KATA PENGANTAR...2 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang menjadi kewajiban setiap akhir tahun...
Transcript of KATA PENGANTAR...2 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang menjadi kewajiban setiap akhir tahun...
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan berkah dan rahmat-NYA atas tersusunnya Laporan Kinerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado.
Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas yang
befungsi, antara lain sebagai alat penilaian kinerja, wujud akuntabilitas pelaksanaan
tugas dan fungsi Kantor Keeshatan Pelabuhan Kelas II Manado dan wujud
transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat serta merupakan alat
kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja setiap bagian/bidang di lingkungan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado. Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas II Manado diukur atas dasar penilaian indicator keberhasilan pencapaian
kineerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado.
Secara umum capaian kinerja sasaran telah sesuai dengan rencana yang
ditetapkan, meskipun masih terdapat kendala dalam pelaksanaan program dan
kegiatan. Masukan dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan untuk
pelaksanaan program dan kegiatan dimasa mendatang. Terima kasih saya
sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan dan
penerbitan laporan ini, semoga laporan kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
II Manado tahun 2019 ini bermanfaat sebagai sumber informasi dan bahan evaluasi
untuk meningkatkan kinerja dimasa mendatang.
Manado, Januari 2020
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan
Yohanis Rapa Patari, SE, M.Kes
NIP. 19669728199203 100 1
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar :β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.. i
Abstrak : β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. ii
Daftar Isi :β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦..iii
Daftar Tabel :β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. iv
Daftar Grafik : β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ v
BAB I Pendahuluan :
A. Latar Belakan β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ 1
B. Maksud dan Tujuan β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. 2
C. Tugas Pokok dan Fungsi β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ 3
D. Struktur Organisasi β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.. 4
E. Sistematika Penulisan Laporan β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. 6
BAB II Perencanaan Kinerja
A. Perencanaan Kinerja β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ 7
B. Perjanjian Kinerja β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.
C. Sumber Daya β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
BAB III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
B. Realisasi Anggaran β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.
BAB IV Penutup β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦..
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sasaran, Indikator,kinerja & Target tahun 2015-2019 β¦β¦β¦ 11
Tabel 2.2 Indikator kinerja tahun 2019 β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ 17
Tabel 2.3 Laporan Jumlah Aset β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ 22
Tabel 3.1 Realisasi Anggaran β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.. 39
Tabel 3.2 Kegiatan Vektor β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. 40
Tabel 3.3 Target dan Realisasi Kinerja β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦50
Tabel 3.4 Realisasi Anggaran 2019 β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. 53
v
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Distribusi Pegawai berdasarkan Jabatan β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ 18
Grafik 2.2 Distribusi Pegawai berdasarkan Golongan β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.. 19
Grafik 2.3 Distribusi Pegawai menurut Pendidikan β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ 22
Grafik 2.4 Distribusi Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin β¦β¦β¦β¦β¦. 23
Grafik 3.1 Indikator 1 β¦β¦.β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. 25
Grafik 3.2 Indikator 3 β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.. 30
Grafik 3.3 Indikator 4 β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.. 35
Grafik 3.4 Indikator 9 β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.. 42
Grafik 3.5 Indikator 10 β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ 45
Grafik 3.6 Indikator 11 β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ 47
Grafik 3.7 Indikator 12 β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ 49
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengacu kepada Perturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Pelaporan Kinerja
sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja Aparatur
sebagai salah satu persyaratan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (good
governance).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap instansi
pemerintah sampai dengan eselon II harus memiliki perencanaan strategis
lima tahunan, rencana kerja setiap tahun, penetapan kinerja serta
pertanggungjawaban kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dengan adanya sistem ini diharapkan terwujud kegiatan pada instansi
pemerintah yang akuntabel, efektif, efisien, transparan, dan responsif
terhadap semua permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai salah satu lembaga pemerintah
yang bernaung di bawah Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Kementerian Kesehatan RI sesuai Permenkes 2348 tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 dan 2 Tahun 1962 tentang Karantina
Laut dan Karantina Udara serta amanat International Health Regulation
(IHR) Tahun 2005 yang diberlakukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia
sebagai salah satu negara yang ikut menandatanganinya, wajib menerapkan
prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, termasuk penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja
terhadap kegiatan dan anggaran yang telah dilaksanakan.
Sebagai upaya dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik
tersebut, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado terus berupaya untuk
memperbaiki kualitas dari segi performa kerja hingga sistem administrasi
pelayanan pertanggungjawaban kinerja, salah satunya dengan penyusunan
2
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang menjadi kewajiban setiap akhir
tahun anggaran. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan,
menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan
melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkomunikasikan
capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado dalam satu
tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan
sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang
dicapainya.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Manado merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun
dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Pendayaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi No. 53 tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan bentuk
pertanggungjawaban Instansi Pemerintah yang memuat gambaran
keberhasilan pencapaian program dan hambatan yang mengakibatkan
gagalnya pencapaian tujuan kegiatan pada tahun 2018. Adapun secara lebih
jelas dapat digambarkan tentang maksud dan tujuan disusunnya Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado
Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
a. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi
amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparan
dan kinerja aparatur
b. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja
aparatur
c. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian
penghargaan dan sanksi
3
d. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,
evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kmajuan kinerja
penerima amanah
e. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai
C. TUGAS DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Kementerian Kesehatan RI Nomor
356/MENKES/PER/IV/2008 dan perubahan Nomor. 2348/MENKES/PER /XI
/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kantor
Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk
dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi,
kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan
kesehatan,pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru
dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan
pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas
darat negara. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Kantor Kesehatan
Pelabuhan mempunyai fungsi berikut:
1. Pelaksanaankekarantinaan
2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan
3. Pelaksanaan pengendalian resiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan
lintas batas darat Negara.
4. Pelaksanaan pengamatan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan
kimia.
5. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit
baru, dan penyakit yang muncul kembali
6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai
penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan
internasional.
7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta
kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan
perpindahan penduduk.
4
8. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan
bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika
dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi
persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor.
10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya.
11. Pelaksaaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara,
pelabuhan dan lintas batas darat negara.
12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan di
bandara, pelabuhan , dan lintas batas darat negara.
13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di
bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan dan
surveilans kesehatan pelabuhan.
15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan
lintas batas darat negara.
16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Dalam Permenkes No.2348/Menkes/Per/XI/2011 Bab II Susunan Organisasi
Pasal 23 disebutkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II terdiri dari :
1. Sub Bagian Tata Usaha
2. Seksi Pengendalian Karantina dan Suveilans Epidemiologi
3. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan
4. Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
5. Instalasi
β’ Wilayah Kerja
6. Kelompok Jabatan Fungsional
5
STRUKTUR ORGANISASI
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MANADO
KEPALA Yohanis Rapa Patari,SE,M.Kes
NIP.196607281992031001
.
KEPALA SUBBAGAIAN TATA USAHA
Nicodemus F.A.Pontoluli,SST NIP.196811151989031001
KEPALA SEKSI PENGENDALIAN KARANTINA &
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI Fifie F.Polak,SKM
NIP.197006221990112001
KEPALA SEKSI PENGENDALIAN RESIKO
LINGKUNGAN Dr.Jantje W.Tatura
NIP.196301022002121004
KEPALA SEKSI UPAYA KESEHATAN LINTAS
WILAYAH Dr.Noula T.Rembet
NIP.197006221990112001
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
WILAYAH KERJA
1. Kantor Induk Bandar Udara SamRatulangi
2. Pelabuhan Laut Manado
3. Pelabuhan Laut Likupang
4. Pelabuhan Laut Siau 5. Pelabuhan Laut Tahuna 6. Pelabuhan laut Lirung 7. Pelabuhan Laut
Melonguane 8. Pelabuhan Laut Marore 9. Pelabuhan Laut
Miangas
INSTALASI
6
E. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
Sistematika penulisan Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Manado terdiri dari :
1. KATA PENGANTAR
2. DAFTAR ISI
3. DAFTAR TABEL
4. DAFTAR GRAFIK
5. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic
issued) yang sedang dihadapi organisasi.
6. BAB II PERENCANAAN KINERJA
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja dan
sumber daya tahun yang bersangkutan.
7. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pada sub ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi.
B. REALISASI ANGGARAN
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran
C. ANALISA KINERJA
Pada sub ba ini diuraikan realisasi analisis capaian kinerja dan
perbandingan dengan tahun sebelumnya.
8. BAB IV PENUTUP
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi
serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi
untuk meningkatkan kinerjanya.
LAMPIRAN
a. Perjanjian kinerja
b. Lain-lain yang dianggap perlu
7
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan Kinerja merupakan suatu prose yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun
secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi,
peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Sebagai salah satu
unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado telah menyusun
Rencana strategis berupa Rencana Aksi Kegiatan (RAK) tahun 2015 β 2019,
yang merupakan gambaran yang diharapkan dapat dicapai pada kurun waktu
tersebut termasuk di dalamnya visi, misi,tujuan dan sasaran serta cara
mencapai tujuan organisasi melalui pelaksanaan berbagai kegiatan dalam
bidang pencegahan masuk keluarnya penyakit karantina dan penyakit
menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di
wilayah kerja pelabuhan dan lintas batas serta pengendalian dampak resiko
lingkungan.
Dengan Sistem Akuntabilita Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),
perencanaan kinerja instansi pemerintah terdiri atas tiga instrument yaitu :
Rencana Strategis (RENSTRA), yang merupakan perencanaan 5 tahunan,
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Perjanjian Kinerja (PK).
1. RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) TAHUN 2015 β 2019
Pembangunan Kesehatan Nasional adalah upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan
berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada serta dengan memperhatikan tantangan global maupun spesifik
local.
Untuk mendukung terwujudnya upaya yang berkesinambungan tersebut
harus mengacu pada Perencanaan Pembangunan Nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004.
8
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap
kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang
mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN). Selanjutnya Menteri Kesehatan mengamanahkan bahwa
Renstra Kementerian Kesehatan harus dijabarkan dalam Rencana Aksi
Program Unit Eselon I.
Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan
pembangunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa perencanaan pembangunan nasional
menghasilkan RPJP, RPJM dan rencana pembangunan tahunan.
RPJMN tahun 2015-2019 telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019 (RPJMN). RPJMN oleh
Menteri Kesehatan dijabarkan dalam Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan tahun 2015-2019 yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
melalui Keputusan Menteri Kesehatan nomor
HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015-2019 (Renstra).
Renstra Kementerian Kesehatan yang telah ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 (Renstra)
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat
program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan
langsung oleh Kementerian Kesehatan maupun dengan mendorong peran
aktif masyarakat untuk kurun waktu 2015-2019, maka dalam
pelaksanaannya perlu dijabarkan lebih lanjut ke dalam suatu Rencana Aksi
Program (RAP) pada unit organisasi Eselon I dan Rencana Aksi Kegiatan
(RAK) pada unit organisasi setingkat eselon II sesuai dengan tugas Pokok
dan fungsinya.
Berdasarkan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
yang mengacu pada perubahan struktur organisasi Kementerian
Kesehatan yang memberikan penekanan pada pencapaian sasaran
Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
9
di Kabupaten/Kota, dan Millenium Development Goals (MDGβs).
Disamping itu, didalam MDGβs (Millenium Development Goalβs) bahwa
meningkatnya pembangunan kesehatan masyarakat merupakan tujuan
utama global yang wajib diwujudkan setiap anggota WHO.
Pembangunan kesehatan di wilayah Pelabuhan merupakan bagian
dari pembangunan kesehatan nasional. Pembangunan kesehatan di
wilayah Pelabuhan merupakan bagian dari pembangunan kesehatan
nasional.
Menindaklanjuti Surat Keputusan Direktur Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Nomor : HK.
02.03/D1/I.1/2088/2015 Tentang Rencana Aksi Program Pengendalian
Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2015-2019 Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan maka
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado telah menyusun Rencana
Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 yang memuat tujuan, dan sasaran serta
arah kebijakan dan strategi yang menjadi pedoman Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Manado dalam menetapkan Rencana Kinerja Tahunan
(RKT) pada tahun 2017 hingga tahun 2019. Penjabaran tujuan, dan
sasaran, serta arah kebijakan dan strategi Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas II Manado sebagai berikut :
a) Tujuan
Tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015 β 2019, yaitu : 1)
meningkatkan status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya
daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat
terhadap resiko sosial dan finansial dibidang kesehatan.
Tujuan Ditjen P2P yaitu terselenggaranya pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam
mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya melalui :
1. Pembinaan Surveilans, imunisasi, karantina dan kesehatan matra.
2. Pengendalian penyakit menular langsung
3. Pengendalian penyakit tidak menular
4. Penyehatan lingkungan
10
5. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
pada program P2P.
b) Sasaran Strategis
Sasaran strategis Direktorat Jendral Pengendalian Pencegahan Penyakit
dalam RAP merupakan sasaran strategis dalam Renstra Kemenkes yang
disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Manado. Sasaran tersebut adalah meningkatnya
pengendalian penyakit pada akhir tahun 2019 yang ditandai dengan :
1. Kabupaten/Kota yang melakukan pemantauan kasus
penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan
melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk
mencegah terjadinya KLB dengan indicator sebagai berikut :
β’ Jumlah alat angkut sesuai standar kekarantinaan kesehatan.
β’ Presentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan
bencana diwilayah layanan KKP
β’ Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit
β’ Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
β’ Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai
kebijakan kesiapsiagaan dalm penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
β’ Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah
yang diterbitkan
β’ Jumlah pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat-syarat
sanitasi
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor
dan zoonotic dengan indicator sebagi berikut
β’ Jumlah pelabuhan/bandara bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area.
3) Menurunnya penyakit menular langsung dengan indicator sebagai
berikut
11
β’ Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular
langsung
4) Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian
penyakit dengan indicator sebagai berikut,
β’ Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis
lainnya.
β’ Jumlah pengadaan sarana prasarana
β’ Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
Tabel 2.1
Sasaran, Indikator Kinerja dan Target
Tahun 2015 β 2019
No SASARAN INDIKATOR TARGET(%)
2015 2016 2017 2018 2019
1 Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveilans, karantina kesehatan, dan kesehatan matra
1 Presentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon
100
100
100
100
100
2 Presentase alat angkut sesuai standar kekarantinaan kesehatan
100
100
100
100
100
2 Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang
3 Presentase bandara/pelabuhan yang melakukan pengendalian vektor terpadu
100
100
100
100
100
3 Menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit menular langsung
4 Presentase bandara/pelabuhan yang melaksanakan deteksi dini penyakit menular langsung
100
100
100
100
100
12
4 Menurunnya angka kesakitan dan angka kematian serta meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
5 Presentase bandara/pelabuhan yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular
100
100
100
100
100
5 Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan
6 Presentase sarana air minum dibandara/pelabuhan yang dilakukan pengawasan
70
80
90
100
100
7 Presentase TTU di bandara/pelabuhan yang memenuhi syarat kesehatan
70
80
90
100
100
8 Presentase TPM dibandara/pelabuhan yang memenuhi syarat kesehatan
80
85
90
95
100
TABEL 2.1 Sasaran, Indikator Kinerja dan Target
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado Tahun 2018 - 2019
No SASARAN INDIKATOR TARGET
2018 2019
1 Kabupate/ kota yang
melakukan pemantauan
kasus penyakit berpotensi
kejadian luar biasa (KLB)
dan melakukan respon
penangulangan terhadap
sinyal KLB untuk mencegah
terjadinya KLB
1 Jumlah alat angkut sesuai dengan standar
kekarantinaan kesehatan
3800
6726
2 Presentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
100%
100
% 3
Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangka masuk dan keluarnya penyakit
100 972
4 Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi
khusus
20 5
5
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
1 1
6 Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
2450 2750
13
7 Jumlah pelabuhan/bandra/PLBD yang
memenuhi syarat-syarat sanitasi
10 6
2 Meningkatnya pencegahan
dan pengendalian
penyakit tular vektor dan
zoonotik
8
Jumlah pelabuhan/banadra/PLBD bebas
vektor pada wilayah perimeter dan
buffer area
10
6
3 Menurunnya penyakit
menular
langsung
9 Jumlah orang yang melakukan skrining
penyakit menular langsung
600
800
4 Meningkatnya Dukungan
Manajajemen dan
pelaksanaan Tugas Teknis
lainnya pada program
pencegahan dan
pengendalian penyakit
1
0
Jumlah dokumen dukungan manajemen
dan tugas teknis lainnya 40 40
1
1 Jumlah pengadaan sarana prasarana 3 55
1
2
Jumlah peningkatan kapasitas SDM
bidang P2P 2 2
3. RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)
Rencana kinerja Tahunan merupakan proses penetapan
kegiatan tahunan dan indicator kinerja berdasarkan program,
kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana
strategis.
Rencana kinerja tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
II Manado Tahun 2019 disusun berdasarkan kegiatan dan sasaran
pada Program Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado
beserta target indicator sebagaimana telah ditetapkan dalam
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Manado Tahun 2018 β 2019.
Berikut uraian Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2018 Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado untuk masing-masing
kegiatan :
1. Jumlah alat angkut sesuai standar kekarantinaan dalam
periode satu tahun meliputi :
a. Jumlah seritikat PHQC
b. Jumlah sertifikat SSCEC
14
2. Presentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan
bencana diwilayah layanan KKP dalam periode satu tahun
meliputi:
a. Investigasi dan penanggulangan penyakit menular
berpotensi KLB dipintu masuk negara.
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk
keluarnya penyakit, meliputi:
a. Jumlah sertifikat COP
b. Jumlah gendec
c. Surveilans aktif
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus, meliputi:
Pengawasan arus mudik natal,tahun baru, lebaran,Imlek dan
event-event nasional/internasional.
5. Jumlah pelabuhan/bandara yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah, meliputi:
Review dokumen kontijensi di Bandara Internasional Sam
Ratulangi Manado.
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah
yang diterbitkan, meliputi:
a. Jumlah sertifikat laik terbang
b. Jumlah sertifikat izin angkut orang sakit
c. Jumlah sertifikat ijin angkut jenazah
d. Jumlah penerbitan dan legalisasi ICV
7. Jumlah pelabuhan/bandara yang mempunyai syarat-syarat
sanitasi pada bandara dan pelabuhan, meliputi:
a. TPM memenuhi syarat laik hiegene
b. STTU memenuhi syarat
c. Tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat
kesehatan
8. Jumlah pelabuhan/bandara bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area, meliputi:
a. Layanan survey vector PES
b. Layanan survey vector DBD
15
c. Layanan survey vector malaria
d. Layanan vector Diare
9. Jumlah orangyang melakukan skrining penyakit menular
langsung, meliputi:
a. Deteksi dini TB paru
10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis
lainnya, meliputi:
a. Laporan RKAKL/DIPA
b. Laporan Tahunan
c. Laporan Keuangan
d. Laporan BMN
e. Laporan Kinerja
f. Profil
g. Proposal PNBP
h. Dokumen Kepegawaian
i. Laporan E-Monev Bapenas(PP39)
j. Laporan Eksekutif Bulanan
k. Laporan E-Monev DJA
11. Jumlah pengadaan sarana prasarana, meliputi:
Fasilitas penunjang perkantoran
12. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P, meliputi:
SDM yang mengikuti pelatihan.
B. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja atau penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas II Mando merupakan dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/
perjanjian kinerja untuk mewujudkan target-target kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Manado pada tahun 2019. Perjanjian kinerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado disusun berdasarkan Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan 2015 β 2019, namun mulai tahun 2018
ada sedikit perubahan pada sasaran beserta indicator yang ditetapkan.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) setiap tahun dierasionalkan sesuai
anggaran.
16
Penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado
Tahun 2019 telah disusun, didokumentasikan dan ditetapkan oleh Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado pada awal tahun 2019 setelah
turunnya DIPA dan RKA-KL Tahun 2019. Target Kinerja dan sasaran program
yang ingin dicapai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado dalam
dokumen Perjanjian Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado
Tahun 2019, adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Tahun 2019
Kantor Kesehatan pelabuhan Kelas II Manado
No
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
1
Kabupaten kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotenasi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
1 Jumlah alat angkut sesuai standar kekarantinaan kesehatan
6726
a. PHQC 6458 b. SSCEC 268 c. SSCC 0
2 Presentase respon sinyal kewaspadaan dini dalam rangka cegah tangkal dan keluarnya penyakit
4
a.Jumlah sinyal SKD KLB dan bencana yang direspon kurang dari jam 24 jam
2
b.Jumlah laporan sinyal yang diterima
2
3 Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk keluarnya penyakit
972
a. COP 2 b. Gendec 850 c. Surveilans Rutin 120
4 Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
5
5 Jumlah pelabuhan/bandara yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
1
17
6 Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
2750
a. Sertifikat ijin laik terbang 900 b. Sertifikat ijin angkut orang sakit 750 c. Sertifikat ijin angkut jenazah 400
d. ICV 900 7 Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
6
2
Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
8 Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayh perimeter dan bufer area
6
3
Menurunnya penyakit menular langsung
9 Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular
800
4
Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit
10 Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40
a. RKAKL/DIPA 2 b. Laptah 1 c. Laporan Keuangan 2 d. Laporan BMN 2 e. Lakip 1
f. Profil 1
g. Proposal PNBP 1 h. Dokumen Kepegewaian 2 i. E-Monev Bapenas(PP39) 4 j. Laporan Eksekutif Bulanan 12 k. E-Monev DJA 12
Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado tahun 2019 yang
mendukung capaian sasaran dan indicator tersebut diatas sebesar Rp.
12.103.779.000,-
C. SUMBER DAYA
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas II Manado didukung oleh Sumber Daya Manusia dan Anggaran.
18
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
II Manado Tahun 2019 sebanyak 47 Pegawai dan dibagi berdasarkan
jabatan, golongan, Pendidikan dan jenis kelamin.
a) Jabatan
Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado
berdasarkan kelompok jabatan :
β Jabatan Struktural : 4 Orang
β Jabatan Fungsional Tertentu : 2 Orang
β Jabatan Fungsional Umum : 41 Orang
b) Golongan
Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Manado berdasarkan kelompok golongan :
β Golongan II : 14 Orang
β Golongan III : 31 Orang
β Golongan IV : 2 Orang
4
2
41
GRAFIK 2.1DISTRIBUSI PEGAWAI BERDASARKAN JABATAN
Struktural
F.Tertentu
F. Umum
19
c) Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Manado berdasarkan kelompok Pendidikan :
β SLTA : 5 Orang
β Diploma I : 1 Orang
β Diploma III : 21 Orang
β Diploma IV : 1 Orang
β Strata 1 : 8 Orang
β Strata 2 : 9 Orang
14
31
2
Grafik 2.2Distribusi Pegawai Berdasarkan Golongan
Gol II Gol III Gol IV
20
d) Jenis Kelamin
Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Manado berdasarka kelompok jenis kelamin :
β Laki-laki : 18
β Perempuan : 29
5
1
21
1
9 9
SLTA D1 D III D IV S 1 S 2
Grafik 2.3Distribusi Pegawai Menurut Pendidikan
2019
18
29
Grafik 2.4DISTRIBUSI PEGAWAI MENURUT JENIS KELAMIN
L P
21
2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Laporan barang milik negara sebagai salah satu wujud transparansi dan
akuntabilitas, sebagaimana yang diamanatkan dalam tata kelola
pemerintahan yang baik(good governance).
Barang milik negara yang telah diperoleh dicatat dan dilaporkan sesuai
dengan asas-asas pengelolaan BMN yaitu: fungsional, kepastian hokum,
transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai.
Akuntabilitas pengelolaan barang milik negara secara periodic dan tepat
waktu, yang dimlai dari pencatatan, penggolongan dan penyajianya secara
sistematis dalam suatu informasi sesuai ketentuan.
Unit akuntansi kuasa pengguna barang (UAKPB) KKP Kelas II Manado tahun
2019 ini adalah pertanggal 1 Januari 2019 s.d. 31 Desember 2019 sebesar
Rp. 27.586.181.655 yang mencakup seluruh transaksi barang milik negara
(SIMAK-BMN) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado.
22
Tabel 2.3 Laporan Jumlah Aset
23
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA
Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado disusun
berdasarkan data kinerja 4 sasaran yang akan dicapai dan diukur
berdasarkan
12 indikator seperti yang tertuang dalam perjanjian kinerja awal tahun 2019.
Pengukuran kinerja kegiatan diperoleh melalui penghitungan jumlah
capaian target setiap indicator kinerja dibagi dengan data realisasi.
Realisasi kineja secara umum dihitung dengan rumus bahwa semakin
tinggi realisasi menggambarkan pencapaian kinerja yang lebih baik dengan
rumus sebagai berikut :
Capaian indicator kinerja didapat dari hasil realisasi kinerja kegiatan yang
berkaitan indicator kinerja yang dimaksud seperti yang tertuang pada rencana
kinerja tahun 2018. Berikut diuraikan realisasi masing-masing indicator
kinerja kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado tahun 2019.
1. Jumlah alat angkut sesuai standar kekarantinaan
a) Pengertian
Alat angkut adalah sesuatu yang digunakan untuk membawa muatan baik
orang maupun barang dari suatu tempat ke tempat yang lain seperti
pesawat, kapal laut, mobi,l kereta api. Alat angkut yang diperiksa oleh
petugas karantina kesehatan dibandara/pelabuhan/PLBD yang memenuhi
standar kesehatan.
b) Definisi Operasional
π πππππ ππ π
ππππππ‘ π₯ 100% = Capaian Kinerja
24
Jumlah alat angkut kapal laut dalam negeri sesuai dengan standar
kekarantinaan kesehatan dengan hasil sertifikat kesehatan yang diterbitkan
selama tahun 2019 sebagai berikut :
β’ PHQC (Port Health Quarantine Clearance)
Sertifikat ini adalah surat persetujuan berlayar karantina kesehatan
yang dikeluarkan oleh KKP Kelas II Manado bebas dari kedaruratan
kesehatan masyarakat dan/ atau faktor resikonya dan diberi
persetujuan berlayar karantina kesehatan, berlaku selama 24 jam
sejak surat ini diterbitkan. Sertifikat PHQC ini dihitung berdasarkan
penerbitan selama tahun 2019 di KKP Kelas II Manado.
β’ SSCEC (Ship Sanitation Control Exemption Certificate)
Sertifikat bebas tindakan sanitasi kapal berlaku paling lama 6 bulan
namun jangka waktu berlakunya ini dapat diperpanjang selama 1
bulan bila pemeriksaan tidak dapat dilakukan dipelabuhan dan tidak
adanya infeksi atau kontaminasi. Sertifikat SSCEC ini dihitung
berdasarkan penerbitan selama tahun 2019 di KKP Kelas II
Manado.
c) Rumus Cara Perhitungan
d) Realisasi
Anggaran yang digunakan selama tahun 2019 dalam kegiatan ini terdiri dari
:
β’ Layanan kekarantinaan kesehatan dalam rangka penerbitan PHQC
mengalokasikan dana sebesar Rp.67.320.000, dan
π πππππ ππ π ππ»ππΆ+πππΆπΈπΆ
ππππππ‘ π₯ 100% = Capaian Kinerja
8853
6726 π₯ 100% = 132%
25
β’ Layanan kekarantinaan kesehatan untuk penerbitan SSCC/SSCEC
mengalokasikan dana sebesar Rp. 24.000.000
e) Kegiatan yang mendukung indicator
Kegiatan alat angkut ini dilakukan dengan banyaknya penerbitan PHQC
pada kapal dalam negeri selama tahun 2019 melalui wilayah-wilayah kerja
di KKP Kelas II Manado.
f) Analisa Kegiatan
Jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan
kesehatan dilakukan disemua wilayah kerja KKP Kelas II Manado.
