KATA PENGANTAR - · PDF filerenungan harian untuk anak-anak. Kita menjadi manusia dari rumah....
Transcript of KATA PENGANTAR - · PDF filerenungan harian untuk anak-anak. Kita menjadi manusia dari rumah....
KATA PENGANTAR
Keluarga Katolik Keuskupan Agung Jakarta, kita telah memasuki masa adven
tahun 2017 ini. Semoga Anda semua menyambutnya dengan sukacita bersama
seluruh keluarga. Kita semua ingin agar masa Adven bermakna bagi seluruh
keluarga. Kita ingin agar kegembiraan dapat dipersiapkan jauh sebelum hari
Natal tiba. Kami Komisi Kateketik KAJ mengisi masa Adven ini dengan menyusun
renungan harian untuk anak-anak.
Kita menjadi manusia dari rumah. Dalam keluarga, kita mengalami kebaikan Allah
melalui para orangtua, saudara dan anak-anak yang saling mengasihi.
Pengalaman dalam keluarga adalah pengalaman akan Allah, maka kita perlu
membangun hidup bersama yang saling memberkati melalui interaksi bersama.
Kita kembali diajak mengamalkan Pancasila sebagai satu-satunya dasar negara.
Kita ingin membuat seluruh bangsa menamplkan budaya makin adil dan makin
beradab. Sambil menantikan kelahiran Sang Juruselamat, kita ingin memastikan
bahwa kita sudah menjadi pribadi yang baik bagi sesama di rumah, dan di tengah
masyarakat melalui penghargaan pada semua orang.
Komisi Kateketik mengucapkan terima kasih kepada penyusun renungan harian
yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk membuat renungan. Para
penyusun tersebuat ialah: Ibu Yenny, Ibu Syukur, Pak Juwono, Febri, Yoan.
Semoga Adven kita semua semakin semarak dan penuh makna, bersama Sabda-
Sabda Tuhan yang telah diterjemahkan dalam bentuk renungan menjadi sesuatu
yang menggerakkan dan memotivasi kita melakukannya.
Tuhan Yesus memberkati,
Rm. V. Rudy Hartono, Pr
Ketua Komisi Kateketik KAJ
Minggu, 03 Desember 2017
Pekan Adven I
S. Fransiskus Xaverius – Imam dan Pelindung Karya Misi
BERJAGA-JAGALAH
Markus 13: 33 – 37
33. "Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah
waktunya tiba.
34. Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan
rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya,
masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya
berjaga-jaga.
35. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu
pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi
buta,
36. supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur.
37. Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-
jagalah!"
Renungan:
Dalam bacaan injil hari ini Yesus minta kita untuk berjaga jaga. Berjaga jaga memiliki
pengertian bahwa kita harus tetap fokus dan peka terhadap sekitar kita. Yang artinya
juga adalah kita tidak tertidur ataupun bersikap tidak peduli (cuek) terutama dengan
anggota keluarga kita.
Tema adven minggu ini yaitu “Cinta Tanah Air”. Maka sesuai bacaan hari ini, kita
diajak untuk peka terhadap keadaan “rumah” kita yaitu Indonesia. Mari saatnya kita
sadar akan keadaan Indonesia dan mulai berbuat sesuai dengan kehendak Tuhan.
Jangan kita bersikap tak peduli akan keadaan sekitar kita.
Doa:
Yesus, Engkau Yang Maha Kuasa, syukur dan terima kasih atas anugerah negeri
Indonesia yang telah Kau berikan kepada kami. Semoga kami dapat peka terhadap
keadaan sekitar kami, sehingga kami tetap terjaga akan kondisi negeri kami tercinta
Indonesia
Aksi Nyata:
Coba mulai peka terhadap lingkungan sekitar kamu, terutama menyapa mereka
yang berbeda keyakinan dengan kita.
Senin, 04 Desember 2017
Pekan Adven I
S. Yohanes dari Damsyik – Imam dan Pujangga Gereja
KATAKAN SAJA SEPATAH KATA, MAKA HAMBA AKAN SEMBUH
Matius 8: 5 –11
5. Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan
Dia dan memohon kepada-Nya:
6. "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat
menderita."
7. Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
8. Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di
dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
9. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku
berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada
seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah
ini!, maka ia mengerjakannya."
10. Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang
mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak
pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.
11. Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan
duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam
Kerajaan Sorga,
Renungan:
Keyakinan kita kepada Yesus jelas dan pasti akan menyelamatkan kita. Sama
seperti perwira dalam bacaan hari ini, orang tersebut sangat percaya dan yakin
Yesus sebagai Juru Selamat, hanya dengan sepatah kata saja, maka dapat
menyembuhkan dan menyelamatkan hambanya yang sakit.
Seberapa besar keyakinan kita kepada Yesus? Apakah setiap saat kita selalu yakin
Yesus memberikan yang terbaik kepada kita? Atau kita malah sering tidak percaya
akan jalan yang diberikan Yesus?
Mari kita mulai menumbuhkan keyakinan kita terhadap Yesus, karena dengan
keyakinan itulah kita akan diselamatkan olehNya
Doa:
Yesus, Engkau yang Maha Pengampun. Kami mohon agar Engkau mengampuni
kami karena keraguan kami. Kami mohon, dampingilah hidup kami dan buatlah kami
percaya karya penyelamatanMu.
Aksi Nyata:
Stop mengeluh dimulai dari hari ini. Kita yakin akan rencana Yesus pada diri kita,
maka kita jalani hidup kita tanpa mengeluh.
