Kasus Portofolio - DIH

32
Kasus portofolio Hepatitis imbas obat ec OAT

description

Drug induced hepatitis

Transcript of Kasus Portofolio - DIH

Slide 1

Kasus portofolioHepatitis imbas obat ec OAT

Topik : Hepatitis Imbas obat ec OATDeskripsi : Perempuan, 31 tahun, datang dengan keluhan badan menguning sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, awalnya mata menguning diikuti kuning pada seluruh tubuh , mual (+) muntah (+) frekuensi 4x berisi apa yang dimakan. Pasien dikenal sebagai penderita TB paru dan sedang dalam pengobatan OAT minggu keempat. Riwayat sakit kuning sebelumnya disangkal. Tujuan :Mendiagnosa, menatalaksana dan mengedukasi pasien hepatitis imbas obat karena OAT.Data pasienNama : Ny MUsia : 31 tahunJenis Kelamin : PerempuanData Utama untuk Bahan DiskusiDiagnosis / Gambaran Klinis :Perempuan, 31 tahun, datang dengan keluhan badan menguning sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, awalnya mata menguning diikuti kuning pada seluruh tubuh , mual (+) muntah (+) frekuensi 4x berisi apa yang dimakan. Pasien dikenal sebagai penderita TB paru dan sedang dalam pengobatan OAT minggu keempat. Riwayat sakit kuning sebelumnya disangkal.

Riwayat penyakit dahulu : Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.Riwayat Pengobatan : Minum obat rutin OAT (FDC kategori I) dari puskesmas sejak 4 minggu sebelum masuk RS.

Riwayat Kesehatan / Penyakit :Riwayat penyakit seperti ini sebelumnya : DisangkalRiwayat darah tinggi : DisangkalRiwayat DM : DisangkalRiwayat sakit kuning : disangkalRiwayat Keluarga :Tidak ada ada yang pernah mengalami kondisi seperti pasien

Riwayat Pekerjaan : Ibu rumah tanggaLain-lainDaftar PustakaMeivina R et al. Pengenalan Kembali Regimen Obat Anti Tuberkulosa pada Penderita Hepatitis Imbas Obat Akibat Obat Anti Tuberkulosa. Divisi Pulmonologi Alergi dan Imunologi Departeman Ilmu Penyakit Dalam FK USU/RSUP Adam Malik Medan:2011.Imelda M.L, Irsan Hasan. Continuing Medical Education: Drug-Induced Liver Injury- Tantangan dalam Diagnosis. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, Indonesia.KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK. 02.02/MENKES/305/2014 TENTANG PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA TUBERKULOSISTreatment of Tuberculosis: Guidelines. 4th edition.Geneva: WHO 2010. Diakses dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK138749/ tanggal 9 April 2015

Hasil PembelajaranDiagnosis Hepatitis imbas obat karena oatTatalaksana hepatitis imbas obat karena oat

Rangkuman Hasil PembelajaranSubjektifObyektifPemeriksaan Fisik : Keadaan Umum : sedang Kesadaran : composmentis Vital Sign : TD : 100/80Nadi : 90 x/menitPernapasan : 28 x/menitSuhu : 36,6 CStatus GeneralisKulit: tampak ikterikMata : konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (+), RC (+/+)Leher : JVp 5-2 mmH2OThorax : retraksi dada (-)Cor : Bunyi Jantung 1 & 2 Normal, murmur (-) , gallop (-)Pulmo : Suara Napas Vesikuler (+) Normal, Rhonki (+/+), Wheezing (-/-)Abdomen : Supel, Bunyi Usus (+) Normal, Nyeri Tekan epigastrium (+)Ekstremitas : akral hangatPemeriksaan Penunjang :Darah lengkap :Hb : 12,7 g/dlLeukosit : 6100/uLHt : 35 %Trombosit : 411.000/uLUreum : 15 ( 20 40 )Creatinin : 0,7 ( 0,6 1,1 )BTA Sputum : -/-/- (Pemeriksaan dari Puskesmas)Rontgen thorak (21/01/2015)Kesan: TB paru BTA (-) Lesi Luas Kasus Baru (LLKB) + Suspek Efusi Pleura Dextra Telaah Dari pemeriksaan fisik ditemukan tanda yang menunjang diagnosis, yaitu ikterik pada mata dan seluruh badan, nyeri tekan epigastrium. Pemeriksaan penunjang menunjukkan pasien adalah penderita TB paru BTA (-) dengan hasil rongent thorak (+). Pemeriksaan faal hepar (SGOT, SGPT dan bilirubin) serta HbsAg dibutuhkan untuk memastikan diagnosa pasien ini lebih lanjut.AssestmentDiagnosis : Suspek Hepatitis Imbas obat karena OAT