Penerbitan serifikat PHQC dilakukan di semua wilker pelabuhan laut pada
tahun 2019 berjumlah 8853 sertifikat lebih banyak dibandingankan dengan
tahun 2018 yaitu 7136 dengan perincian wilker Manado, Likupang, Siau,
Tahuna, Melonguane, Lirung, Marore dan Miangas. Perbedaan tersebut
karena adanya tambahan kapal yang beroperasi di wilayah kerja KKP Kelas
II Manado.
Penerbitan SSCEC dilakukan diwilker Manado,Likupang,
Tahuna,Melonguane dan Lirung pada tahun 2019 sebanyak 341 sertifikat,
lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2018 yaitu 283 sertifikat.
7136
283
8853
242
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
PHQC SSCEC
Grafik 3.1Indikator 1
2018 2019
26
g) Tindak Lanjut
β Dilakukan pemeriksaan dengan mengisi form
β Agen melakukan pembayaran PNBP setelah diterbitkan Biling.
β Penerbitan sertifikat PHQC dan SSCEC dikeluarkan secara online
melalui SINKARKES.
h) Kesimpulan
Sebelum kapal berangkat ke pelabuhan tujuan petugas KKP melakukan
pemeriksaan kelengkapan keabsahan dokumen kesehatan yaitu PHQC
dan SSCEC yang masih berlaku. Hasil pemeriksaan yang didaptkan pada
tahun 2019 dinyatakan bebas dari penyakit menular dan resiko kesehatan.
2. Presentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana
diwilayah layanan KKP.
a) Pengertian
Respon sinyal kewaspadaan dini yang direspon merupakan kegiatan
memantau tren suatu suatu penyakit menular potensial wabah/KLB dari
waktu ke waktu dan memberikan sinyal kepada pengelola program bila
kasus tersebut melebihi nilai batas normal sehingga mendorong untuk
melakukan respon.
b) Definisi Operasional
Jumlah sinyal SKD KLB dipelabuhan/bandra yang direspon kurang dari 24
jam dibandingkan dengan jumlah SKD KLB dalam periode satu tahun
c) Rumus dan Cara Perhitungan
π πππππ ππ π ππΎπ·/πΎπΏπ΅
ππππππ‘ π₯ 100% = Capaian Kinerja
6
4 π₯ 100% = 150%
27
d) Realisasi
Anggaran yang digunakan selama tahun 2019 dalam kegiatan ini yaitu :
Investigasi dan penanggulangan penyakit menular berpotensi KLB dipintu
masuk negara dengan kode akun 2058.004.004.055.A sebesar Rp.
10.270.000, anggaran yang tersedia habis terpakai.
e) Kegiatan yang mendukung indicator
β Melakukan penyelidikan Epidemiologi penyakit DBD wilayah buffer
dan perimeter wilayah kerja KKP Kelas II Manado.
β An. NN umur 2 tahun bertempat tinggal wusa lingk.V masuk RS
tanggal 8 Januari 2019 sampai dengan 10 Januari 2019 sudah
pulang kerumah dan dinyatakan sembuh.
β An. MK umur 14 tahun bertempat tinggal di Wusa Lingk.V masuk RS
tanggal 23 desember 2018 sampai 28 desember 2018 sudah pulang
ke rumah dan dinyatakan sembuh.
β An. FU umur 11 tahun bertempat tinggal di Wusa Lingk.IV masuk RS
tanggal 10 Januari 2019 sampai dengan 15 Januari 2019 dan sudah
pulang dinyatakan sembuh.
β An. Az umur 6 tahun bertempat tinggal complex Mesjid Al-Azim
Lingk.V Jl. A.A. Maramis udah dirawat di RS selama 7 hari dan
dinyatakan sembuh.
β Ny. MT umur 49 tahun kelurahan Pananekung Tahuna kejadian
dimulai tanggal 8 Oktober 2019 diketahui 8 Oktober 2019,
ditanggulangi mulai tanggal 11 Oktober 2019 dan pasien meninggal
tanggal 30 Oktober 2019.
β Tn YP umur 51 Tahun alamat Likupang I jaga 3 Likupang Timur
digigit anjing tanggal 14 Juli 2019, tanggal 09 Desember 2019
demam dan nyeri, tanggal 10 desember 2019 ke puskesmas, tangal
11 desember 2019 pulang ke rumah.
Tanggal 12 desember 2019 pasien merasa sesak dan dibawa ke RS
Walanda Maramis, Tanggal 14 desember 2019 keadaan umum
pasien menurun dan tanggal 16 desember 2019 pasien dinyatakan
meninggal.
28
f) Analisa
Sepanjang akhir tahun 2018 sampai dengan Januari 2019 adalah masa
dimana terjadinya peningkatan kejadian penyakit menular Demam
Berdarah Dengue(DBD). Curah hujan yang tinggi maka banyaknya air
tergenang menyebabkan penumpukan air ditempat-tempat yang jarang
dibersihkan. Setelah melakukan Penyelidikan epidemiologi dilapangan,
petugas sudah mengedukasi masyarakat sekitar dan penderita sudah
dilakukan tindakan difasilitas kesehatan yang ada. Bagian PRL KKP Kelas
II Manado berkoordinasi dengan Puskesmas setempat serta aparat desa
untuk melakukan tindakan foging serta pemberian abate.
Dalam menegakkan diagnose pasti kasus rabies berdassarkan gejala klinis
dan factor pencetus dan di diagnose oleh dokter di Rumah Sakit.
Oleh karena itu KLB belum dinyatakan berakhir, maka tim surveilans KKP
Kelas II Manado masih tetap melaksanakan monitoring terhadap kejadian
yang berlaku setempat dan berkoordinasi dengan lintas sector dan
program.
g) Tindak Lanjut
β Melakukan edukasi melalui penyuluhan bekerjasama dengan
Puskesmas Paniki dan Puskesmas Talawaan, puskesmas
likupang,puskesmas Tahuna dan fasilitas kesehatan yang ada
disekitar area buffer dan perimeter baik di induk dan diwilyah kerja.
β Melakukan penyelidikan epidemiologi
β Melakukan foging bagian PRL KKP Kelas II Manado berkoordinasi
dengan Puskesmas setempat
β Pemberian Abate
β Berkoordinasi dengan Tim TGC Dinas Kesehatan Propinsi dan Kota
untuk mengupdate informasi
β Koordinasi dengan puskesmas untuk pemberian vaksin rabies
β Melaksanakan system kewaspadaan dini terhadap kasus DBD dan
Rabies setempat.
h) Kesimpulan
Semua penderita DBD yang dilakukan oleh KKP Kelas II Manado
dinyatakan sembuh setelah dirawat di RS. Penderita rabies yang ditemukan
ke2nya dinyatakan meninggal.
29
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
a) Pengertian
Jumlah deteksi dini terhadap penyakit dengan melakukan pemantauan
data penyakit diwilayah pelabuhan dan bandara melalui aktifitas
penumpang tiba berangkat dan alat angkut.
b) Definisi Operasional
Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan dipelabuhan, bandara
(COP,GENDEC) dan klinik layanan lainnya (Surveilans Rutin).
c) Rumus dan Cara Perhitungan
d) Realisasi
Anggaran yang digunakan selama tahun 2019 dalam kegiatan ini terdiri dari
:
β Layanan kekarantinaan kesehatan dalam rangka penerbitan COP
dengan kode akun 2058.007.U02.100 anggaran yang ada
sebesar Rp.5.500.000, digunakan sebesar Rp. 1.150.000,- dan
sisa anggaran sebesar Rp. 4.350.000,-
β Layanan kekarantinaan keehatan di Bandar Udara dengan kode
akun 2058.007.U04.100 anggaran yang ada sebesar
Rp.28.050.000,- digunakan habis terpakai.
β Surveilans aktif pengumpulan data bulanan dipintu masuk
wilayah serta pengolahan dan analisis data dengan kode akun
π πππππ ππ π π πππ‘ππππππ‘ πΆππ,πΊπππππ & π½πβ πππ πππ
ππππππ‘ π₯ 100%
= Capaian Kinerja
972
1121 π₯ 100% = 115%
30
2058.007.003.055.A&B sebesar Rp. 12.200.000,- anggaran yang
ada terpakai habis.
e) Kegiatan yang mendukung indikator
f) Analisa
β Penerbitan COP tidak mencapai target yang ditetapkan. Kapal
yang datang dari Luar Negeri selama tahun 2019 hanya 1 kapal
di wilker pelabuhan Petta yaitu Kapal MV.Euly Joe dari Philipina
tanggal 10 Maret 2019.
β Pengawasan Gendec dibandar udara Sam Ratulangi Manado
dilakukan setiap hari untuk kedatangan Pesawat Luar Negeri
selama tahun 2019 total pesawat Tiba dari Luar Negeri 1000
pesawat meningkat dibandaingakan tahun 2018 disebabkan oleh
banyaknya rute penerbangan charter flight dari China.
Maskapai yang melakukan penerbangan ke dan dari Luar negeri
adalah Lion Air, Garuda, Sriwijaya Air, Silk Air dan privat flight
lainnya termasuk Medivac flight.
β Surveilans rutin dilakukan diinduk dan wilayah kerja KKP Kelas II
Manado pada fasilitas kesehatan terdekat total faskes yang
diambil data 10 penyakit terbesar setiap bulan adalah 10 fasilitas
kesehatan.