Selasa, 05 Desember 2017
Pekan Adven I
KARENA SEMUANYA ITU, ENGKAU SEMBUNYIKAN
BAGI ORANG BIJAK DAN PANDAI
Lukas 10: 21 – 24
21. Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku
bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu
Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau
nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
22. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun
yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan
orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."
23. Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata:
"Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.
24. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang
kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu
dengar, tetapi tidak mendengarnya."
Renungan:
Pada umumnya kita mau menjadi orang yang bijak dan pandai. Sepertinya tidak ada
diantara kita yang mau jadi orang bodoh. Dalam bacaan hari ini, Yesus memihak
kepada orang orang yang percaya dan mengikuti Dia, tidak kepada orang bijak dan
pandai. Percuma kita pandai dan bijak tapi tidak mengikuti jalan Yesus.
Dalam hidup ini, kita selalu mengejar tujuan menjadi orang pandai dan bijak. Namun
Yesus mengatakan melalui injil hari ini bahwa berbahagialah kita yang diberikan
kesempatan daripada orang lain.
Yesus menghendaki kita menjadi manusia yang manusiawi dengan belajar
memahami orang lain, dimulai dari keluarga kita. Dengan kita belajar memahami
satu dengan yang lainnya maka kita telah bertumbuh sesuai citra Allah.
Doa:
Yesus, Sumber Kebijaksanaan. Ajarilah kami anak-anakMu menjadi orang yang
percaya dan mengikuti Engkau selama-lamanya. Amin
Aksi Nyata:
Belajar memahami antara saudara kandung, orangtua dan semua anggota keluarga.
Stop bertengkar dengan saudara atau mungkin dengan orang tua.
Rabu, 06 Desember 2017
Pekan Adven I
S. Nikolaus - Uskup
HATI-KU TERGERAK OLEH BELAS KASIHAN KEPADA ORANG BANYAK INI
Matius 15: 29 – 37
29. Setelah meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan
naik ke atas bukit lalu duduk di situ.
30. Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa
orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain,
lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka
semuanya.
31. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang
sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan
Allah Israel.
32. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh
belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku
dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka
pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."
33. Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: "Bagaimana di tempat sunyi ini kita
mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar
jumlahnya?"
34. Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka,
"dan ada lagi beberapa ikan kecil."
35. Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
36. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur,
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu
murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.
37. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang
mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh.
Renungan:
Yesus mengasihi semua manusia dengan hatiNya yang Kudus. Oleh sebab itu
sungguh malu apabila kita yang adalah muridNya, tidak dapat melakukan hal yang
sama seperti Yesus lakukan.
Yesus mengasihi semua orang tanpa melihat asal usul mereka, Yesus tidak
membeda bedakan. Kita harusnya bersyukur hidup dalam keanekaragaman karena
dari perbedaan itu kita bisa saling mengisi satu dengan yang lain.
Perbedaan bukan sebagai hambatan namun sebagai peluang untuk saling
melengkapi.
Doa:
Yesus, berkatilah kami dengan kasih seperti yang Engkau tunjukkan dalam bacaan
hari ini. Semoga kami dapat mengasihi orang lain tanpa melihat latar belakang
mereka. Karena dengan kasih, dunia akan indah. Amin
Aksi Nyata:
Kasihilah musuh mu, kasihilah teman yang membuat kamu kesal, kasihilah teman
yang berbeda agama, suku, warna kulit dll.
Dengan kasih, kita akan menjadi manusia yang lebih beradab.
Kamis, 07 Desember 2017
Pekan Adven I
Peringatan St. Ambrosius
TETAP TEGUH MELAKUKAN AJARAN YESUS
Matius 7: 21. 24 – 27
21 "Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, bukan setiap
orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama
dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,
tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya,
ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,
sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya
Renungan
Hallo teman teman Remaja, bacaan injil hari ini Tuhan Yesus mengajak kita untuk
bersikap bijaksana dengan mau mendengarkan perkataan-Nya. Kita memiliki pilihan,
antara menjadi orang yang bijaksana atau orang yang bodoh yang tidak mau
mendengarkan dan tidak mau menjalankan perintah Tuhan Yesus.
Contoh nyata misalnya, kita selalu berseru bahwa kita merupakan Remaja yang
bertoleransi terhadap sesama, terkadang seruan tersebut hanya dapat kita posting
di media sosial, tapi tindakan kita malah jauh dari sikap toleransi, padahal Tuhan
Yesus bersabda “hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling
mendahului dalam memberi hormat” (Rom 12:10).
Mari kita berlomba memberi hormat, dimulai dengan menghormati dan menghargai
anggota keluarga kita yang ada di dalam rumah, dengan begitu kita telah
menjalankan salah satu perintah-Nya.
Doa
Tuhan sumber kebijaksanaan, ajarilah aku untuk bersikap bijaksana dan mau
menghargai dan menghormati sesamaku, khususnya orang-orang terdekatku.
Semoga aku dapat mengimani dan melaksanakan perintah-Mu. Amin.
Aksi
Aku mau menghargai anggota keluargaku di rumah dengan tidak bersikap egois dan
mau berbagi dengan anggota keluarga ku dirumah.
-Toleransi dimulai dari saya-
Jumat, 08 Desember 2017
Pekan Adven I
Hari Maria Dikandung Tanpa Noda
“SESUNGGUHNYA AKU INI ADALAH HAMBA TUHAN,
JADILAH PADAKU MENURUT PERKATAANMU ITU.”
Lukas 1: 26 – 38
26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah
kota di Galilea bernama Nazaret,
27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf
dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang
dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah
arti salam itu.
30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh
kasih karunia di hadapan Allah.
31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak
laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan
Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya
dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku
belum bersuami?"
35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah
Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan
itu akan disebut kudus, Anak Allah.
