KATA PENGANTAR -...
Transcript of KATA PENGANTAR -...
Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Bandung 2010-2015
i
KATA PENGANTAR
BAPPEDA Kabupaten Bandung sebagai salah satu Lembaga Teknis Daerah di
Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bandung memiliki kewajiban untuk menyusun
Rencana Strategis Bapeda Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015 sebagai bentuk realisasi
perencanaan pembangunan kepada induk organisasi serta memberikan informasi
kegiatannya kepada seluruh stakeholder dalam kurun waktu lima tahunan.
Melalui Renstra Bappeda ini dapat terlihat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan,
program dan rencana kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BAPPEDA Kabupaten
Bandung selama Tahun 2010-2015. Dokumen Renstra diharapkan mampu mengakselerasi
dan mendorong gerak langkah pembangunan di Kabupaten Bandung dan seyogyanya dapat
menggunakan dokumen Renstra sebagai pedoman dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Mudah-mudahan Renstra Bappeda ini dapat memberikan informasi yang diharapkan
oleh seluruh stakeholder tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BAPPEDA
Kabupaten Bandung selama Tahun 2010-2015. Masukan dan saran sangat diharapkan untuk
meningkatkan kinerja lembaga ini di masa yang akan datang, sehingga lembaga ini dapat
memberikan kontribusi yang lebih baik bagi Pembangunan Kabupaten Bandung.
Soreang, Desember 2011
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
Kepala,
ERNAWAN MUSTIKA Pembina Utama Muda
NIP. 19591230 198503 1 012
Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Bandung 2010-2015
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………….. DAFTAR ISI ………………………………………………. ………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………
1.1. Latar Belakang ……………………………..................................... 1.2. Landasan Hukum .………………………………………………………….. 1.3. Maksud & Tujuan …………………………................................... 1.4. Sistematika Penulisan …………………………………...................
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA ………………………………………….. 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ………………………………… 2.2. Sumber Daya Manusia ……………………………………………………….. 2.3. Kinerja Pelayanan Bappeda ……………………………………………….. 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Bappeda …………………………………………………………………………… BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ……………. 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda ……………………................................ 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih …………………………………………………………………………………. 3.3. Telaahan Renstra ………………………………………………………………….
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ………………………………………………….. 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ………………………………………………….. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN…………………………… 4.1. Visi dan Misi Bappeda ……………………........................................ 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda ……………………
4.3. Strategi BAPPEDA Kabupaten Bandung ………………………………… BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN …………………….. BAB VI INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD………………............................ BAB VII PENUTUP..........................................................................................
i ii
I-1 I-1 I-2 I-4 I-5
II-1 II-1
II-19 II-22
II-23
III-1
III-1
III-2 III-5
III-6 III-7
IV-1 IV-1 IV-3 IV-5
V-1
VI-1
VII-1
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan Daerah merupakan suatu proses untuk memajukan kehidupan
masyarakat disuatu daerah, yang dilaksanakan secara sistematis mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan/monitoring dan evaluasi.
Dalam pelaksanaan pembangunan daerah, tidak terlepas dari peran serta para
pemangku kepentingan yaitu pemerintah daerah, masyarakat dan swasta. Komitmen
bersama serta konsistensi dalam melaksanakan pembangunan merupakan modal utama
untuk mewujudkan harapan itu.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) sebagai penyelenggara
pemerintah daerah yang mengemban tugas dan fungsi dalam perencanaan, penyusunan
rencana strategis untuk perencanaan lima tahunan yang sepenuhnya mengarah pada
pencapaian visi, misi dan program Kepala Daerah yang tercantum dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010
– 2015.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2010- 2015 adalah dokumen
perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai, melalui strategi
dan kebijakan yang dituangkan dalam program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
Bappeda dalam kurun waktu tahun 2011 – 2015. Penyusunan Renstra Bappeda untuk
mengantisipasi masalah dan kendala yang belum sepenuhnya tertangani pada periode 2005-
2010, yang diperkirakan akan timbul pada lima tahun ke depan sebagai akibat dari
perubahan lingkungan strategis yang dinamis, baik lingkungan strategis di tingkat lokal,
regional, nasional maupun global, serta perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini, yang
selanjutnya Renstra tersebut akan dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja) tahunan sesuai
dengan prioritas yang akan dicapai.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 I - 2
1.2 Landasan Hukum
Peraturan perundang-undangan yang mendasari penyusunan rencana strategis
Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4700);
5. Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4614);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah & Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4737);
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 I - 3
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional (
Lembaran Negara RI tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
4725);
13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009 (lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 11);
14. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010; Nomor
0199/M PPN/04/2010; Nomor PMK 95/PMK 07/2010, tentang Penyelarasan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 64);
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 2025.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 I - 4
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan
Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintah di Kabupaten Bandung;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 8 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan
Perencanaan Pembangunaan Daerah;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman
Kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan Kabupaten Bandung;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027;
26. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025;
27. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015;
28. Keputusan Bupati Bandung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan
Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Renstra Bappeda adalah untuk memberikan gambaran yang
jelas tentang visi, misi, tujuan dan sasaran lima tahunan Bappeda Kabupaten Bandung,
termasuk strategi dan arah kebijakan yang diambil, yang diterjemahkan dalam program dan
kegiatan dalam rangka mencapai dan mendukung visi dan misi organisasi.
Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Bandung Tahun
2010 -2015 adalah untuk mendukung pencapaian visi dan misi kepala daerah yang
tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bandung tahun 20010 – 2015, melalui perencanaan
yang terarah, terukur dan bersinergi dengan perencanaan provinsi dan nasional.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 I - 5
1.4 Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2010 - 2015 ini disusun
dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA Bab ini menjelaskan Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya Bappeda, Kinerja Pelayanan Bappeda, Tantangan dan peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Kabupaten Bandung.
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Bab ini menjelaskan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra Provinsi dan Renstra Kabupaten Bandung Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Provinsi (KLHS), Penentuan Isu-isu Strategis.
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bab ini menjelaskan Visi, Misi Bappeda, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda, Strategi dan Kebijakan
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Bab ini menjelaskan Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
BAB VI
BAB VII
:
:
INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bagian ini dikemukakan Indikator Kinerja Bappeda yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Bappeda dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
PENUTUP
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 1
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Pembentukan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Bandung di tetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun
2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung, dan
Peraturan Bupati Bandung no. 6 tahun 2008 tentang rincian tugas pokok, fungsi dan tata
kerja lembaga teknis Kabupaten Bandung.
Kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung, yang
selanjutnya disingkat BAPPEDA Kabupaten Bandung, merupakan Lembaga Teknis Daerah
sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung.
Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung No. 6 tahun 2008 pasal 24 ayat 3, Bappeda
dalam melaksanakan tugas pokok, mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan;
b. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah;.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Selanjutnya, tugas pokok pada Bappeda Kabupaten Bandung diuraikan sebagai
berikut :
1. Kepala Badan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala
Badan yang mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur,
membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan
kebijakan teknis penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
perencanaan pembangunan dan statistik.
2. Sekretariat
Sekretariat yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas
pokok mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang
pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 2
penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan
keuangan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan
kesekretariatan.
b. Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan
penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu.
c. Penetapan rumusan kebijakan penyusunan rencana strategis Badan.
d. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administrasi Badan.
e. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan
kerumahtanggaan.
f. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan
serta hubungan masyarakat.
g. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
h. Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan.
i. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan
pelaksanaan tugas badan.
j. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas
Badan.
k. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan
penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas badan.
l. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
m. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
n. Pelaksanan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
o. Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit
kerja/instansi/lembaga pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan
kesekretariatan.
Sekretariat, membawahkan:
a) Sub Bagian Penyusunan Program;
Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 3
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas, pelaksanaan
pengkoordinasian penyusunan rencana dan program Badan. Dalam
melaksanakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Penyusunan Program
mempunyai fungsi :
1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan
dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja Badan.
2) Penyusunan rencana operasional dan koordinasi kegiatan dan program
kerja Badan.
3) Pelaksanaan Penyusunan rencana strategis Badan.
4) Pelaksanaan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan
penunjang pelaksanaan tugas.
5) Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan pemerintah daerah (RKPD)
Badan.
6) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
8) Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana dan program kerja dengan
sub unit kerja lain lingkungan Badan.
b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan, merencanakan, mengevaluasi
dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum dan
kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian. Untuk menyelenggarakan
tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
fungsi:
1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan
administrrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi
kepegawaian.
2) Pelaksanaan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat,
naskah dinas dan pengelolaan dokumentasi dan kearsipan.
3) Pelaksanaan pembuatan dan pengadaan naskah dinas.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 4
4) Pelaksanaan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan dokumentasi
dan kearsipan kepada unit kerja di lingkungan Badan.
5) Penyusunan dan penyiapan pengelolaan dan pengendalian administrrasi
perjalanan dinas.
6) Pelaksanaan pelayanan keprotokolan dan penyelenggaraan rapat-rapat
dinas.
7) Pelaksanaan pelayanan hubungan masyarakat.
8) Pelaksanaan pengurusan kerumahtanggaan, keamanan dan ketertiban
kantor.
9) Pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan lingkungan
kantor,gedung kantor, kendaraan dinas dan aset lainnya.
10) Penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan sarana prasarana
perlengkapan Kantor.
11) Pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi
perlengkapan Kantor.
12) Penyusunan bahan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan
pelaksanaan tugas Badan.
13) Pelaksanaan pengelolaan perpustakaan dan pendokumentasian peraturan
perundang-undangan.
14) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pemeliharan
data serta dokumentasi kepegawaian.
15) Penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan formasi dan mutasi
pegawai.
16) Penyusunan dan penyiapan bahan administrasi kepegawaian yang
meliputi kenaikan pangkat, gaji berkala, pensiun, kartu pegawai,
karis/karsu, taspen, askes dan penghargaan serta peningkatan
kesejahteraan pegawai.
17) Penyusunan dan penyiapan pegawai untuk mengikuti
pendidikan/pelatihan struktural, teknis dan fungsional serta ujian dinas.
18) Fasilitasi pembinaan umum kepegawaian dan pengembangan karier serta
disiplin pegawai.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 5
19) Penyusunan dan penyiapan pengurusan administrasi pensiun dan cuti
pegawai.
20) Pengkoordinasian penyusunan administrasi DP-3, DUK, sumpah/janji
pegawai.
21) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
22) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tuigas dan
fungsinya.
23) Pelaksanaan koordinasi pelayanan administrasi umum dan
kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian dengan unit kerja lain
di lingkungan Badan.
c) Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai
tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan Badan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud,
Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pengelolaan
administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan Keuangan Badan.
2) Pelaksanaan pengumpulan bahan anggaran pendapatan, belanja dan
pembiayaan Badan.
3) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan anggaran pendapatan dan
belanja.
4) Pelaksanaan penyusunan dan pengkoordinasian pembuatan daftar gaji serta
tambahan penghasilan pegawai negeri sipil.
5) Perencanaan operasional kegiatan penyusunan rencana dan program
administrasi pengelolaan keuangan.
6) Pelaksanaan penatausahaan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja
Badan.
7) Pelaksanaan pembinaan administrasi keuangan dan penyiapan bahan
pembinaan administrasi akutansi anggaran pendapatan, belanja dan
pembiayaan Badan.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 6
8) Penyiapan bahan pertanggungjawaban pengeloaan anggaran pendapatan
dan belanja.
9) Penyiapan bahan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran pendapatan,
belanja dan pembiayaan Badan.
10) Pelaksanaan penyusunan rencana penyediaan fasilitas pendukung pelaksaan
tugas pengelolan keuangan.
11) Pelaksanaan koordinasi teknis perumusan penyusunan rencana dan
dukungan anggaran pelaksanaan tugas Badan.
12) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
13) Pelaksanaan tugas kedinasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
14) Pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.
3. Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pemerintahan.
Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan
Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang
perencanaan pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan yang
meliputi perencanaan pembangunan keagamaan, kesejahteraan, pendidikan,
pemuda dan olah raga, kependudukan, tenaga kerja dan pemerintahan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang
Perencanaan pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pemerintahan mempunyai
fungsi:
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja penyusunan, perencanaan
pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
b. Penetapan perumusan petunjuk pelaksana, pedoman dan standar
perencanaan dan pengendalian pembngunan daerah di bidang kesejahteraan
sosial dan pemerintahan.
c. Penetapan perumusan kerjasama pembangunan antar daerah, daerah dengan
swasta, baik dalam maupun luar negeri di bidang kesejahteraan sosial dan
pemerintahan.
d. Penetapan perumusan kebijakan teknis perencanaan dan pengendalian
pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 7
e. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan dan pengendalian pembangunan
kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
f. Penetapan perumusan penyusunan dan pengelolaan kebijakan perencanaan
dan pengendalian pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
g. Penetapan perumusan penyusunan usulan program pembangunan
kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
h. Pelaporan pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan kesejahteraan
sosial dan pemerintahan.
i. Perumusan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan perencanaan
pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
j. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
k. Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/
instansi/ lembaga atau pihak ketiga dibidang perencanaan pembangunan
kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pemerintahan
membawahkan :
a) Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bidang mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang
kesejahteraan sosial. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial
mempunyai fungsi :
1) Penyusunan rencana program kerja operasional kegiatan pelayanan
penyusunan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah
dibidang Kesejahteraan sosial.
2) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan petunjuk pelaksanaan
perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah dibidang
kesejahteraan sosial.
3) Pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah di bidang kesejahteraan
sosial.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 8
4) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan pedoman dan standar
perencanaan pembangunan daerah kecamatan/desa di bidang
kesejahteraan sosial.
5) Pelaksanaan SPM di bidang kesejahteraan sosial.
6) Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah kabupaten dan antara
daerah kabupaten dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang
kesejahteraan sosial.
7) Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah di
bidang kesejahteraan sosial.
8) Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah
dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang kesejahteraan sosial;
9) Fasilitasi bimbingan, supervisi dan konsultasi kerjasama pembangunan
antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam
dan luar negeri di bidang kesejahteraan sosial;
10) Pelaksanaan penyusunan usulan program pembangunan tahunan
perencanaan dan pengendalian pembangunan kesejahteraan sosial;
11) Pelakasanaan evaluasi dan moitoring pelaksanaan perencanaan dan
pengendalian pembangunan kesejahteraan sosial;
12) Pelaksanaan inventarisasi dan pengkajian potensi kondisi perencanaan
dan pengendalian pembangunan kesejahteraan sosial;
13) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
14) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
15) Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pengendalian pembangunan
kesejahteraan sosial dengan sub unit kerja lain dilingkungan Badan.
b) Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pemerintahan
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pemerintahan dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah dibidang
pemerintahan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pemerintahan mempunyai fungsi:
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 9
1) Penyusunan rencana program kerja operasional kegiatan pelayanan
penyusunan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di
bidang Pemerintahan.
2) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan petunjuk pelaksanaan
perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah dibidang
pemerintahan.
3) Pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah di bidang pemerintahan.
4) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan pedoman dan standar
perencanaan pembangunan daerah kecamatan/desa di bidang
pemerintahan.
5) Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah
dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang pemerintahan.
6) Fasilitasi bimbingan, supervisi dan konsultasi kerjasama pembangunan
antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam
dan luar negeri di bidang pemerintahan.
7) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
8) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
9) Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pengendalian pemerintahan
dengan sub unit kerja lain dilingkungan Badan.
4. Bidang Perencanaan Pembangunan Perekonomian
Bidang Perencanaan Pembangunan Perekonomian dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas-tugas di bidang perencanaan pembangunan perekonomian
yang meliputi perencanaan pembangunan pertanian dan pertambangan serta
industri, perdagangan, koperasi dan UKM.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang
Perencanaan pembangunan Perekonomian mempunyai fungsi:
1) Penetapan penyusunan rencana dan program kerja penyusunan, pengelolaan
dan pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan perekonomian.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 10
2) Penetapan petunjuk pelaksanaan, pedoman dan standar perencanaan
pembangunan daerah di bidang perekonomian.
3) Penetapan pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah, dengan
swasta, baik dalam dan luar negeri di bidang perekonomian.
4) Penyelenggaraan dan perumusan kebijakan teknis penyusunan, pengeloaan
dan pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan perekonomian.
5) Pengkoordinasian penyusunan, pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan
perencanaan pembangunan perekonomian.
6) Penyelenggaraan penyusunan, pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan
perencanaan pembangunan perekonomian.
7) Penyelenggaraan penyusunan usulan program pembangunan perekonomian.
8) Pelaporan pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan perekonomian;
9) Evaluasi pelaksanaan tugas penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
perencanaan pembangunan perekonomian.
10) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
11) Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/
instansi/lembaga atau pihak ketiga dibidang perencanaan pembangunan
perekonomian.
Bidang Perencanaan Pembangunan Perekonomian membawahkan :
a) Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pertanian dan Pertambangan
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pertanian dan Pertambangan
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas perencanaan dan pengendalian pembangunan pertanian dan
pertambangan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pertanian dan Pertambangan
mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana program kerja operasional kegiatan pelayanan
perencanaan dan pengendalian pembangunan pertanian dan
pertambangan.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 11
2) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan petunjuk pelaksanaan
perencanaan dan pengendalian pembangunan di bidang pertanian dan
pertambangan.
3) Pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah di bidang pertanian dan
pertambangan.
4) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan pedoman dan standar
perencanaan pembangunan daerah kecamatan/desa di bidang pertanian
dan pertambangan.
5) Pelaksanaan SPM di bidang pertanian dan pertambangan.
6) Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah kabupaten dan antara
daerah kabupaten dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang
pertanian dan pertambangan.
7) Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah di
bidang pertanian dan pertambangan.
8) Fasilitasi bimbingan, supervisi dan konsultasi kerjasama pembangunan
antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam
dan luar negeri di bidang pertanian dan pertambangan.
9) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
10) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
11) Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pengendalian pembangunan
pertanian dan pertambangan dengan sub unit kerja lain dilingkungan
Badan.
b) Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Industri, Perdagangan, Koperasi
dan UKM
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Industri, Perdagangan, Koperasi dan
UKM dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas perencanaan dan pengendalian pembangunan perindustrian,
perdagangan, koperasi dan UKM. Untuk menyelenggarakan tugas pokok
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 12
sebagaimana dimaksud Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Industri,
Perdagangan, Koperasi dan UKM mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana dan program kerja kegiatan perencanaan dan
pengendalian pembangunan perindustrian, perdagangan, koperasi dan
UKM.
2) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan petunjuk pelaksanaan
perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang
perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM.
3) Pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah di bidang perindustrian,
perdagangan, koperasi dan UKM.
4) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan pedoman dan standar
perencanaan pembangunan daerah kecamatan/desa di bidang
perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM.
5) Pelaksanaan SPM di bidang Pelaksanaan SPM di bidang perindustrian,
perdagangan, koperasi dan UKM.
6) Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah kabupaten dan antara
daerah kabupaten dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang
perindustrian perdagangan, koperasi dan UKM.
7) Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah di
bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM.
8) Fasilitasi bimbingan, supervisi dan konsultasi kerjasama pembangunan
antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam
dan luar negeri di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM.
10) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
11) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
12) Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pengendalian pembangunan
perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM dengan sub unit kerja lain
di lingkungan Badan.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 13
5. Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik
Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas-tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah di
bidang fisik yang meliputi perencanaan pembangunan tata ruang, lingkungan
hidup dan permukiman serta transportasi dan pengelolaan SDA.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang
Perencanaan pembangunan Fisik mempunyai fungsi:
1) Penetapan penyusunan program kerja kegiatan perencanaan dan
pengendalian pembangunan fisik.
2) Penetapan penyusunan program kerja kegiatan perencanaan dan
pengendalian pembangunan fisik.
3) Penyelenggaraan kegiatan penyusunan perencanaan dan dan pengendalian
pembangunan fisik.
4) Penyelenggaraan pengkoordinasian penyusunan kebijakan perencanaan
pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang di bidang fisik.
5) Pelaporan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan fisik.
6) Pelaksanaan evaluasi dan monitoring terhadap kegiatan perencanaan
pembangunan fisik.
7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidng tugas dan fungsinya.
8) Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/
instansi/lembaga atau pihak ketiga dibidang perencanaan pembangunan fisik.
Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik membawahkan:
a) Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Tata Ruang, Pertanahan,
Lingkungan Hidup dan Permukiman.
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Tata ruang, pertanahan, lingkungan
hidup dan permukiman dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang
mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas perencanaan dan pengendalian pembangunan
tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan permukiman. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub Bidang
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 14
Perencanaan Pembangunan tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan
permukiman mempunyai fungsi:
1) Penyusunan program kerja kegiatan perencanaan pembangunan tata
ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan permukiman.
2) Penyusunan petunjuk pelaksanaan dan pedoman standard perencanaan
pembangunan di bidang tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan
permukiman.
3) Penyusunan perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang di
bidang perencanaan pembangunan di bidang tata ruang, pertanahan,
lingkungan hidup dan permukiman.
4) Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan
jangka pendek, menengah dan panjang di bidang tata ruang, pertanahan,
lingkungan hidup dan permukiman.
5) Pelaporan pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan bidang tata
ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan permukiman.
6) Pelaksanaan evaluasi dan monitoring kegiatan perencanaan
pembangunan di bidang tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan
permukiman.
7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
8) Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pengendalian pembangunan
tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup dan permukiman dengan sub
unit kerja lain di lingkungan Badan.
b) Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Transportasi dan Pengeloaan SDA
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Transportasi dan pengelolaan SDA
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas perencanaan dan pembangunan transportasi dan pengelolaan SDA.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub Bidang
Perencanaan Pembangunan transportasi dan pengelolaan SDA mempunyai
fungsi:
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 15
1) Penyusunan program kerja kegiatan perencanaan pembangunan
transportasi dan pengelolaan SDA.
2) Penyusunan petunjuk pelaksanaan dan pedoman standar perencanaan
pembangunan daerah bidang transportasi dan pengelolaan SDA.
3) Penyelenggaraan kegiatan penyusunan perencanaan jangka pendek,
menengah dan panjang bidang transportasi dan pengelolaan SDA.
4) Pengkoordinasian penyusunan perencanaan jangka pendek, menengah
dan panjang di bidang transportasi dan pengelolaan SDA.
5) Pelaksanaan evaluasi, monitoring dan pelaporan kegiatan perencanaan
jangka pendek, menengah dan panjang di bidang transportasi dan
pengelolaan SDA.
6) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
7) Pelaksanaan koordinasi perencanaan pembagunan transportasi dan
pengelolaan SDA dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.
6. Bidang Statistik dan Evaluasi
Bidang Statistik dan Evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan melaksanakan
tugas-tugas di bidang penyusunan, pengelolaan dan pelayanan statistik dan
evaluasi yang meliputi pengelolaan data statistik serta evaluasi pelaporan;.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang
Perencanaan Statistik dan Evaluasi mempunyai fungsi:
1) Penetapan penyusunan rencana dan program kerja penyusunan, pengelolaan
dan pelayanan statistik dan evaluasi.
2) Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang penyusunan pengelolaan dan
pelayanan statistik dan evaluasi.
3) Pengkoordinasian teknis monitoring dan evaluasi.
4) Perumusan Sasaran pelaksanaan tugas di bidang penyususnan, pengelolaan
dan pelayanan statistik dan evaluasi.
5) Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang penyusunan,
pengelolaan dan pelayanan statistik dan evaluasi.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 16
6) Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan penyusunan, pengelolaan dan
pelayanan statistik dan evaluasi.
7) Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan penyusunan, pengelolaan dan
pelayanan statistik dan evaluasi.
8) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
9) Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/
instansi/ lembaga atau pihak ketiga dibidang penyusunan, pengelolaan dan
pelayanan statistik dan evaluasi.
Bidang Perencanaan Data dan Statisik membawahkan:
a) Sub Bidang Data Statistik
Sub Bidang Data Statistik dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang
mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan pengelolaan data dan pelayanan
statistik. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub
Bidang Data Statistik mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan
pengelolaan data dan pelayanan statistik.
2) Pelaksanaan kerjasama antar lembaga untuk mengembangkan statistik;
3) Pelaksanaan pengumpulkan, updating dan analisa data/ informasi capaian
target kinerja pembangunan daerah.
4) Pengumpulan dan pengolahan data informasi kebutuhan penyusunan
dokumen perencanaan daerah.
5) Pelaksanaan analisa data informasi perencanaan pembangunan daerah.
6) Pelaksanaan penyusunan profil daerah.
7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
8) Pelaksanaan koordinasi pelayanan pengelolaan data dan pelayanan
statistik dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.
b) Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan
Sub Bidang Perencanaan evaluasi dan pelaporan dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 17
dan pengelolaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan daerah.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub Bidang
Evaluasi dan pelaporan mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana program kerja operasional kegiatan evaluasi dan
pelaporan pelaksamaan perencanaan pembangunan daerah.
2) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah.
3) Penyusunan analisa evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan
daerah tahunan.
4) Penyusunan analisa evaluasi pelaksanaan RPJMD.
5) Penyusunan dan pengumpulan laporan evaluasi pelaksanaan
pembangunan triwulan daerah.
6) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
8) Pelaksanaan koordinasi pelayanan dan pengelolaan evaluasi dan
pelaporan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.
7. Bidang Penelitian dan Pengembangan
Bidang Penelitian dan Pengembangan dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas-tugas di bidang penyusunan, pengelolaan dan pelaksanaan
penelitian dan pengembangan pembangunan daerah yang meliputi penelitian
pembangunan sosial dan ekonomi serta fisik dan prasarana. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok tersebut, bidang penelitian dan pengembangan
mempunyai fungsi :
1). Penetapan penyusunan rencana dan program kerja penyusunan, pengelolaan
dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah.
2). Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang penelitian dan pengembangan
pembangunan daerah.
3). Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang penelitian dan
pengembangan pembangunan daerah.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 18
4). Penyelenggaraan kerjasama penelitian dan pengembangan pembangunan
daerah.
5). Penyelenggaraan koordinasi penelitian anggaran daerah.
6). Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan penyusunan, pengelolaan dan
pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah.
7). Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan penyusunan, pengelolaan dan
pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah.
8). Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
9). Pelaksanaan koordinasi /kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi
/lembaga atau pihak ketiga di bidang penyusunan, pengelolaan dan
pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah.
Bidang Penelitian dan Pengembangan membawahkan:
a) Sub Bidang Sosial dan Ekonomi
Sub Bidang Sosial dan Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang
mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan penelitian dan Pengembangan di
bidang Sosial dan Ekonomi. Untuk menyelenggarakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud Sub Bidang Sosial dan Ekonomi mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan
penelitian dan pengembangan di bidang sosial dan perekonomian.
2) Pelaksanaan rumusan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di
bidang sosial dan perekonomian.
3) Pelaksanaan penyusunan penelitian dan pengembangan di bidang sosial
dan perekonomian.
4) Pelaksanaan koordinasi penelitian anggaran daerah di bidang sosial dan
perekonomian.
5) Pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan di bidang sosial dan
perekonomian.
6) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 19
8) Pelaksanaan koordinasi pelayanan penelitian dan pengembangan di
bidang sosial dan perekonomian sub unit kerja lain di lingkungan Badan.
b). Sub Bidang Fisik dan Prasarana
Sub Bidang Fisik dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang
mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan penelitian dan pengembangan di
bidang fisik dan prasarana. Untuk menyelenggarakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud Sub Bidang fisik dan prasarana mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan
penelitian dan pengembangan di bidang fisik dan prasaran.
2) Pelaksanaan rumusan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di
bidang fisik dan prasarana.
3) Pelaksanaan penyusunan penelitian dan pengembangan di bidang fisik
dan prasarana.
4) Pelaksanaan koordinasi penelitian anggaran di bidang fisik dan prasarana.
5) Pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan di bidang fisik dan
prasarana.
6) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
8) Pelaksanaan koordinasi pelayanan penelitian dan pengembangan di
bidang fisik dan prasarana dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional perencana di Bappeda Kabupaten Bandung, mekanisme
pembentukannya akan diselaraskan dengan peraturan perundang-undangan yang
diberlakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
Jabatan fungsional perencana Bappenas sudah terbentuk awal Tahun 2011, dan
rencana pembentukan Jafung Perencana Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2012.
Sehingga memungkinkan pembentukan jabatan fungsional perencana Bappeda
Kabupaten Bandung, akan dibentuk Tahun 2013 atau 2014.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 20
Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 21 tahun 2007 tentang
Pembentukan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung
Struktur Bappeda ini perlu mendapat perhatian lebih, terkait dengan tugas pokok dan
fungsi Bappeda dalam penyusunan RKPD tahunan, yang rencananya akan di sertifikasi ISO
9001:2008 oleh sebuah lembaga sertifikasi ISO pada tahun 2012. Karena secara tupoksi
bukan merupakan tupoksi suatu kasubag dibawah seorang sekretaris pada unit kerja,
melainkan tupoksi suatu bidang, baik dalam penetapan penyusunan rencana dan program
kerja penyusunan perencanaan pembangunan daerah; penetapan perumusan petunjuk
pelaksana, pedoman dan standar perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah;
penetapan perumusan kebijakan teknis perencanaan dan pengendalian pembangunan
daerah; pengkoordinasian penyusunan perencanaan dan pengendalian pembangunan
KEPALA BADAN
SEKRETARIAT
SUB BAG PENYUSUNAN
PROGRAM
BIDANG PERENCANAAN
KESEJAHTERAAN & PEMERINTAHAN
SUBBAG UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUBBAG
KEUANGAN
BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN
BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN
FISIK
BIDANG STATISTIK DAN
EVALUASI
BIDANG PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
SUB BIDANG PERE NCANAAN PEMBANGUNAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
SUB BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN PEMERINTAHAN
SUB BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PERTAMBANGAN
SUB BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN
INDUSTRI, PERDAGANGAN
KOPERASI & UKMPEMERINTAHAN
SUB BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN
TATA RUANG, PERTANAHAN,
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMUKIMAN
SUB BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN
TRANSPORTASI & PENGELOLAAN SDA
SUB BIDANG DATA DAN STATISTIK
SUB BIDANG EVALUASI DAN
PELAPORAN
SUB BIDANG SOSIAL DAN
EKONOMI
SUB BIDANG FISIK DAN
PRASARANA
FUNG-
SIONAL
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 21
daerah; dan penetapan perumusan penyusunan dan pengelolaan kebijakan perencanaan
dan pengendalian pembangunan daerah.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu dipertimbangkan untuk dibentuk suatu
bidang khusus menangani rencana kerja pembangunan daerah dan rencana strategis
pembangunan daerah Kabupaten Bandung di Bappeda.
2.2. Sumber Daya Bappeda Kabupaten Bandung
Sumber daya yang ada di Bappeda Kabupaten Bandung terdiri dari penyediaan sumber
daya manusia berdasarkan tingkat pendidikan, jenis pendidikan yang diikuti baik pendidikan
formal maupun non formal, dan penyediaan sarana prasarana yang mendukung
penyelenggaraan kegiatan perencanaan seperti gedung beserta ruang rapat yang memadai,
Fasilitas komputer beserta jaringan internet, meja kursi, peralatan kantor dan lain-lain.
2.2.1. Sumber daya manusia pada Bappeda Kabupaten Bandung
Berikut gambaran tentang sumber daya manusia yang tersedia pada Bappeda
Kabupaten Bandung pada Tahun 2011.
Tabel 2.1 Jumlah PNS, CPNS dan TKK BAPPEDA Kabupaten Bandung
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2011
No Pendidikan Status Kepegawaian
Jumlah % PNS CPNS TKK
1 SD 3 0 0 3 5.26%
2 SMP 0 0 0 0 0.00%
3 SMA 7 0 2 9 15.79%
4 D3 4 0 0 4 7.02%
5 S1 31 2 0 33 57.89%
6 S2 8 0 0 8 14.04%
Jumlah 53 2 2 57 100.00%
Sumber : Kepegawaian Bappeda Bulan Nopember 2011
Tabel 2.1 menunjukkan, Pegawai BAPPEDA Kabupaten Bandung berdasarkan tingkat
pendidikan terdiri atas: SD sebesar 5,26 %, SMA sebesar 15,79 %, D3 sebesar 7,02 %,
berpendidikan S1 sebesar 57,89 % dan 14,04 % berpendidikan S2. Bila dilihat dari tingkat
pendidikan, pegawai Bappeda Kabupaten Bandung yang rata-rata berpendidikan Sarjana dan
Pasca Sarjana, BAPPEDA sebagai lembaga teknis daerah, dari segi kuantitas memiliki sumber
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 22
daya manusia yang cukup memadai di dalam membangun proses perencanaan dan
mensinergikan program dan kegiatan antar Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Jumlah Pegawai BAPPEDA Kabupaten berdasarkan pangkat/golongan dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2.2. Pegawai BAPPEDA Kabupaten Bandung
Berdasarkan Tingkat Golongan Tahun 2011
No Golongan Status Kepegawaian
Jumlah % PNS CPNS
1 Gol I 3 - 3 5.45%
2 Gol II 7 - 7 12.73%
3 Gol III 38 2 40 72.73%
4 Gol IV 5 0 5 9.09%
Jumlah 53 2 55 100.00%
Sumber : Kepegawaian Bappeda Bulan Nopember 2011
Berdasarkan Tabel 2.2. di atas maka pegawai BAPPEDA Kabupaten Bandung
berdasarkan golongan terdiri atas Golongan I sebanyak 5,45 %, Golongan II sebanyak 12,73
P%, Golongan III sebanyak 72,73 % dan Golongan IV sebanyak 9,09 %, melihat komposisi
tersebut, pagawai BAPPEDA didominasi oleh golongan III, sehingga untuk menunjang kinerja
yang lebih baik BAPPEDA memerlukan tambahan pegawai Golongan II dan I untuk tenaga
administrasi.
