KASUS WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL TBK

30
KASUS WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL TBK Independen Tiara Ade Rahma 8335118315 Nurviani M 8335118325

description

KASUS WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL TBK. Independen Tiara Ade Rahma 8335118315 Nurviani M8335118325. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KASUS WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL TBK

Page 1: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

KASUS WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER

INTERNATIONAL TBK

Independen

Tiara Ade Rahma8335118315Nurviani M 8335118325

Page 2: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Waste management, Inc (WMI) didirikan oleh dua sepupu Dean Buntrock dan Wayne Huizenga pada tahun 1968, perusahaan yang bermarkas di City Tower di Houston, Texas. Perusahaan bergerak dalam industri pembuangan limbah dan perusahaan jasa lingkungan di AS. Waste menjadi perusahaan manajemen limbah terbesar di AS.

Bisnis inti dari Waste Management untuk manajemen sampah di Amerika Utara terdiri dari proses-proses penting sebagai berikut, yaitu mengumpulkan (collection), memindahkan (transfer) & membuang (disposal).

Page 3: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Kronologis Kasus

Pada 1991, Waste Management menjadi bisnis pembersih sampah terbesar di dunia, dengan pendapatan lebih dari $7.5 milyar.

Pada tahun 1992, auditor di Andersen menemukan bukti yang menunjukkan bahwa klien mereka salah saji pada pajak, asuransi, dan biaya yang ditangguhkan sebesar $93.5 juta.

Pada tahun 1993, auditor mendokumentasikan salah saji lain sebesar $128 juta.

Pada 1996, Dean Buntrock pensiun sebagai CEO, tapi melanjutkan untuk karirnya sebagai ketua dari Dewan Direksi.

Pada tahun 1997 ketika CEO baru perusahaan, Ronald T. Lemay, berhenti setelah tiga bulan menjabat.

SEC mulai memeriksa buku WMI pada bulan November 1997.

Page 4: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Skema terurai pada pertengahan tahun 1997. Pada 1992-1997, CEO yang lama memanipulasi

laporan keuangan untuk mencapai target laba. Pada tahun 1998, WMI menyajikan kembali laporan

keuangan perode 1992-1997. Saham perusahaan turun hingga lebih dari 30%

dan pemegang saham rugi hingga $6 milyar dollar. SEC menuduh Dean Buntrock, pendiri perusahaan,

dan 5 pejabat top lainnya melakukan penipuan ini. SEC juga menuduh Arthur Andersen, sebagai

auditor Waste Management, terlibat dalam penipuan ini.

Andersen menyelesaikan masalah kepada SEC dengan membayar denda sebesar $7 juta.

Page 5: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

WMI membayar denda sebesar $677 juta dengan kontribusi dari Arthur Andersen sebesar $95 juta.

Tim manajemen puncak di WMI, termasuk chief financial officer dan petugas akuntansi kepala, dipaksa untuk mengundurkan diri.

Page 6: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Skandal Waste Managemnt Inc. Pendiri, Chairman dan CEO: Dean L.

Buntrock Manajemen Puncak WMI (Eksekutif)1. CFO: Philip B. Rooney2. Chief Financial Officer (CFO): James E.

Koenig3. Chief Accounting Officer: Thomas C. Hau4. Herbert Getz Auditor: Arthur Andersen Company

Page 7: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Penyebab Terjadinya Skandal Waste Mangement Inc. Tindakan ini menyangkut penipuan keuangan besar yang

dimotivasi oleh keserakahan dan keinginan untuk mempertahankan status profesional dan sosial.

Waste Management Inc. menyembunyikan kerugian, overstatement pendapatan, biaya tersembunyi selama lima tahun, menyebabkan salah saji dalam laporan keuangan audit yang diterbitkan.

WMI secara curang memanipulasi hasil keuangan perusahaan.

Menghindari beban penyusutan truk sampah mereka dengan menetapkan nilai sisa yang tidak mendukung dan meningkat sisanya, serta memperpanjang masa manfaat truk sampah.