36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang
anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang
disebut mandul itu.
37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku
menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Renungan
Hallo teman teman Remaja, hari ini kita merayakan hari Maria Dikandung Tanpa
Noda. Bunda Maria telah ambil bagian dalam karya penyelamatan Allah walaupun
terkejut dan bertanya dalam hatinya namun dengan iman, ia mau menerima berita
dari malaikat Gabriel dan dengan kerendahan hati berkata “sesungguhnya aku ini
hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Luk 1:38).
Perbedaan walaupun mengejutkan dan membingungkan namun jika kita mau
rendah hati seperti Bunda Maria, dengan iman dan kasih kita dapat menerima
perbedaan itu, baik perbedaan pendapat, perbedaan status sosial, agama, suku dan
lain sebagainya itu menjadi sebuah rahmat dan keberagaman yang telah diberikan
oleh Allah sendiri kepada kita.
Doa
Tuhan sumber segala rahmat, aku bersyukur atas keberagaman yang ada di dunia
ini. Aku mohon bantulah aku untuk mensyukuri segala perbedaan ini dan dengan
rendah hati menerimanya sebagai sebuah rahmat dari Mu. Amin
Aksi
Aku mau mematuhi orang tua dan menghormati keanekaragaman yang ada di
rumah ku
-Perbedaan itu rahmat dan harus di syukuri-
Sabtu, 09 Desember 2017
Pekan Adven I
Peringatan ST. Fransiskus Antonius; St. Petrus Fourier; B Bernardus Maria
Silvestrelli
“PERGILAH DAN BERITAKANLAH: KERAJAAN SURGA SUDAH DEKAT…..”
Matius 9: 35 –10: 1.6 – 8
35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam
rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan
segala penyakit dan kelemahan.
36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada
mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak
bergembala.
37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi
pekerja sedikit.
38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan
pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
1 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka
untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan
segala kelemahan.
6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta;
usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu
berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Renungan
Hallo teman teman Remaja, coba lihat kata kata terakhir pada bacaan injil hari ini,
Tuhan Yesus berkata “kamu telah memperoleh dengan cuma cuma, maka
berikanlah pula dengan cuma cuma.” Dalam perkataan-Nya ini Tuhan Yesus
mengajak kita untuk saling memberi dengan tidak mengharapkan imbalan.
Dalam setiap perjalanan-Nya Tuhan Yesus selalu melakukan hal-hal ajaib, mulai
dari bertindak kasih terhadap sesama, mengusir roh jahat, menyembuhkan orang
sakit, sampai membangkitkan orang mati. Dalam setiap perbutan-Nya tersebut, Ia
tidak pernah mengharapkan balas jasa, atau tidak pernah melihat dari golongan apa
orang yang disembuhkanNya.
Sebagai murid Yesus, kita hendaknya juga meneladani Tuhan Yesus yang dengan
kasih mau membantu orang lain, tanpa mengharapkan balas jasa dan tidak melihat
suku, agama dan golongan orang tersebut. Marilah kita bersama menuai kebaikan
tanpa harus membeda bedakan.
Doa
Tuhan sumber kasih, aku mengucap syukur atas teladan kasih yang telah Engkau
berikan, semoga aku mampu memancarkan kasih Mu di tengah-tengah keluarga
dan lingkunganku. Amin
Aksi
Aku akan memulai menampakan kasih Tuhan melalui keluarga ku di rumah.
-Jadilah cahaya dan kamu akan menjadi sumber terang walau hanya di tempat yang
kecil-
Minggu, 10 Desember 2017
Pekan Adven II
Peringatan St. Miltiades; B. Marc Antonius Durando; SP Maria dr Loreto
PERSIAPKANLAH JALAN UNTUK TUHAN
Markus 1: 1 – 8
1 Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.
2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-
Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;
3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk
Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",
4 demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan:
"Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."
5 Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua
penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai
Yordan.
6 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya
belalang dan madu hutan.
7 Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa
dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.
8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh
Kudus."
Renungan
Hallo teman teman Remaja, pada injil hari ini, kita melihat ketekunan Yohanes
Pembabtis dalam menyiapkan kehadiran Tuhan Yesus. Seruan Yohanes Pembaptis
untuk menyiapkan jalan bagi Yesus juga patut kita contoh.
Dalam masa Adven ini, marilah kita sebagai remaja Katolik benar-benar menyiapkan
hati untuk kehadiranNya. Menanyakan lagi pada diri kita sendiri, apakah selama ini
kita telah menghadirkan kasih dalam perbuatan kita terhadap sesama?,
Tuhan Yesus hadir untuk mengajarkan hukum kasih maka sudah sepatutnya kita
juga menghadirkan kasih kepada sesame dalam pergaulan kita selama ini.
Doa
Tuhan Yesus, hadirlah dalam hati ku, agar aku senantiasa berbuat kasih pada
sesama ku. Amin
Aksi
Aku akan membantu dalam hal positif kepada teman ku yang membutuhkan
bantuan.
-Tekun menyiapkan hati bagi Tuhan -
Senin, 11 Desember 2017
Pekan Adven II
S. Damasus I, Paus
TUHAN, AKU SIAP UNTUK DISEMBUHKAN
Lukas. 5:17 – 25
17 Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli
Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea
dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat
menyembuhkan orang sakit.
18 Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat
tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan
Yesus.
19 Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya
orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan
menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak
tepat di depan Yesus.
20 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah
diampuni."
21 Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah
orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari
pada Allah sendiri?"
22 Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka:
"Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu?
23 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau
mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah?
24 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa
mengampuni dosa"? berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu?:"Kepadamu
Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
25 Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat
tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah.
