KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

19

Click here to load reader

description

Kegiatan Belajar 2 pada DTSD Pajak II Pusdiklat Pajak. Materi terdiri dari pengertian Pengusaha Kena Pajak, kewajiban Pengusaha Kena Pajak, Pengusaha Kecil dan Pengukuhan secara jabatan.

Transcript of KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Page 1: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

DTSD II PAJAK II

Pengusaha Kena Pajak

www.DudiWahyudi.com

Page 2: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Indikator

Dapat menjelaskan pengertian Pengusaha Kena Pajak

Dapat menjelaskan batasan Pengusaha Kecil

Dapat menjelaskan kewajiban Pengusaha Kena Pajak

Dapat menjeaskan tempat Pengukuhan Kena Pajak

www.DudiWahyudi.com

Page 3: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Pengusaha orang pribadi atau

badan

yang dalam kegiatan usaha

atau pekerjaannya

menghasilkan barang,

mengimpor barang,

mengekspor barang,

melakukan usaha perdagangan,

memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean,

melakukan usaha jasa termasuk mengekspor jasa, atau

memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean

Pengusaha dan Pengusaha Kena Pajak Ps. 1 angka 14 dan 15

Melakukan

penyerahan BKP

dan/atau JKP

PENGUSAHA

KENA PAJAK

(PKP)

www.DudiWahyudi.com

Page 4: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Kewajiban PKP dan Pengusaha Kecil Ps. 3 A ayat (1) dan Pasal 4 ayat (1a) dan (2)

PKP Wajib:

Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP, dan

Memungut, menyetor, dan melaporkan PPN dan PPnBM yang terutang. Kecuali

PENGUSAHA

KECIL

Dapat Dikukuhkan

Sebagai PKP

www.DudiWahyudi.com

Page 5: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Pengusaha Kecil PMK 68/PMK.03/2010 jo PMK 197/PMK.03/2013

Omzet 1 tahun buku ≤

Rp4.800.000.000

Jumlah omzet dalam rangka

kegiatan usahanya

WP OP Non Pembukuan,

tahun buku=tahun

kalender

www.DudiWahyudi.com

Page 6: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Kewajiban Pelaporan Pengusaha Kecil PMK 68/PMK.03/2010 jo PMK 197/PMK.03/2013

Pengusaha wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP, apabila sampai dengan suatu bulan dalam tahun buku jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan brutonya melebihi Rp4.800.000.000

Kewajiban melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP dilakukan paling lama akhir bulan berikutnya setelah bulan saat jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan brutonya melebihi Rp 4.800.000.000

www.DudiWahyudi.com

Page 7: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Ilustrasi Kewajiban Pelaporan Usaha

Jan Peb Mar Apr Mei

Mulai melakukan

kegiatan usaha

Omzet Rp4,8 M

tercapai

Batas waktu

pelaporan usaha

2014

Misal 10 Jan 2014 Misal 15 Apr 2014 31 Mei 2014

www.DudiWahyudi.com

Page 8: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Pengukuhan Secara Jabatan PMK 68/PMK.03/2010 jo PMK 197/PMK.03/2013

• Dirjen Pajak dapat melakukan pengukuhan PKP secara jabatan

Apabila diperoleh data dan/atau informasi yang menunjukkan adanya kewajiban

melaporkan usaha tidak dipenuhi pengusaha

• Terhitung sejak saat jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan brutonya melebihi Rp 4.800.000.000

Dirjen Pajak dapat menerbitkan SKP

dan/atau STP untuk Masa Pajak sebelum

pengusaha dikukuhkan secara jabatan

www.DudiWahyudi.com

Page 9: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Ilustrasi Kewajiban Pelaporan Usaha

Jan - Mar Apr Jan

Omzet Rp4,8 M

tercapai

Batas waktu

pelaporan usaha

2014

Pengusaha tidak

melakukan kewajiban

Juni - Des

2015

Peb

Pengukuhan

Secara Jabatan

SKP/STP

www.DudiWahyudi.com

Page 10: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Pencabutan Pengukuhan PMK 68/PMK.03/2010 jo PMK 197/PMK.03/2013

• PKP dapat mengajukan permohonan pencabutan pengukuhan sebagai PKP

Dalam hal omzet 1 tahun buku ≤ Rp4,8 Milyar

www.DudiWahyudi.com

Page 11: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Pengusaha Kena Pajak Pasal 2 ayat (2) PP No. 1 2012

Pengusaha yang sejak semula bermaksud

melakukan :

penyerahan BKP/JKP di dalam daerah

pabean

Ekspor BKP/JKP

Dapat melaporkan

usahanya untuk

dikukuhkan sebagai

PKP

www.DudiWahyudi.com

Page 12: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Dapat dikenai sanksi