Di samping pendidikan formal, pegawai BAPPEDA juga telah mengikuti pendidikan
struktural, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.3 Data Pegawai Negeri Sipil BAPPEDA Kabupaten Bandung
yang Telah Mengikuti Pendidikan Struktural dan Jabatan berdasarkan Esselon Tahun 2011
No. Esselon Jumlah Pegawai
Tingkat Diklatpim
Jumlah Pegawai yang mengikuti
%
1. II b 1 orang II 1 100 %
2. III a 1 orang III 1 100%
III b 5 orang 5 100%
3. IV a 14 orang IV 10 100%
Jumlah 21 orang 17 100%
Sumber : Kepegawaian Bappeda Bulan Nopember 2011
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 23
Tabel 2.4 Data Pegawai Negeri Sipil BAPPEDA Kabupaten Bandung
yang Telah Mengikuti Pendidikan Diklat Teknis Perencana, Barang Jasa, Monitoring Evaluasi dan Tata Ruang
Tahun 2011
No. Tingkat Diklat Teknis
Jumlah Pegawai yang mengikuti
1. Perencana 1
2. Barang dan Jasa 25
3. Monev 20
4. Tata Ruang 1
Jumlah 47
Sumber : Kepegawaian Bappeda Bulan Nopember 2011 2.2.2. Sarana dan prasarana pada Bappeda Kabupaten Bandung
Bappeda Kabupaten Bandung memiliki gedung kantor berlantai 2 (dua) dengan luas
sebesar 1.480 m2, Kendaraan dinas roda 4 sebanyak 9 unit dan roda 2 sebanyak 13 unit,
saluran telepon sebanyak 1 line, fasilitas komputer terdiri dari 9 unit laptop, 29 unit
komputer PC dan 5 unit tablet dalam kondisi baik, yang didukung oleh jaringan internet yang
bisa diakses di seluruh ruangan. Jaringan internet ini merupakan media komunikasi yang
efektif, baik untuk kepentingan intern Bappeda maupun untuk dapat diakses instansi lainnya
dan masyarakat yang membutuhkan informasi. Bappeda memiliki ruang rapat yang
refresentatif dengan kapasitas 100 orang dengan dilengkapi oleh fasilitas audio visual dan
infocus yang baik. Di lantai 2 (dua) pun disediakan 2 (dua) ruang rapat biasa dengan meja
kursi yang memadai. Sarana lainnya yaitu tersedia Mushola untuk beribadah dengan 4
(empat) kamar mandi dan 2 (dua) kamar mandi di lantai 2 dalam keadaan layak pakai.
2. 3. Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Bandung
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan Kabupaten Bandung, Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun
2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung, beserta
Peraturan Bupati Bandung No. 6 tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung maka jenis pelayanan yang dilakukan oleh
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 24
Bappeda Kabupaten Bandung sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya adalah sebagai
berikut :
1. Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (20 tahunan), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (5 tahunan) dan Rencana Kerja Pembangunan
Daerah/Rencana Kerja Pemerintah Daerah (per tahun);
2. Menyusun Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) (periode 1 tahun), tetapi
mulai tahun 2012 – 2015 kegiatan ini akan dilaksanakan oleh Bagian Pemerintahan
Setda Kabupaten Bandung;
3. Menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Jangka
Panjang, Jangka Menengah dan Musrenbang RKPD;
4. Menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana
pembangunan dari masing-masing Satuan Kerja Pemerintah Daerah di Kabupaten
Bandung;
5. Menyusun dan menganalisis hasil evaluasi rencana pembangunan dari masing-masing
SKPD Kabupaten Bandung (evaluasi Renja dan Renstra);
6. Membantu Bupati Bandung dalam menyelenggarakan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan sinergi perencanaan pembangunan;
7. Menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung (20 tahunan);
8. Menyusun data dan informasi yang akurat dan inventarisasi hasil penelitian yang
dapat dipertanggungjawabkan sebagai bahan perencanaan pembangunan daerah;
9. Menyelenggarakan Musrenbang RKPD Kabupaten Bandung dan Forum SKPD;
10. Menyusun bahan dan keikutsertaan dalam Musrenbang Tingkat Provinsi Jawa Barat
dan musrenbang Tingkat Nasional (periode 1 tahun);
11. Menyusun RKPD Kabupaten Bandung (periode 1 tahun) sebagai bahan penyusunan
Kebijakan Umum APBD (KUA) dan PPAS, yang selanjutnya KUA/PPAS ini menjadi
bahan untuk penyusunan RAPBD murni maupun RAPBD perubahan (periode 1
tahun);
12. Mengikutsertakan pendidikan dan latihan bagi aparat Bappeda dengan memberikan
bekal keterampilan profesional, kemampuan teknis dan pengetahuan yang
diperlukan bagi pelaksanaan keseluruhan dalam siklus kegiatan perencanaan
pembangunan daerah;
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 25
13. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan Perencanaan
Pembangunan Daerah.
Untuk menjaga konsistensi dari pengembangan kualitas perencanaan, maka Bappeda
perlu memperkuat proses konsistensi antara perencanaan dan penganggaran dalam rangka
mewujudkan good governance dan clean goverment, serta didukung oleh kinerja aparatur
perencanaan berstandar internasional (ISO 9001:2008), yang saat ini Bappeda Kabupaten
Bandung masih dalam proses penyusunan dokumen menuju sertifikasi.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Kabupaten Bandung Peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan yang akan dilaksanakan Bappeda
Kabupaten Bandung lima tahun kedepan, di identifikasi dari permasalahan-permasalahan
yang telah terjadi yaitu :
1. Belum optimalnya kuantitas SDM, yang sesuai standar kebutuhan suatu unit kerja.
2. Masih adanya penempatan SDM di masing-masing bidang yang belum sesuai dengan
kompetensi dan kualifikasi pendidikan dan keahlian.
3. Toleransi terhadap resiko pekerjaan masih rendah, sehingga kondisi ini mengancam
sifat inovasi pada para karyawan yang ada.
4. Pemeliharaan sarana dan prasarana belum optimal, baik dari segi kuantitas maupun
kualitasnya.
5. Belum konsistennya antara perencanaan dan penganggaran
6. Penelitian yang dilakukan belum sepenuhnya berkaitan langsung dengan bahan
kebijakan perencanaan dan publikasi hasil penelitian belum sepenuhnya
ditindaklanjuti.
7. Sharing data dan informasi belum berjalan dengan baik, karena pemanfaatan sistem
informasi yang belum optimal.
8. Sistem pengendalian dan evaluasi, serta penggunaan dan tindak lanjut terhadap hasil
evaluasi dan pengendalian belum sepenuhnya dijadikan sebagai input bagi
kebutuhan perencanaan.
9. Belum adanya tenaga Fungsional Perencana dan Peneliti.
Melihat fenomena yang telah diungkapkan diatas, maka sesungguhnya keinginan
untuk memperbaiki kinerja Bappeda telah merupakan keharusan dan menjadi perhatian
yang besar. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Bappeda
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 26
Kabupaten Bandung menyusun strategi yang mengacu pada faktor kekuatan dan kelemahan
pada lingkungan internal serta faktor peluang dan ancaman pada lingkungan eksternal.
Faktor kekuatan yang ada pada lingkungan internal Bappeda Kabupaten Bandung
adalah sebagai berikut :
1. Jumlah SDM yang menempati posisi yang dibutuhkan
2. Fasilitas dan sarana prasarana yang dimiliki sekarang
3. Pengelolaan keuangan secara otonomi
4. Tersedia produk-produk perencanaan yang dihasilkan
5. Loyalitas pegawai terhadap organisasi cukup baik
6. Tingkat pendidikan staf yang cukup memadai
7. Dukungan pimpinan terhadap kinerja unit-unit kerja pada Bappeda dan pola
komunikasi yang lancar antar atasan dan bawahan
Faktor kelemahan yang perlu ditingkatkan pada lingkungan internal Bappeda
Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :
1. Jumlah SDM yang belum sesuai standar kebutuhan suatu unit kerja organisasi
2. Masih adanya penempatan SDM yg belum sesuai dengan kompetensi kualifikasi
pendidikan
3. Toleransi terhadap resiko pekerjaan masih rendah sehingga mempengaruhi inisiatif
dan inovasi staf
4. Belum optimalnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan
5. Belum dimanfaatkannya secara optimal hasil-hasil penelitian dalam perencanaan
pembangunan;
6. Rendahnya ketersediaan data dan informasi pembangunan yang akurat dan terkini
7. Belum konsistennya perencanaan dan penganggaran yang dihasilkan
Faktor peluang yang perlu dimanfaatkan pada lingkungan eksternal Bappeda
Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :
1. Peran Bappeda sebagai Perencana Pembangunan semakin strategis dalam
menentukan arah pembangunan daerah. Produk yang dihasilkan menjadi pedoman
dalam penyelenggaraan pembangunan daerah sesuai dengan yang diamanatkan
Undang-undang.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 27
2. Ketersediaan sarana sistem informasi yang berbasis teknologi informasi sehingga
memudahkan dan mempercepat komunikasi dengan pihak – pihak lain, baik itu
melalui jaringan internet, telepon, komputer dan faximile.
3. Adanya tuntutan dan kecenderungan penyelenggaraan tata pemerintahan yang
demokratis dan kondusif sangat mendukung dalam pelaksanaan penyusunan
perencanaan yang lebih partisipatif.
4. Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap tuntutan pembangunan daerah.
5. Terbukanya kesempatan mengikuti pendidikan formal dan informal untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersedia.
6. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat menunjang di dalam
penyusunan produk-produk perencanaan.
7. Banyaknya pusat pendidikan, penelitian dan pengembangan IPTEK yang dapat
dimanfaatkan untuk menjalin kemitraan bagi pengembangan perencanaan
pembangunan daerah.
Faktor ancaman yang perlu ditekan pada lingkungan eksternal Bappeda Kabupaten
Bandung adalah sebagai berikut :
1. Belum optimalnya implementasi dokumen perencanaan yang dihasilkan dengan
pelaksanaan program/kegiatan pembangunan.
2. Perundang-undangan yang senantiasa bisa berubah dalam jangka waktu relatif dekat
3. Masih adanya pemahaman yang berbeda dalam menterjemahkan substansi dalam
perencanaan
4. Masih adanya pemahaman yang terbatas dari sebagian pihak atas proses demokrasi
di daerah.
5. Faktor globalisasi yang senantiasa berubah dengan cepat cenderung mempengaruhi
secara langsung tatanan sosial, ekonomi dan budaya.
6. Belum tersedianya petunjuk operasional yang mendukung dari suatu peraturan
sehingga menimbulkan multi tafsir dan akhirnya menimbulkan konflik antar pusat
dan daerah.
7. Pemahaman perencanaan pembangunan daerah masih sektoral, yang
mengakibatkan adanya kerancuan kewenangan dalam beberapa sektor
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 28
Faktor-faktor tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, threats). Dari hasil analisis SWOT kemudian disusun strategi
perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan dalam lima tahun ke depan sebagai
berikut:
1. Peningkatan pemanfaatan teknologi data dan informasi
2. Peningkatan produk perencanaan yang implementatif
3. Peningkatan kesejahteraan aparatur
4. Peningkatan kualitas pelayanan dengan pola pendekatan pelayanan Prima
5. Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM
6. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya
7. Penerapan system reward and punishment yang berkeadilan
8. Peningkatan pemahaman bersama tentang proses dan mekanisme dalam konsistensi
perencanaan dan penganggaran
9. Perubahan arah perencanaan dari sektoral menjadi kewilayahan
10. Peningkatan partisipatif masyarakat
11. Terjalinnya komunikasi dan sinkronisasi dalam mensinergiskan perencanaan
pembangunan
12. Memberikan keleluasaan kepada staf untuk berinovasi dan berkreasi dalam rangka
meningkatkan kinerjanya
Dari beberapa strategi di atas, kemudian ditetapkan prioritas strategi yang akan
ditempuh dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran menggunakan analisis tapisan yang
berdasarkan 9 (sembilan) indikator, yaitu: (a) waktu pelaksanaan strategi; (b) Besar
pengaruhnya dalam mencapai tujuan dan sasaran; (c) Biaya yang diperlukan; (d)
Pelaksanaan strategi memerlukan Pengembangan baru, perubahan yang konsekuen,
penyesuaian terhadap perundang-undangan, penambahan fasilitas dan penambahan tenaga
kerja / staf; (e) Pendekatan terbaik bagi pemecahan masalah; (f) akibat yang ditimbulkan
apabila salah dalam melaksanakan strategi; (g) Dampak yang timbul terhadap dinas-dinsa
lainnya; (h)Sensitivitas strategi terhadap aspek sosial, ekonomi dan politik
Berdasarkan hasil analisis tapisan yang telah dilakukan, menghasilkan rumusan 6
(enam) strategi utama dari 12 alternatif rencana strategi Bappeda tahun 2010-2015 yaitu :
1. Peningkatan pemanfaatan teknologi data dan informasi
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 29
2. Peningkatan produk perencanaan yang implementatif
3. Peningkatan kualitas pelayanan dengan pola pendekatan pelayanan Prima
4. Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM
5. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya
6. Penerapan system reward and punishment yang berkeadilan
Dengan penjelasan, bahwa sesuai visi dan misi Bappeda Kabupaten Bandung pada
lima tahun kedepan, perlunya memanfaatkan teknologi data dan informasi yang sedang
dikembangkan seperti peningkatan Band With dari 1 MB menjadi 3 MB, pada jaringan
internet yang digunakan sebagai sarana informasi kepada masyarakat dan instansi lainnya
yang membutuhkan informasi perencanaan pembangunan daerah.
Perlunya menciptakan produk-produk perencanaan yang implementatif, yang dapat
menghasilkan output sesuai indikator kinerja kegiatan, yang menghasilkan capaian program
yang direncanakan, yang bermanfaat bagi masyarakat luas dan berdampak pada
pembangunan daerah secara signifikan.
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan Bappeda, perlu dilakukan pendekattan
pelayanan prima yang handal (reliability), tanggap (responsif), dengan keyakinan
(confidence), peduli (empati), dan berwujud (tangible).
Untuk mewujudkan itu semua, perlu ditunjang dengan kapasitas sumber daya
manusia sesuai tugas dan fungsinya dan profesionalitas yang mempuni serta penerapan
system reward and punishment yang berkeadilan, sebagaimana yang tercantum dalam
Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010 –
2015.
2.4.1. Analisis Indikator Kinerja terhadap Capaian Sasaran Renstra Bappeda Kabupaten Bandung
Analisis bertujuan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi dan sinergitas
pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra Bappeda Kabupaten Bandung, sesuai dengan
urusan yang menjadi kewenangan berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing bidang yang
ada di lingkungan Bappeda.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 30
Tabel 2.5 Indikator Kinerja terhadap Capaian keluaran (output) Renstra Bappeda
Kabupaten Bandung
No. Indikator Kinerja Capaian output Renstra Bappeda Kabupaten Bandung
(1) (2) (3)
1 Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi.
Jumlah pegawai yang memiliki keahlian bidang perencanaan dan evaluasi
2 Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai.
Prosentase pemenuhan peralatan dan perlengkapan perkantoran
3 Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran
Prosentase pemenuhan operasional perkantoran
4 Meningkatnya ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan
Prosentase ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan
5 Meningkatnya kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan
Prosentase kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan
6 Meningkatnya capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan
Prosentase capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan
7 Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah
Prosentase Implementasi pemanfaatan ruang terhadap Perda Tata ruang
8 Meningkatnya pelayanan perkantoran sesuai standar operasional prosedur berlaku
Prosentase pemenuhan pelayanan administrasi perkantoran
9 Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan
Jumlah hasil penelitian dan pengembangan
Prosentase pemanfaatan Data hasil penelitian dalam penunjang penyusunan perencanaan pembangunan daerah.
10 Meningkatnya jumlah jenis dan pemanfaatan data statistik daerah
Jumlah dan jenis data statistik daerah
Prosentase implementasi pemanfaatan produk data statistik daerah
11 Meningkatnya kelengkapan data spasial/peta digital dan analog
Prosentase pengolahan data spasial/peta analog
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 31
Berdasarkan data diatas, dapat kita sampaikan bahwa sasaran rencana strategis
Bappeda Kabupaten Bandung tahun 2010 – 2015 dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas
pelayanan bagi masyarakat (publik) perlu dilakukan dengan pendekatan pelayanan yang
prima yang handal (reliability), tanggap (responsif), dengan keyakinan (confidence), peduli
(empati), dan berwujud (tangible) dan memanfaatkan teknologi data dan informasi yang
sedang dikembangkan, sehingga menghasilkan produk-produk perencanaan dan dokumen
pendukung perencanaan serta hasil-hasil penelitian yang lebih implementataif. Pencapaian
produk-produk perencanaan yang implementatif, perlu dukungan manajemen (pimpinan)
dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia sesuai tugas dan fungsinya dan
profesionalitas yang mempuni serta penerapan system reward and punishment yang
berkeadilan.
2.4.2 Analisis terhadap RTRW Kabupaten Bandung
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau
aspek fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung
atau budidaya.
Untuk melihat wilayah sebagai kesatuan geografis, perlu dilakukan kajian terhadap
Rencana Tata Ruang Kabupaten mengingat bahwa dalam suatu ruang yang digunakan
terdapat 3 stakeholders pemerintahan yang terlibat yaitu pemerintah, pemerintah provinsi
dan pemerintah kabupaten.