0
200
400
600
800
1000
COP GENDEC SR
2
850
120
1
1000
120
Grafik 3.2Indikator 3
Target Realisasi
31
g) Tindak Lanjut
β Koordinasi dengan agen kapal untuk kedatangan kapal luar
negeri
β Pemeriksaan kapal dan penerbitan sertifikat sesuai SOP
β Pengawasan Gendec di Bandar Udara Sam Ratulangi
berkoordinasi dengan pihak airlines.
β Pemantauan jadwal penerbangan charter flight lebih
diperhatikan.
β Koordinasi Bersama QIC (Quarantine, Imigrasi, Custom)
β Lebih ditingkatkan koordinasi dan kerjasama dengan fasilitas
kesehatan di daerah perimeter dan buffer KKP Induk dan
disemua wilayah kerja KKP Kelas II Manado.
h) Kesimpulan
Tetap tingkatkan koordinasi dengan lintas program dan lintas sector baik di
Bandar Udara dan Pelabuhan dalam menunjang tupoksi KKP Kelas II Manado.
4. Jumlah Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus
a) Pengertian
Pelayanan kesehatan dan pengawasan yang dilakukan pada saat
Lebaran, Natal,Tahun Baru dan Imlek
b) Definisi Operasional
Jumlah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada saat situasi
khusus tertentu seperti lebaran, natal, tahun baru dan lain-lain.
c) Rumus dan Cara Perhitungan
π πππππ ππ π πππππ¦ππππ πππ ππ
ππππππ‘ πππππ¦ππππ πππ ππ π₯ 100% = Capaian Kinerja
7
5 π₯ 100% = 140%
32
d) Realisasi Anggaran
Anggaran yang digunakan selama tahun 2019 dalam kegiatan ini
Layanan pada situasi Khusus dengan kode akun 2058.004.U02.100
sebesar Rp. 103.820.000,-
e) Kegiatan yang mendukung
β’ Posko Natal dan Tahun Baru Bandar Udara Sam Ratulangi
Manado/Wilker Pelabuhan Manado.
β’ Posko Imlek Bandar Udara Sam Ratulangi Manado.
β’ Posko Lebaran Bandar Udara Sam Ratulangi Manado/Wilker
Pelabuhan Manado.
β’ Posko OSN (Olimpiade Sains Nasional) Bandar Udara Sam
Ratulangi Manado.
β’ Posko AIS (Archipelagic Island State) Bandar Udara Sam Ratulangi
Manado.
f) Analisa Kegiatan
Pelayanan kesehatan pada situasi khusus berupa pemeriksaan
kesehatan pada saat arus mudik lebaran,natal & tahun baru, event
nasional maupun internasional.
Pelayanan Kesehatan dilakukan di Bandar Udara Sam Ratulangi Manado
dan Pelabuhan Laut Manado yang melakukan pelayanan kesehatan yang
tersedia SDM perawat dan dokter, sedangkan wilker-wilker lain di KKP
Kelas II Manado tetap melaksanakan posko arus mudik Natal & Tahun baru
serta lebaran dengan pengawasan penumpang dan alat angkut.
Grafik tersebut dibawah ini menerangkan jumlah pasien yang datang dan
terlayani diposko Bandar Udara SamRatulangi Manado serta di Pelabuhan
Laut Manado.
33
g) Tindak Lanjut
h) Kesimpulan
Pelayanan kesehatan pada situasi khusus berupa pemeriksaan kesehatan pada saat arus mudik lebaran,natal & tahun baru, event nasional maupun internasional
5. Jumlah pelabuhan/Bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan
dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah
a) Pengertian
Tersedianya dokumen rencana kontijensi dibandara/pelabuhan untuk
kesiapsiagan dalam penggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat
yang berpotensi wabah.
b) Definisi Operasional
Jumlah pelabuhan/bandar udara yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan
berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
c) Rumus dan Cara Perhitungan
51
0
16
0 0
14
0 0 0 0
0
10
20
30
40
50
60
Nataru Imlek Lebaran OSN AIS
Grafik 3.3Indikator 4
Bandara Pel.Laut Manado
π½π’πππβ ππππππ
ππππππ‘ π πππππ π₯ 100% = Capaian Kinerja
34
d) Realisasi
Anggaran yang digunakan selama tahun 2019 dalam kegiatan ini layanan
pelaksanaan kekarantinaan kesehatan yatu sosisalisasi penyusunan
rencana kontijensi penanggulangan KKM dan penyusunan rencana
kontijensi penanggulangan KKM dalam kode akun 2058.007.003.051.A
&052.A dengan anggaran sebesar Rp. 33.860.000,- terpakai habis.
e) Kegiatan yang mendukung indicator
Kegiatan sosialisasi dan penyusunan rencana kontijensi dilaksanakan pada
tanggal 29-30 Agustus 2019 di Hotel Travelo Manado. Kegiatan ini dihadiri
oleh narasumber dari Subdit Karkes, dan peserta 55 orang yang hadir
terdiri dari stake holder diBandar Udara Sam Ratulangi Manado serta lintas
sector dan lintas program yang terlibat dalam penyusunan rencana
kontijensi penaggulangan KKM.
Melalui kegiatan ini dihasilkan dokumen Renkon yang ditanda tangani
setiap stake holder, dan dokumen ini akan digunakan jika terjadinya KKM
(Kedaruratan Kesehatan Masyarakat) di Bandar Udara Sam Ratulangi
Manado.
f) Analisa
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado dalam melakukan
sosialisasi dan penyusunan dokumen rencana kontijensi penyakit Mers-
CoV. KKP Kelas II Manado memiliki pintu masuk International yaitu Bandar
Udara Sam Ratulangi Manado yang merupakan salah satu pintu masuk
masuknya penyakit tersebut. Pada lima tahun terakhir dari data surveilans
yang dilaporkan, Sulawesi Utara khususnya Manado terdapat 2 orang
suspect Mers CoV yang sebelumnya melakukan ibadah Umroh di Arab
Saudi. Dalam pertemuan ini telah menghasilkan kesepakatan serta
1
1 π₯ 100% = 100%
35
kesepahaman dari lintas program serta lintas sector yang mengikuti
pertemuan.
g) Tindak Lanjut
β Tetap berkoordinasi dengan lintas sector dan lintas program
β Segera membagikan draft renkon ini kepada peserta yang hadir
β Persiapan sarana prasarana dalam menunjang jika terjadi KKM
β Persiapan untuk melaksanakan latihan dan simulasi setiap tahun.
h) Kesimpulan
Dalam pertemuan sosialisasi dan penyusunan rencana kontijensi ini telah
menghasilkan kesepakatan Bersama.
6. Jumlah Sertifikat/Surat Ijin layanan Kesehatan Lintas Wilayah yang
diterbitkan
a) Pengertian
b) Definisi Operasional
Jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan permintaan/permohonan
yang diterima. Jenis sertifikat yang diterbitkan antara laian jumlah
sertifikat izin laik terbang, jumlah sertifikat ijin angkut orang sakit, jumlah
sertifikat ijin angkut jenazah, jumlah penerbitan/legalisasi ICV.
c) Rumus dan Cara Perhitungan
d) Realisasi Anggaran
Tidak ada anggaran dalam dipa KKP Kelas II Manado tahun 2019.
e) Kegiatan yang mendukung
π πππππ ππ π π π’πππ‘ ππππ ππππ‘ππ π€ππππ¦πβ
ππππππ‘ π₯ 100% = Capaian
Kinerja
2997
2750 π₯ 100% = 109%
36
f) Analisa Kegiatan
Surat ijin laik terbang dilakukan setiap penumpang pesawat di Bandar
Udara Sam Ratulangi Manado yang dalam kondisi tertentu memerlukan
surat ijin laik terbang seperti ibu hamil, bayi dan manula.
Surat ijin angkut orang sakit dikeluarkan bagi penumpang dalam kondisi
sakit yang memerlukan penanganan khusus untuk diterbitkan surat ijin
angkut orang sakit dilakukan diBandar Udara dan Pelabuhan laut.
Surat ijin angkut jenazah diterbitkan jika dokumen yang dikeluarkan RS
dan Dinas Kesehatan telah dikeluarkan dan memenuhi syarat tidak
adanya penyakit menular maka KKP Kelas II Manado melakukan telusur
dokumen-dokumen yang ada serta pengecekan pengepakan jenazah
dicargo.
ICV(International Certivicate Vacinne) dokumen ICV diterbitkan apabila
telah dilakukan tindakan vaksinasi internasional seperti ,eningitis,Yellow
Fever dan Polio. Tiga jenis vaksin ini yang sekarang ini dilakukan untuk
penerbitan ICV tahun 2019 serta legalisasi ICV jika ICV tersebut masih
ada.
900
750
400
900876
492 524
1236
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
SKLT SIAOS SIAJ ICV
Grafik3.4 Indikator 6
Target Realisasi
37
g) Tindak Lanjut
Vaksinasi pengeluaran ICV saat ini bias dikeluarkan oleh KKP Kelas II
Manado dan Kimia Farma klinik yang berada di wanea jl.samrat
dengan syarat tetap diawasi oleh KKP Kelas II Manado.
h) Kesimpulan
Semua penerbitan surat ini telah dilakukan sesuai prosedur.
7. Jumlah Pelabuhan/Bandar Udara yang memenuhi syarat-syarat Sanitasi
A. Pengertian
Jumlah pelabuhan dan bandara yang melakukan pengawasan sanitasi
yaitu Inspeksi sanitasi Tempat tempat umum, inspeksi tempat
pengolahan makanan (TPM) RM/Jasaboga & Inspeksi Sarana
Penyediaan Ar Bersih.