26 Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut,
katanya: "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan."
Renungan
Bagi kita aksi Yesus menyembuhkan orang yang lumpuh adalah suatu contoh
tindakan Yesus yang mau peduli terhadap orang lain.
Kepedulian Yesus bukan hanya untuk orang-orang normal. Mereka yang lumpuh,
yang buta, bahkan yang tidak mendengarpun tetap menjadi perhatianNya.
Orang buta, orang lumpuh, orang tuli disembuhkan oleh Yesus, karena Yesus ingin
mereka merasakan kebebasan, dapat menikmati indahnya kekayaan dan ciptaan
Tuhan. Mungkin dapat diartikan Yesus membantu membuka ikatan yang
membelenggu mereka, sehingga mereka dapat lebih mengenal Allah.
Penyembuhan yang dilakukan Yesus dapat juga bermakna sebuah pesan bagi
setiap manusia bahwa Kerajaan Allah sudah datang dan keselamatan manusia
sungguh nyata.
Berbahagialah kita yang menyambut kedatangan-Nya dan menerima Dia sebagai
Juru Selamat. Kita siap-siap menyaksikan hal – hal yang sangat menakjubkan dalam
dan bersama Yesus.
Dari bacaan Injil hari ini kita dapat belajar dari Yesus, bagaimana seharusnya kita
berlaku adil terhadap orang-orang di rumah kita, teman-teman sekolah, teman-
teman gereja dan akhirnya terhadap orang-orang di lingkungan yang lebih luas.
Di dalam kehidupan keluarga, kata “adil” lebih bermakna pada suatu usaha yang
diupayakan dan dikerjakan bersama-sama, bukan lagi sama rata atau sama rasa.
Sehingga akan terasa keterlibatan dari setiap anggota keluarga. Dari keluargalah
kita hendaknya dapat belajar bersikap adil.
Doa
Tuhan yang maha baik, mampukan aku untuk mengenal kehadiran-Mu dalam
kehidupanku dan sembuhkanlah aku orang yang berdosa ini.
Tuhan bantulah aku supaya aku lebih dapat peduli kepada orang lain.
Demi Kristus Tuhan Pengantara kami. Amin.
Aksi
Lebih memperhatikan dan mendoakan keluarga & teman-teman baik pada saat
mereka sedang senang maupun sedang dalam keadaan sedih.
Selasa, 12 Desember 2017
Pekan Adven II
SP Maria dari Guadalupe
SUNGGUH BESAR KASIH TUHAN
Matius. 18:12 – 14
12 "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan
seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh
sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?
13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya,
lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang
kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.
14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun
dari anak-anak ini hilang."
Renungan
Kita manusia adalah domba yang sesat itu. Kita tersesat bukan karena kesalahan
siapa-siapa, tetapi karena kita salah memanfaatkan kebebasan yang sudah
diberikan Tuhan kepada kita. Kalau kita berpikir tentang domba yang sesat itu, dia
tersesat karena dia tidak mengikuti kawanan domba yang lain dan tidak mengikuti
tuntuntan gembalanya.
Nah domba yang hilang itu adalah kita, karena tidak mengikuti tuntunan
gembalanya, kita menjadi tersesat. Seringkali kita tidak mau mendengarkan dan
mengikuti kata-kata gembala kita, akhirnya kita menjadi keluar dari jalur.
Tetapi walaupun demikian, Tuhan tidak pernah melupakan manusia. Ia tetap
mencintai manusia. Karena cintaNya, Ia mengutus PuteraNya ke dunia mencari
manusia yang tersesat itu. Ia bekerja keras yakinkan manusia agar kembali kepada
Bapa. Puncak daripada kasih dan cintanya kepada manusia adalah mati di Salib.
Tuhan sungguh mengasihi manusia. Lalu bagaimana tanggapan kita akan kasih
Tuhan?
Ayo ....... kita sambut kadatangan Yesus dengan hati yang siap. Alangkah baiknya
kita periksa diri kembali, apakah kita selalu berada dalam gembalaan Tuhan atau
apakah kita kadang-kadang tersesat. Kalau kadang kita tersesat, marilah kita teriak
meminta bantuan Yesus Kristus agar Ia memikul, menuntun kita kembali kepada
kawanan domba yang lain, yang selalu mengalami kasih Allah. Percayalah selalu
bahwa Tuhan sangat mengasihi kita.
Kalau kita percaya kepada Yesus, kita tentunya akan selalu mendengarkan Dia.
Sangat baik juga bila kita dapat memberitakan kasih Yesus kepada orang-orang di
sekitar kita, terlebih di masa Advent ini, sehingga kitapun akan terbawa untuk
menciptakan rasa aman, damai dan penuh kasih.
Doa
Allah yang Maha Pengasih, tidak putus-putusnya Engkau memberikan kasih kepada
kami. Meskipun kami sering tidak mau mendengarkan Engkau, selalu mau menuruti
jalan kami sendiri, Engkau tetap mencari kami, melindungi kami.
Allah Bapa, Mampukan kami untuk selalu menyadari kasihMu yang berlimpah bagi
kami. Terlebih pada Masa Advent ini kami dapat membagikan kasihMu kepada
orang-orang di sekeliling kami.
Demi Kristus Tuhan Pengantara kami. Amin.
Aksi
Berkumpul dengan adik-adik di salah satu Panti Asuhan untuk berbagi kasih,
berbagi perhatian dengan berdoa bersama mereka, bercerita untuk mereka,
mengobrol dengan mereka.
Rabu, 13 Desember 2017
Pekan Adven II
S. Lusia, Perawan dan Martir
DATANGLAH KEPADAKU
Matius 11: 28 – 30
28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu.