Dalam tabel 2.4.2 di bawah ini, terdapat perbandingan antara Renstra Struktur Ruang
dengan Struktur Ruang saat ini yang hasilnya terdapat kesamaan bahwa pola pembangunan
ruang masih berdasarkan kepada Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dengan beberapa indikasi
program seperti pola hunian vertikal, peningkatan cakupan sistem pelayanan air bersih, air
limbah serta persampahan. Selain itu pola struktur ruang juga dititikberatkan pada Pusat
Kegiatan Wilayah yang ada di Kabupaten Bandung, sedangkan untuk Pusat Kegiatan Lokal
Perkotaan dan Perdesaan masih menitikberatkan kepada peningkatan infrastruktur dasar
permukiman.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 32
Tabel 2.6 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
No.
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
pada Periode Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan Bappeda
1. Pengembangan WP Soreang-Kutawaringin-Katapang dengan pusat Kota Soreang
Pengembangan WP Soreang-Kutawaringin-Katapang dengan pusat Kota Soreang
- Penataan Sarana dan prasarana pemerintahan dan perkotaan skala kabupaten
- Perdagangan untuk mengatasi pengalihan perdagangan dari Kota Bandung
- Jasa yang mendukung kegiatan fungsi wilayah , baik skala WP maupun skala Kabupaten
- Pembangunan industri pada zone-zone industri yang ada (infiling) da diarahkan untuk menjadi kawasan industri
- Pengembangan pertanian sawah irigasi teknis sebagai lumbung padi Metropolitan Bandung
- Pengembangan ekowisata di Ciwidey, Pasir Jambu, dan Rancabali
- Pengembangan industri yang mendukung pertanian (agroindustri)
Kecamatan Soreang, Kutawaringin, Ciwidey, Rancabali, Pasir Jambu,dan Katapang
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 33
No.
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
pada Periode Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan Bappeda
- Pengembangan agropolitan Ciwidey, Pasirjambu, dan Rancabali
2.
Pengembangan WP Baleendah dengan pusat Kota Baleendah
Pengembangan WP Baleendah dengan pusat Kota Baleendah
- Penataan sarana dan prasarana perkotaan
- Pengembangan permukiman
- Pembangunan industri pada zone-zone industri yang sudah ada (infiling) dan diarahkan untuk menjadi kawasan industri
- Pengembangan pertanian sawah irigasi di Baleendah dan Bojongsoang
- Pengembangan perikanan di Bojongsoang
- Pengembangan pendidikan dan kegiatan soaial
Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang
3. Pengembangan WP Banjaran dengan pusat Kota Banjaran
Pengembangan WP Banjaran dengan pusat Kota Banjaran
- Penataan sarana dan prasarana perkotaan
- Pengembangan permukiman
- Pembangunan industri pada zone-zone industri yang sudah ada (infiling)dan diarahkan untuk menjadi kawasan industri
- Pengembangan pertanian sawah
Kecamatan Cimaung, Pangalengan, Arjasari.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 34
No.
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
pada Periode Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan Bappeda
irigasi teknis sebagai lumbung padi Metropolitan Bandung
- Pengembangan ekowisata di Pangalengan dan Cimaung
- Pengembangan agropolitan di Kecamatan Pangalengan
- Pengembangan agroforestry di Kecamatan Arjasari,Cimaung, dan Pangalengan
- Peternakan sapi perah dan kegiatan ikutannya di Kecamatan Pangalengan
4. Pengembangan WP Majalaya dengan pusat Kota Majalaya
Pengembangan WP Majalaya dengan pusat Kota Majalaya
- Pengembangan Permukiman
- Pengembangan Jasa serta perdagangan grosir
- Pengembangan industri pada zone-zone industri yang sudah ada dan diarahkan untuk menjadi kawasan industri
- Pengembangan pertanian
- Pengembangan agroforestry di Kecamatan Paseh,Kertasari, Paseh dan Ibun
- Pengembangan
Kecamatan Majalaya, Ciparay, Solokanjeruk, Pacet, Kertasari, Paseh dan Ibun
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 35
No.
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
pada Periode Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan Bappeda
Peternakan sapi perah dan kegiatan ikutannya di kecamatan Kertsari dan Pacet serta pengembangan peternakan domba di Pacet
- Pengembangan Ekowisata di Ibun dan Kertasari
- Pengembangan Panas Bumi di Ibun
5. Pengembangan WP Cileunyi-Rancaekek dengan pusat Kota Cileunyi
Pengembangan WP Cileunyi-Rancaekek dengan pusat Kota Cileunyi
- Pengembangan industri Permukiman
- Pengembangan Perdagangan grosir
- Pengebangan industri pada zone-zone industri yang sudah ada
- Pengembangan pertanian
Kecamatan Cileunyi,dan Rancaekek
6. Pengembangan WP Cicalengka dengan pusat Kota Cicalengka
Pengembangan WP Cicalengka dengan pusat Kota Cicalengka
- Pengembangan industri pada zone-zone industri yang sudah ada
- Pengembangan perdagangan grosir
- Pengembnagan Pertanian
- Pengembangan Permukiman
- Pengembangan pengolahan industri peternakan sapi potong di kecamatan Cikancung dan pengembangan peternakan ayam di
Kecamatan Cicalengka, Cikancung
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 36
No.
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
pada Periode Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan Bappeda
Cicalengka
7. Pengembangan WP yang berorientasi ke Kota Bandung WP yang berorientasi ke Kota Bandung
Pengembangan WP yang berorientasi ke Kota Bandung WP yang berorientasi ke Kota Bandung
- Pengembangan Permukiman
- Pengembangan perdagangan dan jasa
- Pengembangan pertanian
- Pengembangan kawasan industri di Margaasih
Margahayu-Margaasih dan Cimenyan-Cilengkrang yang merupakan PKN Kota Bandung
8. Kawasan Kota Baru Tegalluar
Kawasan Kota Baru Tegalluar
- Pengembangan Kawasan Industri, Permukiman, Jasa/Perdagangan, Pariwisata dan Kegiatan Komersial lainnya
- Pembangunan Waduk/danau buatan
Kecamatan Bojongsoang
9. Kawasan Terpadu Stadion Olah Raga Si Jalak Harupat di Kecamatan Kutawaringin
Kawasan Terpadu Stadion Olah Raga Si Jalak Harupat di Kecamatan Kutawaringin
- Pengembangan dan penataan Kawasan Olah Raga Si Jalak Harupat
- Manajemen Estat, Permukiman Atlet, Sarana Peribadatan, Sarana Telekomunikasi, Jasa , Perdagangan, Sarana kesehatan dan kegiatan komersial lainnya
- Pengembangan industri non polutif secara terbatas
Kecamatan Kutawaringin
10. Kawasan Industri Margaasih si Kecamatan
Kawasan Industri Margaasih si Kecamatan Margaasih
- Pengembangan Kawasan Industri Non Polutif, Permukiman, Jasa,
Kecamatan Margaasih
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 37
No.
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
pada Periode Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan Bappeda
Margaasih Perdagangan dan Pariwisata
11.
Rencana sistem prasarana transportasi
- Meningkatkan pelayanan jaringan transpotasi wilayah
Kecamatan Se -Kabupaten Bandung
12. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Jalan
- Jaringan jalan Nasional
- Jaringan jalan Kabupaten
- Jaringan jalan lokal/desa
- Peningkatan Jalan Arteri Primer (Jalan Nasional) Yaitu Cileunyi- Cicalengka – Nagreg
- Peningkatan Jalan Kolektor Primer 1 (Jalan Nasional) yaitu Cileunyi – Sumedang
- Peningkatan Jalan Kolektor Primer 2 (Jalan Provinsi)
- Peningkatan Jalan Kolektor Primer 3 (jalan Provinsi)
- Peningkatan Jalan Kolektor Primer 4 (jalan Kabupaten)
- Peningkatan Jaringan Jalan Sekunder (Jalan Kabupaten)
- Pembangunan Jalan Baru Arteri Primer (Jalan Nasional)
- Pembangunan Jalan Baru Kolektor Primer 1 (Jalan Nasional) yaitu Cileunyi – Sumedang
- Pembangunan Jalan Baru Kolektor Primer 2 (Jalan Provinsi)
Kecamatan Cileunyi, Cicalengka, Nagreg, Majalaya, Bojongsoang, Soreang
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 38
No.
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
pada Periode Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan Bappeda
- Pembangunan Jalan Baru Kolektor Primer 3 (jalan Provinsi)
- Pembangunan Jalan Baru Kolektor Primer 4 (jalan Kabupaten)
- Pembangunan Jalan Baru Kolektor Primer (jalan Kabupaten)
- Pembangunan Jalan Baru Jaringan Jalan Sekunder (jalan Kabupaten)
- Pembangunan Jalan Tol terdiri dari jalan tol Soreang atau Jalan Akses tol pasirkoja, Tol Ujungberung, Gedebage, Majalaya (tol Tegalluar) dan Jalan Tol Cileunyi, Sumedang Dauan
13. Rencana Pengembangan Sistem Angkutan dan terminal
- Sistem Angkutan perkotaan
- Sistem Angkutan Pedesaan
- Penataan angkutan umum
- Pengembangan sistem angkutan massal
- Pengembangan Terminal dan sub terminal
Kecamatan Se-Kabupaten Bandung
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 39
No.
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
pada Periode Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan Bappeda
14. Pengembangan sistem jaringan irigasi
- Jaringan irigasi primer, sekunder, tersier, desa
- Penambahan prasarana jaringan dan peningkatan fungsi jaringan dengan cara rehabilitasi dilakukkan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi tanaman pangan khususnya padi
Kecamatan Se-Kabupaten Bandung
15. Rencana Pengembangan sistem drainase
- Sungai, drainase jalan dan drainase permukiman
- Normalisasi jaringan drainase yang ada
- Pembangunan dan pengembangan kolam retensi di kawasan perkotaan
- Pembangunan sumur resapan di kawasan perkotaan
- Pembangunan dan pengembangan jaringan drainase di kawasan perkotaan
- Pembuatan embung penahan aliran yang tersebar pada beberapa anak sungai
Kecamatan Se-Kabupaten Bandung
16. Rencana utama sistem penyediaan air bersih
- Pembangunan sistem baru untuk melayani daerah yang belum terlayani
- Peningkatan kapasitas produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan menurunkan kehilangan air
Kecamatan Cileunyi, Soreang, Kutawaringin, Ciparay, Paseh, Cicalengka, Rancaekek, Cikancung, Ciwidey, Pasir Jambu.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 40
No.
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
pada Periode Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan Bappeda
- Perbaikan dan rehabilitasi sistem
- Sistem penyediaan air trasmisi sn distribusi bersih regional akan dikembangkan di kecamatan Cileunyi,Soreang,Kutawaringin,Ciparay,Paseh,Cicalengka, Rancaekek, Cikancung,Ciwidey,dan Pasir Jambu.
- Pelayanan air bersih di kawasan perkotaan dikelola PDAM, sedangkan untuk kawasan perdesaan dikelola oleh Badan Pengelola Air Bersih Pedesaan
- Meningkatkan Pelayanan Sistem Distribusi Perpipaan di kawasan perkotaan
- Mengembangkan sistem Jaringan Pelayanan Lintas Wilayah
- Upaya pengelolaan sumber air yang ada, pemanfaatan sumber air baku dan peningkatan jaringan distribusi
17. Rencana pengembangan dan peningkatan
-Waduk dan embung Kabupaten Bandung
- Pembangunan Waduk Sukawana, 34.082 m3/hari
- Pembangunan
Kecamatan Se-Kabupaten Bandung
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 41
No.
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
pada Periode Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan Bappeda
penyediaan air baku dari waduk dan embung
Waduk Tegalluar (luas lk 500 ha dan kedalaman 5 m) 82.192 m3/hari
- Pembangunan Waduk Santosa (Cisangkuy) 85.025 m3/hari
- Pembangunan Embung Cikuda,4.384 m3/hari
- Pembangunan Embung Peuris Hilir (Cirasea),9.753 m3/hari
- Pembangunan Embung Sekejolang (Cidurian), 3.425 m3/ hari
- Penyediaan Suplesi dari sungai Cisangkuy
- Penyediaan Suplesi dari sungai Cipamokolan, 82.192 m3/hari
- Pembangunan Embung Bojongbambu (Ciwidey) dan waduk lain di Ciwidey, 10.822 m3/hari
- Pembangunan Embung di Pangalengan, 71.233 m3/hari
- Pembangunan waduk Ciwidey (Kecamatan Ciwidey) dan waduk
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 42
No.
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
pada Periode Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan Bappeda
Patrol (kecamatan Kutawaringin)
18. Rencana pengembangan prasarana dan sarana energi dan telekomunikasi
- Pengelolaan energi panas bumi, jaringan listrik dan telepon
- Penambahan kapasitas jaringan listrik sesuai dengan arah pengembangan
- Peningkatan luas daerah dan kualitas pelayanan serta menggunakan teknologi terkini
Kecamatan Se-Kabupaten Bandung
19. Pengembangan Fasilitas Pengolahan Sampah
- Diarahkan di Legok Nangka atau Citiis Kecamatan Nagreg, babakan kecamatan Ciparay.
- Pengelolaan limbah batubara diarahkan di kecamatan Majalaya dan Cikancung
- Lokasi stasiun peralihan antara sampah diarahkan di Kecamatan Soreang, Bojongsoang, Majalaya
- Pengaturan pengelolaan sampah diatur lebih rinci dalam masterplan persampahan
Kecamatan Nagreg, Ciparay, Majalaya, Cikancung, Bojongsoang, Soreang dan Majalaya.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 43
No.
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
pada Periode Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan Bappeda
20. Rencana pengembangan sistem air limbah
- Pengembangan sistem pengelolaan limbah domestik secara off site pada daerah-daerah yang secara teknis memungkinkan dan ekonomis
- Pada daerah perkotaan yang padat dan atau kumuh menggunakan sistem pengelolaan limbah domestik secara off site bila memungkinkan dan ekonomis
- Perencanaan dan pembangunan instalasi pengolahan air limbah tinja baru apabila beban instalansi pengolahan limbah tinja Cibeet dan Babakan telah melewati batas kapasitas
- Revitalisasi dan optimalisasi penggunaan instalasi pengolahan air limbah Soreang
- Peningkatan kesadaran masyarakat untuk mau membangun dan menggunakan MCK baik pribadi
Kecamatan Soreang, Dayeuhkolot, Banjaran, Arjasari, Pameungpeuk, Pameungpeuk, Majalaya, Solokan Jeruk,
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 44
No.
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
pada Periode Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan Bappeda
maupun umum untuk mengurangi beban limbah domestik di badan air penerima
- Pembangunan kawasan permukiman baru wajib memiliki sistem penyaluran air limbah off site, apabila belum tersedia maka harus ditunjang oleh sistem penyaluran air limbah komunal
- Untuk wilayah dengan jumlah industri yang padat diarahkan melalui pembangunan IPAL terpusat yang dibagi menjadi 4 (empat) kelompok wilayah 1. Kelompok
wilayah Dayeuhkolot dilayani sebagian oleh IPAL Cisirung
2. Kelompok wilayah Banjaran melayani industri di kecamatan Banjaran, Arjasari dan Pameungpeuk.
3. Kelompok
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 45
No.
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
pada Periode Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan Bappeda
wilayah Rancaekek melayani industri di Kecamatan Rencaekek
4. Kelompok wilayah Majalaya melayani industri di Kecamatan Majalaya dan Solokan Jeruk.
- Untuk wilayah dengan industri yang terpencar melalui pembangunan IPAL individual.
- Pengelolaan air limbah di luar kegiatan industri untuk kegiatan yang sama dan /atau karakteristik air limbahnya sejenis dan/atau lokasinya berdekatan dilakukan secara terpusat, untuk kegiatan lain dilakukkan secara individual
21. Pemenuhan terhadap kebutuhan fasilitas sosial dan fasilitas
- Dialokasikan sesuai dengan hirarhi fasilitas sosial dan fasilitas umum tersebut serta dengan kapasitas
Kecamatan Se-Kabupaten Bandung
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 46
No.
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
pada Periode Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan Bappeda
umum untuk kawasan permukiman
yang disesuaikan dengan skala pelayanan
- Fasilitas sosial dan fasilitas umum tersebut meliputi sarana pemerintahan, sarana kesehatan, peribadatan, perdagangan, pendidikan, taman, gedung pertemuan dan fasilitas umum atau fasilitas lainnya
- Sarana perdagangan terdiri dari sarana perdagangan skala besar, menengah dan kecil
- Pengaturan sarana perdagangan diatur lebih lanjut oleh Bupati
- Pengaturan dan pengendalian jumlah sarana di tiap lingkungan agar perekonomian tetap berkembang dengan merata dan seimbang.
22 .
Rencana pengembangan fasilitas peribadatan
- Peningkatan kualitas sarana dan prasarananya seperti rehabilitasi dan perawatan bangunan tempat ibadah
Kecamatan Se-Kabupaten Bandung
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 47
Tabel 2.7 Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
No.