Page 8: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Dampak dan Keberlanjutan Skandal Waste Management Inc. Skandal Waste Management Inc. merupakan

perusahaan yang melakukan penyajian kembali terbesar dalam sejarah perusahaan.

SEC telah mengeluarkan aturan dalam melaksanakan ketentuan SOX dalam pengadaan pembatasan pada jasa konsultasi yang dapat ditawarkan untuk mengaudit pada klien.

Page 9: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Waste Management Inc. Sekarang

WMI menawarkan jasa lingkungan menjadi hampir 27 juta perumahan, industri, kota dan pelanggan komersial di Amerika Serikat, Kanada, dan Puerto Rico.

Dengan 21.000 pengumpulan dan pemindahan kendaraan, perusahaan memiliki armada truk terbesar di industri limbah. Bersama dengan pesaing Republic Services, Inc, WMI menangani lebih dari setengah dari semua pengumpulan sampah di Amerika Serikat.

Page 10: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Analisis KasusKegagalan Pengendalian Internal dan

Manajemen Risiko Kurang adanya tata kelola perusahaan yang bertanggung

jawab dalam fungsi manajemen pemantauan untuk penyajian wajar laporan keuangan sesuai dengan GAAP.

Tidak adanya fungsi pengawasan oleh komite audit WMI, ditambah dengan monitoring yang tidak efektif kepada tim manajemen puncak oleh dewan direksi dan struktur pengendalian internal yang tidak memadai dan tidak efektif dalam mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki penipuan laporan keuangan, mungkin telah berkontribusi signifikan faktor terhadap salah saji dan kegagalan audit.

Page 11: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Masalah Etika

Dalam hal ini, apa yang para eksekutif Waste Management Inc. telah melakukan hal yang salah, dengan membuat keputusan yang buruk melakukan penipuan keuangan hanya untuk mencapai "target laba yang telah ditentukan" mereka.

Mereka telah merugikan banyak pihak, bukan hanya para pemegang saham saja namun para karyawan juga dirugikan. Ini tidak hanya menyebabkan kerusakan finansial, tetapi menunjukkan bagaimana CEO perusahaan tidak memiliki integritas dan komitmen.

Page 12: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Prinsip GCGPara pelaku penipuan telah

melanggar prinsip-prinsip GCG sebagai berikut:

1. Transparansi (transparency)2. Akuntabilitas (accountability)3. Responsibilitas (responsibility)4. Independensi (independency)5. Kesetaraan (fairness)

Page 13: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Kasus Waste Management Inc. dilihat dari sudut pandang IFACKerangka dasar Kode etik IFAC:1. Kesadaran bahwa kewajiban akuntan yaitu untuk melayani

kepentingan publik.2. Memenuhi harapan profesionalisme, kinerja, dan

kepentingan publik.3. Kredibilitas, profesionalisme, kualitas jasa tertinggi, dan

kerahasiaan.4. Prinsip-prinsip perilaku fundamental: integritas, objektivitas,

kompetensi profesional dan kehati-hatian, kerahasiaan, perilaku profesional, dan standar teknis.

5. independen dalam pikiran (independence in mind) maupun independen dalam penampilan (independence in appearance).

Page 14: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Dalam kasus Waste dengan dilihat dari sudut pandang IFAC yang merupakan standar internasional pada etika yang dibuat untuk dipatuhi pada kasus Waste kenyataannya terbalik dengan aturan yang ditetapkan.

Auditor yang mengaudit Waste Management, yaitu Arthur Andersen telah melakukan pelanggaran terhadap kelima kerangka dasar IFAC.

Page 15: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Prinsip-prinsip Fundamental Etika IFAC

1) Integritas. 2) Objektivitas. 3) Kompetensi profesional dan kehati-

hatian. 4) Kerahasiaan. 5) Perilaku Profesional.