29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut
dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Renungan
Kita harus datang kepada Yesus Kristus sebagai Guru kita, dan harus
mempersiapkan diri kita untuk belajar dari-Nya. Melalui Injil hari ini, kita bagaimana
kita harus bersikap lemah lembut dan penuh belas kasih, serta rendah hati.
Ayo kita teladani Yesus yang lemah lembut dan belas kasih kepada orang lain.
Banyak orang yang mempunyai kepandaian, kemampuan lebih daripada orang lain,
dan yang pasti mereka ingin berbagi kepandaian tersebut dengan orang lain. Namun
seringkali mereka bertindak kurang sabar dan terburu-buru dalam membagikan
kepandaiannya. Misalnya guru yang mempunyai kemampuan, namun mempunyai
sifat pemarah, sehingga akan mudah mematahkan semangat para muridnya yang
lamban dalam berpikir. Tetapi Kristus tahu bagaimana bersabar menghadapi orang-
orang seperti itu, dan bagaimana membuka pengertian mereka.
Hal lain yang perlu kita teladani dari Yesus adalah Ia rendah hati. Ia merendahkan
diri-Nya dengan berkeliling kota untuk mengajar banyak orang. Ia memilih murid-
murid-Nya bukan dari istana, bukan juga dari sekolah, melainkan dari pinggir pantai.
Orang-orang yang memiliki kesederhanaan hidup dan kepolosan hati. Inilah yang
diinginkan Tuhan.
Sambil menantikan kedatangan Sang Juruselamat, mari kita pastikan diri kita untuk
menjadi pribadi yang baik bagi sesama di rumah, dan di tengah masyarakat dengan
cara menghargai orang lain.
Mari kita selalu datang kepada Dia, membawa salib-salib hidup kita, membawa
segala keluh kesah hidup kita dan meletakkannya di bawah kaki Salib Tuhan, Dia
pasti akan memberikan kelegaan kepada kita.
Doa
Allah Bapa yang penuh belas kasih,
Terima kasih untuk sabdaMu hari ini, bagaimana kami harus bersikap lemah lambut,
sabar dan rendah hati.
Allah Bapa, mampukan kami agar selalu dapat memelihara sikap lemah lembut,
sabar dan murah hati, dan membagikannya kepada orang lain dalam tindakan kami.
Demi Kristus Tuhan Pengantara kami. Amin.
Aksi
Dalam Masa Adven ini, aksi nyata yang sangat baik bila kita dapat berbagi kasih
dalam bentuk doa untuk keluarga, teman, sahabat, orang-orang di lingkungan
Kamis, 14 Desember 2017
Pekan Adven II
S. Yohanes dari Salib
AKU SIAP MENDENGARKAN ENGKAU, YA TUHAN
Matius. 11:11 –15
11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh
perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes
Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari
padanya.
12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong
dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.
13 Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes
14 dan – jika kamu mau menerimanya – ialah Elia yang akan datang itu.
15 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
Renungan
Hari ini kita belajar dari Sabda Yesus yaitu ”Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia
mendengar” . Sabda Yesus adalah sebuah agar kita mencari tahu Siapakah jati Diri
Yesus yang sebenarnya. Memang kita semua bertelinga, dan memiliki pendengaran
dengan baik. Jadi kalau bertelinga sebaiknya untuk mendengarkan hal-hal yang
bermanfaat, juga untuk mendengarkan sabda Tuhan, tetapi sering seseorang
telinganya lebih banyak digunakan untuk mendengarkan hal-hal yang bersifat
duniawi.
Ajakan Yesus agar yang bertelinga, hendaklah mendengar tentu saja untuk
diarahkan kepada suara Tuhan. Namun karena Tuhan itu tidak kelihatan dan belum
pernah didengar-Nya, maka telinga itu lalu dipergunakan hanya untuk
mendengarkan hal-hal yang bersifat duniawi.
Mari kita mempersiapkan diri kita menyongsong kedatangan Juruselamat dengan
membaca dan mendengarkan Sabda Tuhan sebagaimana tertulis di dalam Kitab
Suci.
Ada suatu pernyataan sebagai berikut ”Jika Anda berdoa, Tuhan mendengarkan,
dan jika Tuhan bersabda, kita mendengarkan”.
Artinya memang kita terus dituntut untuk membaca Kitab Suci agar kita makin lebih
dekat dan lebih mengimani Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita.
Berharap dengan lebih sering membaca Kitab Suci, kita akan semakin menghargai
orang lain, sehingga di sekitar kita akan tercipta suasana yang damai, jauh dari
ketidaknyamanan.
Doa
Allah Bapa yang Maha Baik,
Bantulah kami agar kami selalu siap dan sedia untuk mendengarkan sabdaMu,
kemudian dapat mengamalkan dalam hidup kami. Kami menyadari bahwa SabdaMu
adalah tuntunan hidup kami, yang akan membuat hidup kami menjadi semakin baik,
sehingga terciptalah suasana damai di antara sesama kami.
Demi Kristus Tuhan pengantara kami. Amin
Aksi
Membaca Kitab Suci setiap hari, agar kami dapat berlatih mendengarkan dengan
mata hati kami apa yang Tuhan ingin sampaikan.
Jumat , 15 Desember 2017
Pekan Adven II
IMAN DIBENARKAN KARENA PERBUATAN
Matius 11: 16 – 19
16 Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-
anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya:
17 Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan
kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung.
18 Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata:
Ia kerasukan setan.
19 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata:
Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang
berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."