Rencana Pola Ruang
Guna Lahan Ruang saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada
Periode Perencanaan Berkenaan
Arahan lokasi pengembangan
Pelayanan Bappeda
1.
Kawasan Lindung
Kawasan Lindung
1. Perlindungan dan observasi Hutan
2. Rehabilitasi dan Pemulihan Hutan
3. Menjaga dan mempertahankan hutan lindung.
4. Menjaga dan mempertahankan konservasi air tanah dan resapan air.
5. Penyelamatan dan pembinaan kawasan perlindungan setempat.
6. Menjaga dan mempertahankan fungsi kawasan pelestarian alam.
7. Pengendalian kawasan rawan bencana.
Kabupaten Bandung
2. Kawasan Budidaya Berfungsi Lindung
Kawasan Budidaya Berfungsi Lindung
1. Pengembangan budidaya tanaman tahunan dengan mempertimbangkan konservasi lahan pada hutan produksi terbatas dan hutan rakyat
WP. Cimenyan - Cilengkrang
3.
Kawasan Budidaya Pertanian
Kawasan Budidaya Pertanian
1. Pengendalian pemanfaatan kawasan pertanian lahan basah, diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan serta peningkatan produksi
2. Pengendalian pemanfaatan kawasan budidaya pertanian
-WP. Soreang -Kutawaringin – Katapang -WP. Baleendah -WP. Banjaran -WP. Majalaya -WP. Cicalengka
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 48
No.
Rencana Pola Ruang
Guna Lahan Ruang saat ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada
Periode Perencanaan Berkenaan
Arahan lokasi pengembangan
Pelayanan Bappeda
lahan kering dengan tanaman semusim.
3. Pengembangan tanaman tahunan/perkebunan.
4. Pengembangan perikanan.
5. Pengembangan kawasan peruntukan peternakan.
4.
Kawasan Budidaya Non Pertanian
Kawasan Lindung
1. Pembangunan rumah susun (Rusunawa/Rusunawi)
2. Pengembangan sistem piranti lunak untuk mendukung rusun dan penataan kawasan kumuh.
3. Pengembangan fasilitas pendidikan.
4. Pengembangan fasilitas kesehatan.
5. Peningkatan kualitas sarana peribadatan.
6. Pengembangan sarana pemerintahan.
7. Pengembangan sarana olahraga dan rekreasi.
8. Pengelolaan areal pemakaman
9. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
10. Pengembangan perdagangan
11. Pengembangan industri
12. Koperasi dan UKM 13. Pengembangan
Investasi Daerah
Kawasan Perkotaan Kabupaten Bandung
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 49
2.4.3. Analisis terhadap KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) Kajian Lingkungan Hidup Strategis atau yang lebih dikenal dengan KLHS adalah proses
mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam
pengambilan keputusan terhadap kebijakan, rencana dan/atau program. Tujuan
penyelenggaraan KLHS adalah memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,
rencana dan program. KLHS sendiri memuat kajian tentang :
1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan;
2. Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup;
3. Kinerja layanan/jasa ekosistem;
4. Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;
5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan
6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.
Ruang Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung belum mengacu pada KLHS.
Tetapi dokumen perencanaan pembangunan di Kabupaten Bandung meliputi Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Daerah 2005 -2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah 2010 – 2015
dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) telah memasukkan unsur kelestarian
Lingkungah Hidup pada setiap dokumennya, sebagaimana dalam analisis isu strategis
tentang lingkungan dan penanganan bencana disampaikan dalam penanganan banjir dan
genangan masih diperlukan peningkatan efektivitas program dan partisipasi masyarakat
dalam mematuhi peraturan perundangan yang ada. Masih tingginya degradasi dan
longsoran-longsoran tebing yang diakibatkan oleh arus sungai yang cukup deras dan daerah
konservasi yang mulai mengalami penurunan fungsi, sedangkan daerah hilir sungai sudah
menunjukkan adanya abrasi yang cenderung membentuk badan sungai menjadi lebar dan
dangkal. Seluruh dokumen perencanaan yang terbentuk mengisyaratkan kepada para
perencana Bappeda, senantiasa memperhatikan kelestarian Lingkungan Hidup karena
lingkungan hidup merupakan bagian dari penyelesaian masalah-masalah pembangunan
daerah. Alasan lain nya adalah karena lingkungan hidup merupakan urusan wajib yang
tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 50
Kabupaten/Kota. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kelestarian lingkungan hidup
merupakan salah satu bagian rencana aksi daerah (RAD) Millenium Development Goals,
sesuai yang diamanatkan Inpres No.3 Tahun 2010 tentang Percepatan Pembangunan Yang
Berkeadilan, dan saat ini Bappeda Kabupaten Bandung sedang mempersiapkan penyusunan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 III - 1
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam
proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang
telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis dapat
meningkatkan pencapaian prioritas pembangunan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tugas dan fungsi Bappeda dalam memberikan pelayanan, senantiasa mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan internal maupun eksternal, dan aspiratif bagi
pengguna layanan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat dari masyarakat dan
lingkungannya merupakan bagian dari perencanaan yang tidak boleh diabaikan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, dapat kita identifikasi dari
permasalahan-permasalahan yang terjadi yaitu:
1. Belum optimalnya kuantitas SDM, yang sesuai standar kebutuhan suatu unit kerja.
2. Masih adanya penempatan SDM di masing-masing bidang yang belum sesuai dengan
kompetensi dan kualifikasi pendidikan dan keahlian.
3. Toleransi terhadap resiko pekerjaan masih rendah, sehingga kondisi ini mengancam sifat
inovasi dan kreativitas para karyawan yang ada.
4. Pemeliharaan sarana dan prasarana belum optimal, baik dari segi kuantitas maupun
kualitasnya.
5. Belum konsistennya antara perencanaan dan penganggaran
6. Penelitian yang dilakukan belum sepenuhnya berkaitan langsung dengan bahan
kebijakan perencanaan dan publikasi hasil penelitian belum sepenuhnya ditindaklanjuti.
7. Sharing data dan informasi belum berjalan dengan baik, karena pemanfaatan sistem
informasi yang belum optimal.
8. Sistem pengendalian dan evaluasi, serta penggunaan dan tindak lanjut terhadap hasil
evaluasi dan pengendalian belum sepenuhnya dijadikan sebagai input bagi kebutuhan
perencanaan.
9. Belum adanya tenaga Fungsional Perencana dan Peneliti.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 III - 2
Suatu kondisi/kejadian yang menjadi permasalahan, apabila tidak diantisipasi dengan
faktor kekuatan yang ada, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar dan apabila tidak
ada tindakan yang dilakukan maka akan menimbulkan ancaman dan menghilangkan peluang
untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Menelaah visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih
ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama
kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Bappeda yang dapat mempengaruhi
pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut.
Hasil identifikasi Bappeda tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong
pelayanan Bappeda yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih ini, akan menjadi input bagi perumusan strategis pelayanan
Bappeda. Dengan demikian, isu-isu yang dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjauan pada
kesenjangan pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor-faktor
penghambat dan pendorong, agar dapat berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
Tabel 3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Bappeda
terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, berlandaskan Religius Kultural dan Berwawasan Lingkungan
No. Misi dan Program KDH dan Wk. KDH Terpilih
Permasalahan Pelayanan Bappeda
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi
a. Program Pengembangan data/informasi
minimnya data/informasi hasil penelitian yang dapat dijadikan bahan acuan bagi perencanaan
Masih kurangnya pendukung pengolah data/ informasi hasil penelitian
Adanya jaringan internet dan sarana prasaran penunjang operasional (PC komputer/ laptop)
b. Program Kerjasama Pembangunan
Belum terbentuknya
Belum optimal pemahaman
Supporting Pemerintah
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 III - 3
Visi : Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, berlandaskan Religius Kultural dan Berwawasan Lingkungan
No. Misi dan Program KDH dan Wk. KDH Terpilih
Permasalahan Pelayanan Bappeda
Faktor
Penghambat Pendorong
dokumen perencanaan (RKPD) yang berstandar ISO 9001:2008
tentang penyusunan dokumen ISO
Provinsi Jawa Barat dalam pemenuhan sertifikasi ISO 9001:2008 RKPD se-Jabar
c. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar
Dokumen acuan yang lebih rinci belum tersedia
Belum ada acuan yang jelas dan rinci
Ada dokumen perencanaan yang telah dilegalitas
d. Program perencanaan pembangunan daerah
Aturan/Regulasi Pusat dalam dokumen perencanaan senantiasa berubah-ubah, sehingga menimbulkan multi tafsir di dalam penyusunan
Ada beberapa pasal dalam perundang-undangan perencanaan yang tidak sesuai untuk diterapkan di daerah
Kebijakan pimpinan yang lugas dan efisien
e. Program perencanaan pembangunan ekonomi
Belum adanya konsep perencanaan pembangunan ekonomi terpadu di Kab. Bandung
Dokumen Master Plan Ekonomi Kab.Bandung masih dalam proses penyusunan
- Potensi sektor ekonomi yang banyak dan beragam dimiliki oleh wil. Kab. Bandung
- Stakeholder yang saling mendukung merupakan sinergi MP3EI.
f. Program perencanaan sosial budaya
-Belum adanya acuan perencanaan sosial mengenai bantuan hibah/bansos -Belum adanya indikator pembiayaan SKPD kewilayahan (kecamatan,
-Masih dalam proses pembahasan - Masih dalam proses pembahasan
- Permen no 32 tentang Hibah Bansos -Potensi wilayah di 31Kecamatan dan 9 Kelurahan
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 III - 4
Visi : Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, berlandaskan Religius Kultural dan Berwawasan Lingkungan
No. Misi dan Program KDH dan Wk. KDH Terpilih
Permasalahan Pelayanan Bappeda
Faktor
Penghambat Pendorong
Kelurahan) -Belum semua SKPD mempunyai SPM ( Standar Pelayanan Minimal)
-Lamanya proses pembahasan
-Adanya surat dari Kemendagri tentang percepatan SPM
g. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Belum terintegrasinya konsep, data dan informasi potensi, permasalahan dan penanggulangan
Belum terintegrasi nya konsep, data dan informasi potensi, permasalahan dan penanggulangan
Tersedianya teknologi dan sumber daya
h. Program pengembangan data/ informasi/statistik daerah
-Keterbatasan baku statistik yang tersedia -Belum adanya sistem data/ statistik yang komprehensif
Pengumpulan data yang dilaksanakan kadang-kadang terlambat oleh proses permintaan ijin dari SKPD/ Lembaga/ perusahaan
Belum ada perhitungan angka-angka statistik yang cepat dan pasti, terkait penggunaan data untuk perencanaan
Kerjasama dengan BPS sudah dilaksanakan sejak lama, dan disepakati serta diakui legislatif
Kerjasama dengan BPS sudah dilaksanakan sejak lama, dan disepakati serta diakui legislatif
2. Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur serta Keterpaduan Pemanfaatan Tata Ruang Wilayah
i Program Perencanaan Tata Ruang
Belum ada data yang lebih rinci
Acuan, masih bersifat umum/ global
Tersedia Perda No 3 Tahun 2008 tentang
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 III - 5
Visi : Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, berlandaskan Religius Kultural dan Berwawasan Lingkungan
No. Misi dan Program KDH dan Wk. KDH Terpilih
Permasalahan Pelayanan Bappeda
Faktor
Penghambat Pendorong
RTRW dan mekanisme prosedur perijinannya yang dikendalikan oleh BPMP
3.3 Telahaan Renstra
Hasil analisis terhadap Renstra Bappeda Provinsi, Bappeda Kabupaten perlu
menyusun daftar faktor penghambat dan pendorong pelayanan Bappeda Kabupaten
Bandung yang akan mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi pada
Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Permasalahan Pelayanan Bappeda Kabupaten Bandung berdasarkan Sasaran Renstra
Bappeda Provinsi beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No. Sasaran Jangka
Menengah Renstra Bappeda Provinsi
Permasalahan Pelayanan Bappeda
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Tercapainya peningkatan kinerja aparatur Bappeda
- Masih kurangnya sumber daya manusia (SDM), baik kualitas maupun kuantitas dibandingkan dengan beban kerja yang dilaksanakan di Bappeda.
- Jumlah SDM Bappeda yang telah memiliki sertifikat Pengandaan Barang/Jasa masih sedikit
- Kebijakan pendistribusian pegawai bukan kewenangan Bappeda.
- Masih kurangnya pengiriman diklat structural dan fungsional SDM Bappeda
SDM Bappeda mayoritas sarjana
2. Tersedianya sarana dan prasarana serta SOP pelayanan Bappeda
Belum tersedianya SOP. - Sarana dan yang belum memadai.
- Belum adanya
- Keterbukaan komunikasi dan informasi.
- Partisipasi dari
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 III - 6
No. Sasaran Jangka
Menengah Renstra Bappeda Provinsi
Permasalahan Pelayanan Bappeda
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
standarisasi. berbagai stakeholder.
3. Tercapainya koordinasi dan sinergitas perencanaan
Belum adanya sinergitas Perencanaan yang optimal.
- Persepsi yang masih berbeda dan masih munculnya ego sektoral.
- Sektoral mempunyai potensi cukup banyak dan beragam.
4. Tercapainya satu data dan informasi pembangunan Jawa Barat
Belum adanya keseragaman data /informasi antara BPS dengan SKPD
Kurangnya koordinasi antara SKPD dengan BPS
Keinginan bersama seluruh SKPD dalam menyamakan dan menseragamkan data yang tersedia.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.
RTRW Kabupaten Bandung telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun
2008 tentang RTRW Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027 memuat peruntukan ruang di
wilayah Kabupaten Bandung, agar ruang tersebut difungsikan sesuai dengan peruntukannya
dan tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Lingkungan hidup merupakan isu
yang mengemuka pada saat ini, terjadinya kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia.
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini :
Tabel 3.3. Permasalahan Pelayanan Bappeda berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya.
No. Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi Bappeda
Permasalahan Pelayanan Bappeda
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Sosialisasi RTRW Belum dilaksanakan secara rutin dan menyeluruh
Anggaran dan mekanisme
Undang-Undang No 26 Tahun2007 Tentang Penataan Ruang
2. Pelayanan data dan informasi peta
Belum optimal hasil penelitian untuk bahan perencanaan
Anggaran dan SDM
Undang-Undang No 14 Tahun 2008 Tentang
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 III - 7
No. Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi Bappeda
Permasalahan Pelayanan Bappeda
Faktor
Penghambat Pendorong
Keterbukaan Informasi Publik
3. Pengendalian Penataan ruang
BKPRD (Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah) belum optimal dilaksanakan
Peraturan perundangan kepala daerah belum direvisi
Undang-Undang No 26 Tahun2007 Tentang Penataan Ruang
4. Evaluasi pemanfaatan ruang
Belum dilaksanakan secara optimal masih bersifat parsial
Anggaran Undang-Undang No 26 Tahun2007 Tentang Penataan Ruang
3.5 Penentuan Isu- isu Strategis
Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau belum
dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka
panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara
bertahap.
Berdasarkan identifikasi permasalahan-permasalahan, dan hasil telaahan lainnya,
maka isu strategis yang berkembang di Bappeda Kabupaten Bandung yaitu :
1. Kuantitas SDM yang sesuai standar kebutuhan unit kerja yang merupakan situasi dan
kondisi yang akhir-akhir ini menjadi penting, untuk menunjang aktivitas kinerja bappeda
dalam penyusunan dokumen perencanaan dan penyusunan dokumen hasil-hasil
penelitian, sehingga menjadi lebih terarah, dan terukur. Dalam rangka mewujudkan
tujuan dan mencapai sasaran yang akan di capai Bappeda, faktor peluang yang ada di
lingkungan eksternal menjadi penting, agar jumlah SDM yang dibutuhkan sudah
terpenuhi, juga memiliki SDM yang berpotensi yang profesional sesuai tugas dan
fungsinya.
2. Konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, yang senantiasa berbeda, karena
proses perencanaan sampai dengan proses penganggaran (APBD) tidak luput dari
keterlibatan banyak pihak, seperti kepala SKPD, DPRD, Stakeholder dan masyarakat.
Sehingga mulai dari dokumen RKPD yang dilegalisasi oleh peraturan kepala daerah, yang
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 III - 8
selanjutnya disusun KUA/PPAS yang disepakati antara kepala daerah dengan DPRD
(Bangar), yang memungkinkan terjadi perubahan-perubahan baik pada
program/kegiatan baru beserta anggarannya karena ada kebijakan-kebijakan dari
pemerintah pusat / provinsi dan kepentingan mendesak hasil kesepakan bersama untuk
kepentingan masyarakat Kabupaten Bandung.
3. Produk-produk perencanaan yang mengarah pada pembangunan kewilayahan (core
bisnis), terukur dan berdaya guna, untuk mencapai tujuan visi dan misi bappeda yang
ingin dicapai. Kondisi akhir-akhir ini, dokumen-dokumen perencanaan yang telah
dihasilkan oleh Bappeda merupakan produk perencanaan hasil dari gabungan dari
rencana-rencana kerja dari SKPD, yang didalamnya berisi usulan-usulan dari wilayah hasil
musrenbang mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten. Sehingga konsep
perencanaan pembangunan kewilayahan belum terbentuk disemua sektor, baru
beberapa sektor yang telah berjalan.