Page 16: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Sejarah Singkat PT. Great River International Tbk

Merupakan perusahaan pakaian jadi berkualitas tinggi dan terkemuka di Indonesia. Didirikan oleh Sukanta Tanudjaja dan Sunjoto Tanudjaja pada tahun 1976 dengan nama PT. Great River Garments Industries. Kemudian pada tahun 1996 Berganti nama menjadi PT Great River International. Pada awalnya, mengalami perkembangan yang sangat pesat hal ini ditandai dengan diperolehnya beberapa kali penghargaan dari majalah Asiamoney dan berhasil lulus sertifikasi ISO 9002 untuk quality management. Namun mulai tahun 2002, mulai mengalami kesulitan keuangan dengan mengajukan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ke Pengadilan Niaga.

Page 17: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Kronologi Kasus PT. Great River International Tbk

Kasus Great River berawal pada sekitar bulan Juli hingga September 2004. PT Bank Mandiri telah membeli obligasi PT Great River International, Tbk sebesar Rp50 miliar dan memberi fasilitas Kredit Investasi;  Kredit Modal Kerja;  dan Non Cash Loan kepada PT. Great River Internasional senilai lebih dari Rp265 milyar yang diduga mengandung unsur melawan hukum karena obligasi tersebut default dan kreditnya macet. Obligasi tersebut saat ini berstatus default atau gagal, sedangkan kreditnya macet. Pembelian obligasi dan pemberian kredit itu diduga kuat melawan hukum.

Page 18: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

23 November 2005• Overstatement atas penyajian akun penjualan dan

piutang dalam Laporan Keuangan GRIV per 31 Desember 2003

• Penambahan aktiva tetap perseroan, khususnya yang terkait dengan penggunaan dana hasil emisi obligasi, yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya.29 Maret 2006

• ECW Neloe Dirut Bank Mandiri memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Agung untuk diperiksa terkait kredit macet PT Great River yang bersangkutan diperiksa dalam dugaan penyimpangan pembelian obligasi oleh Bank Mandiri.

17 Mei 2006• Sunyoto Tanudjaya bos PT. Great River jadi buronan

keberadaannya tidak di ketahui hingga saat ini. Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung mengeluarkan surat perintah penangkapan.

Page 19: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

28 November 2006• Menteri Keuangan RI telah membekukan izin Akuntan

Publik Justinus Aditya Sidharta selama dua tahun. Sanksi tersebut diberikan karena Justinus terbukti melakukan pelanggaran terhadap Standar Profesi Akuntan Publik berkaitan dengan Laporan Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Great River International Tbk tahun 200304 Desember 2006

• Untuk tanggal yang berakhir pada 31 Desember2004 (audited)

• Untuk tanggal yang berakhir pada 30 Juni 2005• Untuk tanggal yang berakhir pada 31 Desember2005

(audited)• Untuk tanggal yang berakhir pada 30 Juni 200608 Desember 2006• Kasus Great River semakin mencuat setelah adanya

temuan auditor investigasi Aryanto, Amir Jusuf, dan Mawar, yang menemukan indikasi penggelembungan account penjualan, piutang, dan aset hingga ratusan miliar rupiah di Great River. Akibatnya mengalami kesulitan arus kas dan gagal membayar utang

Page 20: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

20 Desember 2006• Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan telah

melimpahkan kasus penyajian laporan keuangan Great River ke Kejaksaan Agung. Dalam laporan tersebut, empat anggota direksi perusahaan tekstil itu ditetapkan menjadi tersangka, termasuk pemiliknya, Sunjoto Tanudjaja. Bapepam menemukan adanya indikasi konspirasi dalam penyajian laporan keuangan Great River. Akuntan Publik yang menyajikan laporan keuangan Great River itu ikut menjadi tersangka.02 April 2007

• Menunjuk Pengumuman Bursa No. Peng-01/BEJ-PSJ/SPT/01-2005 tertanggal 13 Januari 2005 mengenai suspensi perdagangan saham GRIV yang telah berjalan lebih dari 2 tahun, serta kondisi PT Great River yang saat ini tidak berjalan normal sesuai kapasitas yang ada dan dipandang berpengaruh terhadap going concern Perusahaan Tercatat, dimana belum terdapat indikasi pemulihan yang memadai atas kondisi tersebut, maka mengacu pada Peraturan Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham

Page 21: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Pihak-Pihak Terkait Kasus

1. PT Great River International Tbk Perusahaan garmen PT Great River

International Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 1,023 trilyun per September 2002, melonjak dari periode yang sama tahun sebelumnya yang masih membukukan rugi bersih Rp 11,298 milyar. Demikian dikemukakan Dirut Great River Sunjoto Tanudjaja dalam laporan keuangan kepada Bursa Efek Jakarta.

