekerasan yang dilakukan
oleh ayahnya kepada ibunya atau pun sebaliknya
-. Implikasi kepera%atan yang harus dilakukan adalah sesuai dengan peran
pera%at antara lain mesupport secara psikologis korban, melakukan
pendamping7an, melakukan pera%atan fisik korban dan merekomendasikan
crisis women centre.
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
16/17
).2 Saran
!engan disahkan undang7undang Penghapusan ekerasan !alam "umah
Tangga, pemerintah dan masyarakat lebih berupaya menyadarkan dan membuka mata
serta hati untuk tidak berdiam diri bila ada kasus kekerasan dalam rumah tangga lebih
ditingkatkan penga%asannya.
#eningkatkan peran pera%at untuk ikut serta menangani kasus kekerasan dalam
rumah tangga dan menekan dampak yang terjadi dengan memfasilitasi setiap "umah
+akit memiliki ruang perlindungan korban kekerasan dalam rumah tangga,
mendampingi dan memulihkan kondisi psikisnya.
-
8/16/2019 KDRT Brata Tama Unsandy
17/17
DA-#A PUS#AKA
;ndang7;ndang $o 4 tahun ' tentang Penghapusan ekerasan !alam "umah
Tangga
http:==atyckdhina.blogspot.com=&=-=kekerasan7dalam7rumah7tangga7kdrt.html
(diakses tanggal ' $ovember &4)
http:==esterliana%ati.%ordpress.com=&&=5=-=dampak7psikis7kekerasan7dalam7
rumah7tangga= (diakses tanggal ' $ovember &4)
http:==psikologi.or.id=psikologi7klinis=sudut7pandang7kdrt7dalam7psikologi7klinis.htm
(diakses tanggal ' $ovember &4)
http:==staff.uny.ac.id ekerasan !alam "umah Tangga: Perspektif Psikologis dan
dukatif "ochmat 0ahab (diakses tanggal ' $ovember &4)
http://atyckdhina.blogspot.com/2012/05/kekerasan-dalam-rumah-tangga-kdrt.htmlhttp://esterlianawati.wordpress.com/2011/06/25/dampak-psikis-kekerasan-dalam-rumah-tangga/http://esterlianawati.wordpress.com/2011/06/25/dampak-psikis-kekerasan-dalam-rumah-tangga/http://psikologi.or.id/psikologi-klinis/sudut-pandang-kdrt-dalam-psikologi-klinis.htmhttp://staff.uny.ac.id/http://esterlianawati.wordpress.com/2011/06/25/dampak-psikis-kekerasan-dalam-rumah-tangga/http://esterlianawati.wordpress.com/2011/06/25/dampak-psikis-kekerasan-dalam-rumah-tangga/http://psikologi.or.id/psikologi-klinis/sudut-pandang-kdrt-dalam-psikologi-klinis.htmhttp://staff.uny.ac.id/http://atyckdhina.blogspot.com/2012/05/kekerasan-dalam-rumah-tangga-kdrt.html