Pra produksi

Penyerahan Omzet > 600 jt

Dapat lapor PKP

Dapat lapor PKP

Wajib lapor PKP p.l.

akhir Juni

Tidak/Terlambat

lapor PKP

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL

Ps 2 PP 1/2012

PMK 68/2010

PMK 68/2010 jo

PP 74/2011

Pengukuhan PKP

www.DudiWahyudi.com

Page 13: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Contoh

PT Jaya Elektronik bergerak dalam bidang perdagangan barang elektronik dan sejak 2 Januari 2014 terdaftar sebagai Wajib Pajak di KPP Pratama Sunter. Peredaran bruto selama tahun 2014 sbb

Januari 800.000.000 Juli 1.500.000.000

Februari 500.000.000 Agustus 1.600.000.000

Maret 900.000.000 September 1.800.000.000

April 1.200.000.000 Oktober 1.900.000.000

Mei 1.600.000.000 Nopember 1.700.000.000

Juni 1.700.000.000 Desember 1.400.000.000

Kapan paling lama PT Jaya Elektronik harus melaporkan usahanya untuk dikukuhkan

sebagai Pengusaha Kena Pajak?

Jika PT Jaya Elektronik tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP

dan KPP Pratama Sunter mengukuhkan PT Jaya Elektronik sebagai PKP secara

jabatan pada tanggal 10 Januari 2015, dapatkah KPP Pratama Sunter menerbitkan

skp sebelum PT Jaya Elektronik dikukuhkan? Jika ya, hitung pokok pajak dan sanksi

administrasi yang diterbitkan oleh KPP Pratama Sunter. www.DudiWahyudi.com

Page 14: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Tempat Terutang Pajak Pasal 12 UU PPN 1984

Tempat Terutang

tempat tinggal atau tempat kedudukan dan/atau tempat kegiatan usaha dilakukan atau tempat lain (PER-

4/PJ/2010)

Penyerahan BKP/JKP

Ekspor BKP/JKP

tempat BKP dimasukkan dan

dipungut melalui DJBC

Impor BKP

tempat tinggal atau tempat kedudukan dan/atau

tempat kegiatan usaha

Pemanfaatan BKPTW dan JKP dari luar DP

www.DudiWahyudi.com

Atas pemberitahuan secara tertulis dari Pengusaha Kena Pajak, Direktur Jenderal Pajak dapat

menetapkan 1 (satu) tempat atau lebih sebagai tempat pajak terutang (PER-19/PJ/2010)

Page 15: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Tempat Lain PER-4/PJ/2010

Bagi PKP OP

PN/PPN dan PPnBM terutang di tempat tinggal dan/atau tempat kegiatan usaha atau tempat lain

Bagi PKP Badan

PPN/PPN dan PPnBM terutang di tempat kedudukan dan tempat kegiatan usaha atau tempat lain

PKP OP yang tempat tinggalnya berbeda dengan tempat kegiatan usahanya

dikukuhkan dan terutang PPN/PPnBM hanya di tempat kegiatan usahanya, sepanjang PKP tersebut tidak melakukan kegiatan usaha apapun di tempat tinggalnya

www.DudiWahyudi.com

Page 16: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Tempat Terutang Penjelasan Pasal 12 Ayat (1) UU PPN

Tuan A

Tempat Tinggal

Bogor

Tidak melakukan penyerahan BKP/JKP

Tidak perlu lapor

Tempat Kegiatan Usaha

Cibinong

Melakukan penyerahan BKP/JKP

Wajib lapor

KPP Pratama Cibinong

ww

w.

Du

di

Wa

hy

udi

.co

m

www.DudiWahyudi.com

Page 17: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Tempat Terutang Penjelasan Pasal 12 Ayat (1) UU PPN

PT A

Tempat Kedudukan

Bogor

Tidak melakukan penyerahan BKP/JKP

Wajib Lapor

KPP Pratama Bogor

Tempat Kegiatan Usaha

Cibinong

Melakukan penyerahan BKP/JKP

Wajib lapor

KPP Pratama Cibinong

ww

w.

Du

di

Wa

hy

udi

.co

m

www.DudiWahyudi.com

Page 18: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

Tempat Terutang Penjelasan Pasal 12 Ayat (1) UU PPN

ww

w.

Du

di

Wa

hy

udi

.co

m

Tempat

Kegiatan

Usaha 1

Tempat

Kegiatan

Usaha 2

Tempat

Kegiatan

Usaha 3

Wilayah KPP Pratama XYZ

Wajib memilih

salah satu

tempat kegiatan

usaha untuk

melaporkan

kegiatan usaha

www.DudiWahyudi.com

Page 19: KB 2 - Pengusaha Kena Pajak

TERIMA KASIH

www.DudiWahyudi.com