B. Definisi Operasional
Jumlah Pelabuhan/Bandara yang memiliki Sanitasi tempat tempat
umum dengan kriteria baik, TPM & TTU memenuhi syarat layak/Laik
Hygiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan
C. Rumus dan Cara Perhitungan
D. Realisasi Anggaran
Kegiatan pengawasan STTU anggaran yang tersedia Rp. 12.000.000,-
sanitasi TPM sebesar Rp. 12.000.000,- dan inspeksi tempat penyediaan
air bersih tidak ada anggaran dalam dipa KKP Kelas II Manado tapi
kegiatan tetap dilakukan.
π πππππ ππ π π½π’πππβ ππππππ’βππ/πππππππ
ππππππ‘ ππβ ππππππ’βππ/πππππππ π₯ 100% =
Capaian Kinerja
8
6 π₯ 100% = 133%
38
Jumlah total anggaran untu kegiatan sanitasi sebesar Rp. 24.000.000,-
dan terpakai habis.
E. Kegiatan yang mendukung
1. Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum
2. Inspeksi tempat pengolahan makanan
3. Inspeksi sarana penyediaan air bersih
F. Analisa Kegiatan
1. Hasil kegiatan inspeksi sanitasi gedung dan bangunan pada
tahun 2019 terjadi peningkatan karena :
- Dilaksanakan di 6 Wilker
- adanya perubahan/penambahan bangunan yang
diperiska
- Kegiatan dilaksanakan setiap bulan.
2. Inspeksi TPM mengalami peningkatan pada tahun 2019
karena :
- telah dilakukan pengawasan terhadap tempat pengelolaan
makanan pada rumah makan/ jasaboga setiap bulan.
3. Inspeksi Sarana Air Bersih tidak ada ada data pembanding di
tahun sebelumnya karna tidak dilaksankan, dan pada tahun
2019 telah dilaksanakan :
- Dilaksanakan di 7 Wilker
- Dilaksanakan setiap bulan
4. Target kegiatan point 1,2,dan 3 lebih tinggi tahun 2019 karena
- Alokasi anggaran tersedia
- Ketersediaan SDM yang melaksanakan kegiatan tersebut
- Pencapaian Target PK
G. Tindak Lanjut
1. inspeksi sanitasi gedung dan bangunan :
- Setiap bangunan yang telah diperiksa harus melakukan
pengolahan limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan minimal
dengan tangki septik.
39
- Tempat sampah harus dilengkapi dengan penutup, untuk
mencegah tempat berkembang biaknya vektor pembawa
penyakit. Barangβbarang bangunan yang digunakan atau tidak
digunakan agar dirapikan dan dibersihkan untuk mencegah
sarang nyamuk dan sarang tikus dan jangan membuang sampah
sembarang tempat karena mengganggu estetika.
- Memperhatikan pencahayaan diruangan kerja minimal intensitas
cahaya 100 Lux.
- Tetap menjaga kebersihan di dalam bangunan dan di luar
bangunan.
2. Inspeksi Tempat Pengolahan Makanan :
- Melkukan pembinaan dengan cara mengedukasi pemilik
rumah makan agar selalu memeprhatikan tempat
pengolahan makanan selama proses memasak.
3. Inspeksi Sarana Air Bersih :
- Membuat rekomendasi terhadap hasil pemeriksaan
pemeriksaan sarana air bersih kepada lintas sektor terkait agar
memperhatikan sarana yang tidak memenuhi syarat dengan
membuat sarana yang lebih baik bebas dari sampah, bebas dari
kontaminasi.
4. Terus berkoordinasi dengan para stakeholder yang ada guna
meningkatkan mutu kesehatan lingkungan yang ada di bandara dan
pelabuhan.
H. Kesimpulan
β Berdasarkan pemeriksaan/inspeksi hygiene dan sanitasi
bangunan dan gedung di wilayah KKP Kelas II Manado selama
tahun 2019 dilakukan di pemeriksaan di 6 wilayah kerja dengan
hasil pemeriksaan selama tahun 2019 berjumlah 197 kali
dengan hasil memenuhi syarat 187 bangunan dan 10 bangunan
tidak memenuhi syarat. Bangunan yang tidak memenuhi syarat
di karenakan item penilaian kurang maksimal dan ada bangunan
yang sementara dalam perbaikan.
40
β Pengawasan Hygiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan
(TPM) yang diperiksa di KKP Kelas II Manado Tahun 2019
sebanyak 305 TPM dengan hasil 180 TPM ((59.01%) memenuhi
syarat dan 125 TPM (40%) tidak memenuhi syarat.
β Jumlah sarana air bersih yang diinspeksi di KKP Kelas II Manado
Tahun 2019 adalah 99 SAB yang ada di Bandara dan 6 wilker.
Dengan hasil IS, 88 sarana (89%) dengan rendah resiko
pencemaran dan 11 (11%) sarana dengan tinggi resiko
pencemaran.
8. Jumlah Pelabuhan/Bandar Udara Bebas Vektor pada wilayah perimeter
dan Bufer Area
a) Pengertian
Pengendalian vektor dan binatang pengganggu lainnya adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan wilayah
pelabuhan/bandara dan alat angkut yang bebas faktor risiko terhadap
vektor dan binatang pengganggu lainnya yang dapat menjadi penyebab
atau perantara penularan penyakit.Kegiatan meliputi kegiatan Layanan
Survey Vektor Pes, Layanan Survey Vektor DBD, Layanan Survey
Vektor Malaria, Layanan Survey Vektor Diare.
b) Definisi Operasional
Jumlah Pelabuhan/Bandara dengan nilai Ideks Pinjal 1, Hi Perimeter
= 0, HI Buffer < 1, Tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoak
rendah & kepadatan lalat < 6.
c) Rumus dan Cara Perhitungan
π πππππ ππ π π½π’πππβ ππππππ’βππ/πππππππ
ππππππ‘ ππβ ππππππ’βππ/πππππππ π₯ 100% =
Capaian Kinerja
0
6 π₯ 100% = 0%
41
d) Realisasi Anggaran
Tabel 3.1 Realisasi Anggaran 2019
No Kegiatan Anggaran Realisasi Sisa Dana Capaian
(%)
1 Layanan Survey Vektor Pes
49.728.000 49.728.000 0 100
2 Layanan Survey Vektor DBD
41.250.000 41.250.000 0 100
3 Layanan Survey Vektor Malari
23.355.000 23.355.000 0 100
4 Layanan Survey Vektor Diare
9.450.000 9.450.000 0 100
2. Kegiatan yang mendukung
1. Layanan Survey Vektor Pes diBandar Udara Sam Ratulangi
Manado dan wilker Pelabuhan Laut Manado
2. Layanan survey Vektor DBD
3. Layanan survey Vektor Malaria dilakukan di wilker Petta,Wilker
Likupang, Bandar Udara Sam Ratulangi Manado
4. Layanan Vektor Diare
3. Analisa Kegiatan
Jumlah Pelabuhan/Bandara Bebas vektor pada perimeter & buffer area
capaian presentasi PK 0 % karna yang menjadi indikator untuk capaian
tersebut yaitu nilai Ideks Pinjal 1, Hi Perimeter = 0, HI Buffer < 1, Tidak
ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoak rendah & kepadatan lalat
< 6, dan dari nilai tersebut untuk Hi Perimeter = 0, HI Buffer < 1 belum
mencapai indeks tersebut di semua wilker yang di targetkan, hasil
pencapaian dapat terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.2 Kegiatan Vektor
No Uraian Target Capaian Perentase
(%) 1
Jumlah Pelabuhan/Bandara Bebas
Vektor pada Perimeter & Buffer Area 6 Wlkr 6 Wlkr 0
2 Survey Vektor Pes (Tikus Pinjal) 6 Wlkr 2 Wlkr 33,3
Indeks Pinjal 1 6 Wlkr 2 Wlkr 33,3
42
3
Survey Vektor DBD 6 Wlkr 6 Wlkr 100
HI perimeter 0 6 Wlkr 0 Wlkr 0
HI buffer <1 6 Wlkr 0 Wlkr 0
4 Survey Vektor Malaria 6 Wlkr 3 Wlkr 50
Tidak ditemukan larva anopheles 6 Wlkr 2 Wlkr 33,3
5
Survey Vektor Diare 6 Wlkr 3 Wlkr 50
kepadatan kecoak rendah & kepadatan
lalat < 6 6 Wlkr 0 Wlkr 0
1 . K e g i a t a n Layanan Survey Vektor Pes (Tikus Pinjal)
Capaian Layanan 24 Kali
β Terlaksana di 2 Wilayah kerja
β Capaian Secara Kuantitas tercapai 100 % dimana tahun
2019 mentargetkan 24 layanan dan semuanya tercapai.
β Secara Kualitas Tercapai 100 % (Indeks Pinjal 1 ) dimana hasil
yang di peroleh 0.91 %
2 . Kegiatan Layanan Survey DBD dengan capaian 250 Ha
β Terlaksana di 6 Wilayah Kerja
β Capaian Secara Kuantitas tercapai 100 % dimana tahun
2019 mentargetkan 250 layanan
β Secara Kualitas Tidak Tercapai dimana (HI perimeter 0,
HI buffer <1) dimana hasil yang di peroleh nilai HI semua
melebihi indeks kepadatan jentik yang di tetapkan.