4. Hasil kajian/penelitian dan data – data statistik lebih bermanfaat dan informatif, dalam
menunjang dan mendukung dokumen perencanaan pembangunan daerah. Kondisi akhir-
akhir ini, menunjukkan belum optimalnya hasil-hasil kajian/penelitian yang dapat
dijadikan bahan perencanaan, dan data-data statistik yang tersedia, belum menghasilkan
data yang terkini dan terbaru.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 IV- 1
BAB IV
VISI, MISI,TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Bandung. Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015 berpedoman
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung tahun
2010-2015 dan memperhatikan Rencana Strategi Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 -
2013. Visi Kabupaten Bandung yang tercantum dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Kabupaten
Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, Melalui Tatakelola Pemerintahan yang Baik
dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan Berlandaskan Religius Kultural dan Berwawasan
Lingkungan. Visi tersebut dijabarkan ke dalam 7 (tujuh) Misi Pembangunan yaitu :
1. Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi.
2. Meningkatkan Kualitas SDM (Pendidikan dan Kesehatan), memantapkan kesalehan sosial
berlandaskan iman dan taqwa.
3. Memantapkan pemulihan Keseimbangan Lingkungan Pembangunan Berkelanjutan.
4. Menggali, menumbuhkembangkan dan melestarikan budaya sunda serta kearifan lokal
lainnya.
5. Memantapkan Pembangunan Perdesaan.
6. Meningkatkan Ketersediaan dan kualitas Infrastruktur serta Keterpaduan pemanfaatan
Tata Ruang Wilayah.
7. Meningkatkan partisipasi sektor swasta, pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daya
saing daerah.
Perwujudan Visi dan Misi tersebut akan dibangun untuk membantu bahu membahu,
dalam budaya sunda yang dikenal istilah “Sabilulungan”, dengan pengertian sareundeuk,
saigel, sabobot sapihanean, rempug jukung sauyunan, rampak gawe babarengan yang
mengandung arti silih asah, silih asuh, silih asih sareng silih wawangi. Kinerja pemerintahan
dan kehidupan masyarakat harus dilandasi oleh semangat “Sabilulungan” yang identik
dengan nyantri, nyunda, nyantana, nyantika, nyakola dan sikap yang luhur, luhung, parigel,
gesit binangkit. melalui filosofi nilai luhur budaya sunda ini, menjadikan energi kolektif luar
biasa yang secara konstektual dapat terwujud dalam bentuk kerjasama warga dengan
pemerintah atau tumbuhnya sinergitas antara peran pemerintah dengan partisipasi aktif
masyarakat dalam menyelesaikan berbagai isu dan permasalahan.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 IV- 2
Untuk bisa mewujudkan rencana Pembangunan Pemerintah Kabupaten Bandung
yang mengacu pada Visi dan Misinya, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
mempunyai Visi “Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas dan
Profesional”.
Penjabaran makna dari Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah
sebagai berikut :
1. Mewujudkan adalah Rencana kegiatan yang menjadi kenyataan.
2. Perencanaan adalah Proses yang kontinyu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari cara
untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai tujuan di
masa mendatang.
3. Pembangunan adalah Sebagai suatu proses, yang berkaitan dengan mekanisme atau
kinerja suatu sistem.
4. Berkualitas adalah memiliki karakteristik yang baik, dapat terukur dengan parameter
yang ditetapkan.
5. Profesional adalah memiliki keahlian/kemampuan, mendapat pengakuan (kompetensi,
menguasai informasi, berpikir sistematik/rasional, produktif, berdisiplin, bekerja efisien
dan efektif.
Agar Visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan
efisiensinya perencanaan pembangunan yang profesional maka rumusan Misi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perencanaan yang Profesional
2. Meningkatkan Kualitas Produk Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan
Tabel 4.1 Keterkaitan Visi dan Misi Bappeda Kabupaten Bandung dengan Visi Misi Pemerintah
Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015.
Visi Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015 “Mewujudkan Kabupaten Bandung yang maju, Mandiri dan Berdaya Saing, Melalui Tatakelola Pemerintahan Yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan Berlandaskan Religius Kultural dan Berwawasan Lingkungan”
Visi BAPPEDA Kabupaten Bandung tahun 2010 – 2015 “Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas dan Profesional”
Misi Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015
Misi BAPPEDA Kabupaten Bandung tahun 2010 – 2015
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 IV- 3
1. Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi. 2. Meningkatkan Kualitas SDM ( Pendidikan dan
Kesehatan), memantapkan Kesalehan Sosial berlandaskan Iman dan Taqwa.
3. Memantapkan pemulihan Keseimbangan Lingkungan Pembangunan Berkelanjutan.
4. Menggali, menumbuhkembangkan dan melestarikan budaya sunda serta kearifan lokal lainnya.
5. Memantapkan Pembangunan Perdesaan. 6. Meningkatkan Ketersediaan dan kualitas
Infrastruktur serta Keterpaduan pemanfaatan Tata Ruang Wilayah.
7. Meningkatkan partisipasi sektor swasta, pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daya saing daerah.
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perencanaan yang Profesional
2. Meningkatkan Kualitas Produk Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BAPPEDA Kabupaten Bandung.
Tujuan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatnya Kualitas SDM Perencanaan yang profesional
2. Meningkatnya Kualitas produk Perencanaan dan evaluasi pembangunan
3. Meningkatnya kuantitas dan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan
Sasaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi.
2. Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai.
3. Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran
4. Meningkatnya ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan
5. Meningkatnya kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap
program/kegiatan yang disepakati dianggarkan
6. Meningkatnya capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan
7. Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah
8. Meningkatnya pelayanan perkantoran sesuai standar operasional prosedur berlaku
9. Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan
10. Meningkatnya jumlah jenis dan pemanfaatan data statistik daerah
11. Meningkatnya luasan data spasial/peta analog terkini
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 IV- 4
Untuk lebih memudahkan dalam penetapan tujuan, sasaran untuk setiap
tahunnya selama lima tahun kedepan maka kami sajikan tabel sebagai berikut:
Tabel. 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Bappeda Kabupaten Bandung
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Pada tahun ke-
1 2 3 4 5
Meningkatnya Kualitas SDM Perencanaan yang profesional
Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi.
Jumlah pegawai yang memiliki keahlian bidang perencanaan dan evaluasi
Orang 10 10 10 10 10
Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai.
Prosentase pemenuhan peralatan dan perlengkapan perkantoran
% 20 20 20 20 20
Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran
Prosentase pemenuhan operasional perkantoran
% 20 20 20 20 20
Meningkatnya Kualitas produk Perencanaan dan evaluasi pembangunan
Meningkatnya ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan
Prosentase ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan
% 42,11 10,53 21,05 10,53 15,79
Meningkatnya kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan
Prosentase kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan
% 20 20 20 20 20
Meningkatnya capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan
Prosentase capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan
% 20 20 20 20 20
Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah
Prosentase Implementasi pemanfaatan ruang terhadap Perda Tata ruang
% 10 10 20 30 30
Meningkatnya pelayanan perkantoran sesuai standar operasional prosedur berlaku
Prosentase pemenuhan pelayanan administrasi perkantoran
% 20 20 20 20 20
Meningkatnya kuantitas dan
Meningkatnya pemanfaatan
Jumlah hasil penelitian dan
Doc 1 1 1 1 1
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 IV- 5
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Pada tahun ke-
1 2 3 4 5
kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan
hasil penelitian dan pengembangan
pengembangan
Prosentase pemanfaatan Data hasil penelitian dalam penunjang penyusunan perencanaan pembangunan daerah
% 20 20 20 20 20
Meningkatnya jumlah jenis dan pemanfaatan data statistik daerah.
Jumlah dan jenis data statistik daerah Jenis 6 8 10 10 10
Prosentase implementasi pemanfaatan produk data statistik daerah
% 13,63 18,18 22,73 22,73 22,73
Meningkatnya kelengkapan data spasial/peta digital dan analog
Prosentase pengolahan data spasial/peta analog
% 20 20 20 20 20
4.3 Strategis Bappeda Kabupaten Bandung
Faktor-faktor yang mempengaruhi baik pada lingkungan internal maupun eksternal
dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT (strengths, weaknesses, opportunities,
threats). Dari hasil analisis SWOT kemudian disusun strategi perencanaan, pengendalian dan
evaluasi pembangunan dalam lima tahun ke depan sebagai berikut:
1. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi dalam peningkatan data dan informasi
2. Peningkatan produk perencanaan yang implementatif
3. Peningkatan kesejahteraan aparatur
4. Peningkatan kualitas pelayanan menurut standar mutu/ ISO
5. Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM melalui pendidikan dan pelatihan
6. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya
7. Penerapan system reward and punishment yang berkeadilan
8. Peningkatan pemahaman bersama tentang proses dan mekanisme dalam konsistensi
perencanaan dan penganggaran
9. Perubahan arah perencanaan dari sektoral menjadi kewilayahan
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 IV- 6
10. Peningkatan partisipatif masyarakat
11. Terjalinnya komunikasi dan sinkronisasi dalam mensinergiskan perencanaan
pembangunan
12. Memberikan keleluasaan kepada staf untuk berinovasi dan berkreasi dalam rangka
meningkatkan kinerjanya
13. Peningkatan kualitas data dan informasi
14. Penyediaan dokumen rencana tata ruang sesuai dengan kebutuhan / peruntukannya.
15. Peningkatan peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran
16. Peningkatan pemenuhan operasional perkantoran
17. Peningkatan kepatuhan para pelaksana kebijakan terhadap regulasi perencanaan
pembangunan
18. Menyamakan pemahaman tentang konsistensi perencanaan dan penganggaran didalam
perumusan perencanaan pembangunan
19. Peningkatan pelaksanaan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pembangunan
20. Peningkatan konsistensi penerapan rencana tata ruang wilayah
21. Peningkatan kualitas pengolahan hasil – hasil penelitian dan pengembangan
22. Peningkatan kualitas dan kuantitas data statistik daerah
23. Peningkatan kualitas data spasial peta analog bagi perencanaan pembangunan
Dari beberapa strategi di atas, kemudian ditetapkan prioritas strategi yang akan
ditempuh dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran menggunakan analisis tapisan yang
berdasarkan 9 (sembilan) indikator, yaitu: (a) waktu pelaksanaan strategi; (b) Besar
pengaruhnya dalam mencapai tujuan dan sasaran; (c) Biaya yang diperlukan; (d)
Pelaksanaan strategi memerlukan Pengembangan baru, perubahan yang konsekuen,
penyesuaian terhadap perundang-undangan, penambahan fasilitas dan penambahan tenaga
kerja / staf; (e) Pendekatan terbaik bagi pemecahan masalah; (f) akibat yang ditimbulkan
apabila salah dalam melaksanakan strategi; (g) Dampak yang timbul terhadap dinas-dinsa
lainnya; (h)Sensitivitas strategi terhadap aspek sosial, ekonomi dan politik
Berdasarkan hasil analisis tapisan yang telah dilakukan, menghasilkan rumusan 11
(sebelas) strategi utama dari 23 alternatif rencana strategi Bappeda tahun 2010-2015 yaitu :
1. Peningkatan kualitas pelayanan menurut standar mutu/ ISO
2. Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM melalui pendidikan dan pelatihan
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 IV- 7
3. Peningkatan peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran
4. Peningkatan pemenuhan operasional perkantoran
5. Peningkatan kepatuhan para pelaksana kebijakan terhadap regulasi perencanaan
pembangunan
6. Menyamakan pemahaman tentang konsistensi perencanaan dan penganggaran didalam
perumusan perencanaan pembangunan
7. Peningkatan pelaksanaan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pembangunan
8. Peningkatan konsistensi penerapan rencana tata ruang wilayah
9. Peningkatan kualitas pengolahan hasil – hasil penelitian dan pengembangan
10. Peningkatan kualitas dan kuantitas data statistik daerah
11. Peningkatan kualitas data spasial peta analog bagi perencanaan pembangunan
Dengan penjelasan, bahwa sesuai visi dan misi Bappeda Kabupaten Bandung pada
lima tahun kedepan, perlunya memanfaatkan teknologi data dan informasi yang sedang
dikembangkan seperti peningkatan Band With dari 1 MB menjadi 3 MB, pada jaringan
internet yang digunakan sebagai sarana informasi kepada masyarakat dan instansi lainnya
yang membutuhkan informasi perencanaan pembangunan daerah.
Perlunya menciptakan produk-produk perencanaan yang implementatif, yang dapat
menghasilkan output sesuai indikator kinerja kegiatan, yang menghasilkan capaian program
yang direncanakan, yang bermanfaat bagi masyarakat luas dan berdampak pada
pembangunan daerah secara signifikan.
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan Bappeda, perlu dilakukan pendekatan
pelayanan prima yang handal (reliability), tanggap (responsif), dengan keyakinan
(confidence), peduli (empati), dan berwujud (tangible).
Untuk mewujudkan itu semua, perlu ditunjang dengan kapasitas sumber daya
manusia sesuai tugas dan fungsinya dan profesionalitas yang mempuni serta penerapan
system reward and punishment yang berkeadilan, sebagaimana yang tercantum dalam
Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010 –
2015.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 IV- 8
Untuk mencapai berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut, maka
Bappeda menetapkan kebijakan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
sebagai berikut:
1. Meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi SDM Secara Formal dan Non-Formal skala
nasional dan Internasional .
2. Meningkatkan penyediaan peralatan Kerja dan perlengkapan perkantoran secara memadai dan
mutakhir.
3. Meningkatkan penyediaan operasional perkantoran secara efektif dan efisien.
4. Meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan
partisipatif.
5. Meningkatkan konsistensi perumusan perencanaan dan perumusan penganggaran
dalam program/kegiatan pembangunan
6. Meningkatkan pelaksanaan pengendalian, evaluasi, dan pelaporan pembangunan.
7. Meningkatkan sinergitas perencanaan pemanfaatan dan pengendalian ruang antar
instansi dan stake holder (masyarakat).
8. Meningkatkan standar mutu pelayanan.
9. Meningkatkan penerapan hasil – hasil penelitian dan pengembangan dalam
perencanaan pembangunan.
10. Meningkatkan kuantitas dan kualitas data statistik daerah bagi perencanaan
pembangunan
11. Meningkatkan pemanfaatan data spasial peta analog terkini bagi perencanaan
pembangunan
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 IV- 9
Visi : Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas dan Profesional
MISI I : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perencanaan yang Profesional
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatnya Sumber Daya Aparatur yang Profesional
Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi.
Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM melalui pendidikan dan pelatihan.
Meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi SDM Secara Formal dan Non-Formal skala nasional dan Internasional
Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai.
Peningkatan peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran
Meningkatkan penyediaan peralatan Kerja dan perlengkapan perkantoran secara memadai dan mutakhir.
Meningkatnya pemenuhan Operasional Perkantoran.
Peningkatan pemenuhan operasional perkantoran
Meningkatkan penyediaan operasional perkantoran secara efektif dan efisien.
MISI II : Meningkatkan kualitas produk perencanaan dan evaluasi pembangunan
Meningkatnya Kualitas produk Perencanaan dan evaluasi Pembangunan.
Meningkatnya ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan.
Peningkatan kepatuhan para pelaksana kebijakan terhadap regulasi perencanaan pembangunan
Meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan partisipatif.
Meningkatnya kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati untuk dianggarkan.
Menyamakan pemahaman tentang konsistensi perencanaan dan penganggaran didalam perumusan perencanaan pembangunan
Meningkatkan konsistensi perumusan perencanaan dan perumusan penganggaran dalam program/kegiatan pembangunan
Meningkatnya capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan
Peningkatan pelaksanaan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pembangunan
Meningkatkan pelaksanaan pengendalian, evaluasi, dan pelaporan pembangunan.
Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah.
Peningkatan konsistensi penerapan rencana tata ruang wilayah
Meningkatkan sinergitas perencanaan pemanfaatan dan
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 IV- 10
Visi : Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas dan Profesional
pengendalian ruang antar instansi dan stake holder (masyarakat).
Meningkatnya pelayanan perkantoran sesuai standar operasional prosedur berlaku.
Peningkatan kualitas pelayanan menurut standar mutu/ ISO
Meningkatkan standar mutu pelayanan.
MISI III : Meningkatkan kuantitas dan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan
Meningkatnya kuantitas dan kuallitas data dan informasi perencanaan pembangunan.
Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan.
Peningkatan kualitas pengolahan hasil – hasil penelitian dan pengembangan
Meningkatkan penerapan hasil – hasil penelitian dan pengembangan dalam perencanaan pembangunan.
Meningkatnya jumlah jenis dan pemanfaatan data statistik daerah.
Peningkatan kualitas dan kuantitas data statistik daerah
Meningkatkan kuantitas dan kualitas data statistik daerah bagi perencanaan pembangunan
Meningkatnya kelengkapannya data spasial/peta digital dan analog.