Page 22: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

2. Kantor Akuntan Publik Justinus Aditya Sidharta, Aryanto, Amir Jusuf, Mawar dan Rekan

Pada tahun 2005, salah satu pemegang saham PT. Great River International Tbk mengajukan diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk menindaklanjuti hasil audit investigasi Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf dan Mawar. Dalam RUPLSB tersebut, akan dimintakan persetujuan pelaksanaan kuasi reorganisasi terhadap hasil audit investigasi terhadap perseroan yang dilakukan oleh KAP Amir Abadi Jusuf & Mawar pada November 2005. Selain itu, RUPLSB juga akan meminta persetujuan soal restrukturisasi seluruh utang perseroan yakni mengkonversi sebagian atau seluruh utang menjadi saham perseroan. Termasuk pula persetujuan soal penambahan modal sehubungan dengan konversi sebagian atau seluruh utang perseroan menjadi saham perseroan.

Page 23: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

3. BAPEPAM-LK dan BEI Badan Pengawasan Pasar Modal merupakan lembaga

atau otoritas tertinggi di pasr modal yang melakukan pengawasan dan pembinaan atas pasar modal. Bapepam-LK sebagai regulator dalam bidang pasar modal, berwenang mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap Undang-Undang Pasar Modal dan atau peraturan pelaksanaanya.

Bursa Efek Indonesia merupakan pusat transaksi capital market indonesia. BEI merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabungkan Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivative

Page 24: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Bukti-bukti dan Fakta Pada bulan Agustus 2005 telah menemukan adanya: Overstatement atas penyajian akun penjualan

dan piutang dalam Laporan Keuangan GRIV per 31 Desember 2003

Penambahan aktiva tetap perseroan, khususnya yang terkait dengan penggunaan dana hasil emisi obligasi, yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

Menemukan indikasi penggelembungan account penjualan, piutang dan asset hingga ratusan milyar rupiah pada laporan keuangan Great River yang mengakibatkan perusahaan tersebut akhirnya kesulitan arus kas dan gagal dalam membayar utang.

Page 25: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Penyebab Terjadinya dalam Skandal Manipulasi Laporan Keuangan

Penyalahgunaan dana penawaran umum ini disebabkan karena adanya kelemahan dalam pengendalian internan PT Great River. Akibat lemahnya pengendalian internal tersebut pihak menajemen hanya merealisasikan sebagian kecil dana hasil penawaran umum, sedangkan selebihnya diduga diselewengkan oleh pihak manajemen.

Selain itu manipulasi laporan keuangan juga disebabkan oleh pihak internal yang dengan sengaja melakukan manipulasi guna mempercantik angka-angka dalam laporan keuangan agar menarik investor yang akan membeli saham PT Great River.

Page 26: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Dampak Terjadinya Kasus Dampak dari kasus ini adalah Great River memiliki

kewajiban utang yang telah jatuh tempo kepada karyawan sebesar Rp 34 miliar dan pihak lainnya. Disebabkan karena tidak adanya modal kerja, selain itu karyawan tidak diberikan hak-hak karyawan secara penuh akibat penghentian kegiatan operasional. Great River juga terbukti memiliki utang kepada CV Duta Gemilang sebesar Rp 3,1 juta. Selain itu, Great River memilki utang kepada PT Jamsostek sebesar Rp 32,5 miliar.