3 . K e g i a t a n Layanan Survey Vektor Malaria dengan capaian
layanan 15 Ha :
β T e r l a k s a n a d i 3 W i l k e r
β Capaian Secara Kuantitas tercapai 100 % dimana tahun
2019 mentargetkan 15 layanan
β Secara Kualitas Belum Tercapai dimana indikatornya
Tidak ditemukan larva anopheles namun dari hasil yang di
peroleh nilai dari 3 wilker yang dilaksanakan survey di
dapati 1 wilker yang di temukan adanya larva anopheles
4 . K e g i a t a n Survey Vektor Diare (Lalat & Kecoak) 30 ha
Terlaksana di 3 Wilker
43
β Capaian Secara Kuantitas tercapai 100 % dimana tahun
2019 mentargetkan 30 layanan
β Secara Kualitas Belum Tercapai dimana kepadatan
kecoak rendah & kepadatan lalat < 6 namun dari hasil
yang di peroleh dari 3 wilker yang dilaksanakan survey di
semuanya perlu dilakukan pengendalian.
4. Tindak Lanjut
Kegiatan tetap dilakukan perlu koordinasi dengan PT Angkasa Pura
dan stake holder dibandar udara Sam Ratulangi untuk mencapai target
area buffer/perimeter=0.
KIE dan koordinasi masih perlu ditindak lanjuti untuk dilakukan
kegiatan ini tetap berlanjut dengan baik.
5. Kesimpulan
Kegiatan point 1- 4 pada Analisa kegiatan dapat disimpulkan :
β Capaian secara kuantitas tercapai 100 % dimana
terlaksana di 6 wilker
β Capaian secara Kualitas belum Tercapai karna hasil
yang di dapat masih ada indikator yang belum memenuhi
kriteria.
9. Jumlah Orang yang Melakukan Skrining Penyakit Menular Langsung
a) Pengertian
Pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat dan petugas di Bandar
Udara dan pelabuhan laut wiker-wilker di KKP Kelas II Manado.
b) Definisi Operasional
Jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular meliputi
penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya.
c) Rumus dan Cara Perhitungan
π ππππππ π ππ’πππβ πππππ
ππππππ‘ ππ’πππβ πππππ π₯ 100% = Capaian Kinerja
44
d) Realisasi Anggaran
Jumlah anggaran dalam kegiatan ini sebesar Rp 201.768.000 terbagi 2
bagian yaitu layanan deteksi HIV/AIDS Rp. 101.768.000,-dan layanan
deteksi TB Paru Rp.100.000.000,-
e) Kegiatan yang mendukung
Pemeriksaan kesehatan dan edukasi TB di lakukan di Wilker
Melonguane, Wilker Lirung, Bandara Sam Ratulangi Manado, Wilker
Pelabuhan Laut Manado dan wilker pelabuhan laut Tahuna dengan total
deteksi dini pada orang berjumlah 825 pasien selama tahun 2019.
f) Analisa Kegiatan
Kegiatan skrining TB ini tidak hanya dilakukan bagi pengguna jasa
diBandar Udara dan pelabuhan, skrining juga diberlakukan bagi mereka
yang akan melakukan vaksinasi internasional dan penumpang/pasien
yang akan berangkat lewat Bandar Udara Sam Ratulangi Manado.
g) Tindak Lanjut
525
7040
100 90
0
100
200
300
400
500
600
Bandara/Induk Melong Lirung Manado Tahuna
Grafik 3.5Indikator 9
Jumlah
825
500 π₯ 100% = 165%
45
Kegiatan ini akan terus dilaksanakan berkoordinasi dengan Angkas
Pura di Bandar Udara Sam Ratulangi Manado, Kantor Perhubungan
yang ada di Bnadar Udara Naha Tahuna serta KSOP/KUUP diwilker-
wilker pelabuhan laut KKP Kelas II Manado.
h) Kesimpulan
β’ Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk menentukan kondisi
terkini dari peserta yang mengikuti kegiatan deteksi dini TB
β’ Pemeriksaan kesehatan berkaitan erat dengan tindakan
anamnesis pasien karena dua aspek ini saling melengkapi satu
dengan lainnya dalam menentukan diagnosa, tindakan serta
pengobatan yang tepat bagi pasien.
β’ Kegiatan Deteksi Dini TB memberikan dampak positif bagi
masyarakat khususnya yang ada di pelabuhan dan bandara
dalam meningkatan kewaspadaan dan kesadaran untuk
memeriksakan diri dan mengetahui status TB masing-masing
β’ Kegiatan Deteksi Dini TB secara tidak langsung mendorong
masyarakat untuk patuh terhadap pengobatan TB yang sedang
dijalani, sehingga bisa sembuh dan terbebas dari infeksi TB.
10. Jumlah dokumen dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya
a) Pengertian
Pelaksanaan kegiatan dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
pada satuan kerja dalam rangka pelaksanaan operasional yang
didokumentasikan dalam bentuk laporan hasil kegiatan sesuai yang
menjadi tolak ukur penilaian kinerja pelaksanaan kegiatan selama
satu tahun.
b) Definisi Operasional
Jumlah pelaksanaan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya adalah sejumlah kegiatan yang dilaksanakan dalam
rangka kelancaran tugas operasional, peningkatan kinerja dan mutu
pelayanan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado tahun 2019
meliputi :
1) Dokumen RKAKL/DIPA
46
2) Dokumen Laporan Profil
3) Dokumen Laporan Tahunan
4) Dokumen Laporan BMN
5) Dokumen Laporan Kinerja
6) Dokumen Laporan Keuangan
7) Dokumen Proposal PNBP
8) Dokumen Kepegawaian
9) Dokumen e-monev DJA
10) Dokumen e-monev Bappenas
11) Dokumen Laporan Eksekutif Bulanan (LEB)
c) Rumus dan Cara Perhitungan
d) Realisasi Anggaran
Anggaran kegiatan pelaksanaan indikator ini pada tahun 2019
sebesar Rp. 1.045.556.000,- dan capaian realisasi
sebesar Rp. 924.947.836,- dengan persentase sebesar 88.46%
e) Kegiatan yang mendukung
Kegiatan yang dilaksanakan berupa mengikuti pertemuan-
pertemuan yang dilaksanakan oleh unit utama Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sepanjang tahun 2019
f) Analisa Kegiatan
Dari capaian realisasi anggaran sebesar 88.46% target capaian
indikator jumlah dokumen dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya tahun 2019 sebesar 40 dokumen dapat tercapai
π ππππππ π ππ’πππβ ππππ’πππ
ππππππ‘ ππ’πππβ ππππ’πππ π₯ 100% = Capaian Kinerja
40
40 π₯ 100% = 100%
47
sebesar 100%. Keberhasilan capaian kegiatan ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adanya dukungan anggaran dan
kebijakan dari pemerintah pusat. Analisa capaian ini dapat dilihat
dalam grafik sebagai berikut :
Grafik 3.6 Indikator 10
Dari grafik diatas dapat dilihat ada satu dokumen yang melapaui
target yang sudah ditetapkan yaitu dokumen RKAKL/DIPA. Hal ini
disebabkan pada tahun 2019 satuan kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Manado melakukan 4 (empat) kali revisi DIPA
baik tingkat DJA maupun Revisi Kanwil DJPBN.
g) Tindak Lanjut
Tindak lanjut pelaksanaan indikator ini dilaksanakan dengan
melaksanakan pelaporan baik secara online ke unit eselon I sesuai
dengan teknis pelaporan yang sudah ditetapkan Bersama.
h) Kesimpulan
0
2
4
6
8
10
12
14
Target
Realisasi
48
Dari indikator ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan
dukungan manajemen pada satuan kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Manado dapat terlaksana dengan baik
11. Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana
a) Pengertian
Pengadaan sarana dan prasarana adalah pengadaan peralatan,
perlengkapan kerja dan fasilitas lainnya yang berfungsi sebagai alat
utama atau pembantu dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
organisasi.
b) Definisi Operasional
Jumlah pengadaan sarana prasarana adalah keseluruhan pengadaan
peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas lainnya selama kurun waktu
tahun 2019
c) Rumus dan Cara Perhitungan
d) Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran pengadaan sarana prasarana pada tahun 2019 sebesar
Rp. 917.650.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 564.573.060,-
dengan persentase sebesar 61.52%
e) Kegiatan yang mendukung
Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan sistem pengadaan barang jasa
yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dengan berpedoman pada
Perpres No. 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang Jasa
f) Analisa Kegiatan
Pada pelaksanaan kegiatan pengadaan barang jasa terdapat 1 jenis
pengadaan yaitu pengadaan ambulance yang tidak dapat terealisasi pada
waktunya disebabkan kelalaian dari penyedia. Dengan tidak terealisasinya
pengadaan tersebut maka persentase realisasi anggaran hanya sebesar
61.52% dan sangat mempengaruhi capaian realisasi anggaran secara
keseluruhan. Selain itu juga mempengaruhi pada target output yang sudah
di tetapkan.dari 55 unit hanya tercapai 54 unit. Capaian indikator ini dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
49
Grafik 3.7 Indikator 11
g) Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari kegagalan proses pengadaan tersebut telah dilakukan
mekanisme sesuai aturan dari Pejabat Pembuat Komitmen terhadap
penyedia yang terpilih lewat proses pelelangan umum.
h) Kesimpulan
Dari indikator ini maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan
pengadaan sarana prasaran pada satuan kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Manado tidak terlaksana dengan baik karena dari
target yang ditentukan tidak tercapai seluruhnya karena pada
pengadaan ambulans penyedia wanprestasi.
12. Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Bidang P2P
a) Pengertian
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) adalah upaya
yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan
55
54
53.4
53.6
53.8
54
54.2
54.4
54.6
54.8
55
55.2
Pengadaan Sarana Prasarana
Target
Realisasi
50
pengetahuan individu atau pegawai sehingga pegawai tersebut
memiliki kompetensi dan kapasitas dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya secara efektif dan efisien.
b) Definisi Operasional
Jumlah peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bidang
P2P adalah jumlah pelatihan bidang P2P yang diikuti oleh pegawai
selama kurun waktu tahun 2019.
c) Rumus dan Cara Perhitungan
d) Realisasi Anggaran
Anggaran kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM)
bidang P2P tahun 2019 sebesar Rp. 69.306.000,- dan realisasi anggaran
sebesar Rp. 68.288.500,- dengan persentase sebesar 98.53%
e) Kegiatan yang mendukung
Kegiatan yang dilaksanakan berupa mengikuti pelatihan yang sudah
dijadwalkan oleh unit eselon I sesuai dengan kapasitas pegawai yang
dibutuhkan
f) Analisa Kegiatan
Capaian indikator kinerja jumlah peningkatan kapasitas sumber daya
manusia (SDM) bidang P2P tahun 2019 sebesar 2 jenis pelatihan dengan
jumlah pelatihan yang sudah diikuti sebanyak 2 jenis pelatihan (100%).
Capaian tahun 2019 dapat kita lihat pada grafik dibawah ini :
π ππππππ π ππ’πππβ ππ·π πππ πππππππ’π‘π πππππ‘πβππ
ππππππ‘ ππ’πππβ ππ·π πππ πππππππ’π‘π πππππ‘πβππ π₯ 100% = Capaian Kinerja
2
2 π₯ 100% = 100%
51
Grafik 3.8 Indikator 12
g) Tindak Lanjut
Tindak lanjut hasil pelatihan ini telah dilaksanakan oleh pegawai
yang mengikuti sesuai dengan apa yang sudah diajarkan pada
mereka.
h) Kesimpulan
Dari indikator ini maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
kegiatan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bida
P2P pada satuan kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Manado dapat terlaksana dengan baik.
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
Pelatihan Kepegawaian Pelatihan Barjas
Target
Realisasi
52
Tabel 3.3 Target & Realisasi kinerja
Tahun 2019
No Sasaran Indikator Kinerja
Target Realisasi
Capaian(%)
1
Kabupaten kota yang melakukan
pemantauan kasus penyakit
berpotenasi kejadian luar
biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal
KLB untuk mencegah
terjadinya KLB
1
Jumlah alat angkut sesuai standar kekarantinaan kesehatan
6726 8853 132%
a. PHQC 6458 8539
b. SSCEC 268 314
c. SSCC 0 0
2
Presentase respon sinyal kewaspadaan dini dalam rangka cegah tangkal dan keluarnya penyakit
100% (4)
6 115%
a.Jumlah sinyal SKD KLB dan bencana yang direspon kurang dari jam 24 jam
2 2
b.Jumlah laporan sinyal yang diterima
2 4
3
Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk keluarnya penyakit
972 1121 115%
a. COP 2 1
b. Gendec 850 1000
c. Surveilans Rutin 120 120
4
Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
5 7 140%
5
Jumlah pelabuhan/bandara yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
1 1 100%
6
Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
2750 2997 109%
a. Sertifikat ijin laik terbang 900 876
b. Sertifikat ijin angkut orang sakit 750
372
c. Sertifikat ijin angkut jenazah 400 508
d. ICV 900 1241
53
7
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
6 8 133%
Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
8
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayh perimeter dan bufer area
6 0 0%
3
Menurunnya penyakit menular langsung
9
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular
800 826 103%
4
Meningkatnya
dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya pada
program pencegahan dan
pengendalian penyakit
10
Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40
40
100%
a. RKAKL/DIPA 2 2
b. Laptah 1 1
c. Laporan Keuangan 2 2
d. Laporan BMN 2 2
e. Lakip 1 1
f. Profil 1 1
g. Proposal PNBP 1 1
h. Dokumen Kepegawaian 2 2
i. E-Monev Bapenas (PP39) 4 4
j. Laporan Eksekutif Bulanan 12 12
K. E-Monev DJA 12 12
11
Jumlah pengadaan sarana prasarana
55
54
98%
a. Fasilitas penunjang perkantoran 55 54
b. Alat kesehatan 0 0
12
Jumlah peningkatan kapasitas SDM
2
2
100
Jumlah % indicator 1-12 1281%
Jumlah indicator keseluruhan=1281% : 12 indikator* 100% 107%
54
B. REALISASI ANGGARAN
1. Pengeluaran
Realisasi yang ada pada KKP Kelas II manado per 31 Desember 2019 ini
sebesar Rp.12.043.254.649 atau 92.45%. dengan jumlah spm yang telah
diajukan ke kppn sampai dengan bulan Desember sebanyak 416 SPM dan 416
SP2D. Dimana pada realisasi tersebut sudah termasuk didalamnya untuk
pembayaran belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal.
2. Pendapatan
Setoran Pendapatan Negara Bukan Pajak sampai dengan triwulan III ini
sebesar Rp.970.017.594 atau 242.31%, dan setoran penerimaan atau
pendapatan ini adalah Pendapatan Layanan Fasilitas Kesehatan,Pendapatan
Jasa Karantina Kesehatan dan Pendapatan Jasa Pemberian Vaksin
Kesehatan berupa pemberian vaksin kepada jamaah umroh yaitu vaksin
meningitis dan yellow fever, Sedangkan untuk setoran PNBP dilakukan melalui
aplikasi simponi untuk pembuatan kode billing dan selanjutnya disetorkan ke
negara melalui bank yang ditunjuk oleh KPPN
3. Penataan Laporan Keuangan
Dalam penataan laporan keuangan yang ada pada Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Manado sudah sesuai dengan standar akuntansi
pemerintah(SAP),dan sudah menggunakan aplikasi berbasis komputer.
Adapun aplikasi tersebut yaitu : aplikasi SIMKA,PERSEDIAAN,SIMAK-
BMN, SIMAN, SIMANTAP, SAIBA, aplikasiGaji, SAS, Silabi, Simponi,
TRPNBP, EMonev, RKAK/L, SIMPEKA, SIMKESPEL, SIBULAT
55
4. Realisasi Belanja per 31 Desember 2019
Tabel 3.4 Realiasasi Anggaran 2019
URAIAN ANGGARAN REALISASI SISA
ANGGARAN % REALISASI
Belanja Pegawai
6.002.060.000,-
5.685.483.561
316.576439
95 %
Belanja Barang
6.107.520.000-
5.793.198.028
314.21.972
95%
Belanja Modal
917.650.000,-
564.573.060
353.076.940
62 %
Jlh Belanja
13.027.230.000
12.043.254.649
963.975.351
92 %
56
BAB IV
PENUTUP
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas II Manado telah melaksanakan program dan kegiatan tahun 2019 sesuai
dengan target yang ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran sebagaimana
tercantum dalam Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 yang diatur
dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Kinerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado pada tahun 2019 telah berhasil
merealisasikan kegiatan yang merupakan penjabaran dari program dan
sasaran Ditjen P2P dalam rangka dukungan Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan yang akan mendukung penyelenggaraan
pembangunan bidang kesehatan.
Sasaran tersebut di atas dicapai dengan pelaksanaan program dan
kegiatan yang menitikberatkan pada pengendalian penyakit dan faktor risiko
di pintu masuk negara / wilayah sesuai dengan tupoksi Kantor Kesehatan
Pelabuhan. Kegiatan pengendalian penyakit dan faktor risiko di pintu masuk
negara / wilayah sepanjang tahun 2019 rata-rata mencapai target yang
diharapkan, ada juga target yang tidak tercapai sesuai yang sudah dijelaskan
kegiatan tetapa berjalan tapi angka yang diharapkan adalah hasilnya nol belum
bias dicapai.
Dua belas indikator yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Tahun 2019 dinyatakan 11 berhasil melebihi target yang ditetapkan sedangakan
ada satu indicator yang tidak tercapai. Rata-rata capaian kinerja melebihi 100%
57
sasaran sebesar 100% dengan serapan anggaran 92%. Penyerapan anggaran
belum menunjukkan capaian sesuai target karena adanya kendala pengadaan
ambulance yang tidak dapat dilakukan oleh pihak penyedia yang sudah
mendapatkan lelang oleh karena waktu yang tidak mencukupi dan juga sisa
anggaran yang tidak dapat di optimalisasi, namun demikian kegiatan-kegiatan
lainnya tetap berjalan sesuai anggaran dan beban kinerja melalui revisi program
dan kegiatan. Keberhasilan yang telah dicapai tahun 2019 merupakan acuan
untuk melanjutkan pelaksanaan program dan kegiatan yang direncanakan
pada periode berikutnya dan sekaligus menjadi tolak ukur agar kegiatan-kegiatan
di masa mendatang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien.
Sedangkan hal-hal yang menghambat tercapainya target dan rencana kegiatan
diharapkan dapat diperbaiki pada tahun berikutnya.
Mengetahui,
Kepala Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado
Yohanis Rapa Patari, SE. M.Kes
NIP.196607281992031001
58
59
60
61
62
63