Hepatitis imbas obat adalah kelainan fungsi hati akibat penggunaan obat-obat hepatotoksik.Sinonim: Hepatotoksisitas karena obat, Drug Induced Hepatitis, Drug Induced Liver Injury (DILI).Anti tuberculosa drug induced hepatotoxic (ATDH) adalah peningkatan serum alanine aminotransaminase yang muncul setelah terapi lebih besar dari tiga atau lima kali dari batas tertinggi nilai normal dengan atau tanpa gejala hepatitis.Definisi ATDH yang lain adalah sebagai berikut:Peningkatan >5 kali dari batas tertinggi normal (50 IU/L) dari serum aspartate aminotransferase (AST) dan/atau alanine aminotransferase (ALT) pada 1 kali pemeriksaan atau >3 kali batas tertinggi normal pada 3 kali pemeriksaan berurutan.Peningkatan total bilirubin serum (>1.5 mg.dl)Peningkatan AST dan/atau ALT di atas bersamaan dengan anorexia, nausea, muntah dan jaundice.Tidak dijumpai bukti virus hepatitis A, B, C atau E secara serologis.Adanya perbaikan fungsi hati (bilirubin serum 3 kali, maka OAT distopBila gejala klinis (-), laboratorium terdapat kelainan (Bilirubin>2), maka OAT distopSGOT dan SGPT >5 kali nilai normal, maka OAT distopSGOT dan SGPT> 3 kali, maka teruskan pengobatan dengan pengawasan

Paduan obat yang dianjurkanPDPIStop OAT yang bersifat hepatotoksik (RHZ)Setelah itu monitor klinis dan laboratorium, bila klinis dan laboratorium kembali normal (bilirubin, SGOT dan SGPT), maka tambahkan Isoniazid (H) desensitisasi sampai dengan dosis penuh 300 mg. Selama itu perhatikan klinis dan periksa laboratorium saat Isoniazid dosis penuh. Bila klinis dan laboratorium kembali normal, tambahkan rifampicin, desensitisasi sampai dengan dosis penuh (sesuai berat badan). Sehingga paduan obat menjadi RHES.Pirazinamid tidak boleh diberikan lagi (PDPI, 2006)

Pemberian regimen alternatif bergantung pada jenis obat yang menjadi penyebab hepatitis imbas obat.Rifampisin isoniazid, etambutol, dan streptomisin selama 2 bulan dikuti pemberian isoniazid dan etambutol selama 10 bulan.Isoniazid penggunaaan rifampisin, pirazinamid dan etambutol selama 6-9 bulanPirazinamid (fase intensif), lama pengobatan dengan isoniazid dan rifampisin diperpanjang hingga 9 bulan. Apabila isoniazid maupun rifampisin tidak dapat digunakan, regimen non hepatotoksik yang terdiri dari streptomisin, etambutol dan fluoroquinolon harus diberikan selama 18-24 bulan

Belum ada Kesepakatan khusus mengenai pemberian kembali OAT

PlanTatalaksana pada kasus:RawatIVFD RL 16 gtt/iCek DL, KK, ULInj Omeprazol 1 ampul (extra IGD)Domperidon tab 3x1B comp tab 1x1Stop OATKomplikasi Gagal hati akutEnsefalopati hepatikKematian

RujukanPenderita TB paru dengan komplikasi harus dirujuk ke spesialis dan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap untuk penatalaksaaan lebih lanjutTerima Kasih