Peningkatan kualitas data spasial peta analog bagi perencanaan pembangunan
Meningkatkan pemanfaatan data spasial peta analog terkini bagi perencanaan pembangunan
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 V- 1
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bab sebelumnya telah diuraikan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan
Kebijakan maupum program Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang secara
langsung maupun tidak langsung akan mendukung dalam mewujudkan Visi dan Misi Kepala
Daerah. Program/kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang akan
dilaksanakan merupakan bagian dari Program Pembangunan Kabupaten Bandung yang
berisi program prioritas terpilih untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut.
Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan
indikatif pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) tahun 2011 – 2015
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 V- 2
Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Meningkatnya
kemampuan
pegawai di bidang
perencanaan dan
evaluasi.
Jumlah pegawai
yang memiliki
keahlian bidang
perencanaan dan
evaluasi
x x 05 Program Peningkatan
Kapasitas sumber
daya aparatur
Jumlah pegawai yang memiliki
keahlian bidang perencanaan
dan evaluasi
10 30.000.000 10 - 10 - 10 - 10 - 30.000.000
Meningkatnya
kemampuan
pegawai di bidang
perencanaan dan
evaluasi.
Jumlah pegawai yang
memiliki keahlian
bidang perencanaan
dan evaluasi
x x 05 1 Pendidikan dan
pelatihan formal
1 paket 30.000.000 - - - - 1 paket 30.000.000 Bappeda
x x 03 Program peningkatan
disiplin aparatur
x x 03 02 Pengadaan pakaian
dinas beserta
perlengkapannya
Tersedianya Pakaian Dinas
x x 03 03 Pengadaan pakaian
kerja lapangan
Tersedianya Pakaian Kerja
Lapangan
x x 03 04 Pengadaan pakaian
KORPRI
Tersedianya Pakaian KORPRI
x x 03 05 Pengadaan pakaian
khusus hari-hari tertentu
Tersedianya Pakaian Olahraga
Meningkatnya
peralatan kerja dan
perlengkapan
perkantoran yang
memadai.
Prosentase
pemenuhan peralatan
dan perlengkapan
perkantoran
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
127.500.000 57.500.000 57.500.000 57.500.000 57.500.000 357.500.000
Meningkatnya
peralatan kerja dan
perlengkapan
perkantoran yang
memadai.
Prosentase
pemenuhan peralatan
dan perlengkapan
perkantoran
1 6 1 12 Penyediaan Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
Tersedianya alat-alat listrik dan
elektronik
15/328 jns/sat 7.500.000 25/275 jns/sat 7.500.000 25/275 jns/sat 7.500.000 25/275 jns/sat 7.500.000 25/275 jns/sat 7.500.000 115 jenis 37.500.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
peralatan kerja dan
perlengkapan
perkantoran yang
memadai.
Prosentase
pemenuhan peralatan
dan perlengkapan
perkantoran
1 6 1 13 Penyediaan Peralatan
dan Perlengkapan
Kantor
Tersedianya peralatan dan
perlengkapan kantor selama 1
tahun anggaran.
- Lemari Arsip
- Filling Kabinet
- Komputer PC
- Komputer Note Book
- Komputer Tablet
- Hardisk Eksternal
- Sofa
- Kursi
5 unit
5 unit
3 unit
4 unit
3 unit
2 unit
3 unit
30 buah
120.000.000
3 unit
3 unit
4 unit
3 unit
2 unit
50.000.000 1 paket 50.000.000 1 paket 50.000.000 1 paket 50.000.000 5 paket 320.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
peralatan kerja dan
perlengkapan
perkantoran yang
memadai.
Prosentase
pemenuhan peralatan
dan perlengkapan
perkantoran
1 6 2 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Terfungsikannya sarana dan
prasarana perkantoran
1.385.000.000 498.100.000 498.100.000 498.100.000 498.100.000 3.377.400.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
peralatan kerja dan
perlengkapan
perkantoran yang
memadai.
Prosentase
pemenuhan peralatan
dan perlengkapan
perkantoran
1 6 2 4 Pengadaan Mobil
Jabatan
Tersedianya kendaraan
Operasional
6 unit 1.080.000.000 0 0 0 0 6 unit 1.080.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya Kualitas
SDM Perencanaan yang
profesional
Meningkatnya
kemampuan
pegawai di bidang
perencanaan dan
evaluasi.
Jumlah pegawai yang
memiliki keahlian
bidang perencanaan
dan evaluasi
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung
4
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
Lokasi
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
2
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
4
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
Lokasi
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
Meningkatnya
peralatan kerja dan
perlengkapan
perkantoran yang
memadai.
Prosentase
pemenuhan peralatan
dan perlengkapan
perkantoran
1 6 2 22 Pemeliharaan
Rutin/Berkala Gedung
Kantor
Terpeliharanya gedung dan
halaman kantor
1 paket 120.000.000 1 paket 78.000.000 1 paket 78.000.000 1 paket 78.000.000 1 paket 78.000.000 5 paket 432.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
peralatan kerja dan
perlengkapan
perkantoran yang
memadai.
Prosentase
pemenuhan peralatan
dan perlengkapan
perkantoran
1 6 2 24 Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Kendaraan
Dinas/Operasional
- Terpeliharanya kendaraan roda
empat
- Terpeliharanya kendaraan roda
empat
9 Unit
13 unit
185.000.000 9 Unit
13 unit
420.100.000 9 Unit
13 unit
420.100.000 9 Unit
13 unit
420.100.000 9 Unit
13 unit
420.100.000 45 Unit
65 unit
1.865.400.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
pemenuhan
operasional
perkantoran
Prosentase
pemenuhan
operasional
perkantoran
1 6 1 Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Terwujudnya kelancaran
pelaksanaan tugas perkantoran
828.040.000 750.940.350 750.940.350 750.940.350 750.940.350 3.831.801.400
Meningkatnya
pemenuhan
operasional
perkantoran
Prosentase
pemenuhan
operasional
perkantoran
1 6 1 1 Penyediaan Jasa Surat
Menyurat
Meningkatnya koordinasi dan
informasi antar SKPD dengan
pembuatan surat keluar dan
Penerimaan Surat Masuk
1750 kel
2500 msk
10.000.000 1800 kel
2400 msk
10.000.000 1900 kel
2400 msk
10.000.000 1900 kel
2400 msk
10.000.000 1900 kel
2400 msk
10.000.000 9250 kel
12100 msk
50.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
pemenuhan
operasional
perkantoran
Prosentase
pemenuhan
operasional
perkantoran
1 6 1 2 Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
• Tersedianya tenaga jasa
perbaikan isntalasi listrik
• Tersedianya air minum.
• Tersedianya jasa telekomunikasi
• Tersedianya jasa internet
1 org
1056 galon
12 bln
12 bln
80.040.000 1 org
990 galon
12 bln
12 bln
55.000.000 1 org
990 galon
12 bln
12 bln
55.000.000 1 org
990 galon
12 bln
12 bln
55.000.000 1 org
990 galon
12 bln
12 bln
55.000.000 5 org
5016 galon
60 bln
60 bln
300.040.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
pemenuhan
operasional
perkantoran
Prosentase
pemenuhan
operasional
perkantoran
1 6 1 8 Penyediaan Jasa
Kebersihan Kantor
• Tersedianya jasa petugas
kebersihan
• Tersedianya peralatan dan
bahan kebersihan.
2 org
44 jenis
45.000.000 2 org
30 jenis
48.000.000 2 org
40 jenis
48.000.000 2 org
40 jenis
48.000.000 2 org
40 jenis
48.000.000 10 org
194 jenis
237.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
pemenuhan
operasional
perkantoran
Prosentase
pemenuhan
operasional
perkantoran
1 6 1 9 Penyediaan Jasa
Perbaikan Peralatan
Kerja
• Tersedianya jasa servis
peralatan kantor
• Tersedianya biaya pengadaan
suku cadang (Printer, komputer
dan jaringan)
1 org
12 bln
40.000.000 1 org
12 bln
45.000.000 1 org
12 bln
45.000.000 1 org
12 bln
45.000.000 1 org
12 bln
45.000.000 5 org
60 bln
220.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
pemenuhan
operasional
perkantoran
Prosentase
pemenuhan
operasional
perkantoran
1 6 1 10 Penyediaan Alat Tulis
Kantor
• Tersedianya alat tulis kantor 91 jns 185.000.000 91 jns 103.440.350 100 jns 103.440.350 100 jns 103.440.350 100 jns 103.440.350 482 jns 598.761.400 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
pemenuhan
operasional
perkantoran
Prosentase
pemenuhan
operasional
perkantoran
1 6 1 11 Penyediaan Barang
Cetakan dan
Penggandaan
• Tersedianya bahan cetakan
• Tersedianya hasil Penggandaan
24 jns
110.000 lbr
40.000.000 17 jns
70.320 lbr
38.000.000 25 jns
80000 lbr
38.000.000 25 jns
80000 lbr
38.000.000 25 jns
80000 lbr
38.000.000 25 jns
420320 lbr
192.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
pemenuhan
operasional
perkantoran
Prosentase
pemenuhan
operasional
perkantoran
1 6 1 14 Penyediaan Peralatan
Rumah Tangga
Tersedianya peralatan dan
perlengkapan kantor selama 1
tahun anggaran.
15 jenis 3.000.000 6 jenis 5.000.000 10 jenis 5.000.000 10 jenis 5.000.000 10 jenis 5.000.000 51 jenis 23.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
pemenuhan
operasional
perkantoran
Prosentase
pemenuhan
operasional
perkantoran
1 6 1 15 Penyediaan Bahan
Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan
- Tersedianya surat kabar lokal
- Tersedianya Surat Kabar
Regional
- Tersedianya Surat Kabar
Nasional
- Tersedianya buku peraturan
perundang-undangan
2 jenis
1 jenis
1 jenis
1 paket
20.000.000 2 jenis
1 jenis
1 jenis
1 paket
8.500.000 2 jenis
1 jenis
1 jenis
1 paket
8.500.000 2 jenis
1 jenis
1 jenis
1 paket
8.500.000 2 jenis
1 jenis
1 jenis
1 paket
8.500.000 10 jenis
5 jenis
5 jenis
5 paket
54.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
pemenuhan
operasional
perkantoran
Prosentase
pemenuhan
operasional
perkantoran
1 6 1 17 Penyediaan Makanan
dan Minuman
• Tersedianya makanan dan
minuman harian Pegawai.
• Tersedianya makanan dan
minuman rapat.
• Tersedianya makanan dan
minuman tamu
4320 Hok
990 Hok
660 Hok
150.000.000 8208 Hok
432 Hok
621 Hok
175.000.000 288 Hok
250 Hok
320 Hok
175.000.000 288 Hok
250 Hok
320 Hok
175.000.000 288 Hok
250 Hok
320 Hok
175.000.000 9072 Hok
2172 Hok
2241 Hok
850.000.000 Bappeda `
Meningkatnya Kualitas
SDM Perencanaan yang
profesional
3
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
4
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
Lokasi
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
Meningkatnya
pemenuhan
operasional
perkantoran
Prosentase
pemenuhan
operasional
perkantoran
1 6 1 18 Rapat-rapat Koordinasi
Ke Luar Daerah
• Terlaksananya pengiriman
pegawai mengikuti /memenuhi
undangan tingkat provinsi, luar
kabupaten dalam provinsi dan
ibukota negara
• Terlaksananya pengiriman
pegawai mengikuti /memenuhi
undangan di luar Provinsi Jawa
Barat dan Ibukota Negara
177 Hok
47 Hok
150.000.000 177 Hok
47 Hok
188.000.000 200 Hok
60 Hok
188.000.000 200 Hok
60 Hok
188.000.000 200 Hok
60 Hok
188.000.000 954 Hok
274 Hok
902.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
pemenuhan
operasional
perkantoran
Prosentase
pemenuhan
operasional
perkantoran
1 6 1 20 Rapat-rapat Koordinasi
dan Konsultasi Dalam
Daerah
Terlaksananya pengiriman
pegawai mengikuti /memenuhi
undangan dan kunjungan kerja ke
dalam wilayah kabupaten
122 Hok 85.000.000 201 Hok 70.000.000 225 Hok 70.000.000 225 Hok 70.000.000 225 Hok 70.000.000 998 Hok 365.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
pemenuhan
operasional
perkantoran
Prosentase
pemenuhan
operasional
perkantoran
1 6 1 22 Penunjang Hari-hari
Besar Bersejarah
Terlaksananya keikutsertaan
pegawai dalam peringatan hari
besar daerah dan nasional
239 Hok 20.000.000 5 kali 5.000.000 5 kali 5.000.000 5 kali 5.000.000 5 kali 5.000.000 25 kali 40.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
ketepatan waktu
penyusunan
dokumen
perencanaan
Prosentase
ketepatan waktu
penyusunan
dokumen
perencanaan
1 6 21 Program
perencanaan
pembangunan daerah
Terwujudnya sinergitas
pembangunan antar sector
maupun wilayah dalam
pembangunan daerah
1.150.000.000 693.944.642 739.419.502 774.794.715 939.427.315 4.297.586.174
Meningkatnya
ketepatan waktu
penyusunan
dokumen
perencanaan
Prosentase ketepatan
waktu penyusunan
dokumen
perencanaan
1 6 21 06 Penyelenggaraan
Musrembang RPJMD
2011-2015
Terwujudnya Dokumen RPJMD
Yang Sinergis Antar Sector Dan
Wilayah Selama 5 Tahun
1 paket 200.000.000 1 paket 200.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
ketepatan waktu
penyusunan
dokumen
perencanaan
Prosentase ketepatan
waktu penyusunan
dokumen
perencanaan
1 6 21 07 Penetapan RPJMD
2011-2015
Terwujudnya sinergitas
pembangunan antar sector
maupun wilayah dalam peraturan
daerah.
300 buku 250.000.000 300 buku 250.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
ketepatan waktu
penyusunan
dokumen
perencanaan
Prosentase ketepatan
waktu penyusunan
dokumen
perencanaan
1 6 21 08 Penyusunan rancangan
RKPD
Tersedianya Dokumen
Rancangan Awal RKPD
Kabupaten Bandung.
50 eks 75.000.000 50 buku 50.000.000 50 buku 65.000.000 50 buku 70.000.000 50 buku 70.000.000 250 buku 330.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
ketepatan waktu
penyusunan
dokumen
perencanaan
Prosentase ketepatan
waktu penyusunan
dokumen
perencanaan
1 6 21 09 Penyelenggaraan
Musrembang RKPD
- Tersedianya dokumen prosiding
pelaksanaan proses dan tahapan
penyusunan RKPD.
- Tersedianya Sistem RKPD
Online.
1 paket 400.000.000 10 buku 500.000.000 10 buku
1 paket
525.000.000 10 buku
1 paket
550.000.000 10 buku
1 paket
550.000.000 40 buku 2.525.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
ketepatan waktu
penyusunan
dokumen
perencanaan
Prosentase ketepatan
waktu penyusunan
dokumen
perencanaan
1 6 21 10 Penetapan RKPD -Tersedianya Perbup RKPD
beserta lampirannya
-Tersedianya Perubahan Perbup
RKPD beserta lampirannya
-Terlaksananya penyampaian
informasi RKPD.