Kerugian negara pun sebesar Rp 315 miliar karena kasus Great River ini. Kerugian negara ini berasal dari akumulasi dari pembelian obligasi PT Great River senilai Rp 50 miliar dan pemberian fasilitas kredit modal kerja dan kredit investasi kepada PT Great River sebesar Rp 265 miliar. Pada obligasi oleh Bank Mandiri dinyatakan berstatus default atau gagal, sedangkan kreditnya macet.

Page 27: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Analisis Kasus Menurut National Committen on Governance (NCG, 2006) ada 5 prinsip tata kelola yang baik yaitu: Transparansi (Transparency) Akuntabilitas (Accountability) Responsibilitas (Responsibility) Independensi (Independency) Keadilan (Fairness)

Page 28: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Transparansi (Transparency)• PT Great River Internasional Tbk tidak menyampaikan

informasi dengan benar, bahwa telah memanipulasi laporan keuangan dengan memasukkan sejumlah piutang fiktif guna memperbesar nilai aset perseroan dan memperbesar nilai pendapatan sehingga informasi yang diterima oleh para pemangku kepentingan menjadi tidak akurat. Akuntabilitas (Accountability)

• PT Great River Internasional Tbk tidak melakukan tanggung jawabnya sebagai perusahaan atas wewenang hak dan kewajiban, sehingga terjadi ketidak efektifan kinerja perseroan. Hal ini jelas menjadi bukti bahwa PT Great River Internasional Tbk gagal dalam menerapkan prinsip akuntabilitas.Responsibilitas (Responsibility)

• PT Great River Internasional Tbk melanggar prinsip Responsibilitas dengan melakukan indikasi penipuan dalam penyajian laporan keuangan. Terlihat dengan jelas PT Great River Internasional Tbk tidak mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku

Page 29: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Independensi (Independency)• Adanya manipulasi laporan keuangan menunjukan

bahwa divisi keuangan yang membuat laporan tersebut tidak independen. Meskipun merupakan bagian internal dari PT Great River Internasional Tbk, pihak yang bertanggungjawab membuat laporan keuangan haruslah membuat laporan keuangan sesuai nilai yang sebenarnya tanpa manipulasi tanpa terpengaruh pihak manajemen meskipun pihak manajemen menginginkan adanya manipulasi. Keadilan (Fairness)

• PT Great River Internasional Tbk tidak memperlakukan secara adil para pemangku kepentingan, investor tidak diperlakukan secara adil dan tidak ada keadilan pula bagi karyawan. Hal itu sangat jelas tergambarkan pada pada Great River mengalami kesulitan arus kas dan gagal membayar utang.

Page 30: KASUS  WASTE MANAGEMENT INC. DAN PT GREAT RIVER INTERNATIONAL  TBK

Kesimpulan dan Saran Akuntan merupakan profesi dimana setiap profesi memiliki kode etik

yang harus dijunjung tinggi karena itu menjadi dasar utama untuk melaksanakan tugas dengan baik dan benar serta memberi manfaat bagi orang lain. Dalam kasus PT Great River, Akuntan Publik yang bersangkutan telah mencelakai kode etik akuntan, khusunya mengenai independensi, integritas dan objektivitas. Akuntan Publik tersebut telah membiarkan kesalahan yang ditemuinya dan tidak ada upaya untuk memperbaikinya. Akibat kelalaian tersebut banyak pihak yang dirugikan karena adanya kesalahan informasi yang di terima publik. Pelanggaran terhadap kode etik seperti ini tidak hanya berimbas pada Akuntan Publik yang bersangkutan saja, namun juga berimbas kepada seluruh Akuntan Publik.

Akuntan Publik harus mampu menjaga dan melaksanakan kode etik profesi sebagai akuntan dalam kondisi dan situasi apapun. Akuntan Publik sebagai pihak ketiga yang independen dalam memberikan opini tentang laporan keuangan perusahaan harus mampu menjaga kepercayaan publik dengan melakukan pekerjaan berdasatakan Standar Profesi Akuntan Publik sehingga profesi ini tetap menjadi profesi yang penting di dalam perkonomian negara.