Renungan
Temen-temen remaja yang terkasih, bacaan hari ini adalah Allah menyatakan bahwa
Bangsa Israel adalah Bangsa Terpilih oleh Allah untuk menyatakan diriNya, Allah
telah memberi segalanya untuk manusia agar manusia beroleh selamat, tetapi
sering terjadi sekarang ini manusia tidak semuanya menanggapinya dengan baik
tanda tanda panggilan dan kehadiran Tuhan dalam kehidupannya.
Sering manusia tidak memakai hati nurani untuk mengenal Allah, dan masih saja
senang dalam kedosaan, masih mengutamakan kehendak sendiri tanpa mau
mengindahkan perintahNya
Doa
Ya Allah mampukanlah kami anak-anak-Mu untuk selalu peka terhadap apa yang
menjadi kehendakMu agar kami beroleh selamat sekarang dan selamanya, amin.
Aksi
Mau berusaha mentaati perintah Tuhan dalam ajaran Yesus.
Sabtu, 16 Desember 2017
Pekan Adven II
MENJADI SAKSI KRISTUS
Matius 17: 9a, 10 – 13
9a Pada waktu mereka turun dari gunung itu,
10 Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli
Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?"
11 Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu
12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia,
dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak
Manusia akan menderita oleh mereka."
13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang
Yohanes Pembaptis.
Renungan
Seringkali saat kita mengalami musibah kita sering menyalahkan diri kita sendiri dan
menolak orang lain untuk menolong, padahal kita tidak bisa hidup sendiri dengan
keegoan kita, tetaapi kita membutuhkan kehadiran orang lain terutama keluarga,
teman ataupun sahabat yang memang Tuhan berikan dan tunjukkan untuk
membantu kita dalam setiap permasalahan yang kita hadapi.
Sama dengan Tuhan Yesus mendatangkan Yohanes Pembaptis (yang adalah
saudara sepupunya) terlebih dahulu sebagai pembuka jalan sebelum Ia hadir ke
dunia ini untuk menyelamatkan umat manusia.
Doa
Ya Allah terimakasih atas anggota keluargaku.
Biarlah aku kebijaksanaan untuk bisa menyadari kehadiran mereka semua, dan
selalu saling menghargai dengan rendah hati, karena Engkaulah guru dan
Penyelamat kami. Amin.
Aksi
Mendahului memberi hormat dan saling membantu di antara anggota keluarga.
Minggu, 17 Desember 2017
Minggu Adven III
LURUSKANLAH JALAN TUHAN!
Yohanes 1: 6 – 8, 19 – 28
6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya
oleh dia semua orang menjadi percaya.
8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus
beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia:
"Siapakah engkau?"
20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."
21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan
ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab:
"Bukan!"
22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi
jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu
sendiri?"
23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun:
Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi.
25 Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau
engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?"
26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di
tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku
tidak layak."
28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes
membaptis.
Renungan
Ada cerita seorang Pengusaha Kaya yang biasa disebut – sebut Boss di
perusahannya, setiap kali ada kesempatan untuk berbicara kepada pegawainya ia
selalu saja membanggakan kepandaiannya dan bagaimana ia menjadi sukses.
Ia senang menyombongkan dirinya dan bicara bahwa dia dan keluarganya tidak
pernah kekurangan apapun, segala kebutuhannya bisa terpenuhi karena ia adalah
seorang yang pintar. Apakah itu benar?
Dalam bacaan hari ini Yohanes Pembaptis memberii teladan dengan menyatakan
dengan rendah hati “…membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak."
Kemuliaan bukan miliknya walaupun ia mempunyai banyak murid dan membaptis
untuk mempertobatkan banyak orang. Hanya Tuhanlah sang Mesias yang pantas
dimuliakan.
Doa
Ya Bapa semoga kami dapat meneladani Yohanes Pembaptis, dengan menjadi
rendah hati, dan bersikap adil terutama terhadap anggota seisi rumahku. Amin.
Aksi
Saling menghargai dan bersikap saling mendahulukan kepentingan adik, kakak,
orangtua dan semua anggota rumahku.
Senin , 18 Desember 2017
Masa Adven
KELAHIRAN YESUS KRISTUS
Mat 1 : 18 – 24
18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya,
bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum
mereka hidup sebagai suami isteri.
19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan
nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-
diam.
20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak
kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau
takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam
kandungannya adalah dari Roh Kudus.
21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus,
karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak
laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah
menyertai kita.
24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan
malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
Renungan
Halo temen-teman remaja…sebagai manusia pasti punya masalah atau persoalan
hidup seperti kesulitan belajar dsb. kadang kita merasa resah dan terlalu
memikirkannya setiap hari tanpa bisa berserah kepada kehendakNya.
Apa yang dialami oleh Yusuf harusnya menjadi teladan bagi kita dimana Yusuf
begitu tulus dan bisa dengan cepat mengambil keputusan bahwa apa yang terjadi
dengan Maria yang mengandung padahal belum dinikahinya.
Yusuf berserah pada Tuhan, dan pada waktu dia berserah itu Malaikat Tuhan
datang dalam mimpinya menegaskan bahwa Maria mengandung karena kehendak
Tuhan dan Roh Kudus sudah turun atasnya, itu sesuai dengan yang difirmankan-
Nya, kemudian Yusuf dengan senang hati menerima Maria sebagai istrinya.
Dengan demikian kita juga harus bisa menerima bahwa apa yang terjadi dalam
hidup kita itu pasti kehendakNya.
Doa
Allah Bapa yang bertahta di dalam surga, jadikanlah kami remaja yang lebih percaya
diri dan selalu mampu berserah kepada apa yang menjadi kehendakMu saja,
sehingga aku mampu menghargai setiap orang yang Kau berikan untuk menjadi
keluargaku ,amin.
