Kawil

download Kawil

of 3

Transcript of Kawil

  • 8/19/2019 Kawil

    1/3

    Liburan Terakhir

    14 Oktober 1989

    Segera ku bergegas menuju ambang pintu ruang kerjaku. Tak kupedulikan lagi pakaian apa yangkukenakan, apalagi pesanan lukisan Ny. Gulma semalam. A ! betapa bodonya aku, tak mungkin

    mele"atkan ari ulangtaun istriku sendiri anya karna tertidur.

    #$en%ari angin segar lagi Tuan &rendy, kali ini liburan kemana'(

    #)a, %epat antarkan ke stasiun &alapan. *eretaku berangkat pukul +.++. -angan sampai ku terlambat

    anya karna motor bututmu ini!(

     

    Suda kuduga, antrian peron memanjang pagi ini. /ntungnya *areen asistenku, suda

    kusuru membeli tiket kelas satu kemarin siang. 0al yang "ajar ketika stasiun mendadak ramai di

    musim liburan. -adi tak perlu ada yang kurisaukan, semua suda diatur dengan baik. Aku sempatkan

    membeli kopi untuk lebi membangunkan mata sekaligus menemani perjalananku beberapa jam ke

    depan. Suasana stasiun biasa saja. Orang berlalulalang memba"a barangnya. $ulai dari belanjaan

     pasar, koper gendut, bakan e"an peliaraan sekaligus kandangnya. 2etugas kereta sibuk mengatur

    naikturunnya penumpang. 2ara pedagang asongan berteriak menjajakan dagangannya. Tak ada yang

    spesial menurutku. Sepanjang stasiun di -a"a memang suda perna kudatangi, terutama saat ada

    kerjaan di luar kota. Selain mura, menggunakan kereta itu %epat, dan tidak ada ma%et. 3agipula

    takkan ada yang berani menyela saat kuda besi ini melintas, 2residen pun akan berenti.

    #*ereta akan tiba di stasiun 3empuyangan di jalur dua lima menit lagi, para penumpang arap

     bersiap!( seru petugas kereta membangunkanku tambaan tidurku pagi ini. epat sekali rasanya

    keretaku melaju, atau mungkin tidurku terlalu pulas untuk merasakan entakan bantalan rel sepanjang

     perjalanan. *urai tas jinjingku dan berjalan mengantri untuk keluar kereta.

    #&rendy....&ren...&reeeen !! benarka ini kau, sedang apa kau di sini'( teriak seorang lelaki sambil

    melambai lambai dan bergegas berlari kearaku.

    #5ulla' Astaga, lama sekali kita tak bertemu. *emana saja kau sejak lulus kulia' Tak perna

    kudengar kabarmu.(

    #Sekarang aku bekerja di -akarta, kebetulan sedang ada proyek di -ogja. )a, sekalian pulang

    kampung. *au sendiri' &ukanka kau membuka sanggar lukis di Surakarta sana'(

    #6ya, tetapi aku kesini bukan untuk urusan pekerjaan, melainkan ada urusan pribadi bersama istriku.(

    #emm...istrimu'( tanyanya kebingungan sambil mengernyitkan dai. #A sudala mari kuantar,

    sebua keormatan bisa mengantar seniman besar seperti kau. *emana kau pergi' kebetulan aku

    suda dijemput supir keluargaku.(

  • 8/19/2019 Kawil

    2/3

    Tak bisa kutolak permintaan 5ulla. Tak banyak beruba memang.7alaupun keturunan dara biru,

    siat renda atinya sangat tinggi. 0al itula yang membuatku merasa tak enak ati. 5ulla memang

    sangat baik kepadaku. Se"aktu aman kulia dulu, ia sering mengajakku berkunjung kerumanya

    untuk berdiskusi, menonton tele:isi, bakan sekedar makan. $engemat uang jajan katanya.

    #Stop di sini pak. &ren, maa aku tak bisa menemanimu sampai tujuan. Aku masi ada urusan. *au pergi saja dengan pak *us. 5ia akan mengantarmu sampai tujuan.(

    #Terima kasi banyak 5ull, aku akan mampir keruma setela a%araku selesai.(

    #Tak usa berlebian, salam buat istrimu &rend,( u%apnya sambil menutup pintu mobil.

    $obil kembali melaju menyusuri ruas ruas jalan kota -ogja. #Antarkan saya ke 2arangtritis pak.(

     pintaku pada pak *us supir 5ulla.