1 paket 225.000.000 300 buku
150 buku
1 kali
143.944.642 300 buku
150 buku
1 kali
149.419.502 300 buku
150 buku
1 kali
154.794.715 300 buku
150 buku
1 kali
169.427.315 1200 buku
600 buku
5 kali
842.586.174 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
ketepatan waktu
penyusunan
dokumen
perencanaan
Prosentase ketepatan
waktu penyusunan
dokumen
perencanaan
1 6 21 05 Penyusunan
Draf/rancangan RPJMD
Tahun 2016-2020
Tersedianya Ranwal RPJMD
Tahun 2016-2020
- - - - 1 paket 150.000.000 1 paket 150.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya Kualitas
SDM Perencanaan yang
profesional
Meningkatnya Kualitas
produk Perencanaan dan
evaluasi pembangunan
4
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
4
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
Lokasi
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
Meningkatnya
kesesuaian
program/kegiatan
yang direncanakan
terhadap
program/kegiatan
yang disepakati
dianggarkan
Prosentase
kesesuaian
program/kegiatan
yang direncanakan
terhadap
program/kegiatan
yang disepakati
dianggarkan
Program
perencanaan
pembangunan daerah
Terwujudnya sinergitas
pembangunan antar sector
maupun wilayah dalam
pembangunan daerah
150.000.000 150.000.000 175.000.000 175.000.000 185.000.000 835.000.000
1 6 21 12 Koordinasi Penyusunan
Keterarangan
Pertanggungjawaban
Bupati (LKPJ)
Terwujudnya Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ)
Bupati sebagai bahan evaluasi
pembangunan
1 buku 150.000.000 1 buku 150.000.000 1 buku 175.000.000 1 buku 175.000.000 1 buku 185.000.000 5 buku 835.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Terwujudnya Nota Pengantar
LKPJ
1 buku 1 buku 1 buku 1 buku 1 buku 5 buku -
1 6 19 Program Perencanaan
Pengembangan Kota-
kota menengah dan
besar
Sinergitasnya pembangunan
antar sector dalam
Perencanaan Pembanguan
Prasarana Fisik dan wilayah
400.000.000 290.000.000 329.000.000 340.000.000 350.000.000 1.709.000.000
1 6 19 2 Koordinasi
Penyelesaian
Permasalahan
Transportasi Perkotaan
Tersedianya dokumen prosiding
pemantauan, pengendalian,
pelaksanaan dan hasil
perencanaan pembangunan
sektor transportasi
1 paket 100.000.000 10 buku 100.000.000 12 buku 114.000.000 12 buku 115.000.000 12 buku 120.000.000 46 buku 549.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
1 6 19 3 Koordinasi
Penanggulangan dan
Penyelesaian Bencana
Alam/Sosial
Tersedianya dokumen prosiding
pemantauan, pengendalian,
pelaksanaan dan hasil
perencanaan penanggulangan
dan penyelesaian bencana
alam/sosial
1 paket 50.000.000 10 buku 40.000.000 12 buku 45.000.000 12 buku 50.000.000 12 buku 50.000.000 46 buku 235.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
1 6 19 9 Koordinasi
Perencanaan air
minum, drainasi dan
sanitasi perkotaan
Tersedianya dokumen prosiding
pemantauan, pengendalian,
pelaksanaan dan hasil
perencanaan pembangunan
sektor drainase dan sanitasi
perkotaan
1 paket 250.000.000 10 buku 150.000.000 12 buku 170.000.000 12 buku 175.000.000 12 buku 180.000.000 46 buku 925.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
1 6 22 Program
perencanaan
pembangunan
ekonomi
Meningkatnya keterpaduan
perencanaan pembangunan
perekonomian dari berbagai
sektor
600.000.000 575.000.000 613.000.000 650.000.000 688.000.000 3.126.000.000
1 6 22 03 Penyusunan
Perencanaan
Pengembangan
Ekonomi Masyarakat
Tersusunya dokumen analisis
jejaring partisipatif ekonomi
masyarakat
1 dok 250.000.000 25 buku 175.000.000 30 buku 183.000.000 30 buku 200.000.000 30 buku 215.000.000 115 buku 1.023.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
1 6 22 04 Koordinasi perencanaan
pembangunan bidang
ekonomi
Tersedianya dokumen prosiding
pemantauan, pengendalian,
pelaksanaan dan hasil
perencanaan pembangunan
ekonomi meliputi 9 sektor
pembangunan
1 dok 150.000.000 5 buku 275.000.000 7 buku 290.000.000 7 buku 300.000.000 7 buku 310.000.000 26 buku 1.325.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya Kualitas
produk Perencanaan dan
evaluasi pembangunan
5
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
4
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
Lokasi
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
1 6 22 06 Penyusunan Masterplan
Penanggulangan
Kemiskinan
-Tersusunnya Laporan
Pelaksanaan Penanggulangan
Kemiskinan Daerah Kab.Bandung
-Tersusunnya Dokumen
Sinergitas PJM Nangkis Lingkup
Kabupaten Bandung dan Desa
1 dok 200.000.000 12 buku
10 buku
125.000.000 12 buku
12 buku
140.000.000 12 buku
12 buku
150.000.000 12 buku
12 buku
163.000.000 48 buku
46 buku
778.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
1 6 22 10 dst (Penyusunan
Rencana
Pengembangan
Kawasan Industri
Tembakau)
1 6 23 Program
perencanaan sosial
budaya
Tercapainya Kesepakatan
prioritas program dan kegiatan
yang diusulkan sebagai bahan
perencanaan pembangunan
lingkup bidang sosial tahun
2011.
1 dok 600.000.000 1 dok 325.000.000 1 dok 335.000.000 1 dok 350.000.000 1 dok 350.000.000 1.960.000.000
1 6 23 3 Koordinasi
Perencanaan
Pembangunan Bidang
Bosial dan Budaya
-Tersedianya dokumen prosiding
pemantauan, pengendalian,
pelaksanaan dan hasil
perencanaan pembangunan
Kesos dan Pemerintahan meliputi
17 sektor
pembangunan
-Tersusunnya Pagu Indikatif
Kewilayahan
1 dok 600.000.000 10 buku
10 buku
325.000.000 10 buku
10 buku
335.000.000 10 buku
10 buku
350.000.000 10 buku
10 buku
350.000.000 40 buku
40 buku
1.960.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
1 6 24 Program
Perencanaan
Prasarana Wilayah
dan Sumber Daya
Alam
Sinkronisasi perencanaan
pembangunan prasarana fisik
dan kewilayahan
1 dok 200.000.000 1 dok 125.000.000 1 dok 130.000.000 1 dok 140.000.000 1 dok 150.000.000 745.000.000
1 6 24 4 Dst... Koordinasi
Perencanaan
Pembangunan
Prasarana Fisik dan
Kewilayahan
Tersedianya dokumen prosiding
pemantauan, pengendalian,
pelaksanaan dan hasil
perencanaan pembangunan
Kesos dan Pemerintahan meliputi
Perumahan, Permukiman,
Kebersihan, Penataan Ruang,
Lingkungan Hidup dan
Pendampingan WISMP.
1 dok 200.000.000 10 buku 125.000.000 10 buku 130.000.000 10 buku 140.000.000 10 buku 150.000.000 40 buku 745.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
capaian
pelaksanaan
tahapan evaluasi
pembangunan
Prosentase capaian
pelaksanaan tahapan
evaluasi
pembangunan
Program
perencanaan
pembangunan daerah
Terwujudnya sinergitas
pembangunan antar sector
maupun wilayah dalam
pembangunan daerah
250.000.000 200.000.000 225.000.000 225.000.000 240.000.000 1.140.000.000
1 6 21 13 Monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan
rencana pembangunan
daerah
-Tersedianya dokumen evaluasi
kesesuaian Renja SKPD dengan
RKPD.
-Tersedianya Laporan Triwulanan
pelaksanaan pembangunan.
-Tersedianya laporan
pelaksanaan monitoring.
-Tersedianya laporan evaluasi
hasil pembangunan dan laporan
evaluasi hasil pembangunan
semester I
-Tersedianya dokumen evaluasi
kesesuaian Renstra SKPD
dengan RPJMD Tahun 2010-2015
60 buku
15 buku
15 buku
250.000.000 30 buku
60 buku
30 buku
140 buku
30 buku
200.000.000 30 buku
60 buku
30 buku
140 buku
30 buku
225.000.000 30 buku
60 buku
30 buku
140 buku
30 buku
225.000.000 30 buku
60 buku
30 buku
140 buku
30 buku
240.000.000 120 buku
300 buku
135 buku
575 buku
120 buku
1.140.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya Kualitas
produk Perencanaan dan
evaluasi pembangunan
6
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
4
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
Lokasi
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
Meningkatnya
kesesuaian
pemanfaatan ruang
terhadap rencana
tata ruang wilayah
Prosentase
Implementasi
pemanfaatan ruang
terhadap Perda Tata
ruang
1 5 15 Program Pemanfaatan
Ruang
Prosentase Implementasi
pemanfaatan ruang terhadap
Perda Tata ruang
80 - 85 500.000.000 95 525.000.000 97 525.000.000 100 540.000.000 2.090.000.000
1 5 15 13 Survey dan pemetaan Jumlah dokumen hasil Review
RTRW Kabupaten Bandung
Tahun 2007 - 2027
1 dok fakta dan
analisis
500.000.000 1 dok review
RTRW
525.000.000 1 dok monev
tata ruang
525.000.000 1 dok monev
tata ruang
540.000.000 4 dokumen 2.090.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Meningkatnya
pelayanan
perkantoran sesuai
standar operasional
prosedur berlaku
Prosentase
pemenuhan
pelayanan
administrasi
perkantoran
1 6 6 Program Peningkatan
Pengembangan
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan
Keuangan
Tersusunnya Laporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
29.600.000 27.239.000 27.239.000 27.239.000 27.239.000 138.556.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
1 6 6 1 Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD
- Tersusunnya Dokumen LAKIP
- Tersusunnya Dokumen Laporan
Tahunan
- Tersusunnya Dokumen Renja
- Tersusunnya Dokumen Laporan
Kinerja SKPD Triwulanan (I s/d III)
10 eks
10 eks
10 Eks
10 eks
21.000.000 8 eks
8 eks
8 eks
8 eks
20.226.000 10 buku
10 buku
10 buku
10 buku
20.226.000 10 buku
10 buku
10 buku
10 buku
20.226.000 10 buku
10 buku
10 buku
10 buku
20.226.000 48 buku
48 buku
48 buku
48 buku
101.904.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
1 6 6 2 Penyusunan Laporan
Keuangan Semesteran
- Tersusunnya dokumenlaporan
keuangan semester I
- Tersusunnya dokumenlaporan
keuangan semester II
6 buku
6 buku
3.600.000 6 buku
6 buku
2.510.000 6 buku
6 buku
2.510.000 6 buku
6 buku
2.510.000 6 buku
6 buku
2.510.000 30 buku
30 buku
13.640.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
1 6 6 3 Penyusunan Laporan
Prognosis Realisasi
Anggaran
Tersusunnya dokumen laporan
prognosis realisasi anggaran
12 buku 2.500.000 12 buku 2.500.000 12 buku 2.500.000 12 buku 2.500.000 12 buku 2.500.000 60 buku 12.500.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
1 6 6 4 Penyusunan Pelaporan
Keuangan Akhir Tahun
Tersusunnya dokumen laporan
keuangan akhir
12 buku 2.500.000 12 buku 2.003.000 12 buku 2.003.000 12 buku 2.003.000 12 buku 2.003.000 60 buku 10.512.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
1 6 16 Program Kerjasama
Pembangunan
Terlaksananya sinergitas
Perencanaan Pembangunan
Antara Pemerintah
Kabupaten/Kota se Jabar
dengan Pemerintah Prov. Jabar
150.000.000 - - - - 150.000.000
1 6 16 4 Koordinasai Dalam
Pemecahan Masalah-
masalah Daerah
Terlaksananya Pembangunan
Daerah secara sinegris antara
Pemerintah Prov. Jabar dengan
Pemkab/ Kota
1 paket 150.000.000 1 paket 150.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
1 6 15 Program
Pengembangan
Data/Informasi
Data/informasi sebagai
penunjang Penyusunan
Perencanaan Pembangunan
Daerah
400.000.000 300.000.000 325.000.000 325.000.000 340.000.000 1.690.000.000
Meningkatnya Kualitas
produk Perencanaan dan
evaluasi pembangunan
Meningkatnya
pemanfaatan hasil
penelitian dan
pengembangan
- Jumlah hasil
penelitian dan
pengembangan
- Prosentase
pemanfaatan Data
hasil penelitian dalam
penunjang
penyusunan
perencanaan
pembangunan
daerah.
Meningkatnya kuantitas
dan kualitas data dan
informasi perencanaan
pembangunan
7
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
4
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
Lokasi
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
1 6 15 2 Penyusunan dan
Pengumpulan Data
Informasi Kebutuhan
Penyusunan Dokumen
Perencanaan/Inventaris
asi Hasil Penelitian dan
Pengembangan Untuk
Mendukung
Pembangunan Daerah.
- Tersedianya dokumen prosiding
pemantauan, pengendalian,
pelaksanaan dan inventarisasi
hasil penelitian
-Tersedianya dokumen prosiding
pemantauan, pengendalian,
pelaksanaan dan inventarisasi
hasil penelitian
-Tersusunnya data dan infomrasi
hasil inventarisasi hasil penelitian
terbaru.
-Terlaksananya penyampaian
informasi pelaksanaan Sistem
Informasi Manajemen, Pengkajian
Pembangunan Daerah (SIMAJID)
1 dok 400.000.000
10 buku
5 cd
1 kali
300.000.000 20 buku 325.000.000 20 buku 325.000.000 20 buku 340.000.000 60 buku
10 buku
5 cd
1 kali
1.690.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
1 23 15 Program
pengembangan
data/informasi/statisti
k daerah
Terwujudnya data statistik
daerah Kabupaten Bandung
6 bk. statistik 1.150.000.000 6 bk 825.000.000 6 bk 865.000.000 6 bk 880.000.000 6 bk 880.000.000 4.600.000.000
1 23 15 02 Pengolahan, updating
dan analisis data dan
statistik daerah
-Tersedianya data profil dan
informasi kegiatan perkecamatan
-Tersusunnya buku Indeks
Pembangunan Manusia (IPM)
-Tersusunnya buku Kabupaten
Bandung Dalam Angka (KBDA),
-Tersusunnya buku Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM).
-Tersusunnya buku Data Pokok
Perencanaan Pembangunan.
- Suseda
- IHK
- Eksekutif Summary
25 buku
25 buku
25 buku
25 buku
25 buku
50 buku
850.000.000 35 buku
40 buku
40 buku
40 buku
40 buku
700.000.000 35 buku
40 buku
40 buku
40 buku
40 buku
725.000.000 35 buku
40 buku
40 buku
40 buku
40 buku
730.000.000 35 buku
40 buku
40 buku
40 buku
40 buku
730.000.000 140 buku
185 buku
185 buku
185 buku
160 buku
25 buku
25 buku
50 buku
3.735.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
1 23 15 04 Pengolahan, updating
dan analisis data PDRB
Tersedianya Buku PDRB
Kabupaten
300.000.000 40 buku 125.000.000 40 buku 140.000.000 40 buku 150.000.000 40 buku 150.000.000 160 buku 865.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
1 5 15 Program Pemanfaatan
Ruang
Prosentase Implementasi
pemanfaatan ruang terhadap
Perda Tata ruang
80 900.000.000 - - - - 900.000.000
1 5 15 13 Survey dan pemetaan Jumlah ketersediaan data peta
yang sudah bergeoreferensi untuk
keperluan penataan ruang
1 dok pemetaan 900.000.000 1 dok pemetaan 900.000.000 Bappeda Kabupaten
Bandung
Jumlah 8.350.140.000 5.317.723.992 5.595.198.852 5.718.574.065 5.996.206.665 30.977.843.574
Meningkatnya
jumlah jenis dan
pemanfaatan data
statistik daerah
- Jumlah dan jenis
data statistik daerah
- Prosentase
implementasi
pemanfaatan produk
data statistik daerah
Meningkatnya
pemanfaatan hasil
penelitian dan
pengembangan
- Jumlah hasil
penelitian dan
pengembangan
- Prosentase
pemanfaatan Data
hasil penelitian dalam
penunjang
penyusunan
perencanaan
pembangunan
daerah.
Prosentase
pengolahan data
spasial/peta analog
Meningkatnya kuantitas
dan kualitas data dan
informasi perencanaan
pembangunan
Meningkatnya
kelengkapan data
spasial/peta digital
dan analog
8
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
4
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
Lokasi
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
8.350.140.000 5.317.723.992 5.595.198.852 5.718.574.065 5.996.206.665 30.977.843.574
- - - - - - - - - -
9
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 VI- 1
BAB VI
INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja.
Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada bidang-
bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah dalam
bentuk standar pelayanan yang ditetapkan oleh masing-masing daerah. Penetapan standar
pelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan
pemerintah daerah kepada masyarakat.
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus
merupakan sesuatau yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk
menilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap
pelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post)
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen
pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme kegiatan
pengukuran,penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk
memenuhi kewajiban pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan tugas, fungsi dan misi organisasi.
Pada sektor publik seperti entitas pemerintah sistem akuntabilitas kinerja
menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan menentukan indikator kinerja
yang tepat. Problematik tersebut timbul karena sektor publik memiliki karakteristik yang
sangat berbeda dengan sektor bisnis, terutama menyangkut output, outcome dan tujuan
utama entitas. Output entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik
yang sulit diukur kuantitas maupun kualitasnya.
Indikator Kinerja Bappeda yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah
indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Bappeda
dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 VI- 2
Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Bappeda Kabupaten Bandung
NO Indikator Satuan
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
pada akhir periode RPJMD
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Jumlah pegawai yang memiliki keahlian bidang perencanaan dan evaluasi
Orang 10 10 10 10 10 50
2 Prosentase pemenuhan peralatan dan perlengkapan perkantoran
% 20 20 20 20 20 100
3 Prosentase pemenuhan operasional perkantoran
% 20 20 20 20 20 100
4 Prosentase ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan
% 42,11 10,53 21,05 10,53 15,79 100
5
Prosentase kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan
% 20 20 20 20 20 100
6 Prosentase capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan
% 20 20 20 20 20 100
7 Prosentase Implementasi pemanfaatan ruang terhadap Perda Tata ruang
% 10 10 20 30 30 100
8 Prosentase pemenuhan pelayanan administrasi perkantoran
% 20 20 20 20 20 100
9 Jumlah hasil penelitian dan pengembangan
Doc 1 1 1 1 1 5
10
Prosentase pemanfaatan Data hasil penelitian dalam penunjang penyusunan perencanaan pembangunan daerah.
% 20 20 20 20 20 100
11 Jumlah dan jenis data statistik daerah Jenis 6 8 10 10 10 44
12 Prosentase implementasi pemanfaatan produk data statistik daerah
% 13,63 18,18 22,73 22,73 22,73 100
13 Prosentase pengolahan data spasial/peta analog
% 20 20 20 20 20 100