Aksi
Marilah kita setiap hari mampu menginstropeksi diri kita sendiri apakah kita lakukan
sudah sesuai dengan apa yang menjadi kehendak baik dariNya untuk kita?
Selasa, 19 Desember 2017
Masa Adven
KEGEMBIRAAN BESAR KELUARGA ZAKARIA.
Lukas 1: 5 – 25
5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama
Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun,
namanya Elisabet.
6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah
dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.
7 Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya
telah lanjut umurnya.
8 Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas
keimaman di hadapan Tuhan.
9 Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang
bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar
ukupan di situ.
10 Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu
adalah waktu pembakaran ukupan.
11 Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah
kanan mezbah pembakaran ukupan.
12 Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut.
13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab
doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak
laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.
14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan
bersukacita atas kelahirannya itu.
15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau
minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;
16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,
17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk
membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang
durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan
bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini
akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya."
19 Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku
telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar
baik ini kepadamu.
20 Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai
kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan
perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."
21 Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran,
bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci.
22 Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah
mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia
memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.
23 Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah.
24 Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima
bulan ia tidak menampakkan diri, katanya:
25 "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan
menghapuskan aibku di depan orang."
Renungan
Zakaria dan Elisabet hidup secara benar di hadapan Allah, meski mereka belum
mempunyai anak hingga usia lanjut. Pengalaman Zakaria di bait suci berlanjut
dengan dia menjadi bisu dan isterinya mengandung. Barulah ia yakin bahwa ini
perbuatan Tuhan untuk menghapuskan aib keluarganya. Suatu kegembiraan besar
yang dialami keluarga Zakaria.
Sekarangpun Tuhan sedang menyiapkan teman-teman remaja menjadi orang besar
tapi seringkali kalian mengeluh akan banyaknya gangguan untuk bisa belajar
dengan baik: HP yang mengganggu, dan keinginan untuk bermain HP terus
menerus.
Percayakah aku akan perbuatan besar Tuhan kepadaku? Bahwa aku harus memulai
bersikap bijak menggunakan Hp agar lebih menghargai pertemuan tatap muka yang
menjadikan aku manusia yang lebih beradab.
Doa
Allah, Bapa yang Mahabaik, terimakasih bahwa Dikau telah memberkati aku dan
boleh mendapatkan kesempatan untuk belajar di sekolah bersama teman-teman
yang baik, bapa ibu guru yang penuh kasih kepadaku.
Aksi
Lebih banyak berkomunikasi dengan bertemu muka daripada chatting terutama
dengan anggota keluarga.
Rabu, 20 Desember 2017
Masa Adven
"SALAM, HAI ENGKAU YANG DIKARUNIAI, TUHAN MENYERTAI ENGKAU."
Lukas 1: 26 – 38.
26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah
kota di Galilea bernama Nazaret,
27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf
dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang
dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah
arti salam itu.
30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh
kasih karunia di hadapan Allah.
31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak
laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan
Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya
dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku
belum bersuami?"
35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah
Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan
itu akan disebut kudus, Anak Allah.
36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang
anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang
disebut mandul itu.
37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku
menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Renungan
Malaikat Tuhan memberi salam: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan
menyertai engkau."
Maria menerima salam itu dengan rendah hati walaupun hatinya terkejut.
Sukacita Maria menguatkan hatinya menjawab pernyataan Malaikat dengan berkata:
“Aku ini Hamba Tuhan. Terjadilah padaku menurut perkataanMu”.
Seringkali kita membayangkan bahwa kita nanti akan menjadi seseorang menurut
angan-angan kita sendiri. Kita sering lupa dan belum menyerahkan kepada Tuhan
akan menjadi apakah kita kelak. Dalam bacaan hari ini Bunda Maria, berserah
berserah kepada Tuhan dengan berkata: Terjadilah padaku menurut rencana Tuhan.
Doa
Tuhan, terimakasih Engkau telah mendatangkan Penebus melalui Bunda Maria,
pribadi yang sangat sederhana. Bimbinglah aku, agar mampu meneladan Bunda
Maria, menerima rencanaMu dengan tetap belajar dan berbuat baik. Jauhkanlah aku
dari kejahatan dan dari pencobaan.
Aksi
Menghargai dan mendahulukan rencana orangtua dalam membuat kegiatan
keluarga seperti berlibur, bermain dsb.
Kamis, 21 Desember 2017
Masa Adven
PF S Petrus Kanisius, Imam dan Pujangga Gereja
SALAM MARIA, PENUH RAHMAT TUHAN SERTAMU
Lukas 1:39 – 45
39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke
pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.
40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam
rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus,
42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua
perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di
dalam rahimku melonjak kegirangan.
45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan
kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
Renungan
Diberkatilah engkau diantara semua wanita dan diberkatilah buah rahimmu.
Siapakah aku sehingga ibu Tuhanku mengunjungi aku?
Perkataan Elisabet menjadi doa Salam Maria, seringkali doa itu kuucapkan dengan
sambil lalu bahkan kurang hormat. Padahal Bunda Maria adalah Bunda Tuhan yang
sudah memberikan segala kebutuhanku.
Doa
Tuhan, tolonglah aku agar selalu dengan rendah hati dan setia memuliakan Engkau.
Aksi
Aku akan sungguh sungguh berdoa Salam Maria dengan benar dan rajin setiap hari,
Jumat, 22 Desember 2017
Masa Adven
PUJIAN MARIA: “JIWAKU MEMULIAKAN TUHAN”…..
Lukas 1: 46 – 56
46 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,
47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai
dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku
dan nama-Nya adalah kudus.
50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-
beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan
orang-orang yang rendah;
53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh
orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan
keturunannya untuk selama-lamanya."