     

    Sepanjang perjalanan, aku anya terdiam. $emandang keluar jendela, mengamati kota -ogja.

    Tak banyak beruba, anya sedikit pemugaran yang baru baru ini dilakukan ole "alikota baru. *ota

    ini memang menyimpan banyak kenangan bagiku. 5isinila a"al mula kubelajar melukis dan

    sekaligus karirku meranjak naik. -uga disinila aku bertemu dengan istriku. $elalui seorang teman

    sesama pelukis yang merupakan saabat dekat dari istriku di sebua pameran seni. $atanya sedang

    ke%oklatan, tak besar dan tak sipit pula. ;ambutnya terurai dibaunya. Senyumnya tak perna redup.

    $emakai baju mera jambu dan rok itam berenda. Takkan kulupa.

    *enangan masamasa pa%aran dengan istriku kembali terbayang. 5i tepi sungai anya

    sekedar menemaniku melukis. &erjalan kaki berdua menyusuri jalanan $alioboro. &ersepeda keliling

    kota, menemukan jalan jalan pintas baru, keluar masuk perkampungan sempit. Tidurtiduran di tepi

     pantai dan terta"a tanpa sebab ingga malam ari.

    2erna suatu ketika, kami anya duduk berdampingan di taman kota menunggu ingga senja

    datang. Tak ada yang memulai per%akapan. 0anya bertatap muka dan berpegangan tangan. Sesekali

    memalingkan pandangan ke sekitar. Orangorang berjalan, orangorang duduk berkelompok

     beralaskan tikar, mereka membin%angkan sesuatu enta apa. Sepasang suami istri menuntun anak

     balitanya yang nampaknya baru bisa berjalan. Si balita diapit ole sepasang suami istri itu. $ereka

    mele"ati kami, menyunggingkan senyum, dan kami pun membalas senyum mereka. Sunggu

    keluarga ke%il yang baagia.

    3amunanku terenti ketika meliat pintu masuk 2arangtritis. 5egupan jantung semakin %epat.

    ;asa rinduku selama ini akan terobati. 0ari ini memang ari yang kutunggu sekian lama.

    #pak *us, sampai sini saja pak. 6ni saya kasi uang rokok. 5itinggal saja pak, tak usa

    ditunggu(

    #baik tuan, terima kasi tuan.(

    Tanpa basa basi, keluarla aku dari mobil sedan mera dara itu. *ususuri tepian pantai.$enerobos kerumunan pengunjung, berarap bertemu istriku. Suda tak sabar aku ingin memelukmu,

  • 8/19/2019 Kawil

    3/3

    mendengar suara manjamu. $ataku men%ari %ari keberadaanmu. Aku tetap berjalan. Satu persatu

     pengunjung kuamati dari unjung kaki ingga ujung rambut. 5ari ujung &arat ke ujung Timur,

    kuberjalan pelaan sambil men%arimu. Tak kutemui sosoknya, mirip pun tak ada. Ai! Sandi"ara apa

    ini' *ejutan apalagi yang kau buat. $asika kau mengenalku.

    Teringat sebua gubuk di atas karang sebela Timur pantai tempat kami meman%ing dulu.&ersamaan dengan itu kuliat bayangan ke%il seorang perempuan diba"a gubuk di karang itu.

    $emakai baju puti tanpa lengan menatap luasnya samudra. 5ari ba"a pantai, kuyakinkan ba"a

    itu istriku. Naikla aku ke karang tersebut.

    #kenapa lama sekali'( gumamnya liri sambil masi menatap laut.

    #aku datang istriku. Selamat ulang taun, sayang. *uba"akan untukmu adia yang paling

    inda, Suamimu.(

     

    Sebua surat kabar 14 Oktober 1988 memuat berita <

    6stri &rendy Suertaniska, seniman muda asal Surakarta ditemukan te"as tepat diari ulangtaunnya di

     pantai 2arangtritis. -enaa korban ditemukan tiga ari setela kejadian. $enurut saksi mata, ia

     bunu diri melon%at dari atas tebing. 5itemukan surat "asiat untuk suaminya di atas tebing. 5ibalut

    dengan kain sutera ber"arna %oklat keemasan. 6sinya mengatakan permintan maa karena ternyata ia

    mengidap penyakit A65S.