56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu
pulang kembali ke rumahnya.
Renungan
Hallo teman-teman Remaja, hari ini kita belajar dari sikap Bunda Maria, Bunda kita
semua yang rendah hati dan selalu setia serta taat pada kehendak Tuhan. Hal ini
ditunjukkannya sejak awal Tuhan memilihnya ketika ia harus mengandung Yesus
dengan Kuasa Roh Kudus.
Pada masa kini, banyak hal yang menjadi tantangan dan kesulitan kita untuk
menjadi taat dan setia kepada Tuhan. Salah satunya adalah HP (hand phone).
Mari kita coba jujur, “Apakah kalian tetap berkonsentrasi saat misa atau pertemuan
mingguan ketika sedang membawa HP?” Biasanya kalian lebih sibuk membuka HP
sehingga tidak berkonsentrasi, bahkan kalian menunjukkan gambar/game yang ada
di HP kepada teman-teman, sehingga membuat mereka juga tidak berkonsentrasi
mengikuti misa/pertemuan.
Mulai sekarang, mari kita belajar meneladani Bunda Maria yang selalu setia, taat,
dan rendah hati dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, sekolah, maupun
lingkungan sekitar, sehingga kita bisa menjadi contoh bagi teman-teman yang lain,
akhirnya kita akan hidup dengan saling menghargai dan menjadi lebih beradab.
Doa
Tuhan sumber kesetiaan, ampuni aku kalau aku kadang-kadang tidak setia kepada-
Mu. Ajarilah aku untuk belajar setia dan taat seperti Bunda Maria di manapun aku
berada. Berikan aku juga kerendahan hati seperti Bunda Maria.
Aksi
Aku mau belajar taat kepada Tuhan melalui taat kepada orang tua dan guru-guru di
sekolah.
Sabtu, 23 Desember 2017
Masa Adven
"NAMANYA ADALAH YOHANES."
Lukas 1: 57 – 66
57 Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan
seorang anak laki-laki.
58 Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan
telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah
mereka bersama-sama dengan dia.
59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu
dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya,
60 tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes."
61 Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama
demikian."
62 Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang
hendak diberikannya kepada anaknya itu.
63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes."
Dan merekapun heran semuanya.
64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia
berkata-kata dan memuji Allah.
65 Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa
itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea.
66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata:
"Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Renungan
Hallo teman-teman Remaja, hari ini kita belajar dari tokoh Kitab Suci yaitu Elisabet
dan Zakharia, yang pada awalnya ragu-ragu akan rahmat Allah, yaitu ketika Elisabet
mengandung dalam usia lanjut dan akan melahirkan Yohanes. Bahkan Tuhan
membuat Zakharia bisu karena ketidakpercayaannya. Namun bagi Tuhan tidak ada
yang mustahil. Kalau sekarang kalian hidup di jaman yang serba digital, dan
mengandalkan teknologi canggih, kadang-kadang kita lupa bahwa Tuhan sanggup
melakukan hal-hal yang jauh melampau pikiran kita.
Mulai saat ini, mari kita belajar percaya dan mengandalkan Tuhan dalam segala
tindakan kita. Kalau Tuhan sudah memberi, maka Tuhan juga akan menjaga dan
mendampingi kita. Yakinlah dan percayalah Tuhan tidak akan meninggalkan kita.
Doa
Tuhan Yang Maha Kasih, terima kasih atas berkat dan mukjizat yang masih terus
terjadi sampai saat ini. Ajarlah aku untuk selalu mengandalkan Engkau dalam segala
kehidupanku. Bimbing aku ya Tuhan, agar aku makin setia dan teguh dalam imanku.
Aksi
Aku mau percaya dan mengandalkan Tuhan dalam hidupku dengan rajin berdoa dan
mengikuti misa kudus, dan mengikuti kegiatan remaja di paroki.
Minggu, 24 Desember 2017
Masa Adven
“…AKU INI ADALAH HAMBA TUHAN; JADILAH PADAKU MENURUT
PERKATAANMU ITU."
Lukas 1: 26 – 38
26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah
kota di Galilea bernama Nazaret,
27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf
dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang
dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah
arti salam itu.
30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh
kasih karunia di hadapan Allah.
31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak
laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan
Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya
dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku
belum bersuami?"
35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah
Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan
itu akan disebut kudus, Anak Allah.
36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang
anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang
disebut mandul itu.
37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku
menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Renungan
Hallo teman-teman Remaja, dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti pernah
melakukan hal baik yang menyenangkan hati Tuhan, juga yang menyakiti Tuhan dan
kadang kita jugasering tidak peduli dan kurang peka dengan apa yang terjadi di
sekitar kita. Misalnya: kita sadar bahwa menolong orang yang jatuh adalah
perbuatan baik, tetapi kita tidak segera melakukannya karena kita terlalu sibuk
melakukan kegiatan yang lain.
Sabda hari ini kita diajak belajar dari Bunda Maria yang menerima tawaran Allah
dengan penuh kerendahan hatinya dan berserah pada kehendak Tuhan dengan
berkata: “Aku ini adalah hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.”
Marilah kita meneladan Bunda Maria yang selalu setia dan berserah kepada
kehendak Allah dalam menyambut kedatangan Tuhan dihati kita.
Doa
Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk setia melakukan kehendak-Mu dalam hidup
sehari-hari, dan mampu meneledan sikap Bunda Maria yang rendah hati taat dan
setia kepadaMu.
Aksi
Aku mau belajar setia dan peka dengan teman-teman dilingkunganku baik yang
berbeda agama mulai dalam hal-hal kecil